Dekompresi
Dekompresi
PENYAKIT DEKOMPRESI
MODUL
PENYAKIT DEKOMPRESI
I. WAKTU
Sesi dalam kelas
Sesi dengan fasilitasi Pembimbing
4 X 60 menit
3 x 120 menit
2 minggu
kompetensi
TUJUAN MODUL
Mampu melakukan pemeriksaan yang meliputi anamnesis, evaluasi profil
penyelaman, pemeriksaan gejala klinis, penentuan topik lesi, penentuan
diagnosa penyakit dekompresi, pemeriksaan laboratorium silent bubble
detector, pemeriksaan radiologi/ CT-scan di daerah lesi.
PERSIAPAN SESI
Persiapan:
Materi Presentasi
Kasus
Referensi
REFERENSI
1. US Navy Diving Manual Revisi 6
2. Hyperbaric Medicine Practice
3.
KOMPETENSI
Mampu melakukan pemeriksaan yang meliputi anamnesis, evaluasi profil
penyelaman, pemeriksaan gejala klinis, penentuan topik lesi, penentuan
KETRAMPILAN
Pada akhir pembelajaran dan pelatihan, peserta didik mampu:
1.
Mengetahui
anatomi,
topografi,
histologi,
fisiologi
penyakit
dekompresi..
2.
3.
4.
Menjelaskan
pemeriksaan
klinis
dan
pemeriksaan
penunjang
diagnosis.
5.
GAMBARAN UMUM
Penyakit
dekompresi
adalah
penyakit
yangterjadi
akibat
dari
DISKUSI
1. Apa diagnosanya?
2. Apa penyebab terjadinya penyakit dekompresi pada pasien tersebut
3. Apa pengaruh pemakaian dekompresi komputer?
4. Mengapa pasien mengalami nyeri dada pada 30 menit ke 2 saat terapi?
5. Perlukah farmakoterapi diberikan? Mengapa?
JAWABAN
1. Penyakit dekompresi tipe 2
anatomi,
topografi,
histologi,
fisiologi
penyakit
dekompresi.
2. Menjelaskan etiologi penyakit dekompresi.
3. Menjelaskan patofisiologi, gambaran klinis.
4. Menjelaskan
pemeriksaan
klinis
dan
pemeriksaan
penunjang
diagnosis.
5. Melakukan tindakan terapi penyakit dekompresi.
STRATEGI PEMBELAJARAN
Tujuan 1: Menguasai anatomi, fisiologi, topografi, histologi
penyakit dekompresi
Metoda:
Kuliah interaktif
Tugas Baca tentang Prosedur Pemeriksaan
Latihan (exercise)
Demonstrasi dan Coaching
Praktik klinis
Must to know keypoints:
anatomi dan fisiologi :
Kulit dan jaringan bawah kulit
Otak
Pemeriksaan
deteksi
bubble
(dopler),
rontgen/ct-scan,
laboratorium,
EVALUASI
Pada awal pertemuan dilaksanakan pre-test. Selanjutnya dilakukan
small group discussion dengan fasilitator untuk membahas hal-hal yang
berkenaan dengan penuntun belajar. Setelah mempelajari penuntun belajar
mahasiswa diwajibkan untuk mengaplikasikan langkah-langkah yang tertera
dalam penuntun belajar dalam bentuk Role play dengan sesama peserta didik
dimana saat peserta memperagakan kinerjanya maka temannya menilai
: tahap akuisisi
: tahap akuisisi-kompeten (pelaksanaan
Baik
waktunya efisien)
assessment
dan
peer
assisted
evaluation
dengan
Penilai
Pengamatan langsung dengan memakai evaluation checklist
form
Kriteria penilaian : cakap/tidak cakap/lalai
INSTRUMEN PENILAIAN
1. Obeservasi selama alih pengetahuan dan keterampilan
2. kuesioner
3. penilaian peragaan keterampil
10