Anda di halaman 1dari 5

DINAS KESEHATAN KOTA

PALEMBANG

STANDARD
OPERASIONAL
PROSEDUR (SOP)

VULNUS
Jl. Brigjend Hasan Kasim no 01 - 02
BP Umum

LACERATU
M
Vulnus laseratum: luka robek adalah luka denga tepi yang

Definisi tidak beraturan atau compang-camping biasanya karena


tarikan atau goresan benda tumpul.

Luka tidak teratur


Jaringan rusak
Bengkak
Gambaran Klinis Perdarahan
Akar rambut tampak hancur atau tercabut
Tampak lecet atau memar di setiap luka.

Pemeriksaan diagnostik yang perlu di lakukan terutama jenis


darah lengkap tujuanya untuk mengetahui tentang infeksi
yang terjadi.
Anamnesis
Penting untuk menentukan cara penganganan dengan
menanyakan dimana, bagaimana, dan kapan luka terjadi. Hal
ini dilakukan untuk memperkirakan kemungkinan terjadinya
kontaminasi dan menentukan apakah luka akan ditutup
Diagnosis
secara primer atau dibiarkan terbuka.
Pemeriksaan Fisik
- Lokasi: penting sebagai petunjuk kemungkinan adanya
cedera pada struktur yang lebih dalam.
Eksplorasi: dikerjakan untuk menyingkirkan kemungkinan
cedera pada struktur yang lebih dalam, menemukan benda
asing yang mungkin tertinggal pada luka serta menentukan
adanya jaringan yang telah mati
DINAS KESEHATAN KOTA
PALEMBANG

STANDARD
OPERASIONAL
PROSEDUR (SOP)

VULNUS
Jl. Brigjend Hasan Kasim no 01 - 02
BP Umum

LACERATU
M

Penatalaksanaan
Tindakan Antisepsis
Daerah yang akan dibersihkan harus lebih besar dari diameter
luka. Prinsip saat menyucihamakan kulit adalah mulai
dari tengahdan bekerja ke arah luar dengan pengusapan
secara spiral dimana daerah yang telah dibersihkan
tidak boleh diusap lagi menggunakan kassa yang telah
digunakan tersebut. Larutan antiseptik yang digunakan
adalah povidone iodine 10% atau klorheksidine
glukonat 0,5%.
Pembersihan Luka
Irigasi sebanyak-banyaknya dengan tujuan untuk membuang
jaringan mati dan benda asing (debridement) sehingga akan
mempercepat penyembuhan. Irigasi dilakukan dengan
menggunakan cairan garam fisiologis atau air bersih.
Lakukan secara sistematis dari lapisan superfisial ke lapisan
yang lebih dalam.
Hilangkan semua benda asing dan eksisi semua jaringan
mati. Tepi yang compang-camping sebaiknya dibuang.
Beri antiseptik.
Bila perlu tindakan penjahitan, perlu diberikan anestesia
lokal.
Penjahitan Luka
DINAS KESEHATAN KOTA
PALEMBANG

STANDARD
OPERASIONAL
PROSEDUR (SOP)

VULNUS
Jl. Brigjend Hasan Kasim no 01 - 02
BP Umum

LACERATU
M
Luka bersih dan diyakini tidak mengalami infeksi serta berumur
kurang dari 8 jam boleh dijahit primer. Sedangkan luka
yang terkontaminasi berat dan/atau tidak berbatas tegas
sebaiknya dibiarkan sembuh per secundam atau per
tertiam.
Pada luka infeksi misalnya insisi abses, dipasang drain. Drain
dapat dibuat dari guntingan sarung tangan.fungsi drain
adalah untuk mengalirkan cairan keluar (darah atau
serum) pada dead space.
Penutupan Luka
Prinsip dalam menutup luka adalah mengupayakan kondisi
lingkungan yang baik pada luka sehingga proses
penyembuhan berlangsung optimal. Fungsi kulit adalah
sebagai sarana pengatur penguapan cairan tubuh dan
sebagai barier terhadap bakteri patogen. Pada luka
fungsi ini menurun oleh karena proses inflamasi atau
bahakan hilang sama sekali (misalnya pasa kehilangan
kulit akibat luka bakar) sehingga untuk membantu
mengembalikanfungsi ini, perlu dilakukan penutupan
luka. Penutupan luka yang terbaik adalah dengan kulit
(skin graft, flap). Bila tidak memungkinkan maka
sebagai alternatif digunakan kassa (sampai luka
menutup dan dilakukan pentupan dengan kulit).
DINAS KESEHATAN KOTA
PALEMBANG

STANDARD
OPERASIONAL
PROSEDUR (SOP)

VULNUS
Jl. Brigjend Hasan Kasim no 01 - 02
BP Umum

LACERATU
M
Pembalutan
Fungsi balutan antara lain:
Sebagai pelindung terhadap penguapan, infeksi.
Mengupayakan lingkungan yang baik bagi luka dalam proses
penyembuhab, menciptakan kelembaban, sebagai kompres,
menyerap eksudat/produk lisis jaringan (adsorben).
Sebagai fiksasi, mengurangi pergerakan tepi-tepi luka sampai
pertautan terjadi.
Efek penekanan mencegah berkumpulnya rembesan darah
yang menyebabkan hematom.
Pertimbangan dalam menutup dan membalut luka
sangatbergantung pada penilaian kondisi luka. Luka
sayat, bersih, ukuran kecil yang dapat mengalami
oroses penyembuhan primam tidak perlu
penutup/pembalut. Sebaliknya pada luka luas dengan
kehilangan kulit atau disertai eksudasi dan produk lisis
jaringan memerlukan penggantian balutan sampai 5-6
kali sehari.
Pemberian Antibiotik dan ATS/Toksoid
Prinsipnya adalah pada luka bersih tidak perlu diberikan
antibiotik dan pada luka terkontaminasi atau kotor
maka perlu diberikan antibiotik. Luka merupakan
media yang baik bagi perkembanganbiakan bakteri-
bakteri anaerob (misalnya luka tusuk, luka menggaung,
DINAS KESEHATAN KOTA
PALEMBANG

STANDARD
OPERASIONAL
PROSEDUR (SOP)

VULNUS
Jl. Brigjend Hasan Kasim no 01 - 02
BP Umum

LACERATU
M
terkontaminasi bahan-bahan yang merupakan media
yang baik untuk berkembangnya kuman anaeron seperti
karat, kotoran, debu) memerlukan pemberian
ATS/Toksoid.

Anda mungkin juga menyukai