Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA BERMAIN PUZZLE

Pokok Bahasan : Terapi bermain pada anak sehat di Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD )

Sub Pokok Bahasan : Terapi bermain anak usia sekolah dengan jenis permainan puzzle

Tujuan : Meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok

Belajar berkompetisi dengan sportif

Tempat : Laboratorium keperawatan anak

Waktu : 10 menit

Sasaran : 4 anak usia diatas 5 tahun

Media : Alat permainan puzzle

Waktu : Rabu, 8 Februari 2017 pukul 10.00 10.30

Pembagian Tugas kelompok:

1. Leader (Dwi Astuti)

a. Memimpin jalannya acara


b. Membuka pertemuan
c. Mengatur setting tempat
d. Menutup kegiatan

2. Co Leader (Annisa Anjar L)

a. Membantu tugas Leader


b. Mengganti posisi leader bila perlu
3. Fasiltator ( Wuri Oktaviani )

a. Memfasilitasi kebutuhan permaianan

b. Pemandu jalannya acara

c. Memberi petunjuk cara permainan

4. Observer (Evi Widyastuti.)


a. Mengobservasi jalannya acara
b. Memberi penilaian
c. Memberi saran dan kritik setelah selesai acara
d. Mengevaluasi dan memberi umpan balik pada petugas bila perlu pada keluarga sesuai
kemampuan perkembangan anak

PENDAHULUAN:

Bermain merupakan suatu aktivitas bagi anak yang menyenangkan dan merupakan suatu metode
bagaimana mereka mengenal dunia. Bagi anak bermain tidak sekedar mengisi waktu, tetapi
merupakan kebutuhan anak seperti halnya makanan, perawatan, cinta kasih dan lain-lain. Anak-
anak memerlukan berbagai variasi permainan untuk kesehatan fisik, mentaldan perkembangan
emosinya.

Dengan bermain anak dapat menstimulasi pertumbuhan otot-ototnya, kognitifnya dan juga
emosinya karena mereka bermain dengan seluruh emosinya, perasaannya dan pikirannya.
Elemen pokok dalam bermain adalah kesenangan dimana dengan kesenangan ini mereka
mengenal segala sesuatu yang ada disekitarnya sehingga anak yang mendapat kesempatan cukup
untuk bermain juga akan mendapatkan kesempatan yang cukup untuk mengenal sekitarnya
sehingga ia akan menjadi orang dewasa yang lebih mudah berteman, kreatif dan cerdas, bila
dibandingkan dengan mereka yang masa kecilnya kurang mendapat kesempatan bermain.

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Setelah mendapatkan terapi bermain selama 35 menit, anak diharapkan bisa merasa tenang
selama perawatan dirumah sakit dan tidak takut lagi terhadap perawat sehingga anak bisa merasa
nyaman selama dirawat dirumah sakit.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah mendapatkan terapi bermain satu (1) kali diharapkan anak mampu :

1. Bisa merasa tenang selama dirawat.


2. Anak bisa merasa senang dan tidak takut lagi dengan dokter dan perawat

3. mau melaksanakan anjuran dokter dan perawat .

4. Dapat berlatih bersosialisasi

5. Dapat berlatih bersikap sportif

6. Dapat mengurangi kecemasan dan ketegangan pada anak

7. Dapat belajar menyebutkan angka dan huruf dalam puzzle.

PERSYARATAN ANAK PESERTA BERMAIN

1. Usia anak sebaya (sesuai usia kelompok)

2. Anak dan keluarga menyetujui

3. Anak tidak sedang dipasang infus untuk rehidrasi (bila mungkin)

4. Anak dalam kondisi stabil

5. Anak tidak termasuk penyakit menular

6. Perawat penanggung jawab mengetahui dan menyetujui

PROSES SELEKSI

1. Mengidentifikasi dan memilih anak sesuai persyaratan

2. Meminta persetujuan keluarga , Perawat penanggung jawab

3. Membuat kontrak waktu bermain

4. Membawa anak ke ruang bermain

SETTING

Atur posisi antara Perawat dan anak menyatu yang nyaman dan akrab dalam bentuk melingkar.

ATURAN BERMAIN :

1. Anak dikumpulkan dalam dalam satu tempat (bentuk melingkar)

2. Tiap anak dapat merespon mainan yang dihadapi


3. Anak mengikuti kegiatan sampai akhir kecuali sudah kelelahan

4. Bila akan meninggalkan permainan anak ijin lebih dahulu

( Anak boleh ditunggu keluarga bila perlu)

HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN :

1. Permainan sesuai taraf perkembangan anak

2. Jenis permainan disenangi anak

3. Bermain dapat diulang lagi sesuai keadaan anak

4. Tidak memaksakan anak untuk bermain, perlu pendampingan khusus bila anak belum
bersedia

5. Waktu bermain fokus pada satu jenis permainan

6. Bila terapi bermain individu hanya fokus pada satu anak, bisa diatas tempat tidur

RENCANA PELAKSANAAN

KEGIATAN
NO FASE WAKTU
TERAPIS (PERAWAT) SUBYEK (ANAK)
Ruang/ tempat, anak,
Menyiapkan ruangan, alat,
1 Persiapan dan asilitas bermain 10 menit
anak dam keluarga.
sudah siap.
a. Membuka acara

b. Mengucapkan salam

c. Memperkenalkan
Menjawab salam,
2 Fase orientasi : Memperkenalkan 5 menit
d. Membuat kontrak
diri, Memperhatikan
waktu

e. Menjelaskan aturan
bermain

3 Pelaksanaan a.Membagikan alat bermain Bermain bersama 15 menit


dengan antusias dan
b. Mengajak bermain mengungkapkan
perasaannya
c.Memberi contoh
d.Mendampingi

e. Bila mungkin dapat


dilakukan tes Denver

a.Menanyakan perasaan
anak

b.Memberi reward pujian

c.Waktunya selesai
Mengeksplorasikan
perasaan klien setelah
d.Bermain dapat
4 Penutup bermain. 5 menit
dilanjutkan .
Memperhatikan dan
menjawab salam
e.Memberi tahu pada anak
dan keluarga kelebihan dan
kekurangan anak

f.Memberi salam

DAFTAR PESERTA TERAPI BERMAIN

Tanda tangan
NO Nama anak Alamat
keluarga
1
2

MATERI TERAPI BERMAIN

MACAM BERMAIN

1. Bermain aktif

Pada permainan ini anak berperan secara aktif, kesenangan diperoleh dari apa yang diperbuat
oleh mereka sendiri. Bermain aktif meliputi :

1. Bermain mengamati/menyelidiki (Exploratory Play)


Perhatian pertama anak pada alat bermain adalah memeriksa alat permainan tersebut,
memperhatikan, mengocok-ocok apakah ada bunyi, mencium, meraba, menekan dan kadang-
kadang berusaha membongkar.

1. Bermain konstruksi (Construction Play)

Pada anak umur 3 tahun dapat menyusun balok-balok menjadi rumah-rumahan.

1. Bermain drama (Dramatic Play)

Misal bermain sandiwara boneka, main rumah-rumahan dengan teman-temannya.

1. Bermain fisik

Misalnya bermain bola, bermain tali dan lain-lain.

2. Bermain pasif

Pada permainan ini anak bermain pasif antara lain dengan melihat dan mendengar. Permainan
ini cocok apabila anak sudah lelah bernmain aktif dan membutuhkan sesuatu untuk mengatasi
kebosanan dan keletihannya.

Contoh ; Melihat gambar di buku/majalah.,mendengar cerita atau musik,menonton televisi dsb.

Dalam kegiatan bermain kadang tidak dapat dicapai keseimbangan dalam bermain, yaitu apabila
terdapat hal-hal seperti dibawah ini :

1. Kesehatan anak menurun. Anak yang sakit tidak mempunyai energi untuk aktif bermain.

2. Tidak ada variasi dari alat permainan.

3. Tidak ada kesempatan belajar dari alat permainannya.

4. Tidak mempunyai teman bermain.

ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE)

Alat Permainan Edukatif (APE) adalah alat permainan yang dapat mengoptimalkan
perkembangan anak, disesuaikan dengan usianya dan tingkat perkembangannya, serta berguna
untuk :

1. Pengembangan aspek fisik, yaitu kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang atau


merangsang pertumbuhan fisik anak, trediri dari motorik kasar dan halus.

Contoh alat bermain motorik kasar : sepeda, bola, mainan yang ditarik dan didorong, tali, dll.
Motorik halus : gunting, pensil, bola, balok, lilin, dll.
2. Pengembangan bahasa, dengan melatih berbicara, menggunakan kalimat yang
benar.Contoh alat permainan : buku bergambar, buku cerita, majalah, radio, tape, TV, dll.

3. Pengembangan aspek kognitif, yaitu dengan pengenalan suara, ukuran, bentuk. Warna,
dll. Contoh alat permainan : buku bergambar, buku cerita, puzzle, boneka, pensil warna,
radio, dll.

4. Pengembangan aspek sosial, khususnya dalam hubungannya dengan interaksi ibu dan
anak, keluarga dan masyarakat

Contoh alat permainan : alat permainan yang dapat dipakai bersama, misal kotak pasir, bola, tali,
dll.

BENTUK- BENTUK PERMAINAN

1. Usia 0 12 bulan

Tujuannya adalah :

1. Melatih reflek-reflek (untuk anak bermur 1 bulan), misalnya mengisap, menggenggam.

2. Melatih kerjasama mata dan tangan.

3. Melatih kerjasama mata dan telinga.

4. Melatih mencari obyek yang ada tetapi tidak kelihatan.

5. Melatih mengenal sumber asal suara.

6. Melatih kepekaan perabaan.

7. Melatih keterampilan dengan gerakan yang berulang-ulang.

Alat permainan yang dianjurkan :

1. Benda-benda yang aman untuk dimasukkan mulut atau dipegang.

2. Alat permainan yang berupa gambar atau bentuk muka.

3. Alat permainan lunak berupa boneka orang atau binatang.

4. Alat permainan yang dapat digoyangkan dan keluar suara.

5. Alat permainan berupa selimut dan boneka.


2. Usia 13 24 bulan

Tujuannya adalah :

1. Mencari sumber suara/mengikuti sumber suara.

2. Memperkenalkan sumber suara.

3. Melatih anak melakukan gerakan mendorong dan menarik.

4. Melatih imajinasinya.

5. Melatih anak melakukan kegiatan sehari-hari semuanya dalam bentuk kegiatan yang
menarik

Alat permainan yang dianjurkan:

1. Genderang, bola dengan giring-giring didalamnya.

2. Alat permainan yang dapat didorong dan ditarik.

3. Alat permainan yang terdiri dari: alat rumah tangga(misal: cangkir yang tidak mudah
pecah, sendok botol plastik, ember, waskom, air), balok-balok besar, kardus-kardus besar,
buku bergambar, kertas untuk dicoret-coret, krayon/pensil berwarna.

4. Usia 25 36 bulan

Tujuannya adalah ;

1. Menyalurkan emosi atau perasaan anak.

2. Mengembangkan keterampilan berbahasa.

3. Melatih motorik halus dan kasar.

4. Mengembangkan kecerdasan (memasangkan, menghitung, mengenal dan membedakan


warna).

5. Melatih kerjasama mata dan tangan.

6. Melatih daya imajinansi.

7. Kemampuan membedakan permukaan dan warna benda.

Alat permainan yang dianjurkan :


1. Alat-alat untuk menggambar.

2. Lilin yang dapat dibentuk

3. Pasel (puzzel) sederhana.

4. Manik-manik ukuran besar.

5. Berbagai benda yang mempunyai permukaan dan warna yang berbeda.

6.

7. Usia 32 72 bulan

Tujuannya adalah :

1. Mengembangkan kemampuan menyamakan dan membedakan.

2. Mengembangkan kemampuan berbahasa.

3. Mengembangkan pengertian tentang berhitung, menambah, mengurangi.

4. Merangsang daya imajinansi dsengan berbagai cara bermain pura-pura (sandiwara).

5. Membedakan benda dengan permukaan.

6. Menumbuhkan sportivitas.

7. Mengembangkan kepercayaan diri.

8. Mengembangkan kreativitas.

9. Mengembangkan koordinasi motorik (melompat, memanjat, lari, dll).

10. Mengembangkan kemampuan mengontrol emosi, motorik halus dan kasar.

11. Mengembangkan sosialisasi atau bergaul dengan anak dan orang diluar rumahnya.

12. Memperkenalkan pengertian yang bersifat ilmu pengetahuan, misal : pengertian


mengenai terapung dan tenggelam.

13. Memperkenalkan suasana kompetisi dan gotong royong.

Alat permainan yang dianjurkan :


1. Berbagai benda dari sekitar rumah, buku bergambar, majalah anak-anak, alat gambar &
tulis, kertas untuk belajar melipat, gunting, air, dll.

2. Teman-teman bermain : anak sebaya, orang tua, orang lain diluar rumah.

2. Usia Prasekolah

Alat permainan yang dianjurkan :

1. Alat olah raga.

2. Alat masak

3. Alat menghitung

4. Sepeda roda tiga

5. Benda berbagai macam ukuran.

6. Boneka tangan.

7.

8. Kapal terbang.

9. Kapal laut dsb

3. Usia sekolah

Jenis permainan yang dianjurkan :

1. Pada anak laki-laki : mekanik.

2. Pada anak perempuan : dengan peran ibu.

4. Usia Praremaja (yang akan dilakukan oleh kelompok)

Karakterisrik permainnya adalah permainan intelaktual, membaca, seni, mengarang, hobi, video
games, permainan pemecahan masalah.

5. Usia remaja

Jenis permainan : permainan keahlian, video, komputer, dll.

EVALUASI
Peserta terapi bermain mampu:

1. Menyebutkan nama permainan

2. Menata puzzle sesuai gambar

3. Menulis dan mengambar

4. Merasa senang,tenang terkait hospitalisasi.

PENJELASAN PERMAINAN

1. PUZZLE

2. Peserta menyusun puzzle yang telah disediakan dengan tema yang sama super hero.

3. Peserta diberikan waktu 7 menit untuk menyusun kemudian yang selesai terlebih dahulu
menceritakan tentang gambar puzzle yang telah disusun, dilanjutkan peserta lainnya
menceritakan secara bergantian dan bertanya pendapat masing-masing tentang setiap
gambar.

4. Setelah selesai permainan peserta dievaluasi secara obyektif dan subyektif.

2. ORIGAMI

1. Peserta diberikan kertas origami sesuai warna yang disuka.

2. Peserta diajarkan tentang cara membuat burung dari kertas origami.

3. Peserta mengikuti setiap arahan dari leader untuk membuat origami.

4. Setelah selesai peserta diberikan kertas origami dan kertas petunjuk untuk membuat
kreasi sendiri di RS.

EVALUASI

1. Selama permainan berlangsung peserta dan keluarga sangat kooperatif dengan perawat.

2. 3 dari 5 peserta sangat aktif dalam berkomunikasi. Yaitu An. Afi, An. , dan An. Riski.
Untuk An. Bambang dan An. . Agak pemalu dan pendiam namun tetap kooperatif
dalam permainan.

3. Semua peserta dapat menyelesaikan permainan dengan baik dan tidak ada yang
melanggar aturan permainan.
4. Afi menyeleaikan permainan lebih dulu dan menceritakan sesuai gambar puzzle,
kemudian dilanjutkan An. , An.., dan An. sedangkan An. Bambang diam saja
hanya menjawab saat ditanyai saja.

5. Setelah permainan selesai masing-masing peserta mengungkapkan perasaan masing-


masing. Mereka mengatakan sangat senang setelah diajak bermain dan tidak bosan.

6. Orang tua juga mengatakan senang dan berterimakasih karena anak-anak mendapat
hiburan dengan bermain walaupun sedang sakit.

Sumber Pustaka :

Soetjiningsih, 1988, Tumbuh Kembang Anak, EGC, Jakarta.

Markum.A.H, 1991, Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, FKUI, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai