Satuan Acara Bermain
Satuan Acara Bermain
Pokok Bahasan : Terapi bermain pada anak sehat di Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD )
Sub Pokok Bahasan : Terapi bermain anak usia sekolah dengan jenis permainan puzzle
Waktu : 10 menit
PENDAHULUAN:
Bermain merupakan suatu aktivitas bagi anak yang menyenangkan dan merupakan suatu metode
bagaimana mereka mengenal dunia. Bagi anak bermain tidak sekedar mengisi waktu, tetapi
merupakan kebutuhan anak seperti halnya makanan, perawatan, cinta kasih dan lain-lain. Anak-
anak memerlukan berbagai variasi permainan untuk kesehatan fisik, mentaldan perkembangan
emosinya.
Dengan bermain anak dapat menstimulasi pertumbuhan otot-ototnya, kognitifnya dan juga
emosinya karena mereka bermain dengan seluruh emosinya, perasaannya dan pikirannya.
Elemen pokok dalam bermain adalah kesenangan dimana dengan kesenangan ini mereka
mengenal segala sesuatu yang ada disekitarnya sehingga anak yang mendapat kesempatan cukup
untuk bermain juga akan mendapatkan kesempatan yang cukup untuk mengenal sekitarnya
sehingga ia akan menjadi orang dewasa yang lebih mudah berteman, kreatif dan cerdas, bila
dibandingkan dengan mereka yang masa kecilnya kurang mendapat kesempatan bermain.
Setelah mendapatkan terapi bermain selama 35 menit, anak diharapkan bisa merasa tenang
selama perawatan dirumah sakit dan tidak takut lagi terhadap perawat sehingga anak bisa merasa
nyaman selama dirawat dirumah sakit.
Setelah mendapatkan terapi bermain satu (1) kali diharapkan anak mampu :
PROSES SELEKSI
SETTING
Atur posisi antara Perawat dan anak menyatu yang nyaman dan akrab dalam bentuk melingkar.
ATURAN BERMAIN :
4. Tidak memaksakan anak untuk bermain, perlu pendampingan khusus bila anak belum
bersedia
6. Bila terapi bermain individu hanya fokus pada satu anak, bisa diatas tempat tidur
RENCANA PELAKSANAAN
KEGIATAN
NO FASE WAKTU
TERAPIS (PERAWAT) SUBYEK (ANAK)
Ruang/ tempat, anak,
Menyiapkan ruangan, alat,
1 Persiapan dan asilitas bermain 10 menit
anak dam keluarga.
sudah siap.
a. Membuka acara
b. Mengucapkan salam
c. Memperkenalkan
Menjawab salam,
2 Fase orientasi : Memperkenalkan 5 menit
d. Membuat kontrak
diri, Memperhatikan
waktu
e. Menjelaskan aturan
bermain
a.Menanyakan perasaan
anak
c.Waktunya selesai
Mengeksplorasikan
perasaan klien setelah
d.Bermain dapat
4 Penutup bermain. 5 menit
dilanjutkan .
Memperhatikan dan
menjawab salam
e.Memberi tahu pada anak
dan keluarga kelebihan dan
kekurangan anak
f.Memberi salam
Tanda tangan
NO Nama anak Alamat
keluarga
1
2
MACAM BERMAIN
1. Bermain aktif
Pada permainan ini anak berperan secara aktif, kesenangan diperoleh dari apa yang diperbuat
oleh mereka sendiri. Bermain aktif meliputi :
1. Bermain fisik
2. Bermain pasif
Pada permainan ini anak bermain pasif antara lain dengan melihat dan mendengar. Permainan
ini cocok apabila anak sudah lelah bernmain aktif dan membutuhkan sesuatu untuk mengatasi
kebosanan dan keletihannya.
Dalam kegiatan bermain kadang tidak dapat dicapai keseimbangan dalam bermain, yaitu apabila
terdapat hal-hal seperti dibawah ini :
1. Kesehatan anak menurun. Anak yang sakit tidak mempunyai energi untuk aktif bermain.
Alat Permainan Edukatif (APE) adalah alat permainan yang dapat mengoptimalkan
perkembangan anak, disesuaikan dengan usianya dan tingkat perkembangannya, serta berguna
untuk :
Contoh alat bermain motorik kasar : sepeda, bola, mainan yang ditarik dan didorong, tali, dll.
Motorik halus : gunting, pensil, bola, balok, lilin, dll.
2. Pengembangan bahasa, dengan melatih berbicara, menggunakan kalimat yang
benar.Contoh alat permainan : buku bergambar, buku cerita, majalah, radio, tape, TV, dll.
3. Pengembangan aspek kognitif, yaitu dengan pengenalan suara, ukuran, bentuk. Warna,
dll. Contoh alat permainan : buku bergambar, buku cerita, puzzle, boneka, pensil warna,
radio, dll.
4. Pengembangan aspek sosial, khususnya dalam hubungannya dengan interaksi ibu dan
anak, keluarga dan masyarakat
Contoh alat permainan : alat permainan yang dapat dipakai bersama, misal kotak pasir, bola, tali,
dll.
1. Usia 0 12 bulan
Tujuannya adalah :
Tujuannya adalah :
4. Melatih imajinasinya.
5. Melatih anak melakukan kegiatan sehari-hari semuanya dalam bentuk kegiatan yang
menarik
3. Alat permainan yang terdiri dari: alat rumah tangga(misal: cangkir yang tidak mudah
pecah, sendok botol plastik, ember, waskom, air), balok-balok besar, kardus-kardus besar,
buku bergambar, kertas untuk dicoret-coret, krayon/pensil berwarna.
4. Usia 25 36 bulan
Tujuannya adalah ;
6.
7. Usia 32 72 bulan
Tujuannya adalah :
6. Menumbuhkan sportivitas.
8. Mengembangkan kreativitas.
11. Mengembangkan sosialisasi atau bergaul dengan anak dan orang diluar rumahnya.
2. Teman-teman bermain : anak sebaya, orang tua, orang lain diluar rumah.
2. Usia Prasekolah
2. Alat masak
3. Alat menghitung
6. Boneka tangan.
7.
8. Kapal terbang.
3. Usia sekolah
Karakterisrik permainnya adalah permainan intelaktual, membaca, seni, mengarang, hobi, video
games, permainan pemecahan masalah.
5. Usia remaja
EVALUASI
Peserta terapi bermain mampu:
PENJELASAN PERMAINAN
1. PUZZLE
2. Peserta menyusun puzzle yang telah disediakan dengan tema yang sama super hero.
3. Peserta diberikan waktu 7 menit untuk menyusun kemudian yang selesai terlebih dahulu
menceritakan tentang gambar puzzle yang telah disusun, dilanjutkan peserta lainnya
menceritakan secara bergantian dan bertanya pendapat masing-masing tentang setiap
gambar.
2. ORIGAMI
4. Setelah selesai peserta diberikan kertas origami dan kertas petunjuk untuk membuat
kreasi sendiri di RS.
EVALUASI
1. Selama permainan berlangsung peserta dan keluarga sangat kooperatif dengan perawat.
2. 3 dari 5 peserta sangat aktif dalam berkomunikasi. Yaitu An. Afi, An. , dan An. Riski.
Untuk An. Bambang dan An. . Agak pemalu dan pendiam namun tetap kooperatif
dalam permainan.
3. Semua peserta dapat menyelesaikan permainan dengan baik dan tidak ada yang
melanggar aturan permainan.
4. Afi menyeleaikan permainan lebih dulu dan menceritakan sesuai gambar puzzle,
kemudian dilanjutkan An. , An.., dan An. sedangkan An. Bambang diam saja
hanya menjawab saat ditanyai saja.
6. Orang tua juga mengatakan senang dan berterimakasih karena anak-anak mendapat
hiburan dengan bermain walaupun sedang sakit.
Sumber Pustaka :