Anda di halaman 1dari 19

MANUAL No: 002- 03 / BM I 2006

Konstruksi dan Bangunan

PekerjaanLapis PondasiJalan
Buku 3
LAPISPONDASIAGREGAT

DEPARTEMENPEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT
JENDERALBINAMARGA
Prakata

Salah satu aspek penting untuk menunjang keberhasilanpembinaanjalan


adalah
tersedianyaStandar,Pedomandan Manual'(SFM)yang dapat diterapkan
dengan mudah
dalam praktek. SPM yang sudah biasa diguna[an dalam pembinaanjatan
adalah
Spesifikasi.Namun demikijn, karena Spesifiklsi biasanya disajikan
dalam uraian yang
ringkassehinggakadang-kadang dialamikesulitandalam memahamiSpesifikasitersebut,
sehinggapenerapannyakemungkinan kurangsesuaidenganyangdiharapkan.
Untukmembantumemecahkanpersoalandi atas,DirektoratBina
Teknik,Direktorat
Jenderal
Bina Marga, DepartemenPekerjaanUmum mencobamenyusun
ManualpekerjaanLapis
PondasiJalan.

Tatacara penulisan manual ini telah disesuaikandengan pedoman yang


diterbitkanoleh
BadanstandarisasiNasionalNomor8-2000tentangPeiulisan
standarNasionatIndonesia.
Karena tujuan utama penyusunanmanual ini adalah untuk membantu
dalam memahami
atau menafsirkanSpesifikasiyang berkaitandengan lapis pondasijalan,
maka susunan
uraianpada manualini sejaunmungt<in disesuaikan-dengan
-eu5u susunanpadaBukuSpesifikasi.
Dengan demikian,apabila dalam Spesifikasidulmpai artikelyang dipandangsulit
dipahamiatau ditafsirkan,maka artikeltersebut,termasukpenjelasannya,
diharapkandapat
ditemukandengan mudah dalam manual ini. Dengan manual
ini, diharapkanspesifikasi
yang diberlakukan proyek benar-beiar dapat diterapkan sesuai dengan
.pada suatu
tujuannya,yaitu untuk mendapat'kantapis pondasi yang kinerjanyaandal. Manual ini
menguraikan juga beberapajenis lapispondasiyang potensial
untukditambahkan ke dalam
Buku Spesifikasi.

Kepada pihak-pihakyang telah membantutersusunnya


manual ini, pimpinanDirektorat
Jenderal Bina Marga tidak lupa mengucapkanterima kisih
serta r"ngi-,"rrpkan masukan-
masukanlebihlanjutyang diperlukanuntuklebihmenyempurnakan
manualini.

Jakarta, Desember2006
Daftarisi

1. R u a n gl i n g k u p ...1-14
2. A c u a nn o r m a t.i.f. . ................1-14
3. lstilah d a nd e f i n i s. i. . . . . . . . . . . . . . ..................1-14
4. Persyaratan............... ..........2-14
4 . 1 . P e r s y a r a t abna h a nd a n c a m p u r a n . . . . . . . . . . . . ....2-14
4 . 1 . 1 . A g r e g akt a s a r . . . . . . . . . .........2-14
4 . 1 . 2 . A g r e g aht a 1 u s . . . . . . . . . .........2-14
4 . 1 . 3 . G r a d a sai g r e g act a m p u r a n ...............2-14
4.1.3. Persyaratan lapispondasiagregat ...3-14
4.2. Persyaratan hasilpelaksanaan lapispondasiagregat ....3-14
4 . 2 . 1 . E l e v a spi e r m u k a a n .........3-14
4.2.2. Ketebalanlapispondasiagregat.. .....4-14
4 . 2 . 3 . P e n y i m p a n g akne r a t a a np e r m u k a a n . . . . . . . . . . . .......4-14
4.3. Peralatan ..4-14
4.3.1. Umum ...........4-14
4 . 3 . 2 . A l a tP e n g h a m p a r ............5-14
4 . 3 . 3 . A l a tP e m a d a t . . . . . . . . . . . . . . ....5-14
4 . 3 . 4 . A l a tP e n g a n g k u t . . . . . . . . . .....5-14
4 . 3 . 5 . P e r k a k a s - p e r k a k1 a si n . . . . . . . . . . . . .........5-14
P e m b u a t afno r m u l ac a m p u r a n . .............5-14
5 . 1 . P e m b u a t afno r m u l ac a m p u r a nr a n c a n g a (nF C R ) ...........5-14
5.2. Pembuatanformulacampurankerja(FCK) .....6-14
P e l a k s a n a a. .n. . . . . . . . . . . . . ........7-14
6 . 1 . P e k e r j a a pn e r s i a p a n u n t u kl a p i sp o n d a sai g r e g a t ..........7-14
6.2. Penghamparan.......... .8-14
6.3. Pemadatan ................8-14
7 . P e n g e n d a l i amnu t u ..............9-14
7.1. Pengujian .9-14
7.2. Perbaikanlapispondasiagregatyangtidakmemenuhiketentuan ...9-14
7.3. Pengembalian lapispondasiagregatsetelahpengujian .9-14
8 . P e n g e l o l a al ni n g k u n g apne l a k s a n a a np e k e r j a a nl a p i s p o n d a s ia 9 r e g a t . . . . . . . . . . . . . . . . 9 - 1 4
8.1. Umum....... ..................9-14
8 . 2 . M o b i l i s a sdia n d e m o b i l i s a s i . . . . . . . . . 10-14
8 . 3 . T r a n s p o r t adsai n p e n a n g a n a. n .............. .....10-14
8 . 4 . P e m e l i h a r a al anl u1 i n t a s . . . . . . . . . ...10-14
8 . 5 . P e k e r j a a pn e m b e r s i h a.n. . . . . . . . . . . . . . 11-14
8 . 6 . A s p e kl i n g k u n g ahni d u p 11-14
8 . 7. G a l i a n ....14-14
8.8. Ketentuaninstalasipencampur ..14-14
8.9. Pemeliharaan jalansampingdanjembatanyangdigunakan. 14-14
8 . 1 0 . P e m e l i h a r a aunn t u kk e a m a n a nl a l ul i n t a s . . . 14-14
Daftartabel

T a b e l3 . 1 . P e r s y a r a t agnr a d a slia p i sp o n d a sai g r e g a t .................3-14


T a b e l3 . 2 . P e r s y a r a t al na p i sp o n d a sai g r e g a t ............3-14
Tabel3.3. Toleransielevasipermukaan ...4-14
T a b e l3 . 4 . T o l e r a n ski e t e b a l a n .................4-14
T a b e l3 . 5 . T o l e r a n ski e r a t a a np e r m u k a a n ..................4-14

Daftar gambar
Pendahuluan

Manualpekerjaanlapispondasijalan ini dimaksudkanuntukmembantudalammemperbaiki


dan meningkatkan pemahamantentangpekerjaanlapis pondasijalan.Apabiladalam Buku
Spesifikasidijumpaiartikelyang sulit dipahamiatau ditafsirkan,maka diharapkandalam buku
manualini dapatmemberikanketeranganyang cukupbagi perencanadan pelaksanadalam
merencanakan dan melaksanakan pekerjaanlapispondasijalansehinggadidapatkankinerja
lapis pondasijalan /perkerasansesuairencana.
Bukumanualini disajikandalam8 buku,denganruanglingkupsebagaiberikut:

Buku1. Umum
Menguraikan tentangfungsilapispondasi,jenis lapispondasi.Adapunjenis lapispondasi
yang dibahasmencakupprinsipstabilisasi, jenis stabilisasisertapenggunaannya,
filosifi
disaindan pelaksanaanpekerjaanstabilisasi,termasukjenis peralatanyangdigunakan.
Buku 2. Pengambilancontoh dan pengujianbahan lapis pondasi
Menguraikantata cara pengambilancontoh,cara mereduksicontohsehinggavolumenya
sesuai dengan keperluanpengujianyang akan dilakukan,tata cara pengujianyang
diperlukanuntuk menentukansifat-sifatbahan yang menjadiparametermutu,baik bahan
yang akan atau telah digunakandapat dievaluasi,serta menguraikanjuga perhitungan
gradasiagregat.

Buku 3. Lapis pondasiagregat


Menguraikanpersyaratanagregat,campuran,peralatandan persyaratanhasil pekerjaan
lapis pondasi agregat serta menguraikantata cara perencanaan,pelaksanaandan
pengendalianmutulapispondasiatasdan lapispondasibawah.

Buku 4. Lapis pondasi agregatsemen


Menguraikantentangpersyaratanbahan (agregat,semen dan air), campuran,peralatan
dan persyaratan hasil pekerjaan lapis pondasi agregat semen. Di samping itu,
menguraikanjuga tentangtata cara perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalianmutu
lapispondasiagregatsemenuntuklapispondasiatas (LPAS)dan lapispondasiagregat
semenuntuklapispondasibawah(LPBAS).

Buku 5. Lapis pondasi beton padat giling (BPG/RCC)


Menguraikantentang persyaratanbahan (agregat,semen dan air), campuran,peralatan
dan persyaratanhasil pekerjaan lapis pondasi beton padat giling (BPG/RCC) serta
menguraikantentangtata cara perencanaan, pelaksanaandan pengendalianmutu lapis
pondasibetonpadatgiling(BPG/RCC).

Buku 6. Lapis pondasitanah semen


Menguraikantentang persyaratanbahan, campuran, peralatandan persyaratanhasil
pekerjaanlapis pondasitanah semen. Di samping itu, membahasjuga tentangcara
perencanaan,pelaksanaan dan pengendalian
mutulapispondasitanahsemen.
Buku 7. Lapis pondasi tanah kapur
Menguraikantentang persyaratanbahan, campuran, peralatandan persyaratanhasil
pekerjaan lapis pondasi tanah kapur. Di samping itu, membahasjuga tentang cara
perencanaan, pelaksanaan dan pengendalianmutulapispondasitanahkapur.
Buku 8. Permasalahanlapangan
Membahasbeberapa permasalahanlapangan yang terjadi pada beberapatahapan
kegiatan dan dampaknya terhadap kualitas hasil pekerjaan. Tahapan tersebut
adalahpengadaandan penimbunanmaterial;pengangkutan;
diantaranya penghamparan
dan pemadatan;
dan perawatan(khususuntuklapispondasiyangdistabilisasi).
Buku3
Lapis pondasi
agregat

1. R u a n gl i n g k u p

Lapis pondasiagregatadalah lapis pondasiyang bahan utamanyaterdiriatas agregatatau


batu atau granularmaterial.Agregat adalah materialberbutiryang keras dan kompakdan
yang dimaksudagregatmencakupantaralainbatubulat,batu pecah,abu batu,dan pasir.

Disampinguntuk lapis pondasiagregat mempunyaiperananyang sangat pentingdalam


prasaranatransportasi,khususnya dalam hal ini pada perkerasanjalan. Daya dukung
perkerasanjalan ditentukansebagianbesaroleh karakteristik
agregatyang digunakan.

Pemilihanagregatyang tepat dan memenuhipersyaratan


akan sangatmenentukandalam
pembangunan
keberhasilan jalan.
atau pemeliharaan

Lapis PondasiAgregatterdiri dari 3 (tiga) kelas yang berbedayaitu Kelas A, Kelas B dan
Kelas C. Lapis Pondasiterdiriatas AgregatKelasA atau Kelas B, sedangkanLapis Pondasi
Bawahterdiriatas AgregatKelasC.

Jenis pekerjaanyang dibahas pada Buku 3 ini mencakupuraian tentang persyaratan


agregat, campuran,peralatandan persyaratanhasil pekerjaanlapis pondasi agregat. Di
samping itu, membahasjuga tentangcara perencanaan,pelaksanaandan pengendalian
mutu lapispondasiatas dan lapispondasibawah.

2. Acuan normatif

s N t 0 3 - 1 7 4 3 -1 9 8 9 ,
MetodePengujianKepadatanBerat UntukTanah.
sNl 03-1744-1989. MetodePengujianCBR Laboratorium.
s N t 0 3 - 1 9 6 6 -1 9 9 0 ,
MetodePengujianBatasPlastis.
s N t 0 3 - 1 9 6 7 -'1 9 9Metode
0, PengujianBatasCair denganAlat Cassagrande.
s N r0 3 - 1 9 6 8 -1 9 9 0 ,
MetodePengujianTentangAnalisisSaringanAgregatHalusdan Kasar.
s N t 0 3 - 1 9 7 6 -1 9 9 0 ,
Metode Koreksiuntuk PengujianPemadatanTanah yang Mengandung
ButirKasar.
sNl 03-2417-1991
, Metode Pengujian Keausan Aggregat dengan Mesin Abrasi Los
Angeles.
sNt 03-2828-1992, MetodePengujianKepadatanLapangandenganAlat KonusPasir.
s N t 0 3 - 4 1 4 1 - 1 9 9Metode
6. PengujianGumpalanLempungdan Butir-ButirMudah Pecah
dalamAgregat.

3. lstilahdan definisi

3.1.
agregathalus
agregatyanglolosayakanNo.4 (4.75mm).

3.2.
agregatkasar
agregatyangtertahan
padaayakanNo.4 (4.75mm).

1-14
3.3.
berat kering maksimum (maximum dry density, MDDI
bahanyang digunakandalamcampuran.

3.4.
kadar air optimum (Optimum Moisture Content, OMCI
jumlah atau proporsi air terhadap berat kering agregat yang menghasilkankepadatan
tertinggi.

3.5.
kerikil
partikelbatuanyang berukuran5 mm sampai150 mm.

3.6.
lapis pondasi
lapisan pada sistem perkerasanyang terletak dibawah lapis permukaandan diatas lapis
pondasibawah yang berfungsimenyebarkantegangandari lapis permukaankepadalapisan
dibawahnya.

3.7.
lapis pondasi bawah - lapisanpada sistemperkerasanyang terletakdibawahlapis pondasi
dan diatas tanah dasar yang berfungsimenyebarkantegangan dari lapisan diatas pada
tanahdasar.

3.8.
sirtu
jenistanahberbutiryang komposisinya
terdiriatastanah,pasirdan batu.

4. Persyaratan

4.1. Persyaratanbahan dan campuran

4.1.1. Agregat kasar

. Agregatkasar (tertahanpada ayakan4,75 mm) harusterdiriatas partikelyang kerasdan


awet.
. Agregat kasar Kelas A yang berasal dari batu kali harus 100 % mempunyaipaling
sedikitdua bidangpecah.
. Agregatkasar KelasB yang berasaldari batu kali harus65 % mempunyaipalingsedikit
satu bidangpecah.
. Agregatkasar KelasC berasaldari kerikil.

4.1.2. Agregat halus

Agregathalus (lolosayakan4,75 mm) harusterdiriatas dari partikelpasiratau batu pecah


halus.

4.1.3. Gradasiagregatcampuran

Gradasiagregat untuk lapis pondasiagregat harus memenuhipersyaratangradasiagregat


campuransebagaimana disajikanpadaTabel3.1

2-14
gradasilapispondasi
Tabel3.1.Persyaratan agregat
UKURAN
SARINGAN BERATBUTIRYANGLOLOS(%)
ASTM mm KELASA KELASB KELAS C
3" 75 100
2" 50 100 75- 100
1%" 3 7 ,5 100 88- 100 60-90
1" 2 5 ,0 -
77 100 70-85 45 -78
3/9" 9 ,5 44-60 40-65 25-55
No.4 4,75 27-44 25-52 13-45
No.10 2,OO 17 - 3 0 -
15 40 8-36
No.40 0,425 7-17 8 - 20 3 - 23
No.200 0 ,0 7 5 2- 8 2- 8 0-10

4.1.4. Persyaratanlapis pondasi agregat

Agregatuntuk lapis pondasiharus bebas dari bahan organikdan gumpalanlempungatau


bahan-bahanlain yang tidak dikehendakidan harus memenuhipersyaratansesuai pada
Tabel3.2.

Tabel 3.2. Persyaratanlapispondasiagregat


SIFAT-SIFAT KELASA KELASB KELAS C
Abrasidari AqreqatKasar(SNl 03-2417-1990) Maks.40% Maks.40% Maks.40%
IndekPlastis(SNl-03-1 966-1990)dan (SNl-03-1967-1990) Maks.6 Maks.6 4-9
Hasilkali lndeksPlastisitasdenqan% LolosAvakanNo.200 Maks.25
BatasCair (SNl 03-1967-1990) Maks.25 Maks.25 Maks.35
GumpalanLempungdan Butir-ButirMudah Pecahdalam
Aqreqat(SNl-03-4141-1996) 0% Maks.1 % Maks.1%
cBR (SNr03-1744-1989) M i n .9 0 % M i n . 6 5% M i n .3 5 %
Perbandinqan persenlolos#200 denqan oersenlolos#40 Maks.2/3 Maks.2/3 Maks.2/3

4.2. Persyaratanhasil pelaksanaanlapis pondasi agregat

Untuk memperolehhomogenitascampurandan memenuhiketentuanyang disyaratkan


harus langsung dari instalasipemecah batu atau pencampuryang disetujui,dengan
menggunakanpemasok mekanis yang telah dikalibrasiuntuk memperolehaliran yang
menerusdari komponen-komponen campurandenganproporsiyang benar.Dalam keadaan
apapuntidak dibenarkanmelakukanpencampuran di lapangandengangrader,loaderatau
backhoekecualidenganalat khususpulvi mixer.Hasil pelaksanaanpekerjaanlapis pondasi
harusmemenuhipersyaratan toleransidimensisebagaimana diuraikanberikutini.

4.2.'1. Elevasipermukaan

Elevasipermukaanlapis akhir harus sesuai dengan Gambar Rencana,dengantoleransi


sebagaimanadisajikanpadaTabel3.3.

3-14
elevasipermukaan
Tabel3.3.Toleransi
ToleransiTinggi
Bahandan LapisanPondasiAgregat
Permukaan
AgregatKelasC digunakansebagailapispondasibawah + 1 , 5c m
- 1 , 5c m
AgregatKelasB atau KelasA digunakanuntuklapispondasijalan +1cm
yang akan ditutupdenqanLapis ResaoPenqikatatau Pelaburan - 1cm

4.2.2. Ketebalanlapis pondasi agregat

TebaltotalminimumLapisPondasiAgregatKelasA dan KelasC atau KelasB dan KelasC


tidakbolehkurangdaritebalyang disyaratkan disajikanpadaTabel3.4.
sebagaimana

Tabel3.4.Toleransiketebalan
Bahandan LapisanPondasiAqreqat ToleransiKetebalan
AgregatKelasC digunakansebagailapispondasibawah +1 cm
-1 cm
Agregat Kelas B atau Kelas A digunakanuntuk lapis pondasijalan +1 cm
yang akan ditutupdenqanLapis ResapPenoikatatau Pelaburan 0cm

4.2.3. Penyimpangan
kerataanpermukaan

Pengukuran kerataanpermukaan denganmistarlurussepanjang3 meteryangdiletakkan


sejajardan melintangsumbujalanuntuksepanjang lokasipekerjaan.
Pengukurankerataan
dilakukansetelahsemuabahanyanglepasdibersihkan. Toleransi permukaan
kerataan lapis
pondasiuntukke 3 (tiga)kelasagregat
disajikan
Tabel3.5.

Tabel3.5.Toleransi permukaan
kerataan
Bahandan LapisanPondasiAqreqat Toleransi
Kerataan
AgregatKelasC diqunakansebaqailapispondasibawah -1 cm
AgregatKelasB atauKelasA digunakanuntuklapispondasijalan -0,8cm
yang akan ditutupdenqanLapis Resappenqikatatau pelaburan

4.3. Peralatan

4.3.1. Umum

Peralatandan mesin-mesinyang digunakandalam pelaksanaanpekerjaan sebelum


pekerjaandimulaiharus laik pakai dan selama pelaksanaanharus dirawatagar supaya
selalu dalam keadaan yang memuaskan. Peralatan processing harus direncanakan,
dipasang,dioperasikandan dengan kapasitassedemikiansehinggadapat mencampur
agregat,air secarameratasehinggamenghasilkan campuranyang homogen,seragamyang
diperlukanuntuk pemadatan.Bilamana instalasipencampurdigunakanmaka instalasi
pencampurtersebutharusdikalibrasiterlebihdahuluuntukmemperoleh aliranyang menerus
dari komponen-komponen campurandengan proporsiyang benar. Lapis pondasiagregat
harus dipadatkandenganalat pemadatseperti,alat pemadatroda besi dengan penggetar,
alat pemadatroda besi,alat pemadatroda karet.Alat pemadatroda besi denganpenggetar
hanyabolehdigunakanpadaawal pemadatan.

4-14
4.3.2. Alat Penghampar

Alat penghampar agregat harus menggunakan peralatan mekanis yang mampu


menyebarkanbahan lapis pondasiagregat dengan lebar dan toleransipermukaanyang
diinginkansertatidakmenimbulkan
segregasi.

4.3.3. Alat Pemadat

Alat pemadat roda besi dengan penggetar, pemadat roda besi tanpa penggetar atau
pemadatroda karet,harus digunakanuntuk pemadatanpondasiagregatyang sudah dalam
keadaankadar air optimumuntuk pemadatan.Alat pemadatroda besi denganpenggetar
hanyabolehdigunakanpadaawalpemadatan.

4.3.4. Alat Pengangkut

Dumptruk denganpenutupterpalharusdigunakanuntuk pengangkutanbahan ke lokasi


pekerjaan.
Bahanharusdigelardalam keadaan air optimum untuk pemadatandengan
penggilas.

4.3.5. Perkakas-perkakaslain

Perkakas-perkakaslain yang termasuk dalam daftar berikut ini harus disediakandalam


jumlahyang cukupdan ditambahdenganperkakaslainnyayangdiperlukan.
. Mistarpengecekkerataanpermukaan.
. Alat peratadenganmanual.

5. Pembuatanformula campuran

5.1. Pembuatanformula campuranrancangan(FCR)

Sebelumpembuatancampuranrancangan,terlebihdahuluagregatyang akan digunakan


harussudahdiujidan hasilnyamemenuhipersyaratan.

Prosedurpembuatancampuranrancangan(FCR)adalahdenganlangkah-langkah sebagai
b e r i k u(t l i h a tG a m b a r3 . 1 ) :
a. Siapkancontoh uji agregatyang direncanakanakan digunakansebagaibahan lapis
pondasiagregatdan contohuji agregattersebutdiambildaristockfile.
b. Lakukanpengujiankualitasagregattermasukanalisaukuranbutir pada masing-masing
fraksi agregat. Kemudian lakukan penggabunganbeberapa fraksi agregat untuk
memperolehgradasiagregatcampuransesuaiTabel3.1.
c. Evaluasihasilpengujiankualitasdan penggabungan beberapafraksiapakahmemenuhi
persyaratan,bila kualitasagregat tidak memenuhi persyaratanharus diganti dan bila
memenuhipersyaratantetapi hasil penggabunganbeberapaagregattidak memenuhi
persyaratanmaka untuk mengatasimasalah tersebut adalah dengan mengunakan
agregatatau fraksibaru sebagaiagregattambahan.
d. Bila kualitasagregatdan gradasiagregatcampuransudahmemenuhipersyaratan maka
langkahselanjutnya adalahpengujianpemadatandengantahapansebagaiberikut:
1) Siapkan contoh-contoh uji dengan variasi kadar air 4oh,6o/o,8o/o,
10% dan 12%
terhadapberat keringagregat.
2) Lakukan PercobaanPemadatanBerat (Modified)sesuai SNI 03-1743-1989pada
setiapvariasikadarair.
3) Tentukanhubunganantara kadar air dengan kepadatandan dapatkanKadar Air
Optimumdan KepadatanKeringMaksimum,yaitupuncakdari garislengkunggrafik

5-14
dari hubungan kadar air dan kepadatanmenyatakanKadar Air Optimum dan
KepadatanKeringMaksimum.
e. Berdasarkanhasil pengujianpemadatan,yaitu untuk KepadatanKering Maksimumdan
KadarAir Optimumdiatas,langkahselanjutnyabuatkanbendauji untukpengujianCBR.
SelanjutnyalakukanpengujianCBR sesuaiSNI 03-1744-1989 dan hasilnyabandingkan
denganpersyaratansesuaiTabel 3.2.
f. Bila memenuhi persyaratanmaka bahan, gradasi agregat campuran dan kadar air
optimum dari hasil uji pemadatan tersebut adalah merupakan formula campuran
rancangan.Sehingganilaikadarair optimumdan kepadatankeringmaksimumini untuk
menentukan angkakepadatanmaksimum.Namunapabilatidakterpenuhimakatahapan
diatasharusdiulangidenganmenggantiatau menambahagregatataufraksibaru.

5.2. Pembuatanformula campuran kerja (FCK)

Setelahformulacampuranrancangan(FCR) diperoleh, langkahberikutnyaadalah untuk


membuatformulacampurankerja (FCK).Untuk pembuatanformulacampurankerja (FCK)
bilamanamenggunakanpulvimixer
maka pulvimixer
tersebutharusdikalibrasi
terlebihdahulu
untukmemperolehkomponen-komponen campurandenganproporsiyang benar.

Selanjutnyalakukan pembuatancampuran melalui pulvimixertersebut dan kemudian


campurantersebutdi uji coba di lapangandenganluas 150 m2,dengantebalsesuairencana
dan lokasiuji coba lapanganharusdilakukandiluarlokasipekerjaan.

Ambil contoh campuran yang dihasilkanoleh pulvimixertersebut selanjutnyalakukan


pengujiananalisasaringanuntuk memperolehgradasiagregatcampuranyang dihasilkan
(apakahsesuaidenganFCR atau tidak).KemudianlakukanpengujiansesuaidenganButir
6.1.d.dan e sehinggadiperolehkadarair dan kepadatanoptimumserta nilaidaya dukung
yang dicerminkandengan nilai CBR. Hasil pengujianCBR tersebut harus memenuhi
persyaratansebagaimanaditunjukkanpada Tabel 3.2. Besaranyang baru ini sebagaibahan
pembanding dalampelaksanaan pengendalianmutu.

Penghamparandilakukandengan menggunakanalat peralatanmekanis yang mampu


menyebarkanbahan lapis pondasi agregat dengan lebar dan toleransipermukaanyang
diinginkan
sertatidakmenimbulkan
segregasi.

Langkahberikutnyaadalah pemadatandan alat pemadatuntuk pemadatanpondasiagregat


yang sudahdalam keadaankadarair optimumuntukpemadatanadalahpemadatroda besi
dengan penggetar,pemadat roda besi tanpa penggetar atau pemadat roda karet, Alat
pemadat roda besi dengan penggetar hanya boleh digunakan pada awal pemadatan.
Percobaanlapanganini harusdiperiksakepadatan, jenis dan jumlahlintasanalat pemadat,
kadar air. Berdasarkanhasil percobaan lapangan tersebut maka selanjutnyaditetapkan
menjadi formula campuran kerja (FCK) dan formula ini berlaku selama agregat yang
digunakanmemilikikualitasdan gradasiyang samasertadari sumberagregatyangsama.

6-14
Persiapa n bahan/agregat

Pengujian kualitas dan


penggabungan agregat

Persyaratan kualitas dan


gradasi ag regat campuran

Buat benda uji pemadatan dengan kadar air


4o/o,60/o,Bo/o,lOoh dan 12o/o

Tentukan:
-Berat kering maksimum (MDD)
- Kadar air optimum (OMC

Buat benda uji untuk pengujian CBR


dengan pada kondisi MDD dan OMC

PersyaratanCBR
Lapis Pondasiatau
Lapis PondasiBawah

Gambar3.1. llustrasipembuatanformulacampuranrancangan(FCR)

6. Pelaksanaan

6.1. Pekerjaanpersiapanuntuk lapis pondasi agregat

a. BilamanaLapisPondasiAgregatakan dihamparpada perkerasanatau bahujalan lama,


semua kerusakanyang terjadipada perkerasanatau bahu jalan lama harusdiperbaiki
t e r l e b i hd a h u l u .
b. BilamanaLapis PondasiAgregatakan dihamparpada suatu lapisanperkerasanlama
atau tanahdasarbaru yang disiapkanatau lapispondasiyang disiapkan,maka lapisan
ini harusdiselesaikan sepenuhnya.
7-'14
c. SebelumpekerjaanLapisanPondasiAgregatakan dilaksanakan, maka lapisandasar
yang akan dilapisi harus telah dipersiapkandan memenuhi persyaratanserta telah
ditanganisesuaidengan butir (a) dan (b) di atas, dengan panjangpalingsedikit100
meter secara menerus. Untuk penyiapantempat-tempatyang kurang dari 100 meter
karenatidakcukupruang,seluruhdaerahitu harusdisiapkandan disetujuisebelumlapis
pondasiagregatdihampar.
d. BilamanaLapisPondasiAgregatakan dihamparlangsungdi atas permukaanperkerasan
aspal lama, yang kondisi tidak rusak, maka harus dilakukan penggarukanatau
pengaluranpada permukaanperkerasanaspal lama dengan greder agar diperoleh
tahanangeseryang lebihbaik.

6.2. Penghamparan

a. Bahan Lapis PondasiAgregat harus dibawa ke badan jalan sebagai campuranyang


meratadan harusdihamparpada kadar air dalam rentangyang disyaratkan. Kadarair
dalam bahan harustersebarsecaramerata.
b. Setiaplapis harusdihamparpada ketebalanyang merataagar menghasilkantebal padat
yang diperlukandalam toleransiyang disyaratkan.Bilamanaakan dihamparlebih dari
satu lapis,makalapisan-lapisan
tersebutharusdiusahakansamatebalnya.
c. Lapis Pondasi Agregat harus diangkut,dihampardan dibentukdengan salah satu
metodeyang disetujuiyang tidak meyebabkansegregasipada partikelagregatkasardan
halus. Bahan yang bersegregasiharus diperbaikiatau dibuang dan diganti dengan
bahanyang bergradasibaik.
d. Tebal padatminimumuntukpelaksanaansetiaplapisanharusdua kali ukuranterbesar
agregatlapispondasi.Tebalpadatmaksimumtidakbolehmelebihi20 cm.

6.3. Pemadatan

Segera setelah pencampurandan pembentukanakhir, setiap lapis harus dipadatkan


menyeluruhdenganalat pemadatyang cocokdan memadai,hinggakepadatanpalingsedikit
100% dari kepadatankering maksimummodifikasi(modified)seperti yang ditentukanoleh
SNI 03-1743-1989.metodeD.

a. Bila mesin gilas statis beroda baja dianggapmengakibatkankerusakanatau degradasi


berlebihandari Lapis PondasiAgregat maka untuk pemadatanakhir dianjurkanagar
menggunakan mesingilasberodakaret.
b. Pemadatanharusdilakukanhanyabila kadarair dari bahanberadadalamrentang1,5 o/o
di bawahkadarair optimumsampai1,5 ohdi atas kadarair optimum,dimanakadar air
optimum adalah seperti yang ditetapkanoleh kepadatankering maksimummodifikasi
(modified)yang ditentukanoleh SNI 03-1743-1989,metodeD.
Operasi penggilasanharus dimulai dari tepi terendahdan bergerakke titik tertinggi
dalam arah memanjang.Pada bagian super elevasi,penggilasanharus dimulaidari
bagian yang rendah dan bergeraksedikit demi sedikit ke bagian yang lebih tinggi.
Operasipenggilasan harusdilanjutkan sampaiseluruhbekasrodamesingilashilangdan
lapistersebutterpadatkansecaramerata.
d . Bahansepanjangkerb,tembok,dan tempat-tempat yang tidakterjangkaudenganmesin
gilas harus dipadatkandengantimbrismekanisatau alat pemadatlainnyayang dapat
menghasilkan kepadatanyangbaik.

8-14
7. Pengendalianmutu

7.1. Pengujian

a. Jumlahdata pendukungpengujianbahanyang diperlukanharusmencakupseluruhjenis


pengujianyang disyaratkandan minimumtiga contoh yang mewakilisetiap sumber
bahan yang diusulkan,yang dipilihuntuk mewakilirentangmutu bahan yang mungkin
terdapatpada sumberbahantersebut.
b. Bahan baru dapat digunakanapabila telah mendapat persetujuandan bila terjadi
perubahanmutu bahan atau metodeproduksinyamaka seluruhjenis pengujianbahan
h a r u sd i u l a n glia g i .
Suatu program pengujianrutin pengendalianmutu bahan harus dilaksanakanuntuk
mengendalikanketidakseragamanbahan yang dibawa ke lokasi pekerjaan.Pengujian
harus dilakukansetiap 1000 meter kubik bahan yang diproduksipalingsedikitharus
meliputitidakkurangdari lima(5) pengujianindeksplastisitas, lima(5) pengujiangradasi
partikel,dan 1 (satu)uji penentuankepadatankeringmaksimummenggunakan SNI 03-
1743-1989, metodeD. PengujianCBR harusdilakukandariwaktuke waktu.
d . Kepadatan dan kadar air bahan yang dipadatkan harus secara rutin diperiksa,
mengunakanSNI 03-2828-1992.Pengujianharus dilakukan pada seluruh kedalaman
lapistersebutpada lokasiyang ditetapkan,tetapitidak bolehberselanglebihdari 200 m.

7.2. Perbaikanlapis pondasi agregatyang tidak memenuhiketentuan

a . Lokasihamparandengantebal atau kerataanpermukaanyang tidak memenuhibatasan


toleransiyang disyaratkan,atau yang permukaannyamenjadi tidak rata baik selama
pelaksanaanatau setelah pelaksanaan,harus diperbaikidengan membongkarlapis
permukaan tersebut dan mengurangi atau menambahkan bahan sebagaimana
diperlukan, kemudiandilanjutkandenganpembentukan dan pemadatankembali.
b . LapisPondasiAgregatyangterlalukeringuntukpemadatan,dalamhal rentangkadarair
sepertiyang disyaratkan,harusdigarukdan dilanjutkandenganpenyemprotanair dalam
kuantitasyangcukupsertagarukkembalihinggakadarair campuranmerata.
Lapis Pondasi Agregat yang terlalu basah untuk pemadatanseperti yang ditentukan
dalam rentangkadar air yang disyaratkan,harus digaruksecara berulang-ulangpada
cuaca keringdenganperalatanyang disetujuidisertaiwaktujeda dalam pelaksanaannya.
Alternatiflain, bilamanapengeringanyang memadaitidak dapatdiperolehdengancara
tersebutdi atas, maka bahan tersebutdiganti dengan bahan lain yang memenuhi
ketentuan.
d. Perbaikan atas Lapis Pondasi Agregat yang tidak memenuhi kepadatan yang
disyaratkan,dapat dengan melakukan pemadatan tambahan, penggarukandisertai
penyesuaian kadarair dan pemadatannya
kembali.

7.3. Pengembalianbentuk lapis pondasi agregatsetelahpengujian

Seluruhlubang pada pekerjaanyang telah selesaidikerjakanakibatpengujiankepadatan


atau lainnya harus segera ditutup kembali dengan bahan Lapis PondasiAgregat dan
dipadatkansampaimemenuhikepadatandan toleransipermukaan.

8. Pengelolaanlingkunganpelaksanaanpekerjaanlapis pondasi agregat

8.1. Umum

Pengelolaanlingkunganselamapelaksanaandan penyelesaian pekerjaanserta perbaikan


setiapcacatmutupekerjaanlapispondasiagregat,hal-halyang harusdiperhatikan
adalah.

9-14
a. Mempunyai perhatian penuh terhadap keselamatanseluruh karyawan yang berada
dilapangan dan memelihara lokasi pekerjaan serta pekerjaan dalam kondisi yang
memadaidarigangguanyang membahayakan personil.
b . Menyediakan danmemeliharaataspenerangan, pagar,rambuperingatan danperhatian,
kapandan dimanadiperlukan untukmelindungipekerjaan
atauuntukkeselamatan dan
kenyamanan masyarakat ataulainnya.
Menangani semuatindakanpencegahan yang memadaiuntukmenghindari kerusakan
kehidupan dan lingkungan kerja.Tindakanpencegahantersebut,harustermasuktetapi
tidakterbataspada:
1) Kelengkapan fasilitassanitasiuntuk pencegahanpolusibiologiatau pabrikdari
lapanganatau setiap sumber air, sungai,sumur, tangki, penampungan dan
pemasokanair.
2 ) Pencegahan
timbulnyakerusakantanpaalasanterhadapfloradan fauna.
3) Pencegahantimbulnyagas yang berlebihanatau pengeluaranasap dari mesinatau
alat-alatoperasionallainnyayang berhubungandenganpekerjaan.
4) Pencegahan dari kerusakanatau gangguanterhadapsumberair, saluranirigasidan
drainase.
5) Pencegahandari kebisingansuara knalpotyang sangat menggangguatau tidak
dikehendaki.

8.2. Mobilisasidan demobilisasi

a. Mobilisasidan pemasanganperalatandari satu lokasi ke tempat pekerjaandimana


peralatantersebutakan digunakan.Peralatantersebut sesuai dengan yang tercantum
dalampenawaran.
b. Penyediaandan pemeliharaanbase camp, kantor lapangan,tempat tinggal,bengkel,
gudangdan sebagainya.
c. Perkuatanjembatanlama untukpengangkutanalat-alatberat.

8.3. Transportasidan penanganan

a. Pelaksanaanpekerjaanharus mengacupada PeraturanPemerintah,PeraturanDaerah


Propinsi dan Kabupaten/Kotayang berlaku maupun ketentuan tentang pelestarian
sumberdayaalamdan lingkunganhidup.
b. Bebandan muatansumbu kendaraanatau peralatanlainnya,harusdisesuaikan dengan
jalandan jembatanyang ada dilingkunganproyek.Bilamanaterjadikerusakanpadajalan
ataupunjembatanyang disebabkanoleh kegiatanpelaksanaanpekerjaanmaka harus
bertanggungjawab atas kerusakantersebut.
c. Bilamanaterdapatbahan yang hendak dibuang maka harus mengaturpembuangan
bahan di luar daerahmilikjalan dan harus mendapatkanijin tertulisdari pemiliktanah
dimanabahanbuangantersebutakanditempatkan.

8.4. Pemeliharaanlalu lintas

a. Selama pelaksanaanpekerjaansemua jalan lama tetap terbukauntuk lalu lintasdan


dijagadalam kondisiaman serta dapat digunakansehinggapermukimandi sepanjang
dan berdekatandengan lokasi pekerjaandisediakanjalan masuk yang aman dan
nyaman.
b. Bilamanadiperlukanmembuatjalan ataujembatansementara,maka sebelumnyaharus
melakukansemua pengaturanyang diperlukan,bila diperlukantermasukpembayaran
kepadapemiliktanah atas penggunaantanah itu dan harusmendapatpersetujuan dari
pejabatyang berwenang.Setelahpekerjaanselesai,maka kondisitanah tersebutharus
dibersihkandan dikembalikan
ke kondisisemulasesuaikesepakatan.
c. Pengaturansementara untuk lalu lintas untuk menjaga keselamatanumum dan
kelancaranlalulintasharusmencakup:

10-14
1 ) Pemasangandan pemeliharaanrambu lalu lintas dan penghalang(barrier)"Rambu
lalu lintas dan penghalangyang digunakanselama pelaksanaanpekerjaanharus
diberigaris-garis(sfnps)yang reflektifdan atau terlihatjelas pada malamhari.
2 ) Untuk kelancaranlalu lintas di samping pemasanganrambu lalu lintas dan
penghalang,diperlukanjuga menyediakandan menempatkanpetugas bendera.
Tugasutamapetugasbenderaadalahmengarahkan arus lalu lintasyang melaluidan
disekitarlokasipekerjaan,terutamauntuk pengaturanlalu lintassatu arah.
d. Pemeliharaan untukkeselamatanlalu lintasperludilakukan, yaituterdiriatas:
1) Penyediaanjalan sementaradan pengendalianlalu lintas selama pelaksanaan
kegiatan harus dipeliharaagar tetap aman dan dalam kondisi pelayananyang
memenuhiketentuan,sehinggamenjaminkeselamatanlalu lintasdan bagi pemakai
j a l a nu m u m .
2) Selama pelaksanaan,harus menjaminbahwa perkerasandan bahu jalan dilokasi
yang berdekatandengandaerahmilikjalan harusdijagaagar bebasdari bahanlapis
pondasi agregat, kotoran dan bahan yang tidak terpakai lainnya yang dapat
mengganggu atau membahayakan lalu lintasyang lewat.

8.5. Pekerjaanpembersihan

a. Selama periodepelaksanaan, pekerjaanharus bebas dari akumulasisisa bahan lapis


pondasiagregat,kotorandan sampah,yang diakibatkanoleh operasipelaksanaanserta
harus memeliharatempat kerja dalam kondisirapi dan bersihsetiap saat. Pembersihan
harus dilakukan secara teratur untuk menjamin bahwa tempat kerja, struktur,kantor
sementara, tempathunian.
b. Sistem drainaseharus terpeliharadan bebas dari kotorandan bahan yang lepas dan
beradadalamkondisioperasional padasetiapsaat.
c. Rumputyang tumbuhpada benihlama atau yang baru pada lokasiyang dikerjakandan
padataludsampingharusdipangkasdan dipelihara.
d. Bilamana dianggap perlu, bahan lapis pondasi agregat dan sampah yang kering
disemprotair untukmencegahdebu atau pasiryangberterbangan.
e. Rambu lalu lintas dan sejenisnyaharus dibersihkansecara teratur agar bebas dari
kotorandan bahanlainnya.
f. Untuk menampungsisa bahan bangunan,kotorandan sampah dilapangansebelum
dibuang,harusdisediakan tempatkhusus,misaldrum.
g. Sisa bahan lapis pondasiagregat,kotorandan sampahharus dibuangditempatyang
telah ditentukansesuaidengan PeraturanPusat maupunDaerahdan Undang-undang
PencemaranLingkungan yang berlaku.
h. Sisa bahan lapis pondasi agregat, kotoran dan sampah tidak diperkenankan dikubur
dilokasiproyek tanpa persetujuandan tidak diperkenankandibuangpada daerahaliran
air atau sungai.

8.6. Aspek lingkunganhidup

a. Sebelumpelaksanaanfisik dilapangan,programpelaksanaanmanajemenlingkungan
terlebihdahuluharusdisusundan telahmendapatpersetujuan.
b. Perencanaan pengelolaanlingkungan(PPL)yang harusdilaksanakanmencakup:
1) Semua kendaraandan mesin-mesinyang digunakanpada pelaksanaanpekerjaan
harus memilikiperedamsehinggamenghasilkansuara yang tidak membisingkan.
Disampingitu, gas buangyang dihasilkanharussesuaidenganstandarmutu udara
yang ada.
2) Operasidan pemeliharaan kendaraandan mesin-mesinharus dilaksanakan
sesuai
denganpabrikpembuatnya dan tidakmencemariair dan tanah.
3) Semua kegiatanpelaksanaanlapis pondasi agregat harus diusahakandilakukan
padasianghari,kecualiada ijinatau perintahlain.

11-14
4) Pengadaantenaga kerja dengan kemampuandan keahliansesuai dengan yang
diperlukanmaka prioritasharusdiberikankepadapekerjasetempat.
5 ) Lokasisumberbahan(Quarry),harusdipilihberdasarkan
beberapaarahan
berikut:
a) Prioritaspemilihanlokasi sumber bahan adalah yang sudah dibuka bilamana
jumlahdan mutunyamemenuhi.
b) Lokasi sumber bahan harus dipilih yang memberikanrasio tertinggiantara
kapasitasbahanyang digali(baikkuantitasdan kualitas)dan kehilangansumber
daya alam.
c) Lokasi sumber bahan yang disarankan adalah yang berdekatandengan
alinyemenjalan, yang sangatmudahdiambildan mempunyaitebingyang tidak
curam.
d ) Ekploitasisumber bahan yang berlokasidi daerah sumberdaya alam yang vital
harus dihindari,sepertihutan tanaman kayu dan hutan lebat lainnyamaupun
daerah-daerahpenghasilbahan makanan dan hutan lindung untuk hewan
lainnya.
e) Disarankanuntukdihindariatau setidaknyamengurangipemilihanlokasisumber
bahan di dasar sungai.Meskipunpemilihanlokasisumberbahan di luar dasar
sungaitidak memungkinkan, sumberbahanyang terletakdi sungaiatausaluran
kecil tetap tidak boleh diambil.Disarankanuntuk memilihlokasisumberbahan
dipetak-petakatau endapan alluvial yang terletak di dasar sungai tetapi tidak
dialiriair padakondisiair normal.
6) Penggaliandi daerahsumberbahan hanya dilaksanakan untuk pemasokanbahan
kebutuhanproyek.
7) Bilamanasumberbahanterletakdidaerahbergunungatau berbukit,atau bilamana
kondisitaludsangatlahmempengaruhi stabilitaslereng,maka penggalianbertangga
harus dilakukan. Lereng sumber bahan yang telah dibentuk kembali harus
mempunyaikelandaianyang tidak kurang dari rata-rata 1 : 3 (kurang dari 2%).
Setelah pelaksanaan lereng bertangga dan pembaharuan sistem drainase,
permukaantersebutharusdilengkapidengan lapisanrumputdan ditanamidengan
semak maupun pohon. Pemeliharaantanaman ini diperlukandalam dua tahun
pertamasetelahpenanaman.
8 ) Pembentukan kembalilokasisumberbahandilaksanakan dengankriteriaberikut:
a) Kegiatanrehabilitasi harusdimulaisesegeramungkinsetelahpekerjaanselesai
dan kegiatanini harus dilaksanakanbersama-samadengan pengambilanbahan
galianberikutnya.
b ) Galian dilokasisumber bahan harus ditimbunkembalidengan menggunakan
bahanyang diperolehdari pekerjaanpembersihan dan bahangalianyang tidak
dapatdigunakanuntukbahankonstruksi.
c) Kegiatanrehabilitasi dilaksanakan
denganmemanfaatkan kembalibahanhumus
yang diperolehdari pekerjaanpembersihandan pembongkaranpada lapis
permukaantanahasli (kira-kirasetebal50 cm). Bahanhumusini ditumpukagak
landaidan ditempatkandi lokasiyang teduh dan jauh dari lokasipengambilan
bahan galian.Tumpukanhumus ditutupdengan bahan organiksepertirumput
atau daun. Perumputandenganjenis Herbaceouslebihdisarankan.Tumpukan
humustersebutsecarabertahapditempatkan kembalidi lokasibekasgalianpada
sumber bahan dan selanjutnyaditutupdengantanaman.Rumput,semak dan
pohondapatdigunakanuntukpenutupanini.
Apabilabahanini diperolehdari pemasokmakaketentuanpada Butir8) c) di atas
t i d a kd i g u n a k a n .
9) Kegiatan pembersihandan pembongkaranhanya di daerah yang
benar-benar diperlukanuntukpekerjaan.
10) Pembabatantanaman selama kegiatan pembersihandan pembongkaranharus
ditindaklanjuti dengan penanamankembali sedemikianhingga mendekatikondisi
sebelumpembabatan.

12-14
11) Penanaman kembalidenganpohonatausemakharusmengikuti arahanberikut:
a) Penggantian dengantanaman sejenisyangditebang,
bilamemungkinkan.
b) Bilamanapertumbuhan tanamandirasa agak lambat,maka tanamanyang
berumurtigatahunataulebihharusdigunakan, kecualijikajenistersebuttidak
mampumenciptakan kondisisepertisemulaatau tidak mampumemberikan
perlindungan
lerengdalamwaktuyanglama.Selanjutnya, jenistanamandengan
pertumbuhansedangsampaicepatdapatdigunakan.
c) JenisAufhochthonouslebihdisarankanuntuktanamanexotic.
d ) Untukpenanamankembalisemak,pemilihanjenis semakharusmengutamakan
jenisyangdapatmemberimakanandan perlindungan bagibinatang.
e ) Jenis tanamanberakarpanjangtetapitidak membahayakan stabilitasjalan dan
tidakmemerlukanbiayapemeliharaan yangtinggilebihdisarankan.
f) Berbagaijenis tanamanyang baik untuk digunakan,untuk penanamankembali
adalah Leucaena, Leucocephala, Calliandra, Calonthrysus,Acacia Auriculiformis,
Acacia Ducurrens dan Gliricidia Sepium.
s) Pohon harus ditanampada jarak yang cukup dari tepi jalan dan jarak antara
pohon pada garis yang sama sekitar15 meter.
h ) Pemeliharaan yang teratur pada tanaman yang ditanam sangat
diperlukan.
i) Pohonhasilpenanamankembaliyang mati harusdigantidenganyang baru.
12) Permukaanyang menghasilkan sejumlahdebu distmosfirakibatkegiatanpekerjaan
harusdibasahisecarateratur.
13) Kerusakandan gangguanterhadaputilitasumumsepertijaringantelepon,listrik,gas,
pipa air, fasilitasirigasi,pipa minyak,pipa pembuangan,pipa drainase,dan lain
sebagainya, harus dicegah dengan upaya mendapatkan informasi tetang
keberadaanlokasi utilitas yang ada, terutama utilitas apa yang terletak dibawah
permukaanlapis pondasiagregat.
14)Setiapfasilitaspipa kabel,salurankabelatau jaringanbawahlapis pondasiagregat
atau strukturyang mungkinditemukan,harus dilindungidan harus diperbaikibila
terjadikerusakanyang diakibatkanoleh operasikegiatanpekerjaan.
15)Bilamanasumur sebagaisumber air yang terletakdidekatlokasi pekerjaanyang
dipengaruhi oleh kegiatangalianatau timbunan,maka sumurpenggantiyang setara
harus disediakan,meskipunharus membuatsumur baru, baik denganpenggalian
maupunpengeboran.
16)Tumpahanminyakdan polusibahanbangunanyang berasaldari pekerjaanharusdi
cegah.
17) Dampak lingkunganyang diakibatkanoleh pekerjaanjembatansementara(untuk
jalan akses)harusdicegahdenganmenggunakan teknikpengembalian bentukyang
cocok,sesuaiarahansebagaiberikut:
a) Pelaksanaanpengembalianbentuk harus dilaksanakansesegera mungkin,
bersama-samadenganpekerjaan.
b ) Pengembalian bentuksungaiharusdilaksanakan denganpemadatanyang cukup
pada tanah yang diganti,terutamauntuk daerahyang kurangstabil,dan harus
diberitanamanpelindungyangcepattumbuh(baikrumputatausemak).
c) Untuk talud-taludyang penting dimana pengembalianbentuk dengan teknik
rekayasabiologi(bioengineenng) sangat diperlukan,maka cara"slopefascinate"
(anyamansemak-semak)dapat digunakan.Bilamanakelandaianlereng tepi
sungaidi atas sekitar1 : 3, dan untuksungaidenganfluktuasialiranyang besar
dan risiko penggerusanyang tinggi pada saat banjir,maka cara "woodengreen
prop"harusdigunakan.
d) Jalan masukyang dibuatdi dalamair untuk pelaksanaanpembuatanpier harus
ditutup kembali dengan tumpukan tanah disampingnyadan harus ditanami
kembali.
18) Penggunaansistem pelaksanaanyang memadai untuk mengurangisuara dan
getaranyangdiakibatkan olehpekerjaan jembatanharusditerapkan.

13-14
8.7. Galian

a. Pekerja yang melaksanakanpekerjaangalian, pendudukdan bangunanyang ada


disekitarlokasipenggalianharusdijaminkeselamatannya.
b. Bilamanadiperlukantimbunanpilihanberupalapis pondasiagregatatau lapis pondasi
yang distabilisasi
atau bahan lainnyayang diperolehdari galiansumberdi luar daerah
miliki jalan, maka harus melakukanpengaturanyang diperlukanuntuk membayar
konsesidan restribusikepadapemilikbahan (agregatatau tanah)maupunpihakyang
berwenanguntukijinmenggalidan mengangkutbahan-bahan tersebut.
c. Seluruh tempat bekas galian bahan atau sumber bahan yang digunakan harus
ditinggalkan dalamsuatu kondisiyang rata dan rapi dengantepi dan lerengyang stabil
dan salurandrainaseyang memadai.

8.8. Ketentuan instalasi pencampur

a. Instalasipencampurharusdipasangdilokasiyangjauh dari permukimansehinggatidak


mengganggupenduduksekitarnya.
b. Instalasipencampurharusdilengkapidenganalat pengumpuldebu (dustcollector)yang
lengkap,yaitu sistem pusaran kering (dry cyclone)dan pusaran basah (wet cyclone)
sehinggatidak menimbulkanpencemarandebu ke atmosfir.Bilamanasalah satu sistem
diatas rusak atau tidak berfungsi maka Instalasi pencampur tersebut tidak boleh
digunakan.

8.9. Pemeliharaanjalan samping dan jembatanyang digunakan

a. Jalan umum dan jembatanyang digunakanuntukpelaksanaanpekerjaanlapis pondasi


agregat, yaitu untuk kegiatan transportasi dan pengangkutandalam pelaksanaan
pekerjaan,termasukperkuatanjembatanyang ada, pembuatanjembatansementaradan
jalan masuk ke lokasi sumber bahan harus dipeliharasecara keseluruhandan harus
ditinggalkandalam keadaanberfungsidengan baik, mutu dan kenyamanannya tidak
lebihburukdaripadasebelumkegiatandimulai.
b. Jembatansementarayangdibuat,tidakbolehdibongkarkecualidiperintahkan lain.

8.10. Pemeliharaanuntuk keamananlalu lintas

Seluruhpekerjaanjalansementaradan kelengkapan pengendalilalu lintasyang ada dijalan


samping atau jalan lokal yang menuju ke lokasi pekerjaanmaka pada setiap saat selama
periode pekerjaanharus dipeliharadalam kondisi aman dan dapat berfungsimenurut
ketentuan sehingga dapat menjamin keamanan lalu lintas dan masyarakat yang
menggunakan jalantersebut.

14-14

Anda mungkin juga menyukai