MD 01 (PERILAKU BELAJAR)
Belajar dalam konteks keadaan yang melingkupi prilaku belajar, seperti :
Bidang dependent / independen
Fleksibel / lingkungan terstruktur
Independent / dependent / saling bergantung
Hubungan / konten didorong
Gemar belaja
Tidak menyontek
Kuliah dengan benar
Mengerjakan tugas yang menjadi bagian sebagai mahasiswa
Berinsiatif belajar
B. MD 02 (MINDSETTING BELAJAR)
Dalam pengertian teknis -Technical term, Mind-set, yang juga disebut mental-set
adalah A habitual or characteristic mental attitude that determines how you will
interpret and respond to situations Dengan perkataan lain mind-set adalah mentalitas
atau sikap mental yang sudah mejadi kebiasaan seseorang, dan yang menentu kan
bagai-mana ia memaknakan dan memberi respon kepada situasi yang dihadapinya.
Sikap mental yang kita miliki dalam menginterpretasikan dan memproses segala sesuatu
yang kita alami, sebagai ajang pembelajaran diri. Dimana mind set terdiri dari Fixed
mind-set (disebut cakap smart) dan flexible mind set (kebutuhan dan kerinduan belajar).
Masing- masing mind set tersebut memiliki karakteristik yang berbeda- beda.
Tahap I :
Tahap II
Tahap III
Mengapa perlu termotivasi? Karena dengan adanya motivasi dapat meningkatkan respek
diri dan menjaga integritas diri.
Rumuskan tujuan
E. MD 05 (PARADIGMA WAKTU)
Manfaat manejemen waktu yaitu untuk pengendalian hidup agar tidak buang waktu untuk
hal yang tidak penting sehingga stress berkurang, ada waktu untuk kegiatan yang di
prioritaskan sehingga hidup lebih santai, lebih produktif dan leih luas. Pemanfaatan
waktu yang tersedia itu tergantung dari presepsi anda tentang waktu dan cara anda
memanfaatkan waktu kemudian itu semua di atur oleh pola pikir.
Prinsip dasar manejemen waktu, yaitu :
1. Kurun obyektif sama dan pemaknaan subjektif yang berbeda karena sifat manejemen
waktu itu personal dan subyektif
2. Tidak bisa dilihat, tidak bisa ditabung, tidak bisa diraba, tidak bisa dikumpulkan dan
tidak sadar bahwa anda memiliki waktu dan harus dipertahankan
3. Mengalir, tak terbendung dan tak akan kembali maka manfaatkan waktu saat kini
dengan cara berupaya selalu berada secara sadar di masa kini
4. Masa kini itu terdiri dari, rencanakan agenda, alokasi waktu dan mendjadwalkan
5. Hidup bermasyarakat (waktu public) dimana penggunaan waktu di atur bersama tp
agenda yang berbeda dan bertanggung jawab atas penggunaan waktu
6. Skala prioritas tergantung tujuan dan nilai yang di anut, jaga komitmen dan buka
ruang flexsibilitas
7. Butuh kemampuan control akan penggunaan waktu
Langkah langkah memulai belajar menjadi orang yang lebih bijak menggunakan waktu
Zaman penjajahan :
a. Ketertindasan
b. Ketidakadilan
c. Kekejaman
d. Penghinaan oleh penjajah
e. Penghisapan tenaga kerja rakyat
Negara adalah suatu organisasi kekuasaan yang meliputi unsur-unsur rakyat, wilayah,
Pemerintah, konstitusi serta kedaulatan
Bangsa adalah kesatuan tekad dari rakyat untuk hidup bersama mencapai cita-cita dan
tujuan bersama, terlepas dari perbedaan etnik, ras, agama ataupun golongan asalnya
Paradigm Nasional
Pancasila
1. Pembukaan
2. Pasal-pasal
21 Bab
73 Pasal
170 Ayat
3 Pasal aturan peralihan
2 Pasal aturan tambahan
Cita cita (tujuan hidup) adalah impian dan harapan seseorang akan masa depannya.
Kompetensi adalah kecakapan yang memadai untuk melakukan suatu tugas atau
memiliki keterampilan dan kecakapan yang diisyaratkan
Karekter adalah mengetahui yang baik, mencintai kebaikan dan melakukan yang baik.
Tantangan :
Ancaman :
2. Di dalam negeri
Kebijakan nasional yang tidak cerminkan konsepsi wasantara dan tannas
Upaya sistematik dan terencana oleh pok/golongan tertentu yang didorong
konflik bersenjata
Dimanfaatkannya pulau pulau kecil terluar dari bajak lauk, nelayan asing, dll
Perpecahan internal, seperti pada keruntuhan kerajaan maha[ahit , singosari
dan Demak
Hambatan :
Gangguan :
Jejaring supportive adalah suatu jaringan (network) yang didalamnya terdapat orang-
orang atau lembaga yang dapat dijadikan sumber supportive bagi seseorang.
Kenal dan menghargai diri dan orang lain, dengan demikian orang lain juga
bisa berkontribusi
Peka akan konteks dan tahu kepatutan, bisa membangun keberhubungan yang
efektif dan sehat
Komunikatif, memiliki jejaring supportive yang mendukung upaya
inovatifnya
Etis, tahu menempatkan prioritas, locus of control internal, menjaga
otentisitanya, tidak larut dan terhisap oleh lingkungan
Kenal diri, kenal persoalan, tahu mengatasi persoalan, berupaya mengatasi,
ulet dan tidak putus asa.
a. Gejala fisiologik, antara lain : denyut jantung bertambah cepat, banyak berkeringat
(terutama keringat dingin), pernafasan terganggu, otot terasa tegang, sering ingin
buang air kecil,sulit tidur, gangguan lambing, dst.
b. Gejala psikologik, antara lain : resah, sering merasa bingung, sulit berkonsentrasi,
sulit mengambil keputusan, tidak enak perasaan, atau perasaan kewalahan.
c. Tingkah laku, antara lain : berbicara cepat sekali, menggigit kuku, menggoyang-
goyangkan kaki, ticks. Gemetaran, berubah nafsu makan (bertambah atau berkurang).
a. Primary prevention (merubah cara melakukan sesuatu) yaitu perlu skill : manajemen
waktu, skill menyalurkan, mendelegasikan, merata, mengorganisir.
b. Secondary prevention (menyiapkan diri menghadapi stresso) yaitu axercise, diet,
rekreasi, tidur, meditasi, dst,
c. Tertiary prevention (tangani dampak stress yang terlanjur ada) yaitu dengan bantuan
profersional dan dukungan social.
Study skill
Time management
Rest, relaxation, recreation
Eating, exercise
Self talk
Social support
K. SS 01 (BELAJAR DIKELAS)
Langkah pertama, yaitu :
Belajar merupakan proses sebagai hidup yang membentuk lkehidupan
Kegiatan belajar perlu dikelola dengan baik
Keberhasilan belajar ditentukan 2 faktor, yaitu :
Kapasitas atau kemampuan pembelajaran
Manajemen kapasitas belajar
Kapasitas pembelajaran dipengaruhi oleh kemampuan atau keterampilan, yaitu :
Mengikuti perkuliahan dan membuat catatan kuliah, dan belajar dari
catatan kuliah
Menerapkan ragam model pembelajaran non-lecturing
Peralihan dari LCL ke SCL pergeseran paradigm dan perubahan mindset tentang
proses pembelajaram, peran doesn dan mahasiswa.
Pada LCL dikenal model pembelajaran :
Belum sepenuhnya siap belajar mandiri
Reorientasi pembelajaran orang dewasa
Doesen belum seluruhnya SCL
Dalam SCL dikenal banyak model pembelajaran, experientatial learning, antara
lain :
Collaborative
Problem-based
Case study
Kegiatan kelas ( coure) tidak dibatasi pada kuliah/ceramah (lecturing) banyak
ragam lainnya
Karena masih baru mahasiswa membutuhkan sejumlah keterampilan dalam
strategi dan teknik belajar dalam kegiatan non-lecturing
Yang akan diperkenalkan, antara lain :
Dialog
Diskusi
Debat
Role play
a. Dialog yaitu berbgai pemikiran dalan rangka saling memahami pendangan masing-
masing pembelajaran dan menghasilakan kesimpulan yang inklusif di antara para
pembelajar.
Ciri-ciri dialog, yaitu :
Berbasis pada pemikiran bersama
Trying to understand each other
Open mind
Listening
Probing (minya penjelasan dan klarifikasi)
Looking for the best solution
b. Diskusi yaitu memetik pelajaran dari proses pembicaraan pro dan kontra diantara para
pembelajar tentang suatu tpok menuju kepada suatu kesimpulan. Berbagai bentuk
diskusi yang ditarapakn antara lain :
Small-group discussion
Fish-bowl discussion
c. Debat yaitu memetik pelajaran dari proses pembicaraan dengan cara penajaman
fikiran tentang suatu topic dengan cara saling memberi tentangan diantara perserta
pembelajaran. Ciri-ciri debat adalah sebagai berikut :
Berbasis pada persaingan
Berusaha menolak pendangan pihak lain
Close mind
Talking
Statement
Diarahkan untuk masing-masing menarik solusi
d. Role play yaitu strategi yang dapat ditempuh dalam memetik pelajaran dari beberapa
isi pembelajaran yang telah ditempuh sejumlah mahasiswa yang menjalankan peran
untuk status tertentu dan dengan role play tersebut mahasiswa akan lebih memahami
pengetahuan, keterampilan, sikap tertentu yang terkait.
Unsur penting dari role play yaitu refleksi. Dimana pembelajar diminta untuk
mengutarakan tentang :
What to learn (description of the event)
What happened to u (fikiran , perasaan )
So what (insight)
What next (niat ke depan)
M. SS 03 (READING DYNAMIC)
Perbedaan antara siswa dan Mahasiswa
siswa mahasiswa
Waktu belajar tentu Waktu belajar variatif
Ruang belajar tertentu Mungkin berpindah pindah
Absen, alfa, abai segara didapat Absen, alfa, abai, tidak segara didapat
Tidak hadir, pinjam catatan teman isi
guru dan orang tua
Tidak hadir bisa pinjam catatan kulianya apa?
Bacaan diarahkan dosen, namun
teman
Bacaan ditentukan dan dipandu diproses sendiri
Ada tugas, monitoring tidak tetap,
oleh guru, tertib
Ada PR setiap hari spesifik, tetapi berdampak pada belajar
Kehidupan mahasiswa merupakan masa indah yang penury ragam, corak dan
warna, bukan hanya belajar bidang kajiannya dan tapi di semua area kehidupannya.
Ada banyak kegiatan menarik
Ada banyak peluan belajar
Ada banyak keterbatasan, waktu, dana, skill
Dan semua itu perlu strategi dan kiat menanganinya agar efektif dan efisien.
A. Reading is the hidden factor of success
Membaca sangat perlu karena membaca membuka tabir rahasia alam semesta yang
tidak terbatas ruang dan waktu. Selain itu membaca juga memperluas wawasan,
memperluas pergaulan, meningkatkan kapabilitas dan meningkatkan hidup. Membaca
adalah melihat kata kata yang tertulis dan memperoleh pengertian yang memadai
daripadanya untuk memuaskan tujuan pembaca. Tindak baca sendiri terdiri atas 3,
yaitu :
Aktif-dinamis
Terarah bertujuan
Seni-art
Tindak baca sendiri membutuhkan srrategi dan teknik sesuai tujuan, ragam bacaan
dan bidang kajian serta level membaca.
Hal hal yang berpengaruh dalam membaca, yaitu :
Efisien dan efektif
Kecepatan tinggi
Pengertian dan pemahaman yang tepat /sesuai keperluan
Peluan ingat kembali dan pemanfaatn kreatif
Tujuan membaca, yaitu :
a. Membaca untuk menikmati (entertainment). Contohnya : komik, novel, serial, dst
disini contohnya lebih bersifat subyektif mengandung cara pandang pengarang,
untuk dinikmati dengan santai dan memakai imaginative
b. Membaca untuk memperoleh informasi. Contohnya : Koran, majalah, buku
popular, dst.
Untuk menambah understanding baca kita perlu lebih tinggi, jadi penulis lebih
tinggi dari pembaca, dan pembaca mengisi gap tersebut.
c. Membaca untuk memperoleh informasi akademik. Contohnya : buku text ilmiah.
Untuk menambah understanding
Membaca buku text ragam bidang kajian
Tergantung bidang kajian, oleh karena itu perlu tahu bagaimana membaca text bidang
kajian berbeda. Contohnya :
Membaca buku buku ilmu social
Membaca buku buku sejarah
Membaca buku buku filsafat
Membaca buku buku biografi
Membaca buku buku ilmi eksakta/science dan technology
Tingkatan membaca
Dibalik prilaku membaca dinamik, tersirat proses berfikir yang sesuai dengan tujuan
membaca, yaitu :
Sebelum kita membaca, terlebih dahulu setel mental-set (mind-setting) kita sesuai
tujuan membaca, agar proses berfikir yang mendampingi tindak kita membaca
jadi sesuai.
Kita perlu memahami level membaca, yang menurut Adler M, meliputi empat
tingkatan, yaitu :
o Leverl 1 Elementary Reading
o Level 2 Inspectional Reading
o Level 3 Analytical Reading
o Level 4 Syntopical Reading
1. Level 1 Elementary Reading
Sesuai namanya elementary, tingkatan ini merupakan dasar bagi tindak-baca,
berisis berbagai upaya perbaikan kemampuan baca-tulis (remedial literacy).
Seyogyanya tingkatan ini sudah dikuasai tamatan SLA, akan tetapi banyak
mahasiswa yang juga belum mahir tingkatan ini. Sehingga di Peguruan Tinggi
masih diberikan pembelajaran tingkat elementary dan tidak sempat diberikan
tingkatan tingkatan selanjutnya.
B. Teknik membaca
1. Elementary Reading
Terdiri dari 4 tahap, yaitu :
a. Kesiapan membaca : berkaitan dengan pertumbuhan fisik untuk siap
baca sejak usia dini. Pada kesiapan membaca terdiri dari :
Kesiapan fisik : memiliki penglihatan dan pendengaran yang baik
Kesiapan intelektual : memiliki presepsi visual yang baik
Kesiapan bahasa : mampu berbicara dengan baik dan
menggunakan kalimat dalam urutan yang benar
Kesiapan pribadi : mampu bekerjasama dengan individu lain, focus
dan mengikuti petunjuk
Hal yang penting diingat yaitu orang dewasa yang ada di sekeliling
anak sangat berperan penting untuk menciptakan kondisi lingkungan
untuk belajar baca yang kondusif dan menjadi role model
b. Membaca sederhana : menguasai sejumlah kecil kosa kata dan skill
baca.Membaca sederhana sendiri terdiri dari :
Mampu mengkoneksikan symbol dengan kata
Menguasai 300-400 kosa kata
Memiliki skill yang berhubungan dengan bunyi dan penanda
penanda makna
c. Membaca lebih luas : menguasai lebih banyak kosa kata, beragam topic
, mulai muncul kegemaran membaca. Membaca lebih luas sendiri
terdiri dari :
Pengembangan kosa kata yang cepat
Peningkatan skill dalam memahami kata kata yang tidak familiar
menggunakan konteks
Belajar membaca untuk tujuan berbeda
Belajar membaca bidang ilmu yang berbeda
d. Membaca terperinci : memahami konsep dan ragam pendapat yang
berbeda. Membaca terperinci sendiri terdiri dari :
Mampu menggunakan pengalaman membacanya untuk memahami
berbagai konsep yang berbeda
Mampu membandingkan pendapat pendapat dari penulis yang
berbeda. Tahap mature pada tahap elementary ini seharusnya
sudah dicapai pada usia belasan tahun dan terus berlanjut sampai
hayat.
1. Langkah 1 : siapkan area belajar yang exclusive, dating tepar waktu, duduk di
depan dan belajar di meja belajar
2. Langkah 2 : bersiap untuk berkonsentrasi, matikan Hp
3. Langkah 3 : kembangkan minat terhadap apa yang sedang anda pelajari, selalu
pertanyakan dalam hati dan jadikan belajar sebagai suatu kebiasaan
4. Langkah 4 : tentukan batas/kurun waktu anda belajar, istirahat setiap 1 jam
konsentrasi
5. Langkah 5 : berupaaya mengurangi/ menghindari konsentrasi, melamun,
teknil laba laba
6. Langkah 6 : menambah perlibatan diri secara aktif, mencatat, bertanya
7. Langkah 7 : mengakhiri pelajaran epilog
8. Langkah 8 : berilah diri anda apresiasi atas leberhasilan berkonsentrasi kali itu
Sasaran, yaitu :
O. SS 05 (MEMETAKAN PIKIRAN)
Konsep pakta intergritas
Pakta intergritas secara konsep bukanlah alat pertobatan dan cuci dosa. Sebaliknya, ai
instrument pencegahan tindak kejahatan public, mengikat individu atau institusi untuk
berintegritas. Sejak di dengungkan pada pertengahan 1990-an oleh Transparency
International, lewat konsep perubahan di banyak institusi pemerintahan, terutama dalam
melawan suap terhadap pejabar public. Secara institusi, instrument ini digunakan untuk
mengurangi ongkos bisnis dalam proses privatisasi, perizinan dan pengadaan barang dan
jasa. Pakta integritas mensyaratkan setidaknya 3 elemen dasar. Pertama, adanya
kesepakatan dan pernyataan integritas oleh pejabar public. Kedua, adanya pengakuan
public dan terbuka. Ketiga, adanya sanksi dan artbitrase sebagai konsekuensi dan resolusi
konflik. Pakta integritas awalnya digunakan untuk mempermudah infitrasi bisnis di wala
fase globalisasi capital. Perkembangan selanjutnya kemudian di adopsi dengan sebuah
pendekatan perubahan system dengan tajuk integritas system.
P. SS 06 (PROCRASTINASI)
Procrastinasi berasal dari bahasa latin yaitu pro dan crastinus. Pro artinya menuju gerak
dan crastinus artinya milik hari esok. Procrastinasi juga dapat dikatan sebagai penundaan
melakukan suatu tindakan dalam kerangka arif bijaksana. Penundaan yang merugikan,
serangkaian perilaku menunda nunda berakibat rendahnya mutu produk perilaku, berkhir
pada emosional yang tidak karuan dan perilaku kompleks berupa gangguan emosional
pada individu procrastinator berakibat fatal dan tidak berhasil dalam hidup. Prostinasi
bukan kemalasan sederhana melainkan menghindaro rasa tidak nyaman, bermasalah
dengan manajemen wakti dan berkar secara biologic (bawaan genetic)
Penyebab prokrastinasi, yaitu :
1. Dis-Organisasi
Terlalu banyak agenda
Presepsi segudang : melihat tugas seakan akan segudang dan tidak bisa
dipercahkan sehingga menjadi tidak nyaman, dihindari dan berlarut larut
Skala prioritas kacau : terperangkap pada hal nyaman, bukan prioritas, tidak
mendesak.akibatnta tertunda dan jadi prokrastinasi
Mudah teralihkan : teralih pada hal yang muncul akibatnya pekerjaan
tertunda, tergeser dan berlarut larut
2. Perfectionism merupakan suatu rigditas/ tidak flexible, punya semangat kritik ke diri
sendiri/orang lain.
Tidak yakin orang lain bisa benar bila melakukannya
Tidak mulai melakukan, kecuali yakin bakal bagus hasilnya
Sulit membuka diri sehingga cenderung menggantung persoalan
3. Rasa takut
Menghindari untuk melakukan tugas Karen takut
Menunda nunda dan terbengkalai
4. Muncul sebagai gejala merupakan indikasi persoalan yang lebih serius
Mis : gangguan emosi. Psikologis (cemas berlebihan, depresi klinis, dll)
5. Kebiasaan yang sudah mendarah daging : pola perilaku yang diulang cukup lama
sehingga menjadi kebiasaan
1. Langkah 1 : telaah sikap diri terhadap tugas, tugas saya menjadi tanggung jawab saya.
Memiliki manajeman waktu yang kurang bagus.
2. Langkah 2 : penyelarasan diri dengan tugas, sesuaikan dengan kemampuan agar dapat
terselesaikan dengan baik dengan cara bagi kedalam segmen dan perhitungkan
3. Langkah 3 : hindari perasaan terbebani, jadikan tugas tugas anda terkontrol
4. Langkah 4 : hindarkan diri dari perfeksionisme, lakukan yang terbaik.karena
yang dioerlukan adalah upaya keseriusan yang akan tampak pada perbaikan
perbaikan.
5. Langkah 5 : terdiri dari beberapa hal penting, yaitu
Tetapkan sasarn yang spesifik dan harus selesai selama kurun waktu belajar
Pusatkan perhatian hanya pada 1 langkah setiap kalinya
Optimalkan efisiensi belajar anda (kendalikan hal yang menganggu)
Jangan tunggu moodlakukan sejunlah kecil tugas sebagai warming-up
Jangan berdalih untuk menghalangi atau berhenti bekerja
6. Langkah 6 : monitoring perilaku anda, nikmati perasaan puas karena telah
menyelesaikan tugas yang sudah direncanakan
7. Langkah 7 : apresiasi diri, beri apresiasi diri bila telah menyelesaikan saru tugas yang
telah direncanakan sebelumnya
8. Langkah 8 : respek diri, kembangkang respek diri. Jaga dan rawat agar tidak
terperangkap di masa lalu atau masa depan. Dan mensyukuri ke-kini-an dengan
hidup bertanggung jawab dan berdaya guna
Konsep Do It Now
Browser add-ons
Etika internet, istilah untuk adab internet yang dikenai sebagai netikel atau netiquette
singkatan dari network etiquette atau internet etiquette secara gamblangnya adalah etika
dalam berinternet, terutama dalam transaksi email.
Cyber Ethics adalah suatu aturan tak tertulis yang dikenal di dunia IT. Suatu nilai nilai
yang disepakati bersama untuk dipatuhi dalam interaksi antar pengguna teknologi
khususnya teknoligi informasi. Cyber Ethics perlu, karena :
Pengguna internet berasal dari berbagai Negara yang memiliki budaya, bahasa
dan adat istiadat yang berbeda
Pengguna internet tidak diharuskan menggunakan identitas asli dalam berinteraksi
Harus diperhatikan bahwa pengguna internet akan selalu bertambah setiap saat
dan memungkinkan masuknya penghuni baru didunia maya tersebut
Cyber law
Copy right
Hak cipta (lambing internasional ) atau copyright adalah hak eksklusif Pencipta
atau pemengang hak cipta untuk pengunaan hasil penuangan gagasan atau
informasi tertentu. Pada dasarnya, hak cipta merupakan hak untuk menyalin
suatu ciptaan. Hak cipta dapat juga memungkinkan pemengang hak tersebut
untuk membatasi pengandaan tidak sah atas suatu ciptaan. Pada umumnya pula,
hak cipta memiliki masa berlaku tertentu yang terbatas.
Pelanggaran hak Cipta : yaitu Undang Undang No. 19 tahun 2002 tentang Hak
Cipta
a. Buku, program computer, pamphlet, layout karya tulis yang diterbitkan dan
semua hasil karya tulis lainnya
b. Ceramah, kuliah, pidato dan ciptaan lain yang sejenis dengan itu
c. Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan
d. Lagu atau music dengan atau tanpa teks
e. Drama atau drama musical, tari, koreografi, pewayangan dan pantomin
Hoax adalah berita bohong. Untuk artikel yang belum jelas kebenarannya jangan
langsung sebarkan. Baca denga teliti dan cari sumber yang jelas.
1. Jika menerima email berisi warning akan ancaman virus disertai himbauan
agar menyebarkannya seluas luasnya, maka lebih baik warning tersebut
jangan disebarkan dulu sebelum yakin akan kebenaran isinya
2. Periksalah terlebih dahulu, apakah warning tersebut termasuk kategori hoax
atau bukan, lewat search engine (google.com, dll) atau langsung mengakses
situs situs yang didedikasikan untuk menghadapi hoax
3. Selalu mengupdate virus list pada software antivirus kita