Pendahuluan
B ahan ajar ini merupakan unit pertama dari mata kuliah Pengembangan
Pendidikan IPS SD. Tentunya Anda telah memiliki pengetahuan sosial baik
melalui proses akademik maupun non akademik. Untuk memperkaya wawasan
tentang IPS maka dalam unit ini Anda akan belajar tentang konsep, hakikat, dan
karakteristik pendidikan IPS SD. Dengan mempelajari materi pada unit ini, Anda
diharapkan dapat menjelaskan konsep-konsep IPS yang berpengaruh terhadap
kehidupan masa kini dan masa yang akan datang secara kritis dan kreatif.
Pembahasan materi ini menerapkan pendekatan antar disiplin yang mengintegrasikan
ilmu-ilmu sosial dan humaniora. Adapun media yang digunakan adalah bahan ajar
cetak dan non cetak (web). Setelah mempelajari materi unit satu ini Anda diharapkan
dapat menjelaskan:
1. Pengertian IPS
2. Sejarah IPS di Indonesia
3. Rasional mempelajari IPS di SD
4. Hakikat pengajaran IPS
5. Tujuan pembelajaran IPS di SD
6. Karakteristik pembelajaran IPS di SD
Anda sebagai calon guru SD hendaknya menguasai materi IPS sebagai program
pendidikan. Untuk membantu Anda menguasai materi tersebut maka dalam unit satu
akan disajikan pembahasan hal-hal pokok dan latihan sebagai berikut :
1. konsep pendidikan IPS
2. hakikat pendidikan IPS
3. karakteristik pendidikan IPS di SD
1-2 Unit 1
Subunit 1
Konsep Pendidikan IPS
H akikat kehidupan manusia adalah suatu dinamika yang tetap tidak pernah
berhenti, melainkan selalu aktif. Dinamika manusialah yang memadukan
manusia dengan sesamanya dan dengan lingkungannya. Dinamika manusia
merupakan ungkapan jiwa manusia sebagai makhluk yang berakal budi dan sebagai
makhluk sosial.
Hakikat inilah yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Artinya bahwa
manusia bukan semata-mata sebagai makhluk biologis, melainkan juga sebagai
makhluk sosial, budaya, ekonomi, politik, hukum, dan sebagainya. Aspek-aspek
tersebut terdiri dari interaksi sosial, budaya, kebutuhan materi, kehidupan, norma dan
peraturan, serta sikap. Aspek-aspek inilah yang menghasilkan ilmu pengetahuan
sosial, seperti ekonomi, sejarah, sosiologi, antropologi, geografi. Sebagian dari ilmu
pengetahuan tersebut berkembang menjadi disiplin ilmu sesuai dengan
perkembangan masyarakat dewasa ini.
Sebagai guru SD, pengetahuan yang berhubungan dengan disiplin ilmu-ilmu sosial
sangat diperlukan baik yang berhubungan dengan ruang lingkup bahasannya, obyek
yang dipelajari, maupun metode/pendekatan dari tiap-tiap disiplin ilmu-ilmu sosial
tersebut. Dengan menguasai konsep-konsep IPS yang bersumber dari masyarakat
dan lingkungan dapat menambah wawasan yang lebih luas dan mendalam.
Selanjutnya marilah kita mulai membahas mengenai konsep, hakikat, dan
karakteristik pendidikan IPS di SD. Untuk memudahkan Anda dalam memahaminya
kita akan membahasnya satu persatu secara rinci.
A. Pengertian IPS
Sampai saat ini, IPS merupakan suatu program pendidikan dan bukan sub-disiplin
ilmu tersendiri, sehingga tidak akan ditemukan baik dalam nomenklatur filsafat
ilmu, disiplin ilmu-ilmu sosial (social science), maupun ilmu pendidikan
(Sumantri. 2001:89). Social Scence Education Council (SSEC) dan National
Council for Social Studies (NCSS), menyebut IPS sebagai Social Science
Education dan Social Studies.
Nama IPS dalam Pendidikan Dasar dan Menengah di Indonesia muncul
bersamaan dengan diberlakukannya kurikulum SD, SMP dan SMA tahun 1975.
1-4 Unit 1
bidang keilmuan yang lain. Sedangkan yang menjadi obyek materialnya sama
yaitu manusia sebagai anggota masyarakat.
1-6 Unit 1
Pada dasarnya Mulyono Tj. (1980:8) memberi batasan IPS adalah merupakan
suatu pendekatan interdsipliner (Inter-disciplinary Approach) dari pelajaran
Ilmu-ilmu Sosial. IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang Ilmu-ilmu
Sosial, seperti sosiologi, antropologi budaya, psikologi sosial, sejarah,
geografi, ekonomi, ilmu politik, dan sebagainya. Hal ini lebih ditegaskan lagi
oleh Saidiharjo (1996:4) bahwa IPS merupakan hasil kombinasi atau hasil
pemfusian atau perpaduan dari sejumlah mata pelajaran seperti: geografi,
ekonomi, sejarah, sosiologi, antropologi, politik.
Mata pelajaran tersebut mempunyai ciri-ciri yang sama, sehingga dipadukan
menjadi satu bidang studi yaitu Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Dengan
demikian jelas bahwa IPS adalah fusi dari disiplin-disiplin Ilmu-ilmu Sosial.
Pengertian fusi disini adalah bahwa IPS merupakan bidang studi utuh yang
tidak terpisah-pisah dalam kotak-kotak disiplin ilmu yang ada. Artinya bahwa
bidang studi IPS tidak lagi mengenal adanya pelajaran geografi, ekonomi,
sejarah secara terpisah, melainkan semua disiplin tersebut diajarkan secara
terpadu. Dalam kepustakaan kurikulum pendekatan terpadu tersebut
dinamakan pendekatan broadfielt. Dengan pendekatan tersebut batas
disiplin ilmu menjadi lebur, artinya terjadi sintesis antara beberapa disiplin
ilmu.
Dengan demikian sebenarnya IPS itu berinduk kepada Ilmu-ilmu Sosial,
dengan pengertian bahwa teori, konsep, prinsip yang diterapkan pada IPS
adalah teori, konsep, dan prinsip yang ada dan berlaku pada Ilmu-ilmu Sosial.
Ilmu Sosial dipergunakan untuk melakukan pendekatan, analisis, dan
menyusun alternatif pemecahan masalah sosial yang dilaksanakan pada
pengajaran IPS.
1-8 Unit 1
Pertimbangan lain dimasukkannya social studies ke dalam kurikulum sekolah
adalah kemampuan siswa sangat menentukan dalam pemilihan dan
pengorganisasian materi IPS. Agar materi pelajaran IPS lebih menarik dan lebih
mudah dicerna oleh siswa sekolah dasar dan menengah, bahan-bahannya diambil
dari kehidupan nyata di lingkungan masyarakat. Bahan atau materi yang diambil
dari pengalaman pribadi, teman-teman sebaya, serta lingkungan alam, dan
masyarakat sekitarnya. Hal ini akan lebih mudah dipahami karena mempunyai
makna lebih besar bagi para siswa dari pada bahan pengajaran yang abstrak dan
rumit dari Ilmu-ilmu Sosial.
Latar belakang dimasukkannya bidang studi IPS ke dalam kurikulum sekolah di
Indonesia sangat berbeda dengan di Inggris dan Amerika Serikat. Pertumbuhan
IPS di Indonesia tidak terlepas dari situasi kacau, termasuk dalam bidang
pendidikan, sebagai akibat pemberontakan G30S/PKI, yang akhirnya dapat
ditumpas oleh Pemerintahan Orde Baru. Setelah keadaan tenang pemerintah
melancarkan Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita). Pada masa
Repelita I (1969-1974) Tim Peneliti Nasional di bidang pendidikan menemukan
lima masalah nasional dalam bidang pendidikan. Kelima masalah tersebut antara
lain:
1. Kuantitas, berkenaan dengan perluasan dan pemerataan kesempatan belajar.
2. Kualitas, menyangkut peningkatan mutu lulusan
3. Relevansi, berkaitan dengan kesesuaian sistem pendidikan dengan kebutuhan
pembangunan.
4. Efektifitas sistem pendidikan dan efisiensi penggunaan sumber daya dan
dana.
5. Pembinaan generasi muda dalam rangka menyiapkan tenaga produktif bagi
kepentingan pembangunan nasional.
Salah satu upaya untuk mengatasi masalah tersebut adalah melakukan
pembaharuan kurikulum sekolah. Pada awal masa Repelita I, pemerintah
membentuk Proyek Pembaharuan Kurikulum dan Metode Mengajar (PPKM),
yang memberi kesempatan kepada masyarakat untuk menciptakan kurikulum
sekolah secara lokal. Pembaharuan kurikulum tersebut dilaksanakan di Sekolah
Laboratorium di IKIP Malang yang dikenal dengan Sekolah Ibu Pakasi. Di
sekolah ini diberlakukan kurikulum lokal yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. penggabungan sekolah dasar dengan sekolah menengah pertama menjadi
sekolah dasar 8 tahun.
2. penggabungan mata pelajaran sejenis, salah satunya adalah menjadi bidang
studi IPS.
1 - 10 Unit 1
mengenai proses perkembangan masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia
sejak masa lampau hingga sekarang. Sedangkan untuk SMA, IPS tetap diajarkan
secara terpisah atau berdiri sendiri.
Pada tahun 2004, pemerintah melakukan perubahan kurikulum kembali yang
dikenal dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Dalam kurikulum SD,
IPS berganti nama menjadi Pengetahuan Sosial. Pengembangan kurikulum
Pengetahuan Sosial merespon secara positif berbagai perkembangan informasi,
ilmu pengetahuan, dan teknologi. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan
relevansi program pembelajaran Pengetahuan Sosial dengan keadaan dan
kebutuhan setempat. Kompetensi Pengetahuan Sosial menjamin pertumbuhan
keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, penguasaan
kecakapan hidup, penguasaan prinsip-prinsip sosial, ekonomi, budaya, dan
kewarganegaraan sehingga tumbuh generasi yang kuat dan berakhlak mulia.
Dari uraian tersebut di atas dapat diambil kesimpulan bahwa untuk pertama
kalinya mata pelajaran IPS muncul dalam Kurikulum Lokal yang dikembangkan
olah sekolah Ibu Pakasi di Malang, kemudian diujicobakan di delapan IKIP di
Indonesia dan diimplementasikan secara nasional sejak diberlakukannya
Kurikulum 1975. Sejak tahun 1975, pemerintah selalu melakukan peyempurnaan
kurikulum, dengan tujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
1 - 12 Unit 1
merefleksikan kemampuan siswa dalam kehidupan bermasyarakat yang selalu
berubah dan berkembang secara terus menerus.
Pada haikatnya, pengetahuan Sosial sebabagi suatu mata pelajaran yang menjadi
wahana dan alat untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan, antara lain:
1. Siapa diri saya?
2. Pada masyarakat apa saya berada?
3. Persyaratan-persyaratan apa yang diperlukan diri saya untuk menjadi anggota
suatu kelompok masyarakat dan bangsa?
4. Apa artinya menjadi anggota masyarakat bangsa dan dunia?
5. Bagaimanakah kehidupan manusia dan masyarakat berubah dari waktu ke
waktu?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut harus dijawab oleh setiap siswa, dan jawabannya
telah dirancang dalam Pengetahuan sosial secara sistematis dan komprehensip.
Dengan demikian, Pengetahuan Sosial diperlukan bagi keberhasilan siswa dalam
kehidupan di masyarakat dan proses menuju kedewasaan.
Latihan
1 - 14 Unit 1
c. Agar siswa memiliki rasa toleransi dan persaudaraan yang tinggi baik di
lingkungan sendiri maupun di masyarakat
Selain itu lebih jelasnya baca kurikulum 1994 dan 2004.
5. Ciri-ciri kurikulum lokal adalah:
a. Penggabungan SD dengan SMP menjadi Sekolah Dasar 8 tahun.
b. Penggabungan mata pelajaran sejenis, salah satunya adalah menjadi bidang
studi IPS.
c. Pelaksanaan sistem kredit yang memungkinkan siswa menyelesaikan pogram
pendidikan tidak secara klasikal melainkan secara individu.
Rangkuman
IPS merupakan bidang studi baru, karena dikenal sejak diberlakukan kurikulum
1975. Dikatakan baru karena cara pandangnya bersifat terpadu, artinya bahwa IPS
merupakan perpaduan dari sejumlah mata pelajaran sejarah, geografi, ekonomi,
sosiologi, antropologi. Adapun perpaduan ini disebabkan mata pelajaran-mata
pelajaran tersebut mempunyai kajian yang sama yaitu manusia.
Bidang studi IPS berasal dari negara Amerika Serikat dengan nama aslinya Social
Stuies. Latar belakang dimasukkannya IPS ke dalam kurikulum sekolah karena
munculnya masalah-masalah nasional sebagai akibat peristiwa G30S/PKI, salah satu
masalah tersebut adalah rendahnya mutu pendidikan di Indonesia.. Untuk itu
pemerintah melakukan pembaharuan kurikulum, pendidikan dasar menjadi 8 tahun,
penggabungan bidang studi yang serumpun. Tahun 1984 pemerintah memberlakukan
kurikulum baru, di SD diajarkan IPS terpadu, SMP diajarkan IPS terkait, dan SMA
diajarkan IPS terpisah. Sejak itulah pemerintah selalu melakukan perubahan
kurikulum tidak lain adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
Pendidikan IPS penting diberikan kepada siswa pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah, karena siswa sebagai anggota masyarakat perlu mengenal masyarakat dan
lingkungannya. Untuk mengenal masyarakat siswa dapat beljar melalui media cetak,
media elektronika, maupun secara langsung melalui pengalaman hidupnya ditengah-
tengah msyarakat.
Dengan pengajaran IPS, diharapkan siswa dapat memiliki sikap peka dan tanggap
untuk bertindak secara rasional dan bertanggungjawab dalam memecahkan masalah-
msalah sosial yang dihadapi dalam kehidupannya.
1. Kehidupan manusia di masyarakat dijiwai oleh aspek sosiologi, hal ini tercermin
dalam perilaku manusia .
A. memenuhi kebutuhan hidupnya dengan mencari rejeki
B. melakukan interaksi dengan manusia lain
C. menciptakan kehidupan yang aman dan tertib
D. mengembangkan pikirannya untuk memecahkan masalah-masalah yang
dihadapi
2. Apabila Anda seorang guru IPS di SD, maka dituntut mengajar IPS secara .
A. integratif
B. korelatif
C. konfederatif
D. terpisah
3. Istilah yang paling tepat untuk menyebut mata pelajaran IPS adalah .
A. social studies
B. social science
C. sains social
D. science society
1 - 16 Unit 1
A. ekonomi, sejarah, geografi
B. sosiologi, sejarah, geografi
C. sejarah, geografi, civics
D. ekonomi, geografi, civics
7. Salah satu alasan mempelajari IPS adalah untuk menumbuhkan rasa peka dan
tanggap terhadap masalah sosial. Salah satu tindakan nyata yang dapat Anda
lakukan adalah, kecuali .
A. penghematan penggunaan listrik
B. menggunakan alat-alat rumah tangga modern
C. bertaman di halaman rumah
D. membuang sampah di tempatnya
10. Seorang guru IPS yang memberi tugas kepada anak didiknya untuk membaca
buku literatur tertentu sebagai pengayaan. Dalam hal ini sebenarnya guru akan
mengembangkan aspek .
A. pengetahuan
B. keterampilan
C. kecakapannya
D. nilai dan sikap
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan
dengan bahan ajar selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus
mengulangi bahan ajar Unit-1, terutama mengenai bahan ajar yang belum Anda
kuasai.
1 - 18 Unit 1
Subunit 2
Hakikat dan Tujuan Pendidikan IPS
H akikat IPS, adalah telaah tentang manusia dan dunianya. Manusia sebagai
makhluk sosial selalu hidup bersama dengan sesamanya. Dalam kehidupannya
manusia harus mengahadapi tantangan-tantangan yang berasal dari lingkungannya
maupun sebagai hidup bersama. IPS memandang manusia dari berbagai sudut
pandang.
IPS melihat bagaimana manusia hidup bersama dengan sesamanya, dengan
tetangganya dari lingkungan dekat sampai yang jauh. Bagaimana keserasian hidup
dengan lingkungannya baik dengan sesama manusia maupun lingkungan alamnya.
Bagaimana mereka melakukan aktivitas untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dengan kata lain bahan kajian atau bahan belajar IPS adalah manusia dan
lingkungannya.
Hakikat IPS
Setiap manusia sejak lahir telah berinteraksi dengan manusia lain, misalnya dengan
ibu yang melahirkannya, ayahnya, dan keluarganya. Selanjutnya setelah usia taman
Kanak-kanak ia akan berinteraksi dengan teman-teman sekelasnya, dan dengan
gurunya. Sesuai dengan bertambahnya umur, maka interaksi tersebut akan bertambah
luas, begitu juga ia akan mendapat pengalaman dan hubungan sosial dari kehidupan
masyarakat disekitarnya.
Dari pengalaman tersebut anak akan mengenal bagaimana seluk beluk kehidupan.
Misalnya bagaimana cara seseorang memenuhi kebutuhan hidupnya, cara
menghormati orang yang lebih tua, sebagai anggota masyarakat harus mentaati
aturan atau norma-norma yang berlaku, mengenal hal-hal yang baik dan buruk,
maupun benar dan salah. Semua pengetahuan yang telah melekat pada diri anak
tersebut dapat dikatakan sebagai pengetahuan sosial Dengan demikian dalam diri
kita masing-masing dengan kadar yang berbeda, sebenarnya telah terbina
pengetahuan sosial tersebut sejak kecil, hanya namanya belum kita kenal dan dikenal
setelah secara formal memasuki bangku sekolah.
Coba Anda renungkan apa yang telah dibahas dimuka.
1 - 20 Unit 1
situasi politik suatu negara, dan peristiwa-peristiwa aktual lainnya. Dengan kemajuan
Iptek yang begitu kuat pengaruhnya sehingga dapat mengubah sikap, pandangan, dan
perilaku sesorang.
Dengan kemajuan teknologi pula sekarang ini orang dapat berkomunikasi dengan
cepat di manapun mereka berada melalui handphone dan internet. Kemajuan Iptek
menyebabkan cepatnya komunikasi antara orang yang satu dengan lainnya, antara
negara satu dengan negara lainnya. Dengan demikian maka arus informasi akan
semakin cepat pula mengalirnya. Oleh karena itu diyakini bahwa orang yang
menguasai informasi itulah yang akan menguasai dunia.
Cobalah amati keadaan lingkungan Anda baik lingkungan desa, kelurahan,
kecamatan, kabupaten, propinsi, maupun negara, apa yang terjadi? Betapa cepatnya
perubahan lingkungan sebagai akibat pemanfaatan dan penerapan Iptek. Semua
kegiatan manusia telah didominasi tenaga mesin, misalnya bidang pertanian,
menebang pohon, membangun rumah dan gedung, jembatan, jalan, dan sebagainya.
Coba bandingkan keadaan sekarang dengan ketika Anda masih kecil apa yang telah
terjadi? Dalam kehidupan bermasyarakat, urutan waktu dengan peristiwa sangat
bermakna dalam menelaah perkembangan serta kemajuan.
Urutan waktu dan peristiwa di atas merupaka aspek sejarah yang sangat bermanfaat
bagi kehidupan manusia. Dengan mengkaji peristiwa-peristiwa masa lalu kita dapat
mengambil hikmahnya, mengambil hal-hal yang baik dan menguntungkan,
sebaliknya kita dapat menghindari pengalaman buruk yang mengakibatkan
malapetaka bagi manusia. Selanjutnya kita dapat membuat keputusan untuk apa yang
akan kita perbuat di masa sekarang dan yang akan datang.
Kehidupan manusia juga terkait dengan aspek tempat atau ruang, misalnya kita
bertemu dengan orang baru maka yang akan ditanyakan tentunya siapa namanya?
kemudian dimana tempat tinggalnya Begitu juga jika terjadi peristiwa kerusuhan
pasti yang akan ditanyakan adalah kapan dan dimana Ini menunjukkan bahwa
antara waktu dan tempat mempunyai kaitan yang erat.
Suatu tempat atau ruang dipermukaan bumi, secara alamiah dicirikan oleh kondisi
alamnya yang meliputi iklim dan cuaca, sumber daya air, ketinggian dari permukaan
laut, dan sifat-sifat alamiah lainnya. Jadi bentuk muka bumi seperti daerah pantai,
dataran rendah, dataran tinggi, dan daerah pegunungan akan mempengaruhi terhadap
pola kehidupan penduduk yang menempatinya.
Lebih jelasnya Anda dapat mencermati contoh berikut ini.
Corak kehidupan masyarakat di tepi pantai utara Jawa yang bentuknya landai
dengan laut yang tenang dan tidak begitu tinggi serta arus angin yang tidak
begitu kencang, sangat menguntungkan bagi masyarakat untuk mencari ikan.
1 - 22 Unit 1
atau penjual? Contoh lain masalah utang piutang yang menggunakan perjanjian
tertulis, hal ini dahulu tidak pernah dilakukan.. Semuanya itu tidak lain bahwa norma
sangat penting dalam hidup bermasyarakat untuk mencapai ketertiban.
Selanjutnya apabila Anda amati dalam kehidupan berkeluarga, mengapa keutuhan
dapat tetap terjaga, tidak lain karena ada norma-norma tertentu. Ada nilai yang
menjadi pegangan dan ada kepemimpinan yang dikendalikan oleh kepala keluarga
(ayah atau suami).
Walaupun norma tidak tertulis, namun menjadi aturan main dalam menggariskan
kepemimpinan, hak dan kewajiban masing-masing anggota keluarga. Di dalam
keluarga terdapat pengembangan kebijakan yang mengatur keluarga untuk
menciptakan keamanan, ketenteraman, dan kesejahteraan keluarga. Kebijakan
mengatur seperti ini, bagaimana jika terjadi dalam pemerintahan atau negara?
Aspek pengaturan dan kebijakan ini termasuk aspek politik
Marilah kita cermati kembali apa yang sudah kita pelajari di atas. Setelah kita
pelajari ternyata kehidupan itu banyak aspeknya, meliputi aspek-aspek:
1. hubungan sosial: semua hal yang berhubungan dengan interaksi manusia tentang
proses, faktor-faktor, perkembangan, dan permasalahannya dipelajari dalam ilmu
sosiologi
2. ekonomi: berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan manusia, perkembangan,
dan permasalahannya dipelajari dalam ilmu ekonomi
3. psikologi: dibahas dalam ilmu psikologi
4. budaya: dipelajari dalam ilmu antropologi
5. sejarah: berhubungan dengan waktu dan perkembangan kehidupan manusia
dipelajari dalam ilmu sejarah
6. geografi: hubungan ruang dan tempat yang sangat berpengaruh terhadap
kehidupan manusia dipelajari dalam ilmu geografi
7. politik: berhubungan dengan norma, nilai, dan kepemimpinan untuk mencapai
kesejahteraan masyarakat dipelajari dalam ilmu politik
1 - 24 Unit 1
berbagai lingkungan serta pengaruhnya terhadap hubungan dengan warga
masyarakat lainnya, pengelolaan dan penggunaan sumber-sumber ekonomi oleh
masyarakat.
Sikap belajar
IPS juga bertujuan untuk mengembangkan sikap belajar yang baik. Artinya dengan
belajar IPS anak memiliki kemampuan menyelidiki (inkuiri) untuk menemukan ide-
ide, konsep-konsep baru sehingga mereka mampu melakukan perspektif untuk masa
yang akan datang. Sikap belajar tersebut diarahkan pada pengembangan motivasi
untuk mengetahui, berimaginasi, minat belajar, kemampuan merumuskan masalah,
dan hipotesis pemecahannya, keinginan melanjutkan eksplorasi IPS sampai ke luar
kelas, dan kemampuan menarik kesimpulan berdasarkan data.
1. Materi IPS
Mempelajari IPS pada hakekatnya adalah menelaah interaksi antara individu dan
masyarakat dengan lingkungan (fisik dan social-budaya). Materi IPS digali dari
segala aspek kehidupan praktis sehari-hari di masyarakat. Oleh karena itu,
pengajaran IPS yang melupakan masyarakat sebagai sumber dan objeknya
merupakan suatu bidang ilmu yang tidak berpijak pada kenyataan. (Menurut
Mulyono Tjokrodikaryo, 1986:21).
Ada 5 macam sumber materi IPS antara lain:
a. Segala sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi di sekitar anak sejak dari
keluarga, sekolah, desa, kecamatan sampai lingkungan yang luas negara dan
dunia dengan berbagai permasalahannya.
b. Kegiatan manusia misalnya: mata pencaharian, pendidikan, keagamaan,
produksi, komunikasi, transportasi.
c. Lingkungan geografi dan budaya meliputi segala aspek geografi dan
antropologi yang terdapat sejak dari lingkungan anak yang terdekat sampai
yang terjauh.
d. Kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarah yang
dimulai dari sejarah lingkungan terdekat sampai yang terjauh, tentang tokoh-
tokoh dan kejadian-kejadian yang besar.
e. Anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi, dari makanan, pakaian,
permainan, keluarga.
Dengan demikian masyarakat dan lingkungannya, selain menjadi sumber materi
IPS sekaligus juga menjadi laboratoriumnya. Pengetahuan konsep, teori-teori IPS
1 - 26 Unit 1
yang diperoleh anak di dalam kelas dapat dicocokkan dan dicobakan sekaligus
diterapkan dalam kehidupannya sehari-hari di masyarakat.
1 - 28 Unit 1
Berkaitan dengan atmosfir di sekolah, ada sejumlah karakteristik yang dapat
diidentifikasi pada siswa SD berdasarkan kelas-kelas yang terdapat di SD.
Latihan
Rambu-rambu Jawaban
1. Hakikat pendidikan IPS, perkembangan hidup seseorang mulai sejak lahir hingga
dewasa tidak lepas dari masyarakat. Oleh karena itu pengetahuan sosial
sebenarnya tidak asing lagi bagi seseorang karena sebenarnya sudah melekat pada
dirinya sejak ia dilahirkan.
Untuk lebih jelasnya baca tentang hakikat pendidikan IPS pada uraian di atas.
2. Tujuan pendidikan IPS membina warga negara yang mempunyai pengetahuan,
keterampilan, nilai dan sikap yang baik yang berguna bagi dirinya, masyarakat,
dan negara.
Untuk jelasnya baca tentang tujuan pendidikan IPS dalam bukunya Umar
Hamalik 1992. h ;40-43.
1 - 30 Unit 1
3. Karakteristik pendidikan IPS dapat dilihat dari dua sudut yaitu materi dan
strategi.
Lebih jelasnya dapat dibaca pada uraian buku ini pada karakteristik pendidikan
IPS SD.
4. Karakteristik anak usia SD, bahwa Siswa SD masih dalam tahap operaional
konkrit dengan ciri: perhatian mudah beralih dan terfokus pada lingkungan
terdekat, mempunyai dorongan untuk menyelediki (inkuiri) terhadap sesuatu
yang diinginkan, suka pada benda yang bergerak, dan kaya akan imaginasi.
Coba Anda baca bukunya Siti patina, Psikologi Perkembangan.
5. Pembelajaran IPS agar menarik bagi siswa SD, yaitu guru harus merancang dan
melaksanakan pembelajaran yang menarik dan menantang, misalnya kegiatan
observasi, inkuiri, apresiasi, mengorganisasi, dan menilai hasil kerja sendiri.
Untuk lebih jelasnya Anda harus banyak membaca tentang PAKEM.
Rangkuman
1. Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial sebenarnya sudah melekat pada diri masing-
masing individu dengan kadar yang berbeda sejak lahir. Namun secara formal
baru dikenal setelah kita memasuki jenjang pendidikan formal.
2. Kehidupan manusia itu banyak aspeknya meliputi aspek-aspek hubungan sosial,
ekonomi, psikologi, budaya, sejarah, geografi, dan politik. Aspek-aspek tersebut
dipelajari dalam Ilmu-ilmu Sosial. Apabila aspek-aspek kehidupan tersebut
dipelajari secara mendalam dan akademis maka akan melahirkan Ilmu-ilmu
Sosial, seperti Ilmu Sosiologi, Ilmu Psikologi. Ilmu Ekonomi, Ilmu Antropologi,
Ilmu Sejarah, Ilmu Geografi, dan Ilmu Politik.
3. Tujuan pendidikan IPS adalah membina anak didik menjadi warga negara yang
baik yang memiliki pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang baik yang
berguna bagi dirinya, masyarakat, dan negara.
4. IPS merupakan integrasi dari Ilmu-ilmu Sosial. Kajian IPS adalah manusia dan
lingkungan (fisik, sosial, budaya). Materinya digali dari segala aspek kehidupan
praktis sehari-hari di masyarakat.
5. Siswa SD masih dalam tahap operaional konkrit dengan ciri: perhatian mudah
beralih dan terfokus pada lingkungan terdekat, mempunyai dorongan untuk
menyelediki (inkuiri) terhadap sesuatu yang diinginkan, suka pada benda yang
bergerak, dan kaya akan imaginasi.
4. Dalam kehidupan suatu keluarga, kedudukan ayah sebagai kepala keluarga yang
menjamin keamana, ketenteraman, dan kesejahteraan keluarga, perilaku ini
mencerinkan aspek .
A. budaya
B. ekonomi
C. sejarah
D. politik
5. Seseorang yang bertempat tinggal di dalam masyarakat pedesaan dengan tradisi
yang masih kuat, apabila melanggar adat istiadat setempat maka akan
mendapatkan .
A. sanksi adat
B. sanksi moral
C. sanksi sosial
D. sanksi hokum
1 - 32 Unit 1
6. Keinginan yang mendasari manusia untuk mengadakan hubungan sosial, adalah
keinginan untuk mendapatkan .
A. pertahanan hidup
B. bantuan dari orang lain
C. kepuasan dari pergaulan dengan orang lain
D. mendapatkan makanan, pakaian, dan tempat tinggal
9. Menurut Jean Peaget anak SD usia 7s/d 11 tahun pola pemikirannya berada
dalam tahap .
A. sensorimotor
B. preoperasional
C. operasi konkrit
D. operasi formal
10. Salah satu fungsi pendidikan IPS adalah membekali peserta didik dengan
pengetahuan yang berguna bagi dirinya, masyarakat, dan negara. Hal tersebut
dapat diujudkan dalam kegiatan .
A. menulis artikel di berbagai media massa
B. mentaati norma-norma yang berlaku di masyarakat
C. merencanakan pembangunan daerahnya
D. malakukan penelitian tentang masalah social di daerahnya
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang terdapat di
bagian akhir unit ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian gunakan rumus
dibawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap bahan ajar
subunit 2.
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan
dengan bahan ajar selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus
mengulangi bahan ajar 2, terutama mengenai bahan ajar yang belum Anda kuasai.
1 - 34 Unit 1
Kunci Jawaban Tes Formatif
Tes Formatif 1
1. B = melakukan interaksi dengan manusia lain
2. A = integratif
3. C = socisl studies
4. B = interdisipler
5. C = proses dehumanisasi
6. C = sejarah, geografi, civics
7. B = menggunakan alat-alat rumah tangga modern
8. D = aspek politik
9. A = membiasakan anak untuk berderma
10. A = pengetahuan
Tes Formatif 2
1. A = kehidupan sosial meliputi berbagai aspek yang saling kait mengkait
2. B = aspek hubungan sosial
3. A = berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya
4. D = politik
5. A = sanksi adat
6. C = kepuasan dari pergaulan dengan orang lain
7. A = suka memuji diri sendiri
8. C = kritis dan peka terhadap lingkungan
9. C = operasi konkrit
10. B = mentaati norma-norma yang berlaku di masyarakat
1 - 36 Unit 1
Glosarium
Broad-fielt = berdiri sendiri-sendiri secara terpisah, misalnya Ilmu Bumi,
Sejarah, Pengetahuan Kewargaan Negara
Humaniora = ilmu pengetahuan yang mempelajari apa yang diciptakan atau
diperhatiakan manusia
Interdisipliner = antar cabang ilmu pengetahuan
Monodisipliner = berkaitan/ditinjau dari satu disiplin limu pengetahuan
Multidisipliner = berkaitan dengan berbagai ilmu pengetahuan atau ditinjau dari
berbagai ilmu pengetahuan
Norma = aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok di
masyarakat, dipakai sebagai panduan, tatanan kendalian tingkah
laku yang sesuai
Pakem = Pembelajaran Aktif Kreatif Efisien dan Menyenangkan