Anda di halaman 1dari 15

Visi Misi

VISI
Visi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah menjadi lembaga pengawas industri
jasa keuangan yang terpercaya, melindungi kepentingan konsumen dan
masyarakat, dan mampu mewujudkan industri jasa keuangan menjadi pilar
perekonomian nasional yang berdaya saing global serta dapat memajukan
kesejahteraan umum.

MISI
Misi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah:

1. Mewujudkan terselenggaranya seluruh kegiatan di dalam sektor jasa


keuangan secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel;

2. Mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan


stabil;

3. Melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.


Tugas dan Fungsi

TUJUan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan
kegiatan di dalam sektor jasa keuangan:

1. Terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel,

2. Mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara


berkelanjutan dan stabil, dan

3. Mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.

FUNGSI
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mempunyai fungsi menyelenggarakan sistem
pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan
kegiatan di sektor jasa keuangan.
TUGAS
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mempunyai tugas melakukan pengaturan dan
pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan, sektor
Pasar Modal, dan sektor IKNB.

Tata Kelola
Governance Principles (1)

Governance Structure (2)

Struktur tata kelola terdiri dari :


1. Organ utama tata kelola adalah Dewan Komisioner; yang bersifat kolektif kolegial

2. Organ pendukung tata kelola adalah Sekretariat, Dewan Audit, Komite Etik dan komite
lainnya;

3. Infrastruktur tata kelola terdiri dari pedoman (code), piagam (charter), peraturan,
prosedur (SOP) dan sistem informasi sebagai acuan di dalam menjalankan fungsi dan
tugas, serta menerbitkan laporan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada pemangku
kepentingan.

Governance Process (3)

Pelaksananaan governance OJK didukung oleh fungsi asurans yang profesional dan obyektif
dengan menggunakan model the three lines of defense (tiga lapis pertahanan) dan strategi
combined assurance yang memberikan metode praktis untuk memastikan governance process di
OJK berjalan secara efektif.

1. The first line of defense (pertahanan lapis pertama) dilaksanakan oleh Satuan Kerja yang
melakukan aktivitas operasional sehari-hari, terutama yang merupakan garis depan atau
ujung tombak OJK;

2. The second line of defense (pertahanan lapis kedua) dilaksanakan oleh Satuan Kerja
Manajemen Risiko dan Pengendalian Kualitas yang bertanggung jawab untuk
mengembangkan dan memantau implementasi manajemen risiko OJK secara keseluruhan
sebagai bagian dari governance process; dan

3. The third line of defense (pertahanan lapis ketiga) dilaksanakan oleh Satuan Kerja Audit
Internal beserta auditor eksternal yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa
pertahanan lapis pertama dan lapis kedua berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Selain itu, OJK juga mengembangkan 3 (tiga ) inisiatif dalam rangka implementasi dan
penguatan governance process, yaitu:
1. Program Pengendalian Gratifikasi

1. Gratifikasi sebagai pintu masuk korupsi perlu dikendalikan.

2. Program pengendalian gratifikasi adalah program nasional yang dikoordinasikan KPK.

3. Memastikan penerapan code of conduct yang mengatur do's and dont's perilaku seluruh
jajaran OJK

2. Revitalisasi Whistle Blowing System (WBS)

1. Peningkatan efektifitas pengelolaan pengaduan dan tindak lanjutnya.

2. Optimalisasi penggunaan WBS OJK oleh stakeholder.

3. Fungsi Anti Fraud OJK

1. Unit struktural untuk penyusunan strategi, edukasi, pencegahan, deteksi, dan penindakan
fraud,

2. Koordinasi pengendalian gratifikasi, monitoring LHKPN, data analytic, dan penuntasan


tindaklanjut WBS

Governance Outcome (4)

Dengan prinisip, struktur dan proses governance yang dilaksanakan, OJK menetapkan
Governance Roadmap sbb:
Struktur Organisasi

Struktur organisasi OJK terdiri atas:


1. Dewan Komisioner OJK

2. Pelaksana Kegiatan Operasional

Struktur Dewan Komisioner terdiri atas:


1. Ketua merangkap anggota;

2. Wakil Ketua sebagai Ketua Komite Etik merangkap anggota;

3. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan merangkap anggota;

4. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal merangkap anggota;

5. Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga


Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya merangkap anggota;

6. Ketua Dewan Audit merangkap anggota;

7. Anggota yang membidangi Edukasi dan Perlindungan Konsumen;

8. Anggota Ex-officio dari Bank Indonesia yang merupakan anggota


Dewan Gubernur Bank Indonesia; dan
9. Anggota Ex-officio dari Kementerian Keuangan yang merupakan
pejabat setingkat Eselon I Kementerian Keuangan.

Pelaksana kegiatan operasional terdiri atas:


1. Ketua Dewan Komisioner memimpin bidang Manajemen Strategis I;

2. Wakil Ketua Dewan Komisioner memimpin bidang Manajemen Strategis


II;

3. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan memimpin bidang Pengawasan


Sektor Perbankan;

4. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal memimpin bidang Pengawasan


Sektor Pasar Modal;

5. Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga


Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya memimpin bidang
Pengawasan Sektor IKNB;

6. Ketua Dewan Audit memimpin bidang Audit Internal dan Manajemen


Risiko; dan

7. Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan


Konsumen memimpin bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen.
Keterangan

ADK (Anggota Dewan Komisioner)

DKS1 (Deputi Komisioner Manajemen Strategis IA)

DKS2 (Deputi Komisioner Manajemen Strategis IB)

DKST (Departemen Pengembangan Kebijakan Strategis)

DSMS (Departemen Perencanaan Strategis, Manajemen Perubahan dan


Sekretariat Dewan Komisioner)

DKIN (Departemen Komunikasi dan Internasional)

DPJK (Departemen Penyidikan Sektor Jasa Keuangan)

GDSK (Grup Dukungan Strategis Dewan Komisioner)

DKS3 (Deputi Komisioner Manajemen Strategis IIA)

DKS4 (Deputi Komisioner Manajemen Strategis IIB)

DOSM (Departemen Organisasi dan SDM)

DHUK (Departemen Hukum)

DPSI (Departemen Pengelolaan Sistem Informasi)

DKEU (Departemen Keuangan)

DLOG (Departemen Logistik)

DKAI (Deputi Komisioner Audit Internal dan Manajemen Resiko)

DPAI (Departemen Audit Internal)

DRPK (Departmen Manajemen Resiko dan Pengendalian Internal)

DKEP (Deputi Komisioner Edukasi dan Perlindungan Konsumen)

DPLK (Departemen Perlindungan Konsumen)


DLKI (Departemen Literasi dan Keuangan Inklusif)

DKB1 (Deputi Komisioner Pengawasan Perbankan I)

DKB2 (Deputi Komisioner Pengawasan Perbankan II)

DKB3 (Deputi Komisioner Pengawasan Perbankan III)

DKB4 (Deputi Komisioner Pengawasan Perbankan IV)

DPNP (Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan)

DPIP (Departemen Perizinan dan Informasi Perbankan)

DPBS (Departemen Perbankan Syariah)

DPKP (Departemen Pengendalian Kualitas Pengawasan Perbankan)

DPMK (Departemen Pengembangan Pengawasan dan Manajemen


Krisis)

DKIP (Departemen Pemeriksaan Khusus dan Investigasi Perbankan)

DPB1 (Departemen Pengawasan Bank 1)

DPB2 (Departemen Pengawasan Bank 2)

DPB3 (Departemen Pengawasan Bank 3)

KR (Kantor Regional 1 sampai dengan Kantor Regional 6)

KOJK (29 Kantor OJK)

DKM1 (Deputi Komisioner Pengawasan PM I)

DKM2 (Deputi Komisioner Pengawasan PM II)

DPM1 (Departemen Pengawasan PM 1A)

DPM2 (Departemen Pengawasan PM 1B)

DPM3 (Departemen Pengawasan PM 2A)


DPM4 (Departemen Pengawasan PM 2B)

DKI1 (Deputi Komisioner Pengawasan IKNB I)

DKI2 (Deputi Komisioner Pengawasan IKNB II)

DPI1 (Departemen Pengawasan IKNB 1A)

DPI2 (Departemen Pengawasan IKNB 1B)

DPI3 (Departemen Pengawasan IKNB 2A)

DPI4 (Departemen Pengawasan IKNB 2B)

Nilai-Nilai
Nilai Strategis Otoritas Jasa Keuangan adalah

Integritas
Integritas adalah bertindak objektif, adil, dan konsisten sesuai dengan kode etik
dan kebijakan organisasi dengan menjunjung tinggi kejujuran dan komitmen.

Profesionalisme
Profesionalisme adalah Bekerja dengan penuh tanggung jawab berdasarkan
kompetensi yang tinggi untuk mencapai kinerja terbaik.

Sinergi
Sinergi adalah berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan baik
internal maupun eksternal secara produktif dan berkualitas.

Inklusif
Inklusif adalah terbuka dan menerima keberagaman pemangku kepentingan
serta memperluas kesempatan dan akses masyarakat terhadap industri
keuangan.

Visioner
Visioner adalah memiliki wawasan yang luas dan mampu melihat kedepan
(Forward Looking) serta dapat berpikir di luar kebiasaan (Out of The Box
Thinking).

Kode Etik Pegawai


Kode Etik
Kode Etik OJK adalah norma dan azas mengenai kepatutan dan kepantasan yang
wajib dipatuhi dan dilaksanakan oleh seluruh Anggota Dewan Komisioner, Pejabat,
dan Pegawai OJK dalam pelaksanaan tugas.

Komite Etik adalah organ pendukung Dewan Komisioner yang bertugas mengawasi
kepatuhan Dewan Komisioner, Pejabat, dan Pegawai OJK terhadap Kode Etik.

Nilai Dasar Kode Etik OJK ini dicerminkan dalam perilaku yang sesuai dengan Nilai
Strategis Organisasi OJK yakni Integritas, Profesionalisme, Transparansi,
Akuntabilitas, Sinergi, dan Kesetaraan.

Peraturan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan No


01/17/PDK/XII/2012, mengenai Kode Etik Otoritas Jasa Keuangan:

Anda mungkin juga menyukai