Anda di halaman 1dari 2

RS.

BAPTIS BATU PERMINTAAN OBAT PER LISAN / TELEPON


Jl. Raya Tlekung No. 1 No Dokumen No. Revisi Halaman
Batu 08.01.02 0 1/2

Ditetapkan oleh,
Direktur RS. Baptis Batu
Tanggal
03 Mei 2013
STANDAR
PROSEDUR dr. Arhwinda Pusparahaju A,Sp. KFR, MARS.
OPERASIONAL
Permintaan obat per lisan / per telepon adalah permintaan obat dari
PENGERTIAN
dokter kepada farmasi atau perawat melalui pesan lisan atau telepon.
Prosedur ini dibuat untuk mengurangi kesalahan penulisan atau
TUJUAN
pembacaan permintaan obat.
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009
tentang Kesehatan.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009
tentang Rumah Sakit.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2009
tentang Narkotika.
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1997 tentang
Psikotropika.
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009
tentang Pekerjaan Kefarmasian.
6. Peraturan pemerintahan No. 72 tahun 1998 tentang Pengamanan
KEBIJAKAN
Sediaan Farmasi dan Alat kesehatan.
7. Keputusan Menteri Kesehatan nomor 1197 tahun 2004 tentang
Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit.
8. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor
1796/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Registrasi Tenaga
Kesehatan.
9. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008 Tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
10. Keputusan Ketua Badan Pengurus Yayasan Baptis Indonesia
Nomor 047/YBI/VII/2011 tentang Struktur Organisasi Rumah
Sakit Baptis Batu.
a) Setelah melaporkan keadaan pasien / hasil lab pasien secara SBAR,
perawat menulis permintaan obat oleh dokter.
b) Permintaan obat ditulis di status rekam medik pasien.
c) Permintaan obat harus di tulis dengan tulisan tangan yang jelas dan
mudah dibaca.
d) Permintaan harus mencantumkan kelengkapan yang terdiri atas :
Tuliskan nama obat (generik atau paten bila diperlukan), satuan
PROSEDUR dosis/kekuatan, rute atau bentuk sediaan, jumlah obat, signa
obat dengan jelas.
Penulisan nama obat harus dieja sesuai dengan International
Radiotelephony Spelling Alphabet (terlampir), untuk mencegah
kesalahan pendengaran / penulisan.
Penulisan k/p, atau prn harus disertai dengan indikasi
penggunaan atau kapan diperlukannya, misalnya : prn sakit kepala
atau prn mual.
RS. BAPTIS BATU PERMINTAAN OBAT PER LISAN / TELEPON
Jl. Raya Tlekung No. 1 No Dokumen No. Revisi Halaman
Batu 08.01.02 0 2/2

Ditetapkan oleh,
Direktur RS. Baptis Batu
Tanggal
03 Mei 2013
STANDAR
PROSEDUR dr. Arhwinda Pusparahaju A,Sp. KFR, MARS.
OPERASIONAL
Bila ada permintaan obat yang tulisannya mirip dengan obat lain
(lihat daftar obat NORUM), beri tanda garis bawah atau huruf
kapital.
PROSEDUR Nama dokter dibagian akhir penulisan permintaan obat,
kemudian meminta tanda tangan pada tempat tersebut saat visite
berikutnya.
Harus melakukan baca ulang terhadap nama obat,
dosis/kandungan obat, bentuk sediaan/rute.
UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi Dan Komite Medik.

Anda mungkin juga menyukai