PENGERTIAN Suatu proses untuk menangani resep / permintaan yang tidak
terbaca atau sulit dibaca. Untuk mencegah terjadinya kesalahan pembacaan resep / TUJUAN permintaan dokter. Surat Keputusan Direktur RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM Nomor KEBIJAKAN 821/310/MPO/VI.4/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Farmasi di RSUD Dr.H.Bob Bazar, SKM 1. Resep /permintaan obat yang diterima oleh instalasi farmasi dari perawat atau pasien dibaca dan diskrining oleh Apoteker atau Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK) sesuai dengan Prosedur Skrining resep. 2. Jika ada resep /permintaan obat yang tidak terbaca, Apoteker atau TTK segera menghubungi dokter penulis resep dengan pola: a) Selamat pagi/siang/sore/malam, Dokter. b) Saya xxxx dari Instalasi Farmasi (sebutkan RSUD PROSEDUR dr.H.Bob Bazar, SKM bila dokter sedang diluar RS). c) Saya mau konfirmasi resep pasien rawat inap /rawat jalan atas nama Tn/Ny/Nn/An. xxxx, dari ruangan xxxx (bila rawat inap), dengan diagnosa xxxx (bila rawat inap). d) Dalam resep, dokter menulis obat xxxx (bila ada obat lain), dan satu obat lain kami tidak bisa membacanya. Mohon informasi Dok, obat apa yang dimaksud. Terimakasih. 3. Setelah medapatkan jawaban mengenai resep obat yang tidak terbaca, Apoteker / TTK menulis nama obat di resep, dengan mencantumkan tulisan advis dokter xxxx, tanggal dan jam. 4. Melayani resep. UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat Jalan.