13 - TA3111 Kriteria Runtuhan PDF
13 - TA3111 Kriteria Runtuhan PDF
Suseno Kramadibrata
Made Astawa Rai
Ridho K Wattimena
Laboratorium Geomeknika
FIKTM - ITB
Kriteria Runtuh
TA 3111 Mekanika Batuan Kriteria Runtuhan Batuan
Ekspresi dari kriteria ini mengandung satu atau lebih parameter sifat
mekanik dari batuan dan menjadi sederhana jika dihitung dalam 2
dimensi dengan asumsi regangan bidang (plane strain) atau
tegangan bidang (plane stress).
Pada regangan bidang, jika dipunyai 1 > 2 > 3, maka
intermediate principal stress 2 merupakan fungsi dari dua tegangan
utama lainnya atau kriteria failure hanya berfungsi pada dua
tegangan utama tersebut ( 1 dan 3).
Pada tegangan bidang, dua tegangan prinsipal (principal stresses)
saja yang berpengaruh karena satu tegangan utama sama dengan
nol.
Ruang Tegangan
TA 3111 Mekanika Batuan Kriteria Runtuhan Batuan
= =0 M
2 3
Titik C
C
Uji kuat tarik
1 = 2 =0
3 =- t
Titik T
3
T O
Uji triaksial
1 > 2 = 3
Kurva CM
2= 3
2
Teori Mohr-1
TA 3111 Mekanika Batuan Kriteria Runtuhan Batuan
Asumsi
Untuk suatu keadaan tegangan 1 > 2 > 3, intermediate stress
tidak mempengaruhi failure batuan
t # c
Hipotesa: N & yang bekerja pada permukaan rupture memainkan
peranan pada proses failure batuan.
Untuk beberapa bidang rupture di mana N sama besarnya, maka
bidang yang paling lemah adalah bidang yang mempunyai paling
besar sehingga kriteria Mohr dapat ditulis sebagai berikut: l l = f( )
Pada umumnya Mohr Envelope sedikit kurva kebawah
Pada kondisi limit envelope bisa mulai membentuk garis lurus
(Coulomb) atau parabola (Griffith)
Kriteria Mohr 2
l l = f( )
TA 3111 Mekanika Batuan Kriteria Runtuhan Batuan
Mohr-Coulomb
A - Mohr
D
O
t 31 32 33 2 12 13
c=
11
Kriteria Coulomb 1773-1
TA 3111 Mekanika Batuan Kriteria Runtuhan Batuan
Menjelaskan kondisi runtuhan geser batuan dalam bentuk garis lurus & N
l l = C + tan ( )
=( ( Cos 2
= - ( Cos 2
= sudut antara & major principal stress
can be defined at failure by requiring that the difference l l - tan ( ) reach its max value
C=( Sin 2 Cos 2 tan ) - ( dideferensial ke utk max C
tan 2 = - Cot = /4 + /2
tan
Cos 1 Sin 1 Sin 1 Co q 3
Menurut Jaeger & Cook (1979/96), intercept of the criterion (*) on the 3 axis
does not represent t of the rock. In fact implicit assumption of l l = C + tan ( ),
that be (+) requires that >Co/2, hence only ABD represents the criterion
For 3 < 0 limiting value L of 1
L =Co[1-CoTo/4C2]
1 > L 1 < L 3 = To
C Co
B
A O 3 1 D O 3
Kriteria Griffith
Kriteria Griffith & pengembangannya berkaitan dengan tegangan-tegangan yg
TA 3111 Mekanika Batuan Kriteria Runtuhan Batuan
bekerja saat rekahan mikro mulai beropropagasi & berperilaku brittle murni, tapi
tidak harus selalu berhubungan dgn keruntuhan material dalam skala besar.
Runtuhan terjadi pada ujung rekahan mikro ketika mencapai tmax
Jika 1 & 3 tegangan prinsipal & t adalah tensile strength, maka
( 1 - 3)
2 =8 t ( 1 + 3) untuk ( 1 + 3 3) > 0
3 =- t untuk ( 1 + 3 3) < 0
Kriteria Griffith dijelaskan oleh kurva parabolik CDE & yg bergabung dengan
garis lurus CBA, & titik C berada pada;
3 = - t& 1 =3 t sedangkan titik awal A dari garis lurus adalah;
3 = - t& 1 =- t
UCS diperoleh untuk 3 = 0& 1 =8 t
Murrel (1966) menunjukkan bahwa jika kuat tekan adalah 8 kali kuat tarik,
kriteria Griffith dapat dimodifikasi sebagai berikut
( 1 - 3)
2 -8 t ( 1 + 3) = 16 t
2
Kriteria Griffith
TA 3111 Mekanika Batuan Kriteria Runtuhan Batuan
E C
O 3 t D
1 B
t Garis lurus
Kurva parabolik
A B C
3
A O
Dasar Kriteria Griffith
Kekuatan material dihitung berdasarkan kekuatan molekul-molekul
TA 3111 Mekanika Batuan Kriteria Runtuhan Batuan
Kekuatan rantai
TA 3111 Mekanika Batuan Kriteria Runtuhan Batuan
Menurut Teori Griffith, adanya konsentrasi stress pada crack tip akan
mengurangi kekuatan molekul. Crack tsb akan bertambah besar
sehingga terjadi rupture makroskopik
Rupture stress yaitu stress rata-rata yg terdapat di dalam material lebih
kecil daripada stress yg terdapat pada crack tips
Teori terjadinya rupture dimulai dari crack yg sudah ada oleh Griffith
didasarkan pada energi deformasi yg diperlukan utk memperbesar
sebuah crack pada seksi transversal ellips yg terdapat di dalam sebuah
solid elastik yg mengalami stress tarik ( t)
Stress maksimum pada ujung sumbu terbesar ellips adalah;
max = o {1+2(C/ )0.5}
C = setengah sumbu terbesar
= jari-jari lengkung ujung sumbu terbesar
Kriteria Mohr Coulomb
TA 3111 Mekanika Batuan Kriteria Runtuhan Batuan
t
Kondisi tekan: 1 = c ; 3 = 0; 1 { (1+ 2) - } = 2 C
Kondisi tarik: 2
1 = 0 ; 3 = - t ; t { (1+ ) + } = 2 C
2 1/ 2
c 1 Jikatan ,maka
2 1/ 2
t 1 c 1 Sin
1 3 t 1 Sin
1
c t 3
A
Pd bidang ( 1, 3), Brittleness Index c/ t
digambarkan garis EF, tp karena 1 > 3
maka kriteria digambarkan garis KF.
1 & 3 dimana terjadi failure terletak pada
sudut BKF & sudut AKF utk kondisi dimana
F
tdk terjadi failure O
Teori ini menduga bahwa c > t & utk =1
1
artinya = 45o, maka c = 5.8 C
t E K T
Brittleness Index semakin besar batu
semakin brittle B
Kriteria Mohr Coulomb
TA 3111 Mekanika Batuan Kriteria Runtuhan Batuan
xy
C y
x 1
O 3 m
=C+ m =( 1 + 3)
R = {( 1 - 3)/2} = [{( y - x)/2}
2 + 2 ]0.5
xy
N
C
A B 2
t M
O 3 N
1
O
A
3
B
N
M
2
1
3
1
Kriteria Mohr Coulomb C = 0
TA 3111 Mekanika Batuan Kriteria Runtuhan Batuan
O
A
3
=45o
M
2
N
1
1
Kriteria Mohr Coulomb
3
=0
a PA AB
Kriteria Mohr 2
l l = f( )
b 1 3
AB C ' O COCos
TA 3111 Mekanika Batuan Kriteria Runtuhan Batuan
2
CO Cohesi C
PA
Sin AB CCos
OP
PA APSin 1 3
Sin CCos
a 2
1 3 FK =C+ tan
PA Sin b 1 3
N
2
2
B
b
D
A
a
C
C1
O 3 P 1
Kriteria Tegangan Tarik Maksimum
TA 3111 Mekanika Batuan Kriteria Runtuhan Batuan
Kriteria failure dari Tresca berlaku untuk batuan isotrop dan ductile.
Kriteria ini merupakan fungsi dari tegangan utama 1 & 3
Menurut kriteria ini, batuan mengalami failure jika tegangan geser
maksimum max sama dengan kuat geser batuan S.
S= max =( 1 - 3)/2
Terminologi
Kriteria empirik adalah suatu persamaan yg cocok, secara
statistik, terhadap suatu kumpulan data yg diperoleh dari hasil
eksperimentasi
Persamaan ini memberikan prediksi yg cukup akurat suatu
batuan & dapat digunakan utk kepentingan praktis
Hal yg sangat penting diperhatikan adalah jangan melakukan
ekstrapolasi diluar rentang data yang tersedia
Franklin (1971)
Persamaan Kriteria Runtuh Empirik
TA 3111 Mekanika Batuan Kriteria Runtuhan Batuan
1 A B 3
C
1 A B 3
1 Alog( B 3 )
1 3 A BC 3
A( 1 3 ) B
1 3
1 3 C
C
1 3 A B( 1 3 )
B
1 3 A( 1 3 )
12 Kriteria Empirik Runtuhan Batuan
TA 3111 Mekanika Batuan Kriteria Runtuhan Batuan
Murrel (1963)
Fairhurst (1964)
Hobbs (1966)
Hoek (1968)
Franklin (1971)
Bieniawski (1974)
Yoshina & Yamabe (1980)
Hoek & Brown (1980)
Kim & Lade (1984)
Johnston (1985)
Desai & Salami (1987)
Michelis (1987)
A brief history of the development of
the Hoek-Brown failure criterion
Prepared by Evert Hoek 10 June 2002
TA 3111 Mekanika Batuan Kriteria Runtuhan Batuan
1980 Hoek E. & Brown E.T. 1980. Underground Excavations in Rock . London: Institution of
Mining & Metallurgy 527 pages
Hoek, E. & Brown, E.T. 1980. Empirical strength criterion for rock masses. J. Geotech.
Engng Div., ASCE 106(GT9), 1013-1035.
1983 Hoek, E. 1983. Strength of jointed rock masses, 23rd. Rankine Lecture. Gotechnique
33(3), 187-223.
1988 Hoek E & Brown E.T. 1988. The Hoek-Brown failure criterion - a 1988 update. Proc.
15th Canadian Rock Mech. Symp. (ed. J.H. Curran), pp. 31-38. Toronto: Civil Engineering
Dept., University of Toronto
1990 Hoek, E. 1990. Estimating Mohr-Coulomb friction & cohesion values from the Hoek-
Brown failure criterion. Intnl. J. Rock Mech. & Mining Sci. & Geomechanics Abstracts. 12(3),
227-229.
1992 Hoek, E., Wood, D. & Shah, S. 1992. A modified Hoek-Brown criterion for jointed rock
masses. Proc. rock characterization, symp. Int. Soc. Rock Mech.: Eurock 92, (J.Hudson
ed.). 209-213.
A brief history of the development of
the Hoek-Brown failure criterion
Prepared by Evert Hoek 10 June 2002
TA 3111 Mekanika Batuan Kriteria Runtuhan Batuan
1994 Hoek, E. 1994. Strength of rock and rock masses, ISRM News Journal, 2(2), 4-16.
1995 Hoek, E., Kaiser, P.K. & Bawden. W.F. 1995. Support of underground excavations in
hard rock. Rotterdam: Balkema
1997 Hoek, E. & Brown, E.T. 1997. Practical estimates of rock mass strength. Intnl. J. Rock
Mech. & Mining Sci. & Geomechanics Abstracts. 34(8), 1165-1186.
1998 Hoek, E., Marinos, P. & Benissi, M. (1998) Applicability of the Geological Strength
Index (GSI) classification for very weak and sheared rock masses. The case of the Athens
Schist Formation. Bull. Engg. Geol. Env. 57(2), 151-160.
2000 Hoek, E. & Marinos, P. (2000) Predicting Tunnel Squeezing. Tunnels & Tunnelling
International. Part 1 - November Issue 2000,. 45-51, Part 2 - December, 2000, 34-36.
2000 Marinos, P.G. & Hoek, E. (2000): "GSI: A geological friendly tool for rock mass
strength estimation", Proceedings of the International Conference on Geotechnical &
Geological Engineering (GeoEng 2000), Technomic Publishing Co. Inc., p.p. 1422-1440,
Melbourne, Australia.
2001 Marinos. P, & Hoek, E. (2001) - Estimating the geotechnical properties of
heterogeneous rock masses such as flysch, Bull. Engg. Geol. Env. 60, 85-92.
2002 Hoek, E., Carranza-Torres, C.T., & Corkum, B. (2002), Hoek-Brown failure criterion
2002 ed. Proc. North American Rock Mechanics Society meeting in Toronto in July 2002.
Kriteria Empirik Bieniawski (1974)
TA 3111 Mekanika Batuan Kriteria Runtuhan Batuan
a
1 3 1 3
0.1 B
2 c 2 c
Untuk Batupasir
1 3 1
m s
c c c
Nilai m & s adalah parameter tanpa dimensi & tergantung dari derajat
persekutuan diantara blok-blok dalam massa batuan terkekarkan
Nilai m mengontrol kurva 1 terhadap kurva 3 & s adalah konstanta
material yg mengontrol lokasi kurva dalam ruan tegangan
Nilai m & s sudah dikorelasikan dan dapat diprediksi dari nilai indeks
kualitas massa batuan Q dan RMR
Kriteria Empirik Yudhbir dkk (1983)
TA 3111 Mekanika Batuan Kriteria Runtuhan Batuan
a
1 3
A B
c c
Yudhbir dkk menguji 122 spesimen batu gamping, batu pasir, granit &
material model dari campuran gipsum & resin poliester, keduanya
dalam bentuk padatan dan mengandung rekahan
Nilai a antara 0.65 0.75 dan nilai A dan B merupakan fungsi dari tipe
batuan
Kriteria Empirik Kim & Lade (1984)
TA 3111 Mekanika Batuan Kriteria Runtuhan Batuan
3 m
I3 I1
27 n1
I3 Pa
I1 = x + y + z I3 = x y z
B
1 M 3
s
c B c
Kriteria Mohr-Coulomb
Kriteria Mohr-Coulomb merupakan kri=teria yg pertama & sederhana,
walaupun ada yg mengatakan kurang teliti dalam mempresentasikan
batuan
Kriteria ini dapat dinyatakan dalam sumbu utama
1 3
( So Cot 1 3
)Sin
2 2
Persamaan tsb dapat disederhanakan menjadi,
1= A + B 3
Persamaan tsb dapat dinormalkan terhadap kuat tekan c & bila datanya
di plot dalam ruang sumbu tegangan utama akan membentuk sebuah
konus dari suatu parabola
1 3 1 Sin
1 C C
c c 1 Sin
Jika persamaan Mohr-Coulomb ini diplotkan dalam daerah tekan, secara
umum kuat tariknya menjadi terlalu besar, tetapi hal ini tidak terlalu penting
karena besaran ini dapat dipilih sembarang, dan bahkan bisa menjadi nol
TA 3111 Mekanika Batuan Kriteria Runtuhan Batuan
c N tan
1 3
tegangan geser
2
1 3
N
2
Yield Kriteria
Dasar teori kekuatan adalah utk mendua perilaku material didalam kondisi 1,
TA 3111 Mekanika Batuan Kriteria Runtuhan Batuan
J3 = I3 - I2 m +2 m
Contoh: x= 100 kPa; y= 200 kPa; z=-100 kPa; xy=-200kPa; yz=100kPa; zx=-300kPa
Terminologi
Tambang Bawah
Tanah
TA 3111 Mekanika Batuan Kriteria Runtuhan Batuan
Ore body
Levels
Stope