Anda di halaman 1dari 3

NITRIL

Nitril adalah senyawa kimia yang mengandung gugus siano (C=N), dengan atom karbon
terikat-tiga pada atom nitrogen. Kelompok CN dapat ditemukan dalam banyak senyawa.
Beberapa senyawa diantaranya berupa gas dan lainnya berupa zat padat atau cair. Gugus
siano terdapat juga dalam bentuk garam dan polimer dan juga ada yang bersifat kovalen,
molekuler, dan ionik (Hart, Craine,Hart 2003). Ikatan rangkap tiga karbon-nitrogen dari
sianida organik (nitril) dapat dihidrolisis menjadi gugus karboksil. Reaksi ini berlangsung
dalam keadaan asam maupun basa. Bila dalam suasana asam atom nitrogen dari sianida
dikonversi menjadi ion ammonium (Gambar 1), sedangkan dalam suasana basa, nitrogen
dikonversi menjadi amonia dan produk organik, yaitu garam karboksilat, yang perlu
dinetralkan dalam langkah terpisah menjadi asam (Gambar 2) (Hart, Craine, Hart 2003).

R-C=N + 2H2O HCl R-COOH + NH4+ + Cl-

Gambar 1 Sintesis sianida dalam suasana asam.

R-C=N + 2H2O NaOH R-COONa + NH3

Gambar 2 Sintesis sianida dalam suasana basa.

Nitril merupakan kelompok senyawa yang toksik karena mengandung gugus CN dalam
strukturnya. Meskipun senyawa nitil dikenal sebagai senyawa sangat toksik, namun
diproduksi dalam jumlah besar dan digunakan sebafgai pelarut, plastik, karet sintetik,
herbisida, obat-obatan. Krotononitril dan akrilonitril misalnya banyak digunakan sebagai
spesifik reagen untuk alkilasi protein kelompok sulfihidril (Cavins dan Friedman,1968).
Demikian juga benzonitril banyak digunakan sebagai salah satu bahan aktif herbisida.
Herbisida yang diketahui mengandung nitril misalnya dichlobenil, ioksinil, dan buktril dapat
menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan dan lingkungan.

Senyawa Nitril

Nitrilase adalah salah satu jenis enzim penghidrolisa senyawa nitril.[1] Substrat utama dari
enzim ini adalah indol-3-asetonitril dan senyawa ini kemudian akan diubah menjadi indol-3-
asam asetat.[2] Nitril (RCN) terdapat di alam dalam jumlah yang sangat besar dalam bentuk
sianoglikosida.[1] Senyawa ini banyak digunakan sebagai pembentuk polimer dan senyawa
kimia lainnya.[1] Oleh karena itu, enzim nitrilase menjadi salah satu enzim yang banyak
dikembangkan saat ini.[3] Enzim ini dapat ditemukan pada tanaman, hewan, dan fungi.

Enzim nitrilase dapat dikelompokkan menjadi 3 golongan berdasarkan spesifitas substratnya,


yaitu alifatik, aromatik, dan arilaceto-nitrilase.[1] Enzim-enzim ini tidak membutuhkan ion
logam atau gugus prostetik sebagai kofaktornya.[1] Aktivitas nitrilase dapat dianalisis dengan
menggunakan high performance liquid chromatography (HPLC) dan infrared spectroscopy
(FTIR)
http://id.wikipedia.org/wiki/Nitrilase
Merkuri organik (RHg, R2Hg, ArHg)merupakan bentuk senyawa merkuri yang paling
berbahaya. Sebagian besar peristiwa keracunan merkuri disebabkan oleh senyawa ini.
Merkuri organik digunakan secara luas pada industri pertanian, industri pulp dan kertas, dan
dalam bidang kedokteran. Senyawa ini juga dapat terbentuk dari metabolisme merkuri
metalik atau dari merkuri anorganik dengan bantuan mikroorganime tertentu baik dalam
lingkungan perairan ataupun dalam tubuh manusia.

Merkuri disiano diamida (CH3-Hg-NHCNHNHCN), metil merkuri nitril (CH3-Hg-CN),


metil merkuri asetat (CH3-Hg-COOH) dan senyawa etil merkuri klorida (C2H5-Hg-Cl)
merupakan senyawa-senyawa merkuri organik yang digunakan sebagai penghalang
pertumbuhan jamur pada produk pertanian. Senyawa-senyawa ini juga digunakan sebagai
insektisida dan pemakaiannya dilakukan dengan cara penyemprotan pada areal yang luas,
bahkan kadang kala dengan menggunakan pesawat terbang. Penyemprotan pada areal yang
luas tersebut dapat membunuh organime lain, karena senyawa-senyawa ini dengan bantuan
angin akan menyebar secara meluas.

Fenil merkuri asetat (FMA) digunakan dalam industri pulp dan kertas. Penggunaan FMA
bertujuan untuk mencegah pembentukan kapur dan anti bakteri/jamur pada pulp dan kertas
basah selama proses penyimpanan. Hal ini sangat berbahaya karena kertas seringkali
digunakan sebagai penmbungkus makanan.

Thimerosal mengandung 49.6 % etil merkuri, yang digunakan secara luas sejak tahun 1930-
an sebagai antibakteri pada vaksin hepatitis. Pengunaan vaksin hepatitis yang mengandung
thimerosal terhadap ibu hamil dan bayi lima tahun (balita) diduga menyebabkan
meningkatnya epidemik autisme, suatu kelainan pada sistem saraf yang ditandai dengan
menurunnya kemampuan interaksi sosial (McCandless;2003).

Gambar 1. Struktur molekul Thimerosal

Metil merkuri merupakan senyawa organik yang paling yang paling berbahaya yang telah
dipelajari oleh manusia. Metilasi merkuri dapat terjadi dalam tubuh organime manapun,
termasuk manusia. Metil merkuri dapat berikatan dengan basa adenine. Posisi ikatan metil
merkuri pada basa adenin bergantung pada pH (Kaim; 1951).
Adanya variasi posisi metilmerkuri ini dapat menjelaskan bagaimana merkuri sangat
berbahaya terhadap kesehatan manusia. Dalam jaringan tubuh manusia terdapat 30 %
adenina, 30 % timina, 20 % sitosina dan 20 % guanina Merkuri yang terikat pada adenina
dapat mengganggu enzim, mengganggu biosintesis protein dan lemak serta merusak DNA
dan RNA

NITRIL
Nitril adalah senyawa yang mengandung gugus C dan N yang terikat secara rangkap tiga.
Selain itu nitril juga dikenal dengan nama siano atu sianida.
Tata nama nitril
Dalam sistem tata nama IUPAC, nitril diberi nama berdasarkan rantai induk alkananya, atom
c yang terikat pada atom N juga termasuk kedalam rantai induk. Nama lkana itu diberi nama
akhiran nitril. Beberapa nitril diberi nama menurut nama trivial asam karboksilatnya dengan
menggantikan imbuhan asam-oat menjadi akhiran nitril, atau onitril, jika huruf akhirnya
tidak nerupa o.
Contoh;

Etananitril (IUPAC)
Asetonitril (trivial)
Benzanakarbonitril (IUPAC)
Benzonitril (trivial)

Anda mungkin juga menyukai