Anda di halaman 1dari 7

PERBEDAAN LAMA PELEPASAN TALI PUSAT ANTARA PERAWATAN

TERBUKA DAN TERTUTUP PADA BAYI BARU LAHIR DI BIDAN


PRAKTIK MANDIRI SORAYA KECAMATAN KEMUNING
PALEMBANG TAHUN 2012

Diah Sukarni, Eprila, Indah Puji Septeria


Dosen Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Palembang

ABSTRAK

Perawatan tali pusat adalah melakukan pengobatan dan pengikatan tali pusat yang
menyebabkan tali pemisahan fisik dengan bayi, dan kemudian tali pusat dirawat dalam keadaan
bersih dan terhindar dari infeksi tali pusat. Perawatan tali pusat yang baik dan benar akan
menimbulkan dampak positif yaitu tali pusat akan puput (lepas) pada hari ke-5 sampai hari
ke-7 tanpa ada komplikasi, sedangkan dampak negatif dari perawatan tali pusat yang tidak
benar adalah bayi akan mengalami pernyakit Tetanus neonatorum dan dapat mengakibatkan
kematian. Berdasarkan protap pemerintah cara perawatan tali pusat tidak membungkus punting
tali pusat atau perut bayi atau mengoleskan cairan atau bahan apapun ke punting tali pusat.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan lama pelepasan talipusat antara perawatan
terbuka dengan yang tertutup pada bayi baru lahir di BPM Soraya Kecamatan Kemuning
Palembang tahun 2012. Dengan menggunakan metode penelitian quasi eksperimen, alat ukur
yang dipakai adalah lembar observasi perawatan tali pusat dan lembar observasi, sampel dibagi
dalam 2 kelompok yaitu kelompok dengan perawatan tali pusat terbuka sebanyak 20 responden
dan kelompok perawatan tertutup sebanyak 20 responden. Penelitian dilakukan di BPM Soraya
dari bulan September sampai dengan Nopember 2012. Analisis data menggunakan analisa
univariat disajikan dengan distribusi frekuensi, dan analisis bivariat untuk mengetahui
perbedaan lama pelepasan tali pusat dengan menggunakan uji T test independen. Hasil
penelitian didapat diperoleh nilai rata rata lama pelepasan tali pusat pada kelompok yang
dirawat secara terbuka adalah 5,6 hari, sedangkan untuk kelompok yang dirawat tertutup
didapat nilai rata rata lama pelepasan talipusatnya adalah 6,5 hari dengan standar deviasi
2,188 hari. Hasil uji statistik dengan menggunkan uji T independent didapatkan nilai p = 0,114
berarti nilai p > dari alpha (0,05) yang artinya tidak ada perbedaan yang signifikan rata rata
lama pelepasan tali pusat antara yang dirawat secara terbuka dan tertutup. Disarankan kepada
praktisi pelayanan kebidanan agar dalam memberikan pelayanan perawatan tali pusat agar
menggunakan metode terbuka sesuai dengan yang dianjurkan dalam asuhan persalinan normal.

Kata Kunci : Lama Pelepasan Tali Pusat, Perawatan Terbuka, Perawatan Tertutup.

PENDAHULUAN Pada tahun 2007 Angka Kematian Bayi,


Tujuan pembangunan kesehatan menuju 34/1000 kelahiran hidup (Depkes 2007).
Indonesia Sehat 2010 adalah meningkatkan Berdasarkan dara Survey Demografi
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup Kesehatan Indonesi (SDKI) 2007,
sehat bagi setiap orang agar terwujudnya menunjukkan angka kematian bayi Indonesia
derajat kesehatan masyarakat yang optimal di sebesar 228/100.000 kelahiran hidup,
seluruh wilayah Indonesia. Akan tetapi meskipun angka tersebut masih tertinggi di
beberapa derajat kesehatan masih belum Asia. Guna mempercepat penurunan Angka
menunjukkan keberhasilan yang memuaskan. Kematian Ibu dan Kematian Bayi,
Departemen Kesehatan telah melaksanakan
berbagai program yang berhubungan dengan Kesehatan, 75% kematian bayi terjadi pada
kesehatan ibu dan anak salah satunya masa perinatal. Kematian neonatal kelompok
pencegahan tetanus neonatorum. umur 8-28 hari tertinggi adalah infeksi
Upaya ini dilaksanakan dengan sebesar 57,1% (termasuk tetanus, sepsis,
pecegahan infeksi pada persalinan dna pneumonia, diare), proporsi kematian karena
perawatan tali pusat (Depkes, 2007). tetanus neonatorum yaitu 9.5% (Depkes RI,
Perawatan tali pusat adalah melakukan 2008).
pengobatan dan pengikatan tali pusat yang BPS Soraya adalah salah satu tempat
menyebabkan tali pemisahan fisik dengan pelayanan pertolongan persalinan di wilayah
bayi, dan kemudian tali pusat dirawat dalam Kecamatan Kemuning, berdasarkan survey
keadaan bersih dan terhindar dari infeksi tali awal didapatkan data persalinan di BPS
pusat. Perawatan tali pusat yang baik dan tersebut cukup banyak setiap bulannya
benar akan menimbulkan dampak positif berkisar antara 50-60 ibu bersalin.
yaitu tali pusat akan puput (lepas) pada hari Berdasarkan data tersebut peneliti tertarik
ke-5 sampai hari ke-7 tanpa ada komplikasi, untuk mengambil tempat untuk dijadikan
sedangkan dampak negatif dari perawatan tali penelitian tentang perbedaan lama pelepasan
pusat yang tidak benar adalah bayi akan tali pusat antara perawatan terbuka dan
mengalami pernyakit Tetanus neonatorum tertutup pada bayi baru lahir di Bidan Praktik
dan dapat mengakibatkan kematian (Depkes, Mandiri Soraya Kecamatan Kemuning
2007). Palembang tahun 2012
Berdasarkan protap pemerintah cara
perawatan tali pusat tidak membungkus
punting tali pusat atau perut bayi atau TUJUAN PENELITIAN
mengoleskan cairan atau bahan apapun ke 1. Tujuan Umum
punting tali pusat. Dapat mengoleskan Untuk mengetahui perbedaan lama
alcohol atau betadine (terutama jika pelepasan tali pusat antara perawatan
pemotongan tali pusat tidak terjamin DTT tertutup dengan yang dibiarkan terbuka pada
atau steril) masih diperkenankan tetapi tidak bayi baru lahir di bidan praktik mandiri
dikompreskan karena menyebabkan Soraya kecamatan Kemuning Palembang
tahun 2012
basah/lembab (JNPK-KR, 2008;99). Tujuan
2. Tujuan Khusus
perawatan tali pusat adalah untuk mencegah
a. Diketahuinya distribusi frekuensi
terjadinya penyakit tetanus pada bayi baru
berat badan lahir bayi baru lahir
lahir, penyakit ini disebabkan karena
berdasarkan jenis perawatan tali
masuknya spora kuman tetanus ke dalam
pusat di Bidan Praktik Mandiri
tubuh melalu tali pusat, baik dari alat yang
Soraya Palembang Tahun 2012.
tidak steril, pemakaian obat-obatan, bubuk
b. Diketahuinya distribusi frekuensi
atau daun-daunan yang ditaburkan ke tali
lama pelepasan tali pusat
pusat sehingga dapat mengakibatkan infeksi
berdasarkan jenis perawatan tali
(Depkes RI, 2005).
pusat di Bidan Praktik Mandiri
Kasus kesakitan dan kematian neonatal
Soraya Palembang Tahun 2012
yang berhubungan dengan infeksi tali pusat
c. Diketahuinya perbedaan lama
masih banyak ditemukan. Pada tahun 200,
pelepasan tali pusat antara
WHO (World Health Organization)
perawatan tertutup dengan yang
menemukan angka kematian bayi sebesar
dibiarkan terbuka pada bayi baru
560.000, yang disebabkan oleh infeksi tali
lahir di Bidan Praktik Mandiri
pusat, Negara Asia Tenggara diperkirakan
Soraya Kecamatan Kemuning
ada 220.000 kematian bayi yang disebabkan
Palembang Tahun 2012.
perawatan tali pusat yang kurang bersih
(Astuti, 2003). Menurut data Departemen
METODELOGI PENELITIAN ANALISIS DATA
1. Desain Penelitian 1. Analisis Univariat
Penelitian ini menggunakan desain Dilakukan untuk menganalisa variabel-
penelitian quasi eksperimen . Bayi yang variabel yang ada secara deskriptif
mempunyai kriteria sebagai sampel dengan menghitung distribusi frekuensi
sebanyak 40 orang bayi dibagi menjadi 2 dan proporsinya untuk mengetahui
kelompok, masing masing 20 orang karakteristik subjek dari penelitian.
bayi yang dilakukan perawatan dengan Dalam penelitian ini, analisa univariat
dibiarkan terbuka dan perawatan tertutup digunakan untuk mengetahui proporsi
dengan ditutup dengan kassa steril. dari masing-masing variabel penelitian,
Perawatan yang ditentukan pada setiap yaitu variabel bebas terdiri atas
sampel pada tiap kelompok diteruskan perawatan tali pusat terbuka dan tertutup
dirumah ketika bayi pulang dan terus dan variabel terikatnya adalah lama
dilanjutkan sampai tali pusat lepas. pelepasan tali pusat.
2. Populasi dan Sampel 2. Analisis Bivariat
Populasi penelitian adalah semua bayi Analisis bivariat merupakan analisis
yang dilahirkan di BPM Soraya pada yang dilakukan terhadap dua variabel
yang menyelenggarakan Praktik Mandiri yang diduga ada perbedaan
di Kecamatan Kemuning Palembang. (Notoatmodjo, 2005). Analisis bivariat
Sampel dalam penelitian ini adalah bayi dilakukan untuk mengetahui adanya
baru lahir di Bidan Praktik Mandiri perbedaan lama pelepasan tali pusat
Soraya selama penelitian berlangsung. antara perawatan terbuka dan tertutup
Dari hasil perhitungan didapat besar pada bayi baru lahir di Bidan Praktik
sampel dalam penelitian ini adalah untuk Mandiri Soraya Kecamatan Kemuning
20 bayi perkelompok. Tahun 2012. Analisa bivariat dalam
penelitian ini adalah untuk mengetahui
TEKNIK DAN INSTRUMEN hubungan antara dua variabel yang
PENGUMPULAN DATA meliputi variabel bebas dan variabel
Data dalam penelitian ini didapat terikat. Dalam penelitian, analisa bivariat
dengan melakukan pengamatan dan digunakan untuk mengetahui
intervensi langsung pada setiap responden hubungan/perbedaan variabel bebas yang
yaitu, setiap bayi baru lahir yang memenuhi terdiri atas perawatan tali pusat dengan
kriteria inklusi dengan dikelompokkan ke kassa steril dan perawatan tali pusat
dalam salah satu kelompok responden dengan dengan kassa alkohol 70% dan varabel
urutan sebagai berikut : Responden 1 terikat lama pelepasan tali pusat.
dimasukkan ke dalam kelompok perawatan Dalam analisa bivariat dengan uji
terbuka dan Responden ke 2 dikelompokkan statistik Indepedent samples test (Uji T
dalam perawatan tertutup dengan kasa steril untuk sampel bebas) atau uji mann-
dan seterusnya sampai jumlah sampel pada Whitney.
tiap kelompok 20 orang bayi. Bayi dipantau untuk data penelitian dengan : =
penyembuhan/lepasnya tali pusat sampai ke
rumah termasuk perawatan sesuai kelompok
tetap dipantau sampai tali pusat lepas.
Instrumen dalam penelitian ini memakai Variabel independen : Perawatan tali
lembar observasi. pusat (data kategorik)
Variabel dependen : Lama pelepasan tali
pusat (data numerik)
HASIL PENELITIAN Distribusi Frekuensi Lama Pelepasan
1. Analisis Univariat Tali Pusat berdasarkan Perawatan Tali
a. Berat Badan Lahir Pusat Pada Bayi baru Lahir di Bidan
Berat badan lahir dalam Praktik Mandiri Soraya
penelitian ini dibagi dua kategori Kecamatan Kemuning tahun 2012
yaitu normal (2500 gram 4000 Lama Perawatan Tali Pusat
gram) dan tidak normal (< 2500 gram Pelepasan Terbuka Tertutup
- > 4000 gram) untuk lebih jelasnya Tali Pusat f % f %
dapat dilihat pada tabel dibawah ini : < 5 hari 2 10 4 20
Distribusi Frekuensi Berat Badan 5 7 hari 18 90 10 50
Lahir berdasarkan Perawatan Tali > 7 hari 0 0 6 30
Pusat Pada Bayi baru Lahir di Bidan Total 20 100 20 100
Praktik Mandiri Soraya Dari tabel diatas dapat
Kecamatan Kemuning tahun 2012 disimpulkan bahwa responden pada
Berat Perawatan Tali Pusat kelompok perawatan tali pusat
Badan Terbuka Tertutup terbuka terdapat 18 orang (90%) lama
Lahir f % f % pelepasan talipusatnya 5 7 hari,
Normal 20 100 18 90 sedangkan pada kelompok perawatan
Tidak 0 0 2 10 tali pusat tertutup terdapat 10 orang
Normal responden (50%) lama pelepasan
Total 20 100 20 100 talipusatnya 5 7 hari.

Dari tabel diatas tergambar 2. Analisa Bivariat


bahwa pada kelompok perawatan tali Perbedaan Lama Pelepasan Tali Pusat
pusat terbuka seluruh responden Antara Perawatan Terbuka dan Tertutup
(100%) mempunyai berat badan lahir Distribusi Rata - Rata Lama Pelepasan
normal, sedangkan pada kelompok Tali Pusat berdasarkan Perawatan Tali
perawatan tali pusat tertutup terdapat Pusat Pada Bayi baru Lahir di Bidan
18 responden (90%) yang mempunyai Praktik Mandiri Soraya Kecamatan
berat badan lahir normal. Kemuning tahun 2012
Perawata Mea SD SE P N
b. Lama Pelepasan Tali Pusat n Tali n value
Dalam penelitian ini lama Pusat
pelepasan tali pusat dibagi menjadi Terbuka 5,60 1,14 0,25 0,11 2
3 kategori yaitu : 1. jika tali pusat 2 5 4 0
lepas < 5 hari, 2. jika tali pusat Tertutup 6,50 2,18 0,48 2
lepas pada hari ke 5 7, 3. jika tali 8 9 0
pusat lepas > 7 hari. Hasil analisis
bivariat distribusi rata rata lama Berdasarkan hasil uji statistik
pelepasan talipusat berdasarkan diperoleh nilai rata rata lama
perawatan tali pusat dapat dilihat pelepasan tali pusat pada kelompok
dalam tabel dibawah ini : yang dirawat secara terbuka adalah
5,6 hari, sedangkan untuk kelompok
yang dirawat tertutup didapat nilai
rata rata lama pelepasan
talipusatnya adalah 6,5 hari dengan
standar deviasi 2,188 hari. Hasil uji
statistik dengan menggunkan uji T
independent didapatkan nilai p = meninggalkan luka granulasi kecil dan
0,114 berarti nilai p > dari alpha setelah sembuh akan membentuk
(0,05) yang artinya tidak ada umbilikus. Sedangkan perawatan tali
perbedaan yang signifikan rata rata pusat tertutup yaitu dengan membalut tali
lama pelepasan tali pusat antara yang pusat menggunakan kassa steril, hal ini
dirawat secara terbuka dan tertutup. akan menyebabkan kontak tali pusat
dengan udara akan sedikit terhambat oleh
PEMBAHASAN permukaan kassa, sehingga proses
1. Lama Pelepasan Tali Pusat Berdasarkan pengeringan tali pusat akan sedikit lama.
Perawatan Terbuka dan Tertutup
Dalam penelitian ini, peneliti 2. Perbedaan Lama Pelepasan Tali Pusat
menemukan proporsi yang berbeda lama Antara Perawatan Terbuka dan Tertutup
pelepasan tali pusat pada kelompok yang Pada Bayi baru lahir
dirawat dengan terbuka atau dibiarkan Sisa potongan tali pusat menjadi sebab
terbuka dibandingkan dengan yang utama terjadinya infeksi pada bayi baru
ditutup dengan kassa steril. Dalam Tabel lahir. Kondisi ini dapat dicegah dengan
3 tergambar bahwa paka kelompok membiarkan tali pusat tetap kering dan
responden yang dirawat denga terbuka bersih. Pemisahan yang terjadi diantara
tidak ada yang lama pelepasan tali pusat dan tali pusat disebabkan oleh
pusatnya > 7 hari sedangkan pada keringnya tali pusat atau diakibatkan
kelompok responden yang dirawat oleh terjadinya inflamasi karena terjadi
tertutup terdapat 6 orang responden infeksi bakteri (Paisal, 2008).
(30%) lama pelepasan tali pusatnya > 7 Umumnya tali pusat puput saat bayi
hari. berumur antara 6 7 hari, tetapi lepasnya
Penelitian dibeberapa negara yang sudah tali pusat dapat pula terjadi dalam 2
maju tentang metode perawatan tali pusat minggu setelah lahir, dalam masa
menunjukkan bahwa tidak ada bukti perawatan sebelum puput hendaknya
yang menguntungkan dari segala bentuk diperhatikan cara cara perawatan yang
metode perawatan tali pusat selain steril dan intensif untuk menhindari tali
membiarkan tali pusat tetap bersih tanpa pusat berbau dan infeksi yang akan
diberikan apapun ( Enkin,2000). Sesuai memperlama puput tali pusat.
dengan Asuhan Persalinan Normal saat Tujuan perawatan tali pusat untuk
ini yang dikembangkan di Indonesia menjaga agar tali pusat tetap kering dan
bahwa untuk perawatan tali pusat tidak bersih, mencegah infeksi pada bayi baru
boleh diberikan zat atau obat apapun, dan lahir, membiarkan tali pusat terkena
dibiarkan terbuka. udara agar cepat kering dan lepas (Paisal,
Metode perawatan tali pusat yang 2008). Cara persalinan yang tidak steril
dibiarkan terbuka, merupakan metode dan cara perawatan tali pusat dengan
perawatan tali pusat yang sekarang pemberian ramuan tradisional
dianjurkan dengan tetap memperhatikan meningkatkan terjadinya tetanus pada
latar belakang riwayat kelahiran. Dalam bayi baru lahir.(Ratri Wijaya, 2006).
proses pengeringan tali pusat perlu Perawatan tali pusat dimulai segera
difasilitasi udara dan mikroorganisme ( setelah seluruh badan bayi lahir, yaitu
Silverston, 1993, Cuningham, 2001). dimulai pada saat pemotongan tali pusat.
Pada proses pelepasan akan terjadi Pada saat pemotongan tali pusat harus
perembesan sel darah putih dan perlahan dipertahankan sterilitas alat yang
lahan akan timbul garis pemisah tepat digunakan (Saifuddin dkk, 2002). Cara
diatas kulit abdomen dan dalam beberapa perawatan yang benar diperhatikan
hari puntung itu akan lepas dan daerah-daerah antara pangkal pusat dan
bagian lipatan puput sering tertimbun maka artinya memberikan kesempatan
kotoran dan iritasi tali pusat yang belum kepada tali pusat untuk kontak dengan
kering dan tempat ini juga sangat sering udara yang akan membuat cairan yang
terjadi infeksi karena kotor dan lembab ada di tali pusat menguap, hal ini
yang dapat berkembang biak menyebabkan tali pusat kering dan puput
mikroorganisme yang dapat lebih cepat.
memudahkan infeksi dan sepsis pada Tetapi hasil uji hipotesis menggunakan
bayi (Winkjosastro, 2009). Karena tidak uji T independent didapatkan p value :
memperhatikan asepsis dalam perawatan 0,114 > : 0,05 yang artinya tidak
tali pusat, seringkali terjadi infeksi berat terdapat perbedaan yang signifikan lama
yang disebarkan melalui pembuluh darah pelepasan tali pusat antara yang dirawat
tali pusat, oleh karena itu persyaratan terbuka dengan yang tertutup. Hal ini
asepsis yang ketat harus diawasi pada bisa saja terjadi sebab lama pelepasan
perawatan tali pusat (Cunningham, 2005) tali pusat dipengaruhi oleh banyak faktor
Pelepasan biasanya terjadi dalam 2 salah satunya yaitu kondisi sanitasi
minggu pertama, dengan rentang 3 lingkungan sekitar neonatus, Spora C.
sampai 45 hari. Kondisi tali pusat yang tetani yang masuk melalui luka tali pusat,
tidak kering/selalu basah akan karena tindakan atau perawatan yang
mempengaruhi lamanya waktu lepas tali tidak memenuhi syarat kebersihan.
pusat/puput . Tali pusat mengering lebih Sampel pada tiap kelompok dalam
cepat dan lepas lebih mudah kalau penelitian ini dibekali informasi cara
terbuka, karena itu pembalutan tidak perawatan tali pusat setelah bayi pulang
dianjurkan (Walsh, 2007). Lama kerumah dan diobservasi sampai dengan
penyembuhan tali pusat dikatakan cepat tali pusat lepas, tetapi sanitasi
jika kurang dari 5 hari, normal jika lingkungan dan kualitas air dan
antara 5 sampai dengan 7 hari, dan kebersihan pakaian bayi bisa saja
lambat jika lebih dari 7 hari (Paisal, membawa bakteri yang membuat koloni
2008). disekitar tali pusat dan menyebabkan tali
Dalam penelitian ini hasil dari uji pusat menjadi lembab.
statistik diperoleh nilai rata rata lama
pelepasan tali pusat pada kelompok yang KESIMPULAN
dirawat secara terbuka adalah 5,6 hari, 1. Distribusi reponden pada kelompok
sedangkan untuk kelompok yang dirawat perawatan tali pusat terbuka seluruhnya
tertutup didapat nilai rata rata lama (100%) mempunyai berat badan lahir
pelepasan talipusatnya adalah 6,5 hari normal, sedangkan pada kelompok
dengan standar deviasi 2,188 hari. Dari perawatan tali pusat tertutup terdapat 18
data diatas tergambar bahwa secara rata responden (90%) yang mempunyai berat
rata metode perawatan tali pusat badan lahir normal.
dengan membiarkannya terbuka tanpa di 2. Distribusi responden pada kelompok
tutup apapun dan tanpa dibubuhi obat perawatan tali pusat terbuka terdapat 18
apapun akan lebih cepat puput orang (90%) lama pelepasan talipusatnya
dibandingkan dengan dibungkus 5 7 hari, sedangkan pada kelompok
menggunakan kassa steril. perawatan tali pusat tertutup terdapat 10
Hal ini sejalan dengan cara perawatan orang responden (50%) lama pelepasan
tali pusat yang dianjurkan saat ini adalah talipusatnya 5 7 hari
dengan membiarkan tali pusat terbuka 3. Rata rata lama pelepasan tali pusat
tanpa dibalut maupun dibubuhi obat pada kelompok yang dirawat secara
obatan apapun ( APN, 2007). Dengan terbuka adalah 5,6 hari, sedangkan untuk
membiarkan tunggul tali pusat terbuka, kelompok yang dirawat tertutup didapat
nilai rata rata lama pelepasan
talipusatnya adalah 6,5 hari dengan Saifuddin, A.B, Winkjosastro, G.H, Affand.
standar deviasi 2,188 hari. Hasil uji B. & Waspodo, D. 2002. Buku
statistik dengan menggunkan uji T Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
independent didapatkan nilai p = 0,114 Maternal & Neonatal. Jakarta :
berarti nilai p > dari alpha (0,05) yang Yayasan Bidan Pustaka Sarwono
artinya tidak ada perbedaan yang Prawirohardjo
signifikan rata rata lama pelepasan tali
pusat antara yang dirawat secara terbuka Walsh, Linda V. 2007. Buku Ajar Kebidanan
dan tertutup. Komunitas. Jakarta : EGC

SARAN Winkjosastro, H. 2009. Ilmu Kebidanan.


1. Bagi Praktisi Pelayanan Kebidanan Jakarta : Yayasan Bidan Pustaka
Kususnya Bidan Sarwono Prawirohardjo.
Dalam melakukan tindakan perawatan
tali pusat bidan membiarkan tali pusat _____________. 2009. Buku Acuan Nasional
tetap terbuka dan mempertahankan tali Pelayanan Kesehatan Maternal dan
pusat untuk tidak tertutup oleh popok Neonatal. Jakarta : Yayasan Bidan
2. Bagi Peneliti Selanjutnya Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Untuk dapat melakukan penelitian
dengan desain penelitian observasional Permanasari, D.K., Susyanto, B.E.,
menggunakan pendekatan kohort. 2009, Perbedaan Lama Pelepasan Tali
Sebagai sampel disarankan untuk dipilih Pusat Antara Perawatan Tertutup
yang jarak dari lokasi penelitian dekat Dengan Dibiarkan Terbuka,
dengan lokasi persalinan, agar lebih Dalamhttp://digilib.fk.umy.ac.id/gdl.ph
mudah untuk melakukan observasi p?mod=browse&op=read&id=yoptumy
fkpp-gdl-diankartik-58, Diakses tanggal
26 November 2012 (Jurnal).
DAFTAR PUSTAKA

JNPK-KR, 2008. Buku Acuan Pelatihan


Klinik Asuhan Persalinan Normal.

Baety, A.N. 2001. Biologi Reproduksi


Kehamilan dan Persalinan. Edisi : 1.
Yogyakarta : Graha Ilmu.

Cunningham, F. Gary. 2005. Obstetri


Williams. Jakarta : EGC

Enkin, M.E, Keirse, M.J.N.C., Neilson. J.


Crowthe.C., Duley. L., Hodnett. E. &
Hofmeyr.J. (2000). A Guide to effective
care in fregnancy & childbirth. New
York : Oxford University Press.

Paisal. 2008. Perawatan tali pusat. Available at


http://ereasoft.files.wordpress.com.
Download 21 April 2011

Anda mungkin juga menyukai