Anda di halaman 1dari 30

PENGUKURAN TEMPERATUR

TF 3101 - METODA PENGUKURAN


Program Studi Teknik Fisika
Pengukuran Temperatur

Pendahuluan
TF 3101 METODA PENGUKURAN

Pengukuran Temperatur

Temperatur tubuh manusia


Temperatur udara
Temperatur ruang / kabin
Temperatur fluida (liquid atau
gas) pada unit-unit proses
Temperatur mesin
Dan sebagainya

1
Pengukuran Temperatur

Pendahuluan
TF 3101 METODA PENGUKURAN

Temperatur adalah ukuran rasa panas atau dingin benda. Kulit


manusia mampu merasakannya, tetapi relatif terhadap temperatur
kulit itu sendiri, tidak teramati secara kuantitatif.
Temperatur adalah besaran relatif, tergantung acuannya.
Beberapa sifat fisika benda digunakan sebagai acuan temperatur,
misalnya sifat ekspansi termis, sifat termoelektrik, sifat termo-
resistansi, dsb.
Harga koefisien ekspansi suatu bahan tidak selalu konstan untuk
seluruh daerah temperatur, maka sensitivitas alat perlu untuk
dikalibrasi untuk seluruh range pengukuran.
Karena sifat benda tidak selalu konstan untuk berbagai range
temperatur, maka ada batasan daerah range pengukuran suatu
termometer tertentu.
X Misal: Harga koefisien ekspansi bahan tidak selalu konstan untuk
seluruh daerah temperatur, maka sensitivitas alat perlu untuk
dikalibrasi untuk range pengukurannya, untuk memperoleh batas
harga kesalahan yang sesuai
2
Pengukuran Temperatur

Pendahuluan
TF 3101 METODA PENGUKURAN

Perubahan temperatur benda karena ada penambahan energi


kalor (ada selisih kalor masuk dan kalor keluar benda).
Harga temperatur benda ada kaitan dengan energi dalam benda
Persamaan keseimbagan energi benda :

Energi kalor masuk - Energi kalor keluar = Energi kalor tersimpan


dalam benda.
Energi tersimpan mengubah temperatur benda.

Qmasuk - Q keluar = M Cv dT/dt

3
Pengukuran Temperatur

Skala Temperatur
TF 3101 METODA PENGUKURAN

4
Pengukuran Temperatur

Prinsip Pengukuran Temperatur


TF 3101 METODA PENGUKURAN

Pengukuran temperatur berdasarkan perubahan sifat fisis


benda akibat perubahan temperatur.
Efek Mekanikal (metoda ekspansi termal ) yaitu perubahan
dimensi benda, misalnya :
X termometer cairan dalam bulb (termometer air raksa),
berdasarkan prinsip perubahan volume cairan dalam bulb
jika dihubungkan medium yang ingin diketahui
temperaturnya.
X termometer bimetal, berdasarkan perbedaan koefisien
ekspansi dua buah pelat logam yang direkatkan.
X perubahan tekanan cairan dalam bulb, misalnya pressure
termometer
Efek Listrik
X Efek Termoelektrik yaitu perubahan tegangan listrik, karena
perbedaan sifat termoelektrik dua bahan, misal: termokopel.
X Perubahan tahanan listrik suatu benda.
Radiasi

5
Pengukuran Temperatur

Metoda Ekspansi Termal


TF 3101 METODA PENGUKURAN

BULB THERMOMETER
Perubahan volume, Cairan dalam bulb akan memuai jika
temperatur naik. Kelebihan cairan akibat muai volume
ditampung pipa kapiler yang dilengkapi skala. Cairan: air-
raksa, alkohol dsb.
Pemuaian cairan mengakibatkan perubahan tekanan,
dideteksi oleh alat ukur tekanan, misalnya bellows atau
tabung bourdon.
Batas range temperatur pengukuran adalah titik didih dan
titik beku fluida yang digunakan.
Tetapi koefisien ekspansi suatu fluida tidak konstan di
antara titik batas acuan tersebut, maka range temperatur
pengukuran terbatas pada sifat ekspansi konstan.

6
Pengukuran Temperatur

Metoda Ekspansi Termal


TF 3101 METODA PENGUKURAN

Pressure Termometer
Termometer fluida dalam bulb

7
Pengukuran Temperatur

Bulb Thermometer
TF 3101 METODA PENGUKURAN

Bulb Thermometer
X Pada saat t = 0-
Temperatur bulb ( T ) = Temperatur fluida di sekeliling (TF)
X Persamaan Kesetimbangan kalor
Laju aliran kalor masuk laju aliran kalor keluar
= laju perubahan kandungan kalor pada bulb
X Pada saat TF > T, maka persamaan laju aliran kalor Q ke dalam
bulb adalah

Q = UA(TF T ) watts

Q = UA(TF T ) watts
U = Koefisien perpindahan kalor
A = Luas permukaan kontak

8
Pengukuran Temperatur

Bulb Thermometer
TF 3101 METODA PENGUKURAN

Laju pertambahan kandungan kalor pada sensor Q

Q = MC [T T (0 )]
d M = Massa sensor (bulb)
dt C = Kalor spesifik cairan bulb

Laju pertambahan kandungan kalor pada cairan = Laju aliran


kalor ke cairan
dT MC dT
UA(TF T ) = MC + T = TF
dt UA dt

Jika : MC = Konstanta Waktu


UA

dT
+ T = TF
dt
9
Pengukuran Temperatur

Contoh
TF 3101 METODA PENGUKURAN

Termometer termal ekspansi menggunakan cairan Freon (C=0,22


Btu/lbm.oF, = 85,2 lbm/ft3) dengan tabung silinder tembaga
(C=0,092, = 560) berdiameter 0,25 in dengan tebal dinding
0,032 in. Termometer digunakan pada aliran udara 400 oF, 15
psia dan kecdepatan 20 ft/s. Tentukan konstanta waktu
termometer

10
Pengukuran Temperatur

Termometer Bimetal (Bimetallic Thermometer)


TF 3101 METODA PENGUKURAN

Termometer bimetal terdiri


dari dua logam dengan
koefisien ekspansi termal
berbeda saling dilekatkan.
Terjadi perbedaan panjang
kedua batang jika temperatur
berubah sehingga bimetal
berdefleksi.
Defleksi batang menunjukkan
ukuran temperatur.
Batang bimetal digunakan pd
kontrol on-off Temperatur.

11
Pengukuran Temperatur

Termometer Bimetal (Bimetallic Thermometer)


TF 3101 METODA PENGUKURAN

Bagaimana termometer bi-metal bekerja ?


(sebagai on-off controller)

Contoh : Honeywell
RTH110 Digital Manual Thermostat
12 Model RTH110
Pengukuran Temperatur

Bimetallic Thermometer
TF 3101 METODA PENGUKURAN

Dua buah metal A dan B


A
= jari-2 kelengkungan
t = tebal total
B n = rasio modulus elastisitas EA/EB
m = rasio ketebalan tA/tB
Misal A > B
A
T1

{ [ ]}
B
t 3 (m + 1 ) + (1 + mn ) m 2 + 1 / mn
2
=
6 ( A B )(T 3 T 1 )(1 + m )
A 2
T1 < T2 B

T1 > T2
A
13 B
Pengukuran Temperatur

Contoh
TF 3101 METODA PENGUKURAN

Suatu bimetal dibentuk dari yellow brass dan Invar dan dibuat
(ditempel) pada suhu 300C. Tebal masing-masing-masing 0,3 mm.
Tentukan jari-jari kelengkungan bimetal pada suhu 100 0C ?

(0C-1) E (GN/m2)
Invar 1,7x10-6 147
= 0,312 m
Yellow Brass 2,02x10-5 96,5
Stainless Steel 1,6x10-5 193
type 316

Bimetal pada contoh di atas digunakan sebagai on-off controller yang


beroperasi pada temperatur nominal 200 oF. Hitung defleksi ujung
batang bimetal 4 in untuk deviasi +/- 2 oF dari temperatur nominal

14
Pengukuran Temperatur

Pengukuran Temperatur dengan Efek Listrik


TF 3101 METODA PENGUKURAN

Electrical Resistance Thermometer

Tahanan material tertentu berubah jika temperatur berubah.


Material yang digunakan untuk sensor temperatur ini
X material konduktor (logam)
X material semi-konduktor.
Material konduktor ditemukan terlebih dahulu dan disebut
'resistance-termometer, saat ini disebut 'resistance-
temperature-detector' (RTD).
Tipe semikonduktor muncul lebih akhir dan diberi nama
thermistor. Sensor temperatur semacam ini memerlukan
teknik untuk mendeteksi perubahan tahanan, seperti
rangkaian jembatan atau 'Ohmmeter'.

15
Pengukuran Temperatur

Pengukuran Temperatur dengan Efek Listrik


TF 3101 METODA PENGUKURAN

Electrical Resistance Thermometer R2 R1


=
R1 (T2 T1 )
X Koefisien temperatur linier

(berlaku pada rentang


temperatur yang kecil)

R1 = resistansi pada T1
R1 = resistansi pada T1

untuk rentang
temperatur yang besar

(
R = R0 1 + aT + bT 2 )
a dan b adalah konstanta
empirik
16
Pengukuran Temperatur

Contoh
TF 3101 METODA PENGUKURAN

Termometer resistnasi platinum digunakan pada temperatur ruang.


Asumsikan variasi temperatur linier terhadap resistansi dan hitung
sensitivitas termometer dalam Ohm/oF

R = R0 [1 + (T T0 )]

dR
S= = R0
dT

17
Pengukuran Temperatur

Electrical Resistance Thermometer


TF 3101 METODA PENGUKURAN

Hubungan R dng temperatur (T) tidak linier. Contoh: RTD platinum


linieritas + 0,4% dalam daerah -300 s/d -100 F, & - s/d 300 F, + 0,3%
dari 0 s/d 300 F, + 0,25% dari -300 s/d -200 F, + 0,2% dari 0 s/d 200
F, dan + 1,2% dari 500 s/d 1500 F.

(
R = R0 1 + a1T + a2T 2 + a3T 3 + ..... + anT n )

18
Pengukuran Temperatur

Thermistor
TF 3101 METODA PENGUKURAN

Thermistor dibuat dari


campuran nickel dan
Cobalt-oxides pada
perbandingan yang
sesuai dihaluskan,
dicampur, dipress dan
dibentuk, kemudian
disintering.
Dibandingkan dengan
sensor tipe konduktif,
koefisien temperatur
thermistor jauh lebih
besar dan negatip.
Thermistor sangat tidak
linier
19
Pengukuran Temperatur

Persamaan Thermistor
TF 3101 METODA PENGUKURAN

RT= R termistor pada temperatur


T,
Ro= R termistor pada temperatur
To,
1 1
T1 T2 = konstanta karakteristik
R T = Ro . e bahan, K
T & To = temperatur absolut

Untuk pengukuran temperatur,


thermistor ini memerlukan
rangkaian linierisasi. Karena
hubungan antara temperatur
dan tahanan sangat tidak linier

20
Pengukuran Temperatur

Thermocouple
TF 3101 METODA PENGUKURAN

Termokopel adalah dua kawat dari bahan berbeda yang saling


disambungkan. Titik sambungan kedua kawat disebut 'junction'.
Jika temperatur kedua junction berbeda maka pada kawat tersebut
akan timbul arus listrik. Munculnya arus atau tegangan listrik ini
karena efek termoelektrik.
Ada empat macam sifat termoelektrik benda yang saling berkaitan,
yaitu efek Seeback, efek Peltier, efek Joule dan efek Thomson.

21
Pengukuran Temperatur

Efek Thermoelectric
TF 3101 METODA PENGUKURAN

Efek Seeback: Jika temperatur dua junction berbeda akan timbul


arus listrik yang tergantung pada beda temperatur kedua junction.

Efek Peltier: Bila pada kawat termokopel mengalir arus listrik, maka
temperatur junction berubah sesuai dengan arah aliran arus listrik.
Temperatur satu junction lebih tinggi dari temperatur medium, dan
junction lainnya lebih rendah

Efek Thomson: Jika arus listrik mengalir pada kawat termokopel


dengan gradien temperatur sepanjang kawat (ada aliran kalor), maka
kalor dibangkitkan pada titik dimana arah arus listrik sama dengan
arah aliran kalor, dan kalor diserap pada arah sebaliknya.

Efek Joule : Jika suatu kawat dialiri arus listrik maka didisipasikan
kalor yang sebanding dengan arus kuadrat

22
Pengukuran Temperatur

Efek Seebeck
TF 3101 METODA PENGUKURAN

eAB = T
= Koefisien Seebeck

Contoh :
Tentukan Seebeck voltage suatu material dengan = 50 V/oC,
jika temperatur junction adalah 20 oC dan 100oC

eAB = T = (50V/ oC)(100 20) o C


= 4 mV

23
Pengukuran Temperatur

Tabel Thermocouple
TF 3101 METODA PENGUKURAN

Thermocouple Type Names of Materials Useful Application Range


Platinum30% Rhodium (+) 2500 -3100F
B Platinum 6% Rhodium (-) 1370-1700C
W5Re Tungsten 5% Rhenium
(+) 3000-4200F
C W26Re Tungsten 26% 1650-2315C
Rhenium (-)
Chromel (+) 200-1650F
E Constantan (-) 95-900C
Iron (+) 200-1400F
J Constantan (-) 95-760C
Chromel (+) 200-2300F
K Alumel (-) 95-1260C
Nicrosil (+) 1200-2300F
N Nisil (-) 650-1260C
Platinum 13% Rhodium (+) 1600-2640F
R Platinum (-) 870-1450C

Platinum 10% Rhodium (+) 1800-2640F


S Platinum (-) 980-1450C
Copper (+) -330-660F
T Constantan (-) -200-350C
24
Pengukuran Temperatur

Kurva Thermocouple (ref. 0oC)


TF 3101 METODA PENGUKURAN

25
Pengukuran Temperatur

Tabel Thermocouple
TF 3101 METODA PENGUKURAN

Contoh :
Tegangan thermocouple tipe J pada 210oC dengan reference junction 0
oC, adalah 11,34 mV

Dengan cara yang sama, jika tegangan pengukuran 4,768 mV untuk tipe
S dengan reference junction 0 oC, maka dari tabel diketahui temperatur
junction lainnya adalah 555 oC

26
Pengukuran Temperatur

Hukum Termokopel
TF 3101 METODA PENGUKURAN

27
Pengukuran Temperatur

Sensitivitas dan Perataan Termokopel


TF 3101 METODA PENGUKURAN

n termokopel seri memberikan


output n kali lebih besar.
n termokopel paralel, di mana
junction acuan pd temperatur
sama & sensor termokopel
pada lokasi yg sedikit
berbeda, memberikan
temperatur rata2
medium/benda yang diukur.

28
Pengukuran Temperatur
TF 3101 METODA PENGUKURAN

Keuntungan sensor termokopel:


X Respons cepat, karena luas kontak dengan medium kecil.
X Daerah pengukuran temperatur relatif lebih luas.
X Sensitivitas diperbesar dengan memasang termokopel serie.
X Dapat digunakan untuk mengukur temperatur rata-rata
medium/benda dengan pemasangan paralel.
Kerugiannya :
X Sensitivitasnya rendah, dalam orde V/o C.
X Untuk mendeteksi temperatur junction sensor, temperatur
junction acuan perlu diketahui.

29

Anda mungkin juga menyukai