Anda di halaman 1dari 13

BAB I

.PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan ilmu dan teknologi saat ini membawa kemajuan didalam pelayanan

masyarakat dimana tuntutan pelayanan yang lebih didalam mutu pelayanan kesehatan

secara keseluruhan .Dampak dari tuntutan masyarakat terhadap mutu asuhan keperawatan

yang cepat, profesional perlu adanya terobosan-terobosan yang inovatif untuk

mendukung proses pemberian asuhan keperawatan. Diharapkan perawat berperan sebagai

tenaga yang serba bisa, berperilaku kreatif serta memiliki wawasan yang luas. Sistem

pendokumentasian sebagai salah satu kegiatan penting di dalam asuhan keperawatan saat

ini perlu dukungan didalam sistem teknologi informasi. Asuhan keperawatan yang

berkualitas dan profesional merupakan tujuan akhir yang ingin dicapai dari suatu

perubahan dalam metode teknologi informasi keperawatan. Hal ini penting dilakukan

mengingat banyaknya tugas-tugas administratif perawat yang membutuhkan waktu dan

konsentrasi yang cukup banyak.Pendokumentasian keperawatan selama ini masih

menggunakan kertas sehingga berdampak pada banyaknya file-file yang harus disimpan

dengan mengunakan ruangan yang cukup luas. Seiring peningkatan jumlah pasien maka

penyimpanan file yang semakin banyak dapat menjadi masalah bagi institusi kesehatan

atau rumah sakit. Atas dasar masalah tersebut maka dibutuhkan sistem pendokumentasian

yang lebih efektif, efisien dan akurat. Salah satu upaya penataan sistem

pendokumentasian adalah dengan menggunakan teknologi informasi wireless atau

tehnologi nirkabel.
B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah diatas makalah akan membahas tentang :

1. Pengertian teknologi nirkabel

2. Teknologi informasi nirkabel dalam keperawatan

3. Keuntungan dan kerugian teknologi nirkabel


BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Tehnologi Nirkabel

Teknologi Nirkabel adalah teknologi pentrasferan data dari satu titik ke titik yang

lain (bisa itu antara komputer dengan komputer, HP dengan komputer, HP dengan

jaringan selular, HP dengan HP, dll) dimana perantara atau media trasmisinya tidak

berupa kabel fisik.

Teknologi nirkabel juga disebut dengan wireless karena memiliki arti yang sama,

wireless adalah media transmisi radiasi elektromagnetik yang dipancarkan melalui

udara terbuka yang dapat berupa mikrogelombang (microwave), sistem satelit

(satellite system), sinar infra merah.

B. Bentuk tehnologi nirkabel

Komputer mobile seperti komputer notebook dan personal digital assistant (PDA),

merupakan cabang industri komputer yang paling cepat pertumbuhannya.

Beberapa teknologi Nirkabel adalah :

- Infrared

- Bluetooth

- Wifi

- Selular

- Satelit
Namun saat ini yang paling populer dari semua teknologi nirkabel adalah wifi

(wireless fidelity) Itu karena teknologi yang di usung oleh Wifi lebih mudah, murah

dan punya kecepatan transfer data cukup mumpuni (untuk protocol Wifi 802.11g bisa

sampai 54 Mbs) dibandingkan teknologi Nirkabel yang lain apa lagi sekarang lagi tren

Hotspot yang beberapa diantaranya aksesnya gratis.

Infrared punya kelemahan kecepatan data yang hanya sampai 115.2 KB/sec dan juga

hanya untuk transfer antar satu perangkat dengan keterbatasan jarak (1-100 cm).

Gelombang infra merah banyak digunakan untuk komunikasi jarak dekat. Contoh

aplikasi gelombang infra merah yang sering digunakan yaitu segabai remote control

untuk televisi, VCR, dan perlatan stereo lainnya. Keuntungan dari gelombang infra

mererah yaitu relatif direktional, murah dan mudah dalam pembuatan. Akan tetapi

terdapat kekurangannnya yaitu gelombang ini tidak dapat menembus benda-benda

padat. Sistem infra merah disebuah ruangan tidak akan mengganggu infra merah yang

berada diruang sekitarnya, disamping itu, keamanan infra merah terhadap para

penyadap lebih baik dibandingkan sistim radio. Media transmisi dengan

menggunakan media infra merah ini tidak dapat digunakan diluar ruangan karena

cahaya matahari mempunyai terang yang sama dengan infra merah pada spektrum

tampak.

Bluetooth sebenarnya cukup bagus hanya saja jangkuan sinyalnya hanya sampai 100

meter saja dan juga rawan tersusupi malware (ini karena perangkat bluetooh terus-

terusan melakukan hubungan dengan perangkat didekatnya walaupun tidak

melakukan transfer data


Selular (GSM-GPRS/CDMA-EVDO/3G-UMTS-HSDPA) juga bisa dipakai transfer

data hanya tidak murah (khusunya di Indonesia) karena biaya yang dikeluarkan

sebanyak data yang terpakai.

Satelit juga bisa digunakan untuk transfer data tapi sangat mahal dan kecepatannnya

terbatas.
BAB III

TINJUAN KASUS

. Saat ini ditemukan suatu sistem yang memungkinkan komputer dibawa hingga

kesamping tempat tidur pasien. Sistem ini menggunakan sistem software wireless dan

peralatan hardwarenya berupa computer carts, PC Tablet dan PDAs untuk

memasukkan dan mengakses data dari komputer induk .

1. PDA (Personal Digital Assistants) adalah sebuah alat komputer genggam portable,

dan dapat dipegang tangan yang didesain sebagai organizer individu, namun terus

berkembang sepanjang masa (Koeniger, 2008)

.PDA memiliki fungsi antara lain sebagai kalkulator, jam, kalender, games,

internet akses, mengirim dan menerima email, radio, merekam gambar/video,

membuat catatan, sebagai address book, dan juga spreadsheet (Mechling, 2009).

PDA terbaru bahkan memiliki tampilan layar berwarna dan kemampuan audio,

dapat berfungsi sebagai telepon bergerak, HP/ponsel, browser internet dan media

players. Saat ini banyak PDA dapat langsung mengakses internet, intranet dan

ekstranet melalui Wi-Fi, atau WWAN (Wireless Wide-Area Networks).

. PDA memiliki kelebihan hanya menggunakan sentuhan layar dengan

pulpen/touch screen (Chatterley, 2010). Di era perkembangan teknologi yang

begitu pesat, petugas kesehatan dengan mudahnya dapat mendeteksi dan

membantu pasien agar tidak terjatuh. Seperti yang dikembangkan oleh peneliti di

Universitas Bologna, Italia. Para peneliti ini mengembangkan sensor nirkabel

(wireless sensor) ke monitor pasien sehingga dapat mendeteksi dan membantu

pasien agar tidak terjatuh. Pasien akan menggunakan wireless sensor tersebut
disekeliling pinggangnya sehingga gerakan pasien dapat terpantau oleh monitor (

Gargiulo, 2010). Salah satu keuntungan dari sistem ini adalah mengurangi

pengulangan pertanyaan terhadap data yang sama misalnya perawat cukup sekali

menanyakan riwayat gaya hidup sebelumnya seperti merokok, alergi terhadap

suatu obat dll, kemudian data tersebut akan terekam dalam mobile device tersebut,

apabila perawat memerlukan data tersebut tinggal memanggil pada alat computer

cart, PC tablet atau PDAs. Jika pasien keluar rumah sakit pada hari itu, pulang ke

rumah kemudian kembali lagi ke rumah sakit data pasien tersebut masih dapat

diakses kembali. Perawat dapat menanyakan jika ada hal yang berubah dari data

semula. Sistem ini juga dapat meningkatkan kepuasan pasien dan juga

meningkatkan patient safety serta menghemat waktu perawat. Adapun keuntungan

yaitu semua perawat juga dapat mengakses pemeriksaan harian dan perubahan

kondisi pasien antara shift yang satu ke shift berikutnya

. Kerugiannya adalah :.Penggunaanya perawat lebih berlama-lama dengan

memainkan mobile devicenya dari pada waktu pemberian asuhan

keperawatannya,Kontak kepada pasien menjadi kurang sehingga prilaku caring

perawat terhadap pasien menjadi menurun.,.Penggunaan sistem ini juga

memerlukan biaya yang cukup tinggi untuk pengadaan peralatan, sistem dan

pelatihan penggunaan alat bagi perawat. Dengan penggunaan sistem ini juga

memungkinkan terjadi penyalahgunaan data pasien, oleh sebab itu sistem

keamanan data yang ketat dibutuhkan untuk melindungi data pasien.

.Masalah yang dapat terjadi dalam penerapan sistem ini adalah dimana peralatan

disimpan jika tidak sedang digunakan, wireless harus standby selama 24 jam

untuk menghindari kehabisan battery pada saat digunakan .


. Pendokumentasian keperawatan berbasis komputer dengan wireless adalah

pencatatan proses keperawatan ke dalam suatu sistem komputer yang dapat

meningkatkan kinerja professional perawat. Dokumentasi terkomputerisasi

memungkinkan perawat memasukkan data pengkajian spesifik sekali waktu dan

informasi secara otomatis telah ditransfer menjadi bentuk laporan yang berbeda.

Komputer juga membantu mengurangi kesalahan, menstandarkan rencana asuhan

keperawatan, meningkatkan kepuasan dan produktivitas keperawatan, dan

mendokumentasikan semua bidang perawatan klien (Town, 1993 dalam Potter &

Perry, 1997/2005). Jadi artinya pencatatan keperawatan dengan mengunakan

sistem komputer untuk mempermudahkan dan meringankan pekerjaan seorang

perawat.

Keuntungan dokumentasi keperawatan terkomputerisasi

Pendokumentasian dengan menggunakan komputer mempunyai beberapa

keuntungan, antara lain (Ilyer & Camp, 2005; Potter & Perry, 1997/2005):

a.Catatan dapat dibaca Hasil catatan komputer dapat dibaca dengan mudah

sehingga menghilangkan resiko menebak arti tulisan tangan

b. .Catatan Rekam medis siap sedia untuk digunakan, dan waktu untuk

mencarinya singkat.

c.Produktivitas perawat membaik Salah satu penelitian (Erbm Coble, 1995, dalam

Potter & Perry, 1997/2005) menemukan bahwa setelah menggunakan pencatatan

yang terkomputerisasi, perawat menghabiskan 40% waktunya lebih banyak untuk

berkomunikasi dengan pasien dan 34 % untuk membantu hygiene pasien.

d.Menunjang penggunaan proses keperawatan .

e.Mengurangi dokumentasi yang berlebihan


.f. Ketersediaan data Informasi yang didapat dari sejumlah besar catatan pasien

dapat meningkatkan penggunaan riset keperawatan dan memperbaiki kualitas

untuk menyoroti masalah sistemik yang sedang terjadi. Selain itu, dapat

digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang hasil pasien. j.Mempermudah

penetapan biaya Dengan sistem dokumentasi komputer, dapat meningkatkan

kemampuan untuk menetapkan biaya berdasarkan perawatan yang diberikan.

Kerugian pendokumentasian computer

. Berikut ini beberapa kerugian dokumentasi terkomputerisasi (Ilyer & Camp,

2005; Potter & Perry, 1997/2005)

: a. Masalah keamanan dan kerahasiaan pasien Rekam medis terkomputerisasi

merupakan tantangan baru etika perawat dan obligasi legal untuk menjaga

kerahasiaan informasi memerlukan tindakan keamanan yang sangat teliti.

Penempatan layar komputer perlu dipertimbangkan kaitannya dengan kedatangan

pengunjung dan klien.

b. Gangguan downtime komputer Downtime adalah waktu ketika komputer tidak

berfungsi karena perbaikan rutin atau tiba-tiba akibat kerusakan yang tidak

diinginkan. Selama waktu ini, perawat mungkin perlu melihat kembali pada

kertas. Informasi pasien kritis dapat hilang jika terjadi downtime.

c. Penerimaan yang salah terhadap informasi terkomputerisasi Tenaga kesehatan

harus mencegah pendewaan komputer. Tidak ada mesin yang dapat menggantikan

profesional kesehatan yang dapat mengevaluasi data pasien secara kritis dan

menanyakan informasi yang tidak masuk akal. Komputer merupakan alat

sederhana yang membantu orang-orang berkualitas menyelesaikan pekerjaannya.


d. Keterbatasan komputer pada saat penggunaan memuncak .Sistem informasi

keperawatan dapat dengan cepat memakai kapasitas kerangka utama sistem,

sehinngga mungkin diperlukan perluasan system

. e. Biaya meliputi pembelian software dan hardware, pendidikan staf

keperawatan. perlu dipertimbangkan oleh institusi,karena jelas akan mahal

harganya. Akan tetaapi dokumentasi keperawatan berbasis komputer dengan

wireless ini membawa efek yang positif dan baik bagi perawat sendiri, dimana

perawat akan dapat bekerja secara professional dimana perawat dapat focus

kepada asuhan keperawatan dengan menggunakan waktu lebih banyak ke pasien

disamping kewajibannya untuk melengkapi hasil pekerjaannya dengan

dokumentasi keperawatan untuk melindungi dan alat bukti bagi perawat sendiri.

Penerapan sistem ini juga harus mempertimbangkan aspek etik dan legal.

Adapun penerapan sistem informasi ini dengan pertimbangan dari aspek etik

yaitu:

1. .Autonomy

Penerapan sistem Flo wireless mobile woorkstations tetap memperhatikan

prinsip otonomi pasien. Perawat menghargai hak klien untuk mengambil

keputusan sendiri dalam setiap tindakan, baik tindakan medis maupun

tindakan keperawatan. Sistem ini hanya membantu mendokumentasikan

dengan tidak mempengaruhi pengambilan keputusan yang menjadi hak klien.

2. .Non Maleficence

Penggunaan mobile devise ini dipastikan tidak menyebabkan bahaya bagi

pasien, tidak memperparah kondisi pasien. Sistem ini harus dipastikan aman

bagi pasien dan keluarganya. Prinsip ini merupakan prinsip dasar sebagaian

besar kode etik keperawatan. Kerahasiaan data pasien juga harus dijaga, harus
ada prosedur ketat tentang bagaiamana dan siapa yang diperbolehkan

mengakses data pasien.

3. .Beneficence

Penerapan sistem ini memiliki manfaat bagi proses pemberian pelayanan

kepada klien. Masyarakat harus diyakinkan bahwa dengan penggunaan sistem

ini pelayanan keperawatan akan lebih baik, cepat, efektif dan professional.

Beneficence berarti melakukan yang tindakan baik. Perawat memiliki

kewajiban untuk melakukannya dengan baik yaitu mengimplementasikan

tindakan yang menguntungkan pasien dan keluarga

4. Justice

Penerapan sistem ini juga haruslah mempertimbangkan rasa keadilan bagi

pasien. Jika penerapan di rumah sakit maka harus dipastikan bahwa semua

pasien mendapatkan perlakuan yang sama dalam proses pendokumentasian

tersebut. Penggunaan alat-alat komunikasi ini bertujuan hanya kepentingan

pasien dan tidak dipergunakan untuk keperluan lainnya.

5. Fidelity

Nilai kesetiaan disini perawat harus konsisten menjalankan kesepakatan dan

bertanggungjawab secara profesional terkait dengan penerapan sistem.

Perawat harus menjalankan dengan sepenuh hati dan dengan tujuan

meningkatkan pelayanan keperawatan untuk pemenuhan kebutuhan klien.

6. Veracity

Penerapan sistem ini mengacu pada kebenaran. Proses pendokumentasian

yang dilakukan haruslah dilakukan dengan jujur sesuai dengan kondisi klien
. Dengan pertimbangan etik diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi

baik secara manual maupun sistem komputerisasi dengan wireless, perawat

harus memegang prinsip mengutamakan hak dan kewajiban pasien terhadap

segala tindakan asuhan keperawatan yang diberikan.

Kelebihan Dan Kekurangan Jaringan Nirkabel

Alasan mengapa memilih teknologi nirkabel adalah karena harga hardware

semakin turun dan kwalitas semakin naik, Menawarkan beberapa keuntungan :

hemat waktu,

fleksibel untuk pindah tempat (mobility)dan mudah dalam instalasi

Jaringan tanpa kabel mempunyai berbagai manfaat, yang telah umum dikenal

adalah kantor portable. Orang yang sedang dalam perjalanan seringkali ingin

menggunakan peralatan elektronik portable-nya untuk mengirim atau

menerima telepon, fax, e-mail, membaca fail jarak jauh login ke mesin jarak

jauh, dan sebagainya dan juga ingin melakukan hal-hal tersebut dimana saja,

darat, laut, udara. Jaringan tanpa kabel sangat bermanfaat untuk mengatasi

masalah-masalah di atas.

Meskipun jaringan tanpa kabel ini cukup mudah untuk di pasang, tetapi

jaringan macam ini memiliki banyak kekurangan. Biasanya jaringan tanpa

kabel mempunyai kemampuan 1-2 Mbps, yang mana jauh lebih rendah

dibandingkan dengan jaringan berkabel. Laju kesalahan juga sering kali lebih

besar, dan transmisi dari komputer yang berbeda dapat mengganggu satu sama

lain.
BAB 1V

KESIMPULAN

.Kesimpulan dan rekomendasi Penerapan sistem informasi dokumentasi

keperawatan dengan sistem wireless dapat mempersingkat waktu pencatatan

dan pendokumentasian, mengurangi kehilangan atau kerusakan, efisiensi

penggunaan kertas (paperless) dan menjamin kerahasiaan pasien serta

meningkatkan mutu layanan keperawatan dengan pertimbangan aspek etik dan

legal .

Anda mungkin juga menyukai