Anda di halaman 1dari 9

INOVASI SISTEM INFORMASI

DALAM KEPERAWATAN

Dosen Pengampu :

Ns. Devi Nurmalia S.Kep.,M.Kep

Disusun oleh : Kelompok 2

1. Riska Dewi Ariyanti (22020117120009)


2. Anisya Sekar Sari (22020117120037)
3. Istanti (22020117120041)
4. Berlian Bella A (22020117130056)
5. Fatih Yumna (22020117130058)
6. Desty P. (22020117130086 )
7. Faris abdurasyid (220201171 40012)

DEPARTEMEN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2018

A. Inovasi dalam Sistem Informasi Keperawatan


Teknologi Informasi merupakan elemen penting dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara. Peranan teknologi informasi pada aktivitas manusia pada saat ini
memang begitu besar. Seperti yang kita ketahui, peranan Teknologi Informasi sudah
banyak di manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari dan manfaatnya dalam kehidupan
kita sangatlah besar. Bahkan sekarang ini teknologi informasi sudah tidak bisa di
pisahkan dalam keseharian kita. Setiap pekerjaan yang kita lakukan sedikit banyak
bergantung pada teknologi-teknologi yang ada. Karena memang pada kenyataan,
adanya teknologi informasi ini mempermudah kita dalam melakukan aktifitas sehari-
hari.. Perkembangan dunia IT berimbas juga pada perkembangan berbagai macam
aspek kehidupan manusia. Salah satu aspek yang terkena efek perkembangan dunia IT
adalah kesehatan. Dunia kesehatan modern telah memanfaatkan perkembangan
teknologi untuk meningkatkan efisiensi serta efektivitas dalam pelaksanaannya.
Diharapkan dengan berkembangnya teknologi di bidang kesehatan terutama
keperawatan, serta semakin majunya teknologi informasi dan komunikasi (ICT),
maka diharapkan pelayanan yang diberikan akan semakin berkualitas dan dapat
dipertanggungjawabkan.
a) PDA (Personal Digital Assitant)
PDA (Personal Digital Assistance) merupakan sebuah alat komputer genggam
portable dan dapat dipegang atau disentuh dengan tangan melalui layar touch
screen. Fungsi bantuan PDA untuk perawat dapat mengakses secara cepat
informasi tentang obat, penyakit, dan perhitungan kalkulasi obat atau perhitungan
cairan IV fluid/infus; perawat dapat menyimpan data pasien, membuat
grafik/table, mengefisiensikan data dan menyebarluaskannya.
Manfaat penggunaan Personal Digital Assistant (PDA) di Keperawatan:
1. Dapat digunakan di mana saja / kapan saja
2. Memungkinkan akses mudah ke sejumlah besar data sehingga mengurangi
kejadian medication error.
3. Meningkatkan komunikasi antar perawat dan antara perawat dengan anggota
tim kesehatan lainnya.
4. Meningkatkan efisiensi dan akurasi dokumentasi keperawatan
5. Sangat berguna untuk mengumpulkan dan mendokumentasikan data pasien
(Doran & Mylopoulos, 2008
Selain banyak keuntungan yang dapat diperoleh dalam penggunaan PDA di
pelayanan keperawatan, maka ada juga halhal yang harus diperhatikan dalam
menggunakan PDA dalam keperawatan yaitu:
1. Menjaga kerahasiaan pasien, perawat bertanggung jawab untuk memastikan
bahwa mereka dilindungi password dan bahwa program enkripsi data terinstal.
2. PDA dapat terinfeksi bakteri dan dengan demikian memiliki potensi untuk
menjadi vektor untuk infeksi nosokomial.
1) Cara Pengoperasian PDA (Personal Digital Assitant)
Pengoperasian PDA ini dilakukan dengan menggunakan jaringan
internet atau wireless. Servernya yaitu satu computer yang menjadi pusat
data yang ada di rumah sakit. Kemudian dengan jaringan internet atau
wireless tersebut data-data yang ada dikomputer dapat diakses melalui PC,
HP, Tablet dan gadget lainnya.
Apabila PDA ini diterapkan dibidang kesehatan utamanya
keperawatan, data-data pasien yang dirawat di rumah sakit di simpan pada
computer induk Rumah Sakit dan itu menjadi servernya. Kemudian data-
data pasien dapat diakses oleh dokter, perawat dan tenaga medis lainnya
melalui tablet, HP, PC, dan gadget lainnya untuk proses perawatannya
sehingga tenaga medis dapat memantau keadaan pasiennya. Teknologi ini
juga dapat dimanfaatkan keluarga untuk memantau keadaan keluarga yang
dirawat. Dengan menggunakan PDA yang ditunjang dengan program
software yang sesuai, maka memungkinkan bagi tenaga kesehatan untuk
membawa data-data mengenai pasiennya hanya dalam genggaman
tangannya (Spikol, 2005).
Setiap perawat dilengkapi dengan PDA yang didesain khusus
sehingga peka terhadap kesalahan input dan data eror. Hasil penelitian dari
aplikasi sistem ini menunjukan bahwa ada peningkatan kualitas dokumen
dan menghindari dari keterlambatan tindakan keperawatan dalam keadaan
darurat. Penggunaan PDA dalam proses pendokumentasian dapat
mengurangi waktu pendokumentasian karena perawat dapat melakukan
pendokumentasian segera setelah perawat selesai melakukan tindakan,
kesalahan dalam pendokumentasian juga menurun, perawat tidak perlu
mengingat-ingat lagi tindakan yang ia lakukan kepada pasien untuk di
tuliskan pada lembar pendokumentasian seperti pada saat melakukan
pendokumentasian keperawatan secara manual. selain itu pelatihan
penggunaan PDA harus dilakukan secara terus menerus sehingga dalam
penggunaannya tidak terjadi kesalahan.
Langkah awal menggunakan PDA sama seperti saat mempelajari
komputer/internet. Dibutuhkan sifat keingintahuan, kemauan dan belajar
dari kesalahan adalah kuncinya. Thomson of Jim’s Palm Pages (2003)
memberikan arahan dasar aplikasi PDA :
1. Buka item box PDA dan lihat isian komponennya, kemudian kita
membaca manual/petunjuk (dalam CD). Setelah itu hubungkan PDA
dengan PC/laptop, kemudian hubungkan kabel data dengan port USB di
komputer, dan masukkan dalam soketnya.
2. Ikuti petunjuk untuk menginstal software ke PC/dekstop/laptop dan
lakukan hotsync (pertukaran data di PC dengan PDA , dan ini dilakukan
dengan menekan tombol cradle saat PC menyala)
3. Gunakan PDA dengan : menyalakan tombol (on/off), sesuaikan kontras
tampilan layar. Lakukan sentuhan setiap icon, sambil melatih cara
menulis dan simpan dalam buku harian.
4. Bawa selalu dan gunakan PDA, mulai dari yang bersifat
fun/menyenangkan dan simple/sederhana
5. Setelah terbiasa melakukan hotsync, dan coba browse assesoris seperti
tampilan tambahan, akses internet, email dan lain-lain.
b) Telenursing
a. Definisi Telenursing
Telenursing (pelayanan asuhan keperawatan jarak jauh) adalah
penggunaan teknologi komunikasi dalam keperawatan untuk memenuhi
asuhan keperawatan kepada klien yang menggunakan saluran elektromagnetik
(gelombang magnetik, radio dan optik) dalam menstransmisikan signal
komunikasi suara, data dan video. Atau dapat pula di definisikan sebagai
komunikasi jarak jauh, menggunakan transmisi elektrik dan optik, antar
manusia dan atau computer. Berikut ini merupakan ciri-ciri Telenursing :
b. Keuntungan Telenursing
1. Mengurangi waktu tunggu dan mengurangi kunjungan yang tidak perlu.
2. Mempersingkat hari rawatan dan mengurangi biaya perawatan
3. Membantu memenuhi kebutuhan kesehatan
4. Memudahkan akses petugas kesehatan yang berada di daerah yang terisolasi 5.
5. Berguna dalam kasus-kasus kronis atau kasus geriatik yang perlu perawatan di rumah
dengan jarah yang jauh dari pelayanan kesehatan
6. Mendorong tenaga kesehatan atau daerah yang kurang terlayani untuk mengakses
penyedia layanan melalui mekanisme seperti : konferensi video dan
internet (American Nurse Assosiation, 1999)
c. Prinsip-prinsip Telenurusing
Prinsip-prinsip telenursing adalah : tidak mengubah sifat dasar dari
praktek asuahan keperawatan, dimana perawat terlibat dalam telenursing
mulai dari pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan dokumentasi
asuhan keperawatan. Perawat juga terlibat dalam informasi, pendidikan,
arahan dan dukungan secara pribadi dalam telenursing hubungan ditetapkan
melalui penggunaan telepon, komputer, internet atau teknologi komunikasi
lainnya.
d. Aplikasi Telenursing
Telenursing dapat diterapkan di rumah, rumah sakit melalui pusat
telenursing dan melalui unit mobil. Telepon triase dan home care
berkembang sangat pesat dalam aplikasi telenursing di dalam home care
perawat menggunakan sistem monitor parameter fisiologi seperti tekanan
darah, glukosa darah, respirasi dan berat badan melalui internet. Melalui
sistem interaktif video, pasien contact on-call perawat setiap waktu untuk
menyusun video konsultasi ke alamat sesuai dengan masalah, sebagai contoh bagaimana
mengganti baju, memberikan injeksi insulin atau diskusi tentang sesak nafas.
Secara khusus sangat membantu untuk anak kecil dan dewasa dengan penyakit
kronik dan kelemahan khususnya dengan penyakit kardiopulmoner dan persyarafan.
Telenursing membantu pasien dan keluarga untuk berpartisipasi aktif di dalam
perawatan, khususnya dalam managemen penyakit kronis. Hal ini juga
mendorong perawat menyiapkan informasi yang akurat dan memberikan
dukungan secara online.
Pedoman praktek lainnya yang menggunakan telenursing adalah :
1. Menyampaikan informasi penting klien seperti data elektrokardiogram,
CT Scan, foto rontgen, dsb. 2.
2. Menggunakan video, komputer untuk memantau kondisi kesehatan klien.
3. Memantau status kesehatan klien di rumah sakit atau rumah misal,
tekanan darah, nadi pernafasan, suhu dan sebagainya.
4. Membantu wisatawan untuk mendapatkan perawatan kesehatan di tempat
tujuan mereka
5. Membantu operasi klien dari jarak jauh
6. Menggunakan video konference untuk menyediakan sesi pendidikan
keperawatan berkelanjutan
7. Mengembangkan website untuk memberikan informasi kesehatan dan
waktu konseling
e. Kekurangan Telenursing
Kekuatiran dengan adanya telenursing ini adalah tidak adanya interaksi
langsung perawat dengan klien yang akan mengurangi kualitas pelayanan kesehatan.
Kekuatiran ini muncul karena beranggapan kontak langsung dengan pasien
sangat penting terutama untuk dukungan emosional dan sentuhan terapeutik.
Sedangkan kekurangan lain dari telenursing ini adalah kemungkinan kegagalan
teknologi, meningkatkan risiko terhadap keamanan dan kerahasiaann dokumen klien
c) Elektronic Health Record (EHR)
a. Definisi Elektronik Helath Record (EHR)
Electronic Health Record (EHR) merupakan kegiatan
mengkomputerisasikan isi rekam kesehatan dan proses yang berhubungan
dengannya
Rekam Medis Kesehatan menurut Lampiran SK PB IDI No
315/PB/A.4/88 adalah rekaman dalam bentuk tulisan atau gambaran aktivitas
pelayanan yang diberikan oleh pemberi pelayanan medis / kesehatan kepada
seorang pasien. Berdasarkan SK Menteri Kesehatan
Nomor:269/Menkes/PER/III/2008 tentang rekam medis menjelaskan bahwa
rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang
telah diberikan kepada pasien (Bab I pasal 1).
EHR bukanlah sistem informasi yang dapat dibeli dan diinstall seperti
paket word-processing atau sistem informasi pembayaran dan laboratorium
yang secara langsung dapat dihubungkan dengan sistem informasi lain dan alat
yang sesuai dalam lingkungan tertentu.
Sistem EHR secara umum merupakan suatu sistem pencatatan
kesehatan pasien yang yang terdapat pada berbagai lembaga kesehatan seperti
administratif, klinik, farmasi, radiologi, laboratorium dan sebagainya. Secara
definisi, sistem EHR merupakan kumpulan sistematis informasi kesehatan
elektronik pasien secara individu maupun dalam populasi, yang merupakan
rekaman dalam format digital dan dapat di share dalam berbagai media,
melalui sistem informasi yang terhubung dalam jaringan. Catatan tersebut
dapat berisi berbagai jenis data komprehensif maupun ringkasan, termasuk
demografis, rekaman medis, pengobatan dan alergi, status imunisasi, hasil tes
laboratorium, gambar radiologi, tanda-tanda vital, status personal seperti usia
dan berat badan, serta informasi tagihan.
Sistem EHR dikenal juga sebagai EPR (Electronic Patient Record)
atau EMR (Electronic Medical Record). Arsitektur rancangan dalam sistem
EHR terdiri dari beberapa komponen dan pengaksesan secara bersama-sama.
Adapun komponen utama pada sistem EHR, antara lain yaitu administratif,
klinik (rumah sakit, puskesmas dan klinik), radiologi, laboratorium, farmasi,
input order dokter dan klinis.
Menurut Johan Harlan, komponen fungsional EHR, meliputi:
1. Data pasien terintegrasi
Repository (gudang data) yang memusatkan data dari
berbagai komponen lain atau cara lain untuk mengintegrasikan
data.
2. Dukungan keputusan klinik
Rules engine, yang menyediakan program logic yang dapat
dipakai untuk menunjang keputusan seperti: kewaspadaan dan
pernyataan, daftar permintaan (order set) dan protokol klinis.
3. Pemasukan perintah klinikus
Human interface, memperoleh data dalam waktu yang tepat
bagi pelayanan (at the point of care) dan kemampuan untuk
mengakses data, aturan dan proses data (mined data) melalui
data agregat dan analisis data.
4. Akses terhadap sumber pengetahuan
Sumber pengetahuan, yakni membuat informasi yang selalu tersedia
bagi kepentingan sumber-sumber luar.
5. Dukungan komunikasi terpadu
Gudang data (data warehouse) data spesifik yang dapat
diproses (yakni data agregat dan data yang akan dianalisis) yang
menghasilkan informasi yang amat berguna.
Penyelenggaraan EHR di rumah sakit sejalan dengan adanya tuntutan
masyarakat akan pelayanan kesehatan yang semakin berkualitas. Keuntungan
peralihan dari paper-based pada EHR adalah menjamin kualitas perawatan
(quality of care) dan memicu produktivitas, antara lain:
• Mereduksi duplikasi pengujian
• Mereduksi kesalahan medis (medication errors)
• Mencegah efek kerugian dari konflik materi pengobatan/perawatan
• Mengurangi waktu yang dihabiskan oleh pasien dan tenaga medis dalam
menunggu order medis, hasil test, diagnosa yang akurat, intervensi medis
• Mengeliminasi pengulangan visit yang tidak perlu
• Mereduksi kerja dengan kertas
• Penghematan biaya dari penggunaan kertas untuk pencatatan,
• Tidak memerlukan gudang yang besar dalam penyimpanan arsip
• Penyimpanan data (record) pasien menjadi lebih lama
• EHR yang dirancang dengan baik akan mendukung otonomi yang dapat
dipertanggung jawabkan
• Meningkatkan produktivitas bekerja
• Mengurangi kesalahan dalam menginterprestasikan pencatatan
• Standarisasi, terdapat pelaporan data klinik yang standar yang
mudah dan cepat diketahui
• Meningkatkan kualitas informasi klinik dan sekaligus
meningkatkan waktu perawat berfokus pada pemberian asuhan
• Accessibility, legibility, artinya mudah dalam membaca dan mendapat informasi
klinik tentang semua pasien dan suatu

.
DAFTAR PUSTAKA

Oberty, E. (2012). Efektifitas Dalam Penerapan Teknologi PDA (Personal Digital


Assistant) Di Pelayanan Keperawatan. Faculty of Nursing, University of Indonesia.
https://www.academia.edu/32861167/PERKEMBANGAN_TELENURSING_SEBA
GAI_SOLUSI_PEMBERIAN_KEPERAWATAN_PADA_MASYARAKAT
Sabarguna.B & Safrizal.H.(2007). Master Plan : Sistem Informasi Kesehatan.
Konsorsium Rumah sakit Islam Jateng-DIY.
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=119593&val=5473&title=DA
http://eprints.dinus.ac.id/11829/6/BAB_2.pdf
https://www.academia.edu/9877980/Pengertian_Electronic_Health_Record

Anda mungkin juga menyukai