PROMOSI KESEHATAN
Disusun guna memenuhi tugas individu pada mata kuliah promosi kesehatan
semester III yang diampu oleh Ns. Didit Trihandoko
Disusun Oleh :
Desi Witati
14.1330
Waktu : 45 Menit
Tempat : SD N Suwakul
1. Latar Belakang
Sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak terpakai, tidak disenangi, dan
sesuatu yang dibuang, yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan
sendirinya. Sampah juga diartikan sebagai sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/ atau
proses alam yang berbentuk padat (UU RI No.18 Th. 2008 dalam Hariza, 2011).
Sampah bisa dibilang menjadi hal yang sepele namun apabila sampah tidak
ditempatkan pada tempat yang semestinya akan menjadikan suatu masalah atau bahkan
bencana. Sampah sangat berdampak besar terhadap kesehatan dan lingkungan.
Sampah dapat menjadi penyebab dari berbagai macam penyakit seperti DBD, diare, dan
lain-lan. Selain itu sampah juga bisa mendatangkan suatu bencana, seperti sampah yang
menumpuk pada aliran sungai akan menyebabkan sungai meluap dan banjir. Tetapi, dari
sisi yang berbeda sampah juga dapat memberikan suatu keuntungan apabila
pengolahannya tepat. Seperti halnya sampah bisa dijadikan sebagai pupuk, dan berbagai
barang yang memiliki nilai jual. Hanya saja kesadaran masyarakat untuk dapat
memanfaatkan sampah masih sangat rendah, bahkan untuk membuang sampah pada
tempatnya pun masih sangat sulit.
Permasalahan sampah yang ada saat ini bukanlah menjadi masalah yang biasa lagi.
Saat ini banyak di antara masyarakat yang tidak peduli terhadap kesehatan dan
lingkungan dengan membuang sampah di sembarang tempat. Seperti contoh, menurut
TEMPO.COM, Jakarta - Sebanyak 95 warga Jakarta Selatan menjalani sidang di
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat, 19 Desember 2014, karena melanggar
Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Ketertiban Umum. Beberapa di
antaranya disidang karena membuang sampah di sembarang tempat.
Dikutip dari www.medialingkungan.com, Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Daerah (BPLHD) Jakarta, pada tahun 2014 melaporkan tumpukan sampah di Jakarta
telah mencapai lebih dari 6.000 ton per hari. 13 persen dari jumlah itu berupa sampah
plastik. Sementara itu, www.antara.net.id menuliskan bahwa Kementerian Lingkungan
Hidup mencatat sekitar 2,5 liter sampah per hari atau 625 juta liter dari jumlah total
penduduk. Angka yang sangat fantastis. Indonesia merupakan peringkat kedua Negara
dengan sampah plastic terbanyak, setelah Tiongkok (Antaranews, 2014).
Perilaku membuang sampah pada tempatnya memang harus ditanamkan sejak dini
pada anak, agar menjadi suatu perilaku dan kebiasaan yang baik yang akan di bawa
hingga dewasa kelak. Anak perlu diberikan penjelasan mengenai sampah itu sendiri,
sumber-sumber sampah, jenis sampah, bahaya sampah terhadap lingkungan, perilaku
membuang sampah dengan benar beserta manfaatnya. Dengan begitu anak akan
menjdai tahu dengan harapan dapat menempatkan sampah sebagaimana mestinya atau
bahkan dapat memanfaatkanya.
Oleh karena latar belakang di atas, penulis membuat satuan acara penyuluhan
untuk anak yang berjudul Jangan Buang Sampah Sembarangan Dengan, agar anak
dapat memahami pentingnya tidak membuang sampah sembarangan dan
mewujudkan perilaku membuang sampah yang benar.
2. Tujuan:
a. Umum
Setelah diberikan penyuluhan, para anak/ siswa SD dapat memahami
pentingnya tidak membuang sampah sembarangan dan mewujudkan perilaku
membuang sampah yang benar.
b. Khusus
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan dan pelatihan selama 45 menit,
para anak/sisa SD dapat :
1. Mengetahui pengertian sampah
2. Mengetahui sumber-sumber sampah
3. Mengetahi jenis-jenis sampah
4. Mengetahui bahaya sampah bagi kesehatan dan lingkungan
5. Mengetahui perilaku membuang sampah yang benar
6. Mengetahui manfaat perilaku membuang sampah yang benar
3. Peserta/ Sasaran
Siswa kelas 5 dan 6 SD
4. Setting acara
Memperhatikan
2 penyajian 1. Menjelaskan Memperhatikan 25 Power
definisi sampah menit point, video
a. Menanyakan
kejelasan
b. Menerima dan
Memberikan
menjawab
pertanyaan
pertanyaan
yang diajukan
2. Menjelaskan
sumber-sumber
sampah
a. Menanyakan
Memperhatikan
kejelasan
b. Menerima dan
menjawab
pertanyaan Menjawab
yang diajukan pertanyaan
3. Menjelaskan
Memberikan
jenis-jenis
pertanyaan
sampah
a. Menanyakan
kejelasan
b. Menerima dan
Memperhatikan
menjawab
pertanyaan
yang diajukan
Menjawab
4. Menjelaskan pertanyaan
bahaya sampah
bagi kesehatan Memberikan
dan lingkungan pertanyaan
a. Menanyakan
kejelasan
b. Menerima dan
menjawab
Memperhatikan
pertanyaan
yang diajukan
5. Menjelaskan
Memberikan
perilaku
jawaban
membuang
sampah yang
Memberikan
benar
pertanyaan
a. Menanyakan
kejelasan
b. Menerima
dan Memperhatikan
menjawab
pertanyaan
yang
diajukan
Menjawab
6. Menjelaskan
pertanyaan
manfaat
membuang
Memberikan
sampah dengan
pertanyaan
benar
a. Menanyakan
kejelasan
b. Menerima
dan
menjawab
Memperhatikan
pertanyaan
yang
diajukan
Menjawab
pertanyaan
Memberikan
pertanyaan
3 Evaluasi 1. Mengevaluasi Memberikan 10 Powerpoint
kejelasan jawaban menit
mengenai materi
yang telah
dijelaskan Memberikan
2. Memberikan
pertanyaan
petanyaan
tentang materi
yang dijelaskan
Memberikan
3. Menampung
jawaban
jawaban yang
diberikan
4. Penutup Menutupan Mempehatiakan 5 Ceramah
acara menit
penyuluhan dan Menjawab salam
berpamitan
5. Metode
c. Ceramah, diskusi
d. tanya jawab
e. demonstrasi
6. Media
a. power point
b. video
7. Evaluasi
a. Evaluasi struktur
1) Menyiapkan SAP
2) Menyiapkan materi dan media
3) Melakukan kontrak waktu dengan sasaran
4) Menyiapkan tempat
5) Menyiapkan pertanyaan
b. Evaluasi proses
1) Penyajian sesuai waktu yang telah disepakati
2) Audiens mendengar dan memperhatikan
3) Sasaran aktif bertanya terhadap hal yang belum diketahui
4) Sasaran menjawab pertanyaan pemberi materi
5) Media digunakan semua
6) Materi tersampaikan sepenuhnya
c. Evaluasi hasil
1) Minimal 70% yang mengikuti penyuluhan dapat menyebutkan pengertian sampah
2) Minimal 70% yang mengikuti penyuluhan dapat mengetahui sumber-sumber
sampah
3) Minimal 70% yang mengikuti penyuluhan dapat menyebutkan jenis-jenis sampah
4) Minimal 70% yang mengikuti penyuluhan dapat menyebutkan bahaya sampah
bagi kesehatan dan lingkungan
5) Minimal 70% yang mengikuti penyuluhan dapat Mengetahui perilaku membuang
sampah yang benar
6) Minimal 70% yang mengikuti penyuluhan dapat mengetahui manfaat perilaku
membuang sampah yang benar
8. Sumber/Referensi
Hariza, Adnani. 2011. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta: Nuha Medika
Nurhidayat, Setyo Purwendro. 2010. Mengolah Sampah Untuk Pupuk dan Pestisida
Organik. Jakarta: Penebar Swadaya
9. Lampiran
a. Materi
b. Powerpoint
c. Video
Lampiran 1
A. Definisi Sampah
Menurut definisi World Health Organization (WHO) sampah adalah sesuatu yang
tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal
dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya (Chandra, 2006).
Sampah merupakan bahan padat buangan dari kegiatan rumah tangga, pasar,
perkantoran, rumah penginapan, hotel, rumah maka, industri, atau aktivitas manusia
kainnya. Bahkan, sampah bisa berasal dari puing-puing bahan bangunan dan besi-besi
tua bekas kendaraan bermotor. Sampah merupakan hasil sampingan dari aktivitas
manusia yang sudah tidak terpakai (Nurhidayat, 2010).
Sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak terpakai, tidak disenangi, dan
sesuatu yang dibuang, yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan
sendirinya. Sampah juga diartikan sebagai sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/ atau
proses alam yang berbentuk padat (UU RI No.18 Th. 2008) (Hariza, 2011).
Sampah padat adalah benda atau barang yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak
disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak
terjadi dengan sendirinya. Sampah padat merupakan salah satu bentuk limbah yang
terdapat di lingkungan (Hasyim, 2010).
C. Jenis-Jenis Sampah
Menurut Nurhidayat (2010) jenis sampah berdasarkan bahan aslinya, sampah dibagi
menjadi dua jenis yaitu:
a. Sampah Organik
Sampah organik berasal dari makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun
tumbuhan. Sampah organik sendiri dibagi menjadi sampah organik basah dan
sampah organik kering. Istilah sampah organik basah dimaksudkan sampah
mempunyai kandungan air cukup tinggi. Contohnya kulit buah dan sisa sayuran,
sementara bahan yang termasuk sampah organik kering adalah bahan organik
lain yang kandungan airnya kecil. Contoh sampah organik kering diantaranya
kertas, kayu atau ranting pohon dan dedaunan kering
b. Sampah anorganik
Sampah anorganik bukan berasal dari makhluk hidup. Sampah ini bisa
berasal dari bahan yang bisa diperbaharui dan bahan yang berbahaya serta
beracun. Jenis yang termasuk kedalam kategori bisa didaur ulang (recycle) ini
misalnya terbuat dari bahan plastik dan logam.