Anda di halaman 1dari 6

Cara menghitung Pajak Badan

PPh Pasal 25 dan 29 Terbaru 2017


Setiap badan usaha yang memiliki pendapatan dan keuntungan dari hasil
usahanya wajib membayar pajak badan usaha setiap akhir periode tahun
pajak yaitu pada periode maret tahun pajak bersangkutan atau yang lebih

dikenal dengan Pajak Penghasilan Badan PPh pasal


29 dan mengenai jadwal pembayarannya dapat dicicil tiap bulan atau
biasa disebut Pajak Penghasilan Badan PPh pasal

25 dimana perhitungannya dengan cara menggunakan data Pajak PPh


Badan Usaha terhutang tahun sebelumnya dibagi 12.

Perhitungan Tarif Pajak Penghasilan Badan Usaha PPh


Pasal 25 / 29
Besarnya tarif pajak penghasilan badan usaha ada beberapa jenis, tarif
tersebut dikategorikan sesuai dengan jumlah pendapatan yang diperoleh
badan usaha tersebut dalam satu tahun pajak, adapaun jenis tarif pajak
penghasilan badan adalah sebagai berikut:

Besarnya tarif pajak penghasilan badan usaha ada beberapa jenis, tarif
tersebut dikategorikan sesuai dengan jumlah pendapatan yang diperoleh
badan usaha tersebut dalam satu tahun pajak, adapaun jenis tarif pajak
penghasilan badan adalah sebagai berikut:
1. Badan Usaha yang memiliki pendapatan bruto sampai 4,8 Milyar per
tahun, dikenakan tarif pajak PPh final yaitu PPh Pasal 4 ayat 2 dengan
perhitungan pajak yaitu 1% dikalikan dengan seluruh pendapatan bruto
dari hasil usaha perseroan, dan berdasarkan PP 46 Tahun 2013 maka
wajib pajak atau badan usaha wajib menyetorkan Pajak PPh tersebut
setiap bulan paling lambat tanggal 15.
2. Badan Usaha yang memiliki pendapatan bruto lebih besar dari 50
Milyar per Tahun, besarnya tarif pajak penghasilan PPh badan dikenakan
tarif pajak tunggal 25% dikalikan dengan laba bersih sebelum pajak.
3. Badan Usaha yang memiliki pendapatan bruto lebih besar dari 4,8
Milyar dan kurang dari 50 Milyar per setahun, dikenakan 2 tarif
perhitungan pajak dengan cara sebagai berikut: tarif sebesar 12,5% untuk
pajak penghasilan yang mendapatkan fasilitas (pendapatan bruto sampai
dengan 4.8 Milyar), dan tarif 25% untuk pajak penghasilan yang tidak
mendapatkan fasilitas (pendapatan bruto 4,8 50 Milyar). Sebagai
ilustrasi contoh perhitungan pajak PPh adalah sebagai berikut:

Data Laporan Laba Rugi Perusahaan


Pendapatan Bruto 22,457,206,100
Harga Pokok Penjualan 14,910,253,798
Laba Kotor (Gross Profit)
7,546,952,
Beban Pemasaran 302
Beban Administrasi & Umum
Pendapatan (Beban) Lainnya
Laba Sebelum Pajak 495,281,814
3,688,057,532
(343,224,814)

3,020,388,
142

Perhitungan Pajak PPh Pasal 29 Badan Usaha


I. Penyesuaian Pajak
1. Koreksi Negatif
Bunga & Pendapatan Lain
2. Koreksi Positif
Entertain, Komisi,Adm Bank (11,188,669)

Laba Setelah Koreksi Pajak 577,829,739

3,587,029,2
12
II. Tarif Pajak Penghasilan
- Pajak dapat fasilitas
A. Batas Fasilitas
B. Pendapatan Bruto
C. Penghasilan Kena pajak
4,800,000,00
0
(A/B) X C 22,457,206,1
00
3,587,029,21
2

766,691,108
III. Pajak tidak dapat fasilitas
A. Penghasilan Kena Pajak
B. Penghasilan dapat fasilitas 3,587,029,21
2
766,691,108
(A-B)

2,820,338,1
04
IV. Penghasilan Kena Pajak
Dapat fasilitas (50% X 25%)
Tidak dapat fasilitas 25% 95,836,388
705,084,526

Penghasilan Kena Pajak


800,920,915
V. Pengurang pajak
PPh Pasal 23
126,521,045
VI. Taksiran Pajak Penghasilan 674,399,870
Penjelasan Tabel :
I. Penyesuaian Pajak
Dalam perhitungan PPh terhutang dilakukan koreksi terhadap nilai laporan
rugi laba perseroan dimana Pendapatan atas bunga bank dan pendapatan
lainnya adalah sebagai koreksi negatif sedangkan beban biaya
entertainment, Komisi Penjualan, Administrasi Bank dan Beban lainnya
adalah sebagai koreksi positif. Hasil penjumlahan koreksi ini akan
dijumlahkan dengan laba sebelum pajak;

II. Tarif Pajak Penghasilan yang mendapatkan fasilitas


Nilai Pajak penghasilan yang mendapatkan fasilitas yaitu dicari dengan
menggunakan rumus : (Batas Fasilitas (4,8 M) dibagi dengan Pendapatan
Bruto) setelah itu hasilnya dikali dengan Penghasilan Kena pajak;

III. Pajak Penghasilan yang tidak mendapatkan fasilitas


Nilai Pajak penghasilan yang tidak mendapatkan fasilitas yaitu dicari
dengan menggunakan rumus : Penghasilan Kena Pajak dikurangi dengan
Jumlah penghasilan yang mendapatkan fasilitas;
IV. Tarif Taksiran Penghasilan Kena Pajak
Nilai Pajak penghasilan yang mendapatkan fasilitas dikenakan tarif 12,5%
atau (50% X 25%) dikali dengan nilai 766,691,108 = 95,836,388,
sedangkan Nilai Pajak penghasilan yang tidak mendapatkan fasilitas
dikenakan tarif 25% dikali dengan nilai 2,820,338,104 = 705,084,526;

V. Pengurang Pajak
Pengurang pajak diperoleh dari PPh Pasal 22, 23, dan 24 yang dipungut
oleh pihak ketiga atas transaksi penjualan atau perdagangan. Data yang
disajikan berupa pengurangan Pajak PPh pasal 23, dimana pihak Buyer
memotong pajak PPh 23 sebesar 2% dari nilai Invoice yang dibayarkan.
Bukti pemotongan PPh Pasal 23 yang diperoleh dari pihak Buyer ini dapat
dijadikan pengurang pembayaran PPh Badan;

VI. Taksiran Pajak Penghasilan PPh 29


Dari perhitungan simulasi data diatas diperoleh nilai Taksiran Pajak
Penghasilan adalah sebesar 674,399,870, hasil Taksiran penghasilan kena
pajak dikurangi dengan pajak PPh pasal 23.

Mekanisne Pembayaran Pajak PPh Pasal 25 dan 29 Badan


Usaha
Pembayaran Pajak PPh badan dilakukan dengan cara mengangsur
pembayarannya setiap bulan. Menurut Peraturan Direktur Jenderal Pajak
Nomor PER-38/PJ/2009, dimana mekanisme pembayarannya yaitu dengan

mengisi Surat Setoran Pajak (SSP).


Saat mengisi SSP Anda jangan salah dalam menulis kode pajak untuk

Tabel Kode Akun Pajak


jenis setorannya PPh, berikut

Dan Kode Jenis Setoran.


Nilai angsuran Pajak PPh 25 yang Anda setorkan bisa dengan
menggunakan nilai Pajak PPh terhutang dikurangi dengan setoran Pajak
PPh Pasal 22, 23, dan 24 yang telah dipungut oleh pihak ketiga akibat
transaksi penjualan dan perdagangan tahun sebelumnya dibagi 12.

Pelunasan PPh Pajak terhutang biasanya paling lambat tanggal 31 Maret


setelah Tahun Pajak bersangkutan dengan menggunakan SPT Tahunan
Badan PPh Formulir 1771 untuk perhitungan PPh Pasal 29 terhutang. Nilai
yang dibayarkan oleh wajib pajak adalah sejumlah Pajak PPh Tahun
bersangkutan Pajak PPh Pasal 25 yang telah disetor tiap bulan.

Menghitung Pajak
Artikel Terkait :

Penghasilan & Tarif Pph 21 Terbaru


2016

Formulir SPT Tahunan Badan Pajak Penghasilan PPh Pasal


29
Bagi Anda yang belum memiliki Formulir Pengisian pajak PPh Badan
Usaha, berikut akan lampirkan Formulirnya yang telah sesuai dengan
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-19/PJ/2014:

1. Formulir SPT PPh Formulir 1771


2. Lampiran SPT PPh Formulir 1771

Per Tanggal 1 Juli 2016 pembayaran Pajak Wajib

menggunakan e Billing Pajak


Direktorat Jendral Pajak mengiinstruksikan bahwa per tanggal 1 Juli 2016,
baik Wajib Pajak Orang Pribadi maupun Badan Usaha wajib menggunakan
aplikasi e Billing Pajak saat melakukan seluruh transaksi pembayaran
pajak. Bagaimana cara daftar dan menggunakan e Biling Pajak bisa anda

e Billing Pajak, Cara Bayar


baca artikel :

Pajak Melalui DJP Online 2017.


Transaksi pembayaran pajak menggunakan aplikasi e Billing pajak ini
sangat sederhana dan efisien, jika Anda telah melakukan proses input
transaksi seluruh data pajak maka metode pembayarannya bisa Anda
lakukan lewat ATM, Kasir Bank, Kantor Pos, melalui Internet Banking atau
Mobile Banking.

Anda mungkin juga menyukai