Anda di halaman 1dari 26

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR

RUMAH SAKIT UMUM KECAMATAN KRAMAT JATI


NO: 1.771.18/SK-RSUKKJ/1X/15

TENTANG

KEBIJAKAN IDENTIFIKASI PASIEN


RUMAH SAKIT UMUM KECAMATAN KRAMAT JATI

Menimbang :
a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Umum
Kecamatan Kramat Jati, di perlukan pengelolaan identifikasi pasien rumah
sakit yang bermutu tinggi.
b. Agar pelaksanaan identifikasi pasien di Rumah Sakit Umum Kecamatan
Kramat Jati dapat terlaksana dengan baik, perlu ada acuan yang memandu
pelaksanaan aktifitas tersebut.
c. Berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b, perlu
ditetapkan dengan kebijakan Direktur Rumah Sakit Umum Kecamatan
Kramat Jati tentang pelaksanaan Identifikasi Pasien.

Mengingat :
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah
Sakit.
b. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1691/Menkes/Per/VIII/2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah sakit.
c. Peraturan Gubernur Propinsi DKI Jakarta Nomor 128 tahun 2014 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Kelas D

MEMUTUSKAN

RUMAH SAKIT UMUM KECAMATAN KRAMAT JATI


Nomor Surat Peraturan Tanggal revisi: Tanggal Implementasi:
Direktur: Ditinjau Kembali pada: 1 September 2015
1.771.18/SK-
RSUKKJ/IX/2015
Menetapkan
Kesatu : KEBIJAKAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM KECAMATAN
KRAMAT JATI TENTANG PELAKSANAAN IDENTIFIKASI PASIEN
RUMAH SAKIT UMUM KECAMATAN KRAMAT JATI.
Kedua : Memberlakukan kebijakan identifikasi pasien Rumah Sakit Umum Kecamatan
Kramat Jati sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini.
Ketiga : Dengan ditetapkannya kebijakan ini, maka semua peraturan yang bertentangan
maupun peraturan-peraturan sebelumnya dinyatakan tidak berlaku.
Keempat : Apabila dikemudian hari terdapat kekurangan dan atau kekeliruan dalam
kebijakan Direktur Rumah Sakit Umum Kecamatan Kramat Jati ini maka
diadakan perubahan dan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan : di Jakarta
Pada tanggal : 1 September 2015

Mengetahui / Menyetujui
Direktur RSU Kecamatan Kramat Jati

dr. Purbo Antarsih, M.Kes


NIP : 196109211988032002

RUMAH SAKIT UMUM KECAMATAN KRAMAT JATI


Nomor Surat Peraturan Tanggal revisi: Tanggal Implementasi:
Direktur: Ditinjau Kembali pada: 1 September 2015
1.771.18/SK-
RSUKKJ/IX/2015
LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM KECAMATAN KRAMAT JATI
NOMOR : 1.771.18/SK-RSUKKJ/IX/15
TANGGAL : 1 SEPTEMBER 2015
TENTANG : KEBIJAKAN IDENTIFIKASI PASIEN

1. LATAR BELAKANG
Salah identifikasi pasien dapat meningkat sebagai masalah yang luas di antara
organisasi pelayanan kesehatan. Kegagalan untuk mengidentifikasi pasien dengan
benar merupakan salah satu resiko serius terhadap keselamatan pasien. Praktik
identifikasi pasien secara intrinsik berhubungan dengan praktik verifikasi. Semua
pemberi pelayanan kesehatan harus selalu memeriksa bahwa orang tersebut adalah
orang yang memang seharusnya menerima pengobatan tersebut dan mencocokan
pengobatan dengan pasien tersebut. Adanya kebijakan ini berdasar kepada praktik
terbaik dari World Health Organization, Joint Commission Internasional
Accreditation Standards dan the National Health Servicedi United Kingdom.

2. TUJUAN
Obyektif dari kebijakan ini adalah:
a. Memastikan semua pasien teridentifikasi dengan benar setiap saat sebelum
melakukan prosedur pengobatan.
b. Menyediakan mekanisme yang handal untuk verifikasi identifikasi pasien dengan
benar.
c. Memastikan pendekatan yang konsisten terhadap identifikasi ke seluruh unit
Rumah Sakit Umum Kecamatan Kramat Jati.

3. RUANG LINGKUP
a. Kebijakan ini diterapkan kepada seluruh pelayanan yang disediakan oleh Rumah
Sakit Umum Kecamatan Kramat Jati sebagaimana kontrak pemberi servis.
b. Semua staf klinis (termasuk dokter) harus mematuhi kebijakan ini.

4. TANGGUNG JAWAB ORGANISASI

RUMAH SAKIT UMUM KECAMATAN KRAMAT JATI


Nomor Surat Peraturan Tanggal revisi: Tanggal Implementasi:
Direktur: Ditinjau Kembali pada: 1 September 2015
1.771.18/SK-
RSUKKJ/IX/2015
a) Direktur dari Rumah Sakit Umum Kecamatan Kramat Jati bertanggung jawab
untuk memastikan bahwa mekanisme tersebut ada pada tempatnya untuk
implementasi, pemantauan dan revisi menyeluruh dari kebijakan ini dan
kebijakan ini sudah pada tempatnya, dapat diakses dan dimengerti oleh staf
terkait. Direktur rumah sakit mendelegasikan seluruh tanggung jawab
pelaksanaan dan implementasi kepada Kepala Seksi Pelayanan Medis.
b) Kepala Seksi Pelayanan Medis bertanggung jawab untuk memastikan bahwa
semua Manajer:
1) Menyebarkan dan melaksanakan kebijakan tersebut di area tanggung jawab
mereka.
2) Memastikan semua staf di dalam lingkup tanggung jawab mereka terinformasi
tentang kebijakan ini dan prosedur untuk identifikasi pasien.
3) Investigasi semua insiden bila terjadi kesalahan dalam identifikasi pasien,
memastikan tindakan untuk mencegah terjadinya kembali.
c) Kepala Unit yang terlibat di dalam ruang lingkup kebijakan ini bertanggung
jawab untuk mengimplementasikan kebijakan ini sesuai dengan bidang
manajemennya dan harus memastikan bahwa:
1) Semua staf baru dan lama mempunyai akses dan mendapatkan informasi
mengenai kebijakan ini dan kebijakan ini lain yang relevan, Standar Prosedur
Operasional (SPO) serta formulir yang terkait dengan kebijakan ini.
2) Standar Prosedur Operasional (SPO) yang tertulis yang mendukung dan
mengacu pada kebijakan ini disimpan dan dimonitor untuk menilai kepatuhan.
d. Seluruh staf yang terlibat di dalam ruang lingkup kebijakan ini bertanggung
jawab untuk mengimplementasikan kebijakan ini dan harus memastikan:
1) Mereka mengerti dan patuh pada kebijakan tersebut
2) Akan menggunakan kebijakan ini dan berkaitan dengan kebijakan dan SPO
Rumah Sakit Umum Kecamatan Kramat Jati lainnya.
3) Ketidakpatuhan terhadap kebijakan ini akan menghasilkan tindakan
indisipliner.
4) Setiap anggota staf dapat mengisi incident report jika ketidakpatuhan terjadi
atau ditemukan.
e. Ketua Manager bertanggung jawab untuk mengkaji semua insiden yang
berhubungan dengan kesalahan identifikasi pasien, termasuk:
1) Mengidentifikasi setiap kecenderungan yang muncul atau tema dan
mengembangkan action plan untuk hal ini.

RUMAH SAKIT UMUM KECAMATAN KRAMAT JATI


Nomor Surat Peraturan Tanggal revisi: Tanggal Implementasi:
Direktur: Ditinjau Kembali pada: 1 September 2015
1.771.18/SK-
RSUKKJ/IX/2015
2) Mengidentifikasi resiko kepada organisasi, menginformasikan kepada Quality
and Patient Safety Comite tentang hal ini.
3) Meninjau semua audit dari kepatuhan terhadap prosedur identifikasi positif
dari pasien dan jika dibutuhkan, bersama dengan Direktur untuk
mengembangkan rencana tindakan untuk menunjukkan area yang
teridentifikasi dari ketidakpatuhan dan risiko.

5. PRINSIP
a. Gelang identifikasi harus dipakai oleh pasien segera setelah pasien masuk ruang
perawatan dan dipakai selama pasien dirawat.
b. Merupakan tanggung jawab setiap staf medis yang mencabut gelang identifikasi
untuk menggantikannya secepat mungkin dengan informasi yang akurat.
c. Merujuk kepada lampiran 2 untuk siapa yang bertanggung jawab memakaikan
gelang identifikasi awal pada pasien dan jangka waktunya.
d. Dalam setiap kasus, anggota staf medis yang memberikan pelayanan dalam
bentuk apapun harus yakin bahwa identifikasi pasien telah jelas.

6. PROSEDUR UNTUK IDENTIFIKASI POSITIF PASIEN


a) Identifikasi awal
1) Identifikasi pasien yang akurat dimulai saat kontak pertama pasien dengan
pelayanan dan merupakan tanggung jawab bagi semua staf medis dan staf
administrasi yang terlibat dalam penerimaan pasien, proses klinis dan proses
administratif untuk memastikan rincian kontak telah diperoleh dengan benar
dan untuk setiap hal atau pernyataan yang tidak akurat sudah ditandai dan
diperbaiki atau ditangani.
2) Pada penerimaan awal atau kedatangan awal, merupakan suatu hal yang
sangat penting untuk mengidentifikasi pasien dengan benar.
3) Untuk mengidentifikasi pasien pada penerimaan awal atau kedatangan awal,
lakukan hal dibawah ini:
Menanyakan kepada pasien tentang.
a) Nama lengkap pasien.
b) Tanggal lahir.
c) Alamat.
4) JANGAN menyebutkan nama, tanggal lahir mereka dan kemudian baru
menanyakan untuk konfirmasi dari mereka dengan respon ya atau tidak.
a) Jika pasien tidak mampu untuk memberitahukan namanya (contoh, pasien
tidak sadar, bayi, anak-anak yang belum bisa bicara, pasien dengan

RUMAH SAKIT UMUM KECAMATAN KRAMAT JATI


Nomor Surat Peraturan Tanggal revisi: Tanggal Implementasi:
Direktur: Ditinjau Kembali pada: 1 September 2015
1.771.18/SK-
RSUKKJ/IX/2015
dysphasia atau masalah gangguan mental), tanyakan informasi tersebut
kepada kerabat pasien, atau keluarga yang merawat pasien saat itu.
b) Kemudian lakukan cross-check rincian identifikasi pasien yang
dikonfirmasi dengan rincian demografik pada rekam medis pasien atau
informasi pada formulir penerimaan.
5) Seorang penerjemah harus digunakan jika pasien tidak mengerti bahasa
Indonesia dan terdapat masalah komunikasi. Setiap usaha harus dilakukan
untuk mengidentifikasi pasien. Ketidakmampuan mengidentifikasi pasien
secara jelas, baik melalui wali dari pasien atau kerabat yang merawat atau
teman, harus dicatat secara jelas di rekam medis pasien.
6) Untuk pasien yang rencana dirawat, gelang identifikasi pasien harus dibuat
dan dipakaikan kepada pasien, sesuai SPO identifikasi pasien.
b) Insiden mayor
Pada situasi insiden mayor, semua pasien yang terlibat akan diidentifikasi
seperti pada disaster management plan, sampai batas waktu tertentu dimana
identifikasi mereka sudah dikonfirmasi. Pada waktu tersebut pasien diidentifikasi
seperti pada prosedur ini.

c) Pembuatan gelang identifikasi atau Identity Band (ID)


1) Tipe gelang identitas yang akan dipakai
2) Gelang Biru digunakan untuk pasien laki-laki dan Gelang Merah Muda
digunakan oleh pasien wanita dengan tulisan hitam digunakan untuk
identifikasi pasien.
3) Gelang Merah digunakan untuk pasien yang beresiko misalnya, alergi
terhadap obat, latex, atau substansi lainnya.
4) Informasi yang akan ditulis di gelang biru, merah muda, kuning dan merah
adalah:
a) Nama lengkap
b) Tanggal lahir
c) Nomor rekam medis
5) Susunan informasi pada gelang identifikasi jika ditulis atau ditempel dengan
stiker pasien.

RUMAH SAKIT UMUM KECAMATAN KRAMAT JATI


Nomor Surat Peraturan Tanggal revisi: Tanggal Implementasi:
Direktur: Ditinjau Kembali pada: 1 September 2015
1.771.18/SK-
RSUKKJ/IX/2015
PENJAMIN :
NO.REG/NO.RM :
NAMA :
TANGGAL LAHIR:
ALAMAT :

6) Semua rincian pada gelang identifikasi harus ditulis hanya dengan tinta warna
hitam.
7) Informasi diatas kepala tempat tidur pasien dan atau papan komunikasi harus
terdapat nama depan pasien, nama belakang pasien, dan dokter yang merawat
(konsultan).
d) Pasien dengan nama yang serupa
Perhatian harus diberikan jika terdapat pasien dengan nama yang serupa di
dalam area klinis yang sama. Stiker nama serupa harus ditempel di depan data
medis pasien (medical file), daftar obat (medication chart) dan papan tulis. Jika
memungkinkan pasien dengan nama yang sama tidak dimasukkan ke dalam unit
perawatan yang sama.
e) Pemakaian gelang identifikasi
1) Kapanpun memungkinkan, pasien harus ditanyakan mengenai rincian identitas
pada gelang dan mengkonfirmasi kebenarannya, atau meminta koreksi
sebelum dipakaikan pada pergelangan tangan pasien.
2) Cek informasi tersebut dengan lembaran penerimaan, dan gelang identifikasi.
Jika pasien tidak mampu, maka orang yang bertanggung jawab atau dua dari
pelayan kesehatan harus memverifikasi informasi tersebut kepada keluarga
pasien. Rincian ini harus dicocokan dengan rekam medis.
3) Pasien yang tidak sadar pada saat penerimaan, tanpa ditemani, dan telah
dianggap mempunyai kapasitas yang kurang, harus diidentifikasi. Jika
identifikasi pasien tidak dapat diverifikasi terhadap pasien tersebut dan atau
pada kerabat pasien atau keluarga, akan diterima sebagai tidak dikenal pria 1
atau wanita 1 atau unknow male 1 or female 1 nomor rumah sakit akan
dibuat untuk kelompok pasien seperti ini dan mungkin akan digabung pada
sistem IT rumah sakit ketika identifikasi pasien telah ada. Pasien tersebut akan
dirujuk kepada kepolisian sehingga identifikasi positifnya bisa didapatkan.

RUMAH SAKIT UMUM KECAMATAN KRAMAT JATI


Nomor Surat Peraturan Tanggal revisi: Tanggal Implementasi:
Direktur: Ditinjau Kembali pada: 1 September 2015
1.771.18/SK-
RSUKKJ/IX/2015
4) Gelang identifikasi warna biru dan merah muda menyatakan nama depan
pasien, nama belakang pasien, tanggal lahir, dan nomor rekam medis rumah
sakit harus dipasangkan pada anggota tubuh yang sesuai. Gelang identifikasi
warna merah harus digunakan oleh pasien dengan resiko alergi terhadap obat,
latex atau substansi lainnya, sedangkan gelang yang berwarna kuning harus
dipasangkan pada pasien yang beresiko jatuh.
5) Pasien dengan alergi
Sebagai bagian dari proses penerimaan pasien, semua pasien harus ditanya
oleh klinisi penerima, apakah mereka mempunyai alergi terhadap sesuatu.
Alergi dapat termasuk alergi terhadap latex dan komponen materi lain, seperti
obat-obatan. Semua alergi harus dengan jelas diidentifikasi pada rekam medis
pasien dan pada daftar pemberian obat pasien, dan gelang identifikasi merah
harus dipakai kepada pasien. Jika alergi dengan penyebab yang tidak diketahui
maka NOT KNOWN harus ditulis pada rekam medis pasien dan daftar
pemberian obat. Staf diharuskan untuk melihat status alergi setiap pasien pada
rekam medis atau pada daftar pemberian obat sebelum memulai prosedur
apapun yang dapat menyebabkan reaksi alergi.
f. Dimana harus dipasang gelang identifikasi?
1) Pilihan pertama pergelangan tangan yang dominan.
2) Pilihan kedua pergelangan tangan yang tidak dominan yang tidak cedera,
bengkak atau tidak sesuai.
3) Pilihan ketiga pergelangan kaki.
4) Gelang identifikasi harus nyaman tapi tidak mudah di buka dan harus dapat
dibaca dengan mudah. Setiap gelang identifikasi yang pudar, rusak, atau
tidak dapat dibaca harus diganti secepatnya, dan harus ditulis di rekam
medis.
5) Anggota staf yang membuat dan memakaikan gelang identifikasi pada
pasien harus mencatatnya di rekam medis pasien.
g. Pasien seperti apa yang harus memakai gelang identifikasi ?
Semua pasien rawat inap (termasuk yang menunggu di unit gawat darurat
untuk penilaian dan investigasi sebelum keputusan dirawat) HARUS dipakai
untuk tujuan keselamatan. Jika perawat yang sedang bertugas pada shift tersebut
yakin bahwa hal ini bertentangan dengan kesehatan pasien atau pasien menolak

RUMAH SAKIT UMUM KECAMATAN KRAMAT JATI


Nomor Surat Peraturan Tanggal revisi: Tanggal Implementasi:
Direktur: Ditinjau Kembali pada: 1 September 2015
1.771.18/SK-
RSUKKJ/IX/2015
untuk memakainya, keputusan atau keadaan ini harus dicatat dengan jelas pada
rekam medis pasien. Daftar berikut menyeluruh atau eksklusif:
1) Semua pasien rawat inap
2) Pasien di Unit Gawat Darurat (dewasa dan anak) yang tidak mendapatkan
ruangan.
3) Saat keputusan untuk masuk rawat inap telah diambil.
4) Saat yang dipertimbangkan sudah sesuai, contoh pasien dengan kebingungan.
5) Pasien yang telah menerima penanganan, darah atau produk darah.
6) Pasien harian yang menerima pananganan atau pengobatan, termasuk produk
darah, kemoterapi, kontras IV dan bedah minor.
h. Siapa (pelayan kesehatan professional yang mana) yang memakaikan gelang
identifikasi?
1) Perawat dan bidan
2) Perawat yang ditunjuk, yaitu perawat atau bidan yang memberikan pelayanan
kesehatan pada pasien atau pada area klinis non-perawat, pelayan kesehatan
professional yang memberikan penanganan pasien akan mendapat tanggung
jawab dan akuntabilitas untuk memastikan bahwa setiap pasien mempunyai
gelang identifikasi walaupun mereka mendelegasikan tugasnya kepada orang
lain.
i. Kapan waktu pemakaian gelang
1) Gelang identifikasi harus dipakaikan pada saat penerimaan masuk pasien
atau saat pasien memasuki sebuah departemen untuk penanganan atau
pengobatan. Termasuk di dalamnya:
a) Pasien di Instalasi Gawat Darurat yang sudah melewati triage dan
menerima penanganan atau pengobatan.
b) Pasien rawat inap efektif sebagai langkah awal untuk masuk ke dalam
perawatan inap atau departemen.
2) Jika pasien tidak termasuk dalam kategori di atas (contoh, masuk sebagai
pasien rawat jalan yang akan melakukan pemeriksaan) dan terdapat perhatian
terhadap keselamatan pasien, gelang identitas harus dipakai dan dibuka saat
pasien meninggalkan departemen.
j. Bayi baru lahir dan ibu di unit maternitas dan neonatal.
1) Semua bayi baru lahir harus mempunyai satu gelang identifikasi.
2) Sebelum kelahiran, bidan yang membantu proses kelahiran harus melengkapi
gelang identifikasi dan konfirmasi dengan ibu atau pendamping saat

RUMAH SAKIT UMUM KECAMATAN KRAMAT JATI


Nomor Surat Peraturan Tanggal revisi: Tanggal Implementasi:
Direktur: Ditinjau Kembali pada: 1 September 2015
1.771.18/SK-
RSUKKJ/IX/2015
persalinan sebelum dipakaikan pada lengan bayi segera setelah kelahiran
dengan informasi berikut yang ditulis tangan
a) Nama lengkap ibu
b) Nomor rekam medis ibu
c) Tanggal lahir bayi
d) Urutan lahir (contoh, kembar I,kembar II)
3) Periksa semua gelang identifikasi dengan ibu dan birth partner-nya (atau
anggota staf profesional terdaftar jika dibutuhkan) untuk mengkonfirmasi
informasi pada gelang identifikasi sebelum dipakaikan.
4) Sebagai tambahan untuk gelang identifikasi, kartu identifikasi juga harus
terpasang pada box bayi atau incubator dan harus memuat informasi sebagai
berikut:
a) Nama bayi.
b) Nama orang tua.
c) Dokter obgyn dokter anak.
d) Jenis kelahiran.
e) Tanggal dan waktu lahir.
f) Berat lahir.
g) Gastasi.
h) Nomor rekam medis.
i) Nama saudara kandung (jika ada).
5) Bidan atau perawat yang merawat bayi harus memeriksa pada setiap shift
bahwa gelang identifikasi memuat informasi yang benar dan berada pada
tempatnya. Hal ini harus dicatat pada catatan kasus pasien (case note).
k. Pada saat pasien pulang, bidan atau perawat harus melepaskan gelang identifikasi
kedua dan pemeriksaan rinci dengan gelang ibu. Pasien yang tidak memakai gelang
identifikasi.
1) Pasien mungkin enggan atau tidak dapat memakai gelang identifikasi, seperti
mereka yang:
a) Menolak untuk memakai gelang tersebut
b) Gelang tersebut menyebabkan iritasi kulit
c) Gelang tersebut terlalu besar
d) Pasien tersebut melepaskan gelang identifikasinya
2) Jika memungkinkan, pasien harus diinformasikan tentang potensi resiko dari
tidak memakai gelang identifikasi jika tidak mematuhinya, maka mereka harus
membuat surat pernyataan. Hasil diskusi dan alasan pasien tidak memakai
gelang identifikasi harus di catat secara jelas pada rekam medis.
3) Jika pasien tetap menolak untuk memakai gelang identifikasi setelah
mendapatkan penjelasan, hal ini juga harus dicatat pada rekam medis. Hal ini

RUMAH SAKIT UMUM KECAMATAN KRAMAT JATI


Nomor Surat Peraturan Tanggal revisi: Tanggal Implementasi:
Direktur: Ditinjau Kembali pada: 1 September 2015
1.771.18/SK-
RSUKKJ/IX/2015
harus dikomunikasikan kepada semua staf terkait yang terlibat dalam
pelayanan medis pasien. Perhatian yang lebih harus diberikan saat
memberikan obat atau penanganan pada pasien. Pasien tersebut diharuskan
untuk mengidentififkasi diri mereka secara positif sebelum setiap intervensi
klinis dilakukan. Tanggung jawab untuk identifikasi yang benar tetap pada staf
yang merawat pasien saat itu.
l. Prosedur untuk identifikasi pasien
1) Merupakan tanggung jawab dari semua staf medis untuk mengidentifikasi
setiap pasien dan memastikan gelang identifikasi terpasang secepat mungkin
pada saat penerimaan dari ruang perawatan dan setiap pasien di rawat jalan
atau unit gawat darurat yang menjalankan tes, pengobatan :
a) Minta pasien untuk menyebutkan nama lengkap dan tanggal lahir
mereka.
b) Pada penerimaan, pasien diminta juga untuk menyebutkan alamatnya.
c) Periksa hal tersebut dengan gelang identifikasi, maka informasi yang
diberikan harus dicocokkan dengan rekam medis.
2) JANGAN menyebutkan nama dan tanggal lahir pasien, kemudian meminta
konfirmasi atau sangkalan dengan respon ya atau tidak, sebagai contoh:
JANGAN bertanya pada pasien apakah anda tuan jones? pasien mungkin
akan salah dengar dan salah menyetujui.
3) JANGAN PERNAH berasumsi bahwa pasien tersebut berada pada tempat
tidur yang benar seperti nama yang tertera di atasnya.
4) Gunakan dua macam cara identifikasi pasien sebelum memberikan pengobatan
atau prosedur Rumah Sakit Umum Kecamatan Kramat Jati telah memilih dua
cara identifikasi pasien berikut untuk menghasilkan identifikasi dari pasien
sebelum melakukan pengobatan atau prosedur:
a) Nama lengkap pasien
b) Tanggal lahir pasien
c) Nomor rekam medis pasien yang akan digunakan dalam prosedur di bawah
ini:
Obat untuk pasien dari rekam medis farmasi
Pasien yang tidak sadar dimana nama dan tanggal lahir tidak
diketahui
m. Prosedur yang membutuhkan identifikasi dari pasien
1) Identifikasi dari pasien harus dilakukan sebelum melaksanakan setiap
prosedur:

RUMAH SAKIT UMUM KECAMATAN KRAMAT JATI


Nomor Surat Peraturan Tanggal revisi: Tanggal Implementasi:
Direktur: Ditinjau Kembali pada: 1 September 2015
1.771.18/SK-
RSUKKJ/IX/2015
a) Pemberian semua obat
b) Sebelum pengambilan sampel darah atau cairan tubuh pasien atau
specimen lain.
c) Sebelum memberikan penatalaksanaan atau melakukan prosedur.
2) Daftar ini tidak menyeluruh atau eksklusif
3) Sebelum melakukan prosedur, klinis harus mengkonfirmasi, identifikasi dari
pasien yang benar dengan menanyakan pasien (jika mungkin) untuk
menyebutkan nama lengkap mereka, dan tanggal lahir serta mencocokkan
rincian tersebut dengan gelang identifikasi dan rekam medis.
4) Jangan menyebutkan nama dan tanggal lahir pasien dan kemudian meminta
konfirmasi atau sangkalan dengan respon ya atau tidak.
5) Jika pasien tidak mampu untuk menyebutkan nama (contoh anak yang belum
bisa bicara, dysphasia, ketidakmampuan mengekspresikan atau masalah
kapasitas mental, lihat gelang identifikasi, jika mungkin verifikasi informasi
tersebut kepada keluaga, saudara atau anggota staf lain yang familiar dengan
pasien tersebut.
6) Jika keluarga atau yang merawat tidak ada, dua staf klinis akan melakukan
identifikasi positif dan keduanya akan menandatangani daftar dari
dokumentasi yang terkait dengan proses yang membutuhkan pemeriksaan
identifikasi tersebut.
7) JANGAN MELAKUKAN prosedur apapun jika pasien tidak memakai gelang
identifikasi (kecuali jika pasien menolak menggunakan gelang identifikasi)
sebelum prosedur tersebut dimulai. Setiap klinisi yang mengidentifikasi pasien
tanpa gelang identifikasi harus segera menginformasikan kepada perawat
(named nurse).
n. Mengidentifikasi pasien yang melakukan pencitraan.
1) Merupakan tanggung jawab yang utama bagi operator teknisi alat pencitraan
untuk memastikan bahwa pasien benar yang akan dilakukan pemeriksaan
sesuai permintaan yang telah dibuat sebelumnya. Paparan tidak boleh
dilakukan dahulu sampai identifikasi pasien sudah diverifikasi.
2) Jika rincian pasien yang ditulis pada formulir permintaan tidak lengkap atau
belum dilengkapi dengan benar, informasi lebih lanjut harus diperoleh terlebih
dahulu sebelum melaksanakan pemeriksaan. Operator harus mengidentifikasi
pasien dengan benar sebelum melakukan paparan dengan cara:

RUMAH SAKIT UMUM KECAMATAN KRAMAT JATI


Nomor Surat Peraturan Tanggal revisi: Tanggal Implementasi:
Direktur: Ditinjau Kembali pada: 1 September 2015
1.771.18/SK-
RSUKKJ/IX/2015
a) Meminta pasien untuk menyebutkan nama dan tanggal lahir. Jangan
meminta mereka untuk mengkonfirmasi data yang diharapkan menurut
formulir permintaan.
b) Memeriksa data pasien dengan gelang identifikasi.
c) Mencocokkan data tersebut dengan yang tertulis pada formulir permintaan.
Jika data tersebut cocok, lakukan paparan. Jika terdapat lebih dari satu
pasien dengan nama yang sama, periksa ulang dengan menanyakan alamat.
3) Jika pasien rawat inap tiba di radiologi tanpa gelang identifikasi, perawat yang
menemani harus mengkonfirmasi identitas pasien, jika prosedur tersebut
dibutuhkan, pencatatan harus dilengkapi. Jika perawat rawat inap tidak ada,
pasien harus dikembalikan ke kamar rawat dan perawat yang bertugas harus
diberitahu tentang situasi tersebut dan harus melengkapi formulir laporan
insiden.
o. Mengidentifikasi pasien sebelum transfer dan penyerahan pasien selama transfer
dan pemulangan
1) Semua standar prosedur operasi dan pedoman yang berhubungan dengan
transfer dan pemulangan pasien harus menyertakan prosedur identifikasi
pasien.
2) Semua formulir klinis yang berhubungan dengan pasien harus mempunyai
label pasien.
3) Identifikasi pasien harus diketahui selama penyerahan pasien dari satu unit ke
unit lainnya.
4) Jika pasien tidak dapat mengidentifikasi dirinya sendiri selama transfer dan
tidak ada orang yang bertanggung jawab, anggota staf dari lokasi pasien
(contoh: rawat inap atau gawat darurat) harus mewakili pasien untuk
memverifikasi identifikasi pasien di tempat yang baru.
p. Identifikasi dan pemberian stempel dari specimen.
1) Semua wadah specimen, contoh: tabung tes darah TIDAK BOLEH diberi
label sebelum spesimen dimasukkan, kecuali spesimen urin dan fases. Ikuti
proses di bawah ini
a) Verifikasi nama dan tanggal lahir pasien dengan formulir permintaan lab
sebelum mengambil sampel darah atau specimen.
b) Setelah spesimen diambil, verifikasi rincian label dengan pasien dan
dengan formulir permintaan .

RUMAH SAKIT UMUM KECAMATAN KRAMAT JATI


Nomor Surat Peraturan Tanggal revisi: Tanggal Implementasi:
Direktur: Ditinjau Kembali pada: 1 September 2015
1.771.18/SK-
RSUKKJ/IX/2015
c) Tempelkan label yang telah diverifikasi di tabung specimen atau wadah
bersamaan dengan keberadaan pasien.
d) JANGAN MEMBERIKAN LABEL PADA WADAH SPESIMEN
SEBELUM MENGUMPULKAN SAMPEL DAN VERIFIKASI
IDENTITAS.
q. Pasein tidak dikenal
Untuk pasien yang tidak dikenal atau pasien tidak sadar, identifikasi dapat
dilakukan oleh staf gawat darurat, sampai identifikasi yang benar dapat didapatkan.
r. Pasien meninggal
1) Semua pasien yang meninggal harus di identifikasi dengan benar dengan satu
gelang identifikasi.
2) Pada kasus nama pasien tidak diketahui, contoh: karena kecelakaan lalu lintas,
dimana identitas tidak diketahui, gelang identifikasi harus dituliskan TIDAK
DIKENAL LAKI-LAKI/WANITA dan nomor rekam medis, jika tersedia.

s. Gelang identifikasi yang hilang


1) Merupakan tanggung jawab dari klinisi untuk membuka gelang identifikasi
untuk memastikan penggantian gelang identifikasi, mengikuti konfirmasi dari
identitas pasien.
2) Jika gelang identifikasi pasien hilang, identifikasi positif dari pasien harus
dilakukan secepatnya dan penggantian gelang identifikasi harus dipasang
dengan aman dipergelangan tangan atau anggota tubuh lainnya, orang yang
bertugas saat itu harus diinformasikan dan harus melengkapi formulir laporan
insiden.
3) Tindakan yang akan dilakukan bila gelang identifikasi bayi hilang:
a) Jika gelang identifikasi hilang, maka petugas kesehatan yang terdaftar
harus mendapatkan semua dokumen yang terkait dan dengan kehadiran ibu
dan perawat lain.
b) Dokumentasi terkait di dapatkan untuk bayi di dapatkan dengan gelang
identifikasi yang hilang dan dengan kehadiran ibu, tindakan berikut
dilakukan:
Catatan bayi telah di periksa.
Gelang identifikasi yang baru telah dilengkapi

RUMAH SAKIT UMUM KECAMATAN KRAMAT JATI


Nomor Surat Peraturan Tanggal revisi: Tanggal Implementasi:
Direktur: Ditinjau Kembali pada: 1 September 2015
1.771.18/SK-
RSUKKJ/IX/2015
4) Petugas kesehatan yang terdaftar harus mencatat di dokumen terkait, tanggal
waktu dari pemakaian pulang gelang identifikasi dengan tanda tangan perawat
setelah mencocokan dengan ibu dan partner (jika ada ).
t. Pelepasan gelang identifikasi
1) Gelang identifikasi harus di pakai oleh pasien selama penerimaan dan hanya
akan dilepas sebagai bagian dari proses pemulangan formal pasien.
2) Perawat yang bertanggung jawab terhadap perawatan pasien pada saat
keberangkatan dari kamar rawat atau departemen, juga bertanggung jawab atas
pelepasan gelang identifikasi pasien. Gelang identifikasi dapat dilepas saat
semua proses pemulangan seperti penyerahan obat dan penjelasan perawatan
selanjutnya telah di berikan kepada pasien, keluarga atau orang yang merawat.
3) Harus ada alasan yang sah untuk melepas gelang identifikasi pasien sebelum
pemulangan, contoh : lokasi gelang berada pada tempat yang akan dilakukan
prosedur, merupakan tanggung jawab klinisi yang melepaskan gelang tersebut
untuk memastikan penggantian gelang identifikasi, untuk konfirmasi identitas
pasien.
u. Pelaporan kesalahan identifikasi pasien
1) Jika terdapat kesalahan atau misidentifikasi, ambil tindakan yang cepat untuk
memastikan keamanan pasien dan mencegah munculnya situasi yang
merugikan. Jika informasi di gelang identifikasi tidak benar, maka ralat
kesalahan yang ada secepatnya pada demografik pasien di sistem IT.
2) Orang yang menemukan kesalahan tersebut harus menginformasikan kepada
perawat yang bertugas dan melengkapi formulir laporan insiden dan insiden
diinvestigasi sejalan dengan kebijakan pelaporan insiden Rumah Sakit Umum
Kecamatan Kramat Jati.
3) Merupakan hal yang krusial bahwa setiap kelemahan dari sistem diidentifikasi
secara menyeluruh sehingga risiko dapat dikurangi atau dihilangkan. Contoh:
a) Stiker pasien yang salah di holdrecord
b) Informasi yang salah pada gelang identifikasi
c) Tidak adanya gelang identifikasi pada pasien
d) Misidentifikasi dari dokumen pada holdrecord
e) Misidentifikasi dari x-rays
f) Misidentifikasi dari laporan investigasi
g) Misidentifikasi perjanjian
h) Pendaftaran ganda di sistem

RUMAH SAKIT UMUM KECAMATAN KRAMAT JATI


Nomor Surat Peraturan Tanggal revisi: Tanggal Implementasi:
Direktur: Ditinjau Kembali pada: 1 September 2015
1.771.18/SK-
RSUKKJ/IX/2015
4) Hal ini akan termasuk insiden yang muncul sebagai hasil dan misidentifikasi
atau kesalahan dari identitas, dengan atau tanpa bukti, dan juga kejadian near
miss dimana misidentifikasi atau kurangnya identifikasi yang dideteksi
sebelum prosedur dilakukan.

7. PELATIHAN DAN IMPEMENTASI


a. Pelatihan prosedur identifikasi pasien harus dimasukkan ke dalam program
orientasi unit/ departemen klinis.
b. Identifikasi pasien dengan benar harus dimasukkan ke dalam pelatihan program
untuk semua perawat baru.
c. Semua pelayanan kesehatan harus menghadiri in-service dari kebijakan ini
paling tidak satu kali dalam satu tahun. Manajer klinis dan kepala bidang
disetiap area bertanggung jawab untuk memastikan pelatihan tersebut
dilakukan.
d. Untuk obyektif dan target dari pelatihan lihat lampiran 7

8. PEMANTAUAN DAN KEPATUHAN


a. Kepatuhan terhadap kebijakan ini adalah wajib untuk semua staf yang
memberikan pelayanan atau pengobatan kepada pasien.
b. Pemantaun dari kepatuhan di tingkat lokal adalah tanggung jawab dari kepala
unit. Ketidakpatuhan harus dilaporkan pada doter penanggung jawab monitoring
dan rencana tindakan akan dibuat untuk meningkatkan kepatuhan.
c. Audit dari kepatuhan dimasukkan ke dalam program audit klinis dan dilakukan
setiap bulan oleh tim Panitia Akreditasi, Keselamatan, Mutu Dan Pengendalian
Infeksi. Audit dari kepatuhan akan menjadi bagian dari rencana audit tahunan
dan dikirimkan kepada Panitia Akreditasi, Keselamatan, Muti dan Pengendalian
Infeksi.
d. Hasil dari audit akan diberikan kepada Panitia Akreditasi, mutu dan keselamatan
pasien yang akan mengkaji semua insiden yang berhubungan dengan
misidentifikasi pasien setiap 6 bulan sekali.

9. REFERENSI
a. Australian Commission of Safety and quality of Healthcare : Specification for
Indentification Band. URL :
http://www.health.qov.au/internet/safety/publishing.nsf/Content/EAC2DBC0F5
4777B574DEO 0111873/$File/Specs-Pat1D-Band.pdf

RUMAH SAKIT UMUM KECAMATAN KRAMAT JATI


Nomor Surat Peraturan Tanggal revisi: Tanggal Implementasi:
Direktur: Ditinjau Kembali pada: 1 September 2015
1.771.18/SK-
RSUKKJ/IX/2015
b. National Health Service (NHS), National Patient Safety Agency (2007) Safe
Patient Identification. URL : http://www.npsa.nhs.uk/patientsafety/alert-and-
directive/directive/patient-identifacation/
c. WHO/JCI (2007) Patient Safety Solution: Patieny identification. URL
http://www.ccforpatientsafety.org/fpdf/presskit/PS-Solution2.pdf
d. Policy for identification of patients, Shelffield NHS Primary Care Trust,
February 2008
e. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1691/MENKES/PERNIII/2011

RUMAH SAKIT UMUM KECAMATAN KRAMAT JATI


Nomor Surat Peraturan Tanggal revisi: Tanggal Implementasi:
Direktur: Ditinjau Kembali pada: 1 September 2015
1.771.18/SK-
RSUKKJ/IX/2015
Lampiran 1 - Definisi/ Daftar istilah

Istilah Definisi
Pelayan kesehatan Termasuk professional medis, perawat dan petugas
kesehatan (radiographer, teknisi laboratorium).
Gelang identifikasi Nama yang diberikan untuk strip plastik semi permanen
yang melampirkan nama, tanggal lahir, nomor rekam medis
pasien dan dipakai mengelilingi pergelangan tangan atau
pergelangan kaki pasien untuk tujuan identifikasi.
Named nurse Perawat yang dialokasikan untuk merawat pasien tertentu
pada suatu shift.
Identifikasi positif Identifikasi positif termasuk :
i. Meminta pasien untuk menyebutkan nama lengkap
dan tanggal lahir mereka dan identitas lain misalnya
alamat.
ii. Selalu periksa informasi ini dengan gelang
identifikasi, yang harus diucapkan dengan benar.
iii. Jangan menyebutkan nama dan tanggal lahir pasien
dan kemudian meminta informasi atau sangkalan
dengan respon ya atau tidak
iv. Jangan bertanya pada pasien apakah anda tuan
jones?
Pasien mungkin akan salah dengar dan salah
menyetujui
v. Jangan pernah berasumsi bahwa pasien tersebut
berada pada tempat tidur yang benar seperti nama
yang tertera diatasnya

Staf Staf termasuk :


1. Semua dokter pesialis
2. Semua dokter
3. Perawat

RUMAH SAKIT UMUM KECAMATAN KRAMAT JATI


Nomor Surat Peraturan Tanggal revisi: Tanggal Implementasi:
Direktur: Ditinjau Kembali pada: 1 September 2015
1.771.18/SK-
RSUKKJ/IX/2015
4. Petugas kesehatan professional
5. Semua teknisi laboratorium
6. Semua radiologis

Lampiran 2- tanggung jawab dan jangka waktu untuk aplikasi gelang identifikasi

Kategori pasien Kewajiban staf Jangka waktu


Pasien rawat inap Perawat yang menerima Segera setelah pasien
pasien diterima
Departemen gawat darurat Perawat yang menerima Segera setelah paisen di
pasien terima departemen tersebut
Ruang melahirkan / bayi Bidan yang menangani ibu Segera setelah kelahiran
baru lahir dan bayi
Pasien anak Perawat yang menerima Segera setelah pasien
pasien diterima ke departemen
tersebut
Pasien yang dibawa sudah Perawat di unit gawat darurat Segera setelah pasien
dalam keadaan meninggal di diterima di unit gawat darurat
gawat darurat
Penggantian gelang Semua staf klinis yang Segera setelah gelang
identifikasi bertanggung jawab untuk identifikasi dilepas atau tidak
pelepasan atau yang mungkin pada kesempatan
memberikan perawatan awal
kepada pasien
LAMPIRAN 3- label untuk ditempatkan diinkubator/box bayi

Nama Bayi: Nama orang tua:


Tanggal dan waktu lahir:
Nomor rekam medis:
Tipe kelahiran: Dokter obgyn/ dokter anak:
Berat lahir: Perawat:
Gestasi:
Nama saudara kandung (jika ada):

RUMAH SAKIT UMUM KECAMATAN KRAMAT JATI


Nomor Surat Peraturan Tanggal revisi: Tanggal Implementasi:
Direktur: Ditinjau Kembali pada: 1 September 2015
1.771.18/SK-
RSUKKJ/IX/2015
Lampiran 4 ringkasan identifikasi pasien

Pasien masuk ke Rumah Sakit Umum Kecamatan Kramat Jati

Melalui UGD sebagai pasien UGD atau


melalui poliklinik

Apakah pasien memiliki catatan di medical record (MR)

RUMAH SAKIT UMUM KECAMATAN KRAMAT JATI


Nomor Surat Peraturan Tanggal revisi: Tanggal Implementasi:
Direktur: Ditinjau Kembali pada: 1 September 2015
1.771.18/SK-
RSUKKJ/IX/2015
Ya Tidak

Identitas pasien diperiksa berdasarkan data MR. gelang rincian pasien telah ditanyakan melalui formulir
identitas dilengkapi dan berisi nama lengkap, tanggal lahir admission. Gelang identitas telah dilengkapi, dan
dan no MR, rincian tersebut diperiksa langsung ke pasien diperiksa dengan pasien

Gelang identitas sudah dipasang pada pergelangan tangan pasien, biasanya pada tangan yang dominan, contoh tangan untuk
menulis

Gelang identitas pasien telah diperiksa, meminta pasien untuk menyebutkan nama dan tanggal lahirnya, sebelum intervensi
berikut:
Pengambilan sampel darah
Pengambilan sampel cairan tubuh pasien pemberian semua obat
Transport atau transfer dari pasien rawat inap
X-ray dan prosedur pencitraan
Dua professional harus memeriksa identitas dari pasien

Gelang identitas harus diperiksa pada setiap pergantian shift oleh perawat pada shift
berikutnya untuk memastikan gelang tersebut terpakai dengan baik dan terbaca. Ganti gelang
tersebut jika terdapat perubahan atau kesalahan rincian data. Jangan di coret atau ditimpa

Lepaskan gelang identitas pada saat


pasien akan pulang dari ruang rawat
inap atau unit tertentu
Lampiran 5 informasi untuk staf mengenai identifikasi pasien

Mengapa misidentifikasi muncul?

Proses identifikasi pasien dengan benar merupakan tantangan pada rumah sakit karena
jumlah dari intervensi yang kompleks yang terdapat pada pasien, mulai dari pemberian obat,
phlebotomy, sampai prosedur invasive yang kompleks.

Intervensi dapat dilakukan di lokasi yang bervariasi dan diberikan oleh tim besar dari staf
klinis dan non klinis, yang berkerja secara shift.

RUMAH SAKIT UMUM KECAMATAN KRAMAT JATI


Nomor Surat Peraturan Tanggal revisi: Tanggal Implementasi:
Direktur: Ditinjau Kembali pada: 1 September 2015
1.771.18/SK-
RSUKKJ/IX/2015
Kita menangani paisen yang sakit berat yang dapat merasa takut dan bingung. Pasien yang
mempunyai hambatan untuk melakukan komunikasi yang baik, tidak selalu mampu untuk
menjawab pertanyaan mengenai identitas

Tingkat aktifitas dari pekerja pelayan kesehatan dapat membuat mereka berfikir untuk
mengambil jalan pintas, termasuk memeriksa identitas pasien.

HATI-HATI!!

Penggunaan konvensional dari gelang identifikasi bukan informasi. Beberapa pasien tidak
mendapatkan gelang identifikasi saat itu juga. Walaupun gelang identifikasi sudah ada, sangat
mudah untuk melakukan protocol untuk identifikasi pasien dengan tidak benar.

Satu dari kesalahan utama adalah label. Label ditempatkan pada formulir permintaan,
formulir rujukan, daftar pemberian obat atau formulir persetujuan dan dapat menyebabkan
konsekuensi bencana bagi pasien. Jika hasilnya menyebabkan bencana bagi pasien, maka
mungkin akan berpengaruh besar pada klinisi yang terlibat. Staf klinis harus selalu
memastikan bahwa label yang digunakan berhubungan dengan pasien yang benar.

Jadi JANGAN berjalan-jalan dengan label dari beberapa pasien dikantong seragam
anda- itu adalah resep untuk terjadi bencana !

Apa yang dapat anda lakukan terhadap hal itu?

Jangan pernah puas.Misidentifikasi pasien mungkin terjadi pada derajat yang lebih besar atau
lebih kecil setiap harinya.

Selalu ambil sedikit waktu lebih untuk memuaskan diri bahwa anda telah menangani pasien
yang benar untuk intervensi apapun yang akan dilakukan

Jangan bergantung pada pasien untuk mengidentifikasi diri mereka sendiri secara benar tanpa
gelang identifikasi. Beberapa pasien akan setuju apapun yang anda ucapkan! Gunakan
dengan baik label dan gelang identifikasi.

RUMAH SAKIT UMUM KECAMATAN KRAMAT JATI


Nomor Surat Peraturan Tanggal revisi: Tanggal Implementasi:
Direktur: Ditinjau Kembali pada: 1 September 2015
1.771.18/SK-
RSUKKJ/IX/2015
Lampiran 6 yang boleh dan tidak boleh dilakukan

Boleh dilakukan Tidak boleh dilakukan


Lakukan identifikasi pasien dengan benar Jangan membaca rincian pasien kepada
pada saat penerimaan. Langkah awal paling mereka dan meminta mereka secara pasif
penting adalah identifikasi pasien sesegera setuju dengan anda. Minta pasien untuk
mungkin saat pasien mulai berinteraksi menyebutkan data lengkap mereka
dengan rumah sakit. Sejauh identifikasi
pasien menjasi perhatian, data akan sama
baiknya dengan informasi dari pendaftaran
Lakukan kepastian bahwa anda mempunyai Jangan menerima bahwa pasien menunjuk
nama lengkap dari akte lahir pasien. Banyak kearah papan nama diatas tempat tidur
pasien akan memberikan nama yang mereka mereka sebagai tanda bahwa hal yang
tau contoh, mary yang dikenal oleh temannya diucapkan benar. Bicara pada pasien dan
sebagai molly. Hal ini tidak dapat di terima. periksa
Lakukan penulisan dikenal sebagai pada Jangan mengambil darah dari pasien tanpa
tempat dibawah nama sesuai akte lahir, yang memeriksa rincian pasien pada formulir
mana mereka lebih akan merespon bila permintaan yang sudah dilengkapi.
dipanggil dengan nama dari dikenal
sebagai
Lakukan pemeriksaan ulang dengan pasien Jangan menempel label pada botol sampel
bahwa semua data yang ditulis adalah benar. sebelum anda mengambil darah. Perhatian
anda akan terbagi sebelum anda
menyelesaikan tugas tersebut.
Lakukan pemeriksaan ulang dengan pasien Jangan melakukan dua tugas sekaligus dalam
bahwa semua data yang ditulis pada gelang waktu yang sama contoh, mengambil darah
identifikasi adalah benar dari beberapa pasien dan menempelkan label
setelah semuanya selesai atau mengisi
formulir permintaan untuk beberapa pasien
dalam waktu bersamaan
Lakukan pemeriksaan secara regular Jangan melakukan tugas jauh dari pasien.
mengenai kebenaran informasi dari gelang Coba untuk mengisi formulir permintaan dan
identifikasi. Gantikan setiap gelang, jika selesaikan tugas di samping tempat tidur

RUMAH SAKIT UMUM KECAMATAN KRAMAT JATI


Nomor Surat Peraturan Tanggal revisi: Tanggal Implementasi:
Direktur: Ditinjau Kembali pada: 1 September 2015
1.771.18/SK-
RSUKKJ/IX/2015
beberapa bagian dari data pasien tersebut pasien
salah.
Lakukan selalu pemeriksaan rincian dari Jangan mencetak label addressograph
pasien walaupun anda berfikir anda telah berlebihan dari yang dibutuhkan
mengenalnya dengan baik. Seseorang
mungkin menulis obat yang salah pada kaki
tempat tidur.
Lakukan pemeriksaan ulang secara verbal
dan fisik bahwa data dari pasien cocok
dengan data pada formulir permintaan yang
telah dilengkapi, terutama jika anggota lain
dari pelayanan kesehatan telah melengkapi
formulir tersebut
Lakukan perhatian pada pasien rawat jalan.
Beberapa pasien akan mengaku sebagai
orang lain hanya untuk melompati urutan
antrian! Maka jika ada mary ann smith (dan
rincian demografik yang lengkap), pastikan
bahwa benar mary ann smith
(dan rincian demografi yang lengkap) yang
masuk untuk menemui konsultan
Lakukan penempelan label pada sampel yang
diambil dari pasien segera setelah sampel
dimasukkan kedalam wadah, sebelum
meninggalkan tempat tidur pasien

PENTING

Periksa registrasi ganda pasien


Pasien dapat memberikan nama dan alamat yang berbeda lebih dari satu

RUMAH SAKIT UMUM KECAMATAN KRAMAT JATI


Nomor Surat Peraturan Tanggal revisi: Tanggal Implementasi:
Direktur: Ditinjau Kembali pada: 1 September 2015
1.771.18/SK-
RSUKKJ/IX/2015
Lampiran 7 obyektif dan target pelatihan

Tujuan dari pelatihan /program komunikasi Untuk memastikan semua staf di Rumah
Sakit Umum Kecamatan Kramat Jati
mengetahui tentang kebijakan identifikasi
pasien
Grup target Semau staf yang telibat dalam proses
pelayanan pasien
Metodologi Pelatihan internal komunikasi verbal

Komunikasi atau penyampaian traning Ahli internal (staf senior yang


berpengalaman)
Pengukuran Memastikan 100 % kepatuhan terhadap
Keberhasilan: hasil kebijakan melalui audit 2 tahun sekali
Belajar dan / atau
tujuan

Penilaian efektifitas Mengurangi jumlah insiden identifikasi


pasien
Tanggal mulai & penyelesaian rencana Mulai :
pelatihan/ communication

Lampiran 8 audit tools

Audit tool untuk pengetahuan staf tentang gelang identifikasi pasien

(semua staf setidaknya setahun sekali sejalan dengan spesifikasi kalender auditnya
harus melengkapi audit tool ini ) formulir ini harus dilengkapi dan dikembalikan
kepada anggota staf yang melakukan audit di area kerja anda

RUMAH SAKIT UMUM KECAMATAN KRAMAT JATI


Nomor Surat Peraturan Tanggal revisi: Tanggal Implementasi:
Direktur: Ditinjau Kembali pada: 1 September 2015
1.771.18/SK-
RSUKKJ/IX/2015
1
Informasi apa yang dimasukkan ke gelang identifikasi? (lingkari satu atau lebih)
a. Nama pasien
b. Tanggal lahir
c. Nomor rekam medis
2
Seberapa sering gelang identifikasi pasien diperiksa?
a. Setiap hari
b. Setiap minggu
c. Setiap bulan
d. Tidak diperiksa
e. Tidak tahu
f. Lainnya
3
Apakah dua dari identitas pasien yang digunakan untuk identifikasi positif pasien?

4
Bagaimana anda melakukan identifikasi pada pasien?

5
Kapan anda melakukan identifikasi pada pasien?

6
Apa yang terjadi jika kesalahan di temukan contoh, nama pada gelang hilang atau tidak
dapat dibaca atau tidak lengkap?

7
Apa yang terjadi bila pasien menolak atau tidak dapat memakai gelang identifikasi?

8
Apa yang terjadi jika muncul kesalahan ?

RUMAH SAKIT UMUM KECAMATAN KRAMAT JATI


Nomor Surat Peraturan Tanggal revisi: Tanggal Implementasi:
Direktur: Ditinjau Kembali pada: 1 September 2015
1.771.18/SK-
RSUKKJ/IX/2015

Anda mungkin juga menyukai