Antrakosis Paru : Evaluasi Penyebab Potensial

Abstrak
Antrakosis adalah perubahan pigmen menjadi hitam pada bronkus yang dapat menyebabkan
destruksi dan deformitas pada bronkus (antrakofibrosis). Sebuah studi prospektif, case control
dilakukan untuk mengevaluasi penyebab antrakosis pada 190 subjek yang dirujuk dengan
berbagai indikasi. Umur pasien berkisar 10-85 tahun. 46% pasien laki-laki adalah petani dan
27% adalah pekerja. Sedangkan 91% wanita adalah ibu rumah tangga. Selama prosedur
bronkoskopi, perhatian difokuskan pada plak antrakotik, deformitas bronkus, infiltrasi dan
vegetasi. Broncho-alveolar lavage dilakukan selanjutnya untuk pemeriksaan sitologis.
Pemeriksaan Basil Tahan Asam (BTA) dan kultur dilakukan pada setiap subjek. Tidak ada
hubungan antara paparan kerja terhadap debu dan dua jenis antrakosis (plak antrakotik dan
antrakofibosis). Pada pasien antrakosis 81% adalah bukan perokok. Penemuan pada bronkoskopi
adalah plak antrakotik 21% dan antrakofibrosis 12%. Pemeriksaan sputum ditemukan makrofag
mengandung butiran antrakosis 71%. Pasien antrakosis 21% positive tuberkulosis yang tidak
jauh berbeda dengan subjek yang tidak menderita antrakosis. Dari 40 pasien dengan plak
antrakotik dan 22 pasien antrakofibrosis, hanya dua dan satu pasien yang terbukti menderita
karsinoma bronkogenik yang secara statistik
Introduksi
Antrakosis adalah perubahan pigmen menjadi hitam pada bronkus yang dapat menyebabkan
destruksi dan deformitas pada bronkus (antrakofibrosis). Antrakosis dianggap sebagai temuan
jinak bronkus pada saat prosedur bronkoskopi dan jarang ditemukan pada negara berkembang.
Ada bukti anekdotal bahwa penyakit ini semakin lazim di wilayah kami. Penyakit ini merupakan
penyebab utama obstruksi bronkus utama dan dapat menyebabkan gejala pernapasan yang parah
seperti batuk, sulit bernapas, dan kecenderungan infeksi. Gambaran histopatologi yang
didapatkan antrakotik granul didalam dan diluar makrofag, edema, dan tersebar sel-sel
inflamasi.istilah antrakosis sering dipakai pada penambang batu bara dan jarang pada warga
perkotaan, akan tetapi berdasarkan pengalaman beberapa dokter penyakit ini tidak hanya
disebabkan oleh paparan lingkungan atau perokok. Penyakit infeksi dan keganasan terlibat
sebagai latar belakang penyakit antrakosis. Objektif dari penelitian ini untuk mengetahui
hubungan antara antrakosis dan faktor predisposisi diatas.