Anda di halaman 1dari 8

ISSN: 2088-8201

EVALUASI KUALITAS RUANG PUBLIK TERPADU RAMAH ANAK


(STUDI KASUS : RPTRA MELATI DURI PULO)

Ati Muliawati1, Budi Susetyo2

Program Studi Arsitektur, Universitas Mercu Buana,


Jakarta-Indonesia
Email: 1ati.muliawati@yahoo.com; 2 b2susetyo@yahoo.com

1
Mahasiswa Program Studi Arsitektur Universitas Mercu Buana, Jakarta
2
Dosen Program Studi Arsitektur Universitas Mercu Buana, Jakarta

ABSTRAK
Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) merupakan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang
didesain dengan konsep modern yang ramah anak dengan dilengkapi berbagai sarana prasarana
pendukung. RPTRA Melati Duri Pulo menjadi salah satu dari 65 RPTRA yang telah terbangun di DKI
Jakarta dari target 123 pembangunan RPTRA. Konsep ramah anak yang diterapkan pada ruang
publik kerap kontradiksi dengan fakta yang ditemui di lapangan sehingga berpotensi membahayakan
anak dalam beraktivitas di ruang publik. Oleh karena itu, evaluasi kualitas RPTRA menjadi metode
yang tepat digunakan dalam penelitian ini. Metode yang digunakan dalam mengolah data adalah
pendekatan kuantitatif sementara dalam penyajian hasil menggunakan pendekatan kualitatif
deskriptif. Instrumen penelitian yang digunakan adalah observasi langsung dengan lembar
observasi, kuesioner, wawancara, dokumentasi dan pengamatan aktivitas anak-anak. Terdapat
enam kriteria yang diperoleh dari penelitian ini yaitu keselamatan, kesehatan, keamanan,
kenyamanan, daya tarik dan aksebilitas. Berdasarkan hasil evaluasi RPTRA Melati Duri Pulo
terdapat perbedaan antara hasil evaluasi berdasarkan observasi menggunakan standar taman
ramah anak dengan hasil berdasarkan kuesioner melalui persepsi orang tua. Perbedaan ini
menunjukan bahwa standar yang digunakan dalam observasi masih lebih tinggi dibandingkan
dengan persepsi orang tua.
Kata Kunci : RPTRA, Evaluasi Kualitas, Ramah Anak

ABSTRACT
Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) is open space which designed with the modern
concept of child-friendly with supporting infrastructure. RPTRA Melati Duri Pulo be one of 65 RPTRA
who has awakened in Jakarta of the target 123 RPTRA development. Child-friendly concept as
applied to public space is often a contradiction with the fact that encountered in the field that could
potentially harm the child in activities in public spaces. Therefore, the evaluation of the quality of
RPTRA be the exact method used in this study. The method used in data processing is the
quantitative approach while the presentation of the results using a qualitative approach. The research
instrument used was direct observation using observation sheets, questionnaires, interviews,
documentation and observation of children's activities. There are six criteria derived from this study
include safety, health, security, comfort, attractiveness and accessibility. Based on the evaluation
RPTRA Bed Duri Pulo there is a difference between the results of the evaluation based on
observations using the standard child-friendly garden with results based on a questionnaire by the
perception of parents. This difference shows that the standard used in the observation is still higher
than the perception of parents.
Keyword: RPTRA, Quality Evaluation, Child Friendly

Ati Muliawati, Evaluasi Kualitas Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (Studi Kasus : RPTRA Melati
Duri Pulo) 1
Jurnal Arsitektur, Bangunan, & Lingkungan | Vol.5 No.2 2016 : 59-

1. PENDAHULUAN Sementara dokumentasi sebagai data


pendukung.
Ruang Publik Terpadu Ramah Anak
(RPTRA) merupakan program Pemda DKI 2. Survey Data Sekunder
Jakarta dalam mengatasi masalah Survei sekunder dilakukan melalui
keterbatasan Ruang Terbuka Hijua (RTH) pengumpulan data dari studi pustaka
yang masih minim. RPTRA memiliki kelebihan dan acuan standar.
dibandingkan taman biasa, karena dilengkapi
ruang interaksi bagi anak-anak maupun Adapun pengolahan data dilakukan
remaja. Tujuan dibangunnya RPTRA adalah pendekatan kuantitatif dengan uji validitas, uji
sebagai fasilitas masyarakat yang dapat reliabilitas dan nilai interval. Pada hasil
digunakan dan dimanfaatkan sebagai pusat pembahasan disajikan dengan penjabaran
interaksi publik sekaligus sebagai media pendekatan kualitatif deskriptif.
pembelajaran dan pengembangan minat dan
bakat yang aman serta baik untuk anak-anak. Lokasi penelitian berada di Jalan Petojo
RPTRA Melati Duri Pulo menjadi salah Barat V, RT 12 RW 01, Kelurahan Duri Pulo,
satu dari 65 RPTRA yang telah terbangun di Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat.
DKI Jakarta dari target 123 pembangunan
RPTRA sehingga artinya akan ada 58 RPTRA
yang akan dibangun. Pada RPTRA Melati
Duri Pulo ditemui belum ramah bagi anak-
anak. Seperti alat permainan yang tersedia
kerap ditemui rusak namun masih digunakan
oleh anak padahal kondisi tersebut
membahayakan anak ataupun penerangan
yang masih minim sehingga membahayakan
aktivitas anak. Ruang publik yang Pemda DKI
Jakarta gagaskan ramah terhadap anak
nampaknya belum berjalan dengan
semestinya.
Dalam upaya pengoptimalan dari
fungsi RPTRA maka perlu dilakukannya
evaluasi terhadap kualitas RPTRA yang saat Gambar 1. Lokasi penelitian
ini telah terbangun di Jakarta. Evaluasi Sumber : Google Earth yang Dimodifikasi, 2017
tersebut membahas mengenai aspek fisik
RPTRA. Tujuan penelitian adalah mengetahui
sejauh mana kualitas RPTRA Melati Duri Pulo 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
sebagai ruang publik yang layak anak. Evaluasi kualitas RPTRA Melati Duri
Pulo meliputi aspek teknis menyangkut pada
2. METODOLOGI kondisi fisik, dimana pada tahap ini dapat
Metode pada penelitian ini melalui memperlihatkan kondisi fisik RPTRA yang
pendekatan kuantitatif, kualitatif deskriptif. sebenarnya. Tahap evaluasi pada aspek
Populasi yang digunakan adalah orang tua teknis terfokus pada penilaian berdasarkan :
yang menemani anaknya mengunjungi Keselamatan
RPTRA Melati Duri Pulo menggunakan Kesehatan
metode sampel acak (proportional random Keamanan
sampling). Teknik Pengumpulan Data pada Kenyamanan
penelitian ini terdiri dari : Daya Tarik
Aksebilitas
1. Survei Data Primer 4.1. Hasil Analisa Observasi
Survei data primer terdiri dari Penilaian yang dilakukan dipandu
observasi, kuesioner, wawancara dan dengan skala penilaian (rating scale), yaitu :
dokumentasi. Obserasi dilakukan 1: Jauh dari standar
melalui lembar observasi. Responden 2: Di bawah standar
yang dipilih untuk kuesioner adalah 3: Sesuai standar
orang tua yang menemani anaknya 4: Di atas standar
berkunjung terdiri dari 30 responden. Berikut adalah hasil dari observasi yang
Wawancara dilakukan kepada telah dilakukan pada RPTRA Melati Duri Pulo
pengelola RPTRA dan anak-anak. :
Ati Muliawati, Evaluasi Kualitas Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (Studi Kasus : RPTRA Melati
Duri Pulo) 2
ISSN: 2088-8201

Tabel 1. Hasil Observasi


Skala
Sub Variabel Kriteria
Penilaian
Keselamatan Lokasi taman bermain anak memanfaatkan ruang publik yang tidak 3
menimbulkan bahaya atau mengancam keselamatan anak-anak.
Tata letak taman bermain anak didasari zonasi aktivitas bermain aktif-pasif, 3
kelompok umur dan jenis permainan.
Terdapat signage (penandaan atau simbol) untuk ruang publik bermain anak 1
yang melayani segala umur sehingga terdapat pengelompokan jenis
permainan dalam setiap kelompok umur.
Material alat bermain sebaiknya terbuat dari karet, apabila terbuat dari selain 3
karet maka elemennya tidak rusak dan tidak berkarat.
Alat bermain yang terbuat dari struktur kayu harus diperhatikan untuk 3
menghindari masalah cuaca terkait seperti serpihan karena pecahannya dapat
menyebabkan cedera serius pada anak-anak.
Elemen atau bagian-bagian alat bermain lengkap, misalnya seperti tangga 1
yang hilang pada permainan perosotan akan menyebabkan bahaya.
Area pinggir dan pojokan alat bermain harus dibentuk dengan tingkat 3
kelengkungan tinggi dan dihindari bentuk yang tajam dan membentuk sudut.
Permukaan yang diperkenankan sebagai zona jatuh terbuat dari pasir, serat 3
kayu sintetis, pea gravel (batu koral kecil), shredded tires (sobekan/parutan
ban) sedangkan yang tidak diperkenankan adalah aspal, beton, rumput dan
tidak kotoran.
Permukaan pada jalur pedestrian harus stabil, kuat, tahan cuaca, bertekstur 3
halus tetapi tidak licin.
Hindari sambungan atau gundukan pada permukaan pada pedestrian kalaupun 3
terpaksa ada, tingginya harus tidak lebih dari 1,25 cm.
Jalur pedestrian harus bebas dari pohon, tiang rambu-rambu, lubang 2
drainase/gorong-gorong dan benda-benda lainnya yang menghalangi.
Kesehatan Lokasi taman bermain tidak ditempatkan pada area dengan tingkat gangguan 3
kesehatan yang tinggi terutama polusi udara, air, bunyi, penciuman (bau) yang
dapat mempengaruhi aktivitas bermain anak.
Lokasi berada jauh dari tempat pembuangan, pembakaran dan pengolahan 3
sampah.
Terdapat drinking fountain, penerangan, meja dan bangku serbaguna, tempat 2
sampah dan toilet.
Tempat sampah diletakkan dalam jarak tertentu misalnya tiap 15-20 meter. 3
Jenis tempat sampah dibedakan untuk sampah kering dan basah. 4
Drainase dibuat tegak lurus dengan arah jalur dengan kedalaman maksimal 2
1,5 cm, mudah dibersihkan dan perletakan lubang dijauhkan dari tepi ramp.
Keamanan Penempatan (pohon, tiang dsb) tidak menghalangi visibility orang tua saat 1
mengawasi anaknya.
Pagar pengaman terbuat dari perdu, besi, tembok atau semak-semak. 4
Lampu terdapat di berbagai lokasi anak-anak dan orang tua beraktivitas. 2
Lampu pejalan kaki dengan tinggi 4-6 meter. 3
Jarak penempatan lampu pejalan kaki 10-15 meter. 1
Ram harus diterangi dengan pencahayaan yang cukup sehingga membantu 3
penggunaan ram saat malam hari.
Ram harus dilengkapi dengan pegangan rambatan (handrail) yang dijamin 1
kekuatannya dengan ketinggian 65 - 80 cm.
Kenyamanan Luas taman ini minimal 0,30 m2 perpenduduk kelurahan, dengan luas minimal 1
taman 9.000 m2.
Terdapat pembagian lokasi permainan yang ternaungi dan yang terbuka 3
sehingga terkena sinar matahari dapat secara langsung.
Tersedia fasilitas penunjang dan perlindungan dari hujan, matahari, angin. 3
Adanya tempat duduk di setiap lokasi pengguna beraktivitas. 3
Terdapat area istirahat berupa tempat duduk di bagian tepi jalur pedestrian. 3
Tersedianya fasilita rest area yang dapat digunakan untuk beristirahat setelah 3
bermain maupun area tunggu bagi orang tua dan pendamping lainnya.
Tempat duduk diletakkan pada lokasi yang teduh dan terang. 2
Jika terdapat ramp, maka kemiringan maksimum 6, dengan perbandingan 2
antara tinggi dan kelandaian 1:10.

Ati Muliawati, Evaluasi Kualitas Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (Studi Kasus : RPTRA Melati
Duri Pulo) 3
Jurnal Arsitektur, Bangunan, & Lingkungan | Vol.5 No.2 2016 : 59-

Lebar minimum dari ram adalah 95 cm tanpa tepi pengaman, dan 120 cm 2
dengan tepi pengaman.
Daya Tarik Terdapat unsur vegetasi dan air. 3
Luas area yang ditanami tanaman (ruang hijau) minimal seluas 80% - 90% dari 2
luas taman, sisanya dapat berupa pelataran yang diperkeras sebagai tempat
melakukan berbagai aktivitas.
Terdapat minimal 25 (dua puluh lima) pohon pelindung dari jenis pohon kecil 4
atau sedang untuk jenis taman aktif dan minimal 50 (lima puluh) pohon
pelindung dari jenis pohon kecil atau sedang untuk jenis taman pasif.
Terdapat ruang terbuka yang dapat mengakomodasi kegiatan anak yang aktif 3
bergerak.
Terdapat ruang dengan media bermain anak yang dilengkapi dengan alat 4
untuk bermain.
Peralatan permaianan anak harus menyediakan simbolik sebuah tempat yang 4
tinggi.
Paling sedikit ada 4 macam alat bermain dengan tingkat kesulitan yang cukup 4
sehingga anak dapat berinteraksi sosial dengan teman-temannya.
Pada ruang bermain terdapat program-program yang terintegrasi antara 3
bermain, rekreasi, pendidikan, kesehatan dan dukungan psikologis.
Tersedianya ruang untuk tempat berkumpul dan bersosialiasi dalam skala yang 3
kecil dan besar.
Aksesibilitas Letak taman berada di kawasan yang berpotensi adanya aktivitas, seperti 3
pemukiman padat, pusat pertokoan, transportasi dan lainnya.
Terdapat pintu masuk kecil yang dapat memperlihatkan aktivitas didalam 4
taman tanpa memasukinya.
Lebar minimum jalur pedestrian adalah 120 cm untuk jalur searah dan 160 cm 1
untuk dua arah.
Pada jalur pedestrian perbandingan kemiringan maksimum adalah 1:8 dan 3
pada setiap jarak maksimal 900 cm diharuskan terdapat bagian yang datar
minimal 120 cm.
Tempat parkir harus diletakkan sedekat mungkin dengan pintu gerbang masuk 4
dan jalur pedestrian dengan ketentuan maksimum 60 m.
Sistem informasi menuju lokasi dan gerbang taman bermain mudah terlihat 3
dan dikenali.
Sistem informasi didalam taman bermain mudah terlihat dan dikenali. 1
Tanda petunjuk disatukan dengan lampu penerangan dan terletak ditempat 1
terbuka.
Tanda petunjuk terletak ditempat terbuka dan fasilitas dan tidak tertutupi 1
pepohonan.
Sumber : Hasil Penelitian Peneliti, 2017

Berdasarkan analisis nilai interval untuk


aspek teknis, hasil penilaian pada apsek Hasil analisa menunjukan bahwa dari
teknis dapat diketahui sebagai berikut: keseluruhan aspek teknis RPTRA memiliki
kualitas Baik. Aspek keamanan dan
Tabel 2. Hasil Analisa Observasi
kenyamanan memiliki kualitas kurang baik
Nilai
Sub sementara pada aspek keselamatan dan
Rata- Hasil Keterangan
Variabel kesehatan memiliki kualitas baik. Adapun
Rata
Keselamatan 2,54 Baik
aspek daya tarik yang dimiliki RPTRA Melati
Duri Pulo berkualitas sangat baik.
Kesehatan 2,83 Baik 3,25 - 4,00 :
Kurang Sangat Baik 4.2. Hasil Analisa Kuesioner
Keamanan 2,14
Baik 2,50 - Berdasarkan uji validitas, keseluruhan
Kurang <3,25 : Baik data telah valid dan pada uji reliabilitas,
Kenyamanan 2,44
Baik 1,75 - keseluruhan data masuk ke kategori nilai
Sangat <2,50 :
Daya Tarik 3,33 cronbanchs alpha 0,751, maka reliabilitas
Baik Kurang Baik
Kurang < 1,75 : dapat diterima. Pada kuesioner responden
Aksebilitas 2,33 dapat menjawab pilihan jawaban yang
Baik Tidak Baik
Penilaian ditentukan, yaitu: 1: Tidak setuju 2: Netral 3:
2,61 Baik Setuju. Berikut adalah hasil dari kuesioner
Akhir
Sumber : Hasil Penilaian Peneliti Menggunakan berdasarkan hasil nilai mean :
Rating Scale, 2017

Ati Muliawati, Evaluasi Kualitas Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (Studi Kasus : RPTRA Melati
Duri Pulo) 4
ISSN: 2088-8201

Tabel 3. Hasil Kuesioner


Skala
Pernyataan Mean
Interval
Keselamatan
Lokasi RPTRA Melati Duri tidak menimbulkan bahaya atau mengancam Sangat
2,57
keselamatan anak Anda. Baik
Pada alat bermain perlu dipasang signage (symbol) sebagai penjelasan jika alat Sangat
2,67
tersebut digunakan pada kelompok umur tertentu. Baik
Peralatan bermain yang disediakan RPTRA Melati Duri Pulo sudah layak dan Sangat
2,57
tidak membahayakan anak Anda. Baik
Sangat
Jalur pejalan kaki yang ada bebas dari bahaya. 2,50
Baik
Kesehatan
RPTRA Melati Duri Pulo terbebas dari polusi, baik polusi udara/suara/cahaya Sangat
2,63
yang menyilaukan, dll. Baik
Alat bermain yang tersedia dapat membantu kekuatan fisik dan keseimbangan Sangat
2,43
bagi anak. Baik
Sangat
Jumlah tempat sampah tertutup yang ada cukup tersedia. 2,43
Baik
Kebersihan RPTRA Melati Duri sudah cukup terjaga. 2,30 Baik
Sangat
Kamar mandi yang tersedia cukup bersih. 2,40
Baik
Keamanan
Pandangan orang tua terbebas dari penghalang fisik saat mengawasi anak Sangat
2,43
bermain. Baik
Jalan, tempat duduk dan tempat beraktivitas sudah memiliki penerangan yang
2,27 Baik
cukup.
Sangat
RPTRA Melati Duri Pulo terbebas dari tindak kejahatan dan kriminal. 2,60
Baik
Kenyamanan
Sangat
Tempat duduk yang tersedia sudah memadai. 2,53
Baik
RPTRA Melati Duri Pulo memiliki nuansa yang nyaman untuk aktifitas anak Sangat
2,73
Anda Baik
Fasilitas parkir yang tersedia sudah cukup memadai. 2,27 Baik
Daya Tarik
Fasilitas dan sarana di RPTRA Melati Duri Pulo telah memadai dan memenuhi Sangat
2,43
kebutuhan anak Anda untuk melakukan aktifitas. Baik
Sangat
RPTRA Melati Duri Pulo memilki desain yang menarik. 2,73
Baik
Lokasi dan kondisi RPTRA Melati Duri Pulo sesuai jika digunakan sebagai Sangat
2,67
sarana rekreasi, edukasi, kesehatan dan psikologis. Baik
Aksebilitas
Sangat
Pintu masuk menuju RPTRA mudah dicapai. 2,77
Baik
Sangat
Akses dari tempat parkir menuju taman dapat dicapai dengan mudah. 2,77
Baik
Sumber : Hasil Penelitian Peneliti, 2017

Ati Muliawati, Evaluasi Kualitas Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (Studi Kasus : RPTRA Melati
Duri Pulo) 5
Jurnal Arsitektur, Bangunan, & Lingkungan | Vol.5 No.2 2016 : 59-

Berdasarkan analisis nilai interval untuk Daya Tarik : Menurut pengelola


aspek teknis, hasil penilaian pada apsek masyarakat sangat antusias terhadap
teknis dapat diketahui sebagai berikut: kehadiran RPTRA Melati Duri Pulo
ditengah minimnya ruang publik di daerah
Tabel 4 Hasil Analisa Kuesioner
Nilai
sekitar.
Sub
Rata- Hasil Keterangan Aksebilitas : Menurut pengelola kegiatan
Variabel yang berlangsung didukung oleh akses
Rata
Sangat RPTRA Melati Duri Pulo yang berdekatan
Keselamatan 2,57 Baik dengan sekolah.
Sangat
Kesehatan 2,43 Baik 2,33 - Sedangkan berdasarkan hasil
Sangat 3,00 = wawancara dengan anak-anak diketahui
Keamanan 2,43 Baik Sangat Baik bahwa :
Sangat 1,66 -
Kenyamanan 2,51 Keselamatan : Lokasi RPTRA Melati Duri
Baik <2,33= Baik
< 1,66 =
Pulo tidak membahayakan atau
Sangat
Daya Tarik 2,61 menyulitkan anak-anak.
Baik Kurang Baik
Sangat Keamanan : Menurut anak-anak RPTRA
Aksebilitas 2,77 Duri Pulo aman untuk dikunjungi. Bahkan
Baik
Penilaian Sangat sebagian dari anak-anak berani
2,61
Akhir Baik beraktivitas malam hari di RPTRA.
Sumber : Hasil Penilaian Peneliti Menggunakan Kenyamanan : Anak-anak merasa
Rating Scale, 2017 nyaman beraktivitas di RPTRA Melati Duri
Pulo, salah satu penyebabnya karena
Hasil analisa menunjukan bahwa dari fasilitas yang tersedia sudah cukup
keseluruhan aspek teknis RPTRA memiliki memadai dan tidak ada asap rokok.
kualitas Sangat Baik. Menurut orang tua Daya Tarik : Anak-anak berpendapat
seluruh aspek baik keselamatan, kesehatan, bahwa RPTRA Melati Duri Pulo menarik
keamanan, kenyamanan, daya tarik dan untuk dikunjungi. Hal ini karena terdapat
aksebilitas memiliki kualitas sangat baik. fasilitas yang menunjang aktivitas anak-
anak.
4.3. Hasil Analisa Wawancara Aksebilitas : Lokasi RPTRA Melati Duri
Berdasarkan hasil wawancara dengan Pulo terjangkau bagi pemukiman
pengelola diketahui bahwa: setempat. Hal ini dapat diketahui dari cara
Keselamatan : Pengelola melakukan anak-anak yang mengunjungi RPTRA
perawatan terhadap kondisi alat dengan berjalan kaki.
permainan anak-anak.
Keamanan : Pengelola RPTRA Melati
Duri Pulo melakukan pengawasan 4.4. Kajian Evaluasi RPTRA Melati Duri
terhadap seluruh pengunjung dan aktivitas Pulo
di RPTRA Melati Duri Pulo. Berdasarkan data yag di peroleh dari
Kenyamanan : Terdapat pembagian zona check list observasi dan kuesioner maka
aktivitas bermain anak berdasarkan usia diketahui kualitas aspek teknis sebagai
anak. Namun fasilitas yang tersedia belum berikut :
cukup menunjang seluruh aktivitas
bermain anak.
Tabel 5 Perbandingan Hasil Analisa Observasi dan Kuesioner
Sub
Hasil Observasi Hasil Kuesioner Ket.
Variabel
Keselamatan Baik Sangat Baik Observasi Kuesioner
Kesehatan Baik Sangat Baik Observasi Kuesioner
Keamanan Kurang Baik Sangat Baik Observasi Kuesioner
Kenyamanan Kurang Baik Sangat Baik Observasi Kuesioner
Daya Tarik Sangat Baik Sangat Baik Observasi = Kuesioner
Aksebilitas Kurang Baik Sangat Baik Observasi Kuesioner
Sumber : Analisa Peneliti, 2017
Hasil evaluasi berdasarkan check list penilaian akhir yang diperoleh dari check list
observasi dan kuesioner memiliki persamaan observasi menyatakan bahwa kualitas
pada kriteria daya tarik, adapaun pada kriteria RPTRA Melati Duri Pulo adalah baik,
lain hasilnya berbeda. Demikian pula hasil sementara berdasarkan kuesioner
Ati Muliawati, Evaluasi Kualitas Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (Studi Kasus : RPTRA Melati
Duri Pulo) 6
ISSN: 2088-8201

menyatakan bahwa kualitas RPTRA Melati Adapun perbandingan antara hasil


Duri Pulo sangat baik. wawancara dengan narasumber anak dan
pengelola terdapat melalui tabel berikut ini :

Tabel 6 Perbandingan Hasil Wawancara

Sub Variabel Narasumber Pengelola Narasumber Anak


Pengelola melakukan perawatan terhadap Lokasi RPTRA Melati Duri Pulo tidak
Keselamatan kondisi alat permainan anak-anak. membahayakan atau menyulitkan anak-anak

Pengelola RPTRA Melati Duri Pulo Menurut anak-anak RPTRA Duri Pulo aman
melakukan pengawasan terhadap seluruh untuk dikunjungi. Bahkan sebagian dari anak-
Keamanan
pengunjung dan aktivitas di RPTRA Melati anak berani beraktivitas malam hari di RPTRA.
Duri Pulo.
Terdapat pembagian zona aktivitas bermain Anak-anak merasa nyaman beraktivitas di
anak berdasarkan usia anak. Namun fasilitas RPTRA Melati Duri Pulo, salah satu
Kenyamanan
yang tersedia belum cukup menunjang penyebabnya karena fasilitas yang tersedia
seluruh aktivitas bermain anak. sudah cukup memadai dan tidak ada asap rokok.
Menurut pengelola masyarakat sangat Anak-anak berpendapat bahwa RPTRA Melati
antusias terhadap kehadiran RPTRA Melati Duri Pulo menarik untuk dikunjungi. Hal ini
Daya Tarik
Duri Pulo ditengah minimnya ruang publik di karena terdapat fasilitas yang menunjang
daerah sekitar. aktivitas anak-anak.
Menurut pengelola kegiatan yang Lokasi RPTRA Melati Duri Pulo terjangkau bagi
berlangsung didukung oleh akses RPTRA pemukiman setempat. Hal ini dapat diketahui
Aksebilitas
Melati Duri Pulo yang berdekatan dengan dari cara anak-anak yang mengunjungi RPTRA
sekolah. dengan berjalan kaki.
(Sumber : Hasil Analisa, 2017)

4. KESIMPULAN DAN SARAN 5. DAFTAR PUSTAKA


----------. 2002. Undang-undang Republik
4.1. Kesimpulan Indonesia Nomor 23 Tahun 2002
Berdasarkan hasil evaluasi yang ada, Tentang Perlindungan Anak.
dapat disimpulkan bahwa: ----------. 2006. Peraturan Menteri Pekerjaan
1. Hasil evaluasi berdasarkan observasi Umum Nomor : 30/PRT/M/2006
terungkap bahwa kualitas RPTRA Melati tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan
Duri Pulo adalah baik sedangkan hasil Aksesibilitas pada Bangunan Gedung
evaluasi berdasarkan persepsi orang tua dan Lingkungan.
dinyatakan sangat baik. ----------. 2007. Peraturan Pemerintah
2. Perbedaan tersebut menunjukkan bahwa Republik Indonesia Nomor 38 Tahun
standar observasi masih lebih tinggi 2017 Tentang Pembagian Urusan
dibandingkan dengan persepsi orang tua. Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, dan
4.2. Saran/Rekomendasi Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota.
Rekomendasi dari hasil penelitian ini: ----------. 2007. Peraturan Pemerintah
Perlunya dilaksanakan sosialisasi pada Republik Indonesia Nomor 41 Tahun
orang tua mengenai ruang publik yang 2017 Tentang Organisasi Perangkat
ramah bagi anak. Daerah.
Pemerintah dan pihak terkait perlu ----------. 2008. Peraturan Menteri Pekerjaan
mengadakan perbaikan pada RPTRA Umum Nomor : 05/PRT/M/2008
Melati Duri Pulo pada aspek keamanan, tentang Pedoman Penyediaan dan
kenyamanan dan aksebilitas guna Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di
peningkatan kualitas. Kawasan Perkotaan
----------. 2015. Statistik Daerah Provinsi DKI
Saran studi lanjutan dari penelitian ini Jakarta 2015. Jakarta : BPS Provinsi
adalah: DKI Jakarta.
Mengevaluasi kualitas RPTRA ----------. 2016. Jakarta Dalam Angka 2016.
berdasarkan aspek teknis dan fungsi. Jakarta : BPS Provinsi DKI Jakarta.

Ati Muliawati, Evaluasi Kualitas Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (Studi Kasus : RPTRA Melati
Duri Pulo) 7
Jurnal Arsitektur, Bangunan, & Lingkungan | Vol.5 No.2 2016 : 59-

Amalia, Novita dan Denny Zulkaidi. 2015. Pascasarjana Universitas Atma Jaya
Evaluasi Kualitas Taman Bermain Yogyakarta.
Berdasarkan Taman Layak Anak dan Siswoyo, Mary Eirene. 2016. Evaluasi Pasca
Persepsi Orang Tua (Studi Kasus: Huni pada Panti Sosial Tresna Werdha
Taman Sampangan, Taman Tirto Budi Mulia 3 Jakarta Selatan. Teknik
Agung dan Taman Menteri Supeno Arsitektur Universitas Mercu Buana.
Kota Semarang) . Bandung : Jurnal Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
Perencanaan Wilayah dan Kota B Pendidikan (Pendekatan Kualitatif,
SAPPK V5N1 Kuantitatif, dan R&B). Bandung :
Arikunto, Suharsimi. 2002. Metodologi Alfabeta.
Penelitian. Penerbit PT. Rineka Cipta. Wong D. L., & Huckenberry M.J.
Jakarta. (2008).Wongs Nursing care of infants
Arikunto. 2005. Prosedur Penelitian Suatu and children. America.
Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka
Cipta Sumber Internet :
Asril, Sabrina. 2015. Jokowi: Bangun Ruang Azizah, Nur. 2016. Indonesia Perlu
Publik Sama dengan Bangun Manusia Kembangkan Konsep RPTRA Ibu Kota.
Berkualitas. Kompas.com : Metrotvnews.com
Azzaki, Muhammad Ridha dan Djoko :http://touch.metrotvnews.com/read/20
Suwandono. 2013. Persepsi 16/05/10/526116/indonesia-perlu-
Masyarakat Terhadap Aktivitas Ruang kembangkan-konsep-rptra-ibu-kota,
Terbuka Publik di Lapangan Pancasila diakses pada 24 Oktober 2016
Simpang Lima, Semarang. Jurnal Hardjadinata, Yohana. 2009. Batitaku
Ruang Volume 1 Nomor 2 Tahun 2013. Mandiri. Jakarta : Dian Rakyat.
Chairunnisa. 2011. Taman sebagai http://nasional.kompas.com/read/2015/10/06/
Pendukung Aktivitas Bermain Anak dan 13184271/Jokowi.Bangun.Ruang.Publi
Berolahraga di Pemukiman (Studi k.Sama.dengan.Bangun.Manusia.Berk
Kasus Taman Amir Hamzah). ualitas, diakses pada 20 Oktober 2016
Departemen Arsitektur Universitas http://www.aaastateofplay.com/recommende
Indonesia. d-age-safety-sign/, diakses pada 25
Daramawan, Edy. 2007. Peranan Ruang Januari 2017
Publik Dalam Perancangan Kota http://www.bdonline.co.uk/are-the-british-any-
(Urban Design). Pidato Pengukuhan good-at-designing-public-
Guru Besar Ilmu Arsitektur Fakultas space?/3133930.article, diakses pada
Teknik Universitas Diponegoro, 24 Oktober 2016
Semarang pada 1 September 2007 http://www.hastingsdc.govt.nz/frimley-fence-
Dimastanto, Adriadi. 2008. Prinsip-Prinsip coming-down, diakses pada 25 Januari
Perancangan Taman Lingkungan 2017
(Kasus: Taman Lesmana dan Taman http://www.thenational.ae/uae/dubais-new-
Pandawa). Program Studi garden-lights-up-guinness-bid-with-
Perencanaan Wilayah Dan Kota green-message, diakses pada 25
Sekolah Arsitektur Perencanaan Dan Januari 2017
Pengembangan Kebijakan Institut Rustam, Musa. 2015. Ruang Publik Terpadu
Teknologi Bandung. Ramah Anak (RPTRA). Kompasiana:
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : http://www.kompasiana.com/musarust
05/PRT/M/2008 tentang Pedoman am/ruang-publik-terpadu-ramahanak-
Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang rptra_560bae4c167b6105084fb3f6, ,
Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan diakses pada 20 Oktober 2016
Rahmawati, Aisyah Ridha, Jenny Ernawati
&Haru Agus Razziati. 2015. Kawasan
Wisata Waduk Selorejo (Penataan
Berdasarkan Evaluasi Masyarakat).
Jurnal Mahasiswa Arsitektur.
Samosir, Nopriani Diadari. 2016 Optimalisasi
Peran dan Fungsi Ruang Publik Taman
Sungai Kayan Kota Tanjung Selor
Kalimantan Utara. Program Studi
Magister Teknik Arsitektur Program

Ati Muliawati, Evaluasi Kualitas Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (Studi Kasus : RPTRA Melati
Duri Pulo) 8

Anda mungkin juga menyukai