Anda di halaman 1dari 246

lorem ipsum dolor si amet

Laporan
Tahunan 2015

ii

Diterbitkan oleh:
Komisi Pemberantasan Korupsi
2016

penyusun:
TIM PENYUSUN LAPORAN TAHUNAN KPK 2015
200 hal+viv

KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI


Jl. Kuningan Persada Kav. 4
Jakarta 12920
Telp. +62 21 2557 8300
Faks. +62 21 5289 2456
www.kpk.go.id
iii

VISI, MISI, AZAS, DAN


NILAI-NILAI KPK

Visi Asas
Menjadi lembaga penggerak Kepastian Hukum
pemberantasan korupsi yang Keterbukaan
berintegritas, efektif, dan efisien Akuntabilitas
Kepentingan Umum
Misi Proporsionalitas
1. Melakukan koordinasi dengan
instansi yang berwenang melakukan Nilai
pemberantasan TPK; Religiusitas
2. Melakukan supervisi terhadap Integritas
instansi yang berwenang melakukan Keadilan
pemberantasan TPK; Profesionalisme
3. Melakukan penyelidikan, Kepemimpinan
penyidikan,dan penuntutan terhadap
TPK;
4. Melakukan tindakan-tindakan
pencegahan TPK;
5. Melakukan monitor terhadap
penyelenggaraan pemerintah negara.
Laporan
Tahunan 2015

iv

DAFTAR ISI

VISI, MISI, AZAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii


PENGANTAR PIMPINAN vi
SEKILAS KPK viii
PROFIL PIMPINAN xiv
PENGHARGAAN xviii

OPTIMALKAN PERAN PEMICU 2


MEMANGKAS GRATIFIKASI, MEMOTONG AKAR KORUPSI 6
MEMBINA SI UPIK, MENGUATKAN PENDIDIK 10
MODUS LAMA, KORUPTOR BARU 14
KETIKA HUKUM DAN AGAMA SEIRAMA 18
AGAR KEPALA DAERAH TAK TERGODA RASUAH 22
KAWAL DANA DESA, RAKYAT SEJAHTERA 26
AGAR SUMBERDAYA LEBIH BERDAYA 30
MENGGUBRIS TIGA SEKTOR STRATEGIS 34
BERBAGI PERAN MEMBANGUN PERADABAN 40

LAMPIRAN
KEUANGAN DAN ASET 46
MANAJEMEN SDM 48
LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA (LHKPN) 54
GRATIFIKASI 56
PENINDAKAN 72
KOORDINASI DAN SUPERVISI PENINDAKAN 108
PENGELOLAAN BARANG SITAAN DAN RAMPASAN 158
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 172
PENDIDIKAN, SOSIALISASI DAN KAMPANYE ANTIKORUPSI 196
PENGEMBANGAN JARINGAN DAN KERJA SAMA 213
PENGADAAN BARANG DAN JASA 217
PENGAWASAN INTERNAL 218
DUKUNGAN TEKNOLOGI INFORMASI 222
PENGADUAN MASYARAKAT 223
lorem ipsum dolor si amet
Laporan
Tahunan 2015

vi

PENGANTAR PIMPINAN

Tahun 2015 merupakan sebuah episode yang


berat bagi KPK sebagai sebuah lembaga yang telah
berusia 12 tahun. Berbagai ujian melanda, semoga
menjadi pembelajaran tersendiri agar di kemudian
hari, lembaga ini makin dipercaya publik.

Apa sebab seseorang tenggelam? Jawabannya,


karena ia tak bergerak. Atau kalau toh pun
bergerak, gerakannya tak beraturan sehingga
tak berguna apa-apa bagi si empunya. Menjaga
konsistensi dan irama gerak, yang kemudian
kita sebut sebagai berenang itulah, yang lantas
mampu menyelamatkan seseorang dari kondisi
yang disebut tenggelam.
Ya, tetap bergerak dalam kondisi seperti itu,
merupakan hal penting. Sama halnya yang kami
lakukan sepanjang tahun 2015, meski berbagai
ujian dan cobaan menerpa. Dalam situasi itu, KPK
tetap berupaya menjalankan berbagai program
kerja dan kegiatan yang telah ditetapkan sebagai
bagian dari komitmen menjalankan amanah dalam
perjuangan pemberantasan korupsi.
vii

Di bidang penindakan, misalnya, sejumlah namun juga memperluas hingga sektor kelautan,
terobosan terus dilakukan dalam upaya kehutanan, dan perkebunan di 34 provinsi dengan
pemberantasan korupsi. Di tengah keterbatasan melibatkan 27 kementerian/lembaga.
jumlah penyidik, KPK tetap berupaya bekerja
Upaya yang keras juga dilakukan pada sektor
optimal. Salah satu tanda, KPK berhasil melakukan
lainnya, antara lain sektor pangan, pendidikan,
operasi tangkap tangan sebanyak lima kali
kesehatan, hingga tata kelola pemerintahan
pada 2015. Di samping melakukan 84 kegiatan
daerah, khususnya pada pengelolaan APBD yang
penyelidikan, 99 penyidikan, dan 91 kegiatan
pro-rakyat.
penuntutan, baik kasus baru maupun sisa
penanganan pada tahun sebelumnya. Selain itu Di tengah upaya itu, KPK juga meyakini ada
juga melakukan eksekusi terhadap 33 putusan faktor kunci yang juga turut meningkatkan
pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap. efektivitas pemberantasan korupsi, yakni
pelibatan partisipasi publik. Langkah ini berupaya
Dari penanganan perkara, lebih dari 198 miliar
menggalang gerakan sosial masyarakat agar turut
rupiah telah dimasukkan ke kas negara dalam
mendukung keberadaan gerakan pemberantasan
bentuk PNBP.
korupsi sekaligus menjadi agen perubahan dalam
Di bidang pencegahan, KPK berupaya melibatkan menyebarkan pesan antikorupsi.
diri, terutama pada sektor strategis. Misalnya saat
Karena itu, sejumlah program juga digelar untuk
KPK meluncurkan Program Pilkada Berintegritas
meningkatkan kesadaran masyarakat. Semisal
guna mendorong terealisasinya pilkada
Gerakan Nasional Saya Perempuan Anti Korupsi
berintegritas yang dilakukan secara serentak di
(SPAK), di mana perempuan menjadi faktor
sejumlah daerah. KPK bersinergi dengan Komisi
penting dalam penyebaran pesan antikorupsi di
Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas
keluarga dan masyarakat. Hingga saat ini, telah ada
Pemilu (Bawaslu), baik di tingkat pusat maupun
499 agen SPAK yang telah memberikan sosialisasi
daerah. Dalam rangka sosialisasi program tersebut,
kepada lebih dari 500 ribu orang.
KPK menggandeng KPU provinsi, Bawaslu
provinsi, tokoh masyarakat, akademisi, dan pers di Lainnya, tak hanya menyasar kaum perempuan.
9 kota besar. KPK juga merangkul para guru melalui kegiatan
Teacher Super Camp untuk menyebarkan pesan
Selain itu, KPK juga menyelenggarakan Deklarasi
antikorupsi melalui aneka karya tulis yang bisa
Politik Berintegritas bersama 15 organisasi
dimanfaatkan dalam pembelajaran di sekolah. Juga
muda sayap partai politik. Mereka membaca
menyasar generasi muda melalui kegiatan Youth
ikrar sekaligus menandatangani komitmen
Camp yang mendorong mereka menjadi motor
yang menyatakan bahwa integritas merupakan
perubahan di masyarakat.
modal utama dalam menjaga dan menjunjung
tinggi harkat dan martabat sebagai warga Keragaman segmentasi dan peran ini, diharapkan
negara Indonesia dan korupsi adalah kejahatan mampu mengefektifkan pesan antikorupsi yang
luar biasa yang menghancurkan bangsa dan akan disebarkan. Karena KPK tak bisa sendiri dalam
menyengsarakan rakyat. perang melawan korupsi, diperlukan kepedulian
tinggi dari setiap elemen bangsa.
Tak hanya itu. Sejumlah sektor strategis yang
memberi dampak langsung bagi masyarakat juga Di tengah tahun yang sulit itu, ibarat bergerak
tak luput dari perhatian. Salah satunya upaya di tengah lumpur. Meski berat, komitmen dan
menyelamatkan potensi kerugian keuangan negara, dukungan publik selama ini adalah bahan bakar
terutama pada sektor pengelolaan sumber daya luar biasa yang mendorong kami untuk tetap
alam yang dilakukan melalui kegiatan koordinasi semangat dan berjuang dalam pemberantasan
dan supervisi yang tak hanya menyentuh sektor korupsi. Kami berharap dan memohon doa restu
mineral dan batu bara seperti tahun sebelumnya, rakyat Indonesia, agar kami tetap amanah dalam
perjuangan ini.
Laporan
Tahunan 2015

viii

SEKILAS KPK

KPK hadir di Indonesia sebagai lembaga hukum


independen. KPK diharapkan bebas dari intervensi
kekuasaan manapun, kendati tetap menjalin
hubungan baik dengan semua elemen negara
ini. Tanggung jawab terbesar KPK adalah kepada
masyarakat Indonesia. Untuk itu, laporan kinerja
KPK disampaikan secara terbuka dan berkala
kepada presiden, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR),
serta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

KPK memperoleh amanah dan kewenangan Konsekuensi lainnya, tidak semua perkara pidana
lengkap dalam hal menyelidik, menyidik, sampai korupsi harus ditangani KPK. Undang-Undang-
menuntut perkara tindak pidana korupsi. Namun, Undang No. 30 tahun 2002 tentang KPK mengatur
tujuan keberadaan KPK bukan mengambil alih beberapa syarat. Di antaranya, kasus korupsi
tanggung jawab pemberantasan kasus-kasus melibatkan aparat penegak hukum, penyelenggara
rasuah dari lembaga penegak hukum lain. Sebab bila negara, serta orang lain yang terkait dengan tindak
merujuk Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002, pidana korupsi aparat hukum maupun pejabat
ditegaskan bahwa KPK wajib mengutamakan peran pemerintahan. Jumlah kerugian negara akibat
sebagai mekanisme pemicu (trigger mechanism), kasus korupsi dibatasi minimal Rp 1 miliar, serta
yang mendorong pemberantasan korupsi seluruh memicu keresahan masyarakat.
elemen penegak hukum di Indonesia berjalan lebih
Dalam mengemban tugas penyelidikan, penyidikan,
efektif, efisien, dan sinergis.
dan penuntutan tindak pidana korupsi, KPK tak
Peran sebagai mekanisme pemicu itulah letak boleh alpa. Sebab, KPK tak dibekali kewenangan
perbedaan sekaligus kekuatan utama KPK untuk menghentikan sebuah perkara. Karenanya,
dibandingkan lembaga penegak hukum lainnya. selalu berpedoman pada asas kepastian hukum,
Salah satunya adalah pemberian wewenang keterbukaan, akuntabilitas, kepentingan umum,
koordinasi dan supervisi pada KPK. serta proporsionalitas.
Pada fungsi ini, KPK melakukan berkoordinasi Demi mewujudkan pedoman tersebut, KPK
dengan instasi yang juga memiliki kewenangan dipimpin oleh lima komisioner. Satu komisioner
menangani tindak pidana korupsi. Selain itu, KPK dipilih menjadi ketua merangkap anggota,
wajib melakukan supervisi terhadap kegiatan sedangkan empat komisioner lainnya menjadi
lembaga-lembaga penegak hukum tersebut. wakil ketua merangkap anggota.
Hubungan dengan sesama penegak hukum harus
dijalin agar senantiasa harmonis.
ix

Lima pimpinan ini menerapkan asas kolektif Untuk menopang roda organisasi, pimpinan KPK
kolegial pada setiap pengambilan keputusan dibantu seorang Sekretaris Jenderal yang diangkat
lembaga, serta wajib bertindak sesuai pedoman dan diberhentikan oleh Presiden Republik
KPK. Para pimpinan KPK menjabat selama empat Indonesia, namun bertanggung jawab kepada
tahun, dan diperbolehkan dipilih kembali untuk pimpinan KPK.
satu periode jabatan berikutnya.
Struktur organisasi KPK juga diatur sedemikian
Jika struktur organisasi dibedah lebih lanjut, rupa sehingga memungkinkan masyarakat luas
pimpinan KPK membawahi empat bidang. dapat berpartisipasi mengawasi maupun terlibat
Pembagiannya terdiri atas Bidang Pencegahan, dalam aktivitas dan langkah-langkah yang
Bidang Penindakan, Bidang Informasi dan Data, dilakukan KPK. Dalam pelaksanaan operasional,
serta Bidang Pengawasan Internal dan Pengaduan KPK mengangkat pegawai yang direkrut sesuai
Masyarakat. Masing-masing bidang dipimpin dengan kompetensi yang diperlukan.
seorang deputi.
Laporan
Tahunan 2015

Sumber daya manusia adalah aset utama KPK Inisiatif ini lantas dihentikan ketika anggaran
dalam menjalankan tugas. Hingga akhir 2015, KPK tersebut baru disetujui Komisi III DPR pada 2012.
memiliki 1.146 pegawai, termasuk di dalamnya Uang yang terkumpul dari gerakan saweran itu,
adalah 118 penyelidik, 92 penyidik, 88 penuntut senilai 403 juta rupiah, seluruhnya diserahkan
umum, serta 262 pegawai Kedeputian Pencegahan. kepada Kementerian Keuangan yang dikelola
sebagai hibah dalam negeri.
Gedung setinggi 16 lantai yang terletak di Jalan
Gedung Baru Kuningan Persada, Kav. 4, Jakarta Selatan, ini berdiri
Bertepatan dengan Hari Ulang Tahun KPK pada di lahan seluas 8.663 meter persegi. Ia memiliki
29 Desember 2015, gedung baru KPK diresmikan konsep secure, smart dan green. Rancangan tata
Presiden Joko Widodo. Gedung yang diberi ruang dibuat vertikal, yang memisahkan area
nama Dwiwarna ini, seolah menjadi penanda publik dengan area kerja atau area terbatas.
bahwa perjuangan melawan korupsi masih akan Sistem keamanan dibuat terintegrasi berupa
terus berlanjut. Aplikasi warna merah dan putih surveillance camera, access control, visitor
merupakan refleksi warna dasar logo KPK dan juga management system & guard tour. Gedung ini juga
bendera Indonesia. mengedepankan penghematan penggunaan energi
Berdirinya gedung ini telah melewati perjalanan dengan pemanfaatan air hujan untuk keperluan
yang cukup panjang. Pada 2008, KPK sempat toilet dan penyiraman tanaman, serta desain
mengajukan anggaran pembangunan gedung fasade gedung yang mempertimbangkan overall
baru ke DPR, namun ditolak. Penolakan ini thermal transfer value (OTTV) tidak melebihi 45
lantas memunculkan inisiatif masyarakat untuk watt/meter persegi.
melakukan penggalangan dana. Maka, saat itu kita Pembangunan gedung ini dilakukan menggunakan
mengenal gerakan Koin untuk KPK atau yang anggaran tahun jamak sebesar Rp 315,15 miliar
sejenisnya, dengan maksud yang sama, yakni yang bersumber sepenuhnya dari anggaran
membantu biaya pembangunan gedung baru KPK. pendapatan dan belanja negara (APBN).
xi
Laporan

secure, smart, & green


Tahunan 2015

xii

Konsep Secure Konsep Smart Konsep Green


Pengaturan ruang secara Penggunaan sistem Penghematan penggunaan
vertikal yang memisahkan keamanan terintegrasi energi; penggunaan air hujan
area publik dengan area kerja berupa surveillance camera, untuk keperluan toilet dan
atau area terbatas. access control, visitor penyiraman tanaman, serta
Dilengkapi dengan peralatan management system & guard desain fasade gedung yang
pengamanan pasif berupa tour. Dilengkapi dengan mempertimbangkan overall
akses kontrol dan kamera, building otomation system thermal transfer value
serta pengamanan aktif yang mampu mengendalikan (OTTV) tidak melebihi 45
patroli petugas pengamanan. semua aktivitas peralatan watt/meter persegi.
utama dan penunjang di
dalam gedung.

Gedung Dwiwarna
Dibangun sejak 29 November 2013
Diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 29 Desember 2015.

8.663 m2 9.240 m2 19.015 m2


Luas Lahan Luas Basement 1 & 2 Luas Tower
(Lantai 4 s.d. Roof)

16 Lantai 2.624 m2 3.326 m2


Tinggi Bangunan Luas Lantai Dasar Luas Gedung Penunjang
(Rutan, Tempat Ibadah &
Auditorium)

39.629 m2 5.074 m2 350 m2


Luas Bangunan Luas Lantai MZ, Gardu PLN
Luas Lantai 2, + Power House
& Luas Lantai 3

Anggaran:
Rp. 315,15 miliar rupiah (anggaran multiyears)
Sumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN).
xiii
Laporan
Tahunan 2015

xiv

PIMPINAN KPK PERIODE 2011-2015


Salah seorang komisioner periode ketiga, Busyro Muqoddas mengakhiri masa
jabatannya pada 16 Desember 2014. Dua bulan berselang, Presiden Joko Widodo
melantik tiga Pelaksana Tugas Pimpinan KPK, untuk menggantikan Busyro Muqoddas
dan dua Pimpinan KPK lainnya yang dinonaktifkan.
Ketiganya antara lain Mantan Ketua KPK Periode 2003-2007 Taufiequrachman Ruki,
guru besar ilmu hukum Indriyanto Seno Adji dan Deputi Bidang Pencegahan KPK
Johan Budi SP. Bersama dua pimpinan lainnya, Adnan Pandu Praja dan Zulkarnain,
melanjutkan tugas hingga masa jabatan berakhir pada 16 Desember 2015.

Bagi lelaki kelahiran lahir di Rangkasbitung, Banten, 18 Mei 1946 ini,


menjaga pemberantasan korupsi menjadi sebuah harga mati walaupun
harus berhadapan dengan tantangan dan hujatan sekeras apapun.
Lulusan terbaik Akademi Kepolisian 1971 ini merupakan Pimpinan
KPK Jilid I (2003-2007), yang kembali dipercaya menakhkodai KPK
sebagai Ketua Sementara KPK di periode III (2015).
Di Korps Bhayangkara, ia pernah menjabat Kepala Kepolisian Resort
Cianjur (1989-1991), Kepala Kepolisian Resort Tasikmalaya (1991-
TAUFIEQURACHMAN RUKI 1992), Sekretaris Direktorat Lalu Lintas Polda Jabar (1992), dan Kepala
(Ketua Sementara) Kepolisian Wilayah Malang (1992-1997). Atas jasa dan pengabdiannya,
ia memperoleh penghargaan Satya Lencana Kesetiaan VIII, XIV, XXIV
dan Bintang Bhayangkara Narariya dan Pratama.

Indriyanto Seno Adji merupakan akademisi dan advokat, yang


meyakini dengan melakukan konsolidasi, tata kelola, dan kinerja,
mampu menjadikan KPK sebagai lembaga yang kuat. Lelaki kelahiran
Jakarta, 11 November 1957, ini mengenyam pendidikan dari program
sarjana hingga doktoralnya di bidang hukum di Universitas Indonesia.
Sebelum ditunjuk sebagai pimpinan sementara, ia merupakan guru
besar ilmu hukum. Juga menjadi konsultan ahli di Badan Pembinaan
INDRIYANTO SENO ADJI Hukum Nasional (BPHN) dan anggota tim persiapan pembentukan
(Wakil Ketua Sementara) Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Bagi Johan Budi Sapto Pribowo, komunikasi mampu memperkuat


hubungan dan kerja sama antarlembaga dalam menunjang tugas
pemberantasan korupsi. Karena itulah, lelaki kelahiran Mojokerto, 29
Januari 1966, ini dipercaya sebagai Wakil Ketua Sementara KPK.
Berkat kemahirannya dalam berkomunikasi, Johan didaulat menjadi
Juru Bicara KPK di tiga periode kepimpinan. Sejumlah penghargaan
juga diraihnya, antara lain Tokoh Public Relations 2013 Pilihan SPS,
Insan Humas Terbaik AMH 2014 dan Praktisi Terbaik dalam bidang
Humas oleh ASEAN Public Relation Network pada 2014, serta Humas
JOHAN BUDI SAPTO PRIBOWO
Pemerintah Terbaik pada Anugerah Perhumas 2015.
(Wakil Ketua Sementara)
xv

Menurut lelaki kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan, 27 November


1966 ini, upaya pemberantasan korupsi harus dilakukan dengan garang,
progresif, dan tanpa pandang bulu. Keberanian adalah bahan bakar lulusan
S-1 Hukum Universitas Hasanuddin ini. Sebelum menjadi pimpinan
KPK, ia mendirikan LSM Anti Corruption Committee (ACC) dan menjadi
Tim Penasihat Hukum Komite Pemantau Legislatif (KOPEL) Sulawesi.
Tujuannya, ia ingin mendorong terciptanya sistem pemerintahan yang
baik.
ABRAHAM SAMAD
(Ketua Nonaktif)
Karakter Bambang Widjojanto yang dinamis dan berani saat memimpin
KPK tidak terlepas dari pengalamann sebelumnya sebagai aktivis
sejumlah LSM, seperti Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia,
KONTRAS, Konsorsium Reformasi Hukum Nasional (KRHN), dan
Indonesian Corruption Watch (ICW). Kontribusinya dalam bidang hak
asasi manusia, membuatnya dianugerahi penghargaan Robert F Kennedy
Human Right Awards karena dinilai konsisten membela hak-hak warga
Papua.
Lelaki kelahiran Jakarta, 18 Oktober 1959, ini mengenyam pendidikan
S-1 Hukum di Universitas Jayabaya. Studi Pascasarjana Hukum Bisnis
Universitas Padjadjaran Bandung (2005) dan program Doktoral di
BAMBANG WIDJOJANTO Universitas Padjadjaran Bandung (2009). Sebelumnya, ia sempat
(Wakil Ketua Nonaktif) menjadi anggota Gerakan Anti Korupsi (Garansi), anggota Koalisi
untuk Pembentukan UU MK, menjadi Tim Penasihat Hukum KPK,
dan melakukan sejumlah penelitian yang berkaitan dengan korupsi di
Indonesia.

Bagi Adnan Pandu Praja, KPK membutuhkan sosok pimpinan yang tak
memiliki masa lalu yang kelam agar kinerja lembaga dapat optimal
dalam pemberantasan korupsi. Sebelum menjadi pimpinan KPK, ia
merupakan anggota dan Sekretaris Jenderal Komisi Kepolisian Nasional
(Kompolnas), serta Wakil Sekretaris Umum Himpunan Konsultan Hukum
Pasar Modal, Editorial Jurnal Hukum dan Pembangunan Fakultas Hukum
Universitas Indonesia. Ia juga pernah menjadi Ketua Tim Koalisi LSM dan
Masyarakat untuk RUU Kepolisian (2011).
ADNAN PANDU PRAJA Lelaki kelahiran Jakarta, 14 Januari 1960, ini mengenyam pendidikannya
(Wakil Ketua) di Jurusan Hukum Universitas Indonesia tahun 1987. Kemudian
melanjutkan di Master of Law di University of Technology, Sydney
Australia pada 2003.

Lelaki kelahiran Lubuk Basung, Sumatera Baratm 1 Desember 1951, ini


yakin kunci sukses pemberantasan korupsi adalah partisipasi masyarakat.
Bahkan, dalam UU KPK disebutkan bahwa mencegah dan memberantas
korupsi harus melibatkan peran serta masyarakat. Maka, keputusannya
menjadi salah satu pimpinan KPK, merupakan kontribusi nyata dirinya
dalam pemberantasan korupsi.
Sebelum menjabat, sarjana hukum dari Universitas Sumatera Utara tahun
ZULKARNAIN 1977 dan Magister Hukum dari IBLAM Jakarta tahun 2004 ini, merupakan
Sekretaris JAM Intelijen Kejaksaan Agung (2009). Selain itu, kariernya di
(Wakil Ketua)
Korps Adhyaksa antara lain Kepala Kejaksaan Tingi Jawa Timur (2008),
Kepala Kejaksaan Tinggi Kalimatan Selatan (2007), Direktur Penuntutan
Kejaksaan Agung (2006), dan Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Aceh
(2006).
Laporan
Tahunan 2015

xvi

PIMPINAN KPK PERIODE 2015-2019


Kelima Pimpinan KPK Jilid IV dipilih oleh Komisi III DPR pada rapat 17 Desember 2015
dengan mekanisme pemungutan suara. Mereka antara lain, Agus Rahardjo dengan
53 suara, Basaria Panjaitan dengan 51 suara, Alexander Marwata dengan 46 suara,
Saut Situmorang dengan 37 suara, dan Laode Muhammad Syarif dengan 37 suara.
Dalam pemungutan suara untuk posisi ketua, Agus Rahardjo unggul dengan 44 suara.
Kemudian kelimanya dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada 21 Desember 2015 di
Istana Negara.

Memadukan pencegahan dan penindakan secara terintegrasi, adalah


komitmen Agus Rahardjo saat terpilih sebagai ketua KPK. Menurut
lelaki kelahiran Magetan, Jawa Timur, 1956, ini bila strategi itu
dioptimalkan, maka hasilnya akan lebih efektif.
Dalam dunia dunia pengadaan barang dan jasa, namanya bukanlah
sosok yang baru. Lulusan Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh
November (ITS) pada 1984 dan Arthur D. Little Management Education
Institute, Management, Cambridge, Amerika Serikat ini, merupakan
Kepala Pusat Pengembangan Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa
AGUS RAHARDJO Publik (PPKPBJ). Kemudian menjadi Kepala Lembaga Kebijakan
(Ketua) Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) pada 2010.

Lulusan Sarjana Hukum Sepamilsukwan Polri I Tahun Angkatan


1983-1984 dan Magister Hukum Ekonomi UI ini merupakan perwira
dari Korps Bhayangkara. Perempuan kelahiran Pematangsiantar, 20
Desember 1957, ini pernah menjabat Kabag Serse Narkoba Polda Nusa
Tenggara Barat (NTB) pada 1997-2000. Kemudian, ia menjabat sebagai
Kabag Narkoba Polda Jabar (2000-2004), dan Dirserse Kriminal Polda
Kepulauan Riau pada 2006-2008. Pada 2009, ia menjadi perwira
tinggi dengan pangkat Brigadir Jenderal Polisi pada jabatan Kapus
BASARIA PANDJAITAN Provos Divpropam. Dan pada 2015, ia menjabat sebagai Staf Ahli
(Wakil Ketua) Kapolri bidang Sosial Politik dengan pangkat Inspektur Jenderal Polisi.
Ia berkomitmen untuk meningkatkan hubungan dan komunikasi di
antara lembaga penegak hukum seperti Kejaksaan dan Kepolisian.
xvii

Sebelum terpilih, Alexander Marwata merupakan Hakim Ad Hoc


Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta sejak 2012. Lelaki kelahiran
Klaten, Jawa Tengah, 26 Februari 1967, ini berkomitmen memperbaiki
sistem di KPK agar pemberantasan korupsi lebih efektif. Salah
satu strateginya melalui konsolidasi, baik dalam internal, maupun
antarlembaga penegak hukum.
Ia merupakan lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN),
kemudian melanjutkan studi S-1 Ilmu Hukum di Universitas Indonesia.
ALEXANDER MARWATA Ia pernah berkarier di Badan Pengawas Keuangan Pembangunan (BPKP)
(Wakil Ketua) sejak 1989-2011.

Thony Saut Situmorang berkomitmen memperkuat bidang pencegahan


KPK. Sehingga penindakan dan pencegahan bisa sama kuat. Lelaki
kelahiran Mayang, 20 Februari 1959, ini merupakan lulusan S-1 Ilmu
Fisika di Universitas Pajajaran Bandung. Gelar magisternya diraih dari
Jurusan Manajemen Universitas Krisna Dwipayana, sementara program
doktoralnya diambil di Universitas Indonesia dan UPI YAI.
Kariernya diawali saat bergabung ke Badan Intelijen Negara pada 1987.
SAUT SITUMORANG Ia juga pernah mengikuti Program Pendidikan Regular Angkatan ke-50
Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) pada 2013. Tahun 1997-
(Wakil Ketua)
2001, ia menjadi Sekretaris III KBRI Singapura. Setelah itu, ia berpindah
menjadi Sekretaris I di KBRI Canberra, Australia, pada 2008-2001.
Jabatan terakhir, ia menjadi Staf Ahli Kepala BIN bidang Sumber Daya
Alam dan Lingkungan Hidup.

Lahir di Lemoambo, Pulau Muna, Sulawesi tenggara, 16 Juni 1965, Laode


M. Syarif mengawali karir di Makassar sebagai dosen pada Fakultas
Hukum Universitas Hasanuddin sejak 1992. Ia menyelesaikan pendidikan
Sarjana Hukum di tempatnya mengabdi, kemudian melanjutkan studinya
di Australia pada program Master of Laws di Queensland University of
Technology, Brisbane dan studi doktoralnya di University of Sydney,
School of Law dengan program kekhususan Hukum Lingkungan
Internasional.
LAODE M SYARIF Selain menjadi dosen, ia juga aktif sebagai pembicara dan dosen tamu
(Wakil Ketua) di kampus dunia, antara lain Sydney University Law School, National
University of Singapore Law School, Cebu University Law School dan
University of South Pacific, Vanuatu serta mengajar kode etik dan hukum
lingkungan di Mahkamah Agung RI.
Tak hanya itu, ia juga aktif pada beberapa organisasi nasional dan
internasional, antara lain Partnership for Governance Reform in Indonesia,
IUCN Academy of Environmental Law, dan UNODC Anti-Corruption
Academic Initiative (ACAD).
Laporan
Tahunan 2015

xviii

PENGHARGAAN
Sejumlah apresiasi dan penghargaan yang kami peroleh tahun ini, tentu saja menjadi
bahan bakar semangat kami dalam berkarya dan berjuang di lembaga ini. Ada yang
mampu kami pertahankan dari tahun sebelumnya, ada pula penghargaan yang baru
kami peroleh.
Kalaulah itu pantas disebut prestasi, kami bangga bisa dipercaya menyandangnya. Tak
lupa kami ucapkan terima kasih kepada masyarakat dan seluruh elemen bangsa yang
telah memberi kesempatan kepada kami. Semoga kami bisa mengemban amanah ini
lebih baik lagi.

1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi


Pemerintah (LAKIP) KPK tahun 2014
mendapatkan predikat A.

2. Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK)


dinobatkan sebagai Program Public Relations
Insipiratif dalam ajang Indonesia Public
Relation Award & Summit (IPRAS) 2015.

3. Juara I Anugerah Media Humas (AMH) 2015,


Kategori Pelayanan Informasi Melalui Internet,
Bakohumas segmen kementerian/lembaga
pemerintah nonkementerian/BUMN/PTN.

4. Peringkat III Penghargaan Keterbukaan


Informasi Badan Publik 2015 untuk kategori
Lembaga Pemerintah Nonstruktural.
Diselenggarakan Kementerian Sekretaris
Negara, Kementerian Komunikasi dan
Informatika, serta Komisi Informasi Pusat.

5. Pelaksana Tugas Pimpinan KPK Johan Budi


SP mendapatkan Anugerah Perhimpunan
Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas)
2015 untuk kategori Humas Pemerintah.
lorem ipsum dolor si amet
Laporan

OPTIMAL-
Tahunan 2015

2
2

KAN
PERAN
PEMICU
Bersinergi adalah peran kunci yang dijalankan
KPK sebagai mekanisme pemicu. Tak hanya
untuk memberantas korupsi, melainkan juga
mendorong perbaikan sistem.
Laporan
Tahunan 2015

Ibarat pepatah, berat sama dipikul, ringan sama yakni Kepolisian, Kejaksaan, Badan Pemeriksa
dijinjing. Ketika perjuangan dalam memberantas Keuangan (BPK), serta auditor Badan Pengawasan
korupsi menghadapi tantangan yang besar, Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Sebagai
maka berbagi peran adalah strategi jitu untuk mekanisme pemicu, KPK membangun sinergi agar
membuatnya terasa lebih mudah, efektif dan proses penanganan perkara korupsi yang ditangani
efisien. Sebab, tantangan atau apapun yang sejenis aparat penegak hukum lainnya, bisa berjalan
dengan itu, adalah sebuah keniscayaan bagi para secara efektif dan efisien, serta penerapan sanksi
pejuang kebenaran. yang tegas bisa dilakukan untuk menimbulkan
efek jera (deterrent effect).
Maka, amanat Undang-Undang yang melekatkan
KPK dengan fungsi sebagai mekanisme pemicu Sebab faktanya, barisan koruptor pun kini semakin
(trigger mechanism), juga menghendaki adanya menguatkan konsolidasi dan mengatur strategi
sinergi dengan lembaga penegak hukum lainnya. agar modus kejahatannya tak mudah terendus
Dalam hal ini, ada Kepolisian, Kejaksaan, bahkan penegak hukum. Berbagai sumber daya dikerahkan,
lembaga lainnya yang juga turut mendukung tak hanya untuk mengambil keuntungan mereka
kinerja yang akan saling melengkapi. saja, tetapi juga mulai menghambat perjuangan
pemberantasan korupsi. Dengan begitu, bekerja
Maka dalam mengemban tugas di bidang sama adalah keharusan.
penindakan, maupun pencegahan, KPK juga
berbagi peran agar kemaslahatan bisa dirasakan Untuk mewujudkan itu, pada tahun ini KPK
secara maksimal bagi masyarakat. menggelar kegiatan Pelatihan Bersama Aparat
Penegak Hukum di tiga kota, yakni Kota Manado,
Di bidang penindakan, KPK fokus pada pada 14-18 Agustus 2015, untuk lingkup Provinsi
peningkatan kapasitas aparat penegak hukum, Gorontalo dan Provinsi Sulawesi Utara. Selanjutnya,
Laporan
Tahunan 2015

5
di Kota Pekanbaru, pada 24-28 Agustus, untuk Kegiatan yang digelar sepanjang Oktober-
lingkup Provinsi Riau dan Provinsi Kepualauan Desember 2015 ini dihadiri para pimpinan dan
Riau. Kemudian Kota Denpasar, pada 19-23 anggota DPRD setingkat provinsi, pimpinan DPRD
Oktober 2015, untuk lingkup Provinsi Bali dan kabupaten/kota, Forum Komunikasi Pimpinan
Nusa Tenggara Barat. Daerah, serta pimpinan dan pejabat Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan
Ketiga kegiatan itu memiliki agenda utama, yakni pemerintah daerah.
mengatasi berbagai kendala dalam penanganan Hasilnya disimpulkan bahwa, pertama, proses
perkara tindak pidana korupsi dan pengembalian penyusunan dan alokasi anggaran seringkali rawan
kerugian keuangan negara, di masing-masing intervensi pihak luar, pengelolaan hibah-bansos
provinsi. Dari pelatihan bersama ini, peserta yang tidak sesuai, dan alokasi anggaran yang tidak
memperoleh materi pencegahan maupun teknis pro rakyat.
penindakan kasus korupsi dari narasumber yang
kompeten. Kedua, dalam pengadaan barang dan jasa, proses
lelang seringkali tidak transparan, adanya mark-
Bagi KPK sendiri, kegiatan ini menjadi amat penting up harga, dan spesifikasi barang yang berbeda.
untuk meningkatkan kapasitas aparat penegak Ketiga, pelayanan publik yang berhubungan
hukum dalam penanganan perkara, baik di tingkat dengan masalah perizinan, masih terdapat praktik-
penyelidikan, penyidikan, maupun penuntutan. praktik gratifikasi, belum terwujudnya pelayanan
prima dalam bentuk Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Selama 2015, sebanyak 521 peserta dari enam (PTSP), serta perizinan yang belum transparan.
provinsi mengikuti kegiatan tersebut. Mereka Dari sini, KPK terus melakukan evaluasi disertai
terdiri atas penyidik Kepolisian Daerah, penyidik perbaikan dengan harapan dapat mencegah
Kejaksaan Negeri dan Kejaksaan Tinggi, auditor terjadinya tindak pidana korupsi, menurunkan
BPK dan BPKP. potensi korupsi, meningkatkan akuntabilitas,
transparansi, efisiensi dan efektivitas, serta
Tingkatkan Good Governance partisipasi masyarakat pada sektor-sektor tersebut.
Sementara untuk bidang pencegahan, KPK Pada akhirnya, KPK berharap melalui sinergi
berupaya mendorong terselenggaranya ini bisa berkontribusi secara signifikan pada
pemerintahan yang bersih, khususnya dengan pemberantasan korupsi yang berdampak pada
mengedepankan prinsip-prinsip transparansi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
dan akuntabilitas sehingga niat dan kesempatan
korupsi, bisa diminimalisasi.

Caranya, melalui sinergi yang telah dibangun sejak


2012, KPK bekerja sama dengan BPKP dalam untuk
menyelenggarakan kegiatan semiloka Koordinasi
dan Supervisi (Korsup) Pencegahan Korupsi di 32
provinsi. Kegiatan tahun ini bertujuan, mendorong
pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) sesuai dengan peraturan yang
berlaku, mengidentifikasi permasalahan, risiko,
dan penyebab masalah pada APBD.

Kegiatan Korsup Pencegahan tahun ini telah


memantau dan mengevaluasi pada tiga hal utama,
yakni tindak lanjut hasil Korsup Pencegahan pada
tahun 2014; APBD tahun anggaran 2014/2015,
mulai dari perencanaan dan penganggaran, belanja
hibah, bantuan sosial (bansos), dan pengadaan
barang dan jasa; serta kepentingan nasional pada
bidang pendapatan.
Laporan

DARI
Tahunan 2015

REGULASI
HINGGA
APLIKASI
7

Upaya membentuk kesadaran menolak dan


melaporkan gratifikasi tetap dilakukan secara
progresif. Di tahun ini, KPK telah menerima
laporan gratifikasi dengan nilai total lebih
dari Rp33 miliar.
Laporan
Tahunan 2015

8
Gratifikasi selama ini sering dianggap hanya berupa laporan gratifikasi yang disampaikan dapat
oleh-oleh, cinderamata atau uang terimakasih dijadikan alat untuk mendeteksi kerawanan
dalam nilai kecil, pemahaman tersebut kurang korupsi dan potensi konflik kepentingan, langkah
tepat. Gratifikasi sejatinya adalah segala bentuk selanjutnya adalah membuat kebijakan untuk
pemberian, baik bernilai besar maupun bernilai mengatasi kerawanan korupsi tersebut.
kecil. Gratifikasi memiliki karakterisktik tidak
Kegiatan pengendalian gratifikasi di instansi
transaksional, sehingga pemberi seolah-olah tidak
pemerintah telah dilakukan melalui penerapan
menginginkan imbal balik apapun dari penerima,
Sistem Pengendalian Gratifikasi (SPG). Sistem ini
padahal pemberian tersebut diberikan karena
mendukung perwujudan good governance. Sistem
melihat posisi ataupun jabatan penerima. Sebagian
ini mendorong instansi mitra untuk menerapkan
ahli menyebut gratifikasi sebagai investasi,
SPG secara aktif dengan asistensi KPK. Sebagai
upaya mencari perhatian dan bahkan suap yang
program yang berkesinambungan, SPG terdiri dari
tertunda kepada pejabat dengan tujuan dapat
beberapa tahapan kegiatan yakni menganalisa
mempengaruhi kebijakan dalam jangka panjang.
tingkat kerawanan korupsi, menandatangani
Dalam keseharian bermasyarakat, terdapat komitmen anti-gratifikasi, membuat aturan
beberapa situasi dimana lazim terjadi kegiatan pengendalian gratifikasi di internal instansi dan
saling memberi dan menerima hadiah. Misalnya mendirikan Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG),
pada saat perayaan hari raya, pernikahan setelah itu secara rutin melaksanakan monitoring
serta momen agama dan budaya lainnya. Para dan evaluasi SPG.
penyelenggara negara dan pegawai negeri
Kesuksesan pelaksanaan setiap tahapan sangat
diharapkan dapat memahami pemberian yang
menentukan tingkat pemahaman gratifikasi
merupakan gratifikasi dan pemberian yang
pegawai/pejabat di instansi mitra, serta
merupakan bagian dari aktivitas bermasyarakat.
meningkatkan kepatuhan mereka dalam menolak
Salah satu indikator utamanya adalah adakah
atau melaporkan penerimaan gratifikasi.
keterkaitan antara pemberian dengan jabatan
penerima. Sebab jika tidak berhati-hati, Sampai dengan Desember 2015, terdapat 180
penerimaan gratifikasi dapat dijerat pasal 12B kementerian, lembaga, organisasi pemerintah,
UU Tipikor, yakni pidana penjara minimal empat termasuk KPK, yang telah menerapkan SPG
tahun dan maksimal 20 tahun serta denda sebesar dalam berbagai tingkat tahapan. Termasuk di
Rp200 juta hingga Rp1 miliar. dalamnya adalah Kementerian, BUMN, Lembaga
Tinggi Negara, dan Pemerintah Daerah. Beberapa
Pemidanaan gratifikasi pernah terjadi pada
instansi yang lebih maju dalam penerapan SPG,
Gayus H Tambunan, seorang pegawai di Dirjen
telah membentuk UPG sebagai wahana penerusan
Pajak Kementerian Keuangan. Pidana gratifikasi
laporan gratifikasi kepada KPK dan diseminasi
digunakan untuk memproses kekayaan yang tidak
informasi tentang gratifikasi kepada seluruh
dapat dijelaskan asal-usulnya secara wajar bila
pegawai.
dibandingkan dengan penghasilan yang sah.
Kegiatan pengendalian gratifikasi merupakan
Pegawai negeri sebaiknya menolak pemberian
aktivitas yang dinamis, hal ini berarti akan selalu ada
gratifikasi pada kali pertama dengan
hal baru yang dapat menyempurnakan efektivitas
menjelaskan kepada pemberi bahwa dirinya tidak
kegiatan tersebut. Beberapa perbaikan telah yang
diperkenankan menerima hal tersebut. Namun jika
dilakukan untuk menutup celah gratifikasi, antara
dalam keadaan tidak dapat menolak, penerimaan
lain menentukan standar batasan nilai gratifikasi
tersebut wajib dilaporkan kepada KPK dalam
yang dilarang diterima oleh penyelenggara negara
jangka waktu maksimal 30 hari kerja. Dengan
dan pegawai negeri, meningkatkan perlindungan
demikian pidana penjara dan denda tidak lagi dapat
hukum bagi pelapor gratifikasi serta menguatkan
menjerat penerima gratifikasi, karena dengan
landasan hukum lingkungan pengendalian
melaporkannya kepada KPK telah menggugurkan
gratifikasi di institusi pemerintahan.
ancaman pidana tersebut. Selanjutnya KPK yang
akan menentukan status gratifikasi tersebut Pada tahun 2015, KPK berinisiatif melakukan
menjadi milik negara atau milik penerima. kajian urgensi penyusunan peraturan pemerintah
untuk mengurai gratifikasi dari beragam aspek
Upaya mencegah korupsi dapat dimulai dengan
yakni hukum pidana, budaya, keagamaan dan
mengendalikan gratifikasi. Kegiatan ini dapat
adat-istiadat masyarakat Indonesia. Kajian ini
membentuk lingkungan pengendalian di instansi,
juga bertujuan meletakkan ketentuan tentang
Laporan
Tahunan 2015

9
pengendalian gratifikasi secara terintegrasi Selain sosialisasi kepada pengusaha bidang
dengan ketentuan disiplin pegawai seperti reward mineral dan batu bara, sosialisasi gratifikasi juga
and punishment, sebagai salah satu perangkat menyentuh dunia kesehatan. KPK bersama
dalam menjalankan reformasi birokrasi. Kementerian Kesehatan dan Ikatan Dokter
Indonesia (IDI) berupaya mencari solusi agar
Kajian ini disusun dengan pendekatan yuridis
profesi dokter, baik yang berstatus pegawai negeri
normatif melalui studi pustaka, wawancara ahli
sipil dan swasta, tidak diperkenankan menerima
yang memiliki kualifikasi di beberapa bidang.
gratifikasi dari perusahaan farmasi.
Pertemuan dengan para pakar sebagai narasumber
juga telah digelar sejak Mei-Juni 2015, antara lain
dengan pakar hukum pidana, hukum tata negara,
ilmu perundang-undangan, hukum administrasi Pelajari Gratifikasi Secara Mandiri
negara, filsafat hukum, antropologi hukum, Salah satu solusi yang ditawarkan KPK untuk
budayawan dan pihak lain yang terkait. meningkatkan kesadaran dan pemahaman
mengenai gratifikasi dengan meluncurkan
Dengan adanya peraturan pemerintah tentang E-learning Gratifikasi pada perayaan Festival
gratifikasi ini, nantinya diharapkan agar pegawai Antikorupsi di Bandung, 10 Desember 2015.
negeri, penyelenggara negara, masyarakat dan
pelaku usaha dapat memahami dan menerapkan Masyarakat dapat mengaksesnya melalui situs
pengendalian gratifikasi di institusi masing- http://www.kpk.go.id/gratifikasi. Di situs ini,
masing. tersedia 12 modul pembelajaran yang disediakan
untuk dipelajari secara mandiri oleh pengguna.
Kegiatan pengendalian gratifikasi tidak hanya Materi-materi itu mencakup definisi gratifikasi,
dilakukan bagi para penyelenggara negara dan praktik dan batasan gratifikasi, hukum dan regulasi,
pegawai negeri, melainkan juga melibatkan pihak pelaporan gratifikasi, pengendalian gratifikasi,
korporasi/swasta. Sebab, keterlibatan sektor gratifikasi dalam persepektif pencegahan,
swasta pada sejumlah kasus korupsi, seolah penindakan gratifikasi, konsep dasar antikorupsi,
menggambarkan fenomena supply dan demand. panduan analisis laporan gratifikasi, dan kerangka
Dua pihak yang melakukan korupsi tersebut hukum internasional tentang gratifikasi.
berasal dari sektor publik dan sektor swasta.
Yang menarik, tersedia pula layanan permainan
Faktanya 24 persen pelaku korupsi yang ditindak peran (role playing) dalam situs e-learning.
oleh KPK pada 2015 berasal dari sektor swasta. Pengguna dapat menjadi mitra kerja KPK atau
Fakta tersebut diamini Global Corruption Barometer wakil lembaga swadaya, pegawai negeri, pegawai
Survey tahun 2013 yang menyebutkan bahwa 30- KPK, pegawai swasta, tunas integritas, atau bahkan
39,9 persen responden di Indonesia menyatakan berperan sebagai Unit Pengendali Gratifikasi (UPG).
pernah membayar suap selama setahun terakhir Bila setelah belajar mandiri pengetahuan tentang
terkait dengan pelayanan publik. gratifikasi dirasa memadai, maka pengakses
Karenanya, KPK menyadari bahwa pihak swasta e-learning dapat menguji pemahamannya lalu
juga harus dilibatkan dalam memberantas praktik memperoleh sertifikasi.
gratifikasi. Upaya itu dilakukan dengan melakukan Beragam pendekatan terhadap kegiatan
sosialisasi materi pengenalan dan pendalaman pengendalian gratifikasi diharapkan memberikan
isu gratifikasi kepada lebih dari 720 pengusaha dampak positif dalam pemberantasan tindak
sektor sumber daya alam di 24 provinsi. Kegiatan pidana korupsi. Karena memangkas gratifikasi
sosialisasi dilaksanakan di kota Medan, Jakarta, merupakan bagian dari bagian kerja memotong
Semarang, Gorontalo, Makassar, dan Pontianak, akar korupsi.
yang diikuti para pengusaha yang bergerak di
bidang mineral dan batubara, kelautan, serta
kehutanan dan perkebunan.
Dari sejumlah kegiatan sosialisasi itu, KPK
mendapatkan apresiasi dari para peserta. KPK
mencatat harapan pengusaha tentang kesempatan
usaha yang setara (same level playing field) dalam
berbisnis, dengan asumsi jika aturan mengenai
gratifikasi dijalankan secara tegas.
Laporan

MEMBINA
Tahunan 2015

10
10

SI UPIK,
MENGUAT-
KAN
PENDIDIK
11

Tunas muda antikorupsi, adalah warisan


terbaik bagi bangsa ini. Perlu upaya sedini
mungkin dalam menyiapkan mereka sebagai
penerus cita-cita bangsa agar terbebas dari
belenggu korupsi.
Laporan
Tahunan 2015

12
Tantangan terbesar pendidikan generasi muda hari Dalam kesempatan lain, KPK juga berkolaborasi
ini, adalah pembangunan integritas dan karakter dengan Kelompok Dongeng Bengkimut dan
mulia. Tak hanya kesulitan mengemas pesan, Kinarya Gagas untuk menggelar Festival Bandung
sebab tantangan itu juga datang dari gempuran Mendongeng pada 8 November 2015 di Sekolah
nilai-nilai yang mendemoralisasi generasi kita. Gagas Ceria, Jalan Malabar 61, Bandung, Jawa
Barat. Ada 17 pendongeng yang memeriahkan
Itu sebab, pada dimensi pencegahan, Komisi
acara di hadapan ratusan anak.
Pemberantasan Korupsi (KPK) juga memainkan
peran dalam melaksanakan pendidikan antikorupsi Tak hanya menyajikan parade dongeng, dalam
bagi anak-anak untuk membangen karakter kegiatan intu juga diselenggarakan Lomba
bangsa yang jujur dan berintegritas. Meski kita Dongeng Aku Anak Jujur yang bekerja sama
tahu upaya ini tak semudah membalikkan telapak dengan Komunitas Bandung Bercerita Antikorupsi.
tangan. Melalui kegiatan ini, KPK mendorong seluas-
luasnya kepada masyarakat mengenai efektifnya
Ibarat memahat di batu, pendidikan antikorupsi
kebiasaan mentransfer nilai moral melalui
memang memerlukan waktu yang panjang. Namun
mendongeng.
begitu, diharapkan, hasilnya bisa membawa
perbaikan sehingga bangsa ini bisa melahirkan Dengan demikian, fokus Festival Bandung
generasi terbaik. Mendongeng adalah membangun kejujuran,
disipilin, integritas, berani, peduli, kerja keras
Namun, ketika menanamkan pesan antikorupsi
melalui cerita-cerita yang memiliki daya pikat,
kepada anak, ada hal khusus yang harus
khususnya bagi anak-anak.
diperhatikan. Ia harus mudah dicerna dan dengan
cara yang menyenangkan, agar pesan dan nilai Selama kegiatan di Bandung, KPK pun
positif bisa tertanam pada pribadinya. Karena itu, menyediakan materi dalam format buku untuk
KPK menggunakan sarana permainan edukatif anak-anak. Mengingat kecenderungan anak pada
berupa Zona Sahabat Pemberani di area Taman materi bergambar dibanding buku yang dipenuhi
Pintar Yogyakarta, yang diluncurkan pada 4 Mei tulisan, diluncurkanlah komikstrip Sahabat
2015. Zona permainan edukatif ini merupakan Pemberani yang merupakan pengembangan dari
pengembangan yang terinspirasi dari Film Animasi versi film animasi dengan judul yang sama.
Sahabat Pemberani yang diproduksi KPK dua
Komikstrip bercerita tentang tiga tokoh utama
tahun sebelumnya.
Krisna, Panji, dan Kirana. Pada setiap cerita,
Taman Pintar Yogyakarta dipilih karena ia ketiga tokoh itu akan mengalami masalah yang
memadukan secara serasi konsep pendidikan menantang para pembaca agar memahami prinsip
dan hiburan bagi anak. Apalagi rata-rata antikorupsi. Cerita setiap komik dibuat singkat
pengunjungnya sekitar enam ribu orang per pekan. dan padat, agar cepat dan mudah dipahami anak-
Sehingga diharapkan akan banyak anak-anak anak. Komik ini dikemas dalam bahasa yang
yang terpapar pesan antikorupsi. komunikatif dan bisa dicerna sesuai jenjang usia
dan pendidikannya, tetapi fokus menjelaskan
Zona Sahabat Pemberani menempati area seluas
pentingnya nilai-nilai antikorupsi.
seluas 100 meter persegi. Dalam zona tersebut
terdapat materi pendidikan antikorupsi melalui Tak hanya itu, KPK juga mencoba medium lainnya,
beragam media, antara lain kinnect games berisi demi menjangkau anak-anak seluas mungkin.
petualangan dan senam antikorupsi, materi Musik, diyakini sebagai bahasa universal kepada
bergambar berupa lukisan kekayaan Indonesia, semua kalangan. Oleh karena itu, KPK meluncurkan
nilai-nilai antikorupsi, dan informasi seputar album lagu anak-anak sebagai bentuk kampanye
kinerja KPK; pohon harapan yang berisi tokoh- selanjutnya. Peluncuran album lagu anak bertajuk
tokoh bangsa berintegritas, serta film antikorupsi. Aku Anak Jujur ini dilakukan saat Festival
Antikorupsi di Sasana Budaya Ganesha, Bandung,
Tak hanya mewujud pada zona permainan
pada 10 Desember 2015.
edukatif, pesan antikorupsi yang sarat moral
juga diwujudkan dalam bentuk dongeng. Sejak Dalam album ini, terdapat 8 lagu anak, antara lain Si
diluncurkan pada 2014, KanalKPK TV secara rutin Kumbi, Kumbinesia, Pasar Kaget, Permen Adik, PR
memproduksi Kanal Dongeng, sebuah tayangan Putri, Sayap Kecil, Anak Berani, dan Persahabatan.
yang mengemas pesan moral melalui kisah bijak. Ini bukan sembarang lagu. Setiap bait lirik yang
dikemas dengan sederhana, mengandung pesan
13
positif bagi anak-anak. Enam dari delapan lagu Seperti namanya, Put-Put LK dimainkan pada
yang masuk dalam album ini merupakan ciptaan perangkat berbentuk lingkaran. Peserta harus
Wawan dari band humor Teamlo. melewati 12 bidang yang berisi berbagai situasi
yang menggambarkan perilaku koruptif. Di
Melengkapi medium yang sudah, KPK juga
antaranya gratifikasi, marketing fee, money
merilis film boneka berjudul Si Kumbi. Film ini
politics, dan sebagainya.
ditayangkan lewat KanalKPK TV. Tentu saja, pesan
moral yang disajikan penuh dengan tingkah jenaka Arisan Antikorupsi juga diciptakan untuk
dan alur cerita yang sederhana, sehingga anak- menanamkan nilai moral. Selayaknya arisan
anak akan mudah mencerna. betulan, peserta pemainan tersebut juga bergiliran
mengundi gulungan kertas. Bedanya, pada arisan
Kumbi adalah nama sosok kumbang, yang dibuat
antikorupsi, gulungan tersebut berisi pertanyaan
menarik, dengan warna tubuh hitam dan merah
yang harus dijawab. Perbedaan lain, peserta tidak
seperti logo KPK. Dalam video boneka yang
mendapatkan uang, tetapi wawasan antikorupsi.
dibuat, anak-anak yang menjadi sasaran pemirsa
utama akan bertualang bersama Kumbi dan Sementara dalam permainan Majo, setiap peserta
teman-temannya, yaitu Ayi Ayam, Tupi Tupai, menjodohkan berbagai situasi pada kartu berwarna
Osyi Kelinci, dan Bimo Beruang. Mereka tinggal putih pada lima bidang, yakni perilaku koruptif/
di Desa Kumbinesia. Persahabatan para tokoh tindak pidana korupsi, sikap antikorupsi dan peran
mengajarkan pesan kepada anak-anak agar hidup serta masyarakat, suap, gratifikasi, dan pencucian
jujur, berani, bertanggung jawab, adil, dan peduli uang.
pada sesama.
Dalam permainan, ada pesan moral yang tersimpan.
Sering-sering main, tentu saja nilai moral tersebut
akan lebih kuat melekat pada benak anak, yang
Permainan Antikorupsi pada akhirnya membentuk karakter integritas
KPK memahami betul, bahwa pesan antikorupsi dalam diri mereka. Semoga.
mampu disajikan dalam ragam bentuk. Menyasar
segmentasi anak-anak, tentu saja format penyajian
pesan harus menyesuaikan agar menyenangkan Guru Menginspirasi
dan juga mendidik. Melengkapi sarana edukasi
Di samping memproduksi medium edukatif,
yang telah disebut di atas, KPK juga memproduksi
KPK juga menyadari pentingnya peran pendidik.
papan permainan (board game) agar pesan
Mereka adalah orangtua kedua bagi anak yang
antikorupsi semakin mudah dipahami.
diharapkan mampu menjadi teladan. Karena
Ada games Sembilan Nilai Antikorupsi (Semai) itu, KPK menggelar Teacher Supercamp: Guru
yang dimainkan dua orang atau berkelompok. Menulis Antikorupsi di Lembang, Jawa Barat, pada
Permainan tersebut menggunakan papan 2-6 November 2015.
berbentuk oval, yang terbagi atas 18 belas bidang
Kegiatan ini diikuti 25 guru dari SMP dan SMA atau
kecil pada dua sisi yang saling berhadapan.
sederajat, yang dipilih melalui proses seleksi karya
Sebagian bidang pada sisi biru, lainnya pada sisi
kreatif berupa cerpen, esai, naskah drama, puisi,
berwarna hijau.
dan komik. Setiap peserta akan memproduksi
Jumlah masing-masing bidang adalah sembilan, berbagai karya tulis dengan nilai antikorupsi yang
yang mewakili 9 nilai antikorupsi. Dilengkapi universal.
dengan ilustrasi yang lucu, nilai antikorupsi yang
Selama kegiatan, peserta mendapat pendampingan
dimaksud adalah kesederhanaan, kegigihan,
dan pelatihan menulis dari editor, penulis, komikus,
keberanian, kerjasama, kedisiplinan, keadilan,
dan akademisi di bidang penulisan, antara lain Gol
kejujuran, bertanggung jawab, dan kepedulian.
A Gong, Ahmad Fuadi, Pidi Baiq, Beng Rahadian,
Nantinya, para pemain akan menebak pertanyaan
Iman Soleh, dan Zulfikri Anas.
tentang situasi yang dialami sehari-hari, yang
merupakan contoh dari salah satu dari 9 nilai yang Pada akhirnya, kegiatan Teacher Supercamp ini
ada. diharapkan bisa meningkatkan kapasitas tenaga
pendidik dalam menyusun materi pendidikan
Tak hanya Semai. Masih ada tiga jenis permainan
antikorupsi dan memperkaya konten atau literatur
lainnya, yakni Putar-Putar Lawan Korupsi (Put-Put
pendidikan antikorupsi yang dapat dimanfaatkan
LK), Arisan Antikorupsi, dan Main Jodoh (Majo).
dan diterapkan dalam pembelajaran di sekolah.
Laporan

MODUS
Tahunan 2015

14
14

LAMA
KORUPTOR
BARU
15
15

Meski dikategorikan sebagai kejahatan luar


biasa, tapi tetap saja masih ada yang tergoda
melakukan korupsi. Modusnya masih
sama dari kebanyakan kasus korupsi yang
terungkap, tapi dengan latar belakang yang
beragam.
Laporan
Tahunan 2015

16

Kinerja bidang penindakan KPK memang tak sisa penanganan tahun sebelumnya. Tahun ini
pernah sepi dari pemberitaan media. Ibarat laron perkara yang sudah berkekuatan hukum tetap
yang mengerubungi lampu, terungkapnya sebuah oleh pengadilan sebanyak 37 kasus, yang bila
kasus korupsi, sangat menarik hati pekerja media. dijabarkan, 16 kasus berkekuatan hukum tetap di
tingkat Pengadilan Negeri, 6 kasus sudah selesai
Tapi, bukan berarti penanganan perkara korupsi
banding di Pengadilan Tinggi, serta 15 putusan
minus tantangan. Justru di sini, corruptor
di tahap kasasi telah dikuatkan oleh putusan
fightback para koruptor langsung terasa. Mulai
Mahkamah Agung.
dari pembunuhan karakter dengan penyebaran
foto asusila, terror bom di rumah penyidik hingga Berkat seluruh upaya itu, sepanjang 2015 KPK
kriminalisasi. Di samping itu, serangan balik dapat melaksanakan eksekusi atas 38 putusan
juga terlihat dari upaya revisi Undang-Undang pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap.
KPK yang hendak membonsai kewenangan Dampak positifnya, sebanyak Rp 198 miliar hasil
penyadapan. korupsi dikembalikan ke kas negara dalam bentuk
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari
Namun begitu, tak ada tawar-menawar bagi penanganan perkara.
KPK dalam menjalankan penegakan hukum.
Sisi tegas penindakan harus dikedepankan demi Bila dilihat lebih jauh, modus kasus korupsi yang
mengemban amanah memberantas korupsi. terungkap, penyuapan merupakan modus yang
paling banyak dengan 38 perkara. Bahkan dalam
Itu bisa dilihat bahwa KPK masih tetap agresif lima tahun terakhir, modus lama ini selalu menjadi
menjalankan fungsi penindakan pada tahun ini yang paling banyak terungkap.
dengan melakukan 87 kegiatan penyelidikan, 57
Selain suap, modus lain yang menonjol adalah
langkah penyidikan, serta 62 upaya penuntutan.
pengadaan barang/jasa sebanyak 14 perkara,
Kegiatan ini menyangkut perkara baru maupun
penyalahgunaan anggaran sebanyak dua perkara,
Penanganan Perkara

17
lalu kasus perizinan, pungutan dan Tindak Pidana Banyuasin, BK dan AM ketika menerima uang dari
Pencucian Uang (TPPU), masing-masing satu Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan
perkara. dan Aset Daerah SF di kediaman BK di Kel.
Sementara dari pelaku korupsi, KPK menangani Sanjaya, Palembang. KPK menyita uang Rp 2,56
sebanyak 19 perkara yang melibatkan anggota miliar yang diduga sebagai suap untuk mengubah
DPR/DPRD dan 18 perkara yang melibatkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja
swasta. Selain itu, tujuh perkara melibatkan Daerah (RAPBD) Musi Banyuasin TA 2015.
pegawai negeri setingkat eselon I, II dan III; Sebulan kemudian, KPK menangkap tangan
serta masing-masing empat perkara melibatkan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN)
gubernur dan walikota/bupati dan wakilnya; serta Medan, TIP, hakim AF, hakim DG, panitera SF, dan
masing-masing tiga perkara, melibatkan hakim, pengacara YGB pada 9 Juli 2015. Dalam operasi
dan kepala kementerian/lembaga. tersebut ditemukan barang bukti uang USD 10 ribu
Apabila dilihat dari sisi instansi yang terlibat tindak dan SGD 5 ribu.
pidana korupsi, kementerian/lembaga menjadi
KPK kembali melakukan OTT terhadap anggota
yang paling banyak tersangkut kasus ditangani
Komisi VII DPR berinisial DYL, bersama Staf Ahli
KPK sepanjang 2015. Ada 21 kasus melibatkan
DPR, BWH, di Bandara Soekarno Hatta pada 20
pejabat kementerian/lembaga. Selanjutnya disusul
Oktober 2015. Sejam sebelumnya, penyidik KPK
pejabat pemerintah provinsi sebanyak 18 kasus
hingga akhir tahun. Di urutan berikutnya, 10 menangkap IR (Kepala Dinas ESDM Kabupaten
pejabat pemerintah kabupaten/kota tersangkut Deiyai Provinsi Papua), SET (swasta), dan RB
kasus, badan usaha milik negara/daerah lima (asisten pribadi DYL) di Jakarta Utara. Dari lokasi,
kasus, dan terakhir tiga kasus di Dewan Perwakilan KPK mendapatkan SGD 177.7 ribu dolar. Ini terkait
Rakyat RI. usulan penganggaran proyek pembangunan
infrastruktur energi baru dan terbarukan TA 2016
Adapun bila ditelusuri dari sisi sebaran wilayah untuk Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua.
terjadinya korupsi, perkara yang ditangani KPK
paling banyak berada di Sumatra. Ada 24 kasus Sebagai pamungkas, penyidik menangkap
tindak pidana korupsi sepanjang 2015 berlokasi di anggota DPRD Banten, berinisial SMH dan TSS
Sumatra. Baru berikutnya, di DKI Jakarta sebanyak serta RT, Direktur PT. BDG pada 1 Desember 2015
16 kasus. Di urutan ketiga, Papua menjadi di Provinsi Banten.
wilayah yang ditindak KPK, dengan tujuh kasus Ketiganya ditangkap sesaat setelah diduga terjadi
tindak pidana korupsi tercatat sepanjang tahun. penyerahan uang. Dari tangan SMH dan TSS
Selebihnya ada enam kasus di Pulau Jawa selain ditemukan barang berupa uang di dalam amplop
DKI Jakarta, Sulawesi tercatat dua kasus, dan di coklat dalam pecahan dolar Amerika senilai USD
Bali terdapat dua kasus. 11 ribu dan Rp 60 juta. Ini terkait pengesahan
Selain menuntut terdakwa korupsi dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
hukuman berat, strategi lainnya di bidang tahun anggaran 2016.
penindakan, dengan operasi tangkap tangan Dari lima OTT yang dilakukan sepanjang tahun,
(OTT). Upaya itu terus dioptimalkan di tengah semuanya terkait unsur suap untuk mempengaruhi
keterbatasan jumlah penyidik yang dimiliki. Saat kebijakan penyelenggara negara demi keuntungan
ini, dari 1.141 pegawai, KPK hanya memiliki 118 segelintir orang.
penyelidik, 91 penyidik, dan 88 penuntut umum.
Tantangan lain sepanjang tahun ini adalah
Total, pada 2015 KPK melakukan sebanyak lima gelombang praperadilan oleh tersangka kasus
kali tangkap tangan. Rangkaian OTT ini dimulai korupsi yang ditangani KPK. Sepanjang tahun,
pada 9 April 2015, saat penyidik KPK menangkap ada 26 permohonan praperadilan dari tersangka
tangan anggota DPR periode 2014-2019 berinisial korupsi. Pengajuan itu, tak lepas dari Putusan MK
A dan seorang saksi AK, di sebuah hotel di Sanur, No.21/PUU-XII/2015 tanggal 28 April 2015 yang
Bali. Dari tangan A ditemukan barang berupa uang memperluas objek praperadilan di luar ketentuan
senilai SGD 44 ribu dan rupiah senilai Rp 55.8 Pasal 77 KUHAP, yaitu dengan memasukkan
juta. Setelah penangkapan keduanya, penyidik penetapan tersangka sebagai objek praperadilan.
menangkap AH di sebuah hotel di Jakarta Selatan. Ini menjadi momentum terbukanya keran
Selanjutnya, pada 19 Juni 2015, KPK menangkap praperadilan oleh para tersangka korupsi yang
tangan Ketua dan Anggota Komisi III DPRD Musi ditangani tidak saja oleh KPK, tetapi juga oleh
aparat penegak hukum lain.
Laporan

KETIKA
Tahunan 2015

18
18

HUKUM
DAN
AGAMA
SEIRAMA
19
19

Menjalankan ajaran agama yang baik,


sejatinya tak melanggar hukum. Keduanya
mengatur hidup manusia menjadi lebih baik
dan beradab.
Laporan
Tahunan 2015

20
Bagi masyarakat Timur seperti Indonesia, Praktik penerimaan uang terkait pencatatan
agama menempati posisi yang penting dan amat nikah yang tidak resmi, merupakan gratifikasi
sakral. Karenanya, ketika negara dalam hal ini sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12B UU
Kementerian Agama berbuat curang dalam urusan Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas
keagamaan rakyatnya, sontak akan membetot UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan
perhatian dan menuai kecaman. Sebab, menurut Tindak Pidana Korupsi. Karena itu, agar umat
keyakinan umat beragama, sejatinya tidak ada beragama bisa menjalankan ajarannya dengan
perselisihan antara hukum dan agama. Keduanya baik tanpa perlu melanggar hukum, Komisi
menghendaki keharmonisan umat manusia. Pemberantasan Korupsi (KPK) menyasar sektor
layanan nikah dan rujuk di KUA sejak 2013.
Korupsi yang pernah terjadi di Kementerian Agama
misalnya korupsi dana haji. Betapa kasus ini Pada Desember 2013, bersama Kemenko Kesra,
mencoreng dan melunturkan kewibawaan negara. Kementerian Agama, Kementerian Keuangan, dan
Sebab, korupsi yang dilihat dari aspek hukum Kementerian PPN/BAPPENAS menyepakati bahwa
sebagai kejahatan luar biasa, juga menempati biaya operasional pencatatan nikah di luar kantor
timbangan yang sangat buruk dalam ajaran dan/atau di luar jam kerja, dibebankan pada APBN
agama. Tak terkecuali urusan nikah dan rujuk di melalui mekanisme Penerimaan Negara Bukan
Kantor Urusan Agama (KUA), yang selama ini Pajak (PNBP). Solusi selanjutnya adalah mengubah
dianggap sebagai lahan basah terjadinya praktik Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2004
gratifikasi kepada penghulu. Pemberian seperti ini tentang Tarif atas Jenis PNBP yang berlaku pada
lazim terjadi dengan berbagai nama, semisal uang Departemen Agama beserta peraturan yang terkait.
terima kasih, uang transport dan lainnya.
Pada 27 Juni 2014, terbit PP No 48 tahun 2014,
Persoalannya, bagi penghulu yang merupakan yang mengatur biaya nikah atau rujuk di Balai
pegawai negeri sipil, menerima ongkos biaya Nikah/KUA pada hari dan jam kerja, dikenakan
nikah di luar dari yang ditetapkan peraturan tarif nol rupiah. Sedangkan menikah di luar KUA
pemerintah adalah perbuatan melawan hukum. dan atau di luar jam kerja dikenakan tarif Rp600
Alasan pembenar hal tersebut lantaran petugas ribu. Bagi warga tak mampu dan warga yang
KUA acapkali melayani warga di luar kantor dan terkena bencana alam, dikenakan tarif nol rupiah
di luar jam kerja, mengingat prosesi pernikahan dengan melampirkan surat keterangan dari lurah/
biasanya berlangsung saat hari libur. Ditambah kepala desa.
lagi, kegiatan pelayanan tersebut tidak didukung
Setelah setahun berjalan, KPK lantas menggelar
biaya operasional kantor.
Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) pada 25 Juni
Data Kementerian Agama menunjukkan dari 2015 dengan Kementerian Agama, Kementerian
sekitar dua juta peristiwa nikah dalam satu tahun, Dalam Negeri, serta Kementerian Keuangan guna
hanya sekitar 6% dilaksanakan di Balai Nikah/ mengevaluasi implementasi PP No. 48 tahun 2014
KUA, sisanya dilaksanakan di luar kantor, di luar yang menggantikan PP Nomor 47 Tahun 2004.
jam kerja, dan hari libur. Pola kerja petugas KUA
Dalam implementasinya terdapat sejumlah
ini berbeda dengan instansi pemerintahan lain
kendala, antara lain keterlambatan pencairan PNBP
yang biasa melayani masyarakat hanya saat jam
biaya nikah atau rujuk bagi para petugas pencatat
kerja di kantor. Praktik tersebut pada umumnya
nikah; Keterlibatan instansi lain (Kemendagri)
bukan permintaan pihak petugas, melainkan atas
yang menyangkut persyaratan surat keterangan
permintaan masyarakat terkait tuntutan sosial
dari RT/RW, Kelurahan, dan P3N atau modin atau
maupun adat istiadat.
Imam Desa yang memungut biaya tambahan
Pungli juga mengakar jauh sebelum proses melebihi tarif resmi; serta Perbedaan persepsi
administrasi di KUA. Yakni saat mengurus surat pejabat/pelaksana keuangan terkait pembayaran
keterangan dari RT/RW/desa/kelurahan, serta tunjangan transportasi bagi petugas layanan
ketika mempelai menemui Pembantu Petugas pencatatan pernikahan.
Pencatat Nikah (P3N) atau modin atau Imam
Situasi ini melanggengkan gratifikasi di kalangan
Desa, kerap muncul pungutan tambahan melebihi
penghulu/pencatat nikah. Hingga Juni 2015,
tarif resmi. Padahal, surat keterangan itu sangat
tercatat keterlambatan pencairan PNBP karena
diperlukan sebelum mempelai mendaftarkan
menunggu data dari pusat terjadi pada 5.497 KUA
pernikahan di KUA.
di seluruh Indonesia.
Pencegahan Korupsi
Terintegrasi

21
Selain itu, KPK juga menemukan sebagian besar Demi mendorong pencegahan korupsi di sektor
sarana kantor KUA kondisinya masih belum tersebut, KPK melakukan Kajian Pengelolaan Dana
memadai. Hanya sebagian kecil KUA yang status Pendidikan Islam. Ruang lingkup kajian meliputi
tanahnya milik Kementerian Agama. Kecilnya sarana dan prasarana (rehabilitasi, pembangunan
biaya operasional KUA juga mendorong petugas ruang kegiatan belajar, laboratorium), Bantuan
mengutip biaya tambahan di luar aturan resmi. Siswa Miskin (BSM), tunjangan guru, dosen (PNS &
non-PNS), bantuan operasional (madrasah/pondok
KPK merekomendasikan beberapa hal agar
pesantren), akreditasi, hingga dana penelitian.
pelayanan pernikahan di KUA tidak lagi berlumur
gratifikasi. Antara lain perlunya peningkatan KPK menemukan sejumlah kejanggalan yang
anggaran operasional serta sarana dan prasarana berpotensi menjadi celah korupsi pada kegiatan
pendukung kantor KUA dalam rangka perbaikan pengelolaan dana pendidikan keagamaan yang
pelayanan. Selain itu sosialisasi dan pembelajaran dikelola Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
tentang PNBP terkait biaya pencatatan nikah anggaran tahun 2013-2014.
yang resmi dan imbauan agar masyarakat tidak
Potensi penyelewengan, misalnya, muncul dari
memberikan gratifikasi lagi kepada petugas.
persoalan sarana dan prasarana. KPK menemukan
Untuk mengatasi perbedaan persepsi pejabat/ adanya pemberian bantuan sarana dan prasarana
pelaksana keuangan terkait pembayaran tunjangan tanpa didasari perencanaan yang baik, mekanisme
transportasi bagi penghulu, Kementerian pengajuan proposal tidak sesuai dengan praktik
Keuangan merespons dengan merevisi Keputusan good governance, proses verifikasi proposal
Menteri Keuangan (KMK) terkait izin penggunaan belum optimal, kriteria affirmative action dalam
anggaran. Dengan begitu, penerimaan dari PNBP pemberian bantuan kepada pondok pesantren
bisa digunakan kembali untuk belanja atau tidak transparan dan tidak akuntabel, serta data
membayar insentif petugas KUA. penerima bantuan sarana dan prasarana tidak
teradministrasi dengan baik.
Selain itu Kementerian Agama juga melakukan
beberapa perbaikan dalam pelaksanaan KPK juga menemukan adanya ketidaksesuaian
administrasi pernikahan. Salah satunya penyetoran antara petunjuk teknis dengan pelaksanaan
biaya pelayanan nikah oleh masyarakat dilakukan pengelolaan BSM, serta penggunaan dana yang
secara langsung melalui transfer bank, kecuali tidak sesuai peruntukan. Selain itu penanganan
daerah terpencil yang tidak terjangkau oleh bank. pengaduan masyarakat, monitoring dan evaluasi
Sistem pengelolaan PNBP dilaksanakan secara yang belum optimal. Masih ada lainnya, seperti
terpusat untuk mengontrol pengelolaan keuangan jumlah satuan kerja yang tidak efektif, sistem
secara nasional, sehingga pembayaran honorarium informasi manajemen sebagai data acuan dalam
dan biaya transportasi pelayanan nikah kepada pengambilan keputusan yang belum optimal, serta
penghulu bisa dilakukan secara langsung ke belum adanya aturan pengelolaan dana partisipasi
rekening petugas terkait. masyarakat oleh Komite Madrasah.
Kementerian Agama juga mengembangkan Karena itu, KPK merekomendasikan beberapa
teknologi sistem informasi berupa aplikasi Sistem perbaikan tata kelola, antara lain perbaikan
Informasi Manajemen Nikah untuk mengelola data level peraturan/kebijakan, seperti Peraturan
nikah-rujuk secara online di seluruh Indonesia; Menteri untuk petunjuk teknis pengelolaan dana
serta bekerja sama dengan Kementerian Dalam pendidikan, perbaikan data base, pengoptimalan
Negeri, khususnya dalam meminimalisasi pungli sistem IT dan penanganan sistem pengaduan
di luar KUA. masyarakat; dan pembuatan aturan pengelolaan
dana partisipasi masyarakat oleh Komite Sekolah.
Hasil kajian itu menjadi acuan Kementerian
Menghapus Noda Pendidikan Islam Agama dalam membangun sistem pengelolaan
Upaya menghapus rasuah, juga telah menyentuh dana pendidikan yang transparan dan akuntabel.
sektor pendidikan. Sebab, dalam ajaran agama, Dengan demikian, dana tersebut dapat digunakan
kedudukan orang yang berilmu memiliki derajat secara tepat guna. Dari sini, KPK berharap
yang tinggi. Jadi, semestinya pengelolaan dana pengelolaan dana pendidikan yang transparan
di sektor pendidikan juga bisa dikelola dengan dan akuntabel, dapat menghadirkan pelayanan
amanah dan transparan. pendidikan yang berkualitas bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Laporan

AGAR
Tahunan 2015

22
22

KEPALA
DAERAH
TAK TER-
GODA
RASUAH
23

Pilkada serentak adalah hajatan demokrasi


penting dalam pergantian pemimpin di
daerah. Mengkampanyekan Program Pilkada
Berintegritas, agar lahir pemimpin pilihan
rakyat yang amanah dan pro rakyat.
Laporan
Tahunan 2015

24

Pada 9 Desember 2015, Pemilihan Kepala Daerah Lihat saja data penanganan perkara KPK pada
(Pilkada) secara serentak digelar di 269 kabupaten/ 2004-2015. Ada 17 gubernur dan 49 walikota/
kota, baik untuk pemilihan gubernur, bupati, bupati dan wakil yang terjerat korupsi. Tahun 2015
ataupun walikota. Artinya, akan ada pergantian saja, ada 8 kepala daerah yang berurusan dengan
ratusan pemimpin baru di daerah dalam waktu KPK. Sementara Direktorat Jenderal Otonomi
yang bersamaan. Daerah, Kementerian Dalam Negeri, pada periode
2004-2012, menyebutkan sebanyak 290 kepala
Pilkada ini diikuti oleh 826 pasangan calon (paslon),
daerah terlibat kasus hukum. Jadi, kesertaan KPK
yang terdiri atas 21 paslon dari 9 provinsi peserta
dalam melakukan pencegahan korupsi pada
Pilkada, 111 paslon dari 36 kotamadya, dan 694
momentum ini, bukan tanpa sebab. Tentu saja
paslon dari 224 kabupaten. Sebanyak 16 persen
harapannya ketika KPK berkontribusi, proses
dari total paslon berangkat dari jalur independen
Pilkada berjalan dengan jujur dan adil, sehingga
dan selebihnya merupakan kader partai politik.
pemimpin yang terpilih mampu mengemban
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memiliki amanah rakyat, berintegritas dan membawa
peran strategis dalam pencegahan korupsi di perbaikan dan kesejahteraan bagi rakyat.
sektor ini. Apa pasal? Desentralisasi daerah
Untuk mewujudkan itu, KPK mengkampanyekan
yang kebablasan, terkadang justru melahirkan
Pilkada Berintegritas serta meluncurkan Buku
dinasti politik atau raja-raja kecil di daerah yang
Panduan Anti Korupsi bagi Kepala Daerah. Sejak
menggunakan kekuasaannya dengan sewenang-
Juni hingga September 2015, KPK teah mengadakan
wenang sehingga membuat rakyat sengsara.
serangkaian kegiatan sosialisasi di 9 provinsi dan
Tak pelak, sebagian dari mereka juga berurusan
dua kabupaten/kota, antara lain Sumatra Barat,
dengan hukum.
Jambi, Bengkulu, Kepulauan Riau, Kalimantan
Pilkada Berintegritas

25

Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, harta PN yang tidak dilaporkan untuk dilakukan
Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Kota Surabaya, pemeriksaan lebih lanjut.
dan Kabupaten Bandung.
Sejak dibuka pendaftaran khusus LHKPN paslon
Pada titik-titik tersebut, KPK juga berkoordinasi kepala daerah pada 23 Juli hingga 7 Agustus
dengan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD), 2015, KPK menerima lebih dari 1.600 LHKPN
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Daerah, peserta. KPK melakukan pemeriksaan terhadap
tokoh dan organisasi masyarakat setempat. harta kekayaan tersebut secara uji petik sesuai
Tujuannya, mengajak sebanyak mungkin seluruh dengan yang ditetapkan berdasarkan kriteria,
pemangku kepentingan, terutama masyarakat antara lain laporan dari masyarakat, hubungan
sebagai pemilih, agar Pilkada berlangsung dengan antara kewenangan PN dengan fenomena yang
transparan, jujur, dan adil. terjadi di masyarakat, serta analisis kekayaan dan
penghasilan.
Selain itu, peluncuran buku Panduan Antikorupsi
bagi Kepala Daerah, merupakan upaya untuk Selain mengawasi ketaatan dalam pelaporan
menghindari terulangnya korupsi pada kepala LHKPN, masyarakat juga diajak memantau
daerah khususnya, dan pada perangkat daerah jalannya Pilkada serentak. Pada bagian ini, KPK
pada umumnya. Melalui buku ini, KPK berinisatif bekerja sama dengan Jaringan Radio Komunitas
memberikan pemahaman terhadap kepala daerah Indonesia (JRKI) dengan menggelar pelatihan
dan jajarannya, terkait permasalahan utama yang produksi audio untuk sejumlah radio komunitas
menjadi sumber korupsi, berikut potensi-potensi (rakom) di Jawa Tengah dan Jawa Timur pada
korupsi yang mungkin muncul di daerah. Tak lupa, pertengahan Oktober 2015.
KPK juga merekomendasikan beberapa program
Pada pelatihan tersebut, para peserta dibekali
pencegahan korupsi yang bisa dijalankan.
sejumlah wawasan mengenai program Pilkada
Materi dalam buku tersebut telah disampaikan KPK Berintegritas, seputar regulasi dan pengawasan
kepada para calon kepala daerah pada program Pilkada, serta sejumlah keterampilan teknis
roadshow Pilkada Berintegritas yang dilaksanakan jurnalistik radio, antara lain penulisan berita
di 15 provinsi. Ke depan, diharapkan rekomendasi radio, kode etik jurnalistik, teknik reportase,
KPK ini menjadi bagian dari agenda yang penyelenggaraan wawancara dan bincang, serta
dimasukkan oleh kepala daerah dalam merancang pembuatan iklan layanan masyarakat Pilkada
kebijakan dan menjalankan pemerintahan daerah Berintegritas.
selama lima tahun ke depan.
Seusai pelatihan, para pegiat rakom tak hanya
mengawasi dan melaporkan jalannya Pilkada di
daerahnya, tetapi juga menyosialisasikan Pilkada
Laporkan Harta Berintegritas melalui iklan layanan masyarakat,
Tidak berhenti pada kampanye dan peluncuran bincang, feature, dan sejumlah wawancara lainnya.
buku, KPK sekaligus menerima dan mengumumkan Hasil produksi tersebut kemudian disebarluaskan
Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara melalui Radio KanalKPK dan rakom lainnya melalui
(LHKPN) dari seluruh peserta. Sebagaimana JRKI. Dari sini diharapkan, pesan-pesan integritas
tertuang pada Pasal 5 UU No. 28 Tahun 1999 dapat menyesaki udara dan diterima publik secara
tentang Penyelenggara Negara (PN) yang Bersih luas.
dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme;
setiap PN berkewajiban melaporkan dan
mengumumkan kekayaannya sebelum dan setelah
menjabat.
Untuk itu, KPK mengharapkan partisipasi aktif
seluruh komponen masyarakat untuk ikut
memantau ketaatan PN dalam mengumumkan
kekayaannya. Masyarakat juga diharapkan
melapor kepada KPK jika ditemukan adanya
Laporan

KAWAL
Tahunan 2015

26
26

DANA DESA,
RAKYAT
SEJAHTERA
27
27

Dana desa mengalir dalam jumlah fantastis


kepada lebih dari 70 ribu desa di seluruh Tanah
Air. Seandainya pengawasan masyarakat
dapat optimal, potensi penyelewengan bisa
dihindari.
Laporan
Tahunan 2015

28

Pembangunan desa resmi menjadi perhatian dan potensi tumpang-tindih kewenangan antara
utama pemerintah Indonesia pada 2015. Desa tidak Kementerian Desa dan Ditjen Bina Pemerintahan
diharapkan lagi menjadi kawasan terbelakang, Desa pada Kementerian Dalam Negeri.
kurang produktif, dengan penduduknya yang
Untuk aspek regulasi, KPK menyoroti belum
terus menua, sementara kaum mudanya bergegas
lengkapnya regulasi dan petunjuk teknis
pindah ke kota.
terhadap pelaksanaan pertanggungjawaban
Undang-Undang Desa Nomor 6 Tahun 2014, serah-terima aset dan dana bergulir Program
berusaha meningkatkan marwah desa. Dampak Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM). Per
nyata dari beleid tersebut adalah pemberian Desember 2014, aset dana bergulir PNPM yang
fasilitas anggaran pembangunan kepada 74.093 dikelola berjumlah Rp10,3 triliun. Mengingat
desa di seluruh Tanah Air. Undang-Undang jumlah kelolaan dana yang cukup besar, vakumnya
tersebut mengamanatkan pemerintah untuk regulasi dan pengawasan, tentunya itu rentan
mengalokasikan 10 persen APBN. Pada 2017, untuk disalahgunakan oleh pihak yang tidak
pemerintah menargetkan setiap desa mendapatkan bertanggung jawab. Peluang terjadinya fraud,
kucuran dana desa minimal Rp 1 miliar. terutama dalam pemindahan dan penghapusan
aset, menjadi semakin besar.
APBN-P 2015 menganggarkan dana desa sebesar
Rp20,7 triliun dengan total yang disalurkan Untuk formulasi penentuan besaran dana
mencapai Rp19,8 triliun hingga akhir 2015. Selain desa, dalam Pasal 11 PP No 60/2014, formulasi
dana desa, desa juga menerima sejumlah anggaran penentuan besaran dana desa per kabupaten
melalui berbagai sumber. Sumber anggaran desa cukup transparan, yakni dengan mencantumkan
dengan besaran yang signifikan antara lain dikenal bobot pada setiap variabel. Namun, pada PP yang
dengan Alokasi Dana Desa (ADD). Melalui dana baru, yakni Pasal 11 PP No 22/2015, sebesar
desa dan ADD, potensi dana yang mengalir ke 90 persen anggaran dibagi rata ke semua desa.
seluruh desa di Indonesia sekitar Rp58 triliun di Sisanya, 10 persen dibagi menggunakan formula
2015, dan akan terus meningkat. jumlah penduduk, angka kemiskinan, luas wilayah,
dan tingkat kesulitan geografis.
Mengingat pentingnya pemanfaatan anggaran
tersebut untuk mengembalikan peran desa Pada aspek tata laksana, terdapat lima persoalan,
sebagai sokoguru pembagunan, KPK berinsiatif antara lain kerangka waktu siklus pengelolaan
melakukan kajian pengelolaan keuangan desa, anggaran desa sulit dipatuhi oleh desa, satuan
untuk mendorong perbaikan sistem pengelolaan, harga baku barang/jasa yang dijadikan acuan
sekaligus mengawasi penyalurannya bersama bagi desa dalam menyusun APBDesa belum
masyarakat. Tujuan program ini, tak lain demi tersedia, transparansi rencana penggunaan dan
menghapuskan celah-celah penyelewengan bagi pertanggungjawaban anggaran belanja desa
pihak-pihak yang berniat meraup keuntungan masih rendah, laporan pertanggungjawaban yang
pribadi. dibuat desa belum mengikuti standar dan rawan
manipulasi, serta APBDesa yang disusun tidak
Sebab, sebagaimana pepatah, Ada gula, ada
sepenuhnya menggambarkan kebutuhan yang
semut. Besarnya dana yang dikelola, bila tak
diperlukan desa.
diimbangi dengan kemampuan manajerial yang
baik dan pengawasan yang ketat, tentu akan Berdasarkan regulasi yang ada, mekanisme
mudah terjadi penyelewengan dan korupsi. penyusunan APBDesa dituntut dilakukan secara
partisipatif untuk meningkatkan kesejahteraan
Karena aspek strategis itu, KPK melakukan Kajian
masyarakat desa. Namun, tidak selamanya kualitas
Pengelolaan Keuangan Desa: Dana Desa dan
rumusan APBDesa yang dihasilkan sesuai dengan
ADD. Dari sini, KPK menemukan setidaknya ada
kebutuhan prioritas dan kondisi desa tersebut.
14 potensi persoalan yang dibagi dalam empat
aspek. Empat aspek besar itu, antara lain regulasi Misalnya, Desa X yang kondisinya minim
dan kelembagaan, tata laksana, pengawasan, dan infrastruktur dan perbandingan jumlah penduduk
sumber daya manusia. mayoritas miskin, justru memprioritaskan
penggunaan APBDes untuk renovasi kantor desa
Pada aspek regulasi dan kelembagaan, sejumlah
yang kondisinya masih relatif baik. Atau, Desa
persoalan itu merentang pada belum lengkapnya
Y yang lebih memprioritaskan pendirian Badan
regulasi dan petunjuk teknis pelaksanaan yang
Usaha Milik Desa (BUMDes) perdagangan cengkeh,
diperlukan dalam pengelolaan keuangan desa
dibandingkan pembangunan infrastruktur.
Kajian Sistem Alokasi
Anggaran Desa

29
Sementara pada aspek pengawasan, ada tiga
potensi persoalan, yakni efektivitas inspektorat
daerah dalam melakukan pengawasan terhadap
pengelolaan keuangan di desa masih rendah,
saluran pengaduan masyarakat tidak dikelola
dengan baik oleh semua daerah, serta ruang
lingkup evaluasi dan pengawasan yang dilakukan
oleh camat, belum jelas.
Pada aspek sumber daya, KPK menilai pentingnya
proses rekrutmen tenaga pendamping dilakukan
secara profesional dan cermat. Mengacu pada
kasus tenaga pendamping PNPM yang melakukan
korupsi dan kecurangan yang diproses oleh
aparat penegak hukum, umumnya para oknum
pendamping tersebut melakukan korupsi/fraud
dengan memanfaatkan kelemahan aparat desa
dan longgarnya pengawasan pemerintah.
Atas hasil kajian tersebut, KPK merekomendasikan
Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Desa
Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi,
Kementerian Keuangan, dan BPKP untuk saling
maupun masyarakat tidak bersinergi mengawasi
berkoordinasi dalam melengkapi regulasi,
penggunaan anggaran yang besar. Karenanya,
membangun pengawasan dan menyusun sistem
KPK mengajak masyarakat untuk berperan serta
keuangan dan pertanggungjawaban yang sesuai
dalam mengawal dana desa, sehingga manfaat
kemampuan dan kebutuhan desa, serta menyusun
bisa dirasakan hingga ke pelosok.
kesepakatan bersama terkait pengawasan,
pemantauan, dan evaluasi penggunaan dana untuk Berbagai sosialisasi dilakukan dengan menggelar
desa (APBDesa). KPK juga merekomendasikan diskusi ke daerah. Salah satunya saat menggelar
pemerintah daerah untuk melakukan pembinaan diskusi Gerakan Kawal Dana Desa di Yogyakarta
dan pengawasan terhadap pengelolaan keuangan pada 12 Agustus 2015. Forum ini dihadiri 300
di tingkat desa, terutama melalui peningkatan peserta yang terdiri atas bupati dan kepala desa,
kompetensi aparat desa dan inspektorat daerah pegiat lembaga swadaya masyarakat, dan juga
wartawan.
Cara lainnya dalam meningkatkan pengawasan
Libatkan Masyarakat partisipatif tadi, dengan merangkul Jaringan
Tak sekadar melakukan kajian, KPK juga sekaligus Radio Komunitas Indonesia (JRKI). Biro Hubungan
menyiapkan pelbagai rekomendasi kepada Masyarakat KPK melalui Radio KanalKPK
kementerian maupun pemerintah daerah yang membekali para pegiat radio komunitas (rakom)
menjadi garda depan penyaluran dana desa untuk dengan pelatihan jurnalisme serta sosialisasi
membuat mekanisme pengawasan partisipatif. tentang transparansi penggunaan dana desa di 11
titik. Kegiatan yang berlangsung Mei-Juni 2015
Salah satu caranya dengan membentuk sarana ini, diselenggarakan di Malang, Yogyakarta, Kediri,
pengaduan masyarakat dalam mengawasi Tulungagung, Pontianak, Aceh, dan Medan.
penggunaan dana desa. Di samping itu, rekrutmen
pendamping yang kredibel untuk membantu Dari kegiatan ini, KPK mendapatkan umpan balik
aparat desa mengalokasikan dana sekaligus yang sangat positif, yakni antusiasme rakom dalam
membuat laporan penggunaannya dirasa perlu. menyebarluaskan program-program antikorupsi
Serta, di tingkat lebih atas, menjamin wilayah kerja serta komitmen dalam mengawal implementasi
Kementerian Dalam Negeri bersama Kementerian UU Desa yang bebas dari korupsi pada setiap
Desa, Transmigrasi, dan Daerah Tertinggal, tidak materi siaran mereka. Dengan begitu, mereka juga
tumpang-tindih. mendorong aparat desa untuk bersikap transparan
dan akuntabel sehingga kesejahteraan desa bisa
KPK meyakini risiko munculnya masalah akan lebih terwujud.
besar apabila aparat desa, aparat pemerintah pusat,
Laporan

BER-
Tahunan 2015

30
30

SINERGI
ME-
LAWAN
KORUPSI
31
31

Tuhan memberikan berkah tersendiri bagi


Indonesia dalam bentuk sumber daya alam.
Sayangnya, belum dikelola secara optimal.
Perlu inisiatif, agar semua pihak bersinergi
memperbaiki tata kelola.
Laporan
Tahunan 2015

32

Ironi itu bernama Indonesia. Meski kekayaan pengawasan penjualan dan pengangkutan hasil
alam melimpah-ruah, namun rakyatnya tak tambang minerba.
kunjung makmur dan sejahtera. Pengelolaan
Rekomendasi ini, merupakan refleksi dari potensi
sumber daya alam, bisa dibilang, masih semrawut.
kehilangan penerimaan pajak dari bisnis batubara
Setidaknya itu yang ditemukan pada kajian Komisi
yang mencapai Rp 28,5 triliun, itu baru merujuk
Pemberantasan Korupsi (KPK) selama empat
data 2012 saja. Tak semua pengusaha batubara
tahun terakhir.
tertib melaporkan hasil ekspornya kepada otoritas
Namun, kenyataan itu tak sepantasnya membuat terkait, khususnya Kementerian Energi dan
kita putus asa. Dalam rincian rekomendasi yang Sumber Daya Mineral. Ada pula hasil temuan
dikeluarkan KPK, sinergi adalah kata kunci. Semua Tim Optimalisasi Penerimaan Negara yang
pihak yang terkait, dirangkul, duduk bersama dan menunjukkan dugaan kurang bayar PNBP oleh
memikirkan solusi terbaik agar kesejahteraan bisa pelaku usaha tambang dari 2003-2011 sebesar Rp
dirasakan semua, tanpa terkecuali. 6,7 triliun.
Maka, pada Maret 2015 KPK menjalin kerja sama Dampak langsung kegiatan sinergi ini, sangat
dengan lintas lembaga, yang tujuannya menjamin signifikan. Telah dilakukan pencabutan 1.097 IUP
kekayaan alam Indonesia tetap dinikmati secara ilegal di 19 provinsi, dan meningkatnya kepatuhan
berkeadilan. KPK menggandeng 20 kementerian, pelunasan kewajiban pembayaran royalti.
tujuh lembaga negara serta 34 pemerintah provinsi, Sehingga, PNBP Mineral dan Batubara meningkat
untuk menandatangani Nota Kesepahaman hingga Rp 10 triliun.
Bersama (MoU) Gerakan Nasional Penyelamatan
Tak hanya itu, Ditjen Minerba Kementerian ESDM
Sumber Daya Alam (GN SDA) Indonesia. Kegiatan
juga telah menyerahkan data IUP Non-Clean &
ini digelar di Istana Negara, Jakarta, pada 19 Maret
Clear (CNC) kepada seluruh pemerintah provinsi
2015. Ini merupakan terobosan penting di bidang
agar pemerintah kabupaten/kota untuk melakukan
pencegahan korupsi sektor sumber daya alam.
penataan perizinan. Status kawasan hutan
Presiden Joko Widodo dan pimpinan seluruh oleh Kementerian ESDM dengan Kementerian
lembaga menyaksikan langsung peresmian Kehutanan juga telah disinkronisasi.
komitmen bersama rencana aksi penyelamatan
SDA ini. Ini seolah menjadi tonggak dimulainya
sinergi dan usaha bersama dalam menjaga potensi Di Laut Kita (Belum) Berjaya
penerimaan dari kekayaan hayati di Tanah Air. KPK
meyakini, penyelamatan kekayaan alam itu dapat Luas Indonesia yang 70 persen wilayahnya
memberi sumbangsih besar bagi negara, minimal berwujud perairan terbukti belum meraup manfaat
diperkirakan ada penambahan PNBP sebesar Rp sesuai potensinya. Kajian KPK menunjukkan
20 triliun. kontribusi PNBP sektor kelautan hanya
menyumbang 0,3 persen dari total nilai produksi.
Nota kesepahaman yang diimplementasikan Jika ditarik hingga lima tahun sebelumnya, bisnis
mulai Apri 2015 ini memperluas cakupan kerja kelautan yang ragamnya banyak, negara hanya
sama antara KPK dengan sesama lembaga negara. memperoleh lebih kecil dari 0,02 persen dari total
Tiga tahun sebelumnya, rencana aksi KPK baru penerimaan pajak nasional.
mengawasi pengelolaan tambang mineral dan
batubara (minerba) dan pengukuhan kawasan Karena itu, KPK mulai serius mengawasi
hutan. Kemudian diperluas hingga bidang kelautan pelaksanaan bisnis kelautan. Hasilnya, banyak
dan perkebunan. sekali lubang dari sisi penerimaan negara yang
rentan dipicu perilaku koruptif. Salah satu yang
Sinergi di bidang pengelolaan pertambangan disoroti adalah bisnis kapal penangkap ikan. Untuk
minerba, memiliki lima sasaran dan target kapal berbobot di atas 30 Gross Ton (GT), belum
kegiatan. Antara lain, pelaksanaan penataan Izin semuanya bersedia membayar PNBP. Lebih dari
Usaha Pertambangan (IUP) minerba, pelaksanaan 70 persen dari 1.444 perusahaan yang terdaftar
kewajiban keuangan pelaku usaha pertambangan di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP),
minerba, pengawasan produksi pertambangan belum teridentifikasi mempunyai Nomor Pokok
minerba, pelaksanaan kewajiban pengolahan/ Wajib Pajak.
pemurnian hasil tambang minerba, dan
Gerakan Nasional Penyelamatan
Sumber Daya Alam

33

Berdasarkan kajian KPK, terdapat empat poin pemeliharaan hutan sangat besar, namun PNBP
penting kebocoran di bidang kelautan. Yakni dari sektor itu tidak dikelola dengan baik. Potensi
penyusunan tata ruang laut wilayah, penataan kerugian keuangan negara akibat PSDH dan DR
perizinan kelautan dan perikanan, pelaksanaan yang tidak terpungut sebesar Rp 5,24-7,24 trilliun
kewajiban para pihak serta pemberian dan per tahun dari 2003-2014.
perlindungan hak-hak masyarakat
Selain itu, KPK juga menemukan sejumlah
Sebagai tindak lanjut pengawasan sektor ini, KPK kelemahan dalam sistem administrasi PNBP
bersama KKP menggelar kegiatan monitoring Kehutanan, antara lain lemahnya sistem data dan
dan evaluasi yang diikuti 34 pemerintah provinsi. informasi; pengendalian internal tidak memadai
Dalam rapat bersama itu, KPK merekomendasikan untuk memastikan akuntabilitas tata usaha kayu
para pemangku kepentingan, untuk berbenah. dan pemungutan PNBP; mekanisme akuntabilitas
Antara lain, pembentukan satgas pencurian ikan, eksternal tidak memadai untuk mencegah kerugian
verifikasi dan evaluasi pelaku usaha perikanan, negara; terbatasnya efektivitas penegakan hukum
penerbitan peraturan terkait pengelolaan kegiatan kehutanan; serta tarif royalti di sektor kehutanan
usaha perikanan, pelimpahan kewenangan ditetapkan pada tingkat yang memfasilitasi
perpanjangan kapal ukuran lebih dari 30-60 pengambilan rente ekonomi yang sangat terbatas
GT kepada UPT dan Provinsi. KKP juga sedang oleh pemerintah dan memberikan insentif implisit
melakukan proses revisi Peraturan Pemerintah bagi pengelolaan hutan yang tidak lestari.
Nomor 19 tahun 2006 tentang PNBP.
Selain melakuan pembenahan sektor PNBP
Sejumlah rekomendasi itu telah berdampak positif. Kehutanan, dalam rangka perbaikan tata kelola
Otoritas kelautan Indonesia berhasil melakukan di sektor kehutanan, KPK juga mendorong proses
verifikasi kapal ikan eks asing sebanyak 1.132 percepatan pengukuhan kawasan hutan, melalui
unit, penenggelaman 80 unit kapal sepanjang instrumen Peraturan Bersama Menteri Dalam
Desember 2014-Agustus 2015 (sebanyak 41 unit Negeri, Menteri Kehutanan, Menteri Pekerjaan
oleh KKP, 34 unit oleh TNI AL dan 5 unit oleh Polri), Umum dan Kepala BPN tentang Tata Cara
serta percepatan proses pengalihan pengelolaan Penyelesaian Penguasaan Tanah yang berada di
kawasan taman laut, dari KLHK ke KKP. dalam Kawasan Hutan, mendorong perluasan
wilayah kelola masyarakat melalui percepatan
realisasi perhutanan sosial serta mendorong
Supaya Hutan Tetap Lestari keterbukaan informasi publik dan penguatan
instrumen antikorupsi.
Isu kehutanan dan perkebunan juga menjadi
fokus kajian KPK sepanjang 2015. KPK telah Korupsi di sektor SDA tidak hanya persoalan
memaparkan hasil Kajian Sistem Pengelolaan kerugian keuangan negara akan tetapi juga
PNBP dan Penatausahaan Kayu kepada pihak persoalan kegagalan negara dalam mengelola
terkait. SDA untuk sebesar-besarnya mewujudkan
kemakmuran rakyat. Oleh karenanya, dengan
KPK menemukan, data produksi yang tercatat perbaikan tata kelola ini, KPK berharap bisa
ternyata jauh lebih rendah daripada volume mewujudkan cita-cita yang diamanatkan
kayu yang dipanen dari hutan alam di Indonesia. konstitusi bahwa negara menguasai bumi, air dan
Hasil kajian menunjukkan bahwa total produksi semua kekayaan yang terkandung di dalamnya
kayu yang sebenarnya selama tahun 2003-2014 untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
mencapai 630,1 sampai 772,8 juta meter kubik.
Sedangkan menurut statistik resmi KLHK, produksi Kesimpulannya, dalam satu dekade terakhir potensi
kayu komersial dari hutan alam di Indonesia penerimaan negara dari pengelolaan kekayaan
selama tahun 2003-2014 secara keseluruhan alam tidak berbanding lurus dengan realisasi di
hanya mencapai 143,7 juta meter kubik. lapangan. Ketika bisnis berbasis sumber daya
alam tak dikelola transparan dan akuntabel, ujung-
Angka-angka tersebut mengindikasikan bahwa ujungnya negara dirugikan akibat rendahnya
statistik dari KLHK hanya mencatat 19-23% penerimaan dari sektor pertambangan, kelautan,
dari total produksi kayu selama periode kajian, dan kehutanan.
sedangkan 77-81% tidak tercatat. Artinya, biaya
Laporan

BER-
Tahunan 2015

34
34

SINERGI
ME-
LAWAN
KORUPSI
35
35

Sektor strategis yang menyangkut hajat hidup


orang banyak, seperti pangan, pendidikan,
serta jaminan sosial, harus dipastikan bebas
dari wabah korupsi. KPK melakukan
serangkaian kajian dan rencana aksi agar
semua pihak berbenah.
Laporan
Tahunan 2015

36
Pada 2015, KPK memiliki beberapa perhatian Tata niaga daging sapi menjadi perhatian utama
besar. Sejumlah sektor yang menjadi perhatian KPK tindak lanjut hasil kajian antara KPK dan para
adalah yang terkait ketahanan pangan plus, yang pemangku kepentingan. Sebab, merujuk hasil
mencakup pertanian, perikanan dan kehutanan, kajian tahun sebelumnya, kebijakan impor sapi
plus pendidikan dan kesehatan. Alasannya, sektor- selama ini belum mencerminkan keberpihakan
sektor tersebut memperoleh subsidi besar dari pada 6,2 juta rumah tangga peternak rakyat,
negara. Apalagi, nilai subsidi di masing-masing peternak skala kecil dan menengah, serta terdapat
sektor terus meningkat dari tahun ke tahun. Itu kelemahan dalam kebijakan dan tata laksana
menunjukkan penggunaan anggaran pendapatan impor akibat dominannya praktik rent-seeking
dan belanja negara (APBN) seharusnya digunakan dan kartel.
secara efektif dan efisien.
Berdasarkan pemantauan hingga akhir 2015,
rencana aksi telah diimplementasikan. Di antara
realisasinya adalah pembentukan kelembagaan
Kesejahteraan di Sektor Pangan petani/peternak sapi di 8 sentra produksi. Sentra
Perhatian pertama KPK tercurah pada tata kelola produksi yang diawasi Kementerian Pertanian itu
pangan, khususnya dalam hal impor maupun telah menjalankan perbaikan sistem perdagangan di
distribusinya, agar dikelola secara transparan. pasar ternak dengan pemasangan papan informasi
Komoditas pangan strategis yang dimaksud dalam harga dan timbangan sapi, perbaikan jalan menuju
kajian mengacu pada ketetapan RPJMN 2010- sentra produksi, perbaikan dan pembangunan
2014, yaitu beras, kedelai, jagung, gula, dan daging rumah potong hewan yang memenuhi standar
sapi. Hasil kajian Tata Niaga Impor Komoditas ASUH (aman-sehat-utuh-halal) di sentra produksi.
Pangan Strategis yang disampaikan pada 24 Di samping itu, Kementerian Perhubungan telah
Februari 2015, KPK menemukan kelemahan, salah menyediakan kapal ternak ternak perdana di
satunya pada kebijakan yang dapat dimanfaatkan Indonesia bernama KM Camara Nusantara I yang
oleh pihak-pihak tertentu untuk kepentingan dapat memuat 500 ekor sapi.
pribadi maupun kelompok sehingga merugikan Kendati begitu, hingga akhir 2015 KPK masih
kepentingan negara. mencatat ada beberapa rencana aksi yang perlu
Untuk merealisasikan secara konkret rekomendasi ditindaklanjuti. Di antaranya adalah perlunya
atas temuan hasil Kajian Tata Niaga Impor pembangunan Sistem Pengelolaan Pengaduan
Komoditas Pangan Strategis, Kementerian (SPP) yang terintegrasi berbasis jaringan (web).
dan Lembaga menandatangani kesepakatan Selain itu, para pemangku kepentingan perlu
mendukung pelaksanaan rencana aksi pada 25 Juni membangun Sistem Informasi Manajemen (SIM)
2015. Kesepakatan diteken di kantor Kementerian untuk komoditas daging sapi atau sapi anakan,
Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta. sehingga muncul gambaran informasi permintaan
dan penawaran secara nasional yang valid dan up
Salah satu implementasi konkret pada 2015 dari to date.
rencana aksi itu adalah perluasan penerapan
sistem Indonesia National Single Window (INSW) Selain daging, komoditas gula menjadi sorotan,
pada lima pelabuhan/bandara di Indonesia, sebab sepanjang kurun 2004 hingga 2015 KPK
diterbitkannya buku panduan terkait tata cara mencatat adanya 185 laporan masyarakat mengenai
pengiriman rekomendasi dari kementerian/ dugaan praktik korupsi di sektor ini. Laporan
lembaga teknis ke portal INSW dan diterbitkannya masyarakat meliputi dugaan penyalahgunaan
buku Pedoman Integrasi Aplikasi. wewenang dalam pengelolaan aset perkebunan
gula dan pabrik gula, penyalahgunaan subsidi
Langkah aksi lainnya mencakup penetapan tiga tebu, mark-up harga gula, perbuatan curang dalam
kawasan pabean, yaitu Jakarta International penentuan rendemen, serta penyalahgunaan
Container Terminal (JICT), Koja, dan Graha menjadi prosedur importasi gula. Jika berbagai masalah
satu kawasan pabean. Ketiga lokasi tersebut tersebut tidak dituntaskan, KPK menilai target
sekaligus ditetapkan sebagai Tempat Pemeriksaan swasembada gula nasional sulit dicapai.
Karantina (TPK). Selain di ketiga pelabuhan itu,
demi memperlancar arus daging telah dilakukan Pada 9 Juni 2015, KPK mengunjungi PT. Perkebunan
perbaikan dan penambahan kapasitas Instalasi Nusantara X di Jawa Timur yang memproduksi
Karantina Hewan untuk impor sapi hidup di gula, demi menyaksikan sendiri proses kerja
Pelabuhan Cilacap . badan usaha milik negara tersebut. KPK sekaligus
menggelar kunjungan ke PG. Gempolkrep dan PG.
Kajian Strategis KPK

37
Toelangan di Sidoarjo, Jawa Timur, serta kunjungan membayarkan Rp42,6 triliun ke lebih 21 ribu
ke kebun tebu milik petani, baik di Mojokerto penyedia layanan kesehatan di seluruh Indonesia.
maupun di Sidoarjo pada 10 Juni 2015. Lawatan Berdasarkan temuan KPK, ditemukan potensi
ini untuk memantau secara langsung proses gula korupsi di empat area, yakni regulasi, pembiayaan,
diproduksi hingga didistribusikan ke konsumen. aspek tata laksana dan sumber daya, serta aspek
pengawasan.
Berkaitan dengan isu pangan, program Rastra
(Beras Sejahtera), yaitu Subsidi Beras bagi Rekomendasi yang dihasilkan dari kajian Jaminan
Masyarakat Berpenghasilan Rendah atau yang Kesehatan Nasional (JKN) ini, beberapa telah
dahulu dikenal dengan program Raskin (Beras ditindaklajuti oleh pemerintah di antaranya
untuk Rakyat Miskin) juga menjadi perhatian telah dilakukannya penyesuaian tarif INA CBGs
KPK, karena KPK menilai program yang berjalan dan disosialisasikannya tarif baru tersebut ke
selama ini kurang efektif. Berdasar kajian yang stakeholder terkait; Diterbitkannya Peraturan
dilakukan, KPK menyarankan agar program yang Menteri Kesehatan untuk pencegahan fraud di
telah berusia 15 tahun ini didesain ulang. Kajian JKN, Dirut BPJS kesehatan mengundurkan diri
itu dipaparkan kepada setiap lembaga negara dan dari keanggotan dalam Dewan Jaminan Sosial
pemangku kepentingan terkait raskin pada 3 April Nasional; terbentuknya struktur organisasi SPI di
2015. BPJS kesehatan dengan pilot project di tiga Divre
BPJS.
Beberapa kemajuan telah dicapai selama periode
pemantauan program raskin oleh KPK sepanjang Selanjutnya, KPK melakukan kajian terhadap
2015. Di antaranya adalah telah dimulainya pengelolaan dana kapitasi pada program JKN. Di
pembangunan Sistem Informasi Manajemen tahun 2014, dengan mengalirnya dana kapitasi
(SIM) dan Sistem Pengelolaan Pengaduan (SPP) senilai kurang lebih Rp7,8 triliun ke 9.600-an
melalui situs raskin.web.id di beberapa daerah Puskesmas di seluruh Indonesia, kajian ini bertujuan
percontohan, yaitu Kota Surabaya, Kota Batam, untuk merumuskan solusi terhadap potensi
dan Kabupaten Tabanan, Bali. KPK pun mencatat korupsi yang dapat terjadi dalam pengelolaan dana
pengaduan kualitas raskin dari masyarakat kapitasi dan merekomendasikan kepada pihak
telah menurun sepanjang tahun lalu. Pemangku terkait untuk melakukan pembenahan.
kepentingan pun mengabarkan perbaikan data
Berdasarkan hasil kajian yang dilakukan, ditemukan
Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-
potensi korupsi di empat area, yakni regulasi,
PM) berdasarkan basis data terpadu pada 12 bulan
pembiayaan, tata laksana dan sumber daya, dan
terakhir. Kementerian/lembaga kini juga telah
pengawasan. KPK merekomendasikan, perlunya
melakukan perbaikan pedoman umum penyaluran
dilakukan monitoring dan evaluasi, khususnya
raskin.
terhadap utilisasi dana kapitasi di puskesmas;
memperbaiki regulasi terkait pengelolaan dana
kapitasi di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
Kesehatan untuk Semua (FKTP) milik pemda; meningkatkan lingkungan
Selain isu pangan, perhatian KPK juga diarahkan pengendalian, baik di tingkat FKTP maupun di
kepada pelaksanaan sistem jaminan sosial. Secara pemda; dan melakukan upaya untuk meningkatan
bertahap, pemerintah mulai memberlakukan kompetensi dan pemahaman petugas kesehatan di
Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) untuk daerah terhadap pengelolaan dana kapitasi.
bidang kesehatan dan ketenagakerjaan, sesuai Ada persepsi dari pihak BPJS Kesehatan bahwa
amanat Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 dana kapitasi harus dihabiskan pada tahun
dan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011. yang sama. Ini menyebabkan petugas berusaha
Untuk pertama kalinya sepanjang sejarah, sektor untuk membelanjakan seluruh dana kapitasi
kesehatan didanai secara gotong-royong oleh yang diterima meskipun tidak dibutuhkan.
masyarakat Indonesia. Mengingat besarnya dana Bahkan beberapa bukti-bukti transaksi dan
yang dikelola, risiko fraud yang tinggi dalam pertanggungjawaban penggunaan dana kapitasi
asuransi sosial dan manfaat BPJS kesehatan yang terindikasi adanya manipulasi di tingkat FKTP
menyangkut hajat hidup orang banyak, maka KPK alias puskesmas.
memfokuskan pengawasan ke sektor kesehatan Tahun ini, pemantauan dilakukan terhadap
sesuai Rencana Strategis KPK periode 2011-2015. 15 rencana aksi Kementerian Kesehatan dan
Sepanjang tahun 2014 saja, BJPS Kesehatan telah 13 rencana aksi BPJS Kesehatan yang telah
Laporan
Tahunan 2015

38

disampaikan kepada KPK. Dari seluruh rencana secara baik, karena kurangnya koordinasi dengan
aksi Kemenkes, terdapat tujuh rencana aksi yang pihak Kemenkes sebagai regulator dan kurangnya
telah terimplementasi serta 8 yang belum berjalan sosialisasi kepada Dinas Kesehatan kabupaten/
hingga akhir 2015. Dari sisi BPJS Kesehatan, kota dan FKTP yang berada di bawahnya.
terdapat dua rencana aksi belum terimplementasi,
sedangkan 11 rencana aksi yang lain sudah Agar Masyarakat Cerdas Berintegritas
dijalankan oleh direksi. Di samping isu pangan dan kesehatan, adalah
Perkembangan lain yang patut diapresiasi dari soal pendidikan. Proses pendidikan di Indonesia
perbaikan yang dilakukan oleh Kementerian diselenggarakan tak hanya oleh Kementerian
Kesehatan sepanjang 2015 adalah terbitnya Pendidikan dan Kebudayaan. Sebelumnya, KPK
Permenkes untuk menilai FKTP berprestasi telah menjalankan fungsi koordinasi dan supervisi
yang juga dapat menjadi indikator kinerja setiap pencegahan korupsi pada sektor pendidikan.
puskesmas. Sedangkan hal yang dapat diapresiasi Sebab, sektor ini mengelola dana yang sangat
dari BPJS Kesehatan adalah upaya untuk besar, minimal 20 persen dari APBN dan APBD.
menciptakan sistem pembayaran kapitasi berbasis Anggaran pendidikan pada tahun 2015 mencapai
kinerja meskipun belum dapat terimplementasi Rp409 triliun sehingga perlu dikawal agar tujuan
39
tahun 2014 oleh enam K/L terkait dan tahun 2015
oleh 7 K/L. Selain KPK, K/L yang terlibat dalam
Tim Korsupdik adalah Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, Kementerian Ristek dan Dikti,
Kementerian Agama, Kementerian Keuangan,
Kementerian Dalam Negeri dan BPKP.
Atas rencana aksi kegiatan korsup dana pendidikan
tersebut, telah dilaksanakan aksi bersama dalam
rangka mencegah korupsi dana pendidikan
2014-2015. Misalnya, sosialisasi dan workshop
korsupdik oleh KPK bersama 5 K/L kepada daerah
dalam rangka memberikan pemahaman dan
membangun kesadaran peran pengawasan dana
pendidikan oleh daerah.
Selain itu, pelaksanaan piloting daerah Cerdas
Berintegritas pada tujuh kota/kabupaten melalui
kegiatan deklarasi aksi daerah untuk mewujudkan
daerah cerdas berintegritas, workshop aparatur,
workshop pembelajaran anti korupsi, workshop
tata kelola sekolah dan pengenalan Program
Pengendalian Gratifikasi (PPG) serta pembentukan
Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG). Ketujuh
daerah tersebut adalah Kota Yogyakarta, Kab.
Gunungkidul, Kota Kupang, Kota Bandung, Kota
Cimahi, Kota Malang dan Kota Bengkulu.
Workshop peningkatan kapasitas inspektorat
daerah dalam melakukan pengawasan dana
pendidikan juga digelar pada lima inspektorat
daerah, yakni Kota Bandung, Kota Cimahi, Kota
Yogyakarta, Kab. Gunungkidul dan Kota Kupang.
Workshop dilaksanakan KPK bekerjasama dengan
Kemendikbud, Kemendagri dan BPKP.
Aksi bersama juga telah melahirkan kajian turunan
lainnya untuk turut melakukan pengawasan
pada pengelolaan dana pendidikan Islam di
Kementerian Agama oleh KPK. Hasilnya, telah
mewujudkan Masyarakat Indonesia cerdas disampaikan saran perbaikan untuk ditindaklanjuti
berintegitas dapat diwujudkan. berupa rencana aksi oleh Ditjen Pendidikan Islam
Kementerian Agama.
Berdasarkan hasil pemetaan permasalahan oleh tim
Korsup Pendidikan, dapat diketahui akar masalah Meskipun telah dilakukan serangkaian aksi
utama dari pengelolaan dana pendidikan adalah oleh Tim Korsupdik dalam rangka pencegahan
lemahnya pengendalian internal, lemahnya sistem korupsi, terdapat beberapa hal yang masih perlu
administrasi (data tidak handal), lemahnya kontrol menjadi perhatian untuk segera diselesaikan. Di
publik dan adanya kekosongan pengawasan, antaranya Penyelesaian pedoman audit/monev
khususnya pada dana transfer daerah, seperti dana pendidikan untuk inspektorat daerah
Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Dana Alokasi oleh BPKP dan Kemendikbud; Peningkatan
Khusus (DAK), Tunjangan Profesi Guru (TPG). kapasitas inspektorat daerah oleh Kemendagri;
Akibat keempat akar masalah inilah perbuatan Penyelesaian regulasi untuk mencegah terjadinya
menyimpang terjadi dan tidak mudah terdeteksi. penyimpangan penggunaan dana pendidikan;
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, telah serta Pengintegrasian data pokok pendidikan
ditandatangani rencana aksi kegiatan koordinasi untuk menghasilkan basis data yang akurat dalam
dan supervisi pencegahan korupsi dana pendidikan rangka pengambilan kebijakan pendidikan.
Laporan

AGAR
Tahunan 2015

40
40

KEPALA
DAERAH
TAK TER-
GODA
RASUAH
41
41

Partisipasi publik dalam pemberantasan


korupsi, mestilah dikelola menjadi sebuah
gerakan moral yang masif, terstruktur, dan
efektif. Sehingga kesadaran melawan korupsi
merata pada setiap elemen masyarakat tanpa
terkecuali.
Laporan
Tahunan 2015

42
Umat manusia sepakat bahwa korupsi adalah Untuk menggemakan gerakan ini, KPK menggelar
perbuatan yang keji. Bahkan pakar hukum sejumlah rangkaian kegiatan sosialisasi di berbagai
menyebutnya sebagai kejahatan luar biasa daerah. Tak hanya itu, SPAK juga memecahkan
(extraordinary crime). Namun, kalau upaya rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) saat
memberantasanya tidak dilakukan dengan luar sebanyak 1.400 anak dari 62 sekolah dasar di
biasa, kelak kita bisa menyaksikan runtuhnya Makassar, Sulawesi Selatan, juga mendapatkan
sebuah peradaban di depan mata. pendidikan nilai integritas dengan cara permainan
Sembilan Nilai Antikorupsi (Semai) pada Agustus
Tentu saja, KPK menolak kalah. Perang melawan
2015. Semai merupakan salah satu dari empat alat
korupsi, bukan hanya menempatkan KPK saja
bantu berupa permainan edukatif yang diciptakan
sebagai aktor utama. Karena korupsi adalah
untuk membantu para agen SPAK dalam
musuh bersama, maka semua elemen bangsa
melakukan sosialisasi.
harus turut serta dalam membangun peradaban
yang berintegritas. Hingga akhir 2015, gerakan ini telah menghasilkan
449 agen SPAK, yang memberikan sosialisasi
Salah satu upayanya, melalui partisipasi publik.
antikorupsi pada lebih dari 500 ribu orang di
KPK mulai melihat perempuan sebagai aktor
seluruh Indonesia, dari latar belakang beragam,
yang strategis dalam membangun kesadaran dan
mulai dari ibu rumah tangga, penggerak PKK,
penanaman nilai, utamanya di keluarga sebagai
pegawai negeri sipil, guru, tokoh masyarakat dan
miniatur terkecil masyarakat. Menjalankan peran
keagamaan, hingga mahasiswa.
ibu, seorang perempuan bisa dengan leluasa
mendidik anak-anak untuk mencetak generasi KPK mencatat dampak yang telah dirasakan. Dari
berintegritas. Itu sebab, ada anggapan bahwa ibu pengakuan para agen SPAK, sebanyak 94 persen
adalah sekolah pertama. para agen telah menolak untuk berpartisipasi dalam
tindak korupsi sejak bergabung dengan SPAK. Dan
Sebagai seorang istri, perempuan mampu
sebanyak 20 persen, para agen telah menunjukkan
memberikan pengaruh positif bagi sang
keberaniannya dengan melaporkan kasus korupsi.
kepala keluarga dalam setiap keputusan dalam
Selain itu, gerakan ini juga telah membebaskan 400
kehidupan rumah tangga. Ingat, sejumlah kasus
pasangan miskin dari pungutan liar saat mengurus
yang diungkap KPK, telah menunjukkan adanya
dokumen identitas hukum. Selain itu, banyak
keterlibatan istri dalam menjalankan tindak pidana
perempuan yang mulai kritis menanyakan asal
korupsi.
uang yang diberikan oleh suaminya, dan menolak
Karenanya, KPK lantas menginisiasi gerakan penggunaan fasilitas kantor untuk kepentingan
Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK). Di sini, pribadi, seperti kendaraan dinas.
perempuan ditempatkan sebagai tokoh sentral
Atas kinerja dan pengaruhnya yang mulai meluas
pencegahan korupsi, baik perannya sebagai ibu,
di tengah masyarakat, SPAK dinobatkan sebagai
istri, maupun tenaga profesional yang berkarya di
pemenang terbaik pada Kompetisi Program PR
tengah masyarakat.
Inspirasional untuk kategori Lembaga Pemerintah
Realisasinya, KPK menjalin kerja sama dengan Pusat/Daerah yang diselenggarakan Serikat
Australia Indonesia Partnership for Justice (AIPJ) Perusahaan Pers (SPS) pada ajang Indonesia
sejak 22 April 2014 untuk menjalankan program Public Relation Award & Summit (IPRAS) 2015.
tersebut. Pelatihan pembentukan agen SPAK Penghargaan tersebut diberikan pada 27 Oktober
pertama digelar di Mataram, Nusa Tenggara 2015 di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat.
Barat. Kemudian merambah ke Parepare, Kendari,
KPK berharap bahwa gerakan ini dapat
Manado, Papua, Ambon serta provinsi lainnya di
menunjukkan perkembangan signifikan,
Tanah Air.
manakala lebih banyak lagi perempuan yang
Mulai 2015, program ini kemudian dicanangkan terlibat dan berperan aktif dalam gerakan ini. KPK
KPK sebagai sebuah gerakan nasional pada 21 memandang, dukungan dan partisipasi publik
April 2015, bertepatan dengan Peringatan Hari sebanyak mungkin akan mendukung program
Kartini. Secara simbolik, KPK memasang spanduk pemberantasan korupsi. Untuk itu, pada 2016, KPK
raksasa berukuran 1417 meter bertuliskan Saya menargetkan peningkatan keberadaan agen SPAK
Perempuan Antikorupsi di halaman depan kantor di 34 Provinsi di Indonesia dan bisa menjangkau 1
KPK, Jakarta, yang dikerek Kartini Petualang. juta orang, termasuk 800 ribu perempuan.
Kampanye Antikorupsi

43
Berharap pada Pemuda perpustakaan desa minim pengunjung, sehingga
mereka menggandeng Karang Taruna setempat
Pada segmen pemuda, KPK juga melakukan untuk mengelola perpustakaan agar minat baca
pendekatan dengan cara yang khas agar mereka masyarakat meningkat. Selain itu, mereka juga
menyadari potensi sebagai agen perubahan. menggelar workshop pembuatan radio komunitas
Karena sejarah mencatat, pemuda selalu menjadi dan pelatian budidaya alpukat, guna meningkatkan
penggerak perubahan sosial itu sendiri, mulai potensi pertanian setempat.
dari peristiwa Sumpah Pemuda (1928), hingga
penggulingan rezim Orde Baru pada reformasi Di Desa Umbulharjo, para peserta melakukan
(1998). Semuanya dimotori gerakan pemuda. pemberdayaan masyarakat dengan mengadakan
pelatihan mendongeng bagi orangtua. Dengan
Untuk itu, sebuah helatan Anti-Corruption Youth begitu, orangtua bisa menanamkan nilai-nilai
Camp digelar di Yogyakarta pada 19-29 Oktober luhur melalui dongeng sebelum tidur. Kegiatan
2015, dengan mengusung tema Energi Mudamu, serupa, juga digelar Desa Bokoharjo. Selain itu,
Senjatamu. Dari kegiatan ini, KPK mendorong para peserta juga menggelar lomba mewarnai kaos
para pemuda untuk melakukan perubahan sosial bertema Anak Jujur untuk mengkampanyekan
setelah mengikuti kegiatan. kejujuran di kalangan anak. Mereka juga menggelar
Sebanyak 48 peserta dari pelbagai penjuru workshop pengelolaan sampah, agar mampu
Indonesia, berhasil lolos seleksi. Mulai dari Jakarta, mengatasi persoalan lingkungan dan ekonomi
Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, secara bersamaan.
Aceh, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, hingga Sementara di Tegal Gendu, para peserta berupaya
Kalimantan dan Papua. KPK tak sembarangan mempromosikan kebudayaan dan kesenian daerah
memilih para pemuda ini. Mereka yang terpilih dengan membuat website kampung. Di samping
merupakan sosok pemuda yang telah memberikan meningkatkan nilai ekonomi daerah, tentu saja
kontribusi positif melalui komunitas atau organisasi hal ini akan memberdayakan masyarakat dan
kepemudaan di daerahnya. Sebab, pemuda pilihan mengurangi tingkat pengangguran.
ini akan menjalani proses karantina selama 10
hari untuk ditempa menjadi sosok pemuda kreatif Selanjutnya, para peserta akan saling berbagi
yang mampu memberikan solusi bagi persoalan pengalaman dan tantangan yang mereka hadapi
sosial yang mereka hadapi kelak. di setiap desa. Pada tahap ini, mereka dapat
membangun jalinan komunikasi yang lebih solid
Selama tiga hari pertama, para peserta serta merencanakan program untuk daerah dan
mendapatkan pembekalan dari para penggerak komunitas mereka di tempat asal.
perubahan, semisal Ahmad Bahrodin yang
memberdayakan petani di 17 kabupaten di Jawa Puncak kegiatan Youth Camp bertepatan dengan
Tengah agar berdikari mengelola sumber daya peringatan hari Sumpah Pemuda 28 Oktober
alam, atau Arief Budiman yang menginspirasi 2015, di mana sebuah pentas budaya bertajuk
penenun di Bali agar karyanya lebih bernilai Berani Sederhana digelar dengan melibatkan
ekonomi. Selain itu, ada Rudolf Dhetu, propagandis masyarakat yang lebih luas. Pada acara itu, 48
yang dikenal dengan gerakan tolak reklamasi peserta mendeklarasikan Janji Antikorupsi.
Teluk Benoa. Tak ketinggalan, Direktur Pendidikan Kegiatan di Yogyakarta, merupakan bagian dari
dan Pelayanan Masyarakat (Dikyanmas) Sujanarko simulasi dalam menggalang perubahan sosial.
dan Wakil Ketua Sementara KPK Johan Budi SP, Sekembalinya mereka ke daerah asal, itulah
juga turut memberikan pembekalan bagi peserta. perjuangan yang sebenarnya untuk memperbaiki
Setelah itu, selama empat hari berikutnya, mereka bangsa. Sebab, kesempatan untuk berbuat dan
dibagi ke dalam empat kelompok dan menetap di berkhidmat bagi masyarakat hanyalah pilihan para
empat desa, yakni Desa Girikerto, Desa Umbulharjo, pemuda hebat berintegritas.
Desa Bokoharjo, dan Desa Tegal Gendu, Prenggan
Kota Gede. Di sini, para peserta melakukan
intervensi sosial dengan mempraktikkan materi
dan konsep yang telah disusun pada tahap pertama,
untuk memecahkan persoalan sosial yang ada.
Di Desa Girikerto, misalnya, para peserta
menginisiasi pembangunan Omah Saung sebagai
pusat berkumpul dan taman bacaan. Selama ini,
Laporan
Tahunan 2015

46
KEUANGAN DAN ASET

PENYERAPAN ANGGARAN
UNIT KERJA PAGU ANGGARAN PENYERAPAN %

Deputi Pencegahan 42.931.115.000 28.529.442.903 66,45


SEKRETARIAT DEPUTI PENCEGAHAN 1.111.336.000 243.911.560 21,95
DIREKTORAT PP LHKPN 5.109.586.000 4.661.605.564 91,23
DIREKTORAT GRATIFIKASI 5.731.540.000 3.098.774.656 54,07
DIREKTORAT DIKYANMAS 17.170.053.000 12.811.305.056 74,61
DIREKTORAT LITBANG 8.808.600.000 4.029.844.225 45,75
DIREKTORAT KOORDINASI DAN SUPERVISI 5.000.000.000 3.684.001.842 73,68
PENCEGAHAN
Deputi Penindakan 57.299.896.000 32.955.257.376 57,51
SEKRETARIAT DEPUTI PENINDAKAN 1.424.230.000 1.084.755.870 76,16
DIREKTORAT PENYELIDIKAN 10.030.000.000 3.821.471.743 38,10
DIREKTORAT PENYIDIKAN 10.097.700.000 10.030.752.505 99,34
DIREKTORAT PENUNTUTAN 25.822.966.000 10.821.681.082 41,91
DIREKTORAT KOORDINASI DAN SUPERVISI 9.925.000.000 7.196.596.176 72,51
Deputi Inda 143.731.180.000 108.762.345.492 75,67
SEKRETARIAT DEPUTI INDA 270.560.000 200.796.130 74,22
DIREKTORAT PINDA 130.275.044.000 98.779.396.785 75,82
DIREKTORAT PJKAKI 8.835.576.000 6.074.910.911 68,76
DIREKTORAT MONITOR 4.350.000.000 3.707.241.666 85,22
Deputi PIPM 3.887.104.000 3.172.311.481 81,61
SEKRETARIAT DEPUTI PIPM 338.385.000 203.954.281 60,27
DIREKTORAT PENGAWASAN INTERNAL 1.044.997.000 756.437.900 72,39
DIREKTORAT PENGADUAN MASYARAKAT 2.503.722.000 2.211.919.300 88,35
Sekretariat Jendral 651.059.605.000 553.146.303.937 84,96
BIRO RENKEU 472.018.000 1.002.268.820 212,34
BIRO UMUM 253.715.387.000 230.824.880.135 90,98
BIRO SDM 386.655.633.000 313.866.989.148 81,17
Non-pegawai 11.227.276.000 6.632.743.517 59,08
Belanja pegawai 375.428.357.000 307.234.245.631 81,84
BIRO HUKUM 2.079.916.000 1.430.115.126 68,76
BIRO HUMAS 8.136.651.000 6.022.050.708 74,01
Subtotal 898.908.900.000 726.565.661.189 80,83
Total 898.908.900.000 726.565.661.189 80,83

PENGELOLAAN TITIPAN UANG SITAAN DAN GRATIFIKASI 2015


Real Pounds Peso
Rp. USD SGD AUSD EURO Franc Yen (JPY)
Saudi (ENG) (Mil)

563.233.996.914,05 1.831.365,86 822.681,00 61,00 60,00 2.055,00 3.785,00 10,00 1.714.339,00 200,00
LAMPIRAN

47
PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA (BMN) 2015
NERACA SALDO
KODE URAIAN SAT VOL NILAI AK. PENYUSUTAN NILAI BUKU
1 2 3 4 5 6 7
117111 PERSEDIAAN 280.254.904.022 280.254.904.022
131111 TANAH m2 8.663 128.412.767.500 0 128.412.767.500
PERALATAN DAN
132111 unit 19.410 329.564.336.400 (218.341.456.276) 111.222.880.124
MESIN
GEDUNG DAN
133111 - 4 129.000.060 (11.160.007) 117.840.053
BANGUNAN
134113 JARINGAN unit 9 102.189.074.090 (21.503.609.614) 80.685.464.476
ASET TETAP DALAM
135111 - 6 49.831.075.367 0 49.831.075.367
RENOVASI
135121 ASET TETAP LAINNYA unit 2.560 1.947.751.438 0 1.947.751.438
KONSTRUKSI DALAM
136111 - 1 313.036.787.592 0 313.036.787.592
PENGERJAAN
ASET TETAP YANG
166112 unit 1.137 2.223.829.274 (2.201.192.080) 22.637.194
TIDAK DIGUNAKAN
162111 ASET TAK BERWUJUD 10.490 39.287.007.783 39.287.007.783
TOTAL 1.246.876.533.526 (242.057.417.977) 1.004.819.115.549

REKAP PENERIMAAN NEGARAN BUKAN PAJAK (PNBP)


NO KODE AKUN URAIAN JUMLAH
1 423122 Pendapatan dari Penjualan Peralatan dan Mesin 1.043.120.000
2 423221 Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro) 9.206.247.929
3 423414 Pendapatan Hasil Denda dan sebagainya 4.165.000.100
4 423415 Pendapatan Ongkos Perkara 867.500
5 423416 Pendapatan Penjualan Hasil Lelang Tindak Pidana Korupsi 14.425.100
6 Pendapatan Uang Sitaan Tindak Pidana Pencucian Uang yang telah
423421 Ditetapkan Pengadilan 5.775.061.445

7 Pendapatan Uang Sitaan Hasil Korupsi yang telah Ditetapkan Pengadilan


423611 175.587.406.548

8 Pendapatan Gratifikasi yang Ditetapkan KPK Menjadi Milik Negara


423612 2.513.530.724

9 Pendapatan Uang Pengganti Tipikor yang Ditetapkan di Pengadilan


423614 11.931.057.599

10 Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah


423752 21.989.051

11 423921 Pendapatan Penyelesaian Tuntutan Ganti Rugi Non-Bendahara 45.518.624


12 423951 Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Tahun Anggaran yang lalu 371.564.708
13 423952 Penerimaan Kembali Belanja Barang Tahun Anggaran yang lalu 134.095.669
14 423953 Penerimaan Kembali Belanja Modal Tahun Anggaran yang lalu 27.528.430
15 423999 Pendapatan anggaran lain-lain 1.076.372.200
Total 211.913.785.627
Laporan
Tahunan 2015

48
MANAJEMEN SDM

KOMPOSISI SDM PER BIDANG KERJA KOMPOSISI SDM BERDASARKAN JENIS KELAMIN
BIDANG JUMLAH % KELOMPOK JABATAN JUMLAH
PIMPINAN 5 0,4 Laki-laki 791
PENASIHAT 1 0,1 Perempuan 352
PENCEGAHAN 252 22,1 TOTAL 1143
PENINDAKAN 312 27,3
INDA 161 14,1
PIPM 87 7,6
SETJEN 325 28,3
TOTAL 1141 100

KOMPOSISI SDM PER UNIT KERJA UNIT KERJA JUMLAH


UNIT KERJA JUMLAH INDA 1
PIMPINAN 5 SETINDA 6
PENASIHAT 1 DIREKTORAT PINDA 40
PENCEGAHAN 1 DIREKTORAT PJKAKI 28
SETCEGAH 11 DIREKTORAT MONITOR 86
DIREKTORAT LHKPN 130 PIPM 1
DIREKTORAT GRATIFIKASI 44 SETPIPM 13
DIREKTORAT DIKYANMAS 32 DIT. PENGAWASAN INTERNAL 22
DIREKTORAT LITBANG 34 DIT. PENGADUAN MASYARAKAT 51
PENINDAKAN 1 SEKRETARIAT JENDERAL 1
SETTINDAK 7 BIRO RENKEU 38
DIREKTORAT PENYELIDIKAN 66 BIRO UMUM 181
DIREKTORAT PENYIDIKAN 112 BIRO SDM 34
DIREKTORAT PENUNTUTAN 100 BIRO HUKUM 16
UNIT KERJA KOORDINASI DAN BIRO HUMAS 39
SUPERVISI 11 SETJEN/SETPIMP 14
UNIT KERJA EKSEKUSI 15 TOTAL 1141

KOMPOSISI SDM PER STATUS KEPEGAWAIAN KOMPOSISI SDM PER KELOMPOK JABATAN
STATUS PEGAWAI JUMLAH KELOMPOK JABATAN JUMLAH
PIMPINAN 5 PIMPINAN 5
PN 229 STRUKTURAL 35
TETAP 663 FUNGSIONAL 628
PTT 244 ADMIN 473
TOTAL 1141 TOTAL 1141
LAMPIRAN

49
KOMPOSISI SDM PER JABATAN PEGAWAI KOMPOSISI SDM PER USIA PEGAWAI
JABATAN PEG. JUMLAH % USIA (th) JUMLAH
KETUA 1 0,1 < 25 33
WAKIL KETUA 4 0,4 25 - 30 268
PENASIHAT 1 0,1 31 - 36 422
DEPUTI 4 0,4 37 - 42 247
DIREKTUR 7 0,6 43 - 48 100
KARO 3 0,3 49 - 54 47
KABAG 16 1,4 > 54 24

KASET 3 0,3 TOTAL 1141

KORSESPIM 1 0,1
FUNGSIONAL 628 55,0
ADMINISTRASI & PENDUKUNG 473 41,5 KOMPOSISI SDM BAGIAN PENINDAKAN
TOTAL 1141 100 KUALIFIKASI JUMLAH
PENYELIDIK 118
PENYIDIK 91
PENUNTUT UMUM 88
TOTAL 297

PEMBERHENTIAN PEGAWAI
NO. RUMPUN JABATAN 2105 NO ALASAN PEMBERHENTIAN 2015
1 Penasihat 1 1 Ditarik oleh instansi asal 2
2 Pegawai Negeri (PN) 33 2 Kontrak berakhir 8
Dipekerjakan 3 Mengundurkan diri 27
3 Pegai Tetap (PT) 16 4 Meninggal dunia 1
4 Pegawai Tidak Tetap (PTT) 15 5 Pelanggaran kode etik 7
TOTAL 65 6 Pensiun 1
7 Penugasan tidak diperpanjang 19
TOTAL 65

39,7%
30,6%
KOMPOSISI SDM
29,6% BAGIAN PENINDAKAN
Laporan
Tahunan 2015

50
KEGIATAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI KPK 2015
No KEGIATAN
1 Induksi Lanjutan Pegawai Baru KPK 2015
2 Induksi Pegawai Baru KPK Tahun 2015
Pelatihan Swakelola Penanganan Tindak Pidana Korupsi yang dilakukan oleh Korporasi dan Teori tentang
3
Penyertaan
4 Lanjutan Induksi Khusus Advance Driving : Escape & Avasion
5 Pelatihan Internal Pegawai KPK
6 Pelatihan Recruitment Strategies
7 Seminar Penerapan Standar Kompetensi Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Industrial
Memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN
8 Pelatihan Project Management
9 Pelatihan Auditor Hukum (Angkatan 16)
10 Pelatihan IT Project Management
11 Pelatihan Microsoft Office Professional
12 Pelatihan VMWare vSphere 5.5 Administration and Implementation
13 In House Training Metode dan Teknik Menilai Barang Bergerak Batch I
14 Pelatihan Anti Pencucian Uang dan Sistem Pembayaran Baru
15 Pelatihan Microsoft Office Professional Angkatan II
16 In House Training Metode dan Teknik Menilai Barang Bergerak Batch II
17 Workshop Change Management and Human Resource Development
18 Sharing Knowladge Internal KPK
19 Pelatihan Performance Audit Angkatan I
20 Induksi Pegawai Baru KPK Tahun 2015
21 Workshop Alumni Professional Development
22 Pelatihan Performance Audit Angkatan II
23 Seminar Desigo CC-The Next Generation Management Station
24 Sharing Session Internal KPK
25 Pelatihan Fraud Risk Management
26 ACRC Training Course for International Anti Corruption Practioners
27 Pelatihan Pengadaan Barang dan Jasa Perpres 70 Tahun 2012 dan Sertifikasi
28 Ujian Sertifikasi Pengadaan Barang dan Jasa (Perpres 70 Tahun 2012 dan Perpres 4 Tahun 2015) Batch I
29 Ujian Sertifikasi Pengadaan Barang dan Jasa (Perpres 70 Tahun 2012 dan Perpres 4 Tahun 2015) Batch II
30 Pelatihan Couching, Mentoring and Counselling for Supervisory
31 Pelatihan Etika, Pengembangan Diri dan Keterampilan Pramubhakti, Pramusaji dan Pramutaman
32 Pelatihan Dasar-dasar Kearsipan
33 Pelatihan Swakelola Ketentuan Perundang-undangan dan Peraturan Perpajakan
34 Pelatihan Microsoft Excel Advance Angkatan I
35 Pelatihan Microsoft Excel Advance Angkatan II
36 Pelatihan Presentation Skill (Angkatan I)
37 Pelatihan Petugas Proteksi Radiasi Bidang Industri Tingkat 3
38 Ujian Lisensi Pelatihan Petugas Proteksi Radiasi Bidang Industri Tingkat 3
39 Pelatihan Project Management
40 Kegiatan Capacity Building The Power of Teamwork
LAMPIRAN

51

No KEGIATAN
41 Pelatihan Swakelola Teknik Dasar Fotografi Batch I
42 Pelatihan IT Infrastructure Library
43 Pelatihan Analisis Transaksi Keuangan dan Anti Gatekeeper
44 Workshop Organization Development
Seminar Indonesia Reward Summit Designing and Managing Compensation and Remuneration in Hihg
45
Economy Environment
46 Pelatihan Practical Job Analysis
47 Pelatihan Bela Diri Ju Jitsu
48 Pelatihan Sistem Pertanahan
49 Pengelolaan Arsip Aktif
50 Pelatihan Swakelola Teknik Dasar Fotografi Batch II
51 Pelatihan Filling Management
52 Pelatihan Matrikulasi Hukum
53 Kegiatan pelatihan dengan Aparat penegak hukum Lainnya (Batch 1)
54 Diklat Sertifikasi JFA Perjenjangan Auditor Madya
55 Induksi Pegawai Baru KPK 2015 PTT
56 Induksi Pegawai Baru KPK 2015 PNYD
57 Seminar Membangun Perangkat Penerapan Standar Kompetensi Manajemen Sumber Daya
Pelatihan Pengenalan karakteristik usaha perbankan, kewajiban perpajakan wajib pajak perbankan dan
58
perbuatan koruptif penghindaran pajak
59 Pelatihan IHT Microsoft Office Professional LHKPN
60 Pelatihan Fundamental Manajemen Layanan Teknologi Informasi
61 Pelatihan Legal Drafting
62 Sharing Session Internal Pegawai KPK
Sharing Knowledge and Experience bagi Aparat Pengawasan Intern Pemerintah BPKP, anggota ACFE
63 Indonesia Chapter dan anggota IIA Indonesia dengan topik Membangun Integritas sebagai Strategi Solusi
Fraud
64 Seminar dan Lokakarya Nasional Kompetensi Profesi Record Specialist
65 U.S-Philippines Legal Cooperation and Asset Forfeiture and Management Workshop
66 Pelatihan Paduan Suara KPK
67 Pelatihan dan Sertifikasi Certified Forensic Auditor STAR tahun 2015
68 Pelatihan Swakelola Pemahaman Konsep Penegak Hukum Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU)
69 Pelatihan Teknik Penyusunan Bispro dan SOP KPK / PER 08 Tahun 2013
70 Pelatihan Microsoft Office Professional Angkatan III
71 Round Table Discussion dengan topik Cost Recovery dan Potensi Fraud
72 Pre Departure Training (PDT) untuk persiapan Australia Awards Scholarship (AAS) periode 2014/2015
73 Ujian Sertifikasi Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
74 Pelatihan In House Training Penilaian Barang
75 Pelatihan Singapore Anti-Corruption Strategies
76 Sharing Session Internal Pegawai KPK
77 Candidate Briefing Australia Awards Indonesia 2015/2016
78 Forum Grup Discussion dengan tema International Standards on Corporate Criminal Liability
Laporan
Tahunan 2015

52
No KEGIATAN
79 Pelatihan Internal KPK Batch 1
80 Pelatihan Internal KPK Batch 2
81 Short Term Training for USAID Accountability Cluster On Governance and Anti Corruption
82 Pelatihan Excel Advance
83 Rapat Koordinasi Penyusunan Soal TKB
84 Pelatihan Bela Diri Ju-Jitsu (Lanjutan)
85 Pelatihan Desain Interior Menggunakan Program Google Sketchup dan 3DS Max
86 Workshop Advokasi Pelaksanaan dan Pelatihan JFAK
87 Pelatihan Audit Investigatif
88 Pelatihan Teknis Pengelolaan Arsip Statis
89 IHT Filling Management
90 Pelatihan Internal KPK
91 Pelatihan Pengelolaan Arsip Dinamis
92 Pelatihan 4G LTE (Long Term Evolution)
93 Pelatihan Legal Drafting
94 Ujian Sertifikasi Auditor (USA) periode Agustus 2015
95 Sharing Session Internal KPK
96 Sharing Knowledge Internal KPK
97 2nd CPIB Anti Corruption Exceutive Programme (ACE Programme)
98 Pelatihan Internal KPK
99 Pelatihan Communication Skill Batch 1
100 IHT Jurnalistik dan Penulisan Kreatif
101 IHT Infografis
102 IHT Pengelolaan APBN
103 Induksi Pegawai Baru KPK tahun 2015 (Pegawai Tidak Tetap)
104 Pelatihan Basic Trauma &Cardiad Life Support
105 PPNS anti Money Laundering Investigation
106 Pelatihan PBJ oleh PPM Manajemen
107 Pelatihan Communication Skill Batch 2
108 IHT Internal KPK Batch 1
109 IHT Internal KPK k Batch 2
110 Indonesia HR Summit 2015
111 Simposium Dokter Umum/PPDS
112 Kegiatan pelatihan dengan Aparat Penegak Hukum lainnya
113 Pelatihan Pendidikan Auditor Hukum Indonesia
Pre-Course Workshop Short Course Australia Awards Indonesia dalam rangka peningkatan kompetensi
114
Instruktur Internal KPK
115 IHT Stress Management
116 Pelatihan Metode Penelitian Kualitatif
117 Induksi Pejabat Struktural KPK
118 Design Interior Menggunakan Google Sketch Up dan 3DS Max,
LAMPIRAN

53

No KEGIATAN
119 Pelatihan Presentation Skill
120 Pelatihan Certified Resources Professional (CHRP)
121 Pelatihan Microsoft Office
122 IHT Partisispasi Publik dalam Pengelolaan Dana Desa
123 Short Course dalam rangka peningkatan kompetensi Instruktur Internal KPK
124 Workshop Anti Money Laundering
125 Kegiatan National Anti Fraud Conference 2015
126 Analisis Transaksi Keuangan dan Anti Gatekeeper
127 Procurement Berdasarkan PTAK 007 Revisi 3 (FINAL) TKDN pada industry Oil & Gas
128 Sharing Knowledge Internal KPK
129 ICAC Chief lnvestigators Command Course
130 Induksi Pegawai Baru PTT KPK Tahun 2015
131 Induksi Pejabat Struktural KPK Tahun 2015
132 Induksi Pegawai Baru KPK PNYD Tahun 2015
133 Kegiatan pelatihan dengan aparat penegak hukum lainnya
134 Sertifikasi Jabatan Fungsional Arsiparis Bidang Kopetensi Pengelolaan Arsip Statis
135 Pelatihan Photography Kelas Dasar
136 Pelatihan Minaut Indonesia: Problem Solving and Decision Making
137 Sertifikasi Jabatan Fungsional Arsiparis Bidang Kopetensi Pengelolaan Arsip Dinamis
138 Lanjutan Induksi Pegawai baru KPK
139 Pelatihan Pedoman Tata Naskah Dinas dan Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD)
140 In House Training Service Excellence Skill
141 Basic Trauma dan Cardiac Life Support
142 Seminar International IAI-IFAC The Relevance of Professional Accountants in a Hyper Connected World
143 Sharing Knowledge Pelatihan Internal KPK
144 Pemahaman Tindak Pidana Pencucian Uang Yang Bersumber dari Dunia Pasar Modal
Mengikuti pelatihan dan ujian sentfikasi Mariajemen Risiko Certified Risk Management Professional
145
(CRMP)
146 Diklatpim Tk. II Angkatan 38 Tahun 2015
147 Induksi Pimpinan KPK masa bakti 2015-2019
148 Sharing knowledge hasil Short Course di Australia
149 Dialog Interaktif bersama Pimpinan KPK masa bakti 2015-2019
Laporan
Tahunan 2015

54
LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA

WAJIB LAPOR DAN TINGKATA KEPATUHAN LHKPN 2015


JUMLAH YANG TELAH
JUMLAH PERSENTASE
NO. BIDANG MELAPORKAN
WAJIB LAPOR TINGKAT KEPATUHAN
HARTA KEKAYAAN
1 EKSEKUTIF 219.464 156.128 71,14%
2 LEGISLATIF 13.326 3.628 27,22%
3 YUDIKATIF 11.449 10.079 88,03%
4 BUMN/BUMD 26.034 20.722 79,60%
TOTAL 270.273 190.557 70,51%.

REKAPITULASI PENERIMAAN LHKPN


PENERIMAAN JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGU SEP OKT NOV DES TOTAL
LHKPN A 2114 1948 4747 4432 6130 5778 2553 5249 6098 4341 2622 4168 50180
LHKPN B 2444 1878 2006 2094 3563 2987 2913 3466 2607 3200 1717 2902 31777
LHKPN (A+B) 4558 3826 6753 6526 9693 8765 5466 8715 8705 7541 4339 7070 74887

PENGUMUMAN TAMBAHAN BERITA NEGARA (TBN)


Pengumuman
JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGU SEP OKT NOV DES TOTAL
LHKPN
Form A 0 0 4813 2469 2014 1396 1174 1867 2227 1714 2196 743 20.613
Form B 0 0 5681 1375 1283 1952 1770 1501 1563 1159 822 255 17.361
Form (A+B) 0 0 10494 3844 3297 3348 2944 3368 3790 2873 6243 2.125 37.974

71,14% 70,51%
27,22%
WAJIB LAPOR DAN
88,03% TINGKATAN KEPATUHAN
79,60% LHKPN 2015
LAMPIRAN

55
KEGIATAN PENINGKATAN KEPATUHAN PELAPORAN LHKPN
JUMLAH
NO JENIS KEGIATAN LEMBAGA
KEGIATAN
1 Asistensi Pengisian dan 13 kali 1. Pemerintah Kabupaten Bekasi
Pengumpulan (APP) LHKPN 2. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
3. Badan Pemeriksa Keuangan
4. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
5. Kejaksaan Tinggi Jawa Timur
6. PT Telekomunikasi Indonesia
7. Kejaksaan Tinggi Jawa Barat
8. Pemerintah Kota Baubau
9. Pemerintah Kabupaten Buton
10. Pemerintah Kabupaten Buton Utara
11. Pemerintah Kabupaten Wakatobi
12. Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara
13. PT Telekomunikasi Indonesia
2 Bimbingan Teknis (Bimtek) 2 kali 1. Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan
LHKPN Tinggi
2. Kementerian Pertahanan
3 Sosialisasi LHKPN 1 kali Pemerintah Kabupaten Bintan
4 ToT 2 Kali 1. Kementerian Kesehatan
2. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat
5 Klinik LHKPN - -
6 Lainnya kali 1. Pemerintah Kota Bandung
2. Pemerintah Provinsi Jawa Barat
Laporan
Tahunan 2015

56
PELAPORAN GRATIFIKASI
PELAPORAN GRATIFIKASI BERDASARKAN BIDANG
NO BIDANG INSTANSI JUMLAH
1 Legislatif
MPR/DPR 6
DPRD 19
DPD 0
2 Eksekutif
Kepresidenan 0
Kementerian Sekretaris Negara RI 0
Kementerian:
Kementerian koordinator 4
Kementerian 446
Kementerian negara 4
Setingkat kementerian 11
LPNK 35
Lembaga ekstra struktural 2
Pemda 156
3 Yudikatif 16
4 Lembaga independen 69
5 BUMN/BUMD 805
Jumlah 1573

STATUS KEPEMILIKAN GRATIFIKASI


NO STATUS JUMLAH

1 Milik Negara 453

2 Milik Penerima 62

3 Sebagian Milik Negara 84

4 Proses 253

5 Non SK 721

Jumlah 1573

453 1573
62
STATUS
84 KEPEMILIKAN
253 GRATIFIKASI
721
LAMPIRAN

57
NILAI GRATIFIKASI
BERBENTUK BERBENTUK
STATUS UANG (RP) BARANG MATA UANG ASING BARANG (SENILAI
(SENILAI RP) MATA UANG ASING)

USD 15.849,52 USD 4.320,04


SGD 101.997,70 GBP 306,00
AUD 99,00 THB 3.200,00
HKD 2.429,00 CNY 1.500,00
Milik Negara 1.462.139.300 4.551.399.517 JPY 100.789,00
EUR 195,00
MYR 717,00
CNY 2.700,00
GBP 48,00
USD 25.810,48
SGD 5.303,30
AUD 401,00
HKD 671,00
JPY 20.301,00
Milik Penerima 23.680.163.194 4.135.695.002
EUR 405,00
MYR 933,00
GBP 102,00
ILS 20,00
QAR 100,00

PELAPORAN GRATIFIKASI MENURUT WILAYAH KEJADIAN/PENERIMAAN


NO WILAYAH JUMLAH NO WILAYAH JUMLAH

1 NAD 10 13 Kalimantan Selatan 10

2 Sumatera Utara 14 14 Kalimantan Tengah 5

3 Riau 3 15 Kalimantan Barat 5

4 Kepulauan Riau 5 16 Kalimantan Timur 30

5 Sumatera Barat 7 17 Kalimantan Utara 0

6 Sumatera Selatan 15 18 DKI Jakarta 670

7 Kepulauan Bangka Belitung 5 19 D.I. Yogyakarta 121

8 Jambi 7 20 Jawa Tengah 100

9 Bengkulu 2 21 Jawa Timur 72

10 Lampung 24 22 Sulawesi Utara 13

11 Jawa Barat 277 23 Sulawesi Selatan 40

12 Banten 54 24 Sulawesi Tengah 0


Laporan
Tahunan 2015

58
NO WILAYAH JUMLAH NO WILAYAH JUMLAH

25 Sulawesi Tenggara 2 34 Irian Jaya Barat 0


26 Gorontalo 4 35 Sulawesi Barat 1
27 Papua 2 36 Austria 1
28 Papua Barat 1 37 Cina 7
29 Bali 38 38 Korea Selatan 1
30 Nusa Tenggara Barat 8 39 Madrid 1
31 Nusa Tenggara Timur 11 40 Malaysia 1
32 Maluku Utara 1 41 Singapura 1
33 Maluku 3 42 Thailand 1
Total 1573

IMPLEMENTASI PROGRAM PENGENDALIAN GRATIFIKASI (PPG)


Posisi Implementasi
No Nama Instansi Bimtek Bimtek Jumlah
Pengenalan Komitmen Aturan UPG
Aturan UPG Laporan
Badan Informasi
1 0
Geospasial
2 BKKBN 17
3 BMKG 0
Peraturan Kepala
4 BNPT BNPT No. PER- 0
09/K.BNPT/3/2015

5 BNP2TKI 4

6 BPK 75
7 BPOM 21
8 Bawaslu 3
9 BPKP 42
10 Bapennas 4
11 BPN 8

12 BPS Perkom.178/2014 Perkom No.318/2014 2

Peraturan Di-
13 Bulog reksi No.PD-09/ 0
DS300/11/2014

14 Bank Indonesia 23
15 BPJS Ketenagakerjaan 55
Holding PTPN (PTPN
16 0
1 - 14 )
17 Kejaksaan RI 50

18 Kemenag 129

19 Kemendagri 24

Permen ESDM
20 Kementerian ESDM SK 85.K/06/IJN/2015 24
37/2014
LAMPIRAN

59
Posisi Implementasi
No Nama Instansi Bimtek Bimtek Jumlah
Pengenalan Komitmen Aturan UPG
Aturan UPG Laporan
Permenkumham
21 Kemenkumham 52
No15. Th 2014

22 Kemenhut 10

Kementerian Kelau-
23 122
tan dan Perikanan

Permenkes No.14 Kep Itjen Kemenkes


24 Kemenkes 231
Tahun 2014 01.T.PS.17.4.215.10.3.445

25 Kemenkeu 125
SPJ-69/01-
55/05/2013, SK Menkominfo No.
26 Kemenkominfo 42
tgl 15 Mei 686/2014, tgl 7 Juli 2014
2013

27 Kemenlu 25

Renja PPG
24 Sept
SK UPG No. 14/S.
28 Kemeneg BUMN 2013, an PER-05/MBU/14 7
MBU/14
Menteri
BUMN
PERMEN 03 Tahun
29 Kementerian PU 8
2014

Permenpan RB No.4 Kep Menteri Pan & RB


30 Kemenpan- RB 3
Thn 2015 No.108 Thn 2015

31 Kemendikbud 292

32 Kemenhub 37

33 Kemenhan 4

34 Kementan 64

35 Kemenpera 0

36 Kemenristek 0

37 Kemensos 8

38 Kemenakertrans 11
39 POLRI 35
40 KPK 320

41 KPU 19

Peraturan Kepala
Kep Kepala LKPP No 21
42 LKPP LKPP No. 16 Th 3
Th 2014
2014
Peraturan Sekjen Kep. Sekjen MKRI No.
43 MK 23
MKRI No.1 Th 2014 2.4 Th 2015
44 Ombudsman RI No.039/0ri-sk/v/2015 17

45 OJK 5

46 Pemkab Badung 4

47 Pemkab Bandung 17
Pemkab Bandung
48 1
Barat
49 Pemkab Bantul 2
50 Pemkab Bekasi 10
Laporan
Tahunan 2015

60
Posisi Implementasi
No Nama Instansi Bimtek Bimtek Jumlah
Pengenalan Komitmen Aturan UPG
Aturan UPG Laporan
Pemkab Boalemo
51 0
Gorontalo
52 Pemkab Bogor 1
Pemkab Bone
53 0
Bolango Gorontalo
54 Pemkab Buru 0

55 Pemkab Buru Selatan 0

56 Pemkab Ciamis 3

57 Pemkab Cianjur 3

58 Pemkab Cirebon 9

59 Pemkab Enrekang 1

60 Pemkab Garut 5

61 Pemkab Gorontalo 1
Pemkab Gorontalo
62 0
Utara
63 Pemkab Indramayu 2

64 Pemkab Kapuas 0

65 Pemkab Karawang 0
Pemkab Kepulauan
66 0
Aru
67 Pemkab Klaten 0

68 Pemkab Konawe 0

69 Pemkab Kulon Progo 0

70 Pemkab Kuningan 1

71 Pemkab Majalengka 0
Pemkab Maluku
72 0
Barat Daya
Pemkab Maluku
73 0
Tengah
Pemkab Maluku
74 0
Tenggara
Pemkab Maluku
75 0
Tenggara Barat
76 Pemkab Muara Enim 0

77 Pemkab Pangandaran 1

78 Pemkab Payakumbuh 0
Pemkab Pohuwato
79 0
Gorontalo
80 Pemkab Purwakarta 0
Pemkab Seram
81 0
Bagian Barat
Pemkab Seram
82 0
Bagian Timur
83 Pemkab Sleman 3

84 Pemkab Subang 0

85 Pemkab Sukabumi 4
LAMPIRAN

61
Posisi Implementasi
No Nama Instansi Bimtek Bimtek Jumlah
Pengenalan Komitmen Aturan UPG
Aturan UPG Laporan
86 Pemkab Sumedang 15

87 Pemkab Tabanan 1

88 Pemkab Tasikmalaya 0

89 Pemkot Ambon 0

90 Pemkot Balikpapan 19

91 Pemkot Bandung 78

92 Pemkot Banjar 0
93 Pemkot Bekasi 3
94 Pemkot Bogor 0

95 Pemkot Cimahi 2

96 Pemkot Cirebon 1

97 Pemkot Depok 8
98 Pemkot Gorontalo 0

99 Pemkot Kendari 0

100 Pemkot Madiun 3

101 Pemkot Malang 2

102 Pemkot Manado 0

103 Pemkot Medan 1

104 Pemkot Metro 3

105 Pemkot Padang 13


106 Pemkot Pekanbaru 0
107 Pemkot Samarinda 14
Perwali 21 Tahun
108 Pemkot Semarang 97
2015, 15 Juli 2015
109 Pemkot Sukabumi 0
110 Pemkot Surakarta 2
111 Pemkot Tarakan 4
112 Pemkot Tasikmalaya 1

113 Pemkot Tual 0

114 Pemkot Yogyakarta 33


115 Pemprov Bali 1
116 Pemprov Banten 1
Pemprov DI
117 3
Yogyakarta
Pergub DKI No.87 Kep. Inspektur No.7/
118 Pemprov DKI Jakarta 72
th 2014 2015
119 Pemprov Gorontalo 6
120 Pemprov Jawa Barat 16
121 Pemprov Jawa Tengah 77
122 Pemprov Jawa Timur 16
Pemprov Kalimantan Pergub Kalbar No.
123 3
Barat 56 Th 2014
Pemprov Kalimantan
124 1
Selatan
Laporan
Tahunan 2015

62
Posisi Implementasi
No Nama Instansi Bimtek Bimtek Jumlah
Pengenalan Komitmen Aturan UPG
Aturan UPG Laporan
Pemprov Kalimantan
125 3
Timur
126 Pemprov NTB 0
127 Pemprov Riau 3
Pemprov Sulawesi Pergub No.87 th
128 0
Tenggara 2014
Pemprov Sulawesi
129 0
Utara
Pemprov Sumatera Draft Aturan 23 Mei
130 6
Barat 2014
Pemprov Sumatera
131 2
Utara
Perum LPPNPI Per.005/LPPNPI/
132 3
(AirNav Indonesia) II/2015, 13 feb 2015
Draft Aturan 2 Sept Memo Direksi No. 006/
133 PT. Adhi Karya 0
2014 DU/2014, 4 Feb 2014
134 PT. Angkasa Pura I 57

135 PT. Angkasa Pura II 64


136 PT. Antam 5
137 PT. Asuransi Jasindo 6
138 PT. Bank DKI Jakarta 4
PT. Bank Jabar
139 1251
Banten
140 PT. Bank Mandiri 49
PT. Bank Negara
141 11
Indonesia
PT. Bank Tabungan
142 37
Negara
143 PT. Bukit Asam 1

144 PT. Garuda Indonesia 533

145 PT. JIEP 0


146 PT. Jasa Marga 28
147 PT. Jasa Raharja 4
SK Direksi No. SK Direksi No. KEP.U/
PT. Kereta Api
148 KEP.U/OT.104/X/1/ OT.104/II/1/KA-2015 7
Indonesia
KA-2014
149 PT. Kimia Farma 0

150 PT. Krakatau Stell 3

151 PT. Pegadaian 18


PT. Pelabuhan Indo-
152 1
nesia I
PT. Pelabuhan Indo-
153 8
nesia II
PT. Pelabuhan Indo-
154 6
nesia III
PT. Pelabuhan Indo-
155 9
nesia IV
156 PT. Pelni 2
LAMPIRAN

63
Posisi Implementasi
No Nama Instansi Bimtek Bimtek Jumlah
Pengenalan Komitmen Aturan UPG
Aturan UPG Laporan
PT. Pembangunan
157 0
Perumahan
PT. Perkebunan
158 0
Nusantara II
PT. Perkebunan
159 3
Nusantara III
PT. Perkebunan
160 0
Nusantara IV
161 PT. Pertamina 2080

PT. Perusahaan Gas


162 6
Negara

PT. Perusahaan
163 0
Pengelola Aset
Draft Aturan 17 Juli
164 PT. Petrokimia Gresik 14
2014
165 PT. PLN 56

166 PT. Pos Indonesia 5


PT. Pupuk Indonesia
167 0
Holding
PT. Pupuk Iskandar
168 6
Muda
169 PT. Pupuk Kaltim 0
170 PT. Pupuk Kujang 0
171 PT. Pupuk Sriwijaya 2

172 PT. Sang Hyang Seri 1


No.031/KPT.s/
173 PT. Semen Indonesia 21
Dir/2015
174 PT. Semen Padang 0
175 PT. Semen Tonasa 22
176 PT. Sucofindo 17
177 PT. Telkom 19
178 PT. Timah 0

179 PT. Wijaya Karya 0

180 SKK Migas 101

TOTAL 6982

KEGIATAN SOSIALISASI GRATIFIKASI


NO URAIAN TANGGAL TEMPAT
Narasumber pada kegiatan sosialisasi Gratifikasi pada Induksi
1 07 Januari 2015 Jakarta
Pegawai Tidak Tetap

Narasumber pada kegiatan sosialisasi Gratifikasi di Indonesia


2 15 Januari 2015 Jakarta
Investment Summit 15

3 Narasumber pada kegiatan PPG di Kementerian Pariwisata 20 Januari 2015 Jakarta

4 Narasumber pada kegiatan PPG di OJK 20 Januari 2015 Jakarta


Laporan
Tahunan 2015

64
NO URAIAN TANGGAL TEMPAT
Narasumber pada kegiatan sosialisasi Gratifikasi di Kementerian
5 20 Januari 2015 Jakarta
Kesehatan
6 Narasumber pada kegiatan TOT PPG di BPKP 21 Januari 2015 Jakarta

7 Narasumber pada kegiatan sosialisasi Gratifikasi di PENDOSRI 24 Januari 2015 Jakarta

8 Narasumber pada kegiatan sosialisasi Gratifikasi di Bappenas 22 Januari 2015 Jakarta

Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi Ibu Dharma Wanita


9 02 Februari 2015 Jakarta
di Pemprov DKI

10 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi di DJBC Bea Cukai 03 Februari 2015 Jakarta

Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di DPRD Kota


11 04 Februari 2015 Surakarta
Surakarta
12 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di TIKI JNE 05 Februari 2015 Jakarta
13 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di OJK 05 Februari 2015 Solo
14 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Semen Indonesia 9-13 Feb 2015 Jawa Timur

15 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di PLN Jawa Timur 12 Februari 2015 Surabaya

16 Narasumber pada kegiatan GCG Perhutani 12 Februari 2015 Jakarta


Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Direktorat Jenderal
17 11 Februari 2015 Bandung
Bea dan Cukai Jabar

18 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Pemprov DKI 25 Februari 2015 Jakarta

19 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Pemkab Demak 03 Maret 2015 Demak

20 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bea Cukai 03 Maret 2015 Cimahi

21 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Kemendag 09 Maret 2015 Jakarta

22 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Kepulauan Riau 10 Maret 2015 Kep. Riau

Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Pemkab


23 10-11 Maret 2015 Sumedang
Sumedang

24 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Sekretaris Kabinet 11 Maret 2015 Jakarta

25 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di IBL 12 Maret 2015 Jakarta

26 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di PERKINI 13 Maret 2015 Jakarta

Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Universitas


27 14 Maret 2015 Semarang
Diponegoro
28 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Avicenna 15 Maret 2015 Manado

29 Narasumber pada kegiata Sosialisasi Gratifikasi di Bank Mandiri 17 Maret 2015 Jakarta

30 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di IBL Star Energy 18 Maret 2015 Jakarta

31 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bea Cukai 18 Maret 2015 Jakarta

32 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di IBL Star Energy 19 Maret 2015 Jakarta
LAMPIRAN

65
NO URAIAN TANGGAL TEMPAT

33 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gartifikasi di BNP2TKI 20 Maret 2015 Jakarta

34 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bea Cukai 23 Maret 2015 Jakarta

35 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di UGM 23 Maret 2015 DIY


36 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Pemkot Blitar 25 Maret 2015 Jatim

37 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi peran sektor swasta 25 Maret 2015 Medan

38 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Kemenhub 26 Maret 2015 Palembang

Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Kementerian


39 09 April 2015 Palembang
Keuangan

Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Korsup


40 09 April 2015 Bengkulu
Pendidikan

41 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di BNPT 14 April 2015 Jakarta

42 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di PTPN 16 April 2015 Jakarta

43 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bea Cukai 21 April 2015 Jakarta

44 Narasumber pada kegiatan Sosialissi Gratifikasi di Pemkot Kupang 22 dan 23 Apr 2015 Kupang

45 Narasumber pada kegiatan Komunikasi perempuan anti korupsi 22 April 2015 Bogor
46 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di BPN 23 April 2015 Surabaya

47 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di ACCH Padang 23 April 2015 Padang

Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Badan Informasi


48 23 April 2015 Cibinong
Geospasial

49 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di LAPAN 27 April 2015 Jakarta


50 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di LAN 30 April 2015 Jakarta
51 Narasumber pada kegiatan Pakta Integritas di POLRI 04 Mei 2015 Jakarta
52 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di OJK 05 Mei 2015 Bandung
53 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di TASPEN 06 Mei 2015 Jakarta

54 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di SPI TII 07 Mei 2015 Jakarta

55 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bank DKI 07 Mei 2015 Jakarta

56 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di SKPD Malang 12 Mei 2015 Malang

57 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di CASN BPOM 12 Mei 2015 Jakarta
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Makamah
58 15 Mei 2015 Jakarta
Konstitusi
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Kementerian
59 18 Mei 2015 Jakarta
Perdagangan
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Badan Diklat
60 21 Mei 2015 Jakarta
Kemenkeu
61 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Pemprov Jabar 22 Mei 2015 Bandung

62 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di BAPPEBTI 22 Mei 2015 Jakarta


Laporan
Tahunan 2015

66
NO URAIAN TANGGAL TEMPAT
63 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di RS Sulianti Saroso 25 Mei 2015 Jakarta

Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Korsupdik Gunung


64 26 Mei 2015
Pemkab Gunung Kidul Kidul

Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di KPP Pratama


65 26 Mei 2015 Makasar
Makasar

66 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bea Cukai 26 Mei 2015 Jakarta

67 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bawaslu 26 Mei 2015 Bengkulu


68 Narasumber pada kegiatan FGD di OJK 26 Mei 2015 Surabaya
69 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Pemkab Garut 28 Mei 2015 Garut

70 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di BULOG 28 Mei 2015 Jakarta


Pangkal
71 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Pangkal Pinang 28 Mei 2015
Pinang
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Kementerian
72 28 Mei 2015 Jakarta
Agama

73 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di RDS STAN 29 Mei 2015 Banten

74 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di RSUD Moewardi 29 Mei 2015 Solo

75 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Pupuk Indonesia 03 Juni 2015 Jakarta

76 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Riau 05 Juni 2015 Riau


77 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Telkom 08 Juni 2015 Yogyakarta
Puncak,
78 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di LHKPN 10 Juni 2015
Jabar
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di BPPPSDM
79 10 Juni 2015 Jakarta
Kesehatan

80 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bank Mandiri 11 Juni 2015 Jakarta

81 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Pertamina 13 Juni 2015 Balikpapan

82 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di ESDM 16 Juni 2015 Jakarta

83 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Prasetya Mulya 29 Juni 2015 Jakarta

Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi dalam temu kader


84 01 Juli 2015 Jakarta
Gereja Toraja
85 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di OJK 02 Juli 2015 Jakarta
86 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di EY 02 Juli 2015 Jakarta

87 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di PPG IMPG 09 Juli 2015 Jakarta

88 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Kemenag 09 Juli 2015 Jakarta

Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Balitbang


89 14 Juli 2015 Jakarta
Kementan
90 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Pemkab Klaten 29 Juli 2015 Klaten

91 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di BPOM 31 Juli 2015 Bandung


LAMPIRAN

67
NO URAIAN TANGGAL TEMPAT
92 Narasumber pada kegiatan sosialisasi Gratifikasi di Airnav 04 Agustus 2015 Banten
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Kementerian
93 04 Agustus 2015 Jakarta
Keuangan
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Kementerian
94 05 Agustus 2015 Manado
Keuangan
95 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di BULOG 05 Agustus 2015 Jakarta

Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Kementerian


96 06 Agustus 2015 Banjarmasin
Perhubungan
97 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di PELINDO III 06 Agustus 2015 Surabaya

98 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bea dan Cukai 06 Agustus 2015 Jakarta

99 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bea dan Cukai 07 Agustus 2015 Jakarta
100 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di BPK 10 Agustus 2015 Semarang
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Kliring Berjangka
101 11 Agustus 2015 Jakarta
Indonesia

Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Kementerian


102 12 Agustus 2015 Jakarta
Agama

103 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Pelindo III 12 Agustus 2015 Semarang

104 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Angkasa Pura I 13 Agustus 2015 Jakarta

105 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bea dan Cukai 14 Agustus 2015 Jakarta
106 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di TII 14 Agustus 2015 Jakarta
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di BPJS
107 19 Agustus 2015 Jakarta
Ketenagakerjaan

108 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Kemendagri 19 Agustus 2015 Jakarta
109 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Pelindo III 20 Agustus 2015 Banjarmasin

110 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di LMPM Kaltim 25 Agustus 2015 Samarinda

111 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di KOGI 25 Agustus 2015 Bandung

112 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bea dan Cukai 25 Agustus 2015 Jakarta
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Kementerian
113 26 Agustus 2015 Jakarta
Keuangan
114 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di IBL 27 Agustus 2015 Jakarta

115 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bank Tokyo 27 Agustus 2015 Jakarta

Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Dirjen Pajak dan


116 28 Agustus 2015 Medan
Dirjen Perhubungan Laut

117 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Pelindo III 28 Agustus 2015 Bali

118 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bea dan Cukai 28 Agustus 2015 Bali

119 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bank Mandiri 28 Agustus 2015 Jakarta

120 Narasumber pada kegiatan sosialisasi Gratifikasi di TII 03 September 2015 Jakarta
121 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bea Cukai 04 September 2015 Jakarta
Laporan
Tahunan 2015

68
NO URAIAN TANGGAL TEMPAT
122 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Ditjen Bea Cukai 07 September 2015 Bogor

123 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bank Mandiri 07 September 2015 Makasar
124 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bea Cukai 08 September 2015 Jakarta
125 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di DPD Aceh 09 September 2015 Aceh
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Universitas
126 09 September 2015 Surabaya
Katolik Widya Mandala
127 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di RRI 09 September 2015 Jakarta
128 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di DJKN 10 September 2015 Jakarta

129 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di IHQN UGM 10 September 2015 Surabaya

130 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bea Cukai 11 September 2015 Jakarta
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Universitas
131 12 September 2015 Balikpapan
Balikpapan
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di RSAB Harapan
132 15 September 2015 Jakarta
Kita
133 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Ditjen Anggaran 16 September 2015 Bogor
134 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di RS Paru 16 September 2015 Cisarua
135 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bank Mandiri 17 September 2015 Semarang
136 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Ditjen Pajak 17 September 2015 Cibubur
137 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bimtek MK 18 September 2015 Jakarta
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di BPJS
138 18 September 2015 Jakarta
Ketenagakerjaan
139 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di OJK 22 September 2015 Jakarta
140 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Pemkot Tangsel 28 September 2015 Tangsel

141 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Pemprov Kalsel 30 September 2015 Kalsel

Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Mahkamah Puncak,


142 02 Oktober 2015
Konstitusi Jabar
143 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bawaslu 06 Oktober 2015 Kalsel
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Mahkamah Puncak,
144 06 Oktober 2015
Konstitusi Jabar
145 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bank Mandiri 06 Oktober 2015 Bandung
146 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di DTU BPPK 06 Oktober 2015 Jakarta
147 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bea Cukai 06 Oktober 2015 Jakarta
148 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Dirjen Pajak 06 Oktober 2015 Jakarta
149 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Dirjen Pajak 06 Oktober 2015 Jakarta
150 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di PT Telkom 07 Oktober 2015 Cisarua
151 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Pupuk Kujang 07 Oktober 2015 Cikampek
152 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bea Cukai 07 Oktober 2015 Jakarta
153 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di British Chamber 07 Oktober 2015 Jakarta
154 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Kemendagri 08 Oktober 2015 Jakarta
155 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bank Mandiri 09 Oktober 2015 Palembang
LAMPIRAN

69
NO URAIAN TANGGAL TEMPAT
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Mahkamah
156 10 Oktober 2015 Cisarua
Konstitusi
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Kementerian
157 12 Oktober 2015 Bogor
Pertanian
158 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di DJP Jawa Timur I 12 Oktober 2015 Surabaya
159 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Kemendikbud 12 Oktober 2015 Depok
160 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bank Mandiri 12 Oktober 2015 Jakarta

161 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di DJP Kalbar 13 Oktober 2015 Pontianak

162 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di RSUD Banyumas 13 Oktober 2015 Banyumas

163 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bawaslu Medan 13 Oktober 2015 Sumut

164 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Wajib Pajak Besar 13 Oktober 2015 Jakarta

165 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di DJP Jawa Tengah II 14 Oktober 2015 Magelang
166 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Kemendikbud 15 Oktober 2015 Jakarta
167 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bank Mandiri 16 Oktober 2015 Medan

168 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Mega Eltra 16 Oktober 2015 Jakarta
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di PT Rekayasa
169 16 Oktober 2015 Jakarta
Industri
170 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bea Cukai 16 Oktober 2015 Jakarta
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Mahkamah
171 16 Oktober 2016 Cisarua
Konstitusi
172 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Prasetya Mulya 20 Oktober 2015 Banten

Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Pemerintah Kota


173 20 Oktober 2015 Tangerang
Tangerang
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Mahkamah
174 20 Oktober 2015 Cisarua
Konstitusi
175 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Pupuk Kaltim 21 Oktober 2015 Kaltim
176 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Kemenkes 21 Oktober 2015 Jakarta
177 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di OJK 22 Oktober 2015 Jakarta
178 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Petrokimia Gresik 23 Oktober 2015 Jawa Timur
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi dengan tema
179 23 Oktober 2015 Jakarta
mencegah kepentingan di Parlemen
180 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bulog 26 Oktober 2015 Jakarta
181 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di PTUN 28 Oktober 2015 Malang
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Pupuk Iskandar
182 28 Oktober 2015 Aceh
Muda
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di KPP Pratama
183 28 Oktober 2015 Bogor
Taman sari
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Diklat Adpenda
184 28 Oktober 2015 Jakarta
Pemprov DKI
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Mahkamah
185 28 Oktober 2015 Cisarua
Konstitusi
Laporan
Tahunan 2015

70
NO URAIAN TANGGAL TEMPAT
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Ditjen Tanaman
186 29 Oktober 2015 Solo
Pangan , Kementan

Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Sekolah


187 02 November 2015 Jakarta
Antikorupsi Partai Demokrat
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Mahkamah
188 02 November 2015 Cisarua
Konstitusi
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Badan Pemeriksa
189 03 November 2015 Jakarta
Keuangan

190 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Partai Demokrat 09 November 2015 Jakarta

Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Komnas


191 09 November 2015 Jakarta
Perempuan

Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Kementerian Luar


192 11 November 2015 Jakarta
Negeri

193 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Partai Demokrat 13 November 2015 Jakarta
194 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di RPP 13 November 2015 Surabaya
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di BPJS
195 13 November 2015 Jakarta
Ketenagakerjaan

Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi dan Bimtek di


196 13 November 2015 Bogor
BNP2TKI

Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Injen Kementerian


197 13 November 2015 Bogor
Pertanian

198 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di BPPK Pajak 17 November 2015 Jakarta

199 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di ASPADIN 17 November 2015 Jakarta

Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Kementerian


200 17 November 2015 Bogor
Pertanian

201 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di KPU Bali 23 November 2015 Bali

202 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di KPP satu 23 November 2015 Jakarta

Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Kementerian


203 23 November 2015 Bogor
Pertanian
Maluku
204 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Maluku Tenggara 23 November 2015
Tenggara
205 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi HAKI 24 November 2015 Bandung
206 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di RSUD Bekasi 25 November 2015 Bekasi

207 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bulog 26 November 2015 Jakarta
208 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di BPOM 26 November 2015 Bandung
209 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di WBS LIPI 27 November 2015 Jakarta

210 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Kemendikbud 27 November 2015 Jakarta

211 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bawaslu 30 November 2015 Padang

212 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di PJB UP 30 November 2015 Gresik
LAMPIRAN

71
NO URAIAN TANGGAL TEMPAT
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Pemkot Padang Padang
213 30 November 2015
Panjang Panjang
214 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Konsil Kedokteran 30 November 2015 Jakarta
215 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi di RSUD Bekasi 01 Desember 2015 Bekasi
216 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi di Kedokteran 01 Desember 2015 Jakarta
217 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di PJB UP Gresik 03 Desember 2015 Gresik
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Pemkot Padang
218 03 Desember 2015 Padang
Panjang
219 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Kemenhub 03 Desember 2015 Jakarta
220 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Kominfo 07 Desember 2015 Jakarta
221 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di PLN Lampung 08 Desember 2015 Lampung

222 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di KemenPUPERA 08 Desember 2015 Jakarta
223 Narasumber pada kegiata Sosialisasi Gratifikasi di DJBC Jateng 10 Desember 2015 Semarang
224 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Pos Indonesia 11 Desember 2015 Bandung
225 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di UGM 12 Desember 2015 Yogyakarta
226 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di RSUP Dr Sardjito 13 Desember 2015 Yogyakarta
227 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di NG2D 14 Desember 2015 Bandung
228 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi IPMG 15 Desember 2015 Jakarta
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di BPJS
229 15 Desember 2015 Jakarta
Ketenagakerjaan
230 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Pemkot Malang 16 Desember 2015 Malang
231 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di DJBC Kaltim 16 Desember 2015 Kaltim
232 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di MK 17 Desember 2015 Jakarta
233 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di DJBC 17 Desember 2015 Jakarta
234 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di IBL 17 Desember 2015 Jakarta
235 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di KPPBC Pasuruan 18 Desember 2015 Pasuruan

236 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di BNP2TKI 18 Desember 2015 Bandung
237 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di TII 18 Desember 2015 Jakarta
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Kemenag
238 18 Desember 2015 Karawang
Karawang
239 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di KPPBC Merak 21 Desember 2015 Merak
240 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Perhutani 21 Desember 2015 Jakarta
241 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di KPU Bea Cukai 23 Desember 2015 Jakarta
Laporan
Tahunan 2015

72
PENINDAKAN 7. Perkara TPK dalam pengadaan Driving Simulator
Roda Dua (R2) dan Roda Empat (R4) pada Korps
Lalu Lintas Mabes Polri TA. 2011 atas nama
PENYELIDIKAN
tersangka SSB (swasta).
Kegiatan penyelidikan dilaksanakan terhadap 87
8. Perkara TPK penggunaan dana kas daerah
(delapan puluh tujuh) kasus. Pemerintah kota Tomohon TA 2009 dan 2010 atas
nama tersangka JSMR (Wali Kota Tomohon Periode
PENYIDIKAN Tahun 2005-2010).

Kegiatan penyidikan dilaksanakan sebanyak 106 9. Perkara TPK pengadaan alat kesehatan Kedokteran
(seratus enam) perkara, yang terdiri atas perkara sisa Umum Puskesmas Kota Tangerang Selatan APBDP
tahun 2014 sebanyak 49 (empat puluh sembilan) perkara Tahun Anggaran 2012 atas nama tersangka
dan perkara tahun 2015 sebanyak 57 (lima puluh tujuh) TCWCalias TB. CW (swasta).
perkara, yaitu: 10. Perkara TPK pengadaan alat kesehatan Kedokteran
1. Perkara TPK dalam pelaksanaan pengadaan Umum Puskesmas Kota Tangerang Selatan APBDP
peralatan medik dari sisa dana pelayanan Tahun Anggaran 2012 atas nama tersangka DP
kesehatan bagi penduduk miskin dalam rangka (swasta).
wabah flu burung (Avian Influenza) pada Dirjen 11. Perkara TPK yaitu pegawai negeri atau
Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan dan penyelenggara negara yang dengan maksud
dalam pelaksanaan pengadaan peralatan kesehatan menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara
penanganan wabah flu burung (Avian Influenza) melawan hukum, atau dengan menyalahgunakan
dana APBN-P Sekretariat Dirjen Bina Pelayanan kekuasaannya memaksa seseorang memberikan
Medik Depkes TA 2006 atas nama tersangka MAH sesuatu, membayar, dan atau menerima
(Sesditjen Bina Pelayanan Medik Depkes RI Tahun pembayaran dengan potongan, atau untuk
2006) dkk. mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri; atau
2. Perkara TPK dalam pengadaan dan pemasangan pegawai negeri atau penyelenggara negara yang
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berupa menerima hadiah atau janji padahal diketahui atau
Solar Home System (SHS) dan Pembangkit Listrik patut diduga, bahwa hadiah atau janji tersebut
Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) pada Direktorat diberikan untuk menggerakkan agar melakukan
Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi sesuatu atau disebabkan karena telah melakukan
Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (LPE atau tidak melakukan sesuatu yang bertentangan
ESDM) tahun anggaran 2009 atas nama tersangka dengan kewajibannya atau diberikan karena
JP (Dirjen LPE Departemen ESDM). kekuasaan atau kewenangan yang berhubungan
dengan jabatannya atas nama tersangka RAC
3. Perkara TPK penerimaan hadiah atau pemberian (Gubernur Banten).
berupa uang kepada pemeriksa Badan Pemeriksa
Keuangan Sulawesi Utara pada tahun 2008 atas 12. Perkara TPK pengadaan sarana dan prasarana alat
laporan keuangan Pemerintah Kota Tomohon kesehatan dan pengadaan lainnya di lingkungan
TA. 2007 atas nama tersangka JSMR (Wali Kota Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2011-2013 atas
Tomohon Periode Tahun 2005-2010). nama tersangka RAC (Gubernur Banten).

4. Perkara TPK penerimaan sesuatu atau uang yang 13. Perkara TPK pengadaan sarana dan prasarana alat
didua diberikan oleh Direktur PT. Sugih Interjaya kesehatan dan pengadaan lainnya di lingkungan
dkk terkait dengan proyek pengadaan Tethra Ethyl Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2011-2013 atas
Lead (TEL) di PT. Pertamina (Persero) tahun 2004- nama tersangka TCWC (swasta).
2005 atas nama tersangka SAM (mantan Direktur 14. Perkara TPK menerima hadiah atau janji terkait
Pengolahan PT. Pertamina). kegiatan pada Kementerian Energi dan Sumber
5. Perkara TPK memberikan sesuatu atau uang Daya Mineral dan kegiatan lainnya atas nama
kepada Direktur Pengolahan PT. Pertamina Persero tersangka WK (Sekretaris Jenderal Kementerian
dan pihak lainnya terkait dengan proyek Pengadaan Energi dan Sumber Daya Mineral).
Tethra Ethyl Lead (TEL) di PT. Pertamina (Persero) 15. Perkara TPPU sehubungan dengan dengan
tahun 2004-2005 atas nama tersangka WSL perbuatan menempatkan, mentransfer,
(swasta). mengalihkan, membelanjakan, membayarkan,
6. Perkara TPPU terkait dengan TPK sehubungan menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar
dengan transaksi pembelian saham PT. Garuda di negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan
Mandiri Sekuritas oleh PT. Permai Raya Wisata, PT. mata uang atau surat berharga atau perbuatan
Cakrawala Abadi, PT. Exartech Technologi Utama, lain atas harta kekayaan yang diketahui atau
PT. Pasific Putra Metropolitan, PT. Darmakusumah patut diduganya merupakan hasil tindak pidana
dan transaksi lainnya atas nama tersangka MN korupsi dengan tujuan menyembunyikan atau
(swasta). menyamarkan asal-usul harta kekayaan dan atau
LAMPIRAN

73
menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul 2006-2011 atas nama tersangka IAS (Walikota
sumber, lokasi, peruntukkan, pengalihan hak- Makassar).
hak, atau kepemilikan yang sebenarnya atas harta
24. Perkara TPK sehubungan dengan Pelaksanaan
kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya
Kerjasama Rehabilitasi, Kelola dan Transfer untuk
merupakan hasil tindak pidana korupsi atas nama
Instalasi Pengolahan Air antara PDAM Kota
tersangka TCW (swasta).
Makassar dengan pihak swasta periode tahun
16. Perkara TPK sehubungan dengan pelaksanaan 2006-2011 atas nama tersangka HW (swasta).
proyek pembangunan dermaga bongkar pada
25. Perkara TPK sehubungan dengan menerima hadiah
kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan
atau janji terkait penerapan Anggaran Pendapatan
bebas Sabang yang dibiayai Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) TA 2013
dan Belanja Negara (APBN) TA 2006-2010 atas
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
nama tersangka TSA (Kepala Badan Pengelolaan
(ESDM) oleh Komisi VII DPR RI dan kegiatan
Kawasan Sabang TA 2006-2010).
lainnya atas nama tersangka SB (Ketua Komisi VII
17. Perkara TPK sehubungan dengan orang yang DPR RI periode Tahun 2009 s.d. 2014).
melakukan pembantuan terkait tindak pidana
26. Perkara TPK sehubungan dengan Penyelenggaraan
korupsi dalam pengadaan alat kesehatan untuk
Ibadah Haji tahun 2012-2013 atas nama tersangka
kebutuhan antisipasi Kejadian Luar Biasa (KLB)
SA (Menteri Agama RI).
masalah kesehatan akibat bencana di Pusat
Penanggulangan masalah Kesehatan pada 27. Perkara TPK sehubungan dengan kegiatan
Departemen Kesehatan Tahun Anggaran 2005 Detail Engineering Design (DED) PLTA sungai
yang dilakukan oleh Mulya Hasjmy atas nama Memberamo dan sungai Urumuka tahun 2009 dan
tersangka SFS (mantan Menteri Kesehatan RI 2010 di Provinsi Papua atas nama tersangka LMD
periode Tahun 2004-2009). (swasta).
18. Perkara TPK sehubungan dengan pelaksanaan 28. Perkara TPK sehubungan dengan kegiatan
tukar guling tanah antara Pemerintah Kota Tegal Detail Engineering Design (DED) PLTA sungai
dengan pihak Swasta pada tahun 2012 atas nama Memberamo dan sungai Urumuka tahun 2009 dan
tersangka IJ (Walikota Tegal). 2010 di Provinsi Papua atas nama tersangka BS
(Gubernur Papua periode tahun 2006 s.d. 2011).
19. Perkara TPK sehubungan dengan pelaksanaan
tukar guling tanah antara Pemerintah Kota Tegal 29. Perkara TPK sehubungan dengan turut serta dan
dengan pihak swasta pada tahun 2012 atas nama bersama-sama dengan Barnabas Suebu dalam
tersangka SJ (swasta). kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA
Sungai Memberamo dan Sungai Urumuka tahun
20. Perkara TPK sehubungan dengan pengadaan
2009 dan 2010 di Provinsi Papua atas nama
paket penerapan Kartu Tanda Penduduk Berbasis
tersangka JJK (Kepala Dinas Pertambangan dan
Nomor Induk Kependudukan Secara Nasional (KTP
Energi Provinsi Papua periode tahun 2008 s.d.
Elektronik) tahun 2011 s.d. 2012 pada Kementerian
2011).
Dalam Negeri RI atas nama tersangka S (PPK
Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan 30. Perkara TPK sehubungan dengan memberi atau
Sipil Kementerian Dalam Negeri RI). menjanjikan sesuatu kepada M. Akil Mochtar selaku
Hakim Mahkamah Konstitusi dengan maksud
21. Perkara TPK sehubungan dengan perbuatan
untuk mempengaruhi putusan perkara sengketa
melawan hukum atau penyalahgunaan wewenang
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten
dalam menerima seluruh permohonan keberatan
Tapanuli Tengah Tahun 2011 yang diserahkan
wajib pajak atas SKPN PPh Badan PT. BCA, Tbk.
kepadanya untuk diadili atas nama tersangka RBS
Tahun pajak 1999 atas nama tersangka HP (Dirjen
(Bupati Tapanuli Tengah periode tahun 2011-2016).
Pajak Kementerian Keuangan RI periode tahun
2002-2004). 31. Perkara TPK sehubungan dengan Kegiatan
Pembangunan Wisma Atlet dan Gedung Serbaguna
22. Perkara TPK sehubungan dengan kegiatan
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan Tahun
Sosialisasi Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral
2010-2011 atas nama tersangka RA (Ketua Komite
Bahan Bakar Bersubsidi; Kegiatan Sepeda Sehat
Pembangunan Wisma Atlet Sumatera Selatan/
Dalam Rangka Sosialisasi Hemat Energi; dan
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumatera Selatan).
Perawatan Gedung Kantor Sekretariat Jenderal di
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral TA 32. Perkara TPK sehubungan dengan Pengadaan dan
2012 atas nama tersangka WK (Sekretaris Jenderal Pelaksanaan Proyek Pembangunan Diklat Pelayaran
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral). Sorong Tahap III pada Pusat Pengembangan
Sumber Daya Manusia Perhubungan Laut,
23. Perkara TPK sehubungan dengan Pelaksanaan
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kerjasama Rehabilitasi, Kelola dan Transfer untuk
Perhubungan, Kementerian Perhubungan Republik
Instalasi Pengolahan Air antara PDAM Kota
Indonesia TA 2011 atas nama tersangka BRK
Makassar dengan pihak swasta periode tahun
(swasta).
Laporan
Tahunan 2015

74
33. Perkara TPK sehubungan dengan Pengadaan dan atau kedudukan tersebut atas nama tersangka AH
Pelaksanaan Proyek Pembangunan Diklat Pelayaran (Wakil Bupati Lebak) dan K (anggota DPRD TK I
Sorong Tahap III pada Pusat Pengembangan Banten).
Sumber Daya Manusia Perhubungan Laut,
38. Perkara TPK sehubungan dengan pegawai negeri
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
atau penyelenggara negara yang Menerima
Perhubungan, Kementerian Perhubungan
Pemberian atau Janji dengan maksud supaya
Republik Indonesia TA. 2011 atas nama tersangka
pegawai negeri atau penyelenggara negara
S (Pejabat Pembuat Komitmen Satuan Kerja
tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
dalam jabatannya, yang bertentangan dengan
Perhubungan Laut, Badan Pengembangan Sumber
kewajibannya terkait dengan Pengajuan Revisi Alih
Daya Manusia Perhubungan).
Fungsi Hutan di Provinsi Riau Tahun 2014 kepada
34. Perkara TPK sehubungan dengan Pengadaan dan Kementerian Kehutanan atas nama tersangka AM
Pelaksanaan Proyek Pembangunan Diklat Pelayaran (Gubernur Riau).
Sorong Tahap III pada Pusat Pengembangan
39. Perkara TPK sehubungan dengan bersama-
Sumber Daya Manusia Perhubungan Laut,
sama atau turut serta F.X. Yohan Yap Als Yohan
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
dalam memberi atau menjanjikan sesuatu kepada
Perhubungan, Kementerian Perhubungan Republik
Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara
Indonesia TA 2011 atas nama tersangka I (Ketua
terkait pemberian Rekomendasi Tukar Menukar
Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Satuan Kerja
Kawasan Hutan di Kabupaten Bogor atas nama PT.
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Bukit Jonggol Asri dan dengan sengaja mencegah,
Perhubungan Laut, Badan Pengembangan Sumber
merintangi, atau menggagalkan secara langsung
Daya Manusia Perhubungan).
atau tidak langsung penyidikan, penuntutan,
35. Perkara TPK sehubungan dengan menguntungkan dan pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap
diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum tersangka dan terdakwa ataupun para saksi dalam
atau menyalahgunakan kekuasaannya memaksa perkara korupsi atas nama tersangka KCK ALS ST
seseorang memberikan sesuatu, membayar, atau (swasta).
untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri,
40. Perkara TPK sehubungan dengan Penyalahgunaan
pada tahun 2011 s.d. 2013, di Kementerian Energi
kewenangan dalam menggunakan Dana Pendidikan
dan Sumber Daya Mineral atas nama tersangka JW
Luar Sekolah pada Sub Dinas PLS Dinas Pendidikan
(Menteri ESDM).
dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur
36. Perkara TPK sehubungan dengan bersama-sama Tahun Anggaran 2007 atas nama tersangka MDT
melakukan atau turut serta melakukan terkait (Kasubdin PLS Provinsi NTT/ PPK).
perbuatan Lusita Anie Razak, yaitu: memberi atau
41. Perkara TPK sehubungan dengan menerima
menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau
pemberian atau janji dalam kegiatan pengadaan
penyelenggara negara dengan maksud supaya
alat kesehatan I untuk kebutuhan Pusat
pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut
Penanggulangan Krisis Departemen Kesehatan
berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya
dari dana DIPA revisi APBN Pusat Penanggulangan
yang bertentangan dengan kewajibannya atau
Krisis Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan
memberi sesuatu kepada pegawai negeri atau
Tahun Anggaran 2007 atas nama tersangka SFS
penyelenggara negara karena atau berhubungan
(Menteri Kesehatan Republik Indonesia Periode
dengan sesuatu yang bertentangan dengan
tahun 2004-2009).
kewajiban dilakukan atau tidak dilakukan dalam
jabatannya terkait dengan pengurusan perkara 42. Perkara TPK sehubungan dengan Pengadaan
tindak pidana menempatkan keterangan palsu di Alat Kesehatan Rumah Sakit Khusus Pendidikan
atas bukti autentik dan pemalsuan atas sertifikat Penyakit Infeksi dan Pariwisata Universitas
tanah dengan terlapor Sugiharta Alias Along atas Udayana pada Tahun Anggaran 2009 atas nama
nama tersangka BWS (swasta). tersangka MM (PPK).
37. Perkara TPK sehubungan dengan memberi atau 43. Dugaan TPK sehubungan dengan Pengadaan
menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan Alat Kesehatan Rumah Sakit Khusus Pendidikan
maksud untuk mempengaruhi putusan perkara Penyakit Infeksi dan Pariwisata Universitas
yang diserahkan kepadanya untuk diadili berkaitan Udayana pada Tahun Anggaran 2009 atas nama
dengan penanganan perkara sengketa Pemilihan tersangka MM (swasta).
Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Lebak, Provinsi 44. Perkara TPK sehubungan dengan menerima
Banten Tahun 2013 di Mahkamah Konstitusi hadiah atau janji terkait dengan jual beli gas alam
Republik Indonesia atau memberi hadiah atau untuk pembangkit listrik di Gresik dan Gili Timur
janji kepada pegawai negeri dengan mengingat Bangkalan Madura, Jawa Timur dan Proyek-proyek
kekuasaan atau wewenang yang melekat pada lainnya atas nama tersangka FA (Ketua DPRD Kab.
jabatan atau kedudukannya, atau oleh pemberi Bangkalan) dkk.
hadiah atau janji dianggap melekat pada jabatan
LAMPIRAN

75
45. Perkara TPK sehubungan dengan memberi BG (Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan
hadiah atau janji terkait dengan jual beli gas alam POLRI).
untuk pembangkit listrik di Gresik dan Gili Timur
53. Perkara TPK sehubungan dengan memperkaya
Bangkalan Madura, Jawa Timur dan proyek-proyek
diri sendiri atau orang lain atau penyalahgunaan
lainnya atas nama tersangka ABD (swasta) dkk.
kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada
46. Perkara TPK sehubungan dengan menerima padanya karena jabatan atau kedudukan yang
hadiah atau janji terkait dengan jual beli gas alam dapat merugikan keuangan negara yang dilakukan
untuk pembangkit listrik di Gresik dan Gili Timur oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata/Menteri
Bangkalan Madura, Jawa Timur dan proyek-proyek Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada Tahun 2008-
lainnya atas nama tersangka AR (swasta) dkk. 2011 atas nama tersangka JW (Menteri Kebudayaan
dan Pariwisata/Menteri Pariwisata dan Ekonomi
47. Perkara TPK sehubungan dengan Proses
Kreatif tahun 2008-2011).
Permohonan Izin Pengembangan Kawasan Wisata
di Lombok Barat Tahun 2010 s.d. 2012 atas nama 54. Perkara TPK sehubungan dengan pegawai negeri
tersangka ZA (Bupati Lombok Barat). atau penyelenggara negara yang dengan maksud
menguntungkan diri sendiri atau orang lain yang
48. Perkara TPK sehubungan dengan Menerima
secara melawan hukum atau menyalahgunakan
hadiah atau janji terkait dengan Jual Beli Gas Alam
kekuasaannya memaksa seseorang memberikan
Untuk Pembangkit Listrik di Gresik dan Gili Timur
sesuatu, membayar, atau menerima pembayaran
Bangkalan Madura, Jawa Timur dan perbuatan
dengan potongan atau untuk mengerjakan
penerimaan lainnya atas nama tersangka FA
sesuatu bagi dirinya sendiri atau yang pada
(Bupati Kabupaten Bangkalan).
waktu menjalankan tugas, meminta, menerima,
49. Perkara TPPU sehubungan dengan perbuatan memotong pembayaran kepada pegawai negeri atau
menempatkan, mentransfer, mengalihkan, penyelenggara negara lain atau kas umum tersebut
membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, mempunyai utang kepadanya, padahal diketahui
menitipkan, membawa ke luar negeri, mengubah bahwa hal tersebut bukan merupakan utang terkait
bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat dana kegiatan Tahun Anggaran 2013-2014 dan
berharga atau perbuatan lain atas Harta Kekayaan dana tugas pembantuan Tahun Anggaran 2014
yang diketahui atau patut diduganya merupakan pada Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan
hasil tindak pidana korupsi dengan tujuan Kawasan Transmigrasi Kementerian Tenaga Kerja
menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul dan Transmigrasi (Ditjen P2KTrans) atas nama
Harta Kekayaan atas nama tersangka FA (Bupati tersangka JM (Direktur Jenderal P2Ktrans).
Kabupaten Bangkalan) dkk.
55. Perkara TPK sehubungan dengan memberi atau
50. Perkara TPK sehubungan dengan secara bersama- menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri
sama memberi atau menjanjikan sesuatu kepada atau penyelenggara negara terkait permintaan
pegawai negeri atau penyelenggara negara dengan izin Operasional PT. Indokliring Internasional
maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara yang dikeluarkan Badan Pengawas Perdagangan
negara tersebut berbuat atau tidak berbuat Berjangka Komoditi (Bappebti) atas nama
sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan tersangka HW (swasta).
dengan kewajibannya terkait dengan pembahasan
56. Perkara TPK sehubungan dengan memberi atau
RAPBD.P Tahun 2014 dan atau RAPBD.P Tahun
menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri
2015 pada Provinsi Riau atas nama tersangka AM
atau penyelenggara negara terkait permintaan
(Gubernur Riau).
izin Operasional PT. Indokliring Internasional
51. Perkara TPK sehubungan dengan pegawai negeri yang dikeluarkan Badan Pengawas Perdagangan
atau penyelenggara negara yang secara bersama- Berjangka Komoditi (Bappebti) atas nama
sama menerima pemberian atau janji dengan tersangka MBSW (swasta).
maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara
57. Perkara TPK sehubungan dengan memberi atau
negara tersebut berbuat atau tidak berbuat
menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri
sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan
atau penyelenggara negara terkait permintaan
dengan kewajibannya terkait dengan pembahasan
izin Operasional PT. Indokliring Internasional
RAPBD.P Tahun 2014 dan atau RAPBD.P Tahun
yang dikeluarkan Badan Pengawas Perdagangan
2015 pada Provinsi Riau atas nama tersangka AK
Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) atas nama
(anggota DPRD Riau).
tersangka SRK (swasta).
52. Perkara TPK sehubungan dengan secara bersama-
58. Perkara TPK sehubungan dengan kegiatan Detail
sama menerima hadiah atau janji pada saat
Engineering Design (DED) PLTA Danau Sentani dan
menduduki jabatan selaku Kepala Biro Pembinaan
Danau Paniani Tahun Anggaran 2008 di Provinsi
Karir Deputi Sumber Daya Manusia Markas Besar
Papua atas nama tersangka BS (Gubernur Papua).
Kepolisian Negara Republik Indonesia pada periode
2003-2006 dan jabatan lainnya di Kepolisian 59. Perkara TPK sehubungan dengan kegiatan Detail
Negara Republik Indonesia atas nama tersangka Engineering Design (DED) PLTA Danau Sentani dan
Laporan
Tahunan 2015

76
Danau Paniani Tahun Anggaran 2008 di Provinsi sengketa pemilihan kepala daerah Kabupaten
Papua atas nama tersangka LMD (swasta). Empat Lawang di Mahkamah Konstitusi tahun 2013
dan dengan sengaja tidak memberikan keterangan
60. Perkara TPK sehubungan dengan penerimaan
atau memberikan keterangan yang tidak benar
hadiah terkait dengan kegiatan usaha PT. Mitra
pada waktu persidangan atas nama terdakwa M.
Maju Sukses dan/atau Group di Wilayah Kabupaten
Akil Mochtar di pengadilan TPK Jakarta atas nama
Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan atas nama
tersangka BAA (Bupati Empat Lawang) dan SBA
tersangka A (anggota DPR RI periode 2014-2019).
(swasta).
61. Perkara TPK sehubungan dengan pemberian
68. Perkara TPK sehubungan dengan memberi atau
hadiah terkait dengan kegiatan usaha PT. Mitra
menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan maksud
Maju Sukses dan/atau Group di Wilayah Kabupaten
untuk mempengaruhi putusan perkara yang
Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan atas nama
diserahkan kepadanya untuk diadili terkait dengan
tersangka AH (swasta).
sengketa pemilihan kepala daerah Kabupaten
62. Perkara TPK sehubungan dengan penggunaan Pulau Morotai di Mahkamah Konstitusi tahun 2011
DOM (Dana Operasional Menteri) pada Kementerian atas nama tersangka RS (Bupati Pulau Morotai).
Agama RI tahun 2011-2014 atas nama tersangka
69. Perkara TPK sehubungan dengan memberi
SA (Menteri Agama Republik Indonesia).
atau menjanjikan sesuatu berupa uang kepada
63. Perkara TPK sehubungan dengan pelaksanaan Majelis Hakim dan Panitera Pengadilan Tata
Kerjasama Rehabilitasi, Kelola dan Transfer untuk Usaha Negara (PTUN) Medan Sumatera Utara
Instalasi Pengolahan Air antara PDAM Kota terkait permohonan pengujian kewenangan
Makassar dengan Pihak Swasta periode Tahun Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan
2005-2013 atas nama tersangka IAS (Walikota Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang
Makassar periode tahun 2004-2009 dan periode Administrasi Pemerintahan atas Penyelidikan
tahun 2009-2014). tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi
64. Perkara TPK sehubungan dengan pelaksanaan Dana Bantuan Sosial (BANSOS), Bantuan Daerah
Kerjasama Rehabilitasi, Kelola dan Transfer untuk Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah
Instalasi Pengolahan Air antara PDAM Kota (BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil
Makassar dengan pihak swasta periode tahun (DBH) atas nama tersangka MYBG (pengacara).
2006-2011 atas nama tersangka HW (swasta). 70. Perkara TPK sehubungan dengan menerima
65. Perkara TPK sehubungan dengan pemberian hadiah pemberian atau janji terkait dengan penanganan
atau janji kepada anggota Dewan Perwakilan Rakyat perkara permohonan pengujian kewenangan
Daerah (DPRD) Kabupaten Musi Banyuasin yang Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan
terkait dengan persetujuan Laporan Keterangan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang
Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Musi Administrasi Pemerintahan atas Penyelidikan
Banyuasin Tahun Anggaran 2014 dan pengesahan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Dana Bantuan Sosial (BANSOS), Bantuan Daerah
Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2015 Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah
atas nama tersangka SF (Kepala Dinas Pendapatan (BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil
Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (DPPKAD) (DBH) atas nama tersangka TIP (Ketua Majelis
Kabupaten Musi Banyuasin) dan F (Kepala Badan Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN)
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Medan dan sekaligus Ketua PTUN Medan).
Kabupaten Musi Banyuasin). 71. Perkara TPK sehubungan dengan menerima
66. Perkara TPK sehubungan dengan menerima pemberian atau janji terkait dengan penanganan
hadiah atau janji terkait dengan persetujuan perkara permohonan pengujian kewenangan
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan
Kepala Daerah Musi Banyuasin Tahun Anggaran Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang
2014 dan pengesahan Anggaran Pendapatan dan Administrasi Pemerintahan atas Penyelidikan
Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi
Tahun Anggaran 2015 atas nama tersangka BK Dana Bantuan Sosial (BANSOS), Bantuan Daerah
(anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah
Kabupaten Musi Banyuasin periode 2014-2019) (BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil
dan AM (anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DBH) Atas nama tersangka DG (anggota Majelis
(DPRD) Kabupaten Musi Banyuasin periode 2014- Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN)
2019). Medan).

67. Perkara TPK sehubungan dengan memberi atau 72. Perkara TPK sehubungan dengan menerima
menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan maksud pemberian atau janji terkait dengan penanganan
untuk mempengaruhi putusan perkara yang perkara permohonan pengujian kewenangan
diserahkan kepadanya untuk diadili terkait dengan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan
LAMPIRAN

77
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan
Administrasi Pemerintahan atas Penyelidikan Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan
tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH) atas nama
Dana Bantuan Sosial (BANSOS), Bantuan Daerah tersangka GPN (Gubernur Sumatera Utara) dan ES
Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (swasta).
(BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil
77. Perkara TPK sehubungan dengan Pembangunan
(DBH) Atas nama tersangka AF (anggota Majelis
Dermaga Bongkar Lanjutan, Sabang yang dibiayai
Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN)
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
Medan).
Tahun Anggaran 2011 atas nama tersangka RAG
73. Perkara TPK sehubungan dengan menerima (Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan
pemberian atau janji terkait dengan penanganan Bebas Dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS) Tahun
perkara permohonan pengujian kewenangan 2011).
Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan
78. Perkara TPK pemberian hadiah atau janji kepada
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Administrasi Pemerintahan atas Penyelidikan
(DPRD) Kabupaten Musi Banyuasin yang
tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi
terkait dengan persetujuan Laporan Keterangan
Dana Bantuan Sosial (BANSOS), Bantuan Daerah
Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Musi
Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah
Banyuasin Tahun Anggaran 2014 dan pengesahan
(BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
(DBH), dan Perkara TPK sehubungan dengan
Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran
bersama-sama memberi atau menjanjikan sesuatu
2015 atas nama tersangka PA (Bupati Kab. Musi
berupa uang kepada Majelis Hakim dan Panitera
Banyuasin) dan L (Anggota DPRD Prov. Sumsel).
Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan
Sumatera Utara terkait permohonan pengujian 79. TPK menerima hadiah atau janji terkait
kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara dengan persetujuan Laporan Keterangan
sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Musi
2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas Banyuasin Tahun Anggaran 2014 dan pengesahan
Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (BANSOS), Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2015
Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan atas nama tersangka RI (Ketua DPRD Kab. Musi
Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan Banyuasin), DARWIN (Wakil Ketua DPRD Kab.
Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH) atas nama Musi Banyuasin), IH (Wakil Ketua DPRD Kab. Musi
tersangka SY (Panitera pada Pengadilan Tata Usaha Banyuasin), dan AF (Wakil Ketua DPRD Kab. Musi
Negara (PTUN) Medan)). Banyuasin).
74. Perkara TPK sehubungan dengan bersama- 80. Perkara TPK pemberian sesuatu atau uang
sama atau turut serta memberi atau menjanjikan bersama-sama dengan Willy Sebastian Lim kepada
sesuatu berupa uang kepada Majelis Hakim dan Suroso Atmomartoyo dalam proyek pengadaan
Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Tethra Ethyl Lead (TEL) di PT. Pertamina (Persero)
Medan Sumatera Utara yang diduga dilakukan oleh tahun 2004-2005 atas nama tersangka MS
tersangka OCK (pengacara). (swasta).
75. Perkara TPPU sehubungan dengan perbuatan 81. Perkara TPK dalam pekerjaan Pembangunan
menempatkan, mentransfer, mengubah bentuk, Rumah Sakit Pendidikan Khusus Penyakit Infeksi
dan atau menyembunyikan/menyamarkan asal- dan Pariwisata Universitas Udayana Tahun
usul , sumber, lokasi, kepemilikan dan atau Anggaran 2009 s.d. 2011 atas nama tersangka MM
perbuatan menerima atau menguasai penempatan, (PPK Universitas Udayana).
pentransferan, pembayaran atau menggunakan 82. Perkara TPK dalam pekerjaan Pembangunan
harta kekayaan yang diketahui atau patut diduga Rumah Sakit Pendidikan Khusus Penyakit Infeksi
merupakan hasil tindak pidana yang dilakukan oleh dan Pariwisata Universitas Udayana Tahun
tersangka MN (mantan anggota DPR RI). Anggaran 2009 s.d. 2011 atas nama tersangka DP
76. Perkara TPK sehubungan dengan bersama-sama (swasta).
atau turut serta memberi atau menjanjikan sesuatu 83. Perkara TPK dalam pengadaan peralatan kesehatan
berupa uang kepada Majelis Hakim dan Panitera dan labolatorium RS Tropik Infeksi di Universitas
Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan Airlangga Tahap I dan II Tahun Anggaran 2010 atas
Sumatera Utara terkait permohonan pengujian nama tersangka M (swasta).
kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara
sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 84. Perkara TPK dalam pengadaan peralatan kesehatan
2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas dan labolatorium RS Tropik Infeksi di Universitas
Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Airlangga Tahap I dan II Tahun Anggaran 2010
Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (BANSOS), dan atau TPK pegawai negeri atau penyelenggara
Laporan
Tahunan 2015

78
negara yang menerima pemberian atau janji Kabupaten Deiyai Provinsi Papua atas nama
padahal patut diketahui atau diduga bahwa tersangka SJ (swasta) dan IA (Kepala Dinas ESDM
hadiah tersebut diberikan untuk menggerakkan Kab. Deiyai Papua).
atau sebagai akibat karena telah melakukan atau
91. Perkara TPK bersama-sama dengan Rinelda
tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya yang
Bandaso, yaitu menerima hadiah atau janji terkait
bertentangan dengan kewajibannya atas nama
usulan penganggaran Proyek Pembangunan
tersangka BGR (Kepala Badan Pengembangan dan
Infrastruktur Energi Baru dan Terbarukan TA 2016
Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
untuk Kabupaten Deiyai Provinsi Papua atas nama
Kemenkes).
tersangka DL (anggota DPR RI) dan BW (Staf Ahli
85. Perkara TPK memberi hadiah atau janji kepada Anggota DPR RI).
Patrice Rio Capella selaku Anggota DPR RI terkait
92. Perkara TPK bersama-sama dengan Dewi
dengan dugaan TPK Dana bantuan Sosial (Bansos),
Aryaliniza Als Dewie Yasin Limpo selaku anggota
Bantuan Daerah Bawah (BDB), Bantuan Operasional
DPR RI dan Bambang Wahyuhadi, yaitu menerima
Sekolah (BOS), Tunggakan Dana Bagi Hasil (DBH),
hadiah atau janji terkait usulan penganggaran
dan penyertaan modal pada sejumlah BUMD pada
Proyek Pembangunan Infrastruktur Energi Baru
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang sedang
dan Terbarukan TA 2016 untuk Kabupaten Deiyai
dilakukan penyelidikan oleh Kejaksaan Tinggi
Provinsi Papua atas nama tersangka RB (swasta).
Sumatera Utara dan atau Kejaksaan Agung RI atas
nama tersangka GPN (Gubernur Sumut) dan ES 93. Perkara TPK memberi hadiah atau janji kepada
(swasta). anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara periode
2009 s.d. 2014 dan 2014 s.d. 2019 terkait dengan:
86. Perkara TPK menerima hadiah atau janji dari Gatot
1. Persetujuan laporan pertanggungjawaban
Pujo Nugroho selaku Gubernur Sumut dan Evy
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tahun
Susanti terkait dugaan TPK Dana bantuan Sosial
anggaran 2012 s.d. 2014 oleh DPRD Provinsi
(Bansos), Bantuan Daerah Bawah (BDB), Bantuan
Sumatera Utara; 2. Persetujuan perubahan
Operasional Sekolah (BOS), Tunggakan Dana Bagi
anggaran pendappatan dan belanja daerah Provinsi
Hasil (DBH), dan penyertaan modal pada sejumlah
Sumatera Utara tahun anggaran 2013 dan 2014
BUMD pada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 3. Pengesahan
yang sedang dilakukan penyelidikan oleh Kejaksaan
anggaran pendapatan dan belanja daerah Provinsi
Tinggi Sumatera Utara dan atau Kejaksaan Agung
Sumatera Utara tahun anggaran 2014 dan 2015
RI atas nama tersangka PRC (Anggota DPR RI).
oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; dan 4.
87. Perkara TPK dalam pengadaan dan pelaksanaan Penolakan penggunaan hak interpelasi oleh DPRD
Pembangunan Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2015 atas
Pelayaran (BP2IP) Sorong Tahap III pada Pusat nama tersangka GPN (Gubernur Provinsi Sumatera
Pengembangan SDM Perhubungan Laut (PPSDML) Utara) dkk.
Badan Pengembangan SDM Kementerian
94. Perkara TPK menerima hadiah atau janji dari
Perhubungan Tahun Anggaran 2011 atas nama
Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi
tersangka BRM (Kepala Badan Pengembangan
Sumatera Utara terkait dengan: 1. Persetujuan
SDM Perhubungan (BPSDM)).
laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi
88. Perkara TPK dalam pengadaan dan pelaksanaan Sumatera Utara tahun anggaran 2012 oleh DPRD
Pembangunan Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Provinsi Sumatera Utara; 2. Persetujuan perubahan
Pelayaran (BP2IP) Sorong Tahap III pada Pusat anggaran pendappatan dan belanja daerah
Pengembangan SDM Perhubungan Laut (PPSDML) provinsi sumatera utara tahun anggaran 2013 oleh
Badan Pengembangan SDM Kementerian DPRD Provinsi Sumatera Utara; 3. Pengesahan
Perhubungan Tahun Anggaran 2011 atas nama anggaran pendapatan dan belanja daerah provinsi
tersangka DP (Kepala Badan Pengembangan SDM sumatera utara tahun anggaran 2014 oleh
Perhubungan Laut (BPSDML). DPRD Provinsi Sumatera Utara; 4. Pengesahan
anggaran pendapatan dan belanja daerah Provinsi
89. Perkara TPK secara bersama-sama atau turut serta
Sumatera Utara tahun anggaran 2015 oleh DPRD
terkait perbuatan Ikmal Jaya selaku Walikota Tegal
Provinsi Sumatera Utara; 5. Persetujuan laporan
periode 2009 s.d. 2014 dalam pelaksanaan tukar
pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi
guling tanah antara Pemerintah Kota Tegal dengan
Sumatera Utara tahun anggaran 2014 oleh DPRD
pihak Swasta pada tahun 2012 atas nama tersangka
Provinsi Sumatera Utara; dan 6. Penolakan
R (swasta).
penggunaan hak interpelasi oleh DPRD Provinsi
90. Perkara TPK memberi hadiah atau janji kepada Sumatera Utara pada tahun 2015 atas nama
Dewi Aryaliniza Als Dewie Yasin Limpo selaku tersangka SB (Ketua DPRD Provinsi Sumatera
anggota DPR RI bersama-sama dengan Bambang Utara).
Wahyuhadi dan Rinelda Bandaso terkait usulan
95. Perkara TPK menerima hadiah atau janji dari
penganggaran Proyek Pembangunan Infrastruktur
Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi
Energi Baru dan Terbarukan TA 2016 untuk
LAMPIRAN

79
Sumatera Utara terkait dengan: 1. Persetujuan oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 3. Pengesahan
laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi anggaran pendapatan dan belanja daerah Provinsi
Sumatera Utara tahun anggaran 2012 oleh DPRD Sumatera Utara tahun anggaran 2014 oleh
Provinsi Sumatera Utara; 2. Persetujuan perubahan DPRD Provinsi Sumatera Utara; 4. Pengesahan
anggaran pendappatan dan belanja daerah anggaran pendapatan dan belanja daerah Provinsi
Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2013 Sumatera Utara tahun anggaran 2015 oleh DPRD
oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 3. Pengesahan Provinsi Sumatera Utara; 5. Persetujuan laporan
anggaran pendapatan dan belanja daerah Provinsi pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara tahun anggaran 2014 oleh DPRD Sumatera Utara tahun anggaran 2014 oleh DPRD
Provinsi Sumatera Utara; 4. Pengesahan anggaran Provinsi Sumatera Utara; dan 6. Penolakan
pendapatan dan belanja daerah Provinsi Sumatera penggunaan hak interpelasi oleh DPRD Provinsi
Utara tahun anggaran 2015 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2015 atas nama
Sumatera Utara atas nama tersangka KH (Wakil tersangka AS (anggota DPRD Provinsi Sumatera
Ketua DPRD Provinsi Sumatera Utara) dkk. Utara periode 2009 s.d. 2014 dan Ketua DPRD
Provinsi Sumatera Utara periode 2014 s.d. 2015)
96. Perkara TPK menerima hadiah atau janji dari
dkk.
Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi
Sumatera Utara terkait dengan: 1. Persetujuan 99. Perkara TPK memberi atau menjanjikan sesuatu
laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi kepada pegawai negeri atau penyelenggara
Sumatera Utara tahun anggaran 2012 oleh DPRD negara dengan maksud supaya pegawai negeri
Provinsi Sumatera Utara ; 2. Persetujuan perubahan atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau
anggaran pendappatan dan belanja daerah tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang
Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2013 bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan
oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 3. Pengesahan pengajuan revisi alih fungsi hutan di provinsi Riau
anggaran pendapatan dan belanja daerah Provinsi tahun 2014 kepada kementerian kehutanan atas
Sumatera Utara tahun anggaran 2014 oleh nama tersangka EMMS (swasta).
DPRD Provinsi Sumatera Utara; 4. Pengesahan
100. Perkara TPK memberi atau menjanjikan sesuatu
anggaran pendapatan dan belanja daerah Provinsi
kepada pegawai negeri atau penyelenggara
Sumatera Utara tahun anggaran 2015 oleh DPRD
negara dengan maksud supaya pegawai negeri
Provinsi Sumatera Utara; 5. Persetujuan laporan
atau penyelenggara negara tersebut berbuat
pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera
atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya,
Utara tahun anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi
yang bertentangan dengan jabatannya terkait
Sumatera Utara; dan 6. Penolakan penggunaan
dengan pengesahan APBD Pemerintah Daerah
hak interpelasi oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara
Provinsi Banten T.A. 2016 atas nama tersangka
pada tahun 2015 atas nama tersangka CR (Wakil
RT (swasta).
Ketua DPRD Provinsi Sumatera Utara) dkk.
101. Perkara TPK memberi atau menjanjikan sesuatu
97. Perkara TPK menerima hadiah atau janji dari
kepada pegawai negeri atau penyelenggara
Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi
negara dengan maksud supaya pegawai negeri
Sumatera Utara terkait dengan: 1. Persetujuan
atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau
laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi
tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang
Sumatera Utara tahun anggaran 2012 oleh DPRD
bertentangan dengan jabatannya terkait dengan
Provinsi Sumatera Utara; 2. Persetujuan perubahan
pengesahan APBD Pemerintah Daerah Provinsi
anggaran pendappatan dan belanja daerah
Banten T.A. 2016 atas nama tersangka FL. TSS
Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2013
(anggota DPRD Prov. Banten).
oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 3. Pengesahan
anggaran pendapatan dan belanja daerah Provinsi 102. Perkara TPK memberi atau menjanjikan sesuatu
Sumatera Utara tahun anggaran 2014 oleh DPRD kepada pegawai negeri atau penyelenggara
Provinsi Sumatera Utara; 4. Pengesahan anggaran negara dengan maksud supaya pegawai negeri
pendapatan dan belanja daerah Provinsi Sumatera atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau
Utara tahun anggaran 2015 oleh DPRD Provinsi tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang
Sumatera Utara atas nama tersangka SPA (Wakil bertentangan dengan jabatannya terkait dengan
Ketua DPRD Provinsi Sumatera Utara) dkk. pengesahan APBD Pemerintah Daerah Provinsi
Banten T.A. 2016 atas nama tersangka S (anggota
98. Perkara TPK menerima hadiah atau janji dari
DPRD Prov. Banten).
Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi
Sumatera Utara terkait dengan: 1. Persetujuan 103. Perkara TPK dalam kegiatan pembangunan
laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Wisma Atlet dan Gedung Serbaguna Pemerintah
Sumatera Utara tahun anggaran 2012 oleh DPRD Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2010-2011 atas
Provinsi Sumatera Utara ; 2. Persetujuan perubahan nama tersangka DP (swasta).
anggaran pendappatan dan belanja daerah 104. Perkara TPK dengan cara memerintahkan
Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2013 melakukan pengadaan 3 (tiga) unit Quay Container
Laporan
Tahunan 2015

80
Crane (QCC) di Pelindo II (Persero) tahun 2010 4. Perkara TPPU atas nama terdakwa IKE WIJAYANTO
dengan menunjuk langsung Wuxi HuaDong Heavy sehubungan dengan perbuatan menempatkan,
Machinery Co, Ltd (HDHM) dari China sebagai mentransfer, mengalihkan, membelanjakan,
penyedia barang atas nama tersangka RJL (Dirut membayarkan, menghibahkan, menitipkan,
PT. Pelindo II) dkk. membawa ke luar negeri, mengubah bentuk,
menukarkan dengan mata uang atau surat berharga
105. Perkara TPK secara bersama-sama dengan Andi
atau lain atas harta kekayaan yang diketahuinya
Alfian Mallarangeng selaku Menteri Pemuda
atau patut diduganya merupakan hasil tindak
dan Olahraga dan kawan-kawan terkait dengan
pidana dengan tujuan menyembunyikan atau
proyek pembangunan/pengadaan/peningkatan
menyamarkan asal-usul Harta Kekayaan, atau
sarana dan prasarana olahraga di Hambalang
perbuatan menyembunyikan atau menyamarkan
TA 2010-2012 atas nama tersangka ZA alias C
asal-usul , sumber, lokasi, peruntukan, pengalihan
(swasta).
hak-hak, atau kepemilikan yang sebenarnya atas
106. Perkara TPK secara bersama-sama atau turut harta kekayaan yang diketahuinya atau patut
serta dalam pengadaan Reagen dan Comsumable diduganya merupakan hasil tindak pidana.
Penanganan Virus Flu Burung dengan
5. Perkara TPK atas nama terdakwa M. AKIL
menggunakan dana APBN-P Direktorat Bina
MOCHTAR sehubungan dengan menerima
Pelayanan Medik Dasar Direktorat Jenderal Bina
hadiah atau janji oleh Hakim berkaitan dengan
Pelayanan Medik Depkes RI Tahun Anggaran
penanganan perkara sengketa Pemilihan Kepala
2007 atas nama tersangka FLT (swasta).
Daerah (Pilkada) Kabupaten Gunung Mas Provinsi
Kalimantan Tengah 2013 di Mahkamah Konstitusi
PENUNTUTAN RI.
Kegiatan penuntutan dilaksanakan sebanyak 95
(sembilan puluh lima) perkara, yang terdiri dari perkara 6. Perkara TPK atas nama terdakwa M. AKIL
sisa tahun 2014 sebanyak 33 (tiga puluh tiga) perkara MOCHTAR sehubungan dengan menerima
dan perkara tahun 2015 sebanyak 62 (enam puluh dua) hadiah atau janji oleh Hakim berkaitan dengan
perkara, yaitu: penanganan perkara sengketa Pemilihan Kepala
Daerah (Pilkada) Kabupaten Lebak Provinsi Banten
1. Perkara TPK atas nama terdakwa SURUNG 2013 di Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia.
PANJAITAN sehubungan dengan memberi atau
menjanjikan sesuatu kepada Penyelenggara 7. Perkara TPK atas nama terdakwa M. AKIL
Negara untuk mendapatkan proyek yang terkait MOCHTAR sehubungan dengan menerima hadiah
dengan dana Bantuan Daerah Bawahan (BDB) atau janji oleh Hakim berkaitan dengan penanganan
dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara kepada perkara yang berada di lingkup kewenangan
Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal yang Mahkamah Konstitusi RI untuk mengadili, padahal
bersumber dari APBD Provinsi Sumatera Utara diketahui atau patut diduga bahwa hadiah atau janji
Tahun Anggaran 2003. tersebut diberikan untuk mempengaruhi putusan
perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili,
2. Perkara TPK atas nama terdakwa AHMAD JAUHARI dan atau penerimaan gratifikasi.
sehubungan dengan pengadaan pekerjaan
penggandaan Kitab Suci Al-Quran yang dananya 8. Perkara TPPU atas nama terdakwa M. AKIL
dari APBN-P Tahun 2011 dan APBN Tahun 2012 MOCHTAR sehubungan dengan hubungannya
pada Direktorat Bimas Islam Kementerian Agama dengan perbuatan menempatkan, mentransfer,
RI. mengalihkan, membelanjakan, membayarkan,
menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar
3. Perkara TPK atas nama terdakwa IKE WIJAYANTO negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan
sehubungan dengan menerima pemberian hadiah/ mata uang atau surat berharga atau perbuatan
janji padahal diketahui atau patut diketahui lain atas harta kekayaan yang diketahui atau
bahwa hadiah/janji tersebut diberikan untuk patut diduganya hasil TPK dengan tujuan
menggerakkan agar melakukan atau tidak menyembunyikan, menyamarkan asal-usul
melakukan sesuatu dalam jabatannya, yang harta kekayaan dan atau menyembunyikan
bertentangan dengan kewajibannya dan atau atau menyamarkan asal-usul , sumber, lokasi,
Pegawai negeri/Penyelenggara Negara yang pada peruntukan, pengalihan hak-hak atau kepemilikan
waktu menjalankan tugas, meminta, menerima, yg sebenarnya atas harta kekayaan yang
atau memotong pembayaran kepada Pegawai diketahuinya atau patut diduganya merupakan
Negeri/Penyelenggara Negara yang lain atau hasil TPK.
kepada Kas Umum, seolah-olah Pegawai Negeri/
Penyelenggara Negara yang lain atau Kas Umum 9. Perkara TPK atas nama terdakwa SUSI TUR
tersebut mempunyai utang kepadanya, padahal ANDYANI sehubungan dengan turut serta atau
diketahui bahwa hal tersebut bukan merupakan membantu menerima hadiah ayatu janji oleh
utang. hakim berkaitan dengan penanganan perkara
sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)
LAMPIRAN

81
Kabupaten Lebak, Provinsi Banten Tahun 2013 di yang diketahui atau patut diduganya merupakan
Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, padahal hasil tindak pidana korupsi dengan tujuan
diketahui atau patut diduga bahwa pembangunan/ menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul
pengadaan/peningkatan sarana dan prasarana harta kekayaan dan atau menyembunyikan asal-
olahraga di Hambalang TA 2010-2012 yang usul , sumber, lokasi, peruntukan, pengalihan hal-
dilakukan oleh Tersangka Andi Alifian Mallarangeng hak, atau kepemilikan yang sebenarnya atas harta
selaku Menteri Pemuda dan Olahraga/Pengguna kekayaan yang diketahui atau patut diduganya
Anggaran pada Kementerian Pemuda dan Olahraga merupakan hasil tindak pidana korupsi.
dkk hadiah atau janji tersebut diberikan untuk
17. Perkara TPK atas nama terdakwa SYAHRUL RAJA
mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan
SEMPURNAJAYA sehubungan dengan memberi
kepadanya untuk diadili.
atau menjanjikan sesuatu kepada Pegawai Negeri
10. Perkara TPK atas nama terdakwa TUBAGUS atau Penyelenggara Negara, terkait dengan
CHAERI WARDANA CHASAN sehubungan pemberian Rekomendasi Tukar Menukar Kawasan
dengan memberi sesuatu kepada hakim dengan Hutan di Kabupaten Bogor atas nama PT Bukit
maksud untuk mempengaruhi putusan perkara Jonggol Asri.
yang diserahkan kepadanya untuk diadili berkaitan
18. Perkara TPK atas nama terdakwa SYAHRUL RAJA
dengan penanganan perkara sengketa Pemilihan
SEMPURNAJAYA sehubungan dengan penerimaan
Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Lebak Provinsi
hadiah atau janji terkait penanganan perkara
Banten Tahun 2013 di Mahkamah Konstitusi
investasi di CV. Gold Aset/PT. Axo Capital Futures
Republik.
dan atau terkait jabatan Kepala Bappebti.
11. Perkara TPK atas nama terdakwa BUDI MULYA
19. Perkara TPPU atas nama terdakwa SYAHRUL RAJA
sehubungan dengan pemberian FPJP (Fasilitas
SEMPURNAJAYA sehubungan dengan perbuatan
Pendanaan Jangka Pendek) dan Penetapan Bank
menempatkan, mentransfer, mengalihkan,
Century sebagai bank gagal berdampak sistemik.
membelanjakan, membayarkan, menghibahkan,
12. Perkara TPK atas nama terdakwa ANDI ALIFIAN menitipkan, membawa ke luar negeri, mengubah
MALLARANGENG sehubungan dengan bentuk, menukarkan dengan mata uang atau
pembangunan/pengadaan/peningkatan sarana surat berharga atau perbuatan lain atas harta
dan prasarana olahraga di Hambalang TA 2010- kekayaan yang diketahui atau patut diduganya
2012. merupakan hasil tindak pidana dengan tujuan
menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul
13. Perkara TPK atas nama terdakwa TEUKU BAGUS
sumber, lokasi, peruntukkan, pengalihan hak-
MOKHAMAD NOOR sehubungan dengan Proyek
hak atau kepemilikan yang sebenarnya atas harta
Pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan dan
kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya
Sokelah Olahraga Nasional (P3SON) di Hambalang
merupakan hasil tindak pidana korupsi.
TA 2010-2012.
20. Perkara TPK atas nama terdakwa F.X. YOHAN YAP
14. Perkara TPK atas nama terdakwa RATU ATUT
ALIAS YOHAN sehubungan dengan memberi atau
CHOSIYAH sehubungan dengan memberi atau
menjanjikan sesuatu kepada Pegawai Negeri atau
menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan
Penyelenggara Negara, terkait dengan pemberian
maksud untuk mempengaruhi putusan perkara
Rekomendasi Tukar Menukar Kawasan Hutan di
yang diserahkan kepadanya untuk diadili berkaitan
Kabupaten Bogor atas nama PT Bukit Jonggol Asri.
dengan penanganan perkara sengketa Pemilihan
Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Lebak, Provinsi 21. Perkara TPK atas nama terdakwa TAFSIR
Banten Tahun 2013 di Mahkamah Konstitusi NURCHAMID sehubungan dengan pengadaan
Republik Indonesi. dan instalasi infrastruktur IT Gedung Perpustakaan
Pusat Universitas Indonesia (UI) tahun 2010-2011.
15. Perkara TPK atas nama terdakwa ANAS
URBANINGRUM sehubungan dengan menerima 22. Perkara TPK atas nama terdakwa HERU
hadiah atau janji terkait dengan proses perencanaan SULAKSONO sehubungan dengan pelaksanaan
dan pelaksanaan pembangunan proyek Pusat proyek pembangunan Dermaga Bongkar pada
Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah Olahraga Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan
Nasional (P3SON) di Desa Hambalang, Kecamatan Bebas Sabang yang dibiayai Anggaran Pendapatan
Citeureup, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat dan Belanja Negara (APBN) TA 2006-2011, yang
dan proyek-proyek lainnya. dilakukan oleh tersangka selaku Kepala Cabang PT.
Nindya Karya Cabang Sumatera Utara dan NAD
16. Perkara TPPU atas nama terdakwa ANAS
merangkap kuasa Nindya Sejati JO (kerjasama
URBANINGRUM sehubungan dengan
antara PT. Nindya Karya dan PT.Tuah Sejati) dan
menempatkan, mentransfer, mengalihkan,
kawan-kawan.
membelanjakan, membayarkan, menghibahkan,
menitipkan, membawa ke luar negeri, mengubah 23. Perkara TPPU atas nama terdakwa HERU
bentuk, menukarkan, dengan mata uang atau surat SULAKSONO sehubungan dengan perbuatan
berharga atau perbuatan lain atas harta kekayaan menempatkan, mentransfer, mengalihkan,
Laporan
Tahunan 2015

82
membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, sehubungan dengan pengadaan driving simulator
menitipkan, mengubah bentuk, menukarkan roda dua (R 2) dan roda empat (R 4) pada Korps Lalu
dengan mata uang dan atau menyembunyikan/ Lintas Mabes Polri TA. 2011.
menyamarkan asal-usul , sumber lokasi,
30. Perkara TPK atas nama terdakwa ADE SWARA
kepemilikan harta kekayaan yang diketahui atau
dan NURLATIFAH sehubungan dengan pegawai
patut diduga merupakan hasil tindak pidana.
negeri/penyelenggara negara yang dengan maksud
24. Perkara TPK atas nama terdakwa RAMLAN menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara
COMEL sehubungan dengan bersama-sama melawan hukum atau dengan menyalahgunakan
melakukan atau menyuruh melakukan atau turut kekuasaannya memaksa seseorang memberikan
serta melakukan terkait perbuatan Setya Budi Tejo sesuatu terkait pengurusan izin Surat Persetujuan
Cahyono yaitu menerima pemberian atau janji Pemanfaatan Ruang (SPPR) atas nama PT. Tatar
terkait dengan penanganan perkara TPK mengenai Kertabumi di Kabupaten Karawang.
penyimpangan dana bantuan sosial Pemerintah
31. Perkara TPPU atas nama terdakwa ADE SWARA
Kota Bandung TA 2009-2010 di Pengadilan Tindak
dan NURLATIFAH sehubungan dengan perbuatan
Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Bandung
menempatkan, mentransfer, mengalihkan,
dan Pengadilan Tinggi Jawa Barat dengan terdakwa
membelanjakan, membayarkan, menghibahkan,
Rochman selaku mantan Bendahara Pengeluaran
menitipkan, membawa ke luar negeri, mengubah
Sekretariat Daerah Kota Bandung dkk.
bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat
25. Perkara TPK atas nama terdakwa NY. PASTI berharga atau perbuatan lain atas Harta Kekayaan
SEREFINA SINAGA sehubungan dengan bersama- yang diketahui atau patut diduganya merupakan
sama melakukan atau menyuruh melakukan atau hasil tindak pidana korupsi dengan tujuan
turut serta melakukan terkait perbuatan Setya Budi menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul
Tejo Cahyono yaitu menerima pemberian atau janji Harta Kekayaan.
terkait dengan penanganan perkara banding TPK
32. Perkara TPK atas nama terdakwa GULAT MEDALI
mengenai penyimpangan dana bantuan sosial
EMAS MANURUNG sehubungan dengan memberi
Pemerintah Kota Bandung TA 2009-2010 di
atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan
atau penyelenggara negara dengan maksud
Negeri Bandung dan Pengadilan Tinggi Jawa
supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara
Barat dengan terdakwa Rochman selaku mantan
tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu
Bendahara Pengeluaran Sekretariat Daerah Kota
dalam jabatannya, yang bertentangan dengan
Bandung dkk.
kewajibannya terkait dengan Pengajuan Revisi Alih
26. Perkara TPK atas nama terdakwa ROMI HERTON Fungsi Hutan di Provinsi Riau Tahun 2014 kepada
dan MASYITO sehubungan dengan memberi Kementerian Kehutanan.
atau menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan
33. Perkara TPK atas nama terdakwa MACHFUD
maksud untuk mempengaruhi putusan perkara
SUROSO sehubungan dengan Proyek Pembangunan
yang diserahkan kepadanya untuk diadili terkait
Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga
dengan sengketa pemilihan kepala daerah Kota
Nasional (P3SON) di Hambalang TA 2010-2012.
Palembang di Mahkamah Konstitusi tahun 2013
dan dengan sengaja tidak memberikan keterangan 34. Perkara TPK atas nama terdakwa ANNAS
atau memberikan keterangan yang tidak benar MAAMUN sehubungan dengan pegawai negeri atau
terkait dengan persidangan atas nama terdakwa penyelenggara negara yang menerima pemberian
M.Akil Mochtar di pengadilan tindak pidana korupsi atau janji dengan maksud supaya pegawai negeri
Jakarta. atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau
tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang
27. Perkara TPK atas nama terdakwa MUHTAR
bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan
EPENDY sehubungan dengan sengaja mencegah,
Pengajuan Revisi Alih Fungsi Hutan di Provinsi
merintangi atau menggagalkan secara langsung
Riau Tahun 2014 kepada Kementerian Kehutanan.
maupun tidak langsung penyidikan, penuntutan,
dan pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap 35. Perkara TPK atas nama terdakwa KWEE CAHYADI
tersangka atau terdakwa ataupun para saksi dalam KUMALA ALS SWIE TENG sehubungan dengan
perkara korupsi, dan dengan sengaja tidak memberi memberi atau menjanjikan sesuatu kepada
keterangan atau memberi keterangan yang tidak Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara
benar pada persidangan atas nama M. Akil Mochtar terkait pemberian Rekomendasi Tukar Menukar
di Pengadilan TIndak Pidana Korupsi Jakarta. Kawasan Hutan di Kabupaten Bogor atas nama PT
Bukit Jonggol Asri dan dengan sengaja mencegah,
28. Perkara TPK atas nama terdakwa MAMAK
merintangi, atau menggagalkan secara langsung
JAMAKSARI sehubungan dengan pengadaan alat
atau tidak langsung penyidikan, penuntutan,
kesehatan Kedokteran Umum Puskesmas Kota
dan pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap
Tangerang Selatan APBDP Tahun Anggaran 2012.
tersangka dan terdakwa ataupun para saksi dalam
29. Perkara TPK atas nama terdakwa DIDIK PURNOMO perkara korupsi.
LAMPIRAN

83
36. Perkara TPK atas nama terdakwa IR. A. BAMBANG 45. Perkara TPK atas nama terdakwa WARYONO
D sehubungan dengan memberi hadiah atau janji KARNO sehubungan dengan menerima hadiah
terkait dengan jual beli gas alam untuk pembangkit atau janji terkait kegiatan pada Kementerian Energi
listrik di Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura, dan Sumber Daya Mineral dan kegiatan lainnya.
Jawa Timur dan proyek-proyek lainnya yang
46. Perkara TPK atas nama terdakwa WARYONO
dilakukan oleh tersangka selaku Direktur Human
KARNO sehubungan dengan kegiatan Sosialisasi
Resource Development PT. Media Karya Sentosa
Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral Bahan
bersama dengan kawan-kawan.
Bakar Bersubsidi; Kegiatan Sepeda Sehat Dalam
37. Perkara TPK atas nama terdakwa RAJA BONARAN Rangka Sosialisasi Hemat Energi; dan Perawatan
SITUMEANG sehubungan dengan memberi atau Gedung Kantor Sekretariat Jenderal di Kementerian
menjanjikan sesuatu kepada M. Akil Mochtar Energi dan Sumber Daya Mineral TA 2012.
selaku Hakim Kostitusi dengan maksud untuk
47. Perkara TPK atas nama terdakwa WILLY
mempengaruhi putusan perkara sengketa
SEBASTIAN LIM sehubungan dengan memberikan
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten
sesuatu atau uang kepada Direktur Pengolahan PT.
Tapanuli Tengah Tahun 2011 yang diserahkan
Pertamina Persero dan pihak lainnya terkait dengan
kepadanya untuk diadili.
proyek Pengadaan Tethra Ethyl Lead (TEL) di PT.
38. Perkara TPK atas nama terdakwa SUTAN Pertamina (Persero) tahun 2004-2005.
BHATOEGANA sehubungan dengan menerima
48. Perkara TPK atas nama terdakwa ZAINI ARONY
hadiah atau janji terkait Penetapan Anggaran
sehubungan dengan Proses Permohonan Izin
Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan
Pengembangan Kawasan Wisata di Lombok Barat
(APBN-P) Tahun Anggaran 2013 Kementerian
Tahun 2010 s.d. 2012.
Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) oleh
Komisi VII DPR RI dan kegiatan lainnya. 49. Perkara TPK atas nama terdakwa MOCH BIHAR
SAKTI WIBOWO sehubungan dengan memberi
39. Perkara TPK atas nama terdakwa ABDUR ROUF
atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri
sehubungan dengan menerima hadiah atau janji
atau penyelenggara negara terkait permintaan
terkait dengan jual beli Gas Alam untuk Pembangkit
izin Operasional PT. Indokliring Internasional
Listrik di Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura,
yang dikeluarkan Badan Pengawas Perdagangan
Jawa Timur dan proyek-proyek lainnnya.
Berjangka Komoditi (Bappebti).
40. Perkara TPK atas nama terdakwa IKMAL JAYA
50. Perkara TPK atas nama SHERMAN RANA KRISNA
sehubungan dengan pelaksanaan tukar guling
sehubungan dengan memberi atau menjanjikan
tanah antara Pemerintah Kota Tegal dengan pihak
sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara
Swasta pada tahun 2012.
negara terkait permintaan izin Operasional PT.
41. Perkara TPK atas nama terdakwa SYAEFUL JAMIL Indokliring Internasional yang dikeluarkan Badan
sehubungan dengan Pelaksanaan Tukar Guling Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi
tanah antara Pemerintah Kota Tegal dengan pihak (Bappebti).
swasta pada tahun 2012.
51. Perkara TPK atas nama terdakwa MULYA A
42. Perkara TPK atas nama terdakwa Fuad Amin HASJMY sehubungan dengan pelaksanaan
sehubungan dengan menerima hadiah atau janji pengadaan peralatan medik dari sisa dana
terkait dengan jual beli gas alam untuk pembangkit pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin
listrik di Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura, dalam rangka wabah flu burung (Avian Influenza)
Jawa Timur dan proyek-proyek lainnya. pada Dirjen Bina Pelayanan Medik Departemen
Kesehatan dan dalam pelaksanaan pengadaan
43. Perkara TPK sehubungan dengan menerima
peralatan kesehatan penanganan wabah flu burung
hadiah atau janji terkait dengan jual beli gas alam
(Avian Influenza) dana APBN-P Sekretariat Dirjen
untuk pembangkit listrik di Gresik dan Gili Timur
Bina Pelayanan Medik Depkes TA 2006.
Bangkalan Madura, Jawa Timur dan perbuatan
penerimaan lainnya. 52. Perkara TPK atas nama terdakwa SUROSO ATMO
MARTOYO sehubungan dengan penerimaan
44. Perkara TPPU atas nama terdakwa FUAD AMIN
sesuatu atau uang yang didua diberikan oleh
sehubungan dengan perbuatan menempatkan,
Direktur PT. Sugih Interjaya dkk terkait dengan
mentransfer, mengalihkan, membelanjakan,
proyek pengadaan Tethra Ethyl Lead (TEL) di PT.
membayarkan, menghibahkan, menitipkan,
Pertamina (Persero) tahun 2004-2005.
membawa ke luar negeri, mengubah bentuk,
menukarkan dengan mata uang atau surat 53. Perkara TPK atas nama terdakwa RIZAL ABDULLAH
berharga atau perbuatan lain atas Harta Kekayaan sehubungan dengan Kegiatan Pembangunan
yang diketahui atau patut diduganya merupakan Wisma Atlet dan Gedung Serbaguna Pemerintah
hasil tindak pidana korupsi dengan tujuan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2010-2011.
menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul
54. Perkara TPK atas nama terdakwa ANDREW
Harta Kekayaan.
HIDAYAT sehubungan dengan pemberian hadiah
Laporan
Tahunan 2015

84
terkait dengan kegiatan usaha PT. MITRA MAJU dengan kegiatan usaha PT. Mitra Maju Sukses
SUKSES dan Group di wilayah Kabupaten Tanah dan/atau Group di Wilayah Kabupaten Tanah Laut
Laut Provinsi Kalimantan Selatan. Provinsi Kalimantan Selatan.
55. Perkara TPK atas nama terdakwa LA MUSI DIDI 66. Perkara TPK atas nama terdakwa SURYADHARMA
sehubungan dengan kegiatan Detail Engineering ALI sehubungan dengan Penyelenggaraan Ibadah
Design (DED) PLTA sungai Memberamo dan sungai Haji tahun 2010-2013
Urumuka tahun 2009 dan 2010 di Provinsi Papua.
67. Perkara TPK atas nama terdakwa SURYADHARMA
56. Perkara TPK atas nama terdakwa LA MUSI DIDI ALI sehubungan dengan penggunaan DOM (Dana
sehubungan dengan kegiatan Detail Engineering Operasional Menteri) pada Kementerian Agama RI
Design (DED) PLTA Danau Sentani dan Danau tahun 2011-2014.
Paniai Tahun 2008 di Provinsi Papua.
68. Perkara TPK atas nama terdakwa OTTO CORNELIS
57. Perkara TPK atas nama terdakwa JANNES JOHAN KALIGIS sehubungan dengan bersama-sama atau
KARUBABA sehubungan dengan turut serta atau turut serta memberi atau menjanjikan sesuatu
bersama-sama dengan Barbanas Suebu dalam berupa uang kepada Majelis Hakim dan Panitera
kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan
Sungai Memberamo dan Sungai Urumuka tahun Sumatera Utara.
2009 dan 2010 di Provinsi Papua.
69. Perkara TPK atas nama terdakwa SYAMSUDDIN
58. Perkara TPK atas nama terdakwa BARNABAS FEI dan FAISYAR sehubungan dengan pemberian
SUEBU sehubungan dengan kegiatan Detail hadiah atau janji kepada Anggota Dewan
Engineering Design (DED) PLTA sungai Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten
Memberamo dan sungai Urumuka Tahun 2009 dan Musi Banyuasin yang terkait dengan persetujuan
2010 di Provinsi Papua. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ)
Kepala Daerah Musi Banyuasin Tahun Anggaran
59. Perkara TPK atas nama terdakwa BARNABAS
2014 dan pengesahan Anggaran Pendapatan dan
SUEBU sehubungan dengan kegiatan Detail
Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin
Engineering Design (DED) PLTA danau Sentani dan
Tahun Anggaran 2015.
danau Paniai tahun 2008 di Provinsi Papua.
70. Perkara TPK atas nama terdakwa SYAMSIR
60. Perkara TPK atas nama terdakwa RUSLI SIBUA
YUSFAN sehubungan dengan bersama-sama
sehubungan dengan memberi atau menjanjikan
memberi atau menjanjikan sesuatu berupa uang
sesuatu kepada hakim dengan maksud untuk
kepada Majelis Hakim dan Panitera Pengadilan
mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan
Tata Usaha Negara (PTUN) Medan Sumatera
kepadanya untuk diadili terkait dengan sengketa
Utara terkait permohonan pengujian kewenangan
pemilihan kepala daerah Kabupaten Pulau Morotai
Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan
di Mahkamah Konstitusi tahun 2011.
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang
61. Perkara TPK atas nama terdakwa DADANG Administrasi Pemerintahan atas Penyelidikan
PRIJATNA sehubungan dengan pengadaan alat tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi
kesehatan Kedokteran Umum Puskesmas Kota Dana Bantuan Sosial (BANSOS), Bantuan Daerah
Tangerang Selatan APBDP Tahun Anggaran 2012. Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah
62. Perkara TPK atas nama terdakwa HASSAN WIDJAJA (BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil
sehubungan dengan memberi atau menjanjikan (DBH).
sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara 71. Perkara TPK atas nama terdakwa BAMBANG
negara terkait permintaan izin Operasional PT. KARIYANTO dan ADAM MUNANDAR
Indokliring Internasional yang dikeluarkan Badan sehubungan dengan menerima hadiah atau janji
Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi terkait dengan persetujuan Laporan Keterangan
(Bappebti). Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Musi
63. Perkara TPK atas nama terdakwa JEFFERSON SM Banyuasin Tahun Anggaran 2014 dan pengesahan
RUMAJAR sehubungan dengan penggunaan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
kas daerah Pemerintah kota Tomohon TA 2009 dan Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2015.
2010. 72. Perkara TPK atas nama terdakwa BAMBANG
64. Perkara TPK atas nama terdakwa JEFFERSON SM WIRATMADJI SOEHARTO sehubungan dengan
RUMAJAR sehubungan dengan penerimaan hadiah bersama-sama melakukan atau turut serta
atau pemberian berupa uang kepada pemeriksa melakukan terkait perbuatan Lusita Anie Razak,
Badan Pemeriksa Keuangan Sulawesi Utara pada yaitu : memberi atau menjanjikan sesuatu kepada
tahun 2008 atas laporan keuangan Pemerintah pegawai negeri atau penyelenggara negara dengan
Kota Tomohon TA.2007. maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara
negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu
65. Perkara TPK atas nama terdakwa ADRIANSYAH dalam jabatannya yang bertentangan dengan
sehubungan dengan penerimaan hadiah terkait kewajibannya atau memberi sesuatu kepada
LAMPIRAN

85
pegawai negeri atau penyelenggara negara (BANSOS), Bantuan Daerah Bawahan (BDB),
karena atau berhubungan dengan sesuatu yang Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan
bertentangan dengan kewajiban dilakukan atau Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH).
tidak dilakukan dalam jabatannya terkait dengan
78. Perkara TPK Atas nama terdakwa DERMAWAN
pengurusan perkara tindak pidana menempatkan
GINTING sehubungan dengan menerima
keterangan palsu di atas bukti autentik dan
pemberian atau janji terkait dengan penanganan
pemalsuan atas sertifikat tanah dengan terlapor
perkara permohonan pengujian kewenangan
Sugiharta Alias Along.
Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan
73. Perkara TPK atas nama terdakwa JERO WACIK Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang
sehubungan dengan menguntungkan diri sendiri Administrasi Pemerintahan atas Penyelidikan
atau orang lain secara melawan hukum atau tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi
menyalahgunakan kekuasaannya memaksa Dana Bantuan Sosial (BANSOS), Bantuan Daerah
seseorang memberikan sesuatu, membayar, atau Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah
untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri, (BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil
pada tahun 2011 s/d 2013, di Kementerian Energi (DBH).
dan Sumber Daya Mineral.
79. Perkara TPK atas nama terdakwa MADE
74. Perkara TPK atas nama terdakwa JERO WACIK MEREGAWA sehubungan dengan Pengadaan
sehubungan dengan memperkaya diri sendiri atau Alat Kesehatan Rumah Sakit Khusus Pendidikan
orang lain atau penyalahgunaan kewenangan, Penyakit Infeksi dan Pariwisata Universitas
kesempatan atau sarana yang ada padanya karena Udayana pada Tahun Anggaran 2009.
jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan
80. Perkara TPK atas nama terdakwa IRAWAN
keuangan negara yang dilakukan oleh Menteri
sehubungan dengan Pengadaan dan Pelaksanaan
Kebudayaan dan Pariwisata/Menteri Pariwisata
Proyek Pembangunan Diklat Pelayaran Sorong
dan Ekonomi Kreatif pada Tahun 2008-2011.
Tahap III pada Pusat Pengembangan Sumber Daya
75. Perkara TPK atas nama terdakwa BUDI ANTONI Manusia Perhubungan Laut, Badan Pengembangan
ALJUFRI dan SUZANA BUDI ANTONI sehubungan Sumber Daya Manusia Perhubungan, Kementerian
dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada Perhubungan Republik Indonesia TA 2011.
hakim dengan maksud untuk mempengaruhi
81. Perkara TPK atas nama terdakwa SUGIARTO
putusan perkara yang diserahkan kepadanya
sehubungan dengan Pengadaan dan Pelaksanaan
untuk diadili terkait dengan sengketa pemilihan
Proyek Pembangunan Diklat Pelayaran Sorong
kepala daerah Kabupaten Empat Lawang di
Tahap III pada Pusat Pengembangan Sumber Daya
Mahkamah Konstitusi tahun 2013 dan dengan
Manusia Perhubungan Laut, Badan Pengembangan
sengaja tidak memberikan keterangan atau
Sumber Daya Manusia Perhubungan, Kementerian
memberikan keterangan yang tidak benar pada
Perhubungan Republik Indonesia TA 2011.
waktu persidangan terdakwa M. Akil Mochtar di
pengadilan TPK Jakarta. 82. Perkara TPK atas nama terdakwa BUDI RACHMAT
KURNIAWAN sehubungan dengan Pengadaan dan
76. Perkara TPK atas nama terdakwa AMIR HAMZAH
Pelaksanaan Proyek Pembangunan Diklat Pelayaran
dan KASMIN sehubungan dengan memberi
Sorong Tahap III pada Pusat Pengembangan
atau menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan
Sumber Daya Manusia Perhubungan Laut,
maksud untuk mempengaruhi putusan perkara
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
yang diserahkan kepadanya untuk diadili berkaitan
Perhubungan, Kementerian Perhubungan Republik
dengan penanganan perkara sengketa Pemilihan
Indonesia TA 2011.
Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Lebak, Provinsi
Banten Tahun 2013 di Mahkamah Konstitusi 83. Perkara TPK atas nama terdakwa ILHAM ARIEF
Republik Indonesia atau memberi hadiah atau SIRADJUDDIN sehubungan dengan pelaksanaan
janji kepada pegawai negeri dengan mengingat Kerjasama Rehabilitasi, Kelola dan Transfer untuk
kekuasaan atau wewenang yang melekat pada Instalasi Pengolahan Air antara PDAM Kota
jabatan atau kedudukannya, atau oleh pemberi Makassar dengan Pihak Swasta periode Tahun
hadiah atau janji dianggap melekat pada jabatan 2005-2013.
atau kedudukan tersebut. 84. Perkara TPK atas nama terdakwa TEUKU SYAIFUL
77. Perkara TPK Atas nama terdakwa AMIR FAUZI ACHMAD sehubungan dengan pelaksanaan proyek
sehubungan dengan menerima pemberian atau janji pembangunan dermaga bongkar pada kawasan
terkait dengan penanganan perkara permohonan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas Sabang
pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja
Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Negara (APBN) TA 2006-2010.
Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan 85. Perkara TPK atas nama terdakwa TRIPENI
atas Penyelidikan tentang dugaan terjadinya IRIANTO PUTRO sehubungan dengan menerima
Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial pemberian atau janji terkait dengan penanganan
Laporan
Tahunan 2015

86
perkara permohonan pengujian kewenangan tersebut mempunyai utang kepadanya, padahal
Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan diketahui bahwa hal tersebut bukan merupakan
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang utang terkait dana kegiatan Tahun Anggaran 2013-
Administrasi Pemerintahan atas Penyelidikan 2014 dan dana tugas pembantuan Tahun Anggaran
tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi 2014 pada Direktorat Jenderal Pembinaan
Dana Bantuan Sosial (BANSOS), Bantuan Daerah Pembangunan Kawasan Transmigrasi Kementerian
Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Ditjen P2KTrans).
(BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil
90. Perkara TPK atas nama terdakwa HENGKY WIDJAJA
(DBH).
sehubungan dengan pelaksanaan Kerjasama
86. Perkara TPK atas nama terdakwa A. KIRJUHARI Rehabilitasi, Kelola dan Transfer untuk Instalasi
sehubungan dengan pegawai negeri atau Pengolahan Air antara PDAM Kota Makassar
penyelenggara negara yang secara bersama-sama dengan pihak swasta periode tahun 2006-2011.
menerima pemberian atau janji dengan maksud
91. Perkara TPK atas nama terdakwa MUHAMMAD
supaya pegawai negeri atau penyelenggara
NAZARUDDIN sehubungan dengan penerimaan
negara tersebut berbuat atau tidak berbuat
hadiah atau janji padahal patut diketahui atau
sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan
diduga bahwa hadiah tersebut diberikan sebagai
dengan kewajibannya terkait dengan pembahasan
akibat atau disebabkan karena telah melakukan atau
RAPBD.P Tahun 2014 dan atau RAPBD.P Tahun
tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya yang
2015 pada Provinsi Riau.
bertentangan dengan kewajibannya sehubungan
87. Perkara TPK atas nama terdakwa PATRICE RIO dengan penganggaran dan pelaksanaan proyek
CAPELLA sehubungan dengan menerima hadiah yang dikerjakan oleh PT. DGI dan lain-lain tahun
atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur 2010 dan perkara TPPU terkait dengan TPK
Sumut dan Evy Susanti terkait dugaan TPK Dana sehubungan dengan transaksi pembelian saham
bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Daerah Bawah PT. Garuda di Mandiri Sekuritas oleh PT. Permai
(BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Raya Wisata, PT. Cakrawaja Abadi, PT. Exartech
Tunggakan Dana Bagi Hasil (DBH), dan penyertaan Teknologi Utama, PT. Pasific Putra Metropolitan,
modal pada sejumlah BUMD pada Pemerintah PT. Darmakusumah dan transaksi lainnya.
Provinsi Sumatera Utara yang sedang dilakukan
92. Perkara TPPU atas nama terdakwa MUHAMMAD
penyelidikan oleh Kejaksaan Tinggi Sumatera
NAZARUDDIN sehubungan dengan perbuatan
Utara dan atau Kejaksaan Agung RI.
menempatkan, mentransfer, mengubah bentuk,
88. Perkara TPK atas nama terdakwa MOH. YAGARI dan atau menyembunyikan/menyamarkan asal-
BHASTARA GUNTUR sehubungan dengan usul , sumber, lokasi, kepemilikan dan atau
Memberi atau Menjanjikan sesuatu berupa uang perbuatan menerima atau menguasai penempatan,
kepada Majelis Hakim dan Panitera Pengadilan pentransferan, pembayaran atau menggunakan
Tata Usaha Negara (PTUN) Medan Sumatera harta kekayaan yang diketahui atau patut diduga
Utara yang dilakukan oleh Tersangka selaku merupakan hasil tindak pidana.
salah seorang Kuasa Hukum dari Kepala Biro
93. Perkara TPK atas nama terdakwa GATOT PUJO
Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera
NUGROHO dan EVY SUSANTI sehubungan dengan
Utara terkait permohonan pengujian kewenangan
memberi atau menjanjikan sesuatu berupa uang
Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan
kepada Majelis Hakim dan Panitera Pengadilan
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang
Tata Usaha Negara (PTUN) Medan Sumatera
Administrasi Pemerintahan atas penyelidikan
Utara terkait permohonan pengujian kewenangan
tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi
Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan
Dana Bantuan Sosial (BANSOS), Bantuan Daerah
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang
Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah
Administrasi Pemerintahan atas penyelidikan
(BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil
tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi
(DBH).
Dana Bantuan Sosial (BANSOS), Bantuan Daerah
89. Perkara TPK atas nama terdakwa JAMALUDDIEN Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah
MALIK sehubungan dengan pegawai negeri atau (BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil
penyelenggara negara yang dengan maksud (DBH).
menguntungkan diri sendiri atau orang lain yang
94. Perkara TPK atas nama terdakwa GATOT PUJO
secara melawan hukum atau menyalahgunakan
NUGROHO dan EVY SUSANTI sehubungan
kekuasaannya memaksa seseorang memberikan
dengan memberi hadiah atau janji kepada Patrice
sesuatu, membayar, atau menerima pembayaran
Rio Capella selaku Anggota DPR RI terkait dengan
dengan potongan atau untuk mengerjakan
dugaan TPK Dana bantuan Sosial (Bansos), Bantuan
sesuatu bagi dirinya sendiri atau yang pada
Daerah Bawah (BDB), Bantuan Operasional Sekolah
waktu menjalankan tugas, meminta, menerima,
(BOS), Tunggakan Dana Bagi Hasil (DBH), dan
memotong pembayaran kepada pegawai negeri
penyertaan modal pada sejumlah BUMD pada
atau penyelenggara negara lain atau kas umum
LAMPIRAN

87
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang sedang sehubungan dengan menerima hadiah atau janji
dilakukan penyelidikan oleh Kejaksaan Tinggi terkait dengan jual beli Gas Alam untuk Pembangkit
Sumatera Utara dan atau Kejaksaan Agung RI. Listrik di Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura,
Jawa Timur dan proyek-proyek lainnnya.
95. Perkara TPK atas nama terdakwa SETIADY JUSUF
dan IRENIUS ADII sehubungan dengan memberi 7. Perkara TPK atas nama terdakwa SYAEFUL JAMIL
hadiah atau janji kepada Dewi Aryaliniza Als Dewie sehubungan dengan Pelaksanaan Tukar Guling
Yasin Limpo selaku anggota DPR RI bersama-sama tanah antara Pemerintah Kota Tegal dengan pihak
dengan Bambang Wahyuhadi dan Rinelda Bandaso swasta pada tahun 2012.
terkait usulan penganggaran Proyek Pembangunan
8. Perkara TPK atas nama terdakwa IKMAL JAYA
Infrastruktur Energi Baru dan Terbarukan TA 2016
sehubungan dengan pelaksanaan tukar guling
untuk Kabupaten Deiyai Provinsi Papua. tanah antara Pemerintah Kota Tegal dengan pihak
Swasta pada tahun 2012.
BERKAS PERKARA LIMPAH KE PN 9. Perkara TPK atas nama terdakwa FUAD AMIN
Berkas perkara yang dilimpahkan ke Pengadilan Negeri sehubungan dengan menerima hadiah atau janji
Tipikor adalah sebanyak 50 (lima puluh) perkara, yaitu: terkait dengan jual beli gas alam untuk pembangkit
listrik di Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura,
1. Perkara TPK atas nama terdakwa ANNAS Jawa Timur dan Proyek-proyek lainnya dan
MAAMUN sehubungan dengan pegawai negeri atau Perkara TPK sehubungan dengan menerima
penyelenggara negara yang menerima pemberian hadiah atau janji terkait dengan jual beli gas alam
atau janji dengan maksud supaya pegawai negeri untuk pembangkit listrik di Gresik dan Gili Timur
atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau Bangkalan Madura, Jawa Timur dan perbuatan
tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang penerimaan lainnya dan Perkara TPPU sehubungan
bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan dengan perbuatan menempatkan, mentransfer,
Pengajuan Revisi Alih Fungsi Hutan di Provinsi mengalihkan, membelanjakan, membayarkan,
Riau Tahun 2014 kepada Kementerian Kehutanan. menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar
negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan
2. Perkara TPK atas nama terdakwa KWEE CAHYADI mata uang atau surat berharga atau perbuatan
KUMALA Als SWIE TENG sehubungan dengan lain atas Harta Kekayaan yang diketahui atau
memberi atau menjanjikan sesuatu kepada patut diduganya merupakan hasil tindak pidana
Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara korupsi dengan tujuan menyembunyikan atau
terkait pemberian Rekomendasi Tukar Menukar menyamarkan asal-usul Harta Kekayaan.
Kawasan Hutan di Kabupaten Bogor atas nama PT.
Bukit Jonggol Asri dan dengan sengaja mencegah, 10. Perkara TPK atas nama terdakwa WARYONO
merintangi, atau menggagalkan secara langsung KARNO sehubungan dengan menerima hadiah
atau tidak langsung penyidikan, penuntutan, atau janji terkait kegiatan pada Kementerian Energi
dan pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap dan Sumber Daya Mineral dan kegiatan lainnya
tersangka dan terdakwa ataupun para saksi dalam dan Perkara TPK sehubungan dengan kegiatan
perkara korupsi. Sosialisasi Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral
Bahan Bakar Bersubsidi; Kegiatan Sepeda Sehat
3. Perkara TPK atas nama terdakwa RAJA BONARAN Dalam Rangka Sosialisasi Hemat Energi; dan
SITUMEANG sehubungan dengan memberi atau Perawatan Gedung Kantor Sekretariat Jenderal di
menjanjikan sesuatu kepada M. Akil Mochtar Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral TA
selaku Hakim Kostitusi dengan maksud untuk 2012.
mempengaruhi putusan perkara sengketa
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten 11. Perkara TPK atas nama terdakwa WILLY
Tapanuli Tengah Tahun 2011. SEBASTIAN LIM sehubungan dengan memberikan
sesuatu atau uang kepada Direktur Pengolahan PT.
4. Perkara TPK atas nama terdakwa IR. A. BAMBANG. Pertamina Persero dan pihak lainnya terkait dengan
D sehubungan dengan memberi hadiah atau janji proyek Pengadaan Tethra Ethyl Lead (TEL) di PT.
terkait dengan jual beli gas alam untuk pembangkit Pertamina (Persero) tahun 2004-2005.
listrik di Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura,
Jawa Timur dan proyek-proyek lainnya. 12. Perkara TPK atas nama terdakwa ZAINI ARONY
sehubungan dengan Proses Permohonan Izin
5. Perkara TPK atas nama terdakwa SUTAN Pengembangan Kawasan Wisata di Lombok Barat
BHATOEGANA sehubungan dengan menerima Tahun 2010 s.d. 2012.
hadiah atau janji terkait Penetapan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 13. Perkara TPK atas nama terdakwa MOCH BIHAR
(APBN-P) Tahun Anggaran 2013 Kementerian SAKTI WIBOWO sehubungan dengan memberi
Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) oleh atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri
Komisi VII DPR RI dan kegiatan lainnya. atau penyelenggara negara terkait permintaan
izin Operasional PT. Indokliring Internasional
6. Perkara TPK atas nama terdakwa ABDUR ROUF yang dikeluarkan Badan Pengawas Perdagangan
Laporan
Tahunan 2015

88
Berjangka Komoditi (Bappebti). sehubungan dengan Kegiatan Pembangunan
Wisma Atlet dan Gedung Serbaguna Pemerintah
14. Perkara TPK atas nama terdakwa SHERMAN
Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2010-2011.
RANA KRISNA sehubungan dengan memberi
atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri 22. Perkara TPK atas nama terdakwa RUSLI SIBUA
atau penyelenggara negara terkait permintaan sehubungan dengan memberi atau menjanjikan
izin Operasional PT. Indokliring Internasional sesuatu kepada hakim dengan maksud untuk
yang dikeluarkan Badan Pengawas Perdagangan mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan
Berjangka Komoditi (Bappebti). kepadanya untuk diadili terkait dengan sengketa
pemilihan kepala daerah Kabupaten Pulau Morotai
15. Perkara TPK atas nama terdakwa SUROSO ATMO
di Mahkamah Konstitusi tahun 2011.
MARTOYO sehubungan dengan penerimaan
sesuatu atau uang yang didua diberikan oleh 23. Perkara TPK atas nama terdakwa HASSAN WIDJAJA
Direktur PT. Sugih Interjaya dkk terkait dengan sehubungan dengan memberi atau menjanjikan
proyek pengadaan Tethra Ethyl Lead (TEL) di PT. sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara
Pertamina (Persero) tahun 2004-2005. negara terkait permintaan izin Operasional PT.
Indokliring Internasional yang dikeluarkan Badan
16. Perkara TPK atas nama terdakwa MULYA A
Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi
HASJMY sehubungan dengan pelaksanaan
(Bappebti).
pengadaan peralatan medik dari sisa dana
pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin 24. Perkara TPK atas nama terdakwa JEFFERSON SM
dalam rangka wabah flu burung (Avian Influenza) RUMAJAR sehubungan dengan penerimaan hadiah
pada Dirjen Bina Pelayanan Medik Departemen atau pemberian berupa uang kepada pemeriksa
Kesehatan dan dalam pelaksanaan pengadaan Badan Pemeriksa Keuangan Sulawesi Utara pada
peralatan kesehatan penanganan wabah flu burung tahun 2008 atas laporan keuangan Pemerintah Kota
(Avian Influenza) dana APBN-P Sekretariat Dirjen Tomohon TA.2007 dan Perkara TPK sehubungan
Bina Pelayanan Medik Depkes TA 2006. dengan penggunaan dana kas daerah Pemerintah
kota Tomohon TA 2009 dan 2010.
17. Perkara TPK atas nama terdakwa ANDREW
HIDAYAT sehubungan dengan pemberian hadiah 25. Perkara TPK atas nama terdakwa DADANG
terkait dengan kegiatan usaha PT. MITRA MAJU PRIJATNA sehubungan dengan pengadaan alat
SUKSES dan Group di wilayah Kabupaten Tanah kesehatan Kedokteran Umum Puskesmas Kota
Laut Provinsi Kalimantan Selatan. Tangerang Selatan APBDP Tahun Anggaran 2012.
18. Perkara TPK atas nama terdakwa BARNABAS 26. Perkara TPK atas nama terdakwa OTTO CORNELIS
SUEBU sehubungan dengan kegiatan Detail KALIGIS sehubungan dengan bersama-sama atau
Engineering Design (DED) PLTA sungai turut serta memberi atau menjanjikan sesuatu
Memberamo dan sungai Urumuka Tahun 2009 dan berupa uang kepada Majelis Hakim dan Panitera
2010 di Provinsi Papua dan TPK dalam kegiatan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan
Detail Engineering Design (DED) PLTA danau Sumatera Utara.
Sentani dan danau Paniai tahun 2008 di Provinsi
27. Perkara TPK atas nama terdakwa ADRIANSYAH
Papua dan Perkara TPK sehubungan dengan
sehubungan dengan penerimaan hadiah terkait
kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA
dengan kegiatan usaha PT. Mitra Maju Sukses
Danau Sentani dan Danau Paniani Tahun Anggaran
dan/atau Group di Wilayah Kabupaten Tanah Laut
2008 di Provinsi Papua.
Provinsi Kalimantan Selatan.
19. Perkara TPK atas nama terdakwa LA MUSI DIDI
28. Perkara TPK atas nama terdakwa SURYADHARMA
sehubungan dengan kegiatan Detail Engineering
ALI sehubungan dengan penggunaan DOM (Dana
Design (DED) PLTA sungai Memberamo dan sungai
Operasional Menteri) pada Kementerian Agama RI
Urumuka tahun 2009 dan 2010 di Provinsi Papua
tahun 2011-2014.
dan TPK dalam kegiatan Detail Engineering Design
(DED) PLTA Danau Sentani dan Danau Paniai 29. Perkara TPK atas nama terdakwa SYAMSUDDIN
Tahun 2008 di Provinsi Papua dan Perkara TPK FEI dan FAISYAR sehubungan dengan pemberian
sehubungan dengan kegiatan Detail Engineering hadiah atau janji kepada Anggota Dewan
Design (DED) PLTA Danau Sentani dan Danau Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten
Paniani Tahun Anggaran 2008 di Provinsi Papua. Musi Banyuasin yang terkait dengan persetujuan
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ)
20. Perkara TPK atas nama terdakwa JANNES JOHAN
Kepala Daerah Musi Banyuasin Tahun Anggaran
KARUBABA sehubungan dengan turut serta atau
2014 dan pengesahan Anggaran Pendapatan dan
bersama-sama dengan Barbanas Suebu dalam
Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin
kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA
Tahun Anggaran 2015.
Sungai Memberamo dan Sungai Urumuka tahun
2009 dan 2010 di Provinsi Papua. 30. Perkara TPK atas nama terdakwa SYAMSIR
YUSFAN sehubungan dengan menerima
21. Perkara TPK atas nama terdakwa RIZAL ABDULLAH
pemberian atau janji terkait dengan penanganan
LAMPIRAN

89
perkara permohonan pengujian kewenangan 34. Perkara TPK atas nama terdakwa AMIR HAMZAH
Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan dan KASMIN sehubungan dengan memberi
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang atau menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan
Administrasi Pemerintahan atas Penyelidikan maksud untuk mempengaruhi putusan perkara
tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi yang diserahkan kepadanya untuk diadili berkaitan
Dana Bantuan Sosial (BANSOS), Bantuan Daerah dengan penanganan perkara sengketa Pemilihan
Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Lebak, Provinsi
(BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil Banten Tahun 2013 di Mahkamah Konstitusi
(DBH), dan Perkara TPK sehubungan dengan Republik Indonesia atau memberi hadiah atau
bersama-sama memberi atau menjanjikan sesuatu janji kepada pegawai negeri dengan mengingat
berupa uang kepada Majelis Hakim dan Panitera kekuasaan atau wewenang yang melekat pada
Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan jabatan atau kedudukannya, atau oleh pemberi
Sumatera Utara terkait permohonan pengujian hadiah atau janji dianggap melekat pada jabatan
kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara atau kedudukan tersebut.
sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun
35. Perkara TPK atas nama terdakwa JERO WACIK
2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas
sehubungan dengan menguntungkan diri sendiri
Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak
atau orang lain secara melawan hukum atau
Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (BANSOS),
menyalahgunakan kekuasaannya memaksa
Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan
seseorang memberikan sesuatu, membayar, atau
Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan
untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri,
Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH).
pada tahun 2011 s/d 2013, di Kementerian Energi
31. Perkara TPK atas nama terdakwa BAMBANG dan Sumber Daya Mineral dan Perkara TPK
WIRATMADJI SOEHARTO sehubungan dengan sehubungan dengan memperkaya diri sendiri atau
bersama-sama melakukan atau turut serta orang lain atau penyalahgunaan kewenangan,
melakukan terkait perbuatan Lusita Anie Razak, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena
yaitu : memberi atau menjanjikan sesuatu kepada jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan
pegawai negeri atau penyelenggara negara dengan keuangan negara yang dilakukan oleh Menteri
maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara Kebudayaan dan Pariwisata/Menteri Pariwisata
negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dan Ekonomi Kreatif pada Tahun 2008-2011.
dalam jabatannya yang bertentangan dengan
36. Perkara TPK atas nama terdakwa MADE
kewajibannya atau memberi sesuatu kepada
MEREGAWA sehubungan dengan Pengadaan
pegawai negeri atau penyelenggara negara
Alat Kesehatan Rumah Sakit Khusus Pendidikan
karena atau berhubungan dengan sesuatu yang
Penyakit Infeksi dan Pariwisata Universitas
bertentangan dengan kewajiban dilakukan atau
Udayana pada Tahun Anggaran 2009.
tidak dilakukan dalam jabatannya terkait dengan
pengurusan perkara tindak pidana menempatkan 37. Perkara TPK atas nama terdakwa BUDI RACHMAT
keterangan palsu di atas bukti autentik dan KURNIAWAN sehubungan dengan Pengadaan dan
pemalsuan atas sertifikat tanah dengan terlapor Pelaksanaan Proyek Pembangunan Diklat Pelayaran
Sugiharta Alias Along. Sorong Tahap III pada Pusat Pengembangan
Sumber Daya Manusia Perhubungan Laut,
32. Perkara TPK atas nama terdakwa BUDI ANTONI
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
ALJUFRI dan SUZANA BUDI ANTONI sehubungan
Perhubungan, Kementerian Perhubungan Republik
dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada
Indonesia TA 2011.
hakim dengan maksud untuk mempengaruhi
putusan perkara yang diserahkan kepadanya 38. Perkara TPK atas nama terdakwa IRAWAN dan
untuk diadili terkait dengan sengketa pemilihan SUGIARTO sehubungan dengan Pengadaan dan
kepala daerah Kabupaten Empat Lawang di Pelaksanaan Proyek Pembangunan Diklat Pelayaran
Mahkamah Konstitusi tahun 2013 dan dengan Sorong Tahap III pada Pusat Pengembangan
sengaja tidak memberikan keterangan atau Sumber Daya Manusia Perhubungan Laut,
memberikan keterangan yang tidak benar pada Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
waktu persidangan terdakwa M. Akil Mochtar di Perhubungan, Kementerian Perhubungan Republik
pengadilan TPK Jakarta. Indonesia TA 2011.
33. Perkara TPK atas nama terdakwa BAMBANG 39. Perkara TPK atas nama terdakwa TEUKU SYAIFUL
KARIYANTO dan ADAM MUNANDAR ACHMAD sehubungan dengan pelaksanaan proyek
sehubungan dengan menerima hadiah atau janji pembangunan dermaga bongkar pada kawasan
terkait dengan persetujuan Laporan Keterangan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas Sabang
Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Musi yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja
Banyuasin Tahun Anggaran 2014 dan pengesahan Negara (APBN) TA 2006-2010.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 40. Perkara TPK atas nama terdakwa ILHAM ARIEF
Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2015.
Laporan
Tahunan 2015

90
SIRADJUDDIN sehubungan dengan pelaksanaan Provinsi Sumatera Utara yang sedang dilakukan
Kerjasama Rehabilitasi, Kelola dan Transfer untuk penyelidikan oleh Kejaksaan Tinggi Sumatera
Instalasi Pengolahan Air antara PDAM Kota Utara dan atau Kejaksaan Agung RI.
Makassar dengan pihak swasta periode Tahun
46. Perkara TPK atas nama terdakwa MOH. YAGARI
2005-2013.
BHASTARA GUNTUR sehubungan dengan
41. Perkara TPK atas nama terdakwa TRIPENI Memberi atau Menjanjikan sesuatu berupa uang
IRIANTO PUTRO sehubungan dengan menerima kepada Majelis Hakim dan Panitera Pengadilan
pemberian atau janji terkait dengan penanganan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan Sumatera
perkara permohonan pengujian kewenangan Utara yang dilakukan oleh Tersangka selaku
Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan salah seorang Kuasa Hukum dari Kepala Biro
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera
Administrasi Pemerintahan atas Penyelidikan Utara terkait permohonan pengujian kewenangan
tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan
Dana Bantuan Sosial (BANSOS), Bantuan Daerah Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang
Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah Administrasi Pemerintahan atas penyelidikan
(BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi
(DBH). Dana Bantuan Sosial (BANSOS), Bantuan Daerah
Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah
42. Perkara TPK Atas nama terdakwa AMIR FAUZI
(BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil
sehubungan dengan menerima pemberian atau janji
(DBH).
terkait dengan penanganan perkara permohonan
pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera 47. Perkara TPK atas nama terdakwa JAMALUDDIEN
Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 MALIK sehubungan dengan Dana Kegiatan Tahun
Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan Anggaran 2013-2014 dan Dana Tugas Pembantuan
atas Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tahun Anggaran 2014 pada Direktorat Jenderal
Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi
(BANSOS), Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan (Ditjen P2Ktrans).
Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH).
48. Perkara TPK atas nama terdakwa HENGKY WIDJAJA
43. Perkara TPK Atas nama terdakwa DERMAWAN sehubungan dengan pelaksanaan Kerjasama
GINTING sehubungan dengan menerima Rehabilitasi, Kelola dan Transfer untuk Instalasi
pemberian atau janji terkait dengan penanganan Pengolahan Air antara PDAM Kota Makassar
perkara permohonan pengujian kewenangan dengan pihak swasta periode tahun 2006-2011.
Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan
49. Perkara TPK atas nama terdakwa MUHAMMAD
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang
NAZARUDDIN sehubungan dengan penerimaan
Administrasi Pemerintahan atas Penyelidikan
hadiah atau janji padahal patut diketahui atau
tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi
diduga bahwa hadiah tersebut diberikan sebagai
Dana Bantuan Sosial (BANSOS), Bantuan Daerah
akibat atau disebabkan karena telah melakukan
Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah
atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya
(BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil
yang bertentangan dengan kewajibannya
(DBH).
sehubungan dengan penganggaran dan
44. Perkara TPK atas nama terdakwa A. KIRJUHARI pelaksanaan proyek yang dikerjakan oleh PT.
sehubungan dengan pegawai negeri atau DGI dan lain-lain tahun 2010 dan perkara TPPU
penyelenggara negara yang secara bersama-sama terkait dengan TPK sehubungan dengan transaksi
menerima pemberian atau janji dengan maksud pembelian saham PT. Garuda di Mandiri Sekuritas
supaya pegawai negeri atau penyelenggara oleh PT. Permai Raya Wisata, PT. Cakrawaja Abadi,
negara tersebut berbuat atau tidak berbuat PT. Exartech Teknologi Utama, PT. Pasific Putra
sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan Metropolitan, PT. Darmakusumah dan transaksi
dengan kewajibannya terkait dengan pembahasan lainnya dan Perkara TPPU sehubungan dengan
RAPBD.P Tahun 2014 dan atau RAPBD.P Tahun perbuatan menempatkan, mentransfer, mengubah
2015 pada Provinsi Riau. bentuk, dan atau menyembunyikan/menyamarkan
asal-usul , sumber, lokasi, kepemilikan dan atau
45. Perkara TPK atas nama terdakwa PATRICE RIO
perbuatan menerima atau menguasai penempatan,
CAPELLA sehubungan dengan menerima hadiah
pentransferan, pembayaran atau menggunakan
atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur
harta kekayaan yang diketahui atau patut diduga
Sumut dan Evy Susanti terkait dugaan TPK Dana
merupakan hasil tindak pidana.
bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Daerah Bawah
(BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS), 50. Perkara TPK atas nama terdakwa GATOT PUJO
Tunggakan Dana Bagi Hasil (DBH), dan penyertaan NUGROHO dan EVY SUSANTI sehubungan dengan
modal pada sejumlah BUMD pada Pemerintah memberi atau menjanjikan sesuatu berupa uang
LAMPIRAN

91
kepada Majelis Hakim dan Panitera Pengadilan 4. Perkara TPK atas nama terdakwa MUHTAR
Tata Usaha Negara (PTUN) Medan Sumatera EPENDY sehubungan dengan sengaja mencegah,
Utara terkait permohonan pengujian kewenangan merintangi atau menggagalkan secara langsung
Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan atau tidak langsung penyidikan, penuntutan
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang dan pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap
Administrasi Pemerintahan atas penyelidikan tersangka dan terdakwa ataupun para saksi dalam
tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi perkara korupsi dan dengan sengaja tidak memberi
Dana Bantuan Sosial (BANSOS), Bantuan Daerah keterangan atau memberi keterangan yang tidak
Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah benar pada persidangan atas nama terdakwa M.
(BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil Akil Mochtar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
(DBH) dan Perkara TPK sehubungan dengan Jakarta.
memberi atau menjanjikan sesuatu berupa uang
5. Perkara TPK atas nama terdakwa ROMI HERTON
kepada Majelis Hakim dan Panitera Pengadilan
dan MASYITO sehubungan dengan memberi
Tata Usaha Negara (PTUN) Medan Sumatera
atau menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan
Utara terkait permohonan pengujian kewenangan
maksud untuk mempengaruhi putusan perkara
Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan
yang diserahkan kepadanya untuk diadili terkait
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang
dengan sengketa pemilihan kepala daerah Kota
Administrasi Pemerintahan atas penyelidikan
Palembang di Mahkamah Konstitusi tahun 2013
tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi
dan dengan sengaja tidak memberikan keterangan
Dana Bantuan Sosial (BANSOS), Bantuan Daerah
atau memberikan keterangan yang tidak benar
Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah
terkait dengan persidangan atas nama terdakwa M.
(BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil
Akil Mochtar di persidangan tindak pidana korupsi
(DBH).
Jakarta yang diduga dilakukan oleh tersangka Romi
Herton selaku Walikota Palembang dan istrinya
yaitu Masyito selaku PNS Pemprov Sumatera
PUTUS TINGKAT PERTAMA Selatan.
Perkara yang telah diputus pada Pengadilan Negeri 6. Perkara TPK atas nama terdakwa MACHFUD
Tipikor adalah sejumlah 36 (tiga puluh enam) perkara, SUROSO sehubungan dengan Pembangunan/
yaitu: Pengadaan/Peningkatan sarana prasarana olahraga
1. Perkara TPK atas nama terdakwa NY. PASTI di Hambalang TA 2010-2012.
SEREFINA SINAGA sehubungan dengan bersama- 7. Perkara TPK atas nama terdakwa ADE SWARA
sama melakukan atau menyuruh melakukan atau dan NURLATIFAH sehubungan dengan pegawai
turut serta melakukan terkait perbuatan Setya Budi negeri/penyelenggara negara yang dengan maksud
Tejo Cahyono yaitu menerima pemberian atau janji menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara
terkait dengan penanganan perkara banding TPK melawan hukum atau dengan menyalahgunakan
mengenai penyimpangan dana bantuan sosial kekuasaannya memaksa seseorang memberikan
Pemerintah Kota Bandung TA. 2009-2010 di sesuatu terkait pengurusan izin Surat Persetujuan
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Pemanfaatan Ruang (SPPR) atas nama PT.
Negeri Bandung dan Pengadilan Tinggi Jawa Tatar Kertabumi di Kabupaten Karawang dan
Barat dengan terdakwa Rochman selaku mantan Perkara TPPU sehubungan dengan perbuatan
Bendahara Pengeluaran Sekretariat Daerah Kota menempatkan, mentransfer, mengalihkan,
Bandung dkk. membelanjakan, membayarkan, menghibahkan,
2. Perkara TPK atas nama terdakwa MAMAK menitipkan, membawa ke luar negeri, mengubah
JAMAKSAR sehubungan dengan pengadaan alat bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat
kesehatan kedokteran umum Puskesmas Kota berharga atau perbuatan lain atas Harta Kekayaan
Tanggerang Selatan APBD-P Tahun Anggaran yang diketahui atau patut diduganya merupakan
2012. hasil tindak pidana korupsi dengan tujuan
menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul
3. Perkara TPK atas nama terdakwa GULAT MEDALI Harta Kekayaan.
EMAS MANURUNG sehubungan dengan memberi
atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri 8. Perkara TPK atas nama terdakwa IR. A. BAMBANG
atau penyelenggara negara dengan maksud D sehubungan dengan memberi hadiah atau janji
supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara terkait dengan jual beli gas alam untuk pembangkit
tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu listrik di Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura,
dalam jabatannya, yang bertentangan dengan Jawa Timur dan proyek-proyek lainnya yang
kewajibannya terkait dengan Pengajuan Revisi Alih dilakukan oleh tersangka selaku Direktur Human
Fungsi Hutan di Provinsi Riau Tahun 2014 kepada Resource Development PT. Media Karya Sentosa
Kementerian Kehutanan. bersama dengan kawan-kawan.
Laporan
Tahunan 2015

92
9. Perkara TPK atas nama terdakwa DIDIK PURNOMO sehubungan dengan pelaksanaan tukar guling
sehubungan dengan pengadaan driving simulator tanah antara Pemerintah Kota Tegal dengan pihak
roda dua (R2) dan roda empat (R4) pada Korps Lalu Swasta pada tahun 2012.
Lintas Mabes Polri TA.2011.
18. Perkara TPK atas nama terdakwa SUTAN
10. Perkara TPK atas nama terdakwa RAJA BONARAN BHATOEGANA sehubungan dengan menerima
SITUMEANG sehubungan dengan memberi atau hadiah atau janji terkait Penetapan Anggaran
menjanjikan sesuatu kepada M. Akil Mochtar Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan
selaku Hakim Kostitusi dengan maksud untuk (APBN-P) Tahun Anggaran 2013 Kementerian
mempengaruhi putusan perkara sengketa Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) oleh
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Komisi VII DPR RI dan kegiatan lainnya.
Tapanuli Tengah Tahun 2011.
19. Perkara TPK atas nama terdakwa ABDUR ROUF
11. Perkara TPK atas nama terdakwa KWEE CAHYADI sehubungan dengan menerima hadiah atau janji
KUMALA ALS SWIE TENG sehubungan dengan terkait dengan jual beli Gas Alam untuk Pembangkit
memberi atau menjanjikan sesuatu kepada Listrik di Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura,
Pegawai Negeri/Penyelenggara Negara terkait Jawa Timur dan proyek-proyek lainnnya.
pemberian Rekomendasi Tukar Menukar Kawasan
20. Perkara TPK atas nama terdakwa ANDREW
Hutan di Kabupaten Bogor atas nama PT Bukit
HIDAYAT sehubungan dengan pemberian hadiah
Jonggol Asri dan dengan sengaja mencegah,
terkait dengan kegiatan usaha PT. MITRA MAJU
merintangi, atau menggagalkan secara langsung
SUKSES dan Group di wilayah Kabupaten Tanah
atau tidak langsung penyidikan, penuntutan,
Laut Provinsi Kalimantan Selatan.
dan pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap
tersangka dan terdakwa ataupun para saksi dalam 21. Perkara TPK atas nama terdakwa WARYONO
perkara korupsi. KARNO sehubungan dengan menerima hadiah
atau janji terkait kegiatan pada Kementerian Energi
12. Perkara TPK atas nama terdakwa ANNAS
dan Sumber Daya Mineral dan kegiatan lainnya
MAAMUN sehubungan dengan pegawai negeri atau
dan Perkara TPK sehubungan dengan kegiatan
penyelenggara negara yang menerima pemberian
Sosialisasi Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral
atau janji dengan maksud supaya pegawai negeri
Bahan Bakar Bersubsidi; Kegiatan Sepeda Sehat
atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau
Dalam Rangka Sosialisasi Hemat Energi; dan
tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang
Perawatan Gedung Kantor Sekretariat Jenderal di
bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral TA
Pengajuan Revisi Alih Fungsi Hutan di Provinsi
2012.
Riau Tahun 2014 kepada kementerian Kehutanan.
22. Perkara TPK atas nama terdakwa HASSAN WIDJAJA
13. Perkara TPK atas nama terdakwa WILLY
sehubungan dengan memberi atau menjanjikan
SEBASTIAN LIM sehubungan dengan memberikan
sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara
sesuatu atau uang kepada Direktur Pengolahan PT.
negara terkait permintaan izin Operasional PT.
Pertamina Persero dan pihak lainnya terkait dengan
Indokliring Internasional yang dikeluarkan Badan
proyek Pengadaan Tethra Ethyl Lead (TEL) di PT.
Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi
Pertamina (Persero) tahun 2004-2005.
(Bappebti).
14. Perkara TPK atas nama terdakwa MOCH BIHAR
23. Perkara TPK atas nama terdakwa SUROSO ATMO
SAKTI WIBOWO sehubungan dengan memberi
MARTOYO sehubungan dengan penerimaan
atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri
sesuatu atau uang yang didua diberikan oleh
atau penyelenggara negara terkait permintaan
Direktur PT. Sugih Interjaya dkk terkait dengan
izin Operasional PT. Indokliring Internasional
proyek pengadaan Tethra Ethyl Lead (TEL) di PT.
yang dikeluarkan Badan Pengawas Perdagangan
Pertamina (Persero) tahun 2004-2005.
Berjangka Komoditi (Bappebti).
24. Perkara TPK atas nama terdakwa ZAINI ARONY
15. Perkara TPK atas nama terdakwa SHERMAN
sehubungan dengan Proses Permohonan Izin
RANA KRISNA sehubungan dengan memberi
Pengembangan Kawasan Wisata di Lombok Barat
atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri
Tahun 2010 s.d. 2012.
atau penyelenggara negara terkait permintaan
izin Operasional PT. Indokliring Internasional 25. Perkara TPK atas nama terdakwa DADANG
yang dikeluarkan Badan Pengawas Perdagangan PRIJATNA sehubungan dengan pengadaan alat
Berjangka Komoditi (Bappebti). kesehatan Kedokteran Umum Puskesmas Kota
Tangerang Selatan APBDP Tahun Anggaran 2012.
16. Perkara TPK atas nama terdakwa SYAEFUL JAMIL
sehubungan dengan Pelaksanaan Tukar Guling 26. Perkara TPK atas nama terdakwa FUAD AMIN
tanah antara Pemerintah Kota Tegal dengan pihak sehubungan dengan menerima hadiah atau janji
swasta pada tahun 2012. terkait dengan jual beli gas alam untuk pembangkit
listrik di Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura,
17. Perkara TPK atas nama terdakwa IKMAL JAYA
Jawa Timur dan Proyek-proyek lainnya dan
LAMPIRAN

93
Perkara TPK sehubungan dengan menerima sehubungan dengan menerima hadiah atau janji
hadiah atau janji terkait dengan jual beli gas alam terkait dengan persetujuan Laporan Keterangan
untuk pembangkit listrik di Gresik dan Gili Timur Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Musi
Bangkalan Madura, Jawa Timur dan perbuatan Banyuasin Tahun Anggaran 2014 dan pengesahan
penerimaan lainnya dan Perkara TPPU sehubungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
dengan perbuatan menempatkan, mentransfer, Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2015.
mengalihkan, membelanjakan, membayarkan,
33. Perkara TPK atas nama terdakwa RIZAL ABDULLAH
menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar
sehubungan dengan Kegiatan Pembangunan
negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan
Wisma Atlet dan Gedung Serbaguna Pemerintah
mata uang atau surat berharga atau perbuatan
Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2010-2011.
lain atas harta kekayaan yang diketahui atau
patut diduganya merupakan hasil tindak pidana 34. Perkara TPK atas nama terdakwa RUSLI SIBUA
korupsi dengan tujuan menyembunyikan atau sehubungan dengan memberi atau menjanjikan
menyamarkan asal-usul harta kekayaan. sesuatu kepada hakim dengan maksud untuk
mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan
27. Perkara TPK atas nama terdakwa BARNABAS
kepadanya untuk diadili terkait dengan sengketa
SUEBU sehubungan dengan kegiatan Detail
pemilihan kepala daerah Kabupaten Pulau Morotai
Engineering Design (DED) PLTA sungai
di Mahkamah Konstitusi tahun 2011.
Memberamo dan sungai Urumuka Tahun 2009 dan
2010 di Provinsi Papua dan TPK dalam kegiatan 35. Perkara TPK atas nama terdakwa SYAMSUDDIN
Detail Engineering Design (DED) PLTA danau FEI dan FAISYAR sehubungan dengan pemberian
Sentani dan danau Paniai tahun 2008 di Provinsi hadiah atau janji kepada Anggota Dewan
Papua dan Perkara TPK sehubungan dengan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten
kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA Musi Banyuasin yang terkait dengan persetujuan
Danau Sentani dan Danau Paniani Tahun Anggaran Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ)
2008 di Provinsi Papua. Kepala Daerah Musi Banyuasin Tahun Anggaran
2014 dan pengesahan Anggaran Pendapatan dan
28. Perkara TPK atas nama terdakwa JANNES JOHAN
Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin
KARUBABA sehubungan dengan turut serta atau
Tahun Anggaran 2015.
bersama-sama dengan Barbanas Suebu dalam
kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA 36. Perkara TPK atas nama terdakwa SYAMSIR
Sungai Memberamo dan Sungai Urumuka tahun YUSFAN sehubungan dengan menerima
2009 dan 2010 di Provinsi Papua. pemberian atau janji terkait dengan penanganan
perkara permohonan pengujian kewenangan
29. Perkara TPK atas nama terdakwa LA MUSI DIDI
Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan
sehubungan dengan kegiatan Detail Engineering
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang
Design (DED) PLTA sungai Memberamo dan sungai
Administrasi Pemerintahan atas Penyelidikan
Urumuka tahun 2009 dan 2010 di Provinsi Papua
tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi
dan TPK dalam kegiatan Detail Engineering Design
Dana Bantuan Sosial (BANSOS), Bantuan Daerah
(DED) PLTA Danau Sentani dan Danau Paniai
Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah
Tahun 2008 di Provinsi Papua dan Perkara TPK
(BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil
sehubungan dengan kegiatan Detail Engineering
(DBH), dan Perkara TPK sehubungan dengan
Design (DED) PLTA Danau Sentani dan Danau
bersama-sama memberi atau menjanjikan sesuatu
Paniani Tahun Anggaran 2008 di Provinsi Papua.
berupa uang kepada Majelis Hakim dan Panitera
30. Perkara TPK atas nama terdakwa ADRIANSYAH Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan
sehubungan dengan penerimaan hadiah terkait Sumatera Utara terkait permohonan pengujian
dengan kegiatan usaha PT. Mitra Maju Sukses kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara
dan/atau Group di Wilayah Kabupaten Tanah Laut sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun
Provinsi Kalimantan Selatan. 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas
Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak
31. Perkara TPK atas nama terdakwa MULYA A
Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (BANSOS),
HASJMY sehubungan dengan pelaksanaan
Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan
pengadaan peralatan medik dari sisa dana
Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan
pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin
dalam rangka wabah flu burung (Avian Influenza) Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH).
pada Dirjen Bina Pelayanan Medik Departemen
Kesehatan dan dalam pelaksanaan pengadaan
peralatan kesehatan penanganan wabah flu burung
TAHAP BANDING
(Avian Influenza) dana APBN-P Sekretariat Dirjen Perkara dalam proses upaya hukum banding adalah
Bina Pelayanan Medik Depkes TA 2006. sejumlah 46 (empat puluh enam) perkara dengan
perincian 16 (enam belas) perkara telah diputuskan
32. Perkara TPK atas nama terdakwa BAMBANG di tingkat banding dan 30 (tiga puluh) perkara dalam
KARIYANTO dan ADAM MUNANDAR proses banding, yaitu:
Laporan
Tahunan 2015

94
1. Perkara TPK atas nama terdakwa AHMAD JAUHARI diketahuinya atau patut diduganya merupakan
sehubungan dengan pengadaan pekerjaan hasil TPK.
penggandaan Kitab Suci Al-Quran yang dananya
dari APBN-P Tahun 2011 dan APBN Tahun 2012 7. Perkara TPK atas nama terdakwa BUDI MULYA
pada Direktorat Bimas Islam Kementerian Agama sehubungan dengan pemberian FPJP (Fasilitas
RI. Pendanaan Jangka Pendek) dan Penetapan Bank
Century sebagai bank gagal berdampak sistemik.
2. Perkara TPK atas nama terdakwa IKE WIJAYANTO
sehubungan dengan menerima pemberian hadiah/ 8. Perkara TPK atas nama terdakwa TEUKU BAGUS
janji padahal diketahui atau patut diketahui MOKHAMAD NOOR sehubungan dengan Proyek
bahwa hadiah/janji tersebut diberikan untuk Pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan dan
menggerakkan agar melakukan atau tidak Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Hambalang
melakukan sesuatu dalam jabatannya, yang TA 2010-2012.
bertentangan dengan kewajibannya dan atau
9. Perkara TPK atas nama terdakwa ANDI ALIFIAN
Pegawai negeri/Penyelenggara Negara yang pada
MALLARANGENG sehubungan dengan
waktu menjalankan tugas, meminta, menerima,
pembangunan/pengadaan/peningkatan sarana
atau memotong pembayaran kepada Pegawai
dan prasarana olahraga di Hambalang TA 2010-
Negeri/Penyelenggara Negara yang lain atau
2012.
kepada Kas Umum, seolah-olah Pegawai Negeri/
Penyelenggara Negara yang lain atau Kas Umum 10. Perkara TPK atas nama terdakwa SURUNG
tersebut mempunyai utang kepadanya, padahal PANJAITAN sehubungan dengan memberi atau
diketahui bahwa hal tersebut bukan merupakan menjanjikan sesuatu kepada Penyelenggara
utang. Negara untuk mendapatkan proyek yang terkait
dengan dana Bantuan Daerah Bawahan (BDB)
3. Perkara TPK atas nama terdakwa M. AKIL
dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara kepada
MOCHTAR sehubungan dengan menerima
Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal yang
hadiah atau janji oleh Hakim berkaitan dengan bersumber dari APBD Provinsi Sumatera Utara
penanganan perkara sengketa Pemilihan Kepala Tahun Anggaran 2003.
Daerah (Pilkada) Kabupaten Gunung Mas Provinsi
Kalimantan Tengah 2013 di Mahkamah Konstitusi 11. Perkara TPK atas nama terdakwa SUSI TUR
RI. ANDYANI sehubungan dengan turut serta atau
membantu menerima hadiah atau janji oleh hakim
4. Perkara TPK atas nama terdakwa M. AKIL berkaitan dengan penanganan perkara sengketa
MOCHTAR sehubungan dengan menerima Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten
hadiah atau janji oleh Hakim berkaitan dengan Lebak, Provinsi Banten Tahun 2013 di Mahkamah
penanganan perkara sengketa Pemilihan Kepala Konstitusi Republik Indonesia, padahal diketahui
Daerah (Pilkada) Kabupaten Lebak Provinsi Banten atau Patut diduga bahwa hadiah atau janji tersebut
2013 di Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia. diberikan untuk mempengaruhi putusan perkara
yang diserahkan kepadanya untuk diadili.
5. Perkara TPK atas nama terdakwa M. AKIL
MOCHTAR sehubungan dengan menerima hadiah 12. Perkara TPK atas nama terdakwa TUBAGUS
atau janji oleh Hakim berkaitan dengan penanganan CHAERI WARDANA CHASAN sehubungan
perkara yang berada di lingkup kewenangan dengan memberi sesuatu kepada hakim dengan
Mahkamah Konstitusi RI untuk mengadili, padahal maksud untuk mempengaruhi putusan perkara
diketahui atau patut diduga bahwa hadiah atau janji yang diserahkan kepadanya untuk diadili berkaitan
tersebut diberikan untuk mempengaruhi putusan dengan penanganan perkara sengketa Pemilihan
perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili, Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Lebak, Provinsi
dan atau penerimaan gratifikasi. Banten Tahun 2013 di makamah Konstitusi
Republik Indonesia.
6. Perkara TPPU atas nama terdakwa M. AKIL
13. Perkara TPK atas nama terdakwa RATU ATUT
MOCHTAR sehubungan dengan hubungannya
CHOSIYAH sehubungan dengan memberi atau
dengan perbuatan menempatkan, mentransfer,
menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan
mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, maksud untuk mempengaruhi putusan perkara
menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar yang diserahkan kepadanya untuk diadili berkaitan
negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan dengan penanganan perkara sengketa Pemilihan
mata uang atau surat berharga atau perbuatan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Lebak, Provinsi
lain atas harta kekayaan yang diketahui atau Banten Tahun 2013 di Mahkamah Konstitusi
patut diduganya hasil TPK dengan tujuan Republik Indonesia.
menyembunyikan, menyamarkan asal-usul
harta kekayaan dan atau menyembunyikan 14. Perkara TPK atas nama terdakwa F.X. YOHAN YAP
atau menyamarkan asal-usul , sumber, lokasi, ALS YOHAN sehubungan dengan memberi atau
peruntukan, pengalihan hak-hak atau kepemilikan menjanjikan sesuatu kepada Pegawai Negeri atau
yg sebenarnya atas harta kekayaan yang Penyelenggara Negara, terkait dengan pemberian
LAMPIRAN

95
Rekomendasi Tukar-Menukar Kawasan Hutan di dan instalasi infrastruktur IT Gedung Perpustakaan
Kabupaten Bogor atas nama PT. Bukit Jonggol Asri. Pusat Universitas Indonesia (UI) tahun 2010-2011.

15. Perkara TPK atas nama terdakwa SYAHRUL RAJA 22. Perkara TPK atas nama terdakwa NY. PASTI
SEMPURNAJAYA sehubungan dengan memberi SEREFINA SINAGA sehubungan dengan bersama-
atau menjanjikan sesuatu kepada Pegawai Negeri sama melakukan atau menyuruh melakukan atau
atau Penyelenggara Negara, terkait dengan turut serta melakukan terkait perbuatan Setya Budi
pemberian Rekomendasi Tukar Menukar Kawasan Tejo Cahyono yaitu menerima pemberian atau janji
Hutan di Kabupaten Bogor atas nama PT. Bukit terkait dengan penanganan perkara banding TPK
Jonggol Asri. mengenai penyimpangan dana bantuan sosial
Pemerintah Kota Bandung TA 2009-2010 di
16. Perkara TPK atas nama terdakwa SYAHRUL RAJA Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan
SEMPURNAJAYA sehubungan dengan penerimaan Negeri Bandung dan Pengadilan Tinggi Jawa
hadiah atau janji terkait penanganan perkara Barat dengan terdakwa Rochman selaku mantan
investasi di CV. Gold Aset/PT. Axo Capital Futures Bendahara Pengeluaran Sekretariat Daerah Kota
dan atau terkait jabatan Kepala Bappebti. Bandung dkk.

17. Perkara TPPU atas nama terdakwa SYAHRUL RAJA 23. Perkara TPK atas nama terdakwa ANAS
SEMPURNAJAYA sehubungan dengan perbuatan URBANINGRUM sehubungan dengan menerima
menempatkan, mentransfer, mengalihkan, hadiah atau janji terkait proses perencanaan
dan pelaksanaan pembangunan proyek Pusat
membelanjakan, membayarkan, menghibahkan,
Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga
menitipkan, membawa ke luar negeri, mengubah
Nasional (P3SON) di Desa Hambalang, Kecamatan
bentuk, menukarkan dengan mata uang atau
Citeureup, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat
surat berharga atau perbuatan lain atas harta dan proyek-proyek lainnya.
kekayaan yang diketahui atau patut diduganya
merupakan hasil tindak pidana dengan tujuan 24. Perkara TPPU atas nama terdakwa ANAS
menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul URBANINGRUM sehubungan dengan perbuatan
sumber, lokasi, peruntukkan, pengalihan hak- menempatkan, mentransfer, Mengalihkan,
hak atau kepemilikan yang sebenarnya atas harta membelanjakan, membayarkan, menghibahkan,
kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya menitipkan, membawa keluar negeri, mengubah
merupakan hasil tindak pidana korupsi. bentuk, menukarkan dengan mata uang atau
surat berharga atau perbuatan lain atas Harta
18. Perkara TPK atas nama terdakwa HERU Kekayaan yang diketahui atau patut diduganya
SULAKSONO sehubungan dengan proyek merupakan hasil tindak pidana korupsi dengan
pembangunan Dermaga Bongkar pada Kawasan tujuan menyembunyikan atau menyamarkan
Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang asal-usul harta kekayaan atau menyembunyikan
yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja atau menyamarkan asal-usul , sumber, lokasi,
Negara (APBN) TA 2006-2011. peruntukan, pengalihan hak-hak, atau kepemilikan
yang sebenarnya atas harta kekayaan yang
19. Perkara TPPU atas nama terdakwa HERU diketahui atau patut diduganya merupakan hasil
SULAKSONO sehubungan dengan menempatkan, tindak pidana korupsi.
mentransfer, mengalihkan, membelanjakan,
membayarkan, menghibahkan, menitipkan, 25. Perkara TPK atas nama terdakwa MUHTAR
mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang EPENDY sehubungan dengan sengaja mencegah,
dan atau menyembunyikan/menyamarkan asal- merintangi atau menggagalkan secara langsung
usul, sumber lokasi, kepemilikan harta kekayaan atau tidak langsung penyidikan, penuntutan
yang diketahui atau patut diduga merupakan hasil dan pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap
tindak pidana. tersangka dan terdakwa ataupun para saksi dalam
perkara korupsi dan dengan sengaja tidak memberi
20. Perkara TPK atas nama terdakwa RAMLAN keterangan atau memberi keterangan yang tidak
COMEL sehubungan dengan bersama-sama benar pada persidangan atas nama terdakwa M.
melakukan atau menyuruh melakukan atau turut Akil Mochtar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
serta melakukan terkait perbuatan Setya Budi Tejo Jakarta.
Cahyono yaitu menerima pemberian atau janji
terkait dengan penanganan perkara TPK mengenai 26. Perkara TPK atas nama terdakwa ROMI HERTON
penyimpangan dana bantuan sosial Pemerintah dan MASYITO sehubungan dengan memberi
Kota Bandung TA 2009-2010 di Pengadilan Tindak atau menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan
Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Bandung maksud untuk mempengaruhi putusan perkara
dan Pengadilan Tinggi Jawa Barat dengan terdakwa yang diserahkan kepadanya untuk diadili terkait
Rochman selaku mantan Bendahara Pengeluaran dengan sengketa pemilihan kepala daerah Kota
Sekretariat Daerah Kota Bandung dkk. Palembang di Mahkamah Konstitusi tahun 2013
dan dengan sengaja tidak memberikan keterangan
21. Perkara TPK atas nama terdakwa TAFSIR atau memberikan keterangan yang tidak benar
NURCHAMID sehubungan dengan pengadaan terkait dengan persidangan atas nama terdakwa M.
Laporan
Tahunan 2015

96
Akil Mochtar di persidangan Tindak Pidana Korupsi terkait dengan jual beli Gas Alam untuk Pembangkit
Jakarta. Listrik di Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura,
Jawa Timur dan proyek-proyek lainnnya.
27. Perkara TPK atas nama terdakwa DIDIK PURNOMO
sehubungan dengan pengadaan driving simulator 34. Perkara TPK atas nama terdakwa SYAEFUL JAMIL
roda dua (R2) dan roda empat (R4) pada Korps Lalu sehubungan dengan Pelaksanaan Tukar Guling
Lintas Mabes Polri TA.2011. tanah antara Pemerintah Kota Tegal dengan pihak
swasta pada tahun 2012.
28. Perkara TPK atas nama terdakwa ADE SWARA
dan NURLATIFAH sehubungan dengan pegawai 35. Perkara TPK atas nama terdakwa IKMAL JAYA
negeri/penyelenggara negara yang dengan maksud sehubungan dengan pelaksanaan tukar guling
menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara tanah antara Pemerintah Kota Tegal dengan pihak
melawan hukum atau dengan menyalahgunakan Swasta pada tahun 2012.
kekuasaannya memaksa seseorang memberikan
sesuatu terkait pengurusan izin Surat Persetujuan 36. Perkara TPK atas nama terdakwa WARYONO
Pemanfaatan Ruang (SPPR) atas nama PT. KARNO sehubungan dengan menerima hadiah
Tatar Kertabumi di Kabupaten Karawang dan atau janji terkait kegiatan pada Kementerian Energi
Perkara TPPU sehubungan dengan perbuatan dan Sumber Daya Mineral dan kegiatan lainnya
menempatkan, mentransfer, mengalihkan, dan Perkara TPK sehubungan dengan kegiatan
membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, Sosialisasi Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral
menitipkan, membawa ke luar negeri, mengubah Bahan Bakar Bersubsidi; Kegiatan Sepeda Sehat
bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat Dalam Rangka Sosialisasi Hemat Energi; dan
berharga atau perbuatan lain atas Harta Kekayaan Perawatan Gedung Kantor Sekretariat Jenderal di
yang diketahui atau patut diduganya merupakan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral TA
hasil tindak pidana korupsi dengan tujuan 2012.
menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul
37. Perkara TPK atas nama terdakwa SUROSO ATMO
harta kekayaan.
MARTOYO sehubungan dengan penerimaan
29. Perkara TPK atas nama terdakwa IR. A. BAMBANG sesuatu atau uang yang didua diberikan oleh
D sehubungan dengan memberi hadiah atau janji Direktur PT. Sugih Interjaya dkk terkait dengan
terkait dengan jual beli gas alam untuk pembangkit proyek pengadaan Tethra Ethyl Lead (TEL) di PT.
listrik di Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura, Pertamina (Persero) tahun 2004-2005.
Jawa Timur dan proyek-proyek lainnya yang
38. Perkara TPK atas nama terdakwa ZAINI ARONY
dilakukan oleh tersangka selaku Direktur Human
sehubungan dengan Proses Permohonan Izin
Resource Development PT Media Karya Sentosa
Pengembangan Kawasan Wisata di Lombok Barat
bersama dengan kawan-kawan.
Tahun 2010 s.d. 2012.
30. Perkara TPK atas nama terdakwa RAJA BONARAN
39. Perkara TPK atas nama terdakwa FUAD AMIN
SITUMEANG sehubungan dengan memberi atau
sehubungan dengan menerima hadiah atau janji
menjanjikan sesuatu kepada M. Akil Mochtar
terkait dengan jual beli gas alam untuk pembangkit
selaku Hakim Kostitusi dengan maksud untuk
listrik di Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura,
mempengaruhi putusan perkara sengketa
Jawa Timur dan Proyek-proyek lainnya dan
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten
Perkara TPK sehubungan dengan menerima
Tapanuli Tengah Tahun 2011.
hadiah atau janji terkait dengan jual beli gas alam
31. Perkara TPK atas nama terdakwa ANNAS untuk pembangkit listrik di Gresik dan Gili Timur
MAAMUN sehubungan dengan pegawai negeri atau Bangkalan Madura, Jawa Timur dan perbuatan
penyelenggara negara yang menerima pemberian penerimaan lainnya dan Perkara TPPU sehubungan
atau janji dengan maksud supaya pegawai negeri dengan perbuatan menempatkan, mentransfer,
atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau mengalihkan, membelanjakan, membayarkan,
tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar
bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan
Pengajuan Revisi Alih Fungsi Hutan di Provinsi mata uang atau surat berharga atau perbuatan
Riau Tahun 2014 kepada Kementerian Kehutanan. lain atas Harta Kekayaan yang diketahui atau
patut diduganya merupakan hasil tindak pidana
32. Perkara TPK atas nama terdakwa SUTAN korupsi dengan tujuan menyembunyikan atau
BHATOEGANA sehubungan dengan menerima menyamarkan asal-usul harta kekayaan.
hadiah atau janji terkait Penetapan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 40. Perkara TPK atas nama terdakwa BARNABAS
(APBN-P) Tahun Anggaran 2013 Kementerian SUEBU sehubungan dengan kegiatan Detail
Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) oleh Engineering Design (DED) PLTA sungai
Komisi VII DPR RI dan kegiatan lainnya. Memberamo dan sungai Urumuka Tahun 2009 dan
2010 di Provinsi Papua dan TPK dalam kegiatan
33. Perkara TPK atas nama terdakwa ABDUR ROUF Detail Engineering Design (DED) PLTA danau
sehubungan dengan menerima hadiah atau janji Sentani dan danau Paniai tahun 2008 di Provinsi
LAMPIRAN

97
Papua dan Perkara TPK sehubungan dengan Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (BANSOS),
kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan
Danau Sentani dan Danau Paniani Tahun Anggaran Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan
2008 di Provinsi Papua. Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH).

41. Perkara TPK atas nama terdakwa JANNES JOHAN


KARUBABA sehubungan dengan turut serta atau TAHAP KASASI
bersama-sama dengan Barbanas Suebu dalam Pada tahun 2015, perkara dalam proses upaya hukum
kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA kasasi adalah sejumlah 25 (dua puluh lima) perkara
Sungai Memberamo dan Sungai Urumuka tahun dalam proses kasasi dengan perincian 6 (enam) perkara
2009 dan 2010 di Provinsi Papua. telah diputuskan di tingkat kasasi dan 19 (sembilan
belas) perkara dalam proses kasasi, yaitu:
42. Perkara TPK atas nama terdakwa LA MUSI DIDI
sehubungan dengan kegiatan Detail Engineering
Design (DED) PLTA sungai Memberamo dan sungai 1. Perkara TPK atas nama terdakwa SURUNG
Urumuka tahun 2009 dan 2010 di Provinsi Papua PANJAITAN sehubungan dengan memberi atau
dan TPK dalam kegiatan Detail Engineering Design menjanjikan sesuatu kepada Penyelenggara
(DED) PLTA Danau Sentani dan Danau Paniai Negara untuk mendapatkan proyek yang terkait
Tahun 2008 di Provinsi Papua dan Perkara TPK dengan dana Bantuan Daerah Bawahan (BDB)
sehubungan dengan kegiatan Detail Engineering dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara kepada
Design (DED) PLTA Danau Sentani dan Danau Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal yang
Paniani Tahun Anggaran 2008 di Provinsi Papua. bersumber dari APBD Provinsi Sumatera Utara
Tahun Anggaran 2003.
43. Perkara TPK atas nama terdakwa ADRIANSYAH
sehubungan dengan penerimaan hadiah terkait 2. Perkara TPK atas nama terdakwa ASMADINATA
dengan kegiatan usaha PT. Mitra Maju Sukses sehubungan dengan bersama-sama melakukan
dan/atau Group di Wilayah Kabupaten Tanah Laut atau turut serta melakukan terkait perbuatan
Provinsi Kalimantan Selatan. Kartini Juliana M Marpaung, yaitu menerima
pemberian atau hadiah atau janji terkait dengan
44. Perkara TPK atas nama terdakwa MULYA A penanganan perkara tindak pidana korupsi dalam
HASJMY sehubungan dengan pelaksanaan penyimpangan anggaran pemeliharaan mobil dinas
pengadaan peralatan medik dari sisa dana Sekretariat DPRD Kab. Grobokan Tahun Anggaran
pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin 2006-2008 atas nama terdakwa Muhammad Yaeni
dalam rangka wabah flu burung (Avian Influenza) di Pengadilan Tipikor pada PN. Semarang.
pada Dirjen Bina Pelayanan Medik Departemen
Kesehatan dan dalam pelaksanaan pengadaan 3. Perkara TPK atas nama terdakwa PRAGSONO
peralatan kesehatan penanganan wabah flu burung sehubungan dengan bersama-sama melakukan
(Avian Influenza) dana APBN-P Sekretariat Dirjen atau turut serta melakukan terkait perbuatan
Bina Pelayanan Medik Depkes TA 2006. Kartini Juliana M Marpaung, yaitu menerima
pemberian atau hadiah atau janji terkait dengan
45. Perkara TPK atas nama terdakwa RIZAL ABDULLAH penanganan perkara tindak pidana korupsi dalam
sehubungan dengan Kegiatan Pembangunan penyimpangan anggaran pemeliharaan mobil dinas
Wisma Atlet dan Gedung Serbaguna Pemerintah
Sekretariat DPRD Kab. Grobokan Tahun Anggaran
Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2010-2011.
2006-2008 atas nama terdakwa Muhammad Yaeni
46. Perkara TPK atas nama terdakwa SYAMSIR di Pengadilan Tipikor pada PN. Semarang.
YUSFAN sehubungan dengan menerima 4. Perkara TPK atas nama terdakwa AHMAD JAUHARI
pemberian atau janji terkait dengan penanganan sehubungan dengan pengadaan pekerjaan
perkara permohonan pengujian kewenangan penggandaan Kitab Suci Al - Quran yang dananya
Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan
dari APBN-P Tahun 2011 dan APBN Tahun 2012
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang
pada Direktorat Bimas Islam Kementerian Agama
Administrasi Pemerintahan atas Penyelidikan
RI.
tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi
Dana Bantuan Sosial (BANSOS), Bantuan Daerah 5. Perkara TPK atas nama terdakwa IKE WIJAYANTO
Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah sehubungan dengan menerima pemberian hadiah/
(BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil janji padahal diketahui atau patut diketahui
(DBH), dan Perkara TPK sehubungan dengan bahwa hadiah/janji tersebut diberikan untuk
bersama-sama memberi atau menjanjikan sesuatu menggerakkan agar melakukan atau tidak
berupa uang kepada Majelis Hakim dan Panitera melakukan sesuatu dalam jabatannya, yang
Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan bertentangan dengan kewajibannya dan atau
Sumatera Utara terkait permohonan pengujian Pegawai negeri/Penyelenggara Negara yang pada
kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara waktu menjalankan tugas, meminta, menerima,
sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun
atau memotong pembayaran kepada Pegawai
2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas
Negeri/Penyelenggara Negara yang lain atau
Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak
Laporan
Tahunan 2015

98
kepada Kas Umum, seolah-olah Pegawai Negeri/ lain atas harta kekayaan yang diketahui atau
Penyelenggara Negara yang lain atau Kas Umum patut diduganya hasil TPK dengan tujuan
tersebut mempunyai utang kepadanya, padahal menyembunyikan, menyamarkan asal-usul
diketahui bahwa hal tersebut bukan merupakan harta kekayaan dan atau menyembunyikan
utang. atau menyamarkan asal-usul , sumber, lokasi,
peruntukan, pengalihan hak-hak atau kepemilikan
6. Perkara TPK atas nama terdakwa ANDI ALIFIAN
yg sebenarnya atas harta kekayaan yang
MALLARANGENG sehubungan dengan
diketahuinya atau patut diduganya merupakan
pembangunan/pengadaan/peningkatan sarana
hasil TPK.
dan prasarana olahraga di Hambalang TA 2010-
2012. 13. Perkara TPK atas nama terdakwa RATU ATUT
CHOSIYAH sehubungan dengan memberi atau
7. Perkara TPK atas nama terdakwa TUBAGUS
menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan
CHAERI WARDANA CHASAN sehubungan
maksud untuk mempengaruhi putusan perkara
dengan memberi sesuatu kepada hakim dengan
yang diserahkan kepadanya untuk diadili berkaitan
maksud untuk mempengaruhi putusan perkara
dengan penanganan perkara sengketa Pemilihan
yang diserahkan kepadanya untuk diadili berkaitan
Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Lebak, Provinsi
dengan penanganan perkara sengketa Pemilihan
Banten Tahun 2013 di Mahkamah Konstitusi
Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Lebak, Provinsi
Republik Indonesia.
Banten Tahun 2013 di Mahkamah Konstitusi
Republik Indonesia. 14. Perkara TPK atas nama terdakwa TEUKU BAGUS
MOKHAMAD NOOR sehubungan dengan Proyek
8. Perkara TPK atas nama terdakwa SUSI TUR
Pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan dan
ANDYANI sehubungan dengan turut serta atau
Sokelah Olahraga Nasional (P3SON) di Hambalang
membantu menerima hadiah atau janji oleh hakim
TA 2010-2012.
berkaitan dengan penanganan perkara sengketa
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten 15. Perkara TPK atas nama terdakwa ANAS
Lebak, Provinsi Banten Tahun 2013 di Mahkamah URBANINGRUM sehubungan dengan menerima
Konstitusi Republik Indonesia, padahal diketahui hadiah atau janji terkait proses perencanaan
atau Patut diduga bahwa hadiah atau janji tersebut dan pelaksanaan pembangunan proyek Pusat
diberikan untuk mempengaruhi putusan perkara Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga
yang diserahkan kepadanya untuk diadili. Nasional (P3SON) di Desa Hambalang, Kecamatan
Citeureup, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat
9. Perkara TPK atas nama terdakwa M. AKIL
dan proyek-proyek lainnya.
MOCHTAR sehubungan dengan menerima
hadiah atau janji oleh Hakim berkaitan dengan 16. Perkara TPPU atas nama terdakwa ANAS
penanganan perkara sengketa Pemilihan Kepala URBANINGRUM sehubungan dengan perbuatan
Daerah (Pilkada) Kabupaten Gunung Mas Provinsi menempatkan, mentransfer, Mengalihkan,
Kalimantan Tengah 2013 di Mahkamah Konstitusi membelanjakan, membayarkan, menghibahkan,
RI. menitipkan, membawa keluar negeri, mengubah
bentuk, menukarkan dengan mata uang atau
10. Perkara TPK atas nama terdakwa M. AKIL
surat berharga atau perbuatan lain atas harta
MOCHTAR sehubungan dengan menerima
kekayaan yang diketahui atau patut diduganya
hadiah atau janji oleh Hakim berkaitan dengan
merupakan hasil tindak pidana korupsi dengan
penanganan perkara sengketa Pemilihan Kepala
tujuan menyembunyikan atau menyamarkan
Daerah (Pilkada) Kabupaten Lebak Provinsi Banten
asal-usul harta kekayaan atau menyembunyikan
2013 di Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia.
atau menyamarkan asal-usul , sumber, lokasi,
11. Perkara TPK atas nama terdakwa M. AKIL peruntukan, pengalihan hak-hak, atau kepemilikan
MOCHTAR sehubungan dengan menerima hadiah yang sebenarnya atas harta kekayaan yang
atau janji oleh Hakim berkaitan dengan penanganan diketahui atau patut diduganya merupakan hasil
perkara yang berada di lingkup kewenangan tindak pidana korupsi.
Mahkamah Konstitusi RI untuk mengadili, padahal
17. Perkara TPK atas nama terdakwa BUDI MULYA
diketahui atau patut diduga bahwa hadiah atau janji
sehubungan dengan pemberian FPJP (Fasilitas
tersebut diberikan untuk mempengaruhi putusan
Pendanaan Jangka Pendek) dan Penetapan Bank
perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili,
Century sebagai bank gagal berdampak sistemik.
dan atau penerimaan gratifikasi.
18. Perkara TPK atas nama terdakwa F.X. YOHAN YAP
12. Perkara TPPU atas nama terdakwa M. AKIL
ALS YOHAN sehubungan dengan memberi atau
MOCHTAR sehubungan dengan hubungannya
menjanjikan sesuatu kepada Pegawai Negeri atau
dengan perbuatan menempatkan, mentransfer,
Penyelenggara Negara, terkait dengan pemberian
mengalihkan, membelanjakan, membayarkan,
Rekomendasi Tukar Menukar Kawasan Hutan di
menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar
Kabupaten Bogor atas nama PT Bukit Jonggol Asri.
negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan
mata uang atau surat berharga atau perbuatan
LAMPIRAN

99
19. Perkara TPK atas nama terdakwa NY. PASTI atau janji dengan maksud supaya pegawai negeri
SEREFINA SINAGA sehubungan dengan bersama- atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau
sama melakukan atau menyuruh melakukan atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang
turut serta melakukan terkait perbuatan Setya Budi bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan
Tejo Cahyono yaitu menerima pemberian atau janji Pengajuan Revisi Alih Fungsi Hutan di Provinsi
terkait dengan penanganan perkara banding TPK Riau Tahun 2014 kepada kementerian Kehutanan.
mengenai penyimpangan dana bantuan sosial
25. Perkara TPK atas nama terdakwa ABDUR ROUF
Pemerintah Kota Bandung TA 2009-2010 di
sehubungan dengan menerima hadiah atau janji
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan
terkait dengan jual beli Gas Alam untuk Pembangkit
Negeri Bandung dan Pengadilan Tinggi Jawa
Listrik di Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura,
Barat dengan terdakwa Rochman selaku mantan
Jawa Timur dan proyek-proyek lainnya.
Bendahara Pengeluaran Sekretariat Daerah Kota
Bandung dkk.
PERKARA YANG BERKEKUATAN HUKUM
20. Perkara TPK atas nama terdakwa TAFSIR
NURCHAMID sehubungan dengan pengadaan
TETAP (INKRACHT VAN GEWIJSDE)
Perkara yang berkekuatan hukum tetap (inkracht van
dan instalasi infrastruktur IT Gedung Perpustakaan
gewijsde) tahun 2015 adalah sejumlah 37 (tiga puluh
Pusat Universitas Indonesia (UI) tahun 2010-2011.
tujuh) perkara, yaitu:
21. Perkara TPK atas nama terdakwa MUHTAR
1. Perkara TPK atas nama terdakwa AHMAD JAUHARI
EPENDY sehubungan dengan sengaja mencegah,
sehubungan dengan pengadaan pekerjaan
merintangi atau menggagalkan secara langsung
penggandaan Kitab Suci Al - Quran yang dananya
atau tidak langsung penyidikan, penuntutan
dari APBN-P Tahun 2011 dan APBN Tahun 2012
dan pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap
pada Direktorat Bimas Islam Kementerian Agama
tersangka dan terdakwa ataupun para saksi dalam
RI.
perkara korupsi dan dengan sengaja tidak memberi
keterangan atau memberi keterangan yang tidak 2. Perkara TPK atas nama terdakwa MAMAK
benar pada persidangan atas nama terdakwa M. JAMAKSARI sehubungan dengan pengadaan alat
Akil Mochtar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi kesehatan kedokteran umum Puskesmas Kota
Jakarta. Tanggerang Selatan APBD-P Tahun Anggaran
2012.
22. Perkara TPK atas nama terdakwa ADE SWARA
dan NURLATIFAH sehubungan dengan pegawai 3. Perkara TPK atas nama terdakwa IKE WIJAYANTO
negeri/penyelenggara negara yang dengan maksud sehubungan dengan menerima pemberian hadiah/
menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara janji padahal diketahui atau patut diketahui
melawan hukum atau dengan menyalahgunakan bahwa hadiah/janji tersebut diberikan untuk
kekuasaannya memaksa seseorang memberikan menggerakkan agar melakukan atau tidak
sesuatu terkait pengurusan izin Surat Persetujuan melakukan sesuatu dalam jabatannya, yang
Pemanfaatan Ruang (SPPR) atas nama PT. bertentangan dengan kewajibannya dan atau
Tatar Kertabumi di Kabupaten Karawang dan Pegawai negeri/Penyelenggara Negara yang pada
Perkara TPPU sehubungan dengan perbuatan waktu menjalankan tugas, meminta, menerima,
menempatkan, mentransfer, mengalihkan, atau memotong pembayaran kepada Pegawai
membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, Negeri/Penyelenggara Negara yang lain atau
menitipkan, membawa ke luar negeri, mengubah kepada Kas Umum, seolah-olah Pegawai Negeri/
bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat Penyelenggara Negara yang lain atau Kas Umum
berharga atau perbuatan lain atas harta kekayaan tersebut mempunyai utang kepadanya, padahal
yang diketahui atau patut diduganya merupakan diketahui bahwa hal tersebut bukan merupakan
hasil tindak pidana korupsi dengan tujuan utang.
menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul
4. Perkara TPK atas nama terdakwa RATU ATUT
harta kekayaan.
CHOSIYAH sehubungan dengan memberi atau
23. Perkara TPK atas nama terdakwa IR. A. BAMBANG menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan
D sehubungan dengan memberi hadiah atau janji maksud untuk mempengaruhi putusan perkara
terkait dengan jual beli gas alam untuk pembangkit yang diserahkan kepadanya untuk diadili berkaitan
listrik di Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura, dengan penanganan perkara sengketa Pemilihan
Jawa Timur dan proyek-proyek lainnya yang Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Lebak, Provinsi
dilakukan oleh tersangka selaku Direktur Human Banten Tahun 2013 di Mahkamah Konstitusi
Resource Development PT Media Karya Sentosa Republik Indonesia.
bersama dengan kawan-kawan.
5. Perkara TPK atas nama terdakwa M. AKIL
24. Perkara TPK atas nama terdakwa ANNAS MOCHTAR sehubungan dengan menerima
MAAMUN sehubungan dengan pegawai negeri atau hadiah atau janji oleh Hakim berkaitan dengan
penyelenggara negara yang menerima pemberian penanganan perkara sengketa Pemilihan Kepala
Laporan
Tahunan 2015

100
Daerah (Pilkada) Kabupaten Gunung Mas Provinsi atau penyelenggara negara dengan maksud
Kalimantan Tengah 2013 di Mahkamah Konstitusi supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara
RI; Perkara TPK atas nama terdakwa M. AKIL tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu
MOCHTAR sehubungan dengan menerima dalam jabatannya, yang bertentangan dengan
hadiah atau janji oleh Hakim berkaitan dengan kewajibannya terkait dengan Pengajuan Revisi Alih
penanganan perkara sengketa Pemilihan Kepala Fungsi Hutan di Provinsi Riau Tahun 2014 kepada
Daerah (Pilkada) Kabupaten Lebak Provinsi Kementerian Kehutanan.
Banten 2013 di Mahkamah Konstitusi Republik
9. Perkara TPK atas nama terdakwa SYAHRUL RAJA
Indonesia; Perkara TPK atas nama terdakwa M.
SEMPURNAJAYA sehubungan dengan memberi
AKIL MOCHTAR sehubungan dengan menerima
atau menjanjikan sesuatu kepada Pegawai Negeri
hadiah atau janji oleh Hakim berkaitan dengan
atau Penyelenggara Negara, terkait dengan
penanganan perkara yang berada di lingkup
pemberian Rekomendasi Tukar Menukar Kawasan
kewenangan Mahkamah Konstitusi RI untuk
Hutan di Kabupaten Bogor atas nama PT Bukit
mengadili, padahal diketahui atau patut diduga
Jonggol Asri; Perkara TPK sehubungan dengan
bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan untuk
penerimaan hadiah atau janji terkait penanganan
mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan
perkara investasi di CV. Gold Aset/PT. Axo
kepadanya untuk diadili, dan atau penerimaan
Capital Futures dan atau terkait jabatan Kepala
gratifikasi; Perkara TPK atas nama terdakwa M.
Bappebti, dan Perkara TPPU atas nama terdakwa
AKIL MOCHTAR sehubungan dengan menerima
SYAHRUL RAJA SEMPURNAJAYA sehubungan
hadiah atau janji dalam jabatannya selaku Hakim
dengan perbuatan menempatkan, mentransfer,
berkaitan dengan penanganan perkara sengketa
mengalihkan, membelanjakan, membayarkan,
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kab. Gunung
menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar
Mas Prov. Kalimantan Tengah dan Kab. Lebak Prov.
negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan
Banten Tahun 2013 dan penanganan perkara lain
mata uang atau surat berharga atau perbuatan
yang berada di lingkup kewenangan Mahkamah
lain atas harta kekayaan yang diketahui atau patut
Konstitusi Republik Indonesia, padahal patut
diduganya merupakan hasil tindak pidana dengan
diketahui atau patut diduga bahwa hadiah atau janji
tujuan menyembunyikan atau menyamarkan asal-
tersebut diberikan untuk mempengaruhi putusan
usul sumber, lokasi, peruntukkan, pengalihan hak-
perkara yang diserahkan dan diduga melakukan
hak atau kepemilikan yang sebenarnya atas harta
tindak pidana pencucian uang sehubungan dengan
kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya
perbuatan menempatkan, mentransfer, mengubah
merupakan hasil tindak pidana korupsi.
bentuk, atau menyembunyikan/ menyamarkan
asal-usul, sumber, lokasi, kepemilikan, 10. Perkara TPK atas nama terdakwa RAMLAN
atau perbuatan menerima atau menguasai COMEL sehubungan dengan bersama-sama
penempatan, pentransferan, pembayaran, atau melakukan atau menyuruh melakukan atau turut
menggunakanharta kekayaan yang diketahui, atau serta melakukan terkait perbuatan Setya Budi Tejo
patut diduga merupakan hasil tindak pidana. Cahyono yaitu menerima pemberian atau janji
terkait dengan penanganan perkara TPK mengenai
6. Perkara TPK atas nama terdakwa TUBAGUS
penyimpangan dana bantuan sosial Pemerintah
CHAERI WARDANA CHASAN sehubungan
Kota Bandung TA 2009-2010 di Pengadilan Tindak
dengan memberi sesuatu kepada hakim dengan
Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Bandung
maksud untuk mempengaruhi putusan perkara
dan Pengadilan Tinggi Jawa Barat dengan terdakwa
yang diserahkan kepadanya untuk diadili berkaitan
Rochman selaku mantan Bendahara Pengeluaran
dengan penanganan perkara sengketa Pemilihan
Sekretariat Daerah Kota Bandung dkk.
Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Lebak, Provinsi
Banten Tahun 2013 di makamah Konstitusi 11. Perkara TPK atas nama terdakwa F.X. YOHAN YAP
Republik Indonesia. ALS YOHAN sehubungan dengan memberi atau
menjanjikan sesuatu kepada Pegawai Negeri atau
7. Perkara TPK atas nama terdakwa SUSI TUR
Penyelenggara Negara, terkait dengan pemberian
ANDYANI sehubungan dengan turut serta atau
Rekomendasi Tukar Menukar Kawasan Hutan di
membantu menerima hadiah atau janji oleh hakim
Kabupaten Bogor atas nama PT Bukit Jonggol Asri.
berkaitan dengan penanganan perkara sengketa
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten 12. Perkara TPK atas nama terdakwa RAMLAN
Lebak, Provinsi Banten Tahun 2013 di Mahkamah COMEL sehubungan dengan bersama-sama
Konstitusi Republik Indonesia, padahal diketahui melakukan atau menyuruh melakukan atau turut
atau Patut diduga bahwa hadiah atau janji tersebut serta melakukan terkait perbuatan Setya Budi Tejo
diberikan untuk mempengaruhi putusan perkara Cahyono yaitu menerima pemberian atau janji
yang diserahkan kepadanya untuk diadili. terkait dengan penanganan perkara TPK mengenai
penyimpangan dana bantuan sosial Pemerintah
8. Perkara TPK atas nama terdakwa GULAT MEDALI
Kota Bandung TA 2009-2010 di Pengadilan Tindak
EMAS MANURUNG sehubungan dengan memberi
Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Bandung
atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri
dan Pengadilan Tinggi Jawa Barat dengan terdakwa
LAMPIRAN

101
Rochman selaku mantan Bendahara Pengeluaran 21. Perkara TPK atas nama terdakwa KWEE CAHYADI
Sekretariat Daerah Kota Bandung dkk. KUMALA ALS SWIE TENG sehubungan dengan
memberi atau menjanjikan sesuatu kepada
13. Perkara TPK atas nama terdakwa MACHFUD
Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara
SUROSO sehubungan dengan Proyek Pembangunan
terkait pemberian Rekomendasi Tukar Menukar
Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga
Kawasan Hutan di Kabupaten Bogor atas nama PT.
Nasional (P3SON) di Hambalang TA 2010-2012.
Bukit Jonggol Asri dan dengan sengaja mencegah,
14. Perkara TPK atas nama terdakwa TEUKU BAGUS merintangi, atau menggagalkan secara langsung
MOKHAMAD NOOR sehubungan dengan Proyek atau tidak langsung penyidikan, penuntutan,
Pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan dan dan pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap
Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Hambalang tersangka dan terdakwa ataupun para saksi dalam
TA 2010-2012. perkara korupsi.
15. Perkara TPK atas nama terdakwa ANDI ALIFIAN 22. Perkara TPK atas nama terdakwa ROMI HERTON
MALLARANGENG sehubungan dengan dan MASYITO sehubungan dengan memberi
pembangunan/pengadaan/peningkatan sarana atau menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan
dan prasarana olahraga di Hambalang TA 2010- maksud untuk mempengaruhi putusan perkara
2012. yang diserahkan kepadanya untuk diadili terkait
16. Perkara TPK atas nama terdakwa BUDI MULYA dengan sengketa pemilihan kepala daerah Kota
sehubungan dengan pemberian FPJP (Fasilitas Palembang di Mahkamah Konstitusi tahun 2013
Pendanaan Jangka Pendek) dan Penetapan Bank dan dengan sengaja tidak memberikan keterangan
Century sebagai bank gagal berdampak sistemik. atau memberikan keterangan yang tidak benar
terkait dengan persidangan atas nama terdakwa M.
17. Perkara TPK atas nama terdakwa DIDIK PURNOMO Akil Mochtar di persidangan tindak pidana korupsi
sehubungan dengan pengadaan driving simulator Jakarta.
roda dua (R2) dan roda empat (R4) pada Korps Lalu
Lintas Mabes Polri TA.2011. 23. Perkara TPK atas nama terdakwa WILLY
SEBASTIAN LIM sehubungan dengan memberikan
18. Perkara TPK atas nama terdakwa RAJA BONARAN sesuatu atau uang kepada Direktur Pengolahan PT.
SITUMEANG sehubungan dengan memberi atau Pertamina Persero dan pihak lainnya terkait dengan
menjanjikan sesuatu kepada M. Akil Mochtar proyek Pengadaan Tethra Ethyl Lead (TEL) di PT.
selaku Hakim Kostitusi dengan maksud untuk Pertamina (Persero) tahun 2004-2005.
mempengaruhi putusan perkara sengketa
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten 24. Perkara TPK atas nama terdakwa MOCH BIHAR
Tapanuli Tengah Tahun 2011. SAKTI WIBOWO sehubungan dengan memberi
atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri
19. Perkara TPK atas nama terdakwa SURUNG atau penyelenggara negara terkait permintaan
PANJAITAN sehubungan dengan memberi atau izin Operasional PT. Indokliring Internasional
menjanjikan sesuatu kepada Penyelenggara yang dikeluarkan Badan Pengawas Perdagangan
Negara untuk mendapatkan proyek yang terkait Berjangka Komoditi (Bappebti).
dengan dana Bantuan Daerah Bawahan (BDB)
dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara kepada 25. Perkara TPK atas nama terdakwa SHERMAN
Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal yang RANA KRISNA sehubungan dengan memberi
bersumber dari APBD Provinsi Sumatera Utara atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri
Tahun Anggaran 2003. atau penyelenggara negara terkait permintaan
izin Operasional PT. Indokliring Internasional
20. Perkara TPPU atas nama terdakwa ANAS yang dikeluarkan Badan Pengawas Perdagangan
URBANINGRUM sehubungan dengan perbuatan Berjangka Komoditi (Bappebti).
menempatkan, mentransfer, Mengalihkan,
membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, 26. Perkara TPK atas nama terdakwa ANDREW
menitipkan, membawa keluar negeri, mengubah HIDAYAT sehubungan dengan pemberian hadiah
bentuk, menukarkan dengan mata uang atau terkait dengan kegiatan usaha PT. MITRA MAJU
surat berharga atau perbuatan lain atas harta SUKSES dan Group di wilayah Kabupaten Tanah
kekayaan yang diketahui atau patut diduganya Laut Provinsi Kalimantan Selatan.
merupakan hasil tindak pidana korupsi dengan 27. Perkara TPK atas nama terdakwa HASSAN WIDJAJA
tujuan menyembunyikan atau menyamarkan sehubungan dengan memberi atau menjanjikan
asal-usul harta kekayaan atau menyembunyikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara
atau menyamarkan asal-usul , sumber, lokasi, negara terkait permintaan izin Operasional PT.
peruntukan, pengalihan hak-hak, atau kepemilikan Indokliring Internasional yang dikeluarkan Badan
yang sebenarnya atas harta kekayaan yang Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi
diketahui atau patut diduganya merupakan hasil (Bappebti).
tindak pidana korupsi.
28. Perkara TPK atas nama terdakwa DADANG
PRIJATNA sehubungan dengan pengadaan alat
Laporan
Tahunan 2015

102
kesehatan Kedokteran Umum Puskesmas Kota Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten
Tangerang Selatan APBDP Tahun Anggaran 2012. Musi Banyuasin yang terkait dengan persetujuan
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ)
29. Perkara TPK atas nama terdakwa HERU
Kepala Daerah Musi Banyuasin Tahun Anggaran
SULAKSONO sehubungan dengan proyek
2014 dan pengesahan Anggaran Pendapatan dan
pembangunan Dermaga Bongkar pada Kawasan
Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin
Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang
Tahun Anggaran 2015.
yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN) TA 2006-2011 dan Perkara TPPU
sehubungan dengan menempatkan, mentransfer, EKSEKUSI
mengalihkan, membelanjakan, membayarkan,
menghibahkan, menitipkan, mengubah bentuk, Pelaksanaan putusan (eksekusi) tahun 2015
menukarkan dengan mata uang dan atau dilaksanakan sebanyak 38 (tiga puluh delapan) perkara
menyembunyikan/menyamarkan asal-usul , sebagai berikut:
sumber lokasi, kepemilikan harta kekayaan yang 1. Perkara TPK atas nama terpidana RAMADHANI
diketahui atau patut diduga merupakan hasil tindak ISMY sehubungan dengan pelaksanaan Proyek
pidana. Pembangunan Dermaga Bongkar pada Kawasan
30. Perkara TPK atas nama terdakwa TAFSIR Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang
NURCHAMID sehubungan dengan pengadaan yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja
dan instalasi infrastruktur IT Gedung Perpustakaan Negara (APBN) Tahun 2006-2011.
Pusat Universitas Indonesia (UI) tahun 2010-2011. 2. Putusan PN: Pidana penjara 6 (enam) tahun, denda
31. Perkara TPK atas nama terdakwa SYAEFUL JAMIL Rp200.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan dan Uang
sehubungan dengan Pelaksanaan Tukar Guling Pengganti Rp3.204.500.000.
tanah antara Pemerintah Kota Tegal dengan pihak 3. Perkara TPK atas nama terpidana AHMAD
swasta pada tahun 2012. JAUHARI sehubungan dengan pengadaan
32. Perkara TPK atas nama terdakwa IKMAL JAYA pekerjaan penggandaan Kitab Suci Al - Quran yang
sehubungan dengan pelaksanaan tukar guling dananya dari APBN-P Tahun 2011 dan APBN Tahun
tanah antara Pemerintah Kota Tegal dengan pihak 2012 pada Direktorat Bimas Islam Kementerian
Swasta pada tahun 2012. Agama RI.

33. Perkara TPK atas nama terdakwa BAMBANG Putusan MA: Pidana penjara 10 (sepuluh) tahun,
KARIYANTO dan ADAM MUNANDAR denda Rp200.000.000 subsidair 6 (enam) bulan
sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dan uang pengganti Rp100.000.000.
terkait dengan persetujuan Laporan Keterangan 4. Perkara TPK atas nama terpidana MAMAK
Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Musi JAMAKSARI sehubungan dengan pengadaan alat
Banyuasin Tahun Anggaran 2014 dan pengesahan kesehatan kedokteran umum Puskesmas Kota
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tanggerang Selatan APBD-P Tahun Anggaran
Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2015. 2012.
34. Perkara TPK atas nama terdakwa RUSLI SIBUA Putusan PN: Pidana penjara 4 (empat) tahun, denda
sehubungan dengan memberi atau menjanjikan Rp 250.000.000 subsidair 1 (satu) bulan dan uang
sesuatu kepada hakim dengan maksud untuk pengganti Rp37.500.000 subsidair 3 (tiga) bulan.
mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan
kepadanya untuk diadili terkait dengan sengketa 5. Perkara TPK atas nama terpidana IKE WIJAYANTO
pemilihan kepala daerah Kabupaten Pulau Morotai sehubungan dengan menerima pemberian hadiah/
di Mahkamah Konstitusi tahun 2011. janji padahal diketahui atau patut diketahui
bahwa hadiah/janji tersebut diberikan untuk
35. Perkara TPK atas nama terdakwa ADRIANSYAH menggerakkan agar melakukan atau tidak
sehubungan dengan penerimaan hadiah terkait melakukan sesuatu dalam jabatannya, yang
dengan kegiatan usaha PT. Mitra Maju Sukses bertentangan dengan kewajibannya dan atau
dan/atau Group di Wilayah Kabupaten Tanah Laut Pegawai negeri/Penyelenggara Negara yang pada
Provinsi Kalimantan Selatan. waktu menjalankan tugas, meminta, menerima,
36. Perkara TPK atas nama terdakwa JANNES JOHAN atau memotong pembayaran kepada Pegawai
KARUBABA sehubungan dengan turut serta atau Negeri/Penyelenggara Negara yang lain atau
bersama-sama dengan Barbanas Suebu dalam kepada Kas Umum, seolah-olah Pegawai Negeri/
kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA Penyelenggara Negara yang lain atau Kas Umum
Sungai Memberamo dan Sungai Urumuka tahun tersebut mempunyai utang kepadanya, padahal
2009 dan 2010 di Provinsi Papua. diketahui bahwa hal tersebut bukan merupakan
utang.
37. Perkara TPK atas nama terdakwa SYAMSUDDIN
FEI dan FAISYAR sehubungan dengan pemberian Putusan MA: Pidana penjara 10 (sepuluh) tahun dan
hadiah atau janji kepada Anggota Dewan denda Rp200.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan.
LAMPIRAN

103
6. Perkara TPK atas nama terpidana RATU ATUT perbuatan menempatkan, mentransfer, mengubah
CHOSIYAH sehubungan dengan memberi atau bentuk, atau menyembunyikan/ menyamarkan
menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan asal-usul, sumber, lokasi, kepemilikan, atau
maksud untuk mempengaruhi putusan perkara perbuatan menerima atau menguasai penempatan,
yang diserahkan kepadanya untuk diadili berkaitan pentransferan, pembayaran, atau menggunakan
dengan penanganan perkara sengketa Pemilihan harta kekayaan yang diketahui, atau patut diduga
Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Lebak, Provinsi merupakan hasil tindak pidana.
Banten Tahun 2013 di Mahkamah Konstitusi
Putusan MA: Pidana penjara seumur hidup.
Republik Indonesia.
9. Perkara TPK atas nama terpidana TUBAGUS
Putusan MA: Pidana penjara 7 (tujuh) tahun dan
CHAERI WARDANA CHASAN sehubungan
denda Rp200.000.000 subsidair 6 (enam) bulan
dengan memberi sesuatu kepada hakim dengan
kurungan.
maksud untuk mempengaruhi putusan perkara
7. Perkara TPK atas nama terpidana GULAT MEDALI yang diserahkan kepadanya untuk diadili berkaitan
EMAS MANURUNG sehubungan dengan memberi dengan penanganan perkara sengketa Pemilihan
atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Lebak, Provinsi
atau penyelenggara negara dengan maksud Banten Tahun 2013 di makamah Konstitusi
supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara Republik Indonesia.
tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu
Putusan MA: Pidana penjara 7 (tujuh) tahun dan
dalam jabatannya, yang bertentangan dengan
denda Rp200.000.000 subsidair 6 (enam) bulan
kewajibannya terkait dengan Pengajuan Revisi Alih
kurungan.
Fungsi Hutan di Provinsi Riau Tahun 2014 kepada
Kementerian Kehutanan. 10. Perkara TPK atas nama terpidana SUSI TUR
ANDYANI sehubungan dengan turut serta atau
Putusan PN: Pidana penjara 3 (tiga) tahun dan
membantu menerima hadiah atau janji oleh hakim
denda Rp100.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan
berkaitan dengan penanganan perkara sengketa
kurungan.
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten
8. Perkara TPK atas nama terpidana M. AKIL Lebak, Provinsi Banten Tahun 2013 di Mahkamah
MOCHTAR sehubungan dengan menerima Konstitusi Republik Indonesia, padahal diketahui
hadiah atau janji oleh Hakim berkaitan dengan atau Patut diduga bahwa hadiah atau janji tersebut
penanganan perkara sengketa Pemilihan Kepala diberikan untuk mempengaruhi putusan perkara
Daerah (Pilkada) Kabupaten Gunung Mas Provinsi yang diserahkan kepadanya untuk diadili.
Kalimantan Tengah 2013 di Mahkamah Konstitusi
Putusan MA: Pidana penjara 7 (tujuh) tahun dan
RI; Perkara TPK atas nama terdakwa M. AKIL
denda Rp200.000.000 subsidair 6 (enam) bulan
MOCHTAR sehubungan dengan menerima
kurungan.
hadiah atau janji oleh Hakim berkaitan dengan
penanganan perkara sengketa Pemilihan Kepala 11. Perkara TPK atas nama terpidana F.X. YOHAN YAP
Daerah (Pilkada) Kabupaten Lebak Provinsi alias YOHAN sehubungan dengan memberi atau
Banten 2013 di Mahkamah Konstitusi Republik menjanjikan sesuatu kepada Pegawai Negeri atau
Indonesia; Perkara TPK atas nama terdakwa M. Penyelenggara Negara, terkait dengan pemberian
AKIL MOCHTAR sehubungan dengan menerima Rekomendasi Tukar Menukar Kawasan Hutan di
hadiah atau janji oleh Hakim berkaitan dengan Kabupaten Bogor atas nama PT. Bukit Jonggol Asri.
penanganan perkara yang berada di lingkup Putusan MA: Pidana penjara 5 (lima) tahun dan
kewenangan Mahkamah Konstitusi RI untuk denda Rp250.000.000 subsidair 6 (enam) bulan
mengadili, padahal diketahui atau patut diduga kurungan.
bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan untuk
mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan 12. Perkara TPK atas nama terpidana RAMLAN
kepadanya untuk diadili, dan atau penerimaan COMEL sehubungan dengan bersama-sama
gratifikasi; Perkara TPK atas nama terdakwa M. melakukan atau menyuruh melakukan atau turut
AKIL MOCHTAR sehubungan dengan menerima serta melakukan terkait perbuatan Setya Budi Tejo
hadiah atau janji dalam jabatannya selaku Hakim Cahyono yaitu menerima pemberian atau janji
berkaitan dengan penanganan perkara sengketa terkait dengan penanganan perkara TPK mengenai
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kab. Gunung penyimpangan dana bantuan sosial Pemerintah
Mas Prov. Kalimantan Tengah dan Kab. Lebak Prov. Kota Bandung TA 2009-2010 di Pengadilan Tindak
Banten Tahun 2013 dan penanganan perkara lain Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Bandung
yang berada di lingkup kewenangan Mahkamah dan Pengadilan Tinggi Jawa Barat dengan terdakwa
Konstitusi Republik Indonesia, padahal patut Rochman selaku mantan Bendahara Pengeluaran
diketahui atau patut diduga bahwa hadiah atau janji Sekretariat Daerah Kota Bandung dkk.
tersebut diberikan untuk mempengaruhi putusan Putusan PT: Pidana penjara 7 (tujuh) tahun dan
perkara yang diserahkan dan diduga melakukan denda Rp200.000.000 subsidair 1 (satu) bulan.
tindak pidana pencucian uang sehubungan dengan
Laporan
Tahunan 2015

104
13. Perkara TPK atas nama terpidana MACHFUD memberi atau menjanjikan sesuatu kepada
SUROSO sehubungan dengan Proyek Pembangunan Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara
Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga terkait pemberian Rekomendasi Tukar Menukar
Nasional (P3SON) di Hambalang TA 2010-2012. Kawasan Hutan di Kabupaten Bogor atas nama PT.
Bukit Jonggol Asri dan dengan sengaja mencegah,
Putusan PN: Pidana penjara 6 (enam) tahun dan
merintangi, atau menggagalkan secara langsung
denda Rp200.000.000 subsidair 3 (satu) bulan.
atau tidak langsung penyidikan, penuntutan,
14. Perkara TPK atas nama terpidana BUDI MULYA dan pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap
sehubungan dengan sehubungan dengan tersangka dan terdakwa ataupun para saksi dalam
pemberian FPJP (Fasilitas Pendanaan Jangka perkara korupsi.
Pendek) dan Penetapan Bank Century sebagai bank
Putusan MA: Pidana penjara 5 (lima) tahun dan
gagal berdampak sistemik.
denda Rp300.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan.
Putusan MA: Pidana penjara 15 (lima belas) tahun
20. Perkara TPK atas nama terpidana DIDIK PURNOMO
dan denda Rp1.000.000.000 subsidair 8 (delapan)
sehubungan dengan pengadaan driving simulator
bulan.
roda dua (R2) dan roda empat (R4) pada Korps Lalu
15. Perkara TPK atas nama terpidana TEUKU BAGUS Lintas Mabes Polri TA.2011.
MOKHAMAD NOOR sehubungan dengan Proyek
Putusan PN: Pidana penjara 5 (lima) tahun, denda
Pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan dan
Rp250.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan, serta uang
Sokelah Olahraga Nasional (P3SON) di Hambalang
pengganti Rp50.000.000.
TA 2010-2012.
Putusan MA: Pidana penjara 6 (enam) tahun dan 21. Perkara TPK atas nama terpidana ROMI HERTON
denda Rp300.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan. dan MASYITO sehubungan dengan memberi
atau menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan
16. Perkara TPK atas nama terpidana ANDI ALIFIAN
maksud untuk mempengaruhi putusan perkara
MALLARANGENG sehubungan dengan
yang diserahkan kepadanya untuk diadili terkait
pembangunan/pengadaan/peningkatan sarana
dengan sengketa pemilihan kepala daerah Kota
dan prasarana olahraga di Hambalang TA 2010-
Palembang di Mahkamah Konstitusi tahun 2013
2012.
dan dengan sengaja tidak memberikan keterangan
Putusan MA: Pidana penjara 4 (empat) tahun dan atau memberikan keterangan yang tidak benar
denda Rp200.000.000 subsidair 6 (enam) bulan. terkait dengan persidangan atas nama terdakwa M.
17. Perkara TPK atas nama terpidana SYAHRUL RAJA Akil Mochtar di persidangan tindak pidana korupsi
SEMPURNAJAYA sehubungan dengan penerimaan Jakarta.
hadiah atau janji terkait penanganan perkara Putusan PT:
investasi di CV. Gold Aset/PT. Axo Capital Futures. Terpidana I (ROMI HERTON) : Pidana penjara
7 (tujuh) tahun dan denda Rp200.000.000
Putusan PT: Pidana penjara 10 (tahun) dan denda subsidair 2 (dua) bulan.
Rp1.000.000.000 subsidair 8 (delapan) bulan.
Terpidana II (MASYITO) : Pidana penjara
18. Perkara TPK atas nama terpidana ANAS 5 (lima) tahun dan denda Rp200.000.000
URBANINGRUM sehubungan dengan perbuatan subsidair 2 (dua) bulan.
menempatkan, mentransfer, Mengalihkan,
membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, 22. Perkara TPK atas nama terpidana WILLY
menitipkan, membawa keluar negeri, mengubah SEBASTIAN LIM sehubungan dengan memberikan
bentuk, menukarkan dengan mata uang atau sesuatu atau uang kepada Direktur Pengolahan PT.
surat berharga atau perbuatan lain atas harta Pertamina Persero dan pihak lainnya terkait dengan
kekayaan yang diketahui atau patut diduganya proyek Pengadaan Tethra Ethyl Lead (TEL) di PT.
merupakan hasil tindak pidana korupsi dengan Pertamina (Persero) tahun 2004-2005.
tujuan menyembunyikan atau menyamarkan Putusan PN: Pidana penjara 3 (tiga) tahun dan
asal-usul harta kekayaan atau menyembunyikan denda Rp50.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan.
atau menyamarkan asal-usul, sumber, lokasi,
peruntukan, pengalihan hak-hak, atau kepemilikan 23. Perkara TPK atas nama terpidana MOCH BIHAR
yang sebenarnya atas harta kekayaan yang SAKTI WIBOWO sehubungan dengan memberi
diketahui atau patut diduganya merupakan hasil atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri
tindak pidana korupsi. atau penyelenggara negara terkait permintaan
izin Operasional PT. Indokliring Internasional
Putusan MA: Pidana penjara 14 (empat belas) yang dikeluarkan Badan Pengawas Perdagangan
tahun, denda Rp5.000.000.000 subsidair 1 (satu) Berjangka Komoditi (Bappebti).
tahun 4 (empat) bulan, serta uang pengganti
Rp57.592.330.580 dan USD.5.261.070. Putusan PN: Pidana penjara 3 (tiga) tahun dan
denda Rp100.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan.
19. Perkara TPK atas nama terpidana KWEE CAHYADI
KUMALA Als SWIE TENG sehubungan dengan
LAMPIRAN

105
24. Perkara TPK atas nama terpidana SHERMAN denda Rp200.000.000 subsidair 6 (enam) bulan.
RANA KRISNA sehubungan dengan memberi
atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri 30. Perkara TPK atas nama terpidana HERU
atau penyelenggara negara terkait permintaan SULAKSONO sehubungan dengan proyek
izin Operasional PT. Indokliring Internasional pembangunan Dermaga Bongkar pada Kawasan
yang dikeluarkan Badan Pengawas Perdagangan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang
Berjangka Komoditi (Bappebti). yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN) TA 2006-2011 dan Perkara TPPU
Putusan PN: Pidana penjara 3 (tiga) tahun 4 (empat) sehubungan dengan menempatkan, mentransfer,
bulan dan denda Rp150.000.000 subsidair 4 mengalihkan, membelanjakan, membayarkan,
(empat) bulan. menghibahkan, menitipkan, mengubah bentuk,
25. Perkara TPK atas nama terpidana ANDREW menukarkan dengan mata uang dan atau
HIDAYAT sehubungan dengan pemberian hadiah menyembunyikan/menyamarkan asal-usul,
terkait dengan kegiatan usaha PT. MITRA MAJU sumber lokasi, kepemilikan harta kekayaan yang
SUKSES dan Group di wilayah Kabupaten Tanah diketahui atau patut diduga merupakan hasil tindak
Laut Provinsi Kalimantan Selatan. pidana.
Putusan PN: Pidana Penjara 2 (dua) tahun dan Putusan MA: Pidana penjara 15 (lima belas) tahun
denda Rp200.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan. dan denda Rp5.000.000.000 subsidair 1 (satu)
tahun.
26. Perkara TPK atas nama terpidana RAJA BONARAN
SITUMEANG sehubungan dengan memberi atau 31. Perkara TPK atas nama terpidana SURUNG
menjanjikan sesuatu kepada M. Akil Mochtar PANJAITAN sehubungan dengan memberi atau
selaku Hakim Kostitusi dengan maksud untuk menjanjikan sesuatu kepada Penyelenggara
mempengaruhi putusan perkara sengketa Negara untuk mendapatkan proyek yang terkait
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten dengan dana Bantuan Daerah Bawahan (BDB)
Tapanuli Tengah Tahun 2011. dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara kepada
Putusan PN: Pidana penjara 4 (empat) tahun dan Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal yang
denda Rp200.000.000 subsidair 2 (dua) bulan. bersumber dari APBD Provinsi Sumatera Utara
Tahun Anggaran 2003.
27. Perkara TPK atas nama terpidana HASSAN
WIDJAJA sehubungan dengan memberi atau Putusan MA: Pidana penjara 1 (satu) tahun dan
menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri denda Rp50.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan.
atau penyelenggara negara terkait permintaan 32. Perkara TPK atas nama terpidana DADANG
izin Operasional PT. Indokliring Internasional PRIJATNA sehubungan dengan pengadaan alat
yang dikeluarkan Badan Pengawas Perdagangan kesehatan Kedokteran Umum Puskesmas Kota
Berjangka Komoditi (Bappebti). Tangerang Selatan APBDP Tahun Anggaran 2012.
Putusan PN: Pidana penjara 2 (dua) tahun dan Putusan PN: Pidana penjara 4 (empat) tahun, denda
denda Rp100.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan. Rp200.000.000 subsidair 1 (satu) bulan, dan uang
28. Perkara TPK atas nama terpidana NY. PASTI pengganti Rp103.500.000 subsidair 1 (satu) tahun.
SEREFINA SINAGA sehubungan dengan bersama- 33. Perkara TPK atas nama terpidana SYAMSUDDIN
sama melakukan atau menyuruh melakukan atau FEI sehubungan dengan pemberian hadiah atau
turut serta melakukan terkait perbuatan Setya Budi janji kepada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Tejo Cahyono yaitu menerima pemberian atau janji Daerah (DPRD) Kabupaten Musi Banyuasin yang
terkait dengan penanganan perkara banding TPK terkait dengan persetujuan Laporan Keterangan
mengenai penyimpangan dana bantuan sosial Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Musi
Pemerintah Kota Bandung TA 2009-2010 di Banyuasin Tahun Anggaran 2014 dan pengesahan
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Negeri Bandung dan Pengadilan Tinggi Jawa Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2015.
Barat dengan terdakwa Rochman selaku mantan
Bendahara Pengeluaran Sekretariat Daerah Kota Putusan PN: Pidana penjara 2 (dua) tahun 6 (enam)
Bandung dkk. bulan dan denda Rp50.000.000 subsidair 3 (tiga)
bulan.
Putusan MA: Pidana penjara 4 (empat) tahun dan
denda Rp200.000.000 subsidair 2 (dua) bulan. 34. Perkara TPK atas nama terpidana FAISYAR
sehubungan dengan pemberian hadiah atau
29. Perkara TPK atas nama terpidana TAFSIR janji kepada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
NURCHAMID sehubungan dengan pengadaan Daerah (DPRD) Kabupaten Musi Banyuasin yang
dan instalasi infrastruktur IT Gedung Perpustakaan terkait dengan persetujuan Laporan Keterangan
Pusat Universitas Indonesia (UI) tahun 2010-2011. Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Musi
Putusan MA: Pidana penjara 5 (lima) tahun dan Banyuasin Tahun Anggaran 2014 dan pengesahan
Laporan
Tahunan 2015

106
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 37. Perkara TPK atas nama terpidana ADRIANSYAH
Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2015. sehubungan dengan penerimaan hadiah terkait
dengan kegiatan usaha PT. Mitra Maju Sukses
Putusan PN: Pidana penjara 2 (dua) tahun 6 (enam)
dan/atau Group di Wilayah Kabupaten Tanah Laut
bulan dan denda Rp50.000.000 subsidair 3 (tiga)
Provinsi Kalimantan Selatan.
bulan.
Putusan PN: Pidana penjara 3 (tiga) tahun dan
35. Perkara TPK atas nama terpidana BAMBANG denda Rp100.000.000 subsidair 1 (satu) bulan.
KARIYANTO sehubungan dengan menerima
hadiah atau janji terkait dengan persetujuan 38. Perkara TPK atas nama terpidana JANNES JOHAN
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) KARUBABA sehubungan dengan turut serta atau
Kepala Daerah Musi Banyuasin Tahun Anggaran bersama-sama dengan Barbanas Suebu dalam
2014 dan pengesahan Anggaran Pendapatan dan kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA
Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin Sungai Memberamo dan Sungai Urumuka tahun
Tahun Anggaran 2015. 2009 dan 2010 di Provinsi Papua.

Putusan PN: Pidana penjara 5 (lima) tahun dan Putusan PN: Pidana penjara 5 (lima) tahun dan
denda Rp200.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan. denda Rp150.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan.

36. Perkara TPK atas nama terpidana ADAM 39. Perkara TPK atas nama terpidana RUSLI SIBUA
MUNANDAR sehubungan dengan menerima sehubungan dengan memberi atau menjanjikan
hadiah atau janji terkait dengan persetujuan sesuatu kepada hakim dengan maksud untuk
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan
Kepala Daerah Musi Banyuasin Tahun Anggaran kepadanya untuk diadili terkait dengan sengketa
2014 dan pengesahan Anggaran Pendapatan dan pemilihan kepala daerah Kabupaten Pulau Morotai
Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin di Mahkamah Konstitusi tahun 2011.
Tahun Anggaran 2015. Putusan PN: Pidana penjara 4 (empat) tahun dan
Putusan PN: Pidana penjara 4 (empat) tahun dan denda Rp150.000.000 subsidair 2 (dua) bulan.
denda Rp200.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan.

PENANGANAN PERKARA TPK PERKARA TPK BERDASARKAN JABATAN


TAHAP 2015 NO JABATAN 2015
Penyelidikan 87 1 Anggota DPR dan DPRD 19
Penyidikan 57 2 Kepala Lembaga/Kementerian 3
Penuntutan 62 3 Duta Besar
Inkracht 37 4 Komisioner
Eksekusi 38 5 Gubernur 4
6 Walikota/Bupati dan Wakil 4
7 Eselon I, II dan III 7
PERKARA TPK BERDASARKAN MODUS 8 Hakim 3
MODUS 2015 9 Swasta 18
Pengadaan Barang/Jasa 14 10 Lain-lain 5
Perizinan 1 JUMLAH 63
Penyuapan 38
Pungutan 1
Penyalahgunaan Anggaran 2
TPPU 1
Merintangi Proses KPK
JUMLAH 57
LAMPIRAN

107
PERKARA TPK BERDASARKAN INSTANSI PERKARA TPK BERDASARKAN WILAYAH
NO INSTANSI 2015 NO WILAYAH JUMLAH
1 DPR RI 3 1 Pemerintah Pusat 205
2 Kementerian/Lembaga 21 NAD (Nanggroe Aceh
3 BUMN/BUMD 5 2 Darussalam) 6
4 Komisi 3 Sumatera Utara 26
5 Pemerintah Provinsi 18 4 Sumatera Selatan 9
6 Pemkab/Pemkot 10 5 Riau dan Kepulauan Riau 32
JUMLAH 57 6 Bengkulu 7
7 DKI Jakarta 28
8 Banten 14
9 Jawa Barat 44
10 Jawa Tengah 18
11 Jawa Timur 12
12 Bali 4
13 Lampung 3
14 Kalimantan Selatan 1
15 Kalimantan Timur 11
16 Sulawesi Utara 5
17 Sulawesi Selatan 5
18 Sulawesi Tengah 5
19 NTB 7
20 NTT 2
21 Papua 15
22 Malaysia 6
23 Singapura 3
JUMLAH 468

3
21
5
0
PERKARA TPK
18 BERDASARKAN
10 INSTANSI
Laporan
Tahunan 2015

108
KOORDINASI DAN SUPERVISI PENINDAKAN
HASIL KOORDINASI PENERIMAAN SPDP

INSTANSI Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nov Des TOTAL
Kejaksaan 95 108 87 84 81 42 52 92 72 76 41 46 876
Kepolisian 13 28 25 21 9 18 18 12 21 14 13 4 196
Jumlah 108 136 112 105 90 60 70 104 93 90 54 50 1072

HASIL KOORDINASI PENANGANAN KASUS/ Kegiatan yang dikoordinasikan:


PERKARA koordinasi dengan penuntut umum
1. Dugaan TPK Pengembangan distribusi Kejaksaan Negeri Kutacane terkait
air minum, pekerjaan konstruksi jaringan fasilitasi keterangan ahli dari BPK RI dan
air bersih/iar minum di Kec. Manggis, Kemendagri pada persidangan di PN
Kec. Karangasem, Kec. Kubu, Kec. Abang Tipikor Banda Aceh. (Sprin.Gas-19/20-
Kabupaten Karangasem APBD TA 2009 25/01/2015 tanggal 26 Januari 2015).
dan TA 2010 atas nama terdakwa I Wayan Hasil koordinasi: Ahli dari BPK-RI telah
Arnawa. memberikan pendapat pada persidangan
Kegiatan yang dikoordinasikan: perkara a quo di PN Tipikor Banda Aceh.
Koordinasi dengan penuntut umum 4. Dugaan TPK dalam pencairan dan
kejaksaan negeri Amlapura terkait penggunaan belanja hibah yang berasal
fasilitasi keterangan ahli dari ITB pada dari APBD dan APBD Perubahan Kabupaten
persidangan di PN Tipikor Denpasar. Bantul Tahun Anggaran 2011 kepada KONI
(Sprin.Gas-01/20-25/01/2015 tanggal 6 Kabupaten Bantul yang diperuntukkan bagi
januari 2015). PERSIBA Kabupaten Bantul yang sedang
Hasil koordinasi: Ahli dari ITB telah dilaksanakan oleh Penyidik Kejaksaan
memberikan pendapat pada persidangan Tinggi Daerah Istimewa Yogyakarta.
perkara a quo di PN Tipikor Denpasar. Kegiatan yang dikoordinasikan: Gelar
2. Dugaan TPK pengembangan distribusi perkara perkembangan penyidikan
air minum, pekerjaan Konstruksi jaringan dengan hasil penyidik Kejati DIY
air bersih/air minum di Kec. Manggis, memerlukan fasilitasi ahli melalui
Kec. Karangasem, Kec. Kubu, Kec Abang Unit Koorsup KPK (Sprin.Gas-07/20-
Kabupaten Karangasem APBD TA 2009 25/01/2015 tanggal 14 Januari 2015).
dan TA 2010 atas nama terdakwa I Wayan Hasil koordinasi: Disimpulkan bahwa
Arnawa. Unit Koorsup akan memfasilitasi ahli
Kegiatan yang dikoordinasikan: yang diperlukan oleh Penyidik Kejati DIY.
koordinasi dengan penuntut umum 5. Dugaan TPK dalam pencairan dan
Kejaksaan Negeri Amlapura terkait penggunaan belanja hibah yang berasal
fasilitasi keterangan ahli dari LKPP pada dari APBD dan APBD Perubahan Kabupaten
persidangan di PN Tipikor Denpasar Bantul Tahun Anggaran 2011 kepada KONI
(Sprin.Gas-05/20-25/01/2015 tanggal 13 Kabupaten Bantul yang sedang dilaksanakan
Januari 2015). oleh Penyidik Kejaksaan Tinggi Daerah
Hasil Koordinasi Ahli dari LKPP telah Istimewa Yogyakarta.
memberikan pendapat pada persidangan Kegiatan yang dikoordinasikan:
perkara a quo di PN Tipikor Denpasar. Koordinasi dan memfasilitasi Penyidik
3. Dugaan TPK tugas pada persidangan perkara Kejati Daerah Istimewa Yogyakarta pada
tindak pidana korupsi penyalahgunaan dana kegiatan permintaan pendapat ahli dari
APBD Kab. Aceh Tenggara TA 2004-2006 Universitas Airlangga di Surabaya.
atas nama terdakwa H. Marthin Desky Bin H. Hasil koordinasi: Ahli dari Univ Airlangga
Satiboen Desky dan terdakwa MHD. Yusuf telah memberikan pendapat pada tingkat
Bin MHD. Syah. penyidikan.
LAMPIRAN

109
6. Dugaan TPK sehubungan dengan tersangka BP yang dilaksanakan oleh
pembangunan Puskesmas dan Rumah Sakit Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah.
Umum Daerah (RSUD) di Tangerang Selatan Kegiatan yang dikoordinasikan:
Tahun Anggaran 2011 atas nama tersangka Memfasilitasi pengambilan keterangan
D yang dilaksanakan oleh Kejagung RI. ahli keuangan daerah pada Ditjen BAKD
Kegiatan yang dikoordinasikan: Kemendagri atas nama Syariful Anwar
Memfasilitasi pemanggilan keterangan tanggal 27 Januari 2015.
ahli Teknis Struktur (FTSL-ITB) atas Hasil koordinasi: Ahli telah memberikan
nama Ivindra Pane tanggal 22 Januari keterangan Ahli dalam perkara a quo
2015. sebagaimana tertuang dalam Berita
Hasil koordinasi: Ahli telah memberikan Acara Pemeriksaan Ahli.
keterangan ahli dalam perkara a quo 11. Dugaan TPK dan TPPU sehubungan
sebagaimana tertuang dalam Berita dengan penyalahgunaan anggaran belanja
Acara Pemeriksaan Ahli. Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Tengah
7. Dugaan TPK sehubungan dengan Tahun Anggaran 2006 s.d 2011 atas nama
pembangunan Puskesmas dan Rumah Sakit tersangka BP yang dilaksanakan oleh
Umum Daerah (RSUD) di Tangerang Selatan Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah.
Tahun Anggaran 2011 atas nama tersangka Kegiatan yang dikoordinasikan:
D yang dilaksanakan oleh Kejagung RI. Memfasilitasi pemeriksaan saksi atas
Kegiatan yang dikoordinasikan: nama Med. Frans Santosa. EFMA, FACA,
Memfasilitasi pemanggilan keterangan FICA tanggal 28 Januari 2015.
ahli Teknis Arsitektur (SAPP-ITB) atas Hasil koordinasi: Ahli telah memberikan
nama Dewi Larasati tanggal 22 Januari keterangan Ahli dalam perkara a quo
2015. sebagaimana tertuang dalam Berita
Hasil koordinasi: Ahli telah memberikan Acara Pemeriksaan Ahli.
keterangan ahli dalam perkara a quo 12. Dugaan TPK dan TPPU sehubungan
sebagaimana tertuang dalam Berita dengan penyalahgunaan anggaran belanja
Acara Pemeriksaan Ahli. Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Tengah
8. Dugaan TPK sehubungan dengan Tahun Anggaran 2006 s.d 2011 atas nama
pembangunan Puskesmas dan Rumah Sakit tersangka BP yang dilaksanakan oleh
Umum Daerah (RSUD) di Tangerang Selatan Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah.
Tahun Anggaran 2011. Kegiatan yang dikoordinasikan:
Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi pemeriksaan saksi atas
Memfasilitasi pemeriksaan fisik oleh tim nama Mulyadi Tedjapranata tanggal 28
ahli teknis Arsitektur (FTSL-ITB) yang Januari 2015.
dilaksanakan oleh Penyidik Kejagung RI Hasil koordinasi: Ahli telah memberikan
tanggal 11-12 Desember 2014. keterangan Ahli dalam perkara a quo
Hasil koordinasi: Laporan Hasil sebagaimana tertuang dalam Berita
Pemeriksaan. Acara Pemeriksaan Ahli.
9. Dugaan TPK sehubungan dengan 13. Dugaan TPK sehubungan dengan alokasi
pembangunan Puskesmas dan Rumah Sakit penggunaan dan pengelolaan Dana DAK
Umum Daerah (RSUD) di Tangerang Selatan Tahun 2008 Bidang Pendidikan Kabupaten
Tahun Anggaran 2011. Tebo, Jambi atas nama tersangka D yang
Kegiatan yang dikoordinasikan: diinisiasi oleh KPK.
Memfasilitasi pemeriksaan cek fisik Kegiatan yang dikoordinasikan:
oleh tim ahli teknis Arsitektur (SAPP- Melakukan gelar perkara dengan
ITB) yang dilaksanakan oleh Penyidik Kejaksaan Tinggi Jambi, Kepolisian
Kejagung RI tanggal 12-13 Desember Daerah Jambi, BPKP Provinsi Jambi,
2014. Bareskrim Polri dan Kejagung RI tanggal
Hasil koordinasi: Laporan Hasil 2 Februari 2015.
Pemeriksaan. Hasil koordinasi: Hasil kesimpulan yang
10. Dugaan TPK dan TPPU sehubungan telah disepakati oleh para peserta rapat
dengan penyalahgunaan anggaran belanja gelar perkara.
Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Tengah 14. Dugaan TPK dan TPPU sehubungan
Tahun Anggaran 2006 s.d 2011 atas nama dengan penyalahgunaan anggaran belanja
Laporan
Tahunan 2015

110
Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Tengah 18. Dugaan TPK sehubungan dengan
Tahun Anggaran 2006 s.d 2011 atas nama pembangunan RSUD dr.Harjono Kabupaten
tersangka BP yang dilaksanakan oleh Ponorogo, yang dilaksanakan penyidikan
Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah. oleh Kepolisian Resort Ponorogo Jawa Timur.
Kegiatan yang dikoordinasikan: Kegiatan yang dikoordinasikan:
Memfasilitasi permintaan keterangan Memfasilitasi pemeriksaan saksi atas
ahli keuangan Negara atas nama Siswo nama Yulianis, tanggal 11 Desember
Sujanto tanggal 18 Februari 2015. 2014.
Hasil koordinasi: Ahli telah memberikan Hasil koordinasi: Saksi Yulianis telah
keterangan Ahli dalam perkara a quo memberikan keterangan sebagai Saksi
sebagaimana tertuang dalam Berita dalam perkara a quo sebagaimana
Acara Pemeriksaan Ahli. tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan
15. Dugaan TPK sehubungan dengan Saksi.
penyimpangan pembangunan Gedung 19. Dugaan TPK sehubungan dengan anggaran
Olahraga (GOR) Tahun Anggaran 2011/2012 penyertaan modal Pemerintah Kabupaten
dengan anggaran sebesar 7,5 Miliar yang Bengkalis Tahun Anggaran 2012 sebesar Rp.
dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Luwu 300 miliar kepada PT. Bumi Laksamana Jaya
Cq Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu atas untuk pembangunan pembangkit listrik di
nama Terdakwa Andi Musakkir. Desa Balai Pungut Kecamatan Pinggir dan
Kegiatan yang dikoordinasikan: Desa Buruk Bakul Kecamatan Bukit Batu
Memfasilitasi pemeriksaan ahli Kabupaten Bengkalis Atas nama tersangka
pengadaan dari LKPP atas nama Setya YA dan AS, oleh Penyidik Kejaksaan Negeri
Budi Arijanta untuk diperiksa di depan Bengkalis.
Pengadilan Tipikor pada PN Makassar Kegiatan yang dikoordinasikan:
tanggal 17 Februari 2015. Memfasilitasi pemeriksaan Ahli
Hasil koordinasi: Ahli dari LKPP telah Keuangan Negara atas nama Siswo
memberikan pendapat pada persidangan Sujanto, DEA tanggal 3 Februari 2015.
di depan Pengadilan Tipikor pada PN Hasil koordinasi: Ahli telah memberikan
Makassar. keterangan Ahli dalam perkara a quo
16. Dugaan TPK dan TPPU sehubungan dengan sebagaimana tertuang dalam Berita
tentang adanya pengelolaan Deposito di Acara Pemeriksaan Ahli.
Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Timur, 20. Dugaan TPK sehubungan dengan kegiatan
dengan tersangka AV, yang dilaksanakan pengadaan alat kesehatan, kedokteran dan
penyidikan oleh Kepolisian Daerah Maluku. KB pada program UKP RSUD dr. R. Soedjono
Kegiatan yang dikoordinasikan: Selong Kabupaten Lombok Tahun Anggaran
Memfasilitasi pemeriksaan Ahli TPPU 2008, oleh Penyidik Polda Nusa Tenggara
atas nama Muhammad Novian, tanggal 9 Barat.
Desember 2014. Kegiatan yang dikoordinasikan:
Hasil koordinasi: Ahli telah memberikan Memfasilitasi pemeriksaan Ahli
keterangan Ahli dalam perkara a quo Pengadaan barang dan Jasa dari LKPP
sebagaimana tertuang dalam Berita atas nama Emin Adhy Muhaemin tanggal
Acara Pemeriksaan Ahli. 13 Februari 2015.
17. Dugaan TPK dan TPPU sehubungan dengan Hasil koordinasi: Ahli telah memberikan
adanya pengelolaan Deposito di Pemerintah keterangan Ahli dalam perkara a quo
Kabupaten Seram Bagian Timur, dengan sebagaimana tertuang dalam Berita
tersangka AV, yang dilaksanakan penyidikan Acara Pemeriksaan Ahli.
oleh Kepolisian Daerah Maluku. 21. Dugaan TPK dan TPPU yang dilakukan oleh
Kegiatan yang dikoordinasikan: Achmad Amur (mantan Bupati Pulau Pisau)
Memfasilitasi pemeriksaan Ahli berdasarkan Surat Perintah Penyelidikan
Perbankan atas nama Endang Swasthika, Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung
tanggal 8 Desember 2014. RI Nomor: Print-20/F.2/01/2015 tanggal 20
Hasil koordinasi: Ahli telah memberikan Januari 2015.
keterangan Ahli dalam perkara a quo Kegiatan yang dikoordinasikan:
sebagaimana tertuang dalam Berita Memfasilitasi permintaan LHKPN atas
Acara Pemeriksaan Ahli. nama Achmad Amur (mantan Bupati
LAMPIRAN

111
Pulau Pisau). Koordinasi dan memfasilitasi Penyidik
Hasil koordinasi: Telah diberikan salinan Kejati Daerah Istimewa Yogyakarta
data LHKPN atas nama ACHMAD AMUR pada kegiatan permintaan pendapat ahli
(mantan Bupati Pulau Pisau) kepada dari Universitas Brawijaya di Malang
Jampidsus Kejaksaan RI melalui Surat (Springas-10/20-25/01/2015 tanggal 21
KPK RI Nomor: R-234/20-25/02/2015 Januari 2015).
tanggal 10 Februari 2015. Hasil yang dikoordinasikan: Ahli dari
22. Dugaan TPK sehubungan dengan Telah Universitas Brawijaya telah memberikan
diberikan salinan data LHKPN atas nama pendapat dalam Berita Acara
ACHMAD AMUR (mantan Bupati Pulau Pemeriksaan.
Pisau) kepada Jampidsus Kejaksaan RI 25. Dugaan TPK sehubungan dengan
melalui Surat KPK RI Nomor: R-234/20- penyimpangan (Mark Up) dalam pelaksanaan
25/02/2015 tanggal 10 Februari 2015. pekerjaan pengadaan alat kesehatan (alkes)
Kegiatan yang dikoordinasikan: pada RSUD Sawerigading Kota Palopo
Koordinasi dengan Ahli Perkapalan TA.2013 atas nama tersangka KRB, SKM
Institut Teknologi Sepuluh yang dilaksanakan oleh Kejaksaan Negeri
November (ITS) Surabaya atas nama Palopo.
Triwilaswandio tanggal 5 Februari Kegiatan yang dikoordinasikan:
2015, berdasarkan Surat Perintah Tugas Memfasilitasi pemeriksaan ahli
Deputi Bidang Penindakan Nomor: pengadaan dari LKPP atas nama M.
Sprintgas-23/20-25/02/2015 tanggal 3 Zikrullah pada 10 Maret 2015.
Februari 2015. Hasil koordinasi: Ahli telah memberikan
Hasil koordinasi: Ahli telah memberikan keterangan Ahli dalam perkara a quo
pendapat secara tertulis atas perhitungan sebagaimana tertuang dalam Berita
nilai fisik Kapal Cepat Halsel Ekspress-01 Acara Pemeriksaan Ahli.
yang pengadaannya dilakukan oleh 26. Dugaan TPK sehubungan dengan
Pemkab Halmahera Selatan tahun 2006. penyimpangan (mark up) dalam pelaksanaan
Hasil Koordinasi sebagaimana tertuang pekerjaan pengadaan alat kesehatan (alkes)
dalam Laporan Kegiatan Koordinasi pada RSUD Sawerigading Kota Palopo
Nomor: ND-18/25/02/2015 tanggal 10 TA.2013 atas nama tersangka KRB, SKM
Februari 2015. yang dilaksanakan oleh Kejaksaan Negeri
23. Dugaan TPK sehubungan dengan pencairan Palopo.
dan penggunaan belanja hibah yang berasal Kegiatan yang dikoordinasikan:
dari APBD dan APBD Perubahan Kabupaten Memfasilitasi pemeriksaan saksi pada 9
Bantul Tahun Anggaran 2011 kepada KONI Maret 2015
Kabupaten Bantul yang diperuntukkan bagi Hasil koordinasi: Saksi telah memberikan
PERSIBA Kabupaten Bantul yang sedang keterangan dalam perkara a quo
dilaksanakan oleh Penyidik Kejaksaan sebagaimana tertuang dalam Berita
Tinggi Daerah Istimewa Yogyakarta. Acara Pemeriksaan Ahli.
Kegiatan yang dikoordinasikan: 27. Dugaan TPK dan TPPU sehubungan
Koordinasi dan memfasilitasi Penyidik dengan penyalahgunaan anggaran belanja
Kejati Daerah Istimewa Yogyakarta pada Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Tengah
kegiatan permintaan pendapat ahli dari Tahun Anggaran 2006 s.d 2011 atas nama
Universitas Diponegoro. tersangka H. BP yang dilaksanakan oleh
Hasil koordinasi: Ahli dari Universitas Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah.
Diponegoro telah memberikan pendapat Kegiatan yang dikoordinasikan:
kepada penyidik Kejati DIY. Memfasilitasi pengambilan keterangan
24. Dugaan TPK sehubungan dengan pencairan ahli keuangan daerah pada Ditjen BAKD
dan penggunaan belanja hibah yang berasal Kemendagri atas nama Ir. Syariful Anwar
dari APBD dan APBD Perubahan Kabupaten tanggal 12 Maret 2015.
Bantul Tahun Anggaran 2011 kepada KONI Hasil koordinasi: Ahli telah memberikan
Kabupaten Bantul yang sedang dilaksanakan keterangan Ahli dalam perkara a quo
oleh Penyidik Kejaksaan Tinggi Daerah sebagaimana tertuang dalam Berita
Istimewa Yogyakarta. Acara Pemeriksaan Ahli.
Kegiatan yang dikoordinasikan: 28. Dugaan TPK sehubungan dengan Pengadaan
Alat Kesehatan di Dinas Kesehatan
Laporan
Tahunan 2015

112
Kabupaten Luwu Tahun 2010 dan 2013 atas Sprintgas-26/20-25/02/2015 tanggal 11
nama tersangka MSA oleh Kejaksaan Negeri Februari 2015.
Belopa. Hasil koordinasi: Diperoleh informasi
Kegiatan yang dikoordinasikan: terkait perkembangan penanganan
Memfasilitasi pemeriksaan saksi tanggal perkara dan diberikan saran atas
23-25 Maret 2015. hambatan yang ditemui dalam
Hasil koordinasi: Para saksi telah penyidikan, sebagaimana tertuang
memberikan keterangan saksi dalam dalam Laporan Hasil Koordinasi kepada
perkara a quo sebagaimana tertuang Deputi Bidang Penindakan Nomor: ND-
dalam Berita Acara Pemeriksaan saksi. 23/25/03/2015 tanggal 3 Maret 2015.
29. Dugaan TPK sehubungan dengan Pengadaan 32. Dugaan TPK sehubungan dengan Proyek
Alat Kesehatan di Dinas Kesehatan Kab. pengadaan barang/jasa pemerintah
Luwu Tahun 2010 dan 2013 atas nama pembangunan lapangan olahraga Politeknik
tersangka MSA oleh Kejaksaan Negeri Perikanan Negeri Tual TA 2011, Dugaan
Belopa. TPK pengadaan tanah TA 2010 dan TA
Kegiatan yang dikoordinasikan: 2012 di lingkungan Satuan Kerja Politeknik
Memfasilitasi pemeriksaan ahli Negeri Ambon, Dugaan TPK pengadaan
pengadaan dari LKPP atas nama Fadli alat kedokteran, kesehatan, KB pada Dinas
Arif pada 26 Maret 2015. Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Timur
Hasil koordinasi: Ahli telah memberikan Tahun 2010, dan Dugaan TPK dan TPPU
keterangan Ahli dalam perkara a quo atas pengelolaan Deposito Pemda SBT oleh
sebagaimana tertuang dalam Berita Tersangka AV, oleh Penyidik Ditreskrimsus
Acara Pemeriksaan Ahli. Polda Maluku.
30. Dugaan TPK sehubungan dengan Kegiatan yang dikoordinasikan:
penyimpangan (Mark Up) dalam Koordinasi dilakukan tanggal 9-12
pelaksanaan pekerjaan pengadaan alat Maret 2015 bertempat di Polda Maluku,
kesehatan (alkes) pada RSUD Sawerigading Berdasarkan Surat Perintah Tugas Deputi
Kota Palopo TA. 2013 atas nama tersangka Bidang Penindakan KPK RI Nomor:
KRB, SKM. Sprint.Gas-36/20-25/03/2015 tanggal 6
Kegiatan yang dikoordinakasikan: Maret 2015.
Memfasilitasi permintaan keterangan Hasil koordinasi: Diperoleh informasi
saksi (staf direktorat Gratifikasi KPK) atas terkait perkembangan penanganan
nama Arief Nur Cahyo tanggal 25 - 27 perkara dan diberikan saran atas
Maret 2015 di Palopo, Sulawesi Selatan. hambatan yang ditemui dalam
Hasil koordinasi: Saksi telah memberikan penyidikan, sebagaimana tertuang
keterangan Ahli dalam perkara a quo dalam Laporan Hasil Koordinasi kepada
sebagaimana tertuang dalam Berita Deputi Bidang Penindakan Nomor: ND-
Acara Pemeriksaan Ahli. 26/25/03/2015 tanggal 23 Maret 2015.
31. Dugaan TPK sehubungan dengan 33. Dugaan TPK sehubungan dnegan
penyalahgunaan dana pembangunan Masjid penyalahgunaan dana hibah untuk Yayasan
Raya Sanana pada Dinas Pekerjaan Umum Klenteng Sam Poo Kong yang bersumber
(DPU) Kabupaten Sula yang yang bersumber dari APBD Provinsi Jawa Tengah TA 2011
dari APBD Kabupaten Kepulauan Sula TA dan 2012 oleh Penyidik Kejaksaan Tinggi
2006-2010 yang dilakukan oleh tersangka Jawa Tengah.
AHM,dan Dugaan TPK Pembangunan Kegiatan yang dikoordinasikan:
Bandara Bobong pada Pemerintah Daerah Koordinasi dilakukan tanggal 27 Maret
(Pemda) Kabupaten Kepulauan Sula Provinsi 2015 bertempat di Kejaksaan Tinggi
Maluku Utara yang bersumber dari APBD Semarang, Berdasarkan Surat Perintah
kabupaten Sula TA 2009 oleh Penyidik Tugas Deputi Bidang Penindakan KPK
Ditreskrimsus Polda Maluku Utara. RI Nomor: Sprint.Gas-42/20-25/03/2015
Kegiatan yang dikoordinasikan: tanggal 10 Maret 2015.
Koordinasi dilakukan tanggal 16-17 Maret Hasil koordinasi: Diperoleh informasi
2015 bertempat di Polda Maluku Utara, terkait perkembangan penanganan
Berdasarkan Surat Perintah Tugas Deputi perkara sebagai bahan koordinasi dan
Bidang Penindakan KPK RI Nomor: supervisi, Kegiatan telah dilaporkan
LAMPIRAN

113
kepada Deputi Bidang Penindakan Sales PT. Indofarma Global Medika),
sebagaimana tertuang dalam Laporan dan Rizal Achmadi (Country Manager
Hasil Koordinasi Nomor: ND- ITS Science & Medical Pte, Ltd), pada 25
33/25/03/2015 tanggal 31 Maret 2015. Maret 2015.
34. Dugaan TPK sehubungan dengan kegiatan Hasil koordinasi: Saksi telah memberikan
pengadaan alat kesehatan, kedokteran dan keterangan dalam perkara dimaksud
KB pada program UKP RSUD dr. R. Soedjono sebagaimana tertuang dalam Berita
Selong Kabupaten Lombok Timur TA 2008 Acara Pemeriksaan Saksi. Kegiatan
oleh Penyidik Polda NTB. telah dilaporkan kepada Deputi Bidang
Kegiatan yang dikoordinasikan: Penindakan dalam Laporan Hasil
Memfasilitasi pemeriksaan Saksi atas Koordinasi Nomor: ND-30/25/03/2015
nama R. Wuryanto, T (Manager PT. tanggal 30 Maret 2015.
Sekarguna Medika) dan Rohmad Setya 37. Dugaan TPK sehubungan dengan kegiatan
Budi (Direktur PT. Utama Sarana Medika) pengadaan alat kesehatan, kedokteran dan
pada 23 Maret 2015. KB pada program UKP RSUD dr. R. Soedjono
Hasil koordinasi: Saksi telah memberikan Selong Kabupaten Lombok Timur TA 2008
keterangan dalam perkara dimaksud oleh Penyidik Polda NTB.
sebagaimana tertuang dalam Berita Kegiatan yang dikoordinasikan:
Acara Pemeriksaan Saksi. Kegiatan Memfasilitasi pemeriksaan Saksi atas
telah dilaporkan kepada Deputi Bidang nama Fredho Halim (Direktur PT. Frismed
Penindakan dalam Laporan Hasil Hoslab Indonesia), dan R. Panca Adi Saha
Koordinasi Nomor: ND-30/25/03/2015 Dewa, SS (Kepala Cabang PT. Mensa Bina
tanggal 30 Maret 2015. Sukses), pada 26 Maret 2015.
35. Dugaan TPK sehubungan dengan kegiatan Hasil koordinasi: Saksi telah memberikan
pengadaan alat kesehatan, kedokteran dan keterangan dalam perkara dimaksud
KB pada program UKP RSUD dr. R. Soedjono sebagaimana tertuang dalam Berita
Selong Kabupaten Lombok Timur TA 2008 Acara Pemeriksaan Saksi. Kegiatan
oleh Penyidik Polda NTB. telah dilaporkan kepada Deputi Bidang
Kegiatan yang dikoordinasikan: Penindakan dalam Laporan Hasil
Memfasilitasi pemeriksaan Saksi atas Koordinasi Nomor: ND-30/25/03/2015
nama Nurzaini Johny Ismail (Bagian tanggal 30 Maret 2015.
Umum PT. Matesu Abadi), Surjasan 38. Dugaan TPK sehubungan dengan pengadaan
Ilijas (Marketing Manager PT. Mega Alat Kedokteran, Kesehatan dan KB pada
Andalan Kalasan) dan Ahli LKPP atas Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian
nama Emin Adhy Muhaemin (Direktur Timur (SBT) Tahun 2010, oleh Penyidik
Pengembangan Sistem Katalog LKPP), Polda Maluku.
pada 24 Maret 2015. Kegiatan yang dikoordinasikan:
Hasil koordinasi: Saksi dan Ahli telah Memfasilitasi pemeriksaan saksi atas
memberikan keterangan dalam perkara nama Yulianis, dan Oktarina Furi, pada 25
dimaksud sebagaimana tertuang dalam Maret 2015.
Berita Acara Pemeriksaan Saksi dan Ahli. Hasil koordinasi: Saksi telah memberikan
Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi keterangan dalam perkara dimaksud
Bidang Penindakan dalam Laporan Hasil sebagaimana tertuang dalam Berita
Koordinasi Nomor: ND-30/25/03/2015 Acara Pemeriksaan Saksi, Kegiatan
tanggal 30 Maret 2015. telah dilaporkan kepada Deputi Bidang
36. Dugaan TPK sehubungan dengan kegiatan Penindakan dalam Laporan Hasil
pengadaan alat kesehatan, kedokteran dan Koordinasi Nomor: ND-32/25/03/2015
KB pada program UKP RSUD dr. R. Soedjono tanggal 31 Maret 2015.
Selong Kabupaten Lombok Timur TA 2008 39. Dugaan TPK sehubungan dengan pengadaan
oleh Penyidik Polda NTB. Alat Kedokteran, Kesehatan dan KB pada
Kegiatan yang dikoordinasikan: Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian
Memfasilitasi pemeriksaan Saksi atas Timur (SBT) Tahun 2010, oleh Penyidik
nama Tony Sirad (Direktur PT. Karindo Polda Maluku.
Alkestron), Anton Aditya Askar (GM PT. Kegiatan yang dikoordinasikan:
EMS Indoappliances), Amrius (Manager Memfasilitasi pemeriksaan Saksi atas
Laporan
Tahunan 2015

114
nama Marisi Matondang, tanggal 27 Universitas Palangkaraya TA. 2010 s.d. TA.
Maret 2015. 2013 atas nama tersangka HS dan kawan-
Hasil koordinasi: Saksi telah memberikan kawan.
keterangan dalam perkara dimaksud Kegiatan yang dikoordinasikan:
sebagaimana tertuang dalam Berita Persiapan pelaksanaan cek fisik pada
Acara Pemeriksaan Saksi, Kegiatan objek yang berada di Palangkaraya.
telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Hasil koordinasi: Telah dilaksanakan
Penindakan dalam Laporan Hasil kegiatan cek fisik pada objek dimaksud
Koordinasi Nomor: ND-32/25/03/2015 oleh ahli teknik sipil dan penyidik Kejati
tanggal 31 Maret 2015. Kalimantan Tengah dengan fasilitasi KPK
40. Dugaan TPK sehubungan dengan (Sprin.Gas-46/20-25/03/2015 tanggal
pengelolaan dan penggunaan Keuangan 23 Maret 2015).
Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD) 43. Dugaan TPK sehubungan dengan
Universitas Palangkaraya TA. 2010 s.d. TA. Pembangunan 21 (duapuluh satu) Gardu
2013 atas nama tersangka HS dan kawan- Induk (1.610 MVA) pada Induk Pembangunan
kawan. dan Jaringan Jawa, Bali dan Nusa Tenggara
Kegiatan yang dikoordinasikan: Gelar PT. PLN (Persero) atas nama tersangka WK
perkara perkembangan penyidikan a yang dilaksanakan oleh Kejaksaan Tinggi
quo yang dilaksanakan oleh penyidik DKI Jakarta.
Kejati Kalimantan Tengah. Penyidik Kegiatan yang dikoordinasikan:
Kejati Kalimantan Tengah memerlukan Memfasilitasi pemeriksaan saksi
fasilitasi ahli teknis untuk kegiatan cek terhadap Waryono Karno pada 6 April
fisik dengan fasilitasi Unit Koorsup KPK. 2015.
Hasil koordinasi: Disimpulkan bahwa Hasil koordinasi: Saksi telah memberikan
Unit Koorsup KPK akan memfasilitasi keterangan saksi dalam perkara a quo
ahli teknis untuk kegiatan cek fisik sebagaimana tertuang dalam Berita
pada objek yang berada di Palangkaraya Acara Pemeriksaan.
Kalimantan Tengah. Hasil koordinasi 44. Koordinasi terkait informasi penanganan
tersebut telah dilaporkan kepada Deputi perkara TPK dengan Polda dan Kejati
Penindakan dengan Nota Dinas Nomor: Bangka Belitung pada 28-30 April 2015.
ND-27/25/03/2015 tanggal 25 Maret Kegiatan yang dikoordinasikan:
2015. Pengumpulan data penanganan
41. Dugaan TPK sehubungan dengan perkara TPK untuk keperluan database/
pengelolaan dan penggunaan Keuangan pemutakhiran data.
Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD) Hasil koordinasi: Data penanganan
Universitas Palangkaraya TA. 2010 s.d. TA. perkara TPK, kegiatan telah dilaporkan
2013 atas nama tersangka HS dan kawan- kepada Deputi Penindakan melalui Nota
kawan. Dinas Koordinator Unit Koorsup.
Kegiatan yang dikoordinasikan: 45. Koordinasi terkait informasi penanganan
Koordinasi dengan ahli teknis terkait perkara TPK dengan Polda dan Kejati
persiapan cek fisik dengan objek di Sulawesi Tengah pada 28-30 April 2015.
Palangkaraya (Sprin.Gas-40/20- Kegiatan yang dikoordinasikan:
25/03/2015 tanggal 13 Maret 2015). Pengumpulan data penanganan
Hasil koordinasi: Disimpulkan bahwa perkara TPK untuk keperluan database/
Unit Koorsup akan memfasilitasi ahli pemutakhiran data.
teknis dari teknik sipil & Arsitektur dalam Hasil koordinasi: Data Penanganan
rangka kegiatan Cek Fisik pada objek yang Perkara TPK kegiatan telah dilaporkan
berada di Palangkaraya. Hasil koordinasi kepada Deputi Bidang Penindakan
tersebut telah dilaporkan kepada Deputi melalui Nota Dinas Koordinator Unit
Penindakan dengan Nota Dinas Nomor: Koorsup Nomor: ND-20/25/05/2015
ND-28/25/03/2015 tanggal 26 Maret tanggal 6 Mei 2015.
2015. 46. Dugaan TPK APBD Provinsi Sulawesi Tengah
42. Dugaan TPK sehubungan dengan Tahun Anggaran 2004-2005 pada kegiatan
pengelolaan dan penggunaan Keuangan pembangunan kolam renang di Bukit Jabal
Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD) Nur Kota Palu.
LAMPIRAN

115
Kegiatan yang dikoordinasikan: Gelar TA. 2007-2008 bertempat di Desa Gunaksa
perkara dalam rangka pemberian Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung,
fasilitasi ahli keuangan negara/daerah. atas nama tersangka IWC (Bupati
Hasil koordinasi: Dari hasil gelar perkara Klungkung).
disimpulkan bahwa terhadap perkara Kegiatan yang dikoordinasikan:
a quo akan difasilitasi ahli keuangan Koordinasi dengan Penuntut Umum
negara/daerah dan ahli lain yang Kejaksaan Negeri Klungkung dan
diperlukan dalam penyidikan perkara a memfasilitasi saksi dari Direktorat PP
quo. LHKPN dan Direktorat Gratifikasi KPK
47. Dugaan TPK dalam pembangunan RSUD dr pada Persidangan di PN Tipikor Denpasar
Hardjono Kabupaten Ponorogo sumber dana (Springas-57/20-25/03/2015 tanggal 27
APBN Tahun Anggaran 2009 dan 2010 oleh Maret 2015).
Penyidik Kepolisian Resort Ponorogo. Hasil koordinasi: Unit Koorsup telah
Kegiatan koordinasi: Koordinasi memfasilitasi Penyidik Kejaksaan Negeri
dilakukan tanggal 22 April 2015 Klungkung dan saksi dari Direktorat
bertempat di Kepolisian Resort Ponorogo, PP LHKPN dan Direktorat Gratifikasi
Berdasarkan Surat Perintah Tugas Deputi KPK telah memberi keterangan dalam
Bidang Penindakan KPK RI Nomor: Persidangan perkara a quo di PN Tipikor
Sprint.Gas-63/20-25/04/2015 tanggal Denpasar.
16 April 2015. 50. Dugaan TPK pengadaan tanah untuk
Hasil koordinasi: Perkara a quo telah keperluan pembangunan Dermaga dan
dilakukan pelimpahan tersangka dan jalan menuju ke Dermaga di Desa Gunaksa
barang bukti (tahap II) ke Kejaksaan Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung
Negeri Ponorogo atas nama tersangka TA. 2007-2008 bertempat di Desa Gunaksa
dr. YS (KPA) dan K (PPK) pada 29 Januari Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung,
atas nama tersangka IWC (Bupati
2015, dan saat ini penyidik telah membuka
Klungkung).
penyidikan baru terhadap keterlibatan
Kegiatan yang dikoordinasikan:
tersangka lainnya atas nama BW (Ketua
Koordinasi dengan Penuntut Umum
Tim Teknis 2009), PL (Ketua Tim Teknis
Kejaksaan Negeri Klungkung dan
2010), PN (Ketua Riksa Barang), DE
memfasilitasi Ahli Keuangan Negara
(Kadis PU), BD (Ketua Panitia Pengadaan),
(Siswo Sujanto), Ahli Hukum Pidana
dan diperoleh informasi lainnya sebagai
(Adami Chazawi), dan Ahli Hukum
bahan koordinasi dan supervisi. Kegiatan
Agraria (Iwan Permadi) pada persidangan
telah dilaporkan kepada Deputi Bidang
di PN Tipikor Denpasar. (Sprin.Gas-
Penindakan sebagaimana tertuang dalam 62/20-25/04/2015 tanggal 13 April
Laporan Hasil Koordinasi Nomor: ND- 2015).
45/25/04/2015 tanggal 28 April 2015. Hasil koordinasi: Unit Koorsup telah
48. Dugaan TPK pengelolaan dan penggunaan memfasilitasi Penyidik Kejaksaan Negeri
Keuangan Program Studi Pendidikan Dokter Klungkung dan Ahli Keungan Negara,
(PSPD) Universitas Palangkaraya Tahun Ahli Hukum Pidana serta Ahli Hukum
Anggaran 2010 s.d. Tahun Anggaran 2013 Agraria telah memberikan pendapat
atas nama tersangka HS dan kawan-kawan. dalam persidangan perkara a quo di PN
Kegiatan yang dikoordinasikan: Tipikor Denpasar.
Persiapan pelaksanaan cek fisik pada 51. Dugaan TPK dalam Penyalahgunaan dana
objek yang berada di Palangkaraya. APBD Kota Manado Tahun Anggaran 2008
Hasil koordinasi: Telah dilaksanakan pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota
kegiatan cek fisik pada objek dimaksud Manado yang dilaksanakan oleh Kejaksaan
oleh ahli Teknik Sipil dan Arsitek Tinggi Sulawesi Utara.
dengan didampingi oleh penyidik Kejati Kegiatan yang dikoordinasikan:
Kalimantan Tengah dengan fasilitasi Unit Koordinasi dengan Aspidsus Kejaksaan
Koorsup KPK. Tinggi Sulawesi Utara pada 20 Mei 2015
49. Dugaan TPK pengadaan tanah untuk terkait dengan perkembangan kasus
keperluan pembangunan Dermaga dan berdasarkan Surat Perintah Tugas Deputi
jalan menuju ke Dermaga di Desa Gunaksa Bidang Penindakan Nomor: Sprint.Gas-
Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung 74/20-25/05/2015 tanggal 15 Mei 2015.
Laporan
Tahunan 2015

116
Hasil koordinasi: Hasil Koordinasi pemeriksaan saksi pada 25 Mei 2015.
sebagaimana tertuang dalam Laporan Hasil koordinasi: Saksi telah memberikan
Kegiatan Koordinasi Nomor: ND- keterangan dalam perkara a quo
55/25/05/2015 tanggal 27 Mei 2015. sebagaimana tertuang dalam Berita
52. Dugaan TPK Tunjangan Penghasilan Aparat Acara Pemeriksaan Saksi.
Pemerintahan Desa (TPAPD) atas nama 56. Dugaan TPK pengadaan tanah Tempat
tersangka MMS oleh Polda Sulawesi Utara. Pemakaman Umum (TPU) terhadap
Kegiatan yang dikoordinasikan: tersangka penyerta atas nama ALA (pemilik
Koordinasi dengan Dir. Reskrimsus tanah), oleh Penyidik Ditreskrimsus Polda
Polda Sulawesi Utara pada 21 Mei 2015 Maluku.
terkait dengan perkembangan kasus Kegiatan yang dikoordinasikan:
berdasarkan Surat Perintah Tugas Deputi Memfasilitasi pemeriksaan Ahli Hukum
Bidang Penindakan Nomor: Sprint.Gas- Pidana atas nama EVA ACHJANI ZULFA
74/20-25/05/2015 tanggal 15 Mei 2015. tanggal 29 Mei 2015.
Hasil koordinasi: Hasil Koordinasi Hasil koordinasi: Ahli telah memberikan
sebagaimana tertuang dalam Laporan keterangan Ahli dalam perkara a quo
Kegiatan Koordinasi Nomor: ND- sebagaimana tertuang dalam Berita
55/25/05/2015 tanggal 27 Mei 2015 Acara Pemeriksaan Ahli.
Perkara telah Tahap II. 57. Dugaan TPK terhadap kegiatan pengadaan
53. Dugaan TPK Pengelolaan Dana Alokasi tanah seluas 12.600 M2 pada Satuan Kerja
Khusus (DAK) Dinas Pendidikan Kabupaten Politeknik Negeri Ambon, oleh Penyidik
Tebo Tahun Anggaran 2008 atas nama Ditreskrimsus Polda Maluku.
tersangka D bin ER yang dilaksanakan oleh Kegiatan yang dikoordinasikan:
Kepolisian Daerah Jambi. Memfasilitasi Ahli Teknis ahli atas nama
Kegiatan koordinasi: Koordinasi dengan AGUSTINUS P. TAMBA untuk melakukan
Dir Reskrimsus tanggal 28 Mei 2015 penilaian terhadap objek tanah perkara
terkait dengan perkembangan kasus tersebut tanggal 4 s.d. 18 Mei 2015.
berdasarkan Surat Perintah Tugas Deputi Hasil koordinasi: Ahli telah memberikan
Bidang Penindakan Nomor: Sprint.Gas- Laporan Hasil Penilaian Objek Tanah
76/20-25/05/2015 tanggal 20 Mei 2015. kepada KPK dan telah disampaikan
Hasil koordinasi: Hasil Koordinasi ke Kapolda Maluku melalui Surat KPK
sebagaimana tertuang dalam Laporan Nomor: R-608/20-25/05/2015 tanggal
Kegiatan Koordinasi Nomor: ND- 21 Mei 2015.
56/25/05/2015 tanggal 3 Juni 2015. 58. Dugaan TPK dengan tujuan menguntungkan
54. Dugaan TPK pada Pekerjaan Normalisasi diri sendiri atau orang lain, secara
Muara Pantai Karangantu di Dinas Sumber bersama- sama melawan hukum, dengan
Daya Air dan Pemukiman Provinsi Banten menggunakan keuangan Pemerintah
TA.2012 senilai Rp. 4.739.720.000 atas Kota Surabaya TA. 2007 sebesar
nama tersangka IP dan Tersangka IS yang Rp.720.000.000,- (tujuh ratus dua puluh
dilaksanakan oleh Kepolisian Daerah Banten. juta rupiah) oleh tersangka atas nama BDH,
Kegiatan koordinasi: Memfasilitasi oleh Penyidik Ditreskrimsus Polda Jatim.
pemeriksaan saksi pada 27 Mei 2015. Kegiatan yang dikoordinasikan:
Hasil koordinasi: Saksi telah memberikan Koordinasi dilakukan tanggal 5 Mei 2015
keterangan dalam perkara a quo bertempat di Kejaksaan Tinggi Jawa
sebagaimana tertuang dalam Berita Timur dan tanggal 6 Mei 2015 bertempat
Acara Pemeriksaan Saksi. di Ditreskrimsus Polda Jawa Timur,
55. Dugaan TPK dalam Pengadaan Alat berdasarkan Surat Perintah Tugas Deputi
Kesehatan Puskesmas untuk Kegiatan Bidang Penindakan KPK RI Nomor: Sprin.
Sarana dan Prasarana Puskesmas pada Dinas Gas-65/20-25/04/2015 tanggal 21 April
Kesehatan Kota Tangerang Selatan yang 2015.
bersumber dari APBN TA. 2010 maupun Hasil koordinasi: Diperoleh informasi
yang bersumber dari APBD Tahun 2010 atas terkait perkembangan penanganan
nama tersangka DP yang dilaksanakan oleh perkara sebagai bahan supervisi,
Kejaksaan Negeri Tigaraksa. Kegiatan telah dilaporkan kepada
Kegiatan koordinasi: Memfasilitasi Deputi Bidang Penindakan sebagaimana
LAMPIRAN

117
tertuang dalam Laporan Hasil Koordinasi Nomor: Sprintgas-85/20-25/06/2015
Nomor: ND-51/25/05/2015 tanggal 8 tanggal 4 Juni 2015.
Mei 2015. Hasil koordinasi: Hasil Koordinasi
59. Dugaan TPK pengelolaan dan penggunaan sebagaimana tertuang dalam Laporan
Keuangan Program Studi Pendidikan Dokter Kegiatan Koordinasi Nomor: ND-
(PSPD) Universitas Palangkaraya TA. 2010 61/25/06/2015 tanggal 19 Juni 2015.
s.d. TA. 2013 atas nama tersangka HS dan 62. Dugaan TPK dalam penyimpangan dalam
kawan-kawan. penetapan dan pemberian ganti rugi
Kegiatan yang dikoordinasikan: Gelar pembebasan tanah untuk pembangunan
perkara dengan ahli konstruksi, Penyidik Bandara Baru Kec. Mengkendek Tana Toraja
Kejaksaan Tinggi Kalimantan Tengah dengan sumber dana yang berasal dari
dan BPKP Perwakilan Kalimantan Tengah APBD Provinsi Sulawesi Selatan dan APBD
terkait laporan hasil cek fisik dari ahli Tana Toraja TA. 2011 dengan nilai proyek Rp.
konstruksi. 38.2 miliar atas nama tersangka EK (Sekda
Hasil koordinasi: Telah dilaksanakan Kabupaten Tana Toraja) dan RR, SE yang
kegiatan gelar perkara dan permintaan dilaksanakan oleh Polda Sulawesi Selatan.
pendapat ahli konstruksi dalam Berita Kegiatan yang dikoordinasikan:
Acara Pemeriksaan (BAP) oleh Kejaksaan Melakukan kegiatan koordinasi antara
Tinggi Kalimantan Tengah dengan Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan,
fasilitasi Unit Koordinasi dan Supervisi Polda Sulawesi Selatan dan BPKP
KPK (Sprin.Gas-79/20-25/05/2015 Provinsi Sulawesi Selatan serta BPN
tanggal 26 Mei 2015). setempat terkait perkembangan kasus
60. Dugaan TPK pengelolaan dan penggunaan berdasarkan Surat Perintah Tugas
Keuangan Program Studi Pendidikan Dokter Deputi Bidang Penindakan Nomor:
(PSPD) Universitas Palangkaraya TA. 2010 Sprintgas-87/20-25/06/2015 tanggal 11
s.d. TA. 2013 atas nama tersangka HS dan Juni 2015.
kawan-kawan. Hasil koordinasi: Koordinasi akan
Kegiatan yang dikoordinasikan: Gelar dilanjutkan dengan menunggu hasil
perkara dengan ahli arsitektur, Penyidik klusterisasi yang dilakukan oleh
Kejaksaan Tinggi Kalimantan Tengah pihak BPN setempat. Hasil koordinasi
dan BPKP Perwakilan Kalimantan Tengah sebagaimana tertuang dalam laporan
terkait laporan hasil cek fisik dari ahli pelaksanaan koordinasi Nomor: ND-
arsitektur. /25/07/2015 tanggal Juli 2015.
Hasil koordinasi: Telah dilaksanakan 63. Dugaan TPK pada Kegiatan Bantuan
kegiatan gelar perkara dan permintaan Slimulan Perumahan Swadaya (BSPS)
pendapat ahli konstruksi dalam Berita Kabupaten Wulu TA. 2014 dengan nama
Acara Pemeriksaan (BAP) oleh Kejaksaan Tersangka ABP, SH yang dilaksanakan oleh
Tinggi Kalimantan Tengah dengan Kejaksaan Negeri Belopa.
fasilitasi Unit Koordinasi dan Supervisi Kegiatan yang dikoordinasikan:
KPK. Melakukan koordinasi dengan Kejari
61. Dugaan TPK dalam penyaluran dana bantuan Belopa pada 16 Juni 2015 terkait
sosial perbaikan rumah (BSPR) tahun 2009 permintaan cloning data untuk
di Kab Nias dengan tersangka YH als AR penyidikan sesuai dengan Springas-
dan perkara TPK dalam pelelangan barang Sprintgas-87/20-25/06/2015 tanggal 11
dan jasa pengadaan alat-alat kesehatan, Juni 2015.
kedokteran dan KB di RSUD dr. Pirngadi Hasil koordinasi: Telah diterima barang
Medan TA-2012, sumber dana APBN TA- bukti dan di tindaklanjuti ke Dir. Monitor,
2012 dengan tersangka AL, TZ, KA, AA dan hasil cloning data telah diterima dan
Ysr\ yang dilaksanakan oleh Polda Sumatera diserahkan kembali ke Kejaksaan Negeri
Utara. Belopa.
Kegiatan yang dikoordinasikan: 64. Dugaan TPK Proyek Pembangunan Jembatan
Koordinasi dengan Dirkrimsus Sumatera Kedaung Tahap I pada Dinas Bina Marga dan
Utara pada 11 Juni 2015 terkait dengan Tata Ruang Provinsi Banten TA.2013 senilai
perkembangan kasus berdasarkan Surat Rp. 23.419.786.000,- (dua puluh tiga miliar
Perintah Tugas Deputi Bidang Penindakan empat ratus sembilan belas juta tujuh ratus
Laporan
Tahunan 2015

118
delapan puluh enam ribu rupiah) atas nama Penanganan Perkara TPK. Kegiatan
tersangka S selaku Kepala Dinas BMTR telah dilaporkan kepada Deputi Bidang
Provinsi Banten merangkap sebagai PPK Penindakan melalui Nota Dinas
dan MK selaku Pelaksana Pekerjaan. Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-
Kegiatan yang dikoordinasikan: 57/25/06/2015 tgl 8 Juni 2015.
Melaksanakan rapat koordinasi dan gelar 68. Dugaan TPK penyalahgunaan dana biaya
perkara dengan Kejari Tigaraksa, tim perjalanan dinas yang bersumber dari APBD
PKN BPK RI Provinsi Banten dan JPU Kabupaten Buton Utara TA 2012 s.d. 2014
pada Kejagung RI. yang diduga melibatkan Bupati Buton Utara,
Hasil koordinasi: Hasil Koordinasi oleh Penyidik Ditreskrimsus Polda Sulawesi
sebagaimana tertuang dalam Laporan Tenggara.
Kegiatan Koordinasi Nomor: ND- Kegiatan yang dikoordinasikan:
65/25/07/2015 tanggal 7 Juli 2015. Koordinasi dilakukan tanggal 27 Mei
65. Dugaan tindak pidana korupsi dalam 2015 bertempat di Ditreskrimsus Polda
Pengadaan Alat Kesehatan Puskesmas pada Sulawesi Tenggara, berdasarkan Surat
Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Perintah Tugas Plh.Deputi Bidang
TA.2010 yang dilaksanakan oleh Kejaksaan Penindakan KPK RI Nomor: Sprin.Gas-
Negeri Tigaraksa, Banten. 75/20-25/05/2015 tanggal 19 Mei 2015.
Kegiatan yang dikoordinasikan: Hasil koordinasi: Diperoleh informasi
Koordinasi dengan Aspidsus Kejaksaan terkait Kasus Posisi dan perkembangan
Tinggi Banten bersama Kajari penanganan perkara sebagai bahan
Tigaraksa pada 24 Juni 2015 terkait koordinasi dan supervisi, Kegiatan
dengan pembahasan kemungkinan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang
dilakukannya penggabungan penuntutan Penindakan sebagaimana tertuang
perkara TPK atas nama tersangka DP, dalam Laporan Hasil Koordinasi Nomor:
ST berdasarkan Surat Perintah Tugas ND-57/25/06/2015 tgl 8 Juni 2015.
Deputi Bidang Penindakan Nomor: 69. Koordinasi terkait informasi perkembangan
Sprintgas-92/20-25/06/2015 tanggal 22 penanganan perkara TPK dengan Polda dan
Juni 2015. Kejati Sumatera Barat.
Kegiatan yang dikoordinasikan:
Hasil koordinasi: Hasil Koordinasi
Pengumpulan data perkembangan
sebagaimana tertuang dalam Laporan
penanganan perkara TPK untuk keperluan
Kegiatan Koordinasi Nomor: ND-
database, berdasarkan berdasarkan
65/25/07/2015 tanggal 7 Juli 2015.
Surat Perintah Tugas Plh.Deputi Bidang
66. Fasilitasi Surat permintaan pemanggilan
Penindakan KPK RI Nomor: Sprin.Gas-
saksi DP dari Direktur Penuntutan Jampidsus
84/20-25/06/2015 tanggal 04 Juni 2015.
Kejagung RI No: B-2017/F3/Ft.1/06/2015
Hasil koordinasi: Laporan Data
tanggal 16 Juni 2015 untuk keperluan
Penanganan Perkara TPK. Kegiatan
persidangan atas nama tersangka H yang
telah dilaporkan kepada Deputi Bidang
dilaksanakan di Pengadilan Tipikor Serang. Penindakan melalui Nota Dinas
Kegiatan yang dikoordinasikan: Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-
Memfasilitasi kehadiran saksi dalam 60/25/06/2015 tgl 17 Juni 2015.
persidangan di Pengadilan Tipikor Serang 70. Dugaan TPK terhadap kegiatan pengadaan
pada 25 Juni 2015. tanah seluas 12.600 M2 pada Satuan Kerja
Hasil koordinasi: Saksi telah memberikan Politeknik Negeri Ambon TA 2010 dan 2012,
keterangan dalam perkara a quo oleh Penyidik Ditreskrimsus Polda Maluku.
sebagaimana tertuang dalam Berita Kegiatan yang dikoordinasikan:
Acara Pemeriksaan Saksi. Memfasilitasi Pemeriksaan Ahli KJPP
67. Koordinasi terkait informasi perkembangan atas nama AGUSTINUS P. TAMBA untuk
penanganan perkara TPK dengan Polda dan melakukan penilaian terhadap objek
Kejati Sulawesi Tenggara tanah perkara tersebut tanggal 15 Juni
Kegiatan yang dikoordinasikan: 2015.
Pengumpulan data perkembangan Hasil koordinasi: Ahli telah memberikan
penanganan perkara TPK untuk keterangan Ahli dalam perkara a quo
keperluan database. sebagaimana tertuang dalam Berita
Hasil koordinasi: Laporan Data Acara Pemeriksaan Ahli.
LAMPIRAN

119
71. Dugaan TPK dalam pengadaan (Sprin.Gas- 91/20-25/06/2015 tanggal
pembangunan jalan ayawashi-kebar Dinas 22 Juni 2015)
Pekerjaan Umum Provinsi Papua Barat Hasil koordinasi: Ahli dari ITB telah
TA 2008 s.d. 2010, oleh Kejaksaan Tinggi memberikan pendapat pada persidangan
Papua. perkara a quo di PN Tipikor Denpasar
Kegiatan yang dikoordinasikan: 74. Dugaan TPK pengadaan tanah untuk
Mengkoordinasikan permintaan keperluan pembangunan Dermaga dan
konfirmasi atas Rencana Pelaksanaan jalan menuju ke Dermaga di Desa Gunaksa
Jalan Ayawasi- Kebar dari Dirjen Bina Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung
Marga Kemen PU tanggal 5 Juni 2015 TA. 2007-2008 bertempat di Desa Gunaksa
dengan Kejati Papua berdasarkan Surat Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung,
Perintah Tugas Plh.Deputi Bidang atas nama terdakwa Ir. I KETUT JANAPRIA,
Penindakan KPK RI Nomor: Sprin.Gas- MT.
78/20-25/05/2015 tanggal 26 Mei 2015 Kegiatan yang dikoordinasikan:
Hasil koordinasi: Diperoleh informasi Koordinasi dengan Penuntut Umum
perkembangan penanganan perkara Kejaksaan Negeri Klungkung dan
tersebut dan Kejati Papua telah memfasilitasi Ahli Keuangan Negara
mengkonfirmasi dengan Surat Kajati pada persidangan di PN Tipikor Denpasar.
Papua Nomor: B-767/T.1/Fs.1/06/2015 (Sprin.Gas-94/20-25/06/2015 tanggal
tanggal 8 Juni 2015 bahwa ruas jalan 23 Juni 2015).
Ayawasi-Kebar dapat dilanjutkan Hasil koordinasi: Unit Koorsup telah
pembangunannya. Kegiatan telah memfasilitasi Penyidik Kejaksaan Negeri
dilaporkan kepada Plh. Deputi Bidang Klungkung dan Ahli Keungan Negara
Penindakan melalui Nota Dinas telah memberikan pendapat dalam
Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND- persidangan perkara a quo di PN Tipikor
62/25/06/2015 tgl 22 Juni 2015. Denpasar.
72. Koordinasi terkait informasi perkembangan 75. Dugaan TPK pengadaan tanah untuk
penanganan perkara TPK dengan Polda dan keperluan pembangunan Dermaga dan
Kejati Papua jalan menuju ke Dermaga di Desa Gunaksa
Kegiatan yang dikoordinasikan: Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung
Pengumpulan data perkembangan TA. 2007-2008 bertempat di Desa Gunaksa
penanganan perkara TPK untuk keperluan Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung,
database, berdasarkan berdasarkan atas nama terdakwa A.A. NGURAH AGUNG,
Surat Perintah Tugas Plh.Deputi Bidang Dipl.HE.Msc, dkk.
Penindakan KPK RI Nomor: Sprin.Gas- Kegiatan yang dikoordinasikan:
78/20-25/05/2015 tanggal 26 Mei 2015 Koordinasi dengan Penuntut Umum
Hasil koordinasi: Laporan Data Kejaksaan Negeri Klungkung dan
Penanganan Perkara TPK (vide
memfasilitasi Ahli Keuangan Negara
Surat Dirreskrimsus Polda Papua
pada persidangan di PN Tipikor Denpasar.
Nomor:B/1460/VI/2015 tanggal 5 Juni
(Sprin.Gas-94/20-25/06/2015 tanggal
2015. Kegiatan telah dilaporkan kepada
23 Juni 2015)
Deputi Bidang Penindakan melalui Nota
Hasil koordinasi: Unit Koorsup telah
Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor:
memfasilitasi Penyidik Kejaksaan Negeri
ND-62/25/06/2015 tgl 22 Juni 2015
Klungkung dan Ahli Keungan Negara
73. Dugaan TPK pengembangan distribusi
telah memberikan pendapat dalam
air minum, pekerjaan Konstruksi jaringan
persidangan perkara a quo di PN Tipikor
air bersih/air minum di Kec. Manggis,
Kec. Karangasem, Kec. Kubu, Kec Abang Denpasar.
Kabupaten Karangasem APBD TA 2009 dan 76. Dugaan TPK pengadaan tanah untuk
TA 2010 atas nama terdakwa Ir. IDA BAGUS keperluan pembangunan Dermaga dan
MADE OKA. jalan menuju ke Dermaga di Desa Gunaksa
Kegiatan yang dikoordinasikan: Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung
Koordinasi dengan Penuntut Umum TA. 2007-2008 bertempat di Desa Gunaksa
Kejaksaan Negeri Amlapura terkait Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung,
fasilitasi keterangan ahli dari ITB pada atas nama terdakwa I GUSTI NGURAH
persidangan di PN Tipikor Denpasar GEDE, SH., dkk.
Laporan
Tahunan 2015

120
Kegiatan yang dikoordinasikan: 80. Dugaan TPK dalam proyek pembangunan
Koordinasi dengan Penuntut Umum kolam renang di Bukit Jabal Nur Palu Sulawesi
Kejaksaan Negeri Klungkung dan Tengah TA 2004-2005 a.n. tersangka HKM
memfasilitasi Ahli Keuangan Negara yang penyidikannya dilaksanakan oleh
pada persidangan di PN Tipikor Denpasar. Kejati Sulteng.
Hasil koordinasi: Unit Koorsup telah Kegiatan yang dikoordinasikan: Koorsup
memfasilitasi Penyidik Kejaksaan Negeri KPK memfasilitasi pemeriksaan ahli oleh
Klungkung dan Ahli Keungan Negara Penyidik dari Kejati Sulteng terhadap ahli
telah memberikan pendapat dalam a.n. Eddy Jaya, Emanuel Sujatmoko dan
persidangan perkara a quo di PN Tipikor Siswo Sujanto pada 6 s.d 8 Juli 2015.
Denpasar. Hasil koordinasi: Ahli telah memberikan
77. Dugaan TPK pengadaan lahan Kab. keterangan dalam perkara a quo
Pandeglang TA 2002 dan perkara TPK sebagaimana tertuang dalam Berita
normalisasi pantai Karangantu pada Acara Pemeriksaan Ahli.
Dinas SDA Provinsi Banten TA 2012 yang 81. Dugaan TPK dalam proyek pembangunan
penyidikannya dilaksanakan oleh Polda kolam renang di Bukit Jabal Nur Palu Sulawesi
Banten. Tengah TA 2004-2005 a.n. tersangka MM
Kegiatan yang dikoordinasikan: yang penyidikannya dilaksanakan oleh
Dilaksanakan rapat koordinasi dengan Kejati Sulteng.
Penyidik dari Polda Banten pada 29 Juli Kegiatan yang dikoordinasikan:
2015 berdasarkan Surat Perintah Tugas Memfasilitasi pemeriksaan ahli oleh
Nomor Sprint.Gas-105/20-25/07/2015 Penyidik dari Kejati Sulteng terhadap ahli
tanggal 27 Juli 2015 a.n. Eddy Jaya, Emanuel Sujatmoko dan
Hasil koordinasi: KPK akan berkoordinasi Siswo Sujanto pada 6 s.d 8 Juli 2015.
dengan BPK RI Perwakilan Provinsi Hasil koordinasi: Ahli telah memberikan
Banten guna percepatan penyelesaian keterangan dalam perkara a quo
perhitungan kerugian negara. sebagaimana tertuang dalam Berita
78. Dugaan TPK dalam proyek pembangunan Acara Pemeriksaan Ahli.
kolam renang di Bukit Jabal Nur Palu 82. Dugaan TPK penggunaan dan pengelolaan
Sulawesi Tengah TA 2004-2005 a.n. dana alokasi khusus (DAK) bidang
tersangka AP penyidikannya dilaksanakan pendidikan di Kabupaten Tebo TA 2008 a.n.
oleh Kejati Sulteng. tersangka D bin ER yang penyidikannya
Kegiatan yang dikoordinasikan: dilaksanakan oleh Polda Jambi.
Memfasilitasi pemeriksaan ahli oleh Kegiatan yang dikoordinasikan:
Penyidik dari Kejati Sulteng terhadap ahli Memfasilitasi pemeriksaan ahli keuangan
a.n.. Eddy Jaya, Emanuel Sujatmoko dan daerah oleh Penyidik dari Polda Jambi
Siswo Sujanto pada 6 s.d 8 Juli 2015. terhadap ahli a.n. Siswo Sujanto pada 30
Hasil koordinasi: Ahli telah memberikan Juli 2015.
keterangan dalam perkara a quo Hasil koordinasi: Ahli telah memberikan
sebagaimana tertuang dalam Berita keterangan dalam perkara a quo
Acara Pemeriksaan Ahli. sebagaimana tertuang dalam Berita
79. Dugaan TPK dalam proyek pembangunan Acara Pemeriksaan Ahli.
kolam renang di Bukit Jabal Nur Palu Sulawesi 83. Dugaan TPK pada pengelolaan/penggunaan
Tengah TA 2004-2005 a.n. tersangka PS anggaran belanja makanan dan minuman
yang penyidikannya dilaksanakan oleh di SKPD Sekretariat Daerah Kabupaten
Kejati Sulteng. Batanghari TA 2008-2010 a.n. tersangka
Kegiatan yang dikoordinasikan: Koorsup YA yang penyidikannya dilakukan oleh oleh
KPK memfasilitasi pemeriksaan ahli oleh Polres Batanghari Jambi.
Penyidik dari Kejati Sulteng terhadap ahli Kegiatan yang dikoordinasikankan:
a.n. Eddy Jaya, Emanuel Sujatmoko dan Dilaksanakan rapat koorsup terpadu
Siswo Sujanto pada 6 s.d 8 Juli 2015. pada 2 Juli 2015 yang bertempat di Kejati
Hasil koordinasi: Ahli telah memberikan Jambi yang dihadiri oleh Koorsup KPK,
keterangan dalam perkara a quo Kejagung RI, Bareskrim Polri, Polda Jambi
sebagaimana tertuang dalam Berita dan Kejati Jambi dan Polres Batanghari.
Acara Pemeriksaan Ahli. Dasar dilaksanakanya kegiatan ini adalah
LAMPIRAN

121
Surat Perintah Tugas Nomor: Sprint.Gas- Plh.Deputi Bidang Penindakan KPK RI
95/20-25/06/2015 tanggal 24 Juni 2015. Nomor: SPT-123/20-25/06/2015 tanggal
Hasil supervisi: Hasil Supervisi 22 Juni 2015.
sebagaimana tertuang dalam Laporan Hasil koordinasi: Diperoleh informasi
Kegiatan Nomor: ND-69/25/07/2015 terkait Kasus Posisi dan perkembangan
tanggal 10 Juli 2015. penanganan perkara sebagai bahan
84. Dugaan TPK pembangunan Dermaga koordinasi dan supervisi, Kegiatan
Kubangsari yang dipergunakan dalam telah dilaporkan kepada Deputi Bidang
perkara lain yang penyidikannya dilakukan Penindakan sebagaimana tertuang
oleh Kejati Banten. dalam Laporan Hasil Koordinasi Nomor:
Kegiatan yang dikoordinasikan: ND-66/25/07/2015 tgl 8 Juli 2015.
Koordinasi dengan Penyidik dan JPU dari 87. Dugaan TPK dalam pencairan dan
Kejati Banten terkait penyerahan copy penggunaan belanja hibah yang berasal
barang bukti perkara TPK pembangunan dari APBD dan APBD Perubahan Kabupaten
Dermaga Kubangsari yang dipergunakan Bantul Tahun Anggaran 2011 kepada KONI
dalam perkara lain pada 28 Juli 2015. Kabupaten Bantul yang sedang dilaksanakan
Dasar dilaksanakannya kegiatan ini oleh Penyidik Kejaksaan Tinggi Daerah
adalah Surat Perintah Tugas Nomor Istimewa Yogyakarta.
Sprint.Gas-105/20-25/07/2015 tanggal Kegiatan yang dikoordinasikan:
27 Juli 2015. koordinasi dan memfasilitasi Penyidik
Hasil koordinasi: Telah diserahkan copy Kejati Daerah Istimewa Yogyakarta pada
BB legalisir dari KPK kepada Kejaksaan kegiatan permintaan pendapat ahli dari
Tinggi Banten guna kepentingan Universitas Diponegoro di Semarang
penyidikan perkara a quo. (Springas-97/20-25/06/2015 tanggal 30
85. Koordinasi terkait informasi perkembangan Juni 2015)
penanganan perkara TPK dengan Polda dan Hasil koordinasi: Ahli dari Univ
Kejati Maluku. Diponegoro telah memberikan pendapat
Kegiatan yang dikoordinasikan: pada tingkat penyidikan.
pengumpulan data perkembangan 88. Dugaan TPK pembangunan gedung 4 lantai
penanganan perkara TPK untuk untuk Pustekdata dan Pusfatja Lapan dari
keperluan database, berdasarkan APBN Tahun Anggaran 2011 yang dilakukan
Surat Perintah Tugas Deputi Bidang atas nama tersangka DH (Direktur Utama PT
Penindakan Nomor:Sprint.Gas-93/20- Idee Murni Pratama) dkk
25/06/2015 tanggal 23 Juni 2015 Kegiatan yang dikoordinasikan: gelar
Hasil koordinasi: Laporan Data Perkara perkara dengan Tim Bareskirm Polri pada
TPK dan perkembangan penanganannya. 28 Juli 2015
Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Hasil koordinasi: Penyidik akan
Bidang Penindakan melalui Nota Dinas memeriksa saksi-saksi terkait untuk
Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND- memperkuat unsur perbuatan melawan
70/25/07/2015 tgl 13 Juli 2015. hukum dan unsur kerugian keuangan
86. Dugaan TPK dana blockgrant 2008, ADD negara.
2009, dan ADD 2010 di Desa Bencah Kelubi 89. Dugaan TPK pengelolaan dan penggunaan
Kec. Tapung Kab. Kampar, oleh Penyidik Keuangan Program Studi Pendidikan Dokter
Polres Kampar Provinsi Riau, Dugaan TPK (PSPD) Universitas Palangkaraya TA. 2010
pada program/ kegiatan rehabilitasi kawasan s.d. TA. 2013 atas nama tersangka HS dan
konservasi Bukit Suligi Blok A seluas 250 kawan-kawan.
Ha TA 2010 di Desa Tandun Kab. Rokan Kegiatan yang dikoordinasikan: Gelar
Hulu, oleh Penyidik Polres Rokan Hulu, perkara perkembangan penyidikan a quo
dan Dugaan TPK Penyaluran Dana Hibah yang dilaksanakan oleh penyidik Kejati
di Kab. Bengkalis TA 2012 oleh Penyidik Kalimantan Tengah. (Sprin.Gas-99/20-
Ditreskrimsus Polda Riau 25/07/2015 tanggal 2 Juli 2015).
Kegiatan yang dikoordinasikan: Hasil koordinasi: Penyidik dan auditor
Koordinasi dilakukan tanggal 25 Juni akan melaksanakan paparan bersama
2015 bertempat di Ditreskrimsus Polda terkait perhitungan kerugian keuangan
Riau, berdasarkan Surat Perintah Tugas negara.
Laporan
Tahunan 2015

122
90. Dugaan TPK dan TPPU yang terjadi pada memberikan keterangan di persidangan
proses penunjukan PT. Trans Pacific yang dilaksanakan pada 27 Agustus 2015
Petrochemica Indotama oleh BP MIGAS di PN Makassar.
sebagai penjual kondesat bagian Negara 94. Dugaan TPK pembangunan sarana dan
serta pengelolaannya yang ditangani oleh prasarana GOR terpusat pada Dinas Pemuda
Bareskrim Polri. dan Olahraga/Dispora Kabupaten Lebong
Kegiatan yang dikoordinasikan: Tahun Anggaran 2008-2009 yang disidik
Koordinasi terkait rencana gelar perkara oleh Kepolisian Daerah Bengkulu.
di KPK terkait perkembangan penyidikan Kegiatan yang dikoordinasikan: Rapat
perkara a quo. koordinasi antara Penyidik dan KPK
Hasil koordinasi: Perkembangan dengan hasil mengetahui hambatan yang
penyidikan telah disampaikan oleh dihadapi oleh Penyidik antara lain karena
penyidik dan akan dilaksanakan gelar tidak mendapatkan dokumen asli Berita
perkara bersama pada kesempatan Acara Serah Terima Pekerjaan 100%.
pertama Hasil koordinasi: Hasil Koordinasi
91. Dugaan TPK pengadaan alkes Puskesmas sebagaimana tertuang dalam Laporan
untuk kegiatan sarana dan prasarana Kegiatan Koordinasi Nomor: ND-82/25-
Puskesmas pada Dinas kesehatan Kota 08/2015 tanggal 27 Agustus 2015.
Tangerang Selatan yang bersumber dari 95. Dugaan TPK pengadaan pakaian dinas
APBD TA 2010 dengan tersangka DP. dan atributnya pada bagian perlengkapan
Kegiatan yang dikoordinasikan: Sekda Kabupaten Lebong yang disidik oleh
Memfasilitasi Kejari Tigaraksa untuk Kepolisian Daerah Bengkulu.
melaksanakan pemeriksaan terhadap Kegiatan yang dikoordinasikan: Rapat
tersangka DP pada 5 Agustus 2015 di koordinasi antara Penyidik dan KPK
Kantor KPK. dengan hasil mengetahui hambatan yang
Hasil koordinasi: Tersangka telah dihadapi oleh Penyidik antara lain karena
memberikan keterangan dalam perkara a dokumen asli penawaran harga terkait
quo sebagaimana tertuang dalam Berita spesifikasi teknis yang pernah dibuat
Acara Pemeriksaan Tersangka. Panitia Pengadaan belum ditemukan.
92. Dugaan TPK penyaluran dana hibah dan Hasil koordinasi: Hasil Koordinasi
bantuan sosial (Bansos) pada Pemerintah sebagaimana tertuang dalam Laporan
Daerah Provinsi Sumatera Utara TA 2012- Kegiatan Koordinasi Nomor: ND-82/25-
2013. 08/2015 tanggal 27 Agustus 2015.
Kegiatan yang dikoordinasikan: 96. Dugaan TPK pekerjaan pembangunan
Memfasilitasi tim penyidik Kejaksaan Jl. Pusaka menuju Jl. Sentra Produksi
Agung untuk melaksanakan pemeriksaan Kabupaten Kaur TA 2011 yang disidik oleh
terhadap saksi GATOT PUJO NUGROHO Kepolisian Daerah Bengkulu.
pada 25 Agustus 2015 di Kantor KPK. Kegiatan yang dikoordinasikan:
Hasil koordinasi: Saksi telah memberikan Melaksanakan koordinasi dengan
keterangan dalam perkara a quo penyidik dari Polda Bengkulu pada 13
sebagaimana tertuang dalam Berita Agustus 2015 pukul 09.30 Wib dan
Acara Saksi. melaksanakan koordinasi dengan tim JPU
93. Dugaan TPK dalam pengadaan alkes pada Kejati Bengkulu pada 13 Agustus 2015
Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu TA 2010 mulai pukul 14.00 Wib, berdasarkan surat
dan 2013 a.n. terdakwa MUH SUYUTI tugas no. Sprint.Gas-114/20-25/08/2015
ASBUDI. tanggal 10 Agustus 2015.
Kegiatan yang dikoordinasikan: Hasil koordinasi: Hasil Koordinasi
Melaksanakan kegiatan mendampingi sebagaimana tertuang dalam Laporan
ahli dari LKPP untuk memberikan Kegiatan Koordinasi Nomor: ND-82/25-
keterangan di persidangan terdakwa 08/2015 tanggal 27 Agustus 2015.
MUH SUYUTI ASUBUDI di PN Makassar 97. Dugaan TPK pemalsuan dokumen yang
berdasarkan Surat Tugas No. Sprint.Gas penyidikannya sedang dilakukan oleh
116/20-25/08/2015 tanggal 20 Agustus Bareskrim Polri.
Kegiatan yang dikoordinasikan:
2015
Melaksanakan rapat koordinasi dengan
Hasil koordinasi: Ahli LKPP telah
LAMPIRAN

123
Bareskrim Polri, Penyidik KPK dan PAMUNGKAS (mantan pegawai PT.
Labuksi KPK pada 31 Agustus 2015 Permai Grup), dan MELIA RIKE (Staf PT.
di Kantor KPK berdasarkan surat dari Permai Grup), pada 10 Agustus 2015
Bareskrim Polri Nomor: B/3173/VI/2015/ Hasil koordinasi: Saksi telah memberikan
Bareskrim tanggal 30 Juni 2015 perihal keterangan dalam perkara dimaksud
pinjam pakai dokumen bukti asli untuk sebagaimana tertuang dalam Berita
dipergunakan dalam perkara tindak Acara Pemeriksaan Saksi. Kegiatan
pidana umum pemalsuan tanda tangan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang
atas dokumen SPM, SPP terkait dengan Penindakan dalam Laporan Hasil
pengadaan Driving Simulator di Korlantas Koordinasi Nomor: ND-77/25/08/2015
Polri melalui lelang yang dimenangkan tanggal 19 Agustus 2015.
oleh PT. Citra Mandiri Metalindo Abadi. 100. Dugaan TPK dalam pengadaan penyediaan
Hasil koordinasi: KPK menyerahkan kebutuhan pengembangan bidang ilmu
bukti sebagaimana diminta oleh mabes agroindustri Universitas Jenderal Soedirman
Polri untuk dilakukan uji laboratorium tahun anggaran 2009, oleh Kejaksaan Tinggi
dan telah dikembalikan ke KPK dalam Jawa Tengah
jangka waktu 10 hari kerja terhitung dari Kegiatan yang dikoordinasikan:
tanggal 31 Agustus 2015. Memfasilitasi pemeriksaan Saksi atas
98. Dugaan TPK dalam anggaran penyertaan nama MARISI MATONDANG (Direktur
modal Pemerintah Kabupaten Bengkalis PT. Indah Karya Plasma Perkasa), pada 11
Tahun Anggaran 2012 sebesar Rp. 300 Agustus 2015
Miliar kepada PT. Bumi Laksamana Jaya Hasil koordinasi: Saksi telah memberikan
untuk pembangunan pembangkit listrik di keterangan dalam perkara dimaksud
Desa Balai Pungut Kecamatan Pinggir dan sebagaimana tertuang dalam Berita
Desa Buruk Bakul Kecamatan Bukit Batu Acara Pemeriksaan Saksi. Kegiatan
Kabupaten Bengkalis oleh Kejaksaan Negeri telah dilaporkan kepada Deputi Bidang
Bengkalis. Penindakan dalam Laporan Hasil
Kegiatan yang dikoordinasikan: Fasilitasi Koordinasi Nomor: ND-77/25/08/2015
pemeriksaan Ahli Keuangan Negara atas tanggal 19 Agustus 2015.
nama SISWO SUJANTO di Pengadilan 101. Dugaan TPK dalam pengadaan penyediaan
Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan kebutuhan pengembangan bidang ilmu
Negeri Pekanbaru, berdasarkan Agroindustri Universitas Jenderal Soedirman
Surat Perintah Tugas Deputi Bidang Tahun Anggaran 2009, oleh Kejaksaan
Penindakan Nomor:Sprint.Gas-113/20- Tinggi Jawa Tengah
25/08/2015 tanggal 10 Agustus 2015. Kegiatan yang dikoordinasikan:
Hasil koordinasi: Ahli telah Memfasilitasi pemeriksaan Saksi
menyampaikan Keterangan/ pendapat atas nama BAMBANG RUSDIYANTO
sesuai keahliannya untuk mendukung (Marketing PT. Pandu Analitika) dan
pembuktian perkara a quo dalam SAPRIYANTO (Karyawan PT. Abadi
persidangan perkara TPK atas nama Nusa), pada 12 Agustus 2015
terdakwa YUSRIZAL ANDAYANI dan ARI Hasil koordinasi: Saksi telah memberikan
SURYANTO. Kegiatan telah dilaporkan keterangan sebagaimana tertuang
kepada Deputi Bidang Penindakan dalam Berita Acara Pemeriksaan Saksi.
melalui Nota Dinas Koordinator Unit Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi
Koorsup Nomor: ND-78/25/08/2015 Bidang Penindakan dalam Laporan Hasil
tanggal 19 Agustus 2015. Koordinasi Nomor: ND-77/25/08/2015
99. Dugaan TPK dalam pengadaan penyediaan tanggal 19 Agustus 2015.
kebutuhan pengembangan bidang ilmu 102. Dugaan TPK dalam pengadaan penyediaan
agroindustri Universitas Jenderal Soedirman kebutuhan pengembangan bidang ilmu
Tahun Anggaran 2009, oleh Kejaksaan agroindustri Universitas Jenderal Soedirman
Tinggi Jawa Tengah. Tahun Anggaran 2009, oleh Kejaksaan
Kegiatan yang dikoordinasikan: Tinggi Jawa Tengah.
Memfasilitasi pemeriksaan Saksi atas Kegiatan yang dikoordinasikan:
nama OKTARINA FURI (Staf Keuangan Memfasilitasi pemeriksaan Saksi atas
Permai Grup), YUDI RIA CHANDRA nama GERHANA SIANIPAR (Mantan
(Direktur PT. Indotek), RAHMAT TRI Karyawan Permai Grup) dan MINDO
Laporan
Tahunan 2015

124
ROSALINA MANULANG (Mantan perkara bersama pada kesempatan
Marketing PT. Anak Negeri) pada 13 pertama.
Agustus 2015 106. Dugaan TPK dalam proses perizinan waktu
Hasil koordinasi: Saksi telah memberikan tunggu (Dwelling Time).
keterangan dalam perkara dimaksud Kegiatan yang dikoordinasikan:
sebagaimana tertuang dalam Berita Melaksanakan rapat koordinasi dengan
Acara Pemeriksaan Saksi. Kegiatan Polda Metro Jaya, Direktorat Gratifikasi
telah dilaporkan kepada Deputi Bidang KPK di Kantor KPK pada 1 September
Penindakan dalam Laporan Hasil 2015.
Koordinasi Nomor: ND-77/25/08/2015 Hasil koordinasi: KPK memperoleh
tanggal 19 Agustus 2015. klarifikasi bahwa laporan gratifikasi
103. Dugaan TPK pengelolaan dan penggunaan yang diterima oleh para tersangka terkait
Keuangan Program Studi Pendidikan Dokter dengan perkara dwelling time yang
(PSPD) Universitas Palangkaraya TA. 2010 sedang disidik oleh Kepolisian Daerah
s.d. TA. 2013 atas nama tersangka HS dan Metro Jaya.
kawan-kawan. 107. Dugaan TPK pembangunan Dermaga Trestle
Kegiatan yang dikoordinasikan: Kubangsari pada Pemkot Cilegon TA 2010
Pemeriksaan Ahli tanggal 27-28 Agustus a.n. tersangka JH dan HS
2015 sesuai dengan Surat Kejaksaan Kegiatan yang dikoordinasikan:
Tinggi Kalimantan Tengah R-236/Q.2/ Memfasilitasi penyidik dari Kejati Banten
Fd.1/08/2015 tanggal 19 Agustus 2015. untuk melaksanakan pemeriksaan
Hasil koordinasi: Unit Koorsup telah ahli dari LKPP di Kantor KPK pada 9
memfasilitasi Penyidik Kejaksaan September 2015 di Kantor KPK.
Tinggi Kalimantan Tengah untuk Hasil koordinasi: Ahli telah memberikan
meminta pendapat ahli, dan Ahli telah keterangan dalam perkara a quo
memberikan pendapat dalam Berita sebagaimana tertuang dalam Berita
Acara Permeriksaan. Acara Pemeriksaan Ahli.
104. Dugaan TPK pengelolaan dan penggunaan 108. Dugaan TPK dalam pengadaan penyediaan
Keuangan Program Studi Pendidikan Dokter kebutuhan pengembangan bidang ilmu
(PSPD) Universitas Palangkaraya TA. 2010 agroindustri Universitas Jenderal Soedirman
s.d. TA. 2013 atas nama tersangka HS dan tahun anggaran 2009, oleh Kejaksaan Tinggi
kawan-kawan. Jawa Tengah
Kegiatan yang dikoordinasikan: Kegiatan yang dikoordinasikan:
Pemeriksaan Saksi tanggal 27-28 Memfasilitasi pemeriksaan Saksi atas
Agustus 2015 sesuai dengan Surat nama YULIANIS dan UNANG SUDRAJAT
Kejaksaan Tinggi Kalimantan Tengah di Kantor LPSK Jakarta.
R-236/Q.2/Fd.1/08/2015 tanggal 19 Hasil koordinasi: Saksi telah memberikan
Agustus 2015. keterangan dalam perkara dimaksud
Hasil koordinasi: Unit Koorsup telah pada 10 September 2015 sebagaimana
memfasilitasi Penyidik Kejaksaan Tinggi tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan
Kalimantan Tengah untuk meminta Saksi.
keterangan saksi-saksi, dan Saksi-saksi 109. Perkara dugaan TPK pembangunan RSUD
pihak swasta dan pihak penerima dana dr. Hardjono Tahun Anggaran 2009 dan
hibah telah memberikan keterangan 2010 Kabupaten Ponorogo oleh Polres
dalam Berita Acara Pemeriksaan. Ponorogo.
105. Dugaan TPK dalam pangadaan BBM jenis Kegiatan yang dikoordinasikan: Fasilitasi
HSD (High Speed Diesel) pada PT. PLN pemeriksaan Ahli Teknis dari Universitas
Tahun 2010 yang ditangani oleh Bareskrim Gadjah Mada atas nama TORIQ ARIF
Polri. GHUZDEWAN di Pengadilan Tindak
Kegiatan yang dikoordinasikan: Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri
Koordinasi terkait rencana gelar perkara Surabaya, berdasarkan Surat Perintah
di KPK terkait perkembangan penyidikan Tugas Plh. Deputi Bidang Penindakan
perkara a quo. Nomor:Sprint.Gas-119/20-25/09/2015
Hasil koordinasi: Perkembangan tanggal 4 September 2015.
penyidikan telah disampaikan oleh Hasil koordinasi: Ahli telah
penyidik dan akan dilaksanakan gelar menyampaikan Keterangan/ pendapat
LAMPIRAN

125
sesuai keahliannya untuk mendukung Rp 1.403.545.00 berdasarkan Surat Perintah
pembuktian perkara a quo dalam Penyidikan dari Kepala Kejaksaan Muara
persidangan perkara TPK atas nama Enim Nomor: Prin-02A/N.6.17/Fd.1/04/2015
terdakwa dr. YS, M.Kes bin H.GANOE, BA. tanggal 20 April 2015.
Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Kegiatan yang dikoordinasikan:
Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Memfasilitasi permintaan LHKPN atas
Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND- nama Ir. Ahmad Rizaldy Ergantara MT
84/25/09/2015 tanggal 18 September (Kasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi
2015. BPBD Muara Enim).
110. Dugaan TPK Bansos pengadaan Hasil koordinasi: Telah diberikan salinan
Pembelajaran berbasis TIK (e-Learning) data LHKPN atas nama nama Ir. Ahmad
peruntukan 62 SD dalam Kabuapten Rizaldy Ergantara MT (Kasi Rehabilitasi
Muara Enim Tahun 2014 dari Kementerian dan Rekonstruksi BPBD Muara Enim)
Pendidikan dan Kebudayaan pusat sebesar kepada Kepala Kejaksaan Negeri Muara
Rp 3.348.000.000 berdasarkan Surat Enim melalui Surat KPK RI Nomor:
Perintah Penyidikan dari Kepala Kejaksaan R-971/20-25/09/2015 tanggal 30
Muara Enim Nomor: Prin-03A/N.6.17/ September 2015.
Fd.1/08/2015 tanggal 20 Agustus 2015. 113. Dugaan TPK Dana Bantuan Rehabilitasi
Kegiatan yang dikoordinasikan: Ruang Kelas Rusak Berat dan Pembelian/
Memfasilitasi permintaan LHKPN atas Rehabilitasi Meubelair yang bersumber
nama Dra Martina, MM binti H. Abdul dari dana APBN Tahun Anggaran 2012
Roni (Kasi Pembinaan Dikdas Diknas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Muara Enim). Republik Indonesia bagi 25 (dua puluh lima)
Hasil koordinasi: Telah diberikan salinan Sekolah Dasar di Kabupaten Suppiori atas
data LHKPN atas nama Dra Martina, nama tersangka YS oleh Kejati Papua.
MM binti H. Abdul Roni (Kasi Pembinaan Kegiatan yang dikoordinasikan:
Dikdas Diknas Kabupaten Muara Enim) Memfasilitasi pemindahan Tersangka
kepada Kepala Kejaksaan Negeri Muara dari Lapas Kelas I Sukamiskin Bandung
Enim melalui Surat KPK RI Nomor: ke Lapas Kelas IIA Abepura Papua,
R-969/20-25/09/2015 tanggal 30 berdasarkan Surat Perintah Tugas Plh.
September 2015. Deputi Bidang Penindakan Nomor:
111. Dugaan TPK Bansos pengadaan Sprint.Gas-122/20-25/09/2015 tanggal
Pembelajaran berbasis TIK (e-Learning) 22 September 2015.
peruntukan 62 SD dalam Kabuapten Hasil koordinasi: Tersangka YS telah
Muara Enim Tahun 2014 dari Kementerian dilakukan serah terima di Lapas Kelas
Pendidikan dan Kebudayaan pusat sebesar IIA Abepura, Papua pada 29 September
Rp 3.348.000.000 berdasarkan Surat 2015 untuk kepentingan penuntutan
Perintah Penyidikan dari Kepala Kejaksaan serta tahap II dari penyidik kepada JPU.
Muara Enim Nomor: Prin-03A/N.6.17/ Kegiatan telah dilaporkan kepada Plh.
Fd.1/08/2015 tanggal 20 Agustus 2015. Deputi Bidang Penindakan melalui Nota
Kegiatan yang dikoordinasikan: Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor:
Memfasilitasi permintaan LHKPN atas ND-87/25/10/2015 tanggal 7 Oktober
nama Drs. Hamirul Han, M.Si (Mantan 2015.
Kepala Dinas Pendidikan Nasional 114. Dugaan TPK pada pencairan kekurangan
Kabupaten Muara Enim). dana sarana dan prasarana infrastruktur
Hasil koordinasi: Telah diberikan salinan Provinsi Papua Barat TA 2008 yang
data LHKPN atas nama Drs. Hamirul Han, dialokasikan pada APBN TA 2011 oleh Kejati
M.Si (Mantan Kepala Dinas Pendidikan Papua.
Nasional Kabupaten Muara Enim) kepada Kegiatan yang dikoordinasikan:
Kepala Kejaksaan Negeri Muara Enim Memfasilitasi pemeriksaan kesehatan
melalui Surat KPK RI Nomor: R-970/20- (second opinion) Tersangka atas nama
25/09/2015 tanggal 30 September 2015. MLR dan RS oleh IDI Pusat, berdasarkan
112. Dugaan TPK Pengadaan Mobil Pemadam Surat Perintah Tugas Plh. Deputi Bidang
Kebakaran (Damkar) APBD Muara Enim Penindakan Nomor: Sprint.Gas-192/20-
Tahun 2013 dengan nilai kontrak sebesar 25/09/2015 tanggal 21 September 2015 .
Laporan
Tahunan 2015

126
Hasil koordinasi: IDI Pusat telah Jampidsus Kejagung RI terkait Perkara TPK
menerbitkan Laporan Hasil Pemeriksaan Pengelolaan Dana Bantuan Sosial (Bansos)
kesehatan Tersangka atas nama MLR dan dan Bantuan Hibah pada Pemerintah
RS. Kegiatan telah dilaporkan kepada Plh. Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran
Deputi Bidang Penindakan melalui Nota 2012 dan 2013.
Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: Kegiatan Koordinasi: Memfasilitasi
ND-91/25/10/2015 tanggal 13 Oktober Jampidsus Kejagung RI untuk
2015. melaksanakan pemeriksaan terhadap
115. Dugaan TPK dalam kegiatan pelaksanaan tersangka GPN pada 11 November 2015.
jasa konsultan dan kontruksi pencetakan Hasil koordinasi: Tersangka telah
sawah yang dilaksanakan pada Kementerian memberikan keteranganya dalam perkara
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Tahun a quo sebagaimana tertuang dalam Berita
2012 s.d 2014 di Ketapang Kalimantan Barat Acara Pemeriksaan Tersangka.
dengan Nomor Surat : R-1327/Tipidkor/ 119. Fasilitasi Surat permintaan pemanggilan
VIII/2015/Bareskrim tanggal 11 Agustus saksi MINARSIH dan YULIANIS dari
2015 atas nama tersangka URW yang Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, Medan
ditangani oleh Bareskrim Polri. No: R-1110/N.2/Ft.1/10/2015 tanggal 28
Kegiatan Koordinasi: Melaksanakan Oktober 2015 untuk keperluan persidangan
rapat koordinasi pada 9 Oktober 2015 di atas nama tersangka HB selaku PPK dan
Kantor KPK. MARWANTO LINGGA, SH selaku Ketua
Hasil koordinasi: KPK akan memfasilitasi Panitia Pangadaan terkait TPK Pengadaan
kegiatan koordinasi antara Penyidik Alat Kesehatan pada RSUP H. Adam Malik
Bareskrim Polri dengan Ahli terkait. Medan TA.2010 yang dilaksanakan di
116. Dugaan TPK pembangunan Dermaga Trestle Pengadilan Tipikor Medan sesuai dengan
Kubangsari pada Pemda Kota Cilegon Sprintgas-142/20-25/11/2015 tanggal 16
TA 2010 a.n. tersangka JH dan HS yang November 2015.
ditangani oleh Kejati Banten. Kegiatan koordinasi: Memfasilitasi
Kegiatan Koordinasi: Memfasilitasi kehadiran saksi dalam persidangan
penyidik dari Kejati Banten untuk di Pengadilan Tipikor Medan pada 18
melaksanakan pemeriksaan ahli dari ITB November 2015.
di Kantor KPK pada 15 Oktober 2015. Hasil koordinasi: Saksi telah memberikan
Hasil koordinasi: Ahli telah memberikan keterangan dalam perkara a quo
keterangan dalam perkara a quo. sebagaimana tertuang dalam Berita Acara
117. Dugaan TPK Pengadaan Alat Kesehatan pada Pemeriksaan Saksi dan dilaporankan
RSUD Batara Guru Belopa, Kabupaten Luwu pada ND-101/15/11/2015 tanggal 27
Tahun Anggaran 2012 dan 2013 dengan November 2015.
Tersangka D dan IS yang dilaksanakan 120. Fasilitasi Surat Permintaan Pemanggilan
penyidikan oleh Kejaksaan Negeri Belopa. Tersangka GPN Nomor : B-4065/F.2/
Kegiatan yang dikoordinasikan: Fd.1/11/2015 tanggal 13 November 2015 dari
Memfasilitasi pemeriksaan Ahli Jampidsus Kejagung RI terkait Perkara TPK
Pengadaan Barang dan jasa dari Lembang Pengelolaan Dana Bantuan Sosial (Bansos)
Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa dan Bantuan Hibah pada Pemerintah
Pemerintah (LKPP) atas nama EDDY JAYA Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran
PUTRA pada tanggal 11 November 2015 2012 dan 2013.
sesuai Sprintgas-135/20-25/11/2015 Kegiatan Koordinasi: Memfasilitasi
Tanggal 9 November 2015. Jampidsus Kejagung RI untuk
Hasil koordinasi: Ahli telah memberikan melaksanakan pemeriksaan terhadap
keterangan Ahli dalam perkara a quo tersangka GPN pada 24 November 2015.
sebagaimana tertuang dalam Berita Hasil koordinasi: Tersangka telah
Acara Pemeriksaan Ahli dan dilaporkan memberikan keterangan Ahli dalam
pada ND-98/25/11/2015 tanggal 17 perkara a quo sebagaimana tertuang
November 2015. dalam Berita Acara Pemeriksaan
118. Fasilitasi Surat Permintaan Pemanggilan Tersangka.
Tersangka GPN Nomor : B-3965/F.2/ 121. Koordinasi terkait data informasi
Fd.1/11/2015 tanggal 5 November 2015 dari perkembangan penanganan perkara TPK
dengan Polda Kepulauan Riau.
LAMPIRAN

127
Kegiatan yang dikoordinasikan: Kegiatan koordinasi: Memfasilitasi
pemutakhiran data perkembangan pemeriksaan Fisik Alat dan bahan kimia
penanganan perkara TPK untuk laboratorium uji BP Batam TA 2014 oleh
keperluan database dan bahan Supervisi, Ahli Kimia Fakultas MIPA ITB atas nama
berdasarkan Surat Perintah Tugas Deputi Prof. DR. MUHAMMAD BACHRI AMRAN,
Bidang Penindakan Nomor:Sprint.gas- dkk, pada 18-21 November 2015.
141/20-25/11/2015 tanggal 16 November Hasil koordinasi: Laporan Hasil
2015 Pemeriksaan oleh Ahli.
Hasil koordinasi: Laporan Data dan 125. Dugaan TPK dana APBD Kabupaten
informasi perkembangan penanganan Mamberamo Raya Tahun Anggaran 2011
Perkara TPK. Kegiatan telah dilaporkan s.d. 2013 oleh Penyidik Ditreskrimsus Polda
kepada Deputi Bidang Penindakan Papua.
melalui Nota Dinas Koordinator Unit Kegiatan yang dikoordinasikan:
Koorsup Nomor: ND-105/25/11/2015 tgl Koordinasi ekspose perkara bersama
30 November 2015. Penyidik, Kejati Papua dan Tim Koorsup
122. Koordinasi terkait data informasi terpadu tanggal 24 November 2015
perkembangan penanganan perkara TPK bertempat di Ditreskrimsus Polda Papua,
dengan Polda dan Kejati Nusa Tenggara berdasarkan Surat Perintah Tugas Deputi
Barat. Bidang Penindakan KPK RI Nomor:
Kegiatan yang dikoordinasikan: Sprin.Gas-144/20-25/11/2015 tanggal 19
Pemutakhiran data perkembangan November 2015.
penanganan perkara TPK untuk Hasil koordinasi: Diperoleh informasi
keperluan database dan bahan Supervisi, terkait Kasus Posisi dan perkembangan
berdasarkan Surat Perintah Tugas Deputi penanganan perkara, serta disepakati
Bidang Penindakan Nomor:Sprint.gas- simpulan dan rekomendasi bersama,
148/20-25/11/2015 tanggal 27 November Kegiatan telah dilaporkan kepada
2015 Deputi Bidang Penindakan sebagaimana
Hasil koordinasi: Laporan Data dan tertuang dalam Laporan Hasil Koordinasi
informasi perkembangan penanganan Nomor: ND-107/25/11/2015 tgl 30
Perkara TPK. Kegiatan telah dilaporkan November 2015.
kepada Deputi Bidang Penindakan 126. Perkara dugaan tindak pidana korupsi
melalui Nota Dinas Koordinator Unit penyalahgunaan dana pendistribusian
Koorsup Nomor: ND-112/25/12/2015 logistik dan dana pemilihan Presiden I KPU
tanggal 11 Desember 2015. Kabupaten Dogiyai TA 2014 oleh Penyidik
123. Koordinasi terkait data informasi Polres Dogiyai.
perkembangan penanganan perkara TPK Kegiatan yang dikoordinasikan:
dengan Polda dan Kejati Jawa Tengah. Koordinasi ekspose perkara bersama
Kegiatan yang dikoordinasikan: Penyidik, Kejati Papua dan Tim Koorsup
pemutakhiran data perkembangan terpadu tanggal 24 November 2015
penanganan perkara TPK untuk bertempat di Ditreskrimsus Polda Papua,
keperluan database dan bahan Supervisi, berdasarkan Surat Perintah Tugas Deputi
berdasarkan surat perintah tugas Deputi Bidang Penindakan KPK RI Nomor:
Bidang Penindakan Nomor:Sprint.gas- Sprin.Gas-144/20-25/11/2015 tanggal 19
149/20-25/11/2015 tanggal 27 November November 2015.
2015 Hasil koordinasi: Diperoleh informasi
Hasil koordinasi: Laporan Data dan terkait Kasus Posisi dan perkembangan
informasi perkembangan penanganan penanganan perkara, serta disepakati
Perkara TPK. Kegiatan telah dilaporkan simpulan dan rekomendasi bersama,
kepada Deputi Bidang Penindakan Kegiatan telah dilaporkan kepada
melalui Nota Dinas Koordinator Unit Deputi Bidang Penindakan sebagaimana
Koorsup Nomor: ND-113/25/12/2015 tertuang dalam Laporan Hasil Koordinasi
tanggal 14 Desember 2015. Nomor: ND-107/25/11/2015 tgl 30
124. Dugaan TPK pada kegiatan pengadaan alat November 2015.
dan bahan kimia laboratorium uji BP Batam 127. Perkara dugaan tindak pidana korupsi
Tahun 2014, oleh Penyidik Ditreskrimsus pekerjaan pembangunan jalan kampung
Polda Kepulauan Riau. mawes wares distrik bongo Kab. Sarmi
Laporan
Tahunan 2015

128
oleh Penyidik Polres Sarmi, dan Perkara cabang di PT Pelabuhan Indonesia II
dugaan tindak pidana korupsi pada Proyek (Persero) periode tahun 2011 s.d. 2014.
Pekerjaan Jembatan Kali Konda 2 Dinas PU Kegiatan yang dikoordinasikan: Gelar
Kab. Tolikara TA 2009 oleh Penyidik Polres perkara dengan Penyidik Tipidkor
Tolikara. Bareskrim Polri, Direktorat Penyelidik
Kegiatan yang dikoordinasikan: dan Unit Koorsup Penindakan pada 5
Koordinasi ekspose perkara bersama November 2015.
Penyidik, Kejati Papua dan Tim Koorsup Hasil koordinasi: Telah dilaksanakan
terpadu tanggal 24 November 2015 kegiatan gelar perkara dan telah
bertempat di Ditreskrimsus Polda Papua, dilaporkan ke Pimpinan melalui tanggal
berdasarkan Surat Perintah Tugas Deputi 30 November 2015.
Bidang Penindakan KPK RI Nomor: 131. Gelar Perkara TPK adanya penyimpangan
Sprin.Gas-144/20-25/11/2015 tanggal 19 dalam pelaksanaan dana alokasi (DAK)
November 2015. Bidang Pendidikan Tahun 2008, 2010 dan
Hasil koordinasi: Diperoleh informasi Tahun Anggaran 2011 paa Dinas Pendidikan
terkait Kasus Posisi dan perkembangan Pemuda dan Olahraga Kab. Timor Tengah
penanganan perkara, serta disepakati Utara Tahun Pelaksanaan 2011 atas nama
simpulan dan rekomendasi bersama, tersangka VS (Kadispora TTU selaku PA)
Kegiatan telah dilaporkan kepada Kegiatan yang dikoordinasikan:
Deputi Bidang Penindakan sebagaimana Koordinasi kendala penyidikan yang
tertuang dalam Laporan Hasil Koordinasi sedang ditangani Kejaksaan Negeri
Nomor: ND-107/25/11/2015 tgl 30 Kefamenanu tanggal 12 November 2015.
November 2015. Hasil koordinasi: Telah dilaksanakan
128. Gelar Perkara Penyidikan dugaan TPPU koordinasi dan telah dilaporkan ke
dengan Tindak Pidana Pokok Korupsi Pimpinan pada 27 November 2015.
Penunjukan penjualan kondensat bagian 132. Gelar Perkara TPK berupa penyimpangan
negara kepada PT TPPI dan pengangkatan
dalam pelaksanaan Paket Pekerjaan
kondensat bagian negara tersebut oleh PT
Pengadaan Buku Pengayaan, Buku
TPPI dari BP. Migas dengan tersangka RP,
Referensi, dan Buku Panduan Pendidikan
DH, dan HW.
untuk 34 (tiga puluh empat) Sekolah Dasar
Kegiatan yang dikoordinasikan: Gelar
di Kabupaten Timor Tengah Utara pada
perkara dengan Penyidik Tipidkor dan
Dinas Pemuda dan Olahraga Kab. TTU
Tipideksus Bareskrim Polri, Direktorat
Tahun Anggaran 2010 Tahun Pelaksanaan
Penyelidik dan Unit Koorsup Penindakan
2011 atas nama tersangka JL.
pada 4 November 2015.
Kegiatan yang dikoordinasikan:
Hasil koordinasi: Telah dilaksanakan
Koordinasi kendala penyidikan yang
kegiatan gelar perkara dan telah
sedang ditangani Kejaksaan Negeri
dilaporkan ke Pimpinan melalui tanggal
Kefamenanu tanggal 12 November 2015.
4 Desember 2015.
Hasil koordinasi: Telah dilaksanakan dan
129. Gelar Perkara dugaan TPK dalam pengadaan
telah dilaporkan ke Pimpinan pada 27
BBM Jenis HSD (High Speed Diesel) pada PT
November 2015.
PLN tahun 2010 Tersangka NP (selaku Dir
133. Gelar Perkara TPK berupa penyimpangan
Energi Primer PT PLN Persero).
dalam Pengadaan Buku Pengayaan dan
Kegiatan yang dikoordinasikan: Gelar
Referensi untuk 45 (empat puluh lima)
perkara dengan Penyidik Tipidkor dan
Sekolah Dasar di Kabupaten Timor Tengah
Tipideksus Bareskrim Polri, Direktorat
Utara pada Dinas Pemuda dan Olahraga
Penyelidik dan Unit Koorsup Penindakan
Kab. TTU Tahun Anggaran 2008 Tahun
pada 4 November 2015.
Pelaksanaan 2011 atas nama tersangka AW.
Hasil koordinasi: Telah dilaksanakan
Kegiatan yang dikoordinasikan:
kegiatan gelar perkara dan telah
Koordinasi kendala penyidikan yang
dilaporkan ke Pimpinan melalui tanggal
sedang ditangani Kejaksaan Negeri
30 November 2015.
Kefamenanu pada 12 November 2015.
130. Gelar Perkara TPK dan TPPU pada proses
Hasil koordinasi: Telah dilaksanakan
investasi alat pelabuhan, pengadaan 10 Unit
koordinasi dan telah dilaporkan ke
Mobile Crane untuk kebutuhan pelabuhan
Pimpinan pada 27 November 2015.
LAMPIRAN

129
134. Gelar Perkara TPK berupa penyimpangan koordinasi dan telah dilaporkan ke
dalam pelaksanaan Paket Pekerjaan Pimpinan pada 18 Desember 2015.
Pengaadaan Alat Pendidikan, Alat 138. Gelar Perkara TPK penyimpangan
Laboratorium IPA, Alat Peraga Matematika, pengadaan barang dan jasa pekerjaan 3
Alat Peraga IPS, Alat Olahraga, Alat (tiga) unit kapasitas 7 GT dan 1 (satu) Unit
Kesenian, Alat Laboratorium Bahasa untuk Kapasitas 15 GT Kapal Penangkap ikan
11 (sebelas) Sekolah Menengah Pertama di nelayan bersumber dari APBD DAK/ Dana
Kabupaten Timor Tengah Utara pada Dinas DAU TA 2012 pada Dinas Kelautan dan
Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kab. TTU Perikanan Kabupaten Gorontalo Utara atas
Tahun Anggaran 2010 Tahun Pelaksanaan nama tersangka AKM.
2011 atas nama tersangka JT. Kegiatan yang dikoordinasikan:
Kegiatan yang dikoordinasikan: Koordinasi kendala penyidikan yang
Koordinasi kendala penyidikan yang sedang ditangani Kejaksaan Negeri
sedang ditangani Kejaksaan Negeri Kwandang pada 12 November 2015.
Kefamenanu pada 12 November 2015. Hasil koordinasi: Telah dilaksanakan
Hasil koordinasi: Telah dilaksanakan koordinasi dan telah dilaporkan ke
koordinasi dan telah dilaporkan ke Pimpinan pada 18 Desember 2015.
Pimpinan pada 27 November 2015. 139. Gelar Perkara TPK pada pengadaan alat
135. Gelar Perkara TPK penggunaan Dana DAK kesehatan RSUD Zainal Umar Sidiki
TA. 2010 dalam pengadaan Buku SD dengan Kab. Gorotanlo Utara TA 2011 atas nama
anggaran sebesar Rp 3.705.000.000,- pada tersangka HM dkk.
Dinas Pendidikan Kabupaten Bonee Bolango Kegiatan yang dikoordinasikan:
atas nama tersangka DT. Koordinasi kendala penyidikan yang
Kegiatan yang dikoordinasikan: sedang ditangani Polda Gorontalo pada
Koordinasi kendala penyidikan yang 11 November 2015.
sedang ditangani Kejaksaan Tinggi Hasil koordinasi: Telah dilaksanakan
Gorontalo pada 12 Desember 2015. koordinasi dan telah dilaporkan ke
Hasil koordinasi: Telah dilaksanakan Pimpinan pada 18 Desember 2015.
koordinasi dan telah dilaporkan ke 140. Gelar Perkara TPK pada pengadaan sarana
Pimpinan pada tanggal 18 Desember produksi udang vaname, pengadaan sarana
2015. produksi udang windu dan pengadaan
136. Gelar Perkara TPK pada pengadaan Alat- sarana produksi ikan bandeng oleh Dinas
alat Laboratorium Bahasa untuk Sekolah Kelautan Perikanan Kab. Pohuwato Tahun
Menengah Pertama (SMP) Penerima DAK- 2014 di Desa Manawa Kec. Marisa Kab.
APBN pada Dinas Pendidikan Kabupaten Pohuwato atas nama tersangka BG, dkk.
Bone Bolango Tahun Anggaran 2011 senilai Kegiatan yang dikoordinasikan:
Rp. 1.050.000.000,- atas nama tersangka Koordinasi kendala penyidikan yang
MH (selaku PPK), dkk. sedang ditangani Polres Pohuwato pada
Kegiatan yang dikoordinasikan: 11 November 2015.
Koordinasi kendala penyidikan yang Hasil koordinasi: Telah dilaksanakan
sedang ditangani Kejaksaan Tinggi koordinasi dan telah dilaporkan ke
Gorontalo pada 12 November 2015. Pimpinan pada 18 Desember 2015.
Hasil koordinasi: Telah dilaksanakan 141. Gelar Perkara TPK pada pengadaan kursi
koordinasi dan telah dilaporkan ke kerja pada Dinas Pendidikan Kab. Boalemo
Pimpinan pada 18 Desember 2015. TA 2012.
137. Gelar Perkara TPK penyimpangan Kegiatan yang dikoordinasikan:
pelaksanaan pemberian Bantuan Sosial Koordinasi kendala penyidikan yang
Pemerintah Daerah Kabupaten Bone sedang ditangani Polres Boalemo pada 11
Bolango TA 2011 dan TA 2012 atas nama November 2015.
tersangka SW (Kadis/Selaku PA), dkk. Hasil koordinasi: Telah dilaksanakan
Kegiatan yang dikoordinasikan: koordinasi dan telah dilaporkan ke
Koordinasi kendala penyidikan yang Pimpinan pada 18 Desember 2015.
sedang ditangani Kejaksaan Negeri 142. Gelar Perkara TPK dalam pemberian fasilitas
Swawa pada 12 November 2015. kredit Investasi Perkebunan Kelapa Sawit
Hasil koordinasi: Telah dilaksanakan kepada PT. Campang Tiga oleh PT. BNI
Laporan
Tahunan 2015

130
SKM Palembang pada tahun 2007. PKN Rp tersangka KRRS selaku Direktur PT.
49.442.551.787,00 (BPKP Provinsi Sumatera Nuratindo Bangun Perkasa terkait TPK
Selatan). Pengadaan Alat Kesehatan pada RSUP
Kegiatan yang dikoordinasikan: H. Adam Malik Medan TA.2010 yang
Koordinasi kendala penyidikan yang dilaksanakan di Kantor KPK tanggal 15
sedang ditangani oleh Polda Sumatera Desember 2015.
Selatan pada 19 November 2015. Kegiatan koordinasi: Memfasilitasi Kejati
Hasil koordinasi: Telah dilaksanakan Sumatera Utara untuk melaksanakan
koordinasi dan telah dilaporkan ke pemeriksaan terhadap saksi pada 15
Pimpinan pada 27 November 2015. Desember 2015.
143. Gelar Perkara TPK dalam pemberian Hasil koordinasi: Saksi telah memberikan
Fasilitas Kredit Refinancing (Kredit keterangan dalam perkara a quo
Investasi) Perkebunan Kelapa Sawit kepada sebagaimana tertuang dalam Berita
PT. Campang Tiga oleh Bank Sumsel Babel Acara Pemeriksaan Saksi.
pada Tahun 2008. 147. Dugaan TPK penyimpangan dalam
Kegiatan yang dikoordinasikan: penetapan dan pemberian ganti rugi
Koordinasi kendala penyidikan yang pembebasan tanah untuk pembangunan
sedang ditangani oleh Polda Sumatera Bandara Baru di Kec. Mengkendek Tana
Selatan pada 19 November 2015. Toraja dengan sumber dana yang berasal dari
Hasil koordinasi: Telah dilaksanakan APBD Provinsi Sulawesi Selatan dan APBD
koordinasi dan telah dilaporkan ke Kab. Tana Toraja TA 2011 nama Tersangka
Pimpinan pada 27 November 2015. EK (Sekda Kabupaten Tana Toraja) dan RR
144. Gelar Perkara TPK dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh Polda Sulawesi
pembangunan jalan Akses Bandara Atung Selatan.
Bungsu 2 (dua) Jalur Aspal Hotmix Tahap Kegiatan koordinasi: Meminta penjelasan
dari JPU Kejati Sulsel mengenai hambatan
III dengan menggunakan APBD Kota
hingga belum diterbitkannya P.21 kepada
Pagaralam TA 2013.
penyidik, padahal menurut JPU, penyidik
Kegiatan yang dikoordinasikan:
Polda Sulsel, Ahli BPN Makasar dan
Koordinasi kendala penyidikan yang
Ahli BPKP Makasar, kasus tersebut
sedang ditangani oleh Polda Sumatera
sudah memenuhi unsur TIndak Pidana
Selatan pada 19 November.
Korupsi Pasal 2 atau Pasal 3, namun
Hasil koordinasi: Telah dilaksanakan
JPU tetap belum yakin karena adanya
koordinasi dan telah dilaporkan ke
Putusan MA Nomor : 2032 K/2013 yang
Pimpinan pada 27 November 2015.
intinya menyatakan bahwa tanah yang
145. Dugaan TPK dan tindak pidana pencucian
sebelumnya menurut ahli BPN dan
uang penyalahgunaan anggaran belanja
ahli BPKP merupakan tanah Negara,
Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Tengah
nyatanya ada sebagian merupakan tanah
Tahun Anggaran 2006 s.d 2011 atas nama
adat, sehingga JPU memberi petunuk
tersangka BP yang dilaksanakan oleh
kepada Penyidik agar memeriksa ulang
Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah.
ahli BPKP Makassar untuk melakukan
Kegiatan yang dikoordinasikan:
pengghitungan ulang terhadap nilai riil
Memfasilitasi pengambilan keterangan
kerugian Negara.
ahli keuangan Negara dan Daerah
Hasil koordinasi: Perkara akan dilanjutkan
atas nama SISWO SUJANTO tanggal 3
dengan P.21, apabila petunjuk JPU telah
Desember 2015.
dipenuhi penyidik.
Hasil koordinasi: Ahli telah memberikan
148. Fasilitasi Surat permintaan pemanggilan
keterangan Ahli dalam perkara a quo
saksi MANGAPUL BAKARA dan MULIA
sebagaimana tertuang dalam Berita
HAZMI dari Kejaksaan Tinggi Sumatera
Acara Pemeriksaan Ahli.
Utara, Medan No: R-1005/N.2/Fd.1/11/2015
146. Fasilitasi Surat permintaan pemanggilan
tanggal 26 November 2015 untuk
saksi MINARSIH, MARISI MATONDANG,
pemeriksaan saksi atas nama tersangka
dan YULIANIS dari Kejaksaan Tinggi
KRRS selaku Direktur PT. Nuratindo
Sumatera Utara, Medan No: R-997/N.2/
Bangun Perkasa terkait TPK Pengadaan Alat
Fd.1/11/2015 tanggal 26 November 2015
Kesehatan pada RSUP H. Adam Malik Medan
untuk pemeriksaan saksi atas nama
TA.2010 yang dilaksanakan di Kantor KPK
LAMPIRAN

131
tanggal 15 Desember 2015. ITB.
Kegiatan koordinasi: Memfasilitasi Kejati Hasil koordinasi: Berita Acara
Sumatera Utara untuk melaksanakan Pemeriksaan Ahli tanggal 3 Desember
pemeriksaan terhadap saksi pada 15 2015.
Desember 2015. 152. Dugaan TPK pada kegiatan pengadaan alat
Hasil koordinasi: Saksi telah memberikan dan bahan kimia laboratorium uji BP Batam
keterangan dalam perkara a quo Tahun 2014, oleh Penyidik Ditreskrimsus
sebagaimana tertuang dalam Berita Polda Kepulauan Riau.
Acara Pemeriksaan Saksi. Kegiatan yang dikoordinasikan:
149. Fasilitasi Surat permintaan pemanggilan Memfasilitasi pengambilan keterangan
saksi NENENG SRI WAHYUNI dari Ahli Keuangan Negara atas nama
Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, Medan SYAKRAN RUDI, SE. MM, pada 4
No: R-1003/N.2/Fd.1/11/2015 tanggal 26 Desember 2015 di Jakarta.
November 2015 untuk pemeriksaan saksi Hasil koordinasi: Berita Acara
atas nama tersangka KRRS selaku Direktur Pemeriksaan Ahli tanggal 4 Desember
PT. Nuratindo Bangun Perkasa terkait TPK 2015.
Pengadaan Alat Kesehatan pada RSUP 153. Dugaan TPK pengelolaan dan penggunaan
H. Adam Malik Medan TA.2010 yang Keuangan Program Studi Pendidikan Dokter
dilaksanakan di Kantor KPK tanggal 16 (PSPD) Universitas Palangkaraya TA. 2010
Desember 2015. s.d. TA. 2013 atas nama tersangka HS dan
Kegiatan koordinasi: Memfasilitasi Kejati kawan-kawan.
Sumatera Utara untuk melaksanakan Kegiatan yang dikoordinasikan: gelar
pemeriksaan terhadap saksi pada 16 perkara bersama penyidik dan auditor
Desember 2015. pada 7 Desember 2015.
Hasil koordinasi: Saksi telah memberikan Hasil koordinasi: Penyidik dan auditor
keterangan dalam perkara a quo sepakat terkait obyek perhitungan
sebagaimana tertuang dalam Berita
kerugian keuangan negara perkara a quo.
Acara Pemeriksaan Saksi.
150. Koordinasi terkait data informasi
HASIL KLARIFIKASI KPK KEPADA APARAT
perkembangan penanganan perkara TPK
PENEGAK HUKUM (APH)
dengan Polda dan Kejati Jawa Timur.
1. Dugaan TPK penyimpangan dalam
Kegiatan yang dikoordinasikan:
Pengadaan buku dan alat peraga pada
pemutakhiran data perkembangan
Dinas Pendidikan Kabupaten Selayar Tahun
penanganan perkara TPK untuk
Anggaran 2010-2011.
keperluan database dan bahan Supervisi,
Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat
berdasarkan surat perintah tugas Deputi
Bidang Penindakan Nomor: Sprint. KPK-RI Nomor:R-1581/20-25/11/2014
gas-153/20-25/11/2015 tanggal 30 tanggal 25 November 2014 dilakukan
November 2015 konfirmasi SPDP dan permintaan
Hasil koordinasi: Laporan Data dan perkembangan penanganan perkara TPK
informasi perkembangan penanganan ke Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan.
Perkara TPK. Kegiatan telah dilaporkan Hasil klarifikasi: Terkait dugaan
kepada Deputi Bidang Penindakan penyimpangan dalam pengadaan buku
melalui Nota Dinas Koordinator Unit dan alat peraga pada Dinas Pendidikan
Koorsup Nomor: ND-115/25/12/2015 Kabupaten Selayar Tahun Anggaran
tanggal 17 Desember 2015. 2010-2011, hingga saat ini masih dalam
151. Dugaan TPK pada kegiatan pengadaan alat proses pengumpulan data dan bahan
dan bahan kimia laboratorium uji BP Batam keterangan (pulbaket) intelejen oleh
Tahun 2014, oleh Penyidik Ditreskrimsus Seksi Intelejen Kejaksaan Negeri Selayar.
Polda Kepulauan Riau. 2. Dugaan Mark Up pada Proyek Pengadaan
Kegiatan yang dikoordinasikan: Tiang Listrik di Dinas Pekerjaan Umum
Memfasilitasi pengambilan keterangan Kabupaten Selayar Tahun Anggaran 2009.
Ahli teknis Fakultas MIPA ITB atas Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat
nama Prof. DR. MUHAMMAD BACHRI KPK-RI Nomor:R-1581/20-25/11/2014
AMRAN, dkk, pada 3 Desember 2015 di tanggal 25 November 2014 dilakukan
Laporan
Tahunan 2015

132
konfirmasi SPDP dan permintaan tanggal 7 Januari 2015 bahwa Kejari Pare-
perkembangan penanganan perkara TPK Pare tidak menangani kasus tersebut.
ke Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan. 5. Dugaan TPK dalam pengadaan peralatan
Hasil klarifikasi: Telah dilakukan proses pembangunan fasilitas produksi, riset dan
penyidikan berdasarkan Sprindik Kajati alih teknologi vaksin flu burung untuk
Sulawesi Selatan Nomor: PRINT-95/R.4/ manusia di Ditjen P2PL Depkes RI Tahun
Fd.1/12/2011 tanggal 16 Maret 2011 Anggaran 2008- 2010 yang diduga
atas nama tersangka S dan Sprindik dilakukan oleh Tunggul P. Sihombing.
Kajati Sulawesi Selatan Nomor : Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat
SPRINT-457/R.4/Fd.1/12/2011 tanggal 5 KPK-RI Nomor:R-1298/20-25/08/2014
Desember 2011 atas nama tersangka RT tanggal 26 Agustus 2014 dilakukan
dengan tindak lanjut sebagai berikut : permintaan perkembangan penyidikan
- Terhadap 2 (dua) berkas perkara telah perkara TPK ke Kabareskrim Polri.
dilimpahkan ke Pengadilan Tindak Hasil klarifikasi: Penyidik telah memenuhi
Pidana Korupsi pada Pengadilan petunjuk JPU (P-19), sesuai dengan Surat
Negeri Makassar; Kabareskrim Polri Nomor : B/6178/
- Penanganan perkara atas nama Tipidkor/XII/2014/Bareskrim tanggal
terdakwa Rustam Tahir saat ini telah 8 Desember 2014 perihal pengiriman
dilaksanakan Eksekusi berdasarkan berkas perkara atas nama Tunggul P.
Putusan Pengadilan yang telah Sihombing pemenuhan (P-19) dan saat
berkekuatan hukum tetap (incracht); ini penyidik Dittipidkor Bareskrim Polri
- Penanganan perkara atas nama menunggu pemberitahuan kembali hasil
terdakwa SUDIRMAN hingga saat ini pemeriksaan berkas oleh Jaksa Penunut
masih menunggu Putusan Mahkamah Umum.
Agung RI (Kasasi). 6. Dugaan TPK penyimpangan dana perjalanan
3. Dugaan TPK Dana Bantuan Sosial Pemkab dinas sekretariat dewan perwakilan daerah
Sidenreng Rappang Tahun Anggaran 2012 Kab. Langkat TA.2012 atas nama Terdakwa
s.d 2013. Salman.
Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat
KPK-RI Nomor:R-1583/20-25/11/2014 KPK RI Nomor: R-1584/20-25/11/2014
tanggal 25 November 2014 dilakukan tanggal 25 November 2014 dilakukan
konfirmasi SPDP dan permintaan permintaan perkembangan penanganan
perkembangan penanganan perkara TPK perkara TPK ke Kajati Sumatera Utara.
ke Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan. Hasil klarifikasi: Berdasarkan putusan
Hasil klarifikasi: Berdasarkan Surat Majelis Hakim Pengadilan Tipikor pada
Perintah Penyelidikan Kajati Sulawesi Pengadilan Negeri Medan dengan amar
Selatan Nomor: PRINT-89/R.4/ putusan Pidana penjara selama 1 (satu)
Fd.1/02/2014 tanggal 2 Februari 2015 Tahun dan denda sebesar Rp.50.000.000
bahwa hingga saat ini belum diperoleh (lima puluh juta rupiah) . Telah dilakukan
indikasi tindak pidana, sehingga eksekusi Terdakwa Salman pada 22
belum dapat ditindak lanjuti ke tahap Desember 2014 berdasarkan Putusan
penyidikan dan penyelidikannya dapat Pengadilan yang telah berkekuatan
dibuka kembali jika diperoleh fakta baru. hukum tetap (inkracht).
4. Dugaan TPK dalam penerimaan CPNS K2 7. Dugaan TPK terkait pembelian tanah untuk
Tahun 2014 di Kota Pare-Pare. rusunawa di Kota Sibolga, Sumatera Utara
Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat Tahun 2010 atas nama Terdakwa Januar
KPK-RI Nomor : R-1627/20-25/12/2014 Efendy Siregar dan Adely Lis Ais. Jull.
tanggal 16 Desember 2014 dilakukan Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat
konfirmasi SPDP dan perkembangan KPK RI Nomor: R-1579/20-25/11/2014
penyidikan perkara dugaan tindak tanggal 25 November 2014 dilakukan
pidana korupsi dalam penerimaan CPNS permintaan perkembangan penanganan
K2 Tahun 2014 di Kota Pare-Pare . perkara TPK ke Kajati Sumatera Utara.
Hasil klarifikasi: Disampaikan melalui Hasil klarifikasi: Penyidik pada saat ini
surat dari Kejati Sulawesi Selatan masih menunggu Perhitungan Kerugian
Makassar Nomor : B-189/R.4/Fs/01/2015 Negara dari BPKP Perwakilan Sumatera
LAMPIRAN

133
Utara untuk menetapkan kerugian Dir Reskrimsus Polda Maluku Nomor:
keuangan negara dalam perkara ini, agar B/19/I/2015/ Ditreskrimsus tanggal 6
terhadap para tersangka dapat dilakukan Januari 2015.
penahanan dan berkas perkaranya segera 11. Dugaan TPK terkait dengan pelaksanaan
dilimpahkan ke Jaksa Penuntut Urnum. kegiatan MTQ XXIV Tingkat Provinsi
8. Dugaan TPK pengadaan tanah seluas 12.600 Maluku di Kota Dobo Kabupaten Kepulauan
M2 pada Satuan Kerja Politeknik Negeri Aru, tahun 2011 khusus bidang kesenian dan
Ambon. pariwisata atas nama Tersangka. William
Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat Bothmir.
KPK-RI Nomor:R-1562/20-25/11/2014 Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat
tanggal 17 November 2014 dilakukan KPK RI Nomor: R-1663/20-25/12/2014
permintaan perkembangan penanganan tanggal 23 Desember 2014 dilakukan
perkara TPK ke Kapolda Maluku. permintaan perkembangan penanganan
Hasil klarifikasi: dalam perkara a perkara TPK ke Kapolda Maluku.
quo belum ditetapkan tersangka dan Hasil klarifikasi: Penyidik telah
belum dibuatkan SPDP, Penyidik masih melengkapi petunjuk JPU (P19) yang ke
menunggu hasil Audit Investigasi dari 7 dengan melakukan tindakan hukum
BPKP Perwakilan Maluku. sesuai surat berupa penyitaan terhadap dokumen /
Dir Reskrimsus Polda Maluku Nomor: surat/ bukti-bukti kwitansi pembayaran
B/611/XII/2014/ Ditreskrimsus tanggal 3 dari BPKP Perwakilan Maluku sebagai
Desember 2014. dasar perhitungan kerugian keuangan
9. Dugaan TPK terkait kasus kredit fiktif pada Negara. Hal ini sesuai surat Dir
PT. BPD Jatim Cabang H.R. Muhammad Reskrimsus Polda Maluku Nomor:
Surabaya (Bank Jatim) sebesar Rp.52,3 miliar B/01/I//2015/ Dit Reskrimsus tanggal 2
atas nama tersangka MKP. Januari 2015.
Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat 12. Dugaan TPK pada Pemerintah Kabupaten
KPK-RI Nomor:R-1384/20-25/09/2014 Dompu tahun anggaran 2011 dengan cara
tanggal 25 September 2014 dilakukan membuat SPM-GU dan SPP-GU seolah-
permintaan perkembangan penanganan olah memiliki kewenangan untuk bertindak
perkara TPK ke Kabareskrim Polri. sebagai KPA pada Asisten Umum Setda Kab.
Hasil klarifikasi: Perkara atas nama Dompu.
Mustafa Kemal Pasha (Bupati Mojokerto) Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat
dilakukan penanganan oleh Dittipideksus KPK RI Nomor: R-1687/20-25/12/2014
Bareskrim Polri dengan persangkaan tanggal 30 Desember 2014 dilakukan
tindak pidana pencucian uang, sesuai permintaan perkembangan penanganan
surat Direktur Tindak Pidana Korupsi perkara TPK ke Kapolda Nusa Tenggara
Bareskrim Polri Nomor: R/1974/ Barat.
Tipidkor/ XII/2014/Bareskrim tanggal 31 Hasil klarifikasi: Dalam Penyidikan telah
Desember 2014. menetapkan 5 (lima) orang Tersangka
10. Dugaan TPK pada proyek pembangunan atas nama M, SA, AP, MN dan B, dan
lapangan olahraga Politeknik Perikanan berkas perkara telah P-21, sedangkan
Negeri Tual Tahun Anggaran 2011. keterlibatan Agus Buhari (Sekda Kab.
Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat Dompu) dalam perkara a quo belum
KPK RI Nomor: R-1233/20-25/06/2014 dapat dibuktikan. Hal ini sesuai dengan
tanggal 25 Juni 2014 dan Nomor surat Dir Reskrimsus Polda NTB Nomor:
R-1640/20-25/12/2014 tanggal 19 B/183/I/2015/Dit Reskrimsus tanggal 12
Desember 2014 dilakukan permintaan Januari 2015.
perkembangan penanganan perkara TPK 13. Dugaan TPK penyalahgunaan Dana
ke Kapolda Maluku. Percepatan Pembangunan Infrastruktur
Hasil klarifikasi: Penyidik telah Daerah (DPPID) pada Dinas ESDM
menetapkan 3 (tiga) orang tersangka, Kabupaten Rembang Tahun 2011.
saat ini penyidikan terkendala dalam Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat
pemenuhan Petunjuk dari JPU (P19) KPK-RI Nomor:R-91/20-25/01/2015
terkait perhitungan kerugian keuangan tanggal 15 Januari 2015 dilakukan
Negara oleh Auditor BPKP, sesuai surat permintaan perkembangan penanganan
Laporan
Tahunan 2015

134
perkara TPK ke Kejaksaan Tinggi Jawa ini sesuai surat Dir Reskrimsus Polda NTB
Tengah. Nomor: B/629/II/2015/ Dit Reskrimsus
Hasil klarifikasi: Perkara telah diputus oleh tanggal 6 Februari 2015.
Pengadilan Tipikor pada PN Semarang 16. Dugaan TPK perjalanan dinas DPRD Kab.
berdasarkan Putusan Nomor: 55/PID. Lamongan Tahun 2010-2012 dengan
SUS/2013/PN.Tipikor.Smg tanggal tersangka atas nama M (Pemilik Travel); R
30 September 2014 dan dilaksanakan (PPTK Sekwan); AM (Pengguna Anggaran
eksekusi berdasarkan Surat Perintah Sekwan); SS (Ketua Komisi C); JH (Ketua
Kepala Kejaksaan Negeri Rembang Komisi A); S (Ketua Komisi D); N (KETUA
nomor: Print-940/O.3.21/Fu.1/10/2014 KOMISI B); dan AF (anggota Komisi B)
tanggal 22 Oktober 2014. Selanjutnya berdasarkan penetapan Kepala Kejaksaan
diinformasikan bahwa terkait adanya Negeri Lamongan No. Print-01/0.5.35/
keterlibatan Pejabat DPU Pemerintah Fd.1/04/2013 tanggal 3 April 2013.
Kabupaten Rembang dan adanya peran Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat
aktif Bupati Rembang (non aktif) M. Salim KPK-RI Nomor:R-1522/20-25/11/2014
pada perkara tersebut, sudah ditindak tanggal 26 November 2014 dilakukan
lanjuti oleh Polres Rembang sesuai surat permintaan perkembangan penanganan
nomor: SP. Lidik/176/ VIII/2014/Reskrim perkara TPK ke Kejaksaan Tinggi Jawa
tanggal 12 Agustus 2014. Hal ini sesuai Timur.
dengan surat Kajati Jawa Tengah Nomor: Hasil klarifikasi: Penyidikan perkara
B-675/O.3/Fd.1/02/2015 tanggal 17 masih berlangsung dikarenakan
Februari 2015. perhitungan kerugian keuangan Negara
14. Dugaan TPK penyimpangan pelaksanaan dari BPK belum selesai. Hal ini sesuai
anggaran belanja DPRD dan unit lainnya TA dengan surat Kajati Jawa Timur kepada
2003 oleh tersangka S Bin S dan AWH. Jampidsus Kejaksaan Agung RI Nomor:
Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat B-596/O.5/Fd.1/02/2015 tanggal 9
KPK-RI Nomor:R-1632/20-25/12/2014 Februari 2015 yang ditembuskan kepada
tanggal 17 Desember 2014 dilakukan KPK RI.
permintaan perkembangan penanganan 17. Dugaan TPK dalam pengadaan tanah proyek
perkara TPK ke Kejaksaan Tinggi Jawa Jabung Ring Dike LRSIP Phase II sebesar
Tengah. Rp.5,3 Milyar.
Hasil klarifikasi: Perkara telah inkracht Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat
berdasarkan putusan Pengadilan Negeri KPK-RI Nomor:R-1522/20-25/11/2014
Kendal Nomor: 78/Put.Pid/2007/ tanggal 26 November 2014 dilakukan
PN.KDL tanggal 30 Agustus 2007 dan permintaan perkembangan penanganan
saat ini pihak Kejaksaan Negeri Kendal perkara TPK ke Kejaksaan Tinggi Jawa
masih melakukan penagihan kerugian Timur.
keuangan Negara kepada 43 Anggota Hasil klarifikasi: Dalam penyidikan
DPRD Kendal. Hal ini sesuai dengan surat perkara ditetapkan 5 (lima) orang
Kajati Jawa Tengah Nomor: B-420/O.3/ tersangka, dan saat ini perkara
Fd.1/01/2015 tanggal 30 Januari 2015. telah inkracht serta telah dilakukan
15. Dugaan TPK pada pekerjaan pembangunan eksekusi. Hal ini sesuai dengan surat
gedung terminal Haji/ TKI Bandar Kajati Jawa Timur kepada Jampidsus
Internasional Lombok (BIL) tahun anggaran Kejaksaan Agung RI Nomor: B-596/O.5/
2011. Fd.1/02/2015 tanggal 9 Februari 2015
Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat yang ditembuskan kepada KPK RI.
KPK-RI Nomor:R-152/20-25/01/2015 18. Dugaan TPK Belanja Penunjang Operasional
tanggal 23 Januari 2015 dilakukan Pimpinan (BPOP) DPRD Lamongan sebesar
permintaan perkembangan penanganan Rp.1,134 Milyar.
perkara TPK ke Kepolisian Daerah Nusa Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat
Tenggara Barat. KPK-RI Nomor:R-1522/20-25/11/2014
Hasil klarifikasi: Perkara telah dilakukan tanggal 26 November 2014 dilakukan
pengiriman berkas tahap-1 ke Kejati NTB permintaan perkembangan penanganan
dan P19 dengan salah satu petunjuk agar perkara TPK ke Kejaksaan Tinggi Jawa
Penyidik memeriksa saksi Ahli LKPP. Hal Timur.
LAMPIRAN

135
Hasil klarifikasi: Telah dilakukan dengan mekanisme pengadaan barang
penyidikan berdasarkan Surat Perintah dan jasa serta sudah ada laporan hasil
Penyidikan Kepala Kejaksaan Negeri audit BPK yang menyatakan tidak ada
Lamongan Nomor: PRINT-02/O.5.35/ temuan. Hal ini sesuai dengan surat
Fd.1/04/2013 tanggal 26 April 2013, Kajati Jawa Timur kepada Jampidsus
Namun tidak ditemukan cukup bukti Kejaksaan Agung RI Nomor: B-596/O.5/
sehingga dilakukan penghentian Fd.1/02/2015 tanggal 9 Februari 2015
penyidikan dengan Surat Perintah yang ditembuskan kepada KPK RI.
Penghentian Penyidikan (SP3) Nomor: 21. Dugaan TPK pada PD. Bank Daerah
PRIN-01/O.5.35/Fd.1/12/2013 tanggal Lamongan Tahun 2010 s.d. 2012.
24 Desember 2013. Hal ini sesuai dengan Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat
surat Kajati Jawa Timur kepada Jampidsus KPK-RI Nomor:R-1522/20-25/11/2014
Kejaksaan Agung RI Nomor: B-596/O.5/ tanggal 26 November 2014 dilakukan
Fd.1/02/2015 tanggal 9 Februari 2015 permintaan perkembangan penanganan
yang ditembuskan kepada KPK RI. perkara TPK ke Kejaksaan Tinggi Jawa
19. Dugaan TPK PT. WBL Lamongan yang Timur.
meliputi Pajak Daerah dan Retribusi sebesar Hasil klarifikasi: Bahwa terhadap kasus
Rp.15,2 Milyar, Penyertaan modal Pemkab dimaksud tidak pernah dilakukan
Lamongan di WBL sebesar Rp.28,8 Milyar penanganan oleh Kejaksaan Negeri
dan Mark up tanah di WBL sebesar Rp.3,119 Lamongan. Hal ini sesuai dengan surat
Milyar. Kajati Jawa Timur kepada Jampidsus
Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat Kejaksaan Agung RI Nomor: B-596/O.5/
KPK-RI Nomor:R-1522/20-25/11/2014 Fd.1/02/2015 tanggal 9 Februari 2015
tanggal 26 November 2014 dilakukan yang ditembuskan kepada KPK RI.
permintaan perkembangan penanganan 22. Dugaan TPK sehubungan dengan Pengadaan
perkara TPK ke Kejaksaan Tinggi Jawa Tanah Sarana Perumahan dan Perkantoran
Timur. seluas kurang lebih 7.171 m2 di Jl. Merpati/
Hasil klarifikasi: kasus dilakukan Jl. Mojopahit Kel. Aek Manis Kec. Sibolga
penanganan oleh Kejaksaan Tinggi Selatan pada Pemerintahan Kota Sibolga
Jawa Tengah dengan Surat Perintah TA.2012.
Penyelidikan Nomor: PRINT-250/O.5/ Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat
Fd.1/03/2013 tanggal 11 Maret 2013, KPK-RI Nomor: R-299/20-25/02/2015
dalam penyelidikan dimaksud diperoleh tanggal 24 Februari 2015 dikirimkan surat
fakta bahwa Polres Lamongan telah perkembangan penanganan perkara TPK
menangani kasus dimaksud. Hal ini ke Kepala Perwakilan BPKP Provinsi
sesuai dengan surat Kajati Jawa Timur Sumatera Utara terkait Permohonan
kepada Jampidsus Kejaksaan Agung RI Perhitungan Kerugian Negara guna
Nomor: B-596/O.5/Fd.1/02/2015 tanggal kepentingan proses penuntutan.
9 Februari 2015 yang ditembuskan Hasil klarifikasi: Kepala Perwakilan
kepada KPK RI. BPKP Provinsi Sumatera Utara
20. Dugaan TPK Alat Kesehatan di Dinas telah mengirimkan jumlah kerugian
Kesehatan Kabupaten Lamongan sebesar perhitungan Negara terkait dengan TPK
Rp.16,8 Milyar mulai 2008 s.d. 2011. tersebut sejumlah Rp. 5.312.450.000,-
Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat (lima milyar tiga ratus dua belas juta
KPK-RI Nomor:R-1522/20-25/11/2014 empat ratus lima puluh ribu rupiah) dan
tanggal 26 November 2014 dilakukan telah dikirimkan ke Kejaksaan Tinggi
permintaan perkembangan penanganan Sumatera Utara dengan surat Nomor :
perkara TPK ke Kejaksaan Tinggi Jawa B-207/N.2/Fd.1/02/2015.
Timur. 23. Dugaan Penyimpangan Tukar Guling Tanah
Hasil klarifikasi: Kasus dilakukan Universitas Hasanuddin Makassar.
penanganan oleh Kejaksaan Tinggi Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat
Jawa Timur dengan menerbitkan Surat KPK-RI Nomor:R-217/20-25/02/2015
Perintah Tugas Nomor: Sprintug-45/O.5// tanggal 9 Februari 2015 dilakukan
Dek.3/06/2013 tanggal 27 Juni 2013, konfirmasi SPDP dan permintaan
dimana pengadaannya sudah sesuai perkembangan penanganan perkara
Laporan
Tahunan 2015

136
TPK ke Kejaksaan Kejaksaan Negeri konfirmasi SPDP dan permintaan
Makassar. perkembangan penyelidikan perkara
Hasil klarifikasi: Melalui surat Kejaksaan TPK ke Kejaksaan Tinggi Lampung.
Negeri Makasar Nomor: B-111/R.4.10/ Hasil klarifikasi: Berdasarkan Surat
FI.1/02/2015 tanggal 17 Februari 2015 Nomor: R-70/N.8.1/Fd.1/03/2015
diberitahukan bahwa telah dilakukan tanggal 3 Maret 2015 bahwa hingga saat
proses penyelidikan berdasarkan Kejaksaan Tinggi Lampung tidak pernah
Surat Perintah Penyelidikan Kejaksaan menangani perkara tersebut.
Negeri Makassar Nomor: 03/R.4.10/ 27. Dugaan TPK pada Proyek Pembangunan
FI.1/04/2014 tanggal 3 April 2014 dan dan Pengelolaan Pasar Turi Surabaya Tahun
Nomor:03a/R.4.10/FI.1/07/2014 tanggal 2009
14 Juli 2015 (perpanjangan), (laporan hasil Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat
penyelidikan) yang kemudian perkara KPK-RI Nomor: R-266/20-25/02/2015
tersebut diambil alih oleh Kejaksaan tanggal 16 Februari 2015 dilakukan
Tinggi Sulawesi Selatan pada 8 Agustus koordinasi penanganan kasus oleh
2014, sehingga belum diterbitkan SPDP. Kejaksaan Tinggi Jawa Timur.
24. Dugaan TPK penyimpangan pada Dinas Hasil klarifikasi: Kejaksaan Tinggi Jawa
Pekerjaan Umum Kab. Lahuan Batu Utara Timursedang melakukan klarifikasi sesuai
yang melibatkan oknum Kepala Dinas PU Surat Tugas Survailance Pengumpulan
dan PPKA pada TA 2012-2013. Data dan Bahan Keterangan Kajati Jawa
Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat Timur No.Print-237/0.5/Fd.1/02/2015
KPK-RI Nomor:R-205/20-25/02/2015 tanggal 6 Februari 2015. Hal ini sesuai
tanggal 3 Februari 2015 dilakukan dengan surat Kajati Jawa Timur Nomor:
konfirmasi SPDP dan permintaan B-1251/O.5/Fd.1/03/2015 tanggal 6
perkembangan penanganan perkara TPK Maret 2015.
ke Kejaksaan Negeri Rantau Prapat. 28. Dugaan TPK dana DAK Dinas Pendidikan
Hasil klarifikasi: Berdasarkan Surat di Kabupaten Sumenep terkait alat peraga
Nomor: R-17/N.2/16/Fu.1/02/2015 pendidikan TA 2010, 2011 dan 2012.
tanggal 3 Maret 2015 bahwa hingga saat Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat
Kejaksaan Negeri Rantau Prapat tidak KPK-RI Nomor:R-282/20-25/02/2015
pernah menangani perkara tersebut tanggal 18 Februari 2015 dilakukan
baik di tingkat penyelidikan maupun permintaan perkembangan penanganan
penyidikan. perkara TPK ke Kajati Jawa Timur.
25. Dugaan TPK dalam pelaksaan DIPA Tahun Hasil klarifikasi: Kejaksaan Tinggi Jawa
2013 dan 2014 di Balai Taman Nasional Timur atas perkara dimaksud pernah
Way Kambas (TNWK) yang menyebabkan melakukan Penyelidikan berdasarkan
kerugian Negara sebesar Rp.4.240.317.000,- Surat Perintah Penyelidikan Kajati
Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat Jawa Timur Nomor: Print-460/O.5.1/
KPK-RI Nomor:R-99/20-25/01/2015 Fd.1//05/2014 tanggal 12 Mei 2014,
tanggal 19 Januari 2015 dilakukan namun tidak ditingkatkan ke tahap
konfirmasi SPDP dan permintaan penyidikan karena belum ditemukan
perkembangan penyelidikan perkara bukti permulaan yang cukup. Hal ini
TPK ke Kapolda Lampung. sesuai dengan surat Kajati Jawa Timur
Hasil klarifikasi: Berdasarkan Surat Nomor: R-809/O.5/Fd.1/03/2015 tanggal
Nomor: B-313/III/2015/Ditreskrimsus 9 Maret 2015.
tanggal 3 Maret 2015 bahwa hingga saat 29. Dugaan TPK dana Bantuan Keuangan
Polda Lampung tidak pernah menangani Desa (BKD) di Kabupaten Mojokerto Tahun
perkara tersebut. Anggaran 2013.
26. Dugaan TPK dalam pelaksanan DIPA Tahun Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat
2013 dan 2014 di Balai Taman Nasional KPK-RI Nomor: R-291/20-25/02/2015
Way Kambas (TNWK) yang menyebabkan tanggal 20 Februari 2015 dilakukan
kerugian Negara sebesar Rp.4.240.317.000,- permintaan perkembangan penanganan
Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat perkara TPK ke Kajati Jawa Timur.
KPK-RI Nomor:R-123/20-25/01/2015 Hasil klarifikasi: Kejaksaan Negeri
tanggal 21 Januari 2015 dilakukan Mojokerto sedang melakukan
LAMPIRAN

137
Penyelidikan atas perkara dimaksud 2012 (KPA) telah meninggal dunia
berdasarkan Surat Perintah Penyelidikan pada hari Sabtu tanggal 1 Maret 2014
Kajari Mojokerto Nomor: Print- sebelum dilakukan pemeriksaan
1933/O.5.9/Fd.1//03/2015 tanggal 23 Juli selaku Tersangka, sehingga tidak
2014, yang mana sampai saat ini masih dapat dilanjutkan penyidikan.
dalam tahap permintaan keterangan - Terhadap Rudi Anggianto selaku
dari keseluruhan Desa berjumlah 73 Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
telah melakukan permintaan keterangan telah dilakukan pemeriksaan selaku
terhadap 46 Desa. Hal ini sesuai dengan Tersangka dan berkas perkara telah
surat Kajari Mojokerto: R-51/O.5/ dikirim ke Jaksa Penuntut Umum
Fd.1/03/2015 tanggal 9 Maret 2015. (Tahap I) serta telah dinyatakan
30. Dugaan TPK dalam proses tera dan tera ulang lengkap (P.21) sesuai surat Kajari
pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Nunukan Nomor: B-535/Q.4.17/
Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2007 s.d. Fd.1/07/2014 tanggal 8 Juli 2014
2012. dan selanjutnya telah dilakukan
Kegiatan klarifikasi: Penerusan hasil penyerahan tersangka dan barang
Pulbaket atas Pengaduan Masyarakat bukti (Tahap II) sesuai surat Kapolres
dengan surat Komisi Pemberantasan Nunukan Nomor: B-535/Q.4.17/
Korupsi (KPK) RI kepada Kajati Fd.1/07/2014 tanggal 8 Juli 2014
Kepulauan Riau Nomor: R-1073/20- dan selanjutnya telah dilakukan
25/08/2013 tanggal 16 Agustus penyerahan tersangka dan barang
2013 perihal penerusan copy laporan bukti (tahap II) sesuai Surat Kapolres
pengumpulan bahan dan keterangan, Nunukan Nomor: B/11.B/IX/2014/
dan berdasarkan Surat KPK Nomor: Reskrim tanggal 29 September 2014
R-335/20-25/03/2015 tanggal 4 (sesuai SPDP Nomor: SPDP/70/
Maret 2015 dimintakan perkembangan VIII/2013/Reskrim tanggal 15 Agustus
penanganannya kepada Kajati Kepulauan 2013).
Riau. - Terhadap Ramdan Yusuf selaku
Hasil klarifikasi: bahwa perkara Pejabat Pelaksana Tehnik Kegiatan
dimaksud atas nama tersangka T dan (PPTK) telah dikirim ke Jaksa
M telah dilimpahkan ke Pengadilan Penuntut Umum (Tahap I) serta telah
tanggal 3 Oktober 2014 dan telah dinyatakan lengkap (P.21) sesuai Surat
diputus oleh Pengadilan Tipikor Pada PN Kajari Nunukan Nomor:B-1118/Q.4.17/
Tanjung Pinang tanggal 23 Desember Fd.1/09/2014 tanggal 23 September
2014 (Inkracht). Hal ini sesuai dengan 2014 dan selanjutnya telah dilakukan
Surat Kajati Kepri Nomor: B-353/N.10/ penyerahan tersangka dan barang
Fd.1/03/2015 tanggal 11 Maret 2015. bukti (tahap II) sesuai Surat Kapolres
31. Dugaan TPK pada kegiatan Pekerjaan Nunukan Nomor: B/35.a/IX/2014/
Pengadaan Buku Pengayaan, Referensi dan Reskrim tanggal 29 September 2014.
Panduan Pendidik untuk SD/SDLB Kab. - Terhadap Tim Panitia Penerima
Nunukan TA. 2012 di Dinas Pendidikan Kab. Hasil Pekerjaan (PPHP) yaitu: Taufik
Nunukan yang diduga merugikan keuangan Bin Hasan, Sri Widodo Bin Surepto
negara/Daerah sebesar Rp. 1.802.739.706,- Diharjo, Kusumo Cahyo Baskoro, Fadli
Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat Abdullah Bin Abdullah Kasirang, Ferry
KPK-RI Nomor:R-311/20-25/02/2015 Lamma anak dari Marthen Lindung,
tanggal 26 Februari 2015 dilakukan telah dilakukan pemeriksaan selaku
konfirmasi SPDP dan permintaan Tersangka pada 30 Agustus 2014 dan
perkembangan penanganan perkara TPK 31 Agustus 2014 dan berkas perkara
ke Polres Nunukan. telah dikirimkan ke Jaksa Penuntut
Hasil klarifikasi: Telah dilakukan Umum sesuai surat Kapolres Nunukan
penyidikan dengan perkembangan Nomor: B/52/XII/2014/Reskrim
sebagai berikut: tanggal 9 Desember 2014, namun
- Terhadap Nizaruddin Kepala Dinas dikembalikan Jaksa Penuntut Umum
Pendidikan Kab. Nunukan selaku untuk dilengkapi sesuai Surat Kajari
Kuasa Pengguna Anggaran Tahun Nomor: B-1506/Q.4.17/Fd.1/12/2014
Laporan
Tahunan 2015

138
tanggal 15 Desember 2014 (P.18), koordinasi dan ekspose dengan BPK
apabila petunjuk sudah dilengkapi RI Semarang untuk memperkuat
akan segera dikirim lagi ke Kejari pembuktian unsur merugikan keuangan
Nunukan. Negara. Hal ini sesuai dengan surat
- Terhadap Amal Mashur selaku Kajati Jawa Tengah Nomor: B-1200/O.3/
kontraktor penyedia barang/jasa telah Fd.1/03/2015 tanggal 31 Maret 2015.
ditetapkan dan diperiksa sebagai 34. Dugaan TPK dalam proyek pembangunan
Tersangka serta dilakukan penahanan Jembatan Limpas di Desa Seliwung Tahun
sejak tanggal 11 Februari 2015 dan Anggaran 2013.
akan segera dilakukan penyerahan Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat
Berkas Perkara ke JPU Kejari Kab. KPK-RI Nomor: R-368/20-25/03/2015
Nunukan. tanggal 17 Maret 2015 dilakukan
Hal ini sesuai dengan surat Polres Nunukan permintaan perkembangan penanganan
Nomor: B/269/III/2015/Reskrim tanggal 6 perkara TPK ke Kajari Situbondo.
Maret 2015. Hasil klarifikasi: Penanganan perkara
32. Dugaan TPK penyimpangan atas tindak pidana korupsi tersebut masih
pengelolaan Dana Alokasi Khusus Tahun dalam proses penyelidikan oleh
Anggaran 2008 pada Pemkab Kepulauan Kejaksaan Negeri Situbondo. Hal ini
Talaud yang melibatkan Bupati Talaud Dr. sesuai dengan Surat Kajari Situbondo
Elly Engelbert Lasut. Nomor: B-547/O.5.39/Fd.1/03/2015
Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat tanggal 31 Maret 2015.
KPK-RI Nomor: R-1514/20-25/11/2014 35. Dugaan TPK penyimpangan Dana Alokasi
tanggal 3 November 2014 dikirimkan Khusus (DAK) dalam proyek pengadaan
surat konfirmasi SPDP dan perkembangan buku di Kabupaten Blora Tahun 2010-2012.
penyidikan perkembangan TPK ke Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat
Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara. KPK-RI Nomor: R-341/20-25/03/2015
Hasil klarifikasi: Berdasarkan surat tanggal 6 Maret 2015 dilakukan
nomor : R-209/R.1/Fd.1/03/2015 tanggal permintaan perkembangan penanganan
31 Maret 2015 bahwa berdasarkan Surat perkara TPK ke Kajati Jawa Tengah.
Perintah Penyidikan Kajati Sulawesi Hasil klarifikasi: Perkara TPK
Utara Nomor: Print-28/R.1/Fd.1/2010 penyimpangan DAK dalam proyek
tanggal 25 Januari 2010 atas nama pengadaan buku di Kabupaten Blora
tersangka EEL (mantan Bupati Kabupaten tahun 2010 atas nama tersangka
Kep. Talaud) saat ini telah diputus dan AW sampai saat ini penyidik masih
telah berkekuatan hukum tetap (incraht menunggu hasil perhitungan kerugian
van gewijsde) berdasarkan Putusan Negara dari BPKP Perwakilan Jateng
Mahkamah Agung RI du pidana selama 7 yang telah dimintakan bantuan dengan
(tujuh) tahun penjara. surat tertanggal 10 Oktober 2013. Hal ini
33. Dugaan TPK pengelolaan APBD Kabupaten sesuai dengan Surat Kajati Jawa Tengah
Cilacap tahun anggaran 2004 atas nama Nomor: B-1307/O.3/Fd.1/04/2015
tersangka PY dkk. tanggal 10 April 2015.
Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat 36. Dugaan TPK penggunaan dana hasil
KPK-RI Nomor: R-238/20-25/02/2015 pembayaran klaim asuransi AJB Bumiputera
tanggal 11 Februari 2015 dilakukan 1912 cabang Malang tahun 2007-2009 atas
permintaan perkembangan penanganan nama tersangka IBBA dkk.
perkara TPK ke Kajati Jawa Tengah. Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat
Hasil klarifikasi: Kejaksaan Negeri Cilacap KPK-RI Nomor: R-290/20-25/02/2015
sedang melakukan penyidikan perkara tanggal 20 Februari 2015 dilakukan
tersebut berdasarkan Surat Perintah permintaan perkembangan penanganan
Penyidikan Nomor: Print-01/O.3.17/ perkara TPK ke Kajati Jawa Timur.
Fd.1/01/2011 tanggal 31 Januari 2011 Hasil klarifikasi: Kejaksaan Negeri Kediri
dan diperbarui dengan Surat Perintah telah melimpahkan perkara tindak
Penyidikan Nomor: Print-01/O.3.17/ pidana korupsi tersebut atas nama
Fd.1/02/2015 tanggal 17 Februari 2015, terdakwa Hattamami dan Ida Bagus
saat ini penyidik akan melakukan Badjra Adnjana ke Pengadilan Tindak
LAMPIRAN

139
Pidana Korupsi pada PN Surabaya pada tanggal 23 Maret 2015 dilakukan
24 Juni 2014, dan telah memperoleh permintaan perkembangan penanganan
putusan Pengadilan Tipikor Nomor: perkara TPK ke Kapolda Sulawesi
110 dan 111/Pidsus/TPK/2014/ PN. Sby Tenggara.
tanggal 3 Maret 2015 yang menyatakan Hasil klarifikasi: Ditreskrimsus Polda
terdakwa terbukti bersalah melakukan Sulawesi Tenggara melakukan penyidikan
tindak pidana korupsii. Atas putusan perkara tersebut berdasarkan Surat
Hakim kedua terdakwa menyatakan Perintah Penyidikan Nomor: Sp.Sidik/31/
Banding, Sedangkan terkait dengan II/2015/SULTRA/ SPKT Polda Sultra
H. A. MASCHUT (mantan Walikota tanggal 3 Februari 2015 , saat ini penyidik
Kediri) setelah dilakukan penyidikan masih menunggu hasil Audit PKKN
tidak terdapat cukup bukti sehingga dari BPKP Sultra untuk memperkuat
pada 8 September 2013 Kajati Jawa pembuktian unsur merugikan keuangan
Timur mengeluarkan SP3 Nomor: Negara. Hal ini sesuai dengan surat
Print-956/0.5/Fd.1/09/2013. Hal ini Kapolda Sultra Nomor: B/1293/IV/2015
sesuai dengan Surat Kajati Jawa Timur tanggal 27 April 2015.
Nomor: B-1961/O.5.5/Fd.1/04/2015 39. Dugaan TPK Proyek Pembangunan Jaringan
tanggal 10 April 2015. Gas untuk Rumah Tangga di Kabupaten
37. Dugaan TPK Proyek Pembangunan Jembatan Sengkang pada Kementrian ESDM TA.2011
Kedaung Tahap I pada Dinas Bina Marga dan senilai Rp. 45.877.271,000,- yang bersumber
Tata Ruang Provinsi Banten TA.2013 senilai dari APBN berdasarkan Surat Perintah
Rp.23.419.786.000,- (dua puluh tiga milyar Penyidikan dan Kepala Kejaksaan Tinggi
empat ratus sembilan belas juta tujuh ratus SuIawesi Selatan Nomor : PRINT 439/R.4/
delapan puluh enam ribu rupiah) atas nama Fd.1/07/2014 tanggal 25 Jan 2014, dan
tersangka S selaku Kepala Dinas BMTR PRINT 572/R.4/Fd. 1/09/2014 tanggal 16
Provinsi Banten merangkap sebagai PPK September 2014.
dan MK selaku Pelaksana Pekerjaan. Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat
Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan KPK-RI Nomor: R-644/20-25/05/2015
surat KPK-RI Nomor: R-566/20- tanggal 27 Mei 2015 tentang Permintaan
25/05/2015 tanggal 8 Mei 2015 tentang Peemriksaan Lapangan dan Perhitungan
Perkembangan Penyidikan Perkara Kerugian Negara.
Tindak Pidana Korupsi ke Kepolisian Hasil klarifikasi: Dalam surat nomor : 27/S/
Daerah Banten. XVII/06/2015 tanggal 8 Juni 2015 BPK RI
Hasil klarifikasi: Berdasarkan surat menjelaskan bahwa sampai dengan surat
nomor : B/229/V/2015/Ditreskrimsus di buat masih dalam tahap analisis kasus
tanggal 20 Mei 2015 bahwa berdasarkan dalam rangka persiapan pemeriksaan
Surat Perintah Penyidikan Polda lapangan sebagaimana permintaan
Banten Nomor: SP.Sidik/40/IX/2014/ Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan.
Ditreskrimsus tanggal 5 September Maka pihak BPK RI akan mengundang
2014 tentang tugas penyidikan terhadap Tim Penyidik dari Kejati Sulsel untuk
dugaan Tindak Pidana Korupsi pada mendiskusikan perkembangan posisi
Pembangunan Jembatan Kedaung Tahap kasus terakhir, sehingga bisa dilakukan
I di Dinas Bina Marga dan Tata Ruang langkah lebih kanjut dalam perhitungan
Provinsi Banten TA.2013 saat ini masih kerugian Negara.
dalam proses penyidikan dan berkas 40. Dugaan TPK dalam pelaksanaan kegiatan
perkaranya belum dapat dilimpahkan Semarang Pesona Asia (SPA) Tahun
ke JPU Kejati Banten (Tahap I) , karena Anggaran 2007.
hasil audit perhitungan kerugian negara Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat
dari BPK RI perwakilan Provinsi Banten KPK-RI Nomor: R-605/20-25/05/2015
hingga saat ini belum diperoleh. tanggal 21 Mei 2015 dilakukan klarifikasi
38. Dugaan TPK penyalahgunaan dana Biaya dan perkembangan penanganan perkara
Perjalanan Dinas Dalam Daerah Pemda Kab. TPK ke Kajari Semarang.
Buton Utara Tahun 2012 s.d. 2014. Hasil klarifikasi: Perkara tersebut
Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat dilakukan penyidikan oleh Kajari
KPK-RI Nomor: R-404/20-25/03/2015 Semarang berdasarkan Surat Perintah
Laporan
Tahunan 2015

140
Penyidikan Nomor: Print-01/0.3.10/ KPK-RI Nomor: R-697/20-25/06/2015
Fd.1/01/2015 tanggal 05 Januari 2015, tanggal 18 Juni 2015 dilakukan klarifikasi
dan terhadap tersangka a.n. HK telah dan perkembangan penanganan perkara
dilimpahkan ke Pengadilan tipikor TPK ke Kapolda Sulawesi Tenggara.
pada PN Semarang tanggal 22 Mei Hasil klarifikasi: Penyidikan masih tetap
2015. Hal ini sesuai dengan surat berjalan dengan tahapan memenuhi P19
Kajari Semarang kepada Kajati Jawa JPU yang ke 9. Hal ini sesuai dengan
Tengah yang ditembuskan kepada KPK surat Dirreskrimsus Polda Sultra Nomor:
Nomor:B-1244/0.3.10/Fd.1/05/2015 B/459/VII/2015/ Dit Reskrimsus tanggal
tanggal 26 Mei 2015. 27 Juli 2015.
41. Dugaan TPK penyimpangan DAK dalam 44. Penyidikan perkara TPK dan pemanfaatan
proyek pengadaan buku di Kabupaten Blora hasil hutan kayu pada hutan produksi di
Tahun 2010. Desa Asinua Jaya Kec. Abuki Kab. Konawe
Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat oleh Polres Konawe.
KPK-RI Nomor: R-573/20-25/05/2015 Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat
tanggal 12 Mei 2015 dilakukan klarifikasi KPK-RI Nomor: R-697/20-25/06/2015
dan permintaan perkembangan hasil tanggal 18 Juni 2015 dilakukan klarifikasi
Audit Investigasi ke BPKP Perwakilan dan perkembangan penanganan perkara
Jawa Tengah. TPK ke Kapoda Sulawesi Tenggara.
Hasil klarifikasi: Permintaan Audit PKKN Hasil klarifikasi: Penyidikan masih tetap
telah diterima BPKP pada 10 Oktober berjalan dengan tahapan penelitian
2013 dan telah dilakukan ekspose berkas perkara kembali oleh JPU Kejari
pada 29 Oktober 2013 yang salah satu Konawe. Hal ini sesuai dengan surat
simpulannya agar penyidik melengkapi Dirreskrimsus Polda Sultra Nomor:
bukti yang belum lengkap, namun sampai B/459/VII/2015/ Dit Reskrimsus tanggal
tanggal 19 Mei 2015 BPKP Perwakilan 27 Juli 2015.
Jawa Tengah belum menerima bukti yang 45. Dugaan TPK penyimpangan pelaksanaan
dimintakan. Hal ini sesuai dengan surat pekerjaan jalan hot mix di Kota Bau-Bau
Kepala Perwakilan BPKP Jawa Tengah Tahun 2005, Tersangka. Ir. SUNARYO (KPA),
Nomor: S-375/D6/01/2015 3 tanggal 3 HASIRI (Ketua Lelang), dan MUCHIBUDDIN
Juni 2015. (Kontraktor)
42. Dugaan TPK dalam dana sharing Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat
pembangunan GOR Gajah Mada di KPK-RI Nomor: R-780/20-25/07/2015
Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto. tanggal 27 Juli 2015 dilakukan klarifikasi
Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat dan perkembangan penanganan perkara
KPK-RI Nomor: R-52920-25/05/2015 TPK ke Kapolda Sulawesi Tenggara.
tanggal 18 Mei 2015 dilakukan klarifikasi Hasil klarifikasi: Perkara di splitzing
dan perkembangan penanganan perkara menjadi 4 berkas perkara dan sudah
TPK ke Kapolres Mojokerto. dilimpahkan ke Kajati Sultra serta
Hasil klarifikasi: Penyidikan dugaan mendapat petunjuk (P19) 5 kali. Hal
TPK dalam kegiatan pendamping ini sesuai dengan surat Dirreskrimsus
pembangunan GOR Gajahmada pada Polda Sulawesi Tenggara Nomor: B/491/
Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, VII/2015/Dit Reskrimsus tanggal 30 Juli
Pariwisata Kab. Mojokerto yang 2015.
menggunakan APBD TA 2012 atas nama 46. Dugaan TPK penyalahgunaan bantuan desa
tersangka AA bin R dan ICB bin S telah se Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kab.
P21 dan Penyidik telah melimpahkan Wakatobi TA 2007, Tersangka. ABU NURU
tersangka dan barang bukti kepada Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat
Kejaksaan Negeri Mojokerto pada 22 KPK-RI Nomor: R-780/20-25/07/2015
Oktober 2014. Hal ini sesuai dengan surat tanggal 27 Juli 2015 dilakukan klarifikasi
Kapolres Mojokerto Kota Nomor: R/109/ dan perkembangan penanganan perkara
VI/2015/Reskrim tanggal 17 Juni 2015. TPK ke Kapolda Sulawesi Tenggara.
43. Dugaan TPK reklamasi pantai pasar warneo Hasil klarifikasi: Berkas perkara telah
Tahun Anggaran 2004 oleh Polres Bau-Bau. P21 dan tahap II tanggal 17 Juni 2013. Hal
Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat ini sesuai dengan surat Dirreskrimsus
LAMPIRAN

141
Polda Sulawesi Tenggara Nomor: B/491/ 50. Dugaan TPK penggunaan bantuan dana
VII/2015/Dit Reskrimsus tanggal 30 Juli hibah yang diterima Kamar Dagang dan
2015. Industri Jawa Timur (KADIN JATIM) dari
Biro Administrasi Perekonomian Sekretaris
47. Dugaan TPK penggunaan bantuan dana Daerah Provinsi Jawa Timur
hibah yang diterima Kamar Dagang dan Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat
Industri Jawa Timur (KADIN JATIM) dari KPK-RI Nomor: R-774/20-25/07/2015
Biro Administrasi Perekonomian Sekretaris tanggal 22 Juli 2015 dilakukan klarifikasi
Daerah Provinsi Jawa Timur dan perkembangan penanganan perkara
Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat TPK ke Kajati Jawa Timur.
KPK-RI Nomor: R-774/20-25/07/2015 Hasil klarifikasi: Perkara atas nama
tanggal 22 Juli 2015 dilakukan klarifikasi tersangka DKP dan NS, telah dilimpahkan
dan perkembangan penanganan perkara ke tahap penuntutan pada 2 Juli 2015 dan
TPK ke Kajati Jawa Timur. telah dilimpahkan ke Pengadilan tanggal
Hasil klarifikasi: Perkara atas nama 5 Agustus 2015 dengan agenda sidang
tersangka DKP dan NS telah dilimpahkan saat ini adalah pemeriksaan saksi-saksi.
ke tahap penuntutan pada 2 Juli 2015 dan Hal ini sesuai dengan surat Kajati Jawa
telah dilimpahkan ke Pengadilan tanggal Timur Nomor: B-4247/0.5/Fd.1/08/2015
5 Agustus 2015 dengan agenda sidang tanggal 26 Agustus 2015.
saat ini adalah pemeriksaan saksi-saksi. 51. Kasus dugaan TPK penyalahgunaan dana
Hal ini sesuai dengan surat Kajati Jawa pembangunan Masjid Raya Sanana pada
Timur Nomor: B-4247/0.5/Fd.1/08/2015 Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah Daerah
tanggal 26 Agustus 2015. Kabupaten Kepulauan Sula TA 2006 s.d.
48. Dugaan TPK penyimpangan pelaksanaan 2010 dengan tersangka AHM (mantan
pekerjaan jalan hot mix di Kota Bau-Bau Bupati Sula).
Tahun 2005, Tersangka. Ir. SUNARYO (KPA), Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan
HASIRI (Ketua Lelang), dan MUCHIBUDDIN surat KPK-RI Nomor: R-900/20-
(Kontraktor) 25/09/2015 tanggal 3 September 2015
Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat dilakukan klarifikasi dan perkembangan
KPK-RI Nomor: R-780/20-25/07/2015 penanganan perkara TPK ke Kepolisian
tanggal 27 Juli 2015 dilakukan klarifikasi Daerah Maluku Utara.
dan perkembangan penanganan perkara Hasil klarifikasi: Berkas Perkara telah
TPK ke Kapolda Sulawesi Tenggara. diambil alih penanganannya oleh
Hasil klarifikasi: Perkara di-splitsing Dittipidkor Bareskrim Polri. Hal ini
menjadi 4 berkas perkara dan sudah sesuai dengan surat Dirreskrimsus Polda
dilimpahkan ke Kajati Sultra serta Maluku Utara Nomor: R-164/IX/2015/Dit
mendapat petunjuk (P19) 5 kali. Hal Reskrimsus tanggal 30 September 2015.
ini sesuai dengan surat Dirreskrimsus 52. Kasus dugaan TPK penyalahgunaan dana
Polda Sulawesi Tenggara Nomor: B/491/ pembebasan lahan untuk pembangunan
VII/2015/Dit Reskrimsus tanggal 30 Juli Bandara Bobong TA 2009.
2015. Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan
49. Dugaan TPK penyalahgunaan bantuan desa surat KPK-RI Nomor: R-900/20-
se Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kab. 25/09/2015 tanggal 3 September 2015
Wakatobi TA 2007, Tersangka. ABU NURU dilakukan klarifikasi dan perkembangan
Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat penanganan perkara TPK ke Kepolisian
KPK-RI Nomor: R-780/20-25/07/2015 Daerah Maluku Utara.
tanggal 27 Juli 2015 dilakukan klarifikasi Hasil klarifikasi: Perkara masih dalam
dan perkembangan penanganan perkara tahap penyidikan. Hal ini sesuai dengan
TPK ke Kapolda Sulawesi Tenggara. surat Dirreskrimsus Polda Maluku Utara
Hasil klarifikasi: Berkas perkara telah Nomor: R-164/IX/2015/Dit Reskrimsus
P21 dan tahap II tanggal 17 Juni 2013. Hal tanggal 30 September 2015.
ini sesuai dengan surat Dirreskrimsus 53. Kasus dugaan TPK pengelolaan anggaran
Polda Sulawesi Tenggara Nomor: B/491/ deposito keuangan daerah yang diduga
VII/2015/Dit Reskrimsus tanggal 30 Juli melibatkan Bupati Seram Bagian Timur
2015. ABDULLAH VANNATH.
Laporan
Tahunan 2015

142
Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan pemenuhan petunjuk dari JPU. Hal ini
surat KPK-RI Nomor: R-980/20- sesuai dengan surat Dirreskrimsus Polda
25/10/2015 tanggal 6 Oktoberr 2015 Jawa Tengah Nomor: B/12023/XI/2015/
dilakukan klarifikasi dan perkembangan Reskrimsus tanggal 30 November 2015.
penanganan perkara TPK ke Kepolisian
Daerah Maluku. PELIMPAHAN
1. Pelimpahan penyidikan perkara tindak
Hasil klarifikasi: Perkara masih dalam pidana korupsi dugaan tindak pidana korupsi
tahap penyidikan. Hal ini sesuai dengan secara bersama-sama menerima hadiah
surat Dirreskrimsus Polda Maluku atau janji yang dilakukan oleh Tersangka BG
Nomor: B-277/IX/2015/Dit Reskrimsus pada saat menduduki jabatan selaku Kepala
tanggal 23 Oktober 2015. Biro Pembinaan Karir Deputi Sumber Daya
54. Dugaan TPK Dugaan TPK Pengadaan Alat Manusia Markas Besar Kepolisian Negara
Kesehatan pada RSUD Batara Guru Belopa, Republik Indonesia pada Periode 2003-
Kabupaten Luwu Tahun Anggaran 2012 2006 dan jabatan lainnya di Kepolisan
dan 2013 dengan Tersangka D dan IS yang Negara Republik Indonesia kepada Pidsus
dilaksanakan penyidikan oleh Kejaksaan Kejagung RI.
Negeri Belopa. Status sebelum disupervisi: Perkara
Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat disidik oleh KPK.
KPK-RI Nomor: R-1555/20-25/11/2015 Posisi setelah diupervisi: Perkara
tanggal 12 November 2014 dilakukan dilimpahkan kepada Pidsus Kejagung RI.
Konfirmasi SPDP dan perkembangan 2. Kasus dugaan tindak pidana korupsi berupa
penanganan perkara TPK. penerimaan suap dan/ atau gratifikasi dan/
Hasil klarifikasi: Berdasarkan atau pemerasan oleh terduga Bambang
perkembangan penyidikan yang Guritno, dkk (Anggota DPRD Kab. Grobogan
dikirimkan oleh Kejaksaan Negeri Belopa Periode 2009-2014.
menyatakan bahwa terdapat kendala Kegiatan pelimpahan: Penanganan kasus
penyidikan. Atas kondisi tersebut, KPK dilakukan pelimpahan kepada Kejaksaan
akan melaksanakan gelar perkara Negeri Purwodadi melalui serangkaian
dengan Kejaksaan Negeri Belopa untuk kegiatan Koordinasi berdasarkan Surat
mengatasi kendala. Deputi Bidang Penindakan KPK RI kepada
55. Dugaan TPK pengelolaan APBD Pemda Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah
Kabupaten Mamberamo Raya Tahun Nomor: R-73/20-25/01/2015 tanggal
Anggaran 2013. 13 Januari 2015 perihal Pelimpahan
Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan surat Penanganan Kasus Dugaan Tindak Pidana
KPK-RI Nomor: R-672/20-25/06/2015 Korupsi, Surat Deputi Bidang Penindakan
tanggal 8 Juni 2015 dilakukan klarifikasi KPK RI kepada Jaksa Agung Muda Tindak
dan perkembangan penanganan perkara Pidana Khusus Kejaksaan Agung Republik
TPK ke Kepolisian Daerah Papua Indonesia Nomor: R-169/20-25/01/2015
Hasil klarifikasi: Penanganan perkara tanggal 27 Januari 2015 perihal pelimpahan
masih dalam proses penyidikan. Hal penanganan kasus dugaan tindak pidana
ini sesuai dengan surat Dirreskrimsus korupsi, Surat Kepala Kejaksaan Negeri
Polda Papua Nomor: B/2786/XI/2015/Dit Purwodadi kepada Pimpinan KPK RI Nomor:
Reskrimsus tanggal 13 November 2015. R-11/0.3.41/Fs/05/2014 tanggal 9 Maret
56. Dugaan TPK proyek SIPPADAT di Pemerintah 2015 perihal pelimpahan penanganan kasus
Kabupaten Kendal Tahun Anggaran 2002- dugaan tindak pidana korupsi, dan Surat
2003. Deputi Bidang Penindakan KPK RI kepada
Kegiatan klarifikasi: Berdasarkan Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah
surat KPK-RI Nomor: R-972/20- Nomor: R-365/20-25/03/2015 tanggal 16
25/09/2015 tanggal 30 September 2015 Maret 2015 perihal koordinasi penanganan
dilakukan klarifikasi dan perkembangan kasus tindak pidana korupsi, serta Berita
penanganan perkara TPK ke Kepolisian Acara Pelimpahan tanggal 27 Maret 2015 di
Daerah Jawa Tengah Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah.
Hasil klarifikasi: Penanganan perkara 3. Pelimpahan perkara tindak pidana korupsi
masih dalam proses penyidikan dan pembangunan pelabuhan atau dermaga
LAMPIRAN

143
Kubangsari Dinas Pekerjaan Umum Kota teknis untuk menentukan nilai kerugian
Cilegon Tahun Anggaran 2010 yang keuangan Negara.
dilakukan oleh h. Tb Aat Syafaat yang telah Posisi setelah disupervisi: berdasarkan
di vonis oleh Pengadilan Negeri Cilegon, Surat kapolres Ponorogo Nomor:
dimana berdasarkan fakta persidangan, B/224/I/2015/Satreskrim tanggal 4
telah dapat dibuktikan bahwa terdakwa Januari 2015, berkas perkara telah
melakukan perbuatan bersama sama dinyatakan lengkap (P21) oleh Jaksa
dengan Johny Husban. Penuntut Umum dan pada 29 Januari
Status sebelum disupervisi: Perkara 2015 telah dilanjutkan oleh penyidik
disidik oleh KPK. dengan kegiatan pelimpahan tersangka
Status setelah disupervisi: Perkara atas nama YS (KPA) dan K (PPK) berikut
dilimpahkan kepada Kejaksaan Tinggi barang bukti (tahap II) ke JPU Kejaksaan
Banten Negeri Ponorogo untuk dilakukan
penuntutan.
HASIL SUPERVISI 4. Dugaan TPK pengadaan tanah untuk
1. Dugaan TPK pembangunan Puskesmas keperluan pembangunan Dermaga dan
dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di jalan menuju ke Dermaga di Desa Gunaksa
Tangerang Selatan Tahun Anggaran 2011 Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung
atas nama tersangka D. TA. 2007-2008 bertempat di Desa Gunaksa
Status sebelum disupervisi: Tahap Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung,
Penyidikan. atas nama terdakwa I Wayan Candra (Bupati
Posisi setelah disupervisi: Tahap II Klungkung).
berdasarkan Surat Pidsus Kejagung RI Status sebelum disupervisi: Perkara
kepada Kepala Kejaksaan Tinggi Banten dalam tahap Penyidikan.
Nomor: B-160/F.3/Ft.1/01/2015 tanggal Status setelah disupervisi: Perkara Tahap
22 Januari 2015. II dan telah dilimpahkan ke PN Denpasar
2. Dugaan TPK dan Tindak Pencucian Uang (Penetapan PN Denpasar Nomor:7/Pen.
atas nama Terdakwa Ritha Sahara selaku Pid.Sus/TPK/2015./PN.Dps. tanggal 3
Bendahara Pengeluaran Kepala Daerah Februari 2015).
Provinsi Sulawesi Tengah Tahun Anggaran 5. Dugaan TPK dalam Pengadaan Alat
2007 s.d 2011. Kesehatan di Dinas Kesehatan Kab. Luwu
Status sebelum disupervisi: Penuntutan. Tahun 2010 dan 2013 atas nama tersangka
Status setelah disupervisi: Berdasarkan MSA oleh Kejaksaan Negeri Belopa.
Putusan Hakim pada Pengadilan Status sebelum disupervisi: Perkara
Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan dalam tahap Penyidikan.
Negeri Palu Nomor : 39/PID.SUS/ Status setelah disupervisi: Perkara Tahap
TIPIKOR/2014/PN.PL tanggal 9 Januari II (P-21).
2015 dengan amar putusan pidana 6. Dugaan TPK pengadaan tanah untuk
penjara selama 7 (tujuh) tahun dan denda keperluan pembangunan Dermaga dan
Rp.300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) jalan menuju ke Dermaga di Desa Gunaksa
subsidiair 4 (empat) bulan kurungan serta Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung
membayar Uang pengganti sebesar Rp. TA. 2007-2008 bertempat di Desa Gunaksa
3.601.914.973,10 (tiga milyar enam ratus Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung,
satu juta sembilan ratus empat belas ribu atas nama terdakwa I Gusti Ngurah Gede.
sembilan ratus tujuh puluh tiga rupiah Status sebelum disupervisi: Tahap
sepuluh sen). Penyidikan.
3. Dugaan TPK pada Pembangunan gedung Status setelah disupervisi: Perkara Tahap
RSUD dr. Harjono Ponorogo sumber APBN II dan telah dilimpahkan ke PN Denpasar
Tahun Anggaran 2009 dan 2010 atas (Penetapan PN Denpasar Nomor:10/Pen.
nama tersangka YS (KPA) dan K (PPK) oleh Pid.Sus/2015/P.Tipikor.Dps tanggal 31
Penyidik Polres Ponorogo Jawa Timur. Maret 2015.
Posisi sebelum disupervisi: Penyidik 7. Dugaan TPK pengadaan tanah untuk
terkendala dalam pembuktian kerugian keperluan pembangunan Dermaga dan
keuangan Negara, KPK mensupervisi jalan menuju ke Dermaga di Desa Gunaksa
kasus ini dengan memfasilitasi ahli Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung
Laporan
Tahunan 2015

144
TA. 2007-2008 bertempat di Desa Gunaksa dilaksanakan oleh Kejaksaan Negeri Toboali
Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung, Bangka Belitung.
atas nama terdakwa Aa Ngurah Agung. Status sebelum disupervisi: Perkara
Status sebelum disupervisi: Tahap dalam tahap Penyidik.
Penyidikan. Status setelah disupervisi: Perkara
Status setelah disupervisi: Perkara Tahap Tahap II (P-21) dan saat ini dalam proses
II dan telah dilimpahkan ke PN Denpasar penuntutan.
(Penetapan PN Denpasar Nomor:11/Pid. 12. Dugaan TPK Pelaksanaan Pengadaan Alat
Sus-Tipikor/2015./PN Dps. tanggal 31 alat operasi TA.2013 di RSUD Kab. Bangka
Maret 2015). Selatan atas nama tersangka YAW yang
8. Dugaan TPK Dugaan TPK penyalahgunaan dilaksanakan oleh Kejaksaan Negeri Toboali
dana APBD Kab Aceh Tenggara TA 2004- Bangka Belitung.
2006 atas nama tersangka MY (selaku Status sebelum disupervisi: Perkara
Pemegang Kas Bupati Kab Aceh Tenggara). dalam tahap Penyidik.
Status sebelum disupervisi: Tahap Status setelah disupervisi: Perkara
Persidangan. Tahap II (P-21) dan saat ini dalam proses
Status setelah disupervisi: Putusan PN penuntutan.
Tipikor pada PN Banda Aceh Nomor:50/ 13. Dugaan TPK pengadaan tanah untuk
Pid.Sus/TPK/2014/PN Bna tanggal keperluan pembangunan Dermaga dan
17 Maret 2015 dengan amar antara jalan menuju ke Dermaga di Desa Gunaksa
lain Pidana Penjara kepada terdakwa Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung
Mhd. Yusuf selama 1 (satu) tahun 8 TA. 2007-2008 bertempat di Desa Gunaksa
(delapan) bulan dan denda sejumlah Rp Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung,
200.000.000,-. atas nama terdakwa I Ketut Janapria.
9. Dugaan TPK penyalahgunaan dana APBD Status sebelum disupervisi: Tahap
Kab Aceh Tenggara TA 2004-2006 atas Penyidikan.
nama terdakwa Marthin Desky (Selaku Status setelah disupervisi: Perkara Tahap
Sekda Kab Aceh Tenggara). II dan telah dilimpahkan ke PN Denpasar
Status sebelum disupervisi: Tahap (Penetapan PN Denpasar Nomor:12/Pid.
Persidangan. Sus.Tipikor/2015./PN Dps tanggal 2 April
Status setelah disupervisi: Putusan PN 2015).
Tipikor pada PN Banda Aceh Nomor:51/ 14. Dugaan TPK pengembangan distribusi
Pid.Sus/TPK/2014/PN Bna tanggal 17 air minum, pekerjaan Konstruksi jaringan
Maret 2015 dengan amar antara lain air bersih/air minum di Kec. Manggis,
Pidana Penjara kepada terdakwa Marthin Kec. Karangasem, Kec. Kubu, Kec Abang
Desky selama 2 (dua) tahun dan denda Kabupaten Karangasem APBD TA 2009 dan
sejumlah Rp.200.000.000,-. TA 2010 atas nama tersangka IBMO.
10. Dugaan TPK Dana Jamkesmas dan Dana Status sebelum disupervisi: Tahap
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Penyidikan.
tahun 2010 senilai Rp.3.724.025.000,-, Dana Hasil Supervisi: P21 sesuai surat
Jamkesmas dan Dana Bantuan Operasional dari Kejaksaan Tinggi Bali Nomor:
Kesehatan (BOK) tahun 2011 senilai B-473/P.1.5/Ft.1/04/2015 tanggal 15
Rp.4.512.820.000,- dan Jamkesmas 2012 April 2015.
Rp.3.091.992.000 serta dana Jamkesmas 15. Dugaan TPK pengembangan distribusi
dan Dana Bantuan Operasional Kesehatan air minum, pekerjaan Konstruksi jaringan
(BOK) tahun 2013 Rp.6.334.620.000,- atas air bersih/air minum di Kec. Manggis,
nama tersangka MSA oleh Kejaksaan Negeri Kec. Karangasem, Kec. Kubu, Kec Abang
Belopa. Kabupaten Karangasem APBD TA 2009 dan
Status sebelum disupervisi: Perkara TA 2010 atas nama tersangka IWA.
dalam tahap Penyidik. Status sebelum disupervisi: Tahap
Status setelah disupervisi: Perkara Tahap Persidangan.
II (P-21). Hasil Supervisi: Putusan PN Tipikor pada
11. Dugaan TPK Pelaksanaan Pengadaan Alat PN Denpasar Nomor 22/Pid-Sus-Tpk/
alat operasi TA.2013 di RSUD Kab. Bangka PN. DPS tanggal 5 Maret 2015, dengan
Selatan atas nama tersangka dr. F yang amar antara lain Pidana Penjara kepada
LAMPIRAN

145
terdakwa I Wayan Arnawa selama 2 (dua) Status setelah disupervisi: berkas perkara
tahun. atas nama tersangka YA telah dinyatakan
16. Dugaan TPK dalam pencairan dan lengkap (P21) oleh Jaksa Penuntut
penggunaan belanja hibah yang berasal Umum dan pada 25 Februari 2015
dari APBD dan APBD Perubahan Kabupaten telah dilanjutkan oleh penyidik dengan
Bantul Tahun Anggaran 2011 kepada KONI kegiatan pelimpahan tersangka berikut
Kabupaten Bantul yang diperuntukkan bagi barang bukti (tahap II) ke Jaksa Penuntut
PERSIBA Kabupaten Bantul DI-Yogyakarta, Umum untuk dilakukan penuntutan,
atas nama tersangka M. (Surat Kajari Bengkalis Nomor:
Status sebelum disupervisi: Tahap B-1472/N.4.14/Ft.1/04//2015 tanggal 30
Penyidikan. April 2015).
Status setelah disupervisi: Perkara 20. Dugaan TPK dalam anggaran penyertaan
Tahap II dan telah dilimpahkan ke PN modal Pemerintah Kabupaten Bengkalis
Yogyakarta (Penetapan PN Yogyakarta Tahun Anggaran 2012 sebesar Rp. 300
Nomor:04/Pid.Sus.TPK/2015./PN Yk miliar kepada PT. Bumi Laksamana Jaya
tanggal 17 April 2015). untuk pembangunan pembangkit listrik di
17. Dugaan TPK dalam pencairan dan Desa Balai Pungut Kecamatan Pinggir dan
penggunaan belanja hibah yang berasal Desa Buruk Bakul Kecamatan Bukit Batu
dari APBD dan APBD Perubahan Kabupaten Kabupaten Bengkalis atas nama tersangka
Bantul Tahun Anggaran 2011 kepada KONI AS oleh Penyidik Kejaksaan Negeri
Kabupaten Bantul yang diperuntukkan bagi Bengkalis.
PERSIBA Kabupaten Bantul DI-Yogyakarta, Posisi sebelum disupervisi: Kasus masih
atas nama tersangka D. ditingkat penyidikan, KPK mensupervisi
Status sebelum disupervisi: Tahap kasus ini dengan memfasilitasi ahli
Penyidikan. Keuangan Negara untuk memperkuat
Status setelah disupervisi: Perkara pembuktian oleh Penyidik Kejari
Tahap II dan telah dilimpahkan ke PN Bengkalis.
Yogyakarta (Penetapan PN Yogyakarta Status setelah disupervisi: berkas perkara
Nomor:05/Pid.Sus.TPK/2015./PN Yk atas nama tersangka AS telah dinyatakan
tanggal 17 April 2015). lengkap (P21) oleh Jaksa Penuntut
18. Dugaan TPK kegiatan penerimaan CPNS di Umum dan pada 25 Februari 2015
Lingkungan Pemkab. Batang Hari TA.2009 telah dilanjutkan oleh penyidik dengan
atas nama tersangka A bin HMN oleh kegiatan pelimpahan tersangka berikut
Kepolisian Daerah Jambi. barang bukti (tahap II) ke Jaksa Penuntut
Status sebelum disupervisi: Perkara Umum untuk dilakukan penuntutan,
dalam tahap Penyidikan. (Surat Kajari Bengkalis Nomor:
Status setelah disupervisi: Penyidikan B-1472/N.4.14/Ft.1/04//2015 tanggal 30
dihentikan karena tidak memiliki cukup April 2015).
bukti. 21. TPK pengembangan distribusi air minum,
19. Dugaan TPK dalam anggaran penyertaan pekerjaan Konstruksi jaringan air bersih/air
modal Pemerintah Kabupaten Bengkalis minum di Kec. Manggis, Kec. Karangasem,
Tahun Anggaran 2012 sebesar Rp.300 Kec. Kubu, Kec Abang Kabupaten
Miliar kepada PT. Bumi Laksamana Jaya Karangasem APBD TA 2009 dan TA 2010
untuk pembangunan pembangkit listrik di atas nama tersangka WIS.
Desa Balai Pungut Kecamatan Pinggir dan Status sebelum disupervisi: Tahap
Desa Buruk Bakul Kecamatan Bukit Batu Penyidikan.
Kabupaten Bengkalis atas nama tersangka Status setelah disupervisi: P21 sesuai
YA dan AS oleh Penyidik Kejaksaan Negeri surat dari Kejaksaan Tinggi Bali Nomor:B-
Bengkalis. 1276/P.1.5/Ft.1/05/2015 tanggal 22 Mei
Status sebelum disupervisi: Kasus masih 2015.
ditingkat penyidikan, KPK mensupervisi 22. Dugaan TPK Tunjangan Penghasilan Aparat
kasus ini dengan memfasilitasi ahli Pemerintahan Desa (TPAPD) atas nama
Keuangan Negara untuk memperkuat tersangka Marlina Moha Siahaan oleh Polda
pembuktian oleh Penyidik Kejari Sulawesi Utara.
Bengkalis.
Laporan
Tahunan 2015

146
Status sebelum disupervisi: Perkara Tahun 2008, atas nama tersangka ATY, dkk,
masih tahap penyidikan dan tidak dapat oleh Penyidik Polda Nusa Tenggara Barat.
dilakukan penyerahan Tersangka dan Status sebelum disupervisi: Kasus masih
Barang Bukti karena Tersangka tidak ditingkat penyidikan, KPK mensupervisi
dapat ditahan dengan alasan sakit. kasus ini dengan kegiatan a.l. Supervisi
Status setelah disupervisi: Tersangka a.n. terpadu, memfasilitasi pemeriksaan
MMS dapat ditahan di Jakarta dan telah Saksi, dan fasilitasi Ahli Pengadaan
dilakukan Penyerahan Tersangka dan Barang dan Jasa LKPP.
Barang Bukti ke Jaksa Penuntut Umum Status setelah disupervisi: berkas perkara
23. Dugaan TPK dan pencucian uang atas atas nama tersangka Agus Trias Yatmoko,
nama tersangka BP oleh Kejaksaan Tinggi dkk telah dinyatakan lengkap (P21) oleh
Sulawesi Tengah Jaksa Penuntut Umum dan pada 27 Mei
Status sebelum disupervisi: Perkara 2015 telah dilanjutkan oleh penyidik
masih dalam penyidikan dengan kegiatan pelimpahan tersangka
Status setelah disupervisi: Berkas perkara berikut barang bukti (tahap II) ke Jaksa
penyidikan sudah dinyatakan lengkap Penuntut Umum untuk dilakukan
dan telah dilakukan Tahap II. penuntutan, (Surat Dirreskrimsus Polda
24. Dugaan TPK dalam pembangunan dermaga NTB Nomor: B/2589/VI/2015/ Dit
Kubangsari Dinas Pekerjaan Umum Kota Reskrimsus tanggal 9 Juni 2015).
Cilegon Tahun Anggaran 2010 atas nama 27. Dugaan TPK di bagian pemerintahan
Terdakwa H. TB. AAT SYAFAAT, S.Sos., M.Si. Sekretariat Kota Tanjung Pinang tentang
oleh Kejaksaan Tinggi Banten. pembebasan lahan untuk pembangunan
Status sebelum disupervisi: Telah USB sekolah terpadu melalui APBD Tahun
dilakukan Pelimpahan, Kejaksaan Tinggi 2009 yang dilakukan oleh Tersangka atas
Banten masih dalam tahap penyelidikan. nama DC oleh penyidik Polres Tanjung
Status setelah disupervisi: Perkara telah Pinang.
dalam tahap Penyidikan Status sebelum disupervisi: Perkara
25. Dugaan TPK pada kegiatan pengadaan masih ditingkat Penyidikan terkendala
alat kesehatan, kedokteran dan Keluarga pemenuhan petunjuk Jaksa Penuntut
Berencana pada program upaya kesehatan Umum (P-19) atas penyerahan berkas
perorangan RSUD dr. R. Soedjono Selong tahap 1 dari Penyidik, Kegiatan Supervisi
Tahun 2008 atas nama tersangka Utun dilakukan dalam bentuk Supervisi
Supria oleh Penyidik Polda Nusa Tenggara terpadu.
Barat. Status setelah disupervisi: Putusan
Status sebelum disupervisi: Kasus masih Pengadilan Tipikor pada Pengadilan
ditingkat penyidikan, KPK mensupervisi Tinggi Pekanbaru, vonis bersalah dengan
kasus ini dengan kegiatan a.l. Supervisi hukuman pidana penjara 4 tahun dan
terpadu, memfasilitasi pemeriksaan pidana denda dua ratus juta rupiah dan
Saksi-saksi, dan fasilitasi Ahli Pengadaan menghukum terdakwa membayar uang
Barang dan Jasa LKPP. pengganti sebesar Rp.1.218.741.450,-
Status setelah disupervisi: berkas (Surat Kajari Tanjung Pinang Nomor:
perkara atas nama tersangka US telah R-67/N.10.10/Ft.1/06/2015 tanggal 22
dinyatakan lengkap (P21) oleh Jaksa Juni 2015).
Penuntut Umum dan pada 27 Mei 2015 28. Dugaan TPK di bagian pemerintahan
telah dilanjutkan oleh penyidik dengan Sekretariat Kota Tanjung Pinang tentang
kegiatan pelimpahan tersangka berikut pembebasan lahan untuk pembangunan
barang bukti (tahap II) ke Jaksa Penuntut USB sekolah terpadu melalui APBD Tahun
Umum untuk dilakukan penuntutan, 2009 yang dilakukan oleh Tersangka atas
(Surat Dirreskrimsus Polda NTB Nomor: nama Gustian Bayu, oleh Penyidik Polres
B/2589/VI/2015/ Dit Reskrimsus tanggal Tanjung Pinang.
9 Juni 2015). Status sebelum disupervisi: Belum
26. Dugaan TPK pada kegiatan pengadaan ada penetapan tersangka atas nama
alat kesehatan, kedokteran dan Keluarga Gustian Bayu sebagai pihak yang turut
Berencana pada program upaya kesehatan bertanggungjawab sebagai pelaku tindak
perorangan RSUD dr. R. Soedjono Selong pidana korupsi.
LAMPIRAN

147
Status setelah disupervisi: Putusan Status sebelum disupervisi: Perkara
Pengadilan Tipikor pada Pengadilan dalam tahap Penyidikan.
Negeri Tanjung Pinang, vonis bersalah Status setelah disupervisi: Perkara telah
dengan hukuman pidana penjara 4 tahun memperoleh P-21 dan telah dilaksanakan
dan pidana denda sebesar seratus juta Tahap II berdasarkan Berita Acara
rupiah, (Surat Kajari Tanjung Pinang Penyerahan Tersangka dan Barang Bukti
Nomor: R-67/N.10.10/Ft.1/06/2015 dari Kepolisian Daerah Sumatera Utara
tanggal 22 Juni 2015). ke Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara.
29. Dugaan TPK pengadaan tanah untuk 33. Dugaan TPK penyalahgunaan bantuan desa
keperluan pembangunan Dermaga dan se Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kab.
jalan menuju ke Dermaga di Desa Gunaksa Wakatobi TA 2007, Tersangka. AN.
Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung Status sebelum disupervisi: Penyidikan
TA. 2007-2008 bertempat di Desa Gunaksa perkara oleh Penyidik Polres Wakatobi
Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung, terkendala dalam pemenuhan Petunjuk
atas nama terdakwa I WAYAN CANDRA Jaksa (P-19).
(Bupati Klungkung). Status setelah disupervisi: Berkas
Status sebelum disupervisi: Tahap perkara telah P21 dan tahap II tanggal
Persidangan. 17 Juni 2013. Hal ini sesuai dengan surat
Status setelah disupervisi: Putusan PN Dirreskrimsus Polda Sulawesi Tenggara
Tipikor pada PN Denpasar (Salinan Nomor: B/491/VII/2015/Dit Reskrimsus
Putusan dalam proses permintaan) tanggal 30 Juli 2015.
tanggal 25 Juni 2015 dengan amar antara 34. Dugaan TPK dalam pencairan dan
lain Pidana Penjara kepada terdakwa penggunaan belanja hibah yang berasal
I Wayan Candra selama 12 (dua belas) dari APBD dan APBD Perubahan Kabupaten
tahun. Bantul Tahun Anggaran 2011 kepada KONI
30. Dugaan TPK penyimpangan honor tim Kabupaten Bantul yang diperuntukkan bagi
Pembina manajemen BLUD RSUD Dr. M. PERSIBA Kabupaten Bantul yang sedang
Yunus Bengkulu TA 2010 s.d. 2012. dilaksanakan oleh Penyidik Kejaksaan
Status sebelum disupervisi: Perkara Tinggi Daerah Istimewa Yogyakarta.
dalam tahap Penyidikan. Hasil Supervisi: Sesuai Surat Kejaksaan
Status setelah disupervisi: Perkara telah Tinggi DI Yogyakarta Nomor: B-2285/0.4/
memperoleh P-21 pada 12 Agustus Fd.1/08/2015 atas nama tersangka EBN
2015 dan telah dilaksanakan Tahap II tidak terdapat cukup bukti.
berdasarkan Berita Acara Penyerahan 35. Dugaan TPK dalam pencairan dan
Tersangka dan Barang Bukti dari penggunaan belanja hibah yang berasal
Kepolisian Daerah Bengkulu ke Kejaksaan dari APBD dan APBD Perubahan Kabupaten
Tinggi Bengkulu. Bantul Tahun Anggaran 2011 kepada KONI
31. Dugaan TPK Pengadaan Alat Kesehatan, Kabupaten Bantul yang diperuntukkan bagi
Kedokteran dan KB di RSUD Dr. Pringadi PERSIBA Kabupaten Bantul yang sedang
Medan Tahun Anggaran 2012 yang berasal dilaksanakan oleh Penyidik Kejaksaan
dari APBN TA-2012 atas nama tersangka Tinggi Daerah Istimewa Yogyakarta.
AL. Hasil Supervisi: Sesui Surat Kejaksaan
Status sebelum disupervisi: Perkara Tinggi DI Yogyakarta Nomor: B- 2286/0.4/
dalam tahap Penyidikan. Fd.1/08/2015 atas nama tersangka IS tidak
Status setelah disupervisi: Perkara telah terdapat cukup bukti.
memperoleh P-21 dan telah dilaksanakan 36. Dugaan TPK dalam anggaran penyertaan
Tahap II berdasarkan Berita Acara modal Pemerintah Kabupaten Bengkalis
Penyerahan Tersangka dan Barang Bukti Tahun Anggaran 2012 sebesar Rp. 300
dari Kepolisian Daerah Sumatera Utara Miliar kepada PT. Bumi Laksamana Jaya
ke Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara. untuk pembangunan pembangkit listrik di
32. Dugaan TPK Pengadaan Alat Kesehatan, Desa Balai Pungut Kecamatan Pinggir dan
Kedokteran dan KB di RSUD Dr. Pringadi Desa Buruk Bakul Kecamatan Bukit Batu
Medan Tahun Anggaran 2012 yang berasal Kabupaten Bengkalis atas nama Terdakwa
dari APBN TA-2012 atas nama tersangka YUSRIZAL ANDAYANI oleh JPU Kejaksaan
KA. Negeri Bengkalis.
Laporan
Tahunan 2015

148
Status sebelum disupervisi: Kasus masih dengan Tersangka atas nama DC yang
ditingkat penyidikan, KPK mensupervisi perkaranya masih ditingkat Penyidikan
kasus ini dengan memfasilitasi ahli terkendala pemenuhan petunjuk Jaksa
Keuangan Negara untuk memperkuat Penuntut Umum (P-19) atas penyerahan
pembuktian dalam Penyidikan dan berkas tahap- 1 dari Penyidik, Kegiatan
Penuntutan oleh Penyidik/ JPU Kejari Supervisi dilakukan dalam bentuk
Bengkalis. Supervisi terpadu.
Status setelah disupervisi: Terdakwa Status setelah disupervisi: Putusan
YUSRIZAL ANDAYANI dipidana oleh Pengadilan Tipikor pada Pengadilan
oleh Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Negeri Tanjung Pinang, vonis bersalah
pada PN Pekanbaru dengan hukuman dengan hukuman pidana penjara 1 tahun
pidana penjara selama 9 tahun denda dan pidana denda sebesar lima puluh
Rp.500 juta atau subsider 6 bulan, dan juta rupiah, (Putusan Nomor:3/Pid.Sus-
membayar uang pengganti kerugian TPK/2015/PN Tpg tanggal 18 Juni 2015)
Negara sebesar Rp.11,5 miliar atau 39. Dugaan TPK di bagian pemerintahan
Subsider 3 tahun penjara. (Putusan Sekretariat Kota Tanjung Pinang tentang
nomor: 31/Pid.Sus/Tipikor/2015/PN.Pbr pembebasan lahan untuk pembangunan
tanggal 3 September 2015) USB sekolah terpadu melalui APBD Tahun
37. Dugaan TPK dalam anggaran penyertaan 2009 yang dilakukan oleh Tersangka atas
modal Pemerintah Kabupaten Bengkalis nama S bin AW oleh Penyidik polres Tanjung
Tahun Anggaran 2012 sebesar Rp. 300 Pinang
Miliar kepada PT. Bumi Laksamana Jaya Status sebelum disupervisi: Belum
untuk pembangunan pembangkit listrik di ada penetapan tersangka atas nama
Desa Balai Pungut Kecamatan Pinggir dan S bin AW sebagai pihak diduga turut
Desa Buruk Bakul Kecamatan Bukit Batu bertanggungjawab sebagai pelaku
Kabupaten Bengkalis atas nama Terdakwa tindak pidana korupsi bersama-sama
ARY SURYANTO, SP oleh JPU Kejaksaan dengan Tersangka atas nama DC yang
Negeri Bengkalis. Perkaranya masih ditingkat Penyidikan
Status sebelum disupervisi: Kasus masih terkendala pemenuhan petunjuk Jaksa
ditingkat penyidikan, KPK mensupervisi Penuntut Umum (P-19) atas penyerahan
kasus ini dengan memfasilitasi ahli berkas tahap- 1 dari Penyidik, Kegiatan
Keuangan Negara untuk memperkuat Supervisi dilakukan dalam bentuk
pembuktian dalam Penyidikan dan Supervisi terpadu.
Penuntutan oleh Penyidik/ JPU Kejari Status setelah disupervisi: Putusan
Bengkalis. Pengadilan Tipikor pada Pengadilan
Status setelah disupervisi: Terdakwa Negeri Tanjung Pinang, vonis bersalah
ARY SURYANTO, SP dipidana oleh oleh dengan hukuman pidana penjara 1 tahun
Majelis Hakim Pengadilan Tipikor pada dan pidana denda sebesar lima puluh
PN Pekanbaru dengan hukuman pidana juta rupiah, (Putusan Nomor:2/Pid.Sus-
penjara selama 6 tahun denda Rp.200 TPK/2015/PN Tpg tanggal 18 Juni 2015)
juta atau subsider 3 bulan. (Putusan 40. Dugaan TPK pada Pembangunan gedung
nomor: 32/Pid.Sus/Tipikor/2015/PN.Pbr RSUD dr. Harjono Ponorogo sumber APBN
tanggal 3 September 2015) Tahun Anggaran 2009 dan 2010 atas nama
38. Dugaan TPK di bagian pemerintahan tersangka BW oleh Penyidik Polres Ponorogo
Sekretariat Kota Tanjung Pinang tentang Jawa Timur.
pembebasan lahan untuk pembangunan Status sebelum disupervisi: Belum
USB sekolah terpadu melalui APBD Tahun ada penetapan tersangka atas nama
2009 yang dilakukan oleh Tersangka atas BW sebagai pihak diduga turut
nama Y bin MYB oleh Penyidik polres bertanggungjawab sebagai pelaku
Tanjung Pinang tindak pidana korupsi bersama-sama
Status sebelum disupervisi: Belum dengan Tersangka atas nama dr.YS yang
ada penetapan tersangka atas nama Perkaranya masih ditingkat Penyidikan
Y bin MYB sebagai pihak diduga turut terkendala dalam pembuktian kerugian
bertanggungjawab sebagai pelaku keuangan Negara, KPK mensupervisi
tindak pidana korupsi bersama-sama kasus ini dengan memfasilitasi ahli
LAMPIRAN

149
teknis untuk menentukan nilai kerugian Ponorogo Jawa Timur.
keuangan Negara. Status sebelum disupervisi: Belum
Status setelah disupervisi: Penyidik telah ada penetapan tersangka atas nama
menetapkan tersangka atas nama BW IDEP sebagai pihak diduga turut
berdasarkan Surat Perintah Penyidikan bertanggungjawab sebagai pelaku tindak
Nomor:SP.Sidik/51/IV/2015/Satreskrim pidana korupsi bersama-sama dengan
tanggal 2 April 2015. Tersangka atas nama YS yang Perkaranya
41. Dugaan TPK pada Pembangunan gedung masih ditingkat Penyidikan terkendala
RSUD dr. Harjono Ponorogo sumber APBN dalam pembuktian kerugian keuangan
Tahun Anggaran 2009 dan 2010 atas nama Negara, KPK mensupervisi kasus ini
tersangka PLT oleh Penyidik Polres Ponorogo dengan memfasilitasi ahli teknis untuk
Jawa Timur. menentukan nilai kerugian keuangan
Status sebelum disupervisi: Belum Negara.
ada penetapan tersangka atas nama Status setelah disupervisi: Penyidik telah
PLT sebagai pihak diduga turut menetapkan tersangka atas nama DEP
bertanggungjawab sebagai pelaku berdasarkan Surat Perintah Penyidikan
tindak pidana korupsi bersama-sama Nomor:SP.Sidik/54/ IV/2015/Satreskrim
dengan Tersangka atas nama dr.YS yang tanggal 2 April 2015.
Perkaranya masih ditingkat Penyidikan 44. Dugaan TPK pada Pembangunan gedung
terkendala dalam pembuktian kerugian RSUD dr. Harjono Ponorogo sumber APBN
keuangan Negara, KPK mensupervisi Tahun Anggaran 2009 dan 2010 atas nama
kasus ini dengan memfasilitasi ahli tersangka BD oleh Penyidik Polres Ponorogo
teknis untuk menentukan nilai kerugian Jawa Timur.
keuangan Negara. Status sebelum disupervisi: Belum
Status setelah disupervisi: Penyidik telah ada penetapan tersangka atas nama
menetapkan tersangka atas nama PLT BD sebagai pihak diduga turut
berdasarkan Surat Perintah Penyidikan bertanggungjawab sebagai pelaku
Nomor:SP.Sidik/52/IV/2015/Satreskrim tindak pidana korupsi bersama-sama
tanggal 2 April 2015. dengan Tersangka atas nama dr.YS yang
42. Dugaan TPK pada Pembangunan gedung Perkaranya masih ditingkat Penyidikan
RSUD dr. Harjono Ponorogo sumber APBN terkendala dalam pembuktian kerugian
Tahun Anggaran 2009 dan 2010 atas nama keuangan Negara, KPK mensupervisi
tersangka PN oleh Penyidik Polres Ponorogo kasus ini dengan memfasilitasi ahli
Jawa Timur. teknis untuk menentukan nilai kerugian
Status sebelum disupervisi: Belum keuangan Negara.
ada penetapan tersangka atas nama Status setelah disupervisi: Penyidik telah
PN sebagai pihak diduga turut menetapkan tersangka atas nama BD
bertanggungjawab sebagai pelaku berdasarkan Surat Perintah Penyidikan
tindak pidana korupsi bersama-sama Nomor:SP.Sidik/55/IV/2015/ Satreskrim
dengan Tersangka atas nama dr.YS yang tanggal 2 April 2015.
Perkaranya masih ditingkat Penyidikan 45. Dugaan TPK Rehabilitasi/ Retrofitting
terkendala dalam pembuktian kerugian Gedung Asrama Badan Diklat Provinsi
Sumbar Tahun Anggaran 2012 atas nama
keuangan Negara, KPK mensupervisi
tersangka BMS bin MES oleh Penyidik
kasus ini dengan memfasilitasi ahli
Polresta Padang.
teknis untuk menentukan nilai kerugian
Status sebelum disupervisi: Penyidikan
keuangan Negara.
perkara terkendala dalam pemenuhan
Status setelah disupervisi: Penyidik telah
Petunjuk Jaksa (P-19), kegiatan supervisi
menetapkan tersangka atas nama PN
dilakukan dalam bentuk supervisi
berdasarkan Surat Perintah Penyidikan
terpadu pada 3 Agustus 2015 bertempat
Nomor:SP.Sidik/53/IV/2015/Satreskrim
di kantor Polresta Padang, dan telah
tanggal 2 April 2015.
disepakati simpulan dan rekomendasi
43. Dugaan TPK pada Pembangunan gedung bersama atas perkara a quo
RSUD dr. Harjono Ponorogo sumber APBN Status setelah disupervisi: Terhadap
Tahun Anggaran 2009 dan 2010 atas berkas perkara An. Tersangka BMS bin
nama tersangka DEP oleh Penyidik Polres
Laporan
Tahunan 2015

150
MES hasil penyidikannya sudah lengkap tersangka dan barang bukti (Tahap II)
(P-21) oleh JPU Kejari Padang sesuai kepada Jaksa Penuntut Umum.
Surat Kepala Kejaksaan Negeri Padang Status setelah disupervisi: Berkas
kepada Kapolresta Padang Nomor:B- Perkara, tersangka YS dan barang bukti
2181.a/N.310/Ft.1/09/2015 tanggal 3 dalam perkara dimaksud diserahkan
September 2015. kepada Jaksa Penuntut Umum tanggal 29
46. Dugaan TPK Rehabilitasi/ Retrofitting September 2015 untuk proses penuntutan
Gedung Asrama Badan Diklat Provinsi sesuai Surat Kepala Kejaksaan Tinggi
Sumbar Tahun Anggaran 2012 atas nama Papua kepada Kajari Biak Nomor:B-280/
tersangka R oleh Penyidik Polresta Padang. T.1,Ft.1/09/2015 tanggal 22 September
Status sebelum disupervisi: Penyidikan 2015
perkara terkendala dalam pemenuhan 49. Dugaan TPK dalam pengadaan peralatan
Petunjuk Jaksa (P-19), kegiatan supervisi Etnomusikologi pada Fakultas Sastra
dilakukan dalam bentuk supervisi Universitas Sumatera Utara Tahun Anggaran
terpadu pada 3 Agustus 2015 bertempat 2010 atas nama tersangka ES.
di kantor Polresta Padang, dan telah Status sebelum disupervisi: Perkara
disepakati simpulan dan rekomendasi dalam tahap Penyidikan.
bersama atas perkara a quo Status setelah disupervisi: Perkara telah
Status setelah disupervisi: Terhadap memperoleh P-21 dan telah dilaksanakan
berkas perkara An. Tersangka R hasil Tahap II berdasarkan perkembangan
penyidikannya sudah lengkap (P-21) penyidikan dari Direktur Penyidikan
oleh JPU Kejari Padang sesuai Surat Jampidsus Kejagung RI.
Kepala Kejaksaan Negeri Padang 50. Dugaan TPK dalam pengadaan peralatan
kepada Kapolresta Padang Nomor:B- Etnomusikologi pada Fakultas Sastra
2180.a/N.310/Ft.1/ 09/2015 tanggal 3 Universitas Sumatera Utara Tahun Anggaran
September 2015. 2010 atas nama tersangka S.
47. Dugaan TPK Rehabilitasi/ Retrofitting Status sebelum disupervisi: Perkara
Gedung Asrama Badan Diklat Provinsi dalam tahap Penyidikan.
Sumbar Tahun Anggaran 2012 atas nama Status setelah disupervisi: Perkara telah
tersangka E oleh Penyidik Polresta Padang. memperoleh P-21 dan telah dilaksanakan
Status sebelum disupervisi: Penyidikan Tahap II berdasarkan perkembangan
perkara terkendala dalam pemenuhan penyidikan dari Direktur Penyidikan
Petunjuk Jaksa (P-19), kegiatan supervisi Jampidsus Kejagung RI.
dilakukan dalam bentuk supervisi 51. Dugaan TPK dalam pengadaan peralatan
terpadu pada 3 Agustus 2015 bertempat Etnomusikologi pada Fakultas Sastra
di kantor Polresta Padang, dan telah Universitas Sumatera Utara Tahun Anggaran
disepakati simpulan dan rekomendasi 2010 atas nama tersangka NH.
bersama atas perkara a quo Status sebelum disupervisi: Perkara
Status setelah disupervisi: Terhadap dalam tahap Penyidikan.
berkas perkara An. Tersangka E hasil Status setelah disupervisi: Perkara telah
penyidikannya sudah lengkap (P-21) memperoleh P-21 dan telah dilaksanakan
oleh JPU Kejari Padang sesuai Surat Tahap II berdasarkan perkembangan
Kepala Kejaksaan Negeri Padang penyidikan dari Direktur Penyidikan
kepada Kapolresta Padang Nomor:B- Jampidsus Kejagung RI.
2172.a/N.310/Ft.1/ 09/2015 tanggal 3 52. Dugaan TPK dalam pengadaan peralatan
September 2015. farmasi dan pengadaan peralatan farmasi
48. Dugaan TPK Dana Bantuan Rehabilitasi (lanjutan) di Fakultas Farmasi Universitas
Ruang Kelas Rusak Berat dan Pembelian/ Sumatera Utara Tahun Anggaran 2010 atas
Rehabilitasi Meubelair yang bersumber nama tersangka NH.
dari dana APBN Tahun Anggaran 2012 Status sebelum disupervisi: Perkara
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam tahap Penyidikan.
Republik Indonesia bagi 25 (dua puluh lima) Status setelah disupervisi: Perkara telah
Sekolah Dasar di Kabupaten Suppiori atas memperoleh P-21 dan telah dilaksanakan
nama tersangka YS oleh Kejati Papua Tahap II berdasarkan perkembangan
Status sebelum disupervisi: Penyidikan penyidikan dari Direktur Penyidikan
perkara terkendala untuk pelimpahan Jampidsus Kejagung RI.
LAMPIRAN

151
53. Dugaan TPK dalam pengadaan peralatan Tahap II berdasarkan perkembangan
farmasi dan pengadaan peralatan farmasi penyidikan dari Direktur Penyidikan
(lanjutan) di Fakultas Farmasi Universitas Jampidsus Kejagung RI.
Sumatera Utara Tahun Anggaran 2010 atas 58. Dugaan TPK dalam pembangunan
nama tersangka S. Puskesmas dan Rumah Sakit Umum
Status sebelum disupervisi: Perkara Daerah (RSUD) di Tangerang Selatan
dalam tahap Penyidikan. Tahun Anggaran 2011 dan 2012 atas nama
Status setelah disupervisi: Perkara telah tersangka S alias A.
memperoleh P-21 dan telah dilaksanakan Status sebelum disupervisi: Perkara
Tahap II berdasarkan perkembangan dalam tahap Penyidikan.
penyidikan dari Direktur Penyidikan Status setelah disupervisi: Perkara telah
Jampidsus Kejagung RI. memperoleh P-21 dan telah dilaksanakan
54. Dugaan TPK dalam pengadaan peralatan Tahap II berdasarkan perkembangan
farmasi dan pengadaan peralatan farmasi penyidikan dari Direktur Penyidikan
(lanjutan) di Fakultas Farmasi Universitas Jampidsus Kejagung RI.
Sumatera Utara Tahun Anggaran 2010 atas 59. Dugaan TPK dalam pembangunan
nama tersangka SH. Puskesmas dan Rumah Sakit Umum
Status sebelum disupervisi: Perkara Daerah (RSUD) di Tangerang Selatan
dalam tahap Penyidikan. Tahun Anggaran 2011 dan 2012 atas nama
Status setelah disupervisi: Perkara telah tersangka MJ.
memperoleh P-21 dan telah dilaksanakan Status sebelum disupervisi: Perkara
Tahap II berdasarkan perkembangan dalam tahap Penyidikan.
penyidikan dari Direktur Penyidikan Status setelah disupervisi: Perkara telah
Jampidsus Kejagung RI. memperoleh P-21 dan telah dilaksanakan
55. Dugaan TPK dalam pengadaan peralatan Tahap II berdasarkan perkembangan
farmasi dan pengadaan peralatan farmasi penyidikan dari Direktur Penyidikan
(lanjutan) di Fakultas Farmasi Universitas Jampidsus Kejagung RI.
Sumatera Utara Tahun Anggaran 2010 atas 60. Dugaan TPK pengadaan Kapal Cepat Halsel
nama tersangka SOP. Ekspres 01 Kabupaten Halmahera Selatan.
Status sebelum disupervisi: Perkara Status sebelum disupervisi: Tahap
dalam tahap Penyidikan. Penyidikan
Status setelah disupervisi: Perkara telah Status setelah disupervisi: Berdasarkan
memperoleh P-21 dan telah dilaksanakan surat KPK-RI Nomor: R-899/20-
Tahap II berdasarkan perkembangan 25/09/2015 tanggal 2 September 2015
penyidikan dari Direktur Penyidikan dilakukan klarifikasi dan perkembangan
Jampidsus Kejagung RI. penanganan perkara TPK ke Kejaksaan
56. Dugaan TPK dan gratifikasi yang dilakukan Tinggi Maluku Utara. Terhadap perkara
oleh Sudaryanto Sudargo (Mantan Direktur a quo atas nama tersangka MK dan A
Bidang Kredit Menengah BRI Jakarta Pusat) telah dihentikan Penyidikan berdasarkan
atas nama tersangka SS Surat Perintah Penghentian Penyidikan
Status sebelum disupervisi: Perkara Kajati Maluku Utara Nomor: Print-
dalam tahap Penyidikan. 138/S.2/Fd.1/05/2015 tanggal 21 Mei
Status setelah disupervisi: Perkara telah 2015 dan Surat Perintah Penghentian
memperoleh P-21 dan telah dilaksanakan Penyidikan Kajati Maluku Utara Nomor:
Tahap II berdasarkan perkembangan Print-139/S.2/Fd.1/05/2015 tanggal 21
penyidikan dari Direktur Penyidikan Mei 2015. Hal ini sesuai dengan surat
Jampidsus Kejagung RI. Kajati Maluku Utara Nomor: B-1177/S.2./
57. Dugaan TPK dalam pembangunan Fd.1/09/2015 tanggal 21 September
Puskesmas dan Rumah Sakit Umum 2015.
Daerah (RSUD) di Tangerang Selatan 61. Dugaan TPK kegiatan pemanfaatan dana
Tahun Anggaran 2011 dan 2012 atas nama bantuan sosial berupa cetak sawah seluas
tersangka NU. 500 ha dalam kegiatan prasarana dan
Status sebelum disupervisi: Perkara sarana pertanian pada Dinas Pertanian
dalam tahap Penyidikan. Tanaman Pangan Kab. Aceh Tengah TA
Status setelah disupervisi: Perkara telah 2011 atas nama Terdakwa Hasan Basri Bin
memperoleh P-21 dan telah dilaksanakan
Laporan
Tahunan 2015

152
Muhammad Isa. 65. Dugaan TPK dan Tindak Pidana Pencucian
Status sebelum disupervisi: Tahap Uang dalam Pembebasan Tanah Lokasi
Penyidikan Pembangunan Base Camp PLTA Asahan III
Status setelah disupervisi: P-21 dan oleh Polda Sumatera Utara dengan nama
Tahap II pelimpahan berkas perkara Tersangka PKS (Bupati Toba Samosir).
ke persidangan PT Tipikor Aceh Status sebelum disupervisi: Perkara
sesuai dengan Surat Pelimpahan masih dalam penyidikan.
Perkara Acara Pemeriksaan Biasa Status setelah disupervisi: Berkas perkara
Nomor: B-1300/N.1.15/APB/Ft.2/ penyidikan sudah dinyatakan lengkap
TAKNG/10/2015. dan telah dilakukan Tahap II berdasarkan
62. Dugaan TPK kegiatan pemanfaatan dana Berita Acara Serah Terima Tersangka
bantuan sosial berupa cetak sawah seluas dan Barang Bukti dari Kepolisian Daerah
500 ha dalam kegiatan prasarana dan sarana Sumatera Utara kepada Kejaksaan Tinggi
pertanian pada Dinas Pertanian Tanaman Sumatera Utara tanggal 17 Februari 2015.
Pangan Kab. Aceh Tengah TA 2011 atas 66. Dugaan TPK Pengadaan Alat Kesehatan
nama terdakwa Hasbi S. Bin M. Daud. pada RSUP H. Adam Malik Medan TA.2010
Status sebelum disupervisi: Tahap oleh Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara,
Penyidikan Medan dengan nama Tersangka ML selaku
Status setelah disupervisi: P-21 dan Ketua Panitia Pengadaan.
Tahap II pelimpahan berkas perkara Status sebelum disupervisi: Perkara
ke persidangan PT Tipikor Aceh masih dalam penyidikan.
sesuai dengan Surat Pelimpahan Status setelah disupervisi: Berkas
Perkara Acara Pemeriksaan Biasa perkara penyidikan sudah dinyatakan
Nomor: B-1300/N.1.15/APB/Ft.2/ lengkap dan telah dilakukan Tahap II
TAKNG/10/2015. berdasarkan Surat Perintah Penyerahan
63. Dugaan TPK kegiatan pemanfaatan dana Berkas Perkara Kepala Kejaksaan Tinggi
bantuan sosial berupa cetak sawah seluas Sumatera Utara Nomor: Print-713/N.2.5/
500 ha dalam kegiatan prasarana dan sarana Fd.1/06/2015 tanggal 25 Juni 2015.
pertanian pada Dinas Pertanian Tanaman 67. Dugaan TPK Pengadaan Alat Kesehatan
Pangan Kab. Aceh Tengah TA 2011 atas pada RSUP H. Adam Malik Medan TA.2010
nama terdakwa Bahgia Bin Budiman. oleh Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara,
Status sebelum disupervisi: Tahap Medan dengan nama Tersangka HB selaku
Penyidikan. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
Status setelah disupervisi: P-21 dan Status sebelum disupervisi: Perkara
Tahap II pelimpahan berkas perkara masih dalam penyidikan.
ke persidangan PT Tipikor Aceh Status setelah disupervisi: Berkas
sesuai dengan Surat Pelimpahan perkara penyidikan sudah dinyatakan
Perkara Acara Pemeriksaan Biasa lengkap dan telah dilakukan Tahap II
Nomor: B-1300/N.1.15/APB/Ft.2/ berdasarkan Surat Perintah Penyerahan
TAKNG/10/2015. Berkas Perkara Kepala Kejaksaan Tinggi
64. Dugaan TPK pembangunan Dermaga Trestle Sumatera Utara Nomor: Print-712/N.2.5/
Kubangsari pada Pemkot Cilegon TA 2010 Fd.1/06/2015 tanggal 25 Juni 2015.
a.n. tersangka JH dan S yang ditangani oleh 68. Dugaan TPK pada kegiatan pengadaan tanah
Kejati Banten. untuk kepentingan umum atas pembebasan
Status sebelum disupervisi: Perkara lahan untuk pembangunan Balai Benih
masih dalam penyidikan. Induk Kab. Nias Selatan tahun 2012 dengan
Status setelah disupervisi: Berkas nama Tersangka AAL.
perkara penyidikan sudah dinyatakan Status sebelum disupervisi: Perkara
lengkap dan telah dilakukan Tahap II masih dalam penyidikan.
berdasarkan Surat Pemberitahuan Hasil Status setelah disupervisi: Berkas perkara
Penyelidikan dinyatakan lengkap (P-21) penyidikan sudah dinyatakan lengkap
Nomor: 2316/0.6.5/Ft.1/11/2015 tanggal dan telah dilakukan Tahap II berdasarkan
25 November 2015 dan telah dilakukan Berita Acara Serah Terima Tersangka
penyerahan tersangka dan barang bukti dan Barang Bukti dari Kepolisian Daerah
(tahap II) tanggal 26 November 2015 di Sumatera Utara kepada Kejaksaan Tinggi
Kejaksaan Negeri Cilegon.
LAMPIRAN

153
Sumatera Utara tanggal 12 Maret 2014. Sumatera Utara kepada Kejaksaan Tinggi
69. Dugaan TPK pada kegiatan pengadaan tanah Sumatera Utara tanggal 12 Maret 2014.
untuk kepentingan umum atas pembebasan 73. Dugaan TPK pada Pembangunan gedung
lahan untuk pembangunan Balai Benih RSUD dr. Harjono Ponorogo sumber APBN
Induk Kab. Nias Selatan tahun 2012 dengan Tahun Anggaran 2009 dan 2010 atas nama
nama Tersangka FS. tersangka YS oleh Penyidik Polres Ponorogo
Status sebelum disupervisi: Perkara Jawa Timur.
masih dalam penyidikan. Status sebelum disupervisi: Penyidik
Status setelah disupervisi: Berkas perkara terkendala dalam pembuktian kerugian
penyidikan sudah dinyatakan lengkap keuangan Negara, KPK mensupervisi
dan telah dilakukan Tahap II berdasarkan kasus ini dengan memfasilitasi ahli
Berita Acara Serah Terima Tersangka teknis untuk menentukan nilai kerugian
dan Barang Bukti dari Kepolisian Daerah keuangan Negara dan memberikan
Sumatera Utara kepada Kejaksaan Tinggi ketarangan Ahli ditingkat penyidikan dan
Sumatera Utara tanggal 12 Maret 2014. penuntutan.
70. Dugaan TPK pada kegiatan pengadaan tanah Status setelah disupervisi: Terdakwa atas
untuk kepentingan umum atas pembebasan nama dr. YS, M.Kes telah diputus bersalah
lahan untuk pembangunan Balai Benih oleh Hakim Pengadilan Tipikor pada PN
Induk Kab. Nias Selatan tahun 2012 dengan Surabaya dengan putusan pidana penjara
nama Tersangka YAK. selama 1 (satu) tahun 4 (empat) bulan
Status sebelum disupervisi: Perkara serta denda sebesar Rp.50.000.000,-
masih dalam penyidikan. subsidair 2 bulan kurungan.
Status setelah disupervisi: Berkas perkara 74. Dugaan TPK kegiatan pemanfaatan dana
penyidikan sudah dinyatakan lengkap bantuan sosial berupa cetak sawah seluas
dan telah dilakukan Tahap II berdasarkan 500 ha dalam kegiatan prasarana dan
Berita Acara Serah Terima Tersangka sarana pertanian pada Dinas Pertanian
dan Barang Bukti dari Kepolisian Daerah Tanaman Pangan Kab. Aceh Tengah TA
Sumatera Utara kepada Kejaksaan Tinggi 2011 atas nama Terdakwa Hasan Basri Bin
Sumatera Utara tanggal 16 Juli 2016. Muhammad Isa.
71. Dugaan TPK pada kegiatan pengadaan tanah Status sebelum disupervisi: Proses
untuk kepentingan umum atas pembebasan Penyidikan.
lahan untuk pembangunan Balai Benih Status setelah disupervisi: Proses
Induk Kab. Nias Selatan tahun 2012 dengan Persidangan.
nama Tersangka AH. 75. Dugaan TPK kegiatan pemanfaatan dana
Status sebelum disupervisi: Perkara bantuan sosial berupa cetak sawah seluas
masih dalam penyidikan. 500 ha dalam kegiatan prasarana dan sarana
Status setelah disupervisi: Berkas perkara pertanian pada Dinas Pertanian Tanaman
penyidikan sudah dinyatakan lengkap Pangan Kab. Aceh Tengah TA 2011 atas
dan telah dilakukan Tahap II berdasarkan nama Terdakwa Hasbi S Bin M. Daud.
Berita Acara Serah Terima Tersangka Status sebelum disupervisi: Proses
dan Barang Bukti dari Kepolisian Daerah Penyidikan.
Sumatera Utara kepada Kejaksaan Tinggi Status setelah disupervisi: Proses
Sumatera Utara tanggal 21 Oktober 2014. Persidangan.
72. Dugaan TPK pada kegiatan pengadaan tanah 76. Dugaan TPK kegiatan pemanfaatan dana
untuk kepentingan umum atas pembebasan bantuan sosial berupa cetak sawah seluas
lahan untuk pembangunan Balai Benih 500 ha dalam kegiatan prasarana dan sarana
Induk Kab. Nias Selatan tahun 2012 dengan pertanian pada Dinas Pertanian Tanaman
nama Tersangka FAD. Pangan Kab. Aceh Tengah TA 2011 atas
Status sebelum disupervisi: Perkara nama Terdakwa Bahgia Bin Budima.
masih dalam penyidikan. Status sebelum disupervisi: Proses
Status setelah disupervisi: Berkas perkara Penyidikan.
penyidikan sudah dinyatakan lengkap Status setelah disupervisi: Proses
dan telah dilakukan Tahap II berdasarkan Persidangan.
Berita Acara Serah Terima Tersangka 77. Dugaan TPK penerimaan sejumlah uang
dan Barang Bukti dari Kepolisian Daerah terkait pembahasan APBD Seruyan Tahun
Laporan
Tahunan 2015

154
2014 oleh DPRD Kabupaten Seruyan atas 80. Dugaan TPK pada kegiatan pengadaan
nama tersangka S bin A. alat kesehatan, kedokteran dan Keluarga
Status sebelum disupervisi: dilaksanakan Berencana pada program upaya kesehatan
penyidikan terhadap tersangka S bin A perorangan RSUD dr. R. Soedjono Selong
yang merupakan pengembangan dari Tahun 2008 atas nama tersangka US oleh
berkas perkara terdakwa H. Baharudin Penyidik Polda Nusa Tenggara Barat.
Bin H. Ibrahim dan terdakwa Hj. Suherlina Status sebelum disupervisi: Kasus masih
Als. H. Lina Binti H. Idrus (selaku Anggota ditingkat penyidikan, KPK mensupervisi
DPRD Kabupaten Seruyan). kasus ini dengan kegiatan a.l. Supervisi
Status setelah disupervisi: Penyidikan terpadu, memfasilitasi pemeriksaan
dinyatakan P21 oleh Kejati Kalimantan Saksi-saksi, dan fasilitasi Ahli Pengadaan
Tengah berdasarkan surat B-2114/Q.2.5/ Barang dan Jasa LKPP.
Ft.1/11/2015 tanggal 24 November 2015. Status setelah disupervisi: Terdakwa atas
78. Dugaan TPK pada kegiatan pengadaan tanah nama dr.H.UTUN SUPRIA, M.Kes telah
untuk kepentingan umum atas pembebasan diputus oleh Hakim Pengadilan Tipikor
lahan untuk pembangunan Balai Benih pada PN Mataram dengan putusan
Induk Kab. Nias Selatan tahun 2012 dengan Nomor:19/Pid.Sus/ TPK/2015/PN.MTR
nama Tersangka HN. tanggal 16 Oktober 2015 yakni pidana
Status sebelum disupervisi: Perkara penjara selama 1 (satu) tahun serta denda
masih dalam penyidikan. sebesar Rp.50.000.000,- subsidair
Status setelah disupervisi: Berkas perkara 2 bulan kurungan, (Surat Kajati NTB
penyidikan sudah dinyatakan lengkap Nomor: B-2736/P.2/Ft.I/12/2015 tanggal
dan telah dilakukan Tahap II berdasarkan 2 Desember 2015).
Berita Acara Serah Terima Tersangka 81. Dugaan TPK pada kegiatan pengadaan
dan Barang Bukti dari Kepolisian Daerah alat kesehatan, kedokteran dan Keluarga
Sumatera Utara kepada Kejaksaan Tinggi Berencana pada program upaya kesehatan
Sumatera Utara tanggal 8 Desember perorangan RSUD dr. R. Soedjono Selong
2014. Tahun 2008, atas nama tersangka ATY dkk,
79. Dugaan TPK pada Pembangunan gedung oleh Penyidik Polda Nusa Tenggara Barat.
RSUD dr. Harjono Ponorogo sumber APBN Status sebelum disupervisi: Kasus masih
Tahun Anggaran 2009 dan 2010 atas nama ditingkat penyidikan, KPK mensupervisi
tersangka PLT oleh Penyidik Polres Ponorogo kasus ini dengan kegiatan a.l. Supervisi
Jawa Timur. terpadu, bantuan memfasilitasi
Status sebelum disupervisi: Belum pemeriksaan Saksi, dan bantuan fasilitasi
ada penetapan tersangka atas nama Ahli Pengadaan Barang dan Jasa LKPP.
PLT sebagai pihak diduga turut Status setelah disupervisi: Terdakwa atas
bertanggungjawab sebagai pelaku tindak nama AGUS TRIAS YATMOKO, SH, dkk
pidana korupsi bersama-sama dengan telah diputus oleh Hakim Pengadilan
Tersangka atas nama.YS yang Perkaranya Tipikor pada PN Mataram dengan
masih ditingkat Penyidikan terkendala putusan Nomor:19/Pid.Sus/TPK/2015/
dalam pembuktian kerugian keuangan PN.MTR tanggal 16 Oktober 2015 yakni
Negara, KPK mensupervisi kasus ini pidana penjara selama 1 (satu) tahun
dengan memfasilitasi ahli teknis untuk serta denda masing-masing sebesar
menentukan nilai kerugian keuangan Rp.50.000.000,- subsidair masing-
Negara. masing 2 bulan kurungan, (Surat Kajati
Status setelah disupervisi: Berkas Perkara NTB Nomor: B-2736/P.2/Ft.I/12/2015
atas nama PLT telah dinyatakan lengkap tanggal 2 Desember 2015).
(P21) berdasarkan Surat Kajari Ponorogo 82. Dugaan TPK penerimaan sejumlah uang
kepada Kapolres Ponorogo Nomor: terkait pembahasan APBD Seruyan Tahun
B.174/0.5.24/Fd.1/12/2015 tanggal 1 2014 oleh DPRD Kabupaten Seruyan atas
Desember 2015 perihal Pemberitahuan nama tersangka S bin A.
hasil penyidikan tindak pidana korupsi Status sebelum disupervisi: Penyidikan
atas nama tersangka PLT sudah lengkap. dinyatakan P21 oleh Kejati Kalimantan
Tengah berdasarkan surat B-2114/Q.2.5/
Ft.1/11/2015 tanggal 24 November 2015.
LAMPIRAN

155
Status setelah disupervisi: Dilaksanakan
penyerahan tersangka dan barang bukti
(Tahap II) berdasarkan surat B-2214/Q.2/
Ft.1/12/2015 tanggal 7 Desember 2015.

KEGIATAN PELATIHAN PENINGKATAN


KEMAMPUAN SDM APH
NO. PESERTA MATERI PELATIHAN
1 Pelatihan 1. Polda Riau dan jajaran: Materi pelatihan yang telah disampaikan kepada
Bersama 49 peserta peserta adalah:
Peningkatan 2. Polda Kepulaan Riau a. Kuliah Umum oleh Ketua KPK, Kapolri, Jaksa
Kemampuan dan jajaran: 30 peserta Agung, Kepala PPATK, Ketua BPK dan Kepala
SDM Apgakum 3. Kejati Riau dan jajaran: BPKP yang diwakili Deputi Bidang Pengawasan
di Provinsi Riau 49 peserta Keuangan Daerah.
4. Kejati Kepulauan Riau b. Sharing Session dan Paparan terkait Pencegahan
(Pekanbaru, dan jajaran: 32 peserta KPK yang disampaikan oleh Kedeputian Bidang
24-28 Agustus 5. BPK RI Perwakilan Pencegahan KPK.
2015.) Riau: 5 peserta c. Metode dan Teknik Audit Investigatif, Audit
6. BPK RI Perwakilan Forensik dan Perhitungan Kerugian Negara
Kepulauan Riau: 5 oleh Bpk. Iswan Elmi (Deputi Bidang Investigasi
peserta BPKP) & Tim
7. BPKP Perwakilan d. Tipologi Tindak Pidana Pencucian Uang oleh M.
Riau: 5 peserta Yusuf (Kepala PPATK)
8. BPKP Perwakilan e. Teknik Pembuktian Tindak Pidana Korupsi oleh
Kepulauan Riau: 5 Adnan Paslyadja
peserta f. Pengadaan Barang Jasa Pemerintah Dan Titik
Rawan Penyimpangan oleh Setya Budi Arijanta
(Direktur pada LKPP)
g. Pengelolaan Keuangan Negara/Daerah oleh
Siswo Sujanto
h. Tindak Pidana Korupsi di Bidang Kehutanan oleh
Suhariyanto
i. Peran Unit Koordinasi dan Supervisi dalam
Penanganan TPK oleh Ranu Mihardja (Plh. Deputi
Bidang Penindakan KPK)
Laporan
Tahunan 2015

156

NO. PESERTA MATERI PELATIHAN


2 Pelatihan a. Polda Sulawesi Utara Materi pelatihan yang telah disampaikan kepada
Bersama dan jajaran : 38 peserta peserta adalah:
Peningkatan b. Polda Gorontalo dan a. Kuliah Umum oleh Ketua KPK, Kapolri, Jaksa
Kemampuan jajaran: 23 peserta Agung, Kepala PPATK, Ketua BPK dan Kepala
SDM Apgakum c. Kejati Sulawesi Utara BPKP yang diwakili Deputi Bidang Pengawasan
di Provinsi dan jajaran: 46 peserta Keuangan Daerah.
Sulawesi Utara d. Kejati Gorontalo dan b. Sharing Session dan Paparan terkait Pencegahan
dan Gorontalo jajaran: 28 peserta KPK yang disampaikan oleh Kedeputian Bidang
e. BPK RI Perwakilan Pencegahan KPK.
(Manado, 14- Sulawesi Utara: 5 c. Metode dan Teknik Perhitungan Kerugian
18 September peserta Keuangan Negara oleh Bpk. I Nyoman Wara.
2015) f. BPK RI Perwakilan d. Tipologi Tindak Pidana Pencucian Uang oleh M.
Gorontalo: 5 peserta Yusuf (Kepala PPATK)
g. BPKP Perwakilan e. Teknik Pembuktian Tindak Pidana Korupsi oleh
Sulawesi Utara : 11 Adnan Paslyadja
peserta f. Sinergitas APH dalam Pemberantasan Tindak
h. BPKP Perwakilan Pidana Korupsi oleh Bpk. Ahmad Wiyagus.
Gorontalo: 5 peserta g. Pelacakan Asset yang disampaikan oleh Unit
Asset Tracing Direktorat Penindakan KPK.
h. Pengadaan Barang Jasa Pemerintah Dan Titik
Rawan Penyimpangan oleh Setya Budi Arijanta
(Direktur pada LKPP)
i. Pengelolaan Keuangan Negara/Daerah oleh
Siswo Sujanto
j. Peran Unit Koordinasi dan Supervisi dalam
Penanganan TPK oleh Ranu Mihardja (Plh. Deputi
Bidang Penindakan KPK).
LAMPIRAN

157

NO. PESERTA MATERI PELATIHAN


3 Pelatihan a. Penyidik pada Polda Materi pelatihan yang telah disampaikan kepada
Bersama Bali: 42 peserta peserta adalah:
Peningkatan b. Penyidik pada Polda a. Tipologi Tindak Pidana Pencucian Uang oleh
Kapasitas SDM NTB: 38 peserta Agus Santoso (Wakil Kepala PPATK)
Aparat Penegak c. Jaksa pada Kejati Bali b. Sharing Session oleh Direktorat Pencegahan KPK
Hukum (APH) : 46 peserta c. Metode dan Teknik Audit Investigatif, Audit
di Provinsi Bali d. Jaksa pada Kejati NTB: Forensik dan Perhitungan Kerugian Negara
dan NTB 34 peserta oleh Bpk. Iswan Elmi (Deputi Bidang Investigasi
e. Auditor pada BPK BPKP) & Tim
(Bali, 19-23 RI Perwakilan Bali: 5 d. Tindak Pidana di Sektor Jasa Keuangan terkait
Oktober 2015) peserta dengan Tindak Pidana Korupsi oleh Achmadi
f. Auditor pada BPK RI e. Teknik Pembuktian Tindak Pidana Korupsi oleh
Perwakilan NTB: 5 Adnan Paslyadja
peserta f. Teknis Investigasi TPK dalam Pengadaan Barang
g. Auditor pada BPKP dan Jasa oleh Buntoro - BPKP
Perwakilan Bali: 5 g. Pengelolaan Keuangan Negara/Daerah oleh
peserta Siswo Sujanto
h. Auditor pada BPKP h. Peran Unit Koordinasi dan Supervisi dalam
Perwakilan NTB: 5 Penanganan TPK oleh Ranu Mihardja (Deputi
peserta PIPM).
Laporan
Tahunan 2015

158

PENGELOLAAN BARANG SITAAN DAN RAMPASAN

DAFTAR BARANG RAMPASAN MASUK 2015


NO OBJEK LELANG TERDAKWA
1 2 (dua) bidang tanah hak milik dalam satu hamparan, terletak di Kel. Panembahan, Kec. Kraton,
Kotamadya Yogyakarta, Provinsi DIY, diatasnya berdiri satu bangunan rumah tempat tinggal.

a. 1 (satu) bidang tanah dengan luas tanah 287 m2 sesuai dengan Buku Tanah Hak Milik Nomor: Djoko Susilo
01239 Kelurahan Panembahan a.n. Poppy Femialya.
b. 1 (satu) bidang tanah dengan luas tanah 286 m2 sesuai dengan Buku Tanah Hak Milik Nomor:
01240 Kelurahan Panembahan a.n. Poppy Femialya.
2 4 (empat) bidang tanah hak milik dalam satu hamparan, terletak di Jl.Patehan Lor 36, RT.032/ Djoko Susilo
RW.08, Kel. Patehan, Kec. Kraton, Yogyakarta, di atasnya berdiri satu bangunan rumah tempat
tinggal.
a. 1 (satu) bidang tanah dengan luas tanah 510 m2 sesuai dengan Buku Tanah Hak Milik Nomor
M.330/Pth a.n. Mudji Hardjo
b. 1 (satu) bidang tanah dengan luas tanah 518 m2 sesuai dengan Buku Tanah Hak Milik Nomor
M.331/Pth a.n. Mudji Hardjo
c. 1 (satu) bidang tanah dengan luas tanah 518 m2 sesuai dengan Buku Tanah Hak Milik Nomor
M.195/Pth a.n. Mudji Hardjo
1 (satu) bidang tanah seluas 511 m2 sesuai dengan SHM Nomor M.509/Pth a.n. Mudji Hardjo Djoko Susilo
beserta bangunan semi permanen diatasnya (dalam keadaan rusak berat) yang terletak di Jl. KP
Taman Blok/Kav.365 RT.031/RW.08, Kel. Patehan, Kec. Kraton, Yogyakarta

3 1 (satu) unit HP Vertu, model Constellation F, type RM-389V, Imei: 356052/03/045880/7, warna Maria Elisabeth Lim
hitam, di dalamnya terdapat sim card Telkomsel dengan ICC ID: 0012000001510021, dan kartu
memori Micro SD, ukuran 8GB, dengan nomor kode 1029W38367Y. (Barang Bukti No.334)

4 1 (satu) unit Telepon seluler Aplle Iphone 5 model A1428 Imei 013426001605023 berwarna Maria Elisabeth Lim
hitam, dengan simcard Indosat. (Barang Bukti No.339)
5 1 (satu) unit Telepon seluler Aplle Iphone 5 model A1429 Imei 013352008795213 berwarna Maria Elisabeth Lim
putih, dengan simcard XL. (Barang Bukti No.338)
6 Honda CRV Ahmad Hafiz Zawawi, Ma
Seran, Paskah Suzetta, Bo
H.S., Anthony Zeidra A
7 Cincin warna silver (BB No. 42) Herman Felani
8 Cincin warna (BB No. 26) Herman Felani
9 Mobil Volvo warna hitam metalik type XC90T6 Nopol B 448 HR Hari Sabarno
10 1 (satu) buah tas merek Jamsam China berwarna coklat tua (BB No. 5) Mario Cornelio Bern
11 1 (satu) buah jam tangan warna silver merek Citizen Eco-Drive Sapphire H800-S084610 WR Deviardi
20BAR Nomor 311023377 (BB-UU27)
12 1 (satu) buah jam tangan merek Rolex-Datejust warna gold/silver (BB-U28) Deviardi
13 1 (satu) buah Blackberry Porsche design warna silver dengan nomor 08568816000 atas nama Deviardi
Simon beserta sarung warna biru tua (BB-E88)
14 1 (satu) buah telepon seluler merek Blackberry tipe porsche design P 9981, Imei Deviardi
359850.04.089113.2, No. PIN: 2AA1A35D yang didalamnya terdapat microsd kapasitas 2GB
dan simcard halo (telkomsel) No. ICCID: 0410 0000 0002 9282 (BB-E140)
15 1 (satu) bidang tanah dan bangunan rumah tinggal seluas 240 m2 terletak di Jl. H.Ramli No.15 Deviardi
RT.01,RW.015, Kel.Menteng Dalam, Kec. Tebet, Jaksel (BB-U29)
LAMPIRAN

159

NILAI WAJAR LAPORAN PENILAIAN LOKASI

Lap-39/KN.6/03.01/2014 tanggal 27
Rp3.552.162.000 Yogyakarta
November 2014

Lap-40/KN.6/03.01/2014 tanggal 27
Rp12.757.267.000 Yogyakarta
November 2014

man Rp1 - KPK

man Rp1 - KPK

man Rp1 - KPK

arthin Bria Rp1 - Rupbasan Jakpus


obby Satrio
Abidin
Rp1 - KPK
Rp1 - KPK
Rp1 - Rupbasan Jakpus
nardo Rp1 - KPK
Rp1 - KPK

Rp1 - KPK
Rp1 - KPK

Rp1 - KPK

Rp1 - Jakarta
Laporan
Tahunan 2015

160
NO OBJEK LELANG TERDAKWA
16 1 (satu) buah telepon seluler merek samsung tipe GT-C3520, Imei: 356828/05/095502/4 yang Teddy Renyut
di dalamnya terdapat simcard telkomsel, No. ICCID: 6210 1399 6213 9658 dan tidak terdapat
memory card. (BB-66)
17 1 (satu) buah telepon seluler merek Nokia 105, IMEI: 357879/191077/2 beserta dengan kartu Teddy Renyut
SIM provider Telkomsel Simpati, No.ICCID: 62100 0344 3253 682 602, warna hitam. (BB-67)
18 1 (satu) buah telepon seluler merek Nokia 210, IMEI 1: 357912/05/240236/4, IMEI 2: Teddy Renyut
357912/05/240237/2, beserta dengan kartu SIM Provider Telkomsel Simpat, No. ICCID: 6210
0689 2561 2111 dan kartu memori merek microSD, kapasitas 2GB, No. Seri: 0927204442D8K,
warna hitam. (BB-68)
19 1 (satu) buah telepon seluler merek Nokia E63, IMEI: 355376045736761, beserta dengan kartu Teddy Renyut
SIM provider Tekomsel Simpati, No. ICCID: 6210 0339 7226 7299, dan kartu memori merek
MicroSD HC, kapasitas 4 GB, No. Seri: MMBTR04GCCA-NJ. Warna biru dongker (BB-69)
20 1 (satu buah telepon seluler, merek Blackberry, tipe Q5, S/N: 0724-2767-9058, Imei: Teddy Renyut
356968053697239, Pin: 2B2B9636 yang didalamnya terdapat simcard telkomsel, No.ICCID :
8962 1014 9939 3491 753 dan micro SD dengan merek Sandisk, kapasitas 2 GB. (BB-72)
21 1 (satu) buah telepon seluler merek Blackberry tipe 9105, Imei: 351974041425514, Pin: 22DFF265 Teddy Renyut
yang di dalamnya terdapat simcard telkomsel, No. ICCID: 0021 0000 0255 3218 dan microSD
dengan merek Sandisk, kapasitas 2 GB. (BB-73)
22 1 (satu) unit kendaraan Suzuki Futura ST 150 Tahun 2005 No.Pol BM 9010 AI H.M. Rusli Zaina

23 Sebidang tanah beserta bangunan di atasnya dengan luas tanah 752 m (tujuh ratus lima puluh Djoko Susilo
dua meter persegi) yang terletak di Golf Residence 1, Jl. Bukit Golf II No. 12, Kelurahan Jangli,
Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah sebagaimana tersebut dalam
Buku Tanah dengan Hak Milik Nomor 3799, Kelurahan Jangli, Kecamatan Tembalang, Semarang,
Jawa Tengah atas nama DIPTA ANINDITA yang diterbitkan oleh Kantor Badan Pertanahan Kota
Administrasi Semarang. (Barang Bukti Nomor 212) = BB.259
24 1 (satu) unit satuan Condotel Swiss-belhotel Segara Nusa Dua Bali Lantai 3 Unit 331 (yang Djoko Susilo
sekarang berubah menjadi Lantai 5 dengan nomor kamar 517) dengan Luas: 36,8 m (SG)
atas nama pembeli : Sudiyono, yang sedang dikelola dan dioperasikan oleh Pihak Asiapac
Pancamakmur Abadi (berdasarkan Perjanjian Kerjasama antara Pihak Pembeli (Sudiyono)
dengan Pihak PT. Asiapac Pancamakmur Abadi. (Barang Bukti Nomor 1327)
25 1 (satu) unit mobil TOYOTA RUSH 1.5 S AT warna silver metalik, berikut kunci kontak dan Surat Djoko Susilo
Tanda Nomor Kendaraan dengan keterangan atas nama SETO AJI ISMOYO Nomor Polisi AB-
1345-KD, Nomor Rangka MHFE2CK3JBK014460, Nomor Mesin DCK1655, Tahun Pembuatan
2011, masa berlaku STNK sampai dengan 28 Februari 2018. (Barang Bukti Nomor 355)
26 1 (satu) unit mobil toyota avanza warna silver metalik no. Pol: B 197 SW atas nama: SONYA Djoko Susilo
MARIANA RUTH WAROUW. Mobil tersebut diperoleh yang bersangkutan dari ERICK
MALIANGKAY pada bulan April 2007 yang berdasarkan keterangan dari ERICK MALIANGKAY
bahwa mobil tersebut adalah honor dari DJOKO SUSILO beserta kunci dan STNK. (Barang Bukti
Nomor 360)
27 1 (satu) unit mobil NISSAN SERENA HGW STAR AT warna hitam, berikut kunci kontak dan Surat Djoko Susilo
Tanda Nomor Kendaraan dengan keterangan atas nama SITI MAROPAH Nomor Polisi B 1571
BG, Nomor Rangka C24A19509, Nomor Mesin QR20714462A, Tahun Pembuatan 2009, masa
berlaku STNK sampai dengan 20 Mei 2014. (Barang Bukti Nomor 1282)
28 1 (satu) unit mobil WRANGLER 4.0L AT Jenis Jeep warna hitam, berikut kunci kontak dan Surat Djoko Susilo
Tanda Nomor Kendaraan dengan keterangan atas nama BAMBANG RYAN SETIADI Nomor Polisi
B 1379 KJB, Nomor Rangka 1J4F459S84P708696, Nomor Mesin 4P708696, Tahun Pembuatan
2007, masa berlaku STNK sampai dengan 24 Juli 2013. (Barang Bukti Nomor 1283)
LAMPIRAN

161
NILAI WAJAR LAPORAN PENILAIAN LOKASI
Rp1 - KPK

Rp1 - KPK

Rp1 - KPK

Rp1 - KPK

Rp1 - KPK

Rp1 - KPK

al Laporan Penilaian KPKNL Pekanbaru Nomor:


Rp29.087.000 S-901/WKN.03/KNL.03/2015 tanggal 16
November 2015
Rp11.015.245.000 Lap-130/WKN.09/KNL.01/03.01/2015
20 November 2015

Rp918.328.000 Lap-158/WKN.14/KNL.01/03.01/2015
Tanggal penilaian 29 April 2015

Rp161.100.000 Lap-09/KN.6/2015 tanggal 20 Februari 2015 Rupbasan Jakarta Selatan

Rp90.300.000 Lap-09/KN.6/2015 tanggal 20 Februari 2015 Rupbasan Jakarta Selatan

Rp134.225.000 Lap-09/KN.6/2015 tanggal 20 Februari 2015 Rupbasan Jakarta Selatan

Rp491.988.000 Lap-09/KN.6/2015 tanggal 20 Februari 2015 Rupbasan Jakarta Selatan


Laporan
Tahunan 2015

162
NO OBJEK LELANG TERDAKWA
29 1 (satu) unit mobil TOYOTA HARRIER 2.4 AT warna hitam, berikut kunci kontak dan Surat Tanda Djoko Susilo
Nomor Kendaraan dengan keterangan atas nama MUHAMAD ZAENAL ABIDIN Nomor Polisi B
8706 UJ, Nomor Rangka ACU300079057, Nomor Mesin 2AZB297358, Tahun Pembuatan 2008,
masa berlaku STNK sampai dengan 11 Juni 2013 (Barang Bukti Nomor 1284)

30 1 (satu) unit mobil TOYOTA AVANZA 1.3G GMMF JJ dengan Nomor Registrasi Surat Tanda Djoko Susilo
Nomor Kendaraan B 1029 SOH atas nama MUHAMAD ZAINAL ABIDIN, Merek Toyota, tahun
pembuatan 2011, nomor rangka MHFM1BA3JBK319826, Nomor Mesin DH57186, Nomor BPKP
H11261310 beserta STNK-nya (Barang Bukti Nomor 1317)
31 1 (satu) unit Mobil Bus ISUZU tipe NKR71CCE2-1 warna Silver Kombinasi dengan nomor Djoko Susilo
polisi AB-7777-MM, nomor rangka : MHCNK71LYBJ024715, Nomor mesin : B024715, berikut
ASLI Surat Tanda Nomor Kendaraan No. 0158304/YG/2012 atas nama KARJONO, ASLI Buku
Pemilik Kendaraan Bermotor No. J-03453834, ASLI Buku Uji Berkala Kendaraan Bermotor No.
BKS23863A dan kunci kontak mobil (Barang Bukti Nomor 1372)
32 1 (satu) unit Mobil Bus MERCEDES BENZ tipe OH1518/60 warna Biru Kombinasi dengan nomor Djoko Susilo
polisi AB-7777-M, nomor rangka MHL6842014J010659, nomor mesin : 38695160580865
berikut ASLI Surat Tanda Nomor Kendaraan No. 0310701/YG/2011 atas nama KARJONO, ASLI
Buku Pemilik Kendaraan Bermotor No. I-08716388, ASLI Buku Uji Berkala Kendaraan Bermotor
No JKT644544 dan kunci kontak mobil mobil (Barang Bukti Nomor 1373)
33 1 (satu) unit Mikrobus MITSUBISHI tipe COLT DSL FE74 (4X2) warna Silver Metalik Djoko Susilo
dengan nomor polisi AA-1449-AK, nomor rangka MHMFE74P48K020050, nomor mesin :
4D34TD96408 berikut ASLI Surat Tanda Nomor Kendaraan No. 1993561/JG/2012 atas nama
AGUS HARIYADI,ASLI Buku Uji Berkala Kendaraan Bermotor No. CD21023850 dan kunci
kontak Mobil (Barang Bukti Nomor 1374)
34 1 (satu) unit Mobil Bus MERCEDES BENZ tipe OH521/60OM366 Warna Putih Kombinasi Djoko Susilo
dengan nomor polisi AA-1661-CM, nomor rangka MHL6842624J010588, nomor mesin :
38698160560820, ASLI Surat Tanda Nomor Kendaraan No. 1120512/JG/2009 atas nama
TEUKU ERRY RUBIHAMSYAH, ASLI Buku Uji Berkala No. KM 3546 dan kunci kontak mobil
(Barang Bukti Nomor 1375)
35 1 (satu) unit Mobil Merek Isuzu, Tipe Del. Van, Tahun 1996, warna putih dengan Nomor Polisi Djoko Susilo
B 9372 FG, Nomor Rangka MHCNHR55ESC002532, Nomor Mesin M962532 dengan Nama
Pemilik KARJONO dengan alamat Randu Kuning III Rt 01/09, Gunung Kidul berikut kunci
kontak mobil (Barang Bukti Nomor 1376)
36 1 unit Mobil merek Toyota FJ Cruiser B 1340 TJE warna hitam beserta kunci kontaknya; Luthfi Hasan Isha

37 1 unit mobil VW Caravelle B 948 RFS warna deep black beserta kunci; Luthfi Hasan Isha

38 1 unit mobil Mazda CX-9, B-2-MDF warna putih beserta 1 kunci; Luthfi Hasan Isha

39 1 unit mobil Mitsubishi Grandis B 7476 UE beserta 1 kunci; Luthfi Hasan Isha

40 1 unit mobil Pajero Sport B 1074 RFW warna hitam beserta 1 kunci; Luthfi Hasan Isha

41 1 unit mobil Nissan Frontier Navara B 9051 QI warna hitam beserta 1 kunci; Luthfi Hasan Isha
LAMPIRAN

163
NILAI WAJAR LAPORAN PENILAIAN LOKASI
Rp289.425.000 Lap-09/KN.6/2015 tanggal 20 Februari 2015 Rupbasan Jakarta Selatan

Rp104.310.000 Lap-09/KN.6/2015 tanggal 20 Februari 2015 Rupbasan Jakarta Selatan

Rp202.363.000 Lap-09/KN.6/2015 tanggal 20 Februari 2015 Rupbasan Jakarta Pusat

Rp397.800.000 Lap-09/KN.6/2015 tanggal 20 Februari 2015 Rupbasan Jakarta Pusat

Rp221.790.000 Lap-09/KN.6/2015 tanggal 20 Februari 2015 Rupbasan Jakarta Pusat

Rp381.550.000 Lap-09/KN.6/2015 tanggal 20 Februari 2015 Rupbasan Jakarta Pusat

Rp77.175.000 Lap-09/KN.6/2015 tanggal 20 Februari 2015 Rupbasan Jakarta Pusat

aq Rp741.750.000 Penilaian KPKNL Tangerang Nomor: Lap


003/WKN.6/KNL.02/06. 00/2015 tanggal 10 Rupbasan Jakarta Barat
November 2015
aq Rp759.850.000 Penilaian KPKNL Tangerang Nomor: Lap
003/WKN.6/KNL.02/06. 00/2015 tanggal 10 Rupbasan Jakarta Barat
November 2015
aq Rp294.313.000 Penilaian KPKNL Tangerang Nomor: Lap
003/WKN.6/KNL.02/06. 00/2015 tanggal 10 Rupbasan Jakarta Barat
November 2015
aq Rp116.153.000 Penilaian KPKNL Tangerang Nomor: Lap
003/WKN.6/KNL.02/06. 00/2015 tanggal 10 Rupbasan Jakarta Barat
November 2015
aq Rp176.400.000 Penilaian KPKNL Tangerang Nomor: Lap
003/WKN.6/KNL.02/06. 00/2015 tanggal 10 Rupbasan Jakarta Barat
November 2015
aq Rp254.602.000 Penilaian KPKNL Tangerang Nomor: Lap
003/WKN.6/KNL.02/06. 00/2015 tanggal 10 Rupbasan Jakarta Barat
November 2015
Laporan
Tahunan 2015

164
NO OBJEK LELANG TERDAKWA
42 1 unit mobil merek Toyota Alphard B 147 MSI warna hitam beserta kunci kontak; Luthfi Hasan Isha

43 BB No 229 : 1 unit mobil FJ Cruiser 4.0 L WD warna hitam, nomor rangka JTEBU 11 F 30 K134958, Luthfi Hasan Isha
nomor mesin 1 GR-A453811 dilengkapi kunci kendaraan

44 Sebidang tanah beserta bangunan di atasnya dengan luas tanah 377 m (tiga ratus tujuh Djoko Susilo
puluh tujuh meter persegi) yang terletak di Jl. Cendrawasih Mas Blok A9 No. 1, RT 002, RW 01,
Kelurahan Tanjung Barat, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan sebagaimana tersebut dalam
Buku Tanah Hak Guna Bangunan Nomor 1956, Kelurahan Tanjung Barat, Kecamatan Jagakarsa,
Jakarta Selatan atas nama BUN YANI yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Jakarta
Selatan. (Barang Bukti Nomor 142).

45 Sebidang tanah beserta bangunan di atasnya dengan luas tanah 1098 m (seribu sembilan puluh Djoko Susilo
delapan meter persegi) yang terletak di Jl. Paso, RT 004, RW 04, Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan
Pasar Minggu, Jakarta Selatan sebagaimana tersebut dalam Buku Tanah Hak Milik Nomor 408,
Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan atas nama HAJI ALI SUDIN
yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Jakarta Selatan (Barang Bukti Nomor 143)

46 Sebidang tanah beserta bangunan di atasnya dengan luas tanah 106 m (seratus enam meter Djoko Susilo
persegi) yang terletak di KP. Ragunan, RT 007, RW 05, Kelurahan Jatipadang, Kecamatan Pasar
Minggu, Jakarta Selatan sebagaimana tersebut dalam Buku Tanah Hak Milik Nomor 1774,
Kelurahan Jatipadang, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan atas nama MAHDIANA yang
diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Jakarta Selatan (Barang Bukti Nomor 144)

47 Sebidang tanah beserta bangunan di atasnya dengan luas tanah 100 m (seratus meter persegi) Djoko Susilo
yang terletak di KP. Ragunan, RT 007, RW 05, Desa Jatipadang, Kecamatan Pasar Minggu,
Jakarta Selatan sebagaimana tersebut dalam Buku Tanah Hak Milik Nomor 467, Desa Jatipadang,
Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan atas nama MAHDIANA yang diterbitkan oleh Kantor
Pertanahan Kota Jakarta Selatan (Barang Bukti Nomor 145)

48 Sebidang tanah beserta bangunan di atasnya dengan luas tanah 67 m (enam puluh tujuh Djoko Susilo
meter persegi) yang terletak di Jl. Dharmawangsa IX, RT 005, RW 01, No. 64, Kelurahan Pulo,
Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan sebagaimana tersebut dalam Buku Tanah Hak
Guna Bangunan Nomor 1779, Kelurahan Pulo, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan atas
nama MAHDIANA yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Jakarta Selatan (Barang Bukti
Nomor 146)

49 Sebidang tanah beserta bangunan di atasnya dengan luas tanah 164 m (seratus enam puluh Djoko Susilo
empat meter persegi) yang terletak di KP. Ragunan, RT 009, RW 05, Kelurahan Jatipadang,
Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan sebagaimana tersebut dalam Buku Tanah Hak Milik
Nomor 2042, Kelurahan Jatipadang, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan atas nama
MAHDIANA yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Jakarta Selatan. (Barang Bukti
Nomor 147)

50 Sebidang tanah beserta bangunan di atasnya dengan luas tanah 65 m (enam puluh lima meter Djoko Susilo
persegi) yang terletak di KP. Ragunan, RT 008, RW 05, Kelurahan Jatipadang, Kecamatan Pasar
Minggu, Jakarta Selatan sebagaimana tersebut dalam Buku Tanah Hak Milik Nomor 5869,
Kelurahan Jatipadang, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan atas nama MAHDIANA yang
diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Jakarta Selatan. (Barang Bukti Nomor 148)
LAMPIRAN

165
NILAI WAJAR LAPORAN PENILAIAN LOKASI
aq Rp466.755.000 Penilaian KPKNL Tangerang Nomor: Lap
003/WKN.6/KNL.02/06. 00/2015 tanggal 10 Rupbasan Jakarta Barat
November 2015
aq Rp677.565.000 Penilaian KPKNL Tangerang Nomor: Lap
003/WKN.6/KNL.02/06. 00/2015 tanggal 10 Rupbasan Jakarta Barat
November 2015
Rp6.260.608.000 Lap-26/KN.6/03.01/2015 Putusan Mahkamah Agung Republik
18 Feb 2015 Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014
tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor:
36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15
Desember 2013
Rp9.884.716.000 Lap-29/KN.6/03.01/2015 Putusan Mahkamah Agung Republik
18 Feb 2015 Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014
tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor:
36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15
Desember 2013
Rp439.122.000 Lap-16/KN.6/03.01/2015 Putusan Mahkamah Agung Republik
18 Feb 2015 Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014
tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor:
36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15
Desember 2013
Rp444.660.000 Lap-17/KN.6/03.01/2015 Putusan Mahkamah Agung Republik
18 Feb 2015 Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014
tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor:
36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15
Desember 2013
Rp7.696.278.000 Lap-23/KN.6/03.01/2015 Putusan Mahkamah Agung Republik
18 Feb 2015 Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014
tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor:
36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15
Desember 2013
Rp968.688.000 Lap-18/KN.6/03.01/2015 Putusan Mahkamah Agung Republik
18 Feb 2015 Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014
tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor:
36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15
Desember 2013
Rp620.860.000 Lap-19/KN.6/03.01/2015 Putusan Mahkamah Agung Republik
tgl 18 Feb 2015 Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014
tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor:
36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15
Desember 2013
Laporan
Tahunan 2015

166
NO OBJEK LELANG TERDAKWA
51 Sebidang tanah beserta bangunan di atasnya dengan luas tanah 897 m (delapan ratus sembilan Djoko Susilo
puluh tujuh meter persegi) yang terletak di Jl. Warung Jati Barat (d/h Jl. Margasatwa) No. 16,
RT 007, RW 05, Kelurahan Jatipadang, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan sebagaimana
tersebut dalam Buku Tanah Hak Milik Nomor 5955, Kelurahan Jatipadang, Kecamatan Pasar
Minggu, Jakarta Selatan atas nama MAHDIANA yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota
Jakarta Selatan. (Barang Bukti Nomor 149)

52 9. Sebidang tanah beserta bangunan di atasnya dengan luas tanah 64 m (enam puluh empat Djoko Susilo
meter persegi) yang terletak di Jl. Kp. Ragunan, No. D3, RT 008, RW 05, Kelurahan Jatipadang,
Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan sebagaimana tersebut dalam Buku Tanah Hak Milik
Nomor 6115, Kelurahan Jatipadang, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan atas nama
MAHDIANA yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Jakarta Selatan. (Barang Bukti
Nomor 150)

53 Sebidang tanah beserta bangunan di atasnya dengan luas tanah 1234 m (seribu dua ratus tiga Djoko Susilo
puluh empat meter persegi) yang terletak di Jl. Durian, RT 006, RW 04, Kelurahan Jagakarsa,
Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan sebagaimana tersebut dalam Buku Tanah Hak Milik
Nomor 10135, Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan atas nama Drs.
HIRAWAN yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Jakarta Selatan. (Barang Bukti Nomor
151), Sebidang tanah beserta bangunan di atasnya dengan luas tanah 610 m (enam ratus
sepuluh meter persegi) yang terletak di Jl. Durian Raya No. 7, RT 006, RW 04, Blok I, No. 6,
Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan sebagaimana tersebut dalam Buku
Tanah Hak Milik Nomor 12563, Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan atas
nama MAHDIANA yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Jakarta Selatan. (Barang Bukti
Nomor 154)
54 Sebidang tanah beserta bangunan di atasnya dengan luas tanah 3201 m (tiga ribu dua ratus Djoko Susilo
satu meter persegi) yang terletak di Jl. Paso, RT 005, RW 04, Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan
Jagakarsa, Jakarta Selatan sebagaimana tersebut dalam Buku Tanah Hak Milik Nomor 10889,
Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan atas nama HENNY RAYANI
MARGANA yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Jakarta Selatan. (Barang Bukti Nomor
152)

55 Sebidang tanah beserta bangunan di atasnya dengan luas tanah 220 m (dua ratus dua puluh Djoko Susilo
meter persegi) yang terletak di Gang Pondo, RT 005, RW 04, Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan
Jagakarsa, Jakarta Selatan sebagaimana tersebut dalam Buku Tanah Hak Milik Nomor 12537,
Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan atas nama MAHDIANA yang
diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Jakarta Selatan. (Barang Bukti Nomor 153)

56 Sebidang tanah beserta bangunan di atasnya dengan luas tanah 50 m (lima puluh meter persegi) Djoko Susilo
yang terletak di Jl. Nusa Indah I Dalam, No. 25 B, RT 012, RW 02, Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan
Jagakarsa, Jakarta Selatan sebagaimana tersebut dalam Buku Tanah Hak Milik Nomor 14039,
Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan atas nama MAHDIANA yang
diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Jakarta Selatan. (Barang Bukti Nomor 155)
LAMPIRAN

167
NILAI WAJAR LAPORAN PENILAIAN LOKASI
Rp23.566.046.000 Lap-20/KN.6/03.01/2015 Putusan Mahkamah Agung Republik
18 Feb 2015 Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014
tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor:
36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15
Desember 2013
Rp365.246.000 Lap-21/KN.6/03.01/2015 Putusan Mahkamah Agung Republik
18 Feb 2015 Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014
tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor:
36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15
Desember 2013
Rp23.047.749.000 Lap-28/KN.6/03.01/2015 Putusan Mahkamah Agung Republik
18 Feb 2015 Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014
tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor:
36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15
Desember 2013

Rp30.758.299.000 Lap-30/KN.6/03.01/2015 Putusan Mahkamah Agung Republik


18 Feb 2015 Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014
tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor:
36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15
Desember 2013
Rp1.852.984.000 Lap-31/KN.6/03.01/2015 Putusan Mahkamah Agung Republik
18 Feb 2015 Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014
tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor:
36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15
Desember 2013
Rp214.520.000 Lap-32/KN.6/03.01/2015 Putusan Mahkamah Agung Republik
18 Feb 2015 Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014
tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor:
36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15
Desember 2013
Laporan
Tahunan 2015

168
NO OBJEK LELANG TERDAKWA
57 Sebidang tanah dan bangunan di atasnya dengan luas tanah 360 m (tiga ratus enam puluh Djoko Susilo
meter persegi) yang terletak di Pesona Khayangan Blok E, No. 01, Kota Depok, Provinsi Jawa
Barat sebagaimana tersebut dalam Buku Tanah dengan Hak Guna Bangunan Nomor 11374
Depok, Jawa Barat atas nama DIPTA ANINDITA yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota
Administrasi Depok. (Barang Bukti Nomor 214) = BB.261

58 Sebidang tanah dan bangunan di atasnya dengan luas tanah 877 m (delapan ratus tujuh puluh Djoko Susilo
tujuh meter persegi) yang terletak di Jl. Sam Ratulangi No.16 Surakarta Kel. Manahan, Kec,
Banjarsari, Kota Surakarta,Provinsi Jawa Tengah sebagaimana tersebut dalam Buku Tanah
dengan Hak Milik Nomor 1699 Kelurahan Manahan, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta,
Jawa Tengah atas nama DIPTA ANINDITA yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota
Administrasi Surakarta. (Barang Bukti Nomor 215) = BB.262

59 Sebidang tanah beserta bangunan di atasnya dengan luas tanah 246m2 (dua ratus empat puluh Djoko Susilo
enam meter persegi) yang terletak di Jalan Cikajang No. 18, RT.06, RW.06, Blok Q.2. Persil no.
160, Desa/Kelurahan : Petogogan, Kecamatan : Kebayoran Baru, Kotamadya : Jakarta Selatan,
Provinsi : DKI Jakarta, sebagaimana tersebut di dalam Buku Tanah dengan Hak Milik Nomor:
1091 Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Jakarta Selatan, Kecamatan Kebayoran Baru,
Kelurahan Cipete Utara diterbitkan oleh Kantor Badan Pertanahan Jakarta Selatan tanggal 22
Juli 1991 dengan pencatatan perubahan terakhir tanggal 3 April 2012 untuk pemegang hak milik
atas nama DIPTA ANINDITA. (Barang Bukti Nomor 216)
60 Sebidang tanah beserta bangunan di atasnya dengan luas tanah 703 m2 (tujuh ratus tiga meter Djoko Susilo
persegi) yang terletak di Jalan Prapanca Raya No. 6, Desa/Kelurahan : Cipete Utara, Kecamatan:
Kebayoran Baru, Kotamadya : Jakarta Selatan, Provinsi : DKI Jakarta, sebagaimana tersebut di
dalam Buku Tanah dengan Hak Milik Nomor: 5187 Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta,
Jakarta Selatan, Kecamatan Kebayoran Baru, Kelurahan Cipete Utara diterbitkan oleh Kantor
Badan Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Selatan tanggal 9 Januari 2012 dengan nama
pemegang hak DIPTA ANINDITA. (Barang Bukti Nomor 217)
61 Sebidang tanah beserta bangunan di atasnya (rumah tinggal) dengan luas tanah 190 m2 (seratus Djoko Susilo
sembilan puluh meter persegi) yang terletak di Jalan Elang Mas I Blok C3 Persil No. 16 RT. 002/
01 Kel. Tanjung Barat Kec. Jagakarsa - Jakarta Selatan atas nama SUDIYONO, Provinsi: DKI
Jakarta, sebagaimana tersebut di dalam Buku Tanah dengan Hak Guna Bangunan Nomor: 1263.
(Barang Bukti Nomor 311)

62 Satu unit Rumah Susun The Peak A Beaufort Residence At Sudirman terletak pada Satuan Djoko Susilo
Rumah Susun Tower Regis, Lantai 25 Unit A dengan luas Satuan Rumah Susun 159m2 (seratus
lima puluh sembilan meter persegi) yang terletak di Jalan Setiabudi Raya No. 9, Sudirman, RT.02,
RW.02, Desa/Kelurahan: Setiabudi, Kecamatan: Setiabudi, Kotamadya: Jakarta Selatan, Provinsi:
DKI Jakarta, sebagaimana tersebut di dalam Perjanjian Pengikatan Jual Beli Satuan Rumah
Susun/Apartemen No. 0317/PNC/Regis/V/07 tanggal 28 Mei 2007 yang telah dibukukan dan
didaftarkan kepada Notaris atas nama SUTJIPTO, SH dengan Nomor: Daft. 720/2007 pada
tanggal 24 Juli 2007 sebagai milik dari SUDIYONO selaku Pihak Pembeli satuan rumah susun
tersebut dari PT Prakarsa Nusa Cemerlang. (Barang Bukti Nomor 312)
LAMPIRAN

169
NILAI WAJAR LAPORAN PENILAIAN LOKASI
Rp4.744.646.000 Lap-36/KN.6/03.01/2015 Putusan Mahkamah Agung Republik
27 Maret 2015 Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014
tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor:
36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15
Desember 2013
Rp11.207.250.000 Lap-43/WKN.09/KNL.02/03.01/2015 Putusan Mahkamah Agung Republik
4 Desember 2015 Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014
tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor:
36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15
Desember 2013
Rp12.993.887.000 Lap-22/KN.6/03.01/2015 Putusan Mahkamah Agung Republik
18 Feb 2015 Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014
tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor:
36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15
Desember 2013

Rp38.425.387.000 Lap-24/KN.6/03.01/2015 Putusan Mahkamah Agung Republik


18 Feb 2015 Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014
tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor:
36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15
Desember 2013
Rp3.471.165.000 Lap-27/KN.6/03.01/2015 Putusan Mahkamah Agung Republik
18 Feb 2015 Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014
tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor:
36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15
Desember 2013
Rp6.162.000.000 Lap-25/KN.6/03.01/2015 Putusan Mahkamah Agung Republik
18 Feb 2015 Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014
tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor:
36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15
Desember 2013
Laporan
Tahunan 2015

170
NO OBJEK LELANG TERDAKWA
63 Sebidang tanah beserta bangunan di atasnya dengan luas tanah 179 m (seratus tujuh puluh Djoko Susilo
sembilan meter persegi) yang terletak di Jalan Lampo Batang Tengah No 20 Mojosongo, Solo,
Jawa Tengah atas nama LADY DIAH HAPSARI dengan status Hak Milik sebagaimana dalam akta
jual beli Notaris TOTO SUSMONO HADI, SH. Tanah dan bangunan tersebut adalah pemberian
DJOKO SUSILO yang mana saat ini diagunkan ke Bank Mandiri untuk pinjaman sebesar Rp.
50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dengan masa agunan selama 2 (dua) tahun dimulai pada
Januari 2013 sampai Januari 2015 (Barang Bukti Nomor 363)
64 Sebidang tanah beserta bangunan di atasnya yang terletak di Jl. Arteri Kaliwungu Kendal, yang Djoko Susilo
digunakan sebagai SPBU Nomor: 44.51315 (Barang Bukti Nomor 430)

65 1 (satu) bidang tanah dan bangunan yang terletak di Desa Cirangkong/Kecamatan Cijambe dan Djoko Susilo
Desa Kumpay/Kecamatan Jalan Cagak di Kabupaten Subang, Jawa Barat yang sebagian atau
seluruhnya dimiliki oleh EVA SUSILO HANDYANI alias N. EVA SUSILO HANDAYANI yang
diantaranya sebagaimana tercantum dalam Buku Tanah dengan Hak Milik No. 869 di Desa
Cirangkong/ Kecamatan Cijambe, No. 871 di Desa Cirangkong/ Kecamatan Cijambe, No. 158 di
Desa Kumpay/ Kecamatan Jalan Cagak, No. 52 di Desa Kumpay/ Kecamatan Jalan Cagak, No.
868 di Desa Cirangkong/ Kecamatan Cijambe, dan No. 870 di Desa Cirangkong/ Kecamatan
Cijambe dan bidang-bidang tanah lain dan bangunan di atasnya yang telah menjadi satu
kesatuan kepemilikan dan pengelolaan di lokasi tersebut. (Barang Bukti Nomor 1323),

JUMLAH
LAMPIRAN

171
NILAI WAJAR LAPORAN PENILAIAN LOKASI
Rp343.672.000 Lap-44/WKN.09/KNL.02/03.01/2015 Putusan Mahkamah Agung Republik
4 Desember 2015 Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014
tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor:
36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15
Desember 2013
Rp17.998.412.500 Lap-13/WKN.09/KNL.04/03.01/2015 Putusan Mahkamah Agung Republik
04 Desember 2015 Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014
tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor:
36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15
Desember 2013
Rp23.917.983.000 Lap-22/WKN.8/KNL.4/03.01/2015 Putusan Mahkamah Agung Republik
10 Maret 2015 Indonesia Nomor: 537 K/PID.SUS/2014
tanggal 4 Juni 2014 jo Putusan
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
pada Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor:
36/PID/TPK/2013/PT.DKI tanggal 15
Desember 2013

Rp259.695.681.519
Laporan
Tahunan 2015

172

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN


STUDI
NO KEGIATAN PENJELASAN
1 Baseline Studi Setelah Kota Yogyakarta, pada 2015 KPK bergerak ke Provinsi Bali sebagai wilayah
Pencegahan Korupsi pilot project kedua dengan pertimbangan bahwa nilai-nilai budaya dan sistem adat
Berbasis Keluarga di yang ada di Bali telah terlembagakan dengan kuat (ada struktur adat yang berjalan
Kabupaten Badung, dan dipatuhi di Bali), ini berbeda dengan daerah lain. Sehingga, sangat mudah
Bali menggerakkan partisipasi orangtua, anak untuk suatu program yang ada dengan
menggunakan struktur adat yang ada.

Baseline studi di Kabupaten Badung-Bali pada 2015 ini merupakan studi kualitatif
yang meliputi studi demografi, studi FGD/GI/IDI, serta studi etnografi untuk
menentukan piloting project. Hasil dari studi kualitatif menunjukkan bahwa: Desa adat
Mengwi merupakan desa adat paling potensial untuk dijadikan pilot project dengan
pertimbangan: Struktur pemerintahan yang tidak birokratis/melayani masyarakat,
Kegiatan pembangunan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat (community-
based empowerment), Penduduk asli masih mendominasi, sehingga nilai-nilai
kearifan budaya lokal masih nyata terlihat dan dijalankan, Kehidupan masyarakat
yang toleran, pluralis, tidak individualis, religius, dan menjunjung tinggi nilai-nilai
budaya.

Selain itu, hasil studi kualitatif mendapatkan beberapa masukan untuk menjadi
perhatian dalam penyusunan konsep intervensi, seperti faktor pendukung, faktor
penghambat, pemahaman korupsi, danaktor-aktor sentral di Desa Adat Mengwi.
Tindaklanjut dari studi ini adalah Direktorat Dikyanmas akan melakukan penyusunan
konsep intervensi pembangunan budaya antikorupsi di Kabupaten Badung
berdasarkan hasil baseline studi.
2 Blueprint Strategi Studi ini disusun dalam rangka mengidentifikasi perspektif korupsi yang dapat
Pencegahan digunakan oleh KPK sebagai landasan kegiatan dan upaya pencegahan tindak
(Perspektif pidana korupsi serta mengidentifikasi strategi pencegahan ideal KPK berlandaskan
Pencegahan Korupsi) penggunaan perspektif yang dipilih. Perspektif korupsi yang jelas mengantarkan pada
strategi pemberantasan korupsi yang cocok dengan situasi indonesia. Ouput berupa
konsep ideal pencegahan diharapkan dihasilkan sehingga kemudian dapat digunakan
untuk mengevaluasi strategi pencegahan yang ada saat ini. Hasil dari studi diharapkan
berguna bagi pengembangan kebijakan KPK. Hasil studi diharapkan menjadi bahan
bagi penyusunan strategi pencegahan KPK.

Hasil studi ini menunjukkan perlunya KPK menggunakan perspektif dari berbagai
bidang keilmuan untuk melengkapi pendekatan hukum dalam melihat korupsi.
Pendekatan tersebut dapat memperkaya KPK dalam menjawab dan menyusun
strategi pencegahan korupsi. Perspektif yang tepat membantu KPK menjawab
permasalahan korupsi melalui pendekatan langsung (respon langsung pada variabel-
varabel penyebab korupsi) seperti yang selama ini dilakukan ataupun menjawab
permasalahan korupsi secara tidak langsung melalui penyelesaian terhadap akar
penyebab permasalahan korupsi. Perspektif yang potensial digunakan oleh KPK
adalah perspektif sosiologi terutama melalui sudut pandang institutional organisasi;
perspektif ekonomi; serta perspektif politik (ekonomi politik). Kedepan, terbuka ruang
untuk lebih memperkaya perspektif korupsi KPK seiring dengan perkembangan
bidang keilmuan lain yang menjadikan korupsi sebagai objeknya. Adaptasi dari
pendekatan ini oleh KPK dapat membantu melahirkan strategi pencegahan korupsi
yang sifatnya kontekstual Indonesia. Studi juga menghasilkan konsep pencegahan
berdasarkan waktu sebelum, pada saat awal, dan sesudah terjadinya korupsi.
LAMPIRAN

173

NO KEGIATAN PENJELASAN
3 Studi Sistem Mekanisme perizinan sering kali rentan dijadikan media untuk melakukan tindak
Pengendalian Izin kecurangan, suap, dan koruptif. Berangkat dari hal tersebut, KPK perlu melakukan
dan Penerimaan kajian sistem pengendalian dalam perizinan dan dikaitkan dengan penerimaan negara/
Daerah-Kajian daerah dengan tujuan untuk memetakan permasalahan yang muncul dalam sistem
Optimalisasi Sistem pengelolaan penerimaan negara yang menghambat optimalisasi penerimaan negara,
Penerimaan Negara dan memetakan permasalahan dalam pengelolaan perizinan dalam penerimaan
keuangan daerah.

Hasil studi menemukan permasalahan dalam Modul Penerimaan Negara yang terdiri
dari aspek political will, aspek tata laksana dan aspek kelembagaan. Selain itu juga
ditemukan permasalahan dalam perizinan daerah dengan lokus Pemerintah Daerah
Kota Bandung, yaitu permasalahan dalam pelayanan BPPT, Disyanjak, BPHTB,
Distarcip, dan Pelayanan Pajak Penerangan Jalan. Hasil dari studi selanjutnya akan
dipaparkan ke instansi terkait untuk dilakukan perbaikan sistem sesuai rekomendasi
yang disampaikan KPK.
4 Studi Kepemimpinan Studi ini dibuat dalam rangka mengembangkan konsep kepemimpinan yang sesuai
KPK dengan kebutuhan organisasi. Diharapkan dengan studi ini, KPK dapat menghindari
atau memperkecil resiko yang dapat terjadi akibat kesenjangan yang timbul dari
kebutuhan internal organisasi dengan pimpinan yang terpilih melalui proses politik.
Output kajian ini diharapkan dapat digunakan/dimanfaatkan sebagai bahan dasar
pengembangan spesifikasi jabatan dan deskripsi Jabatan kepemimpinan KPK.

Hasil dari studi ini menjadi pertimbangan utama Panitia Seleksi Pimpinan KPK
dalam proses seleksi Pimpinan KPK 2015-2019, dengan menetapkan kriteria
utama calon pimpinan KPK yang harus memenuhi karakteristik elemen individual,
kompetensi, pengalaman dan situasi yang melingkupi dan dibutuhkan dalam konteks
kepemimpinan KPK. Kajian ini juga merekomendasikan dilakukannya perbaikan
dan pengembangan berkelanjutan pada program inisiasi (induksi) dan pelatihan
Kepemimpinan KPK. Program penilaian kinerja atas pimpinan yang didasarkan pada
kriteria tertentu juga menjadi salah satu rekomendasi dalam kajian ini.
Laporan
Tahunan 2015

174

NO KEGIATAN PENJELASAN
5 Buku Panduan Tindak pidana korupsi yang terjadi di tingkat daerah saat ini masih tinggi. Fakta
Antikorupsi bagi menunjukkan Pilkada yang dilakukan sebelumnya bagaimanapun menghasilkan
Kepala Daerah beberapa kepala daerah korup. Data Direktorat Jenderal Otonomi Daerah, Kementerian
Dalam Negeri, pada periode 2004-2012, menyebutkan 290 kepala daerah terlibat
kasus hukum. Data KPK juga memperlihatkan bahwa sejak 2004 hingga November
2015 terdapat sebanyak 17 Gubernur dan 49 walikota/bupati/wakil terjerat kasus
korupsi. Berdasarkan fakta tersebut, maka diperlukan langkah untuk menghindari
terulangnya korupsi pada kepala daerah khususnya dan pada perangkat daerah pada
umumnya.

Untuk itu, KPK berinisatif memberikan pemahaman terhadap kepala daerah dan
jajarannya terkait permasalahan utama yang menjadi sumber korupsi di daerah
berikut potensi-potensi korupsi yang mungkin muncul di daerah. KPK juga akan
merekomendasikan beberapa program pencegahan korupsi yang bisa dijalankan oleh
daerah.

Buku Panduan Program Pencegahan Korupsi di daerah berisi gambaran secara


generik sumber korupsi di daerah, potensi korupsi yang mungkin timbul di daerah
dan rekomendasi program anti korupsi di daerah. Materi dalam buku tersebut telah
disampaikan KPK kepada para calon kepala daerah pada program roadshow pemilu
berintegritas yang dilaksanakan di 15 provinsi secara bersama oleh Kedeputian
Pencegahan KPK. Ke depan, diharapkan rekomendasi KPK ini menjadi bagian
agenda yang dimasukkan oleh kepala daerah dalam menjalankan urusan-urusan
pemerintahan daerah selama lima tahun kedepan.

PENGUKURAN
NO KEGIATAN PENJELASAN
6 Pengukuran Indeks Indeks Penegakan Hukum (IPH) dalam konteks nasional dihitung dan dikerjakan
Penegakan Hukum di bawah koordinasi Bappenas. Peran IPH adalah indeks yang digunakan untuk
(IPH) mengukur tingkat keberhasilan penegakan hukum yang dilakukan oleh KPK.
IPH merupakan salah satu indikator utama keberhasilan KPK pada fokus area
pemberantasan korupsi sesuai dengan Rencana Strategis KPK 2011-2015.
IPH yang dikembangkan terdiri atas lima sub indikator yaitu: (1) Rasio Persentase
Penyelesaian Laporan Tindak Pidana Korupsi (bobot 10%); (2) Rasio Persentase
Penyelidikan yang menjadi Penyidikan (bobot 20%); (3) Rasio Persentase Penyidikan
yang menjadi Tuntutan (bobot 30%); (4) Conviction Rate (bobot 30%); dan (5)
Execution Rate (bobot 10%). Formula penghitungan total IPH didapatkan dengan
menjumlahkan hasil perkalian nilai masing-masing indikator dengan bobotnya
masing-masing. Aaapun hasil Pengukuran IPH KPK Tahun 2014 menghasilkan nilai
61,80%, menurun dibanding tahun 2013 yang sebesar 67,95%.
7 Pengukuran Indeks Dalam rangka mewujudkan visi KPK menjadi lembaga pemberantasan korupsi
Integritas Organisasi yang berintegritas, efektif dan efisien, KPK pada 2015 melakukan Survei Integritas
KPK Organisasi. Integritas organisasi diukur dengan menggunakan pendekatan survei.
Komponen Integritas KPK yang diukur terdiri atas sepuluh komponen utama, yaitu:
(1) kepemimpinan; (2) nilai, visi dan tujuan integritas; (3) panduan dan peraturan
integritas; (4) dukungan struktur dan fungsi organisasi; (5) manajemen risiko;
(6) monitoring; (7) dukungan sumber daya dan inrastruktur; (8) komunikasi; (9)
penegakan aturan; dan (10) dukungan lingkungan. Hasil akhir akan diberikan dalam
skala satu (1) sebagai nilai minimal hingga pada skala lima (5) sebagai nilai maksimal
sesuai dengan yang disyaratkan dalam renstra KPK.

Hasil pengukuran Indeks Integritas Organisasi KPK 2015 mendapatkan skor 3,67.
Nilai ini menunjukkan adanya perbaikan kondisi dibandingkan skor pada 2013
(3,23). Nilai integritas KPK masuk dalam kategori nilai tinggi yaitu pada tahapan
efektivitas. Pada tahapan ini KPK sudah memiliki dan mengembangkan upaya-upaya
dalam mengembangkan integritas, namun upaya-upaya tersebut masih mengalami
kendala ditingkat efektivitasnya.
LAMPIRAN

175

NO KEGIATAN PENJELASAN
8 Penyempurnaan Integrity Asessment (IA) atau Penilaian Integritas (PI) merupakan kegiatan penelitian
Metodologi Survei yang dimaksudkan untuk menyempurnakan metode penelitian Survei Integritas (SI)
Integritas dan Pilot yang rutin dilakukan oleh KPK dalam delapan tahun terakhir.
Project di K/L/O/P
(Integrity Asessment) Fokus kegiatan IA yang dilakukan pada 2015 adalah perbaikan kerangka penilaian
integritas dan pengembangan instrumen penelitian serta pilot project untuk
mengukur integritas dibeberapa organisasi terpilih. Pilot project juga dilaksanakan
pada empat instansi, yaitu Kementerian Kelautan dan Perikanan-Ditjen Perikanan
Tangkap, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP),
Pemerintah Kota Surabaya, dan Pemerintah Kabupaten Pinrang. Aktivitas lain yang
juga penting adalah menjalin kerjasama dengan stakeholderss yang selama ini
terlibat dan bertanggung jawab terhadap program-program yang dilaksanakan K/L/
D/I. Ke depan, diharapkan Integrity Asessment merupakan penilaian yang dilakukan
secara nasional dan menjadi acuan dalam mengukur output dan outcome organisasi
publik di Indonesia.
9 Indeks Kinerja Sektor Indeks Kinerja Sektor Strategis mengukur kinerja dan upaya-upaya yang sudah
Strategis dilakukan KPK pada sektor-sektor strategis yang menjadi prioritas dalam renstra
KPK. Pengukuran dilakukan untuk mendapatkan nilai secara umum dan nilai pada
masing-masing sektor strategis. Nilai indeks diperoleh dari rerata nilai pada masing-
masing sektor, dengan skala satu (1) sampai lima (5). Hasil pengukuran diharapkan
dapat memberikan landasan bagi evaluasi implementasi rencana strategis yang
sudah diterapkan.

Perhitungan hasil yang dilakukan berasal dari dua sumber data, yaitu skor pengalaman
integritas dari hasil survei integritas dan skor survei perilaku anti korupsi (SPAK).
Masing-masing skor kemudian dikonversi ke skala satu (1) hingga lima (5). Skor
nilai yang dihasilkan untuk indeks kinerja sektor strategis tahun 2014 adalah 4,43,
menurun dibandingkan nilai 4,58 pada sebelumnya. Nilai ini merupakan nilai rerata
dari nilai di lima sektor strategis yaitu sektor aparat penegak hukum (APH), sektor
ketahanan pangan plus, sektor ketahanan energi dan lingkungan, sektor penerimaan
dan sektor infrastruktur. Sektor ketahanan pangan plus merupakan gabungan dari
sektor ketahanan pangan, kesehatan, dan pendidikan (sesuai arahan Renstra KPK).
Sedangkan sektor ketahanan energi dan lingkungan terdiri dari sektor ketahanan
energi dan ketahanan lingkungan.
10 Survei Pemahaman Pada 2015, Survei persepsi masyarakat terhadap integritas dalam pemilu difokuskan
Masyarakat terhadap pada kegiatan Pemilihan Kepala Daerah (pilkada) di delapan ibu kota provinsi yang
Integritas Pemilu mengikuti pilkada serentak di level Provinsi pada 2015, yaitu Provinsi Kalimantan
2015 Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sumatera Barat, Kepulauan Riau,
Jambi, Sulawesi Utara, dan Bengkulu. Jumlah responden dalam survei ini adalah
1200 orang yang dipilih dengan kriteria bahwa yang bersangkutan terdaftar sebagai
pemilih dalam pilkada gubernur 2015.

Hasil survei menunjukkan bahwa masyarakat memiliki minat yang cukup tinggi
dalam memilih (83% untuk kepala daerah dan 88% untuk pemilu legislatif). Namun
masyarakat tidak mendapatkan cukup informasi mengenai profil calon yang
bersaing, sehingga berakibat pada gagalnya pemilih untuk menentukan pilihan pada
kandidat yang tepat. Masyarakat juga lebih suka dengan model pemilihan langsung
daripada tidak langsung (85%).

Hal lain yang juga menarik adalah hampir setengah dari responden menganggap
bahwa masyarakat sebagai pemilih boleh menerima hadiah dari peserta pemilu.
Hasil survei juga menunjukkan bahwa 75% masyarakat mengetahui adanya
peristiwa politik uang dalam proses pilkada. Masyarakat umumnya enggan
melapor jika melihat pelanggaran pemilu (44%). Temuan menarik lain adalah 43%
responden memilih untuk menerima hadiah atau pemberian dari peserta pemilu,
namun tidak akan memilih orangnya. Sebagian merasa sikap ini adalah cara cerdas,
karena meskipun tidak memilih kandidat yang membagi hadiah, pemilih tetap bisa
mengambil manfaat dari barang/uang/fasilitas yang diberikan.
Laporan
Tahunan 2015

176

NO KEGIATAN PENJELASAN
11 Pengukuran Kegiatan pengukuran merupakan kegiatan lanjutan penyempurnaan konsep
Akuntabilitas PN pengukuran yang telah disusun pada 2014. Di 2015, dilengkapi dengan menambahkan
melalui LHKPN masukan dari pakar dan narasumber eksternal. Usulan dan input membangun dari
para pakar tertuang dalam focus group discussion untuk menggali komponen-
komponen yang digunakan dalam pengukuran ini, yaitu kepatuhan (compliance),
keberadaan (existence), kelengkapan (completeness), dan kewajaran (fairness).

Kebutuhan akan ukuran atau informasi yang bersifat kuantitatif semakin diperlukan
sehingga perbedaan persepsi pembaca LHKPN dan perbedaan standard dapat
dihindari. Alat pengukuran ini telah disampaikan kepada Direktorat PP LHKPN
untuk dapat ditindaklanjuti dan disesuaikan dengan strategi pencegahan terkait
LHKPN yang akan diimplementasikan di masa mendatang. Alat ukur yang
dihasilkan diharapkan dapat berkontribusi dalam mewujudkan penyelenggara
negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Ke depan,
hasil pengukuran dapat digunakan lebih lanjut dalam menentukan intervensi
pencegahan korupsi yang tepat yang perlu dilakukan baik dari perspektif individual
maupun institutional.
12 Pengukuran/ Sejak 2014 KPK melakukan intervensi program pencegahan korupsi berbasis keluarga
Monitoring pilot di Kelurahan Prenggan, Yogyakarta. Beberapa intervensi yang dilakukan antara lain
project Pencegahan workshop kepada para stakeholders serta tokoh Prenggan untuk mendapatkan input
Korupsi berbasis mengenai panduan implementasi dalam gerakan program pencegahan korupsi
Keluarga di berbasis keluarga, penyusunan LFA, pembentukan relawan, peningkatan kualitas
Kelurahan Prenggan relawan dengan mengadakan sekolah relawan, dan aksi kegiatan dengan tujuan
mensosialisasikan program pencegahan korupsi berbasis keluarga.

Tujuan yang akan dicapai dalam kegiatan monitoring ini adalah menghasilkan
terjemahan nilai-nilai antikorupsi pada anak sesuai usia, memastikan implementasi
intervensi pencegahan korupsi berbasis keluarga konsisten dengan LFA yang
telah disusun, dan memetakan permasalahan sosial yang akan mempengaruhi
keberhasilan program pencegahan korupsi berbasis keluarga di Kelurahan Prenggan.
Tindak lanjut program pencegahan korupsi berbasis keluarga di Prenggan
menghasilkan Buku Panduan menumbuhkan kejujuran kepada anak sejak dini.
Buku panduan ini diharapkan akan membantu orang tua secara teknis menanamkan
nilai jujur kepada anak. Sehingga kejujuran tidak lagi dinilai abstrak oleh orang tua
ataupun anak. Tahapan selanjutnya yang akan dilakukan KPK adalah menyusun
buku panduan penerapan program pencegahan korupsi di daerah dan secara
bertahap bekerjasama dengan organisasi publik (K/L/D) yang bertanggungjawab
terhadap program-program keluarga untuk menindaklanjuti program pencegahan
korupsi KPK ini.
LAMPIRAN

177
PENGKAJIAN
NO KEGIATAN PENJELASAN
1 Kajian Pengadaan Kajian ini menemukan 16 temuan yang tersebar dalam 4 titik. Pada titik regulasi
Barang dan Jasa Tahap 2 ditemukan 7 temuan (tidak tersedianya dasar hukum PBJ yang memuat
mekanisme sanksi dan tidak bertabrakan dengan UU lain, diubahnya Perpres
PBJ menjadi Perpres no. 172 Tahun 2014 hanya untuk penunjukan langsung
pengadaan benih dan pupuk, definisi prinsip efisien pada Perpres adalah harga
murah bukan harga terbaik (value for money); tidak independennya Lembaga
Penjawab Sanggah; tidak sinkronnya definisi PPK pada Perpres dengan PP 45
Tahun 2013; adanya celah yang berisiko penyedia yang tidak berkualitas dapat
mendaftar di LPSE; terbatasnya akses untuk mengumumkan sanksi daftar
hitam di Portal Pengadaan Nasional (INAPROC)).

Pada sisi penganggaran, kajian menemukan 1 temuan yaitu lemahnya proses


perencanaan program dan anggaran. Sedangkan pada sisi pelaksanaan,
kajian menemukan 7 temuan (Hanya 10,3% saja ULP yang telah permanen
di Indonesia, Belum memadainya pengelolaan SDM pelaksana pengadaan,
Belum efektifnya keberadaan Whistleblower System yang dibangun oleh LKPP,
Terdapat kelemahan proses seleksi vendor oleh Pejabat Pengadaan, Tidak ada
data pembanding dalam menilai spesifikasi teknis kebutuhan barang/jasa
beserta harganya, Terdapat keterbatasan aplikasi vendor manajemen system
dalam aplikasi SIKAP, E-procurement masih memiliki kelemahan). Temuan
pada pengawasan sejumlah 1 temuan yaitu belum maksimalnya fungsi APIP
untuk menjamin efektifitas pelaksanaan PBJ.

2 Kajian Strategi Tahun 2015 KPK melakukan kajian Sistem Angkutan Laut di Sektor
Pencegahan Angkutan Sumberdaya Alam yang bertujuan mengeksplorasi/menghimpun berbagai
Laut Ilegal Bahan persoalan mendasar proses angkutan minerba nasional serta estimasi kerugian
Tambang Mineral Dan ekonomiknya dari berbagai pemangku kepentingan terkait, yang selanjutnya
Batubara Di Indonesia - menghasilkan rekomendasi pola pengelolaan pengangkutan laut sumber daya
Pengembangan menjadi alam termasuk aplikasi teknologi komunikasi dan informasi dalam proses
Kajian Sistem Angkutan pengawasan.
Laut sektor SDA
Hasil dari kajian, KPK menemukan permasalahan dari berbagai aspek, antara
lain: aspek kebijakan, aspek ketatalaksanaan, dan aspek kelembagaan. Hasil
dari kajian ini KPK memberikan saran perbaikan kepada kementerian/lembaga
terkait untuk secara bersama-sama menyelesaikan permasalahan yang
ditemukan sesuai dengan kewenangan masing-masing. Perbaikan sistem
harus melibatkan empat aktor utama dalam pelaksanaan pengangkutan: (1)
regulator; (2) penyelenggara pelabuhan; (3) muatan; (4) armada pengangkut.
Negara melakukan perbaikan dengan sejumlah instrumen seperti perencanaan,
penyelenggaraan pelayanan pelabuhan, penyelenggaran perizinan pelabuhan,
sistem data dan informasi, pengawasan, anggaran, kelembagaan, aset negara,
alur pelayanan dan angkutan internasional.
Laporan
Tahunan 2015

178
NO KEGIATAN PENJELASAN
3 Piloting FCP Fraud Control Plan KPK-BPKP merupakan pedoman identifikasi dan
penanganan fraud pada level strategis dan taktis dalam suatu organisasi yang
diintegrasikan dengan FCP yang telah dikembangkan BPKP. Implementasi
piloting akan dilakukan pada K/L/O/P yang memenuhi kriteria: inisiatif K/L/
O/P, Kesiapan K/L/O/P, dan kesesuaian dengan program kerja KPK dan/atau
BPKP.

Mengingat korupsi, baik pencegahan maupun penindakan, merupakan


suatu fungsi yang telah berjalan di KPK, dan di lain pihak pemeriksaan atas
kewajaran laporan keuangan merupakan suatu fungsi yang melekat di BPKP,
maka FCP dilaksanakan pada lingkup penyalahgunaan aset. Hal tersebut
antara lain berangkat dari pengalaman Tim FCP KPK pada tahap studi, yaitu
pada aksi korporasi PT Telkom, Tbk pada PT Mitratel dan aksi korporasi PT
Pertamina (Persero) pada PT Trans-Pacific Petroleum Indotama. Pada dua
kasus tersebut, risiko fraud dari pelepasan aset BUMN melalui aksi korporasi
(yang tidak mematuhi asas-asas tata kelola perusahaan yang baik) terbukti
dapat diidentifikasi serta tercegah melalui FCP.

Secara garis besar piloting FCP KPK-BPKP pada 2015 mengalami perubahan
sebagai berikut: Modifikasi ruang lingkup dengan memperhatikan keberadaan
program pencegahan yang sesuai dengan Rencana Strategis KPK 2016, FCP
strategis, di mana pelaksanaannya dilakukan oleh Tim KPK, Pelaporan FCP
Operasional, di mana pelaksanaannya dilakukan oleh Tim BPKP.

Atas perubahan-perubahan tersebut akan dilakukan revisi-revisi yaitu


kesepakatan antara KPK dan BPKP dan pedoman pelaksanaan FCP untuk ke
depannya.
4 Kajian Jaksa Kajian ini merupakan kajian pendahuluan dengan menggunakan metode
desk study (telaah literatur dan hasil publikasi atas konsep pengembangan
Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia, khususnya di Kejaksaan Agung).
Selain telaah literatur, juga dilakukan FGD dengan pakar. Tujuan dari kajian ini
adalah untuk merumuskan konsep perbaikan MSDM di Kejaksaan Agung yang
akan ditawarkan KPK untuk tercapainya personel jaksa yang berintegritas.
Berdasarkan hasil kajian, disampaikan berapa hal yang ditawarkan oleh KPK
untuk mendukung peningkatan integritas Jaksa, di antaranya rencana KPK
melakukan survey baseline dan membantu mendorong seleksi Jaksa di 2016.
5 Kajian Alih Fungsi Tujuan kajian alih fungsi lahan pertanian adalah untuk mengidentifikasi
Lahan permasalahan serta titik-titik rawan penyimpangan dan korupsi yang terjadi
dalam pelaksanaan pengendalian alih fungsi lahan pertanian dan merumuskan
saran perbaikan terkait permasalahan tersebut dalam pelaksanaan upaya
perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B).

Adapun beberapa lokus kajian ini di antaranya Kementerian Pertanian,


Kementerian Agraria dan Tata Ruang, BPS (Badan Pusat Statistik), Kementerian
PPN/Bappenas, Kementerian Keuangan, Kabupaten Karawang, Kabupaten
Lombok Timur, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Gunung Kidul,
Kabupaten Temanggung, Pemprov NTT, Pemprov DIY Yogyakarta.
Beberapa permasalahan yang ditemukan di antaranya peta lahan pertanian di
indonesia belum padu dan update, sistem informasi Lahan Pertanian Pangan
Berkelanjutan (LP2B) belum operasional, kelembagaan LP2B di tingkat pusat
dan daerah belum terbangun, perencanaan dan penetapan LP2B belum dibuat
secara komprehensif, proses alih fungsi lahan pertanian di daerah melalui
mekanisme izin lokasi dan Izin Perubahan Penggunaan Tanah (IPPT) tidak
transparan, pembagian tugas dan wewenang dalam hal pembiayaan dan
insentif LP2B bagi petani dan/pemerintah daerah belum ada, dan mekanisme
pengawasan dan monitoring pelaksanaan LP2B di tingkat pusat dan daerah
belum berjalan.
LAMPIRAN

179

NO KEGIATAN PENJELASAN
6 Kajian Komoditas Gula Tujuan dari pelaksanaan kajian komoditas pangan strategis gula adalah
pemetaan dan identifikasi permasalahan yang terjadi dalam proses tata niaga
komoditas strategis gula dari sisi regulasi, produksi, distribusi, dan sumberdaya
manusia yang terlibat di dalamnya, deteksi terjadinya peluang kecurangan/
korupsi dalam proses tata niaga komoditas strategis gula, merumuskan dan
memberikan saran rekomendasi perbaikan terhadap tata niaga komoditas
strategis gula.

Hasil kajian menemukan beberapa temuan, di antaranya rendemen tebu yang


selalu rendah, Kualitas dan Produksi Gula Kristal Putih yang rendah, Tidak
terealisasinya program ekstensifikasi tanaman tebu. Tim telah menyusun
rekomendasi yang disampaikan kepada stakeholderss untuk kemudian
disusun rencana aksi sebagai upaya untuk memenuhi rekomendasi tersebut.
7 Kajian Hilir Migas Kegiatan kajian ini bertujuan untuk memetakan titik-titik rawan korupsi pada
tata laksana penjualan minyak dan kondensat bagian negara; melakukan
pengkajian dan penelitian pada objek spesifik berdasar kriteria tertentu
(wilayah, kegiatan, proses, dan sebagainya); melakukan case building, apabila
didapat informasi yang relevan; memberikan saran perbaikan terhadap
kerawanan korupsi; dan mengembangkan sistem yang dapat mencegah
korupsi pada tata kelola minyak dan gas bagian negara.

Lingkup kajian menyentuh keseluruhan proses bisnis secara komprehensif,


terkait tata kelola penjualan gas bagian negara, terkait dengan Perjanjian Jual
Beli Gas (PJBG) yang allocated dan non-allocated; tata kelola tolling pengolahan
kondensat bagian negara oleh PT Pertamina melalui kilang milik PT TPPI; tata
kelola transportasi dan niaga, yang hingga saat ini belum terungkap secara
jelas.

Berdasarkan hasil pengumpulan data baik primer maupun sekunder, terdapat


hasil sebagai berikut:
1. Tidak terintegrasinya data material balance. Integritas data mensyaratkan
konsistensi akuisisi data dan pengolahan data dari sumber data yang
relevan. Tidak adanya integritas data menjadi indikasi tata kelola yang
kurang baik, karena menunjukkan tidak adanya transparansi dan
akuntabilitas manajemen.
2. Belum adanya pedoman atau panduan tata laksana penjualan minyak dan
kondensat bagian negara di internal PT Pertamina (Persero)
Laporan
Tahunan 2015

180
NO KEGIATAN PENJELASAN
8 Kajian Sistem Alokasi Tujuan dari kajian adalah melakukan pemetaan dan analisis terhadap
Anggaran Desa kelemahan sistem administrasi yang berisiko menimbulkan fraud dan korupsi
dalam pengelolaan keuangan desa khususnya dalam pengelolaan dana desa
dan alokasi dana desa. Hasil Kajian telah dipaparkan KPK ke pihak Kemendagri,
Kemendesa PDTT, Kementerian Keuangan dan BPKP pada 12 Juni 2015 di
gedung KPK. Dalam kajian ini, KPK menemukan adanya potensi korupsi di 4
(empat) aspek, yakni:
Potensi Masalah dalam Regulasi dan Kelembagaan: Belum lengkapnya
regulasi dan petunjuk teknis pelaksanaan yang diperlukan dalam
pengelolaan keuangan desa, Potensi tumpang tindih kewenangan antara
Kementerian Desa dan Ditjen Bina Pemerintahan Desa Kementerian
Dalam Negeri, Formula pembagian Dana Desa dalam Perpres 36/2015
mengacu pada aturan yang belum ditetapkan dan hanya didasarkan
pada aspek pemerataan, Pengaturan pembagian penghasilan tetap bagi
perangkat desa dari ADD yang diatur dalam PP No. 43 tahun 2014 kurang
berkeadilan, Kewajiban penyusunan laporan pertanggungjawaban oleh
desa tidak efisien.
Potensi Masalah dalam Tata Laksana: Kerangka waktu siklus pengelolaan
anggaran desa sulit dipatuhi oleh desa, Belum adanya satuan harga baku
barang/jasa yang dijadikan acuan bagi desa dalam menyusun APBDesa,
APBDesa yang disusun tidak menggambarkan kebutuhan desa, Rencana
penggunaan dan pertanggungjawaban APBDesa kurang transparan,
Laporan pertanggungjawaban desa belum mengikuti standar dan rawan
manipulasi.
Potensi Masalah dalam Pengawasan: Pengawasan terhadap pengelolaan
keuangan daerah oleh Inspektorat Daerah kurang efektif, Tidak optimalnya
saluran pengaduan masyarakat untuk melaporkan kinerja perangkat desa
yang mal-administrasi, Ruang lingkup evaluasi dan pengawasan yang
dilakukan oleh Camat belum jelas.
Potensi Masalah dalam Sumber Daya Manusia: Potensi korupsi/fraud oleh
tenaga pendamping akibat kelemahan aparat desa. Atas temuan tersebut
KPK merekomendasikan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Desa
PDTT dan Kementerian Keuangan, dan Pemerintah daerah.
9 Kajian Infrastruktur Pelaksanaan kajian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan titik-titik
kelemahan dan potensi korupsi dari Program Penyediaan Tenaga Listrik
Nasional dan menyusun rekomendasi atas kerentanan korupsi dalam
penyediaan tenaga listrik nasional. Kegiatan kajian difokuskan pada tiga
aspek: strategik, taktis dan operasional pada program penyediaan tenaga listrik
nasional. Objek kajian tidak hanya terpusat pada PT. PLN, namun juga pada
pemangku kepentingan lain yang berperan dalam pelaksanaan Penyediaan
Tenaga listrik Nasional, di antaranya Kementerian ESDM, Bappenas dan pihak
swasta yang berperan sebagai peserta IPP.
Berdasarkan identifikasi kerentanan korupsi pada aspek strategis, taktis dan
operasional di atas, rekomendasi yang didisampaikan adalah: Penentuan
target dan alokasi kapasitas listrik nasional beserta alokasinya harus
memperhatikan kemampuan PLN & IPP dan bebas dari benturan kepentingan
serta memperhatikan kondisi on going saat ini, Reviu target yang ingin dicapai
dengan memperbaiki proses bisnis yang kritis (proses penyederhanaan
pelaksanaan perijinan, tatakelola manajemen proyek yang baik sesuai best
practice). Penyelarasan peraturan-peraturan yang berlaku saat ini, serta
kepatuhan terhadap international best practice project management life cycle
dalam rangka meningkatkan akuntabilitas dan pencegahan korupsi baik di
PLN maupun Ditjen Ketenagalistrikan Kemen ESDM. Percepatan pencapaian
target program pembangunan kelistrikan juga harus memperhatikan aspek-
aspek Demand, Sumber Energi, Keuangan, SDM, Keteknikan, Lokasi dan
Tanah, Kapasitas Industri Engineering, Procurement and Construction (EPC)
Nasional.
LAMPIRAN

181

NO KEGIATAN PENJELASAN
10 Kajian Pendidikan Islam Kajian Pengelolaan Dana Pendidikan Islam (studi kasus: Bantuan Siswa Miskin
(BSM) dan Sarana Prasarana (Sarpras)) telah dipaparkan kepada Menteri
Agama dan jajaran pada 5 November 2015. Kajian bertujuan untuk untuk
mencegah korupsi melalui perbaikan tata kelola.

Hasil kajian menemukan beberapa permasalahan terkait sarpras dan BSM di


antaranya mekanisme pengelolaan proposal tidak sesuai dengan praktik good
governance, proses verifikasi proposal belum optimal, kriteria affirmative
action dalam pemberian bantuan PD Pontren tidak transparan dan tidak
akuntabel, data penerima bantuan sarpras tidak teradministrasi dengan
baik, Kemenag belum siap mengelola bantuan sarpras akibat perubahan
akun, terdapat ketidaksesuaian antara juknis dan pelaksanaan pengelolaan
BSM, penggunaan BSM tidak sesuai peruntukan, penanganan pengaduan
masyarakat serta monitoring dan evaluasi BSM belum optimal, jumlah satker
yang tidak efektif, sistem Informasi Manajemen (database pendidikan) belum
optimal untuk digunakan sebagai data acuan dalam pengambilan keputusan,
belum adanya aturan pengelolaan dana partisipasi masyarakat oleh Komite
Madrasah, dan adanya pungutan untuk mendanai kegiatan yang sudah
dianggarkan.

11 Kajian Sistem Pada 2015 KPK melakukan Kajian Sistem Pengelolaan PNBP di Sektor
Pengelolaan PNBP di Kehutanan yang bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan mendasar
Sektor Kehutanan sistem pengelolaan PNBP di sektor kehutanan, menghitung potensi kerugian
negara di sektor kehutanan akibat kelemahan sistem pengelolaan PNBP, dan
menghasilkan rekomendasi perbaikan sistem pengelolaan PNBP di sektor
kehutanan.

Hasil dari kajian antara lain menemukan total kerugian negara akibat
pemungutan penerimaan DR and PSDH yang kurang maksimal mencapai USD
6,47 - 8,98 miliar (Rp 62,8 - 86,9 triliun) atau rata-rata sebesar USD539 - 749
juta (Rp 5,24 - 7,24 triliun) per tahun selama 12 tahun periode kajian. Agregat
kerugian negara yang bersumber dari nilai komersial domestik untuk produksi
kayu yang tidak tercatat selama periode tersebut mencapai USD60,7 - 81,4
miliar (Rp598,0 - 799,3 triliun), atau USD 5,0 - 6,8 miliar (Rp 49,8 - 66,6 triliun)
per tahun.

Dari temuan tersebut, KPK memberikan rekomendasi kepada kementerian


dan lembaga terkait untuk menyelesaikan seluruh temuan dan permasalahan
yang ada, antara lain meliputi audit komprehensif terhadap PNBP kehutanan
yang dilaksanakan oleh BPK; seluruh produksi kayu dari hutan yang dikelola
negara tercatat pada Sistem Informasi PenataUsahaan Hasil Hutan (SI-PUHH)
di website KLHK online dan terbuka bagi publik. Sistem tersebut meliputi
dokumen resmi dari inventarisasi, perencanaan, hasil produksi, pembayaran
PNBP, dan laporan konsumsi kayu oleh industri pengolahan kayu. Peralatan
monitoring berbasis spasial digunakan untuk memverifikasi inventaris hutan
pada semua areal pembukaan lahan sebelum panen; koordinasi secara rutin
antara KLHK dan Kementerian Keuangan guna merencanakan target PNBP;
penegakan hukum yang ditingkatkan, termasuk penggunaan undang-undang
anti pencucian uang, terhadap semua pelaku yang diketahui melaporkan
produksi kayu yang tidak sesuai dan/atau menghindari pembayaran royalti
kehutanan; pengkajian mendalam terhadap struktur dan tarif biaya royalti
untuk menentukan bagaimana Pemerintah akan memungut rente ekonomi
penuh atas hasil produksi kayu; KPK bersama KLHK, Kementerian
Keuangan dan BPK menerbitkan laporan kinerja tahunan pemungutan PNBP
yang dapat diakses oleh masyarakat luas.
Laporan
Tahunan 2015

182
PENGEMBANGAN & TINDAK LANJUT
NO KEGIATAN PENJELASAN
1 Pemantauan Atas dasar Kajian Sistem Seleksi Calon Praja IPDN 2013, Kemendagri telah menyusun
Action Plan Kajian rencana aksi perbaikan target waktu implementasi tahun 2014-2015. Tahun 2015
IPDN merupakan tahun terakhir dari kegiatan pemantauan implementasi rencana aksi yang
dicanangkan oleh Kemendagri untuk mencegah terjadinya korupsi dalam seleksi calon
praja IPDN.

Pemantauan dilakukan terhadap 11 rencana aksi yang merupakan sisa dari rencana
aksi yang belum terimplementasi di tahun 2014 (8 rencana aksi) dan 3 (tiga) rencana
aksi yang direvisi target implementasinya menjadi tahun 2015. Dari 11 rencana aksi
tersebut, 9 rencana aksi (81.82%) dinyatakan terimplementasi (closed) dan 2 rencana
aksi (18.18%) tidak terimplementasi (closed). Secara total, dari 30 rencana aksi yang
telah dipantau sejak 2014, 28 rencana aksi dinyatakan terimplementasi (93.33%) dan 2
rencana aksi tidak terimplementasi (6.67%).

Beberapa perkembangan yang patut diapresiasi dari perbaikan yang dilakukan oleh
Kemendagri adalah:
1. Telah dilaksanakan pendaftaran seleksi secara on-line di seluruh wilayah Indonesia
yang dapat mengurangi potensi kecurangan dari hubungan langsung antara calon
peserta seleksi dengan panitia.
2. Telah dianggarkannya biaya seleksi untuk semua tahapan dengan menggunakan
APBN TA 2015 sehingga tidak terjadi potensi korupsi oleh oknum di daerah
dengan menetapkan biaya tes tanpa standar yang jelas. Selain itu, hal ini juga
menghilangkan disparitas biaya antar daerah dan berkurangnya beban bagi calon
peserta yang akan mengikuti seleksi.
3. Telah disusunnya standar materi sosialisasi anti korupsi bagi seluruh panitia daerah
untuk disampaikan dan diketahui oleh masyarakat umum (khususnya bagi calon
peserta).
2 Pemantauan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) merupakan program besar pemerintah yang
Action Plan BPJS menyangkut hajat hidup seluruh masyarakat Indonesia, sehingga perlu didukung
Ketenagakerjaan berbagai pihak termasuk KPK untuk menjamin keberhasilannya. KPK telah melakukan
kajian terhadap Sistem Jaminan Sosial Ketenagakerjaan pada 2014 dengan fokus pada
potensi korupsi dan strategi pencegahannya. Ruang lingkup pelaksanaan pemantauan
meliputi Kementerian Tenaga Kerja dan BPJS Ketanagakerjaan.

Pemantauan terhadap rencana aksi Kementerian Tenaga Kerja dilakukan berdasarkan


surat Menaker No. B.272/MEN/SJ-HK/XII/2015 tanggal 11 Desember 2015 tentang
Progress Rencana Tindak Perbaikan Kementerian Ketenagakerjaan atas Kajian Sistem
Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. Terhadap 9 (sembilan) rencana aksi yang diterima
oleh KPK, terdapat 2 (dua) rencana aksi yang tidak sesuai dengan rekomendasi yang
disampaikan oleh KPK. Rekomendasi tersebut, antara lain:
1. Membuka informasi pada publik terhadap hasil pembinaan maupun pengawasan
yang telah dilakukan terhadap pemberi kerja atau perusahaan.
2. Bersinergi dengan BPJS Ketenagakerjaan dalam hal pertukaran informasi
ketenagakerjaan dan juga dalam operasional pengawasan di lapangan.
Atas 9 (Sembilan) rencana aksi yang diterima KPK, 2 (dua) rencana aksi perlu dilakukan
perbaikan, 2 (dua) rencana aksi telah terimplementasi (22.22% closed) dan 5 (lima)
rencana aksi yang belum terimplementasi (77.78% closed).

Pemantauan terhadap BPJS Ketenagakerjaan dilakukan pada 16 rencana aksi yang telah
disampaikan kepada KPK pada 16 Januari 2015. Dari hasil pemantauan sampai dengan
Desember 2015, BPJS Ketenagakerjaan telah melaksanakan (closed) seluruh rencana
aksinya dengan catatan bahwa pelaksanaan beberapa rencana aksi tersebut masih
harus dilanjutkan dan disempurnakan.
LAMPIRAN

183
NO KEGIATAN PENJELASAN
3 Pemantauan Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Kajian Jaminan Kesehatan Nasional yang
Action Plan Kajian telah dilaksanakan pada 2013. Atas hasil laporan tersebut, KPK meminta Kementerian
Jaminan Kesehatan Kesehatan dan BPJS Kesehatan menyusun rencana tindak lanjut/action plan untuk
Nasional mengimplementasikan saran-saran perbaikan yang telah disampaikan oleh KPK.
Berdasarkan hasil pemantauan selama tahun 2015, perkembangan yang patut
diapresiasi dari perbaikan yang dilakukan oleh Kemenkes adalah Kemenkes telah
menerbitkan Permenkes 36/2015 tentang Pencegahan Kecurangan (Fraud) dalam
Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan pada Sistem Jaminan Sosial Nasional. KPK
juga mengapresiasi perbaikan yang dilakukan oleh BPJS Kesehatan di 2015 dalam
mencegah fraud di JKN antara lain adalah:
a. BPJS Kesehatan menetapkan Peraturan Direksi Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial Kesehatan Nomor 58 Tahun 2015 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Pencegahan
Kecurangan (Fraud) Dalam Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Pada Sistem
Jaminan Sosial Nasional
b. BPJS Kesehatan telah melakukan pemadanan data kepesertaan dengan NIK,
sehingga mengurangi potensi fraud di kepesertaan.
KPK mendorong Kemenkes dan BPJS untuk segera menyelesaikan rencana aksinya,
mengingat penundaan implementasi akan berdampak pada lemahnya pengawasan
dan terbukanya potensi fraud di JKN. Untuk itu KPK meminta agar Kemenkes untuk
segera menyelesaikan Pedoman Nasional Pelayanan Kesehatan (PNPK) sesuai target
yang telah ditetapkan oleh Kemenkes. PNPK menjadi penting, karena menjadi rujukan
bagi tersusunnya PPK (Panduan Praktik Klinis) yang harus disusun oleh FKTRL. Tanpa
PNPK dan PPK, Permenkes 36/2015 tentang Pencegahan Kecurangan (Fraud) dalam
Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan pada Sistem Jaminan Sosial Nasional menjadi
sulit terlaksana.

Sedangkan untuk BPJS Kesehatan, KPK meminta untuk segera meningkatkan


kompetensi petugas di lapangan dalam mencegah dan mendeteksi fraud di faskes,
Mempercepat pembangunan sistem aplikasi deteksi fraud pada layanan faskes, dan
meningkatkan efektifitas pengaduan peserta terhadap layanan yang diterima dari
faskes.
4 Pemantauan Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Kajian Optimalisasi Penerimaan Pajak (studi
Action Plan Kajian kasus: pertambangan batubara) yang telah dilaksanakan dan dipaparkan hasilnya
Pajak kepada Direktur Jenderal Pajak dan jajaran dan Direktur Jenderal Minerba (perwakilan)
pada 23 April 2014. Atas hasil laporan tersebut, KPK meminta Direktur Jenderal Pajak
menyusun rencana tindak lanjut/action plan untuk mengimplementasikan saran
perbaikan yang telah disampaikan oleh KPK. Ditjen Pajak telah mengirimkan action
plan pada. Berdasarkan action plan awal DJP tersebut kemudian dilakukan pembahasan
bersama KPK untuk disepakati rencana aksi yang akan dilaksanakan oleh DJP. Rencana
aksi hasil kesepakatan tersebut dikirimkan DJP melalui surat No.S-174/PJ/2014 tanggal
4 Agustus 2014.
Laporan
Tahunan 2015

184
NO KEGIATAN PENJELASAN
Berdasarkan hasil pemantauan KPK terhadap action plan yang disampaikan Dirjen
Pajak melalui Surat Dirjen Pajak No. S-714/PJ/2014 tanggal 6 Juni 2014 action plan yang
telah dilaksanakan oleh DJP adalah:

1. Telah dibangun aplikasi Ex-1 (aplikasi internet based menggunakan username


dan password) sebagai bentuk tax clearance sederhana (pengecekan NPWP dan
pemenuhan kewajiban pelaporan pajak). Dengan adanya aplikasi tersebut, DJP
tidak mengajukan Perpres terkait tax clearance.
2. Proses matching data NPWP untuk WP Minerba, masih menyisakan 200 IUP yang
tidak teridentifiaksi NPWP-nya. Data telah diserahkan ke Dit. Ekstensifikasi untuk
dilakukan verifikasi.
3. Proses matching data NPWP untuk WP Minerba, masih menyisakan 200 IUP yang
tidak teridentifiaksi NPWP-nya. Data telah diserahkan ke Dit. Ekstensifikasi untuk
dilakukan verifikasi.
4. Telah dibangun webservice NPWP tetapi belum dapat dipergunakan oleh Ditjen
Minerba.
5. Telah diterbitkan SE 10 tahun 2015 tentang pedoman pengolahan data dari ILAP.
6. MoU dengan perbankan (BI) telah ditandatangani pada 20 Mei 2015 dan pada 10
Sep 2015 telah dikirimkan data SID.
7. Telah dilakukan revisi atas PMK 132/2013 dengan PMK 191/2014 dengan
memasukkan Ditjen MInerba sebagai instansi yang menyerahkan data untuk
kebutuhan pajak kepada DJP.
8. Untuk permasalahan multi tafsir PPN PKP2B Gen III, telah dilakukan kajian (PPN
karena merupakan pajak orang lain maka menganut prevailing). Langkah yang
dilakukan untuk menghilangkan multi tafsir tersebut adalah dengan melakukan
renegosiasi kontrak dan membuat surat penegasan Menkeu/Dirjen Pajak terkait
posisi Kementerian Keuangan dalam penerapan pajak PPN Gen III.
9. Untuk permasalahan multitafsir PPh Gen III, telah diterbitkan SE-44/PJ/2014
tentang penegasan perlakuan tarif pajak PPh Badan bagi WP yang menjalankan
usaha di bidang pertambangan berdasarkan PKP2B atau KK tanggal 24 November
2014.
10. Telah dilakukan piloting prototype risk engine pada Mei 2015 di 9 Kanwil dan 12
KPP (Kanwil Sumut I, Riau Kep, Lampung, Jakarta 1, Jatim 1, Jatim 2, Kaltim, Jateng).
11. Untuk mengatasi kekurangan SDM pemeriksa, telah dibentuk P3 (Petugas
Pemeriksa Pajak) berdasarkan Kepdirjen No 127/PJ/2015 pada 1 Juni 2015.
Ditargetkan terdapat 5 P3 untuk setiap KPP. Telah diterbitkan pula SE-27/PJ/2015
tentang siapa yang dapat ditunjuk menjadi P3.
12. Telah dibentuk CTA (Center fo Tax Analysis). Awal terbentuk memiliki 46 analis.
Saat pemantauan ke KPP (Jambi dan Manado) pada Juli 2015, KPP tersebut telah
menerima hasil analisis dari CTA untuk ditindaklanjuti dalam rangka penggalian
potensi.
LAMPIRAN

185
NO KEGIATAN PENJELASAN
5 Pemantauan Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Kajian Penyelenggaraan Pengadilan Pajak
Action Plan Kajian yang telah dilaksanakan pada 2011. Atas hasil laporan tersebut, KPK meminta Pengadilan
Pengadilan Pajak Pajak menyusun rencana tindak lanjut/action plan untuk mengimplementasikan saran-
saran perbaikan yang telah disampaikan oleh KPK.

Menindaklanjuti action plan yang sudah disusun oleh Pengadilan Pajak, KPK melakukan
kegiatan pemantauan implementasi saran perbaikan pada Sistem Penyelenggaraan
Pengadilan Pajak mulai kuartal 3 tahun 2011. Pada kuartal 4 (per 19 Desember 2011),
dari 12 saran perbaikan, terdapat 3 saran yang berstatus closed, sisanya pada 2012, dari
9 saran perbaikan, terdapat 4 saran dengan status closed. Berdasarkan hasil pemantauan
hingga Kuartal 4 Tahun 2014, masih menyisakan 2 (dua) saran yang berstatus closed,
yaitu tidak handalnya Sistem Informasi Sengketa Pajak (SISPA) dan adanya potensi
konflik kepentingan akibat alokasi berkas perkara dari satu pemohon ke majelis yang
pernah menangani pemohon tersebut

Berdasarkan hasil pemantauan pada 2015 terhadap aplikasi pendistibusian berkas,


PP telah melakukan perbaikan pada aplikasi pendistribusian berkas sebagaimana
kesepakatan pada rapat progress akhir tahun 2014. Atas hasil pemantauan tersebut,
maka pada semester 1 tahun 2015 action plan kajian Penyelenggaraan Peradilan Pajak
pada Pengadilan Pajak sudah dapat di-close dengan catatan pada beberapa item.
Penyelesaian action plan tersebut ditandai dengan pengiriman surat No. B-5973/10-
15/07/2015 perihal pemberitahuan penyelesaian implementasi action plan Kajian
Penyelenggaraan Peradilan Pajak tanggal 23 Juli 2015 kepada Ketua dan Sekretaris
Pengadilan Pajak dengan tembusan Menkeu, Ketua MA, dan Ketua KY.
6 Pemantauan Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Kajian Pengelolaan Dana Kapitasi Pada
Action Plan Kajian Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Milik Pemda yang telah dipaparkan
Dana Kapitasi oleh Pimpinan KPK kepada Menteri Kesehatan dan jajaran serta Direktur Utama
BPJS Kesehatan dan jajarannya pada 2014. Atas hasil laporan tersebut, KPK meminta
Kementerian Kesehatan dan BPJS Kesehatan menyusun rencana tindak lanjut/action
plan untuk mengimplementasikan saran-saran perbaikan yang telah disampaikan oleh
KPK.

Pemantauan dilakukan terhadap 15 rencana aksi Kemenkes dan 13 rencana aksi BPJS
Kesehatan yang telah disampaikan kepada KPK. Dari seluruh rencana aksi Kemenkes,
terdapat 8 rencana aksi (53.33%) yang belum terimplementasi (closed) dan 7 rencana
aksi (46.67%) telah terimplementasi (closed). Sedangkan untuk BPJS Kesehatan,
terdapat 2 rencana aksi (15.38%) yang belum terimplementasi (closed) dan 11 rencana
aksi (84.62%) telah terimplementasi (closed).

Perkembangan yang patut diapresiasi dari perbaikan yang dilakukan oleh Kemenkes
adalah telah terbitnya Permenkes untuk menilai FKTP berprestasi yang juga dapat
menjadi indicator kinerja dari FKTP. Sedangkan hal yang dapat diapresiasi dari BPJS
Kesehatan adalah upaya untuk menciptakan sistem pembayaran kapitasi berbasis
kinerja meskipun belum dapat terimplementasi secara baik karena kurangnya
koordinasi dengan pihak Kemenkes sebagai regulator dan kurangnya sosialisasi kepada
Dinas Kesehatan Kab/Kota dan FKTP yang berada di bawahnya.
7 Pemantauan Kegiatan ini merupakan tindak lanjut atas Kajian Komoditas Strategis Daging Sapi
Action Plan tahun 2012. Hasil Kajian Kebijakan Tata Niaga Daging Sapi mengidentifikasi 3 (tiga)
Kajian Komoditas permasalahan mendasar, yaitu 1) Kebijakan tata niaga tidak mencerminkan keberpihakan
Strategis : Daging pada 6,2 juta rumah tangga peternak rakyat, peternak skala kecil dan menengah, 2)
Sapi Kebijakan Tata Niaga Tidak Mengarah pada Pengembangan Industri Daging Sapi di
Sentra Produksi, 3) Adanya kelemahan dalam Kebijakan dan Tata Laksana Impor akibat
dominannya praktik rent-seeking dan kartel.

Pemantauan action plan dilakukan terhadap K/L yang terkait dengan Tata Niaga Daging
Sapi, yaitu Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Pertanian,
Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Dalam Negeri,
Kementerian Perhubungan, dan Pemerintah Daerah.
Laporan
Tahunan 2015

186

NO KEGIATAN PENJELASAN
Sepanjang 2 (dua) tahun masa pemantauan renaksi kajian TNDS, hal yang menjadi
highlight adalah:
1. Pemerintah perlu membuat kebijakan yang tepat dimana dapat melindungi peternak
lokal dan menjaga harga di tingkat konsumen,
2. Perlu dilakukan upaya pembangunan SPP(sistem pengelolaan pengaduan) yang
terintegrasi (antar lembaga secara horisontal maupun vertikal) dan berbasis web;
3. Membangun Sistem Informasi Manajemen (SIM) dasar untuk komoditas sapi/
daging sapi yang dapat:
Memberikan informasi produksi dan distribusi sapi di daerah;
Membantu stakeholders pusat dan daerah dalam melakukan pengelolaan dan
penentuan kebijakan melalui penyediaan data/Informasi yang akurat;
Memperoleh gambaran informasi supply demand secara nasional yang valid
dan up to date.
8 Pemantauan Berdasarkan kajian Kebijakan Subsidi Beras Bagi Masyarakat Berpendapatan Rendah
Action Plan Kajian (Raskin) tahun 2013, KPK menemukan 12 temuan yaitu: desain program raskin tidak
Raskin komprehensif; program tidak efektif; kelemahan dalam pendataan Rumah Tangga
Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM)/Penerima Raskin; lemahnya transparansi dan
akuntabilitas dalam penyusunan Harga Pembelian Beras (HPB) oleh Pemerintah kepada
Perum BULOG; kebijakan penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP); Kualitas
Raskin memberikan insentif bagi perburuan rente; kelemahan dalam Kelembagaan
Raskin; tidak efektifnya mekanisme pengaduan dan tindak lanjutnya. Atas temuan
tersebut, dilakukan kegiatan pemantauan yang mulai dilakukan pada pertengahan
tahun 2014 dan berlanjut pada 2015 ini.

Pemantauan action plan dilakukan terhadap instansi/lembaga yang bertanggung


jawab dan terlibat dalam program Raskin yaitu Tim Koordinasi Raskin Pusat (Kemenko
Pembangunan Manuasia dan Kebudayaan, Kementerian Pertanian, Kementerian Sosial,
Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Keuangan, Perum BULOG, Kementerian PPN/
Bappenas, Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan/TNP2K, Badan Pusat
Statistik) dan Tim Koordinasi Raskin Daerah.
9 Pemantauan KPK telah menyelesaikan dan memaparkan Laporan Hasil Kajian Akhir Pengelolaan
Action Plan Kajian Pupuk Bersubsidi ke seluruh stakeholders. Terdapat 18 total saran perbaikan atas temuan
Pupuk Bersubsidi yang dihasilkan dalam kajian, meliputi aspek regulasi (2), kelembagaan (1), tata laksana
(12), dan manajemen sumber daya manusia (3). Atas hasil laporan tersebut, stakeholders
yang tergabung dalam POKJA PUPUK menyusun rencana tindak lanjut/action plan
untuk mengimplementasikan saran-saran perbaikan yang telah diberikan dalam jangka
waktu dua tahun. Menindaklanjuti action plan yang sudah disusun oleh POKJA PUPUK,
KPK melakukan pemantauan action plan Kajian Pengelolaan Pupuk Bersubsidi untuk
memastikan implementasi saran-saran perbaikan yang telah diberikan. Berdasarkan
hasil pemantauan action plan pada 2014, 9 dari 18 saran perbaikan berstatus closed
(aspek regulasi 1; aspek kelembagaan 1, aspek sumber daya manusia 2, dan aspek tata
laksana 5).

Pada 2015, dimulai dengan Rapat Koordinasi Awal Tahun POKJA PUPUK, KPK kembali
melanjutkan kegiatan pemantauan atas implementasi action plan terhadap 9 saran
perbaikan yang masih berstatus closed. Sepanjang 2015, KPK melakukan kegiatan
pemantauan berupa verifikasi lapangan (di PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang; PT. Pupuk
Kalimantan Timur; Pemerintah Kabupaten Banyuasin; dan Pemerintah Kabupaten
Kutai Kartanegara) dan verifikasi dokumen laporan progress beserta bukti-bukti
pendukung yang dikirimkan oleh POKJA PUPUK setiap triwulan untuk memastikan
terimplementasinya saran perbaikan.
LAMPIRAN

187

NO KEGIATAN PENJELASAN
Berdasarkan kegiatan pemantauan yang dilakukan sampai dengan kuartal 4,
stakeholders yang tergabung dalam POKJA PUPUK telah menyelesaikan 9 saran
perbaikan yang tersisa. Ke-9 saran perbaikan yang telah berstatus closed tersebut untuk
implementasi atas temuan pada aspek regulasi (1), aspek sumber daya manusia (1), dan
aspek tata laksana (7). Dengan demikian, pencapaian progres implementasi tindak
lanjut action plan Kajian Pengelolaan Pupuk Bersubsidi Tahun 2013-2015 adalah 100%.
10 Pemantauan Pemantauan Action Plan Kajian Tata Niaga Impor Komoditas Pangan Strategis Tahun
Action Plan 2015 merupakan tindak lanjut atas hasil kajian KPK tahun yang telah dilakukan pada
Kajian Importasi 2014. Tahun 2015 merupakan awal penyusunan rencana aksi atas hasil Kajian Tata Niaga
Komoditas Pangan Impor Komoditas Pangan Strategis. Lima instansi yaitu Kementerian Perdagangan,
Strategis Kementerian Pertanian, Kementerian Perhubungan, Kementerian Keuangan dan
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian telah menyusun rencana aksi terhadap
11 temuan dan rekomendasi KPK.

Dari 11 temuan tersebut, telah dirumuskan 24 indikator output oleh Kementerian/


Lembaga terkait di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
bekerjasama dengan KPK. Pada 25 Juni 2015 Pimpinan dari 8 (delapan) Kementerian/
Lembaga terkait telah menandatangani kesepakatan untuk mendukung pelaksanaan
rencana aksi tindak lanjut hasil kajian Tata Niaga Impor Komoditas Pangan Strategis.
Kedelapan Pimpinan Kementerian/Lembaga tersebut yaitu Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian, Menteri Pertanian, Menteri Perdagangan, Menteri Keuangan, Menteri
Perhubungan, Menteri Perindustrian dan Menteri Dalam Negeri dan Pimpinan Komisi
Pemberantasan Korupsi.
Beberapa rencana aksi yang telah diimplementasikan sampai dengan tahun 2015, di
antaranya adalah telah dilaksanakannya perluasan penerapan sistem INSW (Indonesia
National Single Window) secara mandatory pada 5 pelabuhan/bandara di Indonesia;
telah diterbitkannya buku panduan terkait tata cara pengiriman rekomendasi dari
kementerian/lembaga teknis ke Portal INSW; telah dibuat buku pedoman integrasi
aplikasi; telah ditetapkannya 3 (tiga) kawasan pabean yaitu JICT, Koja dan Graha menjadi
1 (satu) kawasan pabean; telah ditetapkannya TPK (Tempat Pemeriksaan Karantina)
di TPK Koja, JICT dan Graha Segara; telah dilakukannya perbaikan instalasi karantina
hewan untuk impor sapi hidup di Pelabuhan Cilacap dan penambahan kapasitas.
11 Pemantauan Pada 2012 KPK telah melakukan kajian tentang Kebijakan Pemberian Dana Bantuan
Action Plan Kajian Sosial atau lebih dikenal dengan dana Bansos pada Kementerian Pendidikan dan
Bansos K/L Kebudayaan, Kementerian Agama dan Kementerian Pertanian. Selama tahun 2015
kajian dilakukan di dua kementerian, yaitu: Kementerian Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan, dan Dirjen Pembendaharaan, Kementerian Keuangan. Untuk tahun 2015
kegiatan yang dilaksanakan hanya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap saran
perbaikan dan rencana aksi yang akan dibuat oleh stakeholderss, khususnya dalam
penerbitan kebijakan berupa Peraturan Menteri Keuangan tentang pengelolaan Dana
Bansos tersebut.

Agar tersedia dasar hukum bagi kegiatan penyaluran Bansos yang telah dianggarkan
untuk tahun 2016, Tim Teknis Bansos yang terdiri dari Kemenkeu, Kemendagri dan
BPKP telah menyiapkan draft revisi PMK-81/PMK.05/201 tentang Belanja Bantuan
Sosial pada Kementerian Negara/Lembaga. KPK akan terus memantau terbitnya revisi
PMK-81/PMK.05/201 tentang Belanja Bantuan Sosial pada Kementerian Negara/
Lembaga serta pelaksanaannya pada 2016.
Laporan
Tahunan 2015

188
NO KEGIATAN PENJELASAN
12 Pemantauan Pada 2015, KPK telah melakukan serangkaian langkah-langkah untuk mendorong
Action Plan Kajian ditindaklanjutinya hasil kajian DPR. Realisasinya dilakukan melalui dua kegiatan utama.
DPR Pertama, koordinasi dengan DPR. Koordinasi dilakukan dengan Deputi Perundang-
Undangan Sekretariat Jenderal DPR selaku pihak yang sejak awal ditunjuk oleh Pimpinan
DPR sebagai PIC dalam menyusun draf rencana tindak perbaikan.

Dari hasil koordinasi, telah dihasilkan draft rencana tindak perbaikan DPR. Walaupun
draf dimaksud belum disepakati di tingkat kelembagaan, DPR telah merespons beberapa
rekomendasi yang disampaikan. DPR telah menyusun peraturan tentang pengelolaan
tenaga ahli dan staf administrasi anggota DPR. DPR juga telah menyusun mekanisme
penanganan etik anggota dengan melibatkan pakar dari eksternal. Selain itu, dalam
pelaksanaan fungsi anggaran. Perubahan UU MD3 juga telah menghapus kewenangan
Badan Anggaran atas pembahasan anggaran di tingkat kegiatan dan mengeliminasi
kewenangan DPR atas persetujuan APBN sampai tingkat kegiatan dan jenis belanja.
13 Pemantauan 1. Laporan Tindaklanjut Integritas Organisasi
Action Plan Pada 2013-2014 KPK melakukan pengukuran integritas organisasi KPK. Hasil
Integritas pengukuran Integritas Organisasi merekomendasikan KPK melaksanakan 3 quick
Organisasi KPK win dalam rangka meningkatkan integritas organisasi KPK, yaitu manajemen resiko,
komunikasi internal dan penegakan aturan. Pada 2015 KPK melakukan tindak lanjut
pengembangan integritas organisasi dengan melaksanakan 3 rekomendasi yang
disampaikan sebelumnya.

Secara keseluruhan, KPK melalui unit/direktorat/biro terkait telah melakukan beberapa


upaya perbaikan. Jumlah saran perbaikan yang ditindaklanjuti untuk tahun 2015 ini
adalah 30 dari 105 (28,57%). Hal ini menunjukkan bahwa KPK telah mulai melakukan
penguatan integritas kelembagaannya. Masih terdapat beberapa titik lemah yang telah
teridentifikasi dalam kajian belum dilakukan pembenahan secara signifikan oleh KPK.
Tahun 2016 diharapkan seluruh aksi perbaikan dapat dilaksanakan oleh KPK sehingga
integritas Kelembagaan KPK dapat menjadi lebih kuat dalam melindungi organisasi
dari resiko-resiko yang mungkin muncul dalam rangka mewujudkan visi dan misinya
2. Best Practice Integritas Organisasi (Muhammadiyah)
Dalam rangka penyempurnaan pengukuran integritas organisasi yang dilakukan
KPK, diperlukan beberapa masukan pelaksanaan integritas pada organisasi lain
di luar pemerintahan. Organisasi kemasyarakatan termasuk salah satu orga jenis
organisasi yang bisa dijadikan masukan. Studi yang dilakukan menghasilkan beberapa
kesimpulan terkait. Dari berbagai studi literatur yang dilakukan kemudian terpilihlah
Muhammadiyah sebagai organisasi kemasyarakatan yang akan dikaji lebih lanjut.

Muhammadiyah telah mengembangkan serangkaian upaya yang ditujukan untuk


membangun integritas organisasinya. Upaya yang ada meliputi aspek pengelolaan
terhadap komponen-komponen integritas organisasi seperti kepemimpinan, nilai,
tujuan dan visi organisasi, dan penyesuaian terhadap struktur dan fungsi yang
dilakukan tidak saja pada organisasi inti tetapi organisasi lain yang memiliki kaitan
dengan Muhammadiyah. Upaya yang dilakukan dapat membangun kepercayaan dan
partisipasi dari para pemangku kepentingan kunci untuk bersama-sama membantu
mewujudkan tujuan organisasi. Muhammadiyah merupakan sebuah gambaran dari
organisasi berkesadaran.

Terdapat tiga hal yang menonjol dan dapat menjadi pembelajaran dari upaya
pembangunan integritas di Muhammadiyah bagi KPK dan organisasi publik yaitu: (a)
terkait Penanaman Ideologi dan nilai dasar organisasi; (b) Kepemimpinan dan proses
pemilihan pemimpin; dan (c) kaderisasi dan pengembangan anggota.
LAMPIRAN

189
NO KEGIATAN PENJELASAN
3. Buku Panduan Integritas Organisasi
Buku Panduan Integritas Organisasi disusun oleh KPK dalam rangka memberikan
panduan kepada organisasi publik (K/L/D) apabila secara sukarela dan kesadaran
sendiri ingin melakukan penilaian integritas organisasi pada organisasinya. Buku
Panduan ini disusun berdasarkan pengalaman empiris proses penyusunan integritas
organisasi di internal organisasi KPK. Buku Panduan masih bersifat generik. Oleh
karenanya, mengingat nilai setiap organisasi adalah khas milik organissasi sendiri,
maka dalam teknis pelaksanaannya diperlukan penyesuaian komponen penilaian
dengan disesuaikan visi,misi dan nilai dari masing-masing organisasi.
14 Pemantauan Kegiatan yang dilakukan pada 2015, KPK menginisiasi Gerakan Nasional Penyelamatan
Action Plan SDA (GNPSDA) Indonesia disektor Kehutanan dan Perkebunan yang telah dilaksanakan
NKB Sistem Kick Off Meeting di Kementerian Kehutanan bulan Februari 2015 yang dilanjutkan
Pengukuhan dengan penandatanganan GNPSDA di Istana Negara oleh 27 Kementerian/Lembaga
Kawasan Hutan pada 19 Maret 2015. Latar belakang kegiatan ini pada 5 permasalahan mendasar sektor
kehutanan dan perkebunan, yaitu: ketidakpastian hukum kawasan hutan, lemahnya
regulasi dalam perizinan di sektor kehutanan dan perkebunan, Belum optimalnya
perluasan wilayah kelola masyarakat, lemahnya pengawasan dalam pengelolaan
kehutanan dan perkebunan menyebabkan hilangnya penerimaan negara dari SDA, dan
masih banyaknya konflik agraria dan kehutanan yang belum tertangani.
Tindak lanjut dari kegiatan yang dilakukan KPK di sektor kehutanan dan perkebunan
antara lain sebagai berikut:
1. Meningkatkan koordinasi lintas sektor 12 kementerian dalam perecepatan
pengukuhan kawasan hutan.
2. Mendorong peningkatan realisasi penetapan kawasan hutan 75.254.123,06 ha
(62,30%) dari sebelumnya Tahun 2009 13.819.510,12 ha (11,44%)
3. Rencananya, Kemhut akan merealisasikan ini penetapan kawasan hutan menjadi
66.348.568,80 ha (56,99%), terdiri dari Surat Keputusan 1.536 buah dan Peta
Lampiran 4.577 lembar.
4. Peningkatan koordinasi antar sektor dan pemerintah daerah dalam percepatan tata
batas dan penetapan kawasan hutan.
5. Penyempurnaan regulasi kehutanan antara lain Revisi Peraturan Menteri Kehutanan.
6. Telah berjalannya kajian harmonisasi peraturan perundangan di sektor SDA di
bawah koordinasi Kementerian Kumham
7. Dalam rangka penyelesaian hak-hak pihak ketiga dalam kawasan hutan akan
ditandatangani Keputusan Bersama antara Menhut, Mendagri, Men PU dan Kepala
BPN
8. Perbaikan peta dasar rupa bumi dan tematik sebagai peta acuan dalam pengelolaan
SDA
9. Mendorong partisipasi daerah dalam pemetaan dan inventarisasi (pemetaan
partisipasif)
10. Mendorong daerah dalam proses pengakuan masyarakat hukum adat
11. Berjalannya inkuiri nasional di 7 daerah di Indonesia sebagai jalan resolusi konflik
12. Mendorong KLH untuk menetapkan pengaturan terkait KLHS (Kajian Lingkungan
Hidup Strategis)
Laporan
Tahunan 2015

190
NO KEGIATAN PENJELASAN
15 Pemantauan Kegiatan ini adalah tindak lanjut dari Kajian Sistem Pengelolaan Ruang Laut dan
Action Plan Sumberdaya Kelautan yang dilakukan KPK di Tahun 2014. Hasil Kajian menunjukkan
Kajian Sistem sejumlah permasalahan muncul dalam pengelolaan ruang laut dan pengelolaan
Pengelolaan sumberdaya kelautan, yang dikelompokkan dalam 5 bagian. Pertama, permasalahan
Ruang Laut dan terkait dengan batas wilayah laut Indonesia; Permasalahan kedua, terkait tata ruang
Sumberdaya wilayah laut Indonesia; Ketiga, permasalahan terkait ketatalaksanaan pengelolaan
Kelautan sumberdaya kelautan; permasalahan keempat, terkait permasalahan kelembagaan;
Permasalahan kelima terkait dengan aspek regulasi atau aturan perundang-undangan.
Terhadap kelima kelompok permasalahan tersebut di atas, dan permasalahan lainnya
yang bisa saja tidak terangkum dalam kajian, harus segera dibenahi. KPK memandang
perlu adanya upaya simultan dan sistematis dengan melibatkan semua elemen bangsa.

Karenanya KPK menginisiasi dilakukan Gerakan Nasional Penyelamatan SDA Indonesia


Sektor Kelautan dan Perikanan, yang telah ditandatangani oleh 27 Kementerian dan
Lembaga di Istana Negara bersama Presiden dan Wakil Presiden pada 19 Maret 2015.
Gerakan ini bertujuan menegaskan dan menegakkan kedaulatan dan hak berdaulat
atas wilayah laut Indonesia, mendorong perbaikan tata kelola sektor kelautan untuk
memenuhi amanat UUD 1945, dan mendorong perbaikan sistem pengelolaan sektor
kelautan untuk mencegah korupsi, kerugian keuangan negara, dan kehilangan
kekayaan negara.
16 Pemantauan Kegiatan ini adalah tindak lanjut dari Kajian KPK di sektor Pertambangan yaitu Kajian
Action Plan Korsup Sistem Pengusahaan Pertambangan Batubara Tahun 2011, Kajian Sistem Pengelolaan
Minerba PNBP Minerba Tahun 2013, yang kemudian dilanjutkan dengan kegiatan Koordinasi
dan Supervisi Pertambangan Mineral dan Batubara di Tahun 2014.

Selanjutnya KPK menginisiasi kegiatan Gerakan Penyelamatan SDA Indonesia


sektor Pertambangan yang telah di tandatangani oleh 27 Kementerian dan Lembaga
di Istana Negara tanggal 19 Maret 2015. Kegiatan GN SDA atas pengelolaan
pertambangan minerba pada prinsipnya bertujuan untuk mendorong terciptanya tata
kelola pertambangan minerba yang efektif. Adapun lima sasaran dan target kegiatan
tersebut adalah pelaksanaan penataan izin usaha pertambangan minerba, pelaksanaan
kewajiban keuangan pelaku usaha pertamabangan minerba, pelaksanaan pengawasan
produksi pertambangan minerba, pelaksanaan kewajiban pengolahan/pemurnian
hasil tambang minerba, dan pelaksanaan pengawasan penjualan dan pengangkutan/
pengapalan hasil tambang minerba.

Dampak langsung dari kegiatan GN SDA sektor pertambangan mineral dan batubara
sebagai berikut:
1. Ditjen Minerba Kementerian ESDM telah menyerahkan data IUP Non-CNC kepada
seluruh pemerintah provinsi agar melakukan koordinasi dengan seluruh pemerintah
kabupaten/kota untuk melakukan penataan perizinan yang berstatus Non-CNC.
2. Telah dilakukan sinkronisasi data status kawasan hutan oleh Kementerian ESDM
dengan Kementerian Kehutanan yang selama ini belum dilakukan oleh kedua
instansi tersebut.
3. Telah dilakukan pencabutan IUP sebanyak 1009 di 17 provinsi.
4. Terdapat peningkatan kepatuhan pelunasan kewajiban pembayaran royalti
meningkat. Terdapat peningkatan PNBP Mineral dan Batubara sebanyak 10 Triliun.
5. Pembangunan Sistem Informasi Pertambangan Mineral dan Batubara (Minerba One
Map Indonesia/MOMI)
LAMPIRAN

191

NO KEGIATAN PENJELASAN
17 Pemantauan Kegiatan ini adalah tindak lanjut dari Kajian Sistem Pengelolaan PNBP Minerba yang
Action Plan telah dilakukan pada 2013. Hasil dari kajian menemukan 19 temuan yang diturunkan
Kajian Sistem 40 rencana aksi temuan untuk 4 Kementerian, yaitu Kementerian ESDM, Kementerian
Pengelolaan PNBP Keuangan , Kementerian Perhubungan, dan Bappenas.
Minerba
Hasil kajian memberikan rekomendasi terhadap temuan dalam 5 aspek, yaitu aspek
ketatalaksanaan menyangkut proses perencanaan: penetapan jenis dan tarif atas jenis
pnbp minerba, proses perhitungan, penagihan , penyetoran, penyimpanan , pembagian
kewajiban PNBP Minerba; Aspek Regulasi, aspek organisasi dan sumberdaya manusia,
potensi hilangnya pendapatan negara dari tidak dilaksanakannya kewajiban wajib bayar
PNBP.
Terdapat tindak lanjut dari Rencana aksi di Kementerian Keuangan dan Kementerian
antara lain:
Kementerian ESDM membangun database yang komprehensif terkait pertambangan
mineral dan batubara termasuk mencakup aspek produksi, penjualan, reklamasi,
pascatambang.
Diterbitkanya Surat Edaran Menteri Keuangan tentang revisi PP secara reguler
laporan monitoring pelaksanaan Surat Edaran tersebut
Diterbitkanya panduan tentang tata cara revisi PP tarif dan jenis PNBP yang ada di
setiap kementerian/lembaga sudah tercakup dalam Standar Operasional Prosedur.
Kementerian Perhubungan inventarisasi pelabuhan, terminal khusus dan TUKS
Minerba.
Telah terbangun database dan sistem informasi pertambangan mineral dan batubara
secara spatial. Sistem Database ini selanjutnya akan dilkembangkan untuk menkup
aspek produksi, penjualan, reklamasi, pascatambang database terkoneksi dengan
semua stakeholders.
Telah diterbitkan Surat Edaran Menteri Keuangan tentang revisi PP secara reguler
sehingga revisi PP bisa segera dilaksanakan khuusnya untuk PP PNBP yang sudah
lama tidak ter update.
Kementerian Keuangan telah memasukkan klausul revisi peraturan jenis dan tarif
atas jenis PNBP yang ada di Kementerian/Lembaga secara reguler telah dalam
revisi Undang-undang No. 20 Tahun 1997 tentang PNBP. Saat ini RUU PNBP
sedang dibahas di Pemerintah dan DPR dengan target selesai Tahun 2016.
Kementerian PPN/Bappenas sedang menyusun roadmap pengelolaan sumberdaya
minerba dalam konteks ketahanan/kedaulatan energi yang antara lain memuat
potensi dan pemanfaatan mineral dan batubara.
Kementerian ESDM telah membuat peraturan Dirjen tentang verifikasi kualitas dan
kuantitas penjualan batubara, yang selanjutnya dilakukan uji petik oleh tim dari
Tekmira.
Telah dilakukan implementasi SIMPONI di Ditjen Minerba Kementerian ESDM
secara penuh pada bulan November 2015.
Telah dilakukan audit pada IUP/KK/PKP2B berukuran besar dengan hasil
temuan sekitar 1 triliun. Selanjutnya KPK akan meminta Kementerian ESDM dan
kementerian terkait untuk menindaklanjuti temuan tersebut.
18 Pemantauan Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari hasil kajian sistem pengelolaan hutan di
Action Plan Perum Perhutani yang dilakukan KPK pada 2014.
Kajian Sistem Potensi sumber daya hutan yang begitu besar yang dikelola oleh Perum Perhutani,
Pengelolaan Hutan dihadapkan pada sejumlah persoalan. Beberapa persoalan tersebut mencakup persoalan
di Perum Perhutani perencanaan hutan, produksi hasil hutan, pemasaran hasil hutan, industri hasil hutan.

Dari hasil kajian, KPK memberikan saran perbaikan sistem pengelolaan hutan yang
meliputi aspek kebijakan dan perencanaan, aspek produksi, dan aspek pemasaran. Dari
rekomendasi tersebut telah disepakati 13 rencana aksi perbaikan untuk aspek kebijakan
dan perencanaan, 11 rencana aksi perbaikan untuk aspek produksi, dan 8 rencana aksi
perbaikan untuk aspek pemasaran. Adapun hasil dari kegiatan tindak lanjut antara lain:
Laporan
Tahunan 2015

192
NO KEGIATAN PENJELASAN
1. Untuk bidang perencanaan dan kebijakan, sedang dilakukan penetapan 1.1.
Penetapan 5 (lima) kasus tukar menukar hutan negara dan konflik hutan/lahan
serta identifikasi akar masalahnya, yaitu : TMKH Margaharja, PT RNI, Waduk Jati
Gede, TMKH Rembang untuk Pertambangan, tambahan kasus lain sesuai kriteria.
2. Untuk bidang produksi, telah dilakukan pemetakan tipologi KPH dengan
klasifikasinya berdasarkan kondisi SDH, sosial dan lingkungan, Klasifikasi tipologi
masalah sosial terkait dengan sistem pengelolaan, dan pembaruan sistem sortasi
hasil hutan dan efisiensi pengangkutannya.
3. Untuk pemasaran, telah dilakukan penetapan penetapan alur proses pemasaran
kayu jati dan titik-titik kritis terdapatnya penyimpangan yang menyebabkan
inefisiensi. Dan Penetapan sistem online pemasaran kayu jati untuk meningkatkan
efisiensi, akuntabilitas dan meminimumkan terjadinya diskresi.
19 Pemantauan Tahun 2008 KPK melakukan pengkajian terhadap pengelolaan migas oleh BP MIGAS
Action Plan Kajian (sekarang SKK Migas), salah satu rekomendasinya adalah BP Migas mengembangkan
Migas sistem pengawasan yang berbasis pada sistem teknologi dan informasi yang terintegrasi,
sehingga dapat diketahui data-data produksi primer pada masing-masing KKKS dan
mutasinya setiap saat dengan akurat.
SKK Migas mengembangkan sistem informasi untuk menunjang integrasi dan
pengelolaan data terkait kegiatan operasional KKKS, yaitu Sistem Operasi Terpadu (SOT).
SOT merupakan sistem dengan arsitektur yang dirancang untuk mengintegrasikan
kemampuan sistem informasi dengan tujuan mempermudah pengelolaan, pengolahan
serta pelaporan data dan informasi dari KKKS. Target penerapan SOT tersebut yaitu
tahun 2014 setelah terhambat beberapa waktu.
SOT mencakup infrastruktur, kelengkapan dan keakuratan. Infrastruktur SOT sudah
terimplementasi 100% namun kelengkapan dan keakuratan data SOT pada triwulan IV
belum mencapai 100% (43% KKKS minyak dan kondensat dan 45% KKKS gas), sehingga
dinilai belum terlaksana.
Rekomendasi-rekomendasi terhadap transparansi dan akuntabilitas data migas yang
menyangkut SOT SKK Migas dan KKKS operasi produksi:
1. Pengawasan operasi dan produksi KKKS perlu mendapatkan pengawasan yang
serius dari SKK Migas sebagai bentuk monitoring pelaksanaan Kontrak Kerja Sama.
a. SKK Migas perlu menerbitkan Peraturan Tata Kerja (PTK) SOT yang meliputi
People, Process dan Technology yang digunakan dalam mengukur, membaca,
mencatat, mengolah, dan melaporkan data SOT per KKKS atau Terminal. PTK
ini akan menjadi panduan dan acuan dari KKKS. Dokumentasi dan legalisasi
setiap KKKS terhadap source system, petugas pelaksana, dan penanggungjawab
atas pengolahan/pelaporan/upload data SOT perlu dilakukan untuk menjaga
akuntabilitas berikut transparansinya.
b. Pengawasan produksi KKKS yang komprehensif.
c. Pembaharuan standar operasi produksi (PUPO PPAM) yang sesuai dengan
keadaan atau kondisi KKKS.
d. Audit secara periodik terhadap PTK SOT beserta PUPO PPAM per KKKS terkait
kepatuhan beserta transparansi dan akuntabilitas data.
2. SKK Migas perlu mereviu perjanjian-perjanjian sharing facility yang dapat
merugikan salah satu atau beberapa pihak dan yang disisi lain menguntungkan
pihak-pihak lainnya.
3. Pembagian alokasi Gas dan Minyak Bumi yang harus dapat diselesaikan ataupun
disepakati dalam kurun waktu 1 hari per KKS yang menggunakan terminal
yang sama, sehingga tidak menimbulkan permasalahan di kemudian hari yang
berkesinambungan.
LAMPIRAN

193
NO KEGIATAN PENJELASAN
20 Tindak Lanjut Kegiatan TL Aksi bersama pencegahan korupsi dana pendidikan tahun 2015, merupakan
(TL) Aksi Bersama kegiatan lanjutan atas ditandatanganinya kesepakatan aksi bersama pencegahan
Pengawasan Dana korupsi dana pendidikan yang ditandatangani 7 K/L, termasuk KPK, pada Desember
Pendidikan 2014. Implementasi berbagai aksi tersebut diharapkan mampu memperbaiki sistem
pengelolaan dana Pendidikan baik di pusat maupun di daerah sehingga nantinya dapat
mencegah tindak pidana korupsi.

Selain memantau rencana aksi yang dilakukan oleh 6 K/L, KPK juga menginisiasi
beberapa kegiatan pencegahan korupsi 2015 diantaranya :
- Pelaksanaan Piloting Daerah Cerdas Berintegritas pada 7 kota/kab melalui kegiatan
deklarasi aksi daerah. 7 daerah pilot tersebut antara lain: Kota Yogyakarta, Kab.
Gunungkidul, Kota Kupang, Kota Bandung, Kota Cimahi, Kota Malang dan Kota
Bengkulu. Beberapa kegiatan menindaklanjuti piloting di 7 daerah tersebut antara
lain workshop aparatur, workshop pembelajaran anti korupsi, workshop tata kelola
sekolah, pengenalan Program Pengendalian Gratifikasi (PPG) serta pembentukan
Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG). Pelaksanaan workshop peningkatan kapasitas
inspektorat daerah dalam melakukan pengawasan dana pendidikan pada 5
inspektorat daerah (Kota Bandung, Kota Cimahi, Kota Yogyakarta, Kab. Gunungkidul
dan Kota Kupang) turut dilaksanakan KPK bekerjasama dengan Kemendikbud,
Kemendagri, dan BPKP.
- Pelaksanaan Kajian Pengelolaan Dana Pendidikan Islam di Kementerian Agama
oleh KPK. Hasil kajian dan saran perbaikan telah disampaikan untuk ditindaklanjuti
dalam bentuk rencana aksi oleh Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama.
- Terbitnya SE Mendagri No. 700/5366/SJ tanggal 16 September 2015 tentang
Pengawasan Dana Pendidikan yang berisi penegasan agar Pemerintah Daerah
melakukan pengawasan dana pendidikan sesuai Kebijakan Pengawasan tahun
2015 dan menyampaikan laporan pengawasan tersebut kepada Kemendagri
dengan tembusan KPK, Kemdikbud, dan BPKP.
21 Support to Pemerintah Republik Indonesia melalui KPK bekerja sama dengan Pemerintah Kanada
Indonesias melalui Department of Foreign Affairs, Trade and Development (DFATD) melaksanakan
Island of Integrity proyek Support to Indonesias Island of Integrity Program for Sulawesi (SIPS). Kegiatan
Program for ini bermaksud untuk mengurangi peluang terjadinya korupsi melalui peningkatan/
Sulawesi (SIPS) perbaikan pelayanan publik di 10 pemerintah daerah terpilih di Sulawesi Utara dan
Sulawesi Selatan, meliputi kegiatan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), Adminduk
Capil, dan Pengadaan Barang dan Jasa (Layanan Pengadaan Secara Elektronik dan Unit
Layanan Pengadaan).
Kegiatan proyek SIPS dilakukan di 10 daerah, yaitu di daaerah Sulawesi Utara (Provinsi
Sulawesi Utara, Kota Manado, Kota Bitung, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Sangihe)
dan Sulawesi Selatan (Provinsi Sulawesi Selatan, Kota Makassar, Kabupaten Pinrang,
Kabupaten Enrekang, Kabupaten Tana Toraja)
Beberapa kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2015 di antaranya:
1. Pelaksanaan survei Integrity Assessment yang ke-3 setelah tahun 2011 dan 2013.
2. Canada Exposure Visit yang diikuti oleh KPK dan Kepala Daerah dan perwakilan
SKPD berprestasi dari 10 daerah peserta SIPS.
3. Lokakarya Sanksi Hukum untuk PNS dan Penerapan Inovasi Daerah bekerja sama
dengan APEKSI (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia) yang diikuti oleh 80
perwakilan Kota dari seluruh Indonesia.
4. PSC (Project Steering Committee) Meeting tahun ke-5 sebagai PSC Meeting terakhir
untuk menutup proyek SIPS yang telah berlangsung selama lima tahun
5. Menjadi peserta Festival Anti Korupsi Nasional yang diselenggarakan di Bandung
pada 9-11 Desember 2015.
6. KPK telah mengajukan permintaan kepada Pemerintah Kanada melalui surat nomor
B-11200/01-15/12/2015 tanggal 4 Desember 2015 untuk memperpanjang dan
melanjutkan pemberian hibah yang akan dipergunakan untuk kegiatan replikasi
hasil SIPS serta mendapatkan best practices (praktik-praktik terbaik) pencegahan
korupsi dengan cara kunjungan, observasi ,dan dokumentasi.
Laporan
Tahunan 2015

194
KOORDINASI DAN SUPERVISI PENCEGAHAN KORUPSI
NO. KEGIATAN URAIAN
1 Pengamatan, KPK bekerja sama dengan BPKP telah melaksanakan kegiatan Koodinasi dan Supervisi
Reviu Pencegahan(Korsupgah) Korupsi Tahun 2015 berdasarkan Perjanjian Kerjasama antara KPK
Dokumen, dan dan BPKP yang ditandatangani pada 19 Februari 2014. Ruang lingkup kerja sama tersebut
Semiloka meliputi koordinasi dan supervisi pada pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/
kota atas kegiatan Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan
perubahannya, mencakup perencanaan, penganggaran, pengadaan barang dan jasa serta
belanja hibah dan bantuan sosial dan kepentingan nasional bidang pencapatan. Dalam
hal koordinasi dan supervisi tersebut dilaksanakan dengan memeberdayakan inspektorat
daerah.

Adapun tujuan kegiatan Korsup Pencegahan Korupsi adalah untuk mendorong pengelolaan
APBD sesuai dg peraturan perundang-undangan yang berlaku; mengidentifikasi
permasalahan, risiko, dan penyebab pada bidang APBD; Menurunkan potensi tingkat korupsi;
dan Perbaikan Sistem Pengendalian Intern atas pengelolaan APBD pada pemerintahan
daerah.

Sasaran kegiatan Korsup Pencegahan Korupsi tahun 2015 meliputi monev tindak lanjut
hasil Korsup Pencegahan Korupsi tahun 2014 dan pengelolaan APBD pada 2 pemkab/
kota tahun 2014 dan 2015 sampai dengan saat evaluasi, yang difokuskan pd perencanaan,
penganggaran APBD, hibah bansos, PBJ serta national interest bidang pendapatan.

Pelaksanaan tugas Korsup Bidang Pencegahan yang selama ini dilaksanakan telah
memberikan dampak positif terhadap tata kelola (governance) pada instansi yang menjadi
objek kegiatan Korsup Bidang Pencegahan. Selain soal tata kelola, kegiatan Korsupgah juga
telah mampu melakukan penyelamatan keuangan negara atau potensi kerugian negara
yang dapat terjadi. Namun demikian, dirasakan perlu untuk melakukan upaya-upaya yang
lebih masif dan lebih terstruktur untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas pelaksanaan
Tugas Korsup Bidang Pencegahan ini.

Pelaksanaan Korsup Pencegahan Korupsi dilaksanakan dalam bentuk Pengamatan


dan pengujian serta reviu dokumen, monitoring dan evaluasi tindak lanjut hasil korsup
pencegahan korupsi tahun-tahun sebelumnya, semiloka di daerah, seminar nasional, dan
penyampaian hasil Korsup Pencegahan Korupsi.

Adapun kegiatan pengamatan, semiloka, dan reviu dokumen selama 2015 telah dilaksanakan
di 32 Provinsi, yaitu:

1. Provinsi Bali (Kab. Buleleng dan Kab. Gianyar)


2. Provinsi Sumatera Barat (Kab. Dharmasraya dan Kota Solok)
3. Provinsi Bengkulu (Kab. Seluma dan Kab. Bengkulu Utara)
4. Provinsi Sulawesi Tenggara (Kab. Konawe dan Kab. Bau-Bau)
5. Provinsi NAD (Kab. Aceh Barat Daya dan Kab. Nagan Raya)
6. Provinsi Kepulauan Riau (Kab. Lingga dan Kab. Karimun) Pronisi Kalimantan Timur
(Kota Bontang dan Kab. Kutai Timur)
7. Provinsi Sulawesi Utara (Kab. Bolaang Mongondow dan Kab. Kotamobagu)
8. Provinsi Sumatera Utara (Kab. Langkat dan kab. Batubara)
9. Provinsi Maluku Utara (Kab. Halmahera Barat dan Kab. Halmahera Tengah)
10. Provinsi Sulawesi Tengah (Kab. Tojo Una-Una dan Kab. Parimo
11. Provinsi Jawa Timur (Kota Malang dan Kab. Mojokerto)
12. Provinsi Kalimantan Selatan (Kab. Tanah Laut dan Kab. Tapin)
13. Provinsi Lampung (Kab. Lampung Selatan dan Kab. Pringsewu)
14. Provinsi NTB (Kab. Lombok Utara dan Kab. Lombok Timur)
15. Provinsi Papua (Kab. Biar Numfor dan Kab. Nabire)
16. Provinsi Jambi (Kab. Batanghari dan Kab. Tanjungjabung)
LAMPIRAN

195
17. Provinsi Kalimantan Tengah (Kab, Pulang Pisau dan Kab. Katingan
18. Provinsi DIY (Kab. Kulon Progo dan Kab. Gunung Kidul)
19. Provinsi Sulawesi Barat (Kab. Majene dan Kab. Mamuju Utara)
20. Provinsi Sumatera Selatan (Kab. Lahat dan Kab. Musi Banyuasin)
21. Provinsi Kalimantan Barat (Kab. Singkawanv dan Kab. Ketapang)
22. Provinsi Banten (Kab. Lebak dan Kota Cilegon)
23. Provinsi Gorontalo (Kab. Gorontalo dan Kab. Boalemo)
24. Provinsi Papua Barat (Kab. Teluk Bintuni dan Kab. Sorong Selatan)
25. Provinsi NTT (Kab. Kupang dan Kab. Lembata)
26. Provinsi Riau (Kab. Indragiri Hulu dan Kab. Bengkalis)
27. Provinsi Sulawesi Selatan (Kab. Pinrang dan Kab. Banteang)
28. Provinsi Jawa barat (Kota Bogor dan Kab. Sumedang)
29. Provinsi Jawa Tengah (Kab. Temanggung dan Kab. Pati)
30. Provinsi Maluku (kab. Buru dan Kab. Buru Selatan)
31. Provinsi Bangka Belitung (Kab. Bangka Tengah dan Kab Bangka)
2 Seminar Sebagai tahapan akhir dari kegiatan Koordinasi dan Supervisi Pencegahan 2015,
Nasional dilaksanakan Seminar Nasional yang diselenggarakan bertepatan dengan peringatan Hari
Koordinasi Antikorupsi 2015 di Sasana Budaya Ganesha ITB, Bandung pada 10 Desember 2015.
dan Supervisi
Pencegahan Output dari kegiatan Seminar Nasional adalah semua pihak yang berkepentingan
2015 tersosialisasikan atas hasil kegiatan korsup pencegahan korupsi tahun 2015 dan aksi
pencegahan korupsi dari Kementerian Dalam Negeri yang berkaitan dengan pengelolaan
APBD, hibah-bansos, PBJ dan pendapatan, serta aksi pencegahan korupsi dari Kementerian
Keuangan yang berkaitan dengan pengelolaan dana yang ditransfer ke daerah.

Pembicara yang hadir pada seminar ini adalah

1. Kepala BPKP: Penyampaian Hasil Korsup Pencegahan 2015.


2. Menteri Dalam Negeri: Upaya Pencegahan Korupsi di Pemerintahan Daerah terkait
pengelolaan APBD (Hibah Bansos, PBJ, dan Pendapatan Daerah).
3. Menteri Keuangan (Diwakili Inspektur Jenderal Kemenkeu) : Kebijakan Kementerian
Keuangan dalam Upaya Pencegahan Korupsi terkait Pengelolaan Keuangan Daerah
Sementara peserta seminar ini berjumlah 293 orang, yang terdiri atas Gubernur (34 orang),
Walikota dan Bupati dan inspektorat Objek Korsupgah (128 orang), Ketua DPRD Kabupaten /
kota Objek Korsupgah (64 orang), Kepala Perwakilan BPKP (33 orang), Tim Korsupgah Pusat
(30 orang), dan Kementerian dan Lembaga terkait: Kemendagri dan Kemenkeu (4 orang).
Laporan
Tahunan 2015

196
PENDIDIKAN, SOSIALISASI, DAN KAMPANYE ANTIKORUPSI

PEMBANGUNAN SISTEM INTEGRITAS PADA KEMENTERIAN/LEMBAGA


NO. PROGRAM URAIAN
1. Internalisasi Nilai 1. TOT Tunas Integritas Deputi Investigasi BPKP (pejabat eselon 2 dan 3) di
melalui Pembentukan Kantor BPKP Jakarta, 19-23 Januari 2015
Tunas Integritas dan 2. TOT Tunas Integritas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan PAS Kemenkumham
Pemenuhan Komponen (pejabat eselon 2 dan 3), Jakarta, 26-30 Januari 2015.
Sistem Integritas 3. Internalisasi budaya integritas pada pembekalan Bank Mandiri Best Employee,
di KRI Banjarmasin 592, TNI AL Tanjung Priok Jakarta, 30 Januari 2015.
4. TOT Tunas Integritas pejabat eselon 3 Dirjen HAM Kemenkumham di Ruang
Rapat Dirjen HAM, 23- 27 Maret 2015.
5. Workshop Tunas, Sistem dan Komite Integritas di lingkungan Perpustakaan
Nasional yang diikuti oleh seluruh pejabat eselon 1 dan 2 strategis, di Jakarta
pada 27- 28 April 2015.
6. TOT Tunas Integritas di lingkungan Prov. Jawa Tengah tahap II yang diikuti
pejabat eselon 2 dan 3, di Ruang Rapat Inspektorat Jawa Tengah, 3- 8 Mei
2015.
7. Workshop Tunas Integritas untuk pejabat eselon 2 di lingkungan Kemdikbud,
di kantor LPMP DKI Jakarta, 11- 13 Mei 2015.
8. Workshop Tunas Integritas Pemda DI. Yogyakarta yang diikuti oleh pejabat
eselon 3, di Hotel Grand Zuri DIY, 10- 13 Juni 2015.
9. Workshop Tunas Integritas Kemendikbud untuk pejabat eselon 2, di LPMP
DKI Jakarta, 22- 24 Juni 2015.
10. TOT Tunas Integritas dalam Rangka Pembentukan Tunas Integritas dan
Pembangunan Tunas Integritas KLOP Provinsi Sumatera Barat untuk para
kepala SKPD, di Hotel Grand Inna Muara Padang, 27 Juli- 1 Agustus 2015.
11. TOT Tunas Integritas dalam Rangka Pembentukan Tunas Integritas dan
Pembangunan Tunas Integritas KLOP Provinsi Bali, di Hotel Sanur Paradise
Bali, 3- 8 Agustus 2015.
12. TOT Tunas Integritas bagi anggota DPRD Prov. Jawa Tengah, di Hotel Asri
Salatiga Jawa Tengah, 9- 12 Agustus 2015.
13. Internalisasi Integritas Individu dan Organisasi di Kementerian Kesehatan
dalam rangka peningkatan kualitas SDM, Aula J. Siwabessy Jakarta, 18
Agustus 2015.
14. TOT Tunas Integritas di lingkungan Kementerian Agama RI dengan peserta
para pejabat eselon 2, di Hotel Marbella Suites Bandung, 30 Agustus- 2
September 2015.
15. TOT Tunas Integritas di lingkungan Pemprov. Jawa Timur (Eselon 1 dan 2), di
Hotel Novotel Surabaya Jawa Timur, 6- 11 September 2015.
16. TOT Tunas Integritas di lingkungan Pemprov. Riau (Eselon 1 dan 2), di Hotel
Aryaduta Pekanbaru Riau, 14- 19 September 2015.
17. TOT Tunas Integritas di Kab. Badung dalam rangka tindak lanjut program
pembangunan tunas integritas melalui pendekatan Pencegahan korupsi
berbasis keluarga ASN di lingkungan Pemkab. Badung Bail, di Ruang aula
Inspektorat Kab. Badung Bali, 25- 26 September 2015
18. Internalisasi Nilai Integritas dalam rangka membangun WBK di Kemdikbud
Wilayah Bali, Kantor LPMP Prov. Bali, 28 September 2015
19. TOT Tunas Integritas Pemkot. Palembang (Eselon 1 dan 2), di Hotel Grand
Zuri Palembang, 5- 9 Oktober 2015.
20. Internalisasi Nilai Integritas dalam rangka membangun WBK Kemdikbud
Wilayah Sumatera Barat, Kantor LPMP Prov. Sumatera Barat, 12 Oktober
2015.
LAMPIRAN

197
NO. PROGRAM URAIAN
21. Internalisasi integritas individu dan organisasi di lingkungan Kementerian
Dalam Negeri melalui penanaman nilai, sistem dan kepemimpinan, di Aula
Badan Litbang Kemdagri Jakarta, 13 Oktober 2015.
22. Internalisasi Nilai Integritas dalam rangka membangun WBK Kemdikbud
Wilayah DIY, Kantor LPMP Prov. DIY, 19 Oktober 2015
23. TOT Tunas Integritas dan Pembangunan Integritas pada KLOP dilingkungan
Balitbang Kemenkumham di Hotel Banan Inn Bandung, 21- 23 Oktober 2015.
24. TOT Tunas Integritas Anggota DPRD Jawa Tengah angkatan II dan III, Hotel
Grand Wahid Salatiga Jawa Tengah, 2- 7 November 2015.
25. TOT Tunas Integritas Kepala SKPD dan DPRD Kab. Kendal (eksekutif dan
legislatif) Hotel Grand Wahid Salatiga Jawa Tengah, 2- 5 November 2015.
26. Internalisasi Nilai Integritas ASN dalam Mewujudkan WBK di Badan
Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), di Ruang Auditorium Nusantara
BPKM Jakarta, 17 November 2015.
2. Pengendalian 1. Workshop Komite Integritas dalam rangka pembangunan sistem integritas di
Strategis melalui lingkungan Kemendikbud yang dihadiri oleh para pejabat tingkat eselon 1, 2
Pembentukan dan 3 di Wisma Argamulya Cisarua Bogor, 5- 7 Maret 2015.
Komite Integritas 2. Workshop Tunas, Sistem dan Komite Integritas di lingkungan Kemendagri
yang diikuti oleh seluruh pejabat eselon 1 dan 2 strategis di Ruang Rapat
Sasana Bhkati Praja Kemdagri Jakarta, 19- 20 Maret 2015.
3. Workshop Komite Integritas untuk Dirut dan Jajaran Direksi di lingkungan
Adhi Karya di Hotel Bumi Karsa Jakarta, 16- 17 April 2015.
4. Workshop Penguatan Lingkungan Pengendalian Sektor Strategis di
Lingkungan Pemerintah Kab. Badung (Eksekutif dan Legislatif) di Kantor
Pemerintahan Kab. Badung Bali, 17- 22 Mei 2015.
5. Workshop Pembentukan Tunas, Sistem dan Komite Integritas di Angkata
Pura I yang diikuti oleh para Kepala Bandara (GM) dan Group Head (GH) di
Hotel Star Semarang Jawa Tengah, 2- 5 Juni 2015.
6. Workshop Komite Integritas Provinsi Jawa Tengah I yang dihadiri oleh kepala
SKPD dan Sekretaris SKPD di Ruang Rapat inspektorat Jawa Tengah, 10- 12
Juni 2015.
7. Workshop Pemetaan Sistem Integritas Tahap II pada Pemprov. Jawa Tengah
untuk membangun Panduan Komite Integritas Provinsi Jawa Tengah sebagai
pengendalian strategis di Grand Wahid Salatiga Hotel, 25- 28 Juni 2015.
8. Workshop Pembangunan Sistem Integritas pada Kementerian Agama dalam
rangka persiapan pembangunan sistem integritas pada Kementerian Agama,
di Ball Room Kementerian Agama Jakarta, 29 Juni 2015.
9. Rapat Koordinasi Pengendalian Strategis melalui Pembentukan Komite
Integritas Kota Palembang dengan Walikota, Sekda dan kepala SKPD strategis,
di R. Rapat Balai Kota Palembang, 21 Agustus 2015.
10. Workshop Komite Integritas Telkom Group, di Telkom Corporate University
Bandung, 21- 23 September 2015.
11. Workshop Pemetaan sistem integritas di Kab. Badung Bali dalam rangka
Melakukan pemetaan KKN dan menyusun pedoman komite integritas Kab.
Badung, di Hotel Aston Denpasar Bali, 15- 17 Oktober 2015.
12. Workshop Pembentukan Komite Integritas Kementerian Kelautan dan
Perikanan dalam rangka membangun tunas integritas di level pimpinan
eselon 1 dan 2, dan membentuk Komite Integritas di lingkungan KKP, di Hotel
Sari Pan Pasifik Jakarta, 29- 30 oktober 2015.
13. Workshop Pemetaan Sistem Integritas di Kemenkumham dalam Melakukan
pemetaan KKN dan menyusun pedoman komite integritas Kementerian
Hukum dan HAM, di Graha Pengayoman Gedung Utama Jakarta, 11- 12
November 2015.
Laporan
Tahunan 2015

198

NO. PROGRAM URAIAN


14. di Graha Pengayoman Gedung Utama Jakarta, 11- 12 November 2015.
15. Workshop Penguatan Pengendalian Lingkungan Strategis Tunas Integritas
Angkasa Pura (AP) I di Makassar, 1- 2 Desember 2015.
16. Workshop Penguatan Pengendalian Lingkungan Strategis Tunas Integritas
Provinsi Bali dalam rangka pemetaan KKN dan menyusun pedoman komite
integritas di Prov. Bali di Bali, 2- 4 Desember 2015.
17. Workshop Tunas Integritas Kemdikbud dalam rangka membentuk Komite
Integritas dan melakukan pengukuran Integrity Dashboard Monitoring, di
Hotel Royal Kuningan Jakarta, 15 Desember 2015.
18. Workshop Komite Integritas Telkom Group II, di Telkom Corporate University
Bandung, 20- 22 Desember 2015.
3. Monitoring 1. Workshop Tunas Integritas Nasional I dalam rangka Sharing Knowledge
dan evaluasi, dan Penguatan antar-KLOP dalam Kolaborasi Tunas Integritas Nasional I.
Pengembangan dan Kegiatan ini diikuti oleh 25 KLOP di Kab. Badung Bali, pada 9- 13 Februari
Standardisasi melalui 2015
Kolaborasi dan 2. Workshop Pemetaan Sistem Integritas dalam Rangka Pelaksanaan Sistem
Konvensi Integritas Integritas Nasional tahun 2015 dalam rangka pendampingan dan pendalaman
Nasional terkait hasil pemetaan risiko pada posisi strategis masing-masing KLOP
hingga dihasilkan sistem dan upaya untuk mengatasinya, di Telkom Corporate
University Bandung, 20- 24 April 2015.
3. Workshop Pemetaan Sistem Integritas Nasional II dalam rangka
pendampingan dan pendalaman terkait hasil pemetaan risiko pada posisi
strategis masing-masing KLOP hingga dihasilkan sistem dan upaya untuk
mengatasinya, di Mandiri Corporate University Medan Sumatera Utara, 24-
28 Mei 2015.
4. Workshop Pemetaan Sistem Integritas III dalam rangka pendampingan dan
pendalaman terkait hasil pemetaan risiko pada posisi strategis masing-
masing KLOP hingga dihasilkan sistem dan upaya untuk mengatasinya, di
Pertamina Corporate University, 30 Juni- 4 Juli 2015.
5. Workshop Pematangan Konsep dan Panduan Sistem Integritas (Kolaborasi
Tunas Integritas Nasional II Tahun 2015), Hotel Grand Candi Semarang Jawa
Tengah, 24- 27 Agustus 2015.
6. FGD Aspirasi dan Kontribusi menuju Konvensi Integritas Nasional dalam
rangka Persiapan pelaksanaan Konvensi Integritas Nasional, di Hotel
Aryaduta Tugu Tani Jakarta, 26- 27 Oktober 2015
7. Workshop pematangan konsep dan panduan sistem integritas di Surabaya Jawa
Timur dalam rangka finalisasi bahan panduan dan pedoman pembangunan
integritas di KLOP, di Hotel Crown Prince Surabaya, 11- 14 November 2015.
8. Konvensi Integritas Nasional Membuat kesepakatan integritas secara
nasional lintas KLOP (Deklarasi Semarang dan 5 panduan sistem integritas)
di Semarang Jawa Tengah, 24- 27 November 2015.
9. Finalisasi panduan integritas nasional bersama tim kecil Konvensi Integritas
Nasional (Tindak Lanjut dari Kegiatan Integritas Nasional) di Telkom CorpU
Bandung, 16- 18 Desember 2015.
LAMPIRAN

199
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN ANTIKORUPSI
NO. PROGRAM URAIAN
1 Koordinasi Implementasi Selain KPK, Kemendikbud dan Kemenag juga memiliki tanggung-jawab
Pendidikan Antikorupsi (PAK) dalam mendidik dan membangun karakter generasi muda Indonesia.
tingkat Pusat Program-program Pendidikan Karakter (Antikorupsi) telah banyak
dilaksanakan, seperti Integrasi Pendidikan Antikorupsi di Mata Pelajaran
PPKn, Piloting Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa, Bantuan Sosial
Pendidikan Antikorupsi Pendidikan Menengah, Penyelenggaraan Pendidikan
Antikorupsi di Madrasah, dan Lomba Tata Kelola BOS di Tingkat Sekolah
Dasar dan Menengah.

Kegiatan koordinasi ini dilaksanakan dalam rangka pemetaan dan koordinasi


implementasi pendidikan antikorupsi yang diselenggarakan oleh masing-
masing kementerian/lembaga. Adapun output dari kegiatan in adalah
terbentuknya kesepakatan penyelarasan dan kolaborasi pelaksanaan PAK,
tersusunnya desain awal Aksi Bersama PAK, dan terbentuknya tim koordinasi
teknis Aksi Bersama PAK.

Adapun pihak yang terlibat pada kegiatan adalah Direktorat Pendidikan


dan Pelayanan Masyarakat KPK, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
dan Menengah Kemendikbud, Badan Penelitian dan Pengembangan
(Balitbang) Kemendikbud, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini
dan Pendidikan Masyarakat Kemendikbud, Direktorat Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan Kemendikbud, Inspektorat Jenderal Kemendikbud,
dan Direktorat Pendidikan Madrasah Kementerian Agama.
2 Piloting Sekolah Berbudaya Kegiatan Piloting dilaksanakan di 6 kota/kabupaten, yaitu Kota Bandung,
Jujur (Pembelajaran dan Tata Kota Cimahi, Kabupaten Gunung Kidul, Kota Malang, Kota Kupang, dan
Kelola Sekolah) Kota Bengkulu, yang merupakan bagian dari Program Indonesia Cerdas
Tanpa Korupsi. Selain piloting sekolah, melalui Program Indonesia Cerdas
Tanpa Korupsi KPK mendorong Pemerintah Kota/Kabupaten untuk
mengimplementasikan tata kelola dana pendidikan sebagai tindak lanjut
kajian KPK mengenai dana pendidikan.

Sekolah Berbudaya Jujur bertujuan menumbuhkan nilai-nilai antikorupsi


melalui pendidikan antikorupsi di lingkungan sekolah. Untuk mencapai
tujuan tersebut, di masing-masing kota, dilaksanakan tahapan kegiatan
berupa pemetaan dan focus group discussion (FGD), Workshop Pembelajaran
Antikorupsi (kepala sekolah dan guru), workshop Tata Kelola Sekolah Berbasis
Integritas (Kepala Sekolah, Bendahara, & Komite Sekolah), pendampingan,
dan monitoring-evaluasi.

Adapun sekolah yang menjadi Piloting Sekolah Berbudaya Jujur adalah dari
tingkat SD-SMA di masing-masing daerah, yakni:
1. Kota Malang
SDN Pandan Wangi 1, SDN Percobaan 1, SDN Kauman 1, SDN Blimbing
3, SMPN 1 Malang, SMPN 3 Malang, SMPN 5 Malang, SMPN 20 Malang,
SMKN 1 Malang, SMKN 2 Malang, SMKN 3 Malang, SMKN 4Malang,
SMKN 6 Malang, SMAN 1 Malang, SMAN 3 Malang. SMAN 4 Malang,
dan SMAN 8 Malang.
2. Kota Bengkulu
PAUD N Pembina 2, TK Negeri Pembina 1, SDN 19 Bengkulu, SDN 2
Bengkulu, SDN 20 Bengkulu, SDN 5 Bengkulu, SDN 9 Bengkulu, SMAN
1 Bengkulu, SMAN 4 Bengkulu, SMAN 8 Bengkulu, SMAN 9 Bengkulu,
SMAN 9 Bengkulu, SMKN 1 Bengkulu, SMKN 2 Bengkulu, SMKN 3
Bengkulu, SMPN 1 Bengkulu, SMPN 18 Bengkulu, SMPN 2 Bengkulu,
SMPN 4 Bengkulu, SMPN 5 Bengkulu.
Laporan
Tahunan 2015

200
NO. PROGRAM URAIAN
3. Kota Bengkulu
PAUD N Pembina 2, TK Negeri Pembina 1, SDN 19 Bengkulu, SDN 2
Bengkulu, SDN 20 Bengkulu, SDN 5 Bengkulu, SDN 9 Bengkulu, SMAN
1 Bengkulu, SMAN 4 Bengkulu, SMAN 8 Bengkulu, SMAN 9 Bengkulu,
SMAN 9 Bengkulu, SMKN 1 Bengkulu, SMKN 2 Bengkulu, SMKN 3
Bengkulu, SMPN 1 Bengkulu, SMPN 18 Bengkulu, SMPN 2 Bengkulu,
SMPN 4 Bengkulu, SMPN 5 Bengkulu.
4. Kota Bandung
SD Pertiwi Bandung, SDNP Sabang Kota Bandung, SDN Pajagalan 58
Bandung, SDN Karangpawulan, SDN Leuwi Panjang,SDN Rancaloa,
SD Gagas Ceria Kota Bandung, SMPN 50 Kota Bandung, SMPN 5 Kota
Bandung, SMPN 13 Kota Bandung, SMPN 36 Kota Bandung, SMPN 2
Kota Bandung, SMPN 43 Kota Bandung, SMAN 1 Kota Bandung, SMAN
8 Kota Bandung, SMAN 23 Kota Bandung, SMAN 11 Kota Bandung,
SMAN 21 Kota Bandung, SMKN 9 Kota Bandung, SMKN 12 Kota
Bandung, SMKN 15 Kota Bandung, SMKN 1 Kota Bandung.
5. Kabupaten Gunung Kidul
TKN Wonosari, TKN 1 Maret Playen , SDN Playen 3 Gunung Kidul, SD
Paliyan 2 , SDN Kemiri 2, SDN Wonosari 1, SDN Playen 3, SD Wiladeg,
SMPN 2 Semanu, SMPN 1 Semin, SMAN 2 Playen, SMKN 2 Wonosari,
SMAN 2 Wonosari, SMAN 1 Ngelipar.
6. Kota Kupang
TKN Pendidikan, SDK Santa Maria Assumpta Kupang, SDN Gesapa
Kecil 2, SD GMIT Depura, SMPN 2 Kupang, SMPN 18 Kupang, SMAN 9
Kupang, SMKN 2 Kupang, SMKN 3 Kupang, SMAN 2 Kupang, SMKN
4 Kupang, SMAK Giovani, SMAN 7 Kupang, SDN Bonipoi 2, SMKN 8
Kupang, SMKN 7 Kupang, SMAN 1 Kupang, SDI Labat Kupang, SD I
Lasiana, SD Inpres Bello Kupang, SDN Naikoten 1, SMPN 8 Kupang, SD
Inpres Namosa Kupang.
7. Kota Cimahi
SDN Cipageran Mandiri 2, SDN Citeureup Mandiri 2, SDN Baros Mandi-
ri 2, SD Padasuka Mandiri 2, SD Melong Asih 7,SDN Melong Mandiri
3,SMPN 2 Cimahi,SMPN 9 CImahi,SMPN 10 Cimahi, SMPN 10 Cimahi,
SMPN 3 Cimahi, SMPN 1 CImahi,SMPN 11 Cimahi, SMAN 1 Cimahi,
SMKN 2 CImahi, SMK Plus Darussurur, SMAN 5 CImahi, SMK Pasun-
dan Putra, dan SMAN 6 Cimahi.
LAMPIRAN

201
NO. PROGRAM URAIAN
3 Penguatan dan Monitoring Dalam rangka membangun budaya antikorupsi di sektor kesehatan,
Impelementasi Mata Kementerian Kesehatan dan KPK melaksanakan program Pendidikan
Kuliah Pendidikan Budaya dan Budaya Anti Korupsi (PBAK) di 38 Politeknik Kesehatan (Poltekkes)
Anti Korupsi (PBAK) di Kemenkes. PBAK bertujuan mendidik para calon tenaga kesehatan yang
Lingkungan Poltekkes profesional, berkualitas, dan berintegritas. Terlebih, pada saat mahasiswa
Kemenkes masuk ke dunia kerja, nilai antikorupsi akan terinternalisasi ke dalam diri
mahasiswa.

Pada 2014, Kemenkes dan KPK telah membuat modul mata kuliah PBAK serta
melatih para calon dosen pengampu mata kuliah PBAK. Pada tahun 2015,
seluruh Poltekkes Kemenkes diharapkan telah mengimplementasikan mata
kuliah PBAK sebanyak 2 SKS. Penguatan yang dilakukan meliputi workshop
Dosen dan Mahasiswa. Dalam rangka hal tersebut, KPK memberikan
penguatan di 3 Poltekkes Kemenkes yang diharapkan menjadi role model
implementasi PBAK di Poltekkes Kemenkes:
1. Pendampingan dan Workshop PBAK Poltekkes Bengkulu (12-14 Agustus
2015)
2. Pendampingan dan Workshop PBAK Poltekkes Malang (27-30
September 2015)
3. Pendampingan dan Workshop PBAK Poltekkes Kupang (25-27
November 2015)
4 Pengembangan Media KPK terus berupaya untuk meningkatkan daya dukung terhadap
Pembelajaran Antikorupsi implementasi Pendidikan Antikorupsi. Tahun 2015, dilakukan beberapa
pengembangan pada media pembelajaran yang sudah ada sebelumnya,
seperti modul/panduan, buku, aplikasi digital, permainan/games dan
sebagainya, sebagai salah satu tools yang akan digunakan sebagai
pendukung terhadap efisiensi dan efektivitas pencapaian tujuan Pendidikan
Antikorupsi serta mempromosikan pesan-pesan dan nilai-nilai antikorupsi
secara lebih masif.

Adapun pengembangan media Pembelajaran Antikorupsi yang dilaksanakan


pada 2015 adalah:
1. Pengembangan Media Pembelajaran antikorupsi untuk TK-SD (Album
Lagu Anak Aku Anak Jujur dan Serial Cerita Anak Si Kumbi Anak
Jujur).
2. Pembuatan Film Boneka Anak Si Kumbi Anak Jujur
3. Penulisan Buku Inovasi Pembelajaran Antikorupsi (Ide Beraksi),
yang bisa dimanfaatkan para guru sebagai referensi model insersi
pembelajaran antikorupsi pada berbagai pelajaran.
4. Uji Coba Boards Games Antikorupsi dalam rangka Pembangunan
Integritas di Bandung, 28 Oktober - 1 November 2015.
5. Penyusunan Infografis Pendidikan Antikorupsi terkait hasil Koordinasi
dan Supervisi Pencegahan Korupsi sektor Pendidikan.
6. Pengembangan Media Pembelajaran Film Sahabat Pemberani untuk
pelajar tingkat SD:
Pengembangan Produk Senam Sahabat Pemberani
Produksi Video Klip Animasi Theme Song Sahabat Pemberani,
Produksi Aplikasi Games Sahabat Pemberani (boardgames
digital),
Pembuatan Comicstrip Sahabat Pemberani,
Uji coba implementasi Board games Sahabat Pemberani.
Laporan
Tahunan 2015

202
NO. PROGRAM URAIAN
5 Tunas Integritas Mahasiswa Program Tunas Integritas Mahasiswa bertujuan memberikan bekal
pengetahuan, sikap dan perilaku anti korupsi bagi mahasiswa, baik pada saat
kuliah maupun setelah memasuki dunia kerja. Selama 2015, kegiatan yang
dilaksanakan adalah:
1. Workshop Pendidikan Antikorupsi Mahasiswa Jurusan PPKn Universi-
tas Ahmad Dahlan Yogyakarta, 4-8 Mei 2015.
2. ToT Tunas Integritas Mahasiswa di Poltekkes Bengkulu, 12-15 Agustus
2015.
3. ToT Tunas Integritas Mahasiswa di Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, 1 -4 September 2015
6 Teacher Supercamp: Guru Mengangkat tema Guru Menulis Antikorupsi, bagian penting dalam
Menulis Antikorupsi kegiatan ini adalah melibatkan para tenaga pendidik dari tingkat SMP dan
SMA dari seluruh Indonesia yang memiliki minat, bakat, atau pengalaman
dalam menulis bahan bacaan remaja serta memiliki semangat dan komitmen
dalam pendidikan antikorupsi. Selain bertujuan untuk meningkatkan
kapasitas guru dalam penyusunan materi pendidikan antikorupsi, kegiatan
ini juga untuk memperkaya konten/literatur pendidikan antikorupsi yang
bisa dimanfaatkan dalam upaya penerapan nilai-nilai antikorupsi dengan
segmentasi remaja.

Pada kegiatan Teacher Supercamp 2015: Guru Menulis yang dilaksanakan


pada 2-6 November 2015 di Lembang, Jawa Barat, ini dilaksanakan berbagai
agenda, di antaranya workshop pendidikan antikorupsi, workshop penulisan
cerita, team building, dan kegiatan pendukung lainnya dengan narasumber
yang ahli di bidangnya, seperti Ahmad Fuadi (penulis novel Negeri 5
Menara), Pidi Baiq (Penulis novel remaja Dilan), Zulfikri Anas (praktisi
pendidikan dan kurikulum) dan didampingi secara intensif oleh para mentor
yaitu Gol A Gong (sastrawan dan penulis), Iman Soleh (dramawan), dan Beng
Rahadian (komikus dan pengajar IKJ).

Dari kegiatan ini dihasilkan naskah atau manuskrip siap cetak terkait bahan
bacaan untuk pembelajaran/pendidikan antikorupsi untuk kalangan remaja.
Selain itu, para peserta mampu secara mandiri membuat bahan bacaan
berkualitas bertemakan edukasi antikorupsi, dan dihasilkannya berbagai
model pembelajaran antikorupsi yang efektif dan menyenangkan yang akan
digunakan dalam implementasi pendidikan antikorupsi, terutama untuk
kalangan remaja.
7 Festival Pendidikan Kegiatan ini dilaksanakan pada rangkaian Festival Antikorupsi 2015 yang
Antikorupsi diselenggarakan di Sasana Budaya Ganesha Bandung, pada Desember 2015.
Adapun bentuk kegiatan yang dilaksanakan berupa:
Lomba Senam Sahabat Pemberani
Lomba Pendongeng Cilik
Panggung Anak Jujur
Launching Film Anak Si Kumbi Anak Jujur
Playday Boardgames Antikorupsi
Deklarasi Guru Berintegritas Kota Bandung (Kerja Sama Disdik Kota
Bandung)
Penyerahan Sekolah Berintegritas Kota Bandung (Kerja Sama Disdik
Kota Bandung)
LAMPIRAN

203
NO. PROGRAM URAIAN
8 Zona Sahabat Pemberani di Selain melakukan upaya-upaya penindakan korupsi dan perbaikan sistem,
Taman Pintar Yogyakarta KPK juga terus melaikukan upaya menumbuhkan nilai-nilai antikorupsi
sejak dini, salah satunya melalui pendekatan edukasi dengan membangun
wahana Zona Sahabat Pemberani Taman Pintar Yogyakarta. Peluncuran
dilaksnakan pada Senin, 4 April 2015, oleh pimpinan KPK dengan disaksikan
oleh pimpinan Wali Kota dan DPRD Kota Yogyakarta, rektor, guru, dan pelajar.

Zona yang merupakan pengembangan dari film animasi Sahabat Pemberani


yang diproduksi KPK pada 2013 ini menempati area seluas 10 x 10 meter,
yang berisi materi pendidikan antikorupsi melalui media kinnect games
(petualangan dan senam antikorupsi), dinding bergambar berupa materi
kekayaan Indonesia, ciri-ciri negara bebas dari korupsi, nilai-nilai antikorupsi,
dan kinerja KPK; poster tokoh-tokoh bangsa berintegritas agar anak-anak
dapat mengetahui dan meneladaninya, photo booth Sahabat Pemberani,
dan media informasi lainnya yang berisi iklan layanan masyarakat dan film
animasi antikorupsi.

COMMUNITY DEVELOPMENT DAN KAMPANYE ANTIKORUPSI


NO. PROGRAM URAIAN
1 Penyusunan Strategi Strategi Komunikasi dirumuskan dengan bantuan pakar-pakar komunikasi
Komunikasi KPK dan praktisi periklanan untuk mendapatkan konsep dan panduan cara yang
efektif dan efisien untuk mengkomunikasikan produk-produk kampanye,
sosialisasi, dan pendidikan KPK kepada khalayak sasaran yang dituju.

Penyusunan Strategi Komunikasi ini melalui beberapa tahap, yaitu FGD pakar,
survei pemetaan dan indentifikasi target, serta perumusan strategi. Rangkaian
kegiatan penyusunan strategi komunikasi ini berlangsung pada Juni-Oktober
2015 di Jakarta.
2 Community Engagement & Pada 2015, KPK melakukan konsep baru dalam pencegahan korupsi, yaitu
Public Participation for Anti- merangkul kolaborasi komunitas-komunitas yang mandiri dan aktif dalam
corruption kegiatan sosial untuk menyebarluaskan nilai-nilai integritas ke seluruh
segmen masyarakat melalui kegiatan yang berkelanjutan dan menumbuhkan
kepemilikan gerakan antikorupsi di masyarakat. Pelibatan komunitas ini dapat
lebih mengokohkan gerakan antikorupsi dan dapat menumbuhkan inisiatif
dan partisipasi masyarakat untuk terlibat aktif dalam gerakan antikorupsi
dalam berbagai bentuk.

KPK membuat pilot project di empat kota yang menjadi fokus KPK dalam
kegiatan Community Engagement & Public Participation di 2015 ini, yaitu:
Yogyakarta (April-September 2015), Bandung (April-September 2015),
Denpasar (Juni-September 2015), dan Kupang (Mei-November 2015). Lebih
dari 40 komunitas yang terlibat dalam kegiatan di empat kota tersebut, dan
masing masing saling berkolaborasi antar-komunitas dengan mengadakan
kegiatan yang bertujuan menyebarluaskan nilai-nilai integritas atau
menggugah perubahan sosial, seperti kegiatan Seni Indonesia Berkabung di
Yogya atau Gerakan Difabel Antikorupsi di Bandung.

Dari kegiatan di empat kota ini, KPK mencoba mengevaluasi dan menemukan
metode yang tepat untuk merumuskan konsep Community Engagement
& Public Participation yang akan dikembangkan lebih masif di tahun-tahun
selanjutnya dengan melibatkan lebih banyak komunitas.
Laporan
Tahunan 2015

204

NO. PROGRAM URAIAN


3 Anti-corruption Film Festival Kegiatan yang merupakan agenda tahunan sejak 2013 ini bertujuan untuk
(ACFFest) 2015 mengajak masyarakat berpartisipasi menyuarakan antikorupsi melalui film
sebagai media komunikasinya. Film dipandang sebagai media yang efektif
untuk menyampaikan pesan-pesan dan nilai-nilai antikorupsi karena film
merupakan bagian dari budaya populer.

Pada 2015, kegiatan ACFFest dibagi dalam beberapa kegiatan, yaitu kompetisi
ide cerita melalui pitching forum, pemutaran filmm dan workshop. Sehingga,
selain menonton film dan membuat film sendiri, para peserta juga diberi
pengetahuan tentang cara teknis sebuah produksi film dengan mengadirkan
para film maker sebagai narasumber workshop di setiap kota yang menjadi
tujuan. Selain itu, diadakan pula kompetisi film antikorupsi yang bisa diikuti
oleh masyarakat umum, dengan kategori: film fiksi pendek, film animasi
pendek, PSA, film dokumenter, dan citizen journalism.

Pusat kegiatan ACFFest 2015 diselenggarakan di 12 kota, yaitu: Banda


Aceh (Maret 2015), Solo (Maret 2015), Cirebon (Mei 2015), Pekanbaru (Mei
2015), Jember (Mei 2015), Pontianak (Juni 2015), Purbalingga (Juni 2015),
Denpasar (Agustus 2015), Sumbawa (Agustus 2015), Kendari (Agustus
2015, Lhokseumawe (Agustus 2015) dan Jakarta (Agustus 2015). Adapun
penganugrahan pemenang kompetisi film dilakukan di Bandung bersamaan
dengan acara Festival Antikorupsi 2015, pada 10 Desember 2015.
4 Anti-corruption Youth Camp Konsep kegiatan Youth Camp 2015 yang dilaksanakan pada 18-29 Oktober
2015 2015 di Yogyakarta ini adalah menginspirasi, mengajak saling berkolaborasi,
dan memprovokasi para champion-champion muda dari seluruh Indonesia
untuk aktif menyebarkan virus-virus antikorupsi di lingkungan sekitar mereka.

Pada tahap awal, KPK menyeleksi 30 anak muda dari seluruh Indonesia,
mulai dari Aceh sampai Papua, yang berusia antara 18-25 tahun dan memiliki
passion terhadap gerakan antikorupsi yang dipilih berdasarkan keterlibatan
aktif mereka dalam komunitas dan kegiatan yang mendorong perubahan
sosial.

Kegiatan Youth Camp 2015 terdiri atas tiga bagian, yaitu penyemaian, berakar,
dan tumbuh. Pada tahap penyemaian, para peserta mendapat pengetahuan
tentang gerakan sosial dan strateginya melalui workshop. Sementara tahap
berakar adalah kegiatan dimana para peserta tinggal dan berinteraksi di empat
desa di sekitar Yogyakarta selama tiga hari untuk menyerap informasi terkait
problem sosial lokal dan mencari solusinya. Sedangkan pada tahap tumbuh,
para peserta saling berbagi konsep perubahan sosial dan merencanakan
kolaborasi selanjutnya.

Hasil dari Youth Camp 2015 adalah para peserta membentuk Angkatan
Perubahan yang bercita-cita membebaskan anak muda Indonesia dari
belenggu korupsi dengan cara terlibat aktif di komunitas dan saling bekerja
sama.
LAMPIRAN

205
NO. PROGRAM URAIAN
5 Pembangunan Budaya Pembangunan budaya antikorupsi berbasis keluarga merupakan program
Antikorupsi Berbasis pencegahan yang ditargetkan untuk anak-anak Indonesia usia 4-9 tahun dalam
Keluarga rangka membentuk generasi Indonesia yang berintegritas. KPK melakukan
pendekatan dan intervensi kepada keluarga (orang tua), masyarakat, komunitas,
para pendidik serta media untuk menyampaikan nilai-nilai antikorupsi kepada
anak-anak target sasaran, sehingga nilai-nilai antikorupsi dapat dijadikan
pedoman hidup serta dapat memengaruhi pembentukan karakter integritas
pada diri anak.

Dengan menjadikan Kelurahan Prenggan, Kecamatan Kotagede, Yogyakarta


sebagai pilot project, kegiatan ini dilaksanakan sejak Januari 2014 s.d Desember
2015 dan masih akan berlanjut di tahun 2016. Adapun rangkaian kegiatan
yang dilakukan oleh KPK antara lain:
1. Baseline study mengenai internalisasi nilai-nilai antikorupsi dalam kel-
uarga.
2. Sosialisasi program pencegahan korupsi berbasis keluarga kepada jaja-
ran pemerintah terkait dan masyarakat umum.
3. Rekrutmen dan seleksi relawan.
4. Pembangunan kapasitas relawan melalui kegiatan Sekolah Relawan.
5. Pendampingan kepada komunitas relawan yang terdiri atas ibu rumah
tangga (orang tua), guru PAUD, dan mahasiswa.
6. Aksi bersama relawan kepada target keluarga sasaran melalui kegia-
tan sosialisasi, kampanye, dan edukasi tentang fungsi keluarga dalam
pencegahan korupsi dan penanaman nilai-nilai antikorupsi dalam kel-
uarga.
6 Festival Antikorupsi 2015 Kegiatan ini diselenggarakan bukan hanya seremonial belaka, namun juga
merupakan kegiatan kolaborasi antara KPK dan masyarakat dan menjadi
simbolisasi semangat dan inisiatif antikorupsi tumbuh dan datang dari
masyarakat, menjadi sebuah festival, menjadi pesta rakyat antikorupsi.

Pada 2015, Festival Antikorupsi diselenggarakan di Bandung yang menjadi


salah satu kota pilot project pada program Community Engagement & Public
Participation KPK. Pelibatan komunitas-komunitas di Bandung sendiri sudah
dimulai sejak April 2015. Berbagai kegiatan yang diinisasi oleh komunitas dalam
rangkaian kegiatan Festival Antikorupsi antara lain: Kain Perca Antikorupsi,
Hackaton Merdeka, Wayang Golek Antikorupsi, konser dan workshop musik,
Festival Antikorupsi di Kampung Dago Pojok, Gerakan Difabel Antikorupsi,
dan sebagainya.

Selain menggandeng komunitas, kegiatan Festival Antikorupsi 2015 juga


melibatkan kementerian, lembaga negara, pemerintah daerah, NGO, CSO,
lembaga pendidikan, dan media. Berbagai kegiatan dikemas yang acara
yang berlangsung di Sasana Budaya Ganesha, 10-11 Desember 2015, ini,
di antaranya pameran Integrity Expo, workshop, seminar, lelang barang
gratifikasi, awarding, dan sebagainya.
Laporan
Tahunan 2015

206
SOSIALISASI ANTIKORUPSI
NO. PROGRAM URAIAN
1 Pencegahan Korupsi National Upaya pemberantasan korupsi tidak dapat hanya dilakukan melalui upaya-
Interest (Pendidikan & upaya penindakan pelaku, tetapi juga upaya-upaya pencegahan melalui
Kesehatan) perbaikan sistem serta pembangunan perilaku dan budaya antikorupsi. Salah
satu fokus KPK di bidang pencegahan korupsi adalah sektor pendidikan dan
kesehatan. Dua sektor ini dipilih karena 30% dana APBN/APBD dialokasi
untuk sektor pendidikan (20%) dan kesehatan (10%) serta dampaknya
langsung dirasakan masyarakat.
Pada 2014, KPK melakukan kajian dan penelitian mengenai dana pendidikan
dan dana kesehatan. Berdasarkan hasil kajian tersebut, ditemukan berbagai
permasalahan yang berpotensi menghambat tercapainya tujuan dari
pengalokasian dana pendidikan dan dana kesehatan untuk mewujudkan
layanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau.
Berdasarkan hal tersebut, KPK menyelenggarakan Program Pencegahan
Korupsi Terintegrasi di Sektor Pendidikan dan Kesehatan dengan melibatkan
berbagai pemangku kepentingan sesuai dengan peran dan kapasitasnya
masing-masing melalui tahapan koordinasi teknis, FGD, workshop, deklarasi
& sosialisasi, dan monev di 7 Kota/ Kabupaten yang ditunjuk sebagai piloting.
Kota/kabupaten tersebut adalah Kota Bandung (26 Maret 2015-11 Desember
2015), Kota Kupang (9 Maret 2015-11 Desember 2015), Kota Cimahi (6 April
2015-26 Agustus 2015), Kota Yogyakarta (6 April 2015-28 Mei 2015), Kota
Malang (9 April 2015-11 Desember 2015), Kota Bengkulu (9 April 2015-17
September 2015), dan Kabupaten Gunung Kidul (7 April 2015-28 Mei 2015).
2 Penyelarasan Program Kegiatan Pemetaan Penyelarasan Program Pembangunan Integritas
Pembangunan Integritas dilakukan dalam bentuk Paparan implementasi Zona Integritas (ZI) dan
pengumpulan dokumen pendukung.

Selama 2015 kegiatan ini dilaksanakan di Kementerian Keuangan (7


Agustus 2015), Kementerian Kelautan dan Perikanan (10 Agustus 2015),
Kementerian PAN-RB (11 Agustus 2015), Kementerian Dalam Negeri (11
Agustus 2015), Kementerian Perindustrian (11 Agustus 2015), Kementerian
Agama (12 Agustus 2015), Kementerian Kesehatan (13 Agustus 2015),
Kementerian Pendidikan & Kebudayaan (13 Agustus 2015), Kemenkumham
(18 Agustus 2015), Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga
Kerja Indonesia (12 Oktober 2015), Kementerian Pemberdayaan Perempuan
& Perlindungan Anak (13 Oktober 2015), Badan Meteorologi, Klimatologi dan
Geofisika (15 Oktober 2015), Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional (15 Oktober 2015), Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah (16 Oktober 2015), Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi
Keuangan (16 Oktober 2015), dan Badan Pusat Statistik (21 Oktober 2015)
LAMPIRAN

207
NO. PROGRAM URAIAN
3 Program Pendidikan Kader Diskursus korupsi dan strategi-strategi antikorupsi telah mengidentifikasi
Parpol Berintegritas parpol sebagai aktor kunci yang menyalahgunakan kekuasaannya dalam
sistem politik untuk menerima suap, menempatkan anggota-anggotanya
pada posisi strategis di sektor publik dan BUMN, merekayasa institusi
politik dan ekonomi untuk kepentingan-kepentingan kelompoknya, atau
mengendalikan sumber daya-sumber daya publik ke tangan pimpinan atau
anggota parpol.

Selain itu, minimnya kapasitas dan pengalaman kader parpol yang berhasil
menduduki jabatan politik juga berefek ketika kader parpol tersebut masuk
ke dalam parlemen sehingga mereka mengalami kesulitan dalam bekerja.
Hal ini berimbas pada citra parpol yang asumsinya kemudian parpol menjadi
kurang baik.

Untuk menangani hal tersebut, pada 2015 KPK merancang Program


Pendidikan Kader Parpol Berintegritas (Politik Berintegritas) untuk
menyiapkan kader parpol yang berintegritas dalam rangka penguatan sistem
politik di Indonesia. Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk pemetaan, FGD,
dan workshop sayap muda parpol:
1. Pemetaan Sayap Muda Parpol
1. Garda Bangsa (PKB), 20 Agustus 2015
2. PP Tidar (Gerindra), 27 Agustus 2015
3. Komunitas Banteng Muda (PDIP), 27 Agustus 2015
4. Angkatan Muda Kabah (PPP), 27 Agustus 2015
2. FGD
FGD dilaksanakan untuk mencetak kader partai politik yang
berintegritas dalam rangka penguatan sistem politik berintegritas.
Kegiatan yang dilaksanakan di kantor KPK pada 2 September 2015
dengan menghadirkan narasumber Abdullah Hehamahua (Mencetak
Integritas, Menaikkan Elektabilitas) dan Prof. Ikrar Nusa Bhakti
(Regenerasi Kader Muda Partai Politik), ini diikuti oleh 11 organisasi
muda sayap partai politik, yaitu: Angkatan Muda Kabah (PPP), Gerakan
Pemuda Kabah (PPP) , Komunitas Banteng Muda (PDIP) , PP Tidar
(Gerindra), Garda Bangsa (PKB), Garda Pemuda Nasdem (Nasdem), Liga
Mahasiswa Nasdem (Nasdem) , Gerakan Muda Nurani Rakyat (Hanura),
Gema Keadilan (PKS), Barisan Muda PAN (PAN), dan Angkatan Muda
Pembaharuan Indonesia (Golkar)

3. Workshop Sayap Muda Parpol Berintegritas


Kegiatan yang berlangsung di kantor KPK pada 12 November 2015
ini merupakan lanjutan dari FGD yang diikuti oleh 13 organisasi muda
sayap partai politik. Dalam kegiatan ini dihadirkan narasumber Wakil
Ketua KPK, Bapak Adnan Pandu Pradja, paparan Gratifikasi secara
umum oleh Fungsional Gratifikasi, dan paparan Renungan terhadap
persoalan korupsi, kerakyatan & pemimpin berintegritas dalam rangka
mewujudkan partai politik berintegritas oleh tim Litbang KPK. Adapun
peserta dari workshop ini adalah Kader Muda Demokrat, Barisan Muda
Demokrat, Angkatan Muda Demokrat, Komunitas Banteng Muda,
GP Nasdem, Gema Keadilan, AMPI, Angkatan Muda Kabah, Gerakan
Pemuda Kabah, Garda Bangsa, BM PAN, Gemura, dan Pemuda Hanura.
Laporan
Tahunan 2015

208
NO. PROGRAM URAIAN
4 Program Pilkada Berintegritas Untuk memenuhi harapan terpilihnya Kepala Daerah yang akan membawa
perubahan positif bagi penyelenggaraan Pemerintah Daerah yang akan
bermuara pada kesejahteraan rakyat, dibutuhkan rangkaian proses dan
tahapan Pilkada yang berintegritas. Untuk mencapai hal tersebut, terdapat
3 elemen kunci yang perlu disentuh, yaitu para calon kepala daerah,
penyelenggara dan tentunya masyarakat pemilih yang merupakan subjek
utama pemegang mandat.

Untuk memastikan hal tersebut, KPK mengemas sebuah rangkaian kegiatan


yang bertajuk Program Pilkada Berintegritas 2015. Rangkaian kegiatan ini
bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh faktor terkait Pilkada (calon,
penyelenggara dan masyarakat) akan mampu menjunjung tinggi nilai-nilai
Integritas yang akan bermuara pada terwujudnya rangkaian Pilkada yang
berintegritas yang mampu mewujudkan pemerintahan daerah baru yang
jujur, amanah, dan mampu membawa kemakmuran bagi segenap rakyat
Indonesia.

Setelah diluncurkan pada 31 Agustus 2015 di KPK, Program Pilkada


Berintegritas dilaksanakan di 17 daerah yang menyelenggarakan pilkada
2015. Adapun kegiatan dilaksanakan dalam bentuk pemetaan Pilkada
Berintegritas, pembekalan calon Kepala Daerah & Deklarasi LHKPN, dan
sosialisasi masyarakat, dengan rangkaian kegiatan sebagai berikut:
1. Provinsi Bali (27 Mei 2015- 30 Oktober 2015).
2. Provinsi Jambi (5 Mei 2015- 20 November 2015).
3. Provinsi Kalimantan Utara (17 Mei 2015-6 November 2015).
4. Provinsi Kalimantan Selatan (18 Mei 2015-13 November 2015).
5. Provinsi Bengkulu (26 Mei 2015-30 Oktober 2015).
6. Provinsi Jawa Timur (28 Mei 2015-13 November 2015).
7. Provinsi Kalimantan Tengah (25 Mei 2015-20 November 2015).
8. Provinsi Sumatera Barat (2 Juni 2015-30 Oktober 2015).
9. Provinsi Kepulauan Riau (2 Juni 2015-6 November 2015).
10. Provinsi Sulawesi Utara (9 Juni 2015-13 November 2015).
11. Provinsi Sulawesi Tengah (17 Juni 2015-13 November 2015).
12. Provinsi Banten (15 September -25 November 2015)
13. Provinsi Kalimantan Barat (15 September-25 November 2015)
14. Provinsi Sumatera Selatan (6 Oktober-25 November 2015)
15. Provinsi Sulawesi Selatan (6 Oktober-3 Desember 2015)
16. Provinsi Papua (19 Oktober 2015-20 November 2015)
17. Provinsi Riau (1-4 Desember 2015)
5 Sosialisasi dan Bedah Buku Buku yang dibedah adalah buku-buku bernafaskan antikorupsi hasil terbitan
Antikorupsi KPK, di antaranya Saujana Diantara Pilihan, Semua Bisa Beraksi, Orange
Juice: Belajar Integritas pada Tokoh Bangsa dan Pantang Korupsi Sampai
Mati. Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan pada bulan Januari-Februari
2015, dilangsungkan di 28 kota di Indonesia, yaitu Kota Banda Aceh, Medan,
Kupang, Manokwari, Gorontalo, Kendari, Depok, Yogyakarta, Cilacap,
Purbalingga, Purwokerto, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Bandung, Ternate,
Kupang, Samarinda, Balikpapan, Manado, Bogor, Surabaya, Riau, Bengkulu,
Serang, Manado, Pontianak, dan Kendari.

Tujuan kegiatan ini adalah untuk sosialisasi buku sekaligus uji coba kepada
masyarakat untuk mengetahui pendapat dan saran yang dijadikan sebagai
perbaikan buku. Selain itu, juga untuk mengukur pemahaman dan kesadaran
masyarakat akan nilai-nilai antikorupsi.
LAMPIRAN

209
ANTI-CORRUPTION LEARNING CENTER (ACLC)
NO. PROGRAM URAIAN
1 Pengembangan Modul Pembelajaran Pada 2015, ACLC mengolah hasil-hasil kajian tentang korupsi
Antikorupsi yang dilakukan oleh KPK sebagai dasar pengembangan modul,
bahan, metode ajar pengembangan kapasitas pencegahan korupsi
berdasarkan kebutuhan prioritas mitigasi resiko terjadinya korupsi,
seperti pengenalan cara identifikasi serta pencegahan terjadinya
kecurangan (fraud) pada sektor pelayanan kesehatan, pengelolaan
dana desa dan sektor pelayanan publik.

Selain itu, ACLC juga mengembangkan modul pembelajaran


antikorupsi berupa buku sebagai berikut:
1. Pengantar Kelembagaan Antikorupsi
2. Kapita Selekta dan Beban Biaya Sosial Korupsi
3. Pengantar Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara
4. Pengantar Gratifikasi
5. Pengaduan Masyarakat terindikasi Tindak Pidana Korupsi
2 Mobile Education Unit (Bus ACLC) Menyadari bahwa pembelajaran antikorupsi perlu dilakukan dengan
cara-cara yang inovatif, KPK mengembangkan mobile education unit
antikorupsi berupa Bus ACLC. Investasi pembangunan Bis ACLC ini
dilengkapi dengan 11 unit komputer, 1 laptop untuk Fasilitator ACLC,
giant screen 4x6m, sound system, tenda hydrolic dan dapat online
Portal Anti-Corruption Clearing House (ACCH). Dengan perlengkapan
yang memadai, pembelajaran edukasi antikorupsi dalam berbagai
bentuk kegiatan dapat pula dilakukan di luar bis dengan jumlah
peserta yang lebih banyak, dapat lebih dari 500 peserta.

Materi yang dapat dipelajari di mobile class room ACLC antara


lain; E-learning Gratifikasi, Interactive games; Pemburu Koruptor,
Tugas Rizal, Niat Baik, Tangkap, Sahabat Pemberani, BM Kids.
Lagu Antikorupsi; Kita Bangun Negeri (Kahitna), Serukan Keadilan
(Kikan), Koruptor (Slank), Jujur Itu Hebat (OST. Sahabat Pemberani),
Persahabatan (Hanifa), Video Iklan Layanan Masyarakat KPK, Komik
KPK, Semua Bisa Beraksi dan Film; K vs K, Sebelum Pagi Terulang
Kembali, Sahabat Pemberani, Kompilasi ACF Fest 2013 dan 2014.

Adapun jumlah trainees ACLC tahun 2015 adalah 2.046, sementara


jumlah pengunjung mobile class room ACLC adalah 5.628 orang.
Peserta yang dianggap sebagai trainees adalah peserta yang
telah mengikuti kegiatan pengembangan kapasitas dalam bentuk
Pelatihan, Dialog/Workshop dengan minimum durasi 4 x 120 menit
jam pelajaran.

Kegiatan dari mobile class room unit selama 2015 adalah:


1. Mobile Class Room Bus ACLC Goes to School
Pelatihan Pendidikan antikorupsi ke sekolah-sekolah di Provinsi
Yogyakarta, yaitu SMAN 1, SMAN 11, SMKN 2 Pengasih,
SMAN 1 Pengasih, SMAN Wates, dan SMAN 2 Wonosari, yang
dilakukan pada Mei 2015.
1. Bus ACLC Reaches to Public
Peningkatan kesadaran, pemahaman masyarakat
terhadap antikorupsi melalui pendidikan antikorupsi yang
dilakukan di mobile class room ACLC di Taman Pintar
Jogyakarta, Januari-November 2015.
Peningkatan kesadaran, pemahaman masyarakat terhadap
antikorupsi melalui pendidikan antikorupsi pada Festival
of Nations Konferensi Asia Afrika di Bandung, Jawa Barat,
24-26 April 2015.
Laporan
Tahunan 2015

210
NO. PROGRAM URAIAN
3 Sosialisasi, Pelatihan, dan Edukasi ACLC mengadopsi Taxonomy Bloom sebagai alat ukur kegiatan
Antikorupsi kepada Masyarakat pembelajaran, yakni; remembering, understanding, applying,
Umum, Komunitas, dan Mahasiswa analyzing, evaluating dan creating. Kegiatan dikemas berbagai
bentuk sesuai kebutuhan dan target tujuan. Secara umum, prosentase
capaian pengukuran kegiatan pembelajaran ACLC di tahun 2015
adalah; remembering 10%, understanding 12%, applying 12%,
analyzing 12%, evaluating 44% dan tahap creating 10%.
Pelatihan Pencegahan Korupsi kepada Para Dai dan Juru Dakwah
di Pengurus Daerah Muhammadiyah Kab. Bantul pada Maret
2015 di Gedung Dakwah PD Muhammadiyah Bantul, Yogyakarta.
Pendidikan antikorupsi di Dinas Pendidikan Kab. Kulon Progo,
Mei 2015.
Pendidikan antikorupsi dan Dinas Pendidikan Kab. Bantul
bersama Komunitas Institute For Integrity Yogyakarta, Juni 2015
Pelatihan Antikorupsi dan Etika Profesi kepada Para Sarjana
Teknik dan Calon Sarjana Teknik yang tergabung dalam
Persatuan Insinyur Indonesia (PII) pada Juni 2015 di Bandung.
Pelatihan pengembangan kapasitas dan manajemen integritas
melalui pembelajaran integritas dan antikorupsi untuk Komunitas
Gerakan Difabel Antikorupsi (GRADASI) pada Desember 2015 di
Bandung.
Pendidikan integritas dan antikorupsi dalam kegiatan Ramadhan
di kampus Universitas Islam Indonesia, Universitas Gadjah Mada,
Universitas Muhammadiyah Yogjakarta, Juni 2015
4 Pembelajaran ACLC di Kementerian, Bekerja sama dengan mitra strategis dalam pelayanan publik, seperti
Lembaga, dan Pemerintah Daerah Ombudsman RI, BPKP, dan Pemerintah Daerah, KPK melakukan
kegiatan berbagai workshop dan pelatihan pencegahan korupsi di
sektor pelayanan publik, di antaranya:
Workshop dan Pelatihan Pencegahan Korupsi pada Pelayanan
Publik di Dinas Perizinan Kab. Bantul Yogyakarta.
Pembelajaran antikorupsi dan integritas kepada para auditor
di lingkungan kerja Inspektorat Kab. Sleman, Yogyakarta, Juli
2015.
Kerja sama dengan Ombudsman Sumatera Selatan: Workshop
dan Pelatihan Pencegahan Korupsi bagi para Penyelenggara
Pelayanan Publik (PDAM, Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil, Dinas Pendidikan, Dinas Perizinan) wilayah Sumatera Se-
latan pada September 2015 di Palembang.
Pelatihan Pencegahan Korupsi di Sektor Pelayanan Publik
bekerjasama dengan Dirjen Admindukcapil Kementerian Dalam
Negeri, Oktober 2015.
5 Pelatihan Pencegahan Korupsi Pada 2015 ACLC bersama mitra-mitra strategis seperti Kementerian
dan Fraud Control Plan di Sektor Kesehatan, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangungan
Kesehatan (BPKP) wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur, Jawa Barat dan Daerah
Istimewa Yogyakarta, Pusat Kebijakan Manajemen Kesehatan (PKMK
Universitas Gadjah Mada) telah melakukan serangkaian Dialog multi-
stakeholder tentang terkait alasan sektor kesehatan menjadi salah
satu prioritas pencegahan korupsi dan tata cara memitigasi resiko
terjadinya fraud-korupsi secara aplikatif dan sistematis.

Adapun kegiatan yang dilaksanakan adalah pelatihan bagi para


dokter, paramedik, penyelenggara/pengelola Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama/Lanjut (FKTP/L) dan Dinas Kesehatan tentang
Pencegahan Fraud dalam penyelenggaraan Jaminan Kesehatan
Nasional, di Kota Bandung (Mei 2015), Kota Kupang (Mei 2015), dan
Kota Yogyakarta (Agustus 2015).
LAMPIRAN

211
NO. PROGRAM URAIAN
6 Workshop Tindak Lanjut Workshop ini merupakan tindak lanjut dari pembelajaran pencegahan
Pencegahan Korupsi dan Fraud pada fraud pada pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (di puskesmas
penyelenggaraan Jaminan Kesehatan dan rumah sakit), untuk melihat sejauh mana rencana aksi yang
Nasional (JKN) sudah dilakukan dan sekaligus melakukan pendampingan terhadap
kegiatan yang sudah dan akan dilakukan. Pada 2015, kegiatan ini
dilaksanakan pada November 2015 di Kota Bandung, Kota Kupang,
dan Kota Yogyakarta.
7 TOT Antikorupsi Pelatihan Trainer Antikorupsi untuk Mahasiswa Institute For
Integrity Yogyakarta, Juli 2015.
TOT Integritas dan Antikorupsi kepada para Widyaiswara di
Perpustakaan Nasional, Juni 2015.
8 Penyelenggaraan pembelajaran Pada rangkaian kegiatan Festival Antikorupsi 2015 di Bandung, Jawa
ACLC pada Festival Antikorupsi Barat, ACLC menyelenggarakan Expose Good Practice Do Good and
Talk about It tentang praktik baik pencegahan fraud dan korupsi di
sektor kesehatan. Salah satunya adalah dialog & workshop tindak
lanjut tentang Praktik Baik Pencegahan Korupsi dan Kecurangan
(Fraud) di Sektor Pelayanan Kesehatan; dengan menghadirkan para
direktur dari Rumah Sakit Al Islam Bandung, Rumah Sakit Umum
Daerah Yogyakarta, Puskesmas Mantrijeron Yogyakarta, Puskesmas
Bakunase Kupang, Puskesmas Pasir Panjang Kupang, Puskesmas
Kopo Bandung, dan Puskesmas Garuda Bandung.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kementerian Kesehatan, para dokter,


paramedis rumah sakit dan puskesmas dari berbagai daerah, seperti
DKI Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Kupang, Tangerang, dan publik
yang hadir pada Festival Antikorupsi 2015.
Laporan
Tahunan 2015

212
PENGUATAN YURIDIS

No. KEGIATAN URAIAN


1 Efektivitas peraturan dan Penyelesaian Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Nomor 63 Tahun
produk hukum lainnya 2005, RPP Nomor 29 Tahun 2006, RPP Nomor 71 Tahun 2001.
dalam rangka pemenuhan
komponen Reformasi dan
Birokrasi
2 Bantuan hukum KPK telah memberikan bantuan hukum berupa pendampingan hukum ketika
pemeriksaan di kepolisian kepada 2 (dua) Pimpinan dan 2 (dua) orang Pegawai
karena dilaporkan telah melakukan tindak pidana serta berkoordinasi dengan
Kepolisian terkait pegawai KPK lain yang dipanggil sebagai saksi.
3 Program advokasi Program advokasi pembaharuan hukum telah dijalankan dimulai dengan
pembaharuan hukum mengadakan kegiatan berupa dikusi terbatas dengan para pakar (akademisi,
aparat penegak hukum dan instansi terkait) tentang Justice Collaborator dan
Praperadilan Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 21/PUU-XII/2014
bertempat di Kota Bandung, Kota Mataram dan Kota Malang, dimana dalam
kegiatan tersebut KPK memperoleh informasi yang akan dipergunakan
dalam menyusun kajian tersebut.
4 Pemenuhan Pendapat Hukum Inisiatif strategis yang telah dilakukan berjumlah sekitar 23 (dua puluh tiga)
Pendapat Hukum selama 2015.
5 Pemenuhan partisipasi dalam Memenuhi undangan pembahasan peraturan yang terkait dengan eksistensi
penyusunan legislasi di K/L KPK, antara lain Rancangan peraturan tentang transfer of sentenced person
(Pemindahan Narapidana), peraturan tentang Ekstradisi, peraturan tentang
Perampasan Aset, dan peraturan tentang perubahan KUHP dan KUHAP.
6 Penyelesaian peraturan Melakukan pembahasan dengan unit kerja terkait secara intens yaitu antara
internal yang mendukung lain peraturan KPK tentang LHKPN, penyusunan revisi PP No. 63 Tahun 2005;
pelaksanaan tupoksi unit kerja Surat Edaran tentang petunjuk teknis penyampaian LHKPN dan Pemberian
tanda terima dalam proses pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota,
Peraturan KPK tentang Pakaian Kerja di Lingkungan KPK, Penetapan SOP
Direktorat PI, Penetapan SOP Direktorat PP LHKPN dan Penetapan SOP
Direktorat Gratifikasi.
7. Pemenuhan penanganan Pada 2015, dalam bidang litigasi, KPK menghadapi perkara sebagai berikut:
sengketa informasi publik/ 1. 25 Perkara Praperadilan
gugatan/TUN/ Keberatan/ 2. 4 Perkara Peninjauan Kembali (PK)
praperadilan/arbitrase untuk 3. 5 Perkara Judicial Review
keperluan lembaga 4. 2 Permohonan Keberatan
5. 8 Gugatan Perdata
8. Pelaksanaan perlindungan Dalam pelaksanaan perlindungan saksi dalam rangka mendukung
saksi/pelapor/JC pengungkapan perkara tindak pidana korupsi, pada tahun 2015, Biro Hukum
melakukan perlindungan terhadap 13 (tiga belas) orang saksi, dengan
perincian:
1. 4 orang saksi yang dilindungi dengan diterbitkan SK tahun 2015.
2. 9 orang saksi yang dilindungi take over tahun sebelumnya ( 2011 2014)

Dari 9 orang saksi yang take over tahun sebelumnya, ada 4 orang saksi yang
dihentikan perlindungannya di sekitar bulan Juni dan September tahun 2015,
sehingga anggaran perlindungan saksi TA 2015 masih terserap.
LAMPIRAN

213

PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN JARINGAN KERJASAMA

KERJA SAMA STRATEGIS NASIONAL


NO NAMA KEGIATAN TANGGAL LOKASI
1 Coaching Clinic bersama jaringan CSO dalam rangkaian 6-8 Januari 2015 Jakarta
kegiatan Gerakan Nasional Penyelamatan Sumber Daya Alam
2 Berperan sebagai Keynote Speech dalam kegiatan seminar 21-22 Januari 2015 Riau
Partisipasi Publik dalam Penggunaan Lahan
3 Pertemuan dengan tim sebagai Kick off Meeting Harmonisasi 22 Januari 2015 Jakarta
Perundang-undangan terkait Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup
4 Kegiatan verifikasi B-24 terkait Sumber Daya Alam dan 26-27 Januari 2015 Jakarta
Lingkungan Hidup
5 Kegiatan pengembangan dan pembinaan jaringan wilayah 22-24 Februari 2015 Semarang
Semarang
6 Sosialisasi PerBer No 79 Thaun 2014; PB.3/ Menhut-II/2014; 17/ 24-26 Februari 2015 Pekanbaru
PRT/M/2014; 8/SKB/X/2014 tanggal 17 Oktober 2014
7 Kegiatan FGD Eksaminasi PN Tipikor Gorontalo di Pukat UMK 1-4 Maret 2015 Kendari
8 Implementasi kegiatan Gerakan Nasional Penyelamatan Sumber 17 Maret 2015 Jakarta
Daya Alam Sektor Kelautan
9 Implementasi kegiatan Gerakan Nasional Penyelamatan Sumber 17 Maret 2015 Jakarta
Daya Alam Sektor Kehutanan dan Perkebunan
10 Penandatanganan MoU Gerakan Nasional Penyelamatan Sum- 19 Maret 2015 Jakarta
ber Daya Alam (GN SDA) bersama 27 Kementerian/Lembaga
11 Implementasi pembinaan dan pengembangan jaringan Gerakan 22-26 Maret 2015 Medan
Nasional Sumber Daya Alam
12 Implementasi pembinaan dan pengembangan jaringan Gerakan 30 Maret 1 April 2015 Jakarta
Nasional Sumber Daya Alam
13 Kegiatan diskusi terbatas Perampasan Aset Tindak Pidana 15 April 2015 Jakarta
Korupsi
14 Koordinasi dan implementasi kegiatan Gerakan Nasional Sum- 15-17 April 2015 Riau
ber Daya Alam melalui lokakarya media, temu CSO dan BEM SI
15 Implementasi pembinaan dan pengembangan jaringan Gerakan 20-22 April 2015 Jakarta
Nasional Sumber Daya Alam
16 Narasumber pada kegiatan pencanangan pembangunan Zona 30 April 2015 Bogor
Intergritas Menuju Wilayah Bebas Dari Korupsi (ZI-WBK) pada
lingkungan Pemerintah Kota Bogor
17 Kegiatan bersama Korsupgah 3-8 Mei 2015 Maluku Utara
18 Implementasi pembinaan dan pengembangan jaringan Gerakan 11-14 Mei 2015 Ambon
Nasional Sumber Daya Alam
19 Penandatanganan MoU KPK-DPD RI 17 Mei 2015 Jakarta
20 Implementasi pembinaan dan pengembangan jaringan Gerakan 18-20 Mei 2015 Semarang
Nasional Sumber Daya Alam
21 Workshop Judges Dialogue on Anti Money Laundering and 19-21 Mei 2015 Medan
Criminal Asset Confiscation
22 Kegiatan Eksaminasi Rekam Sidang 20-22 Mei 2015 Kendari
23 Implementasi pembinaan dan pengembangan jaringan Gerakan 3-5 Juni 2015 Kupang
Nasional Sumber Daya Alam
24 Implementasi pembinaan dan pengembangan jaringan Gerakan 8-10 Juni 2015 Gorontalo
Nasional Sumber Daya Alam
Laporan
Tahunan 2015

214
NO NAMA KEGIATAN TANGGAL LOKASI
25 FGD mengenai Standar Internasional dalam 28 Juli 2015 Jakarta
Pertanggungjawaban Korporasi
26 Implementasi pembinaan dan pengembangan jaringan Gerakan 2-5 Agustus 2015 Bali
Nasional Sumber Daya Alam
27 Kegiatan pencegahan korupsi melalui program kepatuhan 4 Agustus 2015 Jakarta
sektor swasta: Perspektif internasional dan Indonesia
28 Kegiatan penguatan jaringan sebagai peserta kegiatan 17 tahun 4 Agustus 2015 Jakarta
ICW
29 Kegiatan penguatan jaringan dengan menjadi narasumber 5 Agustus 2015 Jakarta
kegiatan Sekolah Anti Korupsi ICW
30 Menjadi narasumber diskusi informasi dengan KY mengenai 3 Agustus 2015 Jakarta
strategi dengan tim krisis KPK-KY
31 Diskusi dengan PN Surabaya, kegiatan Judicial Integrity sebagai 10-12 Agustus 2015 Surabaya
Pilot Project, menjadi narasumber refleksi 5 tahun PN Tipikor,
menjadi narasumber transparansi penggunaan dana desa dan
bansos, diskusi dengan UnMuh dan Unesa terkait kegiatan
bersama KPK
32 Menghadiri FGD Kepatuhan Publik 20 Agustus 2015 Jakarta
32 Menghadiri FGD eksaminasi rekam sidang (milestone ke-5) di 24-25 Agustus 2015 Malang
Pusat Kajian Anti Korupsi Universitas Brawijaya
34 Implementasi pembinaan dan pengembangan jaringan Gerakan 24-26 Agustus 2015 Makassar
Nasional Sumber Daya Alam
35 Penguatan jaringan melalui Workshop Analisis PPATK-KPK 2 September 2015 Jakarta
36 Implementasi pembinaan dan pengembangan jaringan Gerakan 3-5 September 2015 Bali
Nasional Sumber Daya Alam
37 Implementasi pembinaan dan pengembangan jaringan Gerakan 7-9 September 2015 Pontianak
Nasional Sumber Daya Alam
38 Penguatan dan pembinaan jaringan dalam pelaksanaan 8-10 September 2015 Bogor
kegiatan PPNS Bogor
39 Workshop Judges Dialogue on Anti Money Laundering and 15-17 September 2015 Bali
Criminal Asset Confiscation
40 Implementasi kerja sama KPK dengan KY, kegiatan 20-23 September 2015 Surabaya
peningkatan kapasitas (capacity building) Jejaring Pemantau
Peradilan
41 Penguatan dan pembinaan jaringan dalam pelaksanaan 1-2 Oktober 2015 Bogor
kegiatan pembinaan jaringan PJT
42 Menghadiri undangan Bappenas terkait peluncuran Strategi 6 Oktober 2015 Jakarta
Nasional Reformasi Regulasi 2015-2025
43 Menghadiri undangan dari Bappenas dan OECD terkait Open 7 Oktober 2015 Jakarta
Government di Bappenas
44 Implementasi kerja sama KPK dengan KY, Penyusunan rencana 15-18 Oktober 2015 Mataram
Aksi Bersama Pemantauan Peradilan, kegiatan peningkatan
kapasitas (capacity building) Jejaring Pemantau Peradilan
45 Pelaksanaan kegiatan evaluasi perekaman persidangan Tipikor 19-21 Oktober 2015 Medan
2015
46 Pengembangan jaringan LBH Padang 8-9 Oktober 2015 Padang
47 Narasumber dalam kegiatan bersama PMK Jember 25-27 Oktober 2015 Jember
48 Narasumber kegiatan KPK-KY Judicial Review 16-17 Oktober 2015 Mataram
LAMPIRAN

215

NO NAMA KEGIATAN TANGGAL LOKASI


49 Penandatanganan MoU KPK-Universitas Jember dan 26 Oktober 2015 Jember
Pendampingan Pimpinan sebagai narasumber kuliah umum di
Universitas Jember
50 Workshop Judges Dialogue on Anti-Money Laundering and 3-5 November 2015 Manado
Criminal Asset Confiscation
51 Capacity Building Jejaring Pemantau Peradilan, sebagai imple- 5-8 November 2015 Palembang
mentasi kerjasama KPK dengan KY
52 Peserta Bimbingan Teknis Pengelolaan Interoperabilitas Sistem 10-12 November 2015 Bogor
Elektronik Pemerintah oleh Kemenkominfo, Bogor.
53 Menghadiri diskusi bersama penghubung KY dalam rangka 12 November 2015 Bogor
implementasi kerjasama KPK dan KY
54 Menjadi narasumber kegiatan Weekend Integritas dengan tema 13-14 November 2015 Yogyakarta
Problem Pemberantasan Korupsi dan Peran Orang Muda, di
Yogyakarta
55 Capacity Building Jejaring Pemantauan Pengadilan Semarang, 18-21 November 2015 Semarang
bersama KY, PN, LBH, Kampus, Jejaring KY dan Media; dan
menjadi narasumber dalam sekolah integritas yang merupakan
program kerjasama dari BEM FH Universitas Diponogoro dan
Institute for Integrity (IFI)
56 Workshop Monitoring dan Evaluasi Hasil Jejaring Pemantauan 20-23 November 2015 Malang
Pengadilan, Malang dan Surabaya, kerja sama KPK-KY
57 Melaksanakan kegiatan pembinaan jaringan kerja dengan 21 November 2015 Jakarta
Alumni Sekolah Tinggi Kedinasan Keuangan
58 Menerima Kunjungan Mahasiswa Unrika ke KPK. 25 November 2015 Jakarta
59 Workshop Monitoring dan Evaluasi Hasil Jejaring Pemantauan 25-27 November 2015 Mataram
Pengadilan Nusa, Mataram, Nusa Tenggara Barat
60 Menerima kunjungan LMND dan 12 Desa 2-3 Desember 2015 Jakarta
61 Pelaksanaan kegiatan Konferensi Nasional Pemberantasan 3 Desember 2015 Jakarta
Korupsi (KNPK) 2015
62 Menjadi pembicara pada Program Kerja Temu Tokoh dengan 4 Desember 2015 Bandung
tema BASA BASI (Bangkit Bersama Berantas Korupsi)
63 Menghadiri kegiatan workshop Monev sebagai tindak lanjut 6-7 Desember 2015 Palembang
dari capacity building jejaring pemantau peradilan KPK-KY
penghubung Palembang
64 Koordinasi dengan PN Tipikor terkait ruang rekam siding 7 Desember 2015 Jakarta
65 Peserta conference call AIPJ dengan KPK dan Kedubes 8 Desember 2015 Jakarta
66 Menghadiri awarding night Hackathon Merdeka 3.0 10-11 Desember 2015 Bandung
67 Pidato budaya pada kegiatan penutupan Project Seni Berkabung 16-17 Desember 2015 Yogyakarta
Universitas Sanata Dharma, pertemuan dengan jaringan GERAK
yogyakarta, dan penguatan jaringan dengan Universitas Gajah
Mada
68 Menjadi narasumber dalam kegiatan Bincang Isola dalam 18 Desember 2015 Bandung
rangka pencerahan informasi sekaligus edukasi mengenai
pentingnya persoalan pendidikan yang diadakan oleh unit Pers
Mahasiswa Universitas Pendidikan Nasional
69 Menjadi narasumber dalam diskusi Masa Baru Penanganan 19 Desember 2015 Bandung
Korupsi yang diselenggarakan oleh Bandung Strategic
Leadership Forum
70 Menjadi narasumber dalam diskusi publik PLTU Kanci Memicu 22-23 Desember 2015 Cirebon
Aksi Korupsi
Laporan
Tahunan 2015

216
KERJA SAMA STRATEGIS INTERNASIONAL
NO NAMA KEGIATAN TANGGAL LOKASI
1 Study visit Laotion & Cambodian CSOs to Indonesia 15 Januari 2015 Jakarta
2 Peserta pertemuan G20 Anti-Corruption Working Group (ACWG)
Meeting Pertama dan peserta pertemuan 5th G20 ACWG - OECD 2-8 Maret 2015 Istanbul
High Level Conference
3 Pertemuan dengan Green Peace 5 Maret 2015 Jakarta
4 Narasumber pada kunjungan mahasiswa dan dosen Universitas
15 April 2015 Jakarta
Laiden
5 Peserta dan narasumber 11th SEA-PAC Secretariat Meeting 27-30 April 2015 Malaysia
6 Penyelenggara dan pembicara kegiatan Perkumpulan Negara
10 Juni 2015 Jakarta
Selatan-Selatan dalam bidang antikorupsi (KSST)
7 Peserta AC Works Training bidang Kehutanan 16-17 Juni 2015 Bogor
8 Narasumber kegiatan Blueprint ACWG G 20 12-14 Agustus
Bandung
2015
9 Peserta pada Sharing Knowledge Fraud And Public Corruption
26 Agustus 2015 Bangkok
Investigation Course ILEA Bangkok
10 Peserta 6th Meeting of the Open-ended Intergovernmental 29 Agustus-1
Wina
Working Group on the prevention Corruption September 2015
11 Peserta 9th Meeting of the Open-ended Intergovernmental 1-6 September
Wina
Working Group on Asset Recovery 2015
12 Pembicara pada konferensi GOPAC 6-8 Oktober 2015 Yogyakarta
13 Menghadiri pertemuan : ahli Denial of Entry, G20 Anti
12-19 Oktober
Corruption Working Group, FATF - G20 Expert meeting on Paris
2015
corruption
14 Peserta Sidang Umum 84th Interpol General Assembly,
1-7 November
bersama NCB Interpol Polri, KPK, BIN, BNPT, Kemenhut-LH, Rwanda
2015
Bakamla
15 Menghadiri 6th Conference of the States Parties to UNCAC CosP, 2-6 November
Saint Pettersburg
St Pettersburg 2015
16 Study visit ACRC Korea tentang partisipasi publik dalam upaya
7-14 November
pencegahan dan pemberantasan korupsi serta sinergi dalam Seoul
2015
penanganan partisipasi publik, Korea.
17 Penyelenggara dan pembicara UNAFEI 9th Regional Seminar on 24-26 November
Jakarta
Good Governance for Southeast Asian Countries 2015
18 Narasumber pada Konferensi Asia Afrika 2015 Bidang Good 25-29 November
Tunisia
Governance, Tunisia. 2015
19 Menerima kunjungan Delegasi Pakistan 1 Desember 2015 Jakarta
20 Peserta dan narasumber 11th SEA-PAC Annual Meeting 1-3 Desember
Brunai Darussalam
2015
21 Menerima kunjungan mahasiswa Charles Darwin University dan
2 Desember 2015 Jakarta
Universitas Indonesia
22 Meneirma kunjungan delegasi Nagoya, Thailand, dan Pukat
2 Desember 2015 Jakarta
UGM
23 Narasumber seminar internasional FH dan Pukat UGM 3 Desember 2015 Yogyakarta
24 Penyelenggara dan narasumber CCC Meeting dengan ACRC dan 3-4 Desember
Jakarta
MPM 2015
25 Courtesy Meeting dengan Regional Coordinator UNODC Asia
4 Desember 2015 Jakarta
Pacific dan UNODC Indonesia Country Director
26 Menghadiri International Anti Corruption Academy (IACA) 4th 9-11 Desember
Wina
Assembly of Parties 2015
LAMPIRAN

217
PENGADAAN BARANG DAN JASA

REALISASI PENGADAAN BARANG DAN JASA 2015


JUMLAH
DEPUTI NILAI HPS (Rp) NILAI KONTRAK (Rp) PENGHEMATAN %
PAKET
SEKJEN 140 160,867,240,418.00 142,157,235,669.00 18,694,826,749.00 11.62%
INDA 126 137,409,563,856.00 117,701,712,199.00 19,839,874,794.00 14.44%
PENCEGAHAN 90 19,715,307,538.00 17,785,531,254.00 1,929,776,284.00 9.79%
PIPM 12 672,687,500.00 645,321,000.00 27,366,500.00 4.07%
PENINDAKAN 24 7,864,565,218.00 7,350,393,296.00 514,171,922.00 6.54%
Total 392 326,529,364,530.00 285,640,193,418.00 41,006,016,249.00 12.56%
Laporan
Tahunan 2015

218

PENGAWASAN INTERNAL

KEGIATAN PENGAWASAN INTERNAL KPK 2015


NO. KEGIATAN URAIAN
1 Koordinasi Selama 2015, telah ditindaklanjuti empat laporan pengaduan masyarakat terkait
dengan Penegak oknum yang mengaku pegawai KPK dan menyalahgunakan nama KPK di daerah
Hukum terkait Banten, Kuningan, Indramayu, dan Kutai Kartanegara. KPK telah menindaklanju-
Penyalahgunaan Nama ti laporan pengaduan masyarakat tersebut dengan melakukan koordinasi bersama
Lembaga KPK aparat penegak hukum setempat.
2 Integritas Sebagai upaya untuk menjaga organisasi dan pegawai KPK tetap berintegritas
Kelembagaan KPK maka diperlukan kegiatan penegakan etika sebagai wujud prinsip zero tollerance
terhadap pelanggaran etika. Kegiatan penegakan etika dilakukan melalui rangkaian
pemeriksaan terhadap dugaan pelanggaran terhadap kode etik dan kedisiplinan
yang dilakukan oleh pegawai KPK. Diharapkan dengan kegiatan penegakan etika
ini dapat menimbulkan efek jera dan meneguhkan komitmen bahwa KPK tidak
mengakomodasi pelanggaran terhadap kode etik dan kedisiplinan pegawai yang
telah disepakati oleh organisasi.

KPK berkomitmen untuk menindaklanjuti setiap laporan pengaduan terkait pegawai


yang melakukan pelanggaran kode etik. Seluruh pengaduan yang terkait dengan
kode etik dan perilaku yang diterima sudah ditindaklanjuti dengan melakukan
penelaahan hingga pemeriksaan.

Nilai integritas organisasi KPK juga tercermin dalam komitmen KPK menerapkan
reformasi birokrasi yang telah menjadi agenda nasional. Pada tahun 2015, KPK
telah melakukan perbaikan dalam rangka pemenuhan area Penguatan Pengawasan
sebagai tindak lanjut terhadap hasil Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi (PMPRB) dengan mengembangkan Manajemen Risiko Terpadu dan Audit
Berbasis Risiko.
3 Audit dan Reviu Pada 2015, KPK terus berupaya melakukan peningkatan akuntabilitas kinerja dan
keuangan melalui kegiatan audit dan reviu. Hal ini dapat dilihat hasil audit keuangan
BPK terhadap KPK mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Pada tahun
2015 telah dilakukan penilaian/evaluasi LAKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah) KPK oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara
& Reformasi Birokrasi (KemenPAN & RB), hasil penilaian dari KemenPAN & RB
KPK memperoleh penilaian 80.89 termasuk dalam kategori nilai A, nilai tersebut
meningkat dibandingkan nilai 2014 sebesar 80.46 atau kategori A.

Adapun kegiatan audit dan reviu yang telah dilakukan oleh Direktorat Pengawasan
Internal adalah sebagai berikut:

1. Kegiatan reviu LAKIP KPK & Penetapan Target Kinerja


2. Kegiatan reviu sistem akuntabilitas kinerja KPK
3. Kegiatan reviu evaluasi kinerja atas manajemen piutang PNBP serta manajemen
barang bukti, barang sitaan, dan barang rampasan tahun 2005-2014
4. Kegiatan asesmen Penerapan Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI)
KPK
5. Kegiatan reviu laporan keuangan semester 1 dan 2
6. Kegiatan reviu RKA Tahun Anggaran 2016
7. Kegiatan reviu RK BMN Tahun Anggaran 2016
LAMPIRAN

219
NO. KEGIATAN URAIAN
4 Kegiatan Eksaminasi KPK pada tahun 2015 telah melakukan kegiatan eksaminasi perkara TPK yang
Perkara TPK. ditangani oleh KPK atas 3 perkara yaitu:

1. Perkara Tindak Pidana Korupsi (tahap penuntutan) atas nama terpidana H.


Syarifuddin SH, MH.

2. Perkara Tindak Pidana Korupsi dan Tindak Pidana Pencucian Uang atas nama
terpidana Irjen. Pol. Drs. Djoko Susilo, S.H., M.Si

3. Perkara Tindak Pidana Korupsi Suap kepada Penyelenggara Negara atas nama
terdakwa Patrice Rio Capella (anggota DPR RI)
5 Pengembangan Sistem KPK terus melakukan penyempurnaan aplikasi Sistem Informasi Manajemen
Pengawasan Internal Penerimaan Pelaporan Internal KPK (SIMPATIK) yang merupakan sistem pengaduan
KPK. internal yang dikelola oleh KPK.

Adapun alamat pengaduan internal KPK (SIMPATIK) adalah: https://simpatik.kpk.


go.id dan email: simpatik@kpk.go.id. Partisipasi masyarakat luas turut dilibatkan
dalam sistem pengaduan internal ini dalam rangka menguatkan fungsi pengawasan
oleh masyarakat. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat memperkuat
pengendalian internal KPK dan memperkuat integritas lembaga KPK.

Selain modul pengaduan internal, juga dikembangkan penambahan modul konsultasi


bagi pegawai KPK. Tujuan dari penambahan modul konsultasi agar setiap pegawai
KPK dengan mudah melakukan konsultasi terkait operasional tugas sehari-hari.
6 Manajemen Risiko Dalam rangka penguatan integritas organisasi dan perbaikan area penguatan
pengawasan pada komponen reformasi birokrasi, KPK berinisiasi mengembangkan
manajemen risiko.

Adapun roadmap pengembangan manajemen risiko yang telah ditetapkan dalam


pengembangan Manajemen Risiko di KPK ditunjukkan pada berikut:

TUJUAN MRT KPK


2018

04 EMBEDDED MRT

2017

03 FORMAL MRT

2016

02 MRT INFRASTRUCTURE

2015

01 COMMITMENT & AWARENESS


MRT INFRASTRUCTURE &
ROAD MAP
MANAJEMEN RISIKO TERPADU
(MRT)
Laporan
Tahunan 2015

220
NO. KEGIATAN URAIAN
Kegiatan yang telah dilakukan oleh Komite Pelaksana Manajemen Risiko di KPK
pada tahun 2015 fase Commitment and Awareness MRT Infrastructure.

INFOGRAFIS
CAPAIAN MANAJEMEN RISIKO TERPADU (MRT)
MATURITY
MRT
KOMITMEN RISK AWARNESS LEVEL 3
Memperoleh Komitmen STRUKTURAL KPK CHAMPIONS KONSULTASI Peningkatan maturity level
dari Pimpinan/Sekjen/ Peningkatan kesadaran & Pembentukan MRT Konsultasi dalam rangka dari Level 2 (2014) menjadi
Deputi terkait MRT Pemahaman Struktural dan Kasatgas Champions penyusunan Risk Profile Level 3 (2015)
terkait MRT unit kerja KPK

01 03 05 07 09
02 04 06 08
RISK CONTROL RISK PROFILE
SELF ASSESSMENT Tertelusurinya profil muka
KOMITE PENGARAH & Penyusunan penggunaan RISK AWARNESS unit kerja KPK
Risk Concept Self Assesment
PELAKSANA (RCSA)
MRT CHAMPIONS
Pembentukan Komisi Pengarah Pembentukan pemahaman dan
dan Komisi Pelaksana MRT kesadaran MRT Champion

Adapun penjelasan capaian masing-masing sesuai infografis adalah sebagai berikut:


a. Komitmen.
Program MRT KPK telah mendapatkan komitmen dari Pimpinan/Sekjen/Deputi.
b. Komite Pengarah dan Komite Pelaksana MRT;
Telah terbentuk Komite Pengarah dan Komite Pelaksana Manajemen Risiko
Terpadu berdasarkan Keputusan Pimpinan KPK NOMOR: KEP-218/01/03/2015.
c. Risk Awareness Struktural KPK;
Peningkatan kesadaran dan pemahaman Komite Pengarah telah dilakukan
berupa Forum Group Discussion (FGD) dan Sharing Knowledge.
d. Risk Control Self Assessment (RCSA)
Komite pelaksana MRT telah menyusun RCSA sebagai panduan dalam
penyusunan Risk Profile di KPK.
e. MRT Champions
Pembentukan MRT Champions berdasarkan Surat Keputusan Sekretaris
Jenderal Nomor Kep-555/50/06/2015. MRT Champions terdiri dari 31 (tiga
puluh satu) pegawai KPK dari masing-masing unit kerja yang ditunjuk oleh
Komite Pelaksana MRT atas rekomendasi Direktur/Kepala Biro/Kepala Bagian/
Kepala Unit masing-masing.
f. Risk Awareness MRT Champions
Pembentukan pemahaman/pengetahuan MRT Champions telah dilaksanakan
berupa workshop manajemen risiko dengan melibatkan seluruh MRT Champions
dan sebagian Komite Pelaksana.
LAMPIRAN

221
NO. KEGIATAN URAIAN
g. Konsultasi dan Pendampingan

Direktorat PI telah melakukan pendampingan dan konsultasi dalam proses


identifikasi risiko terhadap 31 (tiga puluh satu) unit kerja kerja KPK.
h. Profil Risiko KPK

Hasil dari proses pendampingan identifikasi risiko pada poin 7 diatas telah
menghasilkan 1233 risiko dalam register risiko yang merupakan gabungan
risiko dari 31 (tiga puluh satu) unit kerja di KPK.

i. Pengukuran Tingkat Kematangan (Maturity Level) Level 3

Terdapat peningkatan yang signifikan atas tingkat kematangan (maturity level)


manajemen risiko KPK dari tahun sebelumnya (2014) pada level 1 menjadi level
3 (2015).
7 Konsultasi Dalam upaya memberikan nilai tambah bagi organisasi, KPK menjalankan fungsi
konsultasi. Konsultasi dilakukan terhadap pegawai KPK maupun unit kerja yang
membutuhkan saran dan rekomendasi. Pada tahun 2015, konsultasi dilakukan se-
cara melekat dengan kegiatan yang dilaksanakan seperti audit dan reviu.
8 Survei Efektivitas Kegiatan ini merupakan Quality Assurance And Improvement Program (QAIP) bagi
Pengawasan Internal Direktorat Pengawasan Internal (PI). Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendapat
feedback dari direktorat/biro lain terkait pelayanan Direktorat PI berupa kegiatan
pengawasan internal dan rekomendasi yang diberikan Direktorat Pengawas Internal
kepada unit kerja lain dalam upaya membantu meningkatkan efisiensi dan efektivi-
tas business process.

Survei efektivitas pengawasan internal dilakukan dengan menyebarkan kuesioner


respon unit kerja kepada auditee (unit kerja yang diaudit) setelah selesai kegiatan
audit/reviu. Dari kuesioner yang telah disampaikan kepada auditee diperoleh hasil
nilai indeks efektivitas pengawasan internal Direktorat Pengawasan Internal sebesar
3.65 dari nilai maksimal 5.
Laporan
Tahunan 2015

222
DUKUNGAN TEKNOLOGI INFORMASI

NO. KEGIATAN URAIAN


1 Pengembangan Pengembangan Teknologi Informasi, meliputi:
Teknologi Informasi
Pembangunan infrastruktur Teknologi dan Informasi di Gedung baru KPK

Peningkatan fitur media komunikasi melalui fasilitas chatting, video call,


dan conference call yang dapat dibuka melalui web dan mobile phone

Penambahan kapasitas bandwidth, backbone jaringan TI gedung KPK,


Gedung Tipikor, dan Gedung Kementrian BUMN.
2 Pengembangan Pengembangan Sistem Informasi, meliputi:
Sistem Informasi
Implementasi Aplikasi Statistical Package for Social Science (SPSS) untuk
memenuhi kebutuhan Direktorat LitBang dalam melakukan analisis
statistik.

Implementasi sistem penterjemah otomatis, untuk mendukung kegiatan


perekaman persidangan dan pemeriksaan penyelidikan.

Implementasi aplikasi analisis data untuk mendukung tugas pokok dan


fungsi (tupoksi) KPK.

Implementasi aplikasi Data Security, untuk mengamankan data yang


dimiliki oleh KPK.

Pengembangan aplikasi Business Intelligence, sebagai salah satu tools


untuk melakukan analisis data dan informasi.

Pengembangan aplikasi Database Partner (Dit. PJKAKI), pengembangan


web KPK-Survey Online (Biro Humas), pengembangan aplikasi LHKPN
(Dit. PP LHKPN), pengembangan aplikasi Gratifikasi (Dit. Gratifikasi) dan
pengembangan aplikasi Bussines Intelligent.
3 Lain-lain Implementasi Sistem Antrean untuk memenuhi kebutuhan pelayanan
pengaduan maupun pelaporan yang diberikan oleh Biro Humas, Direktorat
DUMAS, Direktorat Gratifikasi dan Direktorat PP LHKPN.

Penyusunan Enterprise Architecture yang bertujuan untuk memberikan


gambaran bagaimana Teknologi Informasi mendukung Tugas Pokok
dan Fungsi KPK. EA terbagi ke dalam 5 area, yaitu; Bisnis, Data, Aplikasi,
Teknologi dan Arsitektur yang terintegrasi, termasuk di dalamnya IT Blue
Print 2016-2019.

Penyusunan Laporan Analisa Profile Anggota DPR dan Laporan Efektifitas


Penyajian LHKPN pada website KPK.

Pemeliharaan perangkat sistem dan teknologi informasi yang dimiliki oleh


KPK.

Pemeliharaan aplikasi yang sudah berjalan yaitu: aplikasi DUMAS, aplikasi


HRIS (Human Resources Information System), Aplikasi DMS (Database
Management System), dan aplikasi Mail.
LAMPIRAN

223
PENGADUAN MASYARAKAT
REKAPITULASI PENGADUAN MASYARAKAT 2015
BULAN
URAIAN JUMLAH
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEPT OKT NOV DES
Laporan
787 457 473 437 445 421 358 470 503 438 477 428 5.694
Terima
Laporan
Selesai 787 457 473 437 445 421 358 470 503 438 477 428 5.694
Verifikasi
Laporan
124 61 84 60 56 66 46 59 74 62 78 54 824
Selesai Telaah
Laporan File 663 396 389 377 389 355 312 410 427 375 395 364 4.852

INDIKASI TPK NON TPK (HASIL VERIFIKASI)


BULAN
URAIAN JUMLAH
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEPT OKT NOV DES

Indikasi Non TPK 400 229 241 225 258 212 195 240 240 211 217 219 2.887

Indikasi TPK 387 228 232 212 187 209 163 230 263 227 260 209 2.807

PENGADUAN MASYARAKAT BERDASARKAN WILAYAH


TAHUN
PROVINSI JUMLAH
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEPT OKT NOV DES

BALI 11 5 6 6 6 8 4 4 6 7 5 1 69

BANTEN 16 7 17 3 13 6 6 12 11 9 9 16 125

BENGKULU 5 3 - 3 6 7 1 5 6 9 4 6 55
D.I. YOGYAKARTA 15 4 8 8 12 3 4 5 5 7 8 7 86
DKI JAKARTA 98 54 66 60 69 74 42 60 79 49 72 67 790
GORONTALO 3 - 2 2 3 3 2 1 1 1 1 2 21
JAMBI 13 9 12 12 16 13 8 3 5 16 11 10 128
JAWA BARAT 73 39 36 46 36 31 26 38 52 18 40 29 464
JAWA TENGAH 34 23 13 17 13 30 17 30 29 21 25 17 269
JAWA TIMUR 84 44 47 32 31 33 30 47 43 47 47 47 532
KALIMANTAN
8 5 5 5 1 6 4 1 3 7 3 3 51
BARAT
KALIMANTAN
12 8 7 16 7 8 5 12 4 7 10 4 100
SELATAN
KALIMANTAN
8 7 10 13 15 8 12 6 5 9 5 5 103
TENGAH
KALIMANTAN
19 19 19 18 15 13 10 14 10 18 15 7 177
TIMUR
KALIMANTAN
- 1 - 3 6 1 1 3 3 1 2 1 22
UTARA
KEPULAUAN
5 5 3 6 7 8 1 9 4 1 5 4 58
BANGKA BELITUNG
KEPULAUAN RIAU 4 5 5 9 1 2 3 3 10 5 6 6 59
LAMPUNG 27 10 8 6 7 8 5 7 9 9 13 8 117
Laporan
Tahunan 2015

224
TAHUN
PROVINSI JUMLAH
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEPT OKT NOV DES
LUAR NEGERI 1 3 1 1 - - - - - - - - 6
MALUKU 9 2 6 1 4 2 6 2 8 2 4 6 52
MALUKU UTARA 1 3 1 1 - 1 3 2 2 4 1 1 20
NANGGROE ACEH
24 16 13 6 10 4 8 10 8 8 8 5 120
DARUSALAM
NUSA TENGGARA
10 9 6 10 8 3 4 6 10 3 4 5 78
BARAT
NUSA TENGGARA
9 9 8 12 7 4 5 8 12 12 7 10 103
TIMUR
PAPUA 11 3 5 5 5 10 5 12 3 1 3 4 67
PAPUA BARAT 4 2 3 3 2 4 4 3 5 - - 2 32
RIAU 21 12 5 11 18 10 14 15 20 12 15 14 167
SULAWESI BARAT 2 - 1 1 - - - 2 - 1 2 - 9
SULAWESI
27 12 9 9 10 12 17 12 16 12 7 10 153
SELATAN
SULAWESI TENGAH 8 1 10 4 3 4 4 4 3 3 1 4 49
SULAWESI
9 5 2 2 3 3 4 4 5 9 7 8 61
TENGGARA
SULAWESI UTARA 8 6 4 7 7 6 4 4 9 1 2 6 64
SUMATERA BARAT 9 4 8 6 7 4 7 7 7 10 7 8 84
SUMATERA
41 34 30 25 14 13 27 34 31 48 38 22 357
SELATAN
SUMATERA UTARA 69 43 43 31 34 31 27 51 50 37 46 43 505
TIDAK SPESIFIK 89 45 54 37 49 48 38 34 29 34 44 40 541
TOTAL 787 457 473 437 445 421 358 470 503 438 477 428 5.694

PENGADUAN KORUPSI BERDASARKAN BIDANG


TAHUN
NO BIDANG SUB BIDANG
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEPT OKT NOV DES
Kelembagaan
1 Negara/ BPK 1 - - - - - 2 - - - - -
Pemerintah
DPR - - - 1 - 2 1 1 1 3 3 2
Ilmu
- - - - - 1 - - - - 2 -
Pengetahuan
Kejaksaan 11 5 1 6 6 4 1 5 7 2 6 2
Kepegawaian
4 - 4 2 6 3 - 2 2 - 2 -
Negara
Kepolisian 15 8 4 4 5 5 4 4 4 2 3 4
MA 1 - - - - 1 1 1 3 - 2 2
Pertanahan
41 20 32 31 28 21 11 17 21 24 30 27
Nasional
Sandi Negara - - - - - - - - - 1 - -
Standardisasi
- - - - - 1 - - - - 1 -
Nasional
TNI 1 - - - - - - 1 1 - 1 -
Tenaga Nuklir - - - - - 1 - - - - - -
LAMPIRAN

225
TAHUN
NO BIDANG SUB BIDANG
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEPT OKT NOV DES
Total Bidang Kelembagaan Negara/
74 33 41 44 45 39 20 31 39 32 50 37
Pemerintah
Kesejahteraan
2 Agama 5 4 1 3 2 2 2 - 5 6 - 5
Rakyat
Kebudayaan dan
6 3 2 1 2 1 2 2 1 - 1 1
Pariwisata
Kehutanan 15 11 17 9 12 10 8 6 5 6 5 3
Kelautan dan
3 1 1 1 2 2 - - 3 1 2 -
Perikanan
Kesehatan 10 8 6 4 4 2 1 3 5 1 5 1
Komunikasi dan
6 1 1 1 - - - - 1 - 1 2
Informatika
Lingkungan
1 2 4 - 1 3 2 1 1 2 - 1
Hidup
Pekerjaan
20 17 16 17 10 10 8 10 14 25 15 12
Umum
Pembangunan
Daerah 4 4 1 3 1 - 6 1 9 - 1 4
Tertinggal
Pemuda dan
- 1 2 2 - 3 - 4 - - 2 3
Olahraga
Pendayagunaan
- - - - - - 1 - - - - -
Aparatur Negara
Pendidikan
28 9 11 14 10 13 15 10 22 13 15 7
Nasional
Perencanaan
Pembangunan 1 1 1 1 - - - - - - - -
Nasional
Perhubungan 6 2 5 1 3 5 2 1 - - 5 5
Pertanian 20 7 1 6 7 3 7 1 4 5 5 4
Perumahan
3 5 3 2 2 1 1 3 2 1 - 1
Rakyat
Riset dan
- - 1 - - - 1 2 - - - 1
Teknologi
Sosial 178 150 148 128 121 116 131 159 130 108 125 111
Tenaga Kerja 16 16 8 4 11 5 1 11 2 11 6 4
Total Bidang Kesejahteraan Rakyat 322 242 229 197 188 176 188 214 204 179 188 165
Badan Usaha
3 Perekonomian Milik Negara / 21 20 20 21 11 15 7 5 19 11 22 15
Daerah
Energi dan
Sumberdaya 9 4 13 16 6 5 3 5 14 6 7 8
Mineral
Keuangan 129 24 41 23 31 21 25 36 43 42 45 33
Koperasi,
Usaha Kecil & - - - - - - - - 1 1 - -
Menengah
Pengadaan
5 2 4 7 6 7 5 6 8 14 22 9
Barang/Jasa
Perdagangan 2 2 1 2 - 2 1 4 2 3 2 1
Laporan
Tahunan 2015

226
TAHUN
NO BIDANG SUB BIDANG
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEPT OKT NOV DES
Perindustrian 2 2 1 - - - 1 1 1 1 - -
Total Bidang Perekonomian 168 54 80 69 54 50 42 57 88 78 98 66
Politik Hukum
4 Dalam Negeri 34 16 10 14 21 15 7 13 23 19 27 33
& Keamanan
Hukum dan Hak
104 68 60 75 88 93 62 121 114 97 67 85
Asasi Manusia
Luar Negeri - - - 1 - - - - - - 1 2
Pertahanan - - - - - - 1 - 6 - 2 -
Total Bidang Politik Hukum &
138 84 70 90 109 108 70 134 143 116 97 120
Keamanan

PENGADUAN KORUPSI BERDASARKAN KATEGORI


TAHUN
NO KAREGORI
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEPT OKT NOV DES
1 APBD 142 99 92 97 73 83 66 77 111 109 127 93
2 APBN 19 7 18 19 12 28 16 7 26 13 23 34
3 BUMD 6 3 2 6 4 4 3 2 9 4 7 6
4 BUMN 32 21 33 28 17 20 11 12 16 20 28 26
5 Dana Alokasi Khusus 2 - 1 1 1 2 3 6 4 2 1 -
Dana Bantuan Sosial
6 8 9 12 9 3 12 4 10 15 12 13 14
Kemasyarakatan
7 Dana Pendidikan 19 7 8 7 8 12 14 11 21 12 17 13
8 Informasi Kekayaan Pejabat 27 7 7 10 12 3 8 8 14 7 11 11
9 Kehutanan 18 12 15 18 23 10 12 7 10 14 4 6
Lelang/Pengadaan Barang dan
10 30 18 38 43 25 48 33 35 53 60 52 44
Jasa
11 Pelaksanaan Proyek 52 31 33 53 38 55 45 52 88 91 74 67
12 Pelayanan Publik 78 56 36 65 77 76 56 80 137 97 98 73
13 Pembayaran gaji, tunjangan 8 8 8 12 17 8 7 14 14 15 4 4
14 Pemilu kepala daerah 6 2 1 3 5 3 8 15 13 13 7 26
15 Penanganan Perkara Hukum 197 101 100 116 126 103 70 132 167 148 134 104
16 Pengelolaan Aset/Keuangan 53 31 29 49 45 34 34 51 109 93 103 70
17 Perdata 46 28 34 46 42 28 17 33 63 53 51 41
18 Pertambangan 13 12 18 18 10 13 5 8 19 10 12 17
19 Pertanahan 71 38 46 60 50 38 27 35 73 50 59 50
20 Pidana Umum 39 15 18 17 29 10 7 15 37 44 15 19
21 Rekrutmen Pegawai 24 7 16 16 21 12 10 14 19 21 19 14
22 Swasta 103 38 75 44 45 36 31 50 58 67 60 60
Total 993 550 640 737 683 638 487 674 1.076 955 919 792

PENGADUAN MASYARAKAT BERDASARKAN DELIK KORUPSI


TAHUN
URAIAN JUMLAH
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEPT OKT NOV DES
Benturan kepentingan
1 1 1 - - 1 1 - - - - 1 6
dalam pengadaan
Gratifikasi 10 10 14 8 3 3 5 7 13 10 8 13 104
LAMPIRAN

227
TAHUN
URAIAN JUMLAH
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEPT OKT NOV DES

Non TPK 402 232 242 226 260 213 196 240 240 212 217 219 2.899

Pemerasan 14 11 9 8 8 9 7 15 18 11 18 9 137
Penggelapan dalam
1 - 2 1 1 - - - 1 - - 1 7
jabatan
Penyuapan 44 17 16 24 22 23 22 31 32 27 31 33 322
Perbuatan curang 9 8 6 7 5 13 3 - 6 10 6 5 78
Perbuatan
melawan hukum /
menyalahgunakan
292 175 181 163 144 158 124 176 193 165 197 146 2.114
wewenang yang
mengakibatkan kerugian
negara
Tindak Pidana lain yang
berkaitan dengan Tindak 14 3 2 - 2 1 - 1 - 3 - 1 27
Pidana Korupsi

TINDAK LANJUT LAPORAN MASYARAKAT

TINDAK LANJUT LAPORAN KE INTERNAL KPK


TAHUN
URAIAN JUMLAH
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEPT OKT NOV DES
Bidang Lainnya 3 6 2 5 2 - 5 1 - 1 1 - 26
Pencegahan 11 8 4 2 1 3 3 2 4 3 6 10 57

Penindakan 32 27 19 14 8 7 9 11 8 3 22 11 171

Pimpinan 8 3 9 9 3 6 1 17 10 2 6 - 74
TOTAL 54 44 34 30 14 16 18 31 22 9 35 21 328
*) TL internal dihitung dari jumlah Nota Dinas ke Internal yang dituju, dan rentang waktu yang digunakan adalah tanggal
Nota Dinas

TINDAK LANJUT LAPORAN KE EKSTERNAL


TAHUN
URAIAN JUMLAH
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEPT OKT NOV DES
BPK 1 - 1 6 - - - - 2 - - - 10
BPKP - - - - 1 - - - - - - - 1
Itjen & LPND - 1 - - - - - - - - 1 - 2
Kejaksaan - - - - - - - - - - 1 1 2
Kementerian 5 - 1 1 1 1 2 - - - 3 1 15
Kepolisian 2 - - - - - - - - - - 1 3
Komunikasi Dengan
205 153 116 105 90 69 75 141 138 91 168 125 1.476
Pelapor
Lainnya 3 4 - 1 - 2 - - 2 2 3 - 17
TOTAL 216 158 118 113 92 72 77 141 142 93 176 128 1.526

Anda mungkin juga menyukai