Anda di halaman 1dari 286

LAPORAN TAHUNAN

2016

HINGGA
KE BAWAH
PERMUKAAN
Sesungguhnya, kondisi yang
terjadi di bawah permukaan jauh
lebih banyak dan kronis.
Karena itulah, korupsi kerap
diibaratkan seperti fenomena
gunung es.
Dan, KPK secara pasti dan
terencana akan memberantas
hingga ke bawah permukaan.
i
LAPORAN
TAHUNAN
2016

ii

Diterbitkan oleh:
Komisi Pemberantasan Korupsi
2017

Penyusun:
TIM PENYUSUN LAPORAN TAHUNAN KPK 2016
266 hal+xviii

KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI


Jl. Kuningan Persada, Kav. 4, Setiabudi,
Jakarta, 12920
Telp. +62 21 2557 8300
Faks. +62 21 5289 2456
www.kpk.go.id
iii

VISI, MISI, AZAS, DAN


NILAI-NILAI KPK

Visi Asas
Bersama elemen bangsa, mewujudkan Indonesia Kepastian Hukum
yang bersih dari korupsi Keterbukaan
Akuntabilitas
Kepentingan Umum
Proporsionalitas

Misi Nilai
Meningkatkan efisiensi dan efektivitas penegakan Religiusitas
hukum dan menurunkan tingkat korupsi di Integritas
Indonesia melalui koordinasi, supervisi, monitor, Keadilan
pencegahan, dan penindakan dengan peran Profesionalisme
serta seluruh elemen bangsa Kepemimpinan
LAPORAN
TAHUNAN
2016

iv

DAFTAR ISI
VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii
PENGANTAR PIMPINAN v
PROFIL KPK viii
STRUKTUR LEMBAGA xi
PROFIL PIMPINAN xii
RAGAM APRESIASI xviii

PENCEGAHAN
Pembenahan Terintegrasi di Sejumlah Provinsi 2
Mengembangkan JAGA 10
Mempermudah Wajib Lapor dengan e-LHKPN 16
Pembenahan di Sektor Kesehatan 20
Mendorong Perbaikan Tata Kelola Pelayanan TKI 26
Menyasar Tata Kelola Energi, Pangan, hingga Air 30
Pembenahan Sistem Politik Secara Komprehensif 38
Mendorong Komitmen Sektor Swasta 44
Mencetak Penyuluh Antikorupsi Bersertifikasi 50
Program Pembangunan Karakter pada Anak 54
Mendorong Peran Perempuan dan Pemuda 58
Meningkatkan Jumlah Literasi Antikorupsi 64

PENINDAKAN
Penegasan Peran Penegakan Hukum 68
Optimalisasi Pengelolaan Barang Sitaan dan Rampasan 72
Menggagas e-SPDP untuk Perlancar Korsup Penindakan 78

KELEMBAGAAN
Menjaga Lembaga Berkualitas Prima 82

LAMPIRAN
Keuangan dan Aset 90
Pengadaan Barang dan Jasa 92
Manajemen SDM 93
Pelaporan LHKPN 95
Pelaporan Gratifikasi 102
Pengaduan Masyarakat 111
Pendidikan Antikorupsi 117
Koordinasi dan Supervisi Pencegahan 140
Penindakan 144
Koordinasi dan Supervisi Penindakan 183
Pemulihan Aset, Pelacakan Aset & Lelang 228
Penelitian dan Pengembangan 231
Pengembangan Jaringan dan Kerja Sama 249
Penguatan Yuridis 259
Pengawasan Internal 263
Dukungan Teknologi dan Informasi 267
v

Pengantar
Pimpinan
Menyimak Hari-hari yang baru berlalu ini, memang dilakukan KPK dengan penuh
semangat. Salah satu alasan, karena dalam mengemban amanah
perjalanan KPK untuk pemberantasan korupsi, KPK harus fokus dan tak boleh
sepanjang 2016, setengah hati. Karena semua tahu, korupsi yang sedang dilawan
saat ini merupakan musuh luar biasa, yang selalu mencari celah
seperti membuka di setiap kesempatan. Sekali KPK lengah, korupsi dengan segera
lembaran yang akan menyerang. Apalagi jika mengendur, sang musuh berpotensi
membuat negeri ini hancur.
di dalamnya
sarat perjuangan. Dan itu, tak boleh terjadi

Tak ada kata Maka, memberantas hingga ke akar masalah, pada akhirnya
menyerah. Bahkan, menjadi jawaban untuk menghadapi korupsi yang sudah begitu

rasa penat kalau kuat menancap. Dengan menelisik satu per satu pokok persoalan,
termasuk mengetahui akar masalah, maka pemberantasan korupsi
bisa dijauhkan bisa berjalan lebih efisien dan efektif.

dengan cepat. Dan memang, hampir sepanjang 2016, pola seperti itu yang dilakukan
KPK. Pada bidang pencegahan, misalnya, KPK membuat banyak
terobosan baru. Koordinasi dan Supervisi Bidang Pencegahan
(Korsupgah) pada 2016 dilakukan terintegrasi dengan menggandeng
bidang penindakan. Melalui Korsupgah Terintegrasi, KPK bisa
menggali lebih banyak data dan fakta di daerah sasaran program.
Akibatnya, KPK bisa mengetahui sumber permasalahan di berbagai
daerah sasaran program, sehingga pendampingan yang dilakukan
juga sejalan. Ibarat mengobati penyakit, jika diagnosisnya tepat,
maka tepat pula terapi yang diberikan.

Begitu pula untuk program lain, misal pemberantasan korupsi sektor


kesehatan, energi, swasta, politik, maupun yang terkait dengan
edukasi, sosialisasi, dan kampanye, semua dilakukan dengan terlebih
dahulu menggali akar masalah.
LAPORAN
TAHUNAN
2016

vi

Terkait upaya meningkatkan tingkat kepatuhan Laporan Harta Kekayaan


Penyelenggaran Negara (LHKPN), misalnya. Dalam hal ini, KPK terus menggali
permasalahan yang menyebabkan penyelenggara negara enggan melaporkan
harta kekayaanya. Dari sini KPK menemukan fakta, bahwa bagi penyelenggara
negara yang berada di daerah terpencil, tentu akan kesulitan jika harus datang ke
KPK. Selain kendala waktu, juga terdapat konsekuensi biaya yang bisa menjadi
beban.

Dari sinilah KPK kemudian meluncurkan e-LHKPN. Melalui aplikasi berbasis


teknologi informasi tersebut, penyelenggara negara tak perlu datang ke Ibu Kota.
Cukup klik, mengisi, dan kemudian mengirim melalui aplikasi yang sama, sudah
selesai. Sangat praktis.
vii

Strategi menggunakan teknologi informasi yang digunakan, tidak hanya bertujuan


untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses informasi semata, melainkan
juga meningkatkan partisipasi publik, yakni dengan aplikasi JAGA.

Dari aplikasi ini, selain bisa mendapatkan informasi, masyarakat juga bisa
memantau sejumlah pelayanan publik di sektor pendidikan, kesehatan dan
perizinan yang terdapat dalam fitu JAGA Sekolahku, JAGA Rumah Sakitku, JAGA
Puskesmasku, dan JAGA Perizinanku.

Bahkan, dalam pengembangannya, aplikasi ini juga akan memantau penggunaan


dana desa dan sejumlah sektor strategis lainnya yang berhubungan dengan hajat
hidup orang banyak agar pemberantasan korupsi kian terasa luas manfaatnya.

Demikian juga dengan bidang penindakan. KPK melihat, bahwa rendahnya efek
jera, merupakan salah satu sumber masalah. Dengan kondisi demikian, membuat
koruptor terus berusaha menjalankan aksinya. Bahkan, termasuk orang baru
yang mulai mencoba-coba melakukan korupsi. Untuk meningkatkan efek jera
itulah, KPK menaikkan intensitas penindakan, termasuk di antaranya melalui
operasi tangkap tangan (OTT). Bahkan, pada 2016, tercatat bahwa OTT yang
dilakukan KPK adalah terbanyak sepanjang sejarah KPK.

Selain itu, KPK juga secara konsisten menggunakan strategi lain dalam menambah
efek jera, yakni dengan meminta kepada majelis hakim untuk menetapkan pidana
tambahan kepada para terdakwa. Harapannya, tentu saja memberi pesan bahwa
KPK tidak akan main-main dalam penanganan setiap perkara agar tingkat korupsi
bisa diminimalisasi.

Begitu juga untuk Korsup Bidang Penindakan, KPK memulai dari penelusuran
pokok persoalan. Dari sana pula, KPK kemudian meluncurkan e-SPDP. Melalui
aplikasi tersebut, diharapkan koordinasi dan supervisi dengan penegak hukum
lain, Kejaksaan dan Kepolisian, bisa berjalan lebih lancar.

Dari pola pemberantasan korupsi seperti itulah, KPK menegaskan, bahwa


sepanjang 2016, perjalanan KPK tetap merupakan perjalanan penuh perjuangan.
Tidak mengenal lelah dalam setiap langkah, demi pengabdian terbaik kepada Ibu
Pertiwi.

Akhirnya, semoga dukungan masyarakat yang selama ini terus menyertai KPK, bisa
semakin erat di masa-masa mendatang. Karena kita semua memang harus selalu
mawas diri. Optimisme harus ada, namun kewaspadaan tak boleh berkurang.

Semoga apa yang sudah kita lakukan pada 2016, bisa menjadi pelecut untuk
menatap hari-hari ke depan yang sudah menanti.

Salam antikorupsi!
Pimpinan KPK
LAPORAN
TAHUNAN
2016

viii

Profil
KPK
KPK merupakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dibentuk berdasarkan Undang-
Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan
lembaga negara Tindak Pidana Korupsi. Menurut undang-undang tersebut, KPK diberi
yang bersifat amanat melakukan pemberantasan korupsi secara profesional,
intensif, dan berkesinambungan.
independen,
yang dalam Dalam mengemban amanah tersebut, salah satu tugas yang
dilakukan KPK adalah koordinasi. Dalam hal ini, KPK berkoordinasi
melaksanakan dengan instasi yang juga memiliki kewenangan menangani tindak
tugas dan pidana korupsi.

wewenangnya Dalam melaksanakan tugas koordinasi, KPK memiliki beberapa


bebas dari kewenangan. Pertama, mengkoordinasikan penyelidikan, penyidikan,

kekuasaan dan penuntutan tindak pidana korupsi; Kedua, menetapkan sistem


pelaporan dalam kegiatan pemberantasan tindak pidana korupsi;
manapun. Ketiga, meminta informasi tentang kegiatan pemberantasan tindak
pidana korupsi kepada instansi yang terkait; Keempat, melaksanakan
dengar pendapat atau pertemuan dengan instansi yang berwenang
melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi; Dan, kelima,
meminta laporan instansi terkait mengenai pencegahan tindak
pidana korupsi.

Koordinasi dilakukan untuk mendukung fungsi KPK sebagai peran


pemicu (trigger mechanism). Artinya, KPK bertindak sebagai
pendorong atau stimulus agar upaya pemberantasan korupsi oleh
lembaga-lembaga yang telah ada sebelumnya menjadi lebih efektif,
efisien, dan sinergis. Peran sebagai mekanisme pemicu itulah letak
perbedaan sekaligus kekuatan utama KPK dibandingkan lembaga
penegak hukum lain.

Tugas koordinasi ini sangat penting. Sebab, meski KPK memperoleh


amanah dan kewenangan lengkap dalam hal menyelidik, menyidik,
hingga menuntut perkara tindak pidana korupsi, namun tujuan
ix
LAPORAN
TAHUNAN
2016

keberadaan KPK bukan mengambil alih tanggung jawab pemberantasan kasus-


kasus korupsi dari lembaga penegak hukum lain.

Selain itu, juga tidak semua tindak pidana korupsi bisa ditangani KPK. Terdapat
beberapa syarat, agar suatu kasus bisa ditangani KPK. Di antaranya, kasus
korupsi melibatkan aparat penegak hukum, penyelenggara negara, serta orang
lain yang terkait dengan tindak pidana korupsi aparat hukum maupun pejabat
pemerintahan. Selain itu, jumlah kerugian negara akibat kasus korupsi, minimal
Rp1 miliar serta memicu keresahan masyarakat.

Selain koordinasi, KPK juga memiliki beberapa tugas lain, yaitu supervisi
terhadap instansi yang berwenang melakukan pemberantasan TPK; melakukan
penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan terhadap TPK; melakukan tindakan-
tindakan pencegahan TPK; dan melakukan monitor terhadap penyelenggaraan
pemerintahan negara.

Dalam pelaksanaannya tugasnya, KPK berpedoman kepada lima asas,


yaitu: kepastian hukum, keterbukaan, akuntabilitas, kepentingan umum, dan
proposionalitas. KPK bertanggung jawab kepada publik dan menyampaikan
laporannya secara terbuka dan berkala kepada presiden, DPR, dan BPK

Dalam menjalankan berbagai tugas tersebut, KPK dipimpin lima orang pimpinan
KPK. Seorang ketua merangkap anggota dan empat orang wakil ketua merangkap
anggota. Kelima pimpinan KPK tersebut merupakan pejabat negara, yang berasal
dari unsur pemerintahan dan unsur masyarakat. Pimpinan KPK memegang jabatan
selama empat tahun dan dapat dipilih kembali hanya untuk sekali masa jabatan.
Dalam pengambilan keputusan, pimpinan KPK bersifat kolektif kolegial.

Pimpinan KPK membawahkan empat bidang, yang terdiri atas bidang Pencegahan,
Penindakan, Informasi dan Data, serta Pengawasan Internal dan Pengaduan
Masyarakat. Masing-masing bidang tersebut dipimpin oleh seorang deputi. KPK
juga dibantu Sekretariat Jenderal yang dipimpin seorang Sekretaris Jenderal
yang diangkat dan diberhentikan oleh Presiden Republik Indonesia, namun
bertanggung jawab kepada pimpinan KPK.

Ketentuan mengenai struktur organisasi KPK diatur sedemikian rupa sehingga


memungkinkan masyarakat luas tetap dapat berpartisipasi dalam aktivitas dan
langkah-langkah yang dilakukan KPK. Dalam pelaksanaan operasional, KPK
mengangkat pegawai yang direkrut sesuai dengan kompetensi yang diperlukan.
(*)
xi

Pimpinan

Penasihat

Deputi Bidang
Deputi Bidang Pengawasan Sekretaris
Deputi Bidang Deputi Bidang
Informasita& Internal & Jenderal
Pencegahan Penindakan
Da
Data Pengaduan
Masyarakat

Sekretariat Sekretariat Sekretariat


Deputi Deputi Deputi Sekretariat
Bidang Bidang Bidang Deputi
Pencegahan Penindakan Informasi & PIPM
Data

Direktorat Biro
Pengawasan Perencanaan
Internal Keuangan
Direktorat Direktorat
Pendaftaran &
Pemeriksaan Direktorat Pengolahan
LHKPN Penyelidikan Informasi &
Data
SATGAS

Biro
Direktorat SDM
Pembinaan
Direktorat Direktorat Jaringan
Gratifikasi Antar Komisi
Penyidikan dan Instansi
SATGAS Direktorat
Pengaduan
Masyarakat

Biro
Hukum

Direktorat
Pendidikan & Direktorat
Pelayanan Direktorat
Penuntutan
Masyarakat Monitor
SATGAS

Biro
Humas

Unit Koordinasi
Direktorat
Penelitian & & Supervisi
Pengembangan Bidang
Penindakan

Biro
Umum

Unit
Unit Koordinasi
Pelacakan Aset,
& Supervisi
Pengelolaan Barang
Bidang
Bukti, dan Eksekusi
Pencegahan

Korsespim
LAPORAN
TAHUNAN
2016

xii

Profil
Pimpinan KPK
Agus Rahardjo (Ketua KPK)
Mencegah korupsi harus dilakukan melalui perubahan menyeluruh.
Dalam pandangan Agus Rahardjo, dengan cara itulah pemberantasan
korupsi bisa efektif. Artinya, memberantas memang harus sampai
akar masalah.

Sebagai Ketua KPK periode 2015-2019, pria kelahiran Magetan Jawa


Timur, 1956, ini, memang bertekad kuat melenyapkan korupsi dari
Bumi Pertiwi. Salah satunya, melalui konsep pola perilaku setiap
individu penyelenggara birokrasi pemerintahan, dalam membangun
sistem integritas.

Itu sebabnya, mantan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang


dan Jasa Pemerintah (LKPP) tersebut, optimistis bahwa bersama
pimpinan lain, dirinya bisa memberikan kontribusi nyata. Antara
lain, CPI akan dicapai lebih baik. Dan oleh karena itu, harus ada
pencegahan dan penindakan terintegrasi.

Agus Raharjo menamatkan


pendidikan S1 di Jurusan
Teknik Sipil Institut Teknologi
Sepuluh November (ITS)
pada 1984. Ia melanjutkan
studinya, S2, tahun 1991 di
Arthur D. Little Management
Education Institute,
Management, Cambridge,
Amerika Serikat. Antara
tahun 1995 hingga 1997,
Agus kerap aktif menjadi
pembicara di lembaga
internasional di Paris,
Perancis.
xiii

Kembali ke Indonesia, Agus menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kementerian


Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional (Bappenas). Pada 2006, Agus diangkat menjadi Kepala Pusat
Pengembangan Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Publik (PPKPBJ).

Basaria Panjaitan (Wakil Ketua KPK)


Bidang perencanaan dan pengelolaan APBD, pengadaan barang dan jasa
pemerintah, serta pelayanan perizinan, adalah titik rawan tindak pidana korupsi.
Oleh karena itu, tegas Wakil Ketua Basaria Panjaitan, KPK harus mendorong
perbaikan tata kelola ketiga sektor tersebut.

Perempuan pertama yang menjadi komisioner KPK ini paham betul, bahwa dalam
memberantas korupsi memang harus ditelisik hingga pokok persoalan. Bahkan
untuk itu, indeks persepsi korupsi sebenarnya tidak hanya diukur dari banyaknya
orang yang ditangkap oleh KPK. Lebih dari itu, sejauh mana KPK mampu
mendorong semua pelayanan publik agar lebih baik.

Lahir di di Pematangsiantar, Sumatera Utara, 20 Desember 1957,


Basaria adalah Sarjana Hukum lulusan Sepamilsukwan Polri I Tahun
Angkatan 1983-1984. Dia pernah mengenyam pendidikan di Jurusan
Akuntansi Universitas Jayabaya, Jakarta dan pada 2003, masuk
Sekolah Calon Perwira (Sepa) Polri di Sukabumi dan lulus sebagai
polwan berpangkat Ipda. Usai lulus, ia langsung ditugaskan di
Reserse Narkoba Polda Bali.

Jenderal bintang dua ini juga pernah menjabat sebagai


Kapusprovos Divpropam Polri di pada 2009,
Karo Bekum SDelog Polri pada 2010, dan
menjadi Widyaiswara Madya Sespim
Polri Lemdikpol. Basaria sempat
menyambi sebagai pengajar
di Sekolah Staf dan Pimpinan
Polri di Lembang. Setelah
bertugas di Batam, Basaria
ditarik ke Mabes Polri,
menjadi penyidik utama
Direktorat Tindak Pidana
Tertentu Bareskrim.
Selama bertugas, Basaria
mengambil S2 di Magister
Hukum Ekonomi Universitas
Indonesia.
LAPORAN
TAHUNAN
2016

xiv

Saut Situmorang (Wakil Ketua KPK)


Kalau korupsi telah tersistem, KPK juga mengatasi dengan sistem. Kalau korupsi
sudah meluas, KPK juga harus meluas. Tekad Wakil Ketua KPK Saut Situmorang
tersebut, adalah refleksi, bahwa KPK akan melawan korupsi sekuat apapun.
Karena pada dasarnya, korupsi tidak boleh didiamkan begitu saja, kita harus terus
bergerak.

Lahir di Mayang, 20 Februari 1959, Saut tak gentar berada pada garda depan
melawan korupsi. Karena menurutnya, KPK punya banyak cara memberantas
korupsi, termasuk melalui medium seni. Lulusan Universitas Padjajaran Bandung
jurusan Ilmu Fisika, tersebut, menambahkan, bahwa upaya membangun peradaban
baru, peradaban yang antikorupsi, tidak hanya dilakukan dengan satu cara.

Jauh sebelum Tahun 2001, Saut melanjutkan program magister manajemen di


Universitas Krisnadwipayana. Seetelah itu, dia mengambil program doktoral di
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

Perjalanan kariernya, Saut bergabung dengan Badan Intelijen Negara


(BIN) sejak tahun 1987. Ia juga pernah menjadi Sekretaris Program
Pendidikan Regular Angkatan ke-50 Lembaga Ketahanan Nasional
(Lemhannas) pada 2013. Pada 1997-2001, Saut menjadi Sekretaris
III KBRI Singapura. Setelah itu, ia berpindah menjadi Sekretaris I
di KBRI Canberra, Australia pada 2008-2011. Saut juga pengajar
ilmu kompetitif intelijen di Universitas Indonesia dan Dosen STIN.
xv

Alexander Marwata (Wakil Ketua KPK)


KPK akan terus bertindak dengan segala cara untuk menyelesaikan permasalahan
korupsi. KPK tidak berhenti sampai operasi tangkap tangan saja. Penegasan
Wakil Ketua Alexander Marwata tersebut, adalah sinyalemen bahwa dalam
memberantas korupsi, KPK terus mencari inti persoalan.

Untuk itu, pria kelahiran Klaten, Jawa Tengah, 26 Februari 1967 yang juga mantan
hakim ad hoc Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, tersebut mengingatkan,
agar para koruptor dan calon koruptor mulai berpikir, bahwa semua proses
bisnisnya diawasi.

Memulai karier sebagai hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 2012,
Marwata mengawali pendidikan formal di SD Plawikan I Klaten (1974-1980).
Pendidikannya kemudian berlanjut di SMP Pangudi Luhur Klaten (1980-1983),
SMAN 1 Yogyakarta (1983-1986), dan kemudian melanjutkan pendidikan tingginya
di Jurusan Akuntansi STAN Jakarta untuk strata D IV. Tahun 1995, ia melanjutkan
sekolahnya lagi S1 Ilmu Hukum di Universitas Indonesia.

Sejak tahun 1987-2011, Alexander Marwata berkarir di Badan Pengawas Keuangan


Pembangunan (BPKP).
LAPORAN
TAHUNAN
2016

xvi

Laode M. Syarif (Wakil Ketua KPK)


Karena pencegahan dan penindakan harus sinkron, maka tidak cukup koruptor
hanya ditangkap. Tak kalah penting, harus dilakukan asistensi agar hal yang sama
tidak terulang kembali di masa yang akan datang.

Penegasan Wakil Ketua KPK Laode M. Syarif, tersebut, mempertegas bahwa


dalam memberantas korupsi, KPK terus mencari dan mencabut akar masalah.

Lahir di Lemoambo Pulau Muna Sulawesi Tenggara, 16 Juni 1965, Laode M Syarif
mengawali karier di Makassar sebagai dosen pada Fakultas Hukum Universitas
Hasanudin, sejak tahun 1992. Sebelumnya, dia menyelesaikan pendidikan
Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin. Setelah itu, Syarif
melanjutkan pendidikan pada program Master of Laws (LLM) di Faculty of Law,
Queensland University of Technology (QUT) Brisbane. Kemudian, melanjutkan
Ph.D program di Sydney University, School of Law dengan program kekhususan
Hukum Lingkungan Internasional.

Selain menjadi dosen pada Fakultas Hukum UNHAS, dia juga aktif sebagai
pembicara/dosen tamu di Sydney University Law School, National University
of Singapore Law School, Cebu University Law School, and University
of South Pacific, Vanuatu. Di samping itu, dia juga aktif di berbagai
organisasi nasional dan internasional, diantaranya: (i) Partnership for
Governance Reform in Indonesia, (ii) IUCN Academy of Environmental
Law, (iii) UNODC-Anti-Corruption Academic Initiative (ACAD).

Pada berbagai organisasi tersebut, Syarif banyak mengembangkan


sejumlah program capacity building untuk bidang antikorupsi, good
governance, reformasi peradilan, dan penegakan hukum lingkungan di
Kepolisian, Kejaksaan, Bappenas, Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan. Selain itu, Syarif juga aktif mengajar kode etik
dan hukum lingkungan di Mahkamah Agung Republik
Indonesia.
xvii
LAPORAN
TAHUNAN
2016

xviii

Ragam Apresiasi
Penghargaan, Tentu saja, kepercayaan itu sangat berharga dan harus terus dirawat.
Apresiasi ini adalah salah satu bentuk lain kepercayaan kepada
prestasi, apresiasi lembaga ini. Semoga, kami dapat terus merawat kepercayaan itu
atau apapun ia hingga ia tumbuh subur menaungi kami dalam menjalanakn amanah
besar dalam pemberantasan korupsi.
disebut, bagi kami
adalah sebuah 1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) KPK
tahun 2014 mendapatkan predikat A.
amanah yang 2. Peringkat I Keterbukaan Informasi Publik kategori Lembaga
patut dijaga dan nonstruktural dari Komisi Informasi Pusat (KIP)
3. Pemenang III Program PR Inspirasional, Indonesia Public Relation
dipertahankan. and Summit (IPRAS) 2016 untuk program Ngamen Antikorupsi.
Itu semua 4. Booth Terbaik IV pada Legal Expo Kementerian Hukum dan HAM

sebagai wujud 2016.


5. Juara 1 Stand Terbaik pada ajang Indonesia International Book
tanggung jawab Fair (IIBF) 2016

lembaga dalam
membangun
reputasi dan
kepercayaan
publik.
1

Pencegahan
Pembangunan Karakter
Pebaikan Sistem
Pendidikan Antikorupsi
Partisipasi Publik
Penguatan Tata Kelola
LAPORAN
TAHUNAN
2016

Pembenahan
Terintegrasi di
Sejumlah Provinsi
Guna mewujudkan KPK mencatat tiga provinsi yang bisa dikategorikan sebagai darurat
korupsi. Ketiganya adalah Sumatera Utara, Riau, dan Banten. Kasus
tata kelola demi kasus korupsi menerpa pejabat di ketiga provinsi tersebut.
pemerintahan Tidak hanya eksekutif, legislatif, tetapi juga aparat penegak hukum.

yang bersih, Upaya perbaikan tata kelola pemeritah daerah, bukan tidak dilakukan
KPK melakukan tahun-tahun sebelumnya. Namun KPK menganggap belum optimal,
yang ditandai masih maraknya korupsi, tidak terkecuali di tiga provinsi
Korsupgah tadi.
Terintegrasi.
Agar program berjalan lebih baik, pada 2016 KPK melakukan
Menyasar perubahan pola koordinasi dan supervisi pencegahan (korsupgah).
sembilan provinsi, Melalui perubahan tersebut, KPK berharap bahwa perbaikan tata

di antaranya yang kelola bisa menjadi lebih efektif.

dianggap rawan Perubahan korsupgah yang paling mendasar, karena kali ini dilakukan

kasus korupsi. terintegrasi dengan bidang penindakan. Hal ini berbeda dengan
pelaksanaan 2012-2015, karena korsupgah murni dilakukan bidang
pencegahan.

Dalam implementasinya, para penyelidik maupun penyidik ikut


terlibat di dalam program tersebut. Tidak sembarang, karena yang
dilibatkan adalah penyelidik dan penyidik yang pernah melakukan
penyelidikan atau penyidikan di wilayah tempat KPK melakukan
Korsupgah Terintegrasi. Ketika program dilaksanakan di Provinsi
Riau, misalnya, maka yang menjadi anggota tim adalah penyelidik
dan penyidik yang pernah melakukan penyelidikan dan penyidikan
terkait kasus tindak pidana korupsi di provinsi tersebut.

Tergabungnya bidang penindakan di dalam Korsupgah Terintegrasi,


tentu memudahkan KPK dalam menggali informasi. Pasalnya,
pemerintah daerah terkait tentu tidak bisa mengelak ketika tim
Korsupgah Terintegrasi mencoba menggali fakta dan data terkait
3
LAPORAN
TAHUNAN
2016

suatu kasus yang terjadi di wilayah tersebut. Dengan demikian, tim Korsupgah
Terintegrasi bisa mengumpulkan data dan fakta secara komprehensif dan
sesuai kondisi sebenarnya. Pada akhirnya, memudahkan KPK untuk melakukan
pemetaan, analisis, dan memberikan rekomendasi perbaikan.

Selain itu, jika pada pelaksanaan sebelumnya, KPK menyerahkan lebih banyak
pelaksanaan kepada BPKP, kali ini hampir semua pelaksanaan dilakukan KPK.
Mulai dari reviu rekomendasi, hingga rencana aksi, semua dilakukan KPK.

Pada 2016, BPKP bukan tidak dilibatkan. Hanya saja, peran BPKP adalah dalam
rangka monitoring terkait rencana aksi tersebut. Dan setiap tiga bulan sekali, tim
dari KPK akan mereviu ulang, apakah rencana aksi sudah dilakukan sesuai den-
gan yang seharusnya.

Dengan demikian, pada Korsupgah Terintegrasi, peran KPK betul-betul sebagai


leader. Jika pada tahun sebelumnya, KPK hanya melakukan koordinasi dan
menyerahkan pelaksanaan kepada BPKP, maka pada tahun ini KPK yang melak-
sanakan.

Yang juga berbeda, melalui Korsupgah Terintegrasi, KPK juga menggandeng ke-
menterian/lembaga. Selain BPKP, yang juga dilibatkan adalah Kementeian Dalam
Negeri (Kemendagri), Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemer-
intah (LKPP), dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi (KemenPANRB).

Best Practices dan Daerah Sasaran


Korsupgah Terintegrasi pada dasarnya merupakan upaya pencegahan korupsi
melalui perbaikan tata kelola pemerintah daerah. Melalui program tersebut, KPK
terus berupaya mendorong perbaikan sistem pemerintahan, baik di tingkat pusat
maupun daerah.

Pelaksanaan Korsupgah Terintegrasi secara umum terbagi atas tujuh proses.


Yaitu, pertama, identifikasi daerah yang memiliki praktik terbaik (best practices);
Kedua, identifikasi daerah sasaran perbaikan; Ketiga, perencanaan komitmen
oleh pemerintah daerah; Keempat, kunjungan ke daerah best practices; Kelima,
copy aplikasi/source code daerah best practices; Keenam, implementasi rencana
aksi; Dan ketujuh, monitoring dan evaluasi.

Secara umum, terdapat dua bagian berbeda dalam program ini. Pertama adalah
beberapa daerah yang menjadi memiliki praktik terbaik (best practices). Dan kedua,
adalah daerah-daerah menjadi sasaran perbaikan tata kelola. Dalam melakukan
pembinaan, pendampingan, monitoring, dan evaluasi, KPK mengadopsi berbagai
sistem best practice untuk diterapkan di daerah sasaran.

Pemilihan dan identifikasi best practices, berdasarkan penerapan sistem yang


bisa menutup masuknya celah korupsi pada pemerintah daerah, yaitu sektor
perencanaan APBD, pengadaan barang dan jasa (PJB), dan pelayanan terpadu
satu pintu (PTSP). Karena ketiga sektor tersebut menjadi tujuan utama Korsup
Terintegrasi, maka best pratices juga terkait pada ketiganya.
5

Dan untuk itu, KPK menilai beberapa sistem yang bisa menjadi best practices
yang diharapkan memperbaiki tata kelola di ketiga sektor tersebut. Best practices
yang menjadi model implementasi untuk Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)
adalah Kabupaten Sidoarjo, Kota Bogor, Kota Denpasar, dan Provinsi Jawa Barat;
Untuk e-procurement adalah Provinsi Jawa Barat; Untuk Unit Layanan Pengadaan
(ULP) adalah Kabupaten Badung dan Kabupaten Bogor; Untuk e-planning adalah
Kota Surabaya; Untuk penerapan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) adalah
Provinsi Jawa Barat; Dan untuk e-samsat adalah Provinsi Jawa Barat.

Sembilan Provinsi, Tiga Tahap


Pada 2016, pelaksanaan program Korsupgah Terintegrasi terbagi atas tiga tahap.
Selain Sumatera Utara, Riau, dan Banten, yang menjadi daerah sasaran tahap
pertama, juga Papua, Papua Barat, dan Aceh untuk tahap kedua. Sedangkan
tahap ketiga dilaksanakan di Bengkulu, Jawa Tengah, dan Nusa Tenggara Timur.

Pemilihan provinsi untuk tahap pertama, karena maraknya korupsi di daerah


tersebut. Selain itu, karena belum adanya dampak signifikan kegiatan pencegahan
korupsi. Hal ini bisa dilihat dari rendahnya tingkat pelaporan LHKPN, belum adanya
dampak Program Pengendalian Gratifikasi (PPG), serta belum terlihatnya dampak
Program Tunas Integritas dan Komite Integritas.

Untuk pelaporan LHKPN, misalnya, di Sumut ternyata masih terdapat 93,75 Gubernur Sumut
eksekutif yang belum melaporkan LHKPN. Sedangkan legislatif berjumlah 97,96%. Tengku Erry Nuradi
Sementara di Riau, wajib lapor LHKPN eksekutif yang belum melaporkan harta saat meluncurkan
kekayaan sebanyak 49,25% dan legislatif 65,57%. Di Banten, 80,27% eksekutif aplikasi
belum melaporkan LHKPN, sedangkan 65,88% legislatif belum melapor. Tidak perencanaan APBD
hanya itu. KPK juga menilai, bahwa komitmen pimpinan daerah di Sumut, Riau, berbasis elektronik
dan Banten terkait pencegahan korupsi masih sangat minim. e-Sumut di Provinsi
Sumatera Utara

Korsupgah Terintegrasi tahap kedua


dilaksanakan, terkait status otonomi
khusus daerah sasaran, mendapatkan
dana otonomi khusus yang cukup
besar sehingga dinilai perlu untuk
dilakukan pendampingan. Meski
memiliki perbedaan latar belakang,
namun program Korsup Terintegrasi
yang dilaksanakan, sama seperti
pelaksanaan tahap pertama.

KPK sebenarnya hanya


menargetkan pelaksanaan
Korsupgah Terintegrasi di enam
provinsi pertama. Namun, karena
ada permintaan khusus dari kepala
daerah bersangkutan, KPK kembali
menambah program pendampingan
di tiga daerah lain, yaitu untuk tahap
ketiga.
LAPORAN
TAHUNAN
2016

Kunjungan Tim Program Korsupgah Terintegrasi sebagai upaya perbaikan di sejumlah provinsi
Korsupgah dalam itu memang disambut baik oleh sejumlah daerah yang mulai ingin berbenah. Bagi
rangka pemetaan Sumatera Utara, misalnya, Korsupgah Terintegrasi ini diharapkan bisa menurunkan
dan identifikasi tingkat korupsi di daerah tersebut.
masalah terkait
pengadaan barang Pemprov Sumut juga berkomitmen untuk melaksanakan rekomendasi dan rencana
dan jasa di Kantor aksi yang diberikan KPK. Termasuk di antaranya terkait peningkatkan pelaporan
ULP Pemprov. LHKPN. Saat ini, Sumut tengah menggalakkan kepatuhan aparatur pemerintahan
Bengkulu daerah untuk pelaporan LHKPN. Bahkan, salah satu syarat bagi aparat pemda
agar bisa mengikuti uji kompetensi, adalah pelaporan LHKPN ke KPK.

Begitu juga Riau, yang bertekad memperbaiki diri. Pemprov Riau mendukung
sepenuhnya upaya KPK. Terkait unit pengendalian gratifikasi, misalnya, Pemprov
Riau sudah ada Peraturan Gubernur untuk hal itu.

Salah satu bukti komitmennya, beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
di Pemprov Riau sudah memiliki zona integritas. Dengan adanya zona integritas,
diharapkan akan menjadi pendorong bagi aparatur pemerintahan untuk berbuat
lebih baik.

Senada dengan dua provinsi itu, Pemprov Banten juga memiliki tekad yang sama.
Kesalahan-kesalahan yang telah terjadi, ke depan akan segera diperbaiki. Banten
optimistis bahwa daerahnya bisa keluar dari zona merah. Terlebih Pemprov Banten
sudah melaksanakan beberapa rencana aksi yang direkomendasikan KPK.
Misalnya saja soal pengadaan. Pemprov Banten sudah mengimplementasikan
7

Unit Layanan Pengadaan (ULP) dalam proses pengadaan barang dan jasa dan
melepaskan diri dari berbagai intervensi.

Begitu pula dengan implementasi sistem informasi yang terintegrasi dalam


pengelolaan APBD, perbaikan sistem sumber daya manusia (SDM), dan
pengelolaan aset, semua sudah dilakukan.

Berbagai Rekomendasi
Seperti program tahun-tahun sebelumnya, Korsup Terintegrasi juga memberikan
sejumlah rekomendasi kepada daerah sasaran. Rekomendasi tetap difokuskan
pada perbaikan tiga sektor utama, yaitu perencanaan APBD, pengadaan barang
dan jasa (PJB), dan pelayanan terpadu satu pintu (PTSP).

Pertama, terkait perencanaan APBD, KPK melihat bahwa kerap tidak dilakukan
secara terbuka. Akibatnya, proses pengadaan dimulai dari perencanaan yang
buruk. Di sisi lain, pada tahap tersebut juga rentan adanya kecurangan dan
intervensi yang dilakukan para oknum eksekutif maupun legislatif. Dan memang,
saat pembahasan perencanaan anggaran tersebut komunikasi-komunikasi
transaksional berpotensi terjadi.

Untuk mengatasi masalah itu, KPK merekomendasikan kepada seluruh daerah


untuk menggunakan sistem e-planing atau e-budgating yang diadopsi dari best
practice Pemkot Surabaya untuk diimplementasikan dalam proses penyusunan
APBD. Dengan demikian, maka berbagai proses tahapan dapat dipantau oleh
masyarakat.

Kedua, pengadaan barang dan jasa (PBJ). Dalam korsupgah 2016 KPK mendorong
daerah sasaran untuk mengimplementasikan sistem e-procurement seperti yang
diterapkan Pemprov Jawa Barat. Terkait hal, KPK juga mendorong agar didirikan
Unit Layanan Pengadaan (ULP) mandiri dan pengelola yang independen.

Selain itu, KPK bersama LKPP dan Kementerian Dalam negeri menginisiasi bentuk
kelembagaan ULP mandiri di provinsi dan kabupaten/kota. KPK juga mendorong
pemerintah untuk menerbitkan regulasi yang dapat dipedomani daerah dalam
rangka pembentukan unit kerja ULP mandiri.

Ketiga, pelayanan terpadu satu pintu (PTSP). Dalam Korsupgah Terintegrasi ini,
KPK mendorong agar seluruh daerah melakukan PTSP berbasis online. Untuk itu
KPK mengadopsi beberapa sistem, di antaranya dari Pemkab Sidoarjo, Pemkab
Bogor, Pemkot Denpasar, dan Pemprov Jawa Barat.

KPK menilai PTSP merupakan salah satu hal yang harus dirorong karena selain
memudahkan masyarakat, juga memberi ruang kepada masyarakat untuk turut
memantau proses penyelesaian perizinan sesuai dengan jangka waktu yang
telah ditetapkan pemerintah.

Di luar ketiga sektor tersebut, KPK juga melihat bahwa terdapat beberapa hal
yang harus dibenahi. Di antaranya adalah penguatan Aparat Pengawasan
Internal Pemerintah (APIP). Penguatan dilakukan, karena selama ini peran APIP
yang seharusnya independen dan bisa menjadi pengawas pemerintah daerah,
LAPORAN
TAHUNAN
2016

justru tidak berjalan. Sebaliknya, APIP bahkan seolah-olah berada pada posisi
melindungi jika pemerintah daerah melakukan penyelewengan. Faktanya,
hingga saat ini KPK belum pernah menerima laporan terkait dugaan tindak pidana
korupsi dari APIP. Padahal, sebagai pengawas, harusnya APIP yang terlebih
dahulu mengetahui indikasi tersebut.

Pada tahap awal penguatan APIP, KPK memberikan pelatihan bagi dua orang
auditor dari setiap inspektorat kabupaten/kota dan provinsi. Tujuannya, adalah
agar para peserta nantinya bisa melakukan audit berdasarkan modul yang dibuat
BPK terkait penggunaan dana desa, proses pengadaan barang dan jasa, dan
pengantar audit investigasi.

Hal lain yang juga dilakukan KPK dalam korsupgah 2016 adalah tentang
penerapan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP). Dari sejumlah daerah yang
telah dikunjungi KPK, terdapat satu sistem yang telah berhasil diterapkan untuk
mengatasi permasalahan tersebut. Yakni Sistem Kinerja Pegawai (SKP) online
yang telah diterapkan di Pemprov Jawa Barat.

Terkait hal itu, KPK juga memfasilitasi gubernur dari 17 provinsi yang ikut dalam
Program Korsupgah 2016 untuk mengadopsi sistem tersebut sehingga bisa
dimodifikasi dan diterapkan di daerahnya masing-masing.

Isu lokal lain yang didorong KPK dalam korsupgah 2016 adalah tentang
peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) melalui sistem e-samsat. Sistem ini
terbukti efektif di Jawa Barat dalam meningkatkan PAD. Oleh sebab itu, KPK
juga akan merekomendasikan sistem ini terhadap 17 provinsi yang masuk dalam
Program Korsupgah.

Menyelamatkan Dana Desa


Dalam perjalanannya, Program Korsupgah tahun ini juga melebarkan sayap ke
berbagai permasalahan lain. Di antaranya, terkait perbaikan tata kelola dana desa.

Kegiatan tersebut berangkat dari hasil kajian KPK. Seperti diketahui, dengan
diberlakukannya UU No. 6 tahun 2014 tentang Desa, setidaknya terdapat 74.754
desa yang setiap tahunnya akan mendapat dana dari APBN pemerintah pusat.
Alokasi anggaran untuk dana tersebut terhitung besar. Pada 2015, dana desa
yang disalurkan sebesar Rp20.7 triliun, dan meningkat menjadi Rp46.9 triliun pada
2016.

Dari kajian KPK yang telah dilakukan sejak Januari 2015, ditemukan setidaknya
14 temuan pada empat aspek, yakni aspek regulasi dan kelembagaan; aspek
tata laksana; aspek pengawasan; dan aspek sumber daya manusia. Besarnya
dana desa yang dikelola dan masih terdapatnya sejumlah kelemahan tersebut,
merupakan titik celah terjadinya penyimpangan. Oleh sebab itu, KPK mendorong
sejumlah pihak untuk turut berperan dalam mewujudkan tata kelola dana desa
yang transparan dan akuntabel.

Untuk itu, KPK melakukan sejumlah upaya. Di antaranya melakukan penguatan


regulasi, berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan dalam melakukan
sosialisasi, serta memantau rencana aksi dari kementerian/lembaga terkait. Pada
2016, KPK bahkan menambah fokus kerja pada upaya peningkatan partisipasi
9

masyarakat, serta mendorong peningkatan kompetensi pada aparat desa,


inspektorat daerah, dan pendamping desa.

KPK juga bersinergi dengan para pihak strategis, misalnya komunitas,


untuk menjadikan daerah binaan percontohan dalam menyusun dan
mengimplementasikan rencana aksi dalam tata kelola keuangan desa yang baik.

Sejak Mei 2016, KPK menggelar kegiatan Korsupgah Terintegrasi pada program
Pengawalan Bersama Dana Desa di tujuh wilayah di seluruh Indonesia. Ketujuh
wilayah itu antara lain, wilayah Sumatera bagian Selatan, wilayah Jawa, wilayah
Kalimantan, wilayah Sulawesi, wilayah Bali, Nusa Tenggara, wilayah Sumatera
Bagian Utara, wilayah Maluku, dan Papua.

Selain itu, KPK melakukan kerja sama dengan BPKP dan Kementerian Dalam
Negeri (Kemendagri) dengan membuat sistem keuangan desa atau siskeudes.
Sistem ini bisa diagunakan oleh desa manapun secara gratis dengan harapan Surat Himbauan
sistem keuangan yang ada di desa tertata dengan baik. KPK kepada
seluruh Kepala
Dari sisi pengawasan, KPK telah membuat surat edaran kepada seluruh kepala Desa se-Indonesia
desa terkait penggunaan dana desa yang baik sesuai peraturan perundang- agar pengelolaan
undangan. KPK juga meminta kepolisian melalui peran Babinkamtibmas dalam dana desa
mengawasi dana desa. Sebagai acuan, KPK juga membuat sebuah modul yang berjalan akuntabel,
dimasukkan dalam compact disk (CD) sebanyak 75 ribu copy. Lima puluh ribu transparan dan
dibagikan ke kepolisian, 15 ribu ke Kemendes, dan 10 ribu diberikan kepada tepat sasaran.
Kemendagri. (*)
LAPORAN
TAHUNAN
2016

10

Mengembangkan
JAGA
Dalam Tiga sektor strategis dikenal sangat rawan korupsi, yaitu pendidikan,
kesehatan, dan perizinan. Salah satu penyebab, karena sektor
menjalankan tersebut mengelola anggaran yang sangat besar serta bersentuhan
peran langsung dengan kebutuhan masyarakat umum.

pemberantasan Sektor pendidikan, misalnya, setiap tahun sedikitnya mengelola


korupsi, KPK juga 20 persen dari APBN atau sekitar Rp428 triliun. Sedangkan sektor
kesehatan, anggaran yang dialokasikan adalah lima persen dari
mengandalkan APBN atau sekitar Rp106 triliun.
kemajuan
Tingkat kerawanan korupsi, bisa dilihat dari banyaknya kasus korupsi.
teknologi. Dari data kasus tindak pidana korupsi dunia pendidikan 2006-2015,
Selain memberi tak kurang dari 400 kasus dengan kerugian negara mencapai Rp1,3

kemudahan, triliun. Sedangkan kasus korupsi di bidang kesehatan pada 2001-


2013, terdapat 100-an kasus korupsi yang berdampak pada kerugian
beberapa aplikasi negara mencapai Rp594 miliar.

dirancang untuk Guna menekan tingkat korupsi sektor tersebut, pada 2016, KPK
meningkatkan melakukan terobosan penting, dengan memanfaatkan aplikasi
peran serta publik. berbasis teknologi informasi. Melalui aplikasi yang diberi nama JAGA.

JAGA merupakan sistem yang mendorong transparansi dalam rangka


pencegahan korupsi. Dengan JAGA, KPK mendorong Kementerian,
Lembaga, maupun Pemerintah Daerah untuk membangun
sistem untuk mengelola informasi terkait layanan publik dan
mentransparansikan informasi tersebut untuk mencegah terjadinya
penyimpangan pelaksanaan layanan publik. Keterbukaan tersebut,
diharapkan meningkatan kualitas pelayanan publik yang diberikan
pemerintah kepada rakyat.

Melalui aplikasi JAGA, publik lebih mudah mengakses informasi.


JAGA menyiapkan platform dan mendorong terbangunnya standar
keterbukaan informasi. Hal ini dimungkinkan, karena JAGA merupakan
11
LAPORAN
TAHUNAN
2016

12

sistem terintegrasi yang mengkonsolidasikan informasi terkait pelayanan publik


dan pengelolaan keuangan pemerintah.

Dari keunggulan tersebut, diharapkan JAGA bisa menjadi gerakan bagi


Kementerian, Lembaga, maupun Pemerintah Daerah untuk menjadi yang terbaik
dalam keterbukaan informasi publik di lingkungan/wilayahnya. Jika hal itu terus
dilakukan, maka layanan publik akan menjadi lebih baik.

Pada prinsipnya, setelah masyarakat mendapatkan informasi, JAGA menyiapkan


kanal masukan dan keluhan masyarakat terkait konsistensi dan perbaikan kualitas
pelayanan publik terhadap belanja anggaran dan kepatuhan terhadap peraturan.
Selain itu JAGA juga berfungsi sebagai alat pendidikan masyarakat yang juga
menyediakan tempat bagi masyarakat untuk berbagi cerita tentang praktik-
praktik pemberantasan korupsi yang dilakukan di lingkungannya masingmasing.
JAGA disiapkan menjadi wadah komunitas jejaring sosial untuk memudahkan
pendidikan antikorupsi secara viral.

Sementara di tingkat masyarakat, JAGA diharapkan bisa menjadi gerakan untuk


melawan korupsi di lingkungan masing-masing dan mempromosikan praktik-
praktik penerapan nilai-nilai integritas

Saat ini, aplikasi JAGA dapat diunduh melalui Play Store pada telepon pintar
berbasis Android. Macam aplikasi ini adalah, JAGA Sekolahku untuk layanan
pendidikan, JAGA Rumah Sakitku untuk layanan rumah sakit, JAGA Puskesmasku
untuk layanan Puskesmas, dan JAGA Perizinanku untuk layanan perizinan.

Sejumlah kanal yang ada dalam aplikasi tersebut merupakan sarana bagi
masyarakat untuk melakukan pemantauan. Untuk layanan sekolah misalnya,
melalui JAGA Sekolahku, masyarakat bisa mengecek mulai dari profil sekolah,
fasilitas sekolah, hingga anggaran yang dikelola. Masyarakat juga bisa
menyampaikan keluhan dan berdiskusi di forum yang tersedia karena telah
terkoneksi dengan media sosial. Demikian juga dengan JAGA Rumah Sakitku dan
Jaga Puskesmas, masyarakat bisa mengecek profil, tenaga dokter, jumlah kamar
yang tersedia, hingga menyampaikan keluhan serta berdiskusi.

Sementara pada layanan JAGA Perizinanku, selain dapat mengecek jenis


dan persyaratan perizinan, atau mengecek status izin, masyarakat juga bisa
mengajukan perizinan secara online. Sama seperti layanan lainnya, pada layanan
cek perizinan ini, masyarakat juga bisa melakukan pengaduan terkait layanan
perizinan.

Grand launching dilakukan pada 9 Desember 2016, bertepatan dengan Hari


Antikorupsi Internasional (HAKI) yang digelar di Riau. Namun sebelumnya, guna
memperkenalkan kepada publik dan pemangku kepentingan, KPK melakukan soft
launching, 25 Juli2016. Pada kesempatan tersebut, KPK mendapatkan masukan
dari berbagai pihak agar aplikasi ini lebih optimal. Dalam acara tersebut, hadir
sejumlah pejabat kementerian/lembaga terkait. Di antaranya adalah, Menteri
Kesehatan Nila F. Moeloek, Direktur Utama BPJS Kesehatan Fahmi Idris, Irjen
Kemdagri Tarmizi A Karim, Sekjen Kemenristek Dikti Ainun Naim, dan Staf Ahli
Menteri Kemendikbud Chatarina M Girsang.
13

Tak hanya itu, KPK juga melakukan sosialisasi kepada para pemangku kepentingan
pada 15 November lalu. Hadir pada kesempatan tersebut, perwakilan Kementerian
Kesehatan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Kementerian Agama.

Berbagai Apresiasi
Peran yang sangat besar dalam mendorong transparansi, membuat banyak pihak
memberi apresiasi kepada aplikasi JAGA. Di antaranya, Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kementerian Agama (Kemenag), Kementerian
Kesehatan (Kemenkes).

Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud Hamid


Muhammad, misalnya, mengaku, aplikasi JAGA sangat mendukung berbagai
sistem yang dimiliki Kemendikbud. Hamid berharap, JAGA bisa menjaga Rp45
triiliun dana yang dikelola Kemendikbud untuk berbagai sekolah di tanah air.

Tidak hanya mengawal dana BOS yang jumlahnya luar biasa besar. Hamid
mengaku, Kemendikbud juga memanfaatkan aplikasi JAGA untuk mengawal
berbagai program lain Kemendikbud. Misalnya, program sarana pendidikan,
termasuk rehabilitasi sekolah, membangun sekolah baru, dan sebagainya.
Caranya, dengan mengoneksi aplikasi yang dimiliki Kemendikbud dengan
dengan JAGA.

Melalui koneksitas antar aplikasi tersebut, Kemendikbud mencoba mengurangi


penyaluran bantuan berdasarkan pengajuan proposal. Sebab, diakui Hamid, Sektor pendidikan
banyak modus penyelewengan dana melalui pengajuan proposal. Sekolah- merupakan salah
sekolah, misalnya, banyak yang pintar membuat proposal sehingga terlihat satu sektor strategis
bahwa seolah-olah kondisi sekolah tersebut memang membutuhkan bantuan yang bisa dipantau
anggaran rehabilitasi. Padahal, kondisi sekolah sebenarnya masih baik, tidak melalui aplikasi
seperti digambarkan melalui proposal tadi. JAGA.
LAPORAN
TAHUNAN
2016

14

Salah satu inovasi Secara garis besar, Hamid menilai, terdapat beberapa manfaat koneksitas
transparansi yang antara program JAGA dan program Kemendikbud. Pertama, sebagai pencegah
dilakukan RSUD penyimpangan pada saat seleksi penyaluran dan pelaksanaan bantuan. Jadi,
Koja, Jakarta yang lanjutnya, sejak menentukan sasaran sudah disaring, apakah sasaran tersebu
memperlihatkan layak diberi bantuan atau tidak. Hamid menambahkan, saat ini Kemendikbud
jumlah kamar inap kesulitan melakukan pemantauan. Jika terjadi penyaluran yang tidak benar, maka
yang tersedia informasi yang diberikan selalu terlambat. Tetapi dengan program aplikasi JAGA,
secara terkini. Kemendikbud bisa langsung melihat jika terdapat pengambilan dana yang tidak
sebenarnya.

Kedua, masyarakat dan semua yang berkepentingan, termasuk media dapat


memberi masukan dan kritik terkait dengan program Kemendikbud. Berdasarkan
laporan tersebut, jika terkait penyimpangan, Kemendikbud akan langsung
menangani. Kondisi demikian terjadi, lanjut Hamid, karena perpaduan antara sistem
Kemendikbud dan JAGA memang membuat semua program termasukperputaran
uang di sekolah sangat transparan.

Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Kamarudin Amin, juga memberi apresiasi.


Menurutnya, aplikasi JAGA mampu bersinergi dengan sistem yang dimiliki Ditjen
Pendidikan Islam Kemenag, yaitu Egitation Managemen Information System (EMIS).

Sinergi kedua sistem tersebut menjadi sangat penting, karena Ditjen Pendidikan
Islam juga mengelola anggaran yang sangat besar, sehingga membutuhkan tata
kelola yang bagus.
15

Amin menyebut, Kementerian Agama mengelola anggaran pendidikan lebih


dari 20% pendidikan nasional. Anggaran tersebut cukup besar, karena jumlah
lembaga pendidikan Islam juga banyak. Misalnya, jumlah madrasah adalah 76 ribu
dengan jumlah siswa hampir 10 juta orang. Itu belum termasuk perguruan tinggi
Islam, yakni sekitar 700 lembaga dengan juga mahasiswa sekitar 700 ribu oang
atau sekitar 15% dari jumlah mahasiswa nasional .

Untuk mengelola anggaran yang besar itulah, Ditjen Pendidikan Islam juga memiliki
sejumlah sistem informasi. Di antaranya, Sistem Informasi Sarana Prasarana,
Sistem Informasi Tatakelola BOS, SIstem Informasi Guru, dan dan sebagainya.
Dan untuk mendukung semua itu, Ditjen Pendidikan Islam sangat mendukung
sinkronisasi system yang dimiliki dengan aplikasi JAGA.

Begitu pula untuk sektor kesehatan, aplikasi JAGA juga sangat mendukung
berbagai sistem di Kementerian Kesehatan. Menurut Sekretaris Direktorat
Jenderal Pelayanan Kesehatan, Agus Hadian Rahim, berbagai sistem yang saat
ini dibangun Kemenkes, termasuk sistem aplikasi RS Online, bisa disinergikan
dengan JAGA sehingga menjadi lebih terbuka.

Rahim mencontohkan, bahwa pada turunan RS Online terdapat aplikasi Sistem


Rawat Inap (Siranap). Sistem tersebut, menurut Rahim, bisa membantu masyarakat
agar tidak lagi kesulitan mendapatkan infomasi tentang ketersediaaan tempat
tidur, baik di RS pemerintah pusat, daerah, dan kota.

Profil JAGA Diperkenalkan 25 Juli 2016 &


Diluncurkan 1 Desember 2016 oleh Presiden Joko Widodo.
Fitur:

INFO GRAFIS
JAGA Rumah Sakitku. JAGA Sekolahku.

JAGA Puskesmasku. JAGA Perizinanku.

Rp JAGA Dana Desaku


(Dalam Proses).

Medium:

Diunduh > 5000


Stakeholder:
LAPORAN
TAHUNAN
2016

16

Mempermudah
Wajib Lapor dengan
e-LHKPN
Melaporkan Pada 2016, KPK juga melakukan terobosan dalam pelaporan
Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHPKN), yakni
harta bagi para melalui e-LHKPN. Terobosan dilakukan, terkait dengan kewajiban
penyelenggara penyelenggara negara untuk melaporkan harta kekayaan.

negara, kini Kewajiban tersebut diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun


kian mudah. 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari
Korupsi, Kolusi Dan Nepotisme. Selain itu, juga diatur dalam Undang-
Kecanggihan Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan
teknologi yang Tindak Pindana Korupsi; dan Peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi
Nomor: 07 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pendaftaran, Pengumuman
membuat mereka dan Pemeriksaan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara.
bisa melaporkan
harta secara cepat, Berdasarkan ketentuan tersebut, penyelenggara
berkewajiban untuk bersedia diperiksa kekayaannya sebelum,
negara

hemat dan mudah. selama, dan sesudah menjabat. Selain itu, penyelenggara negara
juga berkewajiban melaporkan harta kekayaannya pada saat pertama
kali menjabat, mutasi, promosi dan pensiun. Penyelenggara negara,
juga wajib mengumumkan harta kekayaannya.

Penyelenggara negara yang tidak melaporkan kewajiban, tentu


mendapat sanksi. Berdasarkan Pasal 20 Undang-Undang Nomor
28 Tahun 1999, penyelenggara tersebut bisa dikenakan sanksi
administratif sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Untuk itulah KPK terus berusaha meningkatkan kepatuhan


penyampaian LHKPN penyelenggara negara. Hal itu dilakukan, misal
dengan penandatanganan Penyataan Bersama tentang Komitmen
Pencegahan Korupsi Terintegrasi antara KPK dan beberapa pemda.

Begitupun upaya KPK terus dilakukan. Termasuk pada 2016 ini dengan
meluncurkan aplikasi e-LHKPN. Melalui aplikasi ini, penyelenggara
negara tidak perlu datang ke Jakarta untuk melaporkan harta
17
LAPORAN
TAHUNAN
2016

18

kekayaannya. Selain itu, juga efisien dari sisi waktu, karena penyelenggara negara
hanya cukup mengakses melalui jaringan internet.

Aplikasi e-LHKPN memang dirancang untuk mempermudah pelaporan sekaligus


meningkatkan tingkat kepatuhan. Bagi penyelenggara di daerah terpencil
misalnya, aplikasi ini sangat hemat dan mudah.

Secara umum, manfaat e-LHKPN adalah: pertama, sebagai instrumen pengelolaan


SDM seperti mengangkat atau mempromosikan PN berdasarkan kepatuhan
LHKPN-nya; Kedua, sebagai instrumen untuk mengawasi kekayaan PN; Dan
ketiga, sebagai instrumen akuntabilitas bagi PN dalam mempertanggungjawabkan
kepemilikan hartanya.

Aplikasi e-LHKPN dibagi menjadi tiga modul. Pertama, yakni modul pendaftaran
LHKPN (e-registration). Kedua, modul pengisian (e-filing). Dan yang ketiga, modul
pengumuman LHKPN (e-announcement).

Modul e-registration digunakan oleh Unit Pengelola LHKPN (UPL) pada instansi/
lembaga untuk mendaftarkan wajib LHKPN. Selain itu, juga digunakan KPK untuk
melakukan monitoring WL yang didaftarkan oleh UPL; Modul ini juga digunakan
oleh UPL dan KPK untuk mengetahui tingkat kepatuhan pelaporan LHKPN.

Sementara modul e-filing digunakan penyelenggara negara atau wajib lapor


untuk melaporkan harta secara online. Selain itu, juga digunakan penyelenggara
negara atau wajib lapor untuk mengetahui status dan riwayat laporan hartanya.
Sedangkan modul e-announcement digunakan oleh KPK untuk mengumumkan
laporan harta penyelenggara negara atau wajib lapor yang telah diverifikasi
secara administrasi. Selain itu, modul e-announcement tersebut, juga digunakan
masyarakat untuk mengakses pengumuman LHKPN dan memberikan masukan
kepada KPK terhadap pengumuman LHKPN tersebut.

Dalam kaitan itulah e-LHKPN mengenal empat tipe user. Pertama, Admin KPK,
yaitu
pegawai yang ditunjuk KPK untuk mengelola aplikasi e-LHKPN, membuat akun
admin instansi, melakukan monitoring. Kedua, Admin Instansi, yaitu pegawai yang
ditunjuk oleh instansi untuk mengelola aplikasi e-LHKPN di lingkungan instansinya,
membuat akun admin unit kerja, melakukan validasi pembuatan/pemutakhiran
penyelenggara negara atau wajib lapor.

Ketiga, Admin Unit Kerja, adalah pegawai yang ditunjuk oleh instansi untuk
mengelola aplikasi e-LHKPN di lingkungan unit kerja membuat akun penyelenggara
negara atau wajib lapor, membuat/pemutakhiran daftar penyelenggara negara
atau wajib lapor. Dan keempat, penyelenggara negara atau wajib lapor, merupakan
pengisi laporan harta kekayaan online melalui aplikasi e-LHKPN.

Aplikasi e-LHKPN telah di-soft launching di Gedung KPK pada 27 Oktober 2016
sebelum akhirnya dilakukan grand launching pada akhir tahun 2016. Hingga akhir
tahun ini, aplikasi tersebut telah diuji coba kepada 15 kementerian dan lembaga
yang selama ini dianggap memiliki tingkat kepatuhan pelaporan harta kekayaan
yang cukup baik.
19

Pada tahap awal, KPK bersama Unit Pelaporan LHKPN di masing-masing


kementerian/lembaga melakukan pendataan terhadap para wajib lapor yang ada
di instansinya masing-masing. Ini dimaksudkan untuk memudahkan instansi atau
lembaga tersebut untuk mengetahui siapa saja pejabat di lingkungan kerjanya
yang belum melaporkan harta kekayaannya. Setelah didaftarkan, pejabat tersebut
akan menerima email balasan dan permintaan untuk verifikasi akun.

Para wajib lapor LHKPN harus terlebih dahulu melakukan pengisian daftar harta
kekayaan secara daring atau online melalui e-filing. Setelah itu, petugas KPK
akan kembali melakukan verifikasi data. Jika dianggap sesuai, data laporan harta
kekayaan akan diumumkan pada publik dengan modul e-announcement.

Namun, bagi para wajib lapor harta kekayaan yang tidak memiliki Unit Pengelola
LHKPN di lembaganya, misalnya saja seperti calon kepala daerah, pendaftaran
bisa dilakukan dengan menghubungi petugas KPK.

Dengan adanya e-LHKPN ini diharapkan ke depan tidak ada lagi para pejabat
wajib lapor harta kekayaan yang tidak melaporkan harta kekayaannya. Dengan
demikian, selain kewajiban sebagai pejabat negara bisa terpenuhi, juga akan
menjadi bahan acuan terhadap perkembangan harta kekayaannya di kemudian
hari. (*)

Siklus e-LHKPN

e-Registration e-Filing
Update daftar wajib LHKPN oleh KLOP Pengisian laporan harta oleh
Monitoring update wajib LHKPN oleh KPK Wajib LHKPN/ PN
Waktu : November - Desember Waktu : 1 Januari - 31 Maret (Periodik)
Januari - Desember (Khusus)

e-Announcement
Verifikasi administrasi dan
Pengumuman laporan harta oleh KPK
Waktu : April - Oktober
LAPORAN
TAHUNAN
2016

20

Pembenahan
di Sektor Kesehatan
Kesehatan adalah Pelayanan kesehatan merupakan hak setiap warga negara, begitulah
amanah Pasal 28 H ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945. Guna
salah satu sektor menjalankan amanah tersebut, pemerintah menyelenggarakan
yang menjadi berbagai program peningkatan kualitas di bidang kesehatan. Salah
satunya, melalui program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh
prioritas utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan).
KPK. Karena Upaya tersebut perlu diberi apresiasi. Terlebih, guna mendukung
kesehatan program tersebut, pemerintah mengucurkan dana yang tidak sedikit.

adalah indikator Pada 2014, misalnya, alokasi dana APBN mencapai Rp19,93 triliun
untuk 86.4 juta peserta PBI (Penerima Bantuan Iuran) masyarakat
kemajuan bangsa. tidak mampu.

Pembenahan Namun di sisi lain, di sinilah kewaspadaan harus ditingkatkan.


secara terus Pasalnya, jika dana yang besar tersebut tidak dikelola dengan sistem

menerus perlu tata kelola yang baik, justru rentan terjadi penyelewengan.

dilakukan. Berangkat dari hal itu, KPK kemudian melakukan sejumlah kajian, di
antaranya terkait pengelolaan obat dalam sistem JKN. Kajian tersebut
dilatar belakangi berbagai alasan. Pertama, belanja obat di Indonesia
cukup tinggi, berkisar 40% dari belanja kesehatan. Padahal, di negara
maju seperti Jepang hanya berkisar 19% dan Jerman 15%; Kedua,
harga obat di Indonesia merupakan yang termahal di ASEAN; Ketiga,
perbandingan harga obat generik dan generik bermerk cukup tinggi,
yaitu 1:2 hingga 1:40; Dan keempat, pemakaian obat generik masih
relatif rendah, baru mencapai 60-70%.

Selanjutnya, kelima, pengguna e-catalogue obat belum optimal,


yakni baru 89% Dinkes dan 33% RS Pemerintah; Keenam, adanya
persaingan ketat pada industri farmasi sehingga mengakibatkan
tingginya biaya promosi yang mencapai 40% dari biaya produksi.

Berangkat dari berbagai fenomena itu, salah satu tujuan kajian adalah
untuk mengidentifikasi titik-titik rawan korupsi dan permasalahan pada
sistem tata kelola obat dalam JKN. Dari kajian itu, KPK memberikan
21
LAPORAN
TAHUNAN
2016

22

Pembanahan pada sejumlah saran perbaikan untuk memperbaiki sistem tata kelola obat dalam JKN
sektor kesehatan dalam rangka mencegah terjadinya tindak pidana korupsi.
akan membawa
dampak positf Ruang lingkup pelaksanaan kajian tersebut, pada aspek tata laksana dan aspek
secara langsung regulasi pada siklus tata kelola obat, mulai dari perencanaan, pengadaan,
bagi masyarakat. pembelanjaan dan monitoring evaluasi. Sementara, objek kajiannya dilakukan
di instansi terkait, baik pusat maupun daerah. Antara lain di tingkat pusat yakni
Kementerian Kesehatan Ditjen Farmalkes dan Ditjen Yankes, LKPP, BPOM dan
Industri Farmasi. Sedangkan di daerah, yakni tujuh Dinas Kesehatan (Dinkes)
kabupaten/kota, delapan RSUD, empat RS Swasta dan lima Apotek provider JKN.

Dari hasil kajian, KPK setidaknya menemukan delapan poin permasalahan.


Pertama, ketidaksesuaian Formularium Nasional (Fornas) dan e-catalogue; Kedua,
aturan perubahan Fornas berlaku surut melanggar asas kepastian hukum; Ketiga,
tidak akuratnya Rencana Kerja Operasional (RKO) sebagai dasar pengadaan
e-catalogue; Keempat, mekanisme pengadaan obat melalui e-catalogue belum
optimal; Kelima, ketidaksesuaian antara daftar obat pada Panduan Praktik Klinis
(PPK) FKTP dan Fornas FKTP; Keenam, belum ada aturan minimal kesesuaian
Fornas pada formularium RS/Daerah; Ketujuh, belum optimalnya monitoring dan
evaluasi terkait pengadaan obat; dan kedelapan, lemahnya koordinasi antar
lembaga.

Saran Perbaikan dan Rencana Aksi


Atas potensi permasalahan tersebut, KPK memberikan saran perbaikan dan
rencana aksi yang komprehensif dan terpadu yang melibatkan seluruh pemangku
kepentingan terkait. Yakni Kemkes harus menerbitkan aturan-aturan yang belum
23

dibuat, perbaikan dan sinkronisasi aturan yang bertentangan dalam pelaksanaan


Fornas, serta penyusunan RKO dan pengadaan melalui e-catalogue.

Selain itu, LKPP dan Kemenkes disarankan untuk menyempurnakan aplikasi


e-catalogue, e-monev yang telah dibangun agar terintegrasi. Kemkes juga
melakukan proses monev sebagai dasar evaluasi kebijakan pengadaan obat
serta Kemenkes/LKPP/BPOM membangun SOP bersama untuk kegiatan yang
melibatkan pekerjaan lintas instansi dalam rangka memperkuat koordinasi.

Dari saran perbaikan dan rencana aksi yang telah dilakukan, KPK melakukan
review terhadap pelaksanaannya. Hasil tindak lanjut dari Kajian Sistem JKN
menunjukkan, secara keseluruhan, rekomendasi KPK atas pencegahan korupsi di
JKN telah diimplementasikan 88,5 persen.

Di antaranya, Kemenkes telah melaksanakan 11 dari 13 rencana aksi (84,6 persen),


sementara BPJS Kesehatan telah mengimplementasikan 20 dari 22 rencana aksi
(90,9 persen). Sementara, tindak lanjut dari Kajian Pengelolaan Dana Kapitasi
di FKTP milik Pemda, Kemenkes telah menjalankan tujuh dari 15 rencana aksi,
sementara BPJS Kesehatan menjalankan 11 dari 13 rencana aksi.

Selain memaparkan perkembangan tindak lanjut dua kajian, KPK juga


memaparkan hasil Kajian Penyusunan Alat Diagnostik Pencegahan Kecurangan
di FKRTL. Sebagai tindak lanjut rekomendasi KPK, Kementerian Kesehatan
telah mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan No.36 Tahun 2015, tentang
Pencegahan Kecurangan (Fraud) dalam Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan
Pada Sistem Jaminan Sosial Nasional.

Salah satu bagian penting dalam peraturan tersebut adalah keharusan semua
pihak untuk membangun sistem pencegahan fraud/korupsi di unitnya, termasuk
di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL), dalam hal ini rumah sakit
dan klinik rujukan. FKRTL menjadi prioritas untuk mengimplementasikan aturan ini
terlebih karena sumber daya di FKTRL dianggap lebih siap selain sebagian besar
dana Jaminan Kesehatan dialirkan ke FKTRL.

Implementasi nyata dari Permenkes 36/2015 ini sangat penting mengingat fraud
dalam JKN seperti gunung es. Sebagai gambaran, berdasarkan laporan BPJS
kesehatan, sampai dengan Juni 2015, dengan pengawasan yang masih minim,
telah terdeteksi sebanyak 175.774 klaim FKRTL dengan nilai sebesar Rp 440
milyar yang terduga fraud.

Pembangunan sistem pencegahan fraud/korupsi menurut Permenkes 36/2015


harus melalui 3 hal yakni: pertama, FKRTL menyusun peraturan internal dalam
bentuk tata kelola organisasi dan tata kelola klinik yang baik; Kedua, FKRTL mampu
mengembangkan pelayanan kesehatan yang berorientasi kepada kendali mutu
dan kendali biaya melalui penggunaan konsep manajemen yang efektif dan efisien,
teknologi informasi berbasis bukti dan membentuk Tim Pencegahan Kecurangan
JKN di FKRTL; Ketiga, FKRTL mampu mengembangkan budaya pencegahan
kecurangan JKN sebagai bagian dari tata kelola organisasi dan tata kelola klinis
yang berorientasi kepada kendali mutu dan kendali biaya berdasarkan prinsip
TARIK (transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi dan kewajaran).
LAPORAN
TAHUNAN
2016

24

Dunia Kesehatan Tolak Gratifikasi


Permasalahan-permasalahan di atas juga mendorong KPK untuk melakukan
program pencegahan yang terintegrasi. Sebelumnya, Pada 2 Februari 2016,
KPK bersama Kementerian Kesehatan telah dengan menggandeng sejumlah
organisasi kesehatan dan perusahaan farmasi guna membahas pengaturan
sponsorship dari pihak farmasi kepada rumah sakit dan para dokter tenaga
kesehatan. Hasil dari FGD tersebut, diputuskan ada delapan poin kesepakatan
yang wajib dilakukan oleh semua pihak.

Pertama, setiap profesi kedokteran memiliki kesempatan yang sama untuk


mendapatkan dukungan dalam mengikuti pengembangan pendidikan
kedokteran berkelanjutan sesuai dengan keahlian bidang keilmuan. Oleh karena
itu, pemberian sponsorship kepada profesi kedokteran pada prinsipnya harus
dilakukan secara terbuka dan tidak ada konflik kepentingan. Semua tawaran
dan undangan sponsorship kepada dokter diharuskan melalui jalur institusi atau
organisasi profesi Kedokteran.
KPK merangkul
para pemangku Kedua, pengelolaan dan penunjukan penerimaan sponsorship dapat
kepentingan untuk dipertanggungjawabkan, untuk itu dibutuhkan mekanisme pengaturan
perbaikan pada sponsorship yang terbuka dan akuntabel.
sektor swasta
Ketiga, Pemberian sponsorship tidak boleh mempengaruhi independensi dokter
melalui kegiatan
dan tidak dikaitkan secara langsung atau tidak langsung dengan penulisan resep
pembahasan
atau anjuran penggunaan obat serta tidak diberikan kepada individu dokter.
Pembangunan
Integritas Praktik
Keempat, semua pihak mendorong dan terlibat sesuai dengan kapasitas dan
Bisnis Pada Sektor kewenangan masing-masing untuk mewujudkan pemenuhan tanggung jawab
Kesehatan, Jakarta negara terhadap jaminan penyediaan pelayanan kesehatan yang layak bagi
3 Maret 2016.
25

masyarakat yang dimulai dengan kebijakan penyelenggaraan pendidikan profesi


kedokteran yang berkualitas dan terjangkau

Kelima, semua pihak mendorong tata kelola yang baik antara perusahaan
obat dan alat kesehatan dengan profesi kedokteran serta meninjau peraturan-
peraturan yang ada agar sejalan dengan prinsip-prinsip pencegahan korupsi,
terutama merevisi petunjuk teknis, SOP, dan kesepakatan bersama etika promosi
obat yang melibatkan semua pihak-pihak yang hadir pemangku kepentingan.

Keenam, menempatkan ketentuan tentang pemberian sponsorship sebagai


bagian penting dari proses reformasi birokrasi dan peningkatan pelayanan publik
di sektor kesehatan.

Ketujuh, pemerintah wajib menyediakan anggaran yang cukup untuk menunjang


pendidikan dan pelatihan kedokteran berkelanjutan sesegera mungkin.
Kedelapan, mengundang pihak-pihak yang belum terlibat dalam pembahasan ini
untuk bersepakat dan menindak lanjuti kesepakatan ini.

Akhir tahun 2016, pertemuan serupa juga digelar KPK dengan sejumlah perusahaan
farmasi di seluruh Indonesia. Pertemuan bertajuk Pembangunan Integritas Praktik
Bisnis di Dunia Kesehatan itu digagas untuk semakin meneguhkan komitmen
perusahaan farmasi untuk menghindari diri dari praktik korupsi.

Dampak dari sinergi tersebut, Menteri Kesehatan mengeluarkan Peraturan


Menteri Kesehatan RI No. 58 Tahun 2016 Tentang Sponsorship Bagi Tenaga
Kesehatan. Aturan ini merupakan petunjuk bagi dokter dan tenaga kesehatan lain
dalam penerimaan sponsorship. Sebab, mereka memiliki kebutuhan untuk terus
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.

Peraturan itu merupakan pengembangan dari Permenkes RI No. 14 Tahun


2014 Tentang Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan Kementerian Kesehatan.
Aturan tersebut merupakan hasil dari kerja sama KPK dan Kemenkes dalam
upaya membangun Sistem Pengendalian Gratifikasi di sektor kesehatan. Ruang
lingkupnya, tidak hanya di internal organisasi, namun juga mencakup para
pemangku kepentingan lain yang terkait, seperti internal organisasi kementerian,
profesi tenaga kesehatan, industri kesehatan serta regulator lain.

Beberapa prinsip dalam pemberian sponsorship kepada tenaga kesehatan, baik


berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) atau non-ASN, yakni , tidak mempengaruhi
independensi dalam memberikan pelayanan kesehatan, tidak dalam bentuk uang
atau setara uang, tidak diberikan secara langsung kepada individu, diberikan
sesuai dengan bidang keahlian, diberikan secara terbuka, dan dikelola secara
akuntabel dan transparan. tidak mempengaruhi independensi, tidak diberikan
secara langsung kepada individu dan tidak berbentuk uang.

Sponsorship yang dapat diterima berupa registrasi kegiatan, tiket perjalanan serta
akomodasi. Penerimaan berbentuk uang hanya dapat diterima dalam bentuk
honor pembicara atau moderator sesuai dengan konteks kegiatan. Semua
tawaran dan undangan sponsorship kepada dokter diharuskan melalui jalur
institusi atau organisasi profesi kedokteran.
LAPORAN
TAHUNAN
2016

26

Mendorong
Perbaikan Tata Kelola
Pelayanan TKI
Ini bukan sekadar Kontradiksi dengan sebutannya sebagai pahlawan devisa, Tenaga
Kerja Indonesia (TKI) sering menjadi sasaran pemerasan dan
masalah masih korban rantai birokrasi yang panjang. Latar belakang para TKI
bermunculannya yang kebanyakan dari strata sosial, ekonomi, dan terutama tingkat
pendidikan para TKI rendah, membuat mereka sangat rentan
korupsi di sektor terhadap praktik pemerasan tersebut.
ketenagakerjaan, Kondisi tersebut memprihatinkan, terlebih kontribusi para TKI
ini juga soal terhadap perekonomian negara dalam bentuk remitansi TKI, sangat
kemanusiaan. besar, mencapai USD9,4 miliar atau Rp130 triliun per tahun.

Sebagai pahlawan Selama ini calon TKI harus melewati proses birokrasi yang panjang
devisa, perlakuan dan biaya mahal. Berlikunya proses birokrasi mendorong calon

yang diterima TKI buruh migran Indonesia mengambil jalan pintas. Akibatnya, mereka
berangkat ke luar negeri secara tidak prosedural. Bahkan tidak
masih jauh dari sedikit, dokumen pun dipalsukan.

ideal. Terkait hal tersebut, pada 2016 KPK melakukan akselerasi perbaikan
tata kelola pelayanan TKI. Mulai dari rekrutmen sampai dengan
kepulangan di wilayah kabupaten/kota di seluruh Indonesia, yang
mencakup pelayanan di bandar udara, pelabuhan laut dan wilayah
yang menjadi kantong-kantong TKI serta wilayah perbatasan yang
menjadi sasaran perlintasan arus pemberangkatan dan pemulangan
TKI.

Sebagai salah satu upaya memangkas proses birokrasi TKI, KPK


mendorong pemerintah untuk membangun tempat pelayanan
satu pintu. Langkah tersebut ditempuh, sebagai salah satu bentuk
komitmen pemerintah untuk menghadirkan negara dalam rangka
memberi perlindungan kepada buruh migran Indonesia (TKI).

Berdasarkan pertimbangan informasi dan data serta wilayah


yang menjadi kantong TKI serta wilayah perbatasan yang menjadi
27
LAPORAN
TAHUNAN
2016

28

sasaran perlintasan arus pemberangkatan dan pemulangan TKI, KPK melakukan


koordinasi, monitoring, evaluasi, deteksi, dan membuka leher botol tata kelola
layanan TKI.

Fokus yang dilakukan adalah: pertama, evaluasi penetapan biaya penempatan


TKI (cost structure); Kedua, evaluasi produk asuransi TKI dan kualitas layanannya;
Ketiga, program poros sentra pelatihan dan pemberdayaan TKI di daerah
perbatasan; Keempat, program sentra layanan pelatihan dan pemberdayaan TKI
terintegrasi di daerah asal TKI; Dan kelima, membuka leher botol pelaksanaan
tata kelola layanan TKI.

Rakor TKI
Sesuai fokus kegiatan tersebut, KPK melakukan rapat koordinasi (rakor) TKI di lima
provinsi sentra TKI, yaitu Kepulauan Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan
Barat, dan Nusa Tenggara Barat.

Terpilihnya Kepulauan Riau, karena adanya indikasi maraknya praktik penyuapan,


pemerasan, dan gratifikasi pada layanan TKI di sana. Bila mencermati statistik TKI
di wilayah Kepulauan Riau juga memprihatinkan. Ada 177 pengaduan TKI yang
terkait dengan klaim asuransi, meninggal, lari dari majikan, sakit, TKI tak sesuai
prosedur, serta lebih dari 30 ribu orang terkena deportasi sepanjang 2014 hingga
Juli 2016.

Kalimantan Barat dipilih, karena sejumlah latar belakang. Di antaranya, banyaknya


praktik penyuapan, pemerasan, dan gratifikasi pada layanan publik termasuk
layanan TKI; Statistik TKI yang memprihatinkan di wilayah Kalimantan Barat seperti
7.878 orang terkena deportasi dalam kurun waktu 2013 hinga Juli 2016 melalui
perbatasan Entikong.

KPK mendorong wilayah Jawa Barat, karena melihat besarnya jumlah pengiriman
TKI dari wilayah ini, yaitu lebih dari 63 ribu orang pada 2015 dan lebih dari 105 ribu
orang pada 2014. NTB juga menjadi penyumbang TKI yang cukup besar. Terdapat
lebih dari 253 ribu orang atau sekitar 50 ribu orang per tahun masyarakat yang
menjadi TKI. Sementara, terpilihnya Jawa Tengah karena berdasarkan statistik,
terdapat lebih dari 410 ribu orang atau sekitar 82 ribu orang per tahun masyarakat
Jawa Tengah yang menjadi TKI.

Problematika di kelima daerah itu relatif sama. Hingga saat ini masih banyaknya
TKI bermasalah seperti gagal berangkat, meninggal, pulang sebelum kontrak
berakhir, gaji tidak dibayar, tak sesuai prosedur dan lain-lain.

Rakor TKI dilaksanakan dalam rangka membangun komitmen bersama untuk


melaksanakan Program Poros Sentra Layanan Pelatihan dan Pemberdayaan TKI
Terintegrasi di masing-masing provinsi. Melalui program tersebut, diharapkan
dapat menyediakan fasilitas layanan dokumen TKI dan pelatihan/pemberdayaan
kepada TKI secara terintegrasi dan terpadu.

Selain itu, diharapkan layanan dapat diberikan dalam satu lokasi, sehingga menjadi
solusi terhadap tingginya jumlah TKI tanpa dokumen yang bekerja di luar negeri
yang rentan perlindungan hukum. Sebagai gambaran, jumlah TKI tanpa dokumen
29

yang bekerja di Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam diperkirakan lebih


dari 1,3 juta orang.

Tidak hanya itu. Melalui program tersebut, diharapkan bisa mewujudkan


layanan informasi dan edukasi bagi TKI; Perlindungan secara online; Fasilitas
pemberdayaan dan penyaluran kerja TKI Purna; Dan fasilitas pemberdayaan
untuk kemandirian keluarga TKI.

Dalam pelaksanaannya, KPK bersinergi dengan para pemangku kepentingan lain.


Yaitu Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan,
Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Hukum dan HAM, Duta Besar RI
Wakil Ketua KPK
untuk Singapura dan Malaysia, BNP2TKI, Bank Indonesia, OJK, pemkab/pemkot
Laode M Syarief
yang menyumbangkan cukup besar TKI, dan BPJS Ketenagakerjaan.
bersama Gubernur
Jawa Barat Ahmad
Dari sinergi itu, KPK berharap dapat mengoptimalkan peran para pihak untuk
Heryawan dalam
melakukan perbaikan yang telah dituangkan dalam rencana aksi, serta melakukan
acara Komitmen
persiapan untuk terlibat dalam tindak lanjut rekomendasi. Setelah itu, para pihak
Bersama Program
didorong menyampaikan kepada publik terkait pelaksanaan dan penyelesaian
Perbaikan Tata
program sebagai bagian transparansi. KPK berharap masyarakat dapat turut
Kelola TKI di
terlibat dalam pengawasan sehingga dapat mewujudkan layanan TKI yang aman,
wilayah Jawa Barat
cepat, murah, dan jelas.(*)
pada 13 Mei 2016.
LAPORAN
TAHUNAN
2016

30

Menyasar
Tata Kelola Energi,
Pangan, hingga Air
Kekayaan alam Alam negeri ini memang kaya. Namun, melimpahnya sumber daya
alam (SDA) Indonesia tersebut, ternyata juga menjadi pintu bagi
hadir, agar bisa persoalan bangsa ini. Selain eksploitasi yang berlebihan, ketiadaan
dimanfaatkan strategi untuk menjamin keberlanjutan dalam jangka panjang, serta
banyaknya tindak pidana korupsi. Semua, merupakan refleksi
untuk lemahnya tata kelola di sektor yang sebenarnya menjadi kebanggaan
sebesar-besar kita semua.

kemakmuran Lemahnya tata kelola SDA tentu saja berdampak buruk. Selain tidak
rakyat. bisa dipergunakan untuk kemakmuran rakyat, jika kondisi tersebut
terus dibiarkan, justru akan berakibat pada kerugian negara yang
Mengemban semakin besar.
amanah Pasal 33
Undang-Undang Terkait hal itu, KPK terus fokus pada berbagai sektor sumber daya
alam, termasuk energi dan sumber daya mineral, pangan, dan
Dasar 1945, air. Pada 2016, misalnya, KPK menggelar Koordinasi dan Supervisi

perbaikan sistem (Korsup) Energi. Kegiatan ini merupakan perluasan kegiatan serupa
pada 2012-2015. Ketika itu, KPK juga melakukan Korsup namun
perlu dilakukan. terbatas pada sektor mineral dan batubara (Minerba).

Korsup dilatarbelakangi dari maraknya permasalahan yang dihadapi.


Di antaranya: pertama, cadangan sumber daya yang sangat terbatas;
Kedua, eksploitasi yang berlebihan tanpa strategi untuk menjamin
kelangsungan dalam jangka panjang; Ketiga, sejarah kelam gagalnya
tata kelola di sektor energi; Dan keempat, kebutuhan energi yang
terus meningkat.

Selain itu, kelima, ketergantungan negara masih dominan terhadap


penerimaan negara sektor migas; Keenam, ketidakmampuan
pasokan dalam negeri untuk kebutuhan domestik; Ketujuh, mahalnya
biaya energi sehingga menimbulkan rendahnya daya saing; Dan,
kedelapan, praktik kriminal dan pelanggaran administrasi.
31
LAPORAN
TAHUNAN
2016

32

Korsup Energi ini mencakup, antara lain minyak dan gas (Migas), mineral dan
batubara (Minerba), listrik, energi baru terbarukan dan konservasi energi (EBTKE).
Setidaknya, terdapat tujuh aspek fokus kegiatan, yakni penataan perizinan;
pelaksanaan kewajiban para pihak; pengawasan dan pengendalian; serta
pengembangan dan integrasi sistem data dan informasi. Tiga lainnya, pemenuhan
hak-hak masyarakat; perbaikan regulasi; dan peningkatan kapasitas kelembagaan.
Pada tahap awal, pada 15 Februari 2016, KPK menggelar rapat Korsup bersama
kementerian dan lembaga terkait, serta para pemangku kepentingan. Di antaranya
Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Kementerian ESDM, Kemko Perekenomian,
Kemko Maritim, SKK Migas, BPH Migas, Kemkeu, Kemhub, Kemendag, Kemdagri,
BKPM, BPKP, BIG, Bappenas, Pemda dan K/L/P (dari pihak pemerintah). Selain
itu, untuk sektor hulu juga dihadiri K3S. Sedangkan sektor hilir, hadir PLN, PGN,
Pertamina, Pertagas, independent power producer (IPP). Sementara, pihak terkait
lain yang juga hadir adalah para pelaku usaha, NGO, dan kampus.

Pertemuan perdana tersebut dilakukan untuk mengevaluasi kegiataan Korsup


Minerba di 32 provinsi yang sebelumnya, yang diikuti dengan peluncuran Gerakan
Nasional Kedaulatan Energi.

Melalui Gerakan Nasional Kedaulatan Energi, selain menyelaraskan kegiatan di


bidang penindakan, pencegahan, serta koordinasi dan supervisi, KPK juga fokus
pada upaya membangun sistem yang kuat. KPK mengoptimalkan fungsi-fungsi
pencegahan untuk mendorong perbaikan sistem, regulasi/kebijakan, peningkatan
kapasitas kelembagaan, serta untuk merangkul partisipasi publik secara luas.

Setelah terbentuk gerakan tersebut, Kementerian/Lembaga terkait langsung


menindaklanjuti berbagai saran perbaikan yang telah diberikan. Di Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Mineral dan
Batubara (Dirjen Minerba) misalnya, penataan Izin Usaha Pertambangan (IUP),
status per Februari 2016, sebanyak 6.365 IUP sudah berstatus clean and clear
(C&C) dan sebanyak 3.966 berstatus Non C&C.

Capaian tersebut tak lepas dari sejumlah langkah yang telah dilakukan. Antara
lain, Kementerian ESDM telah bersurat kepada seluruh gubernur terkait tindak
lanjut Korsup Pengelolaan Pertambangan Minerba sejak September 2015 lalu.
Selain itu, pihaknya juga telah mengeluarkan Permen No. 43 Tahun 2015 tentang
tata cara evaluasi penerbitan IUP Minerba dalam rangka percepatan evaluasi
C&C kepada gubernur paling lambat 90 hari kerja.

Tidak hanya dilakukan instansi terkait. Sebagai tindak lanjut pertemuan perdana,
KPK juga turun langsung ke sejumlah wilayah. Di antaranya Pekanbaru, Riau
pada 15-16 Maret. Pertemuan itu dilaksanakan untuk lingkup empat provinsi,
yakni Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Riau dan Kepulauan Riau.
Sedangkan pertemuan di Balikpapan, Kalimantan Timur dilaksanakan pada Rabu
6 April 2016.

Dipilihnya Riau menjadi provinsi pertama dalam penyelenggaraan rapat perdana


kegiatan Koordinasi dan Supervisi Sektor Energi, karena potensi kekayaan alam
dan sumber energi di provinsi tersebut terbilang tinggi. Dari total produksi minyak
bumi dan gas alam saja misalnya, sekitar 40 persennya berasal dari provinsi
tersebut. Belum lagi, kekayaan alam berupa hutan dan perkebunan.
33

Tindak Lanjut Kajian Alih Fungsi Lahan Pembangkit Listrik


Untuk sektor pangan, salah satu fokus KPK adalah terkait alih fungsi lahan Tenaga Uap
pertanian. Seperti diketahui, alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan non- (PLTU) Paiton.
pertanian berimplikasi serius terhadap sejumlah aspek, terutama aspek produksi Pembenahan sektor
pangan, lingkungan fisik sekitar manusia, kesejahteraan masyarakat yang energi merupakan
menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian, serta pendapatan rakyat di salah satu
perdesaan yang kehidupannya bergantung pada lahan pertanian garapan. fokus KPK pada
Gerakan Nasional
Di samping itu, alih fungsi lahan juga menyebabkan makin sempitnya luas Kedaulatan Energi.
garapan. Hal ini berdampak kepada tidak terpenuhinya skala ekonomi usaha
tani. Akibatnya, terjadi inefisiensi biaya yang dikeluarkan untuk menggarap lahan
pertanian atau sawah, yang pada akhirnya menurunkan kesejahteraan petani.

Sebagai negara agraria, Indonesia seharusnya tidak memiliki kendala berarti


dalam mewujudkan ketahanan pangan. Namun ternyata, masih ada permasalahan
serius yang harus segera dibenahi. Salah satunya terhadap upaya perlindungan
lahan pertanian, terutama lahan sawah. Terdapat kecenderungan perubahan
yang relatif tinggi atas fungsi lahan sawah menjadi penggunaan lain, seperti
perumahan atau industri.

Pada tahun 2015 KPK melakukan Kajian Alih Fungsi Lahan Pertanian. Hasil kajian
tersebut menunjukkan bahwa setiap tahun, terdapat sekitar 60 ribu hektar sawah
beralih fungsi di berbagai daerah di Indonesia. Luar biasa, karena jumlah tersebut
setara dengan 300 ribu ton beras. Tentu saja kondisi ini memprihatinkan. Karena di
tengah gencarnya upaya pemerintah dalam mendorong swasembada beras pada
LAPORAN
TAHUNAN
2016

34

pangan, namun di sisi lain lahan untuk pertanian justru menyusut. Sebagai tindak
lanjut, pada 2016 KPK terus mengawal kajian tersebut. Upaya monitoring tidak
hanya hanya memastikan implementasi atas saran perbaikan yang dirumuskan,
namun juga mengetahui sejauh mana langkah nyata lembaga yang terlibat dalam
menutup potensi korupsi yang ada.

Pelibatan aktif seluruh pemangku kepentingan perlu dilakukan untuk mencegah


praktik koruptif dalam pengelolaan alih fungsi lahan. Kementerian Pertanian,
Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Agraria
dan Tata Ruang/BPN, Kementerian Keuangan dan Pemerintah Daerah perlu
dilibatkan secara aktif untuk mencegah terjadinya korupsi dalam alih fungsi lahan
dan mencegah dampak buruk perekonomian nasional.

Dengan demikian, rencana aksi perbaikan dalam pengelolaan alih fungsi lahan
diharapkan dapat menghindari terjadinya alih fungsi lahan secara masif serta
mendukung terwujudnya program kedaulatan atau ketahanan pangan yang
dicanangkan Pemerintah. Dari sini, seluruh pihak berkomitmen untuk sama-sama
mendorong perbaikan sistem dalam upaya mencegah terjadinya tindak pidana
korupsi dan kerugian keuangan negara.

Masih terkait tindak lanjut Kajian Alih Fungsi Lahan Pertanian, KPK juga menggelar
Workshop Tunas Integritas bagi para pegawai di Kementerian Pertanian Pada
Sektor pangan Selasa 28 Juni lalu. Para peserta pelatihan bertema Tunas, Sistem dan Komite
merupakan salah Integritas di Lingkungan Kementerian Pertanian adalah para pejabat Kementan
satu fokus KPK yang terdiri dari eselon I dan II.
karena berdampak
luas bagi Kementerian Pertanian mengapresiasi kegiatan tersebut. Selain itu, juga
kepentingan rakyat menyambut baik kehadiran Satuan Tugas (Satgas) yang ditugaskan KPK di
instansinya sehingga dapat langsung mengawasi kinerja kementeriannya.
35

Kementan pun menyatakan komitmen dalam mewujudkan integritas dan budaya


antikorupsi di lingkungannya.

Kementerian Pertanian mengakui, bahwa selama ini masih banyak oknum yang
bekerja di luar tugas pokok. Seperti mengelola anggaran tidak sesuai aturan,
hingga ketidakwaspadaan pejabat dan jajaranya melaksanakan peraturan yang
ada. Di sisi lain, terus berkurangnya lahan pertanian, dikhawatirkan Kementan
dapat membuat Indonesia masuk dalam perangkap pangan.

Untuk itu, pihaknya menilai agar ketahanan pangan harus diperkuat. Selain cetak
sawah, dan ektensifikasi, lahan-lahan yang produktif juga harus diselamatkan.
Terkait hal itu Kementerian Pertanian juga mendorong moratorium untuk
mengerem alih fungsi lahan pertanian yang sangat signifikan.

Tindak Lanjut Kajian Pengangkutan Laut Sektor SDA


Sejalan dengan program pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai poros
maritim dunia, KPK mendorong langkah-langkah perbaikan tata kelola di sektor
perhubungan laut. Berdasarkan hasil kajian tentang pengangkutan laut sektor
sumberdaya alam yang dilakukan pada 2015, KPK memetakan sejumlah persoalan
pada sektor ini, mulai dari aspek kebijakan, kelembagaan, ketatalaksanaan,
hingga sumberdaya manusia.

Karenanya sejak 2016, KPK mendorong dilakukan sejumlah rencana aksi untuk
memperbaiki tata kelola perhubungan laut, terutama berkaitan dengan sektor
sumberdaya alam. Perbaikan tata kelola dimulai dari pembangunan database
untuk pemetaan kondisi perhubungan laut dan pengambilan kebijakan. Di
sini, dilakukan proses konsolidasi data pelabuhan, terminal khusus (Tersus),
terminal untuk kepentingan sendiri (TUKS), yang selama ini data detailnya belum
sepenuhnya dimiliki oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.

KPK juga mendorong dilakukan pemetaan kewajiban pelaku usaha di sektor


perhubungan laut seperti pengelola pelabuhan/TUKS/Tersus, pemegang izin
pengangkutan laut dan lain sebagainya.

Mendorong Perbaikan Tata Kelola Air


Jakarta menghadapi persoalan serius terkait air bersih. Setiap tahun, ternyata Ibu
Kota mengalami defisit air bersih. Pada 2015, misalnya, defisit suplai air tercatat
7,19 liter/detik. Defisit suplai air ini diproyeksikan membengkak menjadi 21,48 liter/
detik pada 2030.

Guna menutupi defisit tersebut, PAM Jaya mau tidak mau menutupi dari sumber
air bersih lain, yakni dari air bawah tanah melalui sumur bor dan sumur pantek.
Dengan total sumur bor DKI yang terdaftar sebanyak 4,473 titik, di 2014, Pemprov
DKI memperoleh penerimaan pajak air bawah tanah sebesar Rp102 miliar.

Kebijakan Pemprov DKI Jakarta, sebenarnya menempatkan air tanah hanya


sebagai cadangan, jika air permukaan atau pasokan dari air PAM JAYA masih
kurang. Namun kenyataannya, penggunaan air tanah di DKI Jakarta masih
sangat dominan. Hampir sebagian besar rumah tangga yang berlokasi di luar
jalur pelayanaan PDAM DKI Jakarta menggunakan air tanah. Demikian pula,
untuk memenuhi kebutuhan industri dan perkantoran. Hal ini diperparah dengan
banyaknya sumur air bawah tanah yang ilegal.
LAPORAN
TAHUNAN
2016

36

Terkait hal itu, KPK melakukan kajian Kajian Sistem Pengelolaan Sumber
Daya Air di DKI Jakarta. Kajian dilakukan Februari-September 2016. Kajian ini
dilakukan dengan sejumlah latar belakang, antara lain status Sumber Daya Air di
Indonesia dan DKI Jakarta dengan kemampuan sumber air baku hanya sebesar
3,32%, perkiraan pertumbuhan permintaan air di DKI Jakarta yang semakin
tinggi (penduduk sekitar 10 juta dengan beban pelayanan 12,5 juta), dampak
dari kesenjangan permintaan dan kebutuhan; ketergantungan yang tinggi dari
pasokan air baku Jatiluhur dan penggunaan air tanah berlebihan, serta proyeksi
keberlanjutan kota Jakarta di masa depan, dimana pertumbuhan kota sudah
melewati daya dukung lingkungan wilayah kota.

Dalam pelaksanaannya, kajian ini bertujuan, selain memetakan permasalahan


yang terkait dengan pengelolaan sumber daya air, juga untuk merumuskan
langkah-langkah bersama guna mengatasi permasalahan pengelolaan sumber
daya air di Jakarta. Penggunaan air tanah yang sedemikian masif, menyisakan
sejumlah persoalan. Karena sebagai cadangan, kenyataannya air tanah justru
dieskpolitasi secara berlebihan.

KPK menemukan sejumlah persoalan, antara lain Kelangkaan Sumber Air


Baku dan Air Bersih DKI Jakarta cadangan air per kapita yang rendah, sekitar
1.200-1.700 m3 per kapita di bawah target MDGs; Air permukaan dan sebagian
air tanah tercemar (mutu air tidak memenuhi standar baku mutu); Banjir pada
musim penghujan dimana jumlah genangan dan titik banjir semakin bertambah;
Kekurangan pasokan air bersih tidak hanya pada saat musim kemarau jumlah
pasokan PDAM dan kekeringan sumur pantek < 40 meter pada saat musim
kering; Tidak ada jaminan terhadap mutu baku air bersih yang dikonsumsi di DKI
Jakarta; Tidak ada sistem monitoring realtime penggunaan sumberdaya air di
DKI Jakarta; Kerusakan cekungan air tanah (CAT) Jakarta; Muka air tanah yang
semakin menurun/land subsident; Penerimaan daerah dari sumberdaya air sangat
sedikit; serta tidak adanya penerimaan negara dari penggunaan air permukaan.

Dari kajian tersebut, KPK mengindikasikan adanya pelanggaran hukum dalam


pengelolaannya. Pertama, pada beberapa tempat ditemukan penggunaan air
tanah secara ilegal, baik berupa sumur air tanah maupun proses dewatering;
Kedua, ditemukan pembuangan limbah industri dan rumah tangga melebihi
ambang batas yang telah ditentukan; Ketiga, ditengarai air bersih yang disiapkan
oleh penyedia properti juga sebagian merupakan hasil oplosan.

Keempat, pembayaran pajak air tanah yang tidak sesuai dengan seharusnya.
Kelima, PAM Jaya masih mengalami kerugian karena adanya pencurian air.
Keenam, alih fungsi badan sungai/pendudukan badan sungai tidak hanya oleh
masyarakat kecil tapi juga oleh properti yang besar. Sejumlah persoalan tersebut
juga didukung dengan berbagai pengaduan yang diterima KPK terkait dugaan
tindak pidana korupsi di sektor sumber daya air.

KPK menilai, sejumlah permasalahan tersebut terjadi karena banyak hal. Pertama,
perencanaan sektor sumber daya air yang tidak efektif; Kedua, koordinasi dan
kerja sama lintas lembaga terkait belum berjalan optimal; Ketiga, instrumen
pengendalian kerusakan sumber daya air tidak berjalan efektif; Keempat,
pengawasan yang lemah; Kelima, sejumlah kelemahan terkait dengan kebijakan;
Keenam, program-program pemerintah terkait dengan sumber daya air tidak
37

KPK melakukan
Kajian Sistem
Pengelolaan
berjalan dengan efektif; Dan ketujuh, adanya permasalahan kompleks yang
Sumber Daya Air di
dihadapi PAM Jaya dalam meningkatkan kapasitas pelayanan.
DKI Jakarta pada
Februari-September
Dari kajian tersebut, KPK memberikan beberapa saran perbaikan. Di antaranya,
2016. Kajian ini
merekonstruksi ulang tata kelola pengelolaan air; Dalam pemberian izin, selain
merumuskan
aspek kecepatan pelayanan izin, juga harus memperhatikan aspek teknis dan
upaya bersama
kelayakan secara lingkungan; Pemenuhan standar-standar kelayakan lingkungan
guna mengatasi
dan keberlanjutan sumberdaya air; Dan penggunaan sumber daya air tidak boleh
permasalahan
mengabaikan kepentingan keberlanjutan daya dukung kota di masa depan.
pengelolaan
sumber daya air di
KPK juga mengusulkan, adanya gerakan bersama yang melibatkan semua
Ibu Kota.
elemen terkait guna menyelamatkan sumber daya air di DKI Jakarta. Kegiatan
tersebut dinamakan Aksi Bersama Penyelamatan Sumber Daya Air Kota Jakarta.
Kegiatan itu bertujuan, membangun sistem data dan informasi sumber daya air
secara terintegrasi, mendorong perbaikan tata kelola, mencegah kebocoran dan
kerugian keuangan negara, serta menjaga keberlangsungan sumber daya air di
DKI Jakarta. (*)
LAPORAN
TAHUNAN
2016

38

Pembenahan
Sistem Politik
Secara Komprehensif
Dari hasil kajian Munculnya berbagai kasus korupsi dan suap, adalah cermin atas tidak
terkelolanya pendidikan tentang demokrasi dan politik di Indonesia.
KPK, teridentifikasi Begitu pula dengan praktik politik uang, tindak penyalahgunaan
bahwa tiga kesempatan, jabatan atau wewenang yang merugikan masyarakat
dan melibatkan para politisi sebagai pelaku.
masalah utama
Parpol, adalah Salah satu contoh, adalah besarnya biaya politik yang digunakan
calon kepala daerah dalam sebuah Pilkada. Tingginya biaya tersebut,
rekrutmen, berpotensi memunculkan pemerintahan daerah yang koruptif.
kaderisasi, dan Sebab, ketika mereka terpilih, maka yang terpikir adalah upaya
mengembalikan biaya politik yang sudah dikeluarkan.
pendanaan. Secara
menyeluruh, Besarnya biaya politik, dapat dilihat dari hasil kajian Kementerian

perbaikan yang Dalam Negeri (Kemendagri). Kajian itu menyebutkan, biaya yang
dipergunakan seseorang untuk menjadi seorang bupati/walikota
dilakukan KPK berkisar Rp 20-30 miliar. Sedangkan calon gubernur bisa mencapai

menyentuh ketiga Rp100 miliar.

persoalan tersebut. Kekhawatiran itu sendiri cukup beralasan, mengingat tingginya


para politisi yang terjerat tindak pidana korupsi. Selama 2004-
2016, tercatat 124 anggota DPR/DPRD yang terjerat kasus korupsi,
117 gubernur, dan 58 walikota/bupati/wakilnya. KPK bisa saja terus
melakukan penangkapan, tapi sampai kapan ini terjadi jika akar
masalah mendasar tidak coba diperbaiki.

Untuk mengurai persoalan yang ada, KPK melakukan sejumlah


upaya, mulai dari melakukan studi/kajian, pembuatan buku kode etik,
hingga membina generasi muda sebagai aktor politik masa depan
agar memiliki integritas yang tinggi.

Pada hasil Kajian Pendanaan Partai Politik, KPK merekomendasikan


agar negara meningkatkan bantuan keuangan yang lebih masuk akal
terhadap partai politik (Parpol). Porsi ideal bantuan negara diusulkan
39
LAPORAN
TAHUNAN
2016

40

sebesar 50% dari kebutuhan Parpol berdasarkan hasil evaluasi atas kepatuhan
Parpol terhadap ketentuan yang akan diatur secara rinci.

Dari kajian tersebut, KPK mengeluarkan beberapa rekomendasi. Pertama, agar


negara meningkatkan bantuan keuangan negara kepada Parpol. Pemberian
bantuan ini dapat dilakukan dengan dua strategi: yaitu melakukan revisi atas PP
5 Tahun 2009 terkait formulasi perhitungan bantuan keuangan negara kepada
Parpol serta syarat/ mekanismenya, untuk memastikan tujuan peningkatan
bantuan keuangan kepada Parpol tercapai.

Strategi lain, melakukan revisi atas UU No 2/2008 yang diubah dengan UU


No 2/2011 tentang Parpol khususnya tentang pengaturan keuangan Parpol. Di
antaranya adalah tentang pembatasan sumbangan dari anggota Parpol, sanksi
yang tegas kepada Pengurus Parpol yang tidak melaksanakan kewajiban terkait
pengelolaan keuangan Parpol.

Kedua, agar peningkatan bantuan keuangan tersebut diprioritaskan untuk


beberapa hal. Yaitu, menyusun dan melaksanakan program rekrutmen dan
kaderisasi yang baik; Penyusunan dan pelaksanaan kode etik politisi; Pelaksanaan
pendidikan politik kepada masyarakat; Dan, pembenahan kelembagaan serta tata
kelola keuangan agar Parpol menjadi transparan dan akuntabel.

Ketiga, agar negara mengatur dalam UU Pemilu tentang pemberian bantuan dalam
bentuk natura, yaitu berupa waktu tayang di setiap stasiun TV kepada setiap
Parpol untuk menyosialisasikan program-programnya pada masa kampanye
sebagai bagian dari pendidikan politik.

Buku Kode Etik dan Integritas Aktor Politik Masa Depan


Pembenahan sistem politik yang dilakukan KPK memang bersifat komprehensif.
Selain melakukan kajian dan memberi rekomendasi, KPK juga menggelar Program
Politik Cerdas Berintegritas (PCB).

Salah satu kegiatan yang dilakukan PCB adalah membuat naskah Buku Kode
Etik Politisi dan Partai Politik, serta Panduan Rekrutmen dan Kaderisasi Partai
Politik Ideal di Indonesia. Di sini, KPK menggandeng Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI) dalam melakukan studi kepustakaan atas naskah-naskah primer
dan sekuneder. Selain itu, KPK juga berulang kali mendiskusikan dengan para
pemangku kepentingan, antara lain para akademisi, kepala daerah, politisi,
Bawaslu, KPU, aktivis LSM kepemiluan, aktivis LSM bidang hukum, aktivis kampus
di Jakarta, Makassar, Surabaya dan Medan.

Diperlukan beberapa prasyarat agar kode etik etik politisi dan partai politik
akan berfungsi baik. Di antaranya adalah: Pertama, substansi kode etik tersebut
masuk ke dalam dan menjadi bagian penting dari UU tentang Partai Politik;
Kedua, naskah tersebut menjadi salah satu persyaratan mutlak apabila negara
akan memberikan dana kepada partai politik yang berasal dari APBN; Ketiga,
Kementerian Hukum dan HAM menjadikan naskah tersebut sebagai sebagian
dari persyaratan mutlak bagi partai politik yang mendaftarkan diri sebagai badan
hukum ke Kemenkumham; Dan keempat, adanya tekanan masyarakat kepada
partai politik agar naskah tersebut terinternalisasi di dalam jiwa, pikiran, serta
tindakan para politisi dan partai politik.
41

Sementara pada Program Kelas PCB, KPK memberi pemahaman integritas politik
Kelas Politik Cerdas
kepada generasi muda, sebagai aktor politik masa depan yang dianggap bisa
Beintegritas
berperan besar melakukan perubahan positif di tanah air. Program yang menyasar
menyasar pelajar
pelajar dan mahasiswa ini diselenggarakan di 9 provinsi, yakni Sumatera Utara,
dan mahasiswa
Sulawesi Selatan, Kepulauan Riau, Aceh, Banten, Jawa Timur, DKI Jakarta,
sebagai aktor
Kalimantan Selatan, dan Papua Barat.
politik masa depan.
Sepanjang 2016,
Sebagai tahap awal, calon peserta harus terlebih dahulu membuat esai bertajuk
kegiatan ini digelar
Jika Aku Menjadi Politisi untuk kategori pelajar dan tema Membangun Politik
di 7 kota besar.
Cerdas Berintegritas untuk kategori mahasiswa pada tahap seleksi. Para peserta
yang lolos itulah yang berkesempatan mengikuti kelas PCB.

Dalam agenda yang dilaksanakan selama lima hari untuk setiap kegiatannya
tersebut, para peserta dibekali sejumlah materi. Materi tersebut adalah Etika,
Integritas, dan Korupsi; Demokrasi; Sistem Pemilu dan Kepartaian; Akuntabilitas
Sosial; Politik dan Korupsi; Ekonomi Politik Korupsi; Pengelolaan Konflik
Kepentingan; Korupsi dalam Perspektif Feminisme; serta Komunikasi Politik dan
Penguatan Jejaring. Materi tersebut disampaikan oleh para narasumber yang
kompeten di bidangnya masing-masing.

Benturan Kepentingan Pendanaan Pilkada


Selain itu, pada 2016, KPK juga memaparkan rekomendasi tentang Potensi
Benturan Kepentingan pada Pendanaan Pilkada. Studi dilakukan KPK dengan
metode telesurvei terhadap 140 calon kepala daerah dan 146 calon wakil kepala
daerah yang kalah dalam Pilkada serentak di 259 daerah pemilihan. Studi ini
mengidentifikasi potensi benturan kepentingan calon kepala daerah terkait
sumbangan Pilkada.
LAPORAN
TAHUNAN
2016

42

Hasil studi menunjukkan pada aspek pelaporan, pengeluaran aktual Pilkada lebih
besar dari harta kekayaan yang dilaporkan (LHKPN). Sebanyak 51,4% responden
mengeluarkan dana Pilkada melebihi kemampuan harta kas yang dimiliki, bahkan
terdapat 16,1% responden yang mengeluarkan dana Pilkada melebihi total
harta yang dimiliki. Tidak semua pengeluaran dicantumkan ke dalam Laporan
Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (LPPDK), dan Laporan Penerimaan
Sumbangan Dana Kampanye (LPSDK).

Pemberian sumbangan juga menciptakan potensi benturan kepentingan pada


saat menjabat pimpinan daerah. Faktanya, mayoritas pasangan calon menerima
sumbangan untuk menutupi kesenjangan antara harta kas dan pengeluaran
Pilkada. Hasil studi menunjukkan bahwa sumbangan yang diterima tidak semua
dilaporkan ke dalam LPSDK (tingkat kepatuhan pelaporan paslon 64%). Bahkan,
calon kepala daerah menyadari bahwa terdapat konsekuensi saat menerima
sumbangan (56,3%).

Hasil studi memperlihatkan, konsekuensi sumbangan yang akan dibayarkan,


berupa kemudahan perizinan (65,7%), kemudahan akses menjabat di pemerintah
(60,1%), kemudahan ikut serta dalam pengadaan barang/jasa pemerintah
(64,7%), keamanan dalam menjalankan bisnis (61,5%), mendapatkan akses dalam
menentukan kebijakan/ peraturan daerah (49,3%) dan mendapatkan bantuan
kegiatan sosial/hibah (51,7%).

Untuk meminimalisasi konflik kepentingan, KPK merekomendasikan kepada


para pasangan calon untuk melaporkan sumbangan serta tidak melakukan
penyimpangan peruntukan dana APBD terutama pada pos hibah, bansos, PBJ
dan program baik pada t-1 dan t-0 (untuk petahana) maupun t+1 (untuk kepala
daerah terpilih).

Rekomendasi lain kepada pembuat peraturan, agar memperluas peraturan


terkait pendanaan pilkada tidak hanya untuk masa kampanye, tapi mencakup
pra dan pasca kampanye serta menetapkan sanksi. Kepada pihak yang memiliki
kewenangan pengawasan, direkomendasikan untuk mengawasi penggunaan
dana bansos, hibah dan belanja barang/jasa pemerintah daerah pada t+1, untuk
mengantisipasi kemungkinan terdapatnya kenaikan belanja yang besar atau
perubahan peruntukan dana sebagai bentuk pembayaran balas jasa.

Obyek audit pada daerah yang melakukan pilkada, diperdalam dan diperluas
terutama pada penggunaan APBD di pos hibah, bansos, PBJ, program dan
pos lain yang dianggap rawan pada t-1, t-0 dan t+1 dalam rangka mendapatkan
informasi terjadinya potensi penggunaan APBD untuk kepentingan Pilkada.
43

Modus
32%
Kasus yang ditangani KPK
148 Kasus
Pengadaan barang dan jasa
20 Kasus
Perizinan
17 Kasus
Pencucuian Uang
adalah Aktor Politik

148 Kasus 20 Kasus 17 Kasus


Pengadaan barang dan jasa Perizinan Pencucuian Uang

21 Kasus
Pungutan

Kasus Korupsi Tahun 2004-2016

MATERI POLITIK AKTOR POLITIK


CERDAS BERINTEGRITAS TERJERAT KORUPSI
124
Terdakwa Korupsi di kalangan
Aktor Politik
32% Aktor politik
Materi Politik & Korupsi
mengajak kita memahami
27
bentuk-bentuk, penyebab serta efek 16 8 9 19 23
negatif bagi publik, dan membangun 5
gerakan sosial untuk melawan korupsi. 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2004-2016

Anggota DPR dan DPRD

KEPALA DAERAH
Distribusi Terpidana Korupsi TERJERAT KORUPSI
Politisi di Daerah
9% Provinsi 17
22% Desa
69% Kabupaten/ Kota dsb
Materi Politik & Korupsi
akan mengajak kita memahami
hubungan kekuasaan dengan praktik
korupsi dalam proses politik, seperti
persoalan kampanye, politik uang dan 3 3
politik anggaran
27 0 0 2 1
sumber: cegahkorupsi.wg.ugm.co.id 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2004-2016

Gubernur

58
Terdakwa Korupsi 2001 - 2016
92% 2361 Laki-laki
8% 201 Perempuan

Materi Korupsi dalam Perspektif


Feminisme
membahas tentang relasi gender yang
melahirkan ketidakadilan bagi 12 9
perempuan di bidang ekonomi, 4 3 3 3 4
pendidikan dan politik 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2004-2016
sumber: cegahkorupsi.wg.ugm.co.id
Walikota/Bupati dan Wakil
LAPORAN
TAHUNAN
2016

44

Mendorong
Komitmen
Sektor Swasta
Pencegahan Kuatnya perekonomian suatu bangsa tak luput dari besarnya peran
swasta. Selain turut meningkatkan produksi nasional, sektor swasta
korupsi sektor juga membantu pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja.
bisnis tak hanya Terlepas dari peran tersebut, sektor swasta ternyata rentan terlibat
bertujuan untuk dalam berbagai kasus tindak pidana korupsi. Dari semua perkara
menghilangkan korupsi yang ditangani KPK, sekitar 80 persen melibatkan pihak
swasta. Modusnya, antara lain suap-menyuap dan gratifikasi untuk
persaingan mempengaruhi kebijakan penyelenggara negara atau pegawai
tidak sehat. Tak negeri.

kalah penting, Berangkat dari fenomena itu, KPK merancang dan melaksanakan
meminimalisasi program untuk mengajak pihak swasta turut menjaga bisnis dari

pengusaha yang praktik korupsi. Hal itu sejalan dengan strategi pemberantasan
korupsi, yang tidak hanya dilakukan melalui penegakan hukum
terlibat praktik semata.

korupsi. KPK meyakini, pencegahan korupsi bisa dilakukan melalui perbaikan


sistem dan tata kelola, tidak hanya pada sektor pemerintahan,
melainkan juga pada sektor bisnis guna menutup celah sekecil
apapun dari tindak pidana korupsi. Hal ini juga sebagai bagian dari
upaya pencegahan korupsi, sekaligus menegakkan integritas bagi
para pemangku kepentingan di dunia usaha.

Beberapa program yang dirancang dan dilaksanakan antara lain,


Gerakan Praktik Bisnis Berintegritas, International Business Integrity
Conference (IBIC) 2016, dan kajian tentang beneficial ownership.
Berbagai program tersebut, merupakan inisiasi awal untuk gerakan
yang lebih masif.

Gerakan Praktik Bisnis Berintegritas diluncurkan pada 17 Oktober


2016. Secara keseluruhan, gerakan tersebut merupakan wujud
kolaborasi multisektoral yang terpercaya dan dapat diandalkan,
45
LAPORAN
TAHUNAN
2016

46

menggabungkan semangat dan energi bersama untuk melakukan hal yang


vital, yakni melawan korupsi dan tata kelola bisnis yang tidak transparan, guna
mengoptimalkan pertumbuhan (growth) dan berkelanjutan (sustainability) yang
merupakan tujuan sektor usaha itu sendiri.

Berbagai unsur yang terlibat di antaranya Ditjen Bea Cukai, Ombudsman Republik
Indonesia, Kementerian Kesehatan, Kementerian Kehutanan dan Lingkungan
Hidup, SKK Migas, Kementerian Pertanian, Kementerian ESDM, Kementerian
BUMN, Transparansi Internasional Indonesia, Indonesia Corruption Watch, serta
asosiasi pengusaha.

Gerakan Praktik Bisnis Berintegritas mengusung program Profesional Berintegritas


(Profit). Melalui Profit, KPK mengajak para pemangku kepentingan untuk melakukan
aksi kolaboratif. Profit diluncurkan sebagai langkah awal dalam pencegahan
korupsi di sektor swasta. Tujuannya, selain mencipkatan iklim usaha yang sehat,
juga untuk membangun praktik bisnis berintegritas sehingga akan berdampak
positif pada tata kelola pemerintahan. Selanjutnya, Profit akan menjadi landasan
operasional BUMN, swasta dan sektor bisnis.

Bagi dunia usaha, hal ini akan berkonsekuensi pada terikatnya pada komitmen
antikorupsi, seperti berkomitmen untuk meningkatkan transparansi dan
akuntabilitas perusahaan, menghapus praktik pemberian uang pelicin dan suap,
serta melaporkan indikasi tindak pidana korupsi seperti pemerasan dan pungutan
liar yang dilakukan oleh oknum regulator dan penegak hukum.

Sedangkan dari sisi penegak hukum, pencanangan Profit akan mendorong upaya
mengatasi pungli, meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pelayanan publik
terkait sektor bisnis serta meningkatkan efektivitas Pengaduan masyarakat.

Upaya ini, sejatinya sejalan dengan Instruksi Presiden No.10/2016 tentang Aksi
Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2016 dan Tahun 2017. Utamanya
pada poin Penguatan sistem pengendalian dan pengawasan internal pada
kementerian/lembaga.

Keterlibatan seluruh pemangku kepentingan juga tergambar dalam logo Profit.


Wujudnya sederhana, yaitu berupa tangan dengan jari telunjuk menunjukkan
simbol Count Me In. Simbol tersebut bermakna partisipasi para pemangku
kepentingan tanpa unsur paksaan dalam rangka memerangi korupsi.

Logo yang didominasi warna biru juga dipilih sebagai identitas visual utama yang
melambangkan makna dapat dipercaya, dapat diandalkan, rasa aman, serta
tanggung jawab dalam pengelolaan anggaran.

Pembuatan logo Profit, berdasarkan atas beberapa pertimbangan. Salah


satunya, karena Program Pembangunan Integritas Sektor Bisnis ini merupakan
kegiatan jangka panjang yang akan melibatkan seluruh elemen masyarakat di
Indonesia. Oleh karena itu, KPK menilai diperlukan identitas visual yang mampu
mengakomodinasi masa transisi, pemahaman, pengetahuan, serta keterlibatan
publik pada tahapan yang berbeda.

Untuk itu, pada tahap awal, logo dan tagline Profit terus dipasang bersama logo
47

KPK. Namun, setelah lahirnya kesadaran publik, logo KPK ditiadakan. Selanjutnya,
setelah kesadaran publik tersebut terbentuk dengan baik, tagline Profesional
Berintegritas juga ditiadakan dan hanya menyisakan logo Profit saja. Bahkan di
kemudian hari, jika keterlibatan publik dinilai telah optimal, identitas visual pun
hanya akan difokuskan pada objek tangan dengan jari telunjuk yang ada di logo
tersebut.

IBIC 2016: Tantangan dan Kerja Kolektif


Selain meluncurkan Program Profit, di tahun ini KPK juga bekerja sama dengan
kementerian/lembaga untuk menyelenggarakan International Business Integrity
Conference (IBIC) 2016. Acara yang digelar pada 16-17 November 2016 itu
mengusung tema Tren, Tantangan dan Kerja Kolektif dalam Pencegahan Korupsi.

Hadir dalam acara yang dibuka Wakil Presiden RI tersebut, seluruh Badan Usaha
Milik Negara (BUMN), pihak swasta, dan sejumlah komisi antikorupsi dari negara- Pembukaan acara
negara tetangga, seperti Malaysia, Singapura dan Timor Leste. International
Business Integrity
Lima tema utama dibahas secara khusus dan intensif, yaitu: Komitmen Pencegahan Conference (IBIC)
Korupsi dan Membangun Budaya Antikorupsi terkait Praktik Bisnis; Tantangan oleh Wakil Presiden
dan Praktik Baik dalam Membangun Integritas dalam Pelaksanaan Proyek Indonesia Jusuf
Pembangunan Berdasarkan Kerjasama Pemerintah dan Swasta; Gratifikasi, Uang Kalla, disaksikan
Pelicin, dan Penyuapan, Dampak Penyuapan kepada Bisnis dan Masyarakat; Ketua KPK Agus
Peran Pemerintah, Pelaku Usaha, dan Lembaga Swadaya Masyarakat dalam Rahardjo dan
Membangun Budaya Antikorupsi; dan Pencegahan Penyuapan Lintas Batas Kepala Staf
Negara dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Kepresidenan
Indonesia Teten
IBIC 2016 melibatkan partisipasi kementerian/lembaga dalam pameran integritas. Masduki, Jakarta 16
Di sana, masing-masing instansi unjuk gigi dan memamerkan produk unggulan, November 2016.
sekaligus menampilkan upaya pemberantasan korupsi yang telah dilakukan di
LAPORAN
TAHUNAN
2016

48

lingkungan kerjanya.
Melalui agenda IBIC 2016, KPK berharap bisa menjadi momen pembelajaran
bagi para pengambil kebijakan, mapun seluruh pelaku usaha di Indonesia untuk
menciptakan iklim bisnis yang berintegritas.

Menjerat Pengendali Utama Korupsi Korporasi


Pada banyak kasus korupsi yang melibatkan pihak swasta, sering kali tidak
menyentuh siapa pemilik korporasi atau pengendali yang sesungguhnya. Selama
ini, yang sering terjerat hanya pihak manajemen perusahaan.

Tentu saja, hukum harus bisa menjerat pengendali sesungguhnya dari perusahaan
tersebut. Apalagi, dalam penanganan beberapa perkara, KPK menemukan
sejumlah aset koruptor dalam pembelian saham, tanah, dan bangunan, serta
menampungnya di beberapa rekening perusahaan yang dikendalikan koruptor.

KPK mensinyalir, para koruptor menggunakan banyak perusahaan untuk


menyamarkan dan menyembunyikan harta yang dimiliki. Perusahaan-perusahaan
tersebut ada yang fiktif, yang dijadikan alat penerima atau penyimpan uang hasil
kejahatan.

Menyikapi hal ini, maka pada 2014, pimpinan negara anggota G20 termasuk
Indonesia telah menyepakati G20 Level Principle on Beneficial Ownership and
Transparency yang menekankan pentingnya transparansi kepemilikan dan
ketersediaan data beneficial ownership yang akurat dan dapat diakses oleh
lembaga yang berwenang.

Sebagai anggota Asian Pacific Group on Money Laundering (APG), Indonesia juga
harus memiliki peraturan domestik yang sesuai dengan Standar FATF, termasuk
Rekomendasi 24 dan 25 FATF mengenai transparansi BO. Rekomendasi itu
menyatakan bahwa setiap negara diwajibkan untuk memastikan informasi
mengenai beneficial ownership cukup, akurat dan terupdate secara berkala dan
dapat diakses oleh pihak yang berwenang.

Sebagai implementasi komitmen Indonesia di G20 dan APG serta kebutuhan


penegakan hukum di Indonesia, pemerintah Indonesia menyadari perlunya dibuat
mekanisme pengumpulan dan pengelolaan informasi BO yang sesuai dengan
standar internasional. KPK, sebagai focal point G20, telah mendorong para
pemangku kepentingan BO untuk membuat rencana langkah-langkah perbaikan
mekanisme pengumpulan dan pengelolaan informasi BO di Indonesia.
Rencana ini juga sudah dikirimkan secara resmi kepada G20 sebagai komitmen
Indonesia melaksanakan G20 ACWG Implementation Plan 2015-2016. Selain
itu, KPK bersama pemangku kepentingan lainnya juga melakukan kajian yang
diperlukan untuk mendukung program perbaikan transparansi BO di Indonesia
dengan sejumlah pemangku kepentingan, seperti Kementerian Luar Negeri,
Kementerian Keuangan, Kementerian Perdagangan, Kementerian Koordinator
Perekonomian, Otoritas Jasa Keuangan, dan PPATK. Dengan adanya keterbukaan
Beneficial Ownership ini, KPK berharap, dapat menekan tingkat penyalahgunaan
perusahaan dan perwalian sebagai sarana korupsi.

Secara umum, tujuan FGD ini adalah untuk mendapatkan masukan terkait dua
hal. Pertama, permasalahan dalam pengumpulan dan pengelolaan informasi BO
49

melalui badan hukum (legal persons) dan pengaturan hukum (legal arrangments). Wakil Presiden
Kedua, praktik-praktik penggunaan badan hukum dan pengaturan hukum di Indonesia Jusuf
Indonesia, termasuk kemungkinan digunakan dalam tindak pidana korupsi dan Kalla bersama
pencucian uang. Ketua KPK Agus
Rahardjo seusai
Keterbukaan dalam BO tersebut, bertujuan untuk mengetahui pihak sebenarnya menghadiri
yang memiliki, mengendalikan, atau memperoleh manfaat dari suatu perusahaan. kegiatan IBIC.
Hal ini merupakan upaya pencegahan penyelundupan pajak dan pencegahan
tindak pidana pencucian uang.

Dalam FGD, mencuat tentang pentingnya keterbukaan BO. Hal itu karena hukum
di Indonesia belum menjerat pengendali utama atau korporasi dalam suatu tindak
pidana korupsi. Yang menyebabkan, ketika terdapat korporasi terlibat korupsi,
aparat penegak hukum kesulitan siapa sebenarnya pemilik dari entitas ini.

Jika sudah ada keterbukaan BO maka bisa terlacak ketika terdapat koruptor yang
menyamarkan hartanya melalui korporasi/perusahaan. Dengan menerapkan
sistem keterbukaan BO, jajaran birokrasi pun akan mendapatkan manfaatnya. Aset
koruptor bisa dideteksi dan bisa dikembalikan untuk meningkatkan kesejahteraan
rakyat. (*)
LAPORAN
TAHUNAN
2016

50

Mencetak
Penyuluh Antikorupsi
Bersertifikasi
Tak sekadar Pengenalan akan bahaya korupsi dan berbagai cara untuk
memberantasnya merupakan materi pokok yang perlu disampaikan
mencetak kepada masyarakat secara terus-menerus. Luasnya wilayah Indonesia
penyuluh, ini yang terbentang dari Sabang hingga Merauke dan banyaknya jumlah
masyarakat yang membutuhkan penyuluhan dan pemahaman,
merupakan tidak sebanding dengan sumber daya manusia yang dimiliki KPK.
langkah KPK Belum lagi jika melihat kondisi masyarakat yang beraneka ragam
memerlukan pendekatan yang spesifik.
dalam melahirkan
agen antikorupsi. Fenomena ini menyadarkan satu hal, bahwa KPK tidak bisa bekerja
sendiri. Karena itu, mencetak penyuluh merupakan upaya melahirkan
Sadar, bahwa KPK agen antikorupsi sebagai wujud partisipasi publik dalam pencegahan
tak bisa bekerja korupsi.

sendiri. Mencetak penyuluh antikorupsi, merupakan salah satu agenda


Anti-Corruption Learning Centre (ACLC) atau Pusat Pembelajaran
Antikorupsi KPK dalam menjawab tuntutan dan harapan masyarakat.
ACLC berperan sebagai pusat keunggulan antikorupsi (centre of
excellence), pusat pembelajaran antikorupsi (learning centre), dan
koordinator bagi kegiatan pembelajaran antikorupsi (pool of trainer).

Dampak program ACLC, yakni dihasilkannya generasi baru


antikorupsi dalam sebuah lingkungan yang berintegritas dengan
melibatkan partisipasi aktif masyarakat. Dengan keluaran adanya
Sistem Pembelajaran Anti Korupsi pada tiap instansi dengan indikator
kinerja utama: Persentase Pembentukan Anti Corruption Learning
Centre (ACLC) yang selaras dengan Peraturan Presiden No. 2 Tahun
2015 tentang RPJMN 2015 -2019 dan Agenda Nawacita.

Tentu saja penyuluh tersebut harus memiliki standar kualitas tertentu.


Sehingga para penyuluh memiliki kompetensi yang mumpuni, untuk
menyampaikan, meyakinkan dan menyadarkan, melainkan serta
mengajak dan melatih masyarakat dalam bersikap hidup antikorupsi
dan turut serta dalam kegiatan pemberantasannya.
51
LAPORAN
TAHUNAN
2016

52

Sebagai langkah awal, KPK berupaya meningkatkan standar calon penyuluhnya


agar memiliki sertifikasi, yakni dengan ditandatanganinya dokumen Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bidang penyuluh antikorupsi oleh Menteri
Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri. Acara tersebut berlangsung di Gedung KPK pada
24 November 2016 dan disaksikan Ketua KPK Agus Rahardjo.

Usai peresmian, langkah selanjutnya adalah pengembangan SKKNI. Terdapat


dua tahapan yang dilakukan, yakni penerapan standar kualifikasi dan harmonisasi
standar atau kualifikasi tersebut.

Dalam tahap penerapan, meliputi pemberlakuan SKKNI, akreditasi Lembaga


Diklat Profesi (LDP), pelatihan berbasis kompetensi, lisensi Lembaga Sertifikasi
Profesi dan pengembangan SDM. Sementara pada tahap harmonisasi, dilakukan
kerja sama dengan pihak terkait, dimana kedua tahapan tersebut bertujuan
mendapatkan pengakuan (Mutual Recognition Arrangement).

Sertifikasi SKKNI sendiri merupakan jaminan bagi kualitas tenaga kerja. Sesuai
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor
5 Tahun 2012 tentang Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional, yang
dimaksud SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek
pengetahuan, keterampilan dan/atau keahlian serta sikap kerja yang relevan
dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dengan kata lain, SKKNI merupakan standar kompetensi tenaga kerja yang
berlaku secara nasional di Indonesia dan merupakan standar kompetensi yang
bersifat lintas perusahaan. Tujuan program SKKNI Penyuluh Antikorupsi ini adalah,
pertama, merumuskan pemetaan SKKNI untuk penyuluh antikorupsi; Kedua,
menyusun SKKNI untuk penyuluh antikorupsi; Dan ketiga, menyelenggarakan
konvensi berupa penandatanganan hasil penyusunan SKKNI oleh Menteri
Ketenagakerjaan Indonesia.

Penyuluh antikorupsi terdiri atas tiga jenjang, yakni Penyuluh Antikorupsi Pratama,
yang memiliki kemampuan mengaktualisasikan nilai integritas, menyampaikan
nilai antikorupsi, mengkomunikasikan, meyakinkan, menyadarkan, mengajak,
melatih masyarakat, aparatur sipil negara, aparat penegak hukum dan militer,
swasta, komunitas untuk menjadi agen perubahan dan menjadi contoh teladan
dalam upaya pemberantasan korupsi.

Jenjang kedua, Penyuluh Antikorupsi Madya, selain memiliki kemampuan


menyampaikan nilai antikorupsi, mengkomunikasikan, meyakinkan,
menyadarkan, mengajak, melatih, juga harus mampu mengembangkan metode
dan materi penyuluhan, memberdayakan dan membimbing, mendampingi, serta
menggerakkan masyarakat dari berbagai kalangan tersebut untuk menjadi agen
perubahan dan menjadi contoh teladan dalam upaya pemberantasan korupsi.

Sementara jenjang ketiga, Penyuluh Antikorupsi Utama, selain harus memiliki


kemampuan pada jenjang kedua, juga harus mampu mengembangkan strategi
dan arah kebijakan penyuluhan, mengevaluasi, menumbuhkembangkan
kelembagaan, memberdayakan, membimbing, mendampingi, menggerakkan
masyarakat untuk menjadi agen perubahan dan menjadi contoh teladan dalam
upaya pemberantasan korupsi.
53

Menindaklanjuti penandatanganan tersebut, KPK menyelenggarakan kegiatan Ketua KPK Agus


Master Camp sebagai upaya konsolidasi para calon penyuluh antikorupsi yang Rahardjo (kanan)
akan bersertifikasi SKKNI. Pelatihan tersebut digelar di Desa Wisata Kebon Agung bersama Menteri
Imogiri, Bantul, Yogyakarta, 25-30 November 2016, diikuti 62 peserta, yang Ketenagakerjaan
merupakan pegiat antikorupsi, aktivis komunitas dan widyaiswara dari berbagai Hanif Dhakiri (kiri),
kementerian/lembaga. melepas peserta
Master Camp 2016
Dalam kegiatan ini, para calon penyuluh ditempa dengan berbagai pengalaman di Gedung KPK 24
dan pembekalan. Dari sini diharapkan, mereka mampu secara mandiri membuat November 2016.
materi penyuluhan, maupun model pembelajaran antikorupsi yang efektif dan
menyenangkan, yang akan digunakan dalam implementasi pada setiap sosialisasi
dan pendidikan antikorupsi.

Beberapa materi yang diberikan dalam pembekalan antara lain;


Mengaktualisasikan nilai-nilai integritas; Menangani konflik yang muncul dalam
proses penyuluhan antikorupsi; Menumbuhkan semangat perlawanan terhadap
korupsi; Menyadarkan bahaya dan dampak korupsi termasuk perilaku koruptif,
kolusi, dan nepotisme; Membangun cara berpikir kritis terhadap masalah korupsi;
serta Melatih keterampilan antikorupsi sekaligus membangun sikap antikorupsi
kelompok sasaran.
LAPORAN
TAHUNAN
2016

54

Program
Pembangunan
Karakter pada Anak
Dunia anak Anak-anak adalah kunci masa bangsa. JIka sejak dini ditanamkan
nilai antikorupsi kepada anak, maka nilai tersebut akan terus melekat
adalah dunia dan membentuk karakter kuat di masa dewasa. Pada akhirnya,
bermain. Melalui diharapkan kelak bisa tumbuh menjadi generasi antikorupsi.

aneka permainan Berangkat dari pemikiran itu pula, di tahun ini, KPK untuk pertama
dan suasana kalinya menggelar Festival Anak Jujur. Selain untuk membangun
kesadaran dan pemahaman anak-anak terhadap perilaku antikorupsi,
menggembirakan, melalui kegiatan tersebut, KPK berharap agar antikorupsi bisa menjadi
KPK menanamkan sebuah gerakan sosial bagi anak-anak sehingga akan terbangun
budaya antikorupsi di masa mendatang.
nilai antikorupsi
kepada mereka. Festival Anak Jujur merupakan kegiatan bagi anak yang setidaknya
mengangkat tiga model pembelajaran. Yakni pembelajaran melalui
literasi, pembelajaran melalui bermain, dan pembelajaran melalui
seni musik dan budaya. Kegiatan itu diikuti lebih dari tiga ribu anak,
mulai dari usia 4-12 tahun. Mereka terdiri dari 50-an Taman Kanak-
Kanak dan 50 Sekolah Dasar (SD) di Jakarta.

Seperti model pembelajaran yang diterapkan, kegiatan tersebut


juga menghadirkan tiga zona kegiatan. Setiap zona menyajikan
berbagai permainan yang merupakan perpaduan antara permainan
tradisional dengan tiga permainan yang ditujukan untuk menstimulasi
perkembangan anak-anak.

Pertama, Zona Literasi. Zona ini menyajikan beragam kegiatan


seperti mendongeng, diskusi buku, eksperimen sains, membatik, dan
menggambar. Kegiatan tersebut terbagi dalam tiga kegiatan utama,
yaitu pojok cerita, pojok gambar, dan pojok kriya.

Kedua, Zona Bermain. Di dalamnya tersedia tiga kegiatan utama,


yakni taman bermain yang diperuntukkan bagi anak usia 4-6 tahun,
bandar kumpul diperuntukkan bagi anak sekolah dasar, dan bale
kreasi yang mengajak anak-anak membuat aneka macam mainan.
55
LAPORAN
TAHUNAN
2016

56

Dan ketiga, Zona Musik dan Budaya. Zona ini menampilkan sejumlah pertunjukan
seni dan budaya yang terkandung nilai-nilai integritas.

Melalui metode tersebut, diharapkan tercipta karakter tiap-tiap individu yang


antikorupsi, jujur, dan sportif sejak usia dini. Para peserta diharapkan mendapatkan
pengalaman secara langsung, baik melalui permainan maupun informasi tentang
nilai-nilai yang berlaku di masyarakat umum.

Berbagai pihak memberi apresiasi Festival Anak Jujur. Kementerian Pendidikan


dan Kebudayaan, misalnya, berpendapat bahwa festival tersebut memiliki nilai
sangat positif.

Kemendibud berpandangan bahwa kejujuran merupakan hal fundamental


dalam membangun karakter bangsa. Kaitannya dengan itu, Kemendikbud juga
menyampaikan bahwa semua kalangan harus ikut berpartisipasi, seperti yang
dilakukan KPK. Karena Indonesia akan menjadi bangsa besar dan dihormati
bangsa lain, jika mempunyai integeritas tinggi dengan pemimpin dan generasi
muda yang jujur serta bermartabat.

Apresiasi lain juga datang dari pengamat pendidikan anak Kak Seto. Menurut Kak
Seto, penanaman nilai dan karakter semacam ini memiliki peran sangat penting.
Karena pendidikan utama yang harus diberikan kepada anak-anak, memang
tentang karakter, karena menyangkut etika. Kejujuran, keberanian mengatakan
kebenaran, dan hormat, kreativitas, dan sebagainya.

Teater Musikal
Selain melalui Festival Anak Jujur, program pencegahan korupsi yang melibatkan
usia anak dan remaja adalah melalui pentas teater musikal bertajuk Raksasa.

Teater musikal Raksasa merupakan sebuah karya kreativitas yang dilakukan KPK
bersama Yayasan Jendela Ide. Agenda itu diikuti oleh anak dan remaja yang terdiri
dari Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dari Bandung
dan Jakarta. Tujuannya, untuk menyuarakan nilai-nilai sintegritas sebagai bagian
dalam puncak acara Festival Antikorupsi 2016.

Teater musikal dipilih karena seni dan budaya merupakan salah satu pendekatan
yang efektif untuk menanamkan nilai integritas pada diri dan keluarga. Acara yang
berlangsung pada 22-23 Desember 2016 di gedung Teater Jakarta Taman Ismail
Marzuki itu, merupakan salah satu momen untuk mengembalian pemahaman
tentang pentingnya menerapkan nilai-nilai kejujuran dalam diri.

Dalam pelaksanaannya, teater musikal tersebut melibatkan sekitar 120 penampil.


Sebagian besar penampil merupakan anak-anak usia sekolah dasar dan
menengah yang berasal dari berbagai komunitas di Bandung dan Jakarta.

Boardgame Sahabat Pemberani


KPK juga menanamkan nilai antikorupsi melalui perkembangan teknologi. Medium
yang diluncurkan adalah boardgame Sahabat Pemberani.

Boardgame Sahabat Pemberani terdiri atas dua versi, yakni versi digital dan versi
konvensional. Boardgame tersebut dirancang khusus untuk mengedukasi anak-
anak dengan nilai kejujuran.
57

Untuk Boardgame versi digital, nilai tersebut disimulasikan dalam permainan


melalui empat tokoh, yaitu Panji, Krishna, Kirana dan Kumbi. Dalam permainan
tersebut, para tokoh berusaha menolong para tetangga mengembalikan barang-
barang yang dicuri oleh robot jahat. Keempat tokoh ini juga harus menghindari
robot jahat agar barang milik tetangga tidak dicuri lagi.

Permainan tersebut bisa diunduh secara gratis melalui Google Play pada tautan
http://bit.ly/1nBqM1p untuk telepon pintar berbasis android atau melalui tautan
http://acch.kpk.go.id/games untuk perangkat komputer atau laptop.
Pertunjukan
Untuk versi konvensional, KPK juga mengembangkan dua judul boardgame Teater Musikal
lain yang dikhususkan untuk anak-anak, yakni keranjang bolong dan kuartet Raksasa di Gedung
antikorupsi. Pertunjukan
Taman Ismail
Marzuki Jakarta
22 Desember
2016, merupakan
upaya pencegahan
korupsi yang
digelar KPK melalui
pendekatan seni
dan budaya.
LAPORAN
TAHUNAN
2016

58

Mendorong
Peran Perempuan dan
Pemuda
Dari tahun ke Perempuan dan pemuda adalah aset berharga bangsa ini. Keduanya
bisa menjadi penyampai pesan-pesan antikorupsi yang efektif
tahun, KPK tak kepada lingkungan terdekat masing-masing.
lepas fokus dari Terkait hal itu, KPK berusaha mendorong perempuan dan pemuda,
pemuda dan agar bisa menjadi agen perubahan sosial dan antikorupsi, Di
perempuan. antaranya adalah Fesival Integritas Kampus (FIK), Youthcamp 2016,
Festival Suara Antikorupsi (Saksi), Workshop Jurnalisme Warga
Energi muda Antikorupsi, dan gerakan Saya Perempuan Antikorupsi (SPAK).
dan pentingnya
FIK 2016 merupakan salah satu upaya KPK untuk mendorong
peran perempuan terciptanya perubahan sosial, khususnya di lingkungan perguruan
adalah kunci tinggi. Melalui kegiatan tersebut, KPK berharap, akan lebih banyak

utama dalam mahasiswa yang terpapar isu integritas. Pada akhirnya, mereka akan
menjadi modal dasar untuk melakukan perubahan.
pemberantasan
korupsi Pada kegiatan tersebut, KPK menggandeng tiga perguruan tinggi
untuk menjadi mitra KPK. Ketiganya adalah Departemen Ilmu
Komunikasi FISIP Universitas Diponegoro Semarang, Program
Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta, dan
Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Brawijaya Malang.

Rangkaian FIK 2016 dimulai dari pengumpulan proposal kampanye


sosial. Dari sejumlah proposal yang masuk, KPK memilih masing-
masing lima finalis di tiga kampus tersebut. Kepada kelima belas
finalis, KPK memberikan sejumlah dana untuk melakukan kampanye
sosial di lingkup kampus mereka masing-masing.

Dalam kampanye tersebut, para finalis merespons dan mengkritisi situasi


di lingkungan kampus masing-masing dengan melakukan kampanye
sosial. Tema yang diangkat bervariasi, sesuai proposal yang diajukan
sebelumnya. Mulai dari akuntabilitas anggaran kegiatan mahasiswa,
kejujuran, kedisiplinan, antiplagiarisme, hingga kepedulian sosial.
59
LAPORAN
TAHUNAN
2016

60

Pengumuman pemenang digelar di Auditorium FISIP Universitas Diponegoro.


Puncak kegiatan FIK 2016 tersebut dikemas dalam bentuk awarding dan talkshow
interaktif bersama Wakil Ketua KPK Saut Situmorang dan para juri. Bertindak
sebagai juri adalah Djoko Setiabudi, Riyanni Djangkaru, dan Yoga Adhitrisna.

Tampil sebagai juara pertama adalah Tim Adhikara yang mengambil tema Ucap
Malu Pake Cap Palsu. Juara kedua, Tim Azkonara yang mengambil tema Proposal
Jujur. Dan juara ketiga, diraih Tim Awake Agency yang mengambil tema Honesty
for Parents. Ketiga pemenang tersebut berasal dari Departemen Komunikasi
Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah.

Selain FIK 2016, pendekatan yang dilakukan KPK terhadap generasi muda
Indonesia adalah melalui kegiatan Anti-Corruption Youth Camp. Pada tahun ketiga
ini, KPK menggelar kegiatan tersebut di Gapang Resort Kota Sabang, Nanggroe
Aceh Darussalam, 18-28 oktober 2016.

Dalam kegiatan bertajuk Energi Muda Desa untuk Negeri tersebut, KPK
menggembleng 67 pemuda yang berasal dari 42 komunitas dan organisasi
kepemudaan di 17 kota/kabupaten. Mereka merupakan generasi penerus bangsa
yang memiliki semangat dan karakter antikorupsi yang kuat.

Kapasitas para peserta memang tak perlu diragukan. Selain sepak terjang dan
rekam jejak dalam volunterisme di tengah masyarakat, mereka juga lolos seleksi
penulisan esai bertema Peran Pemuda Membangun Negeri.

Secara garis besar, terdapat tiga tahap kegiatan yang harus dilalui para peserta.
Pertama, tahap penyemaian. Dalam tahap ini, para peserta dibekali berbagai
materi antikorupsi dari para tokoh yang memiliki pengalaman dalam melakukan
perubahan sosial.

Tahap kedua difokuskan pada konsep berakar. Para peserta Yoth Camp tinggal
bersama penduduk untuk melakukan intervensi sosial dengan mempraktikkan
konsep yang telah disusun pada tahap sebelumnya. Pada tahap ini, para peserta
dibagi menjadi empat kelompok besar yang ditempatkan di empat gampong,
yakni Gampong Cot Bau, Gampong Aneuk Laot, Gampong Iboih, dan Gampong
Jaboi.

Di sana, mereka ditantang menyelesaikan persoalan sosial yang ada, sekaligus


membangun kesadaran kolektif seluruh masyarakat gampong dan meletakkan
dasar agar bisa dilanjutkan oleh pemuda setempat secara mandiri.

Tahap ketiga, yakni konsep bertumbuh. Para peserta saling berbagi pengalaman
selama menetap di gampong masing-masing. Pada tahap tersebut, mereka
diharapkan dapat membangun jejaring dan sinergi yang lebih solid dalam
merencanakan program perbaikan di daerah asal mereka.

Setelah mengikuti seluruh tahapan, para peserta melaksanakan puncak kegiatan


bertepatan dengan peringatan hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2016. Mereka
menggelar pentas budaya yang dirancang dan dihelat dengan melibatkan
masyarakat luas. Pada kesempatan itu, para peserta juga mendeklarasikan Janji
Antikorupsi dan membuat prasasti sebagai bukti komitmen kaum muda untuk
61

melakukan perubahan sosial yang bertujuan mewujudkan Indonesia lebih baik


dan terbebas dari korupsi.

Seperti perhelatan serupa tahun-setahun sebelumnya, para alumni Anti-Corruption


Youth Camp membuat wadah dalam forum Angkatan Perubahan. Melalui wadah
tersebut, mereka didorong untuk menjalankan program sosial di daerah asal
masing-masing.

Tak hanya itu, para anggota Angkatan Perubahan juga didorong untuk melakukan
kampanye kreatif dalam mengatasi persoalan generasi muda di daerahnya.
Misalnya seperti tawuran, penyalahgunaan narkoba, seks bebas, dan sejenisnya.
Salah satu cara adalah, dengan menerjemahkan makna Pancasila ke dalam karya
seni berupa lagu dan dongeng.

Lagu pertama yang mewakili sila pertama Pancasila bertajuk Yang Maha Esa,
telah diluncurkan pada 1 Oktober lalu. Rencananya, tiga lagu dan satu karya
dongeng akan dituntaskan menjadi sebuah album Pesan Damai untuk menjadi
amunisi para pemuda dalam menyebarkan pesan antikorupsi. Para peserta
Youth Camp 2016
Kegiatan ini merupakan ajang untuk menyinergikan komunitas dan organisasi usai mengikuti
kepemudaan di masyarakat untuk berkolaborasi aktif dalam melakukan kegiatan Live In di
perubahan sosial, termasuk dalam isu pemberantasan korupsi. Semua dilakukan gampong sebagai
dengan satu semangat, bahwa partisipasi masyarakat merupakan katalisator bagian dari upaya
untuk mewujudkan perubahan sosial yang lebih baik. intervensi sosial
untuk mengatasi
persoalan yang
ada.
LAPORAN
TAHUNAN
2016

62

Mendongkrak Kepekaan Anak Muda


Upaya meningkatkan kesadaran masyarakat juga dilakukan KPK melalui
Jurnalisme Warga atau Citizen Journalism. Dalam hal ini, fungsi jurnalistik tidak
hanya dilakukan wartawan atau jurnalis saja tetapi publik juga dapat melakukannya.

Kegiatan tersebut mengajarkan Jurnalisme Warga dalam hal teori, praktik, dan
seberapa besar perannya dalam pemberantasan korupsi. Melalui kegiatan
tersebut, KPK mengajak masyarakat untuk berani beraksi mengawasi dan peduli
terhadap isu sekitar, lalu mengirimkan produknya untuk dikemas dan ditayangkan
sebagai materi kampanye antikorupsi.

Tahun 2016, KPK menyeleneggarakan tiga kali kegiatan Workshop Jurnalisme


Warga Antikorupsi. Dalam kegiatan yang dilakukan di Yogyarta dan Malang,
peserta berhasil membuat karya jurnalistik dengan tema khusus mengenai Dana
Desa. Sedangkan pelaksanaan ketiga dilakukan di Bali dengan tema yang lebih
umum, yakni mengenai pelayanan publik, kearifan lokal dan optimalisasi potensi
desa.

Secara umum, program Jurnalisme Warga memiliki beberapa tujuan. Pertama, agar
publik mengetahui dan mengenal medium resmi KPK untuk informasi, kampanye,
dan advokasi antikorupsi; Kedua, sebagai ajang interaksi dan mendapatkan
feedback langsung dari publik mengenai medium-medium yang dimiliki; Ketiga,
menjaring partisipasi publik untuk memanfaatkan Integrito maupun KanalKPK,
dalam rangka menyebarluaskan pesan-pesan antikorupsi; Keempat, memberikan
pemahaman kepada publik khususnya komunitas antikorupsi untuk dapat
berkontribusi langsung melalui berbagai cara guna mendukung antikorupsi;
Kelima, membangun sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan,
sehingga menjadi fungsi kontrol di masyarakat; Dan keenam, untuk mendapatkan
konten-konten Jurnalisme Warga yang berhubungan dengan antikorupsi,
khususnya terkait isu pengawalan dana desa dan pelayanan publik.

Kepada peserta, selain diberikan materi jurnalistik, juga dibimbing melaukan


reportase atau peliputan di lapangan. Untuk materi, beberapa tema yang
disampaikan antara lain, Jurnalisme Warga (Teori dan Praktik), Memahami Korupsi
untuk Membasmi, serta Partisipasi Publik untuk Antikorupsi.

Pendekatan melalui musik, juga dilakukan untuk meningkatkan keterlibatan


masyarakat, yakni dengan menggelar Festival Suara Antikorupsi (SAKSI), sebuah
ajang mencipta lagu bernuansa pesan antikorupsi bagi para musisi amatir.

Sebelumnya, KPK telah menerima ratusan karya dari tiga regional, yakni Bandung,
Yogyakarta dan Surabaya. Kemudian, tim juri memilihi 10 finalis dari setiap regional
untuk tampil secara langsung. Dari tiap audisi memilih tiga juara dari masing-
masing regional dan satu juara favorit yang kemudian dibuat menjadi album musik
Suara Antikorupsi.

Dari festival ini, KPK menerima ratusan karya dari berbagai daerah dengan pilihan
jenis musik yang sangat variatif. Mulai dari rock, pop, dangdut, orkes, reggae, jazz,
hingga apacella. Setiap karya dinilai dari tiga faktor, yakni aransemen, orisinalitas,
pesan antikorupsi dan live performance.
63

Lima Ratus Agen Perempuan Antikorupsi


Salah satu program KPK yang fokus pada peran perempuan tersebut, adalah
Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK). Sejak diluncurkan 22 April 2014, SPAK
sudah menyosialisasikan pesan antikorupsi kepada 800 ribu perempuan, laki-laki
dan anak-anak. Hingga 2016 SPAK juga telah melahirkan 550 Agen di 16 provinsi
dengan berbagai latar belakang, mulai dari ibu rumah tangga, Pegawai Negeri
Sipil (PNS), dosen, guru, tokoh agama, pengusaha, mahasiswa, tokoh masyarakat,
dan aktivis.

Hingga saat ini, SPAK membuat sejumlah perubahan positif. Antara lain,
membebaskan 400 pasangan miskin dari pungli ketika pengurusan dokumen
identitas hukum dan mulai kritisnya banyak perempuan mulai kritis sehingga
mereka berani menanyakan asal uang yang diberikan suami. Selain itu, SPAK
juga membuka kesadaran banyak istri, sehingga tidak lagi menggunakan fasilitas
kantor untuk kepentingan pribadi, seperti kendaraan dinas. Juga, banyaknya ibu
yang mulai serius memperkenalkan dan mengajarkan tentang kejujuran pada
keluarga dan memberikan konteks kejujuran tersebut dalam kehidupan sehari-
hari, dan berbagai perubahan positif lain.

Berbagai capaian tersebut kemudian kembali ditularkan kepada kaum perempuan


lain melalui South East Asia Parties Against Corruption (SEAPEC) Workshop
Prevention of Corruption Through Cooperation. Kegiatan yang digelar di
Makassar 22-24 November 2016 tersebut, merupakan ajang berbagi pengalaman Gerakan SPAK
terbaik KPK kepada kaum perempuan lain di Asia Tenggara. menggunakan
permainan Main
Para peserta merupakan kaum perempuan dari enam negara, yakni Indonesia, Jodo (MAJO) untuk
Brunei Darussalam, Kamboja, Vietnam, Laos dan Myanmar. Dalam workshop menanamkan nilai
tiga hari tersebut, KPK berbagi pengetahuan antikorupsi berbasis keluarga, antikorupsi kepada
mendengar pengalaman para Agen SPAK dari berbagai daerah, serta kunjungan perempuan dan
ke berbagai tempat publik untuk melihat aktivitas perempuan dalam pencegahan anak.
korupsi.
LAPORAN
TAHUNAN
2016

64

Meningkatkan
Jumlah Literasi
Antikorupsi
Buku memegang Dalam upaya pencegahan korupsi, KPK konsisten menjadikan buku
sebagai salah satu medium. KPK percaya, bahwa sebagai jendela
peranan pengetahuan, buku akan terus dibaca dari waktu ke waktu.
penting dalam Begitu pula tahun ini. KPK kembali mendorong peran literasi
pemberantasan dalam dalam mendukung upaya pencegahan. Salah satunya, KPK
korupsi. menggandeng Ikatan Penerbitan Indonesia (Ikapi) untuk meluncurkan
Program Indonesia Menggagas dan Menerbitkan Buku Melawan
Semakin banyak Korupsi (Membumi). Program tersebut bertujuan mendorong para
bacaan tentang penerbit untuk menerbitkan buku-buku bertema antikorupsi.

antikorupsi, Langkah pertama agenda tersebut dimulai saat peringatan Hari Buku
semakin besar Nasional 2016 yang jatuh pada 17 Mei. Dalam agenda itu, KPK bersa-

pula harapan ma Ikapi menyelenggarakan sanggar kerja (workshop) yang diikuti


puluhan penerbit dari berbagai daerah di Tanah Air.
meningkatnya
pemahamanan Dari sanalah, para penerbit berkomitmen untuk turut serta dalam pe-
nerbitan buku-buku antikorupsi. Dan memang, KPK menilai, keterli-
akan bahaya batan para penerbit dalam penerbitan buku yang berkualitas sangat
korupsi penting, tak hanya sekadar menyediakan buku bacaan yang menarik,
namun juga memberikan pemahaman tentang nilai-nilai antikorupsi.

Dari sinergi ini, terdapat 36 penerbit yang berpartisipasi dan berha-


sil menerbitkan 167 judul buku bertema antikorupsi dengan berb-
agai format, seperti fiksi, nonfiksi dan faksi. Segmentasi dan sasaran
pembacanya pun beragam, mulai dari anak, remaja, dewasa, hingga
sasaran pembaca yang spesifik seperti mahasiswa dan aparatur sipil
negara.

Buku-buku hasil Program Indonesia Membumi tersebut diluncurkan


bertepatan dengan Indonesia International Book Fair 2016 yang
digelar di Assembly Hall JCC, Jakarta, pada 28 September 2016.
Acara tersebut dihadiri para pimpinan KPK dan pimpinan Ikapi,
65
LAPORAN
TAHUNAN
2016

66

penulis, penerbit, dan para editor yang turut berkontribusi dalam program
Indonesia Membumi.

Dalam agenda itu pula, KPK memberikan sejumlah penghargaan, mulai dari buku
terbaik, penulis, penerbit, editor, hingga desain buku terbaik. Adapun, karya-karya
terbaik yang diberikan penghargaan oleh KPK, meliputi buku fiksi anak, buku
non-fiksi dan faksi anak, buku non-fiksi remaja, buku fiksi umum, dan penghar-
gaan khusus kepada penerbit buku anak terbanyak.

Selain pameran buku antikorupsi, sejumlah kegiatan literasi lain juga digelar da-
lam agenda tersebut. Di antaranya lomba menggambar dan mewarnai bagi anak-
anak, workshop pembelajaran integritas untuk pengelola Taman Bacaan Mas-
yarakat (TBM), pementasan teater, wisata literasi dan budaya.

Dalam konteks penanaman nilai antikorupsi KPK percaya bahwa medium literasi
menjadi salah satu cara efektif yang tak hanya memberikan pengetahuan, namun
juga membangun kesadaran pembaca untuk menerapkan nilai-nilai kebaikan.

Pendekatan literasi juga dilakukan melalui program Teacher Super Camp: Guru
Menulis Antikorupsi. Dalam hal ini, KPK melibatkan seluruh tenaga pendidik dari
berbagai daerah di Indonesia yang mempunyai bakat, minat, serta memiliki komit-
men antikorupsi. Melalui program tersebut, KPK berupaya meningkatkan kapa-
sitas tenaga pendidik, terutama dalam menyusun materi pendidikan antikorupsi
yang pada akhirnya dapat diterapkan dalam pendidikan di sekolah.

Calon peserta Teacher Super Camp harus mendaftarkan diri dengan mengirimkan
karya tulis. Dari sana, KPK kemudian menyaring 50 peserta yang dinilai memiliki
karya terbaik untuk diikutsertakan dalam pelatihan yang dilaksanakan di Nusa
Dua, Bali 10 Oktober-4 November 2016.

Para peserta kemudian digembleng oleh para pemateri guna menghasilkan karya
tulis bertemakan antikorupsi. Dalam hal ini, para peserta dibagi menjadi empat
kategori, yakni kategori cerita bergambar, cerita pendek (cerpen), komik, dan ske-
nario film pendek remaja.

Di sana, para peserta mengikuti pelatihan dengan berbagai materi. Mulai dari
pengembangan ide cerita kreatif dan berkarakter kuat, hingga penyusunan cerita
yang menarik sesuai dengan target pembaca. Para peserta mendapat bimbingan
langsung dari editor, penulis, komikus, pakar, dan para akademisi di bidang penu-
lisan. (*)
67

Penindakan
Penanganan Perkara
Koordinasi dan Supervisi
Pelacakan Aset
Pengelolaan Barang Bukti
LAPORAN
TAHUNAN
2016

68

Penegasan Peran
Penegakan Hukum
Melakukan banyak Salah satu tujuan dari dilakukannya penindakan terhadap para
pelaku korupsi adalah untuk memberikan efek jera. Efek yang tidak
operasi tangkap hanya berlaku kepada pelaku, juga kepada pihak-pihak yang berniat
tangan. Juga untuk melakukan korupsi.

penggunaan pasal Pada 2016, KPK menegaskan bahwa mata dan telinga KPK selalu
tentang benturan sigap memantau terhadap potensi-potensi perbuatan korupsi.
Kesigapan itu tergambar melalui jumlah operasi tangkap tangan yang
kepentingan. dilakukan. Tujuh belas operasi tangkap tangan di 2016. Jumlah ini
KPK menegaskan adalah yang paling banyak dilakukan per tahunnya sejak KPK berdiri.
Operasi tangkap tangan adalah upaya KPK untuk menyampaikan
keseriusan pada pesan kepada khalayak untuk jangan coba-coba melakukan korupsi.
sektor penindakan
Sebaran kegiatan operasi tangkap tangan juga menjadi pesan
tersendiri yang ingin disampaikan. Penegasan bahwa meski hanya
berkantor di Jakarta, daya jangkau KPK bisa mencapai seluruh
pelosok negeri. Dan itu dilakukan melalui sebuah pergerakan yang
cepat dan senyap.

Banyaknya operasi tangkap tangan juga adalah hasil dari tingginya


tingkat partisipasi masyarakat. Yang tidak hanya melaporkan dugaan
tindak pidana korupsi yang telah terjadi, juga membisikkan informasi
kepada KPK tentang kemungkinan-kemungkinan akan munculnya
perbuatan korupsi.

Selain melalui operasi tangkap tangan, penegakan hukum juga


dilakukan dengan membangun kasus berdasarkan informasi
yang dihimpun dari masyarakat. Sektor pangan, sumber daya
alam, infrastruktur, pengadaan barang dan jasa, serta pengelolaan
anggaran menjadi salah satu prioritas dalam penindakan.

Meski masih memiliki masalah dari sisi keterbatasan jumlah sumber


daya manusia, KPK menyiasatinya dengan menerapkan proses kerja
69
LAPORAN
TAHUNAN
2016

70

secara efektif dan efisien. Salah satunya dengan membentuk satgas penindakan
yang inline. Artinya, dalam menghadapi sebuah perkara, sejak dari awal, KPK
telah melibatkan semua unsur di dalamnya, mulai dari penyelidik, penyidik, hingga
jaksa. Intinya, semua kasus yang ditangani KPK dikerjakan secara bersama-sama.
Langkah tersebut tak hanya dinilai penting, namun kenyataannya juga efektif
dalam mempersiapkan upaya peradilan yang dilakukan KPK.

Secara total, pada tahun 2016 KPK melakukan 96 kegiatan penyelidikan, 140
penyidikan, dan 77 kegiatan penuntutan, baik kasus baru maupun sisa penanganan
perkara pada tahun sebelumnya. Selain itu juga melakukan eksekusi terhadap 81
putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap. Lebih dari 497,6 miliar
rupiah telah dimasukkan ke kas negara dalam bentuk PNBP dari penanganan
perkara tindak pidana korupsi.

Bila dilihat dari jenis perkara, tindak pidana korupsi yang paling banyak terjadi
adalah penyuapan dengan 79 perkara, diikuti pengadaan barang/jasa sebanyak
14 perkara, serta TPPU sebanyak tiga perkara.

Sementara data penanganan perkara berdasarkan tingkat jabatan,


mengungkapkan ada 26 perkara yang melibatkan swasta dan 23 perkara
melibatkan anggota DPR/DPRD. Selain itu, terdapat 10 perkara, melibatkan pejabat
eselon I, II dan III; serta 8 perkara yang melibatkan bupati/walikota dan wakilnya.

Modus-modus korupsi yang ditangani KPK didominasi oleh perkara suap, yaitu
sebanyak 79 perkara atau hampir 85 persen dari keseluruhan jumlah perkara.
Sedangkan, modus lain, sebanyak 14 perkara korupsi di sektor pengadaan barang
dan jasa, serta tiga perkara tindak pidana pencucian uang (TPPU).

Pasal Konflik Kepentingan


Pada 2016, tercatat untuk pertama kalinya KPK menerapkan Pasal 12 huruf i UU
Tipikor terhadap tersangka kasus korupsi. Pasal 12 huruf i UU Tipikor menyebut,
pegawai negeri atau penyelenggara negara baik langsung maupun tidak langsung
dengan sengaja turut serta dalam pemborongan, pengadaan, atau persewaan,
yang pada saat dilakukan perbuatan, untuk seluruh atau sebagian ditugaskan
untuk mengurus atau mengawasi.

Yang menarik, Pasal 12 huruf i UU Tipikor tidak mewajibkan adanya kerugian negara.
Yang perlu dibuktikan KPK adalah, apakah ada turut serta dalam pemborongan
atau pengadaan. Ini yang disebut konflik kepentingan dalam pengadaan.

Selama 2016, KPK juga tetap konsisten meminta majelis hakim untuk menerapkan
pidana tambahan kepada terdakwa. Di antaranya dengan mencabut hak-hak
politiknya. Pidana tambahan ini sangat penting, karena bisa memberikan efek jera
bagi terdakwa dan juga orang lain. (*)
71

96 PENANGANAN
PERKARA
99 Penyelidikan
Penyidikan
76 Eksekusi
Inkracht
70 Penuntutan

81

1
3 14 PERKARA TPK 15 PERKARA TPK
1 BERDASARKAN 21 BERDASARKAN
1 MODUS INSTANSI
Penyuapan DPR RI
Perizinan Kementrian
13
Pengadaan Barang/Jasa DPR RI
TPPU 39 Pemerintah Provinsi
Pungutan 11 Pemkab/Pemkot
79 Penyalahgunaan Anggaran

2
PERKARA TPK
3 PERKARA TPK BERDASARKAN
BERDASARKAN 25 23 JABATAN
20 1 29 WILAYAH
Anggota DPR dan DPRD
Pemerintah Kepala Lembaga/Kementrian
Kepulauan Sunda Kecil 2
Hakim
Maluku 1
Eselon I, II dan III
Sulawesi 9
Walikota/Bupati dan Wakil
Sumatra
Gubernur
Jawa 28 10
44 Swasta
Lain-lain
1

58
OPERASI TANGKAP TANGAN
(Periode 2005-2016)

33

Jumlah OTT
Jumlah Tersangka
19
16 17
14
12
10 10
8
6 6 5 5
3 4 3 2 4
2 1
00 1
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
LAPORAN
TAHUNAN
2016

72

Optimalisasi
Pengelolaan Barang
Sitaan dan Rampasan
Pada 2016, Dalam proses penanganan suatu perkara pada sistem peradilan,
termasuk dalam sistem peradilan pidana, barang bukti menjadi salah
sejumlah satu komponen yang melekat dan diperlukan untuk mengungkap
terobosan kebenaran materiil mengenai duduk permasalahan suatu perkara.

dilakukan KPK Penanganan suatu perkara tidak mungkin dapat berjalan dan dapat
untuk lebih mendekati kebenaran materiil tanpa hadirnya barang bukti. Aparat
penegak hukum, dalam hal ini penyidik, penuntut umum, dan hakim
mengoptimalkan pasti akan menyertakan barang bukti sebagai bagian yang tak
pengelolaan terpisahkan dalam pengungkapan dan penyelesaian suatu tindak
pidana.
barang sitaan dan
rampasan. Dengan kata lain, akan menjadi masalah besar apabila ada dugaan
tindak pidana dan dilanjutkan proses peradilan, namun tidak disertai
dengan barang bukti. Itulah sebabnya, mengelola barang bukti dan
sitaan menjadi sangat penting. Pengelolaan yang baik, mempermudah
Jaksa Penuntut Umum (JPU) saat harus menghadirkan barang bukti
di persidangan.

Yang juga tak kalah penting, adalah menjaga nilai suatu barang bukti
agar nilainya tidak jatuh. Hal demikian juga berlaku terhadap barang
bukti/benda sitaan dan barang rampasan dalam penanganan tindak
pidana korupsi dan tindak pidana pencucian uang.

Pengelolaan yang baik juga berguna untuk mempertahankan nilai


ekonomis barang bukti atau sitaan agar tetap tinggi. Kondisi demikian
penting, agar barang tersebut bisa dijual atau dilelang dengan harga
yang tetap tinggi. Dengan demikian, jumlah yang disetor ke kas
negara sebagai bentuk pemulihan aset (asset recovery) dan menjadi
bagian dari pendapatan negara bukan pajak (PNBP), pun tetap tinggi.

Tingginya nilai ekonomi barang ketika perampasan bisa saja


berbeda saat dilakukan pelelangan, terutama terkait barang yang
mudah rusak seperti kendaraan bermotor atau hewan ternak. Selain
73
LAPORAN
TAHUNAN
2016

74

Pengelolaan masa penyimpanan benda sitaan pada tahap penyidikan sampai dengan perkara
barang bukti dan berkekuatan hukum tetap (inkracht) yang memerlukan waktu lama, hal itu juga
sitaan merupakan bisa terjadi jika pengelolaannya tidak dilakukan dengan tepat.
hal yang penting
untuk menjaga nilai Penyimpanan barang bukti/benda sitaan negara sejatinya menjadi tugas dari
ekonomi dari aset Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan). Rupbasan merupakan
tersebut. salah satu institusi yang menjadi pemangku kepentingan dalam proses peradilan
pidana. Rupbasan juga menjadi titik penting yang menentukan terpelihara
dan terjaganya nilai suatu benda sitaan sampai dengan adanya putusan yang
berkekuatan hukum tetap (inkracht).

Namun hingga saat ini, peran Rupbasan belum dapat dioptimalkan untuk menjadi
bagian penting dalam proses peradilan pidana, terutama terkait pengelolaan dan
perawatan nilai dari barang sitaan/barang rampasan.

Tidak hanya dilihat dari sisi finansial dan kelembagaan, namun juga masih
terbatasnya peran Rupbasan, belum idealnya tempat penyimpanan benda sitaan/
barang bukti yang tersedia, postur organisasi dan personel/sumber daya manusia
di Rupbasan yang masih belum optimal, serta lokasi kantor Rupbasan yang tidak
selalu ada di setiap kabupaten/kota di Indonesia.

Kondisi demikian tentu menjadi kendala tersendiri. Namun demikian, KPK terus
berupaya untuk mencari solusi. Caranya, yakni dengan membentuk Unit Pelacakan
Aset, Pengelolaan Barang Bukti, dan Eksekusi atau Unit Labuksi.

Unit Labuksi dibentuk secara khusus, yang salah satu tugas utamanya adalah
untuk mengelola atas barang bukti atau barang sitaan negara hasil kejahatan.
75

Pada tahun ketiga setelah pembentukannya, pada 2016 Unit Labuksi telah
memberi dampak positif terhadap kinerja penindakan di KPK.

Di level penyidikan, misalnya. Saat ini, para penyidik KPK tidak lagi mengurusi soal
barang sitaan, lantaran sudah sepenuhnya dikelola oleh Unit Labuksi. Sehingga,
para penyidik lebih fokus untuk penanganan perkara. Dalam pelaksanaannya,
unit tersebut juga melakukan analisis serta memberikan rekomendasi kepada
penyidik terhadap barang bukti yang disita. Konkretnya: Apakah barang bukti
tersebut relevan dengan perkara untuk diserahkan kepada Penuntut Umum
ataukah dikembalikan kepada pihak yang dilakukan penyitaan.

Analisis Barang Bukti


Analisis barang bukti menjadi hal yang penting. Beberapa hal yang dianalisis
adalah mengenai barang-barang yang nilainya akan berkurang atau terdepresiasi.
Misalnya hewan ternak atau barang cepat rusak. Analisis juga dilakukan untuk
melihat barang bukti mana saja yang membutuhkan perawatan yang rumit dan
mahal serta tingkat kesulitan dalam melakukan eksekusi terhadap Barang Sitaan.

Pada 2016, terobosan dilakukan. Yaitu dilakukannya pelelangan meski perkara


yang ditangani belum lagi memiliki kekuatan hukum tetap. Terutama terhadap
barang-barang yang mudah rusak dan membutuhkan perawatan yang rumit dan
mahal. Terobosan dilakukan dengan mengacu kepada undang-undang yang
berlaku.

Pelelangan terhadap 30 ekor sapi milik Bupati Subang, OS, adalah contoh.
Setelah menganalisis, KPK kemudian menawarkan kepada tersangka, apakah
mengizinkan lelang terhadap sapi-sapi tersebut. Setelah mendapat persetujuan
dari pihak tersangka, ke 30 ekor sapi tersebut pun kemudian dilelang. Dari 30
ekor sapi tersebut, KPK berhasil melelang dengan harga sekitar Rp900 juta, atau
dihargai Rp25 juta-Rp30 juta satu ekornya.

Jika putusan pengadilan menyatakan bahwa hasil pelelangan terhadap barang


sitaan tersebut dirampas untuk negara, maka uang tersebut disetor ke kas negara.
Namun, jika putusan sidang sebaliknya, maka uang tersebut dikembalikan kepada
pihak tersangka.

Meski demikian, pelelangan yang dilakukan KPK tidak serta-merta atas


pertimbangan mahalnya biaya perawatan. Hal lain yang menjadi pertimbangan,
karena barang sitaan tersebut adalah makhluk hidup yang memiliki risiko kematian
jika tidak dikelola dengan baik.

Begitupun, tidak semua tersangka setuju atas upaya tersebut. Karena beberapa
di antaranya, tidak mengizinkan KPK untuk melelang mobil-mobil mewah yang
menjadi barang sitaan KPK. Jika itu yang terjadi, KPK tidak bisa memaksa dan
tetap menjaga barang bukti tersebut dengan sebaik mungkin. Barulah ketika
pengadilan memutuskan barang sitaan tersebut diserahkan kepada negara, KPK
melakukan pelelangan.

Terobosan lain yang dilakukan adalah dengan mengusulkan kepada Kementerian


Keuangan agar barang-barang sitaan tersebut dimanfaatkan oleh instansi lain.
Barang Rampasan berupa kendaraan, misalnya mobil ambulans dan sejenisnya,
dihibahkan kepada pemerintah daerah atau instansi yang membutuhkan. Hal
LAPORAN
TAHUNAN
2016

76

itu pula yang dilakukan KPK terhadap sejumlah mobil pemadam kebakaran.
Sebanyak 29 unit damkar yang tidak laku dalam pelelangan, telah dihibahkan ke
Pemerintah Bantul dan Tangerang. Hibah dilakukan, setelah mendapatkan izin
dari Kemenkeu.

Koordinasi Antar-instansi
Mengingat pentingnya masalah pengelolaan barang sitaan dan rampasan, KPK
menggelar Rapat Koordinasi Tata Laksana Benda Sitaan & Barang Rampasan
Dalam Rangka Pemulihan Aset Hasil Tipikor, 21-23 November 2016.

Tujuan rakor adalah: pertama, mendorong optimalnya pemulihan aset dan


Ketua KPK Agus
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP); Kedua, mendorong terwujudnya
Rahardjo (ketiga
standardisasi dalam pengelolaan benda sitaan dan barang rampasan di semua
dari kanan) Menteri
K/L terkait; Dan ketiga, mendorong reformasi tata kelola benda sitaan dan barang
Keuangan Sri
rampasan hasil tindak pidana korupsi sebagai upaya optimalisasi pemulihan aset
Mulyani (keempat
bersama dengan Bappenas dan KSP sesuai Instruksi Presiden Republik Indonesia
dari kanan)
Nomor 10 Tahun 2016 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi
Jaksa Agung H.M
Tahun 2016 dan Tahun 2017.
Prasetyo (kelima
dari kanan) saat
Kegiatan tersebut terselenggara karena beberapa persoalan. Pertama, belum
menghadiri Rapat
optimalnya tata laksana pengelolaan benda sitaan dan barang rampasan negara
Koordinasi Tata
sehingga berdampak pada tidak optimalnya pemulihan aset dan Penerimaan
Laksana Benda
Negara Bukan Pajak (PNBP); Kedua, belum adanya perangkat hukum baik
Sitaan dan Barang
lembaga maupun aturan yang ideal guna mengatur secara khusus mengenai
Rampasan dalam
pengelolaan benda sitaan dan barang rampasan; Ketiga, ketersediaan anggaran
Rangka Pemulihan
dalam pengelolaan benda sitaan dan barang rampasan yang belum memadai; Dan
Aset di Jakarta,
keempat, keterbatasan Sumber Daya Manusia yang terlatih dalam pengelolaan
Senin, 21 November
benda sitaan dan barang rampasan.
2016.
77

Beberapa pembicara hadir dalam rakor tersebut. Di antaranya Menteri Keuangan,


Menteri Hukum dan HAM, Menteri Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan dan
Pembangunan Nasional, Kejaksaan Agung, Kepolisian, dan Kantor Staf Presiden.

Sedangkan yang bertindak sebagai peserta, dari Kementerian Keuangan,


Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR)/BPN,
Kantor Staf Presiden, Kepolisian Republik Indonesia , dan Badan Pemeriksa
Keuangan. Kegiatan tersebut juga mengundang pengkaji dari kalangan akademisi.

Beberapa hal yang dihasilkan dari kegiatan tersebut, antara lain: pertama,
terwujudnya cita-cita bersama dari seluruh instansi yang berkepentingan dalam
pengelolaan benda sitaan dan barang rampasan untuk melakukan optimalisasi
pengelolaan benda sitaan dan barang rampasan sebagai upaya pemulihan aset;
Kedua, diperlukan upaya yang berkelanjutan untuk menindaklanjuti kegiatan rapat
koordinasi tersebut yaitu perubahan peraturan terkait dengan pengelolaan benda
sitaan dan barang rampasan baik peraturan internal instansi maupun peraturan-
peraturan pelaksana dari undang-undang yang terkait dan terbitnya PERMA yang
mengatur pengelolaan benda sitaan dan barang rampasan. Dan ketiga, dari segi
reformasi penegakan hukum salah satunya difokuskan kepada tata kelola benda
sitaan dan barang rampasan.

Mengantisipasi Perkembangan Hukum


Saat ini Indonesia telah memiliki UU Tindak Pidana Pencucian Uang, UU Narkotika,
UU Perdagangan Manusia, dan berbagai undang-undang lain yang ketentuan dan
normanya telah mengikuti perkembangan ilmu hukum, termasuk perkembangan
kejahatan yang semakin canggih. Belum lagi RUU Perampasan Aset yang saat ini
tengah disusun yang juga perlu antisipasi pengelolaan benda sitaan dan barang
rampasan secara lebih komprehensif.

Atas dasar itu, perlu dilakukan terobosan hukum dari ketentuan yang ada di
KUHAP atau membuat UU Hukum Acara Pidana yang baru yang lebih mampu
memayungi berbagai perkembangan ilmu hukum dan praktik penegakan hukum,
di samping memberi perlindungan hukum dan menjamin kepastian hukum.

Rencana untuk mengejar pertanggungjawaban korporasi dalam tindak pidana


lingkungan hidup, tindak pidana korupsi, tindak pidana narkotika, tindak pidana
pencucian uang, dan tindak pidana lintas negara lainnya, juga membutuhkan
pengaturan yang lebih lengkap dan menyeluruh.

Kebutuhan untuk mengubah KUHAP untuk tujuan efektivitas pengelolaan benda


sitaan dan barang rampasan juga perlu dipertimbangkan. Usia KUHAP yang telah
mencapai 35 tahun memberikan banyak catatan dalam praktik mengenai adanya
sejumlah kendala baik aturan yang tidak lengkap, tidak jelas, maupun norma yang
sudah tertinggal/berubah. (*)
LAPORAN
TAHUNAN
2016

78

Menggagas e-SPDP
untuk Perlancar
Korsup Penindakan
KPK menginisiasi Sesuai Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi
Pemberantasan Korupsi, KPK memiliki fungsi koordinasi dan supervisi
SPDP elektronik (korsup) terhadap instansi penegak hukum lain dalam hal penanganan
atau e-SPDP. perkara korupsi.

Dengan Salah satu bentuk Koordinasi dan Supervisi (Korsup) Bidang


adanya e-SPDP Penindakan KPK, adalah mengenai Surat Perintah Dimulainya
Penyidikan (SPDP). Selama ini, penegak hukum lain, yaitu kejaksaan
diharapkan dan kepolisian selalu memberi tahu KPK jika mereka menerbitkan
koordinasi dan SPDP. Hal ini sesuai dengan Pasal 50 Undang-Undang Nomor 30 Tahun
2002, yang mewajibkan kepolisian dan kejaksaan memberitahukan
supervisi antara kepada KPK terkait penyidikan yang sedang berjalan di lembaganya,
KPK dengan paling lambat 14 hari terhitung sejak dimulainya penyidikan.

Kejaksaan dan Pada 2016, misalnya, KPK menerima pemberitahuan penyidikan


Kepolisian menjadi tindak pidana korupsi dari aparat penegak hukum lain, yakni

lebih lancar. sebanyak 661 SPDP dari kejaksaan, dan 255 SPDP dari kepolisian.
Dengan adanya SPDP, menjadi landasan KPK untuk melakukan
pemantauan. Termasuk ketika terdapat kasus yang penanganannya
mengalami kendala.

Agar korsup lebih lancar, tahun 2016 KPK menggagas SPDP elektronik
atau e-SPDP. Melalui sistem tersebut, setiap penyidik di kepolisian,
kejaksaan, dan KPK memberitahukan dimulainya penyidikan secara
online. Melalui sistem ini pula, koordinasi penyidikan perkara korupsi
oleh ketiga lembaga bisa terbangun. Sistem online ini diyakini akan
membuat proses penyidikan menjadi lebih efisien, efektif, dan
transparan.

Lebih dari itu, e-SPDP bisa mencegah konflik kewenangan antar-


lembaga penyidik. Jika penyidik KPK, misalnya, sudah menyampaikan
SPDP secara online, maka penyidik di lembaga lain bisa langsung
mengetahui suatu perkara sudah disidik KPK. Demikian pula sebaliknya.
79
LAPORAN
TAHUNAN
2016

80

Mekanisme kerja e-SPDP cukup sederhana. Setiap penyidik yang memulai


penyidikan wajib mengunggah (upload) SPDP ke dalam sistem. Penuntut umum
dan penyidik dari lembaga lain otomatis tahu. Sistem akan membuat peringatan
dini, jika suatu perkara bolak-balik dari penyidik ke penuntut umum. Bahkan jika
sampai tiga kali atau lebih, sistem akan menunjukkan tanda merah. Demikian pula
jika penyidikan suatu perkara belum kelar selama setahun, tanda merah pada
peringatan dini akan menyala.

Kehadiran e-SPSDP membuat penyidik-penyidik baik dari kepolisian maupun


kejaksaan yang tersebar di seluruh Indonesia tidak perlu lagi menyampaikan hard
copy SPDP kepada KPK.

Dengan e-SPDP ini juga, peran KPK sebagai supervisor bisa memberikan supervisi
terhadap penanganan perkara-perkara korupsi di kepolisian dan kejaksaan
menjadi lebih efektif. Hal itu karena semua perkara korupsi yang tengah ditangani
kepolisian dan kejaksaaan secara otomatis akan termonitor secara online.

Digagas pada 2016, e-SPDP ini diharapkan bisa diaplikasikan dalam waktu
secepatnya.

Melampaui Target
Begitupun, korsup bukan hanya SPDP atau e-SPDP. Beragam Korsup Bidang
Penindakan memang juga dilakukan KPK sepanjang 2016. Dalam hal ini, misalnya,
KPK telah melakukan koordinasi sebanyak 163 penanganan perkara dan
melakukan supervisi terhadap 201 perkara.

Jumlah tersebut telah melampaui target yang ditetapkan untuk 2016. Yaitu 76
perkara untuk koordinasi dan 156 perkara untuk supervisi. Hal tersebut dicapai
dengan melakukan efisiensi dalam pelaksanaan tugas dalam kondisi keterbatasan
jumlah SDM yang dimiliki oleh KPK.

Kegiatan lain yang dilakukan dalam Korsup adalah membantu mendatangkan ahli
dalam penanganan perkara, juga turut membantu penangkapan Daftar Pencarian
Orang (DPO).

Di antaranya, saat KPK membantu Kejaksaan Tinggi Kalimantan Tengah


menangkap tersangka atas nama Suryo Handoko di Blitar, Jawa Timur, dan
membantu Kejaksaan Negeri Kepulauan Mentawai menangkap terpidana atas
nama Manatap Ambarita di Jakarta.

Selain itu, KPK juga selalu berupaya meningkatkan kapasitas dalam penanganan
perkara dengan menggelar Pelatihan Bersama Aparat Penegak Hukum. Pada
2016, pelatihan bersama digelar di Jawa Barat, DKI Jakarta, Aceh, dan Sumatera
Barat. Kegiatan tersebut, diikuti 713 aparat penegak hukum dari kepolisian dan
kejaksaan, serta auditor pada BPK, BPKP, dan PPATK. (*)
81

Kelembagaan
Pengelolaan Anggaran
Manajemen SDM
Pengawasan Internal
Pengelolaan Sarana & Prasarana
LAPORAN
TAHUNAN
2016

82

Menjaga Lembaga
Berkualitas Prima
Kelembagaan Gedung baru KPK yang terletak di Jalan Kuningan Persada, Kavling
4, Jakarta Selatan ini selesai dibangun pada akhir Desember 2015.
memiliki peran Hingga saat ini, sebagian pegawai KPK sudah bertugas di gedung
penting dalam baru tersebut. Termasuk di antaranya, seluruh pegawai yang
sebelumnya beraktivitas di Gedung Kementerian BUMN dan Gedung
mendukung Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta.
kinerja KPK. Proses perpindahan memang dilakukan secara bertahap. Hingga
Termasuk di akhir 2016, pimpinan dan sebagian pegawai lagi masih menempati
antaranya, gedung lama, di Jalan HR Rasuna Said Kavling C-1, Jakarta Selatan
dan sedang dalam persiapan perpindahan. Gedung baru yang
penggunaan memiliki luas 8.294 meter persegi dengan 16 lantai dan dua lantai
sarana dan basement ini mampu menampung lebih dari 1.700 pegawai dan

prasarana. sekitar 280 kendaraan.

Perpindahan memang tidak bisa dilakukan sekaligus. Banyak


persiapan yang harus dilakukan, setelah gedung diresmikan oleh
Presiden Joko Widodo pada 29 Desember 2015 lalu. Yang paling
utama adalah kesiapan sarana pendukung gedung baru, terutama
teknologi informasi meubelair, dan sebagainya. Di samping itu, saat
ini juga tengah dilakukan proes pembangunan gedung penunjang
yang diperuntukkan untuk rumah tahanan, tempat ibadah, auditorium
dan lapangan olah raga.

Direncanakan, pada 2017, semua pegawai sudah bisa berkantor


di gedung baru tersebut. Terpusatnya aktivitas tersebut, tentu
mempermudah koordinasi dan kelancaran proses kerja, sehingga
akhirnya memperlancar KPK dalam mengemban amanah
pemberantasan korupsi.

Sementara gedung lama yang beralamat di Jalan HR Rasuna Said


Kav. C1, masih akan dimanfaatkan KPK untuk kegiatan pembelajaran,
pendidikan dan latihan melalui Anti-Corruption Learning Center
83
LAPORAN
TAHUNAN
2016

84

PERTUMBUHAN
PEGAWAI KPK

1102 1136 1124


955

TOTAL
PENYELIDIK
PENYIDIK
PENUNTUT UMUM

132 13996
75 47 73 79 94 57 83 94 80

2013 2014 2015 2016

PEGAWAI PEGAWAI
BERDASARKAN BERDASARKAN
INSTANSI ASAL BIDANG
4 5
11 16 ANRI Pimpinan
5 BPK Penindakan
BPKP 327 323 Pencegahan
Kejaksaan Agung INDA
81 81 Kementerian Hukum dan HAM PIPM
Kementerian Keuangan SETJEN
3 Polri
76
33 Lain-lain
154 239

PEGAWAI PEGAWAI
BERDASARKAN BERDASARKAN
KELOMPOK JABATAN JENIS KELAMIN
33

5 Pimpinan 343
Struktural
468 Spesialis Laki - Laki
Administrasi Perempuan

618 781
85

(ACLC). Selain itu, gedung lama juga dipergunakan untuk mengantisipasi, jika ke
depan jumlah pegawai KPK terus bertambah sehingga melebihi kapasitas gedung
baru.

Saat ini, gedung yang dinamakan Gedung Merah Putih KPK itu, sudah memiliki
Sertifikat Layak Fungsi (SLF) dari Pemprov DKI Jakarta. Demi faktor keamanan,
penggunaan gedung untuk masyarakat umum juga dibatasi hanya sampai lantai
tiga. Untuk pengaduan masyarakat, permintaan infomrasi publik dan aktivitas
peliputan wartawan, dipusatkan pada lantai dasar.

Penyerapan Anggaran
Selain gedung, hal lain terkait kelembagaan adalah anggaran. Seluruh kegiatan
KPK, pada 2016 dilakukan dengan menggunakan anggaran yang berasal dari
APBN, yaitu sebesar Rp 991,8 miliar. Dari jumlah tersebut, penyerapan anggaran
pada tahun 2016 sebesar Rp 838,8 miliar atau sekitar 84,5 persen, dengan
rincian penyerapan Kedeputian Pencegahan sebesar Rp 75,4 miliar, Kedeputian
Penindakan sebesar Rp 44,8 miliar, Kedeputian Informasi dan Data (INDA) sebesar
202,7 miliar, Kedeputian Pengawasan Internal dan Pengaduan Masyarakat (PIPM)
sebesar Rp 3,4 miliar dan Sekretariat Jenderal sebesar Rp 517,5 miliar.

Tidak optimalnya penyerapan anggaran, bukan berarti tidak optimalnya


perencanaan kegiatan yang dilakukan KPK. Justru sebaliknya, ini merupakan
bukti bahwa KPK berhasil melakukan pengelolaan anggaran seefisien mungkin.
Hal tersebut dapat dibuktikan, bahwa dengan anggaran yang lebih hemat, KPK
bisa melaksanakan program dengan kualitas yang sangat baik.

Dari tahun ke tahun, KPK memang menerapkan pola eifisiensi penggunaan


anggaran. Salah satunya, melalui efisiensi dalam Pengadaan Barang dan Jasa
(PBJ). Dalam hal ini, KPK berhasil melakukan penghematan, misalnya pada 2016,
dari realisasi 718 kontrak, KPK berhasil melakukan penghematan sebesar Rp
57,2 miliar. Penghematan tersebut diperoleh, setelah KPK berhasil menekan nilai
kontrak sebesar Rp 401,7 miliar, dari nilai HPS sebesar Rp 458,8 miliar.

Untuk mendukung efisiensi tersebut, KPK mempunyai Aplikasi Pengadaan


Barang dan Jasa (PBJ). Melalui aplikasi tersebut, semua kebutuhan kelembagaan
yang ditenderkan sudah tercantum dengan baik dan bisa dieksekusi dengan
cepat. Misalnya saja untuk pengadaan barang dan jasa yang akan dipergunakan
awal tahun. Dengan Aplikasi Pengadaan Barang dan Jasa, proses tender
sudah bisa berjalan dari Desember tahun sebelumnya. Ketika memasuki awal
tahun, pemenang tender tinggal melakukan penandatangan kontrak, sehingga
pekerjaan daapt segera dilaksanakan.

Tidak hanya itu. Melalui aplikasi tersebut, KPK juga bisa memonitor semua hal
terkait pengadaan barang dan jasa. Mulai dari jumlah kontrak, jumlah uang yang
sudah dibayar, dan sebagainya. Dengan berbagai aplikasi yang telah diterapkan
KPK tersebut, diharapkan KPK menjadi lembaga yang unggul, tidak saja dari sisi
penanganan perkara, namun juga terbaik dari sisi kelembagaan.
LAPORAN
TAHUNAN
2016

86

Sumber Daya Manusia


Dari tahun ke tahun, KPK selalu menjalankan perannya dengan jumlah sumber
daya manusia (SDM) yang sangat terbatas. Pada 2016, misalnya, SDM yang
dimiliki KPK berjumlah 1.124, termasuk di dalamnya 139 penyelidik, 96 penyidik,
dan 80 penuntut umum. Jumlah tersebut masih jauh dari ideal bila dibandingkan
luas wilayah Indonesia dan banyaknya perkara yang ditangani.

Meski begitu, KPK terus bersemangat dalam mengemban amanah pemberantasan


korupsi. Terlebih, mengingat besarnya harapan masyarakat, yang salah satunya
tercermin dari banyaknya pengaduan yang masuk ke KPK. Pada 2016 ini, Direktorat
Pengaduan Masyarakat (Dumas) menerima sekitar 7.270 pengaduan masyarakat.

Dari jumlah tersebut, yang bisa berlanjut ke tahap penyelidikan sekitar 50


persen. Angka itu terus mengerucut, sehingga rata-rata kasus yang ditangani KPK
berjumlah sekitar 60-70 kasus. Dengan demikian, seorang penyidik bahkan ada
yang harus menangani lebih dari tiga kasus dalam satu waktu yang bersamaan.

Guna menyiasati keterbatasan SDM, KPK pun menetapkan skala prioritas. Selain
itu, hampir setiap tahun KPK juga melakukan penerimaan pegawai melalui
program Indonesia Memanggil (IM). Proses rekrutmen dilakukan, sebagai upaya
untuk mengisi formasi sekaligus menambal lubang di seluruh lini unit kerja.

Pada program IM-11 yang dilakukan 2016, KPK melakukan rekrutmen melalui
Program Indonesia Memanggil 11 sebanyak 131 pegawai, serta Program Pegawai
Negeri Yang Dipekerjakan (PNYD) sebanyak 1 penyidik dari kepolisian dan 9
jaksa penuntut umum dari Kejaksaan. Rencananya, melalui Program Indonesia
Memanggil 12, akan memenuhi kebutuhan SDM sekitar 400 pegawai.

Selain itu, guna melakukan penyegaran, KPK juga memberi kesempatan kepada
pegawai yang ingin berpindah unit kerja pada tingkat yang sama (mutasi) dan
meningkat ke tingkat yang lebih tinggi (promosi) melalui program Alih Tugas.

Rendahnya angka pertumbuhan SDM, tak lepas dari tingginya standar rekrutmen
yang ditetapkan KPK. Tentu saja, KPK tidak mungkin mengorbankan standar yang
ada, hanya demi mengejar pencapaian jumlah SDM. Tak kalah penting, adalah
peningkatkan kualitas SDM, yang akan bermuara organisasi yang solid, andal dan
berkualitas prima.

Dalam konteks itulah, pada tahun ini, sejumlah upaya peningkatan kapasitas
dan kompetensi juga gencar dilakukan. Termasuk dalam pembangunan dan
pengembangan integritas. Bahkan, untuk mewujudkan hal tersebut, setiap
pegawai KPK, diwajibkan mengikuti pelatihan dalam setahun sesuai tugas dan
fungsi masing-masing.

Upaya Pengawasan Internal


Guna menjaga kinerja kelembagaan, peran pengawasan internal sangat penting.
Untuk tahun 2016, beberapa upaya yang dilakukan Direktiorat Pengawasan
Internal adalah, pertama, audit/reviu keuangan dan kinerja: Kedua, pemeriksaan
etika dan profesi; Ketiga, eksaminasi perkara; Keempat, konsultasi; Kelima,
manajemen risiko; Keenam, koordinasi dengan Apgakum lain; Ketujuh, dukungan
dan pengembangan; Dan kedelapan, sosialisasi.
87

Terkait audit/reviu keuangan dan kinerja, KPK terus berupaya meningkatan Ketua KPK Agus
akuntabilitas kinerja dan keuangan KPK melalui kegiatan audit, reviu atau Rahardjo dan
evaluasi. Dengan peran serta aktif seluruh pihak di KPK dan dukungan audit Menteri Keuangan
dan reviu yang dilakukan oleh Direktorat PI diperoleh hasil audit keuangan KPK Sri Mulayani,
yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mendapatkan opini Wajar melakukan serah
Tanpa Pengecualian (WTP). Selain hal tersebut KPK juga mendapatkan nilai A terima aset Gedung
untuk penilaian sistem akuntabilitas kinerja yang dilakukan oleh Kementerian KPK Kav. C1
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Kuningan Jakarta,
dari Kementerian
Terkait pemeriksaan etika dan profesi, Dit. Pengawasan Internal mengambil Keuangan ke
peran melalui kegiatan penegakan etika dan profesi sebagai wujud prinsip zero KPK yang akan
tollerance terhadap pelanggaran nilai dasar pribadi, kode etik dan pedoman digunakan sebagai
perilaku KPK; kegiatan sosialisasi nilai dasar, kode etik dan pedoman perilaku; fasilitas pendidikan
kegiatan urinalisasis; kegiatan survey integritas dan penerapan Unit Pengendalian Antikorupsi.
Gratifikasi (UPG).

Menyangkut kegiatan eksaminasi, pada 2016, Dit. Pengawasan Internal


melaksanakan kegiatan eksaminasi sebanyak empat kegiatan yakni; pertama,
Laporan Hasil Eksaminasi Penanganan Perkara Tindak Pidana Korupsi
Perencanaan & Pelaksanaan Pembangunan Proyek Pusat Pendidikan &
Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang, Bogor dan Tindak Pidana
Pencucian Uang an. Terpidana Anas Urbaningrum; Kedua, melaksanakan
kegiatan eksaminasi terhadap penanganan perkara Tindak Pidana Korupsi dan
Tindak Pidana Pencucian Uang atas nama terpidana Rudi Rubiandini; Ketiga,
eksaminasi terhadap penanganan perkara Tindak Pidana Korupsi dan Tindak
Pidana Pencucian Uang atas nama terpidana Deviardi; Dan keempat, eksaminasi
terhadap penanganan perkara Tindak Pidana Korupsi dan Tindak Pidana
Pencucian Uang atas nama terpidana Syahrul Raja Sampurna Jaya.
LAPORAN
TAHUNAN
2016

88

Terkait konsultasi, Dit. Pengawasan Internal pada 2016 melakukan 25 kegiatan


konsultansi. Antara lain, asistensi penyusunan kebijakan dan penerapan Sistem
Manajemen Keamanan Informasi KPK; konsultansi atas kegiatan Direktorat
Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat tahun 2016; rancangan peraturan KPK
tentang Penetapan Status Saksi Pelaku yang bekerja sama; saran dan pendapat
terkait analisa hukum dan kerjasama di lingkungan KPK (11 kegiatan); Dan, saran,
pendapat dan catatan disiplin terkait kepegawaian (10 kegiatan).

Sebagai upaya untuk memberikan nilai tambah dan perbaikan berkelanjutan bagi
organisasi, Direktorat PI berinisiatif mendorong terbangunnya sistem manajemen
risiko di KPK. Adapun tujuan dari pembangunan sistem manajemen risiko di KPK
antara lain Mendorong manajemen yang pro-aktif untuk mencegah terjadinya
kerugian (loss) melalui identifikasi dan penanganan risiko (termasuk fraud) pada
organisasi; Meningkatkan kepercayaan dan keyakinan pemangku kepentingan
(stakeholders) melalui perbaikan tata kelola organisasi dan pengendalian;
Menetapkan suatu landasan yang kokoh dalam pengambilan keputusan dan
perencanaan; dan Memperbaiki sistem pengelolaan atas insiden yang tidak
diharapkan melalui Business Continuity Management.

Pada tahun 2016, merupakan tahap kedua dalam pengembangan manajemen


risiko terpadu dari empat tahap yang direncanakan dalam roadmap. Hasil yang
telah dicapai adalah: pertama, tersedianya kebijakan dan pedoman Manajemen
Risiko Terpadu KPK; Kedua, terbentuk dan terlaksananya Komite Pengarah,
Pelaksana dan Champion (agent) Manajemen Risiko Terpadu KPK; Ketiga,
peningkatan pemahaman mengenai manajemen risiko bagi struktural dan
pegawai KPK; Keempat, kegiatan identifikasi dan asesmen risiko dan profil risiko
KPK (Operasional & Strategis); Dan kelima, pelaksanaan mitigasi risiko sesuai
profil risiko KPK.

Sementara, koordinasi dengan Apgakum lain, pada 2016, Pengawasan Internal


menindaklanjuti lima laporan pengaduan masyarakat terkait oknum yang mengaku
sebagai pegawai KPK dan menyalah gunakan nama KPK di daerah DKI Jakarta
dan Depok, Indramayu, Subang, Malang dan Situbondo.

Sebagai upaya mencegah maraknya oknum yang mengaku sebagai pegawai


KPK, maka Pimpinan KPK mengeluarkan surat edaran tertanggal 31 Agustus
2016 dengan nomor surat Nomor B-7507/01-42/08/2016 perihal pemberitahuan
tentang maraknya penyalahgunaan nama KPK dan/atau Pimpinan KPK, Pejabat/
Pegawai KPK oleh pihak-pihak lain sebagai sarana untuk melakukan tindak pidana
penipuan, pemerasan dan pemalsuan.

Terkait dukungan dan pengembangan pengawasan, Pengawasan Internal terus


melakukan penyempurnaan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Penerimaan
Pelaporan Internal KPK (SIMPATIK).

Adapun alamat pengaduan internal KPK (SIMPATIK) adalah: https://simpatik.kpk.


go.id dan email: simpatik@kpk.go.id. Partisipasi masyarakat luas turut dilibatkan
dalam sistem pengaduan internal ini dalam rangka menguatkan fungsi pengawasan
oleh masyarakat. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat memperkuat
pengendalian internal KPK dan memperkuat integritas lembaga KPK. (*)
LAPORAN
TAHUNAN
2016

90
KEUANGAN DAN ASET
Penyerapan Anggaran
UNIT KERJA PAGU ANGGARAN PENYERAPAN %
Deputi Pencegahan 104,149,376,000 74,031,061,067 71.08%
SEKRETARIAT DEPUTI PENCEGAHAN 1,366,901,000 110,843,996 8.11%
DIREKTORAT PP LHKPN 13,965,062,000 9,881,637,367 70.76%
DIREKTORAT GRATIFIKASI 10,168,112,000 4,669,712,160 45.93%
DIREKTORAT DIKYANMAS 55,922,042,000 44,058,831,920 78.79%
DIREKTORAT LITBANG 11,427,259,000 6,971,107,820 61.00%
DIREKTORAT KOORDINASI DAN SUPERVISI 11,300,000,000 8,338,927,804 73.80%
PENCEGAHAN
Deputi Penindakan 63,737,986,000 41,858,015,647 65.67%
SEKRETARIAT DEPUTI PENINDAKAN 1,537,000,000 1,063,425,655 69.19%
DIREKTORAT PENYELIDIKAN 11,033,000,000 8,176,015,625 74.11%
DIREKTORAT PENYIDIKAN 12,107,470,000 10,884,383,240 89.90%
DIREKTORAT PENUNTUTAN 27,490,496,000 12,147,552,463 44.19%
DIREKTORAT KOORDINASI DAN SUPERVISI 11,570,020,000 9,586,638,664 82.86%
Deputi Informasi dan Data 232,598,860,000 203,234,060,237 87.38%
SEKRETARIAT DEPUTI INDA 450,000,000 403,942,978 89.77%
DIREKTORAT PINDA 214,874,751,000 189,617,725,536 88.25%
DIREKTORAT PJKAKI 11,070,178,000 8,822,294,264 79.69%
DIREKTORAT MONITOR 6,203,931,000 4,390,097,459 70.76%
Deputi PIPM 4,825,734,000 3,521,104,208 72.97%
SEKRETARIAT DEPUTI PIPM 470,777,000 339,099,247 72.03%
DIREKTORAT PENGAWASAN INTERNAL 1,995,498,000 1,455,986,492 72.96%
DIREKTORAT PENGADUAN MASYARAKAT 2,359,459,000 1,726,018,469 73.15%
Sekretariat Jenderal 586,556,032,000 516,231,225,033 88.01%
BIRO RENKEU 2,370,613,000 1,888,998,476 79.68%
BIRO UMUM 155,459,078,000 106,665,766,628 68.61%
BIRO SDM
Non_pegawai 18,625,915,000 15,201,496,195 81.61%
Belanja_pegawai 395,049,867,000 382,246,683,575 96.76%
BIRO HUKUM 3,483,908,000 1,647,080,710 47.28%
BIRO HUMAS 8,866,226,000 6,258,985,159 70.59%
SEKRETARIAT PIMPINAN 2,700,425,000 2,322,214,290 85.99%
TOTAL 991,867,988,000 838,875,466,192 84.58%

Pengelolaan Titipan Uang Sitaan Dan Gratifikasi 2016


Real Pounds Peso
Rp. USD SGD AUSD EURO Franc Yen (JPY)
Saudi (ENG) (Mil)
410,100,968,204.96 4,087,910.49 929,155.00 11,453.00 60.00 1,390.00 3,785.00 10.00 1,884,339.00 0.00
91
Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) 2016
NERACA SALDO PER
AK. PENYUSUTAN
KODE URAIAN VOLUME SATUAN NILAI NILAI BUKU
& AMORTISASI
1 2 5 6 7
117111 PERSEDIAAN - - 439,398,172,583 439,398,172,583

131111 TANAH 15,194 M2 453,819,842,500 - 453,819,842,500

PERALATAN DAN
132111 24,646 Unit 295,453,778,720 (237,628,513,922) 57,825,264,798
MESIN
GEDUNG DAN
133111 5 Unit 79,208,112,060 (21,638,207,731) 57,569,904,329
BANGUNAN
134113 JARINGAN 9 Unit 106,622,413,493 (25,373,563,200) 81,248,850,293
ASET TETAP DALAM
135111 5 4,589,108,391 - 4,589,108,391
RENOVASI
ASET TETAP
135121 3,232 Buah 2,174,874,891 - 2,174,874,891
LAINNYA
KONSTRUKSI
136111 DALAM - - 423,772,777,259 - 423,772,777,259
PENGERJAAN
ASET TETAP YANG
166112 1,470 Unit 4,677,816,859 (4,663,625,109) 14,191,750
TIDAK DIGUNAKAN
ASET TAK
162111 10,867 Unit 40,436,968,928 (26,120,650,998) 14,316,317,930
BERWUJUD
ASET TAK
162311 BERWUJUD DALAM 2,493,333,606 2,493,333,606
PENGERJAAN

TOTAL NILAI 1,852,647,199,290 (315,424,560,960) 1,537,222,638,330

Rekap Penerimaan Negara Bukan Pajak


NO KODE AKUN URAIAN JUMLAH
1 423221 Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan/Jasa Giro 11,029,357,946
2 423414 Pendapatan Hasil Denda dan sebagainya 9,573,333,400
3 423415 Pendapatan Ongkos Perkara 969,500
4 423416 Pendapatan Penjualan Hasil Lelang Tindak Pidana Korupsi 4,036,879,000
Pendapatan Uang Sitaan Tindak Pidana Pencucian Uang yang Telah
5 423421 366,836,343,213
Ditetapkan Pengadilan
6 423611 Pendapatan Uang Sitaan Hasil Korupsi yang Telah Ditetapkan Pengadilan 49,037,314,503
Pendapatan Uang Pengganti Tindak Pidana Korupsi yang Ditetapkan di
7 423614 57,098,518,066
Pengadilan
8 423612 Pendapatan Gratifikasi yang ditetapkan KPK menjadi milik negara 14,690,199,259
TOTAL 512,302,914,887
LAPORAN
TAHUNAN
2016

92
PENGADAAN BARANG DAN JASA

Realisasi Pengadaan Barang dan Jasa 2016


JUMLAH
PENGEHEMATAN
NO UNIT KERJA REALISASI NILAI HPS (Rp) NILAI KONTRAK (Rp)
(Rp)
KONTRAK
1 Biro Humas 35 4.110.658.598 3.232.812.056 877.846.542
2 Biro Renkeu 4 709.536.500 702.631.580 6.904.920
3 Biro SDM 49 43.049.252.975 35.833.522.020 7.215.730.955
4 Biro Umum 138 73.877.361.801 64.721.201.215 9.156.160.586
5 Dit. Dikyanmas 164 42.135.781.800 36.518.606.153 5.617.175.647
6 Dit. Gratifikasi 24 2.909.757.200 2.200.859.256 708.897.944
7 Unit Korsup Tindak 11 3.871.180.000 3.575.808.462 295.371.538
8 Dit. LHKPN 23 9.001.421.000 8.132.017.208 869.403.792
9 Dit. Litbang 52 1.527.729.400 1.024.281.058 503.448.342
10 Dit. Monitor 2 397.729.352 382.920.000 14.809.352
11 Dit. Penuntutan 9 1.199.174.935 1.176.915.280 22.259.655
12 Dit. Penyelidikan 2 214.417.028 210.372.080 4.044.948
13 Dit. Penyidikan 3 176.189.500 152.175.862 24.013.638
14 Dit. Pengawasan 781.780.000
6 671.493.000 110.287.000
Internal
15 Dit. PINDA 69 208.856.565.539 181.345.879.828 27.510.685.711
16 Dit. PINDA - Biro UMUM 58 23.366.815.045 20.360.975.558 3.005.839.487
17 Dit. PJKAKI 27 1.838.002.500 1.536.573.230 301.429.270
18 Dit. Pengaduan Mas- 445.285.500
5 401.056.000 44.229.500
yarakat
19 Set. Cegah 1 11.758.955.500 11.758.955.500 -00
20 Set. Inda 2 2.046.000.000 2.045.790.000 210.000
21 Set. PIPM 4 1.436.882.000 1.414.711.100 22.170.900
22 Set .Tindak 10 22.126.256.500 22.073.375.000 52.881.500
23 Unit Korsup Pencega- 2.983.105.000
20 2.179.507.500 803.597.500
han
GRAND TOTAL 718 458.819.837.673 401.652.438.946 57.167.398.727
93
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Komposisi SDM Berdasarkan Jenis
Kelamin
Komposisi SDM Berdasarkan Bidang Kerja NO JENIS KELAMIN JUMLAH %
NO BIDANG JUMLAH % 1 LAKI-LAKI 781 69,48
1 PIMPINAN 5 0,44 2 PEREMPUAN 343 30,52
2 KEDEPUTIAN 323 28,74 TOTAL 1.124 100
PENINDAKAN
3 KEDEPUTIAN 239 21,26
PENCEGAHAN
Komposisi SDM Berdasarkan jabatan
NO JABATAN JUMLAH %
4 KEDEPUTIAN INDA 154 13,70
1 KETUA 1 0,09
5 KEDEPUTIAN PIPM 76 6,76
2 WAKIL KETUA 4 0,36
6 SETJEN 327 29,09
3 SEKJEN 1 0,09
TOTAL 1.124 100
4 DEPUTI 4 0,36

Komposisi SDM Berdasarkan Status 5 DIREKTUR 8 0,71

Pekerjaan 6 KEPALA BIRO 4 0,36

NO STATUS PEGAWAI JUMLAH % 7 KEPALA BAGIAN 14 1,25

1 PIMPINAN 5 0,44 8 KEPALA SEKRETARIAT 2 0,18

2 PEGAWAI TETAP 658 58,54 9 SPESIALIS 618 54,98

3 PN DIPEKERJAKAN 234 20,82 10 ADMINISTRASI 468 41,64


TOTAL 1.124 100
4 PTT 227 20,20
TOTAL 1.124 100

Komposisi SDM per Unit Kerja


BIDANG JUMLAH %
PIMPINAN 5 0,44
DEPUTI PENINDAKAN 1 0,09
DIREKTORAT PENYELIDIKAN 66 5,87
DIREKTORAT PENYIDIKAN 117 10,41
DIREKTORAT PENUNTUTAN 91 8,10
UNIT KERJA KOORDINASI DAN SUPERVISI BIDANG PENINDAKAN 12 1,07
UNIT KERJA PELACAKAN ASET, PENGELOLAAN BARANG BUKTI DAN EKSEKUSI 30 2,67
SETTINDAK 6 0,53
DEPUTI PENCEGAHAN 1 0,09
DIREKTORAT DIKYANMAS 31 2,76
DIREKTORAT GRATIFIKASI 42 3,74
DIREKTORAT LHKPN 123 10,94
DIREKTORAT LITBANG 33 2,94
SETCEGAH 9 0,80
DEPUTI INDA 1 0,09
DIREKTORAT PINDA 35 3,11
DIREKTORAT MONITOR 83 7,38
DIREKTORAT PJKAKI 29 2,58
SETINDA 6 0,53
Deputi PIPM 1 0,09
LAPORAN
TAHUNAN
2016

94
BIDANG JUMLAH %
DIT. PENGADUAN MASYARAKAT 43 3,83
DIT. PENGAWASAN INTERNAL 19 1,69
SETPIPM 13 1,16
SEKRETARIAT JENDERAL 2 0,18
BIRO HUKUM 13 1,16
BIRO HUMAS 40 3,56
BIRO SDM 32 2,85
BIRO RENKEU 41 3,65
BIRO UMUM 179 15,93
SETPIMP 20 1,78
TOTAL 1.124 100

Komposisi SDM Berdasarkan Kelompok Jabatan


KELOMPOK JABATAN JUMLAH %
PIMPINAN 5 0,4
STRUKTURAL 33 2,9
SPESIALIS 618 55,0
ADMINISTRASI 468 41,6
TOTAL 1.124 100

Komposisi SDM Berdasarkan Kelompok Usia


USIA (TAHUN) JUMLAH %
< 25 13 1,16
> 54 14 1,25
25 30 222 19,75
31 36 442 39,32
37 42 275 24,47
43 48 108 9,61
49 54 50 4,45
TOTAL 1.124 100

Komposisi Pegawai Bagian Penindakan


KUALIFIKASI JUMLAH %
PENYELIDIK 139 44,13
PENYIDIK 96 30,48
PENUNTUT UMUM 80 25,40
TOTAL 315 100
95
LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA

Wajib Lapor dan Tingkat Kepatuhan LHKPN 2016


WAJIB SUDAH LAPOR LHKPN
LAPOR SUDAH UPDATE BELUM UPDATE BELUM PERNAH
NO INSTANSI TOTAL SUDAH
LHKPN PADA JABATAN PADA JABATAN LAPOR LHKPN
LAPOR
SAAT INI SAAT INI
1 EKSEKUTIF 244.357 114.438 46,83% 73.178 29,95% 187.616 76,78% 56.762 23,23%
2 LEGISLATIF 13.960 1.520 10,89% 2.695 19,31% 4.215 30,19% 9.747 69,82%
3 YUDIKATIF 15.086 6.915 45,84% 6.751 44,75% 13.666 90,59% 1.425 9,45%
4 BUMN/ 28.383 13.857 48,82% 9.427 33,21% 23.284 82,04% 5.116 18,02%
BUMD
TOTAL 301.786 136.730 45,31% 92.051 30,50% 228.781 75,81% 73.050 24,21%
*) Jumlah Wajib LHKPN akan berfluktuasi tergantung pada keaktifan pelaporan dari instansi

Wajib Lapor dan Tingkat Kepatuhan LHKPN 2016


PENERIMAAN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGST SEP OKT NOV DES TOTAL
LHKPN (A+B) 4.995 6.819 7.153 8.948 7.937 6.451 4.610 8.075 8.130 22.495 7.081 7.364 100.058

Pengumuman Tambahan Berita Negara (TBN)


PENERIMAAN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGST SEP OKT NOV DES TOTAL
Form A 0 0 3.848 4.599 1.108 19 15 6.319 9.657 1.654 30.589 22.821 80.629
Form B 0 0 352 934 107 25 209 5.386 2.476 411 5.838 1.633 17.371
Form (A+B) 0 0 4.200 5.533 1.215 44 224 11.705 12.133 2.065 36.427 24.454 98.000

Kegiatan Peningkatan Kepatuhan Pelaporan LHKPN


JENIS KEGIATAN JUMLAH LEMBAGA
1 Asistensi Pengisian dan 74 kali 1. Kementerian Kesehatan
Pengumpulan (APP) 2. Kementerian Kesehatan
LHKPN 3. Kementerian Kesehatan
4. Kementerian Kesehatan
5. Kementerian Kesehatan
6. Pemerintah Kabupaten Wonogiri
7. Pemerintah Kabupaten Wonogiri
8. Kementerian Kesehatan
9. Kementerian Kesehatan
10. Pemerintah Provinsi Maluku Utara
11. Kejaksaan Agung Republik Indonesia
12. Kepolisian Negara Republik Indonesia
13. Mahkamah Agung
14. Pt Telekomunikasi Indonesia (Persero), Tbk.
15. Mahkamah Agung
16. Universitas Padjajaran
17. PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Persero)
18. Pemerintah Kabupaten Mamuju Utara
19. Mahkamah Agung
20. DPRD Kabupaten Tanggamus
21. Pemerintah Kabupaten Magelang
22. Kantor Wilayah BPN Nusa Tenggara Timur
23. Pemerintah Kabupaten Karanganyar
24. Pengadilan Negeri Kupang
25. Pemerintah Kota semarang
26. DPRD Pemerintah Kabupaten Bogor
27. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
28. Pemerintah Provinsi Banten
LAPORAN
TAHUNAN
2016

96

JENIS KEGIATAN JUMLAH LEMBAGA


29. PD. Provinsi Banten
30. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Serang
31. Pengadilan Tata Usaha Negara Serang
32. PT. Dok Dan Perkapalan Surabaya (Persero)
33. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
34. Pemerintah Provinsi Banten
35. Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri)
36. Pemerintah Kota Kediri
37. Kementerian Pertanian
38. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
39. Pemerintah Kota Serang
40. Pemerintah Kabupaten Serang
41. Kementerian Kelautan dan Perikanan
42. Pemerintah Kabupaten Sorong
43. Pemerintah Kabupaten Tangerang
44. Pemerintah Kota Tangerang Selatan
45. Pemerintah Kabupaten Lebak
46. DPRD dan Pemerintah Kabupaten Jepara
47. Pemerintah Kabupaten Pandeglang
48. DPRD Provinsi Sumatera Utara
49. BPN Sumatera Utara
50. Provinsi Sumatera Utara
51. DPRD Kabupaten Pulang Pisau
52. Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau
53. Kementerian Pertanian
54. Kementerian Pertanian
55. Kementerian Kelautan dan Perikanan
56. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero), Tbk.
57. Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul
58. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero), Tbk.
59. Provinsi Papua
60. DPR Papua
61. DPRD Kota Jayapura
62. Kementerian Agraria dan Tata Ruang / BPN RI
63. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
64. Pemerintah Provinsi Papua Barat
65. Pemerintah Kabupaten Manokwari
66. Pemerintah Provinsi Riau
67. Badan Pemeriksa Keuangan RI
68. PT Pupuk Indonesia (Persero)
69. Dewan Perwakilan Rakyat Aceh
70. Dewan Perwakilan Rakyat Kota Banda Aceh
71. Pemerintah Kota Banda Aceh
72. Pemerintah Aceh
73. Pemerintah Kota Surabaya
74. DPRD Prov. Jawa Barat
2 Bimbingan Teknis (Bimtek) 36 kali 1. Kementerian Keuangan
LHKPN dan Bimbingan 2. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
Teknis Aplikasi 3. BPJS Ketenagakerjaan
4. Badan Pemeriksa Keuangan RI
5. Badan Pemeriksa Keuangan RI
6. Badan Pemeriksa Keuangan RI
7. Badan Pemeriksa Keuangan RI
8. Badan Pemeriksa Keuangan RI
9. BPJS Kesehatan
10. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
11. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
12. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
13. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
14. Pemerintah Provinsi Gorontalo
15. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
16. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
17. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
97
JENIS KEGIATAN JUMLAH LEMBAGA
18. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
19. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
20. PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero), Tbk.
21. PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero), Tbk.
22. PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero), Tbk.
23. PT. Askrindo (Persero)
24. Komisi Independen Pemelihan Aceh
3 Klinik Konsultasi LHKPN 24 kali 1. Kementerian Keuangan
2. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
3. BPJS Ketenagakerjaan
4. Badan Pemeriksa Keuangan RI
5. Badan Pemeriksa Keuangan RI
6. Badan Pemeriksa Keuangan RI
7. Badan Pemeriksa Keuangan RI
8. Badan Pemeriksa Keuangan RI
9. BPJS Kesehatan
10. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
11. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
12. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
13. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
14. Pemerintah Provinsi Gorontalo
15. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
16. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
17. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
18. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
19. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
20. PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero), Tbk.
21. PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero), Tbk.
22. PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero), Tbk.
23. PT. Askrindo (Persero)
24. Komisi Independen Pemelihan Aceh
4 Sosialisasi LHKPN 44 kali 1. PT. Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
2. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
3. Kementerian Keuangan
4. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
5. Komisi Pemberantasan Korupsi
6. Pemerintah Provinsi Gorontalo
7. Komisi Pemberantasan Korupsi
8. Komisi Pemberantasan Korupsi
9. Kementerian Pertanian
10. Badan Pengusahaan Kawasan Perdaganan Bebas dan Pelabuhan
Bebas Batam
11. Pemerintah Kota Bekasi
12. Universitas Gadjah Mada
13. Mahkamah Agung
14. Komisi Pemilihan Umum (KPU)
15. Komisi Pemilihan Umum (KPU)
16. Komisi Pemilihan Umum (KPU)
17. Komisi Pemilihan Umum (KPU)
18. Komisi Pemilihan Umum (KPU)
19. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
20. Pemerintah Daerah Maluku
LAPORAN
TAHUNAN
2016

98
JENIS KEGIATAN JUMLAH LEMBAGA
21. DPRD Provinsi Papua
22. Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
23. PT. Biro Klasifikasi Indonesia (Persero)
24. DPRD Kabupaten Jayapura
25. PT. Bank sumut
26. PT. Perkebunan Nusantara III
27. PT. PLN Sumatera Utara
28. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
29. PT. PGN
30. Pemerintah Prov. Sumatera Barat
31. DPRD Prov. Sumatera Barat
32. Pemerintah Daerah se Sumatera Barat
33. PT. Pertamina Persero
34. Pemerintah Provinsi Riau
34. Pemerintah Prov. Riau
34. Pemerintah Prov. Papua Barat
34. Pemerintah Prov. Banten
34. Pemerintah Prov. Papua Barat
34. Pemerintah Prov. NTT
34. Pemerintah Prov. Jawa Tengah
34. PT. Kimia Farma
34. Pemerintah Daerah Jawa Barat
34. Pemerintah Daerah Jawa Barat
34. PT.. Pertamina Hulu Energi
5 Training of Trainers (ToT) 28 kali 1. Komisi Pemberantasan Korupsi
2. Pemerintah Provinsi Maluku Utara
3. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
4. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
5. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
6. Otoritas Jasa Keuangan
7. Otoritas Jasa Keuangan
8. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
9. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
10. Otoritas Jasa Keuangan
11. Komisi Pemberantasan Korupsi (Kpk)
12. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
13. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
14. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
15. Otoritas Jasa Keuangan
16. Komisi Pemberantasan Korupsi
17. Komisi Pemberantasan Korupsi
18. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
19. Komisi Pemberantasan Korupsi
20. Pt Kereta Api Indonesia (Persero)
21. Pemerintah Provinsi Banten
22. Pemerintah Provinsi Gorontalo
23. Provinsi Sumatera Utara
24. PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero), Tbk.
25. PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero), Tbk.
26. Provinsi Papua
27. Pemerintah Provinsi Papua Barat
28. Pemerintah Aceh
99
JENIS KEGIATAN JUMLAH LEMBAGA
6 Koordinasi LHKPN 82 Kali 1. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
2. PT. BPD Sulut Go
3. PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
4. PT. Bank Tabungan Negara
5. PT. Perusahaan Pengelola Aset (Persero)
6. Kepolisian Negara Republik Indonesia
7. PT. Danareksa (Persero)
8. PT. Bahana Pembinaan Usaha Indonesia
9. Kementerian Badan Usaha Milik Negara
10. PT Asuransi ASEI Indonesia
11. PT Permodalan Nasional Madani (Persero)
12. Kejaksaan Agung Republik Indonesia
13. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
14. Otoritas Jasa Keuangan
15. Kementerian Agama
16. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
17. Kementerian Dalam Negeri
18. Komisi Pemberantasan Korupsi
19. Kementerian Kelautan dan Perikanan
20. Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan
21. Kementerian Sosial
22. PT. Sucofindo
23. Kementerian Kesehatan
24. Badan Ekonomi Kreatif
25. Kementerian Pemuda dan Olahraga
26. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia
27. Kementerian Koperasi dan UKM
28. Kementerian Ketenagakerjaan
29. SKK MIGAS
30. Perum Percetakan Uang Republik Indonesia
31. Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi
32. Kementerian Agama
33. Ombudsman Republik Indonesia
34. DPRD Kabupaten Wonogiri
35. Komisi Pemberantasan Korupsi
36. Mahkamah Agung
37. DPRD Kabupaten Bangka Selatan
38. Pemerintah Kabupaten Mamuju Utara
39. Pemerintah Provinsi Bengkulu
40. DPRD Kabupaten Tanggamus
41. Komisi Pemberantasan Korupsi
42. Komisi Pemberantasan Korupsi
43. Komisi Pemberantasan Korupsi
44. Kementerian Pertanian
45. Perum Percetakan Uang Republik Indonesia
46. Pemerintah Kota Gorontalo
47. Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN RI
48. Kementerian Keuangan
49. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
50. Badan Intelijen Negara
51. PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Persero)
52. Badan Kepegawaian Negara
53. Otoritas Jasa Keuangan
54. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
55. PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero)
56. Pemerintah Kabupaten Sorong
57. Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu
58. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
59. Pemerintah Kabupaten Bangka Barat
60. Kementerian Perhubungan
61. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
62. PT Jasa Marga (Persero), Tbk.
LAPORAN
TAHUNAN
2016

100
JENIS KEGIATAN JUMLAH LEMBAGA
63. Lembaga Perlindungan Saksi Dan Korban (Lpsk)
64. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
65. Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau
66. Kementerian Pariwisata
67. Pemerintah Provinsi Banten
68. BPJS Ketenagakerjaan
69. Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri)
70. PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero), Tbk.
71. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sorong
72. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Sorong
73. Komisi Pemberantasan Korupsi
74. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme
75. Kementerian Pertahanan RI
76. Provinsi Papua
77. PD Provinsi Riau
78. Komisi Pemilihan Umum (KPU)
79. Komisi Pemilihan Umum (KPU)
80. POLRI
81. KPUD Banten
82. Kementerian BUMN
7 Rekonsiliasi 2 kali 1. Kementerian Keuangan
2. Kementerian BUMN
8 Rakor LHKPN 11 Kali 1. Pemerintah Provinsi Maluku Utara
2. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
3. Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur
4. Pemerintah Provinsi Papua Barat
5. Provinsi Sumatera Utara
6. Provinsi Papua
7. Pemerintah daerah Aceh
8. Pemerintah Daerah Maluku
9. Pemerintah Daerah Sumatera Barat
10. Pemerintah Daerah Jawa Barat
11. Pemerintah Provinsi Gorontalo
9 Sosialisasi CSO 5 Wilayah 1. CSO di wilayah DI Yogakarta
2. CSO di wilayah Jawa Tengah
3. CSO di wilayah DKI Jakarta
4. CSO di wilayah Riau
5. CSO di wilayah Nusa Tenggara Timur
10 Lainnya 2 Kali 1. Panitia HAKI 2016
2. Sosialisasi Antikorupsi di Kantor Perbendaharaan Negara Ketapang
101
Penerimaan LHKPN Dalam Rangka Pilkada Serentak Tahun 2017
NO KEGIATAN DESKRIPSI

1 Penerimaan LHKPN dan Jumlah penerimaan LHKPN yang dikirimkan oleh bakal pasangan calon sampai dengan
Pemberian Tanda Terima penutupan pendaftaran Pilkada oleh KPU adalah sebanyak 682 laporan.
LHKPN
Namun setelah masa penetapan dan adanya pergantian bakal pasangan calon yang tidak
lulus oleh Partai maka penerimaan LHKPN bertambah menjadi sebanyak 713 laporan.
2 Mengunggah Jumlah Setiap penerimaan LHKPN yang masuk kepada KPK dengan tujuan pelaporan dalam
Penerimaan Pilkada di rangka Pilkada akan di muat di dalam website kpk.go.id dengan link http://www.kpk.go.id/
Website kpk.go.id id/layanan-publik/lhkpn/pantau-pemilihan-kepala-daerah-2017
3 Proses Pengolahan Semua LHKPN yang diterima akan diprioritaskan untuk diproses menjadi lembar
Dokumen pengumuman untuk disampaikan kepada KPU untuk diumumkan kepada masyarakat
pemilih
4 Sosialisasi dan Koordinasi Untuk keberhasilan dan tercapainya tujuan pelaksanaan laporan LHKPN oleh para bakal
kepada KPU calon, KPK melaksanakan koordinasi dengan KPU RI dan beberapa KPU Daerah serta
sosialisasi mengenai Surat Edaran Pimpinan KPK Nomor SE-03/01/06/2016 mengenai
Petunjuk Teknis Penyampaian Laporan Harta Kekayaan dan Pemberian Tanda Terima dalam
Proses Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota kepada beberapa KPU agar tanda terima
LHKPN yang dapat diterima oleh KPU sebagai salah satu syarat pencalonan adalah tanda
terima LHKPN yang terbaru
5 Pengumuman LHKPN Lembar pengumuman LHKPN milik calon Kepala Daerah yang disampaikan kepada KPU
Pasangan Calon Kepala adalah hanya calon Kepala Daerah yang telah ditetapkan oleh KPU pada tanggal 24
Daerah Oktober 2016 serta hasil keputusan pengadilan apabila sengketa yaitu sebanyak 624
Pengumuman LHKPN.
6 Sosialisasi kepada Tujuan soslialiasi kepada Masyarakat agar Pengumuman LHKPN para Calon Kepala Daerah
Masyarakat Pemilih dijadikan sebagai salah satu pertimbangan bagi masyarakat pemilih apakah calon Kepala
Daerah di wilayahnya telah melaporkan LHKPN terbarunya dalam rangka Pilkada.
LAPORAN
TAHUNAN
2016

102
PELAPORAN GRATIFIKASI
Pelaporan Gratifikasi Berdasarkan Bidang/
Instansi
NO BIDANG INSTANSI 2016 NO. INSTANSI JUMLAH
1 Legislatif Badan Pengawasan Keuangan dan 7
8
Pembangunan (BPKP)
MPR/DPR 7
9 Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) 1
DPRD 12
Badan Perencanaan Pembangunan 1
DPD 1 10
Nasional
2 Eksekutif 11 Bank Indonesia 1
Kepresidenan 2 12 DPD 1

Kementerian 13 DPR 7
Sekretaris Negara RI 14 DPRD 12
Kementerian: 15 Institut Teknologi Sepuluh Nopember 1
Kementerian 1 16 Kejaksaan Republik Indonesia 19
koordinator 17 Kementerian Agama 36
Kementerian 640 18 Kementerian Dalam Negeri 1
Kementerian 7 Kementerian Desa, Pembangunan 1
negara 19
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Setingkat 198 Kementerian Energi dan Sumber Daya 10
kementerian 20
Mineral
LPNK 44 Kementerian Hukum dan Hak Asasi 9
21
Lembaga ekstra 5 Manusia
struktural 22 Kementerian Kelautan dan Perikanan 40
Pemda 239 23 Kementerian Kesehatan 223
3 Yudikatif 7 24 Kementerian Keuangan 134
4 Lembaga 54 Kementerian Komunikasi dan 6
25
Independen Informatika
5 BUMN/BUMD 731 Kementerian Koordinator Bidang 1
26
Perekonomian
JUMLAH 1948
27 Kementerian Luar Negeri 13
Kementerian Negara Badan Usaha Milik 3
Pelaporan Gratifikasi Berdasarkan 28
Negara
Instansi 29
Kementerian Negara Pemuda dan 1
NO. INSTANSI JUMLAH Olahraga

Badan Kependudukan dan Keluarga 1 Kementerian Negara Pendayagunaan 2


1 30 Aparatur Negara dan Reformasi
Berencana Nasional (BKKBN)
Birokrasi
Badan Koordinasi Penanaman Modal 1
2 Kementerian Pekerjaan Umum dan 3
(BKPM) 31
Perumahan Rakyat
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan 3
3 Geofisika (BMKG) Kementerian Pendidikan dan 12
32
Kebudayaan
Badan Nasional Penempatan dan 1 33 Kementerian Perdagangan 1
4 Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia
(BNP2TKI) 34 Kementerian Perhubungan 39
35 Kementerian Pertanian 111
5 Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) 3
Kementerian Riset, Teknologi dan 1
Badan Pengawas Obat dan Makanan 4 36
6 Pendidikan Tinggi
(BPOM)
37 Kementerian Sosial 1
Badan Pengawas Tenaga Nuklir 3
7
(Bapeten)
103

NO. INSTANSI JUMLAH NO. INSTANSI JUMLAH


38 Kepolisian Negara Republik Indonesia 1 79 Pemkot Malang 2
39 Kepresidenan 2 80 Pemkot Padang Panjang 1
40 Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) 1 81 Pemkot Semarang 50
41 Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 30 82 Pemkot Subulussalam 1
42 Komisi Pemilihan Umum (KPU) 4 83 Pemkot Tangerang 1
43 Lembaga Administrasi Negara (LAN) 2 84 Pemkot Tangerang Selatan 2
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/ 1 85 Pemkot Yogyakarta 7
44
Jasa Pemerintah (LKPP) 86 Pemprov Banten 1
Lembaga Penerbangan dan Antariksa 1 87 Pemprov DKI Jakarta 55
45
Nasional (LAPAN)
88 Pemprov Jawa Barat 1
46 Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) 13
89 Pemprov Jawa Tengah 42
Lembaga Perlindungan Saksi dan 1
47 90 Pemprov Jawa Timur 3
Korban (LPSK)
48 Mahkamah Agung 7 91 Pemprov Kalimantan Barat 2
49 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 176 92 Pemprov Kalimantan Selatan 1
50 Pemkab Badung 10 93 Pemprov Maluku 1
51 Pemkab Bekasi 1 94 PPATK 2
52 Pemkab Bogor 2 95 SKK Migas 5
53 Pemkab Ciamis 1 96 Universitas Jenderal Soedirman 1
54 Pemkab Cirebon 1 97 Universitas Terbuka 17
55 Pemkab Dumai 1 98 BPJS Kesehatan 1
56 Pemkab Indragiri Hilir 1 98 BPJS Kesehatan 1
57 Pemkab Indramayu 3 99 BPJS Ketenagakerjaan 89
58 Pemkab Kampar 6 100 PD BPR Kota Bandung 1
59 Pemkab Kulon Progo 1 101 Perum Jasa Tirta I 8
60 Pemkab Labuhanbatu Selatan 1 102 Perum Lembaga Penyelenggara 12
Pelayanan Navigasi Penerbangan
61 Pemkab Pakpak Bharat 15 Indonesia (LPPNPI AirNav Indonesia)
62 Pemkab Pangandaran 1 103 PT. Angkasa Pura I 10
63 Pemkab Pelalawan 1 104 PT. Angkasa Pura II 11
64 Pemkab Pringsewu 2 105 PT. Bank DKI Jakarta 1
65 Pemkab Probolinggo 1 106 PT. Bank Jabar Banten 137
66 Pemkab Sampang 3 107 PT. Bank Mandiri 100
67 Pemkab Sarolangun 1 108 PT. Bank Negara Indonesia 2
68 Pemkab Semarang 1 109 PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa 2
69 Pemkab Sumenep 1 Timur
70 Pemkot Banjar 2 110 PT. Bank Tabungan Negara 33
71 Pemkot Banjarmasin 1 111 PT. Biro Klasifikasi Indonesia 2
72 Pemkot Bekasi 2 112 PT. BRI Syariah 1
73 Pemkot Bukit Tinggi 1 113 PT. Bukit Asam 2
74 Pemkot Cimahi 4 114 PT. Garuda Indonesia 12
75 Pemkot Depok 1 115 PT. Jakarta Propertindo 1
76 Pemkot Dumai 1 116 PT. Jasa Marga 16
77 Pemkot Jakarta Barat 1 117 PT. Jasa Raharja 45
78 Pemkot Magelang 2 118 PT. Kawasan Industri Wijayakusuma 1
LAPORAN
TAHUNAN
2016

104
NO. INSTANSI JUMLAH NO. INSTANSI JUMLAH
119 PT. Kereta Api Indonesia 4 135 PT. Pupuk Sriwijaya 4
120 PT. Kliring Berjangka Indonesia 1 136 PT. Semen Indonesia 2
121 PT. Krakatau Steel 24 137 PT. Semen Tonasa 5
122 PT. Pelabuhan Indonesia III 12 138 PT. Sucofindo 16
123 PT. Pengembangan Pariwisata Indonesia 3 139 PT. Telkom 5
124 PT. Perkebunan Nusantara V 1 140 PT. Timah 2
125 PT. Perkebunan Nusantara XI 9 141 PT. Transportasi Jakarta 1
126 PT. Permata Karya Jasa 1 JUMLAH 1948
127 PT. Pertamina 80
128 PT. Perusahaan Gas Negara 1 Status Kepemilikan Gratifikasi
129 PT. Petrokimia Gresik 11 NO STATUS JUMLAH
130 PT. PLN 4 1 Milik Negara 549
131 PT. Pupuk Indonesia Holding 8 2 Milik Penerima 57
132 PT. Pupuk Iskandar Muda 3 3 Sebagian Milik Negara 43
133 PT. Pupuk Kalimantan Timur 5 4 Proses 323
134 PT. Pupuk Kujang 42 5 Non-SK 976
JUMLAH 1948

Nilai Gratifikasi
BERBENTUK BERBENTUK BARANG
STATUS *) UANG (RP) BARANG (SENILAI MATA UANG ASING (SENILAI MATA UANG
RP) ASING)
Milik Negara 3.213.869.891 794.338.708 USD 202.477,76 USD 1.790,00

SGD 821.889,11 JPY


15.000,00
AUD 49,00 SGD 125,00
HKD -
JPY -
EUR 233,89
MYR 195,25
SAR 300,00
KRW 900.000,00
CHF 28,21
Milik Penerima 12.041.844.241 3.796.142.465 USD 21.012,24
SGD 4.470,89
AUD 701,00
HKD -
JPY 250,00
EUR 1.066,11
MYR 1.134,75
CNY 600,00
GBP 80,00
CHF 71,79
QAR -
SAR 1,00
105
Pelaporan Gratifikasi
Berdasarkan Wilayah Kejadian/Penerima
NO WILAYAH PROVINSI JUMLAH NO WILAYAH PROVINSI JUMLAH
1 NAD 11 22 Sulawesi Utara 10
2 Sumatera Utara 40 23 Sulawesi Selatan 29
3 Riau 22 24 Sulawesi Tengah 2
4 Kepulauan Riau 8 25 Sulawesi Tenggara 2
5 Sumatera Barat 8 26 Gorontalo 1
6 Sumatera Selatan 20 27 Papua 4
7 Kepulauan Bangka Belitung 3 28 Papua Barat 2
8 Jambi 6 29 Bali 92
9 Bengkulu 6 30 Nusa Tenggara Barat 7
10 Lampung 5 31 Nusa Tenggara Timur 5
11 Jawa Barat 362 32 Maluku Utara 1
12 Banten 58 33 Maluku 6
13 Kalimantan Selatan 17 34 Irian Jaya Barat 0
14 Kalimantan Tengah 12 35 Sulawesi Barat 18
15 Kalimantan Barat 8 36 Arab Saudi 3
16 Kalimantan Timur 32 37 Cina 0
17 Kalimantan Utara 0 38 Argentina 1
18 DKI Jakarta 760 39 Jepang 1
19 D.I. Yogyakarta 55 40 Taiwan 2
20 Jawa Tengah 175 41 Singapura 0
21 Jawa Timur 154 JUMLAH 1948

Sosialisasi Gratifikasi
NO URAIAN TANGGAL TEMPAT
1 Sosialisasi Pedoman Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan PT. Jasa
6 Januari 2016 Jakarta
Raharja (Persero)
2 Sosialisasi Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan Kantor Pengawasan
12-13 Januari 2016 Yogyakarta
dan Pelayanan Bea Cukai Tipe Madya Pabean B Yogyakarta
3 Narasumber Pengendalian Gratifikasi ONWJ Blok Migas Hulu Jabar 18 Januari 2016 Bandung
4 Sosialisasi dengan tema "Korupsi dan Bisnis di Indonesia" dalam acara
Pelatihan Bisnis untuk Program Studi Bisnis Internasional di Universitas 22 Januari 2016 Jakarta
Bina Nusantara
5 Sosialisasi Materi Penerapan Gratifikasi dalam rangka melaksanakan
tata kelola Perusahaan yang baik dan upaya pencegahan tindak pidana 21 Januari 2016 Jakarta
korupsi di lingkungan PT. Pelni (Persero)
6 Sosialisasi Materi Pencegahan Korupsi di Lingkungan Kementerian
21 Januari 2016 Jakarta
Ketenagakerjaan
7 Narasumber Pada Kegiatan Peluncuran Corruption Perception Index 27 Januari 2016 Jakarta
8 Sosialisasi Gratifikasi di lingkungan Direktorat Jenderal Pelayanan
27 Januari 2016 Jakarta
Kesehatan Kementerian Kesehatan
9 Sosialisasi Gratifikasi di Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bea dan Cukai Kementerian Keuangan 28 Januari 2016 Jakarta
Republik Indonesia
LAPORAN
TAHUNAN
2016

106
NO URAIAN TANGGAL TEMPAT
10 Narasumber Gratifikasi dalam Acara Rapat Koordinasi Pengawasan
3-4 Februari 2016 Solo
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
11 Undangan Penceramah dengan Tema Pencegahan Korupsi dan
Gratifikasi pada kegiatan Forum Koordinasi dan Workshop Pengelolaan 9-10 Februari 2016 Batam
SDM Dirjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan RI Tahun 2016
12 Narasumber dengan tema Pemberantasan korupsi dan pengendalian
10 Februari 2016 Jakarta
gratifikasi Lembaga Sandi Negara
13 Undangan Sosialisasi sebagai Narasumber dengan materi Integritas
dan Gratifikasi pada Diklat Teknis Umum Orientasi Angkatan I Tahun 16 Februari 2016 Jakarta
Anggaran 2016 untuk Pegawai Pajak Kementerian Keuangan RI
14 Menghadiri undangan Sosialisasi dengan materi integritas dan gratifikasi
17 Februari 2016 Bogor
Dirjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan
15 Sosialisasi Program Implementasi PPG di PT. Jasa Raharja 18-19 Februari 2016 Surabaya
16 Narasumber Integritas dan Sosialisasi di lingkungan PT. Pertamina
19 Februari 2016 Sukabumi
Internasional Eksplorasi dan Produksi
17 Penceramah tema gratifikasi dan korupsi di Perum Bulog 22 Februari 2016 Jakarta
18 Sosialisasi Percepatan Pembangunan Infrastruktur Kementerian ESDM 22 Februari 2016 Bekasi
19 Sosialisasi Pencegahan Korupsi Dirjen Perbendaharaan Kementerian
24 Februari 2016 Balikpapan
Keuangan
20 Narasumber forum komunikasi satuan pengawas intern Inspektorat 25 - 26 Februari
Maluku
Jenderal Kemenristek & Pendidikan Tinggi 2016
21 Narasumber Bea dan Cukai 24 Februari 2016 Jakarta
22 Penceramah Sistem Integritas Bisnis Trancaparancy International
24 Februari 2016 Jakarta
Indonesia
23 Narasumber Integritas dan Gratifikasi di Bea dan Cukai 25 Februari 2016 Jakarta
24 Sosialisasi Gratifikasi di Kementerian Keuangan 25 Februari 2016 Jakarta
25 Sosialisasi Gratifikasi Sponsorship Kedokteran di Lokakarya PDMMI 26 Februari 2016 Jakarta
26 Sosialisasi Gratifikasi di lingk Kementerian Perhubungan 29 Februari 2016 Jakarta
27 Sosialisasi Gratifikasi di Dirjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan 1-2 Maret 2016 Bali
28 Sosialisasi Gratifikasi Pengendalian Gratifikasi level eksekutif di OJK 1 Maret 2016 Jakarta
29 Sosialisasi Gratifikasi PT. Jasa Raharja 3 Maret 2016 Semarang
30 Sosialisasi Gratifikasi Badan Pusat Statistik 4 Maret 2016 Jakarta
31 Narasumber Dirjen Pajak Sulselbateng 3-4 Maret 2016 Makassar
32 Narasumber Pemprov DKI 3-4 Maret 2016 Jakarta
33 Narasumber PB PAPDI 5 Maret 2016 Jakarta
34 Narasumber sponsorship RSUGM 3-4 Maret 2016 Yogyakarta
35 Narasumber seminar Nasional Revolusi Mental Jasa Kontruksi 8 Maret 2016 Jakarta
36 Narasumber di Beacukai 15 Maret 2016 Jakarta
37 Narasumber kepemimpinan Pemprov DKI Jakarta 14, 29 Maret 2016
Jakarta
dan 5 April 2016
38 Narasumber kepemimpinan Pemprov DKI Jakarta 14, 29 Maret 2016
Jakarta
dan 5 April 2016
39 Narasumber kepemimpinan Pemprov DKI Jakarta 14, 29 Maret 2016
Jakarta
dan 5 April 2016
40 Sosialisasi BAN PAUD dan PNF 15 Maret 2016 Bekasi
41 Sosialisasi Jasa Raharja Cabang Sulsel 16-17 Maret 2016 Sulawesi Selatan
42 Sosialisasi Jasa Raharja Cabang jawa Barat 17-18 Maret 2016 Bandung
43 Sosialisasi IDI Balikpapan dan Sosialisasi Universitas Katolik Balikpapan,
18-20 Maret 2016
Soegijapranata Semarang
107
NO URAIAN TANGGAL TEMPAT
44 Narasumber Persi Jabar 19 Maret 2016 Bandung
45 Sosialisasi Sekar telkom, Jenjang Pendidikan se-Kota Bandung, IATMI 21-23 Maret 2016 Bandung
46 Narasumber Badan Diklat Pemprov DKI 21 Maret 2016 Jakarta
47 Narasumber APIP Pemkot Tangerang 22 Maret 2016 Tangerang
48 Narasumber Dinkes Pemprov DKI 29 Maret 2016 Jakarta
49 Narasumber kementan 31 Maret 2016 Bogor
46 Implementasi PPG Jasaraharja 30-31 Maret 2016 Jakarta
47 Kementerian Agama 05 April 2016 Jakarta
48 Pemerintah Provinsi DKI 06 April 2016 Jakarta
49 Ombudsman RI 06 April 2016 Bogor
50 IATMI 05 April 2016 Jakarta
51 FKDKP 07 April 2016 Jakarta
52 Ikatan Dokter Indonesia 09 April 2016 Jakarta
53 Universitas Atma Jaya 09 April 2016 Jakarta
54 DPR 12 April 2016 jakarta
55 Kementerian Keuangan 21 April 2016 jakarta
56 Pemprov DKI 15 April 2016 jakarta
57 Kementerian Keuangan 20 April 2016 jakarta
58 Bepeten 19 April 2016 jakarta
59 BPOM 19 April 2016 Jakarta
60 Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur 20-21 Apr 16 Balikpapan
61 Kementerian Bidang Kemaritiman 21 April 2016 Jakarta
62 Kementerian Kesehatan 23-24 Apr 16 Padang
63 Kementerian Riset,Teknologi Dan Pendidikan Tinggi 20 April 2016 Jakarta
64 GP Anshor 24 April 2016 Jakarta
65 Kementerian Hukum Dan Ham 25 April 2016 Jakarta
66 Biro Informasi Geospasial 27 April 2016 Jakarta
67 Kementerian Pariwisata 27 April 2016 Bogor
68 Kementerian Keuangan 28 April 2016 Jakarta
69 Kementerian Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak 02 Mei 2016 Bogor
70 Narasumber Pengendalian Gratifikasi Vendor Gathering OJK 03 Mei 2016 Jakarta
71 Narasumber Indonesia Procurement Watch 04 Mei 2016 Jakarta
72 Narasumber Upskalling GCG Pertamina 10 Mei 2016 Jakarta
73 Narasumber Sosialisasi Kanit/Lanit Lantas Kepolisian 12 Mei 2016 Bogor
74 Sosialisasi BEKRAF 17 Mei 2016 Jakarta
75 Sosialisasi Lemdiklat Kanit/Panit Kepolisian 18 Mei 2016 Bogor
76 Sosialisasi Prasetya Mulya 20 Mei 2016 Jakarta
77 Narasumber Sosialisasi Pemerintah Kota Tangerang Selatan 23 Mei 2016 Tangerang Selatan
78 Narasumber Bimtek PLN 23 Mei 2016 Bali
79 Narasumber PPG LPPNI 24 Mei 2016 Medan
80 Narasumber Sosialisasi Kementerian Pupera 24 Mei 2016 Jakarta
81 Narasumber Workshop Tunas Integritas Kementerian Agama 24 Mei 2016 Jakarta
82 Sosialisasi BPPK Kemenkeu 26 Mei 2016 Jakarta
83 Narasumber PLN 27 Mei 2016 Jakarta
LAPORAN
TAHUNAN
2016

108
NO URAIAN TANGGAL TEMPAT
84 Narasumber Dirjen Pelayanan Kesehatan 27 Mei 2016 Bekasi
85 Narasumber BCA 28 Mei 2016 Jakarta
86 Narasumber Sosialisasi Direktorat Hulu Pertamina 30 Mei 2016 Jakarta
87 Narasumber Prasetya Mulya 31 Mei 2016 Jakarta
88 Narasumber Pusintek Kemenkeu 01 Juni 2016 Jakarta
89 Sosialisasi Kemenhumham 16 -17 Mei 2016 Bali
90 Perum LPPNPI 2-3 Mei 16 Surabaya
91 Narasumber Bank Mandiri 26-27 Mei 2016 Bali
92 Narasumber Pusintek Kemenkeu 01 Juni 2016 Jakarta
93 Narasumber Forum Koordinasi Dan Kerjasama Sektor Jasa Keuangan
03 Juni 2016 Jakarta
OJK
94 Narasumber Sosialisasi DJBC 03 Juni 2016 Jakarta
95 Narasumber Sosialisasi Prasetya Mulya 09 Juni 2016 Jakarta
96 Narasumber LPEM FEB UI 10 Juni 2016 Jakarta
97 Sosialisasi ASABRI 15 Juni 2016 Jakarta
98 Narasumber Dirjen Guru Dan Tenaga Kependidikan 21 Juni 2016 Jakarta
99 Undangan Narasumber Bappenas 23 Juni 2016 Jakarta
100 Narasumber LPMK Kemendikbud 29 Juni 2016 Jakarta
101 Narasumber Bimas Kemenag 14 Juli 2016 Jakarta
102 Narasumber Suku Dinas Kesehatan Kota Jakarta Barat 19 Juli 2016 Jakarta
103 Narasumber Sosialisasi LIPI 28 Juli 2016 Cibinong
104 Narasumber BPPK Beacukai 08 Agustus 2016 Jakarta
105 Narasumber BPPK Beacukai 11 Agustus 2016 Jakarta
106 Narasumber KESDM 05 Agustus 2016 Jakarta
107 Narasumber DPP Partai Demokrat 12 Agustus 2016 Yogyakarta
108 Narasumber Sosialisasi 12 Agustus 2016 Jakarta
109 Narasumber Sekolah Tinggi Perikanan KKP 22 Agustus 2016 Jakarta
110 Narasumber GCG PT. Telkom 25 Agustus 2016 Bogor
111 Narasumber UII 25 Agustus 2016 Yogyakarta
112 Narasumber PGN 25 Agustus 2016 Jakarta
113 Narasumber Poltekkes 25 Agustus 2016 Jakarta
114 APW, ENG 25 Agustus 2016 Papua
115 Narasumber Trakindo Utama 13 September 2016 Jakarta
116 Sosialisasi Bea Cukai 15 September 2016 Jakarta
117 Narasumber PUPR 15 September 2016 Bandung
118 Narasumber Sosialisasi MK 15 September 2016 Jakarta
119 Narasumber GCG Pertamina 20 September 2016 Papua
120 Narasumber TII 21 September 2016 Pontianak
121 Narasumber Kemendikbud Balikpapan 26 September 2016 Balikpapan
122 Narasumber Kemendikbud Yogyakarta 26 September 2016 Yogyakarta
123 Narasumber Lemhamnas dan Kominfo 23 September 2016 Jakarta
124 Narasumber talkshow TVRI 27 September 2016 Jakarta
125 Narasumber PUPR 29 September 2016 Jawa Timur
126 Narasumber Lemhannas 29 September 2016 Jakarta
127 Rakornas UPG 31 Oktober 2016 Bogor
109
NO URAIAN TANGGAL TEMPAT
128 Narasumber Kemendikbud 03 Oktober 2016 Medan
129 Narasumber Kemendikbud 03 Oktober 2016 Malang
130 Narasumber Kemendikbud 03 Oktober 2016 Bali
131 Narasumber Kemendikbud Medan 03 Oktober 2016 Medan
132 Narasumber Kemendikbud Malang 03 Oktober 2016 Malang
133 Narasumber Kemendikbud Bali 03 Oktober 2016 Bali
134 Narasumber PLN Kaltengsel 06 Oktober 2016 Kalimantan Selatan
135 Narasumber Kemendikbud Gorontalo 10 Oktober 2016 Gorontalo
136 Narasumber Kemendikbud Bekasi 10 Oktober 2016 Bekasi
137 Narasumber MK 11 Oktober 2016 Bogor
138 Narasumber IDI Bandung 12 Oktober 2016 Bandung
139 Narasumber PUPR 12 Oktober 2016 Palembang
140 Narasumber BPJS Ketenagakerjaan 11 Oktober 2016 Bogor
141 Narasumber PLN 12 Oktober 2016 Bandung
142 Narasumber Workshop Tunas Integritas Kemendikbud 15 Oktober 2016 Jakarta
143 Narasumber Pemprov Riau 18 Oktober 2016 Riau
144 Rapat RPP Disiplin PNS Pasca Reformasi Kemenpanrb 19 Oktober 2016 Jakarta
145 Narasumber Kemendikbud NTB 24 Oktober 2016 Ntb
146 Narasumber Kemendikbud Kupang 24 Oktober 2016 Kupang
147 Narasumber Kemendikbud Banten 24 Oktober 2016 Banten
148 Narasumber Sekolah Anti Korupsi Partai Demokrat 21 Oktober 2016 Bandung
149 Narasumber FH UI 25 Oktober 2016 Depok
150 Narasumber DJP 26 Oktober 2016 Jakarta
151 Narasumber Tangsel 26 Oktober 2016 Banten
152 Narasumber FH Andalas Pusako 27 Oktober 2016 Jakarta
153 Narasumber Majelis Kode Etik Ikatan Ahli 28 Oktober 2016 Bandung
154 Narasymber BPJS Ketenagakerjaan 28 Oktober 2016 Bogor
155 Rakornas UPG 31 Oktober 2016 Bogor
156 Narasumber MK 02 Nopember 2016 Cisarua Bogor
157 Narasumber Lemhannas 04 Nopember 2016 Jakarta
158 Narasumber Deklarasi Anti Korupsi Riau 08 Nopember 2016 Riau
159 Narasumber Bepeten 08 Nopember 2016 Jakarta
160 Narasumber Watannas 11 Nopember 2016 Jakarta
161 Narasumber UGM 11 Nopember 2016 Jakarta
162 Narasumber MK 16 Nopember 2016 Bogor
163 Narasumber MCW 21 Nopember 2016 Malang
164 Narasumber BPJS Ketenagakerjaan 22 Nopember 2016 Bali
165 Rakor Labuksi 23 Nopember 2016 Jakarta
166 Narasumber Kemendikbud 23 Nopember 2016 Jakarta
167 Narasumber MK 23 Nopember 2016 Cisarua Bogor
168 Narasumber Kementerian Bidang Kemaritiman 23 Nopember 2016 Jakarta
169 Narasumber Pemkot Serang 23 Nopember 2016 Serang
170 Undangan KNPK 23 Nopember 2016 Jakarta
171 Narasumber Prasetya Mulya 29 Nopember 2016 BSD Banten
LAPORAN
TAHUNAN
2016

110
NO URAIAN TANGGAL TEMPAT
172 Narasumber Bulukumba 30 Nopember 2016 Bulukumba
173 Narasumber FGD FE UI 30 Nopember 2016 Jakarta
174 Narasumber diklat Dinas Pelayanan Pajak DKI 02 Desember 2016 Jakarta
175 Narasumber BPKP 03 Desember 2016 Jakarta
176 Narasumber PAPDI 04 Desember 2016 Jakarta
177 Narasumber Pemkot Depok 05 Desember 2016 Depok
178 Narasumber Pemkot Dumai 05 Desember 2016 Dumai
179 Narasumber Pemkab Siak 05 Desember 2016 Siak
180 Narasumber Kota Padang Panjang 05 Desember 2016 Padang
181 Narasumber PLN 05 Desember 2016 Bandung
182 Narasumber Banjarnegara 05 Desember 2016 Banjarnegara
183 Narasumber BIG 09 Desember 2016 Cibinong
184 Narasumber DJP Jawa barat II 09 Desember 2016 Depok
185 Narasumber DJPB 09 Desember 2016 Jakarta
186 Narasumber Pemkot cilegon 13 Desember 2016 Cilegon
187 Narasumber PLN medan 13 Desember 2016 Medan
188 Narasumber Bawaslu DKI 13 Desember 2016 Jakarta
189 Narasumber BPOM 15 Desember 2016 Yogyakarta
190 Narasumber Kimia Farma 15 Desember 2016 Jakarta
191 Narasumber DJBC Tanjung Perak 15 Desember 2016 Surabaya
192 Narasumber DJP Jakarta Selatan II 15 Desember 2016 Jakarta
193 Narasumber KPP Pratama Jakarta Setiabudi 4 15 Desember 2016 Jakarta
194 Narasumber Purworejo 19 Desember 2016 Purworejo
195 Narasumber Dirjen Perimbangan Keuangan 20 Desember 2016 Jakarta
196 FGD Kemenhub 22 Desember 2016 Jakarta
197 Narasumber PT. Rekayasa Industri 28 Desember 2016 Jakarta
198 Narasumber Tangerang 29 Desember 2016 Tangerang
111
PENGADUAN MASYARAKAT
Rekapitulasi Pengaduan Masyarakat
Bulan
URAIAN Jumlah
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des
Laporan Terima 495 538 657 641 727 641 454 588 569 702 650 609 7,271
Laporan Selesai
495 538 657 641 727 641 454 588 569 702 650 609 7,271
Verifikasi
Laporan Selesai
131 155 135 158 130 107 80 100 133 176 142 137 1,584
Telaah
Laporan File 364 383 522 483 597 534 374 487 436 525 506 459 5,670
*) penarikan data 26 Januari 2017 1:20 PM
*) Sebanyak 0 laporan masih dalam proses Verifikasi
*) Sebanyak 17 laporan masih dalam proses Telaah
*) Satu pengaduan dapat lebih dari satu telaahan

Indikasi TPK Non TPK (Hasil Verifikasi)


Bulan
URAIAN Jumlah
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des
Indikasi Non TPK 200 242 282 285 360 319 208 282 274 366 321 264 3,403
Indikasi TPK 295 296 375 356 367 322 246 306 295 336 329 345 3,868

Pengaduan Masyarakat Berdasarkan Wilayah


Tahun 2016
PROVINSI Jumlah
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des
BALI 7 1 6 11 3 5 1 4 2 6 10 5 61
BANTEN 10 6 11 14 10 19 9 8 8 13 5 14 127
BENGKULU 3 2 9 2 8 4 12 6 9 2 3 10 70
D.I.
3 2 4 5 7 3 3 8 8 4 8 3 58
YOGYAKARTA
DKI JAKARTA 53 72 91 90 106 92 56 70 64 79 78 77 928
GORONTALO 2 1 3 3 2 1 1 3 1 1 3 1 22
JAMBI 8 6 12 7 5 10 3 9 6 4 6 12 88
JAWA BARAT 26 34 42 47 65 47 44 40 46 44 49 41 525
JAWA TENGAH 20 21 14 25 38 39 9 21 14 25 32 29 287
JAWA TIMUR 32 40 45 40 77 46 32 44 39 52 44 58 549
KALIMANTAN
10 6 4 7 13 13 8 4 1 8 7 5 86
BARAT
KALIMANTAN
4 15 14 3 3 6 4 12 8 9 16 12 106
SELATAN
KALIMANTAN
4 6 6 7 9 5 4 7 9 11 10 15 93
TENGAH
KALIMANTAN
4 12 15 13 18 13 5 4 14 7 8 8 121
TIMUR
LAPORAN
TAHUNAN
2016

112
Tahun 2016
PROVINSI Jumlah
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des
KALIMANTAN
2 2 3 3 - 3 1 1 - 1 1 - 17
UTARA
KEPULAUAN
BANGKA 3 1 2 1 3 - 1 - 3 3 1 2 20
BELITUNG
KEPULAUAN
4 2 4 7 5 2 5 4 4 6 2 7 52
RIAU
LAMPUNG 6 7 8 8 8 8 5 9 7 6 11 7 90
LUAR NEGERI - - - - 2 - - - - - - 1 3
MALUKU 18 7 6 11 8 7 8 7 11 4 2 7 96
MALUKU UTARA 7 4 1 2 1 4 1 3 6 5 2 1 37
NANGGROE
ACEH 6 3 4 9 6 6 6 4 2 8 13 6 73
DARUSALAM
NUSA
TENGGARA 9 2 8 10 8 3 5 1 7 7 8 5 73
BARAT
NUSA
TENGGARA 7 3 5 8 7 3 3 9 5 7 5 8 70
TIMUR
PAPUA 7 9 11 7 8 2 5 9 6 11 5 3 83
PAPUA BARAT 1 2 4 4 1 1 2 4 5 7 2 4 37
RIAU 11 9 21 19 22 18 12 14 21 13 12 16 188
SULAWESI
1 2 3 2 1 2 2 1 1 2 7 - 24
BARAT
SULAWESI
19 11 10 12 18 16 6 14 15 20 15 13 169
SELATAN
SULAWESI
6 3 3 6 1 4 - 2 1 3 3 3 35
TENGAH
SULAWESI
6 5 4 9 6 8 8 3 7 5 8 6 75
TENGGARA
SULAWESI
2 4 7 3 11 7 2 3 9 11 5 6 70
UTARA
SUMATERA
9 2 5 1 13 6 14 8 5 11 16 14 104
BARAT
SUMATERA
20 26 42 35 40 35 19 35 27 35 42 28 384
SELATAN
SUMATERA
29 32 43 39 37 33 20 42 33 57 34 32 431
UTARA
TIDAK SPESIFIK 136 178 187 171 157 170 138 175 165 215 177 150 2,019
TOTAL 495 538 657 641 727 641 454 588 569 702 650 609 7,271
113
Pengaduan Korupsi Berdasarkan Delik
Bulan
URAIAN Jumlah
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des
Benturan kepentingan
3 2 6 1 1 - 1 3 - - - 2 19
dalam pengadaan
Gratifikasi 14 13 14 9 13 8 7 8 11 9 8 10 124

Non TPK 205 244 284 288 362 319 210 276 368 324 264 3,426
282
Pemerasan 16 13 12 14 15 14 12 4 9 11 26 11 157
Penggelapan dalam
- - 2 - - - 1 1 - - - - 4
jabatan
Penyuapan 26 19 47 58 33 37 34 41 41 41 25 35 437
Perbuatan curang 2 2 9 5 7 5 4 4 - 1 4 3 46
Perbuatan
melawan hukum /
menyalahgunakan
223 243 281 264 294 258 185 244 232 272 262 283 3,041
wewenang yang
mengakibatkan
kerugian negara
Tindak Pidana lain
yang berkaitan dengan 6 2 2 2 2 - - 1 - - 1 1 17
Tindak Pidana Korupsi

Pengaduan Korupsi Berdasarkan Bidang


Bulan
No Bidang Sub Bidang
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des
Kelembagaan
Administrasi
1 Negara/ - - 1 - 1 - - 2 - - - -
Negara
Pemerintah
BPK - - - 1 - 3 1 1 - - - -
DPR 1 - - 2 3 1 1 - - 2 1 1
Kejaksaan - - - - - 1 - 1 1 - - -
Kepolisian - 1 2 3 1 1 6 1 5 3 2 1
MA - - - - 4 - 2 - - 1 1 -
Pemilihan
1 - 1 - - - - - - - - -
Umum
Pengawas
- - - - - - - - - 1 - -
Keuangan
Pertanahan
6 12 15 6 24 16 10 8 2 13 29 19
Nasional
TNI - - - - 2 1 1 - - 1 - 1
Total Bidang Kelembagaan Negara/
8 13 19 12 35 23 21 13 8 21 33 22
Pemerintah
Kesejahteraan
2 Agama 3 1 1 1 1 - - 2 5 - - 2
Rakyat
Kebudayaan
- 1 - - 1 - - - - - - -
dan Pariwisata
Kehutanan 2 - 7 5 9 7 2 8 5 7 10 12
LAPORAN
TAHUNAN
2016

114
Bulan
No Bidang Sub Bidang
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des
Kelautan dan
2 1 - 1 - 1 - 2 - - - -
Perikanan
Kesehatan 2 2 2 2 2 4 4 2 8 2 1 -
Komunikasi dan
- 1 - 1 1 - - - - 1 - 1
Informatika
Lingkungan
2 1 3 6 6 6 1 4 4 4 2 1
Hidup
Pekerjaan
3 2 1 5 9 2 1 1 1 6 - 2
Umum
Pembangunan
Daerah 7 3 3 4 3 10 2 4 4 2 7 3
Tertinggal
Pemberdayaan
- - - - - - - 1 - - - -
Perempuan
Pemuda dan
- - - 3 1 - - 1 - 3 1 1
Olahraga
Pendayagunaan
Aparatur 1 1 - - - - - 1 - 1 3 1
Negara
Pendidikan
11 10 5 5 11 13 9 9 12 16 15 11
Nasional
Perencanaan
Pembangunan 1 - - - - - - - - - - -
Nasional
Perhubungan 4 - 2 6 2 - 1 - 1 1 1 -
Pertanian 1 2 3 2 3 3 1 1 8 6 10 5
Perumahan
- 1 2 1 1 1 - - - 2 1 2
Rakyat
Riset dan
- - - - - - - - - 1 - -
Teknologi
Sosial 191 245 291 265 298 262 194 259 297 299 235 239
Tenaga Kerja 2 3 3 5 9 4 2 2 2 7 11 12
Total Bidang Kesejahteraan Rakyat 232 274 323 312 357 313 217 297 347 358 297 292
Badan Usaha
3 Perekonomian Milik Negara / 3 9 3 8 5 3 3 4 5 5 6 4
Daerah
Energi dan
Sumberdaya 9 10 9 8 6 4 2 4 8 8 13 6
Mineral
Keuangan 86 56 48 38 47 42 31 33 24 32 45 48
Koperasi,
Usaha Kecil & 2 3 2 1 1 - - 1 2 1 1 1
Menengah
Pengadaan
34 36 55 40 54 49 29 35 33 38 33 31
Barang/Jasa
Perdagangan 1 - 3 - - - - 2 1 3 5 -
Perindustrian 1 3 1 3 1 1 2 3 1 - 3 1
Total Bidang Perekonomian 136 117 121 98 114 99 67 82 74 87 106 91
115
Bulan
No Bidang Sub Bidang
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des
Politik Hukum
4 Dalam Negeri 7 5 5 9 8 2 7 3 9 14 6 12
& Keamanan
Hukum dan Hak
78 87 139 158 164 159 92 136 91 150 144 133
Asasi Manusia
Luar Negeri - - - - - 2 - - - - - -
Pertahanan 1 1 - - 1 - - 1 - - - -
Total Bidang Politik Hukum &
86 93 144 167 173 163 99 140 100 164 150 145
Keamanan

Pengaduan Korupsi Berdasarkan Kategori


Bulan
No Kategori
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des
1 APBD 117 152 188 145 128 115 91 124 102 108 120 112
2 APBN 26 38 29 25 49 36 25 23 35 38 28 26
3 BUMD 8 11 9 5 8 5 4 6 6 8 7 8
4 BUMN 27 45 46 33 29 32 16 23 31 27 30 31
Dana Alokasi
5 4 1 2 3 6 6 8 4 4 5 8 5
Khusus
Dana Bantuan
6 Sosial 7 7 14 17 12 10 4 13 16 9 5 8
Kemasyarakatan
7 Dana Pendidikan 11 8 8 6 19 23 6 8 10 19 24 17
Informasi
8 7 5 11 15 12 5 5 12 8 14 13 5
Kekayaan Pejabat
9 Kehutanan 6 9 18 13 23 17 5 18 7 10 13 15
Lelang/Pengadaan
10 51 39 61 54 56 53 40 39 52 48 51 36
Barang dan Jasa
Pelaksanaan
11 65 44 72 79 90 58 44 62 38 76 81 88
Proyek
12 Pelayanan Publik 51 36 80 67 55 46 38 44 48 65 62 39
Pembayaran gaji,
13 7 10 17 12 17 7 7 8 13 11 12 16
tunjangan
Pemilu kepala
14 22 12 11 7 10 1 2 3 7 4 5 4
daerah
Penanganan
15 89 109 163 163 178 214 140 189 150 169 154 170
Perkara Hukum
Pengelolaan Aset/
16 50 58 75 63 71 44 25 47 30 46 55 57
Keuangan
17 Perdata 16 31 54 34 32 35 20 29 31 46 26 40
18 Pertambangan 9 8 10 9 11 10 5 6 18 9 12 4
19 Pertanahan 51 58 60 82 81 67 42 64 65 87 93 71
20 Pidana Umum 8 12 22 9 14 17 9 21 12 13 10 19
Rekrutmen
21 18 9 8 5 14 11 13 10 10 21 22 21
Pegawai
LAPORAN
TAHUNAN
2016

116

Bulan
No Kategori
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des
22 Swasta 25 32 54 51 84 46 23 50 35 51 45 34
Total 675 734 1.012 897 999 858 572 803 728 884 876 826
*) Satu pengaduan dapat lebih dari satu kategori

Tindak Lanjut Laporan Pengaduan Masyarakat


Bulan
URAIAN Jumlah
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des
Layak Tindak Lanjut
113 99 116 91 69 60 77 91 110 86 76 1.093
Telaah 105
Tidak Layak Tindak
27 42 36 42 39 38 20 23 42 65 51 20 445
Lanjut Telaah
*) Satu pengaduan dapat lebih dari satu telaahan/tindak lanjut

Tindak Lanjut Laporan ke Internal KPK


Bulan
URAIAN Jumlah
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des
Bidang Lainnya 3 - 2 1 3 5 1 5 2 1 2 4 29
Pencegahan 6 9 9 4 7 9 4 8 3 6 7 11 83
Penindakan 23 17 29 53 50 40 18 24 13 14 16 32 329
Pimpinan 2 4 2 5 3 2 4 8 1 6 7 11 55
TOTAL 34 30 42 63 63 56 27 45 19 27 32 58 496
*) TL internal dihitung dari jumlah Nota Dinas ke Internal yang dituju, dan rentang waktu yang digunakan adalah
tanggal Nota Dinas

Tindak Lanjut Laporan ke Eksternal


Bulan
URAIAN Jumlah
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des
BPK 1 - - 1 - 1 - 2 - 2 4 2 13
Bawasda - - - - - - - - - - - 1 1
Itjen & LPND - 2 1 - - - 2 4 - - 4 2 15
Kejaksaan - - - - - - 1 - - 1 - - 2
Kementerian 3 - 1 - - 5 1 5 4 7 3 7 36
Kepolisian - - - 1 2 - 1 - - - 2 - 6
Komunikasi
146 148 223 232 210 280 128 200 117 150 231 218 2.283
dengan Pelapor
Lainnya - 2 7 3 3 6 4 26 14 29 48 39 181
MA & MK 1 - - - - - 1 - - - 7 2 11
TOTAL 151 152 232 237 215 292 138 237 135 189 299 271 2.548
*) TL eksternal dihitung dari jumlah Surat Keluar ke Lembaga yang dituju, dan rentang waktu yang digunakan
adalah tanggal Surat Keluar
117
PENDIDIKAN, SOSIALISASI, DAN KAMPANYE ANTIKORUPSI

1. Anti-Corruption Learning Centre (ACLC)


NO. KEGIATAN URAIAN KEGIATAN
1 Penyusunan SKKNI Selain menyediakan materi dan panduan pembelajaran antikorupsi yang dapat dijadikan
Penyuluh Antikorupsi sebagai rujukan bagi masyarakat dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran antikorupsi
secara mandiri, KPK juga melatih agen-agen perubahan dari berbagai elemen bangsa
sebagai penyuluh antikorupsi yang bertugas menggantikan peran KPK dalam memenuhi
berbagai kegiatan pembelajaran antikorupsi yang diselenggarakan secara mandiri oleh
masyarakat.

Untuk memastikan para Penyuluh Antikorupsi memiliki kompetensi untuk melakukan


penyuluhan secara efektif, telah disusun sebuah standar dalam bentuk Standar Kompetensi
Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). SKKNI Penyuluh Antikorupsi mengacu kepada Perpres
No 8/2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia dan Permenakertrans Nomor
5/2012 tentang Sistem Standardisasi kompetensi Kerja Nasional.

Setelah melalui proses Worskhop Perumusan Naskah SKKNI, pra-konvensi, dan konvensi,
SKKNI Penyuluh Antikorupsi ditandatangani oleh Menaker pada 24 November 2016. Dengan
ditandatanganinya SKKNI Penyuluh Antikorupsi, maka SKKNI ini secara nasional menjadi
acuan dalam penyusunan jenjang kualifikasi nasional, penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan profesi, serta uji kompetensi dan sertifikasi profesi.

Adapun rangkaian kegiatan penyusunan SKKNI tahun 2016 adalah sebagai berikut:
1. Workshop Desk Review dan Pemetaan Standar Kompetensi Penyuluh Antikorupsi, 15
Februari 2016
2. Finalisasi Pemetaan Standar Kompetensi Penyuluh Antikorupsi dan Penyusunan
Rencana Induk SKKNI Penyuluh Antikorupsi, 15 Maret 2016
3. Bimbingan teknis SKKNI bidang penyuluhan antikorupsi tahun 2016, 18 April 2016
4. Tindak lanjut perbaikan SKKNI Penyuluh Antikorupsi (RSKKNI 0), 12 Mei 2016
5. FGD Pengembangan modul pendidikan anak di luar kelas melalui event, 16 Mei 2016
6. Finalisasi Penyusunan Standar Kompetensi Bidang Penyuluhan Antikorupsi dan
Pelaksanaan Konsinyering Prakonvensi SKKNI Bidang Penyuluh Antikorupsi, 21 Juli
2016
7. Finalisasi penyusunan standar kompetensi bidang penyuluh antikorupsi dan pelaksanaan
prakonvensi SKKNI Bidang Penyuluh Antikorupsi, 25 Juli 2016
8. Finalisasi penyusunan standar kompetensi bidang penyuluh antikorupsi dan pelaksanaan
tindak lanjut prakonvensi SKKNI Bidang Penyuluh Antikorupsi, 10 Agustus 2016
9. FGD Penyusunan Modul Pembelajaran Antikorupsi Berstandar SKKNI Penyuluh
Antikorupsi, 11 Agustus 2016
10. FGD Modul penyuluh panduan SKKNI untuk pembelajaran di kelas gedung KPK, 06
September 2016
11. Workshop SKKNI sebagai tindaklanjut hasil verivikasi eksternal, 15 September 2016
12. FGD Pengembangan Modul Tematik ACLC, Konsep dan Modul Pelatihan penyuluh
Antikorupsi Berstadar SKKNI Penyuluh Antikorupsi, 14 Oktober 2016
13. Melaksanakan Konvensi SKKNI Bidang Penyuluh Antikorupsi Untuk Profesi / Jabatan
Penyuluh Antikorupsi, 19 Oktober 2016
14. FGD Pengembangan Modul Diklat Penyuluh Antikorupsi, 25 Oktober 2016
15. FGD Finalisasi dan Simulasi Modul Penyuluh Antikorupsi Berstandar SKKNI, 10 November
2016
LAPORAN
TAHUNAN
2016

118

NO. KEGIATAN URAIAN KEGIATAN


2 Mastercamp: Kemah Sebagai salah satu dari tindak lanjut setelah ditandatanganinya SKKNI Penyuluh Antikorupsi,
Penyuluh Antikorupsi pada 25-30 November 2016 diselenggarakan Pelatihan Berbasis Kompetensi untuk
penyuluh antikorupsi bertajuk MASTERCAMP: Kemah Penyuluh Antikorupsi bertempat
di Desa Wisata Kebonagung Imogiri, DIY. Pelatihan untuk para calon penyuluh antikorupsi
yang diikuti oleh 65 orang ini mengangkat tema Jujur, Kompeten, Berdaya. Peserta
Mastercamp terdiri atas berbagai profesi, mulai dari aparatur sipil negara, dosen, guru,
mahasiswa, swasta, dan komunitas.

Selama 7 hari, para peserta mendapatkan pembekalan dari berbagai narasumber terkait
integritas dan antikorupsi, baik berupa pengetahuan, keterampilan, maupun sikap.
Kompetensi-kompetensi itu merupakan persyaratan yang harus dimiliki penyuluh antikorupsi
dalam melaksanakan pembelajaran integritas dan antikorupsi kepada masyarakat. Dalam
Mastercamp tersebut, peserta juga melakukan praktik penyuluhan antikorupsi secara
langsung kepada masyarakat sesuai kelompok sasarannya.
3 Indonesia Membumi Kegiatan Indonesia Menggagas Buku Melawan Korupsi (Membumi) merupakan aksi
kolaborasi antara KPK dan Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) sebagai salah satu bentuk
peran masyarakat dalam pemberantasan korupsi. Program ini merupakan salah satu upaya
pencegahan korupsi melalui literasi guna meningkatkan kesadaran dan pengetahuan
masyarakat. Dari sinergi ini, terdapat 36 penerbit yang berpartisipasi dengan menerbitkan
167 judul buku bertema antikorupsi dengan berbagai format, seperti fiksi, nonfiksi dan faksi.
Segmentasi dan sasaran pembacanya pun beragam, mulai dari anak, remaja, dewasa,
hingga sasaran pembaca yang spesifik seperti mahasiswa dan aparatur sipil negara.

Rangkaian kegiatan Indonesia Membumi diawali dengan Workshop Indonesia Membumi


pada Mei 2016 dengan materi berupa pengenalan materi integritas dan antikorupsi oleh
para pakar dan praktisi antikorupsi yang dilanjutkan dengan materi mengenai penulisan,
desain, dan penerbitan buku. Puncaknya berupa peluncuran 167 buku yang dilangsungkan
dalam Indonesia International Book Fair (IIBF) 2016, JCC, Senayan, Jakarta, pada Rabu
(28/9/2016).
4 Kegiatan lainnya 1. Lokakarya Pengembangan e-Learning Pembelajaran Antikorupsi, 3 Maret 2016
2. FGD Finalisasi Boardgame Antikorupsi, 10 Maret 2016
3. Workshop Penyusunan Kurikulum dan Silabus Antikorupsi, 23 Maret 2016
4. Workshop Penyusunan Kurikulum dan Silabus Antikorupsi, 05 April 2016
5. Program pembelajaran ACLC bersama mitra strategis, 17 Mei 2016
6. Pembelajaran bersama mitra strategis ACLC dalam rangka uji coba model pembelajaran
integritas untuk SD melalui pendekatan story telling, 08 Juni 2016
7. FGD Modul Tematik Indonesia Membumi, 06 September 2016
8. Pembelajaran bersama mitra Strategis Pendidikan Dalam Bentuk Workshop
Pembelajaran Antikorupsi untuk Pengelolaan Taman Bacaan masyarakat (TBM) dan
Peluncuran Buku Indonesia Membumi, 28 September 2016
9. FGD Penyusunan Standarisasi Pembelajaran Di Gedung KPK, 11 Oktober 2016
10. FGD Modul Tematik Best Practice PAK TK-SD, 13 Oktober 2016
11. Workshop Branding ACLC, 20 Oktober 2016
12. Program Pengelolaan Infrastruktur ACLC, 20 Oktober 2016
13. Training Development Learning Focus ACLC Dalam Rangka Membangun Pondasi
ACLC, 26 Oktober 2016
14. Program Pengelolaan Instruktur ACLC, 06 November 2016
15. Program pengelolaan instruktur ACLC, 13 November 2016
16. Pembelajaran bersama mitra strategis dalam bentuk Penyair Melawan Korupsi, 06
Desember 2016
17. Workshop Penulisan Kreatif Media Online ACLC, 15 Desember 2016

2. Pendidikan Antikorupsi: Anak, Remaja, dan Mahasiswa


NO. KEGIATAN URAIAN KEGIATAN
1 Workshop Pembelajaran Di tengah upaya meningkatkan daya dukung implementasi pendidikan antikorupsi, KPK
Integritas Berbasis merasa perlu melakukan sosialisasi kepada guru, pelajar, dan komunitas pendidikan.
Literasi Sosialisasi ini berguna untuk mengenalkan produk-produk literasi antikorupsi sebagai
media pembelajaran, baik di kelas maupun luar kelas, sesuai dengan jenjang pendidikan.
Turunan produk tersebut telah disusun untuk menciptakan pembelajaran yang efektif dan
menyenangkan, di antaranya buku dongeng, komik, games digital, board games, buku
cerpen, puisi, dan sebagainya.
119
NO. KEGIATAN URAIAN KEGIATAN
Penyelenggaraan workshop Literasi Antikorupsi dengan tema Pembangunan Integritas
Berbasis Literasi di empat daerah di Indonsia, yakni Kota Banda Kota Banda Aceh pada
26-28 April 2016, Kota Malang (19-21 April 2016), Kota Ambon (24-26 Mei 2016), dan Kab.
Badung Bali (2-4 Mei 2016) ini untuk memberikan pemahaman terkait pendidikan antikorupsi
dan tata cara pemanfaatan produk literasi antikorupsi kepada masyarakat serta mendorong
lembaga pendidikan, baik formal maupun nonformal, untuk memanfaatkan produk atau
media literasi antikorupsi.

Kegiatan ini menyasar segmen anak, pelajar, guru, orang tua, dan komunitas pendidikan,
di antaranya Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM), media anak, home schooling,
komunitas parenting, komunitas mendongeng, dan orang tua.
2 Festival Anak Jujur 2016 KPK terus melakukan upaya membangun perilaku dan budaya antikorupsi sejak dini, salah
satunya dengan menggelar kegiatan Festival Anak Jujur 2016 yang dilaksanakan pada
31 Agustus-1 September 2016 di Ecovention Ancol, Jakarta. Dengan melibatkan kurang
lebih 3.000 anak dari 50 taman kanak-kanak dan 50 sekolah dasar di Jakarta, kegiatan
ini dirancang untuk membangun kesadaran dan pemahaman anak-anak untuk berperilaku
antikorupsi sejak dini, yang diawali dengan menanamkan nilai-nilai dasar pembentuk
karakter anak, seperti jujur, peduli,disiplin, mandiri, tanggung jawab, kerja keras, sederhana,
berani, dan adil.

Kegiatan Festival Anak Jujur ini dirancang dengan menyasar anak pada kategori usia 4 -
12 tahun, yaitu setingkat TK/PAUD dan SD. Dengan pelibatan berbagai komunitas yang
bergerak di bidang anak, seperti komunitas Ayo Main, Kelas Inspitasi Jelajah Pulau (KIJP),
Ayo Dongeng Indonesia, Relawan Indonesia Membaca, Yayasan Litara, dan puluhan
relawan dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, acara dikemas melalui berbagai
aktivitas yang berisi penanaman karakter antikorupsi dengan dengan cara menarik,
menyenangkan, dan tidak menggurui. Aktivitas tersebut di bagi ke dalam tiga zona, yaitu
zona literasi, zona musik dan budaya, serta zona permainan.
3 Festival Integritas Dimulai dari hal yang kecil seperti membangun jiwa integritas diri, KPK mendorong
Kampus 2016 mahasiswa untuk mengembangkan jiwa integritasnya melalui kehidupan kampus melalui
kegiatan Festival Integritas Kampus 2016. Selain sebagai ajang kreativitas mahasiswa,
kegiatan ini sekaligus sebagai sarana pembangunan integritas dan sikap antikorupsi
melalui pemanfaatan media kampanye sosial.

Tidak hanya melibatkan peran serta mahasiswa dari tiga kampus di Indonesia: Fakultas
Ilmu Politik Universitas Diponegoro, Fakultas Ilmu Politik Universitas Atmajaya, dan Fakultas
Ilmu Politik Universitas Brawijaya, Festival Integritas Kampus 2016 juga melihatkan civitas
akademika di kampus-kampus tersebut yang terdiri dari pejabat struktural, dosen, serta
tenaga administrasi.

Pada September 2016, pelaksanaan publikasi lomba pada tiga kota tujuan dilaksanakan
selama tiga minggu. Hasil publikasi tersebut berhasil menjaring 86 proposal yang kemudian
diseleksi menjadi 10 proposal pada tiap kota menurut juri. Proses seleksi dilanjutkan dengan
melakukan pitching proposal terpilih untuk menentukan proposal terbaik. Dari hasil pitching
didapatkan 5 finalis dari Semarang, 4 finalis dari Yogyakarta, dan 6 finalis dari Malang.

Para finalis kemudian diberikan waktu untuk merealisasikan proposal yang sudah dibuat
kurang lebih selama enam minggu. Tahap terakhir dari Festival Integritas Kampus 2016
adalah pemilihan dan penetapan masing-masing 3 pemenang dari setiap kota.
4 Teacher Super Camp KPK menyelenggarakan Anti-Corruption Teacher Supercamp: Guru Beraksi Menulis
2016 Antikorupsi, pada November 2016 di Nusa Dua, Bali, yang diikuti 50 guru dari seluruh
Indonesia. Ke-50 orang guru tersebut merupakan hasil seleksi yang dilakukan terhadap
554 karya yang masuk ke meja panitia dengan kategori kategori cerita bergambar, cerita
pendek (cerpen), komik, dan skenario film pendek remaja.

Pada pelatihan yang digelar selama 5 hari ini, para peserta dibagi dalam empat kategori
karya, yakni kategori cerita bergambar, cerita pendek (cerpen), komik, dan skenario film
pendek remaja. Dengan berbagai genre naskah tersebut, akan melengkapi beragamnya
pesan antikorupsi yang dimiliki KPK, sehingga diharapkan masyarakat memiliki banyak
pilihan dalam memaknainya. Selama kegiatan, para peserta dibekali materi antikorupsi dan
keterampilan kepenulisan dari para penulis dan praktisi pendidikan, antara lain Helvy Tiana
Rosa, Hernowo Hasyim, Faza Meonk, Gina S. Noer, Wahyu Farah Dina, dan Zulfikri Anas.
LAPORAN
TAHUNAN
2016

120
NO. KEGIATAN URAIAN KEGIATAN
Selain itu, untuk teknis penulisan, para peserta didampingi oleh mentor yang ahli
dibidangnya, yang disiapkan untuk membantu memperbaiki dan menyempurnakan karya
yang telah dibuat. Adapun mentor tersebut adalah Benny Ramdhani (Penulis Buku), Sweta
Kartika (Komikus), Eva Y. Nukman (Penulis Buku Anak), dan Asri Rachmawati (Penulis
Skenario Film).
5 Pengembangan Produk Dalam upaya mendukung pembelajaran antikorupsi agar lebih mudah dimengerti dan dapat
Pendidikan Antikorupsi diterapkan di sekolah formal, KPK melakukan beberapa inovasi dalam pengembanagn
produk pembelajaran antikorupsi. Pada tahun ini KPK mengembangkan beberapa inovasi
material atau tools pembelajaran diantaranya yaitu :
1. Boardgames: Segmen Anak (Keranjang Bolong, Kuartet Sahabat Pemberani), Segmen
Remaja (PDKT), Segmen Mahasiswa (DHospital)
2. Buku Suara dari Kelas Kecil yang berisi inovasi pembelajaran antikorupsi melalui
puisi, naskah drama, komik, dan cerpen
3. Film serial Sikumbi : Segmen TK dan PAUD
4. Buku serial Si Kumbi (5 Seri) untuk Segmen PAUD dan TK
5. Video Tutorial senam Si Kumbi
6. Buku antikorupsi remaja PDKT
7. Pengembangan Film Sahabat Pemberani (session 2), sebanyak 6 Judul film, yakni:
ROKI ( Robot Kita Indonesia), Main Jujur, Penyelematan Hutan, Hari Pahlawan, Mesin
Waktu, Jelajah Pulau.
6 Penyusunan Indikator Upaya KPK dalam membangun sekolah berbudaya Integritas dilaksanakan melalui dua
Tata kelola Sekolah pendekatan, yaitu melalui pendekatan pembelajaran antikorupsi dan tata kelola sekolah
Berintegritas yang berintegritas. Pada upaya membangun tata kelola sekolah yang berintegritas
KPK mencoba membangun indikator yang dapat digunakan oleh sekolah untuk menilai
Integritas yang sudah terbangun. Proses ini dilaksanakan dimulai dari proses FGD yang
melibatkan beberapa stekeholder, di antaranya Kemdikbud, Kemenag, ORI, LPMP, Dinas
Pendidikan DKI, KIP, dan beberapa Kepala sekolah di Jabodetabek dan Bandung.

FGD tersebut menghasilkan Draf Indikator Tata Kelola Sekoah Berintegritas yang kemudian
dilakukan uji coba di dua tempat, yaitu Kota Malang dan Kabupaten Kupang. Sebagai
pengembangan kegiatan ini, KPK membuat produk turunannya, yaitu Video Tutorial Tata
kelola Sekolah Berintegritas dan Boardgames Jaga Sekolahku.

Selama 2016, kegiatan yang dilaksanakan adalah:


1. FGD Tata Kelola Sekolah Berintegritas, 24 Februari 2016
2. Sosialisasi Piloting Tata Kelola Sekolah Berintegritas di Kota Malang (8 Juni 2016 dan di
Kabupaten Kupang (15 Juni 2016)
3. Playtest board game "Tata Kelola Sekolah Berintegritas" di Kota Malang, 16 Desember
2016
7 Pengembangan Pada 2014, Kementerian Kesehatan menerbitkan kebijakan mengenai pelaksanaan
Kapasitas Dosen PBAK Pendidikan Budaya dan Anti Korupsi (PBAK) di 38 Politeknik Kesehatan Kemenkes
Poltekkes Kemenkes berupa Mata Kuliah Antikorupsi sebanyak 2 SKS. Hal ini sejalan dengan program KPK
dalam melaksanakan fungsi pencegahan melalui pelaksanaan pendidikan antikorupsi di
perguruan tinggi. Oleh karena itu, KPK memberikan dukungan pelaksanaan PBAK melalui
penyusunan buku panduan, pengembangan media pembelajaran melalui board games,
dan kegiatan pengembangan kapasitas Dosen PBAK Poltekkes Kemenkes.

Buku panduan yang disusun sudah dipergunakan dalam proses pembelajaran PBAK.
Pengembangan media pembelajaran PBAK yang berupa board games sudah pada tahap
finalisasi dan perlu dilakukan ujicoba (play test) dan diseminasi ke Dosen PBAK. KPK
memiliki program reguler berupa workshop peningkatan kapasitas Dosen PBAK. Pada
tahun 2015 Workshop tersebut sudah dilaksanakan di Bengkulu, Malang, dan Kupang.

Pada 2016, KPK kembali melaksanakan kegiatan workshop serupa secara serentak di
Denpasar, Aceh, dan Ambon pada 12-13 Oktober 2016. Adapun peserta workshop ini adalah
perwakilan Dosen Poltekkes Kemenkes yang dan/atau akan mengampu Mata Kuliah PBAK.

Program dan kegiatan Workshop Pengembangan Kapasitas Dosen PBAK Poltekkes


Kemenkes bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitas dosen Poltekkes
Kemenkes dalam penyampaian Pendidikan Budaya Anti Korupsi, dan mendesiminasikan
pemanfaatan media board games dalam pembelajaran PBAK, dan membangun tunas
integritas atau agen perubahan di lingkungan Poltekkes Kemenkes.
121
NO. KEGIATAN URAIAN KEGIATAN
8 Pameran Literasi Mengangkat tema Lawan Korupsi dengan Literasi, KPK berpartisipasi pada gelaran
Antikorupsi pada IIBF tahunan Indonesia International Book Fair (IIBF) 2016 untuk memperkenalkan produk-
2016 produk literasi antikorupsi sekaligus mengkampanyekan dan mensosialisasikan nilai
antikorupsi kepada masyarakat. Kehadiran KPK dalam event pameran buku terbesar di
Indonesia ini diharapkan dapat mewarnai dan memperkaya konten-konten literasi yang
mengandung nilai-nilai antikorupsi.

IIBF 2016 yang digagas Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) digelar di Assembly Hall, Jakarta
Convention Center, selama 5 hari, yakni tanggal 28 September-2 Oktober 2106. Selain
Indonesia, kegiatan tahunan ini akan dihadiri peserta dari 12 negara, di antaranya Malaysia
(guest of honour), Arab Saudi, Singapura, China, Singapura, Korea Selatan, Belanda, Mesir,
Vietnam, Thailand, India, dan Bosnia.

Berbagai kegiatan KPK dirancang pada kegiatan IIBF 2016 ini dengan melibatkan semua
segmentasi masyarakat, mulai dari anak, remaja, hingga masyarakat umum. Selain
pameran buku antikorupsi, kegiatan lain yang digelar berupa lomba menggambar dan
mewarnai, workshop pembelajaran integritas untuk pengelola Taman Bacaan Masyarakat,
pementasan teater, peluncuran buku Indonesia Membumi, wisata literasi dan budaya, dan
sebagainya.
9 Program Pembangunan KPK melaksanakan Program Pembangunan Budaya Antikorupsi Berbasis Keluarga di
Budaya Antikorupsi Prenggan, Yogyakarta. Dengan menyasar pada anak-anak usia emas (golden age) mulai
Berbasis Keluarga dari 4-9 tahun, KPK juga menjadikan orangtua, guru, media, dan komunitas sebagai
sasaran karena turut memberikan pengaruh mengenai nilai-nilai antikorupsi kepada anak.
Dalam kegiatan ini, KPK juga mengajak kerja sama pihak pemerintah setempat (Pihak
Pemprov, Pemkot, Kecamatan, Kelurahan, RW, RT), Muhammadiyah & Aisyiah (Yogyakarta
dan Ranting Prenggan), Universitas Ahmad Dahlan, BKKBN Yogyakarta, PKK, PAUD Kel.
Prenggan, Mahasiswa KKN Prenggan.

Selain dijalankan oleh pihak KPK, masyarakat sekitar juga diundang untuk menjadi
relawan Program Pembangunan Budaya Antikorupsi Berbasis Keluarga agar program
dapat dijalankan berkelanjutan. Relawan-relawan yang bersedia diajak mengikuti kegiatan
sekolah relawan yang bertujuan melatih mereka menjadi relawan yang andal dalam
melakukan sosialisasi dan edukasi pada orang tua dan anak. Relawan juga akan diajak
untuk menerapkan ilmu kerelawanannya melalui kegiatan-kegiatan sosial di lingkugan
mereka seperti kegiatan pengajian, arisan, PKK, PAUD, dan lainnya.

Selama 2016, kegiatan yang dilaksanakan pada program ini adalah:


1. Tindak lanjut program pembangunan budaya antikorupsi berbasis keluarga, 30 Maret
2016
2. Workshop Internalisasi nilai pada keluarga dalam rangka tindaklanjut program
pembangunan budaya antikorupsi berbasis keluarga, 17 Agustus 2016
3. Implementasi Aksi Program Pencegahan Berbasis Keluarga Bersama Relawan dan
Orang Tua 21 Oktober 2016
4. Workshop Internalisasi Nilai bagi Relawan Program Pembangunan Budaya Antikorupsi
Berbasis Keluarga, 17 November 2016
5. Tindaklanjut program pembangunan budaya antikorupsi berbasis eluarga melalui
kegiatan workshop internalisasi nilai dan implementasi aksi antikorupsi bagi relawan
dan guru di Prenggan Yogyakarta, 20 Desember 2016

3. Pembangunan Budaya Integritas Pada Kl-Aph


NO. KEGIATAN URAIAN KEGIATAN
1 TOT dan Workshop Komite, Tunas, 1. TOT Tunas, Sistem, dan Komite Integritas pada KLOP pejabat PT. Angkasa
dan Sistem Integritas Pura II, 18 s.d. 23 Januari 2016 di Bandung Jawa Barat
2. TOT Tunas, Sistem dan Komite Integritas pada KLOP pejabat Eselon I, II
dan Pimpinan DPRD di lingkungan Kab. Kebumen, 28 s.d. 31 Januari 2016,
di Magelang Jawa Tengah
3. TOT Tunas Integritas bagi Champion MRT KPK,17 s.d 18 Maret 2016, di
Bandung Jawa Barat.
4. TOT Tunas Integritas bagi Wagub, DPRD Jateng, Bupati/Walikota beserta
Wakilnya se Jawa Tengah, 22 s.d. 24 Maret 2016, di Jakarta.
5. TOT Tunas Integritas Pejabat Eselon II Pemerintah Kota Bandung, 4 s.d. 8
April 2016, di Telkom CorpU Bandung Jawa Barat.
LAPORAN
TAHUNAN
2016

122
NO. KEGIATAN URAIAN KEGIATAN
6. TOT Tunas Integritas Kementerian Kelauatan dan Perikanan (KKP), 4 s.d. 8
April di Bandung Jawa Barat
7. Pelatihan Tunas Integritas Nasional Kampus Telkom Corporate University,
16 s.d. 19 April 2016, di Kampus Telkom Corporate University Bandung
Jawa Barat
8. TOT Tunas Integritas di Kementerian PUPR, 11 s.d. 13 April di Jakarta.
9. TOT Tunas Integritas Kepala Daerah beserta Wakilnya dan Pimpinan DPRD
se-Sumatera Utara, 14 s.d. 16 April di Kantor Gubernur Sumatera Utara.
10. Workshop Tunas dan Sistem Integritas untuk Pejabat Eselon I dan II di
Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, 20 s.d. 23 April 2016
di Banjarmasin.
11. TOT Tunas Integritas Pemerintah Provinsi dan DPRD Kalimantan Timur, 19
s.d. 22 April di Balikpapan Kalimantan Timur
12. TOT Tunas Integritas Pemerintah Provinsi dan DPRD Sulawesi Selatan, 25
s.d. 29 April di Kota Makassar.
13. Workshop Tunas Integritas bagi Gubernur, Bupati/Walikota beserta
Wakilnya dan Ketua DPRD se-Banten, 17 s.d. 18 Mei 2016 di Jakarta.
14. Workshop Tunas Integritas bagi Pejabat Eselon I Kementerian Agama, 23
s.d. 24 Mei 2016, di Jakarta.
15. TOT Komite, Tunas dan Sistem Integritas Pejabat Eselon II KKP Tahap II, 25
s.d. 28 Mei di Cirebon Jawa Barat.
16. TOT Tunas Integritas Provinsi Papua, 21 s.d. 24 Juni 2016, di Jayapura
Papua
17. Workshop Pembentukan Tunas, Sistem dan Komite Integritas Lingkup
Kementerian Pertanian, 27 s.d. 29 Juni 2016, di Jakarta.
18. Workshop Tunas Integritas bagi Kepala Daerah dan Pimpinan DPRD se-
Papua, 26 s.d. 30 Juli 2016, Jayapura Papua.
19. TOT Komite, Tunas, dan Sistem Integritas bagi Kepala SKPD dan Pimpinan
DPRD Papua Barat, 1 s.d. 6 Agustus 2016, di Manokwari Papua Barat.
20. Workshop Tunas dan Sistem Integritas bagi pimpinan DPRD dan Pejabat
eselon I dan II di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, 10 s.d.
12 Agustus 2016, di Palembang Sumatera Selatan
21. TOT Komite, Tunas dan Sistem Integritas Kepala SKPD dan Pimpinan DPRD
se-Sumatera Utara, 6 s.d. 9 September 2016 di Medan Sumut
22. TOT Agen Penggerak Integritas Provinsi Papua, 13 s.d. 16 September 2016
di Merauke Papua
23. Pembekalan dan Deklarasi Agen Perubahan/Tunas Integritas di Lingkungan
Kementerian Kesehatan di Auditorium KM. Kelud PT. Pelni Dermaga
Tanjung Priuk Jakarta
24. TOT Tunas Integritas bagi Pejabat Eselon III di lingkungan Dirjen AHU
Kemenkumham, 20 September 2016, di Bogor
25. Workshop Tunas Integritas bagi Eksekutif dan Legislatif Kota Palembang, 3
s.d. 5 Oktober 2016, di Palembang Sumsel
26. TOT dan Workshop Tunas, Sistem dan Komite Integritas Hakim, pejabat
Eselon I dan II Mahkamah Konstitusi, 9 s.d. 13 November 2016, di Bandung
27. Workshop Tunas Integritas untuk Pimpinan dan Anggota DPRD, Pejabat
Tinggi Pratama Kepala SKPD di Provinsi Riau, 15 s.d. 19 November 2016,di
Pekanbaru
28. TOT Tunas Integritas di Lingkungan Pemprov. Bali, 24 s.d. 25 November
2016,di Bali.
2 Workshop Komite Integritas 1. Workshop Komite Integritas di Lingkungan Kab. Kendal, 25 s.d. 27 Januari
2016, di Magelang Jawa Tengah
2. Workshop Komite Integritas di Lingkungan Kementerian Kelautan dan
Perikanan (KKP), 1 s.d. 2 Maret 2016, di Bogor Jawa Barat
3. Workshop Komite Integritas di Pemprov. Riau, 2 s.d. 4 Juni 2016 di
Pekanbaru Riau
4. Workshop Komite Integritas di Lingkungan Pemkot. Palembang, 12 s.d. 13
Agustus 2016 di Palembang Sumatera Selatan
5. FGD dan Workshop dalam Rangka Penyelarasan Implementasi Pencegahan
Korupsi di Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, 24 s.d. 28 Oktober 2016,
di Makassar
6. Workshop Komite Integritas Kota Bandung, 17 sd 19 Oktober 2016, di
Bandung.
123
NO. KEGIATAN URAIAN KEGIATAN
3 Workshop dan FGD Pematangan 1. Workshop Pengembangan Modul dan panduan Integritas untuk KLOP
Konsep, standar dan panduan pesertanya adalah tim perumus Panduan dan Modul dari berbagai KLOP,
Pembangunan Integritas KLOP 14 sd 15 Juli 2016, di Telkom Corporate University.
2. Workshop Perumusan panduan Rembuk Integritas Nasional, 25 sd 26
November 2016, di Telkom Corporate University
4 Workshop Kolaborasi Tunas 1. Workshop Kolaborasi Tunas Integritas Nasional I 2016 (Peserta: para Tunas
Integritas Integritas Nasional dari 80 KLOP), 14 s.d. 16 Maret di Mandiri University
Banjarmasin Kalimantan Selatan.
2. Workshop Kolaborasi Tunas Integritas Nasional II 2016 (Pesertanya para
Tunas Integritas dari 90 KLOP), 23 s.d. 25 Agustus 2016 di Mataram NTB
5 Melakukan Koordinasi Teknis 1. Koordinasi Teknis pada pertemuan Forkompimda se-Papua perihal
Pembangunan Budaya Integritas dalam Rapat Kerja Bupati/Walikota se-
Papua, 29 s.d. 31 Maret di Gedung Sasana Kirana Kantor Gubernur Papua
2. Koordinasi Teknis dalam rangka Program Pembangunan Integritas di
Pemerintah Provinsi Banten, 11 s.d. 12 April 2016, di Kantor Pemerintahan
Provinsi Banten
3. Koordinasi Teknis dalam Rangka Program Pembangunan Integritas di
Provinsi Riau, 12 s.d. 13 April 2016, di Kantor Gubernur Riau
4. Koordinasi Teknis dalam rangka Program Pembangunan Integritas di
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, 14 April 2016, di Kantor Gubernur
Prov. Sumatera Utara
5. Koordinasi Teknis dalam Rangka Program Pembangunan Integritas di
Pemerintah Provinsi Papua Barat, 26 s.d. 29 April 2016, di Kantor Inspektorat
Papua Barat
6 TOT Agen Penggerak Integritas 1. Workshop Agen Penggerak Integritas Angkatan I (ICC), 18 s.d. 20 Agustus
(Integrity Coaching Clinic) 2016, di Jakarta
2. Workshop Agen Penggerak Integritas angkatan 2 (ICC), 31 Agustus s.d. 2
September 2016 di Yogyakarta
7 Rembuk Integritas Nasional (Festival 1. Workshop Aspirasi dan Sinergi KLOP dalam Rembuk Integritas Nasional
Antikorupsi Segmen K/L/O/P) dan Hari Anti Korupsi Internasional 2016, 21 September 2016, di Jakarta
2. Implementasi Rembuk Integritas Nasional dan Festival Antikorupsi 2016 di
Pekanbaru Riau
8 Pengembangan Multi Media 1. Pembuatan Aplikasi Integrity Dashboard (Berbasis Android dan ios)
Pembelajaran dan sistem Informasi 2. Pembuatan Aplikasi Integrity Monitoring Center (Berbasis Desktop dan
Manajemen Pembangunan Integritas Laptop)
3. Pembuatan Aplikasi Pembelajaran Integritas berbasis Virtual Reality
9 Menyelaraskan Program Pem- 1. FGD Upaya pembangunan budaya integritas melalui pembentukan tunas,
bangunan Integritas sistem dan komite integritas di DIY, 30 September 2016 di Yogyakarta
2. Workshop Diklat Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Sumatera
Selatan, 29 s.d. 30 Maret di Kantor Gubernur Sumsel
10 Menyelaraskan Implementasi 1. Workshop Penyelerasan Implementasi Pencegahan Korupsi National
Gahkor Nasional Interest Interest dalam Rangka Persiapan Festival Antikorupsi Riau 2016, 15 s.d. 16
November di Kantor Gubernur Riau Pekanbaru
2. Bimbingan Teknis Antikorupsi; Peran Tunas Integritas dalam Implementasi
Komitmen di BPJS Ketenagakerjaan19 Oktober 2016 di Jakarta
11 Pembangunan budaya integritas 1. Melaksanakan kegiatan Pemetaan dan Pengumpulan Bahan dalam Rangka
pada pilar/sektor Apgakum/Yudikatif Penyelarasan Pencegahan Korupsi di Mahkamah Agung, 12 s.d. 13 Mei
secara terintegrasi 2016, di Batam
2. Workshop Penyelarasan Pencegahan Korupsi Instansi Apgakum bersama
Aparatur Pemerintah Daerah se-Pekanbaru, 1 s.d. 3 Desember 2016 di
Pekanbaru
LAPORAN
TAHUNAN
2016

124
4. Community Development
NO. KEGIATAN URAIAN KEGIATAN
1 Pemetaan Komunitas Pemetaan Komunitas dilakukan sebagai upaya menyaring keberadaan LSM,
NGO dan Komunitas di 5 (lima) wilayah pemetaan di tahun 2016, yakni di Banda
Aceh, Medan, Pekanbaru, Banten, dan Denpasar. Empat wilayah pemetaan
dilakukan di wilayah lokus intervensi Koordinasi dan Supervisi Pencegahan KPK,
sedangkan Denpasar merupakan kelanjutan wilayah intervensi pengembangan
komunitas dari tahun-tahun sebelumnya bersama Yogyakarta dan Bandung.

Eskalasi kebutuhan intervensi wilayah yang meningkat di tahun 2016 juga


menjadi alasan lain dilakukannya Pemetaan Komunitas. Keterbatasan SDM
KPK yang bertanggung jawab mensinergikan peran aktif masyarakat dalam
pemberantasan tindak pidana korupsi mengharuskan KPK menggandeng LSM,
NGO, dan komunitas di lokus intervensi untuk mendapatkan hasil yang maksimal
dan efektif. Oleh sebab itu, dibutuhkan LSM, NGO, dan Komunitas yang benar-
benar memiliki integritas yang jelas untuk dapat berkolaborasi dalam mengawal
peran aktif masyarakat dalam gerakan antikorupsi.
Proses pemetaan di setiap wilayah dibantu oleh ICW dan menggandeng
komunitas dan peneliti lokal rekomendasi mereka, yaitu: MasyarakatTransparansi
(MATA) Aceh, Sentra Advokasi Hak Dasar (Sahdar) Medan, Forum Indonesia
untuk Transparansi (FITRA) Riau, Koalisi Guru Banten, dan Manikaya Kauci,
Bali. Adapun data yang dikumpulkan adalah program kerja, kepengurusan,
pendanaan, kegiatan yang telah dilakukan, dan rekam jejak mereka dalam
melakukan kegiatan dan program. LSM dan Komunitas yang didata tidak terbatas
pada LSM ataupun Komunitas yang bergerak di gerakan antikorupsi, mengingat,
pemberdayaan komunitas yang dilakukan KPK berbasis 9 nilai antikorupsi yang
lebih beragam gerakannya.

Selama 2016, rangkaian pemetaan komunitas dilaksanakan sebagaimana


berikut ini:
1. Identifikasi Target di Yogyakarta dan Sekitarnya dalam rangka membina
community development, 10 Februari 2016
2. Identifikasi Target Community Development di Denpasar, Badung Bali dan
Sekitarnya, 16 Februari 2016
3. Identifikasi Target di Kota Banda Aceh, Aceh dan Sekitarnya dalam rangka
membina community development provinsi Nangroe Aceh Darussalam, 01
Maret 2016
4. Identifikasi target dan pemberdayaan komunitas Bali, 25 Mei 2016
5. FGD Pemetaan dan Analisis kebutuhan peningkatan kapasitas komunitas,
02 Juni 2106
6. Identifikasi target dan pemberdayaan komunitas di Aceh, 13 Juni 2016
7. FGD Penguatan Jaringan dan Peningkatan Kapasitas Kompetensi Komunitas
di Medan, 23 Juni 2016
8. FGD Penguatan Jaringan Komunitas di Denpasar, Bali Dalam Rangka
Membina Community Development, 20 Juli 2016
9. FGD Penguatan Jaringan Komunitas di Serang, Banten, 25 Juli
2016
10. FGD Penguatan Jaringan dan Peningkatan Kapasitas Kompetensi Komunitas
Banten, 02 Agustus 2016
11. FGD Penguatan jaringan dan peningkatan Kapasitas Kompetensi Komunitas
Riau, 10 Agustus 2016
12. FGD Penguatan Jaringan dan Peningkatan Kapasitas Kompetensi Komunitas
Riau, 24 Agustus 2016
13. FGD Penguatan Jaringan Komunitas di Bali, 19 September 2016
14. Identifikasi target dan FGD Penguatan Jaringan Komunitas di Pekan Baru, 05
Oktober 2016
15. FGD Penguatan jaringan komunitas di Pekanbaru, 02 November 2016
125
NO. KEGIATAN URAIAN KEGIATAN
2 Anti-Corruption Youth Camp Setelah dilaksanakan dua kali sebelumnya di Bogor (2013) dan Yogyakarta
(ACYC) (2015), pada 18-29 Oktober 2016, ACYC diselenggarakan di Kota Sabang,
Provinsi Aceh. Mengusung tema Energi Muda Desa Untuk Negeri, pada ACYC
KPK mendorong anak muda Indonesia untuk sadar akan peran dan percaya atas
kemampuan yang dimiliki untuk melakukan perubahan sosial. Penanaman nilai-
nilai antikorupsi yang terdiri atas nilai Jujur, Peduli, Mandiri, Tanggung Jawab,
Kerja Keras, Sederhana, Berani, dan Adil perlu dilakukan secara intensif melalui
cara-cara yang kreatif, populer, dan dekat dengan keseharian anak muda masa
kini.

ACYC dilaksanakan dengan konsep berbaur dengan masyarakat di gampong


(desa) di sekitar Kota Sabang. Gampong-gampong tersebut akan menjadi
ajang praktik para peserta untuk mengimplementasikan program antikorupsi
dalam kegiatan ini. Dengan pendekatan metode pengembangan komunitas
untuk perubahan sosial, peserta ACYC akan saling berbagi, berkolaborasi, dan
merancang keberlanjutan kegiatan dari topik atau masalah yang diangkat dari
tiap gampong yang mereka tinggali, serta mencari solusi kreatif dari masalah
tersebut.

Selama acara, keterlibatan pemuda lokal dari gampong-gampong yang menjadi


pilot project tersebut diharapkan akan lebih mempertajam analisis para peserta
tentang kondisi gampong yang menjadi objek kegiatan.
3 Program Pencegahan Korupsi KPK menggandeng Nahdlatul Ulama (NU) untuk menjadi mitra dalam
dengan Nahdlatul Ulama (NU) pencegahan dan pemberantasan korupsi. Hal ini dilakukan mengingat sebagai
komunitas keagamaan terbesar di Indonesia, NU memiliki potensi besar dalam
pemberdayaan masyarakat, salah satunya dalam mendorong perbaikan
pelayanan dan mengontrol kasus-kasus petty corruption di lingkungan sekitar
mereka, terutama pada isu dana desa.

Sebagai tahap awal, dilakukan identifikasi dan penyelarasan nilai-nilai antikorupsi


yang diusung KPK terhadap nilai-nilai yang ada pada NU kepada beberapa kyai
kunci di wilayah Jawa, yaitu Kyai Haji Mustofa Bisri (Gus Mus), Kyai Haji Maimoen
Zubair (Mbah Moen), dan KH. Mahfud Ridwan.

Untuk memberdayakan semua elemen NU yang berpotensi melakukan gerakan


aktif, pada 2016 telah dilakukan kegiatan:
a. Halaqoh Kyai se-Jawa, yang dilakukan untuk mensosialisasikan nilai-nilai
yang telah diselaraskan dengan para Kyai Kunci sehingga dapat diterima
oleh kyai-kyai lainnya di wilayah Jawa dan diharapkan dapat diikuti oleh
wilayah lainnya.
b. Halaqoh daerah di 5 (lima) daerah, yaitu Salatiga, Samarinda, Lombok,
Cirebon, dan Bekasi, dalam upaya mensosialisasikan peranan NU dalam
gerakan antikorupsi.
c. Capacity Building Materi Antikorupsi berbentuk ToT untuk Kader Penggerak
NU di 4 Kota, yaitu di Aceh, Banten, Ambon dan Malang, seperti PMII, ANSOR,
BANSER, Fatayat, Muslimat, IPNU, IPPNU, dan lain-lain.
d. Pengembangan materi antikorupsi berupa penyusunan buku Jihad
Nahdlatul Ulama Melawan Korupsi dan materi khutbah jumat antikorupsi.
Untuk memperkuat program yang dilaksanakan dan menjadi payung dari
aksi bersama antara KPK dan NU dalam gerakan antikorupsi, KPK dan NU
melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman dalam upaya Pencegahan
dan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang dilakukan pada 24 Juli 2016 di
Cirebon, Jawa Barat.
Sebagai tahap implementasi, masyarakat NU berpartisipasi aktif dalam
melakukan sosialisasi gerakan penyelamatan Indonesia dari jeratan para
koruptor, di antaranya
a. Diskusi Publik Buku Jihad NU Melawan Korupsi, dalam rangka memperingati
Hari Antikorupsi Internasional di Pekanbaru, Riau, 3 Desember 2016
b. Istighosah Antikorupsi, yang juga dilaksanakan dalam rangka memperingati
Hari Anti Korupsi Internasional di Pekanbaru, Riau, 9 Desember 2016,
bertempat di Mesjid Raya An-Nur Pekanbaru.
c. Beberapa kegiatan bedah buku yang dilakukan secara independen oleh
beberapa Perwakilan Wilayah NU (PWNU) dan Perwakilan Cabang NU
(PCNU) di seluruh Indonesia.
LAPORAN
TAHUNAN
2016

126
NO. KEGIATAN URAIAN KEGIATAN
4 Kegiatan lainnya 1. Workshop Praktik Baik Audit Sosial Bersama Yayasan Pengkajian Dan
Pemberdayaan Masyarakat (KPM) Provinsi Sulawesi Selatan, 22 Maret 2016
2. Community development pengembangan aplikasi partisipasi publik sektor
kesehatan dan pendidikan, 17 Mei 2016
3. FGD Pembuatan dan Penyusunan Modul Audit Sosial Dalam Rangka
Membina Community Development, 12 Oktober 2016
4. FGD Penyusunan Blue Print Strategi Komunikasi, 17 November 2016
5. FGD Teater Musikal Antikropsi di Bandung, 01 Desember 2016
6. Monitoring kegiatan teater musikal anak/remaja, 15 Desember 2016
7. Teater musikal anak dan remaja RAKSASA, 19 Desember 2016

5. Program Politik Cerdas Berintegritas (PCB)


NO. KEGIATAN URAIAN KEGIATAN
1 Perumusan Naskah Kode Etik Pada tahun 2016, KPK bekerjasama dengan Pusat Penelitian Politik LIPI (P2P LIPI)
dan Panduan Rekrutmen dan merancang Naskah Kode Etik bagi Politisi dan Partai Politik untuk menghasilkan
Kaderisasi bagi Politisi dan Partai regulasi yang dapat diadopsi oleh seluruh Partai Politik di Indonesia.
Politik
Naskah Kode Etik Ideal bagi Politisi dan Partai Politik diluncurkan pada 24
November 2016 di Jakarta. Penyusunan naskah tersebut adalah bagian dari
upaya pencegahan korupsi melalui perbaikan sistem dengan memerbaiki
kebijakan. Terdapat empat substansi di dalam Naskah Kode Etik Politisi dan
Partai Politik yakni: (1) masuk ke dalam dan menjadi bagian penting dari undang-
undang tentang partai politik; (2) naskah ini menjadi salah satu persyaratan
mutlak apabila negara akan memberikan dana kepada partai politik yang
berasal dari APBN; (3) Kemenkumham (Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia) menjadikan naskah ini sebagai sebagian dari persyaratan mutlak bagi
partai politik yang mendaftarkan diri sebagai badan hukum ke Kemenkumham;
(4) adanya tekanan masyarakat kepada partai-partai politik agar naskah ini
terinternalisasi di dalam jiwa, pikiran dan tindakan para politisi dan partai politik.

Selain itu, panduan Rekrutmen dan Kaderisasi bagi Partai Politik juga diluncurkan
bersamaan dengan Naskah Kode Etik bagi Politisi dan Partai Politik di Jakarta
pada 24 November 2016. Panduan ini diharapkan dapat menjadi Inspirasi
bersama membangun Indonesia yang lebih baik, politik yang bebas korupsi, dan
para kader partai, pengurus partai, dan politisi yang berintegritas, sebagai salah
satu sumber bagi kepemimpinan bangsa di masa mendatang.

Rangkaian kegiatan pada program ini adalah sebagai berikut:


1. FGD dan Indepth Interview dalam Rangka Penyusunan Kode Etik dan
Panduan Rekrutmen dan Kaderisasi Partai Poliik Ideal Kerjasama KPK dan
LIPI Di Jawa Timur, 12 Juni 2016
2. FGD dan Indepth Interview dalam Rangka Penyusunan Kode Etik dan
Panduan Rekrutmen dan Kaderisasi Partai Poliik Ideal Kerjasama KPK Dan
LIPI Di Makassar, 20 Juni 2016
3. FGD dan Indepth Interview dalam rangka Penyusunan Kode Etik dan
Panduan Rekrutmen dan Kaderisasi Partai Poliik Ideal Kerjasama KPK dan
LIPI di Makassar, 23 Juni 2016
2 Kelas Politik Cerdas Berintegritas Pada 2016, KPK menyelenggarakan program Kelas Politik Cerdas Berintegritas
(PCB) yang merupakan sejumlah pembekalan dasar politik bagi anak muda Indonesia.
Program Kelas Politik Cerdas Berintegritas menyasar anak muda karena
diharapkan anak muda kelak dapat berperan sebagai agen perubahan (agent of
change), penjaga nilai (moral force), dan penyampai kebenaran (social control).

Program Kelas Politik Cerdas Berintegritas dilaksanakan di sembilan provinsi


di Indonesia yaitu Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Banten, DKI Jakarta,
Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan dan Papua Barat.
127
NO. KEGIATAN URAIAN KEGIATAN
Program kelas Politik Cerdas Berintegritas menghadirkan fasilitator-fasilitator
berpengalaman dan handal dalam membimbing proses pembelajaran dan
workshop. Selama kegiatan, peserta dibekali dengan materi-materi politik
seperti: Etika, Integritas, dan Korupsi; Demokrasi; Sistem Pemilu dan Kepartaian;
Akuntabilitas Sosial; Politik dan Korupsi; Ekonomi Politik Korupsi; Pengelolaan
Konflik Kepentingan; Korupsi dalam Perspektif Feminisme; serta Komunikasi
Politik dan Penguatan Jejaring oleh pemateri dari kalangan akademisi tingkat
lokal dan nasional sesuai bidang keilmuan yang merupakan pakar di bidangnya.

Adapun rangkaian kegiatan kelas PCB tahun 2016 sebagai berikut:


1. FGD dan Indepth Assesment kelas PCB kerjasama KPK dan Yayasan
Satunama di Sulawesi Selatan, 29 Mei 2016
2. FGD dan Indepth Assesment kelas PCB kerjasama KPK dan Yayasan
Satunama di Jawa Timur, 29 Mei 2016
3. FGD dan Indepth Assesment kelas PCB kerjasama KPK dan Yayasan
Satunama di Banten, 29 Mei 2016
4. FGD dan Indepth Assesment kelas PCB kerjasama KPK dan Yayasan
Satunama di DKI Jakarta, 30 Mei 2016
5. FGD dan Indepth Assesment kelas PCB kerjasama KPK dan Yayasan
Satunama di Provinsi Aceh, 31 Mei 2016
6. FGD Penyusunan Kode Etik & Panduan Rekrutmen dan kaderisasi Partai
Politik Ideal KPK LIPI , 31 Mei 2016
7. FGD dan Indepth Assesment kelas PCB kerjasama KPK dan Yayasan
Satunama di Kalimantan Selatan, 01 Juni 2106
8. FGD dan Indepth Assesment kelas PCB kerjasama KPK dan Yayasan
Satunama di Kepulauan Riau, 01 Juni 2106
9. FGD dan Indepth Assesment kelas PCB kerjasama KPK dan Yayasan
Satunama di Papua Barat, 01 Juni 2106
10. FGD dan Indepth Assesment kelas PCB kerjasama KPK dan Yayasan
Satunama di Sumatera Utara, 02 Juni 2106
11. FGD dan Indepth Interview dalam Rangka Penyusunan Kode Etik Dan
Panduan Rekrutmen dan Kaderisasi Partai Poliik Ideal Kerjasama KPK dan
LIPI di Jawa Timur, 08 Juni 2016
12. Workshop Penyusunan Kurikulum dan Modul Dalam Rangka Pelaksanaan
Kelas Politik Cerdas Berintegritas, 12 Juni 2016
13. Kelas Politik Cerdas Berintegritas di Sumatera Utara, 18 September 2016
14. Kelas Politik Cerdas Berintegritas di Sulawesi Selatan 18 September 2016
15. Kelas Politik Cerdas Berintegritas di Kepulauan Riau, 25 September 2016
16. Kelas Politik Cerdas Berintegritas di Aceh, 25 September 2016
17. Penyelenggaraan Kelas Politik Cerdas Berintegritas di Banten, 02 Oktober
2016
18. Penyelenggaraan Kelas Politik Cerdas Berintegritas di DKI Jakarta, 02
Oktober 2016
19. Penyelenggaraan Kelas Politik Cerdas Berintegritas di Jawa Timur, 02
Oktober 2016
20. Penyelenggaraan Kelas Politik Cerdas Berintegritas di Kalimantan Selatan,
09 Oktober 2016
21. Penyelenggaraan Kelas Politik Cerdas Berintegritas di Papua Barat, 09
Oktober 2016
22. Melaksanakan media visit bersama alumni PCB, 25 November 2016
3 Pembangunan Media Komunikasi Untuk mendukung tercapainya tujuan besar Program Politik Cerdas Berintegritas
bagi Masyarakat Politik perlu Pembangunan Media Komunikasi bagi Masyarakat Politik dalam rangka
Pembentukan Forum Komunikasi Masyarakat Politik yang akan menjalankan
fungsi Pendidikan, Sosialisasi dan Kampanye terkait Kode Etik, Panduan
Rekrutmen & Kaderisasi Partai Politik Ideal dan memberikan wadah komunikasi
bagi alumni kelas PCB dan masyarakat politik lainnya. Oleh karena itu, Progam
Politik Cerdas melakukan serangkaian Media Komunikasi baik itu internal dan
eksternal berupa:
1. Membangun database rintisan Forum Komunikasi Masyarakat Politik;
2. Membangun wadah komunikasi Online dan Offline bagi Forum Komunikasi
Masyarakat Politik;
3. Memperkenalkan Kode Etik, Panduan Sistem Rekrutmen, dan Kaderisasi
Partai Politik yang ideal kepada masyarakat (infografis, motion grafis, komik,
komik strip)
LAPORAN
TAHUNAN
2016

128
6. Pembangunan Sektor Bisnis Berintegritas
NO. KEGIATAN URAIAN KEGIATAN
1 Peluncuran Program Profesional Peluncuran gerakan PROFIT merupakan langkah awal dalam pencegahan
Berintegritas (PROFIT) korupsi di sektor bisnis sebagai aksi kolaboratif oleh para pelaku usaha,
instansi pemerintah, aparat penegak hukum, dan masyarakat. tujuannya,
selain mencipkatan iklim dunia yang sehat, membangun praktik bisnis yang
berintegritas juga akan berdampak positif pada tata kelola pemerintahan.

Secara keseluruhan, gerakan ini merupakan wujud kolaborasi multi-sektoral


yang terpercaya dan dapat diandalkan, menggabungkan semangat dan energi
bersama untuk melakukan hal yang vital, yakni melawan korupsi dan tata kelola
bisnis yang tidak transparan, guna mengoptimalkan pertumbuhan (growth) dan
berkelanjutan (sustainability) yang merupakan tujuan sektor usaha itu sendiri.

Selanjutnya PROFIT akan menjadi landasan operasional BUMN, swasta dan


sektor bisnis. Bagi dunia usaha, hal ini akan berkonsekuensi pada terikatnya pada
komitmen antikorupsi, seperti berkomitmen untuk meningkatkan transparansi
dan akuntabilitas perusahaan, menghapus praktik pemberian uang pelican
dan suap, serta melaporkan indikasi tindak pidana korupsi seperti pemerasan
dan pungutan liar yang dilakukan oleh oknum regulator dan penegak hukum.
Sedangkan dari sisi penegak hukum, pencanangan PROFIT akan mendorong
upaya mengatasi pungli, meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pelayanan
publik terkait sektor bisnis serta meningkatkan efektivitas Pengaduan masyarakat.
Selain, peluncuran logo dan tagline PROFIT, para pemangku kepentingan juga
membacakan deklarasi sebagai wujud komitmen untuk memerangi korupsi
dan melaksanakan aksi bersama dalam membangun sistem praktik bisnis yang
berintegritas.
2 Internasional Business Integrity Bentuk upaya pencegahan di sektor swasta pada 2016 diwujudkan dengan
Conference (IBIC) penyelenggaraan Internasional Business Integrity Conference bertemakan
Cegah Korupsi terkait sektor Swasta: Strategi, Langkah, Tantangan & Solusi.
Diharapkan dari konferensi internasional ini pencegahan korupsi terkait sektor
bisnis akan lebih efektif, upaya aksi kolektif dalam pemberantasan korupsi yang
terkait praktik bisnis di Indonesia dan kaitannya dengan lintas negara akan
semakin kuat, serta peran serta masyarakat dapat terus meningkat terutama
dalam membangun bisnis berintegritas dan budaya antikorupsi di Indonesia.
IBIC 2016 diselenggarakan pada 16-17 November 2016 diJakarta.

IBIC 2016 memberikan kesempatan bagi peserta untuk mengikuti isu-isu terkini
terkait antikorupsi khususnya pada sektor bisnis. Setiap harinya tersedia lima
kelas paralel yang terdiri dari 20 kelas diskusi, 1 ballroom, dan 4 breakout room
dengan peserta, narasumber dan moderator lebih dari 7 negara; Timor Leste,
Malaysia, Singapore, Kanada, Amerika, Inggris, Australia, dan Jerman.

Dengan target awal 700 peserta, jumlah total peserta yang terdaftar mencapai
1.560 peserta konferensi yang datang dari berbagai daerah dan berbagai sektor;
regulator, penegak hukum, masyarakat sipil, akademisi, para pelaku usaha,
para profesional di berbagai bidang; hukum, infrastruktur, kesehatan, pangan,
ekonomi, para aktivis perempuan antikorupsi, dan sebagainya. Keluaran dari IBIC
2016 adalah satu set rekomendasi kepada pihak pemerintah, penegak hukum
dan sektor bisnis tentang hal-hal prioritas yang perlu dilakukan demi mendorong
peningkatan peringkat ease of doing business dan integritas bisnis di Indonesia
3 Kegiatan lainnya 1. Initiative meeting pembangunan integritas praktik bisnis di bidang kesehatan,
03 Maret 2016
2. Initiative meeting pembangunan integritas praktik bisnis di industri hulu
minyak &gas, 31 Maret 2016
3. Initiative meeting pembangunan integritas praktik bisnis di sektor
kehutanan,10 Mei 2016
4. Workshop Sektor Kehutanan di Palangkaraya, 11 Mei 2016
5. Workshop sektor swasta melalui boardgame its my bussiness, 18 Mei 2106
6. Workshop & Sharing Knowladge tentang Pencegahan Korupsi di Sektor
Swasta, 31 Mei 2016
129
NO. KEGIATAN URAIAN KEGIATAN
7. Initiative meeting pembangunan integritas praktik bisnis di Sektor
Infrastruktur, 02 Juni 2106
8. Initiative meeting Pembangunan Integritas Praktik Bisnis Sektor Pangan, 23
Juni 2016
9. Workshop FGD Pakar Untuk Perumusan Pertanggungjawaban Pidana
Korupsi di Indonesia, 20 Juli 2016
10. Dialog Multistakeholder Forum: Penguatan kemitraan publik-swasta untuk
meningkatkan transparansi, akuntabilitas dan integritas terkait praktik bisnis
demi indonesia yang lebih sejahtera, 09 Agustus 2016
11. Workshop Integritas Bisnis untuk Sektor Minyak dan Gas dalam Rangkaian
Kegiatan Festival Anti Korupsi 2016, 02 Desember 2016
12. Workshop Pelatihan (User Test) Modul Pembelajaran Integritas Bisnis,19
Desember 2016

7. Audiensi & Kunjungan Ke KPK


NO. INSTANSI (LEMBAGA PENYELENGGARA) TANGGAL
1 Madrasah Aliyah Negeri Salopa Kabupaten Tasikmalaya 05 Januari 2016
2 Universitas Unma Banten 11 Januari 2016
3 Universitas Musi Rawas 12 Januari 2016
4 Universitas Islam Indonesia 18 Januari 2016
5 FH Universitas Hasanuddin 20 Januari 2016
6 Universitas Medan Area 21 Januari 2016
7 Univeristas Islam Malang 27 Januari 2016
8 Ikatan Muhammadiyah Cirendeu 27 Januari 2016
9 SMP Islam Teratai Putih 09 Februari 2016
10 MGMP PPKN Yogyakarta 09 Februari 2016
11 Pusdiklat Kemenkeu 11 Februari 2016
12 SMA N 1 Padang 23 Februari 2016
13 Sekolah Anak Indonesia 08 Maret 2016
14 FH UMI Makassar 18 Maret 2016
15 Universitas Bandar Lampung 21 Maret 2016
16 Universitas Muhammadiyah Magelang 23 Maret 2016
17 Universitas Mataram 28 Maret 2016
18 UIN Gunung Jati Bandung 29 Maret 2016
19 Universitas Udayana Bali 29 Maret 2016
20 DIKLATPIM Kemendagri 01 April 2016
21 LP3I Cikarang 04 April 2016
22 FH Uviversitas Gajah Mada 05 April 2016
23 Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta 06 April 2016
24 Universitas Janabadra Yogyakarta 06 April 2016
25 Akper Manggala Husada 08 April 2016
26 SMA Tarakanita 11 April 2016
27 SMPK Tunas Bangsa 14 April 2016
28 Universitas Negeri Yogyakarta 18 April 2016
29 Institut Universitas Malaya 18 April 2016
30 Universitas Pancasila 18 April 2016
LAPORAN
TAHUNAN
2016

130
NO. INSTANSI (LEMBAGA PENYELENGGARA) TANGGAL
31 MGMP PKN Cilacap 21 April 2016
32 PERMAHI 26 April 2016
33 Universitas Muhammadiyah Bengkulu 26 April 2016
34 Universitas Paramadina 27 April 2016
35 Universitas Khatolik Parahyangan 02 Mei 2016
36 FIK UPI Bandung 13 Mei 2016
37 Universitas Warmadewa Bali 17 Mei 2016
38 Universitas Tarumanegara Cirebon 17 Mei 2016
39 DIKLATPIM Departemen Keuangan 18 Mei 2016
40 Universitas Indonesia 19 Mei 2016
41 Universitas Diponegoro 19 Mei 2016
42 IAIN Salatiga 19 Mei 2016
43 SMP Islam Al-Azhar 20 Mei 2016
44 Universitas Hasanuddin 24 Mei 2016
45 Universitas Islam Kalimantan 24 Mei 2016
46 Universitas Nasional 25 Mei 2016
47 SMA IIHS 27 Mei 2016
48 FLAC Jakarta, KOSMIK UI, SIAK BEM UI 27 Mei 2016
49 FH UBL 02 Agustus 2016
50 UIN Raden Fatah Palembang 08 Agustus 2016
51 Kwarnas Pramuka 15 Agustus 2016
52 Kwarnas Pramuka 19 Agustus 2016
53 DIKLATPIM 4 Kejaksaan RI 22 Agustus 2016
54 Asian Law Student UNDIP 07 September 2016
55 Universitas Gajah Mada 08 September 2016
56 Universitas Airlangga 14 September 2016
57 Universitas Sulawesi Barat 19 September 2016
58 FISIP Universitas Gajah Mada 21 September 2016
59 Sekolah Tinggi Kulliyatul Qur'an Al Hikam Depok 26 September 2016
60 SMA Negeri 6 Palembang 06 Oktober 2016
61 Yayasan Bhumiksara 07 Oktober 2016
62 FIS Universitas Negeri Malang 12 Oktober 2016
63 Universitas Indonesia 13 Oktober 2016
64 LPKSM TWH Sukabumi 17 Oktober 2016
65 Akuntansi FEB UKDW Jogja 18 Oktober 2016
66 FH Unika Soegijapranata Semarang 25 Oktober 2016
67 FH Universitas Atmajaya Jogjakarta 26 Oktober 2016
68 BEM FH Unsoed Purwokerto 08 November 2016
69 Unika Parahyangan 10 November 2016
70 DPP Ikatan Penulis Mahasiswa Hukum Indonesia 11 November 2016
71 ATV FEB UI 16 November 2016
72 Universitas Bandar Lampung 21 November 2016
131
NO. INSTANSI (LEMBAGA PENYELENGGARA) TANGGAL
73 Hima Ilmu Politik FISIP Unibraw 23 November 2016
74 STSIP Yuppentek 15 Desember 2016
75 FKIP Univ. Ahmad Dahlan 27 Desember 2016

8. Pemenuhan Undangan & Narasumber Kegiatan


INSTANSI/LEMBAGA
NO NAMA KEGIATAN TANGGAL
PENYELENGGARA
1 Workshop National Integrity System Universitas Hasanuddin Universitas Hasanuddin 04 Januari 2016
2 TOT Tunas, Sistem dan Komite Integritas PT Angkasa Pura II 17 Januari 2016
Kementerian Riset
Sosialisasi Antikupsi pada Kementerian Riset Teknologi dan Teknologi dan Pendidikan
3 02 Februari 2016
Pendidikan Tinggi Tinggi

4 Sosialisasi Pencegahan Korupsi dan Gratifikasi PTPN I PTPN I 03 Februari 2016


5 ToT Tunas Integritas PT Bank BJB, Tbk PT Bank BJB, Tbk 03 Februari 2016
Workshop Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Pidana Kementerian Pendidikan
6 04 Februari 2016
Korupsi dan Penyalahgunaan Jabatan dan Wewenang dan Kebudayaan
LPEM-FEB Universitas
7 Kuliah Umum Diklat LPEM-FEB Universitas Indonesia. 04 Februari 2016
Indonesia.
Lokakarya Anti Korupsi Forum Masyarakat Katolik Indonesia Forum Masyarakat Katolik
8 dengan tema Jangan Nodai Anak Didik dengan Tindak Indonesia 12 Februari 2016
Koruptif.
Pameran Laporan Tahunan Mahkamah Agung Republik Mahkamah Agung
9 29 Februari 2016
Indonesia Republik Indonesia
Workshop Pengarusutamaan Nilai-nilai HAM dalam dunia Komisi Nasional Hak Asasi
9 08 Maret 2016
pendidikan Manusia
10 Rilis Indeks Perilaku Anti Korupsi (IPAK) 2015 Badan Pusat Statistik 22 Februari 2016
Sosialisasi Penanganan Dugaan Tindak Pidana Perbankan OJK
11 24 Februari 2016
kepada Penegak Hukum dan Industri Perbankan di Padang
Pengukuhan Agen Penggerak Dalam Gerakan Nasional HIMPAUDI
12 05 Maret 2015
Pembelajaran Aku Anak Jujur (MANJUR)
Seminar peningkatan kapasitas dokter dalam pelayanan medik Kementerian Kesehatan RI
13 05 Maret 2015
akupuntur di Jakarta Timur
Penyuluhan etika bisnis (Awarness of good corporate PT. TRANSPORTASI GAS
14 08 Maret 2016
governance-GCG) di Jakarta INDONESIA
Ayah Bunda & Parenting
Pameran Antikorupsi pada Jakarta Kids Festival 2016 11 Maret 2016
Indonesia
Kepala Badan Pendidikan
15 Diklat Fungsional Pembentukan Auditor Ahli Kemhan TA 2016 dan Pelatihan Kementerian 11 Maret 2016
Pertahanan RI
Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Bidang II Keorganisasian BEM FH Unpas
16 12 Maret 2016
Internal
Indonesia Corruption
17 Launching Album Lagu Anak Hebat 12 Maret 2016
Watch
Pelatihan Pembekalan Pengajar Internal LKPP dengan Materi LKPP
18 15 Maret 2016
Edukasi Antikorupsi
Kepala Badan Pendidikan
Kursus Manajemen Pengadaan Pertahanan Angkatan XXIX TA
19 dan Pelatihan Kementerian 15 Maret 2016
2016
Pertahanan RI
Seminar peran mahasiswa dan perguruan tinggi dalam Fakultas Hukum
20 17 Maret 2016
pencegahan dan pemberantasan korupsi Universitas Padjajaran
LAPORAN
TAHUNAN
2016

132
INSTANSI/LEMBAGA
NO NAMA KEGIATAN TANGGAL
PENYELENGGARA
Kementerian Lingkungan
21 Rapat koordinasi evaluasi 3 tahun NKB 17 Maret 2016
Hidup dan Kehutanan
Trisakti Economics & Business Fair & Competition (THE 11th TEBFC
22 18 Maret 2016
TEBFC)
Sosialisasi Antikorupsi pada Briefing pertama pembekalan Komunitas Inspirasi Jelajah
23 19 Maret 2016
relawan Komunitas Inspirasi Jelajah Pulau Pulau
Sosialisasi pencegahan korupsi di lingkungan PT. Perkebunan PT. PN III
24 22 Maret 2016
Nusantara XIII
25 Seminar Pendahuluan Review Integritas Sektor Publik BAPPENAS 22 Maret 2016
26 Seminar Pemimpin muda visioner dan berintegritas HIKMAHBUDHI 25 Maret 2016
Workshop serta Diklat Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Badan Diklat Provinsi
27 29 Maret 2016
Sumatera Selatan Tahun 2016 Sumatera Selatan
28 Seminar Berani Melawan Korupsi (BERAKSI) 2016 Universitas Islam Indonesia 30 Maret 2016
Seminar penanaman nilai-nilai budaya anti korupsi dan aksi Kementerian Pariwisata
29 31 Maret 2016
pencegahan korupsi di lingkungan pemerintah
Workshop pengembangan materi modul PPWK Daerah III LAKPESDAM PBNU
30 31 Maret 2016
Good Governance LAKPESDAM-PBNU
Sekolah Integritas Institute
31 Seminar Program sekolah integritas 01 April 2016
for Integrity
Pertemuan Komunitas untuk presentasi laporan Konsorsium Komunitas
32 01 April 2016
penyelenggaraan FAK 2015 Festifal Anti Korupsi
Holaqoh Daerah untuk Kyai dan Pengelola Pesantren di Kemitraan Partnership
33 04 April 2016
wilayah sekitar Samarinda
34 Pendidikan dan pembinaan antikorupsi Badan SAR Nasional 04 April 2016
35 Kaderisasi Siswa Telaten dan Mandiri Indonesia Labschool 08 April 2016
Persiapan kuesioner dan pengumpulan deta review integritas BAPPENAS
36 11 April 2016
sektor publik
Kementerian
Workshop pembangunan integritas di Kementerian Pekerjaan PekerjaanUmum dan
37 11 April 2016
Umum dan Perumahan Rakyat Perumahan Rakyat

Workshop Tunas Integritas di Kementerian Pendidikan dan Kementerian Pendidikan


38 11 April 2016
Kebudayaan dan Kebudayaan
39 Pertemuan Pakar UNCAC BAPPENAS 12 April 2016
Halaqah Anti Korupsi dengan Tema"Siasat Pesantren dan Yayasan Bani
40 12 April 2016
Nahdliyin dalam menghindari Jebakan Korupsi Abdurrahman Wahid
Diskusi persiapan pelaksanaan Indonesia Anti Corruption BAPPENAS
41 13 April 2016
Forum ke lima
Workshop Tunas Integritas bagi pejabat eselon 2 dan eselon 3 RSUP Dr. Sardjito
42 13 April 2016
di Lingkup RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
Seminar sehari dengan tema "indonesia zero korupsi, bisakah?" DPP Partai Demokrat
43 14 April 2016
dan kegiatan Sekolah Anti Korupsi Angkatan 3
Orientasi dan pendalaman tugas angota DPRD Provinsi dan DPP Partai Gerindra
44 15 April 2016
Kabupaten/Kota Partai Gerindra
Indonesia Corruption
45 Launching Album Lagu Anak Hebat 17 April 2016
Watch
Pelatihan integritas nasional di kampus Telkom Corporate SGM Telkom Corporate
46 17 April 2016
University University Center
Peningkatan kapasitas dokter dalam pelayanan medik Kementerian Kesehatan RI
47 18 April 2016
akupuntur
133

INSTANSI/LEMBAGA
NO NAMA KEGIATAN TANGGAL
PENYELENGGARA
Seminar pendidikan antikorupsi di Universitas Kanjuruhan Universitas Kanjuruhan
48 18 April 2016
Malang Malang
Halaqah anti korupsi dengan tema siasat pesantren dan Yayasan Bani
49 18 April 2016
nahdliyin dalam menghindari jebakan korupsi Abdurrahman Wahid
Workshop Pemetaan risiko anti korupsi dan anti kecurangan Total E&P Indonesie
50 bersama Tim Operasional TEPI dan Program Strategis KPK di 19 April 2016
dalam Sektor Swasta
Diskusi panel masa depan industri buku & gerakan literasi Ikatan Penerbit Indonesia
51 21 April 2016
nasional
Koordinator Jagoan Media
52 Jagongan Media Rakyat 2016 21 April 2016
Rakyat 2016
53 Seminar Panama Papers Universitas Gajah Mada 22 April 2016
Indonesia Corruption
54 Launching Album Lagu Anak Hebat 23 April 2016
Watch
Seminar "Tidak Untuk Korupsi" pada Perayaan World Book Day Rumah Dunia Banten
55 23 April 2016
di Rumah Dunia
56 Konferensi Nasional Perempuan Melawan Korupsi Universitas Islam Riau 24 April 2016
57 Seminar Gerakan Penerapan Revolusi Mental Anti Korupsi Kementerian Pertanian 26 April 2016
Kementerian
Sosialisasi Manajemen Karier Kementerian Pekerjaan Umum
58 PekerjaanUmum dan 26 April 2016
Dan Perumahan Rakyat
Perumahan Rakyat
Inspektorat Kabupaten
59 ToT Tunas Integritas Kabupaten Bandung tahun 2016 26 April 2016
Bandung
60 Musyawarah Nasional Asosiasi Mahasiswa Anti Korupsi ke-1 Universitas Lampung 27 April 2016
SMA Katholik Santa
61 Seminar antikorupsi SMA Katholik Santa Theresia 27 April 2016
Theresia
62 Rapat Kerja Internal Audit Group Bank Syariah Mandiri PT. Bank Syariah Mandiri 29 April 2016
63 Halaqah Anti Korupsi Jaringan Gusdurian 30 April 2016
Kementerian
64 Workshop internalisasi nilai-nilai revolusi mental Pemberdayaan Perempuan 02 Mei 2016
dan Perlindungan Anak
65 Lokakarya penyusunan modul Gereja Melawan Korupsi Gereja-Gereja di Indonesia 02 Mei 2016
Badan Kepegawaian
66 Bimbingan teknis pembinaan PNS 03 Mei 2016
Daerah
Indonesia Corruption
67 Pendampingan Penelitian Mapping Community 04 Mei 2016
Watch
68 Diseminasi model pengintegritasan pendidikan antikorupsi Kemendikbud 25 Mei 2016
Universitas Muhammadiyah
69 Seminar Antikorupsi Universitas Muhammadiyah Jakarta 10 Mei 2016
Jakarta
Diklat integritas dan pencegahan korupsi pada diklat manajerial PT. Angkasa Pura II
70 11 Mei 2016
tingkat manajer muda batch II
71 NCLE's 2nd conference on clinical legal education INCLE 11 Mei 2016
Kepala Badan
72 Workshop pembangunan SDM Pengelolaan kepegawaian Kepegawaian dan Diklat 12 Mei 2016
Kabupaten Karawang
Ceramah mata pelajaran pada Lembaga Pendidikan dan Lembaga Pendidikan dan
73 12 Mei 2016
Pelatihan Polri Pelatihan Polri
Seminar nasional oleh Lembaga Pers Mahasiswa Gema Universitas Diponegoro
74 14 Mei 2016
Keadilan Fakultas Hukum Universitas Diponegoro
75 Seminar komunikasi pendidikan Universitas Negeri Jakarta 16 Mei 2016
LAPORAN
TAHUNAN
2016

134

INSTANSI/LEMBAGA
NO NAMA KEGIATAN TANGGAL
PENYELENGGARA
Kementerian
76 Forum Aparat Pengawasan Intern Pemerintah Perekonomian Politik 18 Mei 2106
Hukum dan HAM
Seminar Pendidikan Anti Korupsi pada Acara Festival Waisak Panitia Pelaksana Festifal
77 18 Mei 2106
Untuk Indonesia Waisak untuk Indonesia
Perkumpulan Studi Aksi
78 Pembacaan puisi antikorupsi di Teras Cikapung Bandung 21 Mei 2016
Kependudukan
79 Workshop sistem integritas kementerian agama tahun 2016 Kementerian Agama RI 23 Mei 2016
Sosialisasi pencegahan korupsi di PT. Perkebunan Nusantara PT. Perkebunan Nusantara
80 23 Mei 2016
III & IV III & IV
Sosialisai antikorupsi pada Rapat Kerja Jajaran Kanwil Kantor Wilayah
81 24 Mei 2016
Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah Kementerian Agama
PT.Transportasi Gas
82 Pelatihan GCG Agen di PT. Transportasi Gas Indonesia 25 Mei 2016
Indonesia
Kementerian Riset
Workshop micro teaching sebagai langkah penguatan
83 Teknologi dan Pendidikan 25 Mei 2016
terhadap dosen pengajar materi pendidikan anti korupsi
Tinggi
Asosiasi Kontraktor
84 Dialog Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI) 26 Mei 2016
Indonesia
Sosialisasi antikorupsi pada motivator kegiatan pesantren Yayasan At-Taufiq
85 27 Mei 2016
pembekalan bagi siswa/i
ToT Tunas integritas di lingkungan Kementerian Hukum dan Kementerian Hukum dan
86 31 Mei 2016
HAM HAM
87 Seminar nasional Antikorupsi Universitas Widya Mataram Universitas Widya Mataram 01 Juni 2106
88 Training of Trainer Spesialisasi Anti Korupsi STAN 2016 STAN 01 Juni 2106
89 Perencanaan Zona Integritas di lingkungan Bawaslu RI Bawaslu 03 Juni 2106
Pelatihan advokasi mahasiswa dengan materi mengetahui BEM Universitas Negeri
90 04 Juni 2016
lebih dalam mengenai korupsi kampus Jakarta
Peluncuran program pencegahan korupsi berbasis keluarga BKKBN
91 04 Juni 2016
melalui seni dan budaya tradisional
Pembekalan Antikorupsi bagi Taruna Akademi Imigrasi Akademi Imigrasi
92 08 Juni 2016
Angkatan XVI tahun 2016
93 Sarasehan dengan tema budaya antikorupsi SMA Gonzaga 08 Juni 2016
94 Pengajaran konten antikorupsi di sekolah HighScope Indonesia HighScope Jakarta 09 Juni 2016
Workshop Pengembangan Kurikulum Di Minat Kebijakan FK Universitas Gajah Mada
95 09 Juni 2016
Pembiayaan Dan Manajemen Asuransi Kesehatan UGM
Workshop Sehari Bagi Kepala Sekolah Dan Pembina Kesiswaan Bupati Kendal
96 Pada Sekolah-Sekolah di Lingkungan Dinas Pendidikan 14 Juni 2016
Kabupaten Kendal
97 Xcareer Day tentang kejujuran SD Islam Al Azhar 5 15 Juni 2016
Program Pesantren Pencerahan Akhlak Di Lazuardi Madani Lazuardi Madani
98 17 Juni 2016
Islamic Student Village
Persiapan Penajaman Aksi Pencegahan Dan Pemberantasan BAPPENAS
99 23 Juni 2016
Korupsi Tahun 2016-2017
100 Sosialisasi GCG PT Pertamina EP CEPU Pertamina EP CEPU 23 Juni 2016
Kuliah Corporate Responsibility and ethics di Universitas Universitas Prasetya Mulya
101 23 Juni 2016
Prasetya Mulya
Kementerian
Pembahasan Kerjasama antar kementerian Pekerjaan Umum
102 PekerjaanUmum dan 24 Juni 2016
Dan Peryumahan Rakyat dan KPK
Perumahan Rakyat
135
INSTANSI/LEMBAGA
NO NAMA KEGIATAN TANGGAL
PENYELENGGARA
Workshop penguatan integritas dan pembinaan mental Direktorat Jenderal
103 30 Juni 2016
antikorupsi Pendidikan Islam
104 Workshop pembangunan integritas Kabupaten Cianjur Bupati Cianjur 18 Juli 2016
105 Labs Fresh School Day SMP Labschool Kebayoran 20 Juli 2016
Kementerian Riset
Workshop micro teaching pendidikan anti korupsi di perguruan
106 Teknologi dan Pendidikan 21 Juli 2016
tinggi
Tinggi
107 Parents Gathering Universitas Widyatama Universitas Widyatama 23 Juli 2016
108 Change Agent Summit 2016 Kementerian Keuangan 29 Juli 2016
Program Evaluating Trusth and Credibility dari Paul Ekman Inspirasi Indonesia
109 29 Juli 2016
International di Indonesia
Konferensi pers peluncuran edisi pertama Best Majalah Anak Pustaka Bestari Publisher
110 30 Juli 2016
Indonesia
Pembangunan UPT Pemasyarakatan dan Lapas Industri alokasi Direktorat Jenderal
111 02 Agustus 2016
APBN dan APBNP 2016 Pemasyarakatan
Pelatihan untuk ToT Pencatatan dan Pelaporan Perawaatan, Kementerian Kesehatan RI
112 dukungan dan pengobatan ARV (PDP) di lingkungan 03 Agustus 2016
Kemeneterian Kesehatan
113 Talkshow bagi internal karyawan ULI di Jakarta PT. Unilever Indonesia 04 Agustus 2016
Diseminasi Model Pengintegrasian pedidikan anti korupsi pada Direktorat Jenderal
114 mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan dasar dan 04 Agustus 2016
Sekolah Menengah Atas menengah
Workshop Tunas Integritas serta pameran dengan tajuk taman Yayasan Penggak Men
115 05 Agustus 2016
baca KPK Mersi
Refleksi dan Evaluasi 3 Tahun Gerakan Puisi Menolak Korupsi Konfensi Nasional Gerakan
116 06 Agustus 2016
di Indonesia Puisi Menolak Korupsi
Pembekalan antikorupsi kepada perwakilan pejabat dari Pemprov Jawa Tengah
117 07 Agustus 2016
seluruh SKPD di lingkungan Pemprov Jawa Tengah
Seminar Sekolah Legislatif dan Sekolah Kader Save Jawa Partai NASDEM
118 Timur Dari Narkoba, Terorisme, Korupsi, Kekerasan Terhadap 13 Agustus 2016
Perempuan Dan Anak
PW. Pemuda
119 Kelas Madrasah Antikorupsi Muhammadiyah Sumatera 13 Agustus 2016
Utara
Tim Penilai Lomba TATA Kelola BO SD Tingkat Nasional tahun Kemendikbud
120 13 Agustus 2016
2016
Tim Penilai Lomba TATA Kelola BOS SD Tingkat Nasional Kemendikbud
121 15 Agustus 2016
tahun 2016
Sosialiasi Antikorupsi pada Jambore Nasional Gerakan Gerakan Pramuka Kwartir
122 15 Agustus 2016
Pramuka X Tahun 2016 Nasional
Semmer School Internasional Training for Young Islamic Universitas Muhammadiyah
123 16 Agustus 2016
Economic Leaders Yogyakarta
Sosialiasi Antikorupsi pada Nyantri di kapal perang untuk LAKPESDAM PBNU
124 ketua OSIS dan Kerohanian Islam (ROHIS) SMA dan SMK di 16 Agustus 2016
Jawa Timur
Pengurus Daerah Pemuda
Seminar Kelas Madrasah Antikorupsi Kota Pariaman angkatan
125 Muhammadiyah Kota 18 Agustus 2016
2
Pariaman
Workshop pendidikan antikorupsi untuk guru dan siswa SMA SMA Santa Maria 1
126 18 Agustus 2016
Santa Maria 1 Cirebon
LAPORAN
TAHUNAN
2016

136
INSTANSI/LEMBAGA
NO NAMA KEGIATAN TANGGAL
PENYELENGGARA
Workshop dan Training meningkatkan tata kelola pendidikan Transparancy Internasional
127 21 Agustus 2016
melalui Cek Sekolah-Ku Indonesia
128 Lokakarya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi INFO JPIC Indonesia 23 Agustus 2016
Program pendidikan sosial anak, SISIP Universitas Universitas Muhammadiyah
129 24 Agustus 2016
Muhammadiyah Jakarta Jakarta
Kementerian Riset
Workshop micro teaching pendidikan anti korupsi di perguruan
130 Teknologi dan Pendidikan 25 Agustus 2016
tinggi
Tinggi
Rapat Koordinasi Penanganan pengaduan dan Penguatan Mahkamah Agung
131 25 Agustus 2016
Sistem Pengawasan Aparatur Peradilan di Provinsi Jawa Timur
Universitas Kristen Krida
132 Diskusi kebangsaan Universitas Kristen Krida Kencana 26 Agustus 2016
Kencana
133 Seminar birokrat bersih tantangan di era teknologi informasi Kementerian Keuangan 30 Agustus 2016
134 Finalisasi pengisian kuesioner survei integritas sektor publik BAPPENAS 30 Agustus 2016
Seminar bertajuk strategi pendidikan dalam pemberantasan Asean Muslim Students
135 01 September 2016
korupsi Association
Pemuda Muhammadiyah
136 Launching dan Diskusi Publik Madrasah Anti Korupsi 03 September 2016
Kabupaten Deli
Kegiatan pencegahan korupsi berbasis keluarga melalui seni BKKBN
137 03 September 2016
dan budaya tradisional di Cirebon
Madrasah Anti Korusi Kelas
138 Perkuliahan MAK kelas UMT 04 September 2016
UMT
Kuliah Umum tema pengetahuan dan pemahaman tentang Akademi Perawat RS PGI
139 antikorupsi sebagai bentuk cinta & bela negara di Akademi Cikini 05 September 2016
Perawat RS PGI Cikini
Workshop Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Kemendikbud
140 07 September 2016
Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan
Diklat kepemimpinan tingkat IV Angkatan II dan III Kementerian Kementerian Agraria dan
141 08 September 2016
Agraria Tata Ruang/BPN
Sosialisasi Antikorupsi pada pemantapan nilai-nilai kebangsaan DITTAPLAI KONSISNAS
142 08 September 2016
bagi anggota DPRD Kabupaten Maluku Tenggara Barat
143 Seminar nasional UBAYA LAW FAIR UBAYA 09 September 2016
Pemuda Muhammadiyah
144 Pembelajaran madrasah antikorupsi Yogyakarta 10 September 2016
D.I.Yogyakarta
Akademi Perawatan RS
145 Kuliah antikorupsi Akademi Perawatan RS PGI Cikini 13 September 2016
PGI Cikini
Penandatanganan Piagam Pencanangan Pembangunan Zona Kementerian Koordinator
146 15 September 2016
Integritas Bidang Kemaritiman
147 Lokakarya Kepemimpinan Etiks Yayasan Bhumiksara 16 September 2016
Rapat Koordinasi pengelolaan logistik pemilu/pemilihan tingkat Komisi Pemilihan Umum
148 15 September 2016
nasional
TOT mengenai pendidikan antikorupsi kepada para Faculty Universitas Prasetya Mulya
149 15 September 2016
Member Universitas Prasetya Mulya
Workshop Internalisasi Pencegahan Korupsi di Lingkungan Inspektorat Jenderal
150 18 September 2016
Kemendikbud Kemendikbud
Ikatan Mahasiswa
151 National School of Political Education 2016 24 September 2016
Muhammadiyah
Pembekalan antikorupsi dalam Pekan Mahasiswa Baru 2016 Universitas Trisakti
152 24 September 2016
Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti
137

INSTANSI/LEMBAGA
NO NAMA KEGIATAN TANGGAL
PENYELENGGARA
Kementerian Riset
Workshop micro teaching pendidikan anti korupsi di perguruan
153 Teknologi dan Pendidikan 29 September 2016
tinggi
Tinggi
Workshop pembangunan budaya integritas melalui Pemda D.I.Yogyakarta
154 30 September 2016
pembentukan tunas, sistem, dan komuite integritas
Pelatihan untuk TOT Pencatatan dan Pelaporan Perawaatan, Kementerian Kesehatan
155 03 Oktober 2016
dukungan dan pengobatan ARV (PDP)
Kepala Perwakilan BPKP
156 Sosialisasi program antikorupsi di SMAN 81 Jakarta 04 Oktober 2016
DKI Jakarta
Diklat fungsional penjenjangan perencanaan tingkat pertama Universitas Indonesia
157 04 Oktober 2016
angkatan 44 bagi stafkementerian ESDM
158 Malam Anugrah Apresiasi Film Indonesia 2016 Badan Perfilman Indonesia 08 Oktober 2016
159 Seminar Pandawa Mengkaji Masalah Terkini (Panji Sakti) PANJI SAKTI 12 Oktober 2016
Universitas Muhammadiyah
160 Kuliah umum untuk mahasiswa baru FH UMM 12 Oktober 2016
Malang
Leadership development program (LDP) Pejabat eselon IV Direktorat Jenderal Pajak
161 13 Oktober 2016
Direktorat Jenderal Pajak
Seminar PT. Telekomunikasi Indonesia dengan tema wawasan PT. Telekomunikasi
162 16 Oktober 2016
kebangsaan dan integritas nasional Indonesia
Bimbingan teknis antikorupsi peran tunas integritas dalam BPJS Ketenagakerjaan
163 implementasi komitmen pencegahan korupsi terintegrasi di 19 Oktober 2016
BPJS Ketenagakerjaan
164 Micro teaching pendidikan anti korupsi di perguruan tinggi Kemenristek Dikti 20 Oktober 2016
Sosialisasi kode etik pegawai dan internalisasi pembangunan Otoritas Bandar Udara
165 20 Oktober 2016
budaya integritas pegawai Wilayah III
Pembekalan dan Deklarasi Agent Of Chenge di Lingkungan Kementerian Kesehatan
166 21 Oktober 2016
Kementerian Kesehatan
Sekolah Tinggi
167 Training legislatif #2 Kesejahteraan Sosial 22 Oktober 2016
Bandung
Pembahasan pendidikan antikorupsi dalam rangka Kantor Staf Presiden
25 Oktober 2016
implementasi road map salah satu program prioritas presiden
Kementerian
Workshop penanaman nilai-nilai integritas bagi forum anak dan
168 Pemberdayaan Perempuan 25 Oktober 2016
fasilitator anak se-Jabotabek
dan Perlindungan Anak
169 Career day untuk sekolah dasar Kinderfield School Kinderfield School 26 Oktober 2016
Diskusi berseri ke 4 madrasah anti korupsi MAK Pemuda Madrasah Anti Korupsi
170 Muhammadiyah kelas Universitas Muhammadiyah Tangerang 27 Oktober 2016
(UMT)
171 Seminar "Ekonomi berbasis korupsi VII" BEM FEB UGM 28 Oktober 2016
172 Kuliah umum di Universitas Negeri Jakarta Universitas Negeri Jakarta 28 Oktober 2016
Seminar dengan tema konstribudi hukum islam terhadap IAIN Salatiga
173 09 November 2016
pemberantasn korupsi di indonesia
Workshop penanaman nilai-nilai integritas bagi forum anak dan Kementerian PPPA
174 09 November 2016
fasilitator provinsi Kalimantan Timur dan banten
Rapat koordinasi penanganan pengaduan dan penguatan Badan Pengawasan,
175 sistem pengasan aparatur peradilan di sebagian wilayah Mahkamah Agung RI 11 November 2016
provinsi nusa tenggara barat
Talkshow 3 Sektor School
176 Talkshow 3 Sektor School For ation Leader 2 12 November 2016
For ation Leader 2
LAPORAN
TAHUNAN
2016

138

INSTANSI/LEMBAGA
NO NAMA KEGIATAN TANGGAL
PENYELENGGARA
Workshop penanaman nilai-nilai integritas bagi forum anak dan Kementerian PPPA
177 14 November 2016
fasilitator provinsi kalimantan timur dan banten
Workshop peran komite integritas untuk pejabat struktural dan RSUP DR. Sardjito
178 14 November 2016
fungsional di lingkungan RSUP DR. Sardjito Yogyakarta Yogyakarta
Seminar nasional dengan tema Pemberantasan Korupsi
Mengembalikam Visi Pemerintahan Daerrah Dalam
179 15 November 2016
Membangun Daerah Demi Kesejahteraan Dan Kedaulatan
Rakyat
Pembahasan Hasil Evaluasi Zona Integritas terhadap unit Kementerian PAN & RB
180 18 November 2016
WBBK/WBBM Instansi Pemerintah
181 Sosialisasi Antikorupsi pada Sekolah Politisi Muda Yayasan Satunama 18 November 2016
182 Pelatihan dan Sosialisasi Membangun Zona Integritas RSUD PEMKOT BANDUNG 22 November 2016
Diklat fungsional penjenjangan perencanaan tingkat pertama Universitas Indonesia
183 22 November 2016
angkatan 46
Penandatanganan Country Programme UNODC Indonesia BAPPENAS
184 22 November 2016
2017-2020
Direktorat Jenderal
187 Raker Bidang Kesiswaan SMA Tingkat Nasional tahun 2016 Pendidikan dasar dan 22 November 2016
menengah
188 Roundtable seminar dan wisuda Sekolah Politisi Muda Sekolah Politisi Muda 23 November 2016
Peningkatan kapasitas bagi anggota Dharma Wanita Persatuan Dharma Wanita Persatuan
189 24 November 2016
dalam bentuk seminar SPAK provisi banten
Sekretariat Daerah
190 ToT Tunas Integritas 24 November 2016
Pemerintah Provinsi Bali
Simposium Guru dan Tenaga kependidikan dan puncak Direktorat Jenderal Guru
191 26 November 2016
peringatan hari guru nasional 2016 dan Tenaga Kependidikan
192 Sosialisasi Antikorupsi pada Tanwir I Pemuda muhammadiyah PP Muhammadiyah 29 November 2016
193 TOT untuk mata kuliah KU4079 Pendidikan Anti Korupsi ITB 29 November 2016
Seminar pembenahan partai politik dan pemilu untuk mencegah IACF
194 29 November 2016
korupsi politik
Pengurus Pusat Ikatan
Rapat Kerja Nasional pada KONKERNAS I IGTKI-PGRI Masa
195 Guru Taman Kanak-Kanak 02 Desember 2016
bakti X di Batam Kepulauan Riau
Indonesia - PGRI
Hari Antikorupsi Internasional (HAKI) Sekolah Anti Korupsi Aceh Sekolah Anti Korupsi Aceh
196 08 Desember 2016
(SAKA) (SAKA)
198 Penghargaan Government Marketeers Award 2016 Majalah Marketeers 08 Desember 2016
197 Lokakarya kepemimpinan bereintegritas Yayasan Bhumiksara 13 Desember 2016
Sosialisasi antikorupsi dan gratifikasi dalam rangka membangun BPS Provinsi Bali
198 15 Desember 2016
zona integritas menuju WBK/WBM di BPS Prov. Bali
Pimpinan Wilayah Pemuda
Kuliah Umum memperingati HAKI dengan lembaga-lembaga
199 Muhamadiyah Sumatera 15 Desember 2016
anti korupsi di Sumatera Utara
Utara
200 Teater musikal anak dan remaja raksasa Jendela Ide 15 Desember 2016
Playtest board game "tata kelola sekolah berintegritas" di kota GIZ
201 16 Desember 2016
malang
Seminar sekolah anti korupsi (SAK) dengan materi Nilai-nilai Universitas Pasundan
202 16 Desember 2016
Antikorupsi
203 Seminar internasional di perguruan tinggi keagamaan islam STAIN Pekalongan 17 Desember 2016
139

INSTANSI/LEMBAGA
NO NAMA KEGIATAN TANGGAL
PENYELENGGARA
Seminar umum bertema Young Generation Action Against BEM FISIP Universitas
204 21 Desember 2016
Corruption Jayabaya
Workshop penguatan integritas di lingkungan kementerian Kementerian Energi dan
205 21 Desember 2016
energi sumber daya mineral Sumber Daya Mineral
206 PARA-PARA diskusi dan pemutaran film bersama KPK Marjinal 22 Desember 2016
Kuliah umum dengan tema upaya untuk menjaga integritas PKN STAN
207 23 Desember 2016
sebagai mahasiswa/calon PNS di Kementerian Keuangan
208 Pembelajaran antikorupsi kepada anak dan remaja Duta Transformasi Insani 25 Desember 2016
Training for Trainers untuk mata kuliah KU4079 Pendidikan Institut Tenologi Bandung
209 27 Desember 2016
Antikorupsi
LAPORAN
TAHUNAN
2016

140
KOORDINASI DAN SUPERVISI PENCEGAHAN

NO. KEGIATAN DESKRIPSI


1 Penerapan Penerapan Berdasarkan jenis kasus korupsi yang ditangani oleh KPK, terdapat 3 area di pemerintahan
Praktik Terbaik di daerah yang rentan terhadap tindak pidana korupsi yaitu:
Pemerintah Daerah 1. Proses Penyusunan dan Pengalokasian APBD: Rawan Intervensi, Hibah Bansos tidak
tepat sasaran, Tidak taat asas pengelolaan
2. Kegiatan Pengadaan Barang/Jasa: Proses yang tidak transparan, Mark-Up harga, Salah
Spesifikasi, Pelaksana tidak independen.
3. Kegiatan Pelayanan Publik terkait Perizinan: Rawan Gratifikasi, Perijinan tidak transparan
proses dan biaya

Oleh karena itu, KPK mengumpulkan praktik-praktik terbaik mengenai 3 hal tersebut ke
berbagai pemerintahan daerah bersama para mitra strategis (Kementerian Dalam Negeri,
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Ombudsman RI, LKPP)..

Kriterianya praktik terbaik yang dipilih di antaranya provinsi maupun kabupaten/kota yang
sudah mempraktikkan transparansi dan akuntabilitas untuk proses penganggaran daerah atau
proses penyusunan APBD yang menggunakan e-planning, pengadaan barang dan jasa yang
sudah menggunakan aplikasi e-procurement serta dilakukan oleh satu unit independen dan
terpusat di daerah, serta pelayanan publik yang sudah terintegrasi dalam sistem pelayanan
satu pintu dimana kewenangan perijinan sudah dilimpahkan dari SKPD.

Setelah dilakukan koordinasi dengan pihak terkait, selanjutnya adalah KPK melakukan
Kunjungan Pengamatan untuk mencari best practices dilakukan di DKI Jakarta, Prov Jabar
(Kabupaten Bogor dan Kota Bandung), Jawa Tengah (Kota Pekalongan dan Banyuwangi),
Jawa Timur (Kota Surabaya dan Kab Sidoarjo), Bali (Kota Denpasar dan Kab Badung), dan
Sulawesi Selatan (Kota Makassar)

KPK mengunjungi daerah tersebut dan memastikan bahwa sistem tersebut sudah berjalan
baik dan efektif. Selain itu, KPK mensyaratkan bahwa pemerintah daerah yang bersangkutan
bersedia untuk memberikan aplikasi dan SOP serta dokumen lain yang terkait dengan
sistem, termasuk pembelajaran yang diperoleh selama ini. Kriteria lain adalah tidak boleh
ada ketergantungan kepada penyedia jasa atau pihak ketiga untuk aplikasi yang digunakan
sehingga kelak daerah daerah lain memiliki kebebasan untuk modifikasi dan penggunaannya.
Terakhir, KPK mencari aplikasi yang mudah digunakan serta dapat dioperasikan dengan
kapasitas SDM yang ada.

Sebagai hasilnya, maka dipilih best practices, yaitu Perencanaan APBD dari Kota Surabaya,
Pengadaan Barang/Jasa dari Kab. Bogor dan Kab Badung, Perizinan dari Kab Sidoarjo, Prov.
Jawa Barat, Kota Denpasar dan Kota Bogor, dan Tambahan Penghasilan Pegawai dari Prov
Jawa Barat
Praktik-praktik terbaik dari pelbagai daerah kini sudah didokumentasikan, didiseminasikan
dan ditawarkan kepada pemerintah daerah di 9 provinsi, termasuk kabupaten/kota, yang
belum memiliki atau belum mengaplikasikan sistem ini; dan kabupaten/kota dengan Bupati/
walikota yang baru terpilih hasil dari pilkada serentak pada Desember 2015, bekerjasama
dengan Kemendagri. Adapun daerah tersebut adalah Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Banten,
Provinsi Riau, Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Papua, Provinsi Bengkulu, Provinsi Papua
Barat, Provinsi Aceh, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Sumbar, Provinsi Sulsel, Provinsi Kaltim,
Provinsi NTT, Provinsi Kalsel, Provinsi Sulteng, dan Provinsi Maluku Utara
2 Penguatan Kapabilitas Kegiatan Workshop Peningkatan Kapabilitas APIP dan ULP ini dilakukan pada bidang
APIP dan ULP pengelolaan keuangan daerah/desa, probity audit pengadaan barang/jasa dan pengenalan
audit investigasi. Kegiatan workshop ini telah dilaksanakan di tiga kota yaitu:
141

NO. KEGIATAN DESKRIPSI

No. Kota Tanggal Peserta


Sorong 21-25 Inspektorat Prov. Papua Barat dan Papua
(Papua Barat) November Inspektorat Kab/Kota se-Prov. Papua Barat dan
2016 Papua
1
Kepala ULP se-Provinsi Papua Barat dan Papua

Jakarta 28 Inspektorat Prov. Banten, Bengkulu dan Jawa


(DKI Jakarta) November-1 Tengah
Desember Inspektorat Kab/Kota se- Prov. Banten, Bengkulu
2
2016 dan Jawa Tengah
Kepala ULP se-Provinsi Prov. Banten, Bengkulu
dan Jawa Tengah
Medan 5-8 Desember Inspektorat Prov. Aceh, Sumatera Utara dan
(Sumatera 2016 Riau
Utara) Inspektorat Kab/Kota se-Prov. Aceh, Sumatera
3
Utara ,dan Riau
Kepala ULP se-Provinsi Prov. Banten, Bengkulu
dan Jawa Tengah

3 Pengawalan Bersama KPK memfasilitasi pertemuan para pihak yang terkait dengan pengelolaan dana desa
Penggunaan Dana selaras dengan peran dan otoritas masing-masing. Secara garis besar KPK mendorong agar
Desa upaya perbaikan pertanggungjawaban penggunaan dana desa seimbang dengan upaya
pemberdayaan atau pemanfaatan dana tersebut, tidak hanya tentang pertanggungjawaban
keuangan saja. Oleh karena itu aspek perencanaan menjadi penting untuk juga dikawal
bersama dengan seluruh stakeholders desa terutama dari sektor publik-komunitas.

KPK memfasilitasi koordinasi kegiatan pengawalan dengan beberapa pihak yaitu:


Kemendagri dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), untuk
mendorong penggunaan aplikasi keuangan sederhana Siskeudes. Setiap desa diminta
untuk menggunakan aplikasi Siskeudes untuk penatausahaan hingga pertanggungjawaban
keuangan/dana desa;
Kemendagri, untuk memastikan audit atas dana desa dilakukan oleh Aparat Pengawasan
Intern Pemerintah (APIP) yaitu Inspektorat Kabupaten/Kota;
Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi tentang aturan
penggunaan dana desa;
Badan Pemelihara Keamanan Polri (Baharkam) untuk sosialisasi melalui kegiatan
yang dilakukan oleh Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
(Bhabinkamtibmas) di seluruh Indonesia.
Aparat penegak hukum (Polri dan Kejaksaan) untuk menyusun Standar Penanganan
Penyalahgunaan Dana Desa yang diharapkan dapat menjadi panduan untuk penanganan
yang sederhana, cepat serta seragam.
BPKP Pusat, BPKP Perwakilan Aceh, Sumatera Utara, Riau, Bengkulu, Banten, Jawa
Tengah, Papua dan Papua Barat, serta Lembaga Kebijakan Pengadaaan Barang/Jasa
Pemerintah (LKPP) untuk memberikan pelatihan teknis tentang audit dana desa kepada 2
orang auditor dari masing-masing inspektorat kabupaten dan provinsi.
Pelaksanaan Rapat Koordinasi secara rutin setiap 6 (enam) bulan untuk memonitor
rencana aksi bersama termasuk penyelesaian rekomendasi KPK berdasar kajian tahun
2014.
Adapun kegiatan yang dilakukan adalah:
a. Sosialisasi pengawalan bersama pengelolaan dana desa
1. Sumbagut di Medan, Sumatera Utara, 26 Mei 2016
2. Sumbagsel di Palembang, Sumatera Selatan, 10 Mei 2016
3. Jawa di Yogyakarta, DI Yogyakarta, 12 Mei 2016
4. Kalimantan di Balikpapan, Kalimantan Timur, 17 Mei 2016
5. Sulawesi di Makassar, Sulawesi Selatan, 19 Mei 2016
6. Bali Nusa Tenggara di Denpasar, Bali, 24 Mei 2016
7. Maluku Papua di Ambon, Maluku, 31 Mei 2016
8. Papua, di Jayapura, 25 Juni 2016
9. Papua Barat di Manokwari, 27 Juni 2016
LAPORAN
TAHUNAN
2016

142

NO. KEGIATAN DESKRIPSI


b. Pengamatan Penggunaan Dana Desa

Kabupaten Provinsi Jumlah


No.
Desa
1 Kab. Manokwari Papua Barat 3
2 Kab. Pandeglang Banten 2
3 Kab. Tangerang Banten 2
4 Kab. Serang Banten 2
5 Kab. Lombok Utara NTB 2
6 Kab. Lombok Tengah NTB 2
7 Kab. Gunung Kidul DI Yogyakarta 2
8 Kab. Bantul DI Yogyakarta 2
9 Kab. Sleman DI Yogyakarta 2
Jumlah 19

Di samping itu, Pimpinan KPK secara khusus mengirimkan surat terbuka kepada seluruh
kepala desa se-Indonesia untuk mengingatkan aparat desa tentang pentingnya akuntabilitas
pengelolaan penggunaan dana desa.
4 Pengelolaan Barang KPK memfasilitasi pertemuan pelbagai instansi untuk penyelesaian pengelolaan barang
Milik Negara milik negara. Kepolisian RI, Kejaksaan Agung RI, PT. Taspen Persero, Mahkamah Agung,
PT. Kereta Api Indonesia-Kantor Pusat, PT. KAI Daerah Operasi Bandung, dan Perum Bulog
pernah difasilitasi untuk penguasaan dan pemilikan BMN di bawah pengelolaannya. Saat ini
KPK tengah memfasilitasi perbaikan pengelolaan Hak Atas Tanah objek Panitia Pelaksanaan
Pengauasaan Milik Belanda (P3MB) dan Presidium Kabinet Dwikora Tahun 1965 (Prk.5) di DKI
Jakarta dan sekitarnya. Hal ini merupakan upaya pengembalian kepemilikan aset berupa
properti yang telah diserahterimakan ke pemerintah tahun 1960 dan kemudian dikuasai oleh
individu.

Pada 2016 KPK membantu penyelesaian sengketa kepemilikan lahan antara Kementerian
Kesehatan dengan Bogor Golf Club (BGC) di Kota Bogor seluas sekitar 18 hektare dan
sengketa antara Kementerian Kesehatan dengan Lembaga Swadaya Masyarakat PKBI di
Jl Hang Jebat Jakarta Selatan seluas 5.400 meter. Selain itu, KPK mendorong penertiban
terhadap 3 (tiga) Rumah Dinas PT. Perhutani yang dipegang oleh mantan pegawai di Kota
Malang dengan nilai taksasi sekitar Rp.10 miliar dan masih ada 3 (tiga) rumah lagi di kota yang
sama yang sedang dalam proses pengembalian.
5 Tata Kelola Tenaga KPK mendorong perbaikan tata kelola layanan TKI dengan mengkoordinasikan proses yang
Kerja Indonesia terjadi di BNP2TKI dan Kemenaker. Kedua instansi ini dengan otoritas dan kewenangannya
masing-masing diharapkan dapat memperbaiki pelayanan terhadap TKI.

Selain melakukan evaluasi atas cost structure dalam proses penempatan TKI, layanan asuransi
untuk TKI juga merupakan salah satu dari rekomendasi teknis KPK setelah melakukan kajian
atas pengelolaan TKI. Saat ini KPK mendukung BNP2TKI untuk membentuk poros sentra
pelatihan dan pemberdayaan TKI di wilayah perbatasan Nunukan, Entikong, dan Batam yang
merupakan pintu keluar TKI. Selanjutnya program penguatan yang dilakukan oleh BNP2TKI
dan Kemenaker akan diarahkan ke wilayah kantong TKI, seperti Provinsi Jawa Barat, Jawa
Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Korupsi di sektor ini
terjadi pada tingkat lapangan ketika oknum petugas memungut sejumlah uang dari para calon
TKI, dan PPTKLS pada saat yang sama tidak menjalankan kewajibannya sebagai pengawas
dan organ gubernur untuk pencegahannya.

Dari target 52 titik Layanan Terpadu Satu Pintu (LTSP) yang akan dibangun sampai dengan
tahun 2018, baru 2 titik LTSP yang berdiri dan beroperasi di tahun 2016 yaitu LTSP Nunukan,
Provinsi Kalimantan Utara dan LTSP Indramayu, Provinsi Jawa Barat.
143
Rekapitulasi Implementasi Rencana Aksi Program Koordinasi & Supervisi Bidang
Pencegahan & Penindakan Terintegrasi di 10 Provinsi
Pelayanan Pengadaan Tunjangan
Pengelolaan Penguatan
No. PEMPROV Terpadu Satu Barang dan e-Samsat Tambahan
APBD APIP
Pintu Jasa Penghasilan
1 Sumatera Utara 70% 70% Selesai Selesai 70% 50%
2 Riau Selesai Selesai Selesai - Selesai 50%
3 Banten Selesai 15% 25% 30% 30% Selesai
4 Aceh Selesai 40% Selesai Selesai Selesai Selesai
5 Papua 40% 40% Selesai - - 50%
6 Papua Barat 40% 40% 50% - 40% 50%
7 Jawa Tengah Selesai Selesai Selesai Selesai Selesai Selesai
8 Nusa Tenggara 40% 40% - - Selesai -
Timur
9 Bengkulu 70% 70% Selesai Selesai Selesai -
10 Sulawesi 40% 70% Selesai 0% Selesai -
Tengah
LAPORAN
TAHUNAN
2016

144
PENINDAKAN Kejadian Luar Biasa (KLB) masalah kesehatan akibat
bencana di Pusat Penanggulangan Masalah Kesehatan
Penyelidikan pada Departemen Kesehatan Tahun Anggaran 2005
Kegiatan penyelidikan dilaksanakan terhadap 96 (sembilan yang dilakukan oleh Mulya Hasjmy atas nama tersangka
puluh enam) kasus. SFS (mantan Menteri Kesehatan RI periode Tahun 2004-
2009).
Penyidikan 9. Perkara TPK sehubungan dengan pengadaan paket
Kegiatan penyidikan dilaksanakan sebanyak 140 (seratus penerapan Kartu Tanda Penduduk Berbasis Nomor
empat puluh) perkara, yang terdiri dari perkara sisa tahun 2015 Induk Kependudukan Secara Nasional (KTP Elektronik)
sebanyak 41 (empat puluh satu) perkara dan perkara tahun tahun 2011 s.d. 2012 pada Kementerian Dalam Negeri
2016 sebanyak 99 (sembilan puluh sembilan) perkara, yaitu: RI atas nama tersangka S (PPK Direktorat Jenderal
1. Perkara TPK dalam pengadaan dan pemasangan Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berupa Solar Negeri RI).
Home System (SHS) dan Pembangkit Listrik Tenaga 10. Perkara TPK sehubungan dengan perbuatan melawan
Mikro Hidro (PLTMH) pada Direktorat Jenderal Listrik dan hukum atau penyalahgunaan wewenang dalam
Pemanfaatan Energi Departemen Energi dan Sumber menerima seluruh permohonan keberatan wajib pajak
Daya Mineral (LPE ESDM) Tahun Anggaran 2009 atas atas SKPN PPh Badan PT. BCA, Tbk. Tahun pajak 1999
nama tersangka JP (Dirjen LPE Departemen ESDM). atas nama tersangka HP (Dirjen Pajak Kementerian
2. Perkara TPK dalam pengadaan Driving Simulator Roda Keuangan RI Periode Tahun 2002-2004).
Dua (R2) dan Roda Empat (R4) pada Korps Lalu Lintas 11. Perkara TPK sehubungan dengan Penyalahgunaan
Mabes Polri Tahun Anggaran 2011 atas nama tersangka kewenangan dalam menggunakan Dana Pendidikan
SBS (swasta). Luar Sekolah pada Sub Dinas PLS Dinas Pendidikan
3. Perkara TPK pengadaan alat kesehatan Kedokteran dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun
Umum Puskesmas Kota Tangerang Selatan APBDP Anggaran 2007 atas nama tersangka MDT (Kasubdin
Tahun Anggaran 2012 atas nama tersangka TCW PLS Provinsi NTT/ PPK).
(swasta). 12. Perkara TPK sehubungan dengan menerima pemberian
4. Perkara TPK yaitu pegawai negeri atau penyelenggara atau janji dalam kegiatan pengadaan alat kesehatan
negara yang dengan maksud menguntungkan diri sendiri I untuk kebutuhan Pusat Penanggulangan Krisis
atau orang lain secara melawan hukum, atau dengan Departemen Kesehatan dari dana DIPA revisi APBN
menyalahgunakan kekuasaannya memaksa seseorang Pusat Penanggulangan Krisis Sekretariat Jenderal
memberikan sesuatu, membayar, dan atau menerima Departemen Kesehatan Tahun Anggaran 2007 atas
pembayaran dengan potongan, atau untuk mengerjakan nama tersangka SFS (Menteri Kesehatan Republik
sesuatu bagi dirinya sendiri; atau pegawai negeri atau Indonesia Periode tahun 2004-2009).
penyelenggara negara yang menerima hadiah atau 13. Dugaan TPK sehubungan dengan Pengadaan Alat
janji padahal diketahui atau patut diduga, bahwa hadiah Kesehatan Rumah Sakit Khusus Pendidikan Penyakit
atau janji tersebut diberikan untuk menggerakkan Infeksi dan Pariwisata Universitas Udayana pada Tahun
agar melakukan sesuatu atau disebabkan karena Anggaran 2009 atas nama tersangka MSM (swasta).
telah melakukan atau tidak melakukan sesuatu yang 14. Perkara TPK sehubungan dengan secara bersama-sama
bertentangan dengan kewajibannya atau diberikan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai
karena kekuasaan atau kewenangan yang berhubungan negeri atau penyelenggara negara dengan maksud
dengan jabatannya atas nama tersangka RAC (Gubernur supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara
Banten). tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam
5. Perkara TPK pengadaan sarana dan prasarana alat jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya
kesehatan dan pengadaan lainnya di lingkungan terkait dengan pembahasan RAPBD.P Tahun 2014 dan
Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2011-2013 atas nama atau RAPBD.P Tahun 2015 pada Provinsi Riau atas nama
tersangka RAC (Gubernur Banten). tersangka AM (Gubernur Riau).
6. Perkara TPK pengadaan sarana dan prasarana alat 15. Perkara TPK sehubungan dengan Pembangunan
kesehatan dan pengadaan lainnya di lingkungan Dermaga Bongkar Lanjutan, Sabang yang dibiayai
Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2011-2013 atas nama Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
tersangka TCW (swasta). Tahun Anggaran 2011 atas nama tersangka RAG (Kepala
7. Perkara TPPU sehubungan dengan dengan Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas Dan
perbuatan menempatkan, mentransfer, mengalihkan, Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS) Tahun 2011).
membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, 16. Perkara TPK pemberian hadiah atau janji kepada Anggota
menitipkan, membawa ke luar negeri, mengubah bentuk, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten
menukarkan dengan mata uang atau surat berharga atau Musi Banyuasin yang terkait dengan persetujuan
perbuatan lain atas harta kekayaan yang diketahui atau Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala
patut diduganya merupakan hasil tindak pidana korupsi Daerah Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014 dan
dengan tujuan menyembunyikan atau menyamarkan pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
asal-usul harta kekayaan dan atau menyembunyikan atau (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran
menyamarkan asal-usul sumber, lokasi, peruntukkan, 2015 atas nama tersangka PA & L.
pengalihan hak-hak, atau kepemilikan yang sebenarnya 17. Perkara TPK menerima hadiah atau janji terkait dengan
atas harta kekayaan yang diketahuinya atau patut persetujuan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
diduganya merupakan hasil tindak pidana korupsi atas (LKPJ) Kepala Daerah Musi Banyuasin Tahun Anggaran
nama tersangka TCW (swasta). 2014 dan pengesahan Anggaran Pendapatan dan
8. Perkara TPK sehubungan dengan orang yang melakukan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin
pembantuan terkait tindak pidana korupsi dalam Tahun Anggaran 2015 atas nama tersangka RIS, DN, IH,
pengadaan alat kesehatan untuk kebutuhan antisipasi dan AF.
145
18. Perkara TPK pemberian sesuatu atau uang bersama- Tahun Anggaran 2013 dan 2014 oleh DPRD provinsi
sama dengan Willy Sebastian Lim kepada Suroso sumatera utara; 3. Pengesahan Anggaran Pendapatan
Atmomartoyo dalam proyek pengadaan Tethra Ethyl dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun
Lead (TEL) di PT. Pertamina (Persero) tahun 2004-2005 Anggaran 2014 dan 2015 oleh DPRD Provinsi Sumatera
atas nama tersangka MSY (swasta). Utara; dan 4. Penolakan penggunaan hak interpelasi
19. Perkara TPK dalam pekerjaan Pembangunan Rumah oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2015
Sakit Pendidikan Khusus Penyakit Infeksi dan Pariwisata atas nama tersangka GPN (Gubernur Provinsi Sumatera
Universitas Udayana Tahun Anggaran 2009 s.d. 2011 Utara) dkk.
atas nama tersangka MDM (PPK Universitas Udayana). 29. Perkara TPK menerima hadiah atau janji dari Gatot Pujo
20. Perkara TPK dalam pekerjaan Pembangunan Rumah Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera Utara terkait
Sakit Pendidikan Khusus Penyakit Infeksi dan Pariwisata dengan: 1. Persetujuan laporan pertanggungjawaban
Universitas Udayana Tahun Anggaran 2009 s.d. 2011 Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran
atas nama tersangka DPW (swasta). 2012 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 2. Persetujuan
21. Perkara TPK dalam pengadaan peralatan kesehatan dan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
labolatorium RS Tropik Infeksi di Universitas Airlangga Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2013 oleh
Tahap I dan II Tahun Anggaran 2010 atas nama tersangka DPRD Provinsi Sumatera Utara; 3. Pengesahan Anggaran
MIN (swasta). Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara
22. Perkara TPK dalam pengadaan peralatan kesehatan dan Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera
labolatorium RS Tropik Infeksi di Universitas Airlangga Utara; 4. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Tahap I dan II Tahun Anggaran 2010 dan atau TPK pegawai Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2015
negeri atau penyelenggara negara yang menerima oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 5. Persetujuan
pemberian atau janji padahal patut diketahui atau diduga laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi
bahwa hadiah tersebut diberikan untuk menggerakkan Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD
atau sebagai akibat karena telah melakukan atau tidak Provinsi Sumatera Utara; dan 6. Penolakan penggunaan
melakukan sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan hak interpelasi oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara
dengan kewajibannya atas nama tersangka BGR (Kepala pada Tahun 2015 atas nama tersangka SB (Ketua DPRD
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Provinsi Sumatera Utara).
Daya Manusia Kesehatan Kemenkes). 30. Perkara TPK menerima hadiah atau janji dari Gatot Pujo
23. Perkara TPK dalam pengadaan dan pelaksanaan Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera Utara terkait
Pembangunan Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu dengan: 1. Persetujuan laporan pertanggungjawaban
Pelayaran (BP2IP) Sorong Tahap III pada Pusat Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran
Pengembangan SDM Perhubungan Laut (PPSDML) 2012 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 2. Persetujuan
Badan Pengembangan SDM Kementerian Perhubungan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Tahun Anggaran 2011 atas nama tersangka BRM (Kepala Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2013 oleh
Badan Pengembangan SDM Perhubungan (BPSDM)). DPRD Provinsi Sumatera Utara; 3. Pengesahan Anggaran
24. Perkara TPK dalam pengadaan dan pelaksanaan Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara
Pembangunan Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera
Pelayaran (BP2IP) Sorong Tahap III pada Pusat Utara; 4. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Pengembangan SDM Perhubungan Laut (PPSDML) Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2015
Badan Pengembangan SDM Kementerian Perhubungan oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara atas nama tersangka
Tahun Anggaran 2011 atas nama tersangka DJP KH.
(Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan Laut 31. Perkara TPK menerima hadiah atau janji dari Gatot Pujo
(BPSDML)). Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera Utara terkait
25. Perkara TPK secara bersama-sama atau turut serta terkait dengan: 1. Persetujuan laporan pertanggungjawaban
perbuatan Ikmal Jaya selaku Walikota Tegal periode Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran
2009 s.d. 2014 dalam pelaksanaan tukar guling tanah 2012 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 2. Persetujuan
antara Pemerintah Kota Tegal dengan pihak Swasta perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
pada tahun 2012 atas nama tersangka RD. Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2013 oleh
26. Perkara TPK bersama-sama dengan Rinelda Bandaso, DPRD Provinsi Sumatera Utara; 3. Pengesahan Anggaran
yaitu menerima hadiah atau janji terkait usulan Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara
penganggaran Proyek Pembangunan Infrastruktur Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera
Energi Baru dan Terbarukan Tahun Anggaran 2016 untuk Utara; 4. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua atas nama tersangka Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2015
DYL & BWH. oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 5. Persetujuan
27. Perkara TPK bersama-sama dengan Rinelda Bandaso, laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi
yaitu menerima hadiah atau janji terkait usulan Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD
penganggaran Proyek Pembangunan Infrastruktur Provinsi Sumatera Utara; dan 6. Penolakan penggunaan
Energi Baru dan Terbarukan Tahun Anggaran 2016 untuk hak interpelasi oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara pada
Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua, atas nama tersangka tahun 2015 atas nama tersangka CHR (Wakil Ketua DPRD
DYL & BWH. Provinsi Sumatera Utara) dkk.
28. Perkara TPK memberi hadiah atau janji kepada anggota 32. Perkara TPK menerima hadiah atau janji dari Gatot Pujo
DPRD Provinsi Sumatera Utara periode 2009 s.d. 2014 Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera Utara terkait
dan 2014 s.d. 2019 terkait dengan: 1. Persetujuan laporan dengan: 1. Persetujuan laporan pertanggungjawaban
pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran
Utara tahun anggaran 2012 s.d. 2014 oleh DPRD Provinsi 2012 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 2. Persetujuan
Sumatera Utara; 2. Persetujuan perubahan Anggaran perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2013 oleh
LAPORAN
TAHUNAN
2016

146
DPRD Provinsi Sumatera Utara; 3. Pengesahan Anggaran langsung Wuxi HuaDong Heavy Machinery Co, Ltd
Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara (HDHM) dari China sebagai penyedia barang atas nama
Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera tersangka RJL (Dirut PT. Pelindo II) dkk.
Utara; 4. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja 40. Perkara TPK secara bersama-sama dengan Andi Alfian
Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2015 Mallarangeng selaku Menteri Pemuda dan Olahraga dan
oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara atas nama tersangka kawan-kawan terkait dengan proyek pembangunan/
SPA (Wakil Ketua DPRD Provinsi Sumatera Utara) dkk. pengadaan/peningkatan sarana dan prasarana olahraga
33. Perkara TPK menerima hadiah atau janji dari Gatot Pujo di Hambalang Tahun Anggaran 2010-2012 atas nama
Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera Utara terkait tersangka AZM (swasta).
dengan: 1. Persetujuan laporan pertanggungjawaban 41. Perkara TPK secara bersama-sama atau turut serta dalam
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran pengadaan Reagen dan Comsumable Penanganan
2012 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 2. Persetujuan Virus Flu Burung dengan menggunakan dana APBN-P
perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Direktorat Bina Pelayanan Medik Dasar Direktorat
Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2013 oleh Jenderal Bina Pelayanan Medik Depkes RI Tahun
DPRD Provinsi Sumatera Utara; 3. Pengesahan Anggaran Anggaran 2007 atas nama tersangka FLT (swasta).
Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara 42. Perkara TPK memberi atau menjanjikan sesuatu kepada
Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera pegawai negeri atau penyelenggara negara dengan
Utara; 4. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja maksud untuk mendapatkan pekerjaan di Kementerian
Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2015 Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun
oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 5. Persetujuan Anggaran 2016 atas nama tersangka AKH (swasta).
laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi 43. Perkara TPK menerima hadiah atau janji dari ABDUL
Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD KHOIR selaku Direktur Utama PT. Windu Tunggal Utama
Provinsi Sumatera Utara; dan 6. Penolakan penggunaan terkait untuk mendapatkan pekerjaan di Kementerian
hak interpelasi oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara pada Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun
tahun 2015 atas nama tersangka AJS (anggota DPRD Anggaran 2016 atas nama tersangka DWP (anggota
Provinsi Sumatera Utara periode 2009 s.d. 2014 dan Komisi V DPR RI).
Ketua DPRD Provinsi Sumatera Utara periode 2014 s.d. 44. Perkara TPK turut serta atau bersama-sama dengan
2015) dkk. DAMAYANTI WISNU PUTRANTI dan DESSY A EDWIN
34. Perkara TPK memberi atau menjanjikan sesuatu kepada selaku anggota Komisi V DPR RI dalam menerima hadiah
pegawai negeri atau penyelenggara negara dengan atau janji dari ABDUL KHOIR selaku Direktur Utama
maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara PT. Windu Tunggal Utama terkait untuk mendapatkan
negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu pekerjaan di Kementerian Pekerjaan Umum dan
dalam jabatannya, yang bertentangan dengan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2016 atas nama
kewajibannya terkait dengan pengajuan revisi alih fungsi tersangka JUL (swasta).
hutan di Provinsi Riau tahun 2014 kepada Kementerian 45. Perkara TPK turut serta atau bersama-sama dengan
Kehutanan atas nama tersangka EMMS (swasta). DAMAYANTI WISNU PUTRANTI dan JULIA PRASETYANI
35. Perkara TPK memberi atau menjanjikan sesuatu kepada selaku anggota Komisi V DPR RI dalam menerima hadiah
pegawai negeri atau penyelenggara negara dengan atau janji dari ABDUL KHOIR selaku Direktur Utama
maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara PT. Windu Tunggal Utama terkait untuk mendapatkan
negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu pekerjaan di Kementerian Pekerjaan Umum dan
dalam jabatannya, yang bertentangan dengan jabatannya Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2016 atas nama
terkait dengan pengesahan APBD Pemerintah Daerah tersangka DES (swasta).
Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 atas nama 46. Perkara TPK dalam pengadaan fasilitasi sarana budidaya
tersangka RT (swasta). mendukung pengendalian OPT dalam rangka belanja
36. Perkara TPK memberi atau menjanjikan sesuatu kepada barang fisik lainnya untuk diserahkan kepada masyarakat/
pegawai negeri atau penyelenggara negara dengan Pemda di Kementerian Pertanian Tahun Anggaran 2013
maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara atas nama tersangka HI (Dirjen Holtikultura/KPA).
negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu 47. Perkara TPK dalam pengadaan fasilitasi sarana budidaya
dalam jabatannya, yang bertentangan dengan jabatannya mendukung pengendalian OPT dalam rangka belanja
terkait dengan pengesahan APBD Pemerintah Daerah barang fisik lainnya untuk diserahkan kepada masyarakat/
Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 atas nama Pemda di Kementerian Pertanian Tahun Anggaran 2013
tersangka TSS (anggota DPRD Provinsi Banten). atas nama tersangka EM (PPK pada Dirjen Holtikultura).
37. Perkara TPK memberi atau menjanjikan sesuatu kepada 48. Perkara TPK dalam pengadaan fasilitasi sarana
pegawai negeri atau penyelenggara negara dengan budidaya mendukung pengendalian OPT dalam rangka
maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara belanja barang fisik lainnya untuk diserahkan kepada
negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu masyarakat/Pemda di Kementerian Pertanian Tahun
dalam jabatannya, yang bertentangan dengan jabatannya Anggaran 2013 atas nama tersangka S.
terkait dengan pengesahan APBD Pemerintah Daerah 49. Perkara TPK menguntungkan diri sendiri atau orang lain
Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 atas nama secara melawan hukum atau dengan menyalahgunakan
tersangka SMH (anggota DPRD Provinsi Banten). kekuasaannya memaksa sesorang memberikan sesuatu,
38. Perkara TPK dalam kegiatan pembangunan Wisma Atlet membayar atau untuk mengerjakan sesuatu bagi
dan Gedung Serbaguna Pemerintah Provinsi Sumatera dirinya sendiri, terkait Restitusi Lebih Bayar Pajak atas
Selatan Tahun 2010-2011 atas nama tersangka DPW Pajak Penghasilan (PPh) Badan Tahun 2012 dan Pajak
(swasta). Pertambahan Nilai (PPN) Masa Februari Tahun 2013
39. Perkara TPK dengan cara memerintahkan melakukan PT. Elektronic Design and Manufacturing International
pengadaan 3 (tiga) unit Quay Container Crane (QCC) (EDMI) Indonesia atas nama tersangka HES, ICN, dan SR
di Pelindo II (Persero) tahun 2010 dengan menunjuk (Pemeriksa Pajak KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru).
147
50. Perkara TPK menerima hadiah atau janji terkait dengan 60. Perkara TPK secara bersama-sama memberi atau
persetujuan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban mencoba memberi sesuatu kepada Kepala Kejaksaan
(LKPJ) Kepala Daerah Musi Banyuasin Tahun Anggaran Tinggi dan atau Asisten Tindak Pidana Khusus Kejaksaan
2014 dan Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Tinggi DKI guna menghentikan penyelidikan/penyidikan
Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin Tindak Pidana Korupsi pada PT. Brantas Abipraya di
Tahun Anggaran 2015 atas nama tersangka UMA, J, Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta atas nama tersangka MRD
PH, DI, DFA, dan IP (anggota DPRD Kabupaten Musi (swasta).
Banyuasin Periode 2014-2019). 61. Perkara TPK menerima sesuatu hadiah atau janji secara
51. Perkara TPK menerima hadiah atau janji terkait berlanjut terkait dengan pembahasan Rancangan
pengiriman putusan kasasi perkara korupsi Pekerjaan Peraturan Daerah tentang Rencana Zonasi Wilayah
Pembangunan Dermaga Labuhan Haji, Kabupaten Pesisir dan Pulau Pulau kecil Provinsi DKI Jakarta Tahun
Lombok Timur di Mahkamah Agung RI atas nama 2015- 2035 dan Rancangan Peraturan Daerah tentang
tersangka ATS (Kasubdit Kasasi Perdata pada Direktorat Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara
Pranata dan Tatalaksana Perkara Perdata Mahkamah Jakarta atas nama tersangka MSN (anggota DPRD
Agung RI). Provinsi DKI Jakarta).
52. Perkara TPK memberi hadiah atau janji kepada Andri 62. Perkara TPK memberi sesuatu hadiah atau janji secara
Tristianto Sutrisna selaku Kasubdit Kasasi Perdata padad berlanjut kepada Mohamad Sanusi selaku Anggota
Direktorat Pranata dan Tatalaksana Perkara Perdata DPRD Provinsi DKI Jakarta periode 2014-2019 terkait
Mahkamah Agung RI, terkait dengan Pengiriman Putusan dengan pembahasan Rancangan Peraturan Daerah
Kasasi Perkara Korupsi Pekerjaan Pembangunan tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau
Dermaga Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur di Pulau kecil Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015-2035 dan
Mahkamah Agung RI atas nama tersangka IS dan ALE Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata
(swasta). Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta atas nama
53. Perkara TPK dalam pengadaan dan pelaksanaan tersangka TPT (swasta).
pekerjaan konstruksi Pembangunan Gedung Kampus 63. Perkara TPK memberi sesuatu hadiah atau janji secara
Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Provinsi berlanjut kepada Mohamad Sanusi selaku Anggota
Sumatera Barat di Kabupaten Agam pada Kementerian DPRD Provinsi DKI Jakarta periode 2014-2019 terkait
Dalam Negeri RI Tahun Anggaran 2011 atas nama dengan pembahasan Rancangan Peraturan Daerah
tersangka DJ (PPK Pusat Administrasi Keuangan dan tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau
Pengelolaan Aset Setjen Kementerian Dalam Negeri). Pulau kecil Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015-2035 dan
54. Perkara TPK dalam pengadaan dan pelaksanaan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata
pekerjaan konstruksi Pembangunan Gedung Kampus Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta atas nama
Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Provinsi tersangka AWJ (swasta).
Sumatera Barat di Kabupaten Agam pada Kementerian 64. Perkara TPK bersama-sama dengan Ojang Sohandi
Dalam Negeri RI Tahun Anggaran 2011 atas nama yaitu memberi hadiah atau janji kepada Fahri Nurmallo
tersangka BRK (swasta). dan Deviyanti Rochaeni yang masing-masing sebagai
55. Perkara TPK menerima hadiah terkait dengan Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Tinggi Jawa
pengadaan atau pembelian pupuk di PT. Berdikari atas Barat, terkait penanganan perkara TPK Penyalahgunaan
nama tersangka SM (swasta). Anggaran dalam Pengelolaan Dana Kapitasi pada
56. Perkara TPK menerima hadiah atau janji dari Abdul Khoir Program Jaminan Kesehatan Nasional di Dinas
terkait dengan pekerjaan di Kementerian Pekerjaan Kesehatan Kabupaten Subang Tahun Anggaran 2014
Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2016 atas nama tersangka JAH (mantan Kabid Kesehatan) &
atas nama tersangka BSU (anggota Komisi V DPR RI). LM (swasta).
57. Perkara TPK dalam pekerjaan pembangunan Rumah 65. Perkara TPK bersama-sama dengan Jajang Abdul Holik
Sakit Pendidikan Universitas Airlangga Surabaya dengan dan Lenih Marliani yaitu memberi hadiah atau janji kepada
sumber dana DIPA Universitas Airlangga Tahun 2007 s/d Fahri Nurmallo dan Deviyanti Rochaeni yang masing-
2010 dan TPK dalam peningkatan sarana dan prasarana masing sebagai Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan
Rumah Sakit Universitas Airlangga Tahun 2009 atas Tinggi Jawa Barat, terkait penanganan perkara TPK
nama tersangka FAS (Rektor/KPA Universitas Airlangga). Penyalahgunaan Anggaran dalam Pengelolaan Dana
58. Perkara TPK pegawai negeri atau penyelenggara negara Kapitasi pada Program Jaminan Kesehatan Nasional di
yang bersama-sama menerima hadiah atau janji dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Subang Tahun Anggaran
maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara 2014 atas nama tersangka OJS (Bupati Subang).
negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu 66. Perkara TPK menerima hadiah atau janji terkait dengan
dalam jabatannya, yang bertentangan dengan penanganan perkara TPK Penyalahgunaan Anggaran
kewajibannya terkait dengan Pembahasan RAPBD-P dalam Pengelolaan Dana Kapitasi pada Program Jaminan
Tahun Anggaran 2014 dan/atau RAPBD Tahun Anggaran Kesehatan Nasional di Dinas Kesehatan Kabupaten
2015 pada Provinsi Riau atas nama tersangka JOH Subang Tahun Anggaran 2014 atas nama tersangka FN
(Ketua DPRD Riau 2009-2014) bersama-sama dengan (JPU pada Kejati Jabar) & DVR (JPU pada Kejati Jabar).
SUP (anggota DPRD Provinsi Riau 2009-2014). 67. Perkara TPK menerima gratifikasi yang berhubungan
59. Perkara TPK secara bersama-sama memberi atau dengan jabatannya dan yang berlawanan dengan
mencoba memberi sesuatu kepada Kepala Kejaksaan kewajiban atau tugasnya atas nama tersangka OJS
Tinggi dan atau Asisten Tindak Pidana Khusus Kejaksaan (Bupati Subang).
Tinggi DKI guna menghentikan penyelidikan/penyidikan 68. Perkara TPK memberi hadiah atau janji kepada Pejabat
Tindak Pidana Korupsi pada PT. Brantas Abipraya di di PT. Berdikari (Persero) terkait dengan pengadaan atau
Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta atas nama tersangka SWA pembelian pupuk di PT. Berdikari (Persero) atas nama
(karyawan BUMN/Dirut) dan DPA (karyawan BUMN). tersangka SA (swasta).
LAPORAN
TAHUNAN
2016

148
69. Perkara TPK memberi hadiah atau janji kepada Pejabat Utara terkait fungsi dan kewenangan tersangka selaku
di PT. Berdikari (Persero) terkait dengan pengadaan atau anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009-
pembelian pupuk di PT. Berdikari (Persero) atas nama 2014 dan periode 2014-2019, atas nama tersangka MA
tersangka BHW (swasta). (anggota DPRD Provinsi Sumut).
70. Perkara TPK menerima hadiah atau janji dari Abdul Khoir 79. Perkara TPK menerima hadiah atau janji dari Gatot
selaku Direktur Utama PT. Windu Tunggal Utama terkait Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera
untuk mendapatkan pekerjaan di Kementerian Pekerjaan Utara terkait fungsi dan kewenangan tersangka selaku
Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2016 anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009-
atas nama tersangka ATT (anggota Komisi V DPR RI). 2014 dan periode 2014-2019, atas nama tersangka BPN
71. Perkara TPK menerima hadiah atau janji dari Abdul Khoir (anggota DPRD Provinsi Sumut).
guna mengupayakan Usulan Program Pembangunan 80. Perkara TPK menerima hadiah atau janji dari Gatot
Infrastruktur pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera
Perumahan Rakyat di Maluku atau Maluku Utara serta Utara terkait fungsi dan kewenangan tersangka selaku
menunjuk Abdul Khoir dan kawan-kawan sebagai anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009-
pelaksananya atas nama tersangka AHM (Kepala BPJN 2014 dan periode 2014-2019, atas nama tersangka GUM
IX Maluku dan Maluku Utara). (anggota DPRD Provinsi Sumut).
72. Perkara TPK memberi hadiah atau janji kepada 81. Perkara TPK menerima hadiah atau janji dari Gatot
pegawai negeri atau penyelenggara negara terkait Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera
dengan pengurusan perkara di Pengadilan Negeri Utara terkait fungsi dan kewenangan tersangka selaku
Jakarta Pusat dengan maksud supaya pegawai anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009-
negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat 2014 dan periode 2014-2019, atas nama tersangka ZES
atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya atau (anggota DPRD Provinsi Sumut).
karena berhubungan dengan suatu perbuatan yang 82. Perkara TPK menerima hadiah atau janji dari Gatot
berhubungan dengan jabatannya yang bertentangan Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera
dengan kewajibannya atas nama tersangka DAS Utara terkait fungsi dan kewenangan tersangka selaku
(swasta). anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009-
73. Perkara TPK menerima hadiah atau janji padahal 2014 dan periode 2014-2019, atas nama tersangka BHS
diketahui atau patut diduga bahwa hadiah atau janji (anggota DPRD Provinsi Sumut).
tersebut diberikan untuk menggerakan agar melakukan 83. Perkara TPK menerima hadiah atau janji dari Gatot
sesuatu dalam jabatannya atau karena diketahui telah Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera
melakukan sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan Utara terkait fungsi dan kewenangan tersangka selaku
dengan kewajibannya atas nama tersangka EN (Panitera/ anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009-
Sekretaris pada PN Jakarta Pusat). 2014 dan periode 2014-2019, atas nama tersangka ZH
74. Perkara TPK memberi atau menjanjikan sesuatu berupa (anggota DPRD Provinsi Sumut).
uang kepada Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Bengkulu 84. Perkara TPK menerima hadiah atau janji dari Gatot
atas nama tersangka ES (mantan Wadir Umum dan Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera
Keuangan RSUD M. Yunus Bengkulu) dan SA (mantan Utara terkait fungsi dan kewenangan tersangka selaku
Kabag Keuangan RSUD M. Yunus Bengkulu). anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009-
75. Perkara TPK bersama-sama dengan Toton selaku 2014 dan periode 2014-2019, atas nama tersangka PES
anggota Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Bengkulu (anggota DPRD Provinsi Sumut).
yaitu menerima pemberian hadiah atau janji sehubungan 85. Perkara TPK bersama-sama dengan Kasman Sangaji
dengan perkara TPK terkait penyalahgunaan honor dalam memberi atau menjanjikan sesuatu kepada
Dewan Pembina RSUD M. Yunus Bengkulu Tahun pegawai negeri atau penyelenggara negara untuk
Anggaran 2011 yang sedang disidangkan di Pengadilan pengurusan perkara Nomor: 454/Pidsus/2016/PN.JKT.
Tipikor Bengkulu atas nama terdakwa Edy Santoni dan UTR pada Pengadilan Negeri Jakarta Utara atas nama
terdakwa Safri, atas nama tersangka JP (Ketua Majelis tersangka BN (Advokat) dan SH (swasta).
Hakim Pengadilan Tipikor Bengkulu) dan T (anggota 86. Perkara TPK bersama-sama dengan Berthanatalia Ruruk
Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Bengkulu). Kariman dan Samsul Hidayatullah dalam memberi atau
76. Perkara TPK menerima pemberian hadiah atau janji menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau
sehubungan dengan perkara TPK terkait penyalahgunaan penyelenggara negara untuk pengurusan perkara
honor Dewan Pembina RSUD M.Yunus Bengkulu Tahun Nomor: 454/Pidsus/2016/PN.JKT.UTR pada Pengadilan
Anggaran 2011 yang sedang disidangkan di Pengadilan Negeri Jakarta Utara atas nama tersangka K (Advokat).
Tipikor Bengkulu atas nama terdakwa Edy Santoni dan 87. Perkara TPK bersama-sama dengan Kasman Sangaji
terdakwa Safri, atas nama tersangka BAB (Panitera dalam memberi atau menjanjikan sesuatu kepada
Pengganti pada Pengadilan Tipikor Bengkulu). pegawai negeri atau penyelenggara negara untuk
77. Perkara TPPU dalam hubungannya dengan pengurusan perkara Nomor: 454/Pidsus/2016/PN.JKT.
perbuatan menempatkan, mentransfer, mengalihkan, UTR pada Pengadilan Negeri Jakarta Utara atas nama
membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, tersangka R (Panitera Pengganti pada PN Jakut).
menitipkan, membawa ke luar negeri, mengubah bentuk, 88. Perkara TPK memberi atau menjanjikan sesuatu kepada
menukarkan dengan mata uang atau surat berharga atau I Putu Sudiartana selaku anggota DPR RI bersama-
perbuatan lain atas harta kekayaan yang diketahuinya sama dengan Noviyanti dan Suhemi, terkait dengan
atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana, pengurusan anggaran di DPR untuk alokasi Provinsi
atas nama tersangka OJS (Bupati Subang). Sumatera Barat Pada APBN-P tahun 2016 atas nama
78. Perkara TPK menerima hadiah atau janji dari Gatot tersangka YA (swasta).
Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera
149
89. Perkara TPK bersama-sama dengan Yogan Askan penerimaan gratifikasi atas nama tersangka R (Panitera
memberi atau menjanjikan sesuatu kepada I Putu Pengganti pada PN Jakarta Utara dan PN Bekasi).
Sudiartana selaku anggota DPR RI bersama-sama 98. Perkara TPPU dalam hubungannya dengan
dengan Noviyanti dan Suhemi, terkait dengan perbuatan menempatkan, mentransfer, mengalihkan,
pengurusan anggaran di DPR untuk alokasi Provinsi membelanjakan, membayarkan, menghibahkan,
Sumatera Barat Pada APBN-P tahun 2016 atas nama menitipkan, membawa ke luar negeri, mengubah bentuk,
tersangka SPT (Kadis Prasarana Jalan Tata Ruang dan menukarkan dengan mata uang atau surat berharga atau
Pemukiman Provinsi Sumatera Barat). perbuatan lain atas harta kekayaan yang diketahui atau
90. Perkara TPK bersama-sama dengan Noviyanti dan patut diduganya merupakan hasil tindak pidana korupsi
Suhemi, yaitu menerima hadiah atau janji dari Yogan dengan tujuan menyembunyikan atau menyamarkan
Askan dan Suprapto terkait dengan pengurusan asal-usul harta kekayaan dan atau menyembunyikan
anggaran di DPR untuk alokasi Provinsi Sumatera Barat atau menyamarkan asal-usul sumber, lokasi, peruntukan,
Pada APBN-P tahun 2016 atas nama tersangka IPS pengalihan hak-hak, atau kepemilikan yang sebenarnya
(anggota DPR RI). atas harta kekayaan yang diketahuinya atau patut
91. Perkara TPK bersama-sama dengan I Putu Sudiartana diduganya merupakan hasil tindak pidana atas nama
selaku anggora DPR RI yaitu menerima hadiah atau tersangka R (Panitera Pengganti pada PN Jakarta Utara
janji dari Yogan Askan dan Suprapto terkait dengan dan PN Bekasi).
pengurusan anggaran di DPR untuk alokasi Provinsi 99. Perkara TPK dalam Persetujuan Pencadangan Wilayah
Sumatera Barat Pada APBN-P tahun 2016 atas nama Pertambangan, Persetujuan Izin Usaha Pertambangan
tersangka NOV (Tenaga ahli DPR RI) dan SUH (swasta). (IUP) Ekplorasi dan Persetujuan Peningkatan Izin
92. Perkara TPPU dalam hubungannya dengan Usaha Pertambangan Eksplorasi menjadi Izin Usaha
perbuatan menempatkan, mentransfer, mengalihkan, Pertambangan Operasi Produksi kepada PT. Anugrah
membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, Harisma Barakah di Wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara
menitipkan, membawa ke luar negeri, mengubah bentuk, Tahun 2008-2014 atas nama tersangka NA (Gubernur
menukarkan dengan mata uang atau surat berharga atau Sulawesi Tenggara).
perbuatan lain atas harta kekayaan yang diketahuinya 100. Perkara TPK secara bersama-sama menerima hadiah atau
atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana janji terkait dengan proses perencanaan, penganggaran
atas nama tersangka MSN (anggota DPRD Provinsi DKI dan pelaksanaan proyek pengadaan barang dan jasa di
Jakarta periode 2014- 2019). Dinas Pendidikan dan dinas-dinas lainnya di lingkungan
93. Perkara TPK secara bersama-sama memberi atau Pemerintah Kabupaten Banyuasin atas nama tersangka
menjanjikan sesuatu kepada penyelenggara negara YAF (Bupati Banyuasin Periode 2013-2018).
dengan maksud supaya penyelenggaran negara 101. Perkara TPK secara bersama-sama pegawai negeri
tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam atau penyelenggara negara menerima hadiah atau janji
jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan proses perencanaan, penganggaran
terkait dengan putusan perkara perdata nomor: 503/ dan pelaksanaan proyek pengadaan barang dan jasa di
PDT.G/2015/PN.JKT.PST antara PT. Mitra Maju Sukses Dinas Pendidikan dan dinas-dinas lainnya di lingkungan
(PT. MMS) selaku penggugat dengan PT. Kapuas Tunggal Pemerintah Kabupaten Banyuasin atas nama tersangka
Persada (PT. KTP) selaku tergugat di Pengadilan Negeri RUS (PNS - Kasubag Rumah Tangga Pemkab Banyuasin).
Jakarta Pusat atas nama tersangka AY (swasta). 102. Perkara TPK berupa pemberian hadiah atau janji terkait
94. Perkara TPK secara bersama-sama memberi atau dengan proses perencanaan, penganggaran dan
menjanjikan sesuatu kepada penyelenggara negara pelaksanaan proyek pengadaan barang dan jasa di
dengan maksud supaya penyelenggaran negara Dinas Pendidikan dan dinas-dinas lainnya di lingkungan
tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam Pemerintah Kabupaten Banyuasin atas nama tersangka
jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya ZM (swasta).
terkait dengan putusan perkara perdata nomor: 503/ 103. Perkara TPK secara bersama-sama pegawai negeri
PDT.G/2015/PN.JKT.PST antara PT. Mitra Maju Sukses atau penyelenggara negara menerima hadiah atau janji
(PT. MMS) selaku penggugat dengan PT. Kapuas Tunggal terkait dengan proses perencanaan, penganggaran
Persada (PT. KTP) selaku tergugat di Pengadilan Negeri dan pelaksanaan proyek pengadaan barang dan jasa di
Jakarta Pusat atas nama tersangka RAW (pengacara). Dinas Pendidikan dan dinas-dinas lainnya di lingkungan
95. Perkara TPK secara bersama-sama memberi atau Pemerintah Kabupaten Banyuasin atas nama tersangka
menjanjikan sesuatu kepada penyelenggara negara UU (Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Banyuasin).
dengan maksud supaya penyelenggaran negara 104. Perkara TPK secara bersama-sama pegawai negeri
tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam atau penyelenggara negara menerima hadiah atau janji
jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan proses perencanaan, penganggaran
terkait dengan putusan perkara perdata nomor: 503/ dan pelaksanaan proyek pengadaan barang dan jasa di
PDT.G/2015/PN.JKT.PST antara PT. Mitra Maju Sukses Dinas Pendidikan dan dinas-dinas lainnya di lingkungan
(PT. MMS) selaku penggugat dengan PT. Kapuas Pemerintah Kabupaten Banyuasin atas nama tersangka
Tunggal Persada (PT. KTP) selaku tergugat di Pengadilan K (swasta).
Negeri Jakarta Pusat atas nama tersangka SAN (Panitera 105. Perkara TPK secara bersama-sama pegawai negeri
Pengganti pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat). atau penyelenggara negara menerima hadiah atau janji
96. Perkara TPK memberi hadiah atau janji kepada pejabat terkait dengan proses perencanaan, penganggaran
di PT. Berdikari (Persero) terkait dengan pengadaan atau dan pelaksanaan proyek pengadaan barang dan jasa di
pembelian pupuk di PT. Berdikari (Persero) atas nama Dinas Pendidikan dan dinas-dinas lainnya di lingkungan
tersangka AH (swasta). Pemerintah Kabupaten Banyuasin atas nama tersangka
97. Perkara TPK menerima hadiah atau janji terkait STY (Kasie Pembangunan Peningkatan Mutu Pendidik
pengurusan perkara di Mahkamah Agung RI dan dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Kabupaten
Banyuasin).
LAPORAN
TAHUNAN
2016

150
106. Perkara TPK setiap orang yang secara bersama- 114. Perkara TPK memberi atau menjanjikan sesuatu kepada
sama memberi atau menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan maksud untuk mempengaruhi putusan
penyelenggara dengan maksud supaya penyelenggara perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili terkait
negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dengan sengketa pemilihan kepada daerah Kabupaten
dalam jabatannya yang bertentangan dengan Buton, Sulawesi Tenggara, di Mahkamah Konstitusi
kewajibannya terkait dengan pengurusan kuota gula Tahun 2011/2012 kepada terpidana M. Akil Mochtar atas
impor yang diberikan oleh Bulog kepada CV. Semesta nama tersangka SUS (Bupati Buton 2012-2017).
Berjaya di tahun 2016 atas nama tersangka XS (swasta) 115. Perkara TPK memberi hadiah kepada Yudhy Tri Hartanto
dan M (swasta). dan Sigit Widodo terkait pembahasan dan pengesahan
107. Perkara TPK penyelenggara negara yang menerima Anggaran Dinas Pendidikan Kabupaten Kebumen dalam
hadiah atau janji padahal diketahui atau patut diduga APBD-P Tahun 2016 atas nama tersangka HTY.
bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan untuk 116. Perkara TPK penerimaan hadiah atau janji secara
menggerakkan agar melakukan atau tidak melakukan bersama-sama terkait pembahasan Anggaran
sesuatu atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya Optimalisasi pada Direktorat Jenderal Pembinaan
yang bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan Pembangunan Kawasan Transmigrasi (Ditjen P2Ktrans),
pengurusan kuota gula impor yang diberikan oleh Bulog Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Tahun
kepada CV. Semesta Berjaya di tahun 2016 atas nama Anggaran 2014 atas nama tersangka CJM (anggota DPR
tersangka IG (Ketua DPD RI). RI 2009-2014).
108. Perkara TPK setiap orang yang memberi atau menjanjikan 117. Perkara TPK pengadaan pupuk urea tablet di Perum
sesuatu kepada penyelenggara dengan maksud supaya Perhutani unit 1 Jawa Tengah Tahun 2010-2011 atas
penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak nama tersangka HS (Kepala Perum Perhutani Unit 1 Jawa
berbuat sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan Tengah).
dengan kewajibannya terkait dengan pengurusan 118. Perkara TPK pengadaan pupuk urea tablet di Perum
perkara nomor: 520/Pidsus/2016/PN.PDG Tanggal 2 Perhutani unit 1 Jawa Tengah Tahun 2010-2011 atas
Agustus 2016 di Pengadilan Negeri Padang atas nama nama tersangka BW (Kepala Biro Pembinaan Sumber
tersangka XS (swasta) dan M (swasta). Daya Hutan Perum Perhutani Unit 1 Jawa Tengah).
109. Perkara TPK setiap orang yang memberi atau menjanjikan 119. Perkara TPK pengadaan pupuk urea tablet di Perum
sesuatu kepada penyelenggara dengan maksud supaya Perhutani unit 1 Jawa Tengah Tahun 2010-2011 atas
penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak nama tersangka ASS (Dirut PT. Berdikari).
berbuat sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan 120. Perkara TPK pengadaan pupuk urea tablet di Perum
dengan kewajibannya terkait dengan pengurusan Perhutani unit 1 Jawa Tengah Tahun 2012-2013 atas
perkara nomor: 520/Pidsus/2016/PN.PDG Tanggal 2 nama tersangka THS (Kepala Perum Perhutani Unit 1
Agustus 2016 di Pengadilan Negeri Padang atas nama Jawa Tengah).
tersangka F (JPU Kajati Sumbar). 121. Perkara TPK pengadaan pupuk urea tablet di Perum
110. Perkara TPK dalam Pengadaan Paket Penerapan Kartu Perhutani unit 1 Jawa Tengah Tahun 2012-2013 atas
Tanda Penduduk Berbasis Nomor Induk Kependudukan nama tersangka LE (Dirut PT. Berdikari).
Secara Nasional (KTP Elektronik) Tahun 2011 s.d. 2012 122. Perkara TPK penyalahgunaan kewenangan dalam
pada Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia menggunakan dana Pendidikan Luar Sekolah pada Sub
atas nama tersangka IR (mantan Dirjen Kependudukan Dinas PLS Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
dan Pencatatan Sipil Kemendagri). Nusa Tenggara Timur Tahun Anggaran 2007 atas nama
111. Perkara TPK yaitu baik langsung maupun tidak langsung tersangka MDT (Kasubdin PLS Provinsi NTT/PPK).
dengan sengaja turut serta dalam pemborongan, 123. Perkara TPK menerima gratifikasi yang berhubungan
pengadaan atau persewaan yang pada saat dilakukan dengan jabatannya dan yang berlawanan dengan
perbuatan untuk seluruh atau sebagian ditugaskan untuk kewajiban atau tugasnya atas nama tersangka BI
mengurus atau mengawasinya; atau menerima gratifikasi (Walikota Madiun).
yang berhubungan dengan jabatannya yang berlawanan 124. Perkara TPK memberi atau menjanjikan sesuatu kepada
dengan kewajiban atau tugasnya; atau menerima hadiah pegawai negeri atau penyelenggara negara dengan
atau janji padahal diketahui atau patut diduga diberikan maksud untuk mendapatkan persetujuan anggaran
karena kekuasaan atau kewenangan yang berhubungan proyek-proyek di Direktorat Jenderal Bina Marga
dengan jabatan atau menurut pikiran orang yang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
memberikan ada hubungan dengan jabatannya terkait Tahun Anggaran 2015 dan 2016 atas nama tersangka
pembangunan Pasar Besar Kota Madiun Tahun 2009- SKS (swasta).
2012 atas nama tersangka BI (Walikota Madiun periode 125. Perkara TPK memberi hadiah atau janji kepada
2009-2014). pegawai negeri atau penyelenggara negara terkait
112. Perkara TPK menerima hadiah dari Hartoyo terkait dengan pengurusan perkara di Pengadilan Negeri
pembahasan dan pengesahan Anggaran Dinas Jakarta Pusat dengan maksud supaya pegawai
Pendidikan Kabupaten Kebumen dalam APBD-P negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat
Tahun 2016 atas nama tersangka YTH (anggota atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya atau
DPRD Kebumen) dan SGW (PNS Dinas Pariwisata dan karena berhubungan dengan suatu perbuatan yang
Kebudayaan Kabupaten Kebumen). berhubungan dengan jabatannya yang bertentangan
113. Perkara TPK memberi atau menjanjikan sesuatu kepada dengan kewajibannya atas nama tersangka ES.
pegawai negeri atau penyelenggara negara terkait 126. Perkara TPK memberikan hadiah atau janji kepada
dengan pengesahan anggaran pendapatan dan belanja pegawai negeri atau penyelenggara negara pada
daerah Kabupaten Tanggamus Tahun Anggaran 2016 Direktorat Jenderal Pajak (DJP) atas nama tersangka
atas nama tersangka BK (Bupati Tanggamus). RRN (swasta).
151
127. Perkara TPK menerima hadiah atau janji yang dilakukan 137. Perkara TPK penyelenggara negara menerima hadiah
oleh pegawai negeri atau penyelenggara negara pada atau janji padahal diketahui atau patut diduga bahwa
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) atas nama tersangka HS hadiah atau janji tersebut diberikan untuk menggerakkan
(Kasubdit Bukti Permulaan Direktorat Penegakan Hukum agar melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam
dan PPNS). jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya
128. Perkara TPK dengan sengaja turut serta dalam terkait dengan Proses Pengadaan Satelit Monitoring di
pemborongan, pengadaan, atau persewaan, yang pada Bakamla RI pada APBN-P Tahun Anggaran 2016 atas
saat dilakukan perbuatan ditugaskan untuk mengurus nama tersangka ESH (Deputi Bidang Informasi, Hukum,
atau mengawasi terkait dengan: a. Proyek Pembangunan dan Kerjasama Bakamla RI/Kuasa Pengguna Anggaran
Jembatan Kedungingas di Kabupaten Nganjuk tahun pada Deputi Bidang Informasi, Hukum, dan Kerjasama
2009, b. Proyek Rehabilitasi Saluran Melilir Nganjuk di Bakamla RI).
Kabupaten Nganjuk tahun 2009, c. Proyek Perbaikan 138. Perkara TPK setiap orang yang secara bersama-
Jalan Sukomoro-Kecubung di Kabupaten Nganjuk sama memberi atau menjanjikan sesuatu kepada
tahun 2009, d. Proyek Rehabilitasi Saluran Pembuang penyelenggara negara dengan maksud supaya
Ganggangmalang di Kabupaten Nganjuk tahun 2009, e. penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak
Proyek Pemeliharaan Berkala Jalan Ngrengket-Mlorah di berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan
Kabupaten Nganjuk tahun 2009, atas nama tersangka dengan kewajibannya terkait dengan Proses Pengadaan
TFR (Bupati Nganjuk). Satelit Monitoring di Bakamla RI pada APBN-P Tahun
129. Perkara TPK menerima gratifikasi yang berhubungan Anggaran 2016 atas nama tersangka FD (swasta).
dengan jabatannya dan yang berlawanan dengan 139. Perkara TPK berupa penerimaan sesuatu oleh
kewajibannya atau tugasnya atas nama tersangka TFR Penyelenggara Negara terkait pengisian jabatan di
(Bupati Nganjuk). Pemerintah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Tahun
130. Perkara TPK memberi atau menjanjikan sesuatu kepada 2016 atas nama tersangka S (PNS).
pegawai negeri atau penyelenggara negara untuk 140. Perkara TPK berupa penerimaan sesuatu oleh
pengurusan perkara nomor:454/Pidsus/2016/PN.Jkt. Penyelenggara Negara terkait pengisian jabatan di
UTR pada Pengadilan Negeri Jakarta Utara atas nama Pemerintah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Tahun
tersangka SJM (swasta).
2016 atas nama tersangka SH (Bupati).
131. Perkara TPK memberi hadiah atau janji kepada Atty
Suharti selaku Walikota Cimahi bersama H.M. Itoc
Tochija, Ir. M.M. terkait dengan pembangunan fisik Pasar Penuntutan
Kota Cimahi Tahun Anggaran 2016 dan 2017 atas nama Kegiatan penuntutan dilaksanakan sebanyak 111 (seratus
tersangka TDB (swasta) dan HSG (swasta). sebelas) perkara, yang terdiri atas perkara sisa tahun 2015
132. Perkara TPK menerima hadiah atau janji dari Triswara sebanyak 35 (tiga puluh lima) perkara dan perkara tahun 2016
Dhanu Brata alias Ade dan Hendriza Soleh Gunadi alias sebanyak 76 (tujuh puluh enam) perkara, yaitu:
Ari terkait dengan pembangunan fisik Pasar Kota Cimahi 1. Perkara TPK atas nama terdakwa MUHTAR EFENDY
Tahun Anggaran 2016 dan 2017 atas nama tersangka sehubungan dengan sengaja mencegah, merintangi
AST (Walikota Cimahi) dan MIT (PNS). atau menggagalkan secara langsung atau tidak langsung
133. Perkara TPK secara bersama-sama dengan Sigit Widodo penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di sidang
dan Dian Lestari Subekti Pertiwi serta Yudhi Tri Hartanto pengadilan terhadap tersangka dan terdakwa ataupun
yaitu menerima hadiah atau janji dari Basikun Suwandin para saksi dalam perkara korupsi dan dengan sengaja
Atmojo alias Petruk dan Hartoyo terkait pembahasan tidak memberi keterangan atau memberi keterangan
dan pengesahan anggaran proyek di Dinas Pendidikan yang tidak benar pada persidangan atas nama terdakwa
dan Olah Raga (Dikpora) dalam APBD-P Kab. Kebumen M. Akil Mochtar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
Tahun Anggaran 2016 atas nama tersangka AP (Sekda Jakarta.
Kab. Kebumen). 2. Perkara TPK atas nama terdakwa ADE SWARA dan
134. Perkara TPK memberi atau menjanjikan sesuatu kepada NURLATIFAH sehubungan dengan Pegawai Negeri/
Dian Lestari Subekti Pertiwi, Yudhi Tri Hartanto dan Adi Penyelenggara Negara yang dengan maksud
Pandoyo serta Sigit Widodo terkait pembahasan dan menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara
pengesahan anggaran proyek di Dinas Pendidikan dan melawan hukum atau dengan menyalahgunakan
Olah Raga (Dikpora) dalam APBD-P Kab. Kebumen Tahun kekuasaannya memaksa seseorang memberikan
Anggaran 2016 atas nama tersangka BSA (swasta). sesuatu terkait pengurusan ijin Surat Persetujuan
135. Perkara TPK setiap orang yang secara bersama- Pemanfaatan Ruang (SPPR) atas nama PT. Tatar Kertabumi
sama memberi atau menjanjikan sesuatu kepada di Kabupaten Karawang, dan perkara TPPU sehubungan
penyelenggara negara dengan maksud supaya dengan dengan perbuatan menempatkan, mentransfer,
penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak mengalihkan, membelanjakan, menghibahkan,
berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan menitipkan, membawa keluar negeri, mengubah bentuk,
dengan kewajibannya terkait dengan Proses Pengadaan menukarkan dengan mata uang atau surat berharga atau
Satelit Monitoring di Bakamla RI pada APBN-P Tahun perbuatan lain atas harta kekayaan yang diketahui atau
Anggaran 2016, atas nama tersangka MAO (swasta). patut diduganya merupakan hasil tindak pidana korupsi
136. Perkara TPK setiap orang yang secara bersama- dengan tujuan menyembunyikan atau menyamarkan
sama memberi atau menjanjikan sesuatu kepada asal-usul harta kekayaan.
penyelenggara negara dengan maksud supaya 3. Perkara TPK atas nama terdakwa ANNAS MAAMUN
penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak sehubungan dengan pegawai negeri atau
berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan penyelenggara negara yang menerima pemberian
dengan kewajibannya terkait dengan Proses Pengadaan atau janji dengan maksud supaya pegawai negeri atau
Satelit Monitoring di Bakamla RI pada APBD-P Tahun penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak
Anggaran 2016 atas nama tersangka HST (swasta). berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan
LAPORAN
TAHUNAN
2016

152
dengan kewajibannya terkait dengan Pengajuan Revisi dan Perkara TPK sehubungan dengan kegiatan Detail
Alih Fungsi Hutan di Provinsi Riau Tahun 2014 kepada Engineering Design (DED) PLTA Danau Sentani dan
Kementerian Kehutanan. Danau Paniani Tahun Anggaran 2008 di Provinsi Papua.
4. Perkara TPK atas nama terdakwa IR. A. BAMBANG D 12. Perkara TPK atas nama terdakwa RIZAL ABDULLAH
sehubungan dengan memberi hadiah atau janji terkait sehubungan dengan Kegiatan Pembangunan Wisma
dengan jual-beli gas alam untuk pembangkit listrik di Atlet dan Gedung Serbaguna Pemerintah Provinsi
Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur, dan Sumatera Selatan Tahun 2010-2011.
proyek-proyek lainnya yang dilakukan oleh tersangka 13. Perkara TPK atas nama terdakwa JEFFERSON SM
selaku Direktur Human Resource Development PT. RUMAJAR sehubungan dengan penggunaan dana kas
Media Karya Sentosa bersama dengan kawan-kawan. daerah Pemerintah kota Tomohon Tahun Anggaran
5. Perkara TPK atas nama terdakwa SUTAN BHATOEGANA 2009 dan 2010 dan Perkara TPK sehubungan dengan
sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait penerimaan hadiah atau pemberian berupa uang kepada
Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara pemeriksa Badan Pemeriksa Keuangan Sulawesi Utara
Perubahan (APBN-P) Tahun Anggaran 2013 Kementerian pada tahun 2008 atas laporan keuangan Pemerintah
Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) oleh Komisi VII Kota Tomohon Tahun Anggaran 2007.
DPR RI dan kegiatan lainnya. 14. Perkara TPK atas nama terdakwa SURYADHARMA ALI
6. Perkara TPK atas nama terdakwa ABDUR ROUF sehubungan dengan Penyelenggaraan Ibadah Haji
sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait tahun 2010- 2013 dan Perkara TPK sehubungan dengan
dengan jual-beli Gas Alam untuk Pembangkit Listrik di penggunaan DOM (Dana Operasional Menteri) pada
Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur, Kementerian Agama RI tahun 2011-2014.
dan proyek-proyek lainnnya. 15. Perkara TPK atas nama terdakwa OTTO C. KALIGIS
7. Perkara TPK atas nama terdakwa FUAD AMIN sehubungan dengan Memberi atau menjanjikan sesuatu
sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait berupa uang kepada Majelis Hakim dan Panitera
dengan jual-beli gas alam untuk pembangkit listrik di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan Sumatera
Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur dan Utara terkait permohonan pengujian kewenangan
Proyek-proyek lainnya dan Perkara TPK sehubungan Kejaksaan Tinggi Negara.
dengan menerima hadiah atau janji terkait dengan jual- 16. Perkara TPK atas nama terdakwa SYAMSIR YUSFAN
beli gas alam untuk pembangkit listrik di Gresik dan Gili sehubungan dengan menerima pemberian atau janji
Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur dan perbuatan terkait dengan penanganan perkara permohonan
penerimaan lainnya dan Perkara TPPU sehubungan pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera
dengan perbuatan menempatkan, mentransfer, Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30
mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas
menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar negeri, Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana
mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang atau Korupsi Dana Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Daerah
surat berharga atau perbuatan lain atas Harta Kekayaan Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
yang diketahui atau patut diduganya merupakan hasil dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH),
tindak pidana korupsi dengan tujuan menyembunyikan dan Perkara TPK sehubungan dengan bersama-
atau menyamarkan asal-usul harta kekayaan. sama memberi atau menjanjikan sesuatu berupa uang
8. Perkara TPK atas nama terdakwa MULYA A. HASJMY kepada Majelis Hakim dan Panitera Pengadilan Tata
sehubungan dengan pelaksanaan pengadaan peralatan Usaha Negara (PTUN) Medan Sumatera Utara terkait
kesehatan dari sisa dana pelayanan kesehatan bagi permohonan pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi
penduduk miskin dalam rangka wabah flu burung Sumatera Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor
(avian influenza) pada Dirjen Bina Pelayanan Medik 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas
Departemen Kesehatan dan dana APBN-P Sekretariat Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana
Dirjen Bina Pelayanan Medik Depkes Tahun Anggaran Korupsi Dana Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Daerah
2006. Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan
9. Perkara TPK atas nama terdakwa SUROSO ATMO Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH).
MARTOYO sehubungan dengan penerimaan sesuatu 17. Perkara TPK atas nama terdakwa BAMBANG WIRATMADJI
atau uang yang diduga diberikan oleh Direktur PT. Sugih SOEHARTO sehubungan dengan bersama-sama Lusita
Interjaya dkk terkait dengan proyek pengadaan Tethra Anie Razak, Subri, dan Apriyanto Kurniawan, memberi
Ethyl Lead (TEL) di PT. Pertamina (Persero) tahun 2004- atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri
2005. atau penyelenggara negara dengan maksud supaya
10. Perkara TPK atas nama terdakwa LA MUSI DIDI pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut
sehubungan dengan kegiatan Detail Engineering Design berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya
(DED) PLTA sungai Memberamo dan sungai Urumuka yang bertentangan dengan kewajibannya atau memberi
tahun 2009 dan 2010 di Provinsi Papua dan TPK dalam sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara
kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA Danau negara karena atau berhubungan dengan sesuatu yang
Sentani dan Danau Paniai Tahun 2008 di Provinsi Papua bertentangan dengan kewajiban dilakukan atau tidak
dan Perkara TPK sehubungan dengan kegiatan Detail dilakukan dalam jabatannya terkait dengan pengurusan
Engineering Design (DED) PLTA Danau Sentani dan perkara tindak pidana menempatkan keterangan palsu
Danau Paniani Tahun Anggaran 2008 di Provinsi Papua. di atas bukti autentik dan pemalsuan atas sertifikat tanah
11. Perkara TPK atas nama terdakwa BARNABAS SUEBU dengan terlapor Sugiharta Alias Along.
sehubungan dengan kegiatan Detail Engineering Design 18. Perkara TPK atas nama terdakwa JERO WACIK
(DED) PLTA sungai Memberamo dan sungai Urumuka sehubungan dengan menguntungkan diri sendiri atau
Tahun 2009 dan 2010 di Provinsi Papua dan TPK dalam orang lain secara melawan hukum atau menyalahgunakan
kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA danau kekuasaannya memaksa seseorang memberikan sesuatu,
Sentani dan danau Paniai tahun 2008 di Provinsi Papua membayar, atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya
153
sendiri, pada tahun 2011 s.d. 2013, di Kementerian Energi dengan Pihak Swasta periode Tahun 2005-2013.
dan Sumber Daya Mineral dan Perkara TPK sehubungan 27. Perkara TPK atas nama terdakwa TEUKU SYAIFUL
dengan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau ACHMAD sehubungan dengan pelaksanaan proyek
penyalahgunaan kewenangan, kesempatan atau sarana pembangunan dermaga bongkar pada kawasan
yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang perdagangan bebas dan pelabuhan bebas Sabang
dapat merugikan keuangan negara yang dilakukan oleh yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata/Menteri Pariwisata (APBN) Tahun Anggaran 2006-2010.
dan Ekonomi Kreatif pada Tahun 2008-2011. 28. Perkara TPK atas nama terdakwa TRIPENI IRIANTO
19. Perkara TPK atas nama terdakwa BUDI ANTONI ALJUFRI PUTRO sehubungan dengan menerima pemberian atau
dan SUZANA BUDI ANTONI sehubungan dengan janji terkait dengan penanganan perkara permohonan
memberi atau menjanjikan sesuatu kepada hakim pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera
dengan maksud untuk mempengaruhi putusan perkara Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30
yang diserahkan kepadanya untuk diadili terkait dengan Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas
sengketa pemilihan kepala daerah Kabupaten Empat Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana
Lawang di Mahkamah Konstitusi tahun 2013 dan dengan Korupsi Dana Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Daerah
sengaja tidak memberikan keterangan atau memberikan Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan
keterangan yang tidak benar pada waktu persidangan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH).
terdakwa M. Akil Mochtar di Pengadilan Tipikor Jakarta. 29. Perkara TPK atas nama terdakwa PATRICE RIO CAPELLA
20. Perkara TPK Atas nama terdakwa AMIR FAUZI sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari
sehubungan dengan menerima pemberian atau janji Gatot Pujo Nugroho selaku Gibernur Sumatera Utara
terkait dengan penanganan perkara permohonan dan Evy Susanti terkait dengan dugaan terjadinya Tindak
pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan
Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Daerah Bawah (BDB), Bantuan Operasional Sekolah
Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas (BOS), Tunggakan Dana Bagi Hasil (DBH), dan Penyertaan
Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Modal pada sejumlah BUMD pada Pemerintah Provinsi
Korupsi Dana Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Daerah Sumatera Utara yang Sedang dilakukan penyelidikan
Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan oleh Kejaksaan Tinggi atau Kejaksaan Agung Indonesia.
Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH). 30. Perkara TPK atas nama terdakwa MOH. YAGARI
21. Perkara TPK Atas nama terdakwa DERMAWAN GINTING BHASTARA GUNTUR sehubungan dengan Memberi atau
sehubungan dengan menerima pemberian atau janji Menjanjikan sesuatu berupa uang kepada Majelis Hakim
terkait dengan penanganan perkara permohonan dan Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN)
pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Medan Sumatera Utara yang dilakukan oleh Tersangka
Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 selaku salah seorang Kuasa Hukum dari Kepala Biro
Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara
Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana terkait permohonan pengujian kewenangan Kejaksaan
Korupsi Dana Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Daerah Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan Undang-Undang
Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan
Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH). atas penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak
22. Perkara TPK atas nama terdakwa MADE MEREGAWA Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan
sehubungan dengan Pengadaan Alat Kesehatan Rumah Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah
Sakit Khusus Pendidikan Penyakit Infeksi dan Pariwisata (BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH).
Universitas Udayana pada Tahun Anggaran 2009. 31. Perkara TPK atas nama terdakwa JAMALUDDIEN
23. Perkara TPK atas nama terdakwa IRAWAN sehubungan MALIK sehubungan dengan pegawai negeri atau
dengan Pengadaan dan Pelaksanaan Proyek penyelenggara negara yang dengan maksud
Pembangunan Diklat Pelayaran Sorong Tahap III menguntungkan diri sendiri atau orang lain yang secara
pada Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia melawan hukum atau menyalahgunakan kekuasaannya
Perhubungan Laut, Badan Pengembangan Sumber memaksa seseorang memberikan sesuatu, membayar,
Daya Manusia Perhubungan, Kementerian Perhubungan atau menerima pembayaran dengan potongan atau
Republik Indonesia Tahun Anggaran 2011. untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri
24. Perkara TPK atas nama terdakwa SUGIARTO atau yang pada waktu menjalankan tugas, meminta,
sehubungan dengan Pengadaan dan Pelaksanaan menerima, memotong pembayaran kepada pegawai
Proyek Pembangunan Diklat Pelayaran Sorong Tahap negeri atau penyelenggara negara lain atau kas
III pada Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia umum tersebut mempunyai utang kepadanya, padahal
Perhubungan Laut, Badan Pengembangan Sumber diketahui bahwa hal tersebut bukan merupakan utang
Daya Manusia Perhubungan, Kementerian Perhubungan terkait dana kegiatan Tahun Anggaran 2013-2014
Republik Indonesia Tahun Anggaran 2011. dan dana tugas pembantuan Tahun Anggaran 2014
25. Perkara TPK atas nama terdakwa BUDI RACHMAT pada Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan
KURNIAWAN sehubungan dengan Pengadaan dan Kawasan Transmigrasi Kementerian Tenaga Kerja dan
Pelaksanaan Proyek Pembangunan Diklat Pelayaran Transmigrasi (Ditjen P2KTrans).
Sorong Tahap III pada Pusat Pengembangan Sumber 32. Perkara TPK atas nama terdakwa HENGKY WIDJAJA
Daya Manusia Perhubungan Laut, Badan Pengembangan sehubungan dengan pelaksanaan Kerjasama
Sumber Daya Manusia Perhubungan, Kementerian Rehabilitasi, Kelola dan Transfer untuk Instalasi
Perhubungan Republik Indonesia Tahun Anggaran 2011. Pengolahan Air antara PDAM Kota Makassar dengan
26. Perkara TPK atas nama terdakwa ILHAM ARIEF pihak swasta periode tahun 2006-2011.
SIRADJUDDIN sehubungan dengan pelaksanaan 33. Perkara TPK atas nama terdakwa MUHAMMAD
Kerjasama Rehabilitasi, Kelola dan Transfer untuk NAZARUDDIN sehubungan dengan penerimaan
Instalasi Pengolahan Air antara PDAM Kota Makassar hadiah atau janji padahal patut diketahui atau diduga
LAPORAN
TAHUNAN
2016

154
bahwa hadiah tersebut diberikan sebagai akibat atau Energi Baru dan Terbarukan Tahun Anggaran 2016
disebabkan karena telah melakukan atau tidak melakukan untuk Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua.
sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan 40. Perkara TPK atas nama terdakwa KAMALUDDIN
kewajibannya sehubungan dengan penganggaran dan HARAHAP sehubungan dengan menerima hadiah atau
pelaksanaan proyek yang dikerjakan oleh PT. DGI dan janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi
lain-lain tahun 2010 dan perkara TPPU terkait dengan Sumatera Utara terkait dengan: 1. Persetujuan laporan
TPK sehubungan dengan transaksi pembelian saham PT. pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera
Garuda di Mandiri Sekuritas oleh PT. Permai Raya Wisata, Utara Tahun Anggaran 2012 oleh DPRD Provinsi
PT. Cakrawaja Abadi, PT. Exartech Teknologi Utama, Sumatera Utara; 2. Persetujuan perubahan Anggaran
PT. Pasific Putra Metropolitan, PT. Darmakusumah dan Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera
transaksi lainnya berupa menempatkan, mentransfer, Utara Tahun Anggaran 2013 oleh DPRD Provinsi
mengubah bentuk, dan atau menyembunyikan/ Sumatera Utara; 3. Pengesahan Anggaran Pendapatan
menyamarkan asal-usul, sumber, lokasi, kepemilikan dan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun
atau perbuatan menerima atau menguasai penempatan, Anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 4.
pentransferan, pembayaran atau menggunakan harta Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
kekayaan yang diketahui atau patut diduga merupakan Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2015 oleh
hasil tindak pidana. DPRD Provinsi Sumatera Utara.
34. Perkara TPK atas nama terdakwa GATOT PUJO 41. Perkara TPK atas nama terdakwa PAHRI AZHARI dan
NUGROHO dan EVY SUSANTI sehubungan dengan LUCIANTY sehubungan dengan pemberian hadiah atau
memberi atau menjanjikan sesuatu berupa uang janji kepada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
kepada Majelis Hakim dan Panitera Pengadilan Tata (DPRD) Kabupaten Musi Banyuasin yang terkait dengan
Usaha Negara (PTUN) Medan Sumatera Utara terkait persetujuan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
permohonan pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi (LKPJ) Kepala Daerah Musi Banyuasin Tahun Anggaran
Sumatera Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 2014 dan pengesahan Anggaran Pendapatan dan
30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin
penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Tahun Anggaran 2015.
Korupsi Dana Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Daerah 42. Perkara TPK atas nama terdakwa RIAMON ISKANDAR,
Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan DARWIN, ISLAN HANURA, dan AIDIL FITRI sehubungan
Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH). dengan menerima hadiah atau janji terkait dengan
35. Perkara TPK atas nama terdakwa GATOT PUJO persetujuan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
NUGROHO dan EVY SUSANTI sehubungan dengan (LKPJ) Kepala Daerah Musi Banyuasin Tahun Anggaran
memberi hadiah atau janji kepada Patrice Rio Capella 2014 dan pengesahan Anggaran Pendapatan dan
selaku Anggota DPR RI terkait dengan dugaan TPK Dana Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin
bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Daerah Bawah (BDB), Tahun Anggaran 2015.
Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Tunggakan Dana 43. Perkara TPK atas nama terdakwa MUHAMMAD SYAKIR
Bagi Hasil (DBH), dan penyertaan modal pada sejumlah sehubungan dengan menjanjikan atau memberikan
BUMD pada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang sesuatu kepada Penyelenggara Negara terkait dengan
sedang dilakukan penyelidikan oleh Kejaksaan Tinggi pengadaan Tethra Ethyl Lead (TEL) untuk kebutuhan
Sumatera Utara dan atau Kejaksaan Agung RI. kilang-kilang PT. Pertamina (Persero) tahun 2004-2005.
36. Perkara TPK atas nama terdakwa RUDYANTO 44. Perkara TPK atas nama terdakwa SIGIT PRAMONO
sehubungan dengan secara bersama-sama atau turut ASRI sehubungan dengan menerima hadiah atau janji
serta terkait perbuatan Ikmal Jaya selaku Walikota Tegal dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi
periode 2009 s.d. 2014 dalam pelaksanaan tukar guling Sumatera Utara terkait dengan 1. Persetujuan Laporan
tanah antara Pemerintah Kota Tegal dengan pihak Pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera
swasta pada tahun 2012. Utara Tahun Anggaran 2012 oleh DPRD Provinsi
37. Perkara TPK atas nama terdakwa RICKY TAMPINONGKOL Sumatera Utara; 2. Persetujuan Perubahan Anggaran
sehubungan dengan memberi atau menjanjikan Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera
sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara Utara tahun anggaran 2013 oleh DPRD Provinsi Sumatera
negara dengan maksud supaya pegawai negeri atau Utara; 3. Pengesahan Angaran Pendapatan dan Belanja
penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014
berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; dan 4. Pengesahan
dengan jabatannya terkait dengan pengesahan APBD Angggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi
Pemerintah Daerah Provinsi Banten Tahun Anggaran Sumatera Utara Tahun Anggaran 2015 oleh DPRD
2016. Provinsi Sumatera Utara.
38. Perkara TPK atas nama terdakwa RINELDA BANDASO 45. Perkara TPK atas nama terdakwa AJIB SHAH
sehubungan dengan bersama-sama dengan Dewi sehubungan dengan secara bersama-sama dengan
Aryaliniza Als Dewie Yasin Limpo selaku anggota DPR RI cara menerima hadiah atau janji dari Gatot Pujo Nugroho
dan Bambang Wahyuhadi, yaitu menerima hadiah atau selaku Gubernur Provinsi Sumatera Utara terkait
janji terkait usulan penganggaran Proyek Pembangunan dengan 1. Persetujuan Laporan Pertanggungjawaban
Infrastruktur Energi Baru dan Terbarukan Tahun Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran
Anggaran 2016 untuk Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua. 2012 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 2. Persetujuan
39. Perkara TPK atas nama terdakwa DEWI ARYANILIZA Perubahan Anggaran Pendapatan dan belanja Daerah
ALS DEWIE YASIN LIMPO dan BAMBANG WAHYUHADI Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2013 oleh
sehubungan dengan bersama-sama dengan Rinelda DPRD Provinsi Sumatera Utara; 3. Pengesahan Anggaran
Bandaso, yaitu menerima hadiah atau janji terkait usulan Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara
penganggaran Proyek Pembangunan Infrastruktur Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera
155
Utara; 4. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan
Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2015 dengan kewajibannya terkait Pengesahan APBD
oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 5. Persetujuan Pemerintah Daerah Provinsi Banten Tahun Anggaran
Laporan Pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi 2016.
Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD 51. Perkara TPK atas nama terdakwa DJOKO PRAMONO
Provinsi Sumatera Utara; dan 6. Penolakan Penggunaan sehubungan dengan pengadaan dan pelaksanaan
Hak Interpelasi oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara pada Pembangunan Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu
tahun 2015. Pelayaran (BP2IP) Sorong Tahap III pada Pusat
46. Perkara TPK atas nama terdakawa SALEH BANGUN Pengembangan SDM Perhubungan Laut (PPSDML)
sehubungan dengan secara bersama-sama dengan Badan Pengembangan SDM Kementerian Perhubungan
cara menerima hadiah atau janji dari Gatot Pujo Nugroho Tahun Anggaran 2011.
selaku Gubernur Provinsi Sumatera Utara terkait 52. Perkara TPK atas nama terdakwa ICHSAN SUAIDI
dengan 1. Persetujuan Laporan Pertanggungjawaban dan AWANG LAZUARDI EMBAT sehubungan dengan
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran memberi hadiah atau janji kepada Andri Tristianto
2012 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 2. Persetujuan Sutrisna selaku Kasubdit Kasasi Perdata pada Direktorat
Perubahan Anggaran Pendapatan dan belanja Daerah Pranata dan Tatalaksana Perkara Perdata Mahkamah
Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2013 oleh Agung RI, terkait Penundaan Pengiriman Putusan Kasasi
DPRD Provinsi Sumatera Utara; 3. Pengesahan Anggaran Perkara Korupsi Pekerjaan Pembangunan Dermaga
Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Labuhan Haji Kabupaten Lombok Timur oleh Mahkamah
Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Agung RI.
Utara; 4. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja 53. Perkara TPK atas nama terdakwa BOBBY REYNOLD
Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2015 MAMAHIT sehubungan dengan pengadaan dan
oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 5. Persetujuan pelaksanaan Pembangunan Balai Pendidikan dan
Laporan Pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Pelatihan Ilmu Pelayaranan (BP2IP) Sorong Tahap III
Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD pada PUsat Pengembangan SDM Perhubungan Laut
Provinsi Sumatera Utara; dan 6. Penolakan Penggunaan (PPSDML) Badan Pengembangan SDM Kementerian
Hak Interpelasi oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara pada Perhubungan Tahun Anggaran 2011.
tahun 2015. 54. Perkara TPK atas nama terdakwa DAMAYANTI WISNU
47. Perkara TPK atas nama terdakwa CHAIDIR RITONGA PUTRANTI sehubungan dengan menerima hadiah atau
sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari Gatot janji dari ABDUL KHOIR selaku Direktur Utama PT. Windu
Pujo Nugroho selaku Gubernur Sumatera Utara terkait Tunggal Utama terkait untuk mendapatkan pekerjaan di
dengan : 1. Persetujuan Laporan Pertanggungjawaban Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran Tahun Anggaran 2016.
2012 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 2. Persetujuan 55. Perkara TPK atas nama terdakwa JULIA PRASETYARINI
Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sehubungan dengan turut serta atau bersama-sama
Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2013 oleh dengan DAMAYANTI WISNU PUTRANTI dan DESSY
DPRD Provinsi Sumatera Utara; 3. Pengesahan Anggaran A EDWIN selaku anggota Komisi V DPR RI dalam
Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara menerima hadiah atau janji dari ABDUL KHOIR selaku
Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Direktur Utama PT. Windu Tunggal Utama terkait untuk
Utara; 4. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja mendapatkan pekerjaan di Kementerian Pekerjaan
Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2015 Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2016.
oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 5. Persetujuan 56. Perkara TPK atas nama terdakwa DESSY A EDWIN
Laporan Pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi sehubungan dengan turut serta atau bersama-sama
Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD dengan DAMAYANTI WISNU PUTRANTI dan JULIA
Provinsi Sumatera Utara; dan 6. Penolakan Penggunaan PRASETYANI selaku anggota Komisi V DPR RI dalam
Hak Interpelasi oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara pada menerima hadiah atau janji dari ABDUL KHOIR selaku
tahun 2015. Direktur Utama PT. Windu Tunggal Utama terkait untuk
48. Perkara TPK atas nama terdakwa ABDUL KHOIR mendapatkan pekerjaan di Kementerian Pekerjaan
sehubungan dengan memberikan atau menjanjikan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2016.
sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara 57. Perkara TPK atas nama terdakwa SUKOTJO S BAMBANG
negara dengan maksud untuk mendapatkan pekerjaan sehubungan dengan pengadaan Driving Simulator Roda
di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Dua (R2) dan Roda Empat (R4) pada Korps Lalu Lintas
Tahun Anggaran 2016. Mabes Polri Tahun Anggaran 2011.
49. Perkara TPK atas nama terdakwa FL. TRI SATRIYA 58. Perkara TPK atas nama terdakwa TRINANDA
SANTOSA sehubungan dengan pegawai negeri atau PRIHANTORO sehubungan dengan memberi sesuatu
penyelenggara negara yang bersama-sama menerima hadiah atau janji secara berlanjut kepada Mohamad
pemberian atau janji dengan maksud supaya pegawai Sanusi selaku Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta
negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat periode 2014-2019 terkait dengan pembahasan
atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Zonasi
bertentangan dengan kewajibannya terkait Pengesahan Wilayah Pesisir dan Pulau Pulau kecil Provinsi DKI Jakarta
APBD Pemerintah Daerah Provinsi Banten Tahun Tahun 2015-2035 dan Rancangan Peraturan Daerah
Anggaran 2016. tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai
50. Perkara TPK atas nama terdakwa SRI MULYAHARTONO Utara Jakarta.
sehubungan dengan pegawai negeri atau penyelenggara 59. Perkara TPK atas nama terdakwa ARIESMAN WIDJAJA
negara yang bersama-sama menerima pemberian sehubungan dengan memberi sesuatu hadiah atau
atau janji dengan maksud supaya pegawai negeri atau janji secara berlanjut kepada Mohamad Sanusi selaku
penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta periode 2014-2019
LAPORAN
TAHUNAN
2016

156
terkait dengan pembahasan Rancangan Peraturan dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Masa Februari
Daerah tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Tahun 2013 PT. Elektronic Design and Manufacturing
Pulau Pulau kecil Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015-2035 International (EDMI) Indonesia.
dan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata 68. Perkara TPK atas nama terdakwa BUDI SUPRIYANTO
Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta. sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari
60. Perkara TPK atas nama terdakwa MARUDUT sehubungan Abdul Khoir terkait dengan pekerjaan di Kementerian
dengan secara bersama-sama memberi atau mencoba Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun
memberi sesuatu kepada Kepala Kejaksaan Tinggi dan Anggaran 2016.
atau Asisten Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi 69. Perkara TPK atas nama terdakwa MOHAMAD SANUSI
DKI guna menghentikan penyelidikan/penyidikan Tindak sehubungan dengan menerima sesuatu hadiah atau janji
Pidana Korupsi pada PT. Brantas Abipraya di Kejaksaan secara berlanjut terkait dengan pembahasan Rancangan
Tinggi DKI Jakarta. Peraturan Daerah tentang Rencana Zonasi Wilayah
61. Perkara TPK atas nama terdakwa DANDUNG Pesisir dan Pulau Pulau kecil Provinsi DKI Jakarta Tahun
PAMULAMO dan SUDI WANTOKO sehubungan dengan 2015-2035 dan Rancangan Peraturan Daerah tentang
secara bersama-sama memberi atau mencoba memberi Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara
sesuatu kepada Kepala Tinggi dan atau Asisten Tindak Jakarta.
Pidana Khusus Kejaksanaan Tinggi DKI Jakarta guna 70. Perkara TPPU atas nama tersangka MOHAMAD
menghentikan penyelidikan/penyidikan TPK pada PT. SANUSI sehubungan dengan perbuatan menempatkan,
Brantas Abipraya di Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta. mentransfer, mengalihkan, membelanjakan,
62. Perkara TPK atas nama terdakwa ANDRI TRISTIANTO membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa
SUTRISNA sehubungan dengan menerima hadiah atau ke luar negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan
janji terkait pengiriman putusan kasasi perkara korupsi mata uang atau surat berharga atau perbuatan lain atas
Pekerjaan Pembangunan Dermaga Labuhan Haji, harta kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya
Kabupaten Lombok Timur, di Mahkamah Agung RI. merupakan hasil tindak pidana.
63. Perkara TPK atas nama terdakwa JAJANG ABDUL 71. Perkara TPK atas nama terdakwa FAHRI NURMALLO dan
HOLIK dan LENIH MARLIANI sehubungan dengan DEVIYANTI ROCHAENI sehubungan dengan menerima
bersama-sama dengan Ojang Sohandi yaitu memberi hadiah atau janji terkait dengan penanganan perkara TPK
hadiah atau janji kepada Fahri Nurmallo dan Deviyanti Penyalahgunaan Anggaran dalam Pengelolaan Dana
Rochaeni yang masing-masing sebagai Jaksa Penuntut Kapitasi pada Program Jaminan Kesehatan Nasional di
Umum pada Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, terkait Dinas Kesehatan Kabupaten Subang Tahun Anggaran
penanganan perkara TPK Penyalahgunaan Anggaran 2014.
dalam Pengelolaan Dana Kapitasi pada Program Jaminan 72. Perkara TPK atas nama terdakwa OJANG SOHANDI
Kesehatan Nasional di Dinas Kesehatan Kabupaten sehubungan dengan bersama-sama dengan Jajang
Subang Tahun Anggaran 2014. Abdul Holik dan Lenih Marliani yaitu memberi hadiah
64. Perkara TPK atas nama terdakwa UJANG M. AMIN, JAINI, atau janji kepada Fahri Nurmallo dan Deviyanti Rochaeni
PARLINDUNGAN HARAHAP, DEPY IRAWAN, DEAR yang masing-masing sebagai Jaksa Penuntut Umum
FAUZUL AZIM, dan IIN FEBRIANTO sehubungan dengan pada Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, terkait penanganan
menerima hadiah atau janji terkait dengan persetujuan perkara TPK Penyalahgunaan Anggaran dalam
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Pengelolaan Dana Kapitasi pada Program Jaminan
Daerah Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014 dan Kesehatan Nasional di Dinas Kesehatan Kabupaten
Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Subang Tahun Anggaran 2014.
(APBD) Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 73. Perkara TPK atas nama terdakwa OJANG SOHANDI
2015. sehubungan dengan menerima gratifikasi yang
65. Perkara TPK atas nama terdakwa DODDY ARYANTO berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan
SUPENO sehubungan dengan memberi hadiah atau dengan kewajiban atau tugasnya.
janji kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara 74. Perkara TPPU atas nama terdakwa OJANG SOHANDI
terkait dengan pengurusan perkara di Pengadilan sehubungan dengan perbuatan menempatkan,
Negeri Jakarta Pusat dengan maksud supaya pegawai mentransfer, mengalihkan, membelanjakan,
negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa
atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya atau ke luar negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan
karena berhubungan dengan suatu perbuatan yang mata uang atau surat berharga atau perbuatan lain atas
berhubungan dengan jabatannya yang bertentangan harta kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya
dengan kewajibannya. merupakan hasil tindak pidana.
66. Perkara TPK atas nama terdakwa RUSLAN ABD. GANI 75. Perkara TPK atas nama terdakwa BERTHANATALIA
sehubungan dengan menerima hadiah atau janji RURUK KARIMAN dan SAMSUL HIDAYATULLAH
terkait dengan pengiriman putusan kasasi perkara TPK sehubungan dengan bersama-sama dengan Kasman
Pembangunan Dermaga Bongkar Lanjutan, Sabang Sangaji dalam memberi atau menjanjikan sesuatu
yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara
(APBN) Tahun Anggaran 2011. untuk pengurusan perkara Nomor: 454/Pidsus/2016/
67. Perkara TPK atas nama terdakwa HERRY SETIADJI, PN.JKT.UTR pada Pengadilan Negeri Jakarta Utara.
INDARTO CATUR NUGROHO, dan SLAMET RIYANA 76. Perkara TPK atas nama terdakwa KASMAN SANGAJI
sehubungan dengan menguntungkan diri sendiri sehubungan dengan bersama-sama dengan
atau orang lain secara melawan hukum atau dengan Berthanatalia Ruruk Kariman dan Samsul Hidayatullah
menyalahgunakan kekuasaannya memaksa sesorang dalam memberi atau menjanjikan sesuatu kepada
memberikan sesuatu, membayar atau untuk mengerjakan pegawai negeri atau penyelenggara negara untuk
sesuatu bagi dirinya sendiri, terkait Restitusi Lebih Bayar pengurusan perkara Nomor: 454/Pidsus/2016/PN.JKT.
Pajak atas Pajak Penghasilan (PPh) Badan Tahun 2012 UTR pada Pengadilan Negeri Jakarta Utara.
157
77. Perkara TPK atas nama terdakwa SITI MARWA bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan
sehubungan dengan menerima hadiah terkait dengan pengajuan revisi alih fungsi hutan di provinsi Riau tahun
pengadaan atau pembelian pupuk di PT. Berdikari 2014 kepada kementerian kehutanan.
(Persero). 87. Perkara TPK atas nama terdakwa RAOUL ADHITYA
78. Perkara TPK atas nama terdakwa EDY NASUTION WIRANATAKUSUMAH sehubungan dengan secara
sehubungan dengan menerima hadiah atau janji padahal bersama-sama memberi atau menjanjikan sesuatu
diketahui atau patut diduga bahwa hadiah atau janji kepada penyelenggara negara dengan maksud supaya
tersebut diberikan untuk menggerakan agar melakukan penyelenggaran negara tersebut berbuat atau tidak
sesuatu dalam jabatannya atau karena diketahui telah berbuat sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan
melakukan sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan putusan perkara
dengan kewajibannya. perdata nomor: 503/PDT.G/2015/PN.JKT.PST antara PT.
79. Perkara TPK atas nama terdakwa ROHADI sehubungan Mitra Maju Sukses (PT MMS) selaku penggugat dengan
dengan menerima hadiah atau janji dari Syaiful Jamil PT. Kapuas Tunggal Persada (PT. KTP) selaku tergugat di
melalui Kasman Sangaji, Berthanatalia Ruruk Kariman Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
dan Samsul Hidayatullah dengan maksud untuk 88. Perkara TPK atas nama terdakwa NOVIYANTI dan
pengurusan perkara nomor: 454/Pidsus/2016/PN.JKT. SUHEMI sehubungan dengan bersama-sama dengan I
UTR pada Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Putu Sudiartana selaku anggora DPR RI yaitu menerima
80. Perkara TPK atas nama terdakwa YOGAN ASKAN hadiah atau janji dari Yogan Askan dan Suprapto terkait
sehubungan dengan memberi atau menjanjikan dengan pengurusan anggaran di DPR untuk alokasi
sesuatu kepada I Putu Sudiartana selaku anggota DPR Provinsi Sumatera Barat Pada APBN-P tahun 2016.
RI bersama-sama dengan Noviyanti dan Suhemi, terkait 89. Perkara TPK atas nama terdakwa ZULKIFLI EFFENDI
dengan pengurusan anggaran di DPR untuk alokasi SIREGAR sehubungan dengan menerima hadiah atau
Provinsi Sumatera Barat Pada APBN-P tahun 2016. janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi
81. Perkara TPK atas nama terdakwa SUPRAPTO sehubungan Sumatera Utara terkait fungsi dan kewenangan tersangka
dengan bersama-sama dengan Yogan Askan memberi selaku anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode
atau menjanjikan sesuatu kepada I Putu Sudiartana 2009-2014 dan periode 2014-2019.
selaku anggota DPR RI bersama-sama dengan Noviyanti 90. Perkara TPK atas nama terdakwa PARLUHUTAN
dan Suhemi, terkait dengan pengurusan anggaran di SIREGAR sehubungan dengan menerima hadiah atau
DPR untuk alokasi Provinsi Sumatera Barat Pada APBN-P janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi
tahun 2016. Sumatera Utara terkait fungsi dan kewenangan tersangka
82. Perkara TPK atas nama terdakwa EDY SANTONI dan selaku anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode
SAFRI sehubungan dengan memberi atau menjanjikan 2009-2014 dan periode 2014-2019.
sesuatu berupa uang kepada Majelis Hakim Pengadilan 91. Perkara TPK atas nama terdakwa ZULKIFLI HUSEIN
Tipikor Bengkulu. sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari
83. Perkara TPK atas nama terdakwa JANNER PURBA dan Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera
TOTON sehubungan dengan bersama-sama dengan Utara terkait fungsi dan kewenangan tersangka selaku
Toton selaku anggota Majelis Hakim Pengadilan anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009-
Tipikor Bengkulu yaitu menerima pemberian hadiah 2014 dan periode 2014-2019.
atau janji sehubungan dengan perkara TPK terkait 92. Perkara TPK atas nama terdakwa BUDIANTO HALIM
penyalahgunaan honor Dewan Pembina RSUD M. WIDJAJA sehubungan dengan memberi hadiah atau janji
Yunus Bengkulu Tahun Anggaran 2011 yang sedang kepada Pejabat di PT. Berdikari (Persero) terkait dengan
disidangkan di Pengadilan Tipikor Bengkulu atas nama pengadaan atau pembelian pupuk di PT. Berdikari
terdakwa Edy Santoni dan terdakwa Safri. (Persero).
84. Perkara TPK atas nama terdakwa BADARUDDIN 93. Perkara TPK atas nama terdakwa BUDIMAN PARDAMEAN
BACHSIN sehubungan dengan menerima pemberian NADAPDAP sehubungan dengan menerima hadiah
hadiah atau janji sehubungan dengan perkara TPK atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur
terkait penyalahgunaan honor Dewan Pembina RSUD Provinsi Sumatera Utara terkait fungsi dan kewenangan
M. Yunus Bengkulu Tahun Anggaran 2011 yang sedang tersangka selaku anggota DPRD Provinsi Sumatera
disidangkan di Pengadilan Tipikor Bengkulu atas nama Utara Periode 2009-2014 dan periode 2014-2019.
terdakwa Edy Santoni dan terdakwa Safri. 94. Perkara TPK atas nama terdakwa GUNTUR MANURUNG
85. Perkara TPK atas nama terdakwa AHMAD YANI sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari
sehubungan dengan secara bersama-sama memberi Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera
atau menjanjikan sesuatu kepada penyelenggara Utara terkait fungsi dan kewenangan tersangka selaku
negara dengan maksud supaya penyelenggaran negara anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009-
tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam 2014 dan periode 2014-2019.
jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya 95. Perkara TPK atas nama terdakwa MUHAMMAD AFAN
terkait dengan putusan perkara perdata nomor: 503/ sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari
PDT.G/2015/PN.JKT.PST antara PT. Mitra Maju Sukses Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera
(PT MMS) selaku penggugat dengan PT. Kapuas Tunggal Utara terkait fungsi dan kewenangan tersangka selaku
Persada (PT. KTP) selaku tergugat di Pengadilan Negeri anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009-
Jakarta Pusat. 2014 dan periode 2014-2019.
86. Perkara TPK atas nama terdakwa EDISON MARUDUT 96. Perkara TPK atas nama terdakwa BUSTAMI H. S.
MARDASAULI SIAHAAN sehubungan dengan memberi sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari
atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera
penyelenggara negara dengan maksud supaya pegawai Utara terkait fungsi dan kewenangan tersangka selaku
negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009-
atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang 2014 dan periode 2014-2019.
LAPORAN
TAHUNAN
2016

158
97. Perkara TPK atas nama terdakwa H. M. JOHAR dan kepada CV. Semesta Berjaya di tahun 2016.
SUPARMAN sehubungan dengan pegawai negeri atau 105. Perkara TPK atas nama terdakwa ZULFIKAR MUHARRAMI
penyelenggara negara yang bersama-sama menerima sehubungan dengan pemberian hadiah atau janji terkait
hadiah atau janji dengan maksud supaya pegawai negeri dengan proses perencanaan, penganggaran dan
atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak pelaksanaan proyek pengadaan barang dan jasa di
berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan Dinas Pendidikan dan dinas-dinas lainnya di lingkungan
dengan kewajibannya terkait dengan Pembahasan Pemerintah Kabupaten Banyuasin.
RAPBD-P TA 2014 dan/atau RAPBD Tahun Anggaran 106. Perkara TPK atas nama terdakwa AMRAN HI MUSTARY
2015 pada Provinsi Riau. sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari
98. Perkara TPK atas nama terdakwa GATOT PUJO N Abdul Khoir guna mengupayakan Usulan Program
sehubungan dengan memberi hadiah atau janji kepada Pembangunan Infrastruktur pada Kementerian Pekerjaan
anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara periode Umum dan Perumahan Rakyat di Maluku atau Maluku
2009 s.d. 2014 dan 2014 s.d. 2019 terkait dengan: 1. Utara serta menunjuk Abdul Khoir dan kawan-kawan
Persetujuan laporan pertanggungjawaban Pemerintah sebagai pelaksananya.
Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2012 s.d. 2014 107. Perkara TPK atas nama terdakwa YAN ANTON FERDIAN
oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 2. Persetujuan sehubungan dengan secara bersama-sama menerima
perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah hadiah atau janji terkait dengan proses perencanaan,
Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2013 dan penganggaran dan pelaksanaan proyek pengadaan
2014 oleh DPRD provinsi sumatera utara; 3. Pengesahan barang dan jasa di Dinas Pendidikan dan dinas-dinas
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi lainnya di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyuasin.
Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014 dan 2015 oleh 108. Perkara TPK atas nama terdakwa RUSTAMI sehubungan
DPRD Provinsi Sumatera Utara; dan 4. Penolakan dengan secara bersama-sama pegawai negeri atau
penggunaan hak interpelasi oleh DPRD Provinsi penyelenggara negara menerima hadiah atau janji
Sumatera Utara pada tahun 2015. terkait dengan proses perencanaan, penganggaran
99. Perkara TPK atas nama terdakwa ARIS HADIANTO dan pelaksanaan proyek pengadaan barang dan jasa di
sehubungan dengan memberi hadiah atau janji kepada Dinas Pendidikan dan dinas-dinas lainnya di lingkungan
pejabat di PT. Berdikari (Persero) terkait dengan Pemerintah Kabupaten Banyuasin.
pengadaan atau pembelian pupuk di PT. Berdikari 109. Perkara TPK atas nama terdakwa KIRMAN sehubungan
(Persero). dengan secara bersama-sama pegawai negeri atau
100. Perkara TPK atas nama terdakwa MUHAMMAD penyelenggara negara menerima hadiah atau janji
SANTOSO sehubungan dengan Perkara TPK secara terkait dengan proses perencanaan, penganggaran
bersama-sama memberi atau menjanjikan sesuatu dan pelaksanaan proyek pengadaan barang dan jasa di
kepada penyelenggara negara dengan maksud supaya Dinas Pendidikan dan dinas-dinas lainnya di lingkungan
penyelenggaran negara tersebut berbuat atau tidak Pemerintah Kabupaten Banyuasin.
berbuat sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan 110. Perkara TPK atas nama terdakwa UMAR USMAN
dengan kewajibannya terkait dengan putusan perkara sehubungan dengan secara bersama-sama pegawai
perdata nomor: 503/PDT.G/2015/PN.JKT.PST antara PT. negeri atau penyelenggara negara menerima hadiah atau
Mitra Maju Sukses (PT MMS) selaku penggugat dengan janji terkait dengan proses perencanaan, penganggaran
PT. Kapuas Tunggal Persada (PT. KTP) selaku tergugat di dan pelaksanaan proyek pengadaan barang dan jasa di
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Dinas Pendidikan dan dinas-dinas lainnya di lingkungan
101. Perkara TPK atas nama terdakwa SRI ASTUTI sehubungan Pemerintah Kabupaten Banyuasin.
dengan memberi hadiah atau janji kepada Pejabat di 111. Perkara TPK atas nama terdakwa SUTARYO sehubungan
PT. Berdikari (Persero) terkait dengan pengadaan atau dengan secara bersama-sama pegawai negeri atau
pembelian pupuk di PT. Berdikari (Persero). penyelenggara negara menerima hadiah atau janji
102. Perkara TPK atas nama terdakwa I PUTU SUDIARTANA terkait dengan proses perencanaan, penganggaran
sehubungan dengan bersama-sama dengan Noviyanti dan pelaksanaan proyek pengadaan barang dan jasa di
dan Suhemi, yaitu menerima hadiah atau janji dari Dinas Pendidikan dan dinas-dinas lainnya di lingkungan
Yogan Askan dan Suprapto terkait dengan pengurusan Pemerintah Kabupaten Banyuasin.
anggaran di DPR untuk alokasi Provinsi Sumatera Barat
Pada APBN-P tahun 2016. BERKAS PERKARA LIMPAH KE PN
103. Perkara TPK atas nama terdakwa XAVERIANDY Berkas perkara yang dilimpahkan ke Pengadilan Negeri
SUTANTO dan MEMI sehubungan dengan setiap Tipikor adalah sebanyak 70 (tujuh puluh) perkara, yaitu:
orang yang memberi atau menjanjikan sesuatu kepada 1. Perkara TPK atas nama terdakwa RUDYANTO
penyelenggara dengan maksud supaya penyelenggara sehubungan dengan secara bersama-sama atau turut
negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu serta terkait perbuatan Ikmal Jaya selaku Walikota Tegal
dalam jabatannya yang bertentangan dengan periode 2009 s.d. 2014 dalam pelaksanaan tukar guling
kewajibannya terkait dengan pengurusan perkara tanah antara Pemerintah Kota Tegal dengan pihak
nomor: 520/Pidsus/2016/PN.PDG tanggal 2 Agustus Swasta pada tahun 2012.
2016 di Pengadilan Negeri Padang. 2. Perkara TPK atas nama terdakwa RICKY TAMPINONGKOL
104. Perkara TPK atas nama terdakwa IRMAN GUSMAN sehubungan dengan memberi atau menjanjikan
sehubungan dengan penyelenggara negara yang sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara
menerima hadiah atau janji padahal diketahui atau patut negara dengan maksud supaya pegawai negeri atau
diduga bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan untuk penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak
menggerakkan agar melakukan atau tidak melakukan berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan
sesuatu atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya dengan jabatannya terkait dengan pengesahan APBD
yang bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan Pemerintah Daerah Provinsi Banten Tahun Anggaran
pengurusan kuota gula impor yang diberikan oleh Bulog 2016.
159
3. Perkara TPK atas nama terdakwa RINELDA BANDASO Provinsi Sumatera Utara.
sehubungan dengan bersama-sama dengan Dewi 10. Perkara TPK atas nama terdakwa AJIB SHAH sehubungan
Aryaliniza Als Dewie Yasin Limpo selaku anggota DPR RI dengan menerima hadiah atau janji dari Gatot Puji
dan Bambang Wahyuhadi, yaitu menerima hadiah atau Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera Utara terkait
janji terkait usulan penganggaran Proyek Pembangunan dengan 1.Persetujuan laporan pertanggungjawaban
Infrastruktur Energi Baru dan Terbarukan Tahun Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran
Anggaran 2016 untuk Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua. 2012 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 2. Persetujuan
4. Perkara TPK atas nama terdakwa DEWI ARYANILIZA perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
ALS DEWIE YASIN LIMPO dan BAMBANG WAHYUHADI Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2013 oleh
sehubungan dengan bersama-sama dengan Rinelda DPRD Provinsi Sumatera Utara; 3. Pengesahan Anggaran
Bandaso, yaitu menerima hadiah atau janji terkait usulan Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera
penganggaran Proyek Pembangunan Infrastruktur Utara tahun anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi
Energi Baru dan Terbarukan Tahun Anggaran 2016 Sumatera Utara; 4. Pengesahan Anggaran Pendapatan
untuk Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua. dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara tahun
5. Perkara TPK atas nama terdakwa KAMALUDDIN anggaran 2015 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 5.
HARAHAP sehubungan dengan menerima hadiah atau Persetujuan laporan pertanggungjawaban Pemerintah
janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2014 oleh DPRD
Sumatera Utara terkait dengan: 1. Persetujuan laporan Provinsi Sumatera Utara; dan 6. Penolakan penggunaan
pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera hak interpelasi oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara pada
Utara tahun anggaran 2012 oleh DPRD Provinsi Sumatera tahun 2015.
Utara; 2. Persetujuan perubahan Anggaran Pendapatan 11. Perkara TPK atas nama terdakwa SALEH BANGUN
dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari Gatot
Anggaran 2013 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 3. Pujo Nugroho selaku Gubernur Sumatera Utara terkait
Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dengan: 1.Persetujuan laporan pertanggungjawaban
Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014 oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran
DPRD Provinsi Sumatera Utara; 4. Pengesahan Anggaran 2012 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 2. Persetujuan
Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Tahun Anggaran 2015 oleh DPRD Provinsi Sumatera Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2013 oleh
Utara. DPRD Provinsi Sumatera Utara; 3. Pengesahan Anggaran
6. Perkara TPK atas nama terdakwa PAHRI AZHARI dan Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara
LUCIANTY sehubungan dengan pemberian hadiah atau tahun anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera
janji kepada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Utara; 4. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan
(DPRD) Kabupaten Musi Banyuasin yang terkait dengan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran
persetujuan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban 2015 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 5. Persetujuan
(LKPJ) Kepala Daerah Musi Banyuasin Tahun Anggaran laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi
2014 dan pengesahan Anggaran Pendapatan dan Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD
Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin Provinsi Sumatera Utara; dan 6. Penolakan penggunaan
Tahun Anggaran 2015. hak interpelasi oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara pada
7. Perkara TPK atas nama terdakwa RIAMON ISKANDAR, tahun 2015.
DARWIN, ISLAN HANURA, dan AIDIL FITRI sehubungan 12. Perkara TPK atas nama terdakwa CHAIDIR RITONGA
dengan menerima hadiah atau janji terkait dengan sehubungan dengan menerima hadiah atau janji
persetujuan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi
(LKPJ) Kepala Daerah Musi Banyuasin Tahun Anggaran Sumatera Utara terkait dengan: 1. Persetujuan Laporan
2014 dan pengesahan Anggaran Pendapatan dan Pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera
Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin Utara Tahun Anggaran 2012 oleh DPRD Provinsi
Tahun Anggaran 2015. Sumatera Utara; 2. Persetujuan Perubahan Anggaran
8. Perkara TPK atas nama terdakwa MUHAMMAD SYAKIR Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera
sehubungan dengan pemberian sesuatu atau uang Utara Tahun Anggaran 2013 oleh DPRD Provinsi
bersama-sama dengan Willy Sebastian Lim kepada Sumatera Utara; 3. Pengesahan Anggaran Pendapatan
Suroso Atmomartoyo, selaku Direktur Pengolahan PT dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun
Pertamina (Persero) dalam proyek pengadaan Tethra Anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 4.
Ethyl Lead (TEL) di PT Pertamina (Persero) tahun 2004- Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
2005. Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2015 oleh
9. Perkara TPK atas nama terdakwa SIGIT PRAMONO DPRD Provinsi Sumatera Utara; 5. Persetujuan Laporan
ASRI sehubungan dengan menerima hadiah atau janji Pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera
dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi Utara Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi
Sumatera Utara terkait dengan : 1. Persetujuan laporan Sumatera Utara; dan 6. Penolakan Penggunaan Hak
pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera Interpelasi oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara pada
Utara tahun anggaran 2012 oleh DPRD Provinsi Sumatera tahun 2015.
Utara; 2. Persetujuan perubahan Anggaran Pendapatan 13. Perkara TPK atas nama terdakwa ABDUL KHOIR
dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara tahun sehubungan dengan memberikan atau menjanjikan
anggaran 2013 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara
3. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja negara dengan maksud untuk mendapatkan pekerjaan
Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014 di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; dan 4.Pengesahan Tahun Anggaran 2016.
anggaran pendapatan dan belanja daerah Provinsi 14. Perkara TPK atas nama terdakwa FL. TRI SATRIYA
Sumatera Utara Tahun Anggaran 2015 oleh DPRD SANTOSA sehubungan dengan pegawai negeri atau
LAPORAN
TAHUNAN
2016

160
penyelenggara negara yang bersama-sama menerima 23. Perkara TPK atas nama terdakwa TRINANDA
pemberian atau janji dengan maksud supaya pegawai PRIHANTORO sehubungan dengan memberi sesuatu
negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat hadiah atau janji secara berlanjut kepada Mohamad
atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang Sanusi selaku Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta
bertentangan dengan kewajibannya terkait Pengesahan periode 2014-2019 terkait dengan pembahasan
APBD Pemerintah Daerah Provinsi Banten Tahun Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Zonasi
Anggaran 2016 yang dilakukan tersangka selaku Wilayah Pesisir dan Pulau Pulau kecil Provinsi DKI Jakarta
anggota DPRD Provinsi Banten Periode 2014-2019. Tahun 2015-2035 dan Rancangan Peraturan Daerah
15. Perkara TPK atas nama terdakwa SRI MULYAHARTONO tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai
sehubungan dengan pegawai negeri atau penyelenggara Utara Jakarta.
negara yang bersama-sama menerima pemberian 24. Perkara TPK atas nama terdakwa ARIESMAN WIDJAJA
atau janji dengan maksud supaya pegawai negeri atau sehubungan dengan memberi sesuatu hadiah atau
penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak janji secara berlanjut kepada Mohamad Sanusi selaku
berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta periode 2014-2019
dengan kewajibannya terkait Pengesahan APBD terkait dengan pembahasan Rancangan Peraturan
Pemerintah Daerah Provinsi Banten Tahun Anggaran Daerah tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan
2016. Pulau Pulau kecil Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015-2035
16. Perkara TPK atas nama terdakwa DJOKO PRAMONO dan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata
sehubungan dengan pengadaan dan pelaksanaan Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta.
Pembangunan Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu 25. Perkara TPK atas nama terdakwa MARUDUT sehubungan
Pelayaran (BP2IP) Sorong Tahap III pada Pusat dengan secara bersama-sama memberi atau mencoba
Pengembangan SDM Perhubungan Laut (PPSDML) memberi sesuatu kepada Kepala Kejaksaan Tinggi dan
Badan Pengembangan SDM Kementerian Perhubungan atau Asisten Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi
Tahun Anggaran 2011. DKI guna menghentikan penyelidikan/penyidikan Tindak
17. Perkara TPK atas nama terdakwa ICHSAN SUAIDI Pidana Korupsi pada PT. Brantas Abipraya di Kejaksaan
dan AWANG LAZUARDI EMBAT sehubungan dengan Tinggi DKI Jakarta.
memberi hadiah atau janji kepada Andri Tristianto 26. Perkara TPK atas nama terdakwa DANDUNG
Sutrisna selaku Kasubdit Kasasi Perdata pada Direktorat PAMULAMO dan SUDI WANTOKO sehubungan dengan
Pranata dan Tatalaksana Perkara Perdata Mahkamah secara bersama-sama memberi atau mencoba memberi
Agung RI, terkait Penundaan Pengiriman Putusan Kasasi sesuatu kepada Kepala Tinggi dan atau Asisten Tindak
Perkara Korupsi Pekerjaan Pembangunan Dermaga Pidana Khusus Kejaksanaan Tinggi DKI Jakarta guna
Labuhan Haji Kabupaten Lombok Timur oleh Mahkamah menghentikan penyelidikan/penyidikan TPK pada PT.
Agung RI. Brantas Abipraya di Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.
18. Perkara TPK atas nama terdakwa BOBBY REYNOLD 27. Perkara TPK atas nama terdakwa ANDRI TRISTIANTO
MAMAHIT sehubungan dengan pengadaan dan SUTRISNA sehubungan dengan menerima hadiah atau
pelaksanaan Pembangunan Balai Pendidikan dan janji terkait pengiriman putusan kasasi perkara korupsi
Pelatihan Ilmu Pelayaranan (BP2IP) Sorong Tahap III Pekerjaan Pembangunan Dermaga Labuhan Haji,
pada PUsat Pengembangan SDM Perhubungan Laut Kabupaten Lombok Timur, di Mahkamah Agung RI.
(PPSDML) Badan Pengembangan SDM Kementerian 28. Perkara TPK atas nama terdakwa JAJANG ABDUL
Perhubungan Tahun Anggaran 2011. HOLIK dan LENIH MARLIANI sehubungan dengan
19. Perkara TPK atas nama terdakwa DAMAYANTI WISNU bersama-sama dengan Ojang Sohandi yaitu memberi
PUTRANTI sehubungan dengan menerima hadiah atau hadiah atau janji kepada Fahri Nurmallo dan Deviyanti
janji dari ABDUL KHOIR selaku Direktur Utama PT. Windu Rochaeni yang masing-masing sebagai Jaksa Penuntut
Tunggal Utama terkait untuk mendapatkan pekerjaan di Umum pada Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, terkait
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat penanganan perkara TPK Penyalahgunaan Anggaran
Tahun Anggaran 2016. dalam Pengelolaan Dana Kapitasi pada Program Jaminan
20. Perkara TPK atas nama terdakwa JULIA PRASETYARINI Kesehatan Nasional di Dinas Kesehatan Kabupaten
sehubungan dengan turut serta atau bersama-sama Subang Tahun Anggaran 2014.
dengan DAMAYANTI WISNU PUTRANTI dan DESSY 29. Perkara TPK atas nama terdakwa UJANG M. AMIN, JAINI,
A EDWIN selaku anggota Komisi V DPR RI dalam PARLINDUNGAN HARAHAP, DEPY IRAWAN, DEAR
menerima hadiah atau janji dari ABDUL KHOIR selaku FAUZUL AZIM, dan IIN FEBRIANTO sehubungan dengan
Direktur Utama PT. Windu Tunggal Utama terkait untuk menerima hadiah atau janji terkait dengan persetujuan
mendapatkan pekerjaan di Kementerian Pekerjaan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala
Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2016. Daerah Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014 dan
21. Perkara TPK atas nama terdakwa DESSY A. EDWIN Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
sehubungan dengan turut serta atau bersama-sama (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran
dengan DAMAYANTI WISNU PUTRANTI dan JULIA 2015.
PRASETYANI selaku anggota Komisi V DPR RI dalam 30. Perkara TPK atas nama terdakwa DODDY ARYANTO
menerima hadiah atau janji dari ABDUL KHOIR selaku SUPENO sehubungan dengan memberi hadiah atau
Direktur Utama PT. Windu Tunggal Utama terkait untuk janji kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara
mendapatkan pekerjaan di Kementerian Pekerjaan terkait dengan pengurusan perkara di Pengadilan
Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2016. Negeri Jakarta Pusat dengan maksud supaya pegawai
22. Perkara TPK atas nama terdakwa SUKOTJO S BAMBANG negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat
sehubungan dengan pengadaan Driving Simulator Roda atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya atau
Dua (R2) dan Roda Empat (R4) pada Korps Lalu Lintas karena berhubungan dengan suatu perbuatan yang
Mabes Polri Tahun Anggaran 2011. berhubungan dengan jabatannya yang bertentangan
dengan kewajibannya.
161
31. Perkara TPK atas nama terdakwa RUSLAN ABD. GANI sehubungan dengan bersama-sama dengan
sehubungan dengan menerima hadiah atau janji Berthanatalia Ruruk Kariman dan Samsul Hidayatullah
terkait dengan pengiriman putusan kasasi perkara TPK dalam memberi atau menjanjikan sesuatu kepada
Pembangunan Dermaga Bongkar Lanjutan, Sabang pegawai negeri atau penyelenggara negara untuk
yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara pengurusan perkara Nomor: 454/Pidsus/2016/PN.JKT.
(APBN) Tahun Anggaran 2011. UTR pada Pengadilan Negeri Jakarta Utara.
32. Perkara TPK atas nama terdakwa HERRY SETIADJI, 41. Perkara TPK atas nama terdakwa SITI MARWA
INDARTO CATUR NUGROHO, dan SLAMET RIYANA sehubungan dengan menerima hadiah terkait dengan
sehubungan dengan menguntungkan diri sendiri pengadaan atau pembelian pupuk di PT. Berdikari
atau orang lain secara melawan hukum atau dengan (Persero).
menyalahgunakan kekuasaannya memaksa sesorang 42. Perkara TPK atas nama terdakwa EDY NASUTION
memberikan sesuatu, membayar atau untuk mengerjakan sehubungan dengan menerima hadiah atau janji padahal
sesuatu bagi dirinya sendiri, terkait Restitusi Lebih Bayar diketahui atau patut diduga bahwa hadiah atau janji
Pajak atas Pajak Penghasilan (PPh) Badan Tahun 2012 tersebut diberikan untuk menggerakan agar melakukan
dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Masa Februari sesuatu dalam jabatannya atau karena diketahui telah
Tahun 2013 PT. Elektronic Design and Manufacturing melakukan sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan
International (EDMI) Indonesia. dengan kewajibannya.
33. Perkara TPK atas nama terdakwa BUDI SUPRIYANTO 43. Perkara TPK atas nama terdakwa ROHADI sehubungan
sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari dengan menerima hadiah atau janji dari Syaiful Jamil
Abdul Khoir terkait dengan pekerjaan di Kementerian melalui Kasman Sangaji, Berthanatalia Ruruk Kariman
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun dan Samsul Hidayatullah dengan maksud untuk
Anggaran 2016. pengurusan perkara nomor: 454/Pidsus/2016/PN.JKT.
34. Perkara TPK atas nama terdakwa MOHAMAD SANUSI UTR pada Pengadilan Negeri Jakarta Utara.
sehubungan dengan menerima sesuatu hadiah atau janji 44. Perkara TPK atas nama terdakwa YOGAN ASKAN
secara berlanjut terkait dengan pembahasan Rancangan sehubungan dengan memberi atau menjanjikan
Peraturan Daerah tentang Rencana Zonasi Wilayah sesuatu kepada I Putu Sudiartana selaku anggota DPR
Pesisir dan Pulau Pulau kecil Provinsi DKI Jakarta Tahun RI bersama-sama dengan Noviyanti dan Suhemi, terkait
2015-2035 dan Rancangan Peraturan Daerah tentang dengan pengurusan anggaran di DPR untuk alokasi
Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Provinsi Sumatera Barat Pada APBN-P tahun 2016.
Jakarta. 45. Perkara TPK atas nama terdakwa SUPRAPTO sehubungan
35. Perkara TPK atas nama terdakwa FAHRI NURMALLO dan dengan bersama-sama dengan Yogan Askan memberi
DEVIYANTI ROCHAENI sehubungan dengan menerima atau menjanjikan sesuatu kepada I Putu Sudiartana
hadiah atau janji terkait dengan penanganan perkara TPK selaku anggota DPR RI bersama-sama dengan Noviyanti
Penyalahgunaan Anggaran dalam Pengelolaan Dana dan Suhemi, terkait dengan pengurusan anggaran di
Kapitasi pada Program Jaminan Kesehatan Nasional di DPR untuk alokasi Provinsi Sumatera Barat Pada APBN-P
Dinas Kesehatan Kabupaten Subang Tahun Anggaran tahun 2016.
2014. 46. Perkara TPK atas nama terdakwa EDY SANTONI dan
36. Perkara TPK atas nama terdakwa OJANG SOHANDI SAFRI sehubungan dengan memberi atau menjanjikan
sehubungan dengan bersama-sama dengan Jajang sesuatu berupa uang kepada Majelis Hakim Pengadilan
Abdul Holik dan Lenih Marliani yaitu memberi hadiah Tipikor Bengkulu.
atau janji kepada Fahri Nurmallo dan Deviyanti Rochaeni 47. Perkara TPK atas nama terdakwa JANNER PURBA dan
yang masing-masing sebagai Jaksa Penuntut Umum TOTON sehubungan dengan bersama-sama dengan
pada Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, terkait penanganan Toton selaku anggota Majelis Hakim Pengadilan
perkara TPK Penyalahgunaan Anggaran dalam Tipikor Bengkulu yaitu menerima pemberian hadiah
Pengelolaan Dana Kapitasi pada Program Jaminan atau janji sehubungan dengan perkara TPK terkait
Kesehatan Nasional di Dinas Kesehatan Kabupaten penyalahgunaan honor Dewan Pembina RSUD M.
Subang Tahun Anggaran 2014. Yunus Bengkulu Tahun Anggaran 2011 yang sedang
37. Perkara TPK atas nama terdakwa OJANG SOHANDI disidangkan di Pengadilan Tipikor Bengkulu atas nama
sehubungan dengan menerima gratifikasi yang terdakwa Edy Santoni dan terdakwa Safri.
berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan 48. Perkara TPK atas nama terdakwa BADARUDDIN
dengan kewajiban atau tugasnya. BACHSIN sehubungan dengan menerima pemberian
38. Perkara TPPU atas nama terdakwa OJANG SOHANDI hadiah atau janji sehubungan dengan perkara TPK
sehubungan dengan perbuatan menempatkan, terkait penyalahgunaan honor Dewan Pembina RSUD
mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, M. Yunus Bengkulu Tahun Anggaran 2011 yang sedang
membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa disidangkan di Pengadilan Tipikor Bengkulu atas nama
ke luar negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan terdakwa Edy Santoni dan terdakwa Safri.
mata uang atau surat berharga atau perbuatan lain atas 49. Perkara TPK atas nama terdakwa AHMAD YANI
harta kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya sehubungan dengan secara bersama-sama memberi
merupakan hasil tindak pidana. atau menjanjikan sesuatu kepada penyelenggara
39. Perkara TPK atas nama terdakwa BERTHANATALIA negara dengan maksud supaya penyelenggaran negara
RURUK KARIMAN dan SAMSUL HIDAYATULLAH tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam
sehubungan dengan bersama-sama dengan Kasman jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya
Sangaji dalam memberi atau menjanjikan sesuatu terkait dengan putusan perkara perdata nomor: 503/
kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara PDT.G/2015/PN.JKT.PST antara PT. Mitra Maju Sukses
untuk pengurusan perkara Nomor: 454/Pidsus/2016/ (PT. MMS) selaku penggugat dengan PT. Kapuas Tunggal
PN.JKT.UTR pada Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Persada (PT. KTP) selaku tergugat di Pengadilan Negeri
40. Perkara TPK atas nama terdakwa KASMAN SANGAJI Jakarta Pusat.
LAPORAN
TAHUNAN
2016

162
50. Perkara TPK atas nama terdakwa EDISON MARUDUT 60. Perkara TPK atas nama terdakwa H. M. JOHAR dan
MARDASAULI SIAHAAN sehubungan dengan memberi SUPARMAN sehubungan dengan pegawai negeri atau
atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara yang bersama-sama menerima
penyelenggara negara dengan maksud supaya pegawai hadiah atau janji dengan maksud supaya pegawai negeri
negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak
atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan
bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan dengan kewajibannya terkait dengan Pembahasan
pengajuan revisi alih fungsi hutan di Provinsi Riau tahun RAPBD-P Tahun Anggaran 2014 dan/atau RAPBD Tahun
2014 kepada Kementerian Kehutanan. Anggaran 2015 pada Provinsi Riau.
51. Perkara TPK atas nama terdakwa RAOUL ADHITYA 61. Perkara TPK atas nama terdakwa GATOT PUJO N
WIRANATAKUSUMAH sehubungan dengan secara sehubungan dengan memberi hadiah atau janji kepada
bersama-sama memberi atau menjanjikan sesuatu anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara periode
kepada penyelenggara negara dengan maksud supaya 2009 s.d. 2014 dan 2014 s.d. 2019 terkait dengan: 1.
penyelenggaran negara tersebut berbuat atau tidak Persetujuan laporan pertanggungjawaban Pemerintah
berbuat sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2012 s.d. 2014
dengan kewajibannya terkait dengan putusan perkara oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 2. Persetujuan
perdata nomor: 503/PDT.G/2015/PN.JKT.PST antara PT. perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Mitra Maju Sukses (PT. MMS) selaku penggugat dengan Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2013 dan 2014
PT. Kapuas Tunggal Persada (PT. KTP) selaku tergugat di oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 3. Pengesahan
Pengadilan Negeri Jakarta pusat. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi
52. Perkara TPK atas nama terdakwa NOVIYANTI dan Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014 dan 2015 oleh
SUHEMI sehubungan dengan bersama-sama dengan I DPRD Provinsi Sumatera Utara; dan 4. Penolakan
penggunaan hak interpelasi oleh DPRD Provinsi
Putu Sudiartana selaku anggora DPR RI yaitu menerima
Sumatera Utara pada tahun 2015.
hadiah atau janji dari Yogan Askan dan Suprapto terkait
62. Perkara TPK atas nama terdakwa ARIS HADIANTO
dengan pengurusan anggaran di DPR untuk alokasi
sehubungan dengan memberi hadiah atau janji kepada
Provinsi Sumatera Barat Pada APBN-P tahun 2016.
pejabat di PT. Berdikari (Persero) terkait dengan
53. Perkara TPK atas nama terdakwa ZULKIFLI EFFENDI
pengadaan atau pembelian pupuk di PT. Berdikari
SIREGAR sehubungan dengan menerima hadiah atau
(Persero).
janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi 63. Perkara TPK atas nama terdakwa MUHAMMAD
Sumatera Utara terkait fungsi dan kewenangan tersangka SANTOSO sehubungan dengan Perkara TPK secara
selaku anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara periode bersama-sama memberi atau menjanjikan sesuatu
2009-2014 dan periode 2014-2019. kepada penyelenggara negara dengan maksud supaya
54. Perkara TPK atas nama terdakwa PARLUHUTAN penyelenggaran negara tersebut berbuat atau tidak
SIREGAR sehubungan dengan menerima hadiah atau berbuat sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan
janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi dengan kewajibannya terkait dengan putusan perkara
Sumatera Utara terkait fungsi dan kewenangan tersangka perdata nomor: 503/PDT.G/2015/PN.JKT.PST antara PT.
selaku anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode Mitra Maju Sukses (PT MMS) selaku penggugat dengan
2009-2014 dan periode 2014-2019. PT. Kapuas Tunggal Persada (PT. KTP) selaku tergugat di
55. Perkara TPK atas nama terdakwa ZULKIFLI HUSEIN Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari 64. Perkara TPK atas nama terdakwa SRI ASTUTI sehubungan
Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera dengan memberi hadiah atau janji kepada Pejabat di
Utara terkait fungsi dan kewenangan tersangka selaku PT. Berdikari (Persero) terkait dengan pengadaan atau
anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009- pembelian pupuk di PT. Berdikari (Persero).
2014 dan periode 2014-2019. 65. Perkara TPK atas nama terdakwa I PUTU SUDIARTANA
56. Perkara TPK atas nama terdakwa BUDIANTO HALIM sehubungan dengan bersama-sama dengan Noviyanti
WIDJAJA sehubungan dengan memberi hadiah atau janji dan Suhemi, yaitu menerima hadiah atau janji dari
kepada Pejabat di PT. Berdikari (Persero) terkait dengan Yogan Askan dan Suprapto terkait dengan pengurusan
pengadaan atau pembelian pupuk di PT. Berdikari anggaran di DPR untuk alokasi Provinsi Sumatera Barat
(Persero). pada APBN-P tahun 2016.
57. Perkara TPK atas nama terdakwa GUNTUR MANURUNG 66. Perkara TPK atas nama terdakwa XAVERIANDY
sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari SUTANTO dan MEMI sehubungan dengan setiap
Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera orang yang memberi atau menjanjikan sesuatu kepada
Utara terkait fungsi dan kewenangan tersangka selaku penyelenggara dengan maksud supaya penyelenggara
anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara periode 2009- negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu
2014 dan periode 2014-2019. dalam jabatannya yang bertentangan dengan
58. Perkara TPK atas nama terdakwa MUHAMMAD AFAN kewajibannya terkait dengan pengurusan perkara
sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari nomor: 520/Pidsus/2016/PN.PDG Tanggal 2 Agustus
Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera 2016 di Pengadilan Negeri Padang.
Utara terkait fungsi dan kewenangan tersangka selaku 67. Perkara TPK atas nama terdakwa IRMAN GUSMAN
anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara periode 2009- sehubungan dengan penyelenggara negara yang
2014 dan periode 2014-2019. menerima hadiah atau janji padahal diketahui atau patut
59. Perkara TPK atas nama terdakwa BUSTAMI H. S. diduga bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan untuk
sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari menggerakkan agar melakukan atau tidak melakukan
Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera sesuatu atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya
Utara terkait fungsi dan kewenangan tersangka selaku yang bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan
anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara periode 2009- pengurusan kuota gula impor yang diberikan oleh Bulog
2014 dan periode 2014-2019. kepada CV. Semesta Berjaya di tahun 2016.
163
68. Perkara TPK atas nama terdakwa ZULFIKAR MUHARRAMI Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana
sehubungan dengan pemberian hadiah atau janji terkait Korupsi Dana Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Daerah
dengan proses perencanaan, penganggaran dan Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan
pelaksanaan proyek pengadaan barang dan jasa di Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH).
Dinas Pendidikan dan dinas-dinas lainnya di lingkungan 7. Perkara TPK atas nama terdakwa JERO WACIK
Pemerintah Kabupaten Banyuasin. sehubungan dengan menguntungkan diri sendiri atau
69. Perkara TPK atas nama terdakwa AMRAN HI MUSTARY orang lain secara melawan hukum atau menyalahgunakan
sehubungan dengan menerima hadiah atau janji kekuasaannya memaksa seseorang memberikan sesuatu,
dari Abdul Khoir, dkk guna mengupayakan Usulan membayar, atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya
Program Pembangunan Infrastruktur pada Kementerian sendiri, pada tahun 2011 s/d 2013, di Kementerian Energi
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di Maluku atau dan Sumber Daya Mineral dan Perkara TPK sehubungan
Maluku Utara serta menunjuk Abdul Khoir dkk sebagai dengan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau
pelaksanaanya. penyalahgunaan kewenangan, kesempatan atau sarana
70. Perkara TPK atas nama terdakwa YAN ANTON FERDIAN, yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang
RUSTAMI, KIRMAN, UMAR USMAN, dan SUTARYO dapat merugikan keuangan negara yang dilakukan oleh
sehubungan dengan bersama-sama menerima Menteri Kebudayaan dan Pariwisata/Menteri Pariwisata
hadiah atau janji terkait dengan proses perencanaan, dan Ekonomi Kreatif pada 2008-2011.
penganggaran dan pelaksanaan proyek pengadaan 8. Perkara TPK atas nama terdakwa IRAWAN dan SUGIARTO
barang dan jasa di Dinas Pendidikan dan dinas-dinas sehubungan dengan Pengadaan dan Pelaksanaan
lainnya di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyuasin. Proyek Pembangunan Diklat Pelayaran Sorong Tahap
III pada Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
PUTUS TINGKAT PERTAMA Perhubungan Laut, Badan Pengembangan Sumber
Perkara yang telah diputus pada Pengadilan Negeri Tipikor Daya Manusia Perhubungan, Kementerian Perhubungan
adalah sebanyak 59 (lima puluh sembilan) putusan, yaitu: Republik Indonesia Tahun Anggaran 2011.
1. Perkara TPK atas nama terdakwa JEFFERSON SM 9. Perkara TPK atas nama terdakwa MOH. YAGARI
RUMAJAR sehubungan dengan penggunaan dana kas BHASTARA GUNTUR sehubungan dengan Memberi atau
daerah Pemerintah Kota Tomohon Tahun Anggaran Menjanjikan sesuatu berupa uang kepada Majelis Hakim
2009 dan 2010 dan Perkara TPK sehubungan dengan dan Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN)
penerimaan hadiah atau pemberian berupa uang kepada Medan Sumatera Utara yang dilakukan oleh Tersangka
pemeriksa Badan Pemeriksa Keuangan Sulawesi Utara selaku salah seorang Kuasa Hukum dari Kepala Biro
pada tahun 2008 atas laporan keuangan Pemerintah Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara
Kota Tomohon Tahun Anggaran 2007. terkait permohonan pengujian kewenangan Kejaksaan
2. Perkara TPK atas nama terdakwa SURYADHARMA ALI Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan Undang-Undang
sehubungan dengan Penyelenggaraan Ibadah Haji Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan
tahun 2010-2013 dan Perkara TPK sehubungan dengan atas penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak
penggunaan DOM (Dana Operasional Menteri) pada Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan
Kementerian Agama RI tahun 2011-2014. Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah
3. Perkara TPK atas nama terdakwa BUDI ANTONI ALJUFRI (BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH).
dan SUZANA BUDI ANTONI sehubungan dengan 10. Perkara TPK atas nama terdakwa BUDI RACHMAT
memberi atau menjanjikan sesuatu kepada hakim KURNIAWAN sehubungan dengan Pengadaan dan
dengan maksud untuk mempengaruhi putusan perkara Pelaksanaan Proyek Pembangunan Diklat Pelayaran
yang diserahkan kepadanya untuk diadili terkait dengan Sorong Tahap III pada Pusat Pengembangan Sumber
sengketa pemilihan kepala daerah Kabupaten Empat Daya Manusia Perhubungan Laut, Badan Pengembangan
Lawang di Mahkamah Konstitusi tahun 2013 dan dengan Sumber Daya Manusia Perhubungan, Kementerian
sengaja tidak memberikan keterangan atau memberikan Perhubungan Republik Indonesia Tahun Anggaran 2011.
keterangan yang tidak benar pada waktu persidangan 11. Perkara TPK atas nama terdakwa MUHTAR EFENDY
terdakwa M. Akil Mochtar di pengadilan TPK Jakarta. sehubungan dengan sengaja mencegah, merintangi
4. Perkara TPK atas nama terdakwa MADE MEREGAWA atau menggagalkan secara langsung atau tidak langsung
sehubungan dengan Pengadaan Alat Kesehatan Rumah penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di sidang
Sakit Khusus Pendidikan Penyakit Infeksi dan Pariwisata pengadilan terhadap tersangka dan terdakwa ataupun
Universitas Udayana pada Tahun Anggaran 2009. para saksi dalam perkara korupsi dan dengan sengaja
5. Perkara TPK Atas nama terdakwa DERMAWAN GINTING tidak memberi keterangan atau memberi keterangan
sehubungan dengan menerima pemberian atau janji yang tidak benar pada persidangan atas nama terdakwa
terkait dengan penanganan perkara permohonan M. Akil Mochtar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Jakarta.
Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 12. Perkara TPK atas nama terdakwa ILHAM ARIEF
Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas SIRAJUDDIN sehubungan dengan pelaksanaan
Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Kerjasama Rehabilitasi, Kelola dan Transfer untuk
Korupsi Dana Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Daerah Instalasi Pengolahan Air antara PDAM Kota Makassar
Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan dengan Pihak Swasta periode Tahun 2005 s.d. 2013.
Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH). 13. Perkara TPK atas nama terdakwa GATOT PUJO
6. Perkara TPK Atas nama terdakwa AMIR FAUZI NUGROHO dan EVY SUSANTI sehubungan dengan
sehubungan dengan menerima pemberian atau janji memberi atau menjanjikan sesuatu berupa uang kepada
terkait dengan penanganan perkara permohonan Hakim dan Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara
pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera (PTUN) Medan Sumatera Utara terkait permohonan
Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera
Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30
LAPORAN
TAHUNAN
2016

164
Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan Atas 18. Perkara TPK atas nama terdakwa RICKY
Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana TAMPINONGKOL sehubungan dengan memberi
Korupsi Dana Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri
Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah atau penyelenggara negara dengan maksud supaya
(BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut
(DBH) dan perkara TPK sehubungan dengan memberi berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya,
atau menjanjikan sesuatu berupa uang kepada yang bertentangan dengan jabatannya terkait dengan
Penyelanggara Negara yaitu anggota Komisi III DPR pengesahan APBD Pemerintah Daerah Provinsi
RI atas nama Patrice Rio Capella terkait dugaan Banten Tahun Anggaran 2016.
terjadinya Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial 19. Perkara TPK atas nama terdakwa PAHRI AZHARI dan
(Bansos), Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan LUCIANTY sehubungan dengan pemberian hadiah
Operasional Sekolah (BOS), Tunggakan Dana Bagi atau janji kepada anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Hasil (DBH) dan Penyertaan Modal pada sejumlah Daerah (DPRD) Kabupaten Musi Banyuasin yang
BUMD pada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang terkait dengan persetujuan Laporan Keterangan
sedang dilakukan penyelidikan oleh Kejaksaan Tinggi Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Musi
Sumatera Utara dan atau Kejaksaan Agung Republik Banyuasin Tahun Anggaran 2014 dan pengesahan
Indonesia. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
14. Perkara TPK atas nama terdakwa BAMBANG Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2015.
WIRATMADJI SOEHARTO sehubungan dengan 20. Perkara TPK atas nama terdakwa RINELDA BANDASO
bersama-sama dengan Lusita Anie Razak memberi sehubungan dengan bersama-sama dengan Dewi
atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri Aryaliniza Als Dewie Yasin Limpo selaku anggota
atau penyelenggara negara dengan maksud DPR RI dan Bambang Wahyuhadi, yaitu menerima
supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara hadiah atau janji terkait usulan penganggaran
tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam Proyek Pembangunan Infrastruktur Energi Baru dan
jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya Terbarukan Tahun Anggaran 2016 untuk Kabupaten
dan bersama-sama Lusita Anie Razak dan Subri Deiyai, Provinsi Papua.
memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai 21. Perkara TPK atas nama terdakwa RIAMON
negeri atau penyelenggara negara dengan maksud ISKANDAR, DARWIN, ISLAN HANURA, dan AIDIL
supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara FITRI sehubungan dengan menerima hadiah atau
tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam janji terkait dengan persetujuan Laporan Keterangan
jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Musi
dan bersama-sama Lusita Anie Razak, Subri, dan Banyuasin Tahun Anggaran 2014 dan pengesahan
Apriyanto Kurniawan memberi atau menjanjikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2015.
negara dengan maksud supaya pegawai negeri atau 22. Perkara TPK atas nama terdakwa MUHAMMAD
penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak SYAKIR sehubungan dengan pemberian sesuatu
berbuat sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan atau uang bersama-sama dengan Willy Sebastian
dengan kewajibannya atau memberi sesuatu kepada Lim kepada Suroso Atmomartoyo, selaku Direktur
pegawai negeri atau penyelenggara negara karena Pengolahan PT. Pertamina (Persero) dalam proyek
atau hubungan sesuatu yang bertentangan dengan pengadaan Tethra Wthyl Lead (TEL) di PT. Pertamina
kewajiban dilakukan atau tidak dilakukan dalam (Persero) tahun 2004-2005.
jabatannya terkait dengan pengurusan perkara tindak 23. Perkara TPK atas nama terdakwa KAMALUDDIN
pidana menempatkan keterangan palsu di atas bukti HARAHAP sehubungan dengan menerima hadiah
autentik dan pemalsuan atas sertifikat tanah dengan atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur
terlapor SUGIHARTA alias ALONG. Provinsi Sumatera Utara terkait dengan: 1. Persetujuan
15. Perkara TPK atas nama terdakwa SETIADY JUSUF dan laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi
IRENIUS ADI sehubungan dengan memberi hadiah Sumatera Utara Tahun Anggaran 2012 oleh DPRD
atau janji kepada Hj. Dewi Aryaliniza Als Dewie Yasin Provinsi Sumatera Utara; 2. Persetujuan perubahan
Limpo selaku anggota Dewan Perwakilan Rakyat Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi
Republik Indonesia, bersama-sama dengan Bambang Sumatera Utara Tahun Anggaran 2013 oleh DPRD
Wahyuhadi dan Rinelda Bandaso, terkait usulan Provinsi Sumatera Utara; 3. Pengesahan Anggaran
Penganggaran Proyek Pembangunan Infrastruktur Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera
Energi Baru dan Terbarukan Tahun Anggaran 2016 Utara Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi
untuk Kebupaten Deiyai, Provinsi Papua. Sumatera Utara; 4. Pengesahan Anggaran Pendapatan
16. Perkara TPK atas nama terdakwa RUDYANTO dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun
sehubungan dengan bersama-sama atau turut serta Anggaran 2015 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara.
terkait perbuatan Ikmal Jaya selaku Walikota Tegal 24. Perkara TPK atas nama terdakwa DEWI ARYANILIZA
periode 2009 s.d 2014 dalam pelaksanaan tukar ALS DEWIE YASIN LIMPO dan BAMBANG
guling tanah antara Pemerintah Kota Tegal dengan WAHYUHADI sehubungan dengan bersama-
pihak swasta pada tahun 2012. sama dengan Rinelda Bandaso, yaitu menerima
17. Perkara TPK atas nama terdakwa JAMALUDDIEN hadiah atau janji terkait usulan penganggaran
MALIK sehubungan dengan Dana Kegiatan Tahun Proyek Pembangunan Infrastruktur Energi Baru dan
Anggaran 2013-2014 dan Dana Tugas Pembantuan Terbarukan Tahun Anggaran 2016 untuk Kabupaten
Tahun Anggaran 2014 pada Direktorat Jendral Deiyai, Provinsi Papua.
Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi 25. Perkara TPK atas nama terdakwa SIGIT PRAMONO
Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Ditjen ASRI sehubungan dengan menerima hadiah atau janji
P2Ktrans). dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi
165
Sumatera Utara terkait dengan : 1. Persetujuan laporan Persetujuan laporan pertanggungjawaban Pemerintah
pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2014 oleh
Utara tahun anggaran 2012 oleh DPRD Provinsi DPRD Provinsi Sumatera Utara; dan 6. Penolakan
Sumatera Utara; 2. Persetujuan perubahan Anggaran penggunaan hak interpelasi oleh DPRD Provinsi
Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Sumatera Utara pada tahun 2015.
Utara tahun anggaran 2013 oleh DPRD Provinsi 29. Perkara TPK atas nama terdakwa MUHAMMAD
Sumatera Utara; 3. Pengesahan Anggaran Pendapatan NAZARUDDIN sehubungan dengan penerimaan
dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara tahun hadiah atau janji padahal patut diketahui atau diduga
anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; bahwa hadiah tersebut diberikan sebagai akibat
dan 4.Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja atau disebabkan karena telah melakukan atau
Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya yang
2015 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara. bertentangan dengan kewajibannya sehubungan
26. Perkara TPK atas nama terdakwa SALEH BANGUN dengan penganggaran dan pelaksanaan proyek
sehubungan dengan menerima hadiah atau yang dikerjakan oleh PT. DGI dan lain-lain tahun 2010
janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur dan perkara TPPU terkait dengan TPK sehubungan
Sumatera Utara terkait dengan: 1.Persetujuan dengan transaksi pembelian saham PT. Garuda di
laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Mandiri Sekuritas oleh PT. Permai Raya Wisata, PT.
Sumatera Utara Tahun Anggaran 2012 oleh DPRD Cakrawaja Abadi, PT. Exartech Teknologi Utama, PT.
Provinsi Sumatera Utara; 2. Persetujuan perubahan Pasific Putra Metropolitan, PT. Darmakusumah dan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi transaksi lainnya berupa menempatkan, mentransfer,
Sumatera Utara Tahun Anggaran 2013 oleh DPRD mengubah bentuk, dan atau menyembunyikan/
Provinsi Sumatera Utara; 3. Pengesahan Anggaran menyamarkan asal-usul, sumber, lokasi, kepemilikan
Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera dan atau perbuatan menerima atau menguasai
Utara Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi penempatan, pentransferan, pembayaran atau
Sumatera Utara; 4. Pengesahan Anggaran Pendapatan menggunakan harta kekayaan yang diketahui atau
dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun patut diduga merupakan hasil tindak pidana.
Anggaran 2015 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 5. 30. Perkara TPK atas nama terdakwa ICHSAN SUAIDI
Persetujuan laporan pertanggungjawaban Pemerintah dan AWANG LAZUARDI EMBAT sehubungan
Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014 oleh dengan memberi hadiah atau janji kepada Andri
DPRD Provinsi Sumatera Utara; dan 6. Penolakan Tristianto Sutrisna selaku Kasubdit Kasasi Perdata
penggunaan hak interpelasi oleh DPRD Provinsi pada Direktorat Pranata dan Tatalaksana Perkara
Sumatera Utara pada tahun 2015. Perdata Mahkamah Agung RI, terkait Penundaan
27. Perkara TPK atas nama terdakwa CHAIDIR RITONGA Pengiriman Putusan Kasasi Perkara Korupsi Pekerjaan
sehubungan dengan menerima hadiah atau janji Pembangunan Dermaga Labuhan Haji Kabupaten
dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi Lombok Timur oleh Mahkamah Agung RI.
Sumatera Utara terkait dengan: 1. Persetujuan 31. Perkara TPK atas nama terdakwa FL. TRI SATRIYA
Laporan Pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi SANTOSA sehubungan dengan pegawai negeri
Sumatera Utara Tahun Anggaran 2012 oleh DPRD atau penyelenggara negara yang bersama-sama
Provinsi Sumatera Utara; 2. Persetujuan Perubahan menerima pemberian atau janji dengan maksud
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara
Sumatera Utara Tahun Anggaran 2013 oleh DPRD tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam
Provinsi Sumatera Utara; 3. Pengesahan Anggaran jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya
Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera terkait Pengesahan APBD Pemerintah Daerah
Utara Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 yang dilakukan
Sumatera Utara; 4. Pengesahan Anggaran Pendapatan tersangka selaku anggota DPRD Provinsi Banten
dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Periode 2014-2019.
Anggaran 2015 oleh DPRD Provinsi Sumatera 32. Perkara TPK atas nama terdakwa SRI
Utara; 5. Persetujuan Laporan Pertanggungjawaban MULYAHARTONO sehubungan dengan pegawai
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran negeri atau penyelenggara negara yang bersama-
2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; dan 6. sama menerima pemberian atau janji dengan maksud
Penolakan Penggunaan Hak Interpelasi oleh DPRD supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara
Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2015. tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam
28. Perkara TPK atas nama terdakwa AJIB SHAH jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya
sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait Pengesahan APBD Pemerintah Daerah Provinsi
dari Gatot Puji Nugroho selaku Gubernur Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016.
Sumatera Utara terkait dengan 1. Persetujuan 33. Perkara TPK atas nama terdakwa DJOKO PRAMONO
laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi sehubungan dengan pengadaan dan pelaksanaan
Sumatera Utara Tahun Anggaran 2012 oleh DPRD Pembangunan Balai Pendidikan dan Pelatihan
Provinsi Sumatera Utara; 2. Persetujuan perubahan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Sorong Tahap III pada
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Laut
Sumatera Utara Tahun Anggaran 2013 oleh DPRD (PPSDML) Badan Pengembangan SDM Kementerian
Provinsi Sumatera Utara; 3. Pengesahan Anggaran Perhubungan Tahun Anggaran 2011.
Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera 34. Perkara TPK atas nama terdakwa BOBBY REYNOLD
Utara Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi MAMAHIT sehubungan dengan pengadaan dan
Sumatera Utara; 4. Pengesahan Anggaran Pendapatan pelaksanaan Pembangunan Balai Pendidikan dan
dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Pelatihan Ilmu Pelayaranan (BP2IP) Sorong Tahap III
Anggaran 2015 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 5. pada Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Laut
LAPORAN
TAHUNAN
2016

166
(PPSDML) Badan Pengembangan SDM Kementerian Subang Tahun Anggaran 2014.
Perhubungan Tahun Anggaran 2011. 43. Perkara TPK atas nama terdakwa DAMAYANTI WISNU
35. Perkara TPK atas nama terdakwa ANDRI TRISTIANTO PUTRANTI sehubungan dengan menerima hadiah atau
SUTRISNA sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari ABDUL KHOIR selaku Direktur Utama PT. Windu
janji terkait pengiriman putusan kasasi perkara korupsi Tunggal Utama terkait untuk mendapatkan pekerjaan di
Pekerjaan Pembangunan Dermaga Labuhan Haji, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Kabupaten Lombok Timur di Mahkamah Agung RI. Tahun Anggaran 2016.
36. Perkara TPK atas nama terdakwa TRINANDA 44. Perkara TPK atas nama terdakwa DODDY ARYANTO
PRIHANTORO sehubungan dengan memberi sesuatu SUPENO sehubungan dengan memberi hadiah atau
hadiah atau janji secara berlanjut kepada Mohamad janji kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara
Sanusi selaku Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta terkait dengan pengurusan perkara di Pengadilan
periode 2014-2019 terkait dengan pembahasan Negeri Jakarta Pusat dengan maksud supaya pegawai
Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Zonasi negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat
Wilayah Pesisir dan Pulau Pulau kecil Provinsi DKI Jakarta atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya atau
Tahun 2015-2035 dan Rancangan Peraturan Daerah karena berhubungan dengan suatu perbuatan yang
tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai berhubungan dengan jabatannya yang bertentangan
Utara Jakarta. dengan kewajibannya.
37. Perkara TPK atas nama terdakwa ARIESMAN WIDJAJA 45. Perkara TPK atas nama terdakwa HERRY SETIADJI,
sehubungan dengan memberi sesuatu hadiah atau INDARTO CATUR NUGROHO, dan SLAMET RIYANA
janji secara berlanjut kepada Mohamad Sanusi selaku sehubungan dengan menguntungkan diri sendiri
Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta periode 2014-2019 atau orang lain secara melawan hukum atau dengan
terkait dengan pembahasan Rancangan Peraturan menyalahgunakan kekuasaannya memaksa sesorang
Daerah tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan memberikan sesuatu, membayar atau untuk mengerjakan
Pulau Pulau kecil Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015-2035 sesuatu bagi dirinya sendiri, terkait Restitusi Lebih Bayar
dan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Pajak atas Pajak Penghasilan (PPh) Badan Tahun 2012
Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta. dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Masa Februari
38. Perkara TPK atas nama terdakwa DANDUNG Tahun 2013 PT. Elektronic Design and Manufacturing
PAMULAMO dan SUDI WANTOKO sehubungan dengan International (EDMI) Indonesia.
secara bersama-sama memberi atau mencoba memberi 46. Perkara TPK atas nama terdakwa UJANG M. AMIN, JAINI,
sesuatu kepada Kepala Tinggi dan atau Asisten Tindak PARLINDUNGAN HARAHAP, DEPY IRAWAN, DEAR
Pidana Khusus Kejaksanaan Tinggi DKI Jakarta guna FAUZUL AZIM, dan IIN FEBRIANTO sehubungan dengan
menghentikan penyelidikan/penyidikan TPK pada PT. menerima hadiah atau janji terkait dengan persetujuan
Brantas Abipraya di Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala
39. Perkara TPK atas nama terdakwa EDISON MARUDUT Daerah Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014 dan
MARDASAULI SIAHAAN sehubungan dengan memberi Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran
penyelenggara negara dengan maksud supaya pegawai 2015.
negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat 47. Perkara TPK atas nama terdakwa SUKOTJO S BAMBANG
atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang sehubungan dengan pengadaan Driving Simulator Roda
bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan Dua (R2) dan Roda Empat (R4) pada Korps Lalu Lintas
pengajuan revisi alih fungsi hutan di provinsi Riau tahun Mabes Polri Tahun Anggaran 2011.
2014 kepada Kementerian Kehutanan. 48. Perkara TPK atas nama terdakwa BUDI SUPRIYANTO
40. Perkara TPK atas nama terdakwa DESSY A EDWIN sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari
sehubungan dengan turut serta atau bersama-sama Abdul Khoir terkait dengan pekerjaan di Kementerian
dengan DAMAYANTI WISNU PUTRANTI dan JULIA Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun
PRASETYANI selaku anggota Komisi V DPR RI dalam Anggaran 2016.
menerima hadiah atau janji dari ABDUL KHOIR selaku 49. Perkara TPK atas nama terdakwa KASMAN SANGAJI
Direktur Utama PT. Windu Tunggal Utama terkait untuk sehubungan dengan bersama-sama dengan
mendapatkan pekerjaan di Kementerian Pekerjaan Berthanatalia Ruruk Kariman dan Samsul Hidayatullah
Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2016. dalam memberi atau menjanjikan sesuatu kepada
41. Perkara TPK atas nama terdakwa JULIA PRASETYARINI pegawai negeri atau penyelenggara negara untuk
sehubungan dengan turut serta atau bersama-sama pengurusan perkara Nomor: 454/Pidsus/2016/PN.JKT.
dengan DAMAYANTI WISNU PUTRANTI dan DESSY UTR pada Pengadilan Negeri Jakarta Utara.
A EDWIN selaku anggota Komisi V DPR RI dalam 50. Perkara TPK atas nama terdakwa YOGAN ASKAN
menerima hadiah atau janji dari ABDUL KHOIR selaku sehubungan dengan memberi atau menjanjikan
Direktur Utama PT. Windu Tunggal Utama terkait untuk sesuatu kepada I Putu Sudiartana selaku anggota DPR
mendapatkan pekerjaan di Kementerian Pekerjaan RI bersama-sama dengan Noviyanti dan Suhemi, terkait
Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2016. dengan pengurusan anggaran di DPR untuk alokasi
42. Perkara TPK atas nama terdakwa JAJANG ABDUL Provinsi Sumatera Barat Pada APBN-P tahun 2016.
HOLIK dan LENIH MARLIANI sehubungan dengan 51. Perkara TPK atas nama terdakwa FAHRI NURMALLO dan
bersama-sama dengan Ojang Sohandi yaitu memberi DEVIYANTI ROCHAENI sehubungan dengan menerima
hadiah atau janji kepada Fahri Nurmallo dan Deviyanti hadiah atau janji terkait dengan penanganan perkara TPK
Rochaeni yang masing-masing sebagai Jaksa Penuntut Penyalahgunaan Anggaran dalam Pengelolaan Dana
Umum pada Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, terkait Kapitasi pada Program Jaminan Kesehatan Nasional di
penanganan perkara TPK Penyalahgunaan Anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Subang Tahun Anggaran
dalam Pengelolaan Dana Kapitasi pada Program Jaminan 2014.
Kesehatan Nasional di Dinas Kesehatan Kabupaten
167
52. Perkara TPK atas nama terdakwa SUPRAPTO sehubungan 2. Perkara TPK atas nama terdakwa MULYA A HASJMY
dengan bersama-sama dengan Yogan Askan memberi sehubungan dengan pelaksanaan pengadaan peralatan
atau menjanjikan sesuatu kepada I Putu Sudiartana kesehatan dari sisa dana pelayanan kesehatan bagi
selaku anggota DPR RI bersama-sama dengan Noviyanti penduduk miskin dalam rangka wabah flu burung
dan Suhemi, terkait dengan pengurusan anggaran di (avian influenza) pada Dirjen Bina Pelayanan Medik
DPR untuk alokasi Provinsi Sumatera Barat Pada APBN-P Departemen Kesehatan dan dana APBN-P Sekretariat
tahun 2016. Dirjen Bina Pelayanan Medik Depkes Tahun Anggaran
53. Perkara TPK atas nama terdakwa RUSLAN ABD. GANI 2006.
sehubungan dengan menerima hadiah atau janji 3. Perkara TPK atas nama terdakwa SUROSO ATMO
terkait dengan pengiriman putusan kasasi perkara TPK MARTOYO sehubungan dengan penerimaan sesuatu
Pembangunan Dermaga Bongkar Lanjutan, Sabang atau uang yang diduga diberikan oleh Direktur PT. Sugih
yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Interjaya dkk terkait dengan proyek pengadaan Tethra
(APBN) Tahun Anggaran 2011. Ethyl Lead (TEL) di PT. Pertamina (Persero) tahun 2004-
54. Perkara TPK atas nama terdakwa BERTHANATALIA 2005.
RURUK KARIMAN dan SAMSUL HIDAYATULLAH 4. Perkara TPK atas nama terdakwa LA MUSI DIDI
sehubungan dengan bersama-sama dengan Kasman sehubungan dengan kegiatan Detail Engineering Design
Sangaji dalam memberi atau menjanjikan sesuatu (DED) PLTA sungai Memberamo dan sungai Urumuka
kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara tahun 2009 dan 2010 di Provinsi Papua dan TPK dalam
untuk pengurusan perkara Nomor: 454/Pidsus/2016/ kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA Danau
PN.JKT.UTR pada Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Sentani dan Danau Paniai Tahun 2008 di Provinsi Papua
55. Perkara TPK atas nama terdakwa EDY SANTONI dan dan Perkara TPK sehubungan dengan kegiatan Detail
SAFRI sehubungan dengan memberi atau menjanjikan Engineering Design (DED) PLTA Danau Sentani dan
sesuatu berupa uang kepada Majelis Hakim Pengadilan Danau Paniani Tahun Anggaran 2008 di Provinsi Papua.
Tipikor Bengkulu sehubungan dengan penanganan 5. Perkara TPK atas nama terdakwa BARNABAS SUEBU
perkara Tindak Pidana Korupsi Penyalahgunaan Honor sehubungan dengan kegiatan Detail Engineering Design
Dewan Pembina RSUD M. Yunus Bengkulu Tahun (DED) PLTA sungai Memberamo dan sungai Urumuka
Anggaran 2011 yang sedang disidangkan di Pengadilan Tahun 2009 dan 2010 di Provinsi Papua dan TPK dalam
Tindak Pidana Korupsi Bengkulu. kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA danau
56. Perkara TPK atas nama terdakwa BADARUDDIN Sentani dan danau Paniai tahun 2008 di Provinsi Papua
BACHSIN sehubungan dengan menerima pemberian dan Perkara TPK sehubungan dengan kegiatan Detail
hadiah atau janji sehubungan dengan perkara TPK Engineering Design (DED) PLTA Danau Sentani dan
terkait penyalahgunaan honor Dewan Pembina RSUD Danau Paniani Tahun Anggaran 2008 di Provinsi Papua.
M.Yunus Bengkulu Tahun Anggaran 2011 yang sedang 6. Perkara TPK atas nama terdakwa RIZAL ABDULLAH
disidangkan di Pengadilan Tipikor Bengkulu atas nama sehubungan dengan Kegiatan Pembangunan Wisma
terdakwa Edy Santoni dan terdakwa Safri. Atlet dan Gedung Serbaguna Pemerintah Provinsi
57. Perkara TPK atas nama terdakwa JANNER PURBA dan Sumatera Selatan Tahun 2010-2011.
TOTON sehubungan dengan bersama-sama dengan 7. Perkara TPK atas nama terdakwa JEFFERSON SM
Toton selaku anggota Majelis Hakim Pengadilan RUMAJAR sehubungan dengan penggunaan dana kas
Tipikor Bengkulu yaitu menerima pemberian hadiah daerah Pemerintah kota Tomohon Tahun Anggaran
atau janji sehubungan dengan perkara TPK terkait 2009 dan 2010 dan Perkara TPK sehubungan dengan
penyalahgunaan honor Dewan Pembina RSUD M. penerimaan hadiah atau pemberian berupa uang kepada
Yunus Bengkulu Tahun Anggaran 2011 yang sedang pemeriksa Badan Pemeriksa Keuangan Sulawesi Utara
disidangkan di Pengadilan Tipikor Bengkulu atas nama pada tahun 2008 atas laporan keuangan Pemerintah
terdakwa Edy Santoni dan terdakwa Safri. Kota Tomohon Tahun Anggaran 2007.
58. Perkara TPK atas nama terdakwa ROHADI sehubungan 8. Perkara TPK atas nama terdakwa SURYADHARMA ALI
dengan menerima hadiah atau janji dari Syaiful Jamil sehubungan dengan Penyelenggaraan Ibadah Haji
melalui Kasman Sangaji, Berthanatalia Ruruk Kariman, tahun 2010-2013 dan Perkara TPK sehubungan dengan
dan Samsul Hidayatullah dengan maksud untuk penggunaan DOM (Dana Operasional Menteri) pada
pengurusan perkara nomor: 454/Pidsus/2016/PN.JKT. Kementerian Agama RI tahun 2011-2014.
UTR pada Pengadilan Negeri Jakarta Utara. 9. Perkara TPK atas nama terdakwa OTTO C. KALIGIS
59. Perkara TPK atas nama terdakwa EDY NASUTION sehubungan dengan Memberi atau menjanjikan sesuatu
sehubungan dengan perbuatan menerima hadiah berupa uang kepada Majelis Hakim dan Panitera
atau janji terkait untuk mendapatkan pekerjaan di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan Sumatera
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Utara terkait permohonan pengujian kewenangan
Tahun Anggaran 2016. Kejaksaan Tinggi Negara.
10. Perkara TPK atas nama terdakwa SYAMSIR YUSFAN
TAHAP BANDING sehubungan dengan menerima pemberian atau janji
Perkara dalam proses upaya hukum banding adalah sejumlah terkait dengan penanganan perkara permohonan
26 (dua puluh enam) perkara dengan perincian 7 (tujuh) pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera
perkara telah diputuskan di tingkat banding dan 19 (sembilan Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30
belas) perkara dalam proses banding, yaitu: Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas
1. Perkara TPK atas nama terdakwa SUTAN BHATOEGANA Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana
sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait Korupsi Dana Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Daerah
Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
Perubahan (APBN-P) Tahun Anggaran 2013 Kementerian dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH),
Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) oleh Komisi VII dan Perkara TPK sehubungan dengan bersama-
DPR RI dan kegiatan lainnya. sama memberi atau menjanjikan sesuatu berupa uang
LAPORAN
TAHUNAN
2016

168
kepada Majelis Hakim dan Panitera Pengadilan Tata Daya Manusia Perhubungan Laut, Badan Pengembangan
Usaha Negara (PTUN) Medan Sumatera Utara terkait Sumber Daya Manusia Perhubungan, Kementerian
permohonan pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Perhubungan Republik Indonesia Tahun Anggaran 2011.
Sumatera Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 18. Perkara TPK atas nama terdakwa FUAD AMIN
30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait
Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana dengan jual-beli gas alam untuk pembangkit listrik di
Korupsi Dana Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Daerah Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur dan
Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan proyek-proyek lainnya dan Perkara TPK sehubungan
Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH). dengan menerima hadiah atau janji terkait dengan jual-
11. Perkara TPK atas nama terdakwa TRIPENI IRIANTO beli gas alam untuk pembangkit listrik di Gresik dan Gili
PUTRO sehubungan dengan menerima pemberian atau Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur dan perbuatan
janji terkait dengan penanganan perkara permohonan penerimaan lainnya dan Perkara TPPU sehubungan
pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera dengan perbuatan menempatkan, mentransfer,
Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 mengalihkan, membelanjakan, membayarkan,
Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar negeri,
Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang atau
Korupsi Dana Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Daerah surat berharga atau perbuatan lain atas Harta Kekayaan
Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan yang diketahui atau patut diduganya merupakan hasil
Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH). tindak pidana korupsi dengan tujuan menyembunyikan
12. Perkara TPK atas nama terdakwa PATRICE RIO CAPELLA atau menyamarkan asal-usul Harta Kekayaan.
sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari 19. Perkara TPK atas nama terdakwa JERO WACIK
Gatot Pujo Nugroho selaku Gibernur Sumatera Utara sehubungan dengan menguntungkan diri sendiri atau
dan Evy Susanti terkait dengan dugaan terjadinya Tindak orang lain secara melawan hukum atau menyalahgunakan
Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan kekuasaannya memaksa seseorang memberikan sesuatu,
Daerah Bawah (BDB), Bantuan Operasional Sekolah membayar, atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya
(BOS), Tunggakan Dana Bagi Hasil (DBH), dan Penyertaan sendiri, pada tahun 2011 s/d 2013, di Kementerian Energi
Modal pada sejumlah BUMD pada Pemerintah Provinsi dan Sumber Daya Mineral dan Perkara TPK sehubungan
Sumatera Utara yang Sedang dilakukan penyelidikan dengan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau
oleh Kejaksaan Tinggi atau Kejaksaan Agung Indonesia. penyalahgunaan kewenangan, kesempatan atau sarana
13. Perkara TPK atas nama terdakwa BUDI ANTONI ALJUFRI yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang
dan SUZANA BUDI ANTONI sehubungan dengan dapat merugikan keuangan negara yang dilakukan oleh
memberi atau menjanjikan sesuatu kepada hakim Menteri Kebudayaan dan Pariwisata/Menteri Pariwisata
dengan maksud untuk mempengaruhi putusan perkara dan Ekonomi Kreatif pada Tahun 2008-2011.
yang diserahkan kepadanya untuk diadili terkait dengan 20. Perkara TPK atas nama terdakwa ILHAM ARIEF
sengketa pemilihan kepala daerah Kabupaten Empat SIRAJUDDIN sehubungan dengan pelaksanaan
Lawang di Mahkamah Konstitusi tahun 2013 dan dengan Kerjasama Rehabilitasi, Kelola dan Transfer untuk
sengaja tidak memberikan keterangan atau memberikan Instalasi Pengolahan Air antara PDAM Kota Makassar
keterangan yang tidak benar pada waktu persidangan dengan Pihak Swasta periode Tahun 2005 s/d 2013.
terdakwa M. Akil Mochtar di pengadilan TPK Jakarta. 21. Perkara TPK atas nama terdakwa JAMALUDDIEN MALIK
14. Perkara TPK atas nama terdakwa MADE MEREGAWA sehubungan dengan Dana Kegiatan Tahun Anggaran
sehubungan dengan Pengadaan Alat Kesehatan Rumah 2013-2014 dan Dana Tugas Pembantuan Tahun Anggaran
Sakit Khusus Pendidikan Penyakit Infeksi dan Pariwisata 2014 pada Direktorat Jendral Pembinaan Pembangunan
Universitas Udayana pada Tahun Anggaran 2009. Kawasan Transmigrasi Kementerian Tenaga Kerja dan
15. Perkara TPK Atas nama terdakwa AMIR FAUZI Transmigrasi (Ditjen P2Ktrans).
sehubungan dengan menerima pemberian atau janji 22. Perkara TPK atas nama terdakwa KAMALUDDIN
terkait dengan penanganan perkara permohonan HARAHAP sehubungan dengan menerima hadiah atau
pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi
Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Sumatera Utara terkait dengan: 1. Persetujuan laporan
Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera
Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Utara tahun anggaran 2012 oleh DPRD Provinsi Sumatera
Korupsi Dana Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Daerah Utara; 2. Persetujuan perubahan Anggaran Pendapatan
Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun
Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH). Anggaran 2013 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 3.
16. Perkara TPK Atas nama terdakwa DERMAWAN GINTING Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
sehubungan dengan menerima pemberian atau janji Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014 oleh
terkait dengan penanganan perkara permohonan DPRD Provinsi Sumatera Utara; 4. Pengesahan Anggaran
pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara
Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun Anggaran 2015 oleh DPRD Provinsi Sumatera
Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas Utara.
Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana 23. Perkara TPK atas nama terdakwa ABDUL KHOIR
Korupsi Dana Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Daerah sehubungan dengan memberikan atau menjanjikan
Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara
Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH). negara dengan maksud untuk mendapatkan pekerjaan
17. Perkara TPK atas nama terdakwa BUDI RACHMAT di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
KURNIAWAN sehubungan dengan Pengadaan dan Tahun Anggaran 2016.
Pelaksanaan Proyek Pembangunan Diklat Pelayaran 24. Perkara TPK atas nama terdakwa DEWI ARYANILIZA
Sorong Tahap III pada Pusat Pengembangan Sumber ALS DEWIE YASIN LIMPO dan BAMBANG WAHYUHADI
sehubungan dengan bersama-sama dengan Rinelda
169
Bandaso, yaitu menerima hadiah atau janji terkait usulan dengan jual-beli gas alam untuk pembangkit listrik di
penganggaran Proyek Pembangunan Infrastruktur Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur,
Energi Baru dan Terbarukan Tahun Anggaran 2016 dan proyek-proyek lainnnya.
untuk Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua. 6. Perkara TPK atas nama terdakwa SUTAN BHATOEGANA
25. Perkara TPK atas nama terdakwa BUDI SUPRIYANTO sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait
sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Abdul Khoir terkait dengan pekerjaan di Kementerian Perubahan (APBN-P) Tahun Anggaran 2013 Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) oleh Komisi VII
Anggaran 2016. DPR RI dan kegiatan lainnya.
26. Perkara TPK atas nama terdakwa BADARUDDIN 7. Perkara TPK atas nama terdakwa FUAD AMIN
BACHSIN sehubungan dengan menerima pemberian sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait
hadiah atau janji sehubungan dengan perkara TPK dengan jual-beli gas alam untuk pembangkit listrik di
terkait penyalahgunaan honor Dewan Pembina RSUD Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur dan
M.Yunus Bengkulu Tahun Anggaran 2011 yang sedang Proyek-proyek lainnya dan Perkara TPK sehubungan
disidangkan di Pengadilan Tipikor Bengkulu atas nama dengan menerima hadiah atau janji terkait dengan jual-
terdakwa Edy Santoni dan terdakwa Safri. beli gas alam untuk pembangkit listrik di Gresik dan Gili
Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur dan perbuatan
TAHAP KASASI penerimaan lainnya dan Perkara TPPU sehubungan
Pada tahun 2016, perkara dalam proses upaya hukum kasasi dengan perbuatan menempatkan, mentransfer,
adalah sejumlah 14 (empat belas) perkara dalam proses kasasi mengalihkan, membelanjakan, membayarkan,
dengan perincian 12 (dua belas) perkara telah diputuskan di menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar negeri,
tingkat kasasi dan 2 (dua) perkara dalam proses kasasi, yaitu: mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang atau
1. Perkara TPK atas nama terdakwa MUHTAR EFENDY surat berharga atau perbuatan lain atas harta kekayaan
sehubungan dengan sengaja mencegah, merintangi yang diketahui atau patut diduganya merupakan hasil
atau menggagalkan secara langsung atau tidak langsung tindak pidana korupsi dengan tujuan menyembunyikan
penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di sidang atau menyamarkan asal-usul harta kekayaan.
pengadilan terhadap tersangka dan terdakwa ataupun 8. Perkara TPK atas nama terdakwa LA MUSI DIDI
para saksi dalam perkara korupsi dan dengan sengaja sehubungan dengan kegiatan Detail Engineering
tidak memberi keterangan atau memberi keterangan Design (DED) PLTA sungai Membramo dan sungai
yang tidak benar pada persidangan atas nama terdakwa Urumuka tahun 2009 dan 2010 di Provinsi Papua dan
M. Akil Mochtar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi TPK sehubungan dengan kegiatan Detail Engineering
Jakarta. Design (DED) PLTA Danau Sentani dan Danau Paniai
2. Perkara TPK atas nama terdakwa ADE SWARA dan Tahun 2008 di Provinsi Papua.
NURLATIFAH sehubungan dengan pegawai negeri/ 9. Perkara TPK atas nama terdakwa MULYA A HASJMY
penyelenggara negara yang dengan maksud sehubungan dengan pelaksanaan pengadaan peralatan
menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara kesehatan dari sisa dana pelayanan kesehatan bagi
melawan hukum atau dengan menyalahgunakan penduduk miskin dalam rangka wabah flu burung
kekuasaannya memaksa seseorang memberikan (Avian Influenza) pada Dirjen Bina Pelayanan Medik
sesuatu terkait pengurusan izin Surat Persetujuan Departemen Kesehatan dan dana APBN-P Sekretariat
Pemanfaatan Ruang (SPPR) atas nama PT. Tatar Kertabumi Dirjen Bina Pelayanan Medik Depkes Tahun Anggaran
di Kabupaten Karawang, dan perkara TPPU sehubungan 2006.
dengan dengan perbuatan menempatkan, mentransfer, 10. Perkara TPK atas nama terdakwa OTTO C. KALIGIS
mengalihkan, membelanjakan, menghibahkan, sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu
menitipkan, membawa keluar negeri, mengubah bentuk, berupa uang kepada Majelis Hakim dan Panitera
menukarkan dengan mata uang atau surat berharga atau Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan Sumatera
perbuatan lain atas harta kekayaan yang diketahui atau Utara terkait permohonan pengujian kewenangan
patut diduganya merupakan hasil tindak pidana korupsi Kejaksaan Tinggi Negara.
dengan tujuan menyembunyikan atau menyamarkan 11. Perkara TPK atas nama terdakwa JEFFERSON SM
asal-usul harta kekayaan. RUMAJAR sehubungan dengan penggunaan dana kas
3. Perkara TPK atas nama terdakwa ANNAS MAAMUN daerah Pemerintah Kota Tomohon Tahun Anggaran
sehubungan dengan pegawai negeri atau 2009 dan 2010 dan Perkara TPK sehubungan dengan
penyelenggara negara yang menerima pemberian penerimaan hadiah atau pemberian berupa uang kepada
atau janji dengan maksud supaya pegawai negeri atau pemeriksa Badan Pemeriksa Keuangan Sulawesi Utara
penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak pada tahun 2008 atas laporan keuangan Pemerintah
berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan Kota Tomohon Tahun Anggaran 2007.
dengan kewajibannya terkait dengan Pengajuan Revisi 12. Perkara TPK atas nama terdakwa SUROSO ATMO
Alih Fungsi Hutan di Provinsi Riau Tahun 2014 kepada MARTOYO sehubungan dengan penerimaan sesuatu
Kementerian Kehutanan. atau uang yang diduga diberikan oleh Direktur PT. Sugih
4. Perkara TPK atas nama terdakwa IR. A. BAMBANG D Interjaya dkk terkait dengan proyek pengadaan Tethra
sehubungan dengan memberi hadiah atau janji terkait Ethyl Lead (TEL) di PT. Pertamina (Persero) tahun 2004-
dengan jual-beli gas alam untuk pembangkit listrik di 2005.
Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur dan 13. Perkara TPK atas nama terdakwa JERO WACIK
proyek-proyek lainnya yang dilakukan oleh tersangka sehubungan dengan menguntungkan diri sendiri atau
selaku Direktur Human Resource Development PT. orang lain secara melawan hukum atau menyalahgunakan
Media Karya Sentosa bersama dengan kawan-kawan. kekuasaannya memaksa seseorang memberikan sesuatu,
5. Perkara TPK atas nama terdakwa ABDUR ROUF membayar, atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya
sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait sendiri, pada tahun 2011 s/d 2013, di Kementerian Energi
LAPORAN
TAHUNAN
2016

170
dan Sumber Daya Mineral dan Perkara TPK sehubungan Perubahan (APBN-P) Tahun Anggaran 2013 Kementerian
dengan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) oleh Komisi VII
penyalahgunaan kewenangan, kesempatan atau sarana DPR RI dan kegiatan lainnya.
yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang 7. Perkara TPK atas nama terdakwa GATOT PUJO
dapat merugikan keuangan negara yang dilakukan oleh NUGROHO dan EVY SUSANTI sehubungan dengan
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata/Menteri Pariwisata memberi atau menjanjikan sesuatu berupa uang kepada
dan Ekonomi Kreatif pada Tahun 2008-2011. Hakim dan Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara
14. Perkara TPK atas nama terdakwa DEWI ARYANILIZA (PTUN) Medan Sumatera Utara terkait permohonan
ALS DEWIE YASIN LIMPO dan BAMBANG WAHYUHADI pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera
sehubungan dengan bersama-sama dengan Rinelda Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30
Bandaso, yaitu menerima hadiah atau janji terkait usulan Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan Atas
penganggaran Proyek Pembangunan Infrastruktur Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana
Energi Baru dan Terbarukan Tahun Anggaran 2016 Korupsi Dana Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Daerah
untuk Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua. Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan
Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH) dan perkara
PERKARA YANG BERKEKUATAN HUKUM TETAP (INKRACHT TPK sehubungan dengan memberi atau menjanjikan
VAN GEWIJSDE) sesuatu berupa uang kepada Penyelanggara Negara
Perkara yang berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde) yaitu Anggota Komisi III DPR RI atas nama Patrice Rio
tahun 2016 adalah sejumlah 70 (tujuh puluh) perkara, yaitu: Capella terkait dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi
1. Perkara TPK atas nama terdakwa ADE SWARA dan Dana Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Daerah Bawahan
NURLATIFAH sehubungan dengan pegawai negeri/ (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Tunggakan
penyelenggara negara yang dengan maksud Dana Bagi Hasil (DBH) dan Penyertaan Modal pada
menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara sejumlah BUMD pada Pemerintah Provinsi Sumatera
melawan hukum atau dengan menyalahgunakan Utara yang sedang dilakukan penyelidikan oleh
kekuasaannya memaksa seseorang memberikan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara dan atau Kejaksaan
sesuatu terkait pengurusan izin Surat Persetujuan Agung Republik Indonesia.
Pemanfaatan Ruang (SPPR) atas nama PT. Tatar 8. Perkara TPK atas nama terdakwa ANNAS MAAMUN
Kertabumi di Kabupaten Karawang. sehubungan dengan pegawai negeri atau
2. Perkara TPK atas nama terdakwa IRAWAN dan SUGIARTO penyelenggara negara yang menerima pemberian
sehubungan dengan Pengadaan dan Pelaksanaan atau janji dengan maksud supaya pegawai negeri atau
Proyek Pembangunan Diklat Pelayaran Sorong Tahap penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak
III pada Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan
Perhubungan Laut, Badan Pengembangan Sumber dengan kewajibannya terkait dengan Pengajuan Revisi
Daya Manusia Perhubungan, Kementerian Perhubungan Alih Fungsi Hutan di Provinsi Riau Tahun 2014 kepada
Republik Indonesia Tahun Anggaran 2011. Kementerian Kehutanan.
3. Perkara TPK atas nama terdakwa MOH. YAGARI 9. Perkara TPK atas nama terdakwa RIZAL ABDULLAH
BHASTARA GUNTUR sehubungan dengan Memberi atau sehubungan dengan Kegiatan Pembangunan Wisma
Menjanjikan sesuatu berupa uang kepada Majelis Hakim Atlet dan Gedung Serbaguna Pemerintah Provinsi
dan Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Sumatera Selatan Tahun 2010-2011.
Medan Sumatera Utara yang dilakukan oleh Tersangka 10. Perkara TPK atas nama terdakwa SYAMSIR YUSFAN
selaku salah seorang Kuasa Hukum dari Kepala Biro sehubungan dengan menerima pemberian hadiah
Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara atau janji dengan penanganan perkara permohonan
terkait permohonan pengujian kewenangan Kejaksaan pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera
Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan Undang-Undang Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun
Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan 2014 tentang Administrasi Pemerintah atas Penyelidikan
atas penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi Dana
Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Daerah Bawahan (BDB),
Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan
(BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH). Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH) yang dilakukan oleh
4. Perkara TPK atas nama terdakwa ANTONIUS BAMBANG Gubernur Sumatera Utara di PTUN Medan.
DJATMIKO sehubungan dengan memberi hadiah atau 11. Perkara TPK atas nama terdakwa TRIPENI IRIANTO
janji terkait dengan jual-beli gas alam untuk pembangkit PUTRO sehubungan dengan menerima pemberian atau
listrik di Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa janji terkait dengan penanganan perkara permohonan
Timur, dan proyek-proyek lainnya yang dilakukan pengajuan kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera
oleh tersangka selaku Direktur Human Resource Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30
Development PT. Media Karya Sentosa bersama dengan Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas
kawan-kawan. Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana
5. Perkara TPK atas nama terdakwa BARNABAS SUEBU Korupsi Dana Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Daerah
sehubungan dengan kegiatan Detail Engineering Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
Design (DED) PLTA sungai Memberamo dan sungai dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH) yang
Urumuka Tahun 2009 dan 2010 di Provinsi Papua dan dilakukan oleh Gubernur Sumatera Utara di PTUN
TPK sehubungan dengan kegiatan Detail Engineering Medan.
Design (DED) PLTA danau Sentani dan danau Paniai 12. Perkara TPK atas nama terdakwa SETIADY JUSUF dan
tahun 2008 di Provinsi Papua. IRENIUS ADI sehubungan dengan memberi hadiah atau
6. Perkara TPK atas nama terdakwa SUTAN BHATOEGANA janji kepada Hj. Dewi Aryaliniza Als Dewie Yasin Limpo
sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait selaku anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik
Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Indonesia, bersama-sama dengan Bambang Wahyuhadi
171
dan Rinelda Bandaso, terkait usulan Penganggaran dan Bambang Wahyuhadi, yaitu menerima hadiah atau
Proyek Pembangunan Infrastruktur Energi Baru dan janji terkait usulan penganggaran Proyek Pembangunan
Terbarukan Tahun Anggaran 2016 untuk Kebupaten Infrastruktur Energi Baru dan Terbarukan Tahun
Deiyai, Provinsi Papua. Anggaran 2016 untuk Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua.
13. Perkara TPK atas nama terdakwa PATRICE RIO CAPELLA 22. Perkara TPK atas nama terdakwa RIAMON ISKANDAR,
sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari DARWIN, ISLAN HANURA, dan AIDIL FITRI sehubungan
Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Sumatera Utara dengan menerima hadiah atau janji terkait dengan
dan Evy Susanti terkait dengan dugaan terjadinya Tindak persetujuan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan (LKPJ) Kepala Daerah Musi Banyuasin Tahun Anggaran
Daerah Bawah (BDB), Bantuan Operasional Sekolah 2014 dan pengesahan Anggaran Pendapatan dan
(BOS), Tunggakan Dana Bagi Hasil (DBH), dan Penyertaan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin
Modal pada sejumlah BUMD pada Pemerintah Provinsi Tahun Anggaran 2015.
Sumatera Utara yang Sedang dilakukan penyelidikan 23. Perkara TPK atas nama terdakwa BUDI ANTONI ALJUFRI
oleh Kejaksaan Tinggi atau Kejaksaan Agung Indonesia. dan SUZANA BUDI ANTONI sehubungan dengan
14. Perkara TPK atas nama terdakwa ABDUR ROUF memberi atau menjanjikan sesuatu kepada hakim
sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait dengan maksud untuk mempengaruhi putusan perkara
dengan jual-beli Gas Alam untuk Pembangkit Listrik di yang diserahkan kepadanya untuk diadili terkait dengan
Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur dan sengketa pemilihan kepala daerah Kabupaten Empat
proyek-proyek lainnnya. Lawang di Mahkamah Konstitusi tahun 2013 dan dengan
15. Perkara TPK atas nama terdakwa MUHTAR EFENDY sengaja tidak memberikan keterangan atau memberikan
sehubungan dengan sengaja mencegah, merintangi keterangan yang tidak benar pada waktu persidangan
atau menggagalkan secara langsung atau tidak langsung terdakwa M. Akil Mochtar di Pengadilan Tipikor Jakarta.
penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di sidang 24. Perkara TPK atas nama terdakwa MADE MEREGAWA
pengadilan terhadap tersangka dan terdakwa ataupun sehubungan dengan Pengadaan Alat Kesehatan Rumah
para saksi dalam perkara korupsi dan dengan sengaja Sakit Khusus Pendidikan Penyakit Infeksi dan Pariwisata
tidak memberi keterangan atau memberi keterangan Universitas Udayana pada Tahun Anggaran 2009.
yang tidak benar pada persidangan atas nama terdakwa 25. Perkara TPK Atas nama terdakwa AMIR FAUZI
M. Akil Mochtar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi sehubungan dengan menerima pemberian atau janji
Jakarta. terkait dengan penanganan perkara permohonan
16. Perkara TPK atas nama terdakwa JAMALUDDIEN MALIK pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera
sehubungan dengan Dana Kegiatan Tahun Anggaran Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30
2013-2014 dan Dana Tugas Pembantuan Tahun Anggaran Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas
2014 pada Direktorat Jendral Pembinaan Pembangunan Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana
Kawasan Transmigrasi Kementerian Tenaga Kerja dan Korupsi Dana Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Daerah
Transmigrasi (Ditjen P2Ktrans). Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan
17. Perkara TPK atas nama terdakwa RUDYANTO Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH).
sehubungan dengan secara bersama-sama atau turut 26. Perkara TPK Atas nama terdakwa DERMAWAN GINTING
serta terkait perbuatan Ikmal Jaya selaku Walikota Tegal sehubungan dengan menerima pemberian atau janji
periode 2009 s.d 2014 dalam pelaksanaan tukar guling terkait dengan penanganan perkara permohonan
tanah antara Pemerintah Kota Tegal dengan Pihak pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera
Swasta pada tahun 2012. Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30
18. Perkara TPK atas nama terdakwa SYAEFUL JAMIL Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas
sehubungan dengan Pelaksanaan tukar guling tanah Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana
antara Pemerintah Kota Tegal dengan pihak swasta Korupsi Dana Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Daerah
pada tahun 2012 yang diduga dilakukan oleh tersangka Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan
selaku Direktur CV. Tridaya Pratama dan kawan-kawan. Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH).
19. Perkara TPK atas nama terdakwa RICKY TAMPINONGKOL 27. Perkara TPK atas nama terdakwa SURYADHARMA ALI
sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sehubungan dengan Penyelenggaraan Ibadah Haji
sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara tahun 2010-2013 dan Perkara TPK sehubungan dengan
negara dengan maksud supaya pegawai negeri atau penggunaan DOM (Dana Operasional Menteri) pada
penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak Kementerian Agama RI tahun 2011-2014.
berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan 28. Perkara TPK atas nama terdakwa BUDI RACHMAT
dengan jabatannya terkait dengan pengesahan APBD KURNIAWAN sehubungan dengan Pengadaan dan
Pemerintah Daerah Provinsi Banten Tahun Anggaran Pelaksanaan Proyek Pembangunan Diklat Pelayaran
2016. Sorong Tahap III pada Pusat Pengembangan Sumber
20. Perkara TPK atas nama terdakwa PAHRI AZHARI dan Daya Manusia Perhubungan Laut, Badan Pengembangan
LUCIANTY sehubungan dengan pemberian hadiah atau Sumber Daya Manusia Perhubungan, Kementerian
janji kepada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Perhubungan Republik Indonesia Tahun Anggaran 2011.
(DPRD) Kabupaten Musi Banyuasin yang terkait dengan 29. Perkara TPK atas nama terdakwa MUHAMMAD SYAKIR
persetujuan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban sehubungan dengan pemberian sesuatu atau uang
(LKPJ) Kepala Daerah Musi Banyuasin Tahun Anggaran bersama-sama dengan Willy Sebastian Lim kepada
2014 dan pengesahan Anggaran Pendapatan dan Suroso Atmomartoyo, selaku Direktur Pengolahan PT.
Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin Pertamina (Persero) dalam proyek pengadaan Tethra
Tahun Anggaran 2015. Wthyl Lead (TEL) di PT. Pertamina (Persero) tahun 2004-
21. Perkara TPK atas nama terdakwa RINELDA BANDASO 2005.
sehubungan dengan bersama-sama dengan Dewi 30. Perkara TPK atas nama terdakwa SIGIT PRAMONO
Aryaliniza Als Dewie Yasin Limpo selaku anggota DPR RI ASRI sehubungan dengan menerima hadiah atau janji
LAPORAN
TAHUNAN
2016

172
dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2014 oleh DPRD
Sumatera Utara terkait dengan : 1. Persetujuan laporan Provinsi Sumatera Utara; dan 6. Penolakan penggunaan
pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera hak interpelasi oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara pada
Utara Tahun Anggaran 2012 oleh DPRD Provinsi tahun 2015.
Sumatera Utara; 2. Persetujuan perubahan Anggaran 34. Perkara TPK atas nama terdakwa MUHAMMAD
Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera NAZARUDDIN sehubungan dengan penerimaan
Utara Tahun Anggaran 2013 oleh DPRD Provinsi hadiah atau janji padahal patut diketahui atau diduga
Sumatera Utara; 3. Pengesahan Anggaran Pendapatan bahwa hadiah tersebut diberikan sebagai akibat atau
dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun disebabkan karena telah melakukan atau tidak melakukan
Anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan
dan 4. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja kewajibannya sehubungan dengan penganggaran dan
Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2015 pelaksanaan proyek yang dikerjakan oleh PT. DGI dan
oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara. lain-lain tahun 2010 dan perkara TPPU terkait dengan
31. Perkara TPK atas nama terdakwa SALEH BANGUN TPK sehubungan dengan transaksi pembelian saham PT.
sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari Gatot Garuda di Mandiri Sekuritas oleh PT. Permai Raya Wisata,
Pujo Nugroho selaku Gubernur Sumatera Utara terkait PT. Cakrawaja Abadi, PT. Exartech Teknologi Utama,
dengan: 1. Persetujuan laporan pertanggungjawaban PT. Pasific Putra Metropolitan, PT. Darmakusumah dan
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran transaksi lainnya berupa menempatkan, mentransfer,
2012 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 2. Persetujuan mengubah bentuk, dan atau menyembunyikan/
perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah menyamarkan asal-usul, sumber, lokasi, kepemilikan dan
Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2013 oleh atau perbuatan menerima atau menguasai penempatan,
DPRD Provinsi Sumatera Utara; 3. Pengesahan Anggaran pentransferan, pembayaran atau menggunakan harta
Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara kekayaan yang diketahui atau patut diduga merupakan
Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera hasil tindak pidana.
Utara; 4. Pengesahan anggaran pendapatan dan belanja 35. Perkara TPK atas nama terdakwa ICHSAN SUAIDI
daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2015 dan AWANG LAZUARDI EMBAT sehubungan dengan
oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 5. Persetujuan memberi hadiah atau janji kepada Andri Tristianto
laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sutrisna selaku Kasubdit Kasasi Perdata pada Direktorat
Sumatera Utara tahun anggaran 2014 oleh DPRD Pranata dan Tatalaksana Perkara Perdata Mahkamah
Provinsi Sumatera Utara; dan 6. Penolakan penggunaan Agung RI, terkait Penundaan Pengiriman Putusan Kasasi
hak interpelasi oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara pada Perkara Korupsi Pekerjaan Pembangunan Dermaga
tahun 2015. Labuhan Haji Kabupaten Lombok Timur oleh Mahkamah
32. Perkara TPK atas nama terdakwa CHAIDIR RITONGA Agung RI.
sehubungan dengan menerima hadiah atau janji 36. Perkara TPK atas nama terdakwa FUAD AMIN
dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait
Sumatera Utara terkait dengan: 1. Persetujuan Laporan dengan jual-beli gas alam untuk pembangkit listrik di
Pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur dan
Utara Tahun Anggaran 2012 oleh DPRD Provinsi Proyek-proyek lainnya dan Perkara TPK sehubungan
Sumatera Utara; 2. Persetujuan Perubahan Anggaran dengan menerima hadiah atau janji terkait dengan jual-
Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera beli gas alam untuk pembangkit listrik di Gresik dan Gili
Utara Tahun Anggaran 2013 oleh DPRD Provinsi Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur, dan perbuatan
Sumatera Utara; 3. Pengesahan Anggaran Pendapatan penerimaan lainnya dan Perkara TPPU sehubungan
dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun dengan perbuatan menempatkan, mentransfer,
Anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 4. mengalihkan, membelanjakan, membayarkan,
Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar negeri,
Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2015 oleh mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang atau
DPRD Provinsi Sumatera Utara; 5. Persetujuan Laporan surat berharga atau perbuatan lain atas harta kekayaan
Pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera yang diketahui atau patut diduganya merupakan hasil
Utara Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi tindak pidana korupsi dengan tujuan menyembunyikan
Sumatera Utara; dan 6. Penolakan Penggunaan Hak atau menyamarkan asal-usul harta kekayaan.
Interpelasi oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara pada 37. Perkara TPK atas nama terdakwa SUROSO ATMO
tahun 2015. MARTOYO sehubungan dengan menerima sesuatu
33. Perkara TPK atas nama terdakwa AJIB SHAH sehubungan atau uang yang dilakukan tersangka selaku Direktur
dengan menerima hadiah atau janji dari Gatot Puji Pengolahan PT Pertamina (Persero) periode tahun
Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera Utara terkait 2004-2008, penerimaan sesuatu atau uang tersebut
dengan 1.Persetujuan laporan pertanggungjawaban diberikan oleh Direktur PT Sugih Interjaya sebagai agen
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran tunggal The Associated Octel Company Limited terkait
2012 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 2. Persetujuan dengan proyek pengadaan Tethra Ethyl Lead (TEL) di
perubahan anggaran pendapatan dan belanja daerah PT. Pertamina (Persero) tahun 2004-2005.
Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2013 oleh 38. Perkara TPK atas nama terdakwa FL. TRI SATRIYA
DPRD Provinsi Sumatera Utara; 3. Pengesahan anggaran SANTOSA sehubungan dengan pegawai negeri atau
pendapatan dan belanja daerah Provinsi Sumatera Utara penyelenggara negara yang bersama-sama menerima
tahun anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera pemberian atau janji dengan maksud supaya pegawai
Utara; 4. Pengesahan anggaran pendapatan dan belanja negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat
daerah Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2015 atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang
oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 5. Persetujuan bertentangan dengan kewajibannya terkait Pengesahan
laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi APBD Pemerintah Daerah Provinsi Banten Tahun
173
Anggaran 2016 yang dilakukan tersangka selaku PAMULAMO dan SUDI WANTOKO sehubungan dengan
Anggota DPRD Provinsi Banten Periode 2014-2019. secara bersama-sama memberi atau mencoba memberi
39. Perkara TPK atas nama terdakwa SRI MULYAHARTONO sesuatu kepada Kepala Tinggi dan atau Asisten Tindak
sehubungan dengan pegawai negeri atau penyelenggara Pidana Khusus Kejaksanaan Tinggi DKI Jakarta guna
negara yang bersama-sama menerima pemberian menghentikan penyelidikan/penyidikan TPK pada PT.
atau janji dengan maksud supaya pegawai negeri atau Brantas Abipraya di Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.
penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak 49. Perkara TPK atas nama terdakwa MARUDUT sehubungan
berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan secara bersama-sama memberi atau mencoba
dengan kewajibannya terkait Pengesahan APBD memberi sesuatu kepada Kepala Kejaksaan Tinggi dan
Pemerintah Daerah Provinsi Banten Tahun Anggaran atau Asisten Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi
2016. DKI guna menghentikan penyelidikan/penyidikan Tindak
40. Perkara TPK atas nama terdakwa DJOKO PRAMONO Pidana Korupsi pada PT. Brantas Abipraya di Kejaksaan
sehubungan dengan pengadaan dan pelaksanaan Tinggi DKI Jakarta.
Pembangunan Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu 50. Perkara TPK atas nama terdakwa DESSY A EDWIN
Pelayaran (BP2IP) Sorong Tahap III pada Pusat sehubungan dengan turut serta atau bersama-sama
Pengembangan SDM Perhubungan Laut (PPSDML) dengan DAMAYANTI WISNU PUTRANTI dan JULIA
Badan Pengembangan SDM Kementerian Perhubungan PRASETYANI selaku anggota Komisi V DPR RI dalam
Tahun Anggaran 2011. menerima hadiah atau janji dari ABDUL KHOIR selaku
41. Perkara TPK atas nama terdakwa BOBBY REYNOLD Direktur Utama PT. Windu Tunggal Utama terkait untuk
MAMAHIT sehubungan dengan pengadaan dan mendapatkan pekerjaan di Kementerian Pekerjaan
pelaksanaan Pembangunan Balai Pendidikan dan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2016.
Pelatihan Ilmu Pelayaranan (BP2IP) Sorong Tahap III pada 51. Perkara TPK atas nama terdakwa JULIA PRASETYARINI
Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Laut (PPSDML) sehubungan dengan turut serta atau bersama-sama
Badan Pengembangan SDM Kementerian Perhubungan dengan DAMAYANTI WISNU PUTRANTI dan DESSY
Tahun Anggaran 2011. A EDWIN selaku anggota Komisi V DPR RI dalam
42. Perkara TPK atas nama terdakwa ANDRI TRISTIANTO menerima hadiah atau janji dari ABDUL KHOIR selaku
SUTRISNA sehubungan dengan menerima hadiah atau Direktur Utama PT. Windu Tunggal Utama terkait untuk
janji terkait pengiriman putusan kasasi perkara korupsi mendapatkan pekerjaan di Kementerian Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Dermaga Labuhan Haji, Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2016.
Kabupaten Lombok Timur di Mahkamah Agung RI. 52. Perkara TPK atas nama terdakwa DODDY ARYANTO
43. Perkara TPK atas nama terdakwa OTTO C. KALIGIS SUPENO sehubungan dengan memberi hadiah atau
sehubungan dengan Memberi atau menjanjikan sesuatu janji kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara
berupa uang kepada Majelis Hakim dan Panitera terkait dengan pengurusan perkara di Pengadilan
Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan Sumatera Negeri Jakarta Pusat dengan maksud supaya pegawai
Utara terkait permohonan pengujian kewenangan negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat
Kejaksaan Tinggi Negara. atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya atau
44. Perkara TPK atas nama terdakwa LA MUSI DIDI karena berhubungan dengan suatu perbuatan yang
sehubungan dengan kegiatan Detail Engineering berhubungan dengan jabatannya yang bertentangan
Design (DED) PLTA sungai Membramo dan sungai dengan kewajibannya.
Urumuka tahun 2009 dan 2010 di Provinsi Papua dan 53. Perkara TPK atas nama terdakwa ABDUL KHOIR
TPK sehubungan dengan kegiatan Detail Engineering sehubungan dengan memberikan atau menjanjikan
Design (DED) PLTA Danau Sentani dan Danau Paniai sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara
Tahun 2008 di Provinsi Papua. negara dengan maksud untuk mendapatkan pekerjaan
45. Perkara TPK atas nama terdakwa SUKOTJO S BAMBANG di Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
sehubungan dengan pengadaan Driving Simulator Roda Tahun Anggaran 2016.
Dua (R2) dan Roda Empat (R4) pada Korps Lalu Lintas 54. Perkara TPK atas nama terdakwa JAJANG ABDUL
Mabes Polri Tahun Anggaran 2011. HOLIK dan LENIH MARLIANI sehubungan dengan
46. Perkara TPK atas nama terdakwa TRINANDA bersama-sama dengan Ojang Sohandi yaitu memberi
PRIHANTORO sehubungan dengan memberi sesuatu hadiah atau janji kepada Fahri Nurmallo dan Deviyanti
hadiah atau janji secara berlanjut kepada Mohamad Rochaeni yang masing-masing sebagai Jaksa Penuntut
Sanusi selaku Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta Umum pada Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, terkait
periode 2014-2019 terkait dengan pembahasan penanganan perkara TPK Penyalahgunaan Anggaran
Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Zonasi dalam Pengelolaan Dana Kapitasi pada Program Jaminan
Wilayah Pesisir dan Pulau Pulau kecil Provinsi DKI Jakarta Kesehatan Nasional di Dinas Kesehatan Kabupaten
Tahun 2015-2035 dan Rancangan Peraturan Daerah Subang Tahun Anggaran 2014.
tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai 55. Perkara TPK atas nama terdakwa DAMAYANTI WISNU
Utara Jakarta. PUTRANTI sehubungan dengan menerima hadiah atau
47. Perkara TPK atas nama terdakwa ARIESMAN WIDJAJA janji dari ABDUL KHOIR selaku Direktur Utama PT. Windu
sehubungan dengan memberi sesuatu hadiah atau Tunggal Utama terkait untuk mendapatkan pekerjaan di
janji secara berlanjut kepada Mohamad Sanusi selaku Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta periode 2014-2019 Tahun Anggaran 2016.
terkait dengan pembahasan Rancangan Peraturan 56. Perkara TPK atas nama terdakwa KAMALUDDIN
Daerah tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan HARAHAP sehubungan dengan menerima hadiah
Pulau Pulau kecil Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015-2035 atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur
dan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Provinsi Sumatera Utara terkait: 1. Persetujuan laporan
Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta. pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumut Tahun
48. Perkara TPK atas nama terdakwa DANDUNG Anggaran 2012 oleh DPRD Provinsi Sumut; 2. Persetujuan
LAPORAN
TAHUNAN
2016

174
perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dapat merugikan keuangan negara yang dilakukan oleh
Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2013 oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata/Menteri Pariwisata
DPRD Provinsi Sumut; 3. Persetujuan Anggaran dan Ekonomi Kreatif pada Tahun 2008-2011.
Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera 65. Perkara TPK atas nama terdakwa RUSLAN ABD. GANI
Utara Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD Sumut. sehubungan dengan menerima hadiah atau janji
57. Perkara TPK atas nama terdakwa HERRY SETIADJI, terkait dengan pengiriman putusan kasasi perkara TPK
INDARTO CATUR NUGROHO, dan SLAMET RIYANA Pembangunan Dermaga Bongkar Lanjutan, Sabang
sehubungan dengan menguntungkan diri sendiri yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
atau orang lain secara melawan hukum atau dengan (APBN) Tahun Anggaran 2011.
menyalahgunakan kekuasaannya memaksa seseorang 66. Perkara TPK atas nama terdakwa BERTHANATALIA
memberikan sesuatu, membayar atau untuk mengerjakan RURUK KARIMAN dan SAMSUL HIDAYATULLAH
sesuatu bagi dirinya sendiri, terkait Restitusi Lebih Bayar sehubungan dengan bersama-sama dengan Kasman
Pajak atas Pajak Penghasilan (PPh) Badan Tahun 2012 Sangaji dalam memberi atau menjanjikan sesuatu
dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Masa Februari kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara
Tahun 2013 PT. Elektronic Design and Manufacturing untuk pengurusan perkara Nomor: 454/Pidsus/2016/
International (EDMI) Indonesia. PN.JKT.UTR pada Pengadilan Negeri Jakarta Utara.
58. Perkara TPK atas nama terdakwa UJANG M. AMIN, JAINI, 67. Perkara TPK atas nama terdakwa EDY SANTONI dan
PARLINDUNGAN HARAHAP, DEPY IRAWAN, DEAR SAFRI sehubungan dengan memberi atau menjanjikan
FAUZUL AZIM, dan IIN FEBRIANTO sehubungan dengan sesuatu berupa uang kepada Majelis Hakim Pengadilan
menerima hadiah atau janji terkait dengan persetujuan Tipikor Bengkulu sehubungan dengan penanganan
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala perkara Tindak Pidana Korupsi Penyalahgunaan Honor
Daerah Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014 dan Dewan Pembina RSUD M. Yunus Bengkulu Tahun
Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Anggaran 2011 yang sedang disidangkan di Pengadilan
(APBD) Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran Tindak Pidana Korupsi Bengkulu.
2015. 68. Perkara TPK atas nama terdakwa JANNER PURBA dan
59. Perkara TPK atas nama terdakwa ILHAM ARIEF TOTON sehubungan dengan bersama-sama dengan
SIRAJUDDIN sehubungan dengan pelaksanaan Toton selaku anggota Majelis Hakim Pengadilan
Kerjasama Rehabilitasi, Kelola dan Transfer untuk Tipikor Bengkulu yaitu menerima pemberian hadiah
Instalasi Pengolahan Air antara PDAM Kota Makassar atau janji sehubungan dengan perkara TPK terkait
dengan Pihak Swasta periode Tahun 2005 s.d. 2013. penyalahgunaan honor Dewan Pembina RSUD M.
60. Perkara TPK atas nama terdakwa KASMAN SANGAJI Yunus Bengkulu Tahun Anggaran 2011 yang sedang
sehubungan dengan bersama-sama dengan disidangkan di Pengadilan Tipikor Bengkulu atas nama
Berthanatalia Ruruk Kariman dan Samsul Hidayatullah terdakwa Edy Santoni dan terdakwa Safri.
dalam memberi atau menjanjikan sesuatu kepada 69. Perkara TPK atas nama terdakwa ROHADI sehubungan
pegawai negeri atau penyelenggara negara untuk dengan menerima hadiah atau janji dari Syaiful Jamil
pengurusan perkara Nomor: 454/Pidsus/2016/PN.JKT. melalui Kasman Sangaji, Berthanatalia Ruruk Kariman
UTR pada Pengadilan Negeri Jakarta Utara. dan Samsul Hidayatullah dengan maksud untuk
61. Perkara TPK atas nama terdakwa YOGAN ASKAN pengurusan perkara nomor: 454/Pidsus/2016/PN.JKT.
sehubungan dengan memberi atau menjanjikan UTR pada Pengadilan Negeri Jakarta Utara.
sesuatu kepada I Putu Sudiartana selaku anggota DPR 70. Perkara TPK atas nama terdakwa EDY NASUTION
RI bersama-sama dengan Noviyanti dan Suhemi, terkait sehubungan dengan perbuatan menerima hadiah
dengan pengurusan anggaran di DPR untuk alokasi atau janji terkait untuk mendapatkan pekerjaan di
Provinsi Sumatera Barat pada APBN-P tahun 2016. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
62. Perkara TPK atas nama terdakwa FAHRI NURMALLO dan Tahun Anggaran 2016.
DEVIYANTI ROCHAENI sehubungan dengan menerima
hadiah atau janji terkait dengan penanganan perkara TPK EKSEKUSI
Penyalahgunaan Anggaran dalam Pengelolaan Dana Pelaksanaan putusan (eksekusi) tahun 2016 dilaksanakan
Kapitasi pada Program Jaminan Kesehatan Nasional di sebanyak 81 (delapan puluh satu) perkara, yaitu:
Dinas Kesehatan Kabupaten Subang Tahun Anggaran 1. Perkara TPK atas nama terpidana A. KIRJUHARI
2014. sehubungan dengan pegawai negeri atau
63. Perkara TPK atas nama terdakwa SUPRAPTO sehubungan penyelenggara negara yang secara bersama-sama
dengan bersama-sama dengan Yogan Askan memberi menerima pemberian atau janji dengan maksud supaya
atau menjanjikan sesuatu kepada I Putu Sudiartana pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut
selaku anggota DPR RI bersama-sama dengan Noviyanti berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya,
dan Suhemi, terkait dengan pengurusan anggaran di yang bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan
DPR untuk alokasi Provinsi Sumatera Barat Pada APBN-P pembahasan RAPBD.P Tahun 2014 dan atau RAPBD.P
tahun 2016. Tahun 2015 pada Provinsi Riau.
64. Perkara TPK atas nama terdakwa JERO WACIK Putusan PN: Pidana penjara 4 (empat) tahun dan denda
sehubungan dengan menguntungkan diri sendiri atau Rp200.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan.
orang lain secara melawan hukum atau menyalahgunakan 2. Perkara TPK atas nama terpidana AMIR HAMZAH
kekuasaannya memaksa seseorang memberikan sesuatu, dan KASMIN sehubungan dengan memberi atau
membayar, atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan maksud
sendiri, pada tahun 2011 s/d 2013, di Kementerian Energi untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan
dan Sumber Daya Mineral dan Perkara TPK sehubungan kepadanya untuk diadili berkaitan dengan penanganan
dengan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau perkara sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)
penyalahgunaan kewenangan, kesempatan atau sarana Kabupaten Lebak, Provinsi Banten Tahun 2013 di
yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia atau memberi
175
hadiah atau janji kepada pegawai negeri dengan 9. Perkara TPK atas nama terpidana IRAWAN dan SUGIARTO
mengingat kekuasaan atau wewenang yang melekat sehubungan dengan Pengadaan dan Pelaksanaan
pada jabatan atau kedudukannya, atau oleh pemberi Proyek Pembangunan Diklat Pelayaran Sorong Tahap
hadiah atau janji dianggap melekat pada jabatan atau III pada Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
kedudukan tersebut. Perhubungan Laut, Badan Pengembangan Sumber
Putusan PN: Daya Manusia Perhubungan, Kementerian Perhubungan
Terpidana I: Pidana penjara 3 (tiga) tahun 5 (lima) Republik Indonesia TA 2011.
bulan dan denda Rp150.000.000 subsidair 2 (dua) Putusan PN:
bulan. Terpidana I: Pidana penjara 2 (dua) tahun 6 (enam) bulan,
Terpidana II: Pidana penjara 3 (tiga) tahun dan denda denda Rp50.000.000 subsidair 2 (dua) bulan dan uang
Rp150.000.000 subsidair 2 (dua) bulan. pengganti Rp1.220.000.000 subsidair 1 (satu) tahun.
3. Perkara TPK atas nama terpidana DIAH SOEMEDI Terpidana II: Pidana penjara 2 (dua) tahun 6 (enam) bulan,
sehubungan dengan memberi atau menjanjikan denda Rp50.000.000 subsidair 2 (dua) bulan dan uang
sesuatu kepada penyelenggara negara terkait dengan pengganti Rp350.000.000 subsidair 6 (enam) bulan.
penanganan tindak pidana perpajakan PT. The Master 10. Perkara TPK atas nama terpidana SOFYAN USMAN
Steel. sehubungan dengan menerima sejumlah uang dari
Putusan MA: Pidana penjara 3 (tiga) tahun dan denda otorita Batam dalam rangka mengesahkan usulan
Rp50.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan. anggaran Otorita Batam tahun 2004 dan 2005.
4. Perkara TPK atas nama terpidana ZAINI ARONY Putusan MA: Pidana penjara 1 (satu) tahun 3 (tiga) bulan
sehubungan dengan Proses Permohonan Izin dan denda Rp300.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan.
Pengembangan Kawasan Wisata di Lombok Barat Tahun 11. Perkara TPK atas nama terpidana ANGELINA PATRICIA
2010 s.d. 2012. PINGKAN SONDAKH sehubungan dengan penerimaan
Putusan PT: Pidana penjara 7 (tujuh) tahun dan denda hadiah atau janji padahal diketahui atau patut diduga
Rp500.000.000. bahwa hadiah tersebut diberikan sebagai akibat
5. Perkara TPK atas nama terpidana ADE SWARA atau disebabkan karena telah melakukan atau tidak
dan NURLATIFAH sehubungan dengan pegawai melakukan sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan
negeri/penyelenggara negara yang dengan maksud dengan kewajibannya terkait dengan pengurusan
menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara anggaran pada Kemenpora dan Kemendiknas antara
melawan hukum atau dengan menyalahgunakan tahun 2010 s.d. 2011 atau penerimaan hadiah atau janji
kekuasaannya memaksa seseorang memberikan yang berhubungan dengan jabatannya.
sesuatu terkait pengurusan izin Surat Persetujuan Putusan PK: Pidana penjara 10 (sepuluh) tahun, denda
Pemanfaatan Ruang (SPPR) atas nama PT. Tatar Rp500.000.000 subsidair 6 (enam) bulan dan uang
Kertabumi di Kabupaten Karawang. pengganti Rp2.500.000.000, USD1.200.000 subsidair 1
Putusan MA: (satu) tahun.
Terpidana I: Pidana penjara 7 (tujuh) tahun dan denda 12. Perkara TPK atas nama terpidana ANTONIUS BAMBANG
Rp400.000.000 subsidair 4 (empat) bulan. DJATMIKO sehubungan dengan memberi hadiah atau
Terpidana II: Pidana penjara 6 (enam) tahun dan denda janji terkait jual-beli gas alam untuk pembangkit listrik
Rp300.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan. di Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur,
6. Perkara TPK atas nama terpidana EFFENDY KOMALA dan proyek-proyek lainnya.
dan TEDDY MULIAWAN sehubungan dengan memberi Putusan MA: Pidana penjara 4 (empat) tahun dan denda
atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau Rp250.000.000 subsidair 6 (enam) bulan.
penyelenggara negara terkait dengan penanganan 13. Perkara TPK atas nama terpidana MOH. YAGARI
tindak pidana perpajakan PT. The Master Steel. BHASTARA GUNTUR sehubungan dengan melakukan
Putusan PK: Masing-masing pidana penjara 5 (lima) tahun atau turut serta memberi atau menjanjikan sesuatu
dan denda Rp150.000.000 subsidair 6 (enam) bulan. berupa uang kepada Majelis Hakim dan Panitera
7. Perkara TPK atas nama terpidana SUZANA BUDI ANTONI Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan
sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu Sumatera Utara terkait dengan permohonan pengujian
kepada hakim dengan maksud untuk mempengaruhi kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara.
putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk Putusan PN: Pidana penjara 2 (dua) tahun dan denda
diadili terkait dengan sengketa pemilihan kepala daerah Rp150.000.000 subsidair 1 (satu) bulan.
Kabupaten Empat Lawang di Mahkamah Konstitusi tahun 14. Perkara TPK atas nama terpidana ANNAS MAAMUN
2013 dan dengan sengaja tidak memberikan keterangan sehubungan dengan pegawai negeri atau
atau memberikan keterangan yang tidak benar pada penyelenggara negara yang menerima pemberian
waktu persidangan terdakwa M. Akil Mochtar di atau janji dengan maksud supaya pegawai negeri atau
Pengadilan Tipikor Jakarta. penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak
Putusan PN: Pidana penjara 2 (dua) tahun dan denda berbuat sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan
Rp150.000.000 subsidair 2 (dua) bulan. dengan kewajibannya terkait dengan pengajuan revisi
8. Perkara TPK atas nama terpidana WARYONO KARNO alih fungsi hutan di Provinsi Riau Tahun 2014 kepada
sehubungan dengan sosialisasi sektor energi dan Kementerian Kehutanan.
sumber daya mineral bahan bakar minyak bersubsidi, Putusan PK: Pidana penjara 7 (tujuh) tahun dan denda
kegiatan sepeda sehat dalam rangka sosialisasi hemat Rp200.000.000 subsidair 6 (enam) bulan.
energi dan perawatan gedung kantor Sekretariat 15. Perkara TPK atas nama terpidana MUHTAR EPENDY
Jenderal di Kementerian ESDM Tahun Anggaran 2012. sehubungan dengan melakukan beberapa perbuatan
Putusan PT: Pidana penjara 7 (tujuh) tahun, denda meskipun masing-masing merupakan kejahatan atau
Rp300.000.000, dan uang pengganti Rp150.000.000 pelanggaran, ada hubungannya sedemikian rupa
subsidair 3 (tiga) bulan. sehingga harus dipandang sebagai suatu perbuatan
LAPORAN
TAHUNAN
2016

176
berlanjut dengan sengaja mencegah, merintangi, atau Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (Bansos).
menggagalkan secara langsung atau tidak langsung Putusan PT: Pidana penjara 1 (satu) tahun 6 (enam)
penyidikan, penuntutan, dan Pemeriksaan di sidang bulan, denda Rp50.000.000 subsidair 1 (satu) bulan dan
pengadilan terhadap tersangka dan terdakwa ataupun pidana tambahan Pencabutan Hak Memilih hak memilih
para saksi dalam perkara TPK dan Tindak Pidana dan dipilih dalam pemilihan yang diselenggarakan
Pencucian Uang a.n. Akil Mochtar dan selaku orang yang berdasarkan peraturan perundang undangan selama 5
wajib memberikan keterangan sebagai saksi dengan (lima) tahun terhitung sejak terdakwa selesai menjalani
sengaja tidak memberi keterangan atau memberi pidana penjara tersebut diatas.
keterangan yang tidak benar pada persidangan atas 22. Perkara TPK atas nama terpidana RUDYANTO
nama terdakwa M. Akil Mochtar. sehubungan dengan bersama sama atau turut serta
Putusan MA: Pidana penjara 5 (lima) tahun dan denda terkait perbuatan ikmal jaya selaku Walikota Tegal
Rp200.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan. periode 2009-2014 dalam pelaksanaan tukar guling
16. Perkara TPK atas nama terpidana RIZAL ABDULLAH tanah antara Pemerintah Kota Tegal dengan pihak
sehubungan dengan kegiatan pembangunan Wisma swasta pada tahun 2012.
Atlet dan Gedung Serbaguna Pemerintah Provinsi Putusan PN: Pidana penjara 2 (dua) tahun, denda
Sumatera Selatan Tahun 2010-2011. Rp100.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan, dan uang
Putusan MA: Pidana penjara 3 (tiga) tahun dan denda pengganti Rp11.725.835.000.
Rp150.000.000 subsidair 2 (dua) bulan. 23. Perkara TPK atas nama terpidana SYAEFUL JAMIL
17. Perkara TPK atas nama terpidana IRENIUS ADII dan sehubungan dengan Pelaksanaan tukar guling tanah
SETIADY JUSUF sehubungan dengan memberi hadiah antara Pemerintah Kota Tegal dengan pihak swasta
atau janji kepada Hj. Dewi Aryaliniza Als Dewie Yasin pada tahun 2012 yang diduga dilakukan oleh tersangka
Limpo selaku anggota Dewan Perwakilan Rakyat selaku Direktur CV. Tridaya Pratama dan kawan-kawan.
RI, bersama-sama dengan Bambang Wahyuadi dan Putusan MA: Pidana penjara 8 (delapan) tahun, denda
Rinelda Bandaso, terkait usulan Penganggaran Proyek Rp300.000.000 subsidair 6 (enam) bulan, dan uang
Pembangunan Infrastruktur Energi Baru dan Terbarukan pengganti Rp22.571.841.000 subsidair 4 (empat) tahun.
TA 2016 untuk Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua. 24. Perkara TPK atas nama terpidana IKMAL JAYA
Putusan PN: Masing-masing Pidana penjara 2 (dua) tahun sehubungan dengan Pelaksanaan tukar guling tanah
dan denda Rp50.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan. antara Pemerintah Kota Tegal dengan pihak swasta
18. Perkara TPK atas nama terpidana SYAMSIR YUSFAN pada tahun 2012 yang diduga dilakukan oleh tersangka
sehubungan dengan menerima pemberian hadiah selaku Direktur CV. Tridaya Pratama dan kawan-kawan.
atau janji dengan penanganan perkara permohonan Putusan MA: Pidana penjara 8 (delapan) tahun, denda
pengujian kewenangan kejaksaan tinggi Sumatera Rp300.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan, dan uang
Utara sesuai dengan UU No. 30 Tahun 2014 tentang pengganti Rp350.000.000 subsidair 1 (satu) tahun.
Administrasi Pemerintah atas Penyelidikan tentang 25. Perkara TPK atas nama terpidana RICKY TAMPINONGKOL
dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi Dana Bansos, sehubungan dengan memberi atau menjanjikan
Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Operasional sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara
Sekolah (BOS), dan Penahanan Pencarian Dana Bagi negara dengan maksud supaya pegawai negeri atau
Hasil (DBH) yang dilakukan oleh Gubernur Sumatera penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak
Utara di PTUN Medan. berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan
Putusan PT: Masing-masing Pidana penjara 3 (tiga) tahun dengan jabatannya terkait dengan pengesahan APBD
dan denda Rp150.000.000 subsidair 2 (dua) bulan. Pemerintah Daerah Provinsi Banten Tahun Anggaran
19. Perkara TPK atas nama terpidana GATOT PUJO 2016.
NUGROGO dan EVY SUSANTI sehubungan dengan Putusan PN: Pidana penjara 2 (dua) tahun 6 (enam) bulan
melakukan atau turut serta melakukan tindak pidana dan denda Rp100.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan.
korupsi yaitu memberi atau menjanjikan sesuatu berupa 26. Perkara TPK atas nama terpidana BUDI ANTONI ALJUFRI
uang kepada penyelenggara negara yaitu anggota sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu
Komisi III DPR RI atas nama Patrice Rio Capella terkait kepada hakim dengan maksud untuk mempengaruhi
dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk
Sosial (Bansos). diadili terkait dengan sengketa pemilihan kepala daerah
Putusan PN: Kabupaten Empat Lawang di Mahkamah Konstitusi tahun
Terpidana I Pidana penjara 3 (tiga) tahun dan denda 2013.
Rp150.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan. Putusan PT: Pidana penjara 4 (empat) tahun, denda
Terpidana II Pidana penjara 2 (dua) tahun 6 (enam) Rp150.000.000 subsidair 2 (dua) bulan, dan Pencabutan
bulan dan denda Rp150.000.000 subsidair 3 (tiga) hak memilih dan dipilih pada pemilihan yang dilakukan
bulan. menurut aturan-aturan umum selama 5 (lima) tahun
20. Perkara TPK atas nama terpidana ABDUR ROUF setelah putusan perkara ini berkekuatan hukum tetap.
sehubungan dengan bersama-sama dengan Fuad Amin 27. Perkara TPK atas nama terpidana PAHRI AZHARI dan
menerima hadiah atau janji terkait dengan jual-beli gas LUCIANTY sehubungan dengan pemberian hadiah atau
alam untuk Pembangkit Listrik di Gresik dan Gili Timur janji kepada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Bangkalan Madura, Jawa Timur dan Proyek Proyek (DPRD) Kabupaten Musi Banyuasin yang terkait dengan
Lainnnya. persetujuan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
Putusan MA: Pidana penjara 5 (lima) tahun dan denda (LKPJ) Kepala Daerah Musi Banyuasin Tahun Anggaran
Rp200.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan. 2014 dan pengesahan Anggaran Pendapatan dan
21. Perkara TPK atas nama terpidana PATRICE RIO CAPELLA Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin
sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari Tahun Anggaran 2015.
Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Sumatera Utara Putusan PN:
dan Evy Susanti terkait dengan dugaan terjadinya Tindak
177
Terpidana I: Pidana penjara 3 (tiga) tahun dan denda Sumber Daya Manusia Perhubungan, Kementerian
Rp100.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan. Perhubungan Republik Indonesia Tahun Anggaran 2011.
Terpidana II: Pidana penjara 1 (satu) tahun 6 (enam) Putusan PT: Pidana penjara 3 (tiga) tahun 6 (enam) bulan,
bulan dan denda Rp100.000.000 subsidair 3 (tiga) denda Rp150.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan, dan uang
bulan. pengganti Rp30.000.000 subsidair 1 (satu) bulan.
28. Perkara TPK atas nama terpidana RIAMON ISKANDAR, 35. Perkara TPK atas nama terpidana KWEE CAHYADI
DARWIN, ISLAN HANURA, dan AIDIL FITRI sehubungan KUMALA alias SWIE TENG sehubungan dengan memberi
dengan menerima hadiah atau janji terkait dengan atau menjanjikan sesuatu kepada Pegawai Negeri atau
persetujuan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Penyelenggara Negara terkait pemberian rekomendasi
(LKPJ) Kepala Daerah Musi Banyuasin Tahun Anggaran tukar menukar kawasan hutan di kabupaten Bogor
2014 dan pengesahan Anggaran Pendapatan dan atas nama PT. Bukit Jonggol Asri dan dengan sengaja
Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin mencegah, merintangi, atau menggagalkan secara
Tahun Anggaran 2015. langsung atau tidak langsung penyidikan, penuntutan,
Putusan PN: dan pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap
Terpidana I: Pidana penjara 5 (lima) tahun dan denda tersangka dan terdakwa ataupun para saksi dalam
Rp200.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan. perkara korupsi.
Terpidana II: Pidana penjara 6 (enam) tahun dan Putusan MA: Pidana penjara 2 (dua) tahun 6 (enam) bulan
denda Rp200.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan. dan denda Rp200.000.000 subsidair 6 (enam) bulan.
Terpidana III: Pidana penjara 5 (lima) tahun dan 36. Perkara TPK atas nama terpidana MUHAMMAD SYAKIR
denda Rp200.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan. sehubungan dengan pemberian sesuatu atau uang
Terpidana IV: Pidana penjara 5 (lima) tahun dan bersama-sama dengan Willy Sebastian Lim kepada
denda Rp200.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan. Suroso Atmomartoyo, selaku Direktur Pengolahan PT.
29. Perkara TPK atas nama terpidana SUTAN BHATOEGANA Pertamina (Persero) dalam proyek pengadaan Tethra
sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait Wthyl Lead (TEL) di PT. Pertamina (Persero) tahun 2004-
Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2005.
Perubahan (APBN-P) Tahun Anggaran 2013 Kementerian Putusan PN: Pidana penjara 4 (empat) tahun dan denda
Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) oleh Komisi VII Rp50.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan.
DPR RI dan kegiatan lainnya. 37. Perkara TPK atas nama terpidana MAHYUDDIN
Putusan MA: Pidana penjara 12 (dua belas) tahun, HARAHAP sehubungan dengan penjualan aset tanah
denda Rp500.000.000 subsidair 8 (delapan) bulan, PT. Barata Indonesia (Persero).
uang pengganti Rp50.000.000 dan USD.7500 serta Putusan PK: Pidana penjara 4 (empat) tahun, denda
Pencabutan hak untuk dipilih dalam jabatan Publik. Rp200.000.000 subsidair 6 (enam) bulan, dan uang
30. Perkara TPK atas nama terpidana MADE MEREGAWA pengganti Rp40.000.000 subsidair 6 (enam) bulan.
sehubungan dengan Pengadaan Alat Kesehatan Rumah 38. Perkara TPK atas nama terpidana BARNABAS SUEBU
Sakit Khusus Pendidikan Penyakit Infeksi dan Pariwisata sehubungan dengan kegiatan Detail Engineering
Universitas Udayana pada Tahun Anggaran 2009. Design (DED) PLTA sungai Memberamo dan sungai
Putusan PT: Pidana penjara 4 (empat) tahun, denda Urumuka Tahun 2009 dan 2010 di Provinsi Papua dan
Rp100.000.000 subsidair 2 (dua) bulan, uang pengganti TPK sehubungan dengan kegiatan Detail Engineering
Rp10.000.000 subsidair 1 (satu) bulan. Design (DED) PLTA danau Sentani dan danau Paniai
31. Perkara TPK atas nama terpidana RINELDA BANDASO tahun 2008 di Provinsi Papua.
sehubungan dengan bersama-sama dengan Dewi Putusan PT: Pidana penjara 8 (delapan) tahun, denda
Aryaliniza Als Dewie Yasin Limpo selaku anggota DPR RI Rp1.000.000.000 subsidair 6 (enam) bulan, dan
dan Bambang Wahyuhadi, yaitu menerima hadiah atau Pencabutan Hak memilih dan dipilih dalam pemilihan yang
janji terkait usulan penganggaran Proyek Pembangunan diselenggarakan berdasarkan peraturan perundang-
Infrastruktur Energi Baru dan Terbarukan Tahun undangan, selama 5 (lima) tahun sejak terdakwa selesai
Anggaran 2016 untuk Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua. menjalani pidana penjara tersebut di atas.
Putusan PN: Pidana penjara 4 (empat) tahun dan denda 39. Perkara TPK atas nama terpidana SURYADHARMA ALI
Rp200.000.000 subsidair 1 (satu) bulan. sehubungan dengan Penyelenggaraan Ibadah Haji
32. Perkara TPK atas nama terpidana DERMAWAN GINTING tahun 2012-2013.
sehubungan dengan menerima pemberian atau janji Putusan PT: Pidana penjara 10 (sepuluh) tahun, denda
terkait dengan penanganan perkara permohonan Rp300.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan, uang pengganti
pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Rp1.821.698.840 subsidair 2 (dua) tahun, dan Pencabutan
Utara. Hak untuk menduduki dalam jabatan publik selama 5
Putusan PT: Pidana penjara 4 (empat) tahun dan denda (lima) tahun terhitung sejak terdakwa selesai menjalani
Rp200.000.000 subsidair 2 (dua) bulan. masa pemidanaannya.
33. Perkara TPK Atas nama terpidana AMIR FAUZI 40. Perkara TPK atas nama terpidana ICHSAN SUAIDI
sehubungan dengan menerima pemberian atau janji dan AWANG LAZUARDI EMBAT sehubungan dengan
terkait dengan penanganan perkara permohonan memberi hadiah atau janji kepada Andri Tristianto
pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Sutrisna selaku Kasubdit Kasasi Perdata pada Direktorat
Utara. Pranata dan Tatalaksana Perkara Perdata Mahkamah
Putusan PT: Pidana penjara 4 (empat) tahun dan denda Agung RI, terkait Penundaan Pengiriman Putusan Kasasi
Rp200.000.000 subsidair 2 (dua) bulan. Perkara Korupsi Pekerjaan Pembangunan Dermaga
34. Perkara TPK atas nama terpidana BUDI RACHMAT Labuhan Haji Kabupaten Lombok Timur oleh Mahkamah
KURNIAWAN sehubungan dengan Pengadaan dan Agung RI.
Pelaksanaan Proyek Pembangunan Diklat Pelayaran Putusan PN: Pidana penjara 3 (tiga) tahun 6 (enam) bulan
Sorong Tahap III pada Pusat Pengembangan Sumber dan denda Rp50.000.000 subsidair 1 (satu) bulan.
Daya Manusia Perhubungan Laut, Badan Pengembangan
LAPORAN
TAHUNAN
2016

178
41. Perkara TPK atas nama terpidana JAMALUDDIEN MALIK Putusan PN: Pidana penjara 4 (empat) tahun, denda
sehubungan dengan Dana Kegiatan Tahun Anggaran Rp200.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan, dan uang
2013-2014 dan Dana Tugas Pembantuan Tahun Anggaran pengganti Rp712.499.000 subsidair 1 (satu) tahun.
2014 pada Direktorat Jendral Pembinaan Pembangunan 45. Perkara TPK atas nama terpidana CHAIDIR RITONGA
Kawasan Transmigrasi Kementrian Tenaga Kerja dan sehubungan dengan menerima hadiah atau janji
Transmigrasi (Ditjen P2Ktrans). dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi
Putusan PN: Pidana penjara 6 (enam) tahun, denda Sumatera Utara terkait dengan: 1. Persetujuan Laporan
Rp200.000.000 subsidair 1 (satu) bulan, dan uang Pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera
pengganti Rp5.417.528.000 subsidair 1 (satu) tahun. Utara Tahun Anggaran 2012 oleh DPRD Provinsi
42. Perkara TPK atas nama terpidana AJIB SHAH Sumatera Utara; 2. Persetujuan Perubahan Anggaran
sehubungan dengan menerima hadiah atau janji Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera
dari Gatot Puji Nugroho selaku Gubernur Provinsi Utara Tahun Anggaran 2013 oleh DPRD Provinsi
Sumatera Utara terkait dengan 1. Persetujuan laporan Sumatera Utara; 3. Pengesahan Anggaran Pendapatan
pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun
Utara tahun anggaran 2012 oleh DPRD Provinsi Sumatera Anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 4.
Utara; 2. Persetujuan perubahan Anggaran Pendapatan Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2015 oleh
Anggaran 2013 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 3. DPRD Provinsi Sumatera Utara; 5. Persetujuan Laporan
Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera
Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014 oleh Utara Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi
DPRD Provinsi Sumatera Utara; 4. Pengesahan Anggaran Sumatera Utara; dan 6. Penolakan Penggunaan Hak
Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Interpelasi oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara pada
Tahun Anggaran 2015 oleh DPRD Provinsi Sumatera tahun 2015.
Utara; 5. Persetujuan laporan pertanggungjawaban Putusan PN: Pidana penjara 4 (empat) tahun 6 (enam)
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran bulan, denda Rp200.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan,
2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; dan 6. dan uang pengganti Rp2.327.500.000 subsidair 1 (satu)
Penolakan penggunaan hak interpelasi oleh DPRD tahun.
Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2015. 46. Perkara TPK atas nama terpidana FUAD AMIN
Putusan PN: Pidana penjara 4 (empat) tahun, denda sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait
Rp200.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan. dengan jual-beli gas alam untuk pembangkit listrik di
43. Perkara TPK atas nama terpidana SIGIT PRAMONO Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur,
ASRI sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dan proyek-proyek lainnya dan perkara TPK sehubungan
dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi dengan menerima hadiah atau janji terkait dengan jual-
Sumatera Utara terkait dengan : 1. Persetujuan laporan beli gas alam untuk pembangkit listrik di Gresik dan Gili
pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur dan perbuatan
Utara Tahun Anggaran 2012 oleh DPRD Provinsi penerimaan lainnya dan perkara TPPU sehubungan
Sumatera Utara; 2. Persetujuan perubahan Anggaran dengan perbuatan menempatkan, mentransfer,
Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera mengalihkan, membelanjakan, membayarkan,
Utara Tahun Anggaran 2013 oleh DPRD Provinsi menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar negeri,
Sumatera Utara; 3. Pengesahan Anggaran Pendapatan mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang atau
dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun surat berharga atau perbuatan lain atas harta kekayaan
Anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; yang diketahui atau patut diduganya merupakan hasil
dan 4.Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja tindak pidana korupsi dengan tujuan menyembunyikan
Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2015 atau menyamarkan asal-usul harta kekayaan.
oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara. Putusan MA: Pidana penjara 13 (tiga belas) tahun,
Putusan PN: Pidana penjara 4 (empat) tahun 6 (enam) denda Rp5.000.000.000 subsidair 1 (satu) tahun, dan
bulan, denda Rp200.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan, pencabutan hak memilih dan dipilih dalam pemilihan
dan uang pengganti Rp355.000.000. yang diselengarakan berdasarkan peraturan perundang-
44. Perkara TPK atas nama terpidana SALEH BANGUN undangan, selama 5 (lima) Tahun terhitung sejak
sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari Gatot terdakwa selesai menjalani pidana penjara tersebut
Pujo Nugroho selaku Gubernur Sumatera Utara terkait diatas.
dengan: 1.Persetujuan laporan pertanggungjawaban 47. Perkara TPK atas nama terpidana SUROSO ATMO
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran MARTOYO sehubungan dengan menerima sesuatu
2012 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 2. Persetujuan atau uang yang dilakukan tersangka selaku Direktur
perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pengolahan PT Pertamina (Persero) periode tahun
Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2013 oleh 2004-2008, penerimaan sesuatu atau uang tersebut
DPRD Provinsi Sumatera Utara; 3. Pengesahan Anggaran diberikan oleh Direktur PT. Sugih Interjaya sebagai agen
Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara tunggal The Associated Octel Company Limited terkait
Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera dengan proyek pengadaan Tethra Ethyl Lead (TEL) di PT.
Utara; 4. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Pertamina (Persero) tahun 2004-2005.
Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2015 Putusan MA: Pidana penjara 7 (tujuh) tahun, denda
oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 5. Persetujuan Rp200.000.000 subsidair 6 (enam) bulan, dan uang
laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi pengganti USD.190.000 subsidair 2 (dua) tahun.
Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD 48. Perkara TPK atas nama terpidana FL. TRI SATRIYA
Provinsi Sumatera Utara; dan 6. Penolakan penggunaan SANTOSA sehubungan dengan pegawai negeri atau
hak interpelasi oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara pada penyelenggara negara yang bersama-sama menerima
tahun 2015. pemberian atau janji dengan maksud supaya pegawai
179
negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat Tahun Anggaran 2011.
atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang Putusan PN: Pidana penjara 5 (lima) tahun, denda
bertentangan dengan kewajibannya terkait Pengesahan Rp150.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan dan uang
APBD Pemerintah Daerah Provinsi Banten Tahun pengganti Rp180.000.000 subsidair 6 (enam) bulan.
Anggaran 2016 yang dilakukan tersangka selaku 54. Perkara TPK atas nama terpidana ANDRI TRISTIANTO
Anggota DPRD Provinsi Banten Periode 2014-2019. SUTRISNA sehubungan dengan menerima hadiah atau
Putusan PN: Pidana penjara 5 (lima) tahun 3 (tiga) bulan janji terkait pengiriman putusan kasasi perkara korupsi
dan pidana denda Rp200.000.000 subsidair 3 (tiga) Pekerjaan Pembangunan Dermaga Labuhan Haji,
bulan. Kabupaten Lombok Timur di Mahkamah Agung RI.
49. Perkara TPK atas nama terpidana SRI MULYAHARTONO Putusan PN: Pidana penjara 9 (sembilan) tahun dan
sehubungan dengan pegawai negeri atau penyelenggara denda Rp500.000.000 subsidair 6 (enam) bulan.
negara yang bersama-sama menerima pemberian 55. Perkara TPK atas nama terpidana TRINANDA
atau janji dengan maksud supaya pegawai negeri atau PRIHANTORO sehubungan dengan memberi sesuatu
penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak hadiah atau janji secara berlanjut kepada Mohamad
berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan Sanusi selaku Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta
dengan kewajibannya terkait Pengesahan APBD periode 2014-2019 terkait dengan pembahasan
Pemerintah Daerah Provinsi Banten Tahun Anggaran Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Zonasi
2016. Wilayah Pesisir dan Pulau Pulau kecil Provinsi DKI Jakarta
Putusan PN: Pidana penjara 5 (lima) tahun dan pidana Tahun 2015-2035 dan Rancangan Peraturan Daerah
denda Rp200.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan. tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai
50. Perkara TPK atas nama terpidana MUHAMMAD Utara Jakarta.
NAZARUDDIN sehubungan dengan penerimaan Putusan PN: Pidana penjara 2 (dua) tahun 6 (enam) bulan
hadiah atau janji padahal patut diketahui atau diduga dan denda Rp150.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan.
bahwa hadiah tersebut diberikan sebagai akibat atau 56. Perkara TPK atas nama terpidana ARIESMAN WIDJAJA
disebabkan karena telah melakukan atau tidak melakukan sehubungan dengan memberi sesuatu hadiah atau
sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan janji secara berlanjut kepada Mohamad Sanusi selaku
kewajibannya sehubungan dengan penganggaran dan Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta periode 2014-2019
pelaksanaan proyek yang dikerjakan oleh PT. DGI dan terkait dengan pembahasan Rancangan Peraturan
lain-lain tahun 2010 dan perkara TPPU terkait dengan Daerah tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan
TPK sehubungan dengan transaksi pembelian saham PT. Pulau Pulau kecil Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015-2035
Garuda di Mandiri Sekuritas oleh PT. Permai Raya Wisata, dan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata
PT. Cakrawaja Abadi, PT. Exartech Teknologi Utama, Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta.
PT. Pasific Putra Metropolitan, PT. Darmakusumah dan Putusan PN: Pidana penjara 3 (tiga) tahun dan denda
transaksi lainnya berupa menempatkan, mentransfer, Rp200.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan.
mengubah bentuk, dan atau menyembunyikan/ 57. Perkara TPK atas nama terpidana DANDUNG
menyamarkan asal-usul, sumber, lokasi, kepemilikan dan PAMULAMO dan SUDI WANTOKO sehubungan dengan
atau perbuatan menerima atau menguasai penempatan, secara bersama-sama memberi atau mencoba memberi
pentransferan, pembayaran atau menggunakan harta sesuatu kepada Kepala Tinggi dan atau Asisten Tindak
kekayaan yang diketahui atau patut diduga merupakan Pidana Khusus Kejaksanaan Tinggi DKI Jakarta guna
hasil tindak pidana. menghentikan penyelidikan/penyidikan TPK pada PT.
Putusan PN: Pidana penjara 6 (enam) tahun dan denda Brantas Abipraya di Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.
Rp1.000.000.000 subsidair 1 (satu) tahun. Putusan PN:
51. Perkara TPK atas nama terpidana DJOKO PRAMONO Terpidana I: Pidana penjara 3 (tiga) tahun dan denda
sehubungan dengan pengadaan dan pelaksanaan Rp150.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan.
Pembangunan Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Terpidana II: Pidana penjara 2 (dua) tahun 6 (enam)
Pelayaran (BP2IP) Sorong Tahap III pada Pusat bulan dan denda Rp100.000.000 subsidair 2 (dua)
Pengembangan SDM Perhubungan Laut (PPSDML) bulan.
Badan Pengembangan SDM Kementerian Perhubungan 58. Perkara TPK atas nama terpidana MARUDUT sehubungan
Tahun Anggaran 2011. dengan secara bersama-sama memberi atau mencoba
Putusan PN: Pidana penjara 4 (empat) tahun, denda memberi sesuatu kepada Kepala Kejaksaan Tinggi dan
Rp150.000.000 subsidair 4 (empat) bulan dan uang atau Asisten Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi
pengganti Rp500.000.000 subsidair 1 (satu) tahun. DKI guna menghentikan penyelidikan/penyidikan Tindak
52. Perkara TPK atas nama terpidana OTTO C. KALIGIS Pidana Korupsi pada PT. Brantas Abipraya di Kejaksaan
sehubungan dengan Memberi atau menjanjikan sesuatu Tinggi DKI Jakarta.
berupa uang kepada Majelis Hakim dan Panitera Putusan PN: Pidana penjara 3 (tiga) tahun dan denda
Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan Sumatera Rp100.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan.
Utara terkait permohonan pengujian kewenangan 59. Perkara TPK atas nama terpidana TRIPENI IRIANTO
Kejaksaan Tinggi Negara. PUTRO sehubungan dengan menerima pemberian atau
Putusan MA: Pidana penjara 10 (sepuluh) tahun dan janji terkait dengan penanganan perkara permohonan
denda Rp500.000.000 subsidair 6 (enam) bulan. pengajuan kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera
53. Perkara TPK atas nama terpidana BOBBY REYNOLD Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30
MAMAHIT sehubungan dengan pengadaan dan Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas
pelaksanaan Pembangunan Balai Pendidikan dan Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana
Pelatihan Ilmu Pelayaranan (BP2IP) Sorong Tahap III pada Korupsi Dana Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Daerah
Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Laut (PPSDML) Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
Badan Pengembangan SDM Kementerian Perhubungan dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH) yang
LAPORAN
TAHUNAN
2016

180
dilakukan oleh Gubernur Sumatera Utara di PTUN tahun 2009 dan 2010 di Provinsi Papua.
Medan. Putusan MA: Pidana penjara 9 (sembilan) tahun, denda
Putusan PT: Pidana penjara 4 (empat) tahun dan denda Rp500.000.000 subsidair 8 (delapan) bulan dan uang
Rp200.000.000 subsidair 4 (empat) bulan. pengganti Rp5.017.934.976 subsidair 3 (tiga) tahun.
60. Perkara TPK atas nama terpidana DESSY A EDWIN 67. Perkara TPK atas nama terpidana HERRY SETIADJI,
sehubungan dengan bersama-sama dengan INDARTO CATUR NUGROHO, dan SLAMET RIYANA
DAMAYANTI WISNU PUTRANTI selaku anggota Komisi sehubungan dengan menguntungkan diri sendiri
V DPR RI dalam menerima hadiah atau janji dari ABDUL atau orang lain secara melawan hukum atau dengan
KHOIR selaku Direktur Utama PT. Windu Tunggal Utama menyalahgunakan kekuasaannya memaksa sesorang
terkait untuk mendapatkan pekerjaan di Kementerian memberikan sesuatu, membayar atau untuk mengerjakan
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun sesuatu bagi dirinya sendiri, terkait Restitusi Lebih Bayar
Anggaran 2016. Pajak atas Pajak Penghasilan (PPh) Badan Tahun 2012
Putusan PN: Pidana penjara 4 (empat) tahun dan denda dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Masa Februari
Rp200.000.000 subsidair 2 (dua) bulan. Tahun 2013 PT. Elektronic Design and Manufacturing
61. Perkara TPK atas nama terpidana JULIA PRASETYARINI International (EDMI) Indonesia.
sehubungan dengan bersama-sama dengan Putusan PN: Pidana penjara masing-masing 5 (lima) tahun
DAMAYANTI WISNU PUTRANTI selaku anggota Komisi dan denda masing-masing Rp200.000.000 subsidair 1
V DPR RI dalam menerima hadiah atau janji dari ABDUL (satu) bulan.
KHOIR selaku Direktur Utama PT. Windu Tunggal Utama 68. Perkara TPK atas nama terpidana SUKOTJO S BAMBANG
terkait untuk mendapatkan pekerjaan di Kementerian sehubungan dengan pengadaan Driving Simulator Roda
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Dua (R2) dan Roda Empat (R4) pada Korps Lalu Lintas
Anggaran 2016. Mabes Polri Tahun Anggaran 2011.
Putusan PN: Pidana penjara 4 (empat) tahun dan denda Putusan PN: Pidana penjara 4 (empat) tahun, denda
Rp200.000.000 subsidair 2 (dua) bulan. Rp200.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan dan uang
62. Perkara TPK atas nama terpidana ABDUL KHOIR pengganti Rp3.933.003.000 subsidair 1 (satu) Tahun.
sehubungan dengan memberikan atau menjanjikan 69. Perkara TPK atas nama terpidana UJANG M. AMIN, JAINI,
sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara PARLINDUNGAN HARAHAP, DEPY IRAWAN, DEAR
negara dengan maksud untuk mendapatkan pekerjaan FAUZUL AZIM, dan IIN FEBRIANTO sehubungan dengan
di Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menerima hadiah atau janji terkait dengan persetujuan
Tahun Anggaran 2016. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala
Putusan PT: Pidana penjara 2 (dua) tahun 6 (enam) bulan Daerah Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014 dan
dan denda Rp200.000.000 subsidair 5 (lima) bulan. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
63. Perkara TPK atas nama terpidana DODDY ARYANTO (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran
SUPENO sehubungan dengan memberi hadiah atau janji 2015.
kepada Edy Nasution selaku Panitera pada Pengadilan Putusan PN:
Negeri Jakpus, terkait Aanmaning terhadap PT. Terpidana I: Pidana penjara 4 (empat) tahun dan
Metropolitan Tirta Perdana (PT. MTP) dan Pendaftaran denda Rp200.000.000 subsidair 1 (satu) bulan.
Peninjauan Kembali (PK) PT. Across Asia Limited (PT Terpidana II: Pidana penjara 4 (empat) tahun dan
AAL). denda Rp200.000.000 subsidair 1 (satu) bulan.
Putusan PN: Pidana penjara 4 (empat) tahun dan denda Terpidana III: Pidana penjara 4 (empat) tahun dan
Rp150.000.000 subsidair 6 (enam) bulan. denda Rp200.000.000 subsidair 1 (satu) bulan.
64. Perkara TPK atas nama terpidana DAMAYANTI WISNU Terpidana IV: Pidana penjara 5 (lima) tahun dan
PUTRANTI sehubungan dengan menerima hadiah atau denda Rp200.000.000 subsidair 1 (satu) bulan.
janji dari ABDUL KHOIR selaku Direktur Utama PT. Windu Terpidana V: Pidana penjara 4 (empat) tahun dan
Tunggal Utama terkait untuk mendapatkan pekerjaan di denda Rp200.000.000 subsidair 1 (satu) bulan.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Terpidana II: Pidana penjara 5 (lima) tahun dan denda
Tahun Anggaran 2016. Rp200.000.000 subsidair 1 (satu) bulan.
Putusan PN: Pidana penjara 4 (empat) tahun 6 (enam) 70. Perkara TPK atas nama terpidana ILHAM ARIEF
bulan dan denda Rp500.000.000 subsidair 3 (tiga) SIRAJUDDIN sehubungan dengan pelaksanaan
bulan. Kerjasama Rehabilitasi, Kelola dan Transfer untuk
65. Perkara TPK atas nama terpidana KAMALUDDIN Instalasi Pengolahan Air antara PDAM Kota Makassar
HARAHAP sehubungan dengan menerima hadiah dengan Pihak Swasta periode Tahun 2005 s.d. 2013.
atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Putusan MA: Pidana penjara 4 (empat) tahun dan denda
Provinsi Sumatera Utara terkait: 1. Persetujuan laporan Rp100.000.000 subsidair 4 (empat) bulan.
pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumut tahun 71. Perkara TPK atas nama terpidana KASMAN SANGAJI
anggaran 2012 oleh DPRD Provinsi Sumut; 2. Persetujuan sehubungan dengan bersama-sama dengan
perubahan anggaran pendapatan dan belanja daerah Berthanatalia Ruruk Kariman dan Samsul Hidayatullah
Provinsi Sumut tahun anggaran 2013 oleh DPRD Provinsi dalam memberi atau menjanjikan sesuatu kepada
Sumut; 3. Persetujuan anggaran Pendapatan dan Belanja pegawai negeri atau penyelenggara negara untuk
daerah Provinsi Sumut tahun anggaran 2014 oleh DPRD pengurusan perkara Nomor: 454/Pidsus/2016/PN.JKT.
Sumut. UTR pada Pengadilan Negeri Jakarta Utara.
Putusan PT: Pidana penjara 6 (enam) tahun, denda Putusan PN: Pidana penjara 3 (tiga) tahun 6 (enam) bulan
Rp200.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan dan uang dan denda Rp100.000.000 subsidair 2 (dua) bulan.
pengganti Rp1.260.000.000 subsidair 4 (empat) bulan. 72. Perkara TPK atas nama terpidana YOGAN ASKAN
66. Perkara TPK atas nama terpidana LA MUSI DIDI sehubungan dengan memberi atau menjanjikan
sehubungan dengan kegiatan Detail Engineering Design sesuatu kepada I Putu Sudiartana selaku anggota DPR
(DED) PLTA sungai Membramo dan sungai Urumuka RI bersama-sama dengan Noviyanti dan Suhemi, terkait
181
dengan pengurusan anggaran di DPR untuk alokasi 78. Perkara TPK atas nama terpidana RUSLAN ABD. GANI
Provinsi Sumatera Barat Pada APBN-P tahun 2016. sehubungan dengan menerima hadiah atau janji
Putusan PN: Pidana penjara 2 (dua) tahun dan denda terkait dengan pengiriman putusan kasasi perkara TPK
Rp50.000.000 subsidair 2 (dua) bulan. Pembangunan Dermaga Bongkar Lanjutan, Sabang
73. Perkara TPK atas nama terpidana SUPRAPTO yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
sehubungan dengan bersama-sama dengan Yogan (APBN) Tahun Anggaran 2011.
Askan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada Putusan PN: Pidana penjara 5 (lima) tahun, denda
I Putu Sudiartana selaku anggota DPR RI bersama- Rp200.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan dan Uang
sama dengan Noviyanti dan Suhemi, terkait dengan Pengganti : Rp4.360.875.500 subsidair 1 (satu) tahun.
pengurusan anggaran di DPR untuk alokasi Provinsi 79. Perkara TPK atas nama terpidana JANNER PURBA dan
Sumatera Barat Pada APBN-P tahun 2016. TOTON sehubungan dengan bersama-sama dengan
Putusan PN: Pidana penjara 2 (dua) tahun 10 (sepuluh) Toton selaku anggota Majelis Hakim Pengadilan
bulan dan denda Rp100.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan. Tipikor Bengkulu yaitu menerima pemberian hadiah
74. Perkara TPK atas nama terpidana BERTHANATALIA atau janji sehubungan dengan perkara TPK terkait
RURUK KARIMAN dan SAMSUL HIDAYATULLAH penyalahgunaan honor Dewan Pembina RSUD M.
sehubungan dengan bersama-sama dengan Kasman Yunus Bengkulu Tahun Anggaran 2011 yang sedang
Sangaji dalam memberi atau menjanjikan sesuatu disidangkan di Pengadilan Tipikor Bengkulu atas nama
kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara terdakwa Edy Santoni dan terdakwa Safri.
untuk pengurusan perkara Nomor: 454/Pidsus/2016/ Putusan PN: Pidana penjara masing-masing 7 (tujuh)
PN.JKT.UTR pada Pengadilan Negeri Jakarta Utara. tahun dan denda masing-masing Rp500.000.000
Putusan PN: subsidair 5 (lima) bulan.
Terpidana I: Pidana penjara 2 (dua) tahun 6 (enam) 80. Perkara TPK atas nama terpidana EDY SANTONI dan
bulan dan denda Rp50.000.000 subsidair 2 (dua) SAFRI sehubungan dengan memberi atau menjanjikan
bulan. sesuatu berupa uang kepada Majelis Hakim Pengadilan
Terpidana II: Pidana penjara 2 (dua) tahun dan denda Tipikor Bengkulu sehubungan dengan penanganan
Rp50.000.000 subsidair 2 (dua) bulan. perkara Tindak Pidana Korupsi Penyalahgunaan Honor
75. Perkara TPK atas nama terpidana FAHRI NURMALLO dan Dewan Pembina RSUD M. Yunus Bengkulu Tahun
DEVIYANTI ROCHAENI sehubungan dengan menerima Anggaran 2011 yang sedang disidangkan di Pengadilan
hadiah atau janji terkait dengan penanganan perkara TPK Tindak Pidana Korupsi Bengkulu.
Penyalahgunaan Anggaran dalam Pengelolaan Dana Putusan PN: Pidana penjara masing-masing 4 (empat)
Kapitasi pada Program Jaminan Kesehatan Nasional di tahun 6 (enam) bulan dan denda masing-masing
Dinas Kesehatan Kabupaten Subang Tahun Anggaran Rp300.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan.
2014. 81. Perkara TPK atas nama terpidana ROHADI sehubungan
Putusan PN: dengan menerima hadiah atau janji dari Syaiful Jamil
Terpidana I: Pidana penjara 7 (tujuh) tahun dan melalui Kasman Sangaji, Berthanatalia Ruruk Kariman
denda Rp300.000.000 subsidair 4 (empat) bulan. dan Samsul Hidayatullah dengan maksud untuk
Terpidana II: Pidana penjara 4 (empat) tahun dan pengurusan perkara nomor: 454/Pidsus/2016/PN.JKT.
denda Rp300.000.000 subsidair 4 (empat) bulan. UTR pada Pengadilan Negeri Jakarta Utara.
76. Perkara TPK atas nama terpidana JERO WACIK Putusan PN: Pidana penjara 7 (tujuh) tahun dan denda
sehubungan dengan memperkaya diri sendiri atau orang Rp300.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan.
lain atau penyalahgunaan kewenangan, kesempatan
atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau
kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara
yang dilakukan oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata/
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada Tahun
2008-2011.
Putusan MA: Pidana penjara 8 (delapan) tahun, denda
Rp300.000.000 subsidair 6 (enam) bulan dan uang
pengganti Rp5.073.031.442 subsidair 2 (dua) tahun.
77. Perkara TPK atas nama terpidana JAJANG ABDUL
HOLIK dan LENIH MARLIANI sehubungan dengan
bersama-sama dengan Ojang Sohandi yaitu memberi
hadiah atau janji kepada Fahri Nurmallo dan Deviyanti
Rochaeni yang masing-masing sebagai Jaksa Penuntut
Umum pada Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, terkait
penanganan perkara TPK Penyalahgunaan Anggaran
dalam Pengelolaan Dana Kapitasi pada Program Jaminan
Kesehatan Nasional di Dinas Kesehatan Kabupaten
Subang Tahun Anggaran 2014.
Putusan PN: Pidana penjara masing-masing 2 (dua) tahun
dan denda masing-masing Rp50.000.000 subsidair 2
(dua) bulan.
LAPORAN
TAHUNAN
2016

182
Penanganan Perkara TPK Perkara TPKBerdasarkan Instansi
NO 2016 NO INSTANSI 2016
1 Penyelidikan 96 1 DPR RI 15
2 Penyidikan 99 2 Kementerian/Lembaga 39
3 Penuntutan 76 3 BUMN/BUMD 11
4 Inkracht 70 4 Komisi

5 Eksekusi 81 5 Pemerintah Provinsi 13


6 Pemkab/Pemkot 21
Perkara Tpk Berdasarkan Modus JUMLAH 99
NO MODUS 2016
1 Pengadaan Barang/Jasa 14 Perkara TPK Berdasarkan Wilayah
2 Perizinan 1 NO WILAYAH 2016
3 Penyuapan 79 1 Pemerintah Pusat 29
4 Pungutan 1 2 Jawa 44
5 Penyalahgunaan Anggaran 1 3 Sumatera 20
6 TPPU 3 4 Sulawesi 2
7 Merintangi Proses KPK 5 Maluku 1
JUMLAH 99 6 Kalimantan
7 Bali
Perkara Tpk Berdasarkan Jabatan 8 Papua
NO JABATAN 2016 9 Kepulauan Sunda Kecil 3
1 Anggota DPR dan DPRD 23 10 Malaysia
Kepala Lembaga/ 2 11 Singapura
2
Kementerian TOTAL 99
3 Duta Besar -
4 Komisioner -
5 Gubernur 1
6 Walikota/Bupati dan Wakil 9
7 Eselon I, II dan III 10
8 Hakim 1
9 Swasta 28
10 Lain-lain 25
JUMLAH 99
183
KOORDINASI DAN SUPERVISI
Hasil Koordinasi Penerimaan SPDP
INSTANSI JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEPT OKT NOV DES TOTAL
KEJAKSAAN 21 47 63 80 41 72 42 93 56 65 48 628
KEPOLISIAN 10 22 21 14 15 15 30 24 15 15 21 202
JUMLAH 31 69 84 94 56 87 72 117 71 80 69 0 830

HASIL KOORDINASI PENANGANAN KASUS/PERKARA Kegiatan yang dikooordinasikan: Pengumpulan data


1. Koordinasi terkait informasi penanganan perkara TPK penanganan perkara TPK untuk keperluan database/
dengan Polda Kalimantan Barat pada tanggal 18 - 22 pemutakhiran data.
Januari 2016. Hasil Koordinasi: Data Penanganan Perkara TPK
Kegiatan yang dikooordinasikan: Pengumpulan data kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang
penanganan perkara TPK untuk keperluan database/ Penindakan melalui nota dinas Koordinator Unit
pemutakhiran data. Koorsup Nomor: ND-09/25/01/2016 tanggal 28 Januari
Hasil Koordinasi: Data Penanganan Perkara TPK 2016.
kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang 6. Koordinasi terkait informasi penanganan perkara Tindak
Penindakan melalui nota dinas Koordinator Unit Pidana Korupsi dengan Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara
Koorsup Nomor: ND-06/25/01/2016 tanggal 22 Januari pada tanggal 25-27 Januari 2016.
2016. Kegiatan yang dikooordinasikan: Pengumpulan data
2. Koordinasi terkait informasi penanganan perkara TPK penanganan perkara TPK untuk keperluan database/
dengan Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat pada tanggal pemutakhiran data.
18 - 22 Januari 2016. Hasil Koordinasi: Data Penanganan Perkara TPK
Kegiatan yang dikooordinasikan: Pengumpulan data kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang
penanganan perkara TPK untuk keperluan database/ Penindakan melalui Nota dinas Koordinator Unit
pemutakhiran data. Koorsup Nomor: ND-09/25/01/2016 tanggal 28 Januari
Hasil Koordinasi: Data Penanganan Perkara TPK 2016.
kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang 7. Fasilitasi permohonan bantuan ahli pertanian dan
Penindakan melalui nota dinas Koordinator Unit kelayakan tanah Nomor: R/159/Tipidkor/I/2016/Bareskrim
Koorsup Nomor: ND-06/25/01/2016 tanggal 22 Januari tanggal 26 Januari 2016 dari Bareskrim Polri terkait
2016. Dugaan TPK dalam kegiatan pelaksanaan jasa konsultan
3. Fasilitasi surat permintaan pemeriksaan Drs. H. dan kontruksi pencetakan sawah yang dilaksanakan
Suryadharma Ali, M.Si bin H. Ali Said sebagai saksi pada Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Nomor: B-059/O.6.10/Ft.1/01/2016 tanggal 7 Januari Tahun 2012 s.d 2014 di Ketapang Kalimantan Barat atas
2016 dari Kejaksaan Negeri Serang terkait perkara TPK nama Tersangka UPIK ROSALINA WASRIN.
Penyelenggaraan Ibadah Haji di Kementrian Agama Kegiatan Koordinasi: Melaksanakan rapat gelar perkara
RI Tahun Anggaran 2012-2013 dan Perkara TPK Dana pada tanggal 29 Januari 2016 di Kantor KPK.
operasional Menteri (DOM). Hasil Koordinasi: Berdasarkan hasil Kesimpulan
Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi dan Rekomendasi Ekspose per tanggal 29 Januari
Kejaksaan Negeri Serang untuk melaksanakan 2016, perlu dilakukan pendalaman terkait peran dari
pemeriksaan terhadap tersangka Drs. H. Suryadharma tersangka dan ditanyakan kepada ahli terkait unsur
Ali, M.Si bin H. Ali Said pada tanggal 22 Januari 2016. melawan hukum formil apa yang dilanggar dan perlu
Hasil Koordinasi: Saksi telah memberikan keterangan di lakukan tracing terkait aliran dana untuk memenuhi
dalam perkara dimaksud pada tanggal 27 Januari unsur dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau
2016 sebagaimana tertuang dalam Berita Acara orang lain atau suatu korporasi.
Pemeriksaan Saksi. 8. Dugaan Tindak Pidana Korupsi Pengadaan Alat
4. Dugaan TPK Dana Investasi PT. RNI (persero) pada PT. Kedokteran, Kesehatan dan Belanja Modal Peralatan
Optima Kharya Capital Management (OKCM) dan PT. AIM dan Mesin berupa Magnetic Resonance Imaging (MRI) dll
TRUST Tahun 2008 s.d 2011 dengan Tersangka IRWAN tahun 2010 di RSO Prof. Dr. R.SUHARSO Surakarta, oleh
DWIYANI MAKDOERAH. Penyidik Ditreskrimsus Polda Jawa Tengah.
Kegiatan yang dikoordinasikan: Melaksanakan rapat Kegiatan yang dikoordinasikan: Koordinasi ekspose
koordinasi terkait dengan persiapan pelimpahan penanganan perkara dan fasilitasi peminjaman barang
dengan Pidum dan Pidsus Kejaksaan Agung RI pada bukti pada KPK.
tanggal 22 Januari 2016 di Kantor KPK. Hasil Koordinasi: Simpulan dan rekomendasi hasil
Hasil Koordinasi: Berdasarkan hasil Kesimpulan dan ekspose bersama, dan berita acara penyerahan foto
Rekomendasi Ekspose per tanggal 22 Januari 2016, copy dokumen barang bukti kepada Penyidik. Kegiatan
berkas pelimpahan akan diserahkan kepada Pidsus telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan
Kejagung RI dalam kurun waktu 1 (satu) bulan sejak di melalui Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor:
tanda tanganinya hasil kesimpulan dan rekomendasi ND-10/25/01/2016 tgl 28 Januari 2016.
ekspose tersebut. 9. Dugaan TPK menggunakan untuk kepentingan
5. Koordinasi terkait informasi penanganan perkara Tindak pribadi uang hasil pemotongan Pajak Penghasilan
Pidana Korupsi dengan Polda Sulawesi Utara pada (PPh) dan pemungutan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
tanggal 25-27 Januari 2016. pada Pemkab Bireun Tahun 2007 s.d. 2010 sebesar
LAPORAN
TAHUNAN
2016

184
Rp.27.609.164.186,59 (dua puluh tujuh milyar enam ratus Komunal dalam Program Sanimas di Wilayah Kota Bogor
sembilan juta seratus enam puluh empat ribu seratus Tahun Anggaran 2013.
delapan puluh enam rupiah lima puluh sembilan sen), Kegiatan yang dikoordinasikan: Berkas perkara masih
atas nama tersangka Muslem Syamaun, S.Sos selaku dalam tahap penyidikan, terkendala perhitungan
Kuasa Bendahara Umum Daerah (Kuasa BUD). kerugian Negara.
Kegiatan yang dikoordinasikan: Perkembangan Hasil Koordinasi: akan dilaksanakan gelar perkara
Penyidikan perkara aquo. di KPK setelah diperoleh Laporan Perkembangan
Hasil Koordinasi: Penyidik Polda Aceh sedang Penyidikan.
memenuhi petunjuk JPU. 16. Dugaan TPK dalam penyalahgunaan dana pembebasan
10. Dugaan TPK Pengadaan Pengadaan Alat Kesehatan di lahan tanah untuk Kantor Pemkab Bandung Barat dengan
RSUD Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun Anggaran Sprindik: 110/i/2010/Reskrim tanggal 25 Januari 2010 an
2008-2009 atas nama tersangka dr. Taufik Mahdi, Sp. Tersangka Endang Rahmat, dkk.
OG, dkk. Kegiatan yang dikoordinasikan: Berkas perkara masih
Kegiatan yang dikoordinasikan: Berkas perkara masih dalam tahap penyidikan.
dalam tahap penyidikan. Hasil Koordinasi: Penyidik Polres Cimahi terkendala
Hasil Koordinasi: penyidik Kejati Aceh memerlukan karena masih terdapat perbedaan pendapat antara
koordinasi dengan penyelidik KPK terkait penyidik dengan Jaksa Peneliti terkait melawan hukum
penyempurnaan unsur perbuatan melawan hukum. formil.
11. Dugaan TPK penyimpangan dalam pengadaan 1 (satu) 17. Koordinasi terkait informasi penanganan perkara TPK
unit mobil pemadam kebakaran modern untuk kota dengan Polda Lampung pada tanggal 1 - 2 Februari 2016.
Banda Aceh (BPBA) senilai Rp.17,5 milyar pada Dinas Kegiatan yang dikoordinasikan: Pengumpulan data
Pendapatan dan Kekayaan Aceh yang bersumber dari penanganan perkara TPK untuk keperluan database/
dana APBA Tahun Anggaran 2014 atas nama tersangka pemutakhiran data.
Siti Maryami, SE.,M.Si.Ak., dkk. Hasil Koordinasi: Data Penanganan Perkara TPK
Kegiatan yang dikoordinasikan: Berkas perkara masih kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang
dalam tahap penyidikan. Penindakan melalui Nota dinas Koordinator Unit Kerja
Hasil Koordinasi: Penyidik Kejati Aceh memerlukan Koorsup Nomor: ND-14/25/02/2016 tanggal 4 Februari
bantuan ahli teknis untuk mengecek fisik mobil 2016.
pemadam kebakaran dalam rangka perhitungan 18. Koordinasi terkait informasi penanganan perkara TPK
kerugian keuangan negara. dengan Kejaksaan Tinggi Lampung pada tanggal 1- 2
12. Dugaan TPK penyalahgunaan dana Bansos dari Februari 2016.
Kementerian Pertanian RI pada kegiatan cetak sawah Kegiatan yang dikoordinasikan: Pengumpulan data
di Desa Karang Ampar Kab Ketol Kab Aceh Tengah penanganan perkara TPK untuk keperluan database/
pada Dinas Tanaman Pangan Kab Aceh Tengah Tahun pemutakhiran data.
Anggaran 2011. Hasil Koordinasi: Data Penanganan Perkara TPK
Kegiatan yang dikoordinasikan: Penuntut Umum Kejari kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang
Takengon memerlukan fasilitasi dengan Ahli dari IPB Penindakan melalui Nota dinas Koordinator Unit Kerja
pada persidangan PN Tipikor Banda Aceh. Koorsup Nomor: ND-14/25/02/2016 tanggal 4 Februari
Hasil Koordinasi: Ahli dari IPB telah memberikan 2016.
keterangan di Persidangan PN Tipikor Banda Aceh 19. Koordinasi terkait informasi penanganan perkara TPK
tanggal 14 Januari 2014. dengan Polda Bangka Belitung pada tanggal 10 - 12
13. Dugaan TPK yang diduga dilakukan oleh Tersangka H. Februari 2016.
Diding A Mukri dengan cara menjual sebidang tanah Kegiatan yang dikoordinasikan: Pengumpulan data
seluas 798 M2 yang diketahuinya bahwa tanah tersebut penanganan perkara TPK untuk keperluan database/
adalah aset pemerintah Kota Bogor yang difungsikan pemutakhiran data.
sebagai tanah makam yang berasal dari penyerahan Hasil Koordinasi: Data Penanganan Perkara TPK
Fasilitas Umum. kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang
Kegiatan yang dikoordinasikan: Berkas perkara masih Penindakan melalui Nota dinas Koordinator Unit Kerja
dalam tahap penyidikan, dengan perkembangan Koorsup Nomor: ND-18/25/02/2016 tanggal 16 Februari
pemeriksaan saksi-saksi dan pengumpulan bukti-bukti. 2016.
Hasil Koordinasi: akan dilaksanakan gelar perkara 20. Koordinasi terkait informasi penanganan perkara TPK
di KPK setelah diperoleh Laporan Perkembangan dengan Kejaksaan Tinggi Bangka Belitung pada tanggal
Penyidikan. 10-12 Februari 2016.
14. Dugaan TPK yang diduga dilakukan oleh Tersangka Kegiatan yang dikoordinasikan: Pengumpulan data
Agus Junaidi Dkk, dalam hal putus kontrak akibat penanganan perkara TPK untuk keperluan database/
kesalahan Penyedia Jasa (PT Uno Tanoh Suramo) pemutakhiran data.
Jaminan Pelaksanaan tidak dicairkan berkaitan dengan Hasil Koordinasi: Data Penanganan Perkara TPK
Proyek Pekerjaan Pembangunan Lift Gedung Sekretariat kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang
Kota Bogor Tahun Anggaran 2013. Penindakan melalui Nota dinas Koordinator Unit Kerja
Kegiatan yang dikoordinasikan: Berkas perkara masih Koorsup Nomor: ND-18/25/02/2016 tanggal 16 Februari
dalam tahap penyidikan dengan perkembangan 2016.
permintaan keterangan Ahli teknis. 21. Fasilitasi permohonan bantuan ahli pertanian dan
Hasil Koordinasi: akan dilaksanakan gelar perkara kelayakan tanah Nomor: R/159/Tipidkor/I/2016/Bareskrim
di KPK setelah diperoleh Laporan Perkembangan tanggal 26 Januari 2016 dari Bareskrim Polri terkait
Penyidikan. Dugaan TPK dalam kegiatan pelaksanaan jasa konsultan
15. Dugaan TPK yang diduga dilakukan oleh Tersangka dan kontruksi pencetakan sawah yang dilaksanakan
Ahmad Teguh Dkk, dalam proyek pembangunan MCK pada Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
185
Tahun 2012 s.d 2014 di Ketapang Kalimantan Barat atas 27. Dugaan TPK penyalahgunaan dana bantuan sosial
nama Tersangka Upik Rosalina Wasrin. pengembangan Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO)
Kegiatan yang dikoordinasikan: Melaksanakan rapat oleh kelompok tani bina winangun Desa Batur Kec.
gelar perkara pada tanggal 22 Februari 2016 di Kantor Kintamani Kab. Bangli TA 2012 senilai Rp 504.500.000.-
KPK. , atas nama tersangka Ir. Iwayan Sukartana M.si selaku
Hasil Koordinasi: Berdasarkan hasil Kesimpulan dan Kadis Pertanian, Perkebunan dan Perhutanan Kab.
Rekomendasi Ekspose per tanggal 22 Februari 2016, Bangli dengan kerugian keuangan negara sebesar Rp
Seluruh peserta gelar perkara sepakat bahwa dalam 340.000.000,- (laporan PKN BPKP Perw Bali tanggal 16
penyidikan perkara a quo telah terdapat perbuatan Oktober 2014).
melawan hukum dan dalam rangka mendukung Kegiatan yang dikoordinasikan: Perkembangan
pembuktian unsur kerugian keuangan negara Penyidikan perkara aquo.
diperlukan kegiatan pengecekan fisik di lokasi cetak Hasil Koordinasi: Penyidik Polres Bangli dalam proses
sawah Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat. memenuhi petunjuk JPU (P-19) terkait terkait perbuatan
22. Fasilitasi Permohonan Bantuan Fasilitasi Pemanggilan melawan hukum materiil tersangka selaku kawan
Saksi Ahli dari Kejari Cilegon melalui Nomor Surat: peserta dengan pelaku utama yang berkas perkaranya
R-09/O.6.14/FT.1/02/2016 tanggal 17 Februari 2016 telah disidangkan.
terkait Dugaan TPK pembangunan Dermaga Trestle 28. Dugaan TPK penyalahgunaan keuangan daerah
Kubangsari pada Pemkot Cilegon Tahun Anggaran 2010 Kabupaten Gianyar tahun 2013 pada Dinas Pendapatan
a.n tersangka Jhony Husband Dan H Supadi. Daerah Kabupaten Gianyar yang digunakan untuk
Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi perjalanan dinas dalam rangka studi banding bagi tenaga
kehadiran saksi ahli dalam Pengadilan Negeri Serang perdata dan penagih ke kantor Dinas Pendapatan
pada tanggal 24 Februari 2016. Daerah Kab. Bogor tanggal 14 Feb 2013 sampai dengan
Hasil Koordinasi: Saksi ahli telah memberikan 16 Feb 2013, namun dipergunakan untuk bepergian
keterangan dalam perkara a quo sebagaimana keluar negeri.
tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Saksi dan Kegiatan yang dikoordinasikan: Perkembangan
dilaporankan pada ND-24/25/02/2016 tanggal 26 Penyidikan perkara aquo.
Februari 2016. Hasil Koordinasi: Penyidik Polda Bali dalam proses
23. Dugaan TPK Pengadaan Alat Kesehatan di RSUD Dr. memenuhi petunjuk JPU (P-19) terkait terkait perbuatan
Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun Anggaran 2008-2009 melawan hukum materiil tersangka selaku kawan
atas nama tersangka dr. Taufik Mahdi. peserta dengan pelaku utama yang berkas perkaranya
Kegiatan yang dikoordinasikan: Perkembangan telah disidangkan.
Penyidikan perkara aquo. 29. Dugaan TPK terhadap program prona dengan cara
Hasil Koordinasi: Penyidik Kejati Aceh sedang melakukan pungli kepada masyarakat. Atas nama
memenuhi petunjuk Jaksa Peneliti Berkas Perkara. tersangka I Ketut Sukadana/Kepala Desa.
24. Dugaan TPK pada pekerjaan rehab sedang/berat Kegiatan yang dikoordinasikan: Perkembangan
gedung SD Negeri 4 Penatih Kota Denpasar tahun 2012, Penyidikan perkara aquo.
atas nama tersangka I Gusti Ketut Agung Yasa, S.Pd. Hasil Koordinasi: Penyidik Polres Jembrana dalam
Kegiatan yang dikoordinasikan: Perkembangan proses memenuhi petunjuk JPU (P-19) terkait perbuatan
Penyidikan perkara aquo. melawan hukum materiil tersangka.
Hasil Koordinasi: Penyidik Polresta Denpasar dalam 30. Dugaan TPK penyalahgunaan wewenang yang
proses memenuhi petunjuk JPU (P-19) terkait kerugian ditugaskan menjalankan suatu jabatan umum secara
keuangan Negara. terus menerus dengan sengaja menggelapkan uang atau
25. Dugaan TPK dengan sengaja membuat berita acara surat berharga. Atas nama tersangka I Made Senadipa.
serah terima tahap pertama (PHO) untuk pembangunan Kegiatan yang dikoordinasikan: Perkembangan
asrama putera STP Bali di Desa Kampial Kec. Kuta Penyidikan perkara aquo.
Selatan Kab. Badung yang sudah mencapai 100% pada Hasil Koordinasi: Penyidik Polres Buleleng dalam
tanggal 31 Desember 2012, padahal pada tanggal 5 proses memenuhi petunjuk JPU (P-19) terkait perbuatan
Februari 2013 pekerjaan pembangunan tersebut belum melawan hukum materiil tersangka.
mencapai 100%. Atas nama tersangka Drs. Ida Bagus 31. Dugaan TPK berupa mark-up pada kegiatan pengadaan
Putu selaku PPK dan tersangka I Wayan Artana selaku tanah pada BP3TKI Denpasar TA. 2013 atas nama
Pelaksana kegiatan/Kontraktor. tersangka I Nyoman Gede Paramartha selaku pemilik
Kegiatan yang dikoordinasikan: Perkembangan tanah.
Penyidikan perkara aquo. Kegiatan yang dikoordinasikan: Perkembangan
Hasil Koordinasi: Penyidik Polda Bali dalam proses Penyidikan perkara aquo.
memenuhi petunjuk JPU (P-19) terkait kerugian Hasil Koordinasi: Penyidik Polda Bali dalam proses
keuangan negara. memenuhi petunjuk JPU (P-19) terkait perbuatan
26. Dugaan TPK pada pengadaan alat kedokteran, alat melawan hukum materiil tersangka selaku kawan
kesehatan dan KB serta kendaraan khusus di RSUD Kab. peserta dengan pelaku utama yang berkas perkaranya
Badung Tahun Anggaran 2013 atas nama tersangka dr. I telah disidangkan; dan keterkaitan pihak lain yang
Made Nurija, M.Kes. dapat diminta pertanggungjawaban pidana.
Kegiatan yang dikoordinasikan: Perkembangan 32. Dugaan TPK penyalahgunaan wewenang dalam
Penyidikan perkara aquo. pembangunan jembatan pangkunglebong dan pangkung
Hasil Koordinasi: Penyidik Polda Bali dalam proses Api 1 dan 2 atas nama tersangka I Ketut Yasa/ Kadis PU
memenuhi petunjuk JPU (P-19) terkait kerugian selaku PA.
keuangan negara dan perbuatan melawan hukum Kegiatan yang dikoordinasikan: Perkembangan
yang dilakukan oleh pihak lain yang dapat dimintakan Penyidikan perkara aquo.
pertanggungjawaban pidana pada tindak pidana aquo. Hasil Koordinasi: Penyidik Polda Bali dalam proses
LAPORAN
TAHUNAN
2016

186
memenuhi petunjuk JPU (P-19) terkait perbuatan Kegiatan yang dikoordinasikan: Perkembangan
melawan hukum materiil tersangka selaku kawan Penyidikan perkara aquo.
peserta dengan pelaku utama yang berkas perkaranya Hasil Koordinasi: Penyidik Kejari Bangli menunggu
telah disidangkan; dan keterkaitan pihak lain yang hasil perhitungan kerugian keuangan negara.
dapat diminta pertanggungjawaban pidana. 41. Dugaan TPK penyimpangan pengelolaan biaya pungutan
33. Dugaan TPK penyalahgunaan dana bantuan skim PBB di Dispenda/ Pasedahan Agung Pemkab. Bangli
kredit ketahanan pangan (KKP) tahun 2001 sebesar Tahun Anggaran 2009 sd. 2010.
Rp.602.996.500,- dari pemerintah kepada KUD Jegu di Kegiatan yang dikoordinasikan: Perkembangan
Desa Jegu Kec. Penebel Kab. Tabanan. Penyidikan perkara aquo.
Kegiatan yang dikoordinasikan: Perkembangan Hasil Koordinasi: Penyidik Kejari Bangli menunggu
Penyidikan perkara aquo. hasil perhitungan kerugian keuangan negara.
Hasil Koordinasi: Penyidik Kejari Tabanan terkendala 42. Dugaan TPK pada kegiatan pekerjaan pengadaan buku
menunggu hasil perhitungan kerugian keuangan pengayaan, referensi dan panduan pendidikan SD/SDLB
negara. tahun anggaran 2012 (DAK Pendidikan Dasar Luncuran
34. Dugaan TPK terkait tunggakan pajak hotel dan restaurant tahun 2011) di Dinas Pendidikan Kabupaten Nunukan.
Ocean Blue Pool Villa dan Ocean Blue Pool Villa 2 di Kel. Kegiatan yang dikoordinasikan: Perkembangan
Benoa Kec. Kuta Selatan Kab. Badung tahun 2007 sd. Penyidikan perkara aquo.
2012. Hasil Koordinasi: Penyidik Polres Nunukan menunggu
Kegiatan yang dikoordinasikan: Perkembangan hasil Labkrim dari Kepolisian.
Penyidikan perkara aquo. 43. Dugaan terjadinya tindak pidana korupsi pada
Hasil Koordinasi: Penyidik Kejari Denpasar terkendala Pelaksanaan program kegiatan Bank tanah oleh
pemeriksaan tersangka yang saat ini berada diluar Pemerintah Kota Samarinda tahun anggaran 2003 atas
nama tersangka H. Machmud, SE, Msi, dkk.
negeri.
Kegiatan yang dikoordinasikan: Perkembangan
35. Dugaan TPK penyimpangan dalam pengelolaan
Penyidikan perkara aquo.
bantuan pembangunan aula Kantor Desa Tusan dan
Hasil Koordinasi: Penyidik Kejati Kalimantan Timur
penyimpangan dalam pengelolaan traktor dan alat
menunggu audit dari lembaga/ Tim Penilai Independen.
perontok padi serta dalam pengelolaan dana PPI tahun
44. Dugaan TPK dalam mekanisme pertanggungjawaban
2012.
Dana Aspirasi Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten
Kegiatan yang dikoordinasikan: Perkembangan Berau pada Bantuan Dana Hibah untuk Yayasan Ash-
Penyidikan perkara aquo. Showah tahun anggaran 2010 atas nama tersangka Drs.
Hasil Koordinasi: Penyidik Kejari Klungkung K.H. Najmuddin, LC.
terkendala menunggu hasil perhitungan kerugian Kegiatan yang dikoordinasikan: Perkembangan
keuangan negara. Penyidikan perkara aquo.
36. Dugaan TPK penyimpangan bantuan sosial berupa Hasil Koordinasi: Penyidik Kejati Kalimantan Timur
beasiswa bagi mahasiswa STIKES dan STITNA Jembrana menunggu hasil perhitungan kerugian keuangan
Tahun Anggaran 2009-2010. negara.
Kegiatan yang dikoordinasikan: Perkembangan 45. Koordinasi terkait informasi penanganan perkara TPK
Penyidikan perkara aquo. dengan Polda Banten pada tanggal 2-3 Maret 2016.
Hasil Koordinasi: Penyidik Kejati Bali terkendala Kegiatan yang dikoordinasikan: Pengumpulan data
menunggu hasil perhitungan kerugian keuangan penanganan perkara TPK untuk keperluan database/
negara. pemutakhiran data.
37. Dugaan TPK penyalahgunaan dana nasabah yang Hasil Koordinasi: Data Penanganan Perkara TPK
dilakukan oleh pegawai BPD Bali cabang Tabanan. kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang
Kegiatan yang dikoordinasikan: Perkembangan Penindakan melalui Nota dinas Koordinator Unit
Penyidikan perkara aquo. Koorsup Nomor: ND-28/25/03/2016 Tanggal 10 Maret
Hasil Koordinasi: Penyidik Kejati Bali sedang 2016.
melaksanakan pemeriksaan saksi-saksi. 46. Koordinasi terkait informasi penanganan perkara TPK
38. Dugaan TPK penyalahgunaan biaya perjalanan dinas luar dengan Kejaksaan Tinggi Banten pada tanggal 2-3 Maret
daerah tahun 2009 dan tahun 2010 sebesar Rp 600 juta. 2016.
Kegiatan yang dikoordinasikan: Perkembangan Kegiatan yang dikoordinasikan: Pengumpulan data
Penyidikan perkara aquo. penanganan perkara TPK untuk keperluan database/
Hasil Koordinasi: Penyidik Kejari Negara sedang pemutakhiran data.
melaksanakan pemeriksaan saksi-saksi. Hasil Koordinasi: Data Penanganan Perkara TPK
39. Dugaan TPK dalam pengadaan tanah untuk kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang
pembangunan dermaga dan jalan menuju Dermaga di Penindakan melalui Nota dinas Koordinator Unit
Desa Gunaksa Kec Dawan Kab Lungkung atas nama Koorsup Nomor: ND-28/25/03/2016 tanggal 10 Maret
tersangka Wayan Tika selaku KPA. 2016.
Kegiatan yang dikoordinasikan: Perkembangan 47. Koordinasi terkait informasi penanganan perkara TPK
Penyidikan perkara aquo. dengan Polda Bengkulu pada tanggal 22-24 Maret 2016.
Hasil Koordinasi: Penyidik Kejari Klungkung sedang Kegiatan yang dikoordinasikan: Pengumpulan data
melaksanakan pemeriksaan saksi-saksi dan berkas penanganan perkara TPK untuk keperluan database/
perkara ini merupakan penyidikan dari berkas utama pemutakhiran data.
yang telah memperoleh putusan pengadilan yang Hasil Koordinasi: Data Penanganan Perkara TPK
berkekuatan hukum tetap. kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang
40. Dugaan TPK penyimpangan pengelolaan biaya pungutan Penindakan melalui Nota dinas Koordinator Unit
PBB di Dispenda/ Pasedahan Agung Pemkab. Bangli Koorsup Nomor: ND-39/25/04/2016 tanggal 4 April
Tahun Anggaran 2006 sd. 2008. 2016.
187
48. Koordinasi terkait informasi penanganan perkara Tindak pada Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Pidana Korupsi dengan Kejaksaan Tinggi Bengkulu pada Tahun 2012 s.d 2014 di Ketapang Kalimantan Barat atas
tanggal 22-24 Maret 2016. nama Tersangka Upik Rosalina Wasrin.
Kegiatan yang dikoordinasikan: Pengumpulan data Kegiatan Koordinasi: Melaksanakan koordinasi
penanganan perkara TPK untuk keperluan database/ persiapan dan pelaksanaan teknis lapangan terkait
pemutakhiran data. dengan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana
Hasil Koordinasi: Data Penanganan Perkara TPK Pertanian pada Kementerian Pertanian RI, Balai Besar
kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan
Penindakan melalui Nota dinas Koordinator Unit Pertanian , BPK dan Bareskrim Polri pada tanggal 30
Koorsup Nomor: ND-39/25/04/2016 tanggal 4 April Maret 2016 di Kantor KPK.
2016. Hasil Koordinasi: Berdasarkan hasil pertemuan
49. Koordinasi terkait informasi penanganan perkara Tindak tersebut, para pihak telah sepakat akan melaksanakan
Pidana Korupsi dengan Polda Metro Jaya pada tanggal kegiatan cek fisik di Kabupaten Ketapang, Kalimantan
29 Maret 2016. Barat pada tanggal 24 April 2016.
Kegiatan yang dikoordinasikan: Pengumpulan data 54. Koordinasi terkait data informasi perkembangan
penanganan perkara TPK untuk keperluan database/ penanganan perkara TPK dengan Kejaksaan Tinggi
pemutakhiran data. Kepulauan Riau.
Hasil Koordinasi: Data Penanganan Perkara TPK Kegiatan yang dikoordinasikan: Pemutakhiran data
kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang perkembangan penanganan perkara TPK untuk
Penindakan melalui Nota dinas Koordinator Unit keperluan database dan bahan Supervisi, berdasarkan
Koorsup Nomor: ND-40/25/04/2016 tanggal 5 April surat perintah tugas Deputi Bidang Penindakan Nomor:
2016. Sprint.gas-50/20-25/03/2016 tanggal 3 Maret 2016.
50. Koordinasi terkait informasi penanganan perkara TPK Hasil Koordinasi: Laporan data dan informasi
dengan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta pada tanggal 31 perkembangan penanganan Perkara TPK. Kegiatan
Maret 2016. telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan
Kegiatan yang dikoordinasikan: Pengumpulan data melalui Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor:
penanganan perkara TPK untuk keperluan database/ ND-34/25/03/2016 tgl 16 Maret 2016.
pemutakhiran data. 55. Dugaan TPK Pengadaan Alat Kedokteran, Kesehatan
Hasil Koordinasi: Data Penanganan Perkara TPK dan Belanja Modal Peralatan dan Mesin berupa Magnetic
kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Resonance Imaging (MRI) dll tahun 2010 di RSO Prof.
Penindakan melalui Nota dinas Koordinator Unit Dr. R. SUHARSO Surakarta, oleh Penyidik Ditreskrimsus
Koorsup Nomor: ND-40/25/04/2016 tanggal 5 April Polda Jawa Tengah.
2016. Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi Penyidik
51. Dugaan TPK dalam kegiatan pelaksanaan jasa konsultan dalam melakukan pemeriksaan Saksi atas nama Marisi
dan kontruksi pencetakan sawah yang dilaksanakan Matondang dan Minarsih.
pada Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Hasil Koordinasi: Telah dilakukan pemeriksaan saksi
Tahun 2012 s.d 2014 di Ketapang Kalimantan Barat atas oleh Penyidik Polda Jawa Tengah dengan Berita
nama Tersangka Upik Rosalina Wasrin. Acara Pemeriksaan Saksi atas nama Marisi Matondang
Kegiatan Koordinasi: Melaksanakan koordinasi terkait tanggal 10 Maret 2016 dan atas nama Minarsih tanggal
dengan Permintaan Keterangan Ahli dengan Balai 11 Maret 2016. Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi
Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator
Lahan Pertanian pada tanggal 11 Maret 2016 di Unit Koorsup Nomor: ND-31/25/03/2016 tgl 14 Maret
Kantor Balai Besar Penelitian dan Pengembangan 2016.
Sumberdaya Lahan Pertanian, Bogor. 56. Dugaan TPK proyek pengadaan pesawat latih sayap
Hasil Koordinasi: Berdasarkan hasil pertemuan tetap (fixed wing) dan link simulator Tahun Anggaran
tersebut, dari pihak Balai Besar Penelitian dan 2010 s.d 2012 pada STPI Curup a.n Terdakwa Bayu
Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian akan Wijajongko.
mendukung serta memfasilitasi permintaan tersebut Kegiatan yang dikoordinasikan: Berdasarkan Surat
dan akan dilakukan rapat koordinasi lanjutan terkait dari Direktur Penuntutan Kejagung Nomor R-151/F/
persiapan akhir pelaksanaan. Fjp/04/2016 telah dilakukan diskusi bersama antara
52. Dugaan TPK dalam kegiatan pelaksanaan jasa konsultan Jaksa dari Kejaksaan Agung, Direktur Penyidikan KPK,
dan kontruksi pencetakan sawah yang dilaksanakan Plt. Direktur Penuntutan KPK, Plh. Koordinator Unit
pada Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Labuksi, JPU KPK dan Unit Koorsup KPK pada hari
Tahun 2012 s.d 2014 di Ketapang Kalimantan Barat. atas Kamis tanggal 7 April 2016 di Gd. KPK RI.
nama Tersangka Upik Rosalina Wasrin. Hasil Koordinasi: Hasil diskusi dicapai kesepakatan
Kegiatan Koordinasi: Melaksanakan koordinasi terkait bahwa pada intinya JPU KPK yang menangani perkara
dengan Permintaan Keterangan Ahli dengan Direktorat M. Nazarudin tidak keberatan apabila pihak Pidsus
Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian pada Kejaksaan Agung RI akan melakukan eksekusi uang
Kementerian Pertanian RI pada tanggal 14 Maret 2016 pengganti sebesar Rp 19.754.107.139,00 a.n Terpidana
di Kantor Ditjen PSP Pertanian, Ragunan. Bayu Wijajongko setelah mendapat persetujuan dari
Hasil Koordinasi: Berdasarkan hasil pertemuan Pimpinan serta JPU Kejagung akan menyerahkan
tersebut, dari pihak Ditjen PSP akan mendukung serta salinan Putusan Perkara tersebut dan surat lainnya
memfasilitasi permintaan tersebut dan akan dilakukan kepada KPK.
rapat koordinasi lanjutan terkait persiapan akhir 57. Dugaan TPK dan pencucian uang yang dilakukan oleh
pelaksanaan. anggota DPRD Gorontalo atas nama Tersangka Lisna
53. Dugaan TPK dalam kegiatan pelaksanaan jasa konsultan Alamri.
dan kontruksi pencetakan sawah yang dilaksanakan
LAPORAN
TAHUNAN
2016

188
Kegiatan yang dikoordinasikan: Melaksanakan 62. Fasilitasi Permohonan Bantuan pemanggilan Saksi
pendampingan terhadap pegawai Dit LHKPN KPK sesuai dengan Surat Kajari Medan kepada Pimpinan
yang dimintai keterangan sebagai saksi dalam perkara KPK Nomor: B-53/N.2.10/Ft.1/04/2016 tanggal 21 April
tersebut diatas oleh Penyidik Bareskrim Polri pada hari 2016 perihal Bantuan Pemanggilan Saksi An. Terpidana
Kamis tanggal 14 April 2016 di Bareskrim Polri. GATOT PUJO NUGROHO, ST, M.Si di PN Tipikor Medan
Hasil Koordinasi: Hasil pendampingan perkara tersebut dalam kasus Tipikor Dana Bansos Pemprov Sumut TA
telah dilaporkan melalui ND-44/25/04/2016 tanggal 21 2012-2013 dengan Terdakwa mantan Kepala Kesbangpol
April 2016. Linmas Pemprov Sumut Drs. EDDY SYOFIAN, MAP.
58. Dugaan TPK Penggunaan keuangan Pemerintah Kota Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi kehadiran
Surabaya tahun 2007 untuk Anggota DPRD Kota saksi GATOT PUJO NUGROHO, ST, M.Si berdasarkan
Surabaya Atas nama Tsk BAMBANG DH oleh Penyidik Surat Perintah Tugas Deputi Bidang Penindakan
Ditreskrimsus Polda Jawa Timur. Nomor: Sprintgas-103/20-25/04/2016 tanggal 28 April
Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi Ahli 2016 di Pengadilan Negeri Medan dalam perkara
Keuangan Negara atas nama SISWO SUJANTO. tersebut diatas pada hari Senin tanggal 02 Mei 2016.
Hasil Koordinasi: Telah dilakukan pengambilan Hasil Koordinasi: Saksi telah memberikan keterangan
keterangan Ahli oleh Penyidik dengan Berita Acara dalam perkara tersebut diatas dan telah dilaporkan
Pemeriksaan Ahlii atas nama SISWO SUJANTO.tanggal kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas
1 April 2016. Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-50/25/05/2016
59. Dugaan TPK pada pekerjaan pembangunan Dermaga tanggal 4 Mei 2016.
Labuhan Haji Kab. Lombok Timur atas nama Terdakwa Ir. 63. Fasilitasi Permohonan Bantuan pemanggilan Saksi Ahli
ICHSAN SUAIDI, oleh Kejari Selong sesuai dengan Surat dari Kajari Belopa kepada Deputi
Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi Jaksa Penindakan KPK No. B-030/R.4.13.7.2/Ft.1/05/2016
eksekusi Kejari Selong untuk melakukan eksekusi tanggal 4 Mei 2016 perihal Koordinasi Menghadirkan
putusan Mahkamah Agung RI Nomor:1867K/Pid. Ahli dalam persidangan a.n terdakwa DASMAR BIN IDRIS
sus/2015 tanggal 9 September 2015 terkait hukuman terkait TPK pada pengadaan alat kedokteran, kesehatan
pidana badan terhadap terpidana Ir. ICHSAN SUAIDI dan KB pada RSUD Batara Guru Belopa Kabupaten Luwu
di Lapas Sukamiskin Bandung, berdasarkan surat Tahun Anggaran 2012 dan 2013.
perintah tugas Deputi Bidang Penindakan Nomor:Spr Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi
intgas-88/20-25/04/2016 tanggal 11 April 2016 kehadiran Saksi Ahli dari LKPP Bp. EDDY
Hasil Koordinasi: Telah dilakukan eksekusi pidana JAYA PUTRA berdasarkan Surat Perintah
badan terhadap terdakwa Ir. ICHSAN SUAIDI ke Lapas Tugas Deputi Bidang Penindakan Nomor:
Sukamiskin Bandung dengan berita acara pelaksanaan Sprintgas-111/20-25/05/2016 tanggal 9 Mei 2016 di
putusan pengadilan tanggal 11 April 2016. Kegiatan Pengadilan Negeri Makassar Sulawesi Selatan pada
telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan hari Selasa tanggal 10 Mei 2016.
melalui Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: Hasil Koordinasi: Saksi Ahli telah memberikan
ND-42/25/04/2016 tgl 13 April 2016. keterangan dalam perkara tersebut diatas dan telah
60. Dugaan TPK Pembangunan Jembatan Sungai Enok dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui
Tahun Anggaran 2011 s/d 2014 oleh Penyidik Kejari Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor : ND-
Tembilahan. 53/25/05/2016 tanggal 13 Mei 2016.
Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi Ahli 64. Dugaan TPK terkait data informasi perkembangan
teknis dalam melakukan pemeriksaan fisik Jembatan penanganan perkara TPK dengan Kepolisian Daerah
Sungai berdasarkan surat perintah tugas Deputi Bidang Riau dan Kejaksaan Tinggi Riau.
Penindakan Nomor:Sprintgas-05/20-25/01/2016 Kegiatan yang dikoordinasikan : Pemutakhiran data
tanggal 08 Januari 2016 perkembangan penanganan perkara TPK untuk
Hasil Koordinasi: Laporan hasil pemeriksaan oleh Ahli keperluan database dan bahan Supervisi, berdasarkan
dari Institut Teknologi Bandung (ITB) tanggal 17 April surat perintah tugas Deputi Bidang Penindakan
2016. Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Nomor:Sprin.Gas-100/20-25/04/2016 tanggal 26 April
Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit 2016.
Koorsup Nomor: ND-45/25/04/2016 tgl 25 April 2016. Hasil Koordinasi : Laporan data dan informasi
61. Fasilitasi permohonan bantuan ahli pertanian dan perkembangan penanganan Perkara TPK. Kegiatan
kelayakan tanah Nomor: R/159/Tipidkor/I/2016/Bareskrim telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan
tanggal 26 Januari 2016 dari Bareskrim Polri terkait melalui Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor:
Dugaan TPK dalam kegiatan pelaksanaan jasa konsultan ND-51/25/05/2016 tgl 9 Mei 2016.
dan kontruksi pencetakan sawah yang dilaksanakan 65. Dugaan TPK Pembangunan Jembatan Sungai Enok
pada Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Tahun Anggaran 2011 s/d 2014 oleh Penyidik Kejari
Tahun 2012 s.d 2014 di Ketapang Kalimantan Barat. Atas Tembilahan.
nama Tersangka UPIK ROSALINA WASRIN. Kegiatan yang dikoordinasikan : Memfasilitasi Penyidik
Kegiatan Koordinasi: Melaksanakan kegiatan Kejari Tembilahan dan Tim Ahli ITB untuk memaparkan
cek fisik cetak sawah ke Kabupaten Ketapang hasil penyidikan dan hasil pemeriksaan fisik kepada
Kalimantan Barat sesuai dengan SPT nomor : Tim BPKP Perwakilan Riau sebagai bahan informasi
Sprintgas-92/20-25/04/2016 tanggal 11 April 2016 dan bagi Auditor dalam melakukan audit perhitungan
Sprintgas-101/20-25/04/2016 tanggal 28 April 2016 kerugian keuangan negara, berdasarkan surat perintah
bersama dengan Penyidik Bareskrim Polri dan Ahli. tugas Deputi Bidang Penindakan Nomor:Sprin.Gas-
Hasil Koordinasi: Hasil kegiatan cek fisik cetak sawah 100/20-25/04/2016 tanggal 26 April 2016
telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan Hasil Koordinasi : Telah dilakukan ekspose bersama
melalui Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: Penyidik, Tim Ahli BPKP dan Tim Auditor BPKP
ND-52/25/05/2016 tanggal 10 Mei 2016. Perwakilan Riau dengan hasil notulen ekspose tanggal
189
29 April 2016. Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi memfasilitasi Penyidik Polda Kalimantan Selatan dalam
Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator pencarian DPO.
Unit Koorsup Nomor: ND-51/25/05/2016 tgl 9 Mei 2016. 71. TPK pengembangan bibit karet di Dinas Kehutanan dan
66. Dugaan TPK paket pengadaan alat bengkel P4TK bidang Perkebunan Kabupaten Tapin Tahun Anggaran 2012
LPA Bandung, P4TK bidang seni dan budaya Yogyakarta atas nama tersangka Sugeng Tri Hudoyo, SP, M.Si oleh
dan P4TK bidang Pertanian Cianjur di Direktorat Jenderal Polda Kalimantan Selatan.
Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Kegiatan yang dikoordinasikan: Klarifikasi SPDP dan
Departemen Pendidikan Nasional TA 2007 oleh Penyidik Perkembangan Penanganan Perkara TPK.
Bareskrim Polri. Hasil Koordinasi: Penyidikan terkendala keberadaan
Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi tersangka yang telah masuk dalam Daftar Pencarian
pemeriksaan Saksi atas nama MARISI MATONDANG. Orang (DPO) Polda Kalsel, sehingga Unit Koorsup akan
Hasil Koordinasi: Telah dilakukan pemeriksaan Saksi memfasilitasi Penyidik Polda Kalimantan Selatan dalam
oleh Penyidik dengan Berita Acara Pemeriksaan Saksi pencarian DPO.
atas nama MARISI MATONDANG tanggal 23 Mei 2016. 72. TPK penggelapan dana ADD Semester I di Kotabaru
Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang atas nama tersangka Sriwiyono (Kades Karangsari) oleh
Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Polres Tanah Bumbu.
Koorsup Nomor: ND-55/25/06/2016 tgl 1 Juni 2016. Kegiatan yang dikoordinasikan: Klarifikasi SPDP dan
67. Dugaan TPK pada proses lelang pengadaan barang/ Perkembangan Penanganan Perkara TPK.
jasa proyek revitalisasi sarana pendidikan pada PMPTK, Hasil Koordinasi: Penyidikan terkendala keberadaan
P4TK, LPMP tahun anggaran 2007 di Sekretariat tersangka yang telah masuk dalam Daftar Pencarian
Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik & Tenaga Orang (DPO) Polres Tanah Bumbu, sehingga Unit
Kependidikan (Set Dijen PMPTK) pada Kementerian Koorsup akan memfasilitasi Penyidik Polres Tanah
Pendidikan Nasional RI diduga dilakukan oleh tersangka Bumbu dalam pencarian DPO.
Ir.CETO DWI SAPTONO, MM oleh Penyidik Bareskrim 73. TPK pembangunan gedung kantor tahap 1 PA di
Polri. Kandepag Hulu Sungai Tengah (HST) Tahun 2011 atas
Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi nama tersangka Achmad Nordiansyah oleh Polres Hulu
pemeriksaan Saksi atas nama MARISI MATONDANG. Sungai Tengah.
Hasil Koordinasi: Telah dilakukan pemeriksaan Saksi Kegiatan yang dikoordinasikan: Klarifikasi SPDP dan
oleh Penyidik dengan Berita Acara Pemeriksaan Saksi Perkembangan Penanganan Perkara TPK.
atas nama MARISI MATONDANG tanggal 23 Mei 2016. Hasil Koordinasi: Fasilitasi dari Unit Koorsup dan
Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Pihak Kejaksaan Negeri HST untuk membantu
Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit menyelesaikan perkara.
Koorsup Nomor: ND-55/25/06/2016 tgl 1 Juni 2016. 74. TPK penyalahgunaan sebagian dana APBDesa
68. Dugaan TPK berkaitan dengan proses lelang pengadaan Tahun Anggaran 2010 sd 2012 serta merekayasa SPJ
barang/jasa Laboratorium ICT untuk revitalisasi sarana Penggunaan APBDes Kabupaten Balangan atas nama
pendidikan pada PMPTK, P4TK, LPMP dan KKG/MGMP tersangka Syahruni (Kades Muara Jaya) oleh Polres
Depdiknas Tahun Anggaran 2007, oleh Penyidik Balangan.
Bareskrim Polri. Kegiatan yang dikoordinasikan: Klarifikasi SPDP dan
Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi Perkembangan Penanganan Perkara TPK.
pemeriksaan Saksi atas nama MARISI MATONDANG. Hasil Koordinasi: Fasilitasi dari Unit Koorsup KPK untuk
Hasil Koordinasi: Telah dilakukan pemeriksaan Saksi ekspose di Jakarta membantu menyelesaikan perkara.
oleh Penyidik dengan Berita Acara Pemeriksaan Saksi 75. TPK penyimpangan penggunaan dana PNPM Mandiri
atas nama MARISI MATONDANG tanggal 23 Mei 2016. Pedesaan yang telah dikucurkan untuk dana perguliran
Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang VI sebesar Rp 247.000.000 kepada 4 kelompok simpan
Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit pinjam perempuan yaitu Kelompok Beru-Beru, Bungai
Koorsup Nomor: ND-55/25/06/2016 tgl 1 Juni 2016. Teratai, Kamboja dan Karya Ibu di Ds. Tg. Seloka Kec.
69. Dugaan TPK pada pengadaan barang untuk revitalisasi PL. Selatan Kab. Kotabaru atas nama tersangka Hari
sarana pendidikan pada PMPTK, P4TK, LPMP pada paket Rakhman oleh Polres Kotabaru.
IV yaitu pengadaan alat laboratorium multimedia LPMP, Kegiatan yang dikoordinasikan: Klarifikasi SPDP dan
P4TK bidang bahasa Jakarta, Laboratorium IPA P4TK Perkembangan Penanganan Perkara TPK.
IPA Bandung, Lab Sains P4TK BMTI Bandung, dan Mobil Hasil Koordinasi: Fasilitasi dari Unit Koorsup KPK
Pintar, di Set Dijen PMPTK Kemendiknas Tahun Anggaran dengan BPKP terkait Audit PKKN.
2007, oleh Penyidik Bareskrim Polri. 76. TPK penyimpangan pekerjaan pembuatan peta
Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi topography skala 1:1000 kawasan perkotaan Barabai dan
pemeriksaan Saksi atas nama MARISI MATONDANG. pemanfaatannya untuk pra desain Jl. Lingkar Barat Kota
Hasil Koordinasi: Telah dilakukan pemeriksaan Saksi Barabai di Bappeda Kab. Hulu Sungai Tengah Tahun
oleh Penyidik dengan Berita Acara Pemeriksaan Saksi Anggaran 2011 atas nama tersangka Drs. H. Hasbi, MT
atas nama MARISI MATONDANG tanggal 23 Mei 2016. bin H. Syamsuri (PNS) oleh Polres Hulu Sungai Tengah.
Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Kegiatan yang dikoordinasikan: Klarifikasi SPDP dan
Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Perkembangan Penanganan Perkara TPK.
Koorsup Nomor: ND-55/25/06/2016 tgl 1 Juni 2016. Hasil Koordinasi: Fasilitasi dari Unit Koorsup KPK
70. TPK kredit fiktif Perusahaan Daerah Bank Perkreditan dengan Polres HST untuk menyelesaikan perkara.
Rakyat Muara Uya Kab. Tabalong yang terjadi pada 77. TPK penyalahgunaan wewenang dan kesempatan serta
Tahun 2013. perbuatan curan dalam kegiatan proyek bangsal bedah
Kegiatan yang dikoordinasikan: Klarifikasi SPDP dan dan penyakit dalam THP I RSUD H. Hasan Basery ABPD
Perkembangan Penanganan Perkara TPK. Tahun 2007-2008 atas nama tersangka Andrianor, HN
Hasil Koordinasi: Unit Koorsup sepakat untuk (Dir PT. Putra Gunung Jambu) oleh Polres Kabupaten
LAPORAN
TAHUNAN
2016

190
Hulu Sungai Selatan. Hasil Koordinasi: Data Penanganan Perkara TPK
Kegiatan yang dikoordinasikan: Klarifikasi SPDP dan kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang
Perkembangan Penanganan Perkara TPK. Penindakan melalui Nota dinas Koordinator Unit
Hasil Koordinasi: Fasilitasi dari Unit Koorsup KPK Koorsup Nomor: ND- 76/25/06/2016 Tanggal 29 Juni
dengan Polres HSS untuk menyelesaikan perkara. 2016.
78. TPK pada pekerjaan peningkatan jalan Siayuh- 84. Dugaan TPK pengadaan alat kedokteran, kesehatan
Tanjungsari di Idnas Binamarga dan Sumber Daya dan KB pada Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian
Air Kab. Kotabaru TA. 2014 atas nama tersangka Hj. Timur Tahun 2010 oleh Penyidik Polda Maluku.
Rusdaniah (Dirut PT. Pilar Induk Siliraga) oleh Polda Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi
Kalimantan Selatan. pemeriksaan Saksi atas nama MARISI MATONDANG,
Kegiatan yang dikoordinasikan: Klarifikasi SPDP dan MINARSI, UNANG SUDRAJAT, dan YULIANIS.
Perkembangan Penanganan Perkara TPK. Hasil Koordinasi: Telah dilakukan pemeriksaan Saksi
Hasil Koordinasi: Fasilitasi dari Unit Koorsup KPK oleh Penyidik dengan Berita Acara Pemeriksaan
dengan BPKP terkait Audit PKKN. Saksi atas nama MARISI MATONDANG, MINARSI,
79. TPK penyalahgunaan dana pinjaman pupuk bersubsidi UNANG SUDRAJAT tanggal 9 Juni 2016 dan Saksi atas
tanpa bunga program Tahun 2014 pada Koperasi nama YULIANIS tanggal 10 Juni 2016. Kegiatan telah
Unit Desa (KUD) Jujur Usaha Kelurahan Karya Maju dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui
Kabupaten Barito Kuala atas nama tersangka Joko Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-
Supriyanto Bin Sariman yang penyidikannya dilakukan 61/25/06/2016 tgl 13 Juni 2016.
oleh Kejari Marabahan. 85. Dugaan TPK pembangunan gedung serba guna Desa
Kegiatan yang dikoordinasikan: Klarifikasi SPDP dan Gendaran, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan
Perkembangan Penanganan Perkara TPK. Tahun Anggaran 2012 dan Tahun Anggaran 2013.
Hasil Koordinasi: Penyidikan terkendala keberadaan Kegiatan yang dikoordinasikan: Meminta bantuan Ahli
tersangka yang telah masuk dalam Daftar Pencarian kepada Rektor Universitas Brawijaya dan Memfasilitasi
Orang (DPO) Kejari Marabahan, sehingga Unit rapat koordinasi bersama Penyidik dengan Ahli yang
Koorsup akan memfasilitasi Kejari Marabahan dalam telah ditunjuk.
pencarian DPO. Hasil Koordinasi : telah ditunjuk Ahli atas nama Ir.
80. Koordinasi terkait informasi penanganan perkara SUGENG P. BUDIO, MS dan SAEFOE EL UNAS, ST.,
Tindak Pidana Korupsi dengan Polda Sulawesi Tengah MT., dan telah dilakukan Rapat Koordinasi bersama
pada tanggal 14 Juni 2016. Ahli dan Penyidik tanggal 30 Mei 2016. Kegiatan telah
Kegiatan yang dikooordinasikan: Pengumpulan data dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui
penanganan perkara TPK untuk keperluan database/ Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-
pemutakhiran data. 57/25/06/2016 tgl 1 Juni 2016.
Hasil Koordinasi: Data Penanganan Perkara TPK 86. Dugaan TPK pada proses pembangunan gedung rawat
kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang inap kelas III RSUD dr. Sayidiman Kabupaten Magetan
Penindakan melalui Nota dinas Koordinator Unit Tahun Anggaran 2010 oleh Penyidik Polres Magetan.
Koorsup Nomor: ND-71/25/06/2016 Tanggal 17 Juni Kegiatan yang dikoordinasikan: Meminta bantuan Ahli
2016. kepada Dekan Fakultas Teknik Universtas Gadjah
81. Koordinasi terkait informasi penanganan perkara Tindak Mada dan Memfasilitasi rapat koordinasi bersama
Pidana Korupsi dengan Kejaksaan Tinggi Sulawesi Penyidik dengan Ahli yang telah ditunjuk.
Tengah pada tanggal 14 Juni 2016. Hasil Koordinasi : telah ditunjuk Ahli atas nama TORIQ
Kegiatan yang dikooordinasikan: Pengumpulan data A GHUZDEWAN, MT, MSCE (Tenaga Ahli Manajemen
penanganan perkara TPK untuk keperluan database/ Konstruksi) dan ASHAR SAPUTRA, ST, MT, Ph.D
pemutakhiran data. (Tenaga Ahli Struktur Bangunan), dan telah dilakukan
Hasil Koordinasi: Data Penanganan Perkara TPK Rapat Koordinasi bersama Ahli dan Penyidik tanggal
kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang 15 Juni 2016. Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi
Penindakan melalui Nota dinas Koordinator Unit Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator
Koorsup Nomor: ND-71/25/06/2016 Tanggal 17 Juni Unit Koorsup Nomor: ND-65/25/06/2016 tgl 16 Juni
2016. 2016.
82. Koordinasi terkait informasi penanganan perkara Tindak 87. Dugaan TPK berupa pemberian Hadiah/Sesuatu pada
Pidana Korupsi dengan Polda Jambi pada tanggal 22 Proyek Survey dan Pembuatan Peta Kab. PPU Skala
Juni 2016. 1:5.000 dengan metode fotogrametris kepada pejabat
Kegiatan yang dikooordinasikan: Pengumpulan data negara yang dilakukan oleh Tsk PPY.
penanganan perkara TPK untuk keperluan database/ Kegiatan yang dikoordinasikan: Penyidik Polda Kaltim
pemutakhiran data. telah menetapkan tsk PPY dalam Daftar Pencarian
Hasil Koordinasi: Data Penanganan Perkara TPK Orang (DPO).
kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Hasil Koordinasi: Penyidik Polda Kaltim meminta
Penindakan melalui Nota dinas Koordinator Unit bantuan fasilitasi pencarian DPO tersebut dalam
Koorsup Nomor: ND- 76/25/06/2016 Tanggal 29 rangka penyelesaian berkas perkara Tsk PPY.
Juni 2016. 88. TPK kegiatan pemanfaatan dana bantuan sosial berupa
83. Koordinasi terkait informasi penanganan perkara cetak sawah seluas 500 Ha dalam kegiatan prasarana
Tindak Pidana Korupsi dengan Kejaksaan Tinggi Jambi dan sarana pertanian pada dinas pertanian tanaman
pada tanggal 23 Juni 2016. pangan Kabupaten Aceh Tengah Tahun Anggaran 2011
Kegiatan yang dikooordinasikan: Pengumpulan data di PN Tipikor Banda Aceh.
penanganan perkara TPK untuk keperluan database/ Kegiatan yang dikoordinasikan: Penuntut Umum Kejari
pemutakhiran data. Takengon memerlukan fasilitasi dengan Ahli dari IPB
pada persidangan PN Tipikor Banda Aceh.
191
Hasil Koordinasi: Unit Koorsup telah memfasilitasi Ditreskrimsus Polda Sultra.
Penuntut Umum Kejari Takengon dalam menghadirkan Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi
Ahli di persidangan PN Tipikor Banda Aceh. pertemuan Penyidik dengan Ahli Hukum Pidana atas
89. Dugaan TPK pengelolaan dan penggunaan Keuangan nama DR. PUJIYONO, SH. M.HUM tanggal 21 Juli 2016.
Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD) Universitas Hasil Koordinasi : Telah dilakukan Ekspose bersama
Palangkaraya Tahun Anggaran 2010 s/d 2013. perkara a quo dengan Ahli Hukum Pidana DR.
Kegiatan yang dikoordinasikan: Auditor BPKP PUJIYONO, SH. M.HUM.tanggal 21 Juli 2016 dan
memerlukan klarifikasi Ahli Teknis dalam rangka disepakati untuk dilanjutkan dengan pengambilan
penyelesaian Laporan Perhitungan Kerugian Keuangan keterangan Ahli.
Negara. 94. Dugaan TPK penyalahgunaan dana pajak pada kantor
Hasil Koordinasi: Unit Koorsup telah memfasilitasi Dinas Pendidikan, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Auditor BPKP Kalteng, Penyidik Kejati Kalteng dengan Bombana Tahun Anggaran 2010, oleh Penyidik Polres
Ahli Teknis terkait penyelesaian Laporan Perhitungan Bombana.
Kerugian Keuangan Negara. Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi
90. Fasilitasi permohonan bantuan ahli pertanian dan pertemuan Penyidik dengan Ahli Hukum Pidana atas
kelayakan tanah Nomor: R/159/Tipidkor/I/2016/Bareskrim nama DR. PUJIYONO, SH. M.HUM dan Ahli Keuangan
tanggal 26 Januari 2016 dari Bareskrim Polri terkait Negara atas nama SISWO SUJANTO.
Dugaan TPK dalam kegiatan pelaksanaan jasa konsultan Hasil Koordinasi: Telah dilakukan Ekspose bersama
dan kontruksi pencetakan sawah yang dilaksanakan perkara a quo dengan Ahli Hukum Pidana DR.
pada Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PUJIYONO, SH. M.HUM.tanggal 21 Juli 2016 dan akan
Tahun 2012 s.d 2014 di Ketapang Kalimantan Barat atas dilanjutkan dengan pengambilan keterangan Ahli,
nama Tersangka UPIK ROSALINA WASRIN. serta telah dilakukan pengambilan keterangan Ahli
Kegiatan Koordinasi: Melaksanakan rapat koordinasi Keuangan Negara atas nama SISWO SUJANTO oleh
dengan Balai Besar Pertanian dan Penyidik Penyidik dengan Berita Acara Pemeriksaan tanggal 22
Barekskrim Polri sesuai dengan SPT nomor: Juli 2016.
Sprintgas-164/20-25/04/2016 tanggal 25 Juli 2016 di 95. Dugaan TPK penyalahgunaan Dana Kapitasi Jaminan
kantor Balai Besar Pertanian Jl. Pahlawan Bogor. Kesehatan Nasional dari Program BPJS Tahun Anggaran
Hasil Koordinasi: Hasil kegiatan cek fisik cetak sawah 2014 dan pengelolaan APBD II Dinas Kesehatan TA 2014
akan dibuat laporan oleh Balai Besar sesuai dengan Kabupaten Subang yang ditangani oleh Bareskrim Polri.
permintaan dari Penyidik Bareskrim Polri dan telah Kegiatan Koordinasi: Unit Koorsup memfasilitasi
dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Penyidik Bareskrim Polri dalam pemeriksaan Saksi
Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND- Deviyanti.
86/25/08/2016 tanggal 01 Agustus 2016. Hasil Koordinasi: Saksi telah memberikan keterangan
91. Fasilitasi penanganan perkara kasus Alkes di Kota dalam perkara dimaksud pada tanggal 18 Juli 2016
Tangerang Selatan Tahun Anggaran 2012 dengan sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan
Tersangka YUNI ASTUTI yang disidik oleh Kejari Saksi.
Kabupaten Tangerang (Tigaraksa) yang perkaranya 96. Dugaan TPK perkara Alkes di Kota Tangerang Selatan
juga ada kaitan dengan yang diselidiki oleh KPK dalam Tahun Anggaran 2012 dengan Tersangka YUNI ASTUTI
perkara TUBAGUS CHAERI WARDANA. yang disidik oleh Kejari Kabupaten Tangerang (Tigaraksa)
Kegiatan yang dikoordinasikan: Melaksanakan yang perkaranya juga ada kaitan dengan yang diselidiki
koordinasi dengan Kejari Kabupaten Tangerang oleh KPK dalam perkara TUBAGUS CHAERI WARDANA.
berdasarkan Surat Perintah Tugas Deputi Bidang Kegiatan yang dikoordinasikan: Melaksanakan
Penindakan Nomor: Sprintgas-159/20-25/07/2016 koordinasi dengan Kejari Kabupaten Tangerang dan
tanggal 19 Juli 2016 di kantor Kejari Kabupaten Kejati Banten pada hari Rabu tanggal 3 Agustus 2016
Tangerang. di Gedung KPK.
Hasil Koordinasi: Unit Koorsup mengundang Kejari Hasil Koordinasi: Dari hasil rapat koordinasi tersebut
Kabupaten Tangerang untuk rapat koordinasi lanjutan diperoleh hasil kesimpulan dan rekomendasi bahwa
sesuai dengan Surat Nomor: R-841/20-25/07/2016 KPK berencana akan melimpahkan kasus tersebut
tanggal 26 Juli 2016. kepada Kejari Tangerang dan akan mendukung biaya
92. Fasilitasi penanganan perkara kasus TPK dengan terkait penanganan perkara tersebut.
Tersangka IING SUWARGI dkk terkait penyelamatan 97. Dugaan TPK pada pelaksanaan kegiatan pekerjaan
keungan negara sesuai dengan Surat dari Kejaksaan peningkatan trotoar dan saluran tepi wilayah Kecamatan
Tinggi Banten kepada Ketua Komisi Pemberantasan Cilandak yang dilaksanakan oleh Suku Dinas Bina Marga
Korupsi Nomor: R-210/O.6/Ft.1/05/2016 tanggal 25 Mei Kota Administrasi Jakarta Selatan Tahun Anggaran 2015
2016. atas nama Tersangka IRFAN ARDI TASYA yang ditangani
Kegiatan yang dikoordinasikan: Melaksanakan oleh Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.
koordinasi ke Kejati Banten berdasarkan Surat Kegiatan Koordinasi: Melaksanakan rapat koordinasi
Perintah Tugas Deputi Bidang Penindakan Nomor: dengan Ahli Arsitektur dan Konstruksi dari ITB
Sprintgas-160/20-25/07/2016 tanggal 20 Juli. atas nama Ibu DEWI LARASATI ZR dkk pada hari
Hasil Koordinasi: Pihak Kejati Banten akan kembali Senin tanggal 8 Agustus di ITB Bandung sesuai
mengirim surat kepada KPK dengan tambahan data- dengan Surat Perintah Deputi Penindakan Nomor:
data nomor rekening PT Bali Pasific Pragama yang Sprintgas-169/20-25/08/2016 tanggal 4 Agustus 2016.
digunakan untuk menampung uang hasil tindak pidana Hasil Koordinasi: Hasil rapat koordinasi, Ahli Arsitektur
korupsi perkara dimaksud. dan Konstruksi Ibu Dewi dkk siap untuk membantu
93. Dugaan TPK penyalahgunaan dana biaya perjalanan dalam perkara dimaksud baik untuk pemeriksaan Ahli
dinas dalam wilayah Pemerintah Daerah Kab. Buton maupun dalam hal pengecekan fisik di lapangan.
Utara tahun 2012 hingga tahun 2014, oleh Penyidik
LAPORAN
TAHUNAN
2016

192
98. Dugaan TPK dana APBD Kab. Tana Toraja dan Hasil Koordinasi: Laporan Hasil pemeriksaan/ Second
APBD Prov Sulsel Tahun Anggaran 2011 sebesar Rp. Opinion atas nama MUCHSIN AWAD AZIZ oleh IDI
38.250.000.000,- yang dialokasikan pada pengadaan Pusat tanggal 5 Agustus 2016.
tanah untuk pembangunan Bandara baru di Kec. 103. Dugaan TPK pada kegiatan pengadaan alat dan bahan
Mengkendek Kab. Tana Toraja a.n Tersangka ENOS kimia laboratorium uji BP Batam tahun 2014 atas nama
KAROMA dkk yang disidik oleh Polda Sulawesi Selatan. tersangka Heru Purnomo, ST. oleh Penyidik Ditreskrimsus
Kegiatan Koordinasi: Telah dilakukan gelar perkara Polda Kepulauan Riau
terpadu di Gedung KPK pada hari Rabu tanggal 10 Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi
Agustus 2016 yang dihadiri oleh Penyidik Polda Sulsel, pemberian keterangan Ahli Keuangan Negara atas
KPK, BPKP Pusat, BPKP Prov Sulsel, Kejati Sulsel, nama SYAKRAN RUDY, SE.MM dan Ahli Teknik Kimia
Kejagung dan Bareskrim. ITB atas nama PROF. DR. M. BACHRI AMRAN, DEA di
Hasil Koordinasi: Bahwa Polda Sulsel dan pihak terkait Pengadilan Tipidkor pada PN Tanjung Pinang
akan melaksanakan hasil kesimpulan dan rekomendasi Hasil Koordinasi: Ahli telah memberikan keterangan di
yang telah disepakati dalam kegiatan gelar perkara persidangan tipidkor Pengadilan Negeri Tanjungpinang
dengan tujuan percepatan penyelesaian perkara tanggal 4 Agustus 2016. Kegiatan telah dilaporkan
dimaksud. kepada Deputi Penindakan melalui Nota Dinas
99. Dugaan TPK dengan Tersangka IING SUWARGI dkk Koordinator Unit Korsup nomor: ND-93/25/08/2016
terkait penyelamatan keuangan negara sesuai dengan tanggal 9 Agustus 2016.
Surat dari Kejaksaan Tinggi Banten kepada Ketua Komisi 104. Dugaan TPK pelaksanaan reboisasi di lahan eks. HPH PT
Pemberantasan Korupsi Nomor: R-210/O.6/Ft.1/05/2016 Mantaya Kalang, Desa Kenyala Kec Kota Besi Kab Kotim
tanggal 25 Mei 2016. seluas 840 Ha yang dibiayai dana DAK-DR tahun 2001,
Kegiatan yang dikoordinasikan: Melaksanakan atas nama tersangka Otjim Supriatna, S.Hut selaku Kadis
koordinasi Kejati Banten pada hari Rabu tanggal 22 Kehutanan Kab Kotawaringin Timur (saat ini Anggota
Agustus 2016 di Gedung KPK. DPRD Kab Kotawaringin Timur)
Hasil Koordinasi: Telah diperoleh simpulan dan Kegiatan Koordinasi: Koordinasi dengan Penuntut
rekomendasi. Umum Kejati Kalimantan Tengah terkait Persidangan
100. Dugaan TPK pada pelaksanaan kegiatan pekerjaan perkara TPK tersebut atas nama terdakwa Suryo
peningkatan trotoar dan saluran tepi wilayah Kecamatan Handoko.
Cilandak yang dilaksanakan oleh Suku Dinas Bina Marga Hasil Koordinasi: Persidangan perkara TPK
Kota Administrasi Jakarta Selatan Tahun Anggaran 2015 tersebut atas nama terdakwa Suryo Handoko tahap
atas nama Tersangka IRFAN ARDI TASYA. pemeriksaan saksi-saksi. Terhadap tersangka Otjim
Kegiatan Koordinasi: Melaksanakan kegiatan Supriatna segera dilimpahkan ke PN Tipikor pada PN
pengecekan fisik lapangan dengan Ahli Arsitektur dan Palangkaraya setelah perkara atas nama terdakwa
Konstruksi dari ITB Ibu DEWI LARASATI ZR dkk pada Suryo Handoko memperoleh Putusan PN Tipikor.
tanggal 24 sd 25 Agustus 2016 di Kec. Cilandak Jaksel. 105. Dugaan TPK dalam penjualan/pelepasan asset berupa
Hasil Koordinasi: Hasil pengecekan fisik lapangan telah hak atas tanah negara (Fasilitas Sosial dan Fasilitas
dilaporkan ke Deputi Penindakan dengan Nota Dinas Umum milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta) yang
Nomor: ND-100/25/09/2016 tanggal 5 September 2016 terletak di Jalan Biduri Bulan/Jalan Alexxandri III RT
perihal Laporan Pendampingan Ahli. 008/01 Kel. Grogol Utara Kec. Keb. Lama Jakarta Selatan
101. Fasilitasi permohonan bantuan ahli pertanian dan seluas 2.975 M2 yang diduga dilakukan oleh Tersangka
kelayakan tanah Nomor : R/159/Tipidkor/I/2016/Bareskrim MUHAMMAD IRFAN IDRIS yang ditangani oleh Kejaksaan
tanggal 26 Januari 2016 dari Bareskrim Polri terkait Negeri Jakarta Selatan.
Dugaan TPK dalam kegiatan pelaksanaan jasa konsultan Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi Ahli
dan kontruksi pencetakan sawah yang dilaksanakan Pertanahan dari Universitas Lampung Berdasarkan
pada Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Surat Perintah Deputi Penindakan Nomor :
Tahun 2012 s.d 2014 di Ketapang Kalimantan Barat. atas Sprintgas-180/20-25/08/2016/ tanggal 31 Agustus 2016
nama Tersangka UPIK ROSALINA WASRIN . di Bandar Lampung pada tanggal 6-8 September 2016.
Kegiatan Koordinasi: Melaksanakan rapat koordinasi Hasil Koordinasi: Saksi Ahli telah memberikan
dengan Ahli dari Balai Besar Pertanian, PSP, BPK RI keterangan dalam perkara tersebut diatas dan telah
dan Penyidik Barekskrim Polri di kantor KPK tanggal 25 dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui
Agustus 2016. Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-
Hasil Koordinasi: Hasil kegiatan cek fisik cetak sawah 105/25/09/2016 Tanggal 16 September 2016.
akan dibuat laporan oleh Balai Besar berkomitmen 106. Fasilitasi permohonan bantuan ahli terkait Dugaan TPK
untuk menyelesaikan Laporan Final dan akan pada pelaksanaan kegiatan pekerjaan peningkatan
diserahkan pada tanggal 7 September 2016. trotoar dan saluran tepi wilayah Kecamatan Cilandak
102. Dugaan TPK penyalahgunaan dana APBD Kabupaten yang dilaksanakan oleh Suku Dinas Bina Marga Kota
Maluku Tenggara untuk dana Asuransi, Dnaa Pembayaran Administrasi Jakarta Selatan Tahun Anggaran 2015 atas
Tagihan Telepon Rumah dan Dana Perjalanan Dinas nama tersangka IRFAN ARDI TASYA yang ditangani oleh
Anggota DPRD Kabupaten Maluku Tenggara Tahun Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.
Anggaran 2002 dan 2003 atas nama tersangka Kegiatan Koordinasi: Melaksanakan rapat koordinasi
WILHELMUS BARENDS dan MUCHSIN AWAD AZIZ oleh dan pemeriksaan keterangan ahli ITB oleh Penyidik
Penyidik Kejati Maluku Kejari Jaksel pada hari Jumat tanggal 16 September
Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi di ITB Bandung atas tindak lanjut hasil pengecekan
pemeriksaan kesehatan tersangka dalam rangka fisik sesuai dengan Surat Perintah Deputi Penindakan
pemberian second opinion oleh Ahli dari Ikatan Dokter Nomor : Sprintgas-184/20-25/09/2016 tanggal 14
Indonesia (IDI) pusat terhadap tersangka MUCHSIN September 2016.
AWAD AZIZ tanggal 2 Agustus 2016 di RSCM Jakarta. Hasil Koordinasi: Pihak Penyidik Kejari Jaksel telah
193
melakukan pemeriksaan keterangan Ahli untuk 22 September 2016 di Kantor Kejari Kabupaten
melengkapi hasil pengecekan fisik dalam perkara Tangerang.
dimaksud. Hasil Koordinasi: Dari hasil rapat koordinasi tersebut
107. Fasilitasi permohonan bantuan ahli pertanian dan diperoleh hasil bahwa KPK berencana akan
kelayakan tanah Nomor : R/159/Tipidkor/I/2016/Bareskrim melimpahkan kasus tersebut kepada Kejari Tangerang
tanggal 26 Januari 2016 dari Bareskrim Polri terkait dan akan mendukung biaya terkait penanganan
Dugaan TPK dalam kegiatan pelaksanaan jasa konsultan perkara tersebut, pelimpahan akan dilaksanakan pada
dan kontruksi pencetakan sawah yang dilaksanakan bulan Oktober 2016.
pada Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) 111. Fasilitasi permohonan bantuan ahli terkait Dugaan TPK
Tahun 2012 s.d 2014 di Ketapang Kalimantan Barat atas pada pelaksanaan kegiatan pekerjaan peningkatan
nama Tersangka UPIK ROSALINA WASRIN. trotoar dan saluran tepi wilayah Kecamatan Cilandak
Kegiatan Koordinasi: Melaksanakan pendampingan yang dilaksanakan oleh Suku Dinas Bina Marga Kota
Penyidik Bareskrim Polri untuk meminta keterangan Administrasi Jakarta Selatan Tahun Anggaran 2015 atas
Ahli dari Balai Besar Pertanian, PSP, BPK RI dan Penyidik nama Tersangka IRFAN ARDI TASYA yang ditangani oleh
Barekskrim Polri di kantor BBPSLD Bogor tanggal 19 Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.
September 2016 berdasarkan Surat Perintah Deputi Kegiatan Koordinasi: Melaksanakan rapat koordinasi
Penindakan Nomor : Sprintgas-188/20-25/09/2016 dan pemeriksaan keterangan ahli Ahli Arsitektur dan
tanggal 16 September 2016. Konstruksi dari ITB atas nama Ibu DEWI LARASATI ZR
Hasil Koordinasi: Hasil kegiatan telah dibuatkan dkk oleh Penyidik Kejari Jaksel pada hari Jumat tanggal
Laporan Penugasan dan telah dibuatkan Nota Dinas 23 September di ITB Bandung atas tindak lanjut hasil
ke Deputi Penindakan Nomor: ND-116/25/09/2016 pengcekan fisik sesuai dengan Surat Perintah Deputi
tanggal 28 September 2016. Penindakan Nomor: Sprintgas-194/20-25/09/2016
108. Fasilitasi permohonan bantuan ahli cloning computer tanggal 20 September 2016.
forensic KPK Nomor: B/3380/IX/2016/Dit Reskrimsus Hasil Koordinasi: Pihak Penyidik Kejari Jaksel telah
tanggal 15 September 2016 dari Polda Sulawesi Selatan melakukan pemeriksaan keterangan Ahli dan
terkait Dugaan TPK pada pekerjaan pembangunan menerima hasil pengecekan fisik dari Ahli ITB dalam
gedung laboratorium terpadu Fakultas Teknik pada perkara dimaksud.
Universitas Negeri Makassar TA 2015. 112. Dugaan TPK Pengadaan Pesawat pada PT. Merpati
Kegiatan Koordinasi: Melaksanakan pendampingan Nusantara Airlines Tahun 2005 2011 yang ditangani
Ahli Computer Forensic KPK untuk melakukan oleh Pidsus Kejagung RI.
cloning terhadap BBE yang telah dilakukan Kegiatan Koordinasi: Melaksanakan rapat koordinasi
penyitaan oleh Penyidik Polda Sulsel pada tanggal antara Pidsus Kejagung RI dengan Unit Koorsup,
20 sd 23 September 2016 di Polda Sulawesi Selatan Direktur Penyelidikan dan Direktur Penuntutan pada
berdasarkan Surat Perintah Deputi Penindakan Nomor: tanggal 28 September 2016.
Sprintgas-187/20-25/09/2016 tanggal 16 September Hasil Koordinasi: Dari hasil rapat koordinasi tersebut
2016. akan dilakukan closing terhadap penyelidikan perkara
Hasil Koordinasi: Hasil pendampingan telah dibuatkan yang dilakukan oleh penyelidik KPK dan selanjutnya
Nota Dinas ke Deputi Penindakan Nomor: ND- melalui Unit Koorsup bisa diserahkan hasil penyelidikan
115/25/09/2016 tanggal 28 September 2016. KPK kepada penyidik Kejagung RI.
109. Dugaan TPK dalam penjualan/pelepasan asset berupa 113. Dugaan TPK pada pekerjaan pembangunan lapangan
hak atas tanah negara (Fasilitas Sosial dan Fasilitas olah raga Politeknik Perikanan Negeri Tual yang
Umum milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta) yang bersumber dari APBN-P Tahun Anggaran 2011 sebesar
terletak di Jalan Biduri Bulan/Jalan Alexxandri III RT Rp.1.293.594.000,- oleh Penyidik Kepolisian Resort
008/01 Kel. Grogol Utara Kec. Keb. Lama Jakarta Selatan Maluku Tenggara.
seluas 2.975 M2 yang diduga dilakukan oleh Tersangka Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi
MUHAMMAD IRFAN IDRIS yang ditangani oleh Kejaksaan pemberian keterangan Ahli Pengadaan Barang dan
Negeri Jakarta Selatan. Jasa atas nama SETYA BUDI, SH., M.Kn ditingkat
Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi Ahli penyiidkan pada tanggal 20 September 2016.
Keuangan Negara Bpk. Siswo Sujanto Berdasarkan Hasil Koordinasi: Ahli telah memberikan keterangan
Surat Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan Nomor: dan dibuatkan Berita Acara oleh Penyidik tanggal 20
B-2482/0.1.14/Fd.1/09/2016 tanggal 13 September 2016 September 2016. Kegiatan telah dilaporkan kepada
pada tanggal 22 September 2016. Deputi Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator
Hasil Koordinasi: Saksi Ahli telah memberikan Unit Korsup nomor: ND-111/25/09/2016 tanggal 22
keterangan dalam perkara tersebut diatas dan telah September 2016.
dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui 114. Dugaan TPK pada pekerjaan pembangunan lapangan
Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND- olah raga Politeknik Perikanan Negeri Tual yang
105/25/09/2016 Tanggal 16 September 2016. bersumber dari APBN-P Tahun Anggaran 2011 sebesar
110. Dugaan TPK perkara Alkes di Kota Tangerang Selatan Rp.1.293.594.000,- oleh Penyidik Kepolisian Resort
Tahun Anggaran 2012 dengan Tersangka YUNI ASTUTI Maluku Tenggara.
yang disidik oleh Kejari Kabupaten Tangerang (Tigaraksa) Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi
yang perkaranya juga ada kaitan dengan yang diselidiki pemberian keterangan Ahli Keuangan Negara
oleh KPK dalam perkara TUBAGUS CHAERI WARDANA. atas nama DRS. SISWO SUJANTO, DEA ditingkat
Kegiatan yang dikoordinasikan: Berdasarkan penyiidkan pada tanggal 21 September 2016.
Surat Perintah Deputi Penindakan Nomor: Hasil Koordinasi: Ahli telah memberikan keterangan
Sprintgas-193/20-25/09/2016 tanggal 20 September dan dibuatkan Berita Acara oleh Penyidik tanggal 21
2016 telah melaksanakan koordinasi dengan Kejari September 2016. Kegiatan telah dilaporkan kepada
Kabupaten Tangerang pada hari Kamis tanggal Deputi Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator
LAPORAN
TAHUNAN
2016

194
Unit Korsup nomor: ND-111/25/09/2016 tanggal 22 intinya penyidik akan melaksanakan koordinasi dengan
September 2016. Penuntut Umum yang sedang melakukan penuntutan
115. Koordinasi terkait data informasi perkembangan di persidangan an. Terdawa Eulis Ruhimah dan
penanganan perkara TPK tanggal 1 Januari 2010 s/d 31 Terdakwa Rudiyanto (masing-masing berkas perkara
Desember 2016 dengan Kepolisian Daerah Maluku Utara terpisah) untuk menggali dan menemukan fakta hukum
dan Kejaksaan Tinggi Maluku Utara. baru di depan persidangan terkait perbuatan melawan
Kegiatan yang dikoordinasikan: Rapat Koordinasi hukum yang dilakukan oleh Suramo Dkk (panitia
pemutakhiran data dan perkembangan penanganan pengadaan), untuk dijadikan dasar guna membuka
perkara TPK untuk keperluan database dan bahan kembali penyidikan terhadap perkara a quo.
Supervisi KPK, tanggal 7 s/d 8 September 2016, 119. Dugaan TPK Penggunaan Dana DAK Tahun Anggaran
berdasarkan surat perintah tugas Deputi Bidang 2010 dalam pengadaan Buku SD pada Dinas Pendidikan
Penindakan Nomor:Sprint.gas-178/20-25/08/2016 Kabupaten Bone Bolango dengan tersangka Djasroel
tanggal 24 Agustus 2016. Tjaniago yang penyidikannya dilakukan oleh Kejati
Hasil Koordinasi: Laporan data dan informasi Gorontalo.
perkembangan penanganan Perkara TPK. Kegiatan Kegiatan yang dikoordinasikan: Perkembangan
telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan Penyidikan perkara tersebut.
melalui Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: Hasil Koordinasi: Terhadap berkas perkara atas nama
ND-104/25/09/2016 tgl 15 September 2016. tersangka Djasroel Tjaniago telah dinyatakan lengkap
116. Koordinasi terkait data informasi perkembangan (P21) berdasarkan Surat Kejaksaan Tinggi Gorontalo
penanganan perkara TPK tanggal 1 Januari 2010 s/d 31 Nomor: B-1129/R.5.5/Ft.1/08/2016 tanggal 30 Agustus
Desember 2016 dengan Kepolisian Daerah Papua dan 2016.
Kejaksaan Tinggi Papua. 120. Dugaan TPK dugaan penyimpangan Pengelolaan
Kegiatan yang dikoordinasikan: Rapat Koordinasi Keuangan Daerah (selisih kurang kas) sebesar Rp.
pemutakhiran data dan perkembangan penanganan 88.512.415.456,60,- pada Kas Daerah Kabupaten Aceh
perkara TPK untuk keperluan database dan bahan Timur Tahun 2005-2006 yang ditangani oleh Kejaksaan
Supervisi KPK, tanggal 26 s/d 29 September 2016, Tinggi Aceh.
berdasarkan surat perintah tugas Deputi Bidang Kegiatan yang dikoordinasikan: Perkembangan
Penindakan Nomor:Sprint.gas-195/20-25/09/2016 Penyidikan perkara tersebut.
tanggal 22 September 2016. Hasil Koordinasi: Terhadap berkas perkara atas nama
Hasil Koordinasi: Laporan data dan informasi Drs. Azman Usmanuddin, M.M telah dinyatakan lengkap
perkembangan penanganan Perkara TPK. Kegiatan (P21) berdasarkan Surat Kejaksaan Tinggi Aceh Nomor:
telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan B-1645/N.1.5/Ft.1/06/2016 tanggal 9 Juni 2016.
melalui Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: 121. Dugaan TPK penyimpangan/penyelewengan Keuangan
ND-118/25/10/2016 tgl 3 Oktober 2016. Dana Hibah yang bersumber dari Anggaran Pendapatan
117. Dugaan TPK pada pengadaan 1 (satu) unit kapal tongkang Belanja Aceh (APBA) yang tidak sesuai dengan
dan pengadaan alat-alat bor Tahun Anggaran 2007 di peruntukannya Tahun Anggaran 2012 pada Akademi
Dinas Pertambangan dan Energi Kab. Boven Digoel, TPK Farmasi Banda Aceh atas nama tersangka Ermeyda CH,
terkait penempatan dana APBD dalam bentuk Deposito SE yang dtangani oleh Kejaksaan Negeri Banda Aceh.
tahun 2009-2011 namun bunga deposito tidak masuk Kegiatan yang dikoordinasikan: Perkembangan
dalam APBD sebagai PAD, TPK pada bantuan dana Penyidikan perkara tersebut.
lembaga keagamaan pemerintah daerah Tk I Provinsi Hasil Koordinasi: Terhadap berkas perkara tersebut
(Biro Mental Spritual Setda Provinsi Papua) kepada sinode sudah Tahap II sesuai dengan Surat Pelimpahan
gereja bethel gereja pentakosta ditanah Papua TA 2012, Pekara Acara Pemeriksaan Biasa Nomor B-1526/N.1/10/
TPK di ilaga pembangunan rumah jabatan ketua, wakil Ft.1/06/2014 tanggal 5 Juni 2014.
ketua I dan II DPRD Kabupaten Puncak, dan Dugaan TPK 122. Dugaan TPK penyimpangan/penyelewengan Keuangan
penggelapan dalam jabatan oleh Penyidik Ditreskrimsus Dana Hibah yang bersumber dari Anggaran Pendapatan
Polda Papua. Belanja Aceh (APBA) yang tidak sesuai dengan
Kegiatan yang dikoordinasikan: Rapat Koordinasi peruntukannya Tahun Anggaran 2012 pada Akademi
terkait perkembangan dan hambatan penanganan Farmasi Banda Aceh atas nama tersangka Syarifah
5 (lima) perkara TPK dimaksud oleh Penyidik Alawiyah Binti Sayed Ismail yang dtangani oleh Kejaksaan
Ditreskrimsus Polda Papua, berdasarkan surat perintah Negeri Banda Aceh.
tugas Deputi Bidang Penindakan Nomor:Sprint.gas- Kegiatan yang dikoordinasikan: Perkembangan
195/20-25/09/2016 tanggal 22 September 2016. Penyidikan perkara tersebut.
Hasil Koordinasi: Materi ekspose perkara dari penyidik Hasil Koordinasi: Terhadap berkas perkara tersebut
diberikan saran tindaklanjut dan menjadi bahan sudah Tahap II sesuai dengan Surat Pelimpahan
supervisi. Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Pekara Acara Pemeriksaan Biasa Nomor B-1527/N.1/10/
Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Ft.1/06/2014 tanggal 5 Juni 2014.
Unit Koorsup Nomor: ND-118/25/10/2016 tgl 3 Oktober 123. Dugaan TPK Kredit Usaha Rakyat (KUR) Tahun 2010 di
2016. PT. BNI SKC Bandung pada peternak sapi Grup Simpang
118. Dugaan TPK yang dilakukan oleh Tersangka Suratmo, Jaya Dua dengan Plapon sebesar Rp 25.000.000.000
Ujang Burdah, Cecep Warman, Yuda Pringgo dan Rian yang diduga berpotensi kerugian negara sebesar Rp
Feriansyah oleh Kejari Kabupaten Sukabumi. 1.950.000.000 yang ditangani oleh Kejati Jawa Barat.
Posisi sebelum Supervisi: Penghentian penyidikan. Kegiatan yang dikoordinasikan: Perkembangan
Posisi setelah Supervisi: Dilaksanakan gelar perkara Penyidikan perkara tersebut.
bersama antara Penyidik kejari Kabupaten Sukabumi Hasil Koordinasi: Terhadap berkas perkara tersebut
dan Unit Koordinasi Supervisi pada tanggal 08 sudah Tahap II (Tanda terima Surat Pelimpahan Perkara
September 2016 (rekomendasi terlampir) yang pada Acara Pemeriksaan Biasa tanggal 8 April 2016).
195
124. Fasilitasi permohonan bantuan ahli sesuai surat Kepala penanganan perkara TPK untuk keperluan database/
Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan kepada Ketua Komisi pemutakhiran data.
Pemberantasan Korupsi Nomor : B-1948/0.1.14/Fd. Hasil Koordinasi: Data Penanganan Perkara TPK
1/07/2016 tanggal 21 Juli 2016 perihal penyidikan atas kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang
perkara TPK pada pelaksanaan kegiatan pekerjaan Penindakan melalui Nota dinas Koordinator Unit
peningkatan trotoar dan saluran tepi wilayah Kecamatan Koorsup Nomor: ND-150/25/12/2016 Tanggal 6
Cilandak yang dilaksanakan oleh Suku Dinas Bina Marga Desember 2016.
Kota Administrasi Jakarta Selatan Tahun Anggaran 2015 129. Fasilitasi permohonan untuk melakukan pemeriksaan
atas nama Tersangka IRFAN ARDI TASYA. tersangka FAHRIZAL, ST sesuai surat Jaksa Agung
Kegiatan Koordinasi: Melaksanakan pendampingan Muda Tindak Pidana Umum kepada Ketua Komisi
Auditor BPKP Perwakilan Prov DKI Jakarta melakukan Pemberantasan Korupsi Nomor: B-3294/E/Euh/10/2016
konfirmasi dan pemeriksaan atas hasil pengecekan tanggal 19 Oktober 2016.
fisik yang dilakukan oleh Ahli ITB Bandung atas nama Kegiatan yang dikooordinasikan: Memfasilitasi pihak
Ibu DEWI LARASATI ZR dkk pada tanggal 12 Oktober Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum untuk
2016 berdasarkan Surat Perintah Deputi Penindakan melaksanakan pemeriksaan terhadap tersangka
Nomor : Sprintgas-201/20-25/10/2016 tanggal 10 FAHRIZAL, ST pada tanggal 24 Oktober 2016.
Oktober 2016. Hasil Koordinasi: Tersangka telah memberikan
Hasil Koordinasi: Kegiatan pendampingan Auditor keterangan dalam perkara dimaksud pada tanggal
BPKP Perwakilan Prov DKI Jakarta telah dibuatkan 24 Oktober 2016 sebagaimana tertuang dalam Berita
Laporan Penugasan dan telah dilaporkan kepada Acara Pemeriksaan Saksi.
Deputi Penindakan melalui Nota Dinas Nomor: ND- 130. Koordinasi terkait informasi penanganan perkara Tindak
128/25/10/2016 tanggal 17 Oktober 2016. Pidana Korupsi dengan Polda Sumatera Utara pada
125. Kegiatan Rapat koordinasi dengan Kejati Lampung dan tanggal 31 Oktober 2016
jajaran perihal perkembangan penyidikan terhadap 14 Kegiatan yang dikooordinasikan: Pengumpulan data
(empat belas) perkara yang disidik lebih dari 1 (satu) tahun penanganan perkara TPK untuk keperluan database/
dan mengalami hambatan dalam penanganannya. pemutakhiran data.
Kegiatan Koordinasi: Melaksanakan kegiatan Hasil Koordinasi: Data Penanganan Perkara TPK
rapat koordinasi dengan Aspidsus dan Kasi Dik kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang
Kejati Lampung pada tanggal 19-20 Oktober 2016 Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit
berdasarkan Surat Perintah Tugas Deputi Penindakan Koorsup Nomor: ND-141/25/11/2016 Tanggal 17
Nomor: Springas-204/20-25/10/2016 tanggal 12 November 2016.
Oktober 2016. 131. Koordinasi terkait informasi penanganan perkara Tindak
Hasil Koordinasi: Koorsup KPK telah merekomendasikan Pidana Korupsi dengan Kejati Sumatera Utara pada
beberapa hal kepada Kejati Lampung terkait 14 (empat tanggal 1 November 2016
belas) perkara dimaksud. Kegiatan rapat koordinasi Kegiatan yang dikooordinasikan: Pengumpulan data
telah dibuatkan Laporan Penugasan dan telah penanganan perkara TPK untuk keperluan database/
dilaporkan kepada Deputi Penindakan melalui Nota pemutakhiran data.
Dinas Nomor: ND-133/25/10/2016 tanggal 21 Oktober Hasil Koordinasi: Data Penanganan Perkara TPK
2016. kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang
126. Dugaan TPK/TPPU terkait pembebasan tanah untuk Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit
kepentingan umum dalam program normalisasi kali Koorsup Nomor: ND-141/25/11/2016 Tanggal 17
Pesanggrahan a.n Tersangka MOCHAMAD DAMIRI SE November 2016.
sesuai dengan surat Bareskrim Polri kepada Ketua Komisi 132. Dugaan TPK pemberian suap atas nama tersangka
Pemberantasan Korupsi Nomor: B/6567/Tipidkor/X/2016/ XAVERIANDY SUTANTO oleh Penyidik KPK.
Bareskrim tanggal 14 Oktober 2016 perihal Undangan Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi JPU
Koordinasi. Kejaksaan Negeri Padang menghadirkan tersangka
Kegiatan yang dikooordinasikan: Menghadiri XAVERIANDY SUTANTO di persidangan Pengadilan
rapat koordinasi tersebut sesuai dengan Negeri Padang pada tanggal 11 Oktober 2016 dan
Springas-208/20-25/10/2016 tanggal 17 Oktober 2016 25 Oktober 2016 dalam perkara tindak pidana
pada tanggal 19 Oktober 2016. Perdagangan Gula Tanpa SNI atas nama terdakwa
Hasil Koordinasi: Bareskrim telah menerbitkan SPDP XAVERIANDY SUTANTO.
baru. Hasil Koordinasi: Telah difasilitasi Tersangka
127. Koordinasi terkait informasi penanganan perkara Tindak XAVERIANDY SUTANTO menghadiri persidangan di
Pidana Korupsi dengan Polda Sulawesi Selatan pada PN Padang tanggal 11 Oktober 2016 dan 25 Oktober
tanggal 26 Oktober 2016 2016. Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang
Kegiatan yang dikooordinasikan: Pengumpulan data Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Korsup
penanganan perkara TPK untuk keperluan database/ Penindakan Nomor: ND-126/25/10/2016 tanggal 12
pemutakhiran data. Oktober 2016 dan Nomor: ND-136/25/10/2016 tanggal
Hasil Koordinasi: Data Penanganan Perkara TPK 27 Oktober 2016.
kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang 133. Dugaan TPK pada kegiatan pengadaan alat dan bahan
Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit kimia laboratorium uji BP Batam tahun 2014 atas nama
Koorsup Nomor: ND-150/25/12/2016 Tanggal 6 tersangka Rendra, SS. oleh Penyidik Ditreskrimsus Polda
Desember 2016. Kepulauan Riau
128. Koordinasi terkait informasi penanganan perkara Tindak Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi
Pidana Korupsi dengan Kejati Sulawesi Selatan pada pemberian keterangan Ahli Keuangan Negara atas
tanggal 27 Oktober 2016 nama SYAKRAN RUDY, SE.MM di Pengadilan Tipidkor
Kegiatan yang dikooordinasikan: Pengumpulan data pada PN Tanjung Pinang
LAPORAN
TAHUNAN
2016

196
Hasil Koordinasi: Ahli telah memberikan keterangan di Surat Kajari Makassar kepada Pimpinan KPK Nomor:
persidangan tipidkor Pengadilan Negeri Tanjungpinang B-181/R.4.10/Epp/10/2016 tanggal 27 Oktober 2016 perihal
tanggal 20 Oktober 2016. Kegiatan telah dilaporkan Bantuan Pemanggilan Saksi An. Ibu SITI MARWA.
kepada Deputi Penindakan melalui Nota Dinas Kegiatan Koordinasi: Melaksanakan pendampingan
Koordinator Unit Korsup nomor: ND-135/25/10/2016 Saksi Ibu SITI MARWA di Pengadilan Negeri Makassar
tanggal 24 Oktober 2016. Sulawesi Selatan berdasarkan berdasarkan Surat
134. Dugaan TPK pada pembangunan gedung serba guna Perintah Tugas Deputi Bidang Penindakan Nomor:
Desa Gendaran, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Sprintgas-218/20-25/11/2016 tanggal 01 November
Pacitan Tahun Anggaran 2012 dan 2013 oleh Penyidik 2016.
Kejaksaan Negeri Pacitan. Hasil Koordinasi: Hasil kegiatan telah dibuatkan
Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi Penyidik Laporan Penugasan dan telah dilaporkan ke Deputi
Kejari Pacitan dan Tim Ahli Universitas Brawijaya untuk Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator
memaparkan hasil penyidikan dan hasil pemeriksaan Unit Koorsup Nomor: ND-140/25/11/2016 tanggal 9
fisik kepada Tim BPKP Perwakilan Jawa Timur sebagai November 2016.
bahan informasi bagi Auditor dalam melakukan audit 139. Kegiatan koordinasi pelimpahan penyidikan tindak
perhitungan kerugian keuangan negara, pada tanggal pidana korupsi Alat Kesehatan di Kota Tangerang
4 Oktober 2016 Selatan APBDP Tahun Anggaran 2012 a.n Tersangka
Hasil Koordinasi: Telah dilakukan ekspose bersama YUNI ASTUTI kepada Kejaksaan Negeri Kab. Tangerang.
Penyidik, Tim Ahli BPKP dan Tim Auditor BPKP Kegiatan Koordinasi: Melaksanakan kegiatan
Perwakilan Jawa Timur dengan hasil Draft Laporan pelimpahan kasus dugaan tindak pidana korupsi Alat
Hasil Pemeriksaan fisik pekerjaan oleh Ahli teknis dan Kesehatan di Kota Tangerang Selatan APBDP Tahun
simpulan rekomendasi ekspose tanggal 4 Oktober Anggaran 2012 dari KPK kepada Kejaksaan Negeri
2016. Kab. Tangerang pada tanggal 15 November 2016.
135. Dugaan TPK pada proses pembangunan gedung rawat Hasil Koordinasi: Hasil kegiatan telah terangkum dalam
inap kelas III RSUD dr. Sayidiman Kabupaten Magetan Berita Acara Pelimpahan tanggal 15 November 2016
Tahun Anggaran 2010 oleh Penyidik Kepolisian Resort dan telah dilaporkan ke Deputi Bidang Penindakan
Magetan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor:
Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi Penyidik ND-1240/20-25/11/2016 tanggal 18 November 2016.
Polres Magetan dan Tim Ahli Universitas Gadjah 140. Dugaan TPK dalam kegiatan pelaksanaan jasa konsultan
Mada untuk memaparkan hasil penyidikan dan hasil dan kontruksi pencetakan sawah yang dilaksanakan
pemeriksaan fisik kepada Tim BPKP Perwakilan Jawa pada Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Timur sebagai bahan informasi bagi Auditor dalam Tahun 2012 s.d 2014 di Ketapang Kalimantan Barat
melakukan audit perhitungan kerugian keuangan dengan Nomor Surat: R-1327/Tipidkor/VIII/2015/
negara, pada tanggal 5 Oktober 2016 Bareskrim tanggal 11 Agustus 2015 atas nama Tersangka
Hasil Koordinasi: Telah dilakukan ekspose bersama UPIK ROSALINA WASRIN yang ditangani oleh Bareskrim
Penyidik, Tim Ahli BPKP dan Tim Auditor BPKP Polri.
Perwakilan Jawa Timur dengan hasil Draft Laporan Kegiatan Koordinasi: Penyerahan hasil PPKN dari
Hasil Pemeriksaan fisik pekerjaan oleh Ahli teknis dan BPK RI berdasarkan surat Deputi Penindakan Nomor:
simpulan rekomendasi ekspose tanggal 5 Oktober R-1303/20-25/11/2016 tanggal 15 November 2016
2016. perihal Penyerahan Hasil Perhitungan Kerugian
136. Dugaan TPK pada pembangunan gedung serba guna Keuangan Negara (PPKN) pada tanggal 17 November
Desa Gendaran, Kecamatan Donorojo, Kabupaten 2016.
Pacitan Tahun Anggaran 2012 dan 2013 oleh Penyidik Hasil Koordinasi: kegiatan penyerahan perhitungan
Kejaksaan Negeri Pacitan. PPKN sesuai dengan surat pengantar Nomor: 2529/
Kegiatan yang dikoordinasikan : Memfasilitasi Ahli Speng/X.6.3.1/11/2016 tanggal 7 November 2016
teknis Universitas Brawijaya dalam melakukan perihal penyampaian hasil perhitungan kerugian
pemeriksaan fisik pembangunan Gedung Serba negara atas dugaan TPK dalam kegiatan pelaksanaan
Guna TA 2012 dan 2013, pada tanggal 25 s/d 27 Juli jasa konsultan dan kontruksi pencetakan sawah yang
2016 berdasarkan surat perintah tugas Deputi Bidang dilaksanakan pada Kementerian Badan Usaha Milik
Penindakan Nomor: Sprin.Gas-162/20-25/07/2016 Negara (BUMN) Tahun 2012 s.d 2014.
tanggal 22 Juli 2016. 141. Koordinasi terkait informasi penanganan perkara Tindak
Hasil Koordinasi: Dokumen Laporan hasil pemeriksaan Pidana Korupsi dengan Polda Sulawesi Utara pada
fisik oleh Ahli dari Universitas Brawijaya tanggal tanggal 21 - 22 November 2016.
Oktober 2016. Kegiatan yang dikooordinasikan: Pengumpulan
137. Dugaan TPK pengembangan distribusi air minum, data penanganan perkara TPK untuk keperluan
pekerjaan konstruksi jaringan air bersih/air minum di Kec. database/pemutakhiran data berdasarkan Surat
Manggis, Kec. Karangasem, Kec. Kubu, Kec. Abang Kab. Perintah Tugas Deputi Bidang Penindakan Nomor:
Karangasem APBD Tahun Anggaran 2009 dan 2010 Sprintgas-231/20-25/11/2016 tanggal 16 November
dengan Terdakwa Parno Tris Hadiono, ST. 2016.
Kegiatan yang dikoordinasikan: Koordinasi dengan Hasil Koordinasi: Data Penanganan Perkara TPK
Penuntut Umum Kejari Karangasem terkait Persidangan kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang
perkara TPK tersebut atas nama terdakwa Parno Tris Penindakan melalui Nota dinas Koordinator Unit
Hadiono, ST. Koorsup Nomor: ND-146/25/11/2016 Tanggal 28
Hasil Koordinasi: Ahli dari ITB telah memberikan November 2016.
keterangan di Persidangan PN Tipikor Denpasar 142. Koordinasi terkait informasi penanganan perkara Tindak
tanggal 5 Oktober 2016. Pidana Korupsi dengan Kejaksaan Tinggi Jambi pada
138. Fasilitasi permohonan pemanggilan Saksi sehubungan tanggal 24 - 25 November 2016.
197
Kegiatan Koordinasi: Melaksanakan kegiatan rapat 147. Dugaan TPK kegiatan peningkatan Jalan M.Boya,
koordinasi dengan Aspidsus dan Kasi Dik Kejati Jambi Jl.H.Sadri, Jl.Swarna Bumi, Jl.Diponegoro, Jl.Kartini,
berdasarkan Surat Perintah Tugas Deputi Penindakan Jl.H.Said, Jl.Abdul Manaf, Jl.M.Siap, Jl.Gajah Mada,
Nomor: Springas-235/20-25/11/2016 tanggal 21 Jl.Hang Tuah, Jl.Kpt.Mukhtar, Jl.Batang Tuaka Kecamatan
November 2016. Tembilahan pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
Hasil Koordinasi: Koorsup KPK telah merekomendasikan Indragiri Hilir Provinsi Riau Tahun Anggaran 2014 oleh
beberapa hal kepada Kejati Lampung terkait 14 Penyidik Kejari Indragiri Hilir.
(empat belas) perkara dimaksud. Kegiatan rapat Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi Penyidik
koordinasi telah dibuatkan Laporan Penugasan dan Kejari Inhil dan Tim Ahli Universitas Gadjah Mada untuk
telah dilaporkan kepada Deputi Penindakan melalui memaparkan hasil penyidikan dan hasil pemeriksaan
Nota Dinas Nomor: ND- 148 /25/10/2016 tanggal 28 fisik kepada Tim BPKP Perwakilan Riau sebagai
November 2016. bahan informasi bagi Auditor dalam melakukan audit
143. Dugaan TPK penyimpangan (Mark Up) dalam pelaksanaan perhitungan kerugian keuangan negara, pada tanggal
pekerjaan pengadaan alat kesehatan (alkes) pada RSUD 17 November 2016.
Sawerigading Kota Palopo Tahun Anggaran 2013 atas Hasil Koordinasi: Telah dilakukan ekspose bersama
nama Tersangka KRISTOFOEL RUDIHARTO BAO, SKM Penyidik, Tim Ahli BPKP dan Tim Auditor BPKP
yang dilaksanakan oleh Kejaksaan Negeri Palopo. Perwakilan Riau dengan hasil Draft Laporan Hasil
Kegiatan Koordinasi: Melaksanakan pendampingan Pemeriksaan fisik pekerjaan oleh Ahli teknis dan
Saksi Arief Nur Cahyo dari Direktorat Gratifikasi simpulan rekomendasi ekspose tanggal 17 November
di Pengadilan Negeri Makassar Sulawesi 2016.
Selatan berdasarkan berdasarkan Surat Perintah 148. Dugaan TPK Pembangunan Jembatan Sungai Enok
Tugas Deputi Bidang Penindakan Nomor: Tahun Anggaran 2011 s/d 2014 oleh Penyidik Kejari
Indragiri Hilir.
Sprintgas-243/20-25/11/2016 tanggal 29 November
Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi
2016.
pemberian keterangan Ahli Pengadaan Barang/ Jasa
Hasil Koordinasi: Hasil kegiatan telah dibuatkan
LKPP atas nama TJIPTO PRASETYO NUGROHO, Ak.,
Laporan Penugasan dan telah dilaporkan ke Deputi
ditingkat penyidikan pada tanggal 17 November 2016.
Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator
Hasil Koordinasi: Ahli telah memberikan keterangan
Unit Koorsup Nomor: ND-152/25/11/2016 tanggal 6
dan dibuatkan Berita Acara oleh Penyidik tanggal 17
Desember 2016. November 2016.
144. Dugaan TPK penjualan dan pelepasan hak atas tanah 149. Dugaan TPK pada proses pembangunan gedung rawat
Aset milik Pemkab Pelelawan tanpa keputusan Kepala inap kelas III RSUD dr. Sayidiman Kabupaten Magetan
Daerah, oleh Penyidik Kejaksaan Tinggi Riau. Tahun Anggaran 2010 oleh Penyidik Kepolisian Resort
Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi Magetan.
pemberian keterangan Ahli Keuangan Negara atas Kegiatan yang dikoordinasikan : Memfasilitasi Ahli
nama Drs. SISWO SUJANTO, DEA., ditingkat penyidikan teknis Universitas Gadjah Mada dalam melakukan
pada tanggal 14 November 2016. pemeriksaan fisik pembangunan Gedung gedung
Hasil Koordinasi: Ahli telah memberikan keterangan rawat inap kelas III RSUD dr. Sayidiman TA 2010, pada
dan dibuatkan Berita Acara oleh Penyidik tanggal 14 tanggal 13 s/d 15 Juli 2016 berdasarkan surat perintah
November 2016. tugas Deputi Bidang Penindakan Surat Perintah Tugas
145. Dugaan TPK dalam penerbitan Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor: Sprin.Gas-153/20-25/07/2016 tanggal 11 Juli
dan penguasaan tanah di kawasan HPT Tesso Nillo 2016.
tahun 2003 dan 2004 Kabupaten Kampar oleh Penyidik Hasil Koordinasi: Dokumen Laporan hasil pemeriksaan
Kejaksaan Tinggi Riau. fisik oleh Ahli dari Universitas Gadjah Mada tanggal 8
Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi November 2016.
pemberian keterangan Ahli Keuangan Negara atas 150. Dugaan TPK menggunakan untuk kepentingan pribadi
nama Drs. SISWO SUJANTO, DEA., ditingkat penyidikan uang hasil pemotongan Pajak Penghasilan (PPh) dan
pada tanggal 15 November 2016. pemungutan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada
Hasil Koordinasi: Ahli telah memberikan keterangan Pemkab Bireun Tahun 2007 s.d. 2010 sebesar Rp.
dan dibuatkan Berita Acara oleh Penyidik tanggal 15 27.609.164.186,59 (dua puluh tujuh milyar enam ratus
November 2016. sembilan juta seratus enam puluh empat ribu seratus
146. Dugaan TPK pemberian suap atas nama tersangka delapan puluh enam rupiah lima puluh sembilan sen),
XAVERIANDY SUTANTO oleh Penyidik KPK. atas nama tersangka Muslem Syamaun, S.Sos selaku
Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi JPU Kuasa Bendahara Umum Daerah (Kuasa BUD).
Kejaksaan Negeri Padang menghadirkan tersangka Kegiatan yang dikoordinasikan: Koordinasi dengan
XAVERIANDY SUTANTO di persidangan Pengadilan Penuntut Umum Kejaksaan Tinggi Aceh terkait
Negeri Padang pada tanggal 16 November 2016 dan Persidangan perkara TPK tersebut atas nama terdakwa
23 November 2016 dalam perkara tindak pidana Muslem Syammaun, S.Sos Bin Syammaun.
Perdagangan Gula Tanpa SNI atas nama terdakwa Hasil Koordinasi: Ahli dari Universitas Airlangga, PPATK
XAVERIANDY SUTANTO. dan Dirjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan
Hasil Koordinasi: Telah difasilitasi Tersangka telah memberikan keterangan di Persidangan PN
XAVERIANDY SUTANTO menghadiri persidangan di PN Tipikor Banda Aceh tanggal 22 November 2016.
Padang tanggal 16 November 2016 dan 23 November 151. Dugaan TPK berupa penyimpangan atau penyalahgunaan
2016. Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang dana APBD Kab. Buol Tahun Anggaran 2010 yang dikelola
Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit melalui Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan
Korsup Penindakan Nomor: ND-142/25/11/2016 tanggal Asset Daerah (DPPKAD) Kab. Buol dengan Tersangka
18 November 2016 dan Nomor: ND-145/25/11/2016 Ir. SUPANGAT yang dilaksanakan oleh Polda Sulawesi
tanggal 25 November 2016. Tengah.
LAPORAN
TAHUNAN
2016

198
Kegiatan Koordinasi: Fasilitasi Ahli Keuangan Negara 156. Fasilitasi permohonan pemeriksaan Tersangka
Bpk. Siswo Sujanto pada tanggal 2 Desember 2016 sehubungan surat Kepala Badan Pengawas Mahkamah
Hasil Koordinasi: Ahli telah memberikan keterangan Agung RI kepada Pimpinan KPK Nomor: 1250/BP/
Ahli dalam perkara a quo sebagaimana tertuang dalam PS.02/11/2016 tanggal 01 Desember 2016 perihal Bantuan
Berita Acara Pemeriksaan Ahli. Hasil kegiatan telah Pemriksaan Tersangka atas nama Muh. Santoso dan
dibuatkan Laporan Penugasan dan telah dilaporkan Raoul Aditya.
ke Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Kegiatan Koordinasi: Pada tanggal 15 Desember 2016
Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-162/25/12/2016 dilaksanakan pendampingan dan fasilitasi pemeriksaan
tanggal 15 Desember 2016. Tersangka atas nama Muh. Santoso dan Raoul Aditya
152. Dugaan TPK Pembangunan Ruko Jalan Gajah Mada oleh Badan Pengawas MA.
di Kota Palu milik Pemkab Donggala APBD Tahun Hasil Koordinasi: Hasil kegiatan telah dilaporkan
Anggaran 2013 yang dilaksanakan oleh Polda Sulawesi ke Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas
Tengah. Kegiatan Koordinasi: Fasilitasi Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND- 165/25/12/2016
pemeriksaan Ahli LKPP Bpk. Setya Budi Arijanta pada tanggal 16 Desember 2016.
tanggal 1 Desember 2016. 157. Dugaan TPK pemberian suap kepada Aparat Penegak
Hasil Koordinasi: Ahli telah memberikan keterangan Hukum yang terjadi antara bulan Oktober s.d Nopember
Ahli dalam perkara a quo sebagaimana tertuang dalam 2016 yang disidik oleh Dit tipidkor Bareskrim Polri.
Berita Acara Pemeriksaan Ahli Hasil kegiatan telah Kegiatan koordinasi : Pada tanggal 22 Desember
dibuatkan Laporan Penugasan dan telah dilaporkan 2016 dilaksanakan rapat koordinasi antara Bareskrim
ke Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas dengan Penyidik, Penyelidik dan JPU KPK
Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-161/25/12/2016 Hasil Koordinasi : Hasil kegiatan telah dilaporkan
tanggal 15 Desember 2016. ke Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas
153. Dugaan TPK Pembangunan Ruko Jalan Gajah Mada di Koordinator Unit Koorsup Nomor : ND- 170/25/12/2016
Kota Palu milik Pemkab Donggala APBD Tahun Anggaran tanggal 22 Desember 2016.
2013 yang dilaksanakan oleh Polda Sulawesi Tengah. 158. Dugaan TPK pemberian suap atas nama tersangka
Kegiatan Koordinasi: Fasilitasi pemeriksaan Ahli XAVERIANDY SUTANTO oleh Penyidik KPK.
Hukum Pidana dari Fakultas Hukum UI Ibu Dr. Eva Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi JPU
Achjani Zulfa, S.H., M.H. Kejaksaan Negeri Padang menghadirkan tersangka
Hasil Koordinasi: Ahli telah memberikan keterangan XAVERIANDY SUTANTO di persidangan Pengadilan
Ahli dalam perkara a quo sebagaimana tertuang dalam Negeri Padang pada tanggal 7 Desember dalam
Berita Acara Pemeriksaan Ahli. Hasil kegiatan telah perkara tindak pidana Perdagangan Gula Tanpa SNI
dibuatkan Laporan Penugasan dan telah dilaporkan atas nama terdakwa XAVERIANDY SUTANTO.
ke Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Hasil Koordinasi: Telah difasilitasi Tersangka
Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-161/25/12/2016 XAVERIANDY SUTANTO menghadiri persidangan di
tanggal 15 Desember 2016. PN Padang tanggal 7 Desember 2016. Kegiatan telah
154. Dugaan perkara TPK dengan sengaja memproduksi dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui
dan atau mengedarkan barang yang tidak memenuhi Nota Dinas Koordinator Unit Korsup Penindakan
SNI, spesifikasi teknis atau pedoman tata cara yang Nomor: ND-157/25/12/2016 tanggal 9 Desember 2016.
diberlakukan secara wajib di bidang industri dalam Pasal 159. Dugaan TPK Pembangunan Gedung Serbaguna Desa
120 UU RI No. 3 Tahun 2014 Jo Permen Pertanian No. 68/ Gendaran Kec. Donorojo Kab. Pacitan Tahun Anggaran
Permentan/OT.140/2013 tentang Pemberlakuan Standar 2012 dan 2013 oleh Penyidik Kejari Pacitan.
Nasional Indonesia Gula Kristal Putih secara wajib Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi
dengan tersangka MEMI dan XAVERIANDY SUTANTO pelaksanaan Audit PKKN oleh Perwakilan BPKP Jawa
oleh Polda Sumatera Utara. Timur tanggal 30 November s/d 2 Desember 2016.
Kegiatan Koordinasi: Fasilitasi pemeriksaan Tersangka Hasil Koordinasi: Pelaksanaan Audit PKKN dalam
atas nama MEMI dan XAVERIANDY SUTANTO pada perkara a quo telah dilakukan oleh Tim Auditor BPKP
tanggal 8 Desember 2016. Jawa Timur selama 20 hari kerja berdasarkan Surat
Hasil Koordinasi: Tersangka telah memberikan tugas Kepala Perwakilan BPKP Jawa Timur Tanggal
keterangan dalam perkara a quo sebagaimana tertuang 16 November 2016 Kegiatan telah dilaporkan kepada
dalam Berita Acara Pemeriksaan. Hasil kegiatan telah Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas
dilaporkan ke Deputi Bidang Penindakan melalui Koordinator Unit Korsup Penindakan Nomor: ND-
Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND- 155/25/12/2016 tanggal 7 Desember 2016.
158/25/12/2016 tanggal 09 Desember 2016. 160. Dugaan TPK pada proses pembangunan gedung rawat
155. Dugaan TPK kegiatan pelaksanaan jasa konsultan dan inap kelas III RSUD dr. Sayidiman Kabupaten Magetan
kontruksi pencetakan sawah yang dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2010 oleh Penyidik Kepolisian Resort
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Tahun Magetan.
2012 s.d 2014 di Ketapang Kalimantan Barat atas nama Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi
Tersangka UPIK ROSALINA WASRIN yang ditangani oleh pelaksanaan Audit PKKN oleh Perwakilan BPKP Jawa
Bareskrim Polri. Timur tanggal 29 November s/d 2 Desember 2016.
Kegiatan Koordinasi: Fasilitasi pemeriksaan Ahli Hasil Koordinasi: Pelaksanaan Audit PKKN dalam
Keuangan Negara atas nama SISWO SUJANTO di perkara a quo telah dilakukan oleh Tim Auditor BPKP
Gedung KPK RI pada tanggal 14 Desember 2016. Jawa Timur selama 20 hari kerja berdasarkan Surat
Hasil Koordinasi: Ahli telah memberikan keterangan tugas Kepala Perwakilan BPKP Jawa Timur Tanggal
Ahli dalam perkara a quo sebagaimana tertuang 16 November 2016 Kegiatan telah dilaporkan kepada
dalam Berita Acara Pemeriksaan Ahli Hasil kegiatan Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas
telah dilaporkan ke Deputi Bidang Penindakan melalui Koordinator Unit Korsup Penindakan Nomor: ND-
Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND- 154/25/12/2016 tanggal 7 Desember 2016.
160/25/12/2016 tanggal 15 Desember 2016. 161. Dugaan TPK penyalahgunaan dana biaya perjalanan
199
dinas dalam wilayah Pemerintah Daerah Kab. Buton Koorsup Nomor: ND-168/25/12/2016 tanggal 22
Utara Tahun 2012 hingga Tahun 2014, oleh Penyidik Desember 2016.
Ditreskrimsus Polda Sultra 166. Dugaan TPK Pengadaan tanah untuk kepentingan umum
Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi Gedung Seni, Gedung Autis Center di Kota Bontang
pemberian keterangan Ahli Hukum Pidana atas nama Tahun anggaran 2012.
DR. PUJIYONO, SH. M.HUM tanggal 22 Desember Kegiatan yang dikooordinasikan: Melaksanakan
2016. tugas koordinasi dengan Ahli Hukum Pertanahan di
Hasil Koordinasi: Ahli telah memberikan keterangan Universitas Lampung dalam rangka rencana fasilitasi
Ahli dan dibuatkan Berita Acara oleh Penyidik Polda Penyidik Polda Kalimantan Timur.
Sulawesi Tenggara tanggal 22 Desember 2016. Hasil Koordinasi: Unit Koorsup akan memfasilitasi
Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penyidik Polda Kalimantan Timur untuk meminta
Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit keterangan Ahli kepada Ahli Hukum Pertanahan
Korsup Penindakan Nomor: ND-169/25/12/2016 setelah ada surat permintaan bantuan fasilitasi Ahli
tanggal 22 Desember 2016. diterima.
162. Dugaan TPK kegiatan pembangunan Proyek Jembatan 167. Dugaan TPK perkara dugaan tindak pidana korupsi alih
Padamaran I dan II Tahun Anggaran 2008 s/d 2013 fungsi lahan pada Taman Hutan Rakyat (Tahura) Ngurah
Kabupaten Rokan Hilir oleh penyidik Kejati Riau. Rai pada lokasi Banjar Pararudan Kelurahan Jimbaran
Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi Kecamatan Kuta Selatan Kabupaten Badung Tahun
pertemuan Penyidik dengan Ahli Pengadaan Barang/ Anggaran 2015.
Jasa LKPP atas nama TJIPTO PRASETYO NUGROHO, Kegiatan yang dikooordinasikan: Melaksanakan
Ak tanggal 21 Desember 2016. tugas koordinasi dengan Ahli Hukum Pertanahan di
Hasil Koordinasi: Telah dilakukan Ekspose bersama Universitas Lampung dalam rangka rencana fasilitasi
perkara a quo dengan Ahli Pengadaan Barang/ Jasa Penyidik Polda Bali
LKPP atas nama TJIPTO PRASETYO NUGROHO, Hasil Koordinasi: Unit Koorsup segera memfasilitasi
Ak. tanggal 21 Desember 2016 dan disepakati untuk Penyidik Polda Bali untuk memformilkan pendapat Ahli
dilanjutkan dengan pengambilan keterangan Ahli. Bidang Hukum Pertanahan dan Ahli Bidang Hukum
Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Administrasi Negara dalam Berita Acara Pemeriksaan.
Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit
Korsup Penindakan Nomor: ND-167/25/12/2016 tanggal Hasil Klarifikasi KPK kepada Aparat Penegak Hukum (APH)
21 Desember 2016. 1. Dugaan TPK dalam Pengelolaan Anggaran Inspektorat
163. Dugaan TPK kegiatan peningkatan Jalan M.Boya, Jenderal Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2009
Jl.H.Sadri, Jl.Swarna Bumi, Jl.Diponegoro, Jl.Kartini, atas nama terpidana H. ANDY SOFYAN LAKKI.
Jl.H.Said, Jl.Abdul Manaf, Jl.M.Siap, Jl.Gajah Mada, Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI
Jl.Hang Tuah, Jl.Kpt.Mukhtar, Jl.Batang Tuaka Kecamatan Nomor:R-1297/20-25/12/2015 tanggal 4 Desember
Tembilahan pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten 2015 dilakukan Konfirmasi SPDP dan perkembangan
Indragiri Hilir Provinsi Riau Tahun Anggaran 2014 oleh penanganan perkara TPK.
Penyidik Kejari Indragiri Hilir. Hasil Klarifikasi: Berdasarkan perkembangan
Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi Ahli penyidikan yang dikirimkan oleh Bareskrim Polri
teknis Universitas Gadjah Mada dalam melakukan melalui Nomor: R/1971/Tipidkor/XII/2015/Bareskrim
pemeriksaan fisik pekerjaan 18 ruas Jalan, pada tanggal 23 Desember 2015 menyatakan bahwa proses
tanggal 16 s/d 19 September 2016 berdasarkan surat penanganan baru sampai pada tahap pembangian
perintah tugas Deputi Bidang Penindakan Nomor: kepada subdit-subdit yang akan menindaklanjuti
Sprin.Gas-186/20-25/09/2016 tanggal 14 September proses penyelidikan dan penyidikan perkara tersebut
2016. dan dikarenakan adanya keterbatasan anggaran,
Hasil Koordinasi: Dokumen Laporan hasil pemeriksaan maka proses hukum terhadap perkara tersebut akan
fisik oleh Tim Ahli dari Universitas Gadjah Mada tanggal dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2016.
7 Desember 2016. 2. Dugaan TPK dalam kegiatan pembebasan lahan untuk
164. Koordinasi terkait informasi penanganan perkara Tindak sarana dan prasarana di Kecamatan Bangko Tahun
Pidana Korupsi dengan Polda D.I. Yogyakarta pada Anggaran 2008.
tanggal 15 November 2016 Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor:
Kegiatan yang dikooordinasikan: Pengumpulan data R-989/20-25/10/2015 tanggal 8 Oktober 2015
penanganan perkara TPK untuk keperluan database/ dilakukan klarifikasi dan perkembangan penanganan
pemutakhiran data. perkara TPK ke Kepala Kejaksaan Negeri Bagan
Hasil Koordinasi: Data Penanganan Perkara TPK Siapiapi.
kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Hasil Klarifikasi: Hasil Penyelidikan berdasarkan Surat
Penindakan melalui Nota dinas Koordinator Unit Perintah Penyelidikan Kajari Bagan Siapiapi Nomor:
Koorsup Nomor: ND-168/25/12/2016 tanggal 22 PRINT-02/N.4.19/Fd.1/03/2015 tanggal 09 Maret
Desember 2016 2015, Penyelidik belum menemukan suatu perbuatan
165. Koordinasi terkait informasi penanganan perkara Tindak sebagai tindak pidana korupsi sehingga perkara tindak
Pidana Korupsi dengan Kejaksaan Tinggi D.I. Yogyakarta dilanjutkan ketahap penyidikan. Hal ini sesuai dengan
pada tanggal 14 November 2016 surat Kajari Bagan Siapiapi Nomor: B-3024/N.4.19/
Kegiatan yang dikooordinasikan: Pengumpulan data Fd.1/12/2015 tanggal 23 Desember 2015.
penanganan perkara TPK untuk keperluan database/ 3. Dugaan TPK penyimpangan pekerjaan gedung Islamic
pemutakhiran data. Centre/Gedung Multi Guna Kota Probolinggo Tahun 2012
Hasil Koordinasi: Data Penanganan Perkara TPK (tahap I).
kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor:
Penindakan melalui Nota dinas Koordinator Unit R-1233/20-25/11/2015 tanggal 18 November 2015
LAPORAN
TAHUNAN
2016

200
dilakukan klarifikasi dan perkembangan penanganan Daerah Jawa Timur.
perkara TPK kepada Kepala Kejaksaan Negeri Hasil Klarifikasi: Perkara masih dilakukan penyelidikan
Probolinggo. berdasarkan Surat Perintah Penyelidikan Kapolda Jawa
Hasil Klarifikasi: Penanganan perkara dalam tahap Timur Nomor: Sprin-Lidik/679/IX/2015/Ditreskrimsus
penyidikan. Hal ini sesuai dengan surat Kajari tanggal 23 September 2015, Hal ini sesuai dengan
Probolinggo Nomor: R-50/0.5.20/Fs.1/12/2015 tanggal surat Kapolda Jawa Timur Nomor: B/2055/III/2016/
2 Desember 2015. Ditreskrimsus tanggal 10 Maret 2016.
4. Dugaan TPK dalam Pengelolaan Asset Pemerintahan 9. Dugaan TPK dalam proyek pengadaan gedung
Provinsi DKI Jakarta berupa Lahan seluas 241.888 M2 di operasional Bank BJB T-Tower dengan tersangka atas
Kapuk Muara Jakarta Utara oleh PT. Jakarta Propertindo nama Wawan Indrawan.
(BUMD) yang dialihkan ke PT. Wahana Agung Indonesia Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor:
atas nama tersangka Fredie Tan. R-192/20-25/02/2016 tanggal 15 Februari 2016
Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor: dilakukan Klarifikasi perkembangan penanganan
R-1298/20-25/12/2015 tanggal 4 Desember 2015 perkara tindak pidana korupsi ke Jampidsus Kejaksaan
dilakukan Konfirmasi SPDP dan perkembangan Agung RI.
penanganan perkara TPK. Hasil Klarifikasi: Penyidikan dilakukan berdasarkan
Hasil Klarifikasi: Berdasarkan perkembangan perkara Surat Perintah Penyidikan Direktur Penyidikan
tindak pidana korupsi penyidikan yang dikirimkan Jampidsus Kejagung RI Nomor: Print-66/F.2/
oleh Jampidsus pada Kejaksaan Agung RI melalui Fd.1/05/2013 tanggal 17 Maret 2013, dan perkara telah
Nomor: B-315/F.2/Fd.1/02/2016 tanggal 11 Februari diputus oleh Pengadilan Tipikor pada PN Klas IA
2016 menyatakan bahwa proses penyidikan terhadap Khusus Bandung dengan putusan Nomor: 147/Pid.Sus-
perkara tersebut dihentikan dikarenakan tidak cukup TPK/2015PN.Bdg. Hal ini sesuai dengan surat Direktur
bukti. Penyidikan Jampidsus Kejagung RI Nomor: B-597/F.2/
5. Dugaan TPK Penyalahgunaan wewenang terhadap Fd.1/03/2016 tanggal 11 Maret 2016.
pelaksanaan pembangunan jaringan irigasi Tombolo 10. Dugaan TPK dalam proyek pengadaan gedung
TA.2009 di Kabupaten Pangkep. operasional Bank BJB T-Tower dengan tersangka atas
Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor: nama Tri Wiyasa.
R-1318/20-25/12/2015 tanggal 23 Desember 2015 Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor:
perihal Hasil Kegiatan Supervisi Terpadu. R-192/20-25/02/2016 tanggal 15 Februari 2016
Hasil Klarifikasi: Sebagai tindak lanjut dari hasil kegiatan dilakukan Klarifikasi perkembangan penanganan
supervisi terpadu, Kepolisian Daerah Polda Sulawesi perkara tindak pidana korupsi ke Jampidsus Kejaksaan
Selatan melalui surat Nomor: C.1/04.d/III/2016/Dit Agung RI.
Rekrimsus Tanggal 2 Maret 2016 perihal Pengiriman Hasil Klarifikasi: Penyidikan dilakukan berdasarkan
kembali berkas perkara atas nama tersangka Zainuddin Surat Perintah Penyidikan Direktur Penyidikan
Nur. Jampidsus Kejagung RI Nomor: Print-67/F.2/
6. Dugaan TPK Penyalahgunaan wewenang terhadap Fd.1/05/2013 tanggal 17 Maret 2013, saat ini masih
pelaksanaan pembangunan jaringan irigasi Tombolo dalam tahap Pra Penuntutan. Hal ini sesuai dengan
TA.2009 di Kabupaten Pangkep. surat Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung RI
Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor: Nomor: B-597/F.2/Fd.1/03/2016 tanggal 11 Maret 2016.
R-1318/20-25/12/2015 tanggal 23 Desember 2015 11. Dugaan TPK pemerasan dalam pengurusan izin
perihal Hasil Kegiatan Supervisi Terpadu. eksplorasi tambang oleh PT Semen Bosowa Barru dan
Hasil Klarifikasi: Sebagai tindak lanjut dari hasil sumbangan pihak ketiga di pelabuhan Garongkong
kegiatan supervisi terpadu, Kepolisian Daerah Polda dengan Tersangka A. IDRIS SYUKUR.
Sulawesi Selatan melalui surat Nomor: C.1/05.d/ Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor:
III/2016/Dit Rekrimsus Tanggal 2 Maret 2016 perihal R-399/20-25/04/2016 tanggal 07 April 2016 dilakukan
Pengiriman kembali berkas perkara atas nama Konfirmasi SPDP dan perkembangan penanganan
tersangka Muhammad Ismoundar. perkara TPK ke Bareskrim Polri.
7. Dugaan TPK dalam pembangunan Pasar Rejowinangun Hasil Klarifikasi: Berdasarkan surat yang dkirimkan
Kota Magelang Tahun 2011. oleh Dir Tipideksus Bareskrim Polri Nomor : B/2651/
Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor: Dit Tipideksus/IV/2016/Bareskrim tanggal 19 April 2016
R-194/20-25/02/2016 tanggal 15 Februari 2016 yang menyatakan bahwa Penyidik telah melakukan
dilakukan konfirmasi perkembangan penanganan serangkaian proses penyidikan dan perkara tersebut
kasus dugaan tindak pidana korupsi ke Kepala telah dinyatakan lenmgkap (P-21) oleh Jampidsus
Kejaksaan Negeri Magelang. Kejagung dan telah dilakukan pelimpahan Tersangka
Hasil Klarifikasi: Perkara masih dilakukan penyelidikan dan barang
berdasarkan Surat Perintah Penyelidikan Kajari 12. Dugaan TPK pengadaan lahan untuk pemukiman
Magelang Nomor: PRINT-132/O.3.13/Fd.1/02/2015 transmigrasi di Dsn Puncak Jeringo Ds Jeringo Kec.
tanggal 18 Februari 2015, Hal ini sesuai dengan surat Suela Kab. Lotim yang bersumber dari dana APBD TA
Kajari Magelang Nomor: B-178/O.3.13/Fs.1/03/2016 2007 Pemda Kab. Lotim yang dilaksanakan oleh bagian
tanggal 2 Maret 2016. tata Pemerintahan Suela Kab.Lombok Timur atas nama
8. Dugaan TPK dalam proyek Pasar Agrobis dan Pasar tersangka Drs. RIHARYADI, M, Dkk.
Babat Kabupaten Lamongan Tahun Anggaran 2007- Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor:
2013. R-1313/20-25/12/2015 tanggal 22 Desember 2015
Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor: dilakukan Koordinasi perkembangan penanganan
R-193/20-25/02/2016 tanggal 15 Februari 2016 perkara tindak pidana korupsi ke Kepala Kepolisian
dilakukan Klarifikasi perkembangan penanganan Daerah NTB.
perkara tindak pidana korupsi ke Kepala Kepolisian Hasil Klarifikasi: Penyidikan telah P-21 sesuai dengan
201
surat Kapolda NTB Nomor: B/1548/III/2016 tanggal 29 R-401/20-25/04/2016 tanggal 07 April 2016 dilakukan
Maret 2016. Klarifikasi SPDP dan perkembangan penanganan
13. Dugaan TPK dana hibah Pemda Lotim yang diterima oleh perkara TPK.
KONI an tersangka SADARUDIN, S.Pd. Hasil Klarifikasi: Berdasarkan surat dari Kejaksaan
Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor: Tinggi Banten Nomor R-180/0.6/Fd.1/05/2016 tanggal
R-1313/20-25/12/2015 tanggal 22 Desember 2015 19 Mei 2016 yang meneruskan surat dari Kejaksaan
dilakukan Koordinasi perkembangan penanganan Negeri Pandeglang nomor R-75/0.6.12/Fs.1/04/2016
perkara tindak pidana korupsi ke Kepala Kepolisian tanggal 14 April 2016 yang menerangkan bahwa
Daerah NTB. Kejaksaan Negeri Pandeglang telah melakukan
Hasil Klarifikasi: Perkara telah dillakukan Tahap II penuntutan kepada 4 (empat) Terdakwa dan telah
sesuai dengan surat Kapolda NTB Nomor: B/1548/ inkracht.
III/2016 tanggal 29 Maret 2016. 19. Dugaan tindak pidana korupsi Penyimpangan dalam
14. Dugaan TPK pembangunan Tambatan Perahu Gili Kondo Penyaluran Dana PPIP di Kecamatan Besitang Kabupaten
Tahun Anggaran 2012 pada Dinas DISHUBKOMINFO Langkat Tahun Anggaran 2012 2013
Kab. Lotim a.n tersangka Drs. H. SYARIF WALIYULLAH, Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK RI Nomor
Map dan H. FACHRUDIN HAFIZ. : R-596/20-25/05/2016 tanggal 18 Mei 2016 perihal
Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor: Klarifikasi SPDP dan Perkembangan Penanganan
R-1313/20-25/12/2015 tanggal 22 Desember 2015 Perkara TPK
dilakukan Koordinasi perkembangan penanganan Hasil Klarifikasi: Berdasarkan surat dari Kejaksaan
perkara tindak pidana korupsi ke Kepala Kepolisian Negeri Langkat Nomor: R-64/N.2.25/Fd.1/05/2016
Daerah NTB. tanggal 30 Mei 2016 disampaikan bahwa untuk Proses
Hasil Klarifikasi: Perkara telah P-21 sesuai dengan surat Penyidikan kasus dugaan TPK tersebut dilakukan oleh
Kapolda NTB Nomor: B/1548/III/2016 tanggal 29 Maret Kejaksaan Negeri Langkat di Pangkalan Brandan.
2016. 20. Dugaan TPK Pekerjaan Rehabilitas/Rekonstruksi
15. Dugaan TPK pelaku selaku Kepala Desa telah menjual Bendung, Tanggul, Cek Dam, Dinding Penahan Tanah
tanah milik Pemda Kab. Bima seluas 12 Are kepada dan Bronjong Bantang Lunto Tahun 2012.
Pimpinan Pompes Nurul Ahmadi, atas nama tersangka Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor:
MUHAMAD ALI, SH dan MUHTAR H. AHMAD R-380/20-25/04/2016 tanggal 1 April 2016 dilakukan
Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor: Koordinasi dan Supervisi Penanganan Perkara Tindak
R-1313/20-25/12/2015 tanggal 22 Desember 2015 Pidana Korupsi.
dilakukan Koordinasi perkembangan penanganan Hasil Klarifikasi: Perkara dalam tahap Penyidikan yang
perkara tindak pidana korupsi ke Kepala Kepolisian dilakukan oleh Kejaksaan Negeri Sawahlunto. Hal ini
Daerah NTB. sesuai dengan surat Kajati Sumatera Barat Nomor:
Hasil Klarifikasi: Perkara masih Penyidikan. Hal ini R-362/N.3/Fd.1/04/2016 tanggal 29 April 2016.
sesuai dengan surat Kapolda NTB Nomor: B/1548/ 21. Dugaan TPK Penyelewengan Dana Alat Kesehatan
III/2016 tanggal 29 Maret 2016. (Alkes), Kedokteran dan KB pada Rumah Sakit Umum
16. Dugaan TPK pelaku selaku Tim Ferifikasi Kantor Kemenag Daerah (RSUD) Dr. Rasidin Padang TA 2012 a.n tersangka
Kab. Bima terkait penyimpangan pemotongan langsung Dr. ARTATI SURYANI, M.Ph BINTI S. PANOET.
terhadap tunjangan profesi atas nama tersangka Drs. H. Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor:
IRFUN. R-380/20-25/04/2016 tanggal 1 April 2016 dilakukan
Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor: Koordinasi dan Supervisi Penanganan Perkara Tindak
R-1313/20-25/12/2015 tanggal 22 Desember 2015 Pidana Korupsi.
dilakukan Koordinasi perkembangan penanganan Hasil Klarifikasi: Perkara telah dihentikan dengan Surat
perkara tindak pidana korupsi ke Kepala Kepolisian Perintah Penghentian (SP-3) Nomor: Print-458/N.3.10/
Daerah NTB. Fd.1/02/2016 tanggal 9 Februari 2016. Hal ini sesuai
Hasil Klarifikasi: Perkara dalam tahap Penyidikan. Hal dengan surat Kajati Sumatera Barat Nomor: R-362/N.3/
ini sesuai dengan surat Kapolda NTB Nomor: B/1548/ Fd.1/04/2016 tanggal 29 April 2016.
III/2016 tanggal 29 Maret 2016. 22. Dugaan TPK Anggaran Makan dan Minum pada Setda
17. Dugaan TPK Suap dalam pengelolaan dana Kas Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Anggaran 2011 an
Pemerintah Kota Semarang sebesar Rp 21,7 Miliar tahun tersangka H. ROSMAN EFFENDI, SE, SH, MM, MBA.
2014-2015 a.n SUHANTORO Bin MASHADI. Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor:
Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor: R-380/20-25/04/2016 tanggal 1 April 2016 dilakukan
R-332/20-25/03/2016 tanggal 17 Maret 2016 dilakukan Koordinasi dan Supervisi Penanganan Perkara Tindak
konfirmasi perkembangan penanganan kasus dugaan Pidana Korupsi.
tindak pidana korupsi ke Kepala Kejaksaan Negeri Hasil Klarifikasi: perkara telah dihentikan dengan Surat
Semarang. Perintah Penghentian (SP-3) Nomor: Print-60/N.3.19/
Hasil Klarifikasi: Perkara masih dalam tahap Penyidikan Fd.1/02/2016 tanggal 21 Januari 2016. Hal ini sesuai
yang dilakukan oleh Penyidik Polrestabes Semarang. dengan surat Kajati Sumatera Barat Nomor: R-362/N.3/
Hal ini sesuai dengan surat Kajari Semarang Nomor: Fd.1/04/2016 tanggal 29 April 2016.
B-645/O.3.10/Fs.1/03/2016 tanggal 31 Maret 2016. 23. Dugaan TPK kegiatan Bantuan Rehabilitasi Sosial Rumah
18. Dugaan TPK pinjaman daerah Pemkab Pandeglang Tidak Layah Huni (RSLTH) dana kesejahteraan sosial
sebesar Rp 200 Milyar Tahun 2006 yang sudah (DKS) Departemen Sosial RI Tahun 2009 di Kabupaten
diputus oleh pengadilan dengan Terdakwa DIMYATI Agam..
NATAKUSUMAH dengan Putusan Bebas, yang tindak Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor:
lanjut pengembangan kasus tersebut terhadap R-380/20-25/04/2016 tanggal 1 April 2016 dilakukan
Tersangka lain ditangani oleh Kejari Pandeglang. Koordinasi dan Supervisi Penanganan Perkara Tindak
Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor: Pidana Korupsi.
LAPORAN
TAHUNAN
2016

202
Hasil Klarifikasi: perkara telah dihentikan dengan Surat tahap penelitian berkas perkara oleh Jaksa P-16 (Tahap
Perintah Penghentian (SP-3) Nomor: Print-93/N.3/ I) sebagaimana dalam isi surat.
Fd.1/03/2016 tanggal 7 Maret 2016. Hal ini sesuai 29. Dugaan TPK pada Paket Pengadaan Peralatan
dengan surat Kajati Sumatera Barat Nomor: R-362/N.3/ Laboratorium Radiasi di Sestama Bapeten Tahun
Fd.1/04/2016 tanggal 29 April 2016. Anggaran 2013.
24. Dugaan TPK Pengelolaan Keuangan Sekretaris Daerah Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK RI Nomor
Kabupaten Solok Selatan Tahun Anggaran 2008 a.n : R-696/20-25/06/2016 tanggal 10 Juni 2016 perihal
tersangka JOHNY HASAN BASRI, DKK Klarifikasi SPDP dan Perkembangan Penanganan
Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor: Perkara TPK.
R-380/20-25/04/2016 tanggal 1 April 2016 dilakukan Hasil Klarifikasi: Berdasarkan surat dari Polda Metro
Koordinasi dan Supervisi Penanganan Perkara Tindak Jaya Nomor: B/10718/VI/2016/Datro tanggal 24 Juni
Pidana Korupsi. 2016 disampaikan bahwa penanganan perkara tersebut
Hasil Klarifikasi: Perkara masih tahap Penyidikan oleh saat ini masih menunggu hasil audit investigasi BPKP
Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat dan dalam proses perwakilan DKI Jakarta.
penghitungan kerugian negara oleh BPK Perwakilan 30. Dugaan TPK dalam pelaksanaan DIPA Tahun 2013 dan
Wilayah Sumatera Barat. Hal ini sesuai dengan surat 2014 di Taman Nasional Way Kambas.
Kajati Sumatera Barat Nomor: R-362/N.3/Fd.1/04/2016 Kegiatan Klarfikasi: Berdasarkan surat KPK RI Nomor:
tanggal 29 April 2016. R-99/20-25/01/2016 tanggal 19 Januari 2016 perihal
25. Dugaan TPK dalam pelaksanaan pekerjaan pengadaan konfirmasi SPDP dan perkembangan perkara tindak
kendaraan dinas/operasional mobil penghisap lumpur pidana korupsi.
pada dinas PSDA dan ESDM Kota Semarang Tahun Hasil Klarifikasi: Berdasarkan surat dari Polda Lampung
Anggaran 2010 a.n tersangka Ir. FAUZI, MT. Nomor: B/467/VI/2016/Ditreskrimsus tanggal 23 Juni
Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor: 2016 disampaikan bahwa perkara dugaan tindak
R-219/20-25/02/2016 tanggal 18 Februari 2016 pidana korupsi pada pelaksanaan DIPA tahun 2013
dilakukan Koordinasi Perkembangan Penanganan dan 2014 di Balai Taman Nasional Way Kambas
Perkara Tindak Pidana Korupsi ke Kajari Semarang. (TNWK) telah ditindaklanjuti secara internal oleh pihak
Hasil Klarifikasi: Perkara telah di eksekusi. Hal ini sesuai Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI
dengan surat Kajari Semarang Nomor: B-834/O.3.10/ Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan
Fd.1/04/2016 tanggal 26 April 2016. Ekosistem.
26. Dugaan TPK pelaksanaan pekerjaan pengadaan 31. Perkara dugaan TPK pada pekerjaan pengadaan
kendaraan dinas/operasional mobil penghisap lumpur perangkat dan aplikasi edukatif multikonten untuk SD,
pada dinas PSDA dan ESDM Kota Semarang Tahun SMP dan SMA di Kab. Rohil Tahun Anggaran 2014.
Anggaran 2010 a.n tersangka Ir. IGN ARIF RIYANTO, MM. Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor:
Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor: R-603/20-25/05/2016 tanggal 18 Mei 2016 dilakukan
R-219/20-25/02/2016 tanggal 18 Februari 2016 klarifikasi perkembangan penanganan perkara tindak
dilakukan Koordinasi Perkembangan Penanganan pidana korupsi kepada Kepala Kepolisian Daerah Riau.
Perkara Tindak Pidana Korupsi. Hasil Klarifikasi: Perkara sedang dalam tahap
Hasil Klarifikasi: Perkara telah di eksekusi. Hal ini sesuai penyelidikan oleh Ditreskrimsus Polda Riau. Hal ini
dengan surat Kajari Semarang Nomor: B-834/O.3.10/ sesuai surat Kapolda Riau Nomor:B/349/V/2016/
Fd.1/04/2016 tanggal 26 April 2016. Reskrimsus tanggal 30 Mei 2016.
27. Dugaan TPK Penyalahgunaan dana pendistribusian 32. Dugaan TPK pada Pembangunan Gedung Laboratorium
logistik dan dana pemilihan Presiden I KPU Kabupaten Terpadu Fakultas Teknik Universitas Negeri Makasar
Dogiyai Tahun Anggaran 2014 an tersangka TITUS Tahun Anggaran 2015 yang di proses oleh Polda
MOTE, dkk. Sulawesi Selatan.
Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor: Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor:
R-239/20-25/02/2016 tanggal 22 Februari 2016 R-741/20-25/06/2016 tanggal 21 Juni 2016 perihal
dilakukan Perkembangan Penanganan Perkara Konfirmasi SPDP dan Perkembangan Penyidikan
Dugaan Tindak Pidana Korupsi. Perkara Tindak Pidana Korupsi.
Hasil Klarifikasi: Perkara telah dilakukan Tahap II dari Hasil Klarifikasi: Berdasarkan perkembangan perkara
Polres Nabire kepada JPU Kejaksaan Negeri Nabire tindak pidana korupsi penyidikan yang dikirimkan
tanggal 3 Maret 2016, selanjutnya perkaranya telah oleh Dirreskrimsus Polda Sulawesi Selatan melalui
dilimpahkan JPU ke Pengadilan TIPIKOR Klas IA Nomor: R/05/VII/2016/Dit Reskrimsus tanggal 13 Juli
Jayapura tanggal 15 Maret 2016 dan saat ini dalam 2016 menyatakan bahwa sedang ditangani dan dalam
proses persidangan. Hal ini sesuai dengan surat Kajati tahap penyidikan dan telah ditetapkan I (satu) orang
Papua Nomor: B-636/T.1/Fd.1/04/2016 tanggal 28 April tersangka a.n Ir. Edy Rachmad Widianto.
2016. 33. Dugaan TPK dalam pengadaan alat peraga pendidikan
28. Dugaan TPK Dana Program Pembangunan Infrastruktur SMA pada Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi Tahun
Pedesaan (PPIP) Tahun Anggaran 2012-2013 dengan Anggaran 2015 dan pengadaan alat genset Sudin
Tersangka WATSON TARIGAN dan WAHYUDDIN. Dikmen Jakbar Tahun Anggaran 2011 yang diproses oleh
Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Polda Metro Jaya.
Nomor:R-694/20-25/06/2016 tanggal 10 Juni 2016 Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor:
dilakukan Klarifikasi SPDP dan perkembangan R-809/20-25/07/2016 tanggal 13 Juli 2016 dilakukan
penanganan perkara TPK. Konfirmasi SPDP dan perkembangan penanganan
Hasil Klarifikasi: Berdasarkan surat dari Cabang perkara TPK ke Polda Metro Jaya.
Kejaksaan Negeri Langkat Nomor: B-697/N.2.25.6/ Hasil Klarifikasi: Berdasarkan surat yang dkirimkan oleh
Fd.1/06/2016 tanggal 17 Juni 2016 menerangkan Dir Krimsus Polda Metro Jaya Nomor: B/12884/VIII/2016/
bahwa Penanganan perkara tersebut saat ini pada Datro tanggal 11 Agustus 2016 yang menyatakan bahwa
203
untuk alat peraga di Sudin Pendidikan Kabupaten Tanggap Ludruk di beberapa Kecamatan di Kabupaten
Bekasi Polda Metro Jaya tidak pernah menangani, Sumenep tahun 2008 atas nama tersangka AMIRUDDIN,
sedangkan untuk perkara pengadaan alat genset S.Pd.
Sudin Dikmen Jakbar Tahun Anggaran 2011 dari hasil Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor:
penyelidikan tidak diketemukan adanya kerugian R-938/20-25/08/2016 tanggal 18 Agustus 2016
keuangan negara karena kelebihan bayar telah dilakukan klarifikasi dan perkembangan penanganan
dikembalikan oleh penyedia jasa ke kas pemda. Telah perkara TPK ke Kepala Kejaksaan Negeri Sumenep
dilaporkan melalui Nota Dinas ke Deputi PIPM Nomor : Hasil Klarifikasi: Kejaksaan Negeri Sumenep akan
ND-801/20-25/08/2016 tanggal 16 Agustus 2016 perihal melimpahkan perkara tersebut ke Pengadilan Tipikor
tersebut di atas. Surabaya dengan Peradilan In Absentia setelah berkas
34. Dugaan TPK pada penggunaan Dana Bansos KONI perkara lengkap. Hal ini sesuai dengan surat Kajari
Provinsi Kalbar Tahun Anggaran 2007 s.d 2009 atas Sumenep Nomor: B-623/0.5.34/Fs/09/2016 tanggal 1
nama Tersangka Ir. Zulfadli, MM yang disidik oleh Polda September 2016.
Kalbar. 38. Dugaan TPK pengadaan alat kesehatan CT- Scan pada
Kegiatan Klarifikasi : Berdasarkan surat KPK-RI Nomor RSUD Kabupaten Nganjuk tahun 2010.
: R-876/20-25/08/2016 tanggal 3 Agustus 2016 Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor:
dilakukan Konfirmasi SPDP dan perkembangan R-925/20-25/08/2016 tanggal 09 September 2016
penanganan perkara TPK ke Polda Kalimantan Barat. dilakukan klarifikasi dan perkembangan penanganan
Hasil Klarifikasi : Berdasarkan surat yang dikirimkan perkara TPK ke Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur.
oleh Dir Krimsus Polda Kalimantan Barat Nomor : R/600/ Hasil Klarifikasi: Penanganan perkara tersebut
VIII/2016 tanggal 15 Agustus 2016 yang menyatakan dihentikan dengan alasan tidak terdapat cukup bukti
bahwa perkara dugaan TPK pada penggunaan Dana sebagaimana Surat Perintah Penghentian Penyidikan
Bansos KONI Provinsi Kalbar Tahun Anggaran 2007 Kajari Nganjuk Nomor:Print-979/O.5.29/Fd.1/04/2015
s.d 2009 atas nama Tersangka Ir. Zulfadli, MM saat ini tanggal 13 April 2015 atas nama tersangka Eddy
dalam status P-19 Jaksa Peneliti Kejati Kalbar dengan Haryanto Susilo dan nomor: Print:980/O.5.29/
petunjuk untuk melakukan penghitungan ulang PKKN. Fd.1/04/2015 tanggal 13 April 2015. Hal ini sesuai
35. Dugaan TPK pada pembagian upah pungut kepada dengan surat Kajati Jawa Timur Nomor: B-5308/0.5/
kepala kampung se Kabupaten Lampung Tengah Tahun Fd.1/09/2016 tanggal 9 September 2016.
Anggaran 2008 yang berasal dari pajak bumi dan 39. Dugaan TPK di PT. Sampang Mandiri Perkasa (PT.SMP)
bangunan di Kabupaten Lampung Tengah yang disidik dan perkara dugaan tindak pidana korupsi pesangon
sejak 28 Juli 2010. anggota DPRD Sampang.
Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor: Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor:
R-870/20-25/07/2016 tanggal 02 Agustus 2016 R-933/20-25/08/2016 tanggal 16 Agustus 2016
dilakukan Konfirmasi SPDP dan perkembangan dilakukan klarifikasi dan perkembangan penanganan
penanganan perkara TPK ke Polda Lampung. perkara TPK ke Kepala Kejaksaan Negeri Sampang.
Hasil Klarifikasi: Berdasarkan surat yang dkirimkan Hasil Klarifikasi: Penanganan perkara PT. Sampang
oleh Dir Krimsus Polda Lampung Nomor: B/691/ Mandiri Perkasa (PT.SMP) telah menetapkan tersangka
VIII/2016/Ditreskrimsus tanggal 29 Agustus 2016 yang an. M. Hasan Alie selaku Direktur Utama PT. SMP dan
menyatakan bahwa dugaan TPK pada pembagian untuk perkara presangon anggota DPRD Kab. Sampang
upah pungut kepada kepala kampung se Kab. atas nama Muhammad Bakir, Sudarmadji, KM. Faidol,
Lampung Tengah TA 2008 yang berasal dari pajak Mubarak, Assadullah, Agus Sudiharto, Kurdi Said,
bumi dan bangunan di Kab. Lampung Tengah atas Umar Faruk, Abd. Qowi, Juml. M. Dawi saat ini perkara
nama Tersangka HM. Herman Hasbullah yang disidik tersebut masih proses persidangan di Pengadilan
oleh Polres Lampung Tengah telah dihentikan Tipikor Surabaya. Hal ini sesuai dengan surat Kajari
penyidikannya oleh Polres Lampung Tengah sesuai Sampang Nomor: B-1148/0.5.36/Fu.1/08/2016 tanggal
dengan Surat SP3 Nomor: S.Tap/03/V/2016/Reskrim 24 Agustus 2016.
berdasarkan keterangan dari BPKP Perwakilan Prov 40. Dugaan TPK dalam pemberian Kredit Usaha Pembibitan
Lampung bahwa tidak diketemukan adanya kerugian Sapi (KUPS) di Pemkab Jombang.
keuangan negara sesuai dengan surat Nomor: SR-2771/ Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor:
PW08/5/2010 tanggal 31 Desember 2010. R-937/20-25/08/2016 tanggal 09 September 2016
36. Dugaan TPK dana hibah Pemkab Tulungagung kepada dilakukan klarifikasi dan perkembangan penanganan
Pengurus Cabang PSSI Kabupaten Tulungagung yang perkara TPK ke Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur.
bersumber dari APBD Tahun Anggaran 2010 senilai Hasil Klarifikasi: Penanganan perkara tersebut atas
Rp.1.750.000.000,- atas nama Tersangka SUPRIYONO, nama terdakwa H. Bambang Waluyo, Heru Cahyo
SE. Setiono. H.M. Maskur Effendi telah dilimpahkan
Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor: ke pengadilan Tipikor pada PN Surabaya dan
R-941/20-25/08/2016 tanggal 18 Agustus 2016 sekarang dalam upaya hukum banding. Hal ini sesuai
dilakukan klarifikasi dan perkembangan penanganan dengan surat Kajati Jawa Timur Nomor: B-5309/0.5/
perkara TPK ke Kepala Kejaksaan Negeri Tulungagung. Fd.1/09/2016 tanggal 9 September 2016.
Hasil Klarifikasi: Tersangka atas nama SUPRIYONO, SE 41. Dugaan TPK dalam pemberian dana Bantuan Sosial
dihentikan penyidikannya berdasarkan surat perintah (Bansos) yang bersumber dari APBD Pemerintah
penghentian penyidikan nomor:SP-704/O.5.27/ Kabupaten Bengkalis Tahun Anggaran 2010 dan 2011.
Fd.1/06/2014 tanggal 4 Juni 2014. Hal ini sesuai dengan Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor:
surat Kajari Tulungagung Nomor: B-11621/O.5.27/ R-926/20-25/08/2016 tanggal 15 Agustus 2016
Fd.1/09/2016 tanggal 21 September 2016. dilakukan klarifikasi dan perkembangan penanganan
37. Dugaan TPK dalam kegiatan aktualisasi kesenian daerah perkara TPK ke Kepala Kepolisian Daerah Riau.
dalam rangka peningkatan ekonomi Desa dengan Media
LAPORAN
TAHUNAN
2016

204
Hasil Klarifikasi: Ditreskrimsus Polda Riau tidak pernah Bengkulu - Curup - Lubuk Linggau Tahun Anggaran
menangani perkara TPK dalam pemberian dana 2013.
Bansos APBD Kab. Bengkalis Tahun Anggaran 2010 Kegiatan Klarifikasi: Telah dikirimkan surat kepada
dan 2011, tetapi menangani perkara dana bansos Kejati Bengkulu berdasarkan surat KPK-RI Nomor:
APBD Kabupaten Bengkalis Tahun Anggaran 2012. R-1024/20-25/09/2016 tanggal 16 September 2016
Hal ini sesuai dengan surat Polda Riau Nomor: R/129/ perihal Klarifikasi SPDP dan Perkembangan Penyidikan
IX/2016/Reskrimsus tanggal 6 September 2016. Perkara Tindak Pidana Korupsi.
42. Dugaan TPK dalam pekerjaan pembangunan Jembatan Hasil Klarifikasi: Kejati Bengkulu telah mengirimkan
Sei Kelakap tahun 2014 Kabupaten Siak Tahun Anggaran Surat Nomor: B-2156/N.7.1/Ft.1/10/2016 tanggal 07
2014. Oktober 2016 perihal Perkembangan Penyidikan
Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor: Perkara TPK dan telah dilaporkan ke Deputi Bidang
R-934/20-25/08/2016 tanggal 16 Agustus 2016 PIPM melalui Nota Dinas Deputi Bidang Penindakan
dilakukan klarifikasi dan perkembangan penanganan Nomor : ND-1219/20-25/11/2016 tanggal 11 November
perkara TPK ke Kepala Kepolisian Daerah Riau. 2016.
Hasil Klarifikasi: penanganan perkara tersebut sudah 48. Dugaan TPK dalam Pekerjaan Proyek Pemeliharaan
ditindaklanjuti dan ditelaah oleh Bareskrim Polri. Hal ini Gedung Kantor Jembatan Timbang dan Pekerjaan di
sesuai dengan surat Polda Riau Nomor: R/129/IX/2016/ Kantor Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi
Reskrimsus tanggal 6 September 2016. Jawa Tengah.
43. Dugaan TPK pengadaan peralatan Kesehatan di RSUD Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor:
Kabupaten Fakfak Tahun Anggaran 2012-2013 senilai Rp R-1246/20-25/10/2016 tanggal 27 Oktober 2016
2,5 Milyar. dilakukan Konfirmasi perkembangan Perkara Tindak
Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor: Pidana Korupsi.
R-792/20-25/07/2016 tanggal 11 Juli 2016 dilakukan Hasil Klarifikasi: Penyidikan perkara a quo telah
Klarifikasi perkembangan penanganan kasus dugaan dihentikan dengan surat perintah penghentian
tindak pidana korupsi ke Kajati Papua. penyidikan Nomor: Print-1584/O.3/Fd.1/10/2016 tanggal
Hasil Klarifikasi: Perkara dilakukan penyelidikan 25 Oktober 2016 (P-14). Hal ini sesuai dengan Surat
oleh Kejaksaan Negeri Fakfak dan sudah dihentikan Kajati Jawa Tengah Nomor: R-750/O.3/Fd.1/11/2016
dengan alasan tidak terdapat cukup bukti. Hal ini tanggal 2 November 2016.
sesuai dengan surat Kajati Papua Nomor: R-395/T.1.1/ 49. Dugaan TPK pada transaksi investasi Reverse Obligasi
Fd.1/09/2016 tanggal 27 September 2016. Fiktif yang diduga melibatkan unsuk manajemen Bank
44. Dugaan TPK dalam kegiatan pengadaan sound system Maluku-Maluku Utara.
dan panggung ringing pada Setda Kab. Fakfak Provinsi Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor:
Papua Barat Tahun Anggaran 2013. R-1245/20-25/10/2016 tanggal 27 Oktober 2016
Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor: dilakukan Konfirmasi perkembangan Perkara Tindak
R-792/20-25/07/2016 tanggal 11 Juli 2016 dilakukan Pidana Korupsi.
Klarifikasi perkembangan penanganan kasus dugaan Hasil Klarifikasi: Kejati Maluku Utara tidak pernah
tindak pidana korupsi ke Kajati Papua. melakukan penyidikan atas perkara a quo, Hal ini
Hasil Klarifikasi: Perkara dilakukan penyelidikan sesuai dengan Surat Kejati Maluku Utara Nomor:
oleh Kejaksaan Negeri Fakfak dan sudah dihentikan B-1956/S.2.5/Fd.1/11/2016 tanggal 10 November 2016.
dengan alasan tidak terdapat cukup bukti. Hal ini 50. Dugaan TPK dana pengadaan alat kesehatan Tahun
sesuai dengan surat Kajati Papua Nomor: R-395/T.1.1/ Anggaran 2012 di RSUD Perdagangan Kabupaten
Fd.1/09/2016 tanggal 27 September 2016. Simalungun Sumatera Utara.
45. Dugaan TPK Pengadaan peralatan medis dana tugas Kegiatan Klarifikasi: Telah dikirimkan surat kepada
pembantuan paket ICU senilai Rp 17,5 Milyar Tahun Kejati Sumatera Utara berdasarkan surat KPK-RI
Anggaran 2011 Nomor: R-1026/20-25/09/2016 tanggal 16 September
Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor: 2016 perihal Klarifikasi SPDP dan Perkembangan
R-792/20-25/07/2016 tanggal 11 Juli 2016 dilakukan Penyidikan Perkara Tindak Pidana Korupsi.
Klarifikasi perkembangan penanganan kasus dugaan Hasil Klarifikasi: Kejati Sumatera Utara telah
tindak pidana korupsi ke Kajati Papua. mengirimkan Surat Nomor: B-4798/N.2/Fd.1/10/2016
Hasil Klarifikasi: Kejati Papua telah melakukan tanggal 06 Oktober 2016 perihal Perkembangan
penyelidikan dan penanganan perkara tersebut Penyidikan Perkara TPK dan telah dilaporkan ke
diserahkan kepada Polda Papua Barat, Hal ini sesuai Deputi Bidang PIPM melalui Nota Dinas Deputi Bidang
surat Kejati Papua kepada KPK RI Nomor: R-395/T.1.1/ Penindakan Nomor : ND-1321/20-25/12/2016 tanggal
Fd.1/09/2016 tanggal 27 September 2016. 05 Desember 2016.
46. Dugaan TPK Pengadaan Sarana Produksi dan Meubeleir 51. Dugaan TPK dalam pekerjaan peningkatan jalan dengan
Cluster dan Blok Bomberay dan Tomage senilai Rp 52,3 konstruksi hotmix Rumah Ampar Gading - Pematang Aur
Milyar. Tahun Anggaran 2014 pada Dinas PU Kabupaten Seluma
Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor: Bengkulu.
R-792/20-25/07/2016 tanggal 11 Juli 2016 dilakukan Kegiatan Klarifikasi: Telah dikirimkan surat kepada
Klarifikasi perkembangan penanganan kasus dugaan Kejati Bengkulu berdasarkan surat KPK-RI Nomor:
tindak pidana korupsi ke Kajati Papua. R-1236/20-25/10/2016 tanggal 25 Oktober 2016
Hasil Klarifikasi: Kejati Papua tidak pmelakukan perihal Klarifikasi SPDP dan Perkembangan Penyidikan
penyelidikan atas perkara a quo, Hal ini sesuai surat Perkara Tindak Pidana Korupsi.
Kejati Papua kepada KPK RI Nomor: R-395/T.1.1/ Hasil Klarifikasi: Kejati Bengkulu telah mengirimkan
Fd.1/09/2016 tanggal 27 September 2016. Surat Nomor: R-643/N.7/Fd.1/11/2016 tanggal 25
47. Dugaan TPK SPPD Fiktif DPRD Rejang Lebong Tahun November 2016 perihal Perkembangan Penyidikan
Anggaran 2010 dan TPK dalam Proyek Pelebaran Jalan Perkara TPK dan telah dilaporkan ke Deputi Bidang
205
PIPM melalui Nota Dinas Deputi Bidang Penindakan 2. Dugaan TPK dalam penyimpangan pembangunan
Nomor : ND-1324/20-25/12/2016 tanggal 06 Desember tanggul penahan banjir sungai Belidak Kecamatan
2016. Kakap Kabupaten Kubu Raya Tahun Anggaran 2009 a.n
tersangka Ir. Deddy Susatyo Als Deddy Bin Kusmi Taryo,
PELIMPAHAN (3 PERKARA) Karmin. Sprint penyidikan nomor: Sp.Sidik/788/X/2011
1. Dugaan Tindak Pidana Korupsi berupa Penerimaan Suap tanggal 15 Oktober 2011.
yang diduga dilakukan oleh Penyelenggara Negara di Posisi sebelum Supervisi: Perkara dalam tahap
Kabupaten Lombok Timur dari Pihak Swasta Tahun 2008 Penyidik.
s/d 2013, yang sebelumnya telah dilakukan Penyelidikan Posisi setelah Supervisi: SP3 karena tidak cukup bukti
oleh KPK RI. (Surat Ketetapan Nomor: S.Tap/02/IV/2013 tanggal 9
Kegiatan pelimpahan: Pelimpahan penanganan perkara April 2013).
dilakukan kepada Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara 3. Dugaan TPK penyalahgunaan wewenang paket
Barat dengan Berita Acara Pelimpahan Perkara tanggal pekerjaan pembangunan Jembatan Bawang CS yang
7 April 2016. bersumber dari APBN Tahun Anggaran 2009 a.n
2. Dugaan TPK yang diduga dilakukan oleh HARTOTO tersangka Ir. Rustammy Atmo Bin Atmo Umar. Sprint
yang merupakan pengembangan dari perkara dugaan penyidikan nomor: Sp.Sidik/540/VII/2011 tanggal 18
tindak pidana korupsi tukar guling tanah bengkok September 2011.
Pemerintah Kota Tegal dengan Tanah milik PT. COM Posisi sebelum di Supervisi: Tahap Penyidikan.
yang terletak di kawasan Bokong Semar Kota Tegal, Posisi setelah di Supervisi: P21 (Surat dari Kajati Kalbar
atas nama terpidana IKMAL JAYA selaku Walikota Tegal No. B-2947/Q.1.5/Ft.1/12/2015 tanggal 10 Desember
Periode 2009-2014, SYAEFUL JAMIL selaku Direktur CV. 2015).
Tridaya Pratama dan RUDYANTO selaku Direktur PT. 4. Dugaan TPK pada Pembangunan gedung RSUD dr.
Ciputra Optima Mitra yang dilakukan penanganan oleh Harjono Ponorogo sumber APBN Tahun Anggaran
KPK. 2009 dan 2010 atas nama Tersangka dr. PRAMINTO
Kegiatan pelimpahan: Pelimpahan penanganan perkara NUGROHO, Sp.M oleh Penyidik Polres Ponorogo Jawa
dilakukan kepada Kepolisian Resor Tegal Kota dengan Timur.
Berita Acara Pelimpahan Perkara tanggal 19 Juli 2016. Posisi sebelum di Supervisi: Belum ada penetapan
3. Pelimpahan penyidikan perkara tindak pidana korupsi tersangka atas nama dr. PRAMINTO NUGROHO,
Alat Kesehatan di Kota Tangerang Selatan APBDP Tahun Sp.M sebagai pihak diduga turut bertanggungjawab
Anggaran 2012 a.n Tersangka YUNI ASTUTI kepada sebagai pelaku tindak pidana korupsi bersama-sama
Kejaksaan Negeri Kabupaten Tangerang. dengan Tersangka atas nama dr.YUNI SURYADI yang
Kegiatan Pelimpahan: Penanganan kasus dilakukan Perkaranya masih ditingkat Penyidikan terkendala
pelimpahan kepada Kejaksaan Negeri Kabupaten dalam pembuktian kerugian keuangan Negara, KPK
Tangerang melalui serangkaian kegiatan Koordinasi mensupervisi kasus ini dengan memfasilitasi ahli
berdasarkan Surat Deputi Bidang Penindakan KPK teknis untuk menentukan nilai kerugian keuangan
RI kepada Kepala Kejaksaan Tinggi Banten Nomor: Negara.
R-882/20-25/08/2016 tanggal 4 Agustus 2016 perihal Posisi setelah di Supervisi: Berkas Perkara atas nama
Hasil Rapat Koordinasi Penanganan Tindak Pidana dr. PRAMINTO NUGROHO, Sp.M telah dinyatakan
Korupsi, Surat Kejaksaan Tinggi kepada Ketua Komisi lengkap (P21) berdasarkan Surat Kajari Ponorogo
Pemberantasan Korupsi cq. Deputi Bidang Penindakan kepada Kapolres Ponorogo Nomor: B.04/0.5.24/
Nomor: B-1886/0.6/Fd.1/10/2016 tanggal 12 Oktober 2016 Fd.1/01/2016 tanggal 4 Januari 2016 perihal
perihal Hasil Rapat Koordinasi Penanganan Tindak Pidana Pemberitahuan hasil penyidikan tindak pidana korupsi
Korupsi dengan KPK, Surat Deputi Bidang Penindakan atas nama tersangka dr. PRAMINTO NUGROHO, Sp.M
KPK RI kepada Kepala Kejaksaan Tinggi Banten Nomor : sudah lengkap.
R-1285/20-25/11/2016 tanggal 09 November 2016 perihal 5. Dugaan TPK pengadaan tanah Tempat Pemakaman
Pelimpahan Penanganan Perkara a.n YUNI ASTUTI, Nota Umum (TPU) terhadap tersangka penyerta atas nama
Dinas Deputi Penindakan kepada Pimpinan Nomor: ND- AMELIA LIKE ANDRIES.
1030/20-25/10/2016 tanggal 11 Oktober 2016 perihal Posisi sebelum di Supervisi: Perkara dalam proses
Pelimpahan Penanganan Perkara a.n Yuni Astuti serta Penyidikan terkendala dalam pemenuhan petunjuk
Disposisi Pimpinan mengenai persetujuan pelimpahan JPU oleh Penyidik, KPK melakukan supervisi dengan
penanganan perkara tindak pidana korupsi pengadaan melakukan ekspose bersama dan memfasilitasi Ahli
alat kesehatan di Kota Tangerang Selatan APBDP Tahun Hukum Pidana.
Anggaran 2012 atas nama Tersangka Yuni Astuti dari Posisi setelah di Supervisi: Berkas Perkara atas nama
KPK kepada Kejari Kabupaten Tangerang serta Berita AMELIA LIKE ANDRIES telah dinyatakan lengkap (P21)
Acara Pelimpahan tanggal 15 November 2016 di KPK. berdasarkan Surat Kajati Maluku kepada Dirreskrimsus
Polda Maluku Nomor: B.1310/S.1/Ft.1/10/2015 tanggal 19
HASIL SUPERVISI (201 PERKARA) Oktober 2015 perihal Pemberitahuan hasil penyidikan
1. Dugaan TPK dalam penyimpangan pembangunan tindak pidana korupsi atas nama tersangka AMELIA
tanggul penahan banjir sungai Belidak Kecamatan LIKE JORIS/ANDRIES alias LIKE sudah lengkap.
Kakap Kabupaten Kubu Raya Tahun Anggaran 2009 6. Dugaan TPK adanya penyimpangan dalam pelaksanaan
a.n tersangka Zainuddin Syah bin Rajali H Abdullah. dana alokasi (DAK) Bidang Pendidikan Tahun 2008,
Sprint penyidikan nomor: Sp.Sidik/788/X/2011 tanggal 15 2010 dan Tahun Anggaran 2011 pada Dinas Pendidikan
Oktober 2011. Pemuda dan Olahraga Kabupaten Timor Tengah Utara
Posisi sebelum supervisi: Perkara dalam tahap Tahun Pelaksanaan 2011 atas nama Tersangka Drs.
Penyidik. Vinsesius Saba (Kadispora TTU selaku PA),dkk.
Posisi setelah supervisi: SP3 karena tidak cukup bukti Posisi sebelum Supervisi: Kejaksaan Negeri
(Surat Ketetapan Nomor: S.Tap/03/IV/2013 tanggal 9 Kefamenanu terkendala perhitungan kerugian
April 2013). keuangan negara.
LAPORAN
TAHUNAN
2016

206
Hasil setelah Supervisi: Telah dilaksanakan gelar Posisi setelah di Supervisi: Putusan PN Tipikor pada
perkara bersama (Penyidik Kejari Kefamenanu, BPKP PN Makassar Nomor: 32/Pid.Sus/2015/PN.Mks tanggal
Perwakilan Provinsi NTT, Unit Koorsup) dan sepakat 6 Oktober 2015 dengan amar antara lain Pidana
tentang lingkup perhitungan kerugian keuangan Penjara kepada terdakwa Dr. Muh. Suyuti Asbudi,
negara dalam perkara aquo. M.Kes selama 4 (empat) tahun dan denda sejumlah Rp
7. Dugaan TPK pengadaan tanah untuk keperluan 100.000.000,- (seratus juta rupiah).
pembangunan Dermaga dan jalan menuju ke Dermaga 14. Dugaan TPK penyimpangan pembangunan Gedung
di Desa Gunaksa Kecamatan Dawan Kabupaten Olahraga (GOR) Tahun Anggaran 2011/2012 dengan
Klungkung Tahun Anggaran 2007-2008 bertempat di anggaran sebesar 7,5 Milyar yang dilakukan oleh
Desa Gunaksa Kecamatan Dawan Kabupaten, atas nama Pemerintah Kabupaten Luwu cq Dinas Pendidikan
Tersangka I Gusti Ayu Ardani. Kabupaten Luwu atas nama Terdakwa Andi Musakkir
Posisi sebelum Supervisi: Penyidikan. oleh Kejaksaan Negeri Belopa.
Hasil setelah Supervisi: P-21 (Surat B-1823/P.1.12/ Posisi sebelum Supervisi: Tahap Persidangan
Fd.1/08/2015 tanggal 31 Agustus 2015). Posisi setelah di Supervisi: Putusan PN Tipikor pada
8. Dugaan TPK pengadaan tanah untuk keperluan PN Makassar Nomor: 92/Pid.Sus/2015/PN.Mks
pembangunan Dermaga dan jalan menuju ke Dermaga di tanggal 14 April 2015 dengan amar antara lain
Desa Gunaksa Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung Pidana Penjara kepada terdakwa Andi Musakkir,
Tahun Anggaran 2007-2008 bertempat di Desa MM. selama 1 (satu) tahun 4 (empat) bulan dan denda
Gunaksa Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung, atas sejumlah Rp.50.000.000,- (lima puluh juta) serta uang
nama Tersangka Ida Bagus Susila. pengganti sebesar Rp.1.598.059.152,- (satu milyar lima
Posisi sebelum Supervisi: Penyidikan. ratus sembilan puluh delapan juta lima puluh sembilan
Hasil setelah Supervisi: P-21 (Surat B-1932/P.1.12/ ribu seratus lima puluh dua rupiah).
15. Dugaan TPK Proyek pengadaan sarana tangkap pancing
Fd.1/09/2015 tanggal 30 September 2015).
Tonda Tahun Anggaran 2011 Dinas Perikanan Provinsi
9. Dugaan TPK pengadaan tanah untuk keperluan
Maluku An. TSk Ir. Bastian Mainassy, M. Si, dkk oleh
pembangunan Dermaga dan jalan menuju ke Dermaga di
Penyidik Polda Maluku.
Desa Gunaksa Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung
Posisi sebelum di Supervisi: Perkara dalam proses
Tahun Anggaran 2007-2008 bertempat di Desa
Penyidikan terkendala dalam pemenuhan petunjuk
Gunaksa Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung, atas
JPU oleh Penyidik, KPK melakukan supervisi
nama Tersangka Ni Luh Nyoman Hendrawati. dengan melakukan ekspose perkara bersama dan
Posisi sebelum Supervisi: Penyidikan. memfasilitasi Ahli Hukum Pidana.
Hasil setelah Supervisi: P-21 (Surat B-2167/P.1.12/ Posisi setelah di Supervisi: Berkas Perkara atas nama
Fd.1/11/2015 tanggal 4 Nopember 2015). Ir. Bastian Mainassy, M. Si, dkk telah dinyatakan
10. Dugaan TPK pengadaan tanah untuk keperluan lengkap (P21) berdasarkan Surat Kajati Maluku
pembangunan Dermaga dan jalan menuju ke Dermaga di kepada Dirreskrimsus Polda Maluku Nomor:B-205/S.1/
Desa Gunaksa Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung Ft.1/02/2016 tanggal 2 Februari 2016.
Tahun Anggaran 2007-2008 bertempat di Desa 16. Dugaan TPK penyalahgunaan dana penataan kawasan
Gunaksa Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung, atas kumuh Lagasa-Tula yang dilaksanakan secara swakelola
nama Tersangka I Gusti Ayu Ardani. oleh Dinas PU Kab. Muna Tahun Anggaran 2008 atas
Posisi sebelum Supervisi: P-21 dan Tahap II. nama tersangka La Ode Muuri, oleh Penyidik Polda
Hasil setelah Supervisi: Pelimpahan ke PN Aceh (Berita Sulawesi Tenggara.
Acara Pelimpahan Perkara tanggal 19 Nopember Posisi sebelum di Supervisi: Perkara dalam proses
2015). Penyidikan terkendala dalam pemenuhan petunjuk
11. Dugaan TPK pengadaan tanah untuk keperluan JPU oleh Penyidik, KPK melakukan supervisi dengan
pembangunan Dermaga dan jalan menuju ke Dermaga di melakukan ekspose bersama.
Desa Gunaksa Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung Posisi setelah di Supervisi: Berkas Perkara atas nama
Tahun Anggaran 2007-2008 bertempat di Desa La Ode Muuri telah dinyatakan lengkap (P21) dan telah
Gunaksa Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung, atas dilakukan tahap II, berdasarkan Surat Dirreskrimsus
nama Tersangka Ida Bagus Susila. Polda Sultra kepada KPK Nomor: B/637/II/2016/
Posisi sebelum Supervisi: P-21 dan Tahap II. Dit Reskrimsus tanggal 12 Februari 2016 perihal
Hasil setelah Supervisi: Pelimpahan ke PN Aceh (Berita pemberitahuan tindak lanjut hasil koordinasi dan
Acara Pelimpahan Perkara tanggal 19 Nopember supervisi KPK.
2015). 17. Dugaan TPK penyalahgunaan dana penataan kawasan
12. Dugaan TPK pengadaan tanah untuk keperluan kumuh Lagasa-Tula yang dilaksanakan secara swakelola
pembangunan Dermaga dan jalan menuju ke Dermaga di oleh Dinas PU Kab. Muna Tahun Anggaran 2008 atas
Desa Gunaksa Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung nama tersangka Hasilwin Maane, oleh Penyidik Polda
Tahun Anggaran 2007-2008 bertempat di Desa Sulawesi Tenggara.
Gunaksa Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung, atas Posisi sebelum di Supervisi: Perkara dalam proses
nama Tersangka Ni Luh Nyoman Hendrawati. Penyidikan terkendala dalam pemenuhan petunjuk
Posisi sebelum Supervisi: P-21 dan Tahap II. JPU oleh Penyidik, KPK melakukan supervisi dengan
Hasil setelah Supervisi: Pelimpahan ke PN Aceh (Berita melakukan ekspose bersama.
Acara Pelimpahan Perkara tanggal 23 Nopember Posisi setelah di Supervisi: Berkas Perkara atas
2015). nama HASILWIN MAANE telah dinyatakan lengkap
13. Dugaan TPK dalam Pengadaan Alat Kesehatan di Dinas (P21) dan telah dilakukan tahap II, berdasarkan Surat
Kesehatan Kab. Luwu Tahun 2010 dan 2013 atas nama Dirreskrimsus Polda Sultra kepada KPK Nomor: B/637/
tersangka Dr. Muh. Suyuti Asbudi, M.Kes oleh Kejaksaan II/2016/Dit Reskrimsus tanggal 12 Februari 2016
Negeri Belopa. perihal pemberitahuan tindak lanjut hasil koordinasi
Posisi sebelum Supervisi: Tahap Persidangan. dan supervisi KPK.
207
18. Dugaan TPK pelaksanaan reboisasi di lahan eks. HPH PT perkara bersama antara Penyidik dan Unit Koordinasi
Mantaya Kalang, Desa Kenyala Kec Kota Besi Kab Kotim Supervisi pada 18 Februari 2016 (rekomendasi
seluas 840 Ha yang dibiayai dana DAK-DR tahun 2001. terlampir) yang pada intinya terdapat perbuatan
Posisi sebelum Supervisi: Penyidik Kejati Kalteng melawan hukum yang kuat dan dalam rangka
belum dapat melimpahkan berkas perkara ke percepatan penanganan perkara tersebut, Unit
Pengadilan karena terkendala pencarian tersangka Koorsup segera memfasilitasi pengecekan obyek
yang telah masuk dalam daftar DPO. perkara oleh ahli teknis.
Hasil setelah Supervisi: Unit Koorsup telah 23. TPK Pengadaan Alat Kesehatan pada RSUP H. Adam
memfasilitasi pencarian tersangka Suryo Handoko. Malik Medan Tahun Anggaran 2010 atas nama tersangka
Penyidik Kejati Kalteng akan segera melengkapi Hasan Basri, SE selaku PPK dan Marwanto Lingga, SH
berkas perkara untuk dilimpahkan ke pengadilan. selaku Ketua Panitia Pangadaan.
19. Dugaan TPK dalam pemberian fasilitas kredit refinancing Posisi sebelum supervisi: Tahap persidangan.
perkebunan kelapa sawit kepada PT. Campang Tiga Hasil setelah supervisi: Berdasarkan putusan Majelis
oleh Bank Sumsel Babel pada Tahun 2008. Hakim Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri
Posisi sebelum Supervisi: Penyidik Polda Sumsel telah Medan dengan amar putusan Pidana penjara selama
meminta bantuan Auditor BPK Prop Sumsel dalam 2 (dua) Tahun dan denda sebesar Rp.50.000.000
rangka perhitungan kerugian keuangan negara dan (lima puluh juta rupiah).
saat ini masih menunggu hasil perhitungan tersebut. 24. Dugaan TPK dalam pelaksanaan kegiatan peningkatan
Hasil setelah Supervisi: Telah dilaksanakan gelar mutu bidang pendidikan (proyek pengadaan alat lab
perkara bersama antara Penyidik, Auditor BPK Prop sekolah) Tahun Anggaran 2010 di Dinas Pendidikan dan
Sumsel, Auditor BPK-RI dan Unit Koordinasi Supervisi Kebudayaan Kab. Buru atas nama tersangka Ahmad
pada 15 Februari 2016 (rekomendasi terlampir) yang Marzuki Padang oleh Penyidik Polda Maluku.
pada intinya telah sepakat terkait lingkup perhitungan Posisi sebelum di Supervisi: Perkara dalam proses
kerugian keuangan negara dan bukti-bukti audit yang Penyidikan terkendala dalam pemenuhan petunjuk
dibutuhkan dalam rangka percepatan hasil kerugian JPU oleh Penyidik, KPK melakukan supervisi dengan
keuangan negara tersebut. melakukan ekspose bersama.
20. Dugaan TPK dalam kegiatan pembangunan jalan akses Posisi setelah di Supervisi: Berkas Perkara atas nama
bandara atung bungsu 2 (dua) jalur aspal hotmix tahap Ahmad Marzuki Padang telah dinyatakan lengkap (P21)
III dengan menggunakan APBD Kota Pagaralam Tahun berdasarkan Surat Kajati Maluku kepada Dirreskrimsus
Anggaran 2013. Polda Maluku Nomor:B:035/S.1/Ft.1/01/2016 tanggal 13
Posisi sebelum Supervisi: Penyidik Polda Sumsel telah Januari 2016.
meminta bantuan Auditor BPKP Prop Sumsel sejak 31 25. Dugaan TPK dalam pelaksanaan kegiatan peningkatan
Agustus 2015 dalam rangka perhitungan kerugian mutu bidang pendidikan (proyek pengadaan alat lab
keuangan negara dan saat ini masih menunggu hasil sekolah) Tahun Anggaran 2010 di Dinas Pendidikan dan
perhitungan tersebut. Kebudayaan Kab. Buru atas nama tersangka Ahmad
Hasil setelah Supervisi: Telah dilaksanakan gelar Mukaddar oleh Penyidik Polda Maluku.
perkara bersama antara Penyidik, Auditor BPKP Posisi sebelum di Supervisi: Perkara dalam proses
Prop Sumsel dan Unit Koordinasi Supervisi pada 16 Penyidikan terkendala dalam pemenuhan petunjuk
Februari 2016 (rekomendasi terlampir) yang pada JPU oleh Penyidik, KPK melakukan supervisi dengan
intinya telah sepakat terkait lingkup perhitungan melakukan ekspose bersama.
kerugian keuangan negara dan bukti-bukti audit yang Posisi setelah di Supervisi: Berkas Perkara atas nama
dibutuhkan dalam rangka percepatan hasil kerugian Ahmad Mukaddar telah dinyatakan lengkap (P21)
keuangan negara tersebut. berdasarkan Surat Kajati Maluku kepada Dirreskrimsus
21. Dugaan TPK pengadaan alat kesehatan Radio Diagnostik Polda Maluku Nomor:B-034/S.1/Ft.1/01/2016 tanggal 13
(CT Scan 45 Slices) dan Kardiologi (Cath Lab) pada RSUD Januari 2016.
Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun Anggaran 2008. 26. Dugaan TPK pada kegiatan pengadaan alat dan
Posisi sebelum Supervisi: Penyidik Kejati Aceh bahan kimia laboratorium uji BP Batam tahun 2014 atas
memerlukan tambahan informasi dalam rangka nama tersangka HERU PURNOMO, ST. oleh Penyidik
memperkuat perbuatan melawan hukum yang Ditreskrimsus Polda Kepulauan Riau.
dilakukan oleh tersangka. Posisi sebelum di Supervisi: Perkara masih ditingkat
Hasil setelah Supervisi: Telah dilaksanakan gelar penyidikan, Penyidik terkendala dalam pemenuhan
perkara bersama antara Penyidik, Penyelidik KPK Petunjuk Jaksa Peneliti, dan KPK mensupervisi kasus
dan Unit Koordinasi Supervisi pada 17 Februari 2016 ini dengan melakukan ekspose perkara bersama serta
(rekomendasi terlampir) yang pada intinya Penyidik memfasilitasi ahli teknis.
telah memperoleh informasi terkait konstruksi Posisi setelah di Supervisi: Berkas Perkara atas nama
perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh HERU PURNOMO, ST telah dinyatakan lengkap (P21)
tersangka. berdasarkan Surat Kajati Kepri kepada Dirreskrimsus
22. Dugaan TPK pengadaan mobil pemadam kebakaran Polda Kepri Nomor:B-57/N.10.5/Ft.1/04/2016 tanggal
modern untuk kota banda aceh (BPBA) sebesar 17,5 12 April 2016 perihal Pemberitahuan Hasil Penyidikan
Milyar pada Dinas Pendapatan dan Kekayaan Aceh yang Perkara Pidana An. Tersangka HERU PURNOMO, ST
bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Aceh sudah lengkap
(APBA) Tahun Anggaran 2014. 27. Dugaan TPK pada pengelolaan anggaran deposito
Posisi sebelum Supervisi: Penyidik Kejari Banda keuangan daerah atas nama tersangka ABDULLAH
Aceh terkendala pengecekan obyek perkara yakni VANNATH selaku Bupati Seram Bagian Timur, oleh
Mobil Pemadam Kebakaran tersebut dalam rangka Penyidik Ditreskrimsus Polda Maluku.
memenuhi unsur kerugian keuangan Negara. Posisi sebelum di Supervisi: Perkara hasil Pulbaket
Hasil setelah Supervisi: Telah dilaksanakan gelar KPK dilimpahkan ke Polda Maluku, KPK mensupervisi
LAPORAN
TAHUNAN
2016

208
kasus ini dengan melakukan ekspose perkara 31. Dugaan TPK penyalahgunaan Bantuan Siswa Miskin
bersama secara terpadu serta memfasilitasi ahli teknis (BSM) untuk SMKN Manonjaya Tahun Anggaran 2013
yang diperlukan dalam penyidikan. atas nama tersangka Dede Tatang Sukirman oleh Polres
Posisi setelah di Supervisi: Berkas Perkara atas Tasikmalaya Kota
nama ABDULLAH VANNATH, S.Sos, MMP telah Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.
dinyatakan lengkap (P21) berdasarkan Surat Kajati Pelaksanaan Supervisi: Ekspose bersama pada
Maluku kepada Dirreskrimsus Polda Maluku Nomor:B- tanggal 5 Apri 2016 dengan hasil rekomendasi bahwa
473/S.1.5/Ft.I/04/2016 tanggal 7 April 2016 perihal penyidik akan melengkapi petunjuk (P-19) Jaksa
Pemberitahuan Hasil Penyidikan Perkara Pidana An. Peneliti dari Kejari Tasikmalaya terkait unsur tindak
Tersangka ABDULLAH VANATH, S.SOs, MMP sudah pidana yang disangkakan terhadap tersangka.
lengkap. 32. Dugaan TPK penyalahgunaan dana Bansos dari
28. Dugaan TPK Dana pengadaan Alat Kesehatan (Alkes) Kementerian Pertanian RI pada kegiatan cetak sawah di
Kedokteran dan KB Tahun Anggaran 2012 pada Rumah Desa Karang Ampar, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh
Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. RASIDIN Kota Padang, Tengah pada Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Aceh
atas nama tersangka dr.ARTATI SURYANI, M.Ph oleh Tengah Tahun Anggaran 2011 atas nama terdakwa Ir.
Penyidik Kejari Padang. NASIRUDDIN SK, MM BIN ABDULLAH.
Posisi sebelum di Supervisi: Perkara masih ditingkat Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.
penyidikan, KPK mensupervisi kasus ini dengan Posisi setelah di Supervisi: Pelimpahan ke PN
melakukan ekspose perkara bersama secara Aceh (Berita Acara Pelimpahan Perkara Nomor:
terpadu tanggal 5 Agustus 2015 dan memberikan B-405/N.1.15/APB/Ft.2/TAKNG/04/2016 tanggal 5 April
rekomendasi. 2016)
Posisi setelah di Supervisi: Perkara dihentikan 33. Dugaan TPK penyalahgunaan dana Bansos dari
penyidikan dengan Surat Perintah Penghentian
Kementerian Pertanian RI pada kegiatan cetak sawah di
Penyidikan Kajari Padang Nomor: Print-458/N.3.10/
Desa Karang Ampar, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh
Fd.1/02/2016 tanggal 9 Februari 2016, sesuai hasil
Tengah pada Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Aceh
pemantauan tim korsup terpadu tanggal 21 April
Tengah Tahun Anggaran 2011 atas nama terdakwa Ir.
2016 dan surat Kajati Sumbar Nomor:R-362/N.3/
ELMIZAN BIN ALAMSYAH.
Fd.1/04/2016 tanggal 29 April 2016 perihal koordinasi
Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.
dan supervisi penanganan perkara tindak pidana
korupsi. Posisi setelah di Supervisi: Pelimpahan ke PN Aceh
29. Dugaan TPK Penyelewengan penggunaan dana barang (Berita Acara Pelimpahan Perkara Nomor: B-...../N.1.15/
dan jasa Makan dan Minum pada Sekretariat Daerah APB/Ft.2/TAKNG/04/2016 tanggal 5 April 2016).
Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Anggaran 2011 atas 34. Dugaan TPK penyalahgunaan dana Bansos dari
nama tersangka H. Rosman Effendi, SE, SH,MM, MBA Kementerian Pertanian RI pada kegiatan cetak sawah di
oleh Penyidik Kejari Painan Desa Karang Ampar, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh
Posisi sebelum di Supervisi: Perkara masih ditingkat Tengah pada Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Aceh
penyidikan, KPK mensupervisi kasus ini dengan Tengah TA 2011 atas nama terdakwa Ir. ISDAWARNI
melakukan ekspose perkara bersama secara BINTI Alm. ISMAIL ISHAQ.
terpadu tanggal 5 Agustus 2015 dan memberikan Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.
rekomendasi. Posisi setelah di Supervisi: Pelimpahan ke PN Aceh
Posisi setelah di Supervisi: Perkara dihentikan (Berita Acara Pelimpahan Perkara Nomor: B-408/N.1.15/
penyidikan dengan Surat Perintah Penghentian APB/Ft.2/TAKNG/04/2016 tanggal 5 April 2016)
Penyidikan Kajari Painan Nomor: Print-60/N.3.19/ 35. Dugaan TPK penyalahgunaan dana Bansos dari
Fd.1/01/2016 tanggal 21 Januari 2016, sesuai hasil Kementerian Pertanian RI pada kegiatan cetak sawah
pemantauan tim korsup terpadu tanggal 21 April di Desa Karang Ampar, Kecamatan Ketol, Kabupaten
2016 dan surat Kajati Sumbar Nomor:R-362/N.3/ Aceh Tengah pada Dinas Tanaman Pangan, Kab Aceh
Fd.1/04/2016 tanggal 29 April 2016 perihal koordinasi Tengah Tahun Anggaran 2011 atas nama terdakwa
dan supervisi penanganan perkara tindak pidana EDDY SOFIANDA PUTRA Bin ZAINALUDDIN.
korupsi. Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.
30. Dugaan TPK terhadap pelaksanaan Kegiatan bantuan Posisi setelah di Supervisi: Pelimpahan ke PN Aceh
Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RSRTLH) (Berita Acara Pelimpahan perkara Nomor: B-407/N.1.15/
Dana Usaha Kesejahteraan Sosial (UKS) Departemen APB/Ft.2/TAKNG/04/2016 tanggal 5 April 2016).
Sosial RI Tahun 2009 di Kab. Agam, oleh Penyidik Kejati 36. TPK Pengadaan Alat Kesehatan pada RSUP H. Adam
Sumbar. Malik Medan Tahun Anggaran 2010 atas nama
Posisi sebelum di Supervisi: Perkara masih ditingkat Tersangka MARWANTO LINGGA, SH selaku Ketua
penyidikan, KPK mensupervisi kasus ini dengan Panitia Pangadaan.
melakukan ekspose perkara bersama secara Posisi sebelum supervisi: Tahap persidangan.
terpadu tanggal 6 Agustus 2015 dan memberikan Hasil setelah supervisi: Berdasarkan putusan Majelis
rekomendasi. Hakim Pengadilan Tipikor Berdasarkan putusan
Posisi setelah di Supervisi: Perkara dihentikan Majelis Hakim Pengadilan Tipikor No. 70/Pid.Sus.
penyidikan dengan Surat Perintah Penghentian TPK/2015/PN.Mdn tanggal 7 Januari 2016 pada
Penyidikan Kajati Sumbar Nomor: Print-93/N.3/ Pengadilan Negeri Medan dengan amar putusan
Fd.1/03/2016 tanggal 7 Maret 2016, sesuai hasil Pidana penjara selama 2 (dua) Tahun dan denda
pemantauan tim korsup terpadu tanggal 21 April sebesar Rp.50.000.000 (lima puluh juta rupiah).
2016 dan surat Kajati Sumbar Nomor:R-362/N.3/ 37. Fasilitasi permohonan bantuan ahli pertanian dan
Fd.1/04/2016 tanggal 29 April 2016 perihal koordinasi kelayakan tanah Nomor: R/159/Tipidkor/I/2016/Bareskrim
dan supervisi penanganan perkara tindak pidana tanggal 26 Januari 2016 dari Bareskrim Polri terkait
korupsi.
209
Dugaan TPK dalam kegiatan pelaksanaan jasa konsultan 41. Dugaan TPK Penggunaan keuangan Pemerintah
dan kontruksi pencetakan sawah yang dilaksanakan Kota Surabaya tahun 2007 untuk Anggota DPRD Kota
pada Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Surabaya Atas nama Tsk BAMBANG DH, berdasarkan
Tahun 2012 s.d 2014 di Ketapang Kalimantan Barat. atas Surat Perintah Penyidikan Kapolda Jawa Timur Nomor:
nama Tersangka UPIK ROSALINA WASRIN. SP.Sidik/350/XI/2013/Direskrimsus, tgl 11 November 2013
Posisi sebelum supervisi: Perkara masih ditingkat dan SPDP Nomor: B/109/XI/2013/Direskrimsus tgl 14
penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala November 2013.
terkait pembuktian kerugian keuangan Negara. Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat
Hasil setelah supervisi: KPK mensupervisi kasus penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala
ini dengan melakukan ekspose perkara bersama dalam pemenuhan petunjuk Jaksa Peneliti berkas
secara terpadu pada tanggal 22 Februari 2016 dan perkara.
memberikan rekomendasi. Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus
38. Dugaan TPK dalam pencairan kekurangan dana sarana ini dengan melakukan ekspose perkara bersama
dan prasarana infrastruktur Provinsi Papua Barat Tahun secara terpadu pada tanggal 26 Februari 2016 dan
Anggaran 2008 yang dialokasikan pada APBN Tahun memberikan rekomendasi, serta memfasilitasi Ahli
Anggaran 2011 sebesar Rp.78.907.977.152,- tanpa Keuangan Negara.
melalui prosedur pencairan keuangan yang sudah 42. Dugaan TPK Prembangunan Jembatan Brawijaya Kota
ditetapkan, atas nama Tersangka Ir. MARTHEN LUTHER Kediri suber dana APBD Tahun Anggaran 2010 s/d 2013,
RUMADAS, M. Si dkk. oleh Penyidik Kejati Papua. berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Dirreskrimsus
Posisi sebelum di Supervisi: Perkara masih di tingkat Polda Jatim Nomor: Sprin-Sidik/157/IV/2013/Ditreskrimsus
penyidikan dan berkas perkara telah lengkap (P21), tanggal 26 April 2013.
namun belum dilakukan penuntutan karena tersangka Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat
dalam keadaan sakit, KPK mensupervisi kasus ini
penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala
dengan melakukan ekspose perkara bersama
terkait pembuktian kerugian keuangan Negara.
penyidik tanggal 6 Juli 2015 dan memfasilitasi
Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini
pemeriksaan kesehatan tersangka dalam rangka
dengan melakukan ekspose perkara bersama secara
pemberian second opinion oleh Ahli dari IDI pusat
terpadu pada tanggal 25 Februari 2016 dan memberikan
terhadap tersangka Ir. MARTHEN LUTHER RUMADAS,
rekomendasi.
M. Si dan RICO SIA..
Posisi setelah di Supervisi: berkas perkara tersangka 43. Dugaan TPK penggunaan dana APBD Kota Surabaya
atas nama Ir. MARTHEN LUTHER RUMADAS, M. Si untuk biaya Workshop Pimpinan dan Anggota DPRD
dan barang bukti teah dilimpahkan ke Kejaksaan Kota Surabaya TA 2010, berdasarkan surat perintah
Negeri Monokwari (Tahap II) tanggal 26 April 2016, penyidikan Kapolrestabes Surabaya Nomorr:B/257/IV/
dan terhadap tersangka RICO SIA telah dilakukan 2011/Satreskrim tanggal 18 April 2011.
penuntutan, sesuai surat Kajati Papua Nomor:B- Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat
636/T.1/Fd.1/04/2016 tanggal 28 April 2016 perihal penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala
perkembangan penanganan perkara dugaan tindak terkait pembuktian kerugian keuangan Negara.
pidana korupsi. Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus
39. Dugaan TPK penyalahgunaan dana pendistribusian ini dengan melakukan ekspose perkara bersama
logistik dan dana pemilihan Presiden I KPU Kabupaten secara terpadu pada tanggal 24 Februari 2016 dan
Dogiyai Tahun Anggaran 2014 atas nama tersangka memberikan rekomendasi.
TITUS MOTE, dkk oleh Penyidik Polres Nabire. 44. Dugaan TPK pada Badan Lingkungan Hidup Pemkab
Posisi sebelum di Supervisi: Perkara masih ditingkat Pasuruan tahun anggaran 2011 dengan cara pemecahan
penyidikan dan berkas perkara telah lengkap (P21) paket pekerjaan untuk menghindari pelelangan dan
namun belum dilakukan penyerahan tersangka dan pekerjaan tidak sesuai dengan spesifikasi dalam kontrak,
Barang bukti (tahap II) ke Kejari Nabire, KPK melakukan berdasarkan Sprindik Dirreskrimsus Polda Jatim Nomor:
supervisi dengan melakukan supervisi terpadu berupa Sp.Sidik/191/VI/2013/ Ditreskrimsus tgl 10 Juni 2013.
ekspose penanganan perkara bersama tanggal 24 Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat
November 2015 dan diberikan rekomendasi. penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala
Posisi setelah di Supervisi: berkas perkara tersangka terkait pembuktian kerugian keuangan Negara.
atas nama TITUS MOTE, dkk dan barang bukti telah Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus
dilimpahkan Penyidik Polres Nabire ke Kejaksaan ini dengan melakukan ekspose perkara bersama
Negeri Nabire (Tahap II) tanggal 3 Maret 2016, sesuai secara terpadu pada tanggal 24 Februari 2016 dan
surat Kajati Papua Nomor:B-636/T.1/Fd.1/04/2016 memberikan rekomendasi.
tanggal 28 April 2016 perihal perkembangan 45. Dugaan TPK pada Proses Pengadaan Pembangunan
penanganan perkara dugaan tindak pidana korupsi. Gedung Rawat Inap Kelas III RSUD dr Sayidiman Kab.
40. Dugaan TPK Pelaksanaan Lelang Penawaran Langsung Magetan Tahun Anggaran 2010, berdasarkan Sprindik
WK Migas East Bontang tahap I Tahun 2013 di Ditjen Kapolres Magetan nomor: SP.Sidik/96/VI/ 2013/
Migas Kementerian ESDM oleh Penyidik Dittipidkor Satreskrim tgl 27 Juni 2013.
Bareskrim Polri. Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat
Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala
penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala dalam pemenuhan petunjuk Jaksa Peneliti berkas
dalam pemenuhan petunjuk Jaksa Peneliti berkas perkara.
perkara. Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus
Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini ini dengan melakukan ekspose perkara bersama
dengan melakukan ekspose perkara bersama secara secara terpadu pada tanggal 25 Februari 2016 dan
terpadu pada tanggal 3 Mei 2016 dan memberikan memberikan rekomendasi serta fasilitasi Ahli teknis.
rekomendasi. 46. Dugaan TPK penyalahgunaan Dana Hibah dari Provinsi
LAPORAN
TAHUNAN
2016

210
Jawa Timur TA 2013 pada Desa Tambi Bendo, Kecamatan terkait pembuktian kerugian keuangan Negara.
Mojo, Kabupaten Kediri; Desa Kranding Kecamatan Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini
Mojo Kabupaten Kediri; Desa Keniten Kecamatan dengan melakukan ekspose perkara bersama secara
Mojo Kabupaten Kediri, Desa Pamongan Kecamatan terpadu pada tanggal 22 Maret 2016 dan memberikan
Mojo Kabupaten Kediri; Desa Surat, Kecamatan Mojo, rekomendasi.
Kabupaten Kediri; dan Desa Pohrubuh, Kecamatan 51. Dugaan TPK Pembangunan lanjutan Asrama K100 pada
Semen, Kabupaten Kediri, berdasarkan Sprindik Kajati kantor PPPPPTK PKN dan IPS TA 2012 atas nama tsk.
Jawa Timur Nomor: PRINT-02/O.5.45/ Fd.1/08/2014 Tgl YURIS PERMANA YOGA UTAMA, ST. MT dan DJOKO
20 Agustus 2014. WINARJANTO, MM., berdasarkan Sprindik Kajari Batu
Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat Nomor: 372/O.5.44/Fd.1/07/2013 Tgl 29 Juli 2013.
penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat
terkait pembuktian kerugian keuangan Negara. penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun, dan terdapat
Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini kendala dalam penanganannya.
dengan melakukan ekspose perkara bersama secara Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini
terpadu pada tanggal 22 Maret 2016 dan memberikan dengan melakukan ekspose perkara bersama secara
rekomendasi. terpadu pada tanggal 23 Maret 2016 dan memberikan
47. Dugaan TPK penyimpangan dalam penyaluran dana rekomendasi.
penguatan modal lembaga usaha ekonomi pedesaan 52. Dugaan TPK dalam proyek pengadaan tanah untuk
(DPM-LUEP) tahun 2007 di Kantor Bimas Ketahanan pembangunan Kampus II UIN Maliki Ibrahim Malang Tahun
Pangan Provinsi Jatim, atas nama Tsk. Drs. Ec ANDREAS Anggaran 2006 s/d 2010 Atas nama tsk Prof. DR. IMAM
WAHYONO, SH. MM. Msi, dan Ir. TADJUDDIN NUR KADIR SUPARYOGO dan SAMSUL HUDA, SH,, berdasarkan
berdasarkan Sprindik Kajari Bojonegoro Nomor:Print- Sprindik Kajari Malang Nomor: Print-30/0.5.11/fd.1/05/2014
07/O.5.16/Fd.1/12/2009 tanggal 8 Desember 2009, dan tgl 6 Mei 2014 dan Nomor : Print-15/O.5.11/Fd.1/03/ 2014
Nomor: Print-03/O.5.16/Fd.1/04/2013 Tgl 12 April 2013. Tgl 17 Maret 2014.
Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat
penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun, dan terdapat
terkait pembuktian kerugian keuangan Negara. kendala dalam penanganannya.
Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini
dengan melakukan ekspose perkara bersama secara dengan melakukan ekspose perkara bersama secara
terpadu pada tanggal 22 Maret 2016 dan memberikan terpadu pada tanggal 23 Maret 2016 dan memberikan
rekomendasi. rekomendasi.
48. Dugaan TPK penyimpangan tentang program 53. Dugaan TPK DPRD Kota Malang T.A 2004 yang dilakukan
pemberdayaan masyarakat melalui program LM.3 atau oleh tersangka ABDUL MANAF, berdasarkan Sprindik
bentuk lain, penggemukkan dan pembibitan sapi di Desa Kajari Malang Nomor: Print- 397/O.5.11/Fd.1/02/2012 Tgl
Mori Kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro yang 14 Februari 2012.
bersumber dari APBN, APBD Provinsi dan APBD Kab. Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat
Bojonegoro tahun 2009 s.d 2010, berdasarkan Sprindik penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun, dan terdapat
Kajari Bojonegoro Nomor: Print-07/O.5.16/ Fd.1/11/2014 kendala dalam penanganannya.
Tgl 11 November 2014. Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini
Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat dengan melakukan ekspose perkara bersama secara
penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun. terpadu pada tanggal 23 Maret 2016 dan memberikan
Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini rekomendasi.
dengan melakukan ekspose perkara bersama secara 54. Dugaan TPK dalam pelaksanaan Alokasi Dana Desa
terpadu pada tanggal 22 Maret 2016 dan memberikan (ADD) TA 2010,2011 dan 2012 serta penyimpangan
rekomendasi. Penyaluran Beras Miskin (Raskin) Tahun 2012 di Desa
49. Dugaan TPK penyimpangan dalam kegiatan Belanja Dana Warujinggo Kec. Leces Kab. Probolinggo, atas nama tsk.
Hibah kepada Ormas/LSM pada Bakesbangpollinmas THOLIB, berdasarkan Sprindik Kajari Kraksaan nomor:
Pemkab Kediri TA 2012 atas nama Tsk. MOH. MALIK, Print-72/O.5.41/ Fd.1/09/2014 tgl 10 September 2014.
SH, MM, berdasarkan Sprindik Kajari Ngasem Nomor: Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat
Print-01/ O.5/Fd.1/04 /2013 Tgl 30 April 2013. penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun, dan terdapat
Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat kendala dalam penanganannya.
penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini
terkait pembuktian kerugian keuangan Negara. dengan melakukan ekspose perkara bersama secara
Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini terpadu pada tanggal 24 Maret 2016 dan memberikan
dengan melakukan ekspose perkara bersama secara rekomendasi.
terpadu pada tanggal 22 Maret 2016 dan memberikan 55. Dugaan TPK penyalahgunaan wewenang dan
rekomendasi. pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan
50. Dugaan TPK pada Penyaluran Raskin tahun 2008 oleh Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Sejahtera
Tim Raskin Kab. Sumenep pada 7 (tujuh) kepulauan di pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Magetan
Kabupaten Sumenep dan Pengadaan Beras untuk GBB Tahun Anggaran 2008-2013, atas nama tsk Drs.
Sumenep tahun 2008 oleh Satgas Ada Dalam Negeri ERSAN, berdasarkan Sprindik Kajari Magetan Nomor:
Sub Divre XII Madura Perum Bulog atas nama Tsk R Print-01/05.31/Fd.1/08/2014 tgl 29 Agustus 2014.
Ahmad Ahyani, SE, Dkk, berdasarkan Sprindik Kajari Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat
Sumenep Nomor: B-03.B/ O.5.34/ Fd.1/03/2011 tgl 1 Maret penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun, dan terdapat
2011. kendala terkait pembuktian kerugian keuangan
Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat negara.
penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini
211
dengan melakukan ekspose perkara bersama secara 61. Dugaan TPK terhadap pekerjaan peningkatan Jalan
terpadu pada tanggal 24 Maret 2016 dan memberikan Taman Winangun- Bocor Kab. Kebumen Tahun 2011
rekomendasi. dengan nilai kontrak sebesar Rp.3.125.600.000,-atas
56. Dugaan TPK Pembangunan Gedung Serbaguna Desa nama tersangka HERU SETIYADI (Swasta) berdasarkan
Gendaran Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan Sprindik Ditrekrimsus Polda Jawa Tengah Nomor:Sp.
Tahun Anggaran 2012 dan 2013, berdasarkan Sprindik Sidik/589/X/2013/Reskrimsus tanggal 21 Oktober 2013.
Kajari Pacitan Nomor: PRINT-01/O.5.38/Fd.1/02/ 2016 Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat
tanggal 11 Februari 2016. penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terdapat
Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat kendala dalam penanganannya.
penyidikan dan terdapat kendala terkait Ahli Teknis Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini
guna pembuktian kerugian keuangan negara. dengan melakukan ekspose perkara bersama secara
Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini terpadu pada tanggal 11 Mei 2016 dan memberikan
dengan melakukan ekspose perkara bersama pada rekomendasi.
tanggal 9 Mei 2016 dan memberikan rekomendasi. 62. Dugan TPK dana Bantuan Sosial kegiatan Pengembangan
57. Dugaan TPK proyek pengadaan barang/jasa pemerintah Optimasi lahan tahun 2012 di dinas Pertanian, Perikanan,
pembangunan lapangan olahraga Politeknik Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Kudus, berdasarkan Sprindik
Negeri Tual TA 2011, berdasarkan Sprindik Kapolres Tual Polres Kudus Nomor:Sp.Sidik/107/VI/20115/Reskrim
Maluku Tenggara Nomor:Sp.Sidik/216/VIII/2012/Reskrim, tanggal 26 Juni 2005.
tanggal 13 Agustus 2012. Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat
Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala
penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terdapat dalam pemenuhan petunjuk Jaksa Peneliti berkas
kendala dalam pemenuhan petunjuk Jaksa Peneliti perkara.
berkas perkara.
Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini
Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus
dengan melakukan ekspose perkara bersama secara
ini dengan melakukan ekspose perkara bersama
terpadu pada tanggal 11 Mei 2016 dan memberikan
secara terpadu pada tanggal 3 Februari 2016 dan
rekomendasi.
memberikan rekomendasi, serta bantuan fasilitasi Ahli
63. Dugaan TPK PNPM Mandiri Perkotaan Desa Sidomukti,
teknis.
Kecamatan Weleri, Kabupaten Kendal Tahun 2009,
58. Dugaan TPK Penyaluran Bantuan Dana Keserasian
pada Lokasi : Desa Poka, Desa Hunut, Desa Nania I, berdasarkan Laporan Polisi Polres Kendal nomor:
Desa Nania II dan Desa Batu Merah Gunung Malintang, LP/A/359/XII/2011/2011/Res Kendal/Jateng/Res Kendal
tersangka atas nama ONGELS ELISABETH (Bendahara), tanggal 15 Desember 2011.
dkk. berdasarkan Sprindik Kejati Maluku Nomor:Prin- Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat
02/S.1/Fd.1/01/2015 tanggal 16 Januari 2015. penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala
Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat dalam pemenuhan petunjuk Jaksa Peneliti berkas
penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terdapat perkara.
kendala dalam penanganannya. Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini
Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus dengan melakukan ekspose perkara bersama secara
ini dengan melakukan ekspose perkara bersama terpadu pada tanggal 12 Mei 2016 dan memberikan
secara terpadu pada tanggal 4 Februari 2016 dan rekomendasi.
memberikan rekomendasi. 64. Dugaan TPK Dalam Pembagian Raskin Tahun 2012 / 2013
59. Dugaan TPK Pengadaan Alat Kedokteran, Kesehatan Di Ds. Bandengan Kec. Jepara Kab. Jepara, berdasarkan
dan Belanja Modal Peralatan dan Mesin berupa Sprindik Polres Jepara Nomor: Sp.sidik/43/I/2014/
Magnetic Resonance Imaging (MRI) dll tahun 2010 Reskrim tanggal 21 Januari 2014.
di RSO Prof.Dr,R.SUHARSO Surakarta, berdasarkan Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat
Sprindik Dirreskrimsus Polda Jawa Tengah No. Pol: penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala
SP.Sidik/993/X/2 015/Reskrimsus tanggal 20 Oktober dalam pemenuhan petunjuk Jaksa Peneliti berkas
2015. perkara.
Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini
ditingkat penyidikan dan terdapat kendala dalam dengan melakukan ekspose perkara bersama secara
penanganannya. terpadu pada tanggal 12 Mei 2016 dan memberikan
Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini rekomendasi.
dengan melakukan ekspose perkara bersama tanggal 65. Dugaan TPK Dalam Pengalokasian Dana ADD Yang
4 Februari 2016 dan memberikan rekomendasi, serta Diperuntukan Untuk Operasional BPD Desa Kalikuto
bantuan fasilitasi pemeriksaan saksi. Kec. Grabag Kab. Magelang, berdasarkan Sprindik
60. Dugaan TPK dana APBD Kabupaten Kendal Tahun Polres Magelang nomor: Sp.Sidik/260/XII/2012/Reskrim
Anggaran 2002-2003 atas nama tersangka HENDY tanggal 11 Desember 2012.
BOEDORO, berdasarkan Sprindik Ditreskrimsus Polda Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat
Jawa Tengah Nomor:Sp.Sidik/17/I/20115/ Reskrim tanggal penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala
11 Januari 2005. dalam pemenuhan petunjuk Jaksa Peneliti berkas
Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat perkara.
penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini
dalam pemenuhan petunjuk Jaksa Peneliti berkas dengan melakukan ekspose perkara bersama secara
perkara. terpadu pada tanggal 12 Mei 2016 dan memberikan
Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini rekomendasi.
dengan melakukan ekspose perkara bersama secara 66. Dugaan TPK Pengadaan Alat Kesehatan, Kedokteran
terpadu pada tanggal 11 Mei 2016 dan memberikan dan KB pada RSUD Embung Fatimah Tahun Anggaran
rekomendasi. 2014, berdasarkan Sprindik Kajari Batam Nomor: PRINT-
LAPORAN
TAHUNAN
2016

212
01/N.10.11/Fd.1/01/2016 tanggal 20 Januari 2016. dibiayai dana DAK-DR tahun 2001, atas nama tersangka
Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih Otjim Supriatna, S.Hut selaku Kadis Kehutanan Kab
ditingkat penyidikan dan terdapat kendala dalam Kotawaringin Timur (saat ini Anggota DPRD Kab
penanganannya. Kotawaringin Timur).
Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.
dengan melakukan ekspose perkara bersama pada Hasil setelah Supervisi: Tahap pemberkasan sambil
tanggal 4 April 2016 dan memberikan rekomendasi. menunggu perkembangan dan hasil persidangan
67. Dugaan TPK penyalahgunaan dana biaya perjalanan berkas perkara an. tersangka Suryo Handoko selaku
dinas yang bersumber dari APBD Kabupaten Buton Utara Koordinator Lapangan PT. Unisari Adiprima/Kontraktor
Tahun Anggaran 2012 s/d 2014 yang diduga melibatkan (Surat Kejati Kalteng kepada KPK Nomor B-1159/Q.2/
Bupati Buton Utara, berdasarkan Sprindik Ditreskrimsus Fd.1/05/2016 tanggal 26 Mei 2016.
Polda Sultra Nomor: SprinSidik/31/II/2015/ Reskrimsus 72. Dugaan TPK tindak pidana korupsi pelaksanaan
tanggal 3 Februari 2015. reboisasi di lahan eks. HPH PT Mantaya Kalang, Desa
Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih Kenyala, Kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kotim seluas
ditingkat penyidikan dan terdapat kendala dalam 840 Ha yang dibiayai dana DAK-DR tahun 2001, atas
penanganannya. nama tersangka Drs. H. Yusuf Sulaiman, MM selaku
Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini Ketua Tim Evaluasi Akhir Pelaksanaan Reboisasi.
dengan melakukan ekspose perkara bersama pada Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.
tanggal 4 Maret 2016 dan memberikan rekomendasi. Hasil setelah Supervisi: Tahap pemberkasan sambil
68. Dugaan TPK Penyalahgunaan Dana Pajak Pada Kantor menunggu perkembangan dan hasil persidangan
Dinas Pendidikan, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten berkas perkara an. tersangka Suryo Handoko selaku
Bombana Tahun Anggaran 2010 berdasarkan Sprindik Koordinator Lapangan PT. Unisari Adiprima/Kontraktor
Kapolres Bombana Nomor: Sprin.Sidik/06/I/2015/ (Surat Kejati Kalteng kepada KPK Nomor B-1159/Q.2/
Reskrims tanggal 29 Januari 2015 dan SPDP Nomor: Fd.1/05/2016 tanggal 26 Mei 2016.
B/18/X/2015/Reskrim tanggal 20 Oktober 2015. 73. Dugaan TPK tindak pidana korupsi pelaksanaan
Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat reboisasi di lahan eks. HPH PT Mantaya Kalang, Desa
penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala Kenyala, Kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kotim seluas
dalam pemenuhan petunjuk Jaksa Peneliti berkas 840 Ha yang dibiayai dana DAK-DR tahun 2001, atas
perkara. nama tersangka Suryo Handoko selaku Koordinator
Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini Lapangan PT. Unisari Adiprima/Kontraktor.
dengan melakukan ekspose perkara bersama secara Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.
terpadu pada tanggal 3 Maret 2016 dan memberikan Hasil setelah Supervisi: Penyidikan lengkap (P-
rekomendasi. 21) dan dalam proses penyusunan rencana dakwaan
69. Dugaan TPK merugikan keuangan Negara dengan (Surat Kejati Kalteng kepada KPK Nomor B-1159/Q.2/
merangkap jabatan sebagai Anggota DPRD Kabupaten Fd.1/05/2016 tanggal 26 Mei 2016.
Pesisir Selatan 2009 s/d 2014, Pendidik MTsS Pondok 74. Dugaan TPK pengelolaan dan penggunaan Keuangan
Pesantren Sabilul Jannah dan sebagai Anggota Bamus Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD) Universitas
Ken. Surantih Kecamatan Sutera Kabupaten Pessel Palangkaraya Tahun Anggaran 2010 s/d 2013 atas nama
atas nama tersangka DALISMAN berdasarkan Sprindik tersangka Prof. Dr. H. CIPTADI, MS.
Kapolres Pesisir Selatan Nomor: Sp.Sidik/43/VI/2014/ Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.
Reskrim tanggal 21 Juni 2014. Posisi setelah di Supervisi: Perkara dihentikan (SP3)
Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat karena tersangka Prof. Dr. H. CIPTADI, MS. Meninggal
penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala dunia (sesuai dengan surat Kajati Kalimantan Tengah
dalam pemenuhan petunjuk Jaksa Peneliti berkas Nomor: B-1158/Q.2/Fd.1/05/2016 tanggal 26 Mei 2016).
perkara. 75. Dugaan TPK penyimpangan dalam pengadaan 1 (satu)
Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini unit mobil pemadam kebakaran modern untuk kota
dengan melakukan ekspose perkara bersama secara Banda Aceh (BPBA) senilai Rp 17,5 milyar pada Dinas
terpadu pada tanggal 20 April 2016 dan memberikan Pendapatan dan Kekayaan Aceh yang bersumber dari
rekomendasi. dana APBA Tahun Anggaran 2014.
70. Dugaan TPK dalam kegiatan pungutan sebesar 2,5% Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.
terhadap masyarakat setiap perpindahan atas hak tanah Pelaksanaan Supervisi: Unit Koorsup Penindakan
untuk mendapat rekomendasi Izin Mendirikan Bangunan memfasilitasi Penyidik Kejari Banda Aceh dengan
tahun 2014 atas nama tersangka Ir.H.ASRIL BADAR, mendatangkan ahli teknis ITB untuk pemeriksaan 1
berdasarkan Sprindik Kapolres Bukittinggi Nomor: (satu) Unit Pemadam Kebakaran Modern.
Nomor:Sp.Sidik/159/III/2015/ Reskrim tanggal 26 Maret 76. Dugaan TPK dalam proyek pembangunan MCK Komunal
2015. dalam Program Sanimas di Wilayah Kota Bogor Tahun
Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat Anggaran 2013 atas nama tersangka Ahmad Teguh, Dkk
penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala oleh Polres Bogor Kota.
dalam pemenuhan petunjuk Jaksa Peneliti berkas Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.
perkara. Pelaksanaan Supervisi: Ekspose bersama pada
Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini tanggal 26 Mei 2016 dengan hasil rekomendasi
dengan melakukan ekspose perkara bersama secara bahwa penyidik akan melakukan pemeriksaan
terpadu pada tanggal 20 April 2016 dan memberikan terhadap saksi-saksi dan pihak terkait lainnya.
rekomendasi. 77. Dugaan TPK dalam hal putus kontrak akibat kesalahan
71. Dugaan TPK tindak pidana korupsi pelaksanaan Penyedia Jasa (PT Uno Tanoh Suramo) Jaminan
reboisasi di lahan eks. HPH PT Mantaya Kalang, Desa Pelaksanaan tidak dicairkan berkaitan dengan Proyek
Kenyala Kec Kota Besi Kab Kotim seluas 840 Ha yang
213
Pekerjaan Pembangunan Lift Gedung Sekretariat Kota SLAMET WIYARDI yang penyidikannya dilakukan oleh
Bogor Tahun Anggaran 2013 atas nama tersangka Agus Kejari Suwawa.
Junaidi, Dkk oleh Polres Bogor Kota Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan, masih
Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan. menggu hasil perhitungan kerugian negara dan
Pelaksanaan Supervisi: Ekspose bersama pada fasilitasi Ahli Keuangan Daerah.
tanggal 26 Mei 2016 dengan hasil rekomendasi Posisi setelah di Supervisi: P21.
bahwa penyidik akan melakukan pemeriksaan 84. TPK penyimpangan pelaksanaan pemberian Bantuan
terhadap saksi-saksi dan pihak terkait lainnya yang Sosial Pemerintah Daerah Kabupaten Bone Bolango
berkaitan dalam pengadaan Pembangunan Lift Tahun Anggaran 2011 dan 2012 dengan tersangka
Gedung Sekretariat Kota Bogor Tahun Anggaran 2013 SLAMET WIYARDI yang penyidikannya dilakukan oleh
serta melengkapi dokumen dari awal sampai akhir Kejari Suwawa.
dalam proses pengadaan tersebut. Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.
78. Dugaan TPK dengan cara menjual sebidang tanah seluas Posisi setelah di Supervisi: Telah Limpah ke
789 M2 yang diketahuinya bahwa tanah tersebut adalah Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Gorontalo Nomor:
aset pemerintah Kota Bogor yang difungsikan sebagai B-457/R.5.13/Ft.1/03/2016 tanggal 28 Maret 2016
tanah makam yang berasal dari penyerahan Fasilitas dan sedang dalam tahap pemeriksaan persidangan
Umum PT. Fajar Persada Nusantara atas nama tersangka Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Gorontalo sesuai
H. Diding A Mukri oleh Polres Bogor Kota. Penetapan Sidang Nomor: 10/PidsusTPK/2016/PN/
Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan. GTO tanggal 28 Maret 2016.
Pelaksanaan Supervisi: Ekspose bersama pada 85. TPK penyimpangan pelaksanaan pemberian Bantuan
tanggal 26 Mei 2016 dengan hasil rekomendasi Sosial Pemerintah Daerah Kabupaten Bone Bolango
bahwa penyidik akan melakukan pemeriksaan Tahun Anggaran 2011 dan 2012 dengan tersangka
YULDIAWATI KADIR yang penyidikannya dilakukan oleh
terhadap saksi-saksi dan pihak terkait lainnya.
Kejari Suwawa.
79. Dugaan TPK penerimaan sejumlah uang terkait
Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan, masih
pembahasan APBD Seruyan Tahun 2014 oleh DPRD
menggu hasil perhitungan kerugian negara dan
Kabupaten Seruyan atas nama tersangka Ir. H.
fasilitasi Ahli Keuangan Daerah.
Syamsurijal, M.Si bin Abdullah.
Posisi setelah di Supervisi: P21.
Posisi sebelum Supervisi: P21 tanggal 24 November
86. TPK penyimpangan pelaksanaan pemberian Bantuan
2015 dan telah dilaksanakan Tahap II pada tanggal 10 Sosial Pemerintah Daerah Kabupaten Bone Bolango
Desember 2015. Tahun Anggaran 2011 dan 2012 dengan tersangka
Hasil setelah Supervisi: Perkara dilimpahkan ke YULDIAWATI KADIR yang penyidikannya dilakukan oleh
PN Tipikor pada Pengadilan Negeri Palangkaraya Kejari Suwawa.
berdasarkan Surat Nomor: B-07/Q.2.18/Fp/01/2016 Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.
tanggal 4 Januari 2016. Posisi setelah di Supervisi: Telah Limpah ke
80. TPK Penggunaan Dana DAK Tahun Anggaran 2010 Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Gorontalo Nomor:
dalam pengadaan Buku SD pada Dinas Pendidikan B-458/R.5.13/Ft.1/03/2016 tanggal 28 Maret 2016
Kabupaten Bone Bolango dengan tersangka DJASROEL dan sedang dalam tahap pemeriksaan persidangan
TJANIAGO yang penyidikannya dilakukan oleh Kejati Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Gorontalo sesuai
Gorontalo. Penetapan Sidang Nomor: 09/PidsusTPK/2016/PN/
Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan, DPO. Gto tanggal 28 Maret 2016.
Posisi setelah di Supervisi: Telah dilakukan pencarian 87. TPK Pengadaan Barang dan Jasa Pekerjaan 3 (tiga)
oleh Satgas Direktorat Monitor KPK atas keberadaan Unit kapasitas 7 GT dan 1 (satu) Unit Kapasitas 15 GT
DPO. Kapal Penangkapan Ikan Nelayan TA. 2012 pada Dinas
81. TPK pengadaan Alat-Alat Laboratorium Bahasa untuk Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gorontalo Utara
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Penerima DAK- dengan Tersangka HARLI, S.Pi, Tersangka Ir. A.K.
APBN pada Dinas Pendidikan Kabupaten Bone Bolango MOHAMAD, M.Si, Tersangka ELPIS DAALA, S.Pi, dkk dan
Tahun Anggaran 2011 dengan Tersangka MOHAMMAD Tersangka IRWAN SUYANTO UMAR yang penyidikannya
HUSAIN, S.Pd., MM.Pd yang penyidikannya dilakukan dilakukan oleh Kejaksaan Negeri Kwandang.
oleh Pidsus Kejati Gorontalo. Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan, masih
Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan. menggu hasil perhitungan kerugian negara dan
Posisi setelah di Supervisi: P21. fasilitasi Saksi pihak Distributor Mesin Kapal.
82. TPK pengadaan Alat-Alat Laboratorium Bahasa untuk Pelaksanaan Supervisi: Telah dilakukan pemeriksaan
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Penerima DAK- fisik oleh Ahli teknik marine dan Ahli Kayu atas
APBN pada Dinas Pendidikan Kabupaten Bone Bolango pengadaan kapal dan hasil perhitungan teknisnya
Tahun Anggaran 2011 dengan Tersangka MOHAMMAD telah diserahkan ke BPKP Perwakilan Gorontali untuk
HUSAIN, S.Pd., MM.Pd yang penyidikannya dilakukan dilakukan Audit PKKN.
oleh Pidsus Kejati Gorontalo 88. Dugaan TPK pengadaan tanah tempat bangunan
Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan. DVOR/DME (alat navigasi) Bandara Syukuran Aminudin
Posisi setelah di Supervisi: Telah dilimpahkan ke Amir yang terletak di Desa Bubung Kec. Luwuk Selatan
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Gorontalo pada Kab Banggai TA.2013, berdasarkan Surat Perintah
tanggal 5 April 2016 dan sedang Tahap Pemeriksaan Penyidikan Nomor: Sp.Dik/101/II/2015/Reskrim tanggal 11
persidangan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Feb 2015 Sp.Dik/102/II/2015/Reskrim tanggal 11 Feb 2015
Gorontalo sesuai Penetapan Sidang Nomor:15/Pen. Sp.Dik/103/II/2015/Reskrim tanggal 11 Feb 2015.
Pid.Sus-TPK/2016/PN.Gtlo tangal 5 April 2016. Posisi sebelum supervisi: Perkara dalam proses
83. TPK penyimpangan pelaksanaan pemberian Bantuan Penyidikan terkendala dalam pemenuhan petunjuk
Sosial Pemerintah Daerah Kabupaten Bone Bolango JPU oleh Penyidik dimana terdapat P-19 sebanyak 3
Tahun Anggaran 2011 dan 2012 dengan tersangka (tiga) kali.
LAPORAN
TAHUNAN
2016

214
Hasil setelah supervisi: KPK mensupervisi kasus ini Ec.DEV.
dengan melakukan ekspose perkara bersama pada Posisi sebelum Supervisi: Tahap II pada tanggal 16 Juli
tanggal 14 Juni 2016 dan memberikan rekomendasi. 2016.
89. Dugaan TPK Pembangunan Ruko Gajah Mada Milik Posisi setelah Supervisi: Telah ada putusan Majelis
Pemkab Donggala TA 2013 Dengan Nilai Anggaran Hakim Pengadilan Tipikor.
Rp.11.250.000.000,00 berdasarkan Surat Perintah 95. Dugaan TPK pada kegiatan pengadaan tanah untuk
Penyidikan Nomor: SP.Sidik/219/X/2014/Ditreskrimsus kepentingan umum atas pembebasan lahan untuk
tanggal 8 Oktober 2014 dan SP.Sidik/220/X/2014/ pembangunan Balai Benih Induk Kabupaten Nias Selatan
Ditreskrimsus tanggal 8 Oktober 2014. tahun 2012 Tersangka Drs. ARONI HALAWA.
Posisi sebelum supervisi: Perkara masih ditingkat Posisi sebelum Supervisi: Tahap II pada tanggal 21
penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun, dan terdapat Oktober 2014.
kendala terkait pembuktian kerugian keuangan Posisi setelah Supervisi: Telah ada putusan Majelis
negara. Hakim Pengadilan Tipikor.
Hasil setelah supervisi: KPK mensupervisi kasus ini 96. Dugaan TPK pada kegiatan pengadaan tanah untuk
dengan melakukan ekspose perkara bersama dan kepentingan umum atas pembebasan lahan untuk
akan berkoordinasi dengan BPKP Perwakilan Provinsi pembangunan Balai Benih Induk Kabupaten Nias Selatan
Sulteng pada tanggal 14 Juni 2016 dan memberikan tahun 2012 Tersangka FIRMAN ADIL DACHI.
rekomendasi. Posisi sebelum Supervisi: Tahap II pada tanggal 12
90. Dugaan TPK Dana Gerakan Nasional Peningkatan Maret 2014.
Produksi & Mutu Kakao Pengadaan Bibit Entris/Sambung Posisi setelah Supervisi: Telah ada putusan Majelis
Samping Kakao Dari Dipa APBN TA 2013, berdasarkan Hakim Pengadilan Tipikor.
Surat Perintah Penyidikan Nomor: Sp.Sidik/123 /VI/2014/ 97. TPK Pengadaan Alat Kesehatan pada RSUP H. Adam
Res-Toli-toli tanggal 28 Juni 2014, SP.Sidik.211/10/2014/ Malik Medan TA.2010 dengan tersangka KARMIN
Reskrim tanggal 24 Oktober 2014, Sp.Sidik/09/1/2015/ RASMAN ROBERT SINURAT.
Reskrim tanggal 15 Januari 2015, Sp.Sidik/10 /1/2015/ Posisi sebelum Supervisi: Memfasilitasi pemeriksaan
Reskrim tanggal 15 Januari 2015, Sp.Sidik/11/1/2015/ terhadap saksi pada tanggal 15 Desember 2015.
Reskrim tanggal 15 Januari 2015, Sp.Sidik/12/1/2015/ Posisi setelah Supervisi: Telah ada putusan Majelis
Reskrim tanggal 15 Januari 2015. Hakim Pengadilan Tipikor.
Hasil sebelum supervisi: Perkara masih ditingkat 98. Dugaan TPK dan tindak pidana pencucian uang
penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala penyalahgunaan anggaran belanja Kepala Daerah
dalam pemenuhan petunjuk JPU terkait pembuktian Provinsi Sulawesi Tengah Tahun Anggaran 2006 s.d
kerugian keuangan Negara. 2011 atas nama Tersangka H. Bandjela Paliudju yang
Hasil setelah supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dilaksanakan oleh Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah.
dengan melakukan ekspose perkara bersama pada Posisi sebelum supervisi: Penuntutan.
tanggal 14 Juni 2016 dan memberikan rekomendasi. Posisi setelah supervisi: Berdasarkan Putusan
91. Dugaan TPK Penerimaan CPNSD Tahun Anggaran 2009 Hakim pada Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
di Kantor BKD Kabupaten Batanghari dengan Tersangka pada Pengadilan Negeri Palu Nomor : 43/Pid.Sus-
Drs. ARIANSYAH sesuai dengan Nomor: SPDP/13/II/2013/ TPK/2015/PN.Pal Tanggal 21 April 2016 dengan ammar
Reskrim tanggal 22 Februari 2013. putusan Menyatakan Terdakwa H Bandjela Paliudju
Posisi sebelum Supervisi: Perkara dalam tahap (Mayjen Purnawirawan) tidak terbukti secara sah
Penyidik. dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana
Posisi setelah Supervisi: SP3 karena hal tersebut sebagaimana di dakwaan dalam dakwaan kesatu
bukan TPK berdasarkan Surat Ketetapan Polda Jambi primair, kesatu subsidair dan dakwaan kedua.
Resort Batang Hari Nomor: S.Tap/03/III/2015/Reskrim 99. Dugaan TPK Dugaan TPK Pengadaan Alat Kesehatan
tanggal 17 Maret 2015. pada RSUD Batara Guru Belopa, Kabupaten Luwu Tahun
92. Dugaan TPK dan Tindak Pidana Pencucian Uang pada Anggaran 2012 dan 2013 dengan Tersangka DASMAR,S.
Pembebasan tanah lokasi pembangunan Base Camp Kep.Ns, M.Kes yang dilaksanakan penyidikan oleh
PLTA Asahan III Tahun 2010 di Dusun VII Aek Sigubo Kejaksaan Negeri Belopa.
Desa Meranti Utara Kecamatan Pintu Pohan Meranti Posisi sebelum supervisi: Penuntutan.
Kabupaten Tobasadengan Tersangka PANDAPOTAN Posisi setelah supervisi: Berdasarkan Putusan
KASMIN SIMANJUNTAK Hakim pada Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada
Posisi sebelum Supervisi: Tahap II pada tanggal 17 Pengadilan Negeri Makassar Nomor: 28/Pid.Sus.
Februari 2016 Tpk/2016/PN.Mks Tanggal 28 Juni 2016 dengan
Posisi setelah Supervisi: Telah ada putusan Majelis ammar putusan Menyatakan Terdakwa DASMAR
Hakim Pengadilan Tipikor. terbukti bersalah melakukan Tindak Pidana Korupsi
93. Dugaan TPK pada kegiatan pengadaan tanah untuk serta dijatuhkan pidana penjara selama 3 (tiga) tahun
kepentingan umum atas pembebasan lahan untuk dikurangi masa tahanan dan dena Rp.100.000.000
pembangunan Balai Benih Induk Kab. Nias Selatan tahun (seratus juta rupiah).
2012 Tersangka Drs. ASAARO LAIA, M.Pd. 100. Dugaan TPK Dugaan TPK Pengadaan Alat Kesehatan
Posisi sebelum Supervisi: Tahap II pada tanggal 12 pada RSUD Batara Guru Belopa, Kabupaten Luwu Tahun
Maret 2014. Anggaran 2012 dan 2013 dengan Tersangka IRSAN
Posisi setelah Supervisi: Telah ada putusan Majelis SYARIFUDDIN yang dilaksanakan penyidikan oleh
Hakim Pengadilan Tipikor. Kejaksaan Negeri Belopa.
94. Dugaan TPK pada kegiatan pengadaan tanah untuk Posisi sebelum supervisi: Penyidikan.
kepentingan umum atas pembebasan lahan untuk Posisi setelah supervisi: Penuntutan (P-21) berdasarkan
pembangunan Balai Benih Induk Kabupaten Nias Selatan surat Nomor: B-033/R.4.13.7.3/Fd.1/05/2016 Tanggal 13
tahun 2012 Tersangka YOKIE ADI KURNIAWAN, ST, M. Mei 2016.
215
101. Dugaan TPK Dugaan TPK Pengadaan Alat Kesehatan 107. Dugaan TPK pada kegiatan implementasi/pelaksanaan
pada RSUD Batara Guru Belopa, Kabupaten Luwu Tahun Payment Gateway (PG) pada Kemenkumham RI Tahun
Anggaran 2012 dan 2013 dengan Tersangka IRSAN Anggaran 2014 atas nama Tsk Prof. DENNY INDRAYANA,
SYARIFUDDIN yang dilaksanakan penyidikan oleh SH, LL.M, PhD. oleh Penyidik Dittipidkor Bareskrim Polri.
Kejaksaan Negeri Belopa. Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat
Posisi sebelum supervisi: P-21. penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala
Posisi setelah supervisi: Setelah P-21 kasus tersebut dalam pemenuhan petunjuk Jaksa Peneliti berkas
dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Makassar perkara.
pada tanggal 26 Mei 2016 berdasarkan surat Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini
pelimpahan perkara acara pemeriksaan biasa nomor: dengan melakukan ekspose perkara bersama secara
B-05/R.4.13.7.3/Ft.1/05/2016. terpadu pada tanggal 13 Juni 2016 dan memberikan
102. Dugaan TPK pengadaan sandang dan pangan tahap II rekomendasi.
untuk kesejahteraan sosial pada Bagian Kesra Setda 108. Dugaan TPK penyimpangan dalam penggunaan
Kabupaten Lotim Tahun Anggaran 2014 oleh Penydiik dana hibah pada KADIN Provinsi Jawa Timur dan Biro
Ditreskrimsus Polda Nusa Tenggara Barat. Perekonomian Setda Provinsi Jawa Timur tahun 2011
Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat s/d 2014 atas nama Tsk H. Ir. La Nyalla Mattalitti, oleh
penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala Penyidik Kejati Jawa Timur.
terkait pembuktian kerugian keuangan Negara. Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat
Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini penyidikan ldan terdapat kendala dalam
dengan melakukan ekspose perkara bersama secara penanganannya.
terpadu pada tanggal 25 Mei 2016 dan memberikan Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini
rekomendasi. dengan melakukan ekspose perkara bersama secara
103. Dugaan TPK penyimpangan dalam pekerjaan terpadu pada tanggal 30 Juni 2016 dan memberikan
pembangunan Landscape Kantor Bupati Lombok Utara rekomendasi.
TA 2013, oleh Penyidik Polres Lombok Barat. 109. Dugaan TPK pelaksanaan reboisasi di lahan eks. HPH
Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat PT Mantaya Kalang, Desa Kenyala, Kecamatan Kota
penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala Besi, Kabupaten Kotim seluas 840 Ha yang dibiayai
terkait pembuktian kerugian keuangan Negara. dana DAK-DR tahun 2001, atas nama tersangka Suryo
Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini Handoko selaku Koordinator Lapangan PT. Unisari
dengan melakukan ekspose perkara bersama secara Adiprima/Kontraktor.
terpadu pada tanggal 25 Mei 2016 dan memberikan Posisi sebelum Supervisi: Penyidikan lengkap (P-
rekomendasi. 21) setelah tersangka ditemukan dan dilakukan
104. Dugaan TPK dalam pengelolaan dana bantuan penahanan sejak 11 Februari 2016.
pemerintah pada SMPN Gerung Tahun Anggaran 20011 Hasil setelah Supervisi: Berkas perkara atas nama
dan 2012, oleh Penyidik Polres Lombok Barat. terdakwa Suryo Handoko selaku Koordinator
Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat Lapangan PT. Unisari Adiprima/Kontraktor dilimpahkan
penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala ke PN Tipidkor pada PN Palangka Raya tanggal 26
dalam pemenuhan petunjuk Jaksa Peneliti berkas Mei 2016 (Penetapan PN Tipidkor Palangka Raya
perkara. Nomor 24/Pen. Pid. Sus TPK/2016/PN. Plk tanggal
Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini 27 Mei 2016.
dengan melakukan ekspose perkara bersama secara 110. Dugaan TPK pemberian sejumlah uang kepada DPRD
terpadu pada tanggal 25 Mei 2016 dan memberikan Kabupaten Seruyan terkait pembahasan anggaran
rekomendasi. Kabupaten Seruyan untuk Tahun Anggaran 2014.
105. Dugaan TPK Pengadaan Tanah Untuk Fasilitas Umum di Atas nama tersangka Ir. H. Syamsurijal (Plt. Sekda Kab
Kelurahan Penaraga Kecamatan Raba, Kota Bima yang Seruyan).
dilaksanakan oleh Bagian Administrasi Pemerintahan Posisi sebelum Supervisi: Tahap penyidikan oleh
Umum Setda Kota Bima Tahun Anggaran 2013, oleh Polda Kalteng dan Penyidikan dinyatakan lengkap
Penyidik Polres Bima Kota. (P-21) pada 24 Nopember 2015; perkara tersebut
Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat merupakan pengembangan penyidikan atas nama
penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala tersangka H. Baharudin dan atas nama tersangka Hj.
dalam pemenuhan petunjuk Jaksa Peneliti berkas Suherlina (Anggota DPRD Kabupaten Seruyan).
perkara. Hasil setelah Supervisi: Berkas perkara atas nama
Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini terdakwa Ir. H. Syamsurijal (Plt. Sekda Kabupaten
dengan melakukan ekspose perkara bersama secara Seruyan) dilimpahkan ke PN Tipidkor pada PN
terpadu pada tanggal 26 Mei 2016 dan memberikan Palangka Raya pada 4 Januari 2016 (Surat Kejati
rekomendasi. Kalteng kepada KPK Nomor B-1152/Q.2/Ft.2/05/2016
106. Dugaan TPK Penjualan Aset Pemda Kab. Bima berupa tanggal 23 Mei 2016).
Tanah dan Bangunan Los Pasar di Desa Waro, Kecamatan 111. Dugaan TPK pemberian sejumlah uang kepada DPRD
Monta, Kabupaten Bima, oleh Penyidik Polres Bima. Kab Seruyan terkait pembahasan anggaran Kabupaten
Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat Seruyan untuk TA 2014. Atas nama terdakwa Ir. H.
penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala Syamsurijal (Plt. Sekda Kabupaten Seruyan).
dalam pemenuhan petunjuk Jaksa Peneliti berkas Posisi sebelum Supervisi: Berkas perkara atas nama
perkara. terdakwa Ir. H. Syamsurijal (Plt. Sekda Kabupaten
Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini Seruyan) dilimpahkan ke PN Tipidkor pada PN
dengan melakukan ekspose perkara bersama secara Palangka Raya pada 4 Januari 2016.
terpadu pada tanggal 26 Mei 2016 dan memberikan Hasil setelah Supervisi: Putusan PN Tipidkor pada PN
rekomendasi. Palangka Raya tanggal 4 April 2016, bahwa terhadap
LAPORAN
TAHUNAN
2016

216
terdakwa Ir. H. Syamsurijal (Plt. Sekda Kab Seruyan) Makassar yang ditangani oleh Polda Sulawesi Selatan.
terbukti bersalah melanggar Pasal 13 UU 31/1999 Posisi sebelum supervisi: Perkara masih ditingkat
sebagaimana diubah dengan UU 20/2001 dengan penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terdapat
Pidana Penjara 1 (satu) tahun 2 (dua) Bulan dan Denda kendala dalam penanganannya
sebesar Rp. 50 Juta subsidair 2 (dua) Bulan kurungan. Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini
112. Dugaan TPK kegiatan peningkatan Jalan M.Boya, dengan melakukan ekspose perkara bersama pada
Jl.H.Sadri, Jl.Swarna Bumi, Jl.Diponegoro, Jl.Kartini, tanggal 11 Agustus 2016 dan memberikan rekomendasi
Jl.H.Said, Jl. Abdul Manaf, Jl.M.Siap, Jl.Gajah Mada, serta bantuan fasilitasi permintaan Ahli.
Jl.Hang Tuah, Jl.Kpt.Mukhtar, Jl.Batang Tuaka Kecamatan 117. Dugaan TPK pada pada Kegiatan Proyek Jaringan Irigasi
Tembilahan pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tombolo Kab. Pangkep TA.2009 oleh Polda Sulawesi
Indragiri Hilir Provinsi Riau Tahun Anggaran 2014. Selatan.
Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat Posisi sebelum supervisi: Perkara masih ditingkat
penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terdapat
terkait Ahli teknis guna pembuktian. kendala dalam penanganannya
Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini
ini dengan melakukan ekspose perkara bersama dengan melakukan ekspose perkara bersama pada
dengan Penyidik pada tanggal 9 Juni 2016 dan tanggal 11 Agustus 2016 dan memberikan rekomendasi
memberikan rekomendasi, serta difasilitasi Ahli Teknis serta bantuan fasilitasi permintaan Ahli.
dari Universitas Gadjah Mada. 118. Dugaan TPK dalam penjualan/pelepasan asset berupa
113. Dugaan TPK penyalahgunaan dana APBD Kabupaten hak atas tanah negara (Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum
Maluku Tenggara untuk dana Asuransi, Dana milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta) yang terletak di
Pembayaran Tagihan Telepon Rumah dan Dana Jalan Biduri Bulan/Jalan Alexxandri III RT 008/01 Kel.
Perjalanan Dinas Anggota DPRD Kabupaten Maluku Grogol Utara Keccamatan Kebayoran Lama Jakarta
Tenggara Tahun Anggaran 2002 dan 2003 atas nama Selatan seluas 2.975 M2 yang diduga dilakukan oleh
tersangka WILHELMUS BARENDS dan MUCHSIN AWAD Tersangka MUHAMMAD IRFAN IDRIS yang ditangani
AZIZ oleh Penyidik Kejati Maluku. oleh Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.
Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih
penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terdapat ditingkat penyidikan dan terdapat kendala dalam
kendala dalam penanganannya. penanganannya.
Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus Pelaksanaan Supervisi: KPK kasus ini dengan
ini dengan melakukan ekspose perkara bersama melakukan ekspose perkara bersama bersama Unit
secara terpadu pada tanggal 4 Februari 2016 dan Koorsup Penindakan, Kejari Jakarta Selatan, BPKP
memberikan rekomendasi serta fasilitasi pemberian Perwakilan DKI Jakarta serta Ahli dari Universitas
second opinion atas kesehatan tersangka oleh IDI Lampung pada tanggal 15 Agustus 2016 dan
Pusat. memberikan rekomendasi, serta bantuan fasilitasi
114. Dugaan TPK pada kegiatan pengadaan alat dan bahan pemeriksaan ahli.
kimia laboratorium uji BP Batam tahun 2014 atas nama 119. Dugaan TPK pada pelaksanaan kegiatan pekerjaan
tersangka RENDRA, SS. oleh Penyidik Ditreskrimsus peningkatan trotoar dan saluran tepi wilayah Kecamatan
Polda Kepulauan Riau. Cilandak yang dilaksanakan oleh Suku Dinas Bina Marga
Posisi sebelum di Supervisi: Perkara masih ditingkat Kota Administrasi Jakarta Selatan Tahun Anggaran 2015
penyidikan, Penyidik terkendala dalam pemenuhan atas nama Tersangka IRFAN ARDI TASYA yang ditangani
Petunjuk Jaksa Peneliti dalam berkas perkara oleh Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.
tersangka atas nama HERU PURNOMO, ST, dan KPK Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih
mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose ditingkat penyidikan dan terdapat kendala dalam
perkara bersama secara terpadu serta memfasilitasi penanganannya.
ahli teknis. Pelaksanaan Supervisi: KPK kasus ini dengan
Posisi setelah di Supervisi: Berkas Perkara atas melakukan ekspose perkara bersama bersama Unit
nama RENDRA, SS. telah dinyatakan lengkap (P21) Koorsup Penindakan, Kejari Jakarta Selatan, BPKP
berdasarkan Surat Kajati Kepri kepada Kapolda Perwakilan DKI Jakarta serta Ahli Arsitektur dan
Kepri Nomor: B-133/N.10.5/Ft.2/06/2016 tanggal 28 Konstruksi dari ITB Bandung pada tanggal 16 Agustus
Juni 2016 dan telah dilakukan tahap II oleh Penyidik 2016 dan memberikan rekomendasi.
kepada JPU tanggal 20 Juli 2016. 120. Dugaan TPK Pengadaan Penyediaan Kebutuhan
115. Dugaan TPK pada pekerjaan pembangunan gedung Pengembangan Bidang Ilmu Agroindustri Universitas
laboratorium terpadu Fakultas Teknik pada Universitas Jenderal Soedirman Tahun Anggaran 2009 atas nama
Negeri Makassar Tahun Anggaran 2015 yang ditangani tersangka Ir.BONDANSARI, M.Si oleh Penyidik Kejati
oleh Polda Sulawesi Selatan. Jawa Tengah.
Posisi sebelum supervisi: Perkara masih ditingkat Posisi sebelum di Supervisi: Perkara limpahan KPK
penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terdapat kepada Kejati Jawa Tengah.
kendala dalam penanganannya Posisi setelah di Supervisi: Berkas Perkara atas nama
Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini Ir. BONDANSARI, M.Si telah dinyatakan lengkap (P21),
dengan melakukan ekspose perkara bersama pada berdasarkan Pemberitahuan Kasi Penuntutan pada
tanggal 11Agustus 2016 dan memberikan rekomendasi Pidsus Kejati Jawa Tengah tanggal 30 Juni 2016.
serta bantuan fasilitasi permintaan Ahli dan bantuan 121. Dugaan TPK Pengadaan Penyediaan Kebutuhan
cloning. Pengembangan Bidang Ilmu Agroindustri Universitas
116. Dugaan TPK pada dugaan penyalahgunaan dana PMN Jenderal Soedirman Tahun Anggaran 2009 atas nama
sebesar Rp. 200.000.000,- dan dana pinjaman dari dana tersangka Ir.AT. ARI SUDEWO, M.S oleh Penyidik Kejati
PT PPA sebesar Rp. 54.385971504,- pada PT IKI Persero Jawa Tengah.
217
Posisi sebelum di Supervisi: Perkara limpahan KPK 126. Dugaan TPK dalam kegiatan pembangunan jalan akses
kepada Kejati Jawa Tengah. bandara atung bungsu 2 (dua) jalur aspal hotmix tahap
Posisi setelah di Supervisi: Berkas Perkara atas nama III dengan menggunakan APBD Kota Pagaralam Tahun
Ir.A.T ARI SUDEWO, M.S telah dinyatakan lengkap (P21), Anggaran 2013 yang ditangani oleh Polda Sumatera
berdasarkan Pemberitahuan Kasi Penuntutan pada Selatan.
Pidsus Kejati Jawa Tengah tanggal 30 Juni 2016. Posisi sebelum Supervisi: Telah dilaksanakan gelar
122. Dugaan penyimpangan dalam penggunaan dana hibah perkara bersama antara Penyidik, Auditor BPKP
pada KADIN Provinsi Jawa Timur dan Biro Perekonomian Provinsi Sumsel dan Unit Koordinasi Supervisi pada
Setda Provinsi Jawa Timur tahun 2011 s/d 2014 atas nama 16 Februari 2016 (rekomendasi terlampir) yang pada
Tsk H. Ir. LA NYALLA MATTALITTI, oleh Penyidik Kejati intinya telah sepakat terkait lingkup perhitungan
Jawa Timur. kerugian keuangan negara dan bukti-bukti audit yang
Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih dibutuhkan dalam rangka percepatan hasil kerugian
ditingkat penyidikan dan terdapat kendala dalam keuangan negara tersebut.
penanganannya. Hasil setelah Supervisi: Penyidik Polda Sumsel telah
Posisi setelah di Supervisi: Berkas Perkara atas menindaklanjuti rekomendasi 16 Februari 2016,
nama H. Ir. LA NYALLA MATTALITTI telah dinyatakan diantaranya yakni pemeriksaan terhadap saksi-saksi
lengkap (P21) tanggal 14 Juli 2016 dan telah dilakukan terkait, menyerahkan laporan ahli teknis kepada BPKP
Tahap II ke JPU Kejari Surabaya tanggal 25 Juli 2016 Provinsi Sumsel. Hingga saat ini masih menunggu
serta pelimpahan ke Pengadilan Tipikor pada PN hasil PKKN dari BPKP Sumsel.
Jakarta Pusat tanggal 25 Agustus 2016. 127. Dugaan TPK Dana APBD Kota Palembang Tahun
123. Dugaan TPK Pekerjaan Rehabilitas/Rekonstruksi Anggaran 2013 pada Kegiatan Pembangunan Gerbang
Bendung, Tanggul, Cek Dam, Dinding Penahan Tanah Batas Kota Palembang Ogan Ilir yang berlokasi di
dan Bronjong Bantang Lunto Tahun 2012 atas nama Jakabaring yang ditangani oleh Porlesta Palembang.
tersangka Ir. YAYAN SURYANA yang ditangani oleh Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.
Kejari Sawahlunto. Posisi setelah Supervisi: Telah dilaksanakan gelar
Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat perkara bersama antara Penyidik Polresta Palembang
penyidikan, KPK melakukan Supervisi terpadu dengan dan Unit Koordinasi Supervisi pada 2 Agustus 2016
ekspose perkara bersama tanggal 5 Agustus 2015 (rekomendasi terlampir) yang pada intinya penyidik
dan 21 April 2016. akan melakukan pendalaman terkait perbuatan
Posisi setelah di Supervisi: Berkas Perkara atas nama melawan hukum dengan melakukan pemeriksaan
Ir. YAYAN SURYANA telah dinyatakan lengkap (P21) lanjutan terhadap saksi-saksi dan melaksanakan
tanggal 16 Mei 2016 dan telah dilakukan pelimpahan koordinasi intensif dengan Auditor BPKP Prop Sumsel
ke Pengadilan Tipikor pada PN Padang tanggal 9 Juni dalam rangka perhitungan kerugian keuangan
2016. negara.
124. Dugaan TPK Pekerjaan Rehabilitas/Rekonstruksi 128. Dugaan TPK terkait pembayaran uang pajak Hotel
Bendung, Tanggul, Cek Dam, Dinding Penahan Tanah Sahid Imara dan Hotel Jayakarta tahun 2011 sd. 2012 di
dan Bronjong Bantang Lunto Tahun 2012 atas nama kantor Dinas Pendapatan Daerah Kota Palembang yang
BIBSAN DWINANDA RSULAN, ST yang ditangani oleh ditangani oleh Polresta Palembang.
Kejari Sawahlunto. Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.
Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat Posisi setelah Supervisi: Telah dilaksanakan gelar
penyidikan, KPK melakukan Supervisi terpadu dengan perkara bersama antara Penyidik Polresta Palembang
ekspose perkara bersama tanggal 5 Agustus 2015 dan Unit Koordinasi Supervisi pada 2 Agustus 2016
dan 21 April 2016. (rekomendasi terlampir) yang pada intinya penyidik
Posisi setelah di Supervisi: Berkas Perkara atas akan melakukan pendalaman terkait perbuatan
nama nama BIBSAN DWINANDA RSULAN, ST telah melawan hukum dengan melakukan pemeriksaan
dinyatakan lengkap (P21) tanggal 16 Mei 2016 dan lanjutan terhadap saksi-saksi dan melaksanakan
telah dilakukan pelimpahan ke Pengadilan Tipikor koordinasi intensif dengan Auditor BPKP Prop Sumsel
pada PN Padang tanggal 9 Juni 2016. dalam rangka perhitungan kerugian keuangan
125. Dugaan TPK dalam pemberian fasilitas kredit refinancing negara.
perkebunan kelapa sawit kepada PT. Campang Tiga oleh 129. TPK pada pembangunan bangsal bedah dan bangsal
Bank Sumsel Babel pada tahun 2008 yang ditangani penyakit dalam tahap I RSUD Brigjen. H. Hasan Basry
oleh Polda Sumatera Selatan. Kandangan Dana APBD Kab Hulu Sungai Selatan Tahun
Posisi sebelum Supervisi: Telah dilaksanakan gelar Anggaran 2007/2008.
perkara bersama antara Penyidik, Auditor BPK Prop Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.
Sumsel, Auditor BPK-RI dan Unit Koordinasi Supervisi Posisi setelah Supervisi: Telah dilaksanakan gelar
pada 15 Februari 2016 (rekomendasi terlampir) yang perkara bersama antara Penyidik Polres Hulu
pada intinya telah sepakat terkait lingkup perhitungan Sungai Selatan Kalsel dan Unit Koordinasi Supervisi
kerugian keuangan negara dan bukti-bukti audit yang pada 3 Agustus 2016 (rekomendasi terlampir) yang
dibutuhkan dalam rangka percepatan hasil kerugian pada intinya terkait perbuatan melawan hukum dan
keuangan negara tersebut kerugian keuangan negara telah terpenuhi namun
Hasil setelah Supervisi: Unit Koorsup meminta penyidik memerlukan fasilitasi gelar perkara bersama
dilakukan Gelar Khusus Internal Polri (Penyidik dengan jaksa pada Kejari Kandangan selaku peneliti
Polda Sumsel, Bareskrim Polri, Wassidik Mabes Polri, berkas perkara agar penyidikan tersebut segera
Itwasum Polri) karena pada 24 Maret 2016 perkara memperoleh kepastian hukum.
TPK tersebut dihentikan (SP-3). Pertimbangan SP-3 130. TPK penyimpangan pembangunan gedung kantor
tersebut karena hasil perhitungan kerugian keuangan Tahap I Pengadilan Agama Barabai Kabupaten Hulu
negara dari BPK Provinsi Sumsel Belum Terbit. Sungai Tengah (HST) Tahun Anggaran 2011.
LAPORAN
TAHUNAN
2016

218
Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan. Posisi setelah Supervisi: Berkas Perkara atas nama
Posisi setelah Supervisi: Telah dilaksanakan gelar tersangka DR. H. Irhami Ridjani, S.Sos, M.Si Bin M.
perkara bersama antara Penyidik Polres Hulu Rais, Sp.M telah dinyatakan lengkap (P21) berdasarkan
Sungai Tengah Kalsel dan Unit Koordinasi Supervisi Surat Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan Nomor:
pada 3 Agustus 2016 (rekomendasi terlampir) yang B-2067/Q.3.5/Ft.1/07/2016 tanggal 22 Juli 2016.
pada intinya terkait perbuatan melawan hukum dan 135. Dugaan TPK pengelolaan dan penggunaan Keuangan
kerugian keuangan negara telah terpenuhi namun Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD) Universitas
penyidik memerlukan fasilitasi gelar perkara bersama Palangkaraya Tahun Anggaran 2010 s/d 2013 atas nama
dengan jaksa pada Kejari Hulu Sungai Tengah selaku tersangka Henry Singarasa (selaku Pengguna Anggaran)
peneliti berkas perkara agar penyidikan tersebut yang ditangani oleh Kejaksaan Tinggi Kalimantan
segera memperoleh kepastian hukum. Tengah.
131. TPK pekerjaan pembuatan peta topography dengan Posisi sebelum supervisi: Tahap penyidikan dan
skala 1: 1.000 kawasan perkotaan Barabai dan menunggu hasil PKKN Auditor BPKP Perwakilan
pemanfaatannya untuk pra desain jalan lingkar barat Kalteng.
Kota Barabai di Badan Perencanaan Pembangunan Posisi setelah supervisi: Dilaksanakan gelar perkara
Daerah (Bappeda) Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) bersama antara Penyidik Kejati Kalteng, Jaksa selaku
Tahun Anggaran 2011. Peneliti Berkas Perkara dan Unit Koordinasi Supervisi
Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan. pada 24 Agustus 2016 (rekomendasi terlampir) yang
Posisi setelah Supervisi: Telah dilaksanakan gelar pada intinya setelah terbit hasil PKKN dari BPKP
perkara bersama antara Penyidik Polres Hulu Perwakilan Kalteng tanggal 26 Juli 2016 Jaksa selaku
Sungai Tengah Kalsel dan Unit Koordinasi Supervisi penyidik dan Jaksa selaku Peneliti Berkas Perkara
pada 3 Agustus 2016 (rekomendasi terlampir) yang sepakat bahwa penyidikan tersebut telah memenuhi
pada intinya terkait perbuatan melawan hukum dan
seluruh unsur pasal yang di persangkakan dan segera
kerugian keuangan negara telah terpenuhi namun
dilaksanakan penyerahan berkas perkara, tersangka
penyidik memerlukan fasilitasi gelar perkara bersama
dan barang bukti untuk dilimpahkan ke pengadilan.
dengan jaksa pada Kejari Hulu Sungai Tengah selaku
136. Dugaan TPK pengelolaan dan penggunaan Keuangan
peneliti berkas perkara agar penyidikan tersebut
Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD) Universitas
segera memperoleh kepastian hukum.
Palangkaraya Tahun Anggaran 2010 s/d 2013 atas nama
132. TPK penggelapan dana Alokasi Dana Desa Semester
I Tahun Anggaran 2013 desa Karang Sari Kecamatan tersangka Yohanes Dedy (selaku Pejabat Pembuat
Kusan Hulu Kab. Tanah Bumbu Kabupaten Tanah Bumbu Komitmen) yang ditangani oleh Kejaksaan Tinggi
Tahun Anggaran 2013. Atas nama tersangka Sriwiyono. Kalimantan Tengah.
Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan. Posisi sebelum supervisi: Tahap penyidikan dan
Posisi setelah Supervisi: Telah dilaksanakan gelar menunggu hasil PKKN Auditor BPKP Perwakilan
perkara bersama antara Penyidik Polres Tanah Bumbu Kalteng.
Kalsel dan Unit Koordinasi Supervisi pada 4 Agustus Posisi setelah supervisi: Dilaksanakan gelar perkara
2016 (rekomendasi terlampir) yang pada intinya terkait bersama antara Penyidik Kejati Kalteng, Jaksa selaku
perbuatan melawan hukum dan kerugian keuangan Peneliti Berkas Perkara dan Unit Koordinasi Supervisi
negara telah terpenuhi namun penyidik terkendala pada 24 Agustus 2016 (rekomendasi terlampir) yang
keberadaan tersangka yang belum diketahui dan telah pada intinya setelah terbit hasil PKKN dari BPKP
menetapkan tersangka dalam Daftar Pencarian Orang Perwakilan Kalteng tanggal 26 Juli 2016 Jaksa
(DPO). Penyidik segera meminta bantuan fasilitasi Unit selaku penyidik dan Jaksa selaku Peneliti Berkas
Koorsup KPK terkait pencarian DPO tersebut. Perkara sepakat bahwa penyidikan tersebut telah
133. TPK kredit fiktif pada PD. BPR Muara Uya Kabupaten memenuhi seluruh unsur pasal yang di persangkakan
Tabalong Tahun 2013. Atas nama tersangka Norasiah. dan penyidikan atas nama tersangka Yohanes Dedy
Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan. segera diselesaikan serta terhadap pihak lain yang
Posisi setelah Supervisi: Telah dilaksanakan gelar dapat diminta pertanggungjawaban pidana segera
perkara bersama antara Penyidik Polres Tanah Bumbu dilaksanakan penyidikan.
Kalsel dan Unit Koordinasi Supervisi pada 4 Agustus 137. Dugaan TPK pada pembangunan ruko Gajahmada milik
2016 (rekomendasi terlampir) yang pada intinya terkait Pemkab Donggala Tahun Anggaran 2013 dengan nilai
perbuatan melawan hukum dan kerugian keuangan anggaran Rp 11.250.000.000 yang disidik oleh Polda
negara telah terpenuhi namun penyidik terkendala Sulteng
keberadaan tersangka yang belum diketahui dan telah Posisi sebelum supervisi: Perkara masih ditingkat
menetapkan tersangka dalam Daftar Pencarian Orang penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terdapat
(DPO). Penyidik segera meminta bantuan fasilitasi Unit kendala dalam penanganannya.
Koorsup KPK terkait pencarian DPO tersebut. Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus
134. Dugaan TPK dalam perkara yang dilakukan oleh pegawai ini dengan melakukan ekspose perkara bersama
negeri atau penyelenggara negara yang dengan pada tanggal 5 September 2016 dan memberikan
maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain rekomendasi serta bantuan fasilitasi permintaan Ahli
secara melawan hukum, atau dengan menyalahgunakan LKPP. Telah dilaporkan melalui Nota Dinas ke Deputi
kekuasaannya memaksa seseorang memberikan Penindakan Nomor : ND-121/25/10/2016 tanggal 04
sesuatu, membayar, atau untuk mengerjakan sesuatu Oktober 2016.
bagi dirinya sendiri dengan cara melakukan klaim 138. Dugaan TPK dana gerakan nasional peningkatan
kepemilikan tanah diatas Sertifikat HGB No.01 Tahun produksi dan mutu kakao pengadaan bibit entris/
1996 milik PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (PT. sambung samping kako dari DIPA APBN Tahun Anggaran
ITP) dengan dalih meminta ganti rugi sejumlah uang 2013 yang disidik oleh Polres Tolitoli Sulteng.
yang terpaksa dibayar oleh pihak perusahaan dengan Posisi sebelum supervisi: Perkara masih ditingkat
tidak sukarela. penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terdapat
Posisi sebelum supervisi: Tahap Penyidikan. kendala dalam penanganannya.
219
Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini Konstruksi dari ITB Bandung pada tanggal 16 Agustus
dengan melakukan ekspose perkara bersama pada 2016 dan memberikan rekomendasi.
tanggal 6 September 2016 dan memberikan rekomendasi 143. Dugaan TPK dalam pencairan dana hibah Provinsi
serta bantuan fasilitasi permintaan Ahli. Telah dilaporkan Sumatera Selatan Tahun Anggaran 2013 dengan
melalui Nota Dinas ke Deputi Penindakan Nomor : ND- Tersangka Laonma Pasindak Lumban Tobing yang
121/25/10/2016 tanggal 04 Oktober 2016. ditangani oleh Pidsus Kejagung RI.
139. Dugaan TPK pengadaan tanah tempat bangunan DVOR/ Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih
DME (alat navigasi) Bandara Syukuran Aminudin Amir ditingkat penyidikan dan terdapat kendala dalam
yang terletak di Desa Bubung Kec. Luwuk Selatan Kab. penanganannya.
Banggai TA 2013 yang disidik oleh Polres Banggai Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini
Sulawesi Tengah. dengan melakukan ekspose perkara bersama Unit
Posisi sebelum supervisi: Perkara masih ditingkat Koorsup Penindakan, Direktur Penyelidikan dan
penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terdapat Direktur Penuntutan pada tanggal 28 September 2016
kendala dalam penanganannya. dan memberikan rekomendasi.
Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus 144. Dugaan TPK dan Penyalahgunaan Wewenang Terhadap
ini dengan melakukan ekspose perkara bersama Program Kegiatan Rehabilitasi Kawasan Konservasi
pada tanggal 7 September 2016 dan memberikan / Lindung Bukit Suligi Blok A Seluas 250 Ha Tahun
rekomendasi serta bantuan fasilitasi permintaan Anggaran 2010 di Desa Tandun Kab. Rokan Hulu,
Ahli. Telah dilaporkan melalui Nota Dinas ke Deputi berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Kapolres Rokan
Penindakan Nomor : ND-121/25/10/2016 tanggal 04 Hulu Nomor: Sp.Sidik/99/XII/2012/Reskrim tanggal 10
Oktober 2016. Desember 2012.
140. Dugaan TPK dalam penjualan/pelepasan asset berupa Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat
hak atas tanah negara (Fasilitas Sosial dan Fasilitas penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala
Umum milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta) yang terkait pemenuhan petunjuk JPU (P19) khususnya
terletak di Jalan Biduri Bulan/Jalan Alexxandri III RT terkait pembuktian kerugian keuangan Negara.
008/01 Kel. Grogol Utara Kecamatan Kebayoran Lama Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus
Jakarta Selatan seluas 2.975 M2 yang diduga dilakukan ini dengan melakukan ekspose perkara bersama
oleh Tersangka AGUS SALIM yang ditangani oleh secara terpadu pada tanggal 14 September 2016 dan
Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan. memberikan rekomendasi.
Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih 145. Dugaan TPK terhadap Dana APBN- DPIPD Tahun
ditingkat penyidikan dan terdapat kendala dalam Anggaran 2010 sebesar Rp. 2 Miliar Untuk Pembangunan
penanganannya. Jalan Bangkinang - Ranah Singkuang Kecamatan Kampar
Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus Kabupaten Kampar Pada Dinas Binamarga & Pengairan
ini dengan melakukan ekspose perkara bersama Kabupaten Kampar, berdasarkan Surat Perintah
bersama Unit Koorsup Penindakan, Kejari Jakarta Penyidikan Polres Kampar Nomor:Sp.Sidik/118/V/2012/
Selatan, BPKP Perwakilan DKI Jakarta serta Ahli dari Reskrim, tanggal 14 Mei 2012.
Universitas Lampung pada tanggal 15 Agustus 2016 Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat
dan memberikan rekomendasi, serta bantuan fasilitasi penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala
pemeriksaan ahli. terkait pembuktian kerugian keuangan Negara.
141. Dugaan TPK pada pelaksanaan kegiatan pekerjaan Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus
peningkatan trotoar dan saluran tepi wilayah Kecamatan ini dengan melakukan ekspose perkara bersama
Cilandak yang dilaksanakan oleh Suku Dinas Bina Marga secara terpadu pada tanggal 14 September 2016 dan
Kota Administrasi Jakarta Selatan Tahun Anggaran memberikan rekomendasi.
2015 atas nama Tersangka CECEP yang ditangani oleh 146. Dugaan TPK atau Penyalahgunaan Kewenangan
Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan. Dalam Jabatan dalam menggunakan Dana Block Gran
Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih 2008, ADD 2009 dan ADD 2010 di Desa Bencah
ditingkat penyidikan dan terdapat kendala dalam Kelubi, berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Nomor:
penanganannya. Sprindik/101/IV/2011/RESKRIM tanggal 15 April 2011.
Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat
dengan melakukan ekspose perkara bersama bersama penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala
Unit Koorsup Penindakan, Kejari Jakarta Selatan, terkait pemenuhan petunjuk JPU (P19).
BPKP Perwakilan DKI Jakarta serta Ahli Arsitektur dan Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus
Konstruksi dari ITB Bandung pada tanggal 16 Agustus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama
2016 dan memberikan rekomendasi. secara terpadu pada tanggal 15 September 2016 dan
142. Dugaan TPK pada pelaksanaan kegiatan pekerjaan memberikan rekomendasi.
peningkatan trotoar dan saluran tepi wilayah Kecamatan 147. Dugaan TPK pengadaan mobil pemadam kebakaran
Cilandak yang dilaksanakan oleh Suku Dinas Bina Marga modern untuk Kota Banda Aceh yang bersumber dari
Kota Administrasi Jakarta Selatan Tahun Anggaran Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA) Tahun
2015 atas nama Tersangka PERDANA MARCOS yang Anggaran 2014 yang ditangani oleh Kejari Banda Aceh.
ditangani oleh Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan. Posisi sebelum supervisi: Telah dilaksanakan gelar
Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih perkara bersama antara Penyidik dan Unit Koordinasi
ditingkat penyidikan dan terdapat kendala dalam Supervisi pada 18 Februari 2016 (rekomendasi
penanganannya. terlampir) yang pada intinya terdapat perbuatan
Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini melawan hukum yang kuat dan dalam rangka
dengan melakukan ekspose perkara bersama bersama percepatan penanganan perkara tersebut, Unit
Unit Koorsup Penindakan, Kejari Jakarta Selatan, Koorsup segera memfasilitasi pengecekan obyek
BPKP Perwakilan DKI Jakarta serta Ahli Arsitektur dan perkara oleh ahli teknis.
LAPORAN
TAHUNAN
2016

220
Posisi setelah Supervisi: Dilaksanakan gelar perkara M2 yang diketahuinya bahwa tanah tersebut adalah aset
bersama antara Penyidik Kejari Banda Aceh, Auditor pemerintah Kota Bogor yang difungsikan sebagai tanah
BPKP Prop Aceh, Ahli Teknis ITB dan Unit Koordinasi makam yang berasal dari penyerahan Fasilitas Umum
Supervisi pada 1 September 2016 (rekomendasi PT. Fajar Persada Nusantara sesuai dengan Berita Acara
terlampir) yang pada intinya penyidik akan melakukan Serah Terima Tanah Makam tanggal 12 Agustus 2000
pendalaman terkait perbuatan melawan hukum antara Ny. Dra Diah Pudiwati selaku Direktur PT. Fajar
dengan melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap Persada Nusantara dengan H.R. Iswara Natanegara, SH
saksi-saksi dan melaksanakan koordinasi intensif sebagai Walikota Bogor.
dengan Auditor BPKP Prop Aceh dalam rangka Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.
perhitungan kerugian keuangan negara. Posisi setelah Supervisi: Dilaksanakan gelar perkara
148. Dugaan TPK pengadaan alat kesehatan Radio Diagnostik bersama antara Penyidik Polres Bogor, penyidik Polda
(CT Scan 45 Slices) dan Kardiologi (Cath Lab) pada RSUD Jabar dan Unit Koordinasi Supervisi pada tanggal
Dr. Zainoel Abidin Aceh Tahun Anggaran 2008 yang 05 September 2016 (rekomendasi terlampir) yang
ditangani oleh Kejati Aceh. pada intinya penyidik akan menaikkan status calon
Posisi sebelum supervisi: Telah dilaksanakan gelar tersangka dengan penetapan sebagai tersangka
perkara bersama antara Penyidik, Penyelidik KPK setelah diterimanya hasil audit perhitungan kerugian
dan Unit Koordinasi Supervisi pada 17 Februari 2016 negara atau menurut penyidik telah cukup 2 (dua) alat
(rekomendasi terlampir) yang pada intinya Penyidik bukti, yang akan ditindaklanjuti dengan berkoordinasi
telah memperoleh informasi terkait konstruksi dengan auditor untuk perhitungan kerugian negara
perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh dan Jaksa peneliti berkas perkara untuk percepatan
tersangka. tahapan selanjutnya.
Posisi setelah Supervisi: Dilaksanakan gelar perkara 152. Dugaan TPK yang diduga dilakukan oleh Tersangka
bersama antara Penyidik Kejati Aceh, Auditor BPKP Ahmad Teguh Dkk dalam proyek pembangunan MCK
Prop Aceh dan Unit Koordinasi Supervisi pada 2 Komunal dalam Program Sanimas di Wilayah Kota Bogor
September 2016 (rekomendasi terlampir) yang pada Tahun Anggaran 2013.
intinya penyidik akan melakukan pendalaman terkait Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.
perbuatan melawan hukum dengan melakukan Posisi setelah Supervisi: Dilaksanakan gelar perkara
pemeriksaan lanjutan terhadap saksi-saksi terkait dan bersama antara Penyidik Polres Bogor, penyidik Polda
melaksanakan koordinasi intensif dengan Auditor Jabar dan Unit Koordinasi Supervisi pada tanggal
BPKP Prop Aceh dalam rangka perhitungan kerugian 05 September 2016 (rekomendasi terlampir) yang
keuangan negara. pada intinya penyidik akan menaikkan status calon
149. Dugaan TPK menggunakan untuk kepentingan pribadi tersangka dengan penetapan sebagai tersangka
uang hasil pemotongan Pajak Penghasilan (PPh) dan setelah diterimanya hasil audit perhitungan kerugian
pemungutan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada negara atau menurut penyidik telah cukup 2 (dua) alat
Pemkab Bireun Tahun 2007 s.d. 2010 sebesar Rp. bukti, yang akan ditindaklanjuti dengan berkoordinasi
27.609.164.186,59 (dua puluh tujuh milyar enam ratus dengan auditor untuk perhitungan kerugian negara
sembilan juta seratus enam puluh empat ribu seratus dan Jaksa peneliti berkas perkara untuk percepatan
delapan puluh enam rupiah lima puluh sembilan sen), tahapan selanjutnya.
atas nama tersangka Muslem Syamaun, S.Sos selaku 153. Dugaan TPK dalam penyalahgunaan dana pembebasan
Kuasa Bendahara Umum Daerah (Kuasa BUD) yang lahan tanah untuk Kantor Pemkab Bandung Barat dengan
ditangani oleh Polda Aceh. Sprindik: 110/i/2010/Reskrim tanggal 25 Januari 2010 an
Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan. Tersangka Endang Rahmat (selaku KPA), dkk.
Posisi setelah Supervisi: Berkas Perkara atas nama Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.
tersangka Muslem Syamaun, S.Sos Bin Syamaun telah Posisi setelah Supervisi: Dilaksanakan gelar perkara
dinyatakan lengkap (P21) berdasarkan Surat Kejaksaan bersama antara Penyidik Polres Cimahi, Jaksa peneliti
Tinggi Aceh Nomor: B-2057/N.1.5/Ft.1/08/2016 tanggal berkas perkara pada Kejaksaan Negeri Kabupaten
3 Agustus 2016. Bandung dan Unit Koordinasi Supervisi pada tanggal
150. Dugaan TPK yang dilakukan oleh Tersangka Agus 07 September 2016 (rekomendasi terlampir) yang
Junaidi dkk, dalam hal putus kontrak akibat kesalahan pada intinya penyidik akan melaksanakan koordinasi
Penyedia Jasa (PT Uno Tanoh Suramo) Jaminan yang intensif dengan Auditor untuk perhitungan
Pelaksanaan tidak dicairkan berkaitan dengan Proyek kerugian negara dan dengan Jaksa Peneliti berkas
Pekerjaan Pembangunan Lift Gedung Sekretariat Kota perkara untuk penyelesaian berkas perkara an.
Bogor Tahun Anggaran 2013 yang ditangani oleh Polres Tersangka Endang Rahmat dan Tersangka Asep
Bogor Kota. Wahyu Nur paling lambat dalam waktu 90 (sembilan
Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan. puluh) hari kerja sambil menunggu hasil perhitungan
Posisi setelah Supervisi: Dilaksanakan gelar perkara kerugian keuangan negara dan terhadap berkas
bersama antara Penyidik Polres Bogor, penyidik Polda perkara an. Tersangka Tati Muktiati dan Tersangka
Jabar dan Unit Koordinasi Supervisi pada tanggal Salman Bunasti akan ditindaklanjuti oleh penyidik
05 September 2016 (rekomendasi terlampir) yang setelah terbit hasil perhitungan kerugian negara.
pada intinya penyidik akan memperdalam perbuatan 154. Dugaan TPK Pembangunan Jalan Wilayah II (MA. Jambi
melawan hukum yang dilakukan masing-masing calon Tanjabtim) Paket Jalan Suak Kandis Ds. Simpang
tersangka dari tahapan proses pengadaan barang Dinas PU Provinsi Jambi TA. 2012 yang disidik oleh Polda
dan jasa pemerintah sebagaimana yang diatur dalam Jambi dengan Tersangka Ir Apit, Widodo, Josia dan Ali
Perpres RI No. 54 Tahun 2010 dan selanjutnya akan Abie.
dilakukan perhitungan kerugian negera oleh Auditor. Posisi sebelum supervisi: Perkara masih ditingkat
151. Dugaan TPK yang dilakukan oleh tersangka H. Diding A penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terdapat
Mukri dengan cara menjual sebidang tanah seluas 798 kendala dalam penanganannya.
221
Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus 159. Dugaan TPK penyimpangan pelaksanaan program
ini dengan melakukan ekspose perkara bersama Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan Tahun
pada tanggal 12 Oktober 2016 dan memberikan Anggaran 2007 di Daerah Kabupaten Rokan Hulu,
rekomendasi. Telah dilaporkan melalui Nota Dinas berdasarkan surat perintah penyidikan Kajati Riau
ke Deputi Penindakan Nomor: ND-125/25/10/2016 Nomor: Print-09/N.4/Fd.1/04/2010 tanggal 14 April 2010.
tanggal 12 Oktober 2016. Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat
155. Dugaan TPK Dugaan TPK pada pengadaan buku penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terdapat kendala
perpustakaan sebagai sarana Penunjang Mutu dalam penanganannya
Pendidikan Jenjang SD dan SMP yang bersumber dari Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini
Dana DAK Tahun Anggaran 2010 Dinas Pendidikan dengan melakukan ekspose perkara bersama secara
Kabupaten Belitung atas nama Tersangka Suhaemi. terpadu pada tanggal 25 Oktober 2016 dan memberikan
Posisi sebelum supervisi: Perkara masih ditingkat rekomendasi.
penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terdapat kendala 160. Dugaan TPK penjualan dan pelepasan hak atas tanah
dalam penanganannya. Aset milik Pemkab Pelelawan tanpa keputusan Kepala
Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini Daerah, berdasarkan surat perintah penyidikan Kajati
dengan melakukan ekspose perkara bersama pada Riau Nomor: Print-06/N.4/Fd.1/05/2014 tanggal 19 Mei
tanggal 18 Oktober 2016 dan memberikan rekomendasi. 2014.
Telah dilaporkan melalui Nota Dinas ke Deputi Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat
Penindakan. Nomor: ND-156/25/12/2016 tanggal 8 penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terdapat kendala
Desember 2016. dalam penanganannya
156. Dugaan TPK kegiatan pembangunan proyek Jembatan Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini
Padamaran I dan II sumber dana APBD Kabupaten Rokan dengan melakukan ekspose perkara bersama secara
Hilir Tahun Anggaran 2008 s/d 2011 sebesar Rp.529 terpadu pada tanggal 25 Oktober 2016 dan memberikan
Milyar, berdasarkan surat perintah penyidikan Kajati Riau rekomendasi.
Nomor: Print-02/N.4/Fd.1/04/2015 tanggal 09 April 2015 161. Dugaan TPK dan TPPU dana APBD Kab. Sula Tahun
Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat 2009 untuk Pengadaan Tanah /Lahan Bandara Bobong
penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala oleh tersangka Ahmad Hidayat Mus, SE alias AHM
khususnya terkait pembuktian kerugian keuangan selaku Bupati Kabupaten Kepulauan Sula, berdasarkan
Negara. surat perintah penyidikan Polda Maluku Utara Nomor:Sp.
Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini Sidik/35/IX/ 2013 tanggal 30 September 2013
dengan melakukan ekspose perkara bersama secara Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat
terpadu pada tanggal 24 Oktober 2016 dan memberikan penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terdapat kendala
rekomendasi. dalam penanganannya.
157. Dugaan TPK dalam penerbitan Sertifikat Hak Milik (SHM) Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini
dan penguasaan tanah di kawasan HPT Tesso Nillo tahun dengan melakukan ekspose perkara bersama secara
2003 dan 2004 Kabupaten Kampar, berdasarkan surat terpadu pada tanggal 11 Oktober 2016 dan memberikan
perintah penyidikan Kajati Riau Nomor:Print-07.a/N.4/ rekomendasi.
Fd.1/08/2014 tanggal 28 Agustus 2014, Nomor:Prin- 162. Dugaan TPK pada pembebasan lahan atau pengadaan
07.b/N.4/Fd.1/ 03/2015 tanggal 25 Maret 2015, dan tanah untuk kepentingan umum Gedung Seni, Gedung
Nomor: Prin-213/N.4/Fd.1/09/2016 tgl 28 September Autis Center, Gedung Olah raga di Kota Bontang Tahun
2016. Anggaran 2012 oleh Polda Kalimantan Timur.
Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.
penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala Posisi setelah Supervisi: Telah dilaksanakan gelar
khususnya terkait pembuktian kerugian keuangan perkara bersama antara Penyidik Polda Kalimantan
Negara. Timur dan Unit Koordinasi Supervisi pada 13 Oktober
Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini 2016 (rekomendasi terlampir), yang pada intinya
dengan melakukan ekspose perkara bersama secara penyidik akan melakukan pendalaman terkait perbuatan
terpadu pada tanggal 24 Oktober 2016 dan memberikan melawan hukum dengan melakukan pemeriksaan
rekomendasi. lanjutan terhadap saksi-saksi dan ahli yang mendukung
158. Dugaan TPK pada pengadaan alat peraga multimedia pembuktian penyidikan perkara tersebut. Unit Koorsup
di 50 SD Tahun Anggaran 2007 Dinas Pendidikan Kab. akan memfasilitasi ahli yang diperlukan oleh penyidik
Pelalawan, Surat Perintah Penyidikan Kepala Kejaksaan Polda Kaltim.
Negeri Pangkalan Kerinci Nomor : Print- 01/N.4.23/ 163. Dugaan TPK penggunaan dana hibah berupa uang
Fd.1/05/2011 Tanggal 17 Mei 2011; diperbaharui dengan KONI Kota Bontang Tahun Anggaran 2013 dengan H.
Surat Perintah Penyidikan Kepala Kejaksaan Negeri Udin Mulyono Bin Karto, Hernawati, SE Binti Anwar
Pangkalan Kerinci Nomor : Print- 02/N.4.23/Fd.1/05/2015 dan Syamsuri Sarman Bin Tarman Bakri (alm) yang
Tanggal 21 Mei 2015, dan diperbaharui kembali dengan dilaksanakan oleh Polda Kalimantan Timur.
Surat Perintah Penyidikan Kepala Kejaksaan Negeri Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.
Pangkalan Kerinci Nomor : Print-02/N.4.23/Fd.1/02/2016 Posisi setelah Supervisi: Telah dilaksanakan gelar
tanggal 04 Februari 2016. perkara bersama antara Penyidik Polda Kalimantan
Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat Timur dan Unit Koordinasi Supervisi pada 13 Oktober
penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terdapat kendala 2016 (rekomendasi terlampir), yang pada intinya dalam
dalam penanganannya rangka memperkuat unsur perbuatan melawan hukum
Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dan mengungkap keterlibatan pihak lain yang dapat
dengan melakukan ekspose perkara bersama secara diminta pertanggungjawaban pidana, penyidik akan
terpadu pada tanggal 24 Oktober 2016 dan memberikan melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap saksi-saksi
rekomendasi. dan ahli yang mendukung pembuktian penyidikan
LAPORAN
TAHUNAN
2016

222
perkara tersebut. Unit Koorsup akan memfasilitasi ahli ditingkat penyidikan dan terdapat kendala dalam
yang diperlukan oleh penyidik Polda Kaltim.. penanganannya. KPK mensupervisi kasus ini dengan
164. Dugaan TPK pada Proyek Peningkatan Jalan Simpang memfasilitasi ahli pertanahan dari Universitas Lampung
Bukit Harapan 2 Kecamatan Bongan Kabupaten Kutai Pelaksanaan Supervisi: : Berkas perkara atas nama
Barat yang dikerjakan oleh PT. Bunga Arafat senilai Rp Tersangka AGUS SALIM telah dinyatakan lengkap
14.291.834.000,- yang berasal dari Bantuan Keuangan (P21) oleh Jaksa Penuntut Umum dan pada tanggal
Provinsi Kaltim Tahun Anggaran 2014 pada SKPD Dinas 17 November 2016 telah dilanjutkan oleh penyidik
PU Kabupaten Kutai Barat oleh Polda Kalimantan Timur. dengan kegiatan pelimpahan tersangka berikut
Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan. barang bukti (tahap II) ke Jaksa Penuntut Umum
Posisi setelah Supervisi: Telah dilaksanakan gelar untuk dilakukan penuntutan, (Surat Kajari Jakarta
perkara bersama antara Penyidik Polda Kalimantan Selatan Nomor: B-1018/0.1.14.4/Ft.1/11/2016 tanggal 17
Timur dan Unit Koordinasi Supervisi pada 12 Oktober November 2016).
2016 (rekomendasi terlampir), yang pada intinya dalam 168. Dugaan TPK pada pelaksanaan kegiatan pekerjaan
rangka memperkuat unsur perbuatan melawan hukum peningkatan trotoar dan saluran tepi wilayah Kecamatan
dan mengungkap keterlibatan pihak lain yang dapat Cilandak yang dilaksanakan oleh Suku Dinas Bina Marga
diminta pertanggungjawaban pidana, penyidik akan Kota Administrasi Jakarta Selatan Tahun Anggaran 2015
melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap saksi-saksi atas nama Tersangka IRFAN ARDI TASYA yang ditangani
dan ahli yang mendukung pembuktian penyidikan oleh Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.
perkara tersebut. Unit Koorsup akan memfasilitasi ahli Posisi sebelum supervisi: Perkara masih ditingkat
yang diperlukan oleh penyidik Polda Kaltim. penyidikan dan KPK mensupervisi kasus ini dengan
165. Dugaan TPK pada Proyek Peningkatan Jalan Simpang memfasilitasi Ahli ITB.
Bukit Harapan 1 Kecamatan Bongan Kabupaten Kutai Pelaksanaan Supervisi: Berkas perkara atas nama
Barat yang dikerjakan oleh PT. Andika Lestari Group Tersangka IRFAN ARDI TASYA telah dinyatakan
senilai Rp 7.012.919.000,- yang berasal dari Bantuan lengkap (P21) oleh Jaksa Penuntut Umum dan pada
Keuangan Provinsi Kaltim TA. 2014 pada SKPD Dinas PU tanggal 14 November 2016 telah dilanjutkan oleh
Kabupaten Kutai Barat oleh Polda Kalimantan Timur. penyidik dengan kegiatan pelimpahan tersangka
Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan. berikut barang bukti (tahap II) ke Jaksa Penuntut
Posisi setelah Supervisi: Telah dilaksanakan gelar Umum untuk dilakukan penuntutan, (Surat Kajari
perkara bersama antara Penyidik Polda Kalimantan Jakarta Selatan Nomor: B-3035/0.1.14.4/Ft.1/11/2016
Timur dan Unit Koordinasi Supervisi pada 12 Oktober tanggal 14 November 2016).
2016 (rekomendasi terlampir), yang pada intinya dalam 169. Dugaan TPK pada pelaksanaan kegiatan pekerjaan
rangka memperkuat unsur perbuatan melawan hukum peningkatan trotoar dan saluran tepi wilayah Kecamatan
dan mengungkap keterlibatan pihak lain yang dapat Cilandak yang dilaksanakan oleh Suku Dinas Bina Marga
diminta pertanggungjawaban pidana, penyidik akan Kota Administrasi Jakarta Selatan Tahun Anggaran 2015
melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap saksi-saksi atas nama Tersangka CECEP, ST yang ditangani oleh
dan ahli yang mendukung pembuktian penyidikan Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.
perkara tersebut. Unit Koorsup akan memfasilitasi ahli Posisi sebelum supervisi: Perkara masih ditingkat
yang diperlukan oleh penyidik Polda Kaltim. penyidikan dan KPK mensupervisi kasus ini dengan
166. Dugaan TPK dalam penjualan/pelepasan asset berupa memfasilitasi Ahli ITB.
hak atas tanah negara (Fasilitas Sosial dan Fasilitas Posisi setelah di supervisi: berkas perkara atas nama
Umum milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta) yang Tersangka CECEP, ST telah dinyatakan lengkap
terletak di Jalan Biduri Bulan/Jalan Alexxandri III RT (P21) oleh Jaksa Penuntut Umum dan pada tanggal
008/01 Kel. Grogol Utara Kecamatan Kebayoran Lama 14 November 2016 telah dilanjutkan oleh penyidik
Jakarta Selatan seluas 2.975 M2 yang diduga dilakukan dengan kegiatan pelimpahan tersangka berikut
oleh Tersangka MUHAMMAD IRFAN IDRIS. barang bukti (tahap II) ke Jaksa Penuntut Umum
Posisi sebelum supervisi: Perkara masih untuk dilakukan penuntutan, (Surat Kajari Jakarta
ditingkat penyidikan dan terdapat kendala dalam Selatan Nomor: B-3036/0.1.14.4/Ft.1/11/2016 tanggal 14
penanganannya. KPK mensupervisi kasus ini dengan November 2016).
memfasilitasi ahli pertanahan dari Universitas 170. Dugaan TPK Pekerjaan Pembangunan Jalan Kampung
Lampung. Mawes Wares Distrik Bongo Kab. Sarmi TA 2012,
Pelaksanaan Supervisi: Berkas perkara atas berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Kapolres Sarmi
nama Tersangka MUHAMMAD IRFAN IDRIS telah Nomor: Sp.Sidik/ 10.b/ IV/ 2014/ Reskrim, tanggal 3 April
dinyatakan lengkap (P21) oleh Jaksa Penuntut Umum 2014.
dan pada tanggal 17 November 2016 telah dilanjutkan Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat
oleh penyidik dengan kegiatan pelimpahan tersangka penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terdapat
berikut barang bukti (tahap II) ke Jaksa Penuntut kendala dalam penanganannya.
Umum untuk dilakukan penuntutan, (Surat Kajari Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus
Jakarta Selatan Nomor: B-1019/0.1.14.4/Ft.1/11/2016 ini dengan melakukan ekspose perkara bersama
tanggal 17 November 2016). secara terpadu pada tanggal 1 November 2016 dan
167. Dugaan TPK dalam penjualan/pelepasan asset berupa memberikan rekomendasi.
hak atas tanah negara (Fasilitas Sosial dan Fasilitas 171. Dugaan TPK pada Pengadaan Tongkang dan Alat-Alat
Umum milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta) yang Bor pada SKPD Distamben Pemkab. Boven Digoel TA.
terletak di Jalan Biduri Bulan/Jalan Alexxandri III RT 2007, berdasarkan Surat perintah penyidikan nomor: SP-
008/01 Kel. Grogol Utara Kecamatan Kebayoran Lama Sidik/22/I/2010/ Dit Reskrim, tanggal 29 Januari 2010.
Jakarta Selatan seluas 2.975 M2 yang diduga dilakukan Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat
oleh Tersangka AGUS SALIM. penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terdapat
Posisi sebelum supervisi: Perkara masih kendala dalam penanganannya.
223
Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus 176. TPK pekerjaan pembuatan peta topograpi dengan skala
ini dengan melakukan ekspose perkara bersama 1: 1.000 kawasan perkotaan Barabai dan pemanfaatannya
secara terpadu pada tanggal 1 November 2016 dan untuk pra desain jalan lingkar barat Kota Barabai di
memberikan rekomendasi. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)
172. Dugaan TPK pada bantuan dana lembaga keagamaan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) Tahun Anggaran
pemerintah daerah Tk I Provinsi (Biro Mental Spritual 2011.
Setda Provinsi Papua) kepada Sinode Gereja Bethel Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.
Gereja Pentakosta ditanah Papua Tahun Anggaran Posisi setelah Supervisi: Telah dilaksanakan gelar
2012, berdasarkan surat perintah penyidikan Nomor: perkara bersama antara Penyidik Polres Hulu
Sp.Sidik/91/III/ 2013/ Ditreskrimsus, tanggal 25 Maret Sungai Tengah Kalsel dan Unit Koordinasi Supervisi
2013. pada 3 Agustus 2016 (rekomendasi terlampir) yang
Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat pada intinya terkait perbuatan melawan hukum dan
penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terdapat kerugian keuangan negara telah terpenuhi namun
kendala dalam penanganannya. penyidik memerlukan fasilitasi gelar perkara bersama
Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus dengan jaksa pada Kejari Hulu Sungai Tengah selaku
ini dengan melakukan ekspose perkara bersama peneliti berkas perkara agar penyidikan tersebut
secara terpadu pada tanggal 2 November 2016 dan segera memperoleh kepastian hukum.
memberikan rekomendasi. 177. TPK pembangunan gedung kantor tahap 1 PA di
173. Dugaan TPK di ilaga pembangunan rumah jabatan ketua, Kandepag Hulu Sungai Tengah (HST) Tahun 2011 atas
wakil ketua I dan II DPRD Kabupaten Puncak TA 2010, nama tersangka Achmad Nordiansyah oleh Polres Hulu
berdasarkan surat perintah penyidikan Kapolda Papua Sungai Tengah.
Nomor: Sp. Sidik /81/III/2013/ Ditreskrimsus, tanggal 21 Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.
Maret 2013, Nomor: Sp. Sidik/171.a/VI/2013/ Ditreskrimsus, Posisi setelah Supervisi: P21 sesuai dengan Surat
tanggal 22 Juni 2013, Nomor: Sp. Sidik/237/IX/2013/ Kejaksaan Negeri Hulu Sungai Tengah Nomor:
Ditreskrimsus, tanggal 23 September 2013, Nomor: Sp. B-2959/0.3.15/Ft.1/11/2016 tanggal 12 November 2016.
Sidik /11/I/2014/Ditreskrimsus, tanggal 10 Januari 2014 dan 178. Dugaan TPK Pembebasan Tanah Milik Masyarakat
Nomor : Sp. Sidik /263/X/2016/ Ditreskrimsus, tanggal 07 Dayak Taman Di Desa Pala Pulau Kec. Putussibau Kab.
Oktober 2016. Kapuas Hulu Oleh Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu
Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat Tahun Anggaran 2006 atas nama DANIEL alias ATENG
penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terdapat yang ditangani oleh Kejati Kalimantan Barat.
kendala dalam penanganannya. Posisi sebelum supervisi: Perkara telah inkracht,
Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus namun Terpidana atas nama DANIEL alias ATENG
ini dengan melakukan ekspose perkara bersama sampai saat ini tidak diketahui keberadaannya (DPO).
secara terpadu pada tanggal 2 November 2016 dan Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini
memberikan rekomendasi. dengan melakukan ekspose perkara bersama pada
174. Dugaan TPK telah dengan sengaja mencegah, tanggal 15 Desember 2016 dengan memberikan
merintangi atau menggagalkan secara langsung atau rekomendasi bantuan fasilitasi pencarian orang (DPO)
tidak langsung penyidikan tindak pidana korupsi dan telah dilaporkan ke Deputi Bidang Penindakan
terhadap tersangka Afner Ambarita, ST, yang dilakukan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup
oleh terpidana MANATAP AMBARITA, SH. oleh Kejari Penindakan Nomor : ND-163/25/12/2016 tanggal 15
kepulauan Mentawai. Desember 2016.
Posisi sebelum Supervisi: Perkara ditingkat 179. Dugaan TPK Pembangunan Gedung dan Bangunan
penuntutan, terkendala belum dilakukannya eksekusi Fasilitas Pelabuhan Laut Paloh Tahun Anggaran 2008
terhadap terpidana. yang disidik oleh Kejati Kalimantan Barat.
Hasil Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan Posisi sebelum supervisi: Perkara telah dilimpahkan
membantu pelaksanaan eksekusi terhadap Terpidana ke Pengadilan Tipikor Pontianak dengan status
MANATAP AMBARITA, SH oleh kejari Kepulauan in absentia karena Terdakwa atas nama ANG
Mentawai pada.tanggal 24 November 2016. Kegiatan AAN SUWARMAN sampai saat ini tidak diketahui
telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan keberadaannya (DPO).
melalui Nota Dinas Koordinator Unit Korsup Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini
Penindakan Nomor: ND-144/25/11/2016 tanggal 24 dengan melakukan ekspose perkara bersama pada
November 2016. tanggal 15 Desember 2016 dengan memberikan
175. Dugaan TPK pada pembangunan bangsal bedah dan rekomendasi bantuan fasilitasi pencarian orang (DPO)
bangsal penyakit dalam tahap I RSUD Brigjen. H. Hasan dan telah dilaporkan ke Deputi Bidang Penindakan
Basry Kandangan Dana APBD Kab Hulu Sungai Selatan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup
Tahun Anggaran 2007/2008 Penindakan Nomor : ND-163/25/12/2016 tanggal 15
Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan. Desember 2016.
Posisi setelah Supervisi: Telah dilaksanakan gelar 180. Dugaan TPK Pembangunan Jalan Wilayah II (MA. Jambi
perkara bersama antara Penyidik Polres Hulu Tanjabtim) Paket Jalan Suak Kandis Ds. Simpang Dinas
Sungai Selatan Kalsel dan Unit Koordinasi Supervisi PU Provinsi Jambi Tahun Anggaran 2012 yang disidik
pada 3 Agustus 2016 (rekomendasi terlampir) yang oleh Polda Jambi atas nama Tersangka Ir. APIT.
pada intinya terkait perbuatan melawan hukum dan Posisi sebelum supervisi: Perkara masih
kerugian keuangan negara telah terpenuhi namun ditingkat penyidikan dan terdapat kendala dalam
penyidik memerlukan fasilitasi gelar perkara bersama penanganannya. KPK mensupervisi kasus ini dengan
dengan jaksa pada Kejari Kandangan selaku peneliti melakukan Gelar Perkara pada tanggal 12 Oktober
berkas perkara agar penyidikan tersebut segera 2016.
memperoleh kepastian hukum.
LAPORAN
TAHUNAN
2016

224
Pelaksanaan Supervisi: Berkas perkara atas nama KRISTOFOEL RUDIHARTO BAO, SKM telah dinyatakan
Tersangka Ir. APIT telah dinyatakan lengkap (P21) oleh lengkap (P21) sesuai dengan Surat Kejaksaan Negeri
Jaksa Penuntut Umum dan pada tanggal 17 November Palopo Nomor: B-91/R.4.13/Ft.1/01/2016 tanggal 25
2016 telah dilanjutkan oleh penyidik dengan kegiatan Januari 2016
pelimpahan tersangka berikut barang bukti (tahap II) 185. Dugaan TPK penyimpangan (Mark Up) dalam
ke Jaksa Penuntut Umum untuk dilakukan penuntutan, pelaksanaan pekerjaan pengadaan alat kesehatan
(Surat Kapolda Jambi Nomor: B-806/XI/2016/ (alkes) pada RSUD Sawerigading Kota Palopo Tahun
Ditreskrimsus tanggal 22 November 2016). Anggaran 2013 atas nama Tersangka RUSD yang
181. Dugaan TPK Pembangunan Jalan Wilayah II (MA. Jambi dilaksanakan oleh Kejaksaan Negeri Palopo.
Tanjabtim) Paket Jalan Suak Kandis Ds. Simpang Dinas Posisi sebelum supervisi: Tahap Penyidikan
PU Provinsi Jambi TA. 2012 yang disidik oleh Polda Hasil setelah supervisi: Berkas Perkara atas nama
Jambi atas nama Tersangka ALIE ABI. RUSDI telah dinyatakan lengkap (P21) sesuai dengan
Posisi sebelum supervisi: Perkara masih Surat Kejaksaan Negeri Palopo Nomor: B-669/R.4.13/
ditingkat penyidikan dan terdapat kendala dalam Ft.1/08/2016 tanggal 11 Agustus 2016.
penanganannya. KPK mensupervisi kasus ini dengan 186. Dugaan TPK Penyimpangan dalam Penggunaan
melakukan Gelar Perkara pada tanggal 12 Oktober Keuangan Tahun 2011-2012 yang Merugikan Keuangan
2016. Negara oleh PT. Brantas Abipraya (persero) yang
Pelaksanaan Supervisi: Berkas perkara atas nama ditangani oleh Kejaksaan DKI Jakarta.
Tersangka Ir. APIT telah dinyatakan lengkap (P21) oleh Posisi sebelum supervisi: Perkara masih ditingkat
Jaksa Penuntut Umum dan pada tanggal 17 November penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terdapat
2016 telah dilanjutkan oleh penyidik dengan kegiatan kendala dalam penanganannya.
pelimpahan tersangka berikut barang bukti (tahap II) Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus
ke Jaksa Penuntut Umum untuk dilakukan penuntutan, ini dengan melakukan ekspose perkara bersama
(Surat Kapolda Jambi Nomor: B-806/XI/2016/ pada tanggal 16 Desember 2016 dan memberikan
Ditreskrimsus tanggal 22 November 2016). rekomendasi.
182. Dugaan TPK Pembangunan Jalan Wilayah II (MA. Jambi 187. Dugaan TPK Pelaksanaan proyek pembangunan kolam
Tanjabtim) Paket Jalan Suak Kandis Ds. Simpang Dinas renang di Bukit Jabal Nur Palu Tahun Anggaran 2004-
PU Provinsi Jambi Tahun Anggaran 2012 yang disidik 2005 a.n Tersangka Prof. Drs. Aminuddin Ponulele, Msi
oleh Polda Jambi atas nama Tersangka JOSIA alias yang ditangani oleh Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah .
BUJANG. Posisi sebelum supervisi: Penyidikan
Posisi sebelum supervisi: Perkara masih Pelaksaan setelah supervisi: SP3 berdasarkan Nomor:
ditingkat penyidikan dan terdapat kendala dalam Print-191/R.2/Fd.1/08/2016 Tanggal 15 Agustus 2016
penanganannya. KPK mensupervisi kasus ini dengan a.n Tersangka Prof. Drs. AMINUDDIN PONULELE, MSi
melakukan Gelar Perkara pada tanggal 12 Oktober 188. Dugaan TPK Pelaksanaan proyek pembangunan kolam
2016. renang di Bukit Jabal Nur Palu Tahun Anggaran 2004-
Pelaksanaan Supervisi: Berkas perkara atas nama 2005 a.n Tersangka Hendri Kusuma Muhiddin yang
Tersangka Ir. APIT telah dinyatakan lengkap (P21) oleh ditangani oleh Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah.
Jaksa Penuntut Umum dan pada tanggal 17 November Posisi sebelum supervisi: Penyidikan.
2016 telah dilanjutkan oleh penyidik dengan kegiatan Pelaksaan setelah supervisi: SP3 berdasarkan Nomor:
pelimpahan tersangka berikut barang bukti (tahap II) Print-192/R.2/Fd.1/08/2016 tanggal 15 Agustus 2016
ke Jaksa Penuntut Umum untuk dilakukan penuntutan, a.n. Tsk. HENDRI KUSUMA MUHIDIN.
(Surat Kapolda Jambi Nomor: B-806/XI/2016/ 189. Dugaan TPK dalam proyek pembangunan kolam
Ditreskrimsus tanggal 22 November 2016). renang di Bukit Jabal Nur Palu Sulawesi Tengah Tahun
183. Dugaan TPK Pembangunan Jalan Wilayah II (MA. Jambi Anggaran 2004-2005 a.n tersangka Purwanto Suluh
Tanjabtim) Paket Jalan Suak Kandis Ds. Simpang Dinas yang penyidikannya dilaksanakan oleh Kejati Sulteng.
PU Provinsi Jambi Tahun Anggaran 2012 yang disidik Posisi sebelum supervisi: Tahap Penyidikan.
oleh Polda Jambi atas nama Tersangka WIDODO, Amd. Pelaksaan setelah supervisi: SP3 sesuai dengan
Posisi sebelum supervisi: Perkara masih Nomor: Print- 194/R.2/Fd.1/08/2016 Tanggal 15
ditingkat penyidikan dan terdapat kendala dalam Agustus 2016 a.n. Tsk. PURWANTO SULUH.
penanganannya. KPK mensupervisi kasus ini dengan 190. Dugaan TPK dalam proyek pembangunan kolam
melakukan Gelar Perkara pada tanggal 12 Oktober renang di Bukit Jabal Nur Palu Sulawesi Tengah Tahun
2016. Anggaran 2004-2005 a.n tersangka Mustari Muharram
Pelaksanaan Supervisi: Berkas perkara atas nama yang penyidikannya dilaksanakan oleh Kejati Sulteng.
Tersangka Ir. APIT telah dinyatakan lengkap (P21) oleh Posisi sebelum supervisi: Tahap Penyidikan.
Jaksa Penuntut Umum dan pada tanggal 17 November Pelaksaan setelah supervisi: SP3 dengan Nomor:
2016 telah dilanjutkan oleh penyidik dengan kegiatan Print-193/R.2/Fd.1/08/2016 Tanggal 15 Agustus 2016
pelimpahan tersangka berikut barang bukti (tahap II) a.n. Tersangka Ir. MUSTARI MUHARRAM.
ke Jaksa Penuntut Umum untuk dilakukan penuntutan, 191. Dugaan TPK dalam proyek pembangunan kolam
(Surat Kapolda Jambi Nomor: B-806/XI/2016/ renang di Bukit Jabal Nur Palu Sulawesi Tengah Tahun
Ditreskrimsus tanggal 22 November 2016). Anggaran 2004-2005 a.n tersangka Muhidin Moh. Said
184. Dugaan TPK penyimpangan (Mark Up) dalam pelaksanaan yang penyidikannya dilaksanakan oleh Kejati Sulteng.
pekerjaan pengadaan alat kesehatan (alkes) pada RSUD Posisi sebelum supervisi: Tahap Penyidikan.
Sawerigading Kota Palopo Tahun Anggaran 2013 atas Pelaksaan setelah supervisi: SP3 Nomor: Print-195/R.2/
nama Tersangka KRISTOFOEL RUDIHARTO BAO, SKM Fd.1/08/2016 Tanggal 15 Agustus 2016 a.n. Tersangka.
yang dilaksanakan oleh Kejaksaan Negeri Palopo. MUHIDIN MOH. SAID, SE.
Posisi sebelum supervisi: Tahap Penyidikan 192. Dugaan TPK berupa menerima suap dan atau hadiah
Hasil setelah supervisi: Berkas Perkara atas nama dan atau janji yang dilakukan oleh pegawai negeri atau
225
penyelenggara Negara atas nama RADEN BROTOSENO, dalam pemenuhan petunjuk Jaksa Peneliti berkas
LEXI MAILOWA BUDIMAN, HARRIS ARTHUR HEDAR perkara
dan DEDI SETIAWAN YUNUS yang penyidikannya Hasil Supervisi: Perkara atas nama tersangka
dilaksanakan oleh Bareskrim Polri. Muhamad Ali, SH dilakukan penghentian penyidikan
Posisi sebelum supervisi: perkara masih ditingkat (SP3) dengan surat ketetapan dan SP3 tanggal 2 Juli
penyidikan. 2016. Hal ini berdasarkan laporan perkembangan
Posisi setelah supervisi: KPK mensupervisi kasus penanganan perkara dari Polda Nusa Tenggara Barat
ini dengan melakukan ekspose perkara bersama dengan surat nomor:B/5359/X/2016/Dit Reskrimsus
secara Terpadi pada tanggal 20 Desember 2016 dan tanggal 31 Oktober 2016.
memberikan rekomendasi. 197. Dugaan TPK penyimpangan dalam penggunaan
193. Dugaan TPK Dalam Pengalokasian Dana ADD Yang dana hibah pada KADIN Provinsi Jawa Timur dan Biro
Diperuntukan Untuk Operasional BPD Desa Kalikuto Perekonomian Setda Provinsi Jawa Timur tahun 2011 s/d
Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang, berdasarkan 2014 atas nama Tsk H. Ir. LA NYALLA MATTALITTI, oleh
Sprindik Polres Magelang nomor: Sp.Sidik/260/XII/2012/ Penyidik Kejati Jawa Timur.
Reskrim tanggal 11 Desember 2012, atas nama Tersangka Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih
SAPTO MULYONO. ditingkat penyidikan dan terdapat kendala dalam
Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat penanganannya
penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala Hasil Supervisi: Terdakwa atas nama H. Ir. LA NYALLA
dalam pemenuhan petunjuk Jaksa Peneliti berkas MATTALITTI telah diputus oleh Majelis Hakim PN
perkara. Jakarta Pusat pada tanggal 27 Desember 2016
Hasil Supervisi: Berkas perkara tersangka An. Sapto dengan amar diantaranya menyatakan terdakwa
Mulyono telah dinyatakan lengkap (P21) tanggal 3 tidak terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan
Oktober 2016 dan Tahap telah dilakukan penyerahan tindak pidana korupsi. Hal ini berdasarkan laporan
tersangka dan barang bukti (Tahap II) ke JPU perkembangan penanganan perkara dari Kejati Jawa
Kejari Magelang tanggal 14 Oktober 2016. Hal ini Timur dengan surat nomor:B- 7026/O.5/Ft.1/ 12/2016
berdasarkan laporan perkembangan penanganan tanggal 27 Desember 2016.
perkara dari Polda Jawa Tengah dengan surat nomor: 198. Dugaan TPK penyimpangan/penyalahgunaan Biaya
R/2213/XI/2016/Jtg tanggal 15 November 2016. Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di
194. Dugaan TPK dalam pengelolaan dana bantuan lingkungan Pemerintah Kabupaten Bangli Tahun 2006
pemerintah pada SMPN 3 Gerung Tahun Anggaran 2011 sampai dengan 2010 yang ditangani oleh Kejari Bangli.
dan 2012 atas nama tersangka RIJONO MUGI BASKORO Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.
dan H. JUMRAH, oleh Penyidik Polres Lombok Barat. Posisi setelah Supervisi: Telah dilaksanakan gelar
Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat perkara bersama antara Penyidik Kejati Bali,
penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala Kejari Bangli dan Unit Koordinasi Supervisi pada 6
dalam pemenuhan petunjuk Jaksa Peneliti berkas Desember 2016, (rekomendasi terlampir), yang pada
perkara intinya dalam rangka mengungkap keterlibatan pihak
Hasil Supervisi: Perkara atas nama tersangka Rijono lain yang dapat diminta pertanggungjawaban pidana,
Mugi Baskoro dan H. Jumrah dilakukan penghentian penyidik akan melakukan pemeriksaan lanjutan
penyidikan (SP3) dengan surat ketetapan dan SP3 terhadap saksi-saksi dan ahli yang mendukung
tanggal 27 Juni 2016. Hal ini berdasarkan laporan pembuktian penyidikan perkara tersebut. Unit
perkembangan penanganan perkara dari Polda Nusa Koorsup akan memfasilitasi ahli yang diperlukan oleh
Tenggara Barat dengan surat nomor:B/5359/X/2016/ penyidik Kejari Bangli.
Dit Reskrimsus tanggal 31 Oktober 2016. 199. Dugaan TPK pengadaan alat kedokteran, alat kesehatan
195. Dugaan TPK Pengadaan Tanah Untuk Fasilitas Umum dan KB serta kendaraan khusus di RSUD Kabupaten
di Kelurahan Penaraga Kec. Raba Kota Bima yang Badung Tahun Anggaran 2013 yang ditangani oleh
dilaksanakan oleh Bagian Administrasi Pemerintahan Polda Bali.
Umum Setda Kota Bima Tahun Anggaran 2013 atas Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.
nama Tersangka SYAHRULLAH, SH.MH, oleh Penyidik Posisi setelah Supervisi: Telah dilaksanakan gelar
Polres Bima Kota. perkara bersama antara Polda Bali, Kejati Bali dan
Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat Unit Koordinasi Supervisi pada 7 Desember 2016
penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala (rekomendasi terlampir), yang pada intinya dalam
dalam pemenuhan petunjuk Jaksa Peneliti berkas rangka memperkuat unsur perbuatan melawan hukum
perkara dan mengungkap keterlibatan pihak lain yang dapat
Hasil Supervisi: Berkas Perkara atas nama tersangka diminta pertanggungjawaban pidana, penyidik akan
Syahrullah, SH., MH telah dinyatakan lengkap (P21) melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap saksi-saksi
dan telah dilakukan penyerahan tersangka dan dan ahli yang mendukung pembuktian penyidikan
barang bukti (Tahap II) ke JPU Kejari Raba Bima perkara tersebut.
tanggal 18 Agustus 2016. Hal ini berdasarkan laporan 200. Dugaan TPK pengadaan tanah pada Balai Pelayanan
perkembangan penanganan perkara dari Polda Nusa Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia
Tenggara Barat dengan surat nomor:B/5359/X/2016/ (BP3TKI) Denpasar Tahun Anggaran 2013 yang ditangani
Dit Reskrimsus tanggal 31 Oktober 2016. oleh Polda Bali.
196. Dugaan TPK Penjualan Aset Pemda Kab. Bima berupa Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.
Tanah dan Bangunan Los Pasar di Desa Waro Kec. Posisi setelah Supervisi: Telah dilaksanakan gelar
Monta, Kab. Bima atas nama tersangka MUHAMAD ALI, perkara bersama antara Penyidik Polda Bali, Kejati Bali
SH, oleh Penyidik Polres Bima. dan Unit Koordinasi Supervisi pada 7 Desember 2016,
Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat (rekomendasi terlampir), yang pada intinya dalam
penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala rangka mengungkap keterlibatan pihak lain yang
LAPORAN
TAHUNAN
2016

226
dapat diminta pertanggungjawaban pidana, penyidik g. Tindak Pidana Sektor Jasa Keuangan terkait dengan
akan melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap Tindak Pidana Korupsi oleh Bapak Achmadi.
saksi-saksi dan tindakan kepolisian yang mendukung h. Tipologi dan Perkembangan Yurisprudensi Perkara
pembuktian penyidikan perkara tersebut. Tindak Pidana Pencucian Uang oleh Bapak Bapak
201. Dugaan TPK alih fungsi lahan pada Taman Hutan Rakyat Muhammad Yusuf.
(Tahura) Ngurah Rai pada lokasi Banjar Perarudan Kel. i. Pelacakan Acet oleh Bapak Nexio Helmus.
Jimbaran Kecamatan Kuta Selatan Kabupaten Badung j. Peran Unit Koorsup KPK dalam Pemberantasan
Tahun 2015 yang ditangani oleh Polda Bali. Korupsi oleh Bapak Heru Winarko.
Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.
Posisi setelah Supervisi: Telah dilaksanakan gelar (KEGIATAN DAN HASIL DARI PELATIHAN PENINGKATAN
perkara bersama antara Penyidik Polda Bali dan KEMAMPUAN SDM APH
Unit Koordinasi Supervisi pada 8 Desember 2016, 1. Pada bulan Mei 2016, Unit Koordinasi dan Supervisi
(rekomendasi terlampir), yang pada intinya dalam Bidang Penindakan telah melaksanakan Pelatihan
rangka memperkuat unsur perbuatan melawan hukum Bersama Peningkatan Kemampuan SDM Apgakum yang
dan mengungkap keterlibatan para pihak yang dapat dilaksanakan di Hotel Aston Bogor untuk Wilayah Hukum
diminta pertanggungjawaban pidana, penyidik akan Provinsi DKI Jakarta pada tanggal 23-27 Mei 2016.
melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap saksi-saksi 2. Peserta yang mengikuti Pelatihan tersebut sebanyak 157
dan ahli yang mendukung pembuktian penyidikan peserta, terdiri:
perkara tersebut. Unit Koorsup akan memfasilitasi ahli a. Kejati DKI Jakarta dan jajaran : 35 peserta
yang diperlukan oleh penyidik Polda Bali. b. Polda Metro Jaya dan jajaran : 70 peserta
c. BPKP Perwakilan DKI Jakarta : 5 peserta
KEGIATAN PELATIHAN PENINGKATAN KEMAMPUAN SDM d. BPK Perwakilan DKI Jakarta : 5 peserta
APH e. Bareskrim Polri : 10 peserta
(KEGIATAN DAN HASIL DARI PELATIHAN PENINGKATAN f. Jampidsus Kejagung RI : 8 peserta
KEMAMPUAN SDM APH g. BPK RI : 10 peserta
1. Pada bulan April 2016, Unit Koordinasi dan Supervisi h. BPKP Pusat : 9 peserta
Bidang Penindakan telah melaksanakan Pelatihan i. KPK RI : 5 peserta
Bersama Peningkatan Kemampuan SDM Apgakum yang 3. Materi Pelatihan yang sampaikan, sebagai berikut:
dilaksanakan di Hotel Aryaduta pada tanggal 18 - 22 April a. Kuliah Umum oleh Ketua KPK, Kapolri yang diwakili
2016. oleh Wakabareskrim, Jaksa Agung yang diwakili
2. Pelatihan Bersama Peningkatan Kapasitas SDM Aparat Jampidsus, Kepala PPATK, Ketua BPK yang diwakili
Penegak Hukum (APH) yang dilaksanakan di Hotel oleh Anggota V BPK RI dan Kepala BPKP yang
Aryaduta Provinsi Jawa Barat pada tanggal 18 - 22 April diwakili Direktur Investigasi Instansi Pemerintah pada
2016, diikuti oleh 194 peserta yakni: Kedeputian Investigasi BPKP, Kajati DKI Jakarta,
a. Penyidik pada Polda Jawa Barat : 75 peserta Kapolda Metro Jaya, Kaper BPKP Provinsi DKI
b. Jaksa pada Kejati Jawa Barat : 80 peserta Jakarta dan Kalan BPK Provinsi DKI Jakarta.
c. Auditor pada BPK RI Perwakilan Jawa Barat : 7 b. Tipologi dan Perkembangan Yurisprudensi Perkara
peserta Tindak Pidana Pencucian Uang oleh Muhammad
d. Auditor pada BPKP Perwakilan Jawa Barat : 10 Yusuf.
peserta c. Metode dan Teknik Audit Investigatif, Audit Forensik
e. Penyidik pada Bareskrim Polri : 13 peserta dan Perhitungan Kerugian Negara oleh Bpk. Buntoro
f. Jaksa pada Pidana Khusus Kejaksaan RI : 4 peserta (BPKP).
g. Penyelidik, Penyidik dan Penuntut Umum KPK : d. Analisis dan Perkembangan Yurisprudensi terhadap
5 peserta Penanganan Perkara Tindak Pidana Korupsi oleh
3. Materi pelatihan yang telah disampaikan kepada peserta Bpk. Feri Wibisono (Kajati Jawa Barat).
adalah: e. Teknik Pembuktian Tindak Pidana Korupsi oleh
a. Metode dan teknik audit investigasi, audit forensik Bapak Adnan Paslyadja.
dan perhitungan kerugian negara oleh Bapak Iswan f. Tindak Pidana Sektor Jasa Keuangan Terkait dengan
Elmi dan Tim. Tindak Pidana Korupsi oleh Bpk. Achmadi (OJK).
b. Analisis dan Perkembangan Yurisprudensi terhadap g. Peran Koordinasi dan Supervisi KPK dalam
Penanganan Perkara Tindak Pidana Korsupsi oleh Pemberantasan Tipikor oleh Bpk. Heru Winarko
Bapak Feri Wibisono. (Deputi Penindakan KPK).
c. Teknik pembuktian tindak pidana korupsi oleh h. Pengelolaan Keuangan Negara/Daerah oleh Bapak
Bapak Adnan Paslyadja. Siswo Sujanto.
d. Titik Rawan Tindak Pidana Korupsi dalam Pengadaan i. Pelacakan Asset oleh Bpk. David Hutauruk (ATR
Barang dan Jasa oleh Bapak Buntoro. KPK).
e. Mengurangi Egocentric Thinking, Membangun j. Etika dan Integritas oleh DR. Ir. Nana Rukmana D.W.
Kolaborasi Sistemik oleh Abdul Malik Gismar, P.hD MA (LAN).
f. Pengelolaan keuangan negara/daerah oleh Bapak k. Titik Rawan Tindak Pidana Korupsi dalam Pengadaan
Siswo Sujanto. Barang dan Jasa oleh Bpk. Buntoro (BPKP).
l. Mengurangi Egocentric Thinking, Membangun
Kolaborasi Sistemik oleh Abdul Malik Gismar Ph.D.
227
(KEGIATAN DAN HASIL DARI PELATIHAN PENINGKATAN (KEGIATAN DAN HASIL DARI PELATIHAN PENINGKATAN
KEMAMPUAN SDM APH KEMAMPUAN SDM APH
1. Pada bulan Agustus 2016, Unit Koordinasi dan Supervisi 1. Pada bulan November 2016, Unit Koordinasi dan Supervisi
Bidang Penindakan telah melaksanakan Pelatihan Bidang Penindakan telah melaksanakan Pelatihan
Bersama Peningkatan Kemampuan SDM Apgakum yang Bersama Peningkatan Kemampuan SDM Apgakum yang
dilaksanakan di Hotel Pangeran Beach - Padang pada dilaksanakan di Hotel Hermes Aceh pada tanggal 7 11
tanggal 29 Agustus s.d 2 September 2016. November 2016.
2. Pelatihan Bersama Peningkatan Kapasitas SDM Aparat 2. Pelatihan Bersama Peningkatan Kapasitas SDM
Penegak Hukum (APH) yang dilaksanakan di Hotel Aparat Penegak Hukum (APH) yang dilaksanakan di
Pangeran Beach - Padang pada tanggal 29 Agustus s.d 2 Hotel Hermes Aceh Provinsi Aceh pada tanggal 7 11
September 2016 diikuti oleh 200 peserta yakni: November 2016, diikuti oleh 162 peserta yakni:
a. Penyidik pada Polda Sumatera Barat : 86 peserta a. Penyidik pada Polda Aceh : 66 peserta
b. Jaksa pada Kejati Sumatera Barat : 89 peserta b. Jaksa pada Kejati Aceh : 66 peserta
c. Auditor pada BPK RI Perwakilan Sumatera Barat : 11 c. Auditor pada BPK RI Perwakilan Aceh : 5 peserta
peserta d. Auditor pada BPKP Perwakilan Aceh : 7 peserta
d. Auditor pada BPKP Perwakilan Sumatera Barat : e. Penyidik pada Bareskrim Polri : 4 peserta
10 peserta f. Jaksa pada Pidana Khusus Kejaksaan RI : 4 peserta
e. Penyidik dari PPATK : 2 peserta g. PPNS pada Departemen Penyidikan Sektor Jasa
f. Penyidik dan Penuntut Umum KPK : 2 peserta Keuangan : 2 peserta
4. Materi pelatihan yang telah disampaikan kepada peserta h. Penyidik pada Pomdam Iskandar Muda : 2 peserta
adalah: i. Oditur pada Oditur Militer I 01 Banda Aceh : 2
a. Tipologi Tindak Pidana Pencucian Uang oleh Kepala peserta
PPATK oleh Bapak Muhammad Yusuf. j. Kedeputian Bidang Pemberantasan pada PPATK : 2
b. Penguatan Etika dan Integritas guna Mereduksi peserta
Perilaku Korupsi oleh Bapak Nana Rukmana. k. Penyidik dan Penuntut Umum KPK : 2 peserta
c. Metode dan Teknik Audit Investigatif, Audit Forensik 3. Materi pelatihan yang telah disampaikan kepada peserta
dan Perhitungan Kerugian Keuangan Negara oleh adalah:
Bapak I Nyoman Wara. a. Tipologi Tindak Pidana Pencucian Uang oleh PPATK.
d. Case building tindak pidana korupsi oleh Bapak b. Metode dan teknik audit investigatif, audit forensik
Herda Helmijaya. dan perhitungan kerugian keuangan negara oleh
e. Pra peradilan dan perkembangannya oleh Bapak Bapak Iswan Elmi dan Tim.
Artidjo Alkostar. c. Penguatan etika dan integritas guna mereduksi
f. Teknik Pembuktian Tindak Pidana Korupsi oleh perilaku korupsi oleh Bapak Nana Rukmana.
Bapak Adnan Paslyadja. d. Korupsi di korporasi oleh Bapak Laode Muhammad
g. Pengelolaan Keuangan Negara/Daerah oleh Bapak Syarif.
Siswo Sujanto. e. Tindak pidana sektor jasa keuangan terkait dengan
h. Titik Rawan Tindak Pidana Korupsi dalam Pengadaan tindak pidana korupsi, oleh Bapak Yusmarfinoor.
Barang dan Jasa oleh Bapak Setya Budi Arijanta. f. Titik rawan tindak pidana korupsi dalam pengadaan
i. Pelacakan aset oleh Bapak Paku Utama. barang dan jasa oleh Bapak Buntoro.
j. Peran Koordinasi dan Supervisi dalam g. Mengurangi egocentric thinking, membangun
Pemberantasan Tipikor oleh Bapak Mochamad Rum. kolaborasi sistemik oleh Bapak Abdul Malik.
k. Mengurangi egocentric thinking dan membangun h. Pengelolaan keuangan negara/ daerah oleh Bapak
kolaborasi sistematik oleh Bapak Abdul Malik Siswo Sujanto.
Gismar. i. Teknik Pembuktian Tindak Pidana Korupsi oleh
Bapak Adnan Paslyadja.
j. Peran koordinasi dan supervisi dalam pemberantasan
tipikor oleh Bapak Ranu Mihardja.

*********
LAPORAN
TAHUNAN
2016

228
PEMULIHAN ASET, PELACAKAN ASET &
LELANG

PEMULIHAN ASET (ASSET RECOVERY)


Nilai Putusan Pengadilan:
Tahun Denda Uang Pengganti Uang Rampasan Total
Des 2016 26.250.000.000 84.404.193.758 291.746.919.958 402.401.113.716

Nilai Aset yang Berhasil Dilacak


NILAI ASET YANG BERHASIL DILACAK
Sepanjang 2016, KPK telah berhasil melacak sejumlah aset
senilai Rp 382,784,665,936 dari 20 tindak pidana korupsi yang
ditangani.

Pelaksanaan Lelang/Hibah/Alih Fungsi


Pemanfaatan
Nomor Risalah Tanggal Risalah
Lelang dan/ Lelang dan/atau
Nama Aset yang di lelang/dihibahkan/alih
No atau berita acara berita acara Keterangan
Terpidana fungsi pemanfaatan
hibah/alih fungsi hibah/alih fungsi
pemanfaatan pemanfaatan
Angelina tanah seluas 1.000 M sesuai buku
Patricia tanah Hak Milik No 6482 di Desa Tidak Ada
1 Belum Dikirim 14 Jan 2016
Pingkan Canggu Penawaran
Sondakh
Luthfi Hasan 1 (satu) unit kendaraan roda empat, Tidak Ada
2 033/2016 12 Feb 2016
Ishaaq Toyota FJ Cruiser 4.0 L WD Penawaran
7 (tujuh) Unit Kendaraan roda empat
Merk/Type:
- Toyota FJ Cruiser 4.0;
- Caravelle 2.0 TDI; Laku hanya satu
Luthfi Hasan
3 032/2016 12 Feb 2016 - Mazda CX-9 AT; yaitu Mitsubishi
Ishaaq
- Mitsubishi Grandis; Pajero Sport
- Mitsubishi Pajero Sport;
- Nissan Frontier Navara;
- Toyota Alphard.
Sebidang tanah yang terletak di Jl.
Bukit Golf II No. 12 Kelurahan Jangli,
4 190/2016 12 Feb 2016 Djoko Susilo Tidak Ada Peminat
Kecamatan Tembalang, Kabupaten
Semarang dengan luas sebesar 752 M2
1 (satu) bidang tanah dengan luas 1.146
Ahmad M2;
5 131/2016 2 Feb 2016 Tidak Ada Peminat
Jauhari 2 (dua) bidang tanah dengan luas 1.125
M2,
3 aset : rumah dan tanah di Mojosongo, laku 1 (satu) aset
6 193/2016 29 Maret 2016 Djoko Susilo laweyan dan Manahan; tanah dan rumah di
mojosongo
1 (satu) unit kendaraan bermotor roda
empat merk Suzuki Futura ST 150 Tahun
2005 Nopol BM 9010 AI, dengan harga
7 0208/2016 4 April 2016 Rusli Zainal Tidak Ada Peminat
limit Rp29.087.000,00 (dua puluh
sembilan juta delapan puluh tujuh ribu
rupiah)
229

Nomor Risalah Tanggal Risalah


Lelang dan/ Lelang dan/atau
Nama Aset yang di lelang/dihibahkan/alih
No atau berita acara berita acara Keterangan
Terpidana fungsi pemanfaatan
hibah/alih fungsi hibah/alih fungsi
pemanfaatan pemanfaatan
Tanah dan bangunan yang terletak
di Blok Pasir Reungit Desa Jayabakti
Machfud Kecamatan Cidahu Kabupaten
8 644/2016 10 Mei 2016 Tidak Ada Peminat
Suroso Sukabumi Propinsi Jawa Barat
berdasarkan Sertifikat Hak Milik Nomor :
150/Jayabakti, seluas 2.335 M2
1 (satu) bidang Tanah di Ds.
Panggungharjo Sewon Bantul seluas
280m, SHM Nomor: 11983.
1 (satu) bidang Tanah di Ds.
Anas Panggungharjo Sewon Bantul seluas
9 142/2016 24 Mei 2016 Tidak Ada Peminat
Urbaningrum 389m, SHM Nomor: 5193.
1 (satu) bidang Tanah dengan SHM
Nomor: 542/Mantrijeron seluas
200m yang terletak di Jl. DI Panjaitan
Mantrijeron Yogyakarta.
Sebidang tanah beserta bangunan di
atasnya, luas tanah 1.526m2 (seribu lima
ratus dua puluh enam meter persegi)
Anas
10 793/2016 26 Mei 2016 sesuai dengan buku tanah Hak Milik Tidak Ada Peminat
Urbaningrum
Nomor 4868 yang berlokasi di Ds.
Harjamukti Kec. Cimanggis, Kota Depok
an. Anas Urbaningrum
1 (satu) unit Ruko yang berlokasi di
The Great Saladdin Square Blok C No
Tafsir 28, dengan luas tanah 57,9 m2, luas
11 Belum dikirim 26 Mei 2016 Tidak Ada Peminat
Nurchamid bangunan 180 m2, Kelurahan Depok,
Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok,
Jawa Barat,
Anas 3 (tiga) bidang tanah di jual dalam 1
12 Belum dikirim 23 Juni 2016 Tidak Ada Peminat
Urbaningrum paket
5 (lima) Bidang Tanah dan bangunan di
Machfud Kebayoran lama
13 Belum dikirim 23 Juni 2016 Tidak Ada Peminat
Suroso 2 (dua) Bidang Tanah dan bangunan di
Cilandak, Jaktim
1 (satu) bidang tanah berikut bangunan
diatasnya sesuai dengan Sertifikat Hak
Milik No.488/Petogogan, atas nama
14
Belum 23 Juni 2016 Ade Swara ALI HAMIDI, SP, luas 566 m2, terletak Tidak Ada Peminat
dikirim di Jalan Pulo Raya IV No.30, Kelurahan
Petogogan, Kecamatan Kebayoran
Baru, Jakarta Selatan.
Robert 1 Rumah di Jalan Sutomo Pematang
15 157/2016 3 Mei 2016 Edison Siantar Laku Terjual
Siahaan
Anas 3 (tiga) Bidang tanah sawah yang
16 Belum dikirim 17 Juni 2016 Laku Terjual
Urbaningrum terletak di Karawang
6 (enam) unit handphone dijual dalam
Teddy 1 (satu) paket terdiri dari: Samsung GT-
17 181/2016 23 Juni 2016 Laku Terjual
Renyut C3520, Nokia 105, Nokia 210, Nokia
E63, Blackberry Q5, Blackberry 9105
2 (dua) unit handphone dijual dalam
Machfud
18 183/2016 23 Juni 2016 1 (satu) paket terdiri dari: Nokia E 90, Laku Terjual
Suroso
Blackberry Onyx 9700
LAPORAN
TAHUNAN
2016

230
Nomor Risalah Tanggal Risalah
Lelang dan/ Lelang dan/atau
Nama Aset yang di lelang/dihibahkan/alih
No atau berita acara berita acara Keterangan
Terpidana fungsi pemanfaatan
hibah/alih fungsi hibah/alih fungsi
pemanfaatan pemanfaatan
4 (empat) unit Handphone dijual dalam
1 (satu) paket terdiri dari: Blackberry
Anas 8520 Pin 2201F047, Blackberry 8520
19 180/2016 23 Juni 2016 Laku Terjual
Urbaningrum Pin 2202278D, Blackberry 8520
Pin 220223C3, Blackberry 8520 Pin
220167A3
20 179/2016 23 Juni 2016 Rusli Zainal 1 (satu) unit Tas Merk Polo Clasic Laku Terjual
5 (lima) unit handphone dijual dalam
1 (satu) paket terdiri dari: Nokia 7230,
Annas
21 184/2016 23 Juni 2016 Nokia C2-01, Apple Iphone 5S 32GB, Laku Terjual
Maamun
Samsung GT-B5330, Blackberry
Porsche
4 (empat) unit handphone dijual dalam
1 (satu) paket terdiri dari: Samsung GT-
E1232B, Nokia X2-01, Blackberry Model
22 185/2016 23 Juni 2016 Ade Swara 9900, Samsung GT i9152, 2 (dua) unit Laku Terjual
Flashdisk terdiri dari: Flashdisk Merk
Kingston, Flashdisk Merk Toshiba, dan 1
(satu) unit DVR CCTV merk EDGE
Mario 1 (satu) unit Tas Selempang Merk
23 182/2016 23 Juni 2016 Cornelio Jamsam dan 1 (satu) unit G Plus G-638 Laku Terjual
Bernardo dijual dalam 1 (satu) paket
24 - 23 Juni 2016 Djoko Susilo SPBU Kendal Jawa Tengah Tidak Ada Peminat
Sebidang tanah seluas 60 ha Subang
25 - 15 Juni 2016 Djoko Susilo Tidak Ada Peminat
Jawa Barat
Jefferson 2 (dua) Bidang Tanah di Manado
26 - 24 Mei 2016 Tidak Ada Peminat
Rumajar
Maria HP Vertu Model Constellation, Apple
27 Belum dikirim 23 Juni 2016 Elizabeth Iphoe 5 Model A1429, Apple Iphoe 5 Laku Lelang
Liman Model A1429, Blackberry Gemini Curve
M. Akil 1 bidang tanah dan bangunan, 2 mobil,
28 Belum dikirim 23 Juni 2016 Tidak Ada Peminat
Mochtar 27 HP, 1 Ipad, 1 tablet, 4 hardisk
1 (satu) unit mobil merk Volvo Model/
29 Belum dikirim 23 Juni 2016 Hari Sabarno Tidak Ada Peminat
Type XC90T6 No. Pol B 448 HR
Anas 3 Bidang tanah seluas= 280 M2, 389 Tidak Ada
30 426/2016 24 Nov 2016
Urbaningrum M2, 200 M2 Penawaran
231
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

1. Studi/Kajian Sektor Strategis


NO KEGIATAN PENJELASAN
1. Kajian Kebijakan Pendanaan Subsidi Di Indonesia, subsidi di bidang pertanian (baca subsektor pertanian)
Pertanian menjadi instrumen kebijakan distributif pemerintah dalam membangun
sektor pertanian. Implementasi kebijakan subsidi merupakan bagian upaya
meningkatkan kapasitas produksi petani serta bentuk komitmen pemerintah
dalam mewujudkan swasembada pangan.

Secara praktik, kebijakan subsidi belum sepenuhnya efektif. Alih-alih menjadi


alat memacu produktivitas pangan di tingkat lokal, implementasi program-
program subsidi belum sepenuhnya berjalan optimal. Juga dengan Program
Asuransi Usaha Tanam Padi. Dari target 1 juta hektar di 2016, sampai dengan
November, realisasi luas sawah yang terhimpun dalam Program AUTP baru
mencapai angka 30%.

Belum optimalnya capaian program-program subsidi dipengaruhi pula oleh


disain kebijakan yang ditetapkan. Dalam Program Benih Bersubsidi, efektivitas
implementasinya terdegradasi oleh pelaksanaan Program Bantuan Langsung
Benih Unggul yang juga didisain pemerintah pusat. Penyerapan benih
bersubsidi acap tersendat dikarenakan petani lebih memilih menggunakan
benih gratis yang terwujud melalui Program Bantuan Langsung Benih Unggul.
Mahalnya bahan baku gas yang diterima produsen pupuk bersubsidi berimbas
pula terhadap melambungnya pembayaran pupuk bersubsidi. Tantangan
lain yang dipandang menjadi penambah urgensi dilakukannya kajian subsidi
yakni belum optimal pengawasan atas implementasi program-program subsidi.
Secara umum, pola pengawasan belum mengoptimalkan peran-peran dari
semua pemangku kepentingan yang terlibat dalam pelaksanaan sebuah
program.

Kajian ini menghasilkan beberapa rekomendasi, di antaranya: Kementerian


Pertanian meningkatkan akuntabilitas penerima subsidi dengan meredisain
pola penyaluran subsidi secara langsung kepada petani; Kementerian Pertanian
mengintegrasikan program benih bersubsidi dan Program Benih Unggul
Bantuan Langsung secara terpadu; negara segera membayar tunggakan
pembayaran subsidi kepada PIHC; Kementerian Pertanian meningkatkan
pengawasan terhadap pelaksanaan program subsidi; Pemerintah menyesuaikan
harga gas bagi produsen pupuk bersubsidi sesuai harga pasar internasional;
Kementerian Pertanian meningkatkan partisipasi masyarakat guna mengawasi
pelaksanaan program subsidi; Kementerian Pertanian meningkatkan integrasi
petani-petani individual dalam kelompok tani; Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian mendorong dan menegaskan komitmen Perbankan Penyalur
KUR untuk menyalurkan KUR bagi petani; Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian menginsersi skema KKPE dalam Pemberian Kredit Program
Bagi Petani.
Dengan melakukan Kajian Tataniaga Komoditas Beras diharapkan akan dapat
diidentifikasi kelemahan yang berpotensi terjadinya tindak pidana korupsi pada
sistem penyediaan komoditas pangan strategis mulai dari proses produksi,
distribusi hingga pemasaran ke konsumen, agar dapat diberikan rekomendasi
perbaikan untuk mencegah terjadinya tindak pidana korupsi karena kelemahan
sistem tersebut.
2 Kajian Tata Niaga Komoditas Pangan Dengan melakukan Kajian Tataniaga Komoditas Beras diharapkan akan dapat
Strategis: Beras diidentifikasi kelemahan yang berpotensi mengakibatkan terjadinya tindak
pidana korupsi pada sistem penyediaan komoditas pangan strategis beras,
mulai dari proses produksi, distribusi, hingga pemasaran ke konsumen, agar
dapat diberikan rekomendasi perbaikan untuk mencegah terjadinya tindak
pidana korupsi karena kelemahan sistem tersebut.
LAPORAN
TAHUNAN
2016

232
NO KEGIATAN PENJELASAN
Kajian ini mendapatkan beberapa hasil analisis bahwa antara pada tata
niaga beras adalah pihak yang paling diuntungkan dalam sistem perberasan.
Beberapa oknum juga telah terbukti mempermainkan pasokan dan harga
yang merugikan petani dan konsumen, Peran Bulog sebagai buffer-stock
kurang efektif dan seringkali kontra produktif, Pemerintah sering gagal
menstabilkan harga dan menjaga pasokan karena keterbukaan informasi
yang kurang optimal dari pelaku tata niaga, Akurasi data pertanian menjadi
simpul permasalahan yang mengakibatkan pengambilan kebijakan tidak tepat
dan dapat dimanfaatkan pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan keuntungan
pribadi. Sedangkan formulasi rekomendasi yang diberikan adalah:
1. Reformasi sistem tata niaga beras: mengoptimalkan fungsi koperasi dan
membangun sistem informasi yang andal.
2. Pemerintah segera membenahi data: luas lahan persawahan, identitas
petani dipadankan dengan NIK, beserta dengan kepemilikan lahannya;
stok, pengolahan dan penjualan gabah dan beras pada penggilingan
perorangan dan swasta; administrasi birokrasi dan pemutakhiran data
tanda daftar gudang (TDG) dari pelaku usaha pangan, utamanya gudang
beras, dan Data stok dan penjualan pada pasar-pasar besar di seluruh
wilayah Indonesia.
3. Evaluasi fokus kebijakan bantuan Pemerintah.
4. Revitalisasi peran Bulog sebagai buffer-stock: perbaikan infrastruktur dan
regulasi
Pada akhir 2015 hingga awal 2016 terjadi gejolak harga jagung di pasar
yang diikuti peningkatan harga ayam potong dan telur, hal ini dikarenakan
produksi jagung domestik tidak mencukupi kebutuhan pakan ternak unggas.
Permasalahan ini coba diselesaikan para pengusaha pakan ternak dengan
melakukan impor dari beberapa negara. Dua Kementerian terkait, yakni
Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag),
berbeda pendapat mengenai tata kelola importasi jagung untuk bahan pakan
ternak ini. Kementan mengatakan bahwa impor jagung tersebut tidak sah,
karena Kementan belum mengeluarkan rekomendasi impor. Sementara,
Kemendag menyampaikan bahwa impor jagung itu tidak melanggar aturan,
karena Kemendag sebagai institusi yang berwenang mengatur perdagangan
dalam negeri dan luar negeri, belum mengatur tata cara impor jagung sebagai
bahan pakan ternak.

Kajian ini menghasilkan beberapa rekomendasi, yaitu: Kementan dan


Kemendag duduk bersama untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas
dalam keseluruhan siklus kebijakan importasi; Kementan membangun basis
data yang handal atas produksi komoditas jagung dalam negeri; Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian perlu berperan lebih optimal dalam tatakelola
komoditas jagung; Pemerintah membangun mekanisme dan kapasitas BULOG
yang diberi tugas untuk menjaga stok jagung dalam negeri; Pemerintah perlu
memperhatikan aspek teknis dan waktu dalam mengambil kebijakan importasi
komoditas jagung sebagai bahan pakan ternak; Kementerian Pertanian cq.
Barantan agar melepaskan jagung impor yang masih ditahan, agar Bulog dapat
segera mendistribusikan kepada industri pakan dan peternak mandiri.
3 Kajian Tata Niaga Komoditas Pangan Pada akhir 2015 hingga awal 2016 terjadi gejolak harga jagung di pasar
Strategis: Jagung yang diikuti peningkatan harga ayam potong dan telur, hal ini dikarenakan
produksi jagung domestik tidak mencukupi kebutuhan pakan ternak unggas.
Permasalahan ini coba diselesaikan para pengusaha pakan ternak dengan
melakukan impor dari beberapa negara. Dua Kementerian terkait, yakni
Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag),
berbeda pendapat mengenai tata kelola importasi jagung untuk bahan pakan
ternak ini. Kementan mengatakan bahwa impor jagung tersebut tidak sah,
karena Kementan belum mengeluarkan rekomendasi impor. Sementara,
Kemendag menyampaikan bahwa impor jagung itu tidak melanggar aturan,
karena Kemendag sebagai institusi yang berwenang mengatur perdagangan
dalam negeri dan luar negeri, tidak mengeluarkan peraturan khusus tentang
tata cara impor jagung sebagai bahan pakan ternak.
233
NO KEGIATAN PENJELASAN
Kajian ini menghasilkan beberapa rekomendasi, yaitu: Kementan dan
Kemendag duduk bersama untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas
dalam keseluruhan siklus kebijakan importasi; Kementan membangun basis
data yang handal atas produksi komoditas jagung dalam negeri; Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian perlu berperan lebih optimal dalam tatakelola
komoditas jagung; Pemerintah membangun mekanisme dan kapasitas BULOG
yang diberi tugas untuk menjaga stok jagung dalam negeri; Pemerintah perlu
memperhatikan aspek teknis dan waktu dalam mengambil kebijakan importasi
komoditas jagung sebagai bahan pakan ternak; Kementerian Pertanian cq.
Barantan agar melepaskan jagung impor yang masih ditahan, agar Bulog dapat
segera mendistribusikan kepada industri pakan dan peternak mandiri.
4 Kajian Sistem Pengelolaan Sumber Kajian sistem pengelolaan sumber daya air di Jakarta, dilatarbelakangi oleh
Daya Air adanya keterbatasan pasokan air bersih ditengah-tengah fenomena banjir
pada saat musim hujan. Potensi air baku di DKI Jakarta mencapai 880,577 juta
m3/tahun dari air tanah dengan curah hujan sebesar 6,5 milyar m3 per tahun.
Namun sampai dengan saat ini, pasokan air bersih sebagian besar warga
masyarakat masih mengandalkan air tanah. Air baku untuk pasokan air bersih
PDAM masih mengandalkan pasokan dari Waduk Jatiluhur karena air yang
mengalir dari 13 sungai di Jakarta tidak bisa diandalkan. Hal ini terjadi karena
sejumlah faktor terkait dengan tata kelola. Di tengah kesenjangan pasokan
tersebut, sejumlah persoalan muncul seperti ekspolitasi yang berlebihan
terhadap air tanah, kerusakan dan pencemaran air permukaan, penggunaan
air tanah secara illegal, pembayaran pajak air tanah yang tidak sesuai dengan
seharusnya, pencurian air bersih milik PAM Jaya, dan alih fungsi badan sungai
untuk berbagai kepentingan.
Persoalan tata kelola dimulai dari perencanaan pengelolaan sumberdaya
airyang tidak efektif, koordinasi dan kerjabersama lintas lembaga yang belum
berjalan dengan baik, instrumen pengendalian kerusakan dan pencemaran
sumberdaya air yang tidak bekerja optimal, pengawasan yang lemah, serta
penegakan hukum yang tidak optimal. Persoalan juga muncul karena adanya
kelemahan dari sejumlah kebijakan, program pemerintah yang tidak berjalan
efektif, serta permasalahan kompleks yang dihadapi oleh PAM Jaya sebagai
perusahaan penyedia air bersih. Dari sisi tatakelola air bawah tanah, di 2014,
Pemda DKI menerima pemasukan dari Pajak Air Tanah sebesar Rp 102 Milyar
dengan jumlah sumur bor sebanyak 4.473 titik. Sementara itu berdasarkan
pemodelan dari Kumamoto University, volume pengambilan air bawah tanah di
DKI 10-12x lebih besar dari yang dilaporkan.

Melihat persoalan tersebut, KPK dengan melibatkan instansi pemerintah


daerah, pemerintah pusat, pelaku usaha, dan Civil Society Organization (CSO)
akan mendorong dilakukan upaya bersama untuk memperbaiki tata kelola
pengelolaan sumberdaya air di Jakarta. Kegiatan ini terdiri dari 3 tahapan
yakni pembangunan database yang menjadi baseline pembuatan kebijakan,
langkah-langkah strategis untuk mendorong kepatuhan pelaku usaha dan
pemegang izin dalam melaksanakan kewajibannya, melakukan monitoring
program-program khusus, dan mensupervisi permasalahan lintas pihak. Tiga
pendekatan kegiatan adalah evidence based, living documents dan beyond
corruption. Kegiatan bersama ini juga akan memonitoring upaya-upaya
sistematis untuk menyelamatkan sumberdaya air di DKI Jakarta sekaligus untuk
menjaga daya dukung lingkungan demi keberlanjutan kota Jakarta.
5 Kajian Sistem Pengelolaan Komoditas Perkebunan Indonesia merupakan salah satu sektor penyokong perekonomian
Kelapa Sawit bangsa. Sejak awal kemerdekaan, berbagai komoditas hasil perkebunan
Indonesia, seperti kakao, kopi, karet, cengkeh, pala, merica dan kemudian sawit
berkontribusi penting terhadap keuangan negara. Sawit bahkan melejitkan
Indonesia menjadi salah satu negara terkemuka pengekspor Crude Palm Oil
(CPO) pada beberapa dekade terakhir.
LAPORAN
TAHUNAN
2016

234
NO KEGIATAN PENJELASAN
Namun di tengah pertumbuhan komoditas-komoditas perkebunan yang
sedemikian rupa, kontribusi sektor ini terhadap penerimaan negara dan
perekonomian masyarakat belumlah optimal. Berdasarkan informasi yang
diterima dari internal Kementerian Pertanian dan hasil diskusi dengan beberapa
pakar, terdapat sejumlah permasalahan signifikan yang mengemuka di sektor
perkebunan. Permasalahan-permasalahan tersebut ditemukan mulai dari
aspek regulasi sampai dengan aspek operasional. Sebagai gambaran singkat,
permasalahan di sektor perkebunan mencakup lemahnya perencanaan
di sektor perkebunan, lemahnya pengendalian dalam perizinan di sektor
perkebunan, belum optimalnya wilayah kelola masyarakat, lemahnya instrumen
pengendalian dan pengawasan dalam pengelolaan perkebunan yang
menyebabkan hilangnya potensi keuangan negara, dan lemahnya industrial
policy dalam usaha perkebunan.

Memperhatikan kondisi di atas, KPK memandang perlu dilakukannya kajian


komprehensif guna merumuskan langkah-langkah strategis pembenahan di
sektor perkebunan ini, khususnya perkebunan sawit. Kajian ini tidak hanya
berfokus pada potensi korupsi yang berimbas pada kerugian keuangan negara,
namun juga terhadap kegagalan negara dalam mengelola sektor perkebunan
sawit untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Hasil kajian antara antara lain terkait Kelemahan Pelaksanaan Kebijakan


Penghimpunan Dana BPDPKS, Kelemahan Tata Laksana Pungutan Ekspor,
Kelemahan Tata Laksana Penggunaan Dana, dan lain lain
6 Kajian Infrastruktur (Jalan) Perencanaan yang baik merupakan salah satu awal dari keberhasilan dari suatu
kegiatan, oleh karena itu suatu kegiatan tidak bisa dilakukan secara mendadak.
Oleh karena itu seluruh kegiatan harus dimasukkan kedalam rencana
kerja, rencana trategis dan lain sebagainya. Kegiatan yang disisipkan dan
dilaksanakan tanpa ada perencaaan terlebih dahulu cenderung diindikasikan
sebagai sebuah fraud. Hal ini meyebabkan terjadinya pergeseran tindak
pinda korupsi yang sudah masuk ke dalam tahap perencanaan anggaran dan
kegiatan infrastuktur. Melihat kedua kasus tersebut yang sudah mulai masuk
ketahap perencanaan anggaran, KPK merasa perlu untuk melakukan kajian
pada perencanaan anggaran pembangunan infrastruktur untuk memetakan
titik titik rawan korupsi dalam perspektif pencegahan korupsi.

Berdasarkan kajian yang dilakukan terhadap perencana anggaran Kementerian


PUPR, masih banyak tahapan dan data yang perlu didalami lebih lanjut. Hal ini
dikarenakan masih banyak ditemukan permasalahan yang berpotensi menjadi
tindak pidana korupsi dan kegiatan yang dilakukan tidak sesuai dengan aturan
yang berlaku. Oleh karena itu diperlukan kajian lebih lanjut untuk memetakan
potensi korupsi yang mungkin terjadi dan memberikan rekomendasi
pencegahan korupsi kepada Kementerian PUPR.
7 Kajian JKN: Farmasi Kajian tata kelola obat dalam JKN dilatarbelakangi oleh beberapa permasalahan,
antara lain tingginya belanja obat di Indonesia (berkisar 40% dari belanja
kesehatan, sementara Jepang berkisar 19% dan Jerman 15%), mahalnya harga
obat di Indonesia (termahal di ASEAN), perbandingan harga yang cukup tinggi
antara obat generik dengan generik bermerk (1:2 hingga1:40), masih belum
optimalnya penggunaan e-catalogue obat (baru 89% Dinkes dan 33% RS
Pemerintah) serta ketatnya persaingan di industri farmasi yang mengakibatkan
tingginya biaya promosi (marketing fee), bahkan mencapai 40% dari biaya
produksi.
Hasil kajian menemukan beberapa potensi permasalahan terkait hal berikut:
1. Formularium Nasional (FORNAS): Ketidaksesuaian FORNAS dan
E-catalogue Obat dan Aturan Perubahan FORNAS Berlaku Surut Sehingga
Melanggar Asas Kepastian Hukum
2. Rencana Kebutuhan Obat (RKO): Tidak Akuratnya RKO Sebagai Dasar
Pengadaan E-catalogue Obat
3. Pengadaan e-catalogue Obat: Mekanisme Pengadaan Obat Melalui
E-catalogue Belum Optimal (al: terjadinya gagal lelang, adanya kelemahan
aplikasi e-catalogue, penerapan sanksi untuk wanprestasi belum dilakukan)
235
NO KEGIATAN PENJELASAN
4. Belanja dan Penggunaan Obat: Ketidaksesuaian Daftar Obat pada Panduan
Praktik klinis (PPK) Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dengan
FORNAS FKTP dan Belum Ada Aturan Minimal Kesesuaian FORNAS pada
Formularium Rumah Sakit/Daerah
5. Monitoring dan evaluasi: Belum Optimalnya Monitoring dan Evaluasi Terkait
Pengadaan Obat dan Lemahnya Koordinasi Antar Lembaga (Kemkes-
LKPP-BPOM)

Atas potensi permasalahan di atas, hasil kajian dan saran perbaikan telah
disampaikan Pimpinan KPK kepada instansi terkait (Kemkes, LKPP dan BPOM)
pada 19 Oktober 2016. Instansi terkait disarankan untuk melakukan perbaikan
yang komprehensif dan terpadu yang melibatkan seluruh stakeholder, yakni:
1. Kemenkes agar melengkapi aturan yang belum ada (mis: referensi harga
obat FORNAS, kesesuaian FORNAS dalam Formularium RS, aturan main
belanja obat di e-catalogue); memperbaiki dan sinkronisasi aturan yang
bertentangan dalam pelaksanaan FORNAS; memperbaiki mekanisme
RKO dan pengadaan melalui e-catalogue; dan melakukan proses monev
sebagai dasar evaluasi kebijakan pengadaan obat
2. LKPP dan Kemenkes agar menyempurnakan aplikasi yang telah dibangun
(e-catalogue, e-money) agar terintegrasi
3. Kemenkes/LKPP/BPOM membangun SOP bersama untuk kegiatan yang
melibatkan pekerjaan lintas instansi dalam rangka memperkuat koordinasi.
8 Kajian Proses Keberatan dan Banding Latar belakang dilakukan Kajian Proses Keberatan dan Banding di DJP
pda Ditjen Pajak salah satunya adalah bahwa KPK telah melakukan kajian proses banding di
Pengadilan Pajak (PP) pada tahun 2011. Selain itu masih terdapat masalah
bahwa 60% kasus banding di PP memenangkan Wajib Pajak (DJP kalah). Untuk
menghasilkan perbaikan yang komprehensif sebagai suatu rangkaian proses
dari hulu ke hilir dan maka perlu diidentifikasi pula titik-titik rawan korupsi pada
proses keberatan dan banding di DJP yang akhirnya bermuara di Pengadilan
Pajak.

Berdasarkan kajian lapangan ditemukan permasalahan:


1. Belum optimalnya fungsi evaluasi keberatan dan banding (belum fokus
pada evaluasi materil substantive)
2. Belum tegasnya fungsi strategis keberatan dan banding (sebagai
pendukung penerimaan pajak, pelayanan, atau keadilan untuk WP)
3. Inkonsistensi indeks kinerja proses pemeriksaan hingga peninjauan
kembali (indeks kinerja proses yang berkaitan tidak saling mendukung)
4. Sumber daya manusia (tidak meratanya beban kerja Penelaah Keberatan,
Kurangnya pelatihan untuk peningkatan kompetensi Penelaah Keberatan,
tidak adanya perbedaan syarat dan urjab untuk PK berbagai tingkatan)
5. Belum optimalnya Sistem Informasi proses keberatan dan banding.
9 Kajian Pengelolaan Dana Pendidikan Kajian pengelolaan pendidikan tinggi dilatarbelakangi oleh besarnya anggaran,
Tinggi yakni sebesar Rp. 46.63T di 2015 dan Rp.39,66 triliun di 2016. Selain itu kualitas
pendidikan tinggi di Indonesia masih sangat ketinggalan dibanding negara-
negara tetangga. Hal ini dilihat dari rendahnya APK pendidikan tinggi 27.83%,
dan sedikitnya perguruan tinggi Indonesia yang masuk ke daftar 500 besar
dunia (world class university) di 2016, hanya ada 2 (dua) PTN saja. Selain faktor
tersebut, KPK juga menangani beberapa kasus dan menerima pengaduan
terkait penyimpangan pada dana-dana Perguruan Tinggi.

Hasil observasi di 6 (enam) PTN sampel dengan mekanisme pengelolaan yang


beragam baik PTN satuan kerja, PTN BLU (Badan Layanan Umum) dan PTN BH
(Badan Hukum) beberapa permasalahan yang ditemukan dalam pengelolaan
pendidikan tinggi diantaranya: Belum jelasnya regulasi penetapan tarif pada
PTN di Lingkungan Kemenristek dan Dikti, Belum ada regulasi dan formula
yang mengatur pengelolaan Bantuan operasional perguruan tinggi negeri
(BOPTN), Belum jelasnya pemanfaatan aset pada PTNBH (Perguruan Tinggi
Negeri Badan Hukum), Tidak efektifnya pelaksanaan penelitian pada PTN,
Banyaknya masalah pada pengadaan barang dan jasa di lingkungan PTN,
Banyaknya pembangunan/proyek yang terhenti/mangkrak pada PTN, Belum
adanya evaluasi kelembagaan PTNBLU dan PTNBH.
LAPORAN
TAHUNAN
2016

236
NO KEGIATAN PENJELASAN
10 Kajian Pendidikan Tinggi Islam Sebagai kelanjutan dari kajian pendidikan tinggi di lingkungan Kemenristek
dan Dikti, untuk mendapatkan gambaran pendidikan tinggi yang utuh dan
menyeluruh, kajian pendidikan tinggi dilanjutkan dengan objek kajian
Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di bawah Kementerian
Agama. Ruang lingkup kajian adalah BOPTN, Pengadaan barang dan jasa, dan
pengelolaan aset (sarana/prasarana) dan bantuan sarana prasarana.

ampel PTKIN yang diambil adalah 7 PTKIN dengan variasi PTKIN berbentuk
UIN (Universitas Islam Negeri), IAIN (Institut Agama Islam Negeri) dan STAIN
(Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri) baik yang berupa BLU (Badan Layanan
Umum) maupun satuan kerja. Beberapa potensi permasalahan yang diperoleh
dalam pelaksanaan kajian ini antara lain:
1. Belum ditetapkannya tarif layanan non-pendidikan dan kontrak kerjasama
pihak ketiga di beberapa PTKIN;
2. Belum jelasnya pembagian dana sarana prasarana baik yang bersumber
dari Rupiah Murni maupun SBSN (Surat Berharga Syariah Negara) pada
PTKIN;
3. Belum jelasnya kepemilikan aset rusunawa yang merupakan hibah dari
Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat)
4. Banyaknya permasalahan terkait pembayaran honor, pembayaran
tunjangan dan profesi di lingkungan PTKIN;
5. Belum jelasnya formulasi alokasi BOPTN kepada PTKIN;
6. Belum optimalnya fungsi dewan pengawas pada PTKIN BLU;
7. Banyaknya masalah terkait penetapan dan pelaksanaan UKT (Uang Kuliah
Tunggal) di PTKIN
11 Kajian Penyusunan Alat Diagnostik Sebagai tindak lanjut rekomendasi KPK dalam membangun pencegahan
Pencegahan Fraud pada Fasilitas korupsi pada Sistem Jaminan Kesehatan Nasional, Kementerian Kesehatan
Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut mengeluarkan Permenkes 36/2015 tentang Pencegahan Kecurangan (Fraud)
(FKRTL) Dalam Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Pada Sistem Jaminan
Sosial Nasional. Implementasi nyata dari Permenkes 36/2015 ini sangat
penting mengingat Fraud dalam JKN seperti gunung es. Sebagai gambaran,
berdasarkan laporan BPJS kesehatan, sampai dengan Juni 2015, dengan
pengawasan yang masih minim saja, telah terdeksi sebanyak 175.774 klaim
FKRTL dengan nilai sebesar Rp. 440 Milyar yang terduga fraud.

Meski Permenkes 36/2015 mewajibkan FKRTL membangun sistem pencegahan


kecurangan, namun belum menjelaskan standar minimum yang jelas sistem
pencegahan seperti apa yang perlu dibangun FKRTL. Standar diserahkan
ke FKRTL, sehingga perlu adanya standarisasi sistem pencegahan yang
dibangun oleh FKRTL untuk meminimalkan selera atau subyektifitas pemilik
atau pejabat FKRTL dalam membangun sistem pencegahan. Oleh karena itu,
perlu adanya alat diagnostik yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat
implementasi pembangunan sistem pencegahan fraud/korupsi di FKRTL
sekaligus menjadi panduan untuk menentukan langkah demi langkah yang
perlu diambil untuk membangun sistem pencegahan fraud/korupsi di FKRTL.

nstumen/perangkat yang harus dimiliki FKRTL dalam pencegahan fraud


berdasarkan Permenkes 36/2015 dibagi menjadi 4 (empat) kelompok sebagai
berikut:
1. FKRTL membangun sistem pencegahan kecurangan (fraud) dalam
pelayanan kesehatan pada JKN .
2. FKRTL melakukan upaya pencegahan kecurangan terhadap seluruh klaim
yang diajukan kepada BPJS Kesehatan
3. FKRTL melakukan upaya deteksi dini kecurangan terhadap seluruh klaim
yang diajukan ke BPJS Kesehatan
4. Saluran Pengaduan kecurangan di FKRTL

Dari hasil uji coba instrumen dapat disimpulkan bahwa sebagian besar isi
dari instrumen dapat diterapkan di FKRTL karena merupakan kegiatan yang
sudah umum/ mulai dijalankan di rumah sakit. Selain itu, RS mengalami kendala
untuk menggabungkan beberapa fungsi/kegiatan/kebijakan yang sudah
berjalan secara terpisah untuk memenuhi standar yang dipersyaratkan dalam
Permenkes No. 36/2015. Contohnya adalah terkait pembentukan tim anti fraud
yang memiliki fungsi hampir sama dengan Satuan Pengawasan Internal (SPI)
yang sudah ada di RS.I
237
NO KEGIATAN PENJELASAN

Rekomendasi untuk tindak lanjut pasca ujicoba adalah:


1. Instrumen dapat digunakan stakeholder terkait (Dinkes atau Kemkes) dalam
menilai kesiapan dan kepatuhan internal di FKRTL dalam membangun
sistem anti fraud.
2. Melalui instrumen ini, Kemkes dapat mengembangkan standar minimal
yang diperlukan dalam membangun sistem pencegahan Fraud di FKTRL
3. Dengan digunakannya instrumen ini dapat memacu FKRTL untuk segera
mengimplementasikan Permenkes 36/2015.
12 Studi Remunerasi Terbatas Terkait dengan instrumen remunerasi sebagai upaya pencegahan korupsi, KPK
telah melakukan studi untuk menjawab pertanyaan apakah peluang korupsi
dapat dikurangi dengan remunerasi yang layak. Hal ini penting untuk diketahui,
mengingat tersebarnya jabatan yang rawan korupsi (rawan suap, dll) di satu sisi
dan tiadanya mekanisme remunerasi yang memadai di sisi lain. Dikhawatirkan,
kondisi ini menimbulkan motif bagi pemegang jabatan untuk melakukan
korupsi.
Studi ini kemudian menghasilkan jawaban sebagai berikut: Pertama, belum
ada teori dan praktik yang dapat membuktikan secara meyakinkan bahwa
instrumen remunerasi (baik gaji maupun insentif khusus) dapat mencegah
korupsi. Meskipun demikian, untuk jenis korupsi yang didorong oleh kebutuhan
(need-driven corruption), masih mungkin ditutupi dengan remunerasi
yang layak atau yang dapat memenuhi kebutuhan hidup. Kedua, terdapat
setidaknya 4 parameter yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi jabatan
rawan korupsi, yakni wewenang jabatan (kewenangan untuk memutuskan/
merekomendasikan), pengambilan keputusan (tunggal/kolektif), peluang
kontak dengan pengguna jasa serta dampak finansial dari pemberian layanan.
Ketiga, jumlah remunerasi yang layak tidak dapat dihitung untuk keseluruhan
jabatan, mengingat kekhususan jabatan publik yang tidak dapat dicari
padanannya pada ranah jabatan privat.
13 Studi Penegakan Hukum Pada 2012 sampai dengan awal 2013, KPK bersama dengan akademisi
melakukan penghitungan biaya sosial korupsi mengacu kepada ilustrasi
4 kasus korupsi yang ditangani KPK dan telah berkekuatan hukum tetap
(inkracht); kasus pada sektor kehutanan, kasus pada sektor kesehatan, sektor
perdagangan, dan sektor transportasi. Hasilnya penghitungan Biaya Sosial
Korupsi memungkinkan penegak hukum menuntut hukuman lebih tinggi dari
perhitungan kerugian negara yang saat ini sudah dilakukan. Namun, dari
semua komponen biaya sosial korupsi tidak semua langsung didapatkan
formulasi penghitungannya, mengingat variasi modus korupsi dan mekanisme
penanganan yang tidak selalu sama dan hampir secara keseluruhan cukup
komplek.

Hasil studi menunjukkan dalam konteks penerapan, biaya sosial korupsi


merupakan langkah panjang yang membutuhkan banyak dukungan dari sisi
regulasi dan komitmen para penegak hukum. Best practice dari beberapa
Negara seperti Inggris dan Amerika menunjukkan formula penghitungan
yang cukup rigid terkait hukuman badan dan hukuman finansial. Akan tetapi
sulit dilaksanakan di Indonesia mengingat tidak ada integrasi data terkait
kemampuan finansial (keuangan dan asset) terdakwa. Jika integrasi data ini
dilakukan di Indonesia, maka pengenaan hukuman dapat dilakukan dengan
formula yang cukup baku, sehingga mengurangi subyektifitas jaksa dalam
menuntut besaran hukuman badan dan hukuman finansial. Harapannya,
keadilan akan lebih dirasakan dan pemulihan kerugian Negara dapat dilakukan.
Selain itu, terdapat beberapa penyesuaian konsep biaya sosial korupsi jika
ingin diterapkan di Indonesia:
1. Rumusan komponen biaya social korupsi; Dalam menerapkan biaya
social korupsi, komponen biaya antisipasi nampaknya tidak disertakan.
Mengingat, masih terdapat kesulitan dalam menentukan batasannya. Dilihat
dari definisi, pencegahan korupsi didefinisikan sebagai suatu mekanisme
reformasi birokrasi untuk mencegah korupsi; seperti sistem administrasi
keuangan, sistem manajemen SDM, standar operasional prosedur, dst.
Definisi yang sangat luas tersebut menjadikan sulit untuk dapat mengambil
salah satu proxy yang mewakili untuk biaya antisipasi korupsi.
LAPORAN
TAHUNAN
2016

238
NO KEGIATAN PENJELASAN
2. Pasal yang dapat dikenakan penghitungan biaya social korupsi; Biaya
Sosial dapat diterapkan tidak hanya pasal 2 dan 3, namun pada pasal
tentang suap-menyuap (yaitu; pasal 5 ayat 1a, pasal 5 ayat 1b, pasal 6 ayat
1a, pasal 6 ayat 1b, pasal 6 ayat 2, pasal 11, pasal 12 a, pasal 12 b, pasal 12 c,
pasal 12 d, dan pasal 13) dan pemerasan (yaitu; pasal 12 e, pasal 12 g, pasal
12 f, juga dapat dikenakan biaya social korupsi, sepanjang terjadi damage/
kerusakan atau kerugian publik akibat dari tindakannya.
3. Definisi kerugian Negara; Biaya sosial korupsi ini menggunakan definisi
kerugian keuangan negara berdasarkan definisi dari hukum perdata yaitu:
Yang dimaksudkan kerugian yang dapat dimintakan penggantian itu, tidak
hanya yang berupa biaya-biaya yang sungguh-sungguh telah dikeluarkan
(kosten), atau kerugian yang sungguh-sungguh menimpa harta benda si
berpiutang (schaden), tetapi juga yang berupa kehilangan keuntungan
(interessen), yaitu keuntungan yang akan didapat seandainya si berutang
tidak lalai (winstderving/opportunity cost/opportunity loss.).
4. Penuntutan ganti rugi; Penuntutan ganti rugi atau biaya social korupsi
menggunakan pasal 98 KUHAP (penggabungan perkara ganti kerugian).
14 Studi Pendanaan Pilkada Adanya kesenjangan antara biaya yang dikeluarkan Calon Kepala Daerah
(Cakada) dan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN),
membuka peluang cakada untuk mencari dan menerima dana tambahan. Seperti
yang terungkap dalam rekaman sidang kasus suap proyek pembangunan dan
peningkatan jalan di Maluku dan Maluku Utara, bahwa uang yang menjadi
bagian suap dibagikan kepada Cakada sebagai modal pencalonan. Menerima
sumbangan dalam bentuk dana kampanye merupakan salah satu bentuk
material dari benturan kepentingan. Benturan kepentingan yang tidak dikelola
dengan baik dapat mengarah pada terjadinya tindak pidana korupsi.

Hasil penelitian yang dilakukan dengan mewancarai 140 Cakada dan 146
Cawakada di tingkat Kota/Kabupaten/Provinsi yang kalah dalam PIlkada
Serentak 2015, menunjukkan hal yang sama. Bahwa mayoritas Pasangan Calon
(Paslon) menerima sumbangan untuk menutupi kesenjangan antara harta kas
dan pengeluaran Pilkada. Namun tidak semua dilaporkan dalam Laporan
Penerimaan Sumbangan Dana Kamapanye (LPSDK). Selain itu, Cakada pun
menyadari bahwa terdapat konsekuensi saat menerima sumbangan, yang
harus dibayarkan ketika Cakada terpilih dan menjabat, yaitu berupa kemudahan
perijinan, kemudahan akses menjabat di pemerintah, kemudahan ikut serta
dalam lelang, keamanan dalam menjalankan bisnis, mendapatkan akses dalam
menentukan kebijakan/peraturan daerah dan mendapatkan bantuan kegiatan
sosial/hibah.
Untuk meminimalisasi potensi benturan kepentingan, maka KPK mewajibkan
Calon Kepala Daerah membuat laporan sumbangan yang dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya. Selain itu kepada KPU, Bawaslu/
Panwaslu, DPR, KPK merekomendasikan untuk memperkuat pengawasan,
pencantuman sanksi, penerapan dan penegakkan sanksi. Saat Kepala Daerah
menjabat, maka Kemendagri dan BPK direkomendasikan dapat mengawasi
penggunaan dana APBD pada t+1 dengan melakukan audit yang diperdalam
dan diperluas terutama pada penggunaan APBD di pos hibah, bansos, PBJ,
program dan pos lain yang dianggap rawan pada t-1, t-0 dan t+1.

2. Pengukuran
NO KEGIATAN PENJELASAN
1 Indeks Penegakan Hukum (IPH) Indeks Penegakan Hukum (IPH) mengukur efektivitas upaya penegakan
hukum di Indonesia. Dalam konteks nasional, IPH dihitung dan dikerjakan
di bawah koordinasi Bappenas. Peran KPK dalam kegiatan ini adalah
berkontribusi dalam memberikan indeks IPH khusus terhadap penanganan
kasus tindak pidana korupsi yang dilakukan di KPK. Untuk kepentingan KPK
sendiri, IPH merupakan indikator keberhasilan KPK pada sasaran strategis
terintegrasinya upaya penindakan korupsi dalam perspektif internal KPK yang
harus diukur oleh KPK sebagai salah satu target kinerja KPK pada Renstra KPK
2015-2019.
239
NO KEGIATAN PENJELASAN
Indeks Penegakan Hukum yang dikembangkan terdiri dari lima sub indikator
yaitu: (1) Rasio Persentase Penyelesaian Laporan Tindak Pidana Korupsi
(bobot 10%); (2) Rasio Persentase Penyelidikan yang menjadi Penyidikan
(bobot 20%); (3) Rasio Persentase Penyidikan yang menjadi Tuntutan (bobot
30%); (4) Conviction Rate (bobot 30%); dan (5) Execution Rate (bobot 10%).
Formula penghitungan total Indeks Penegakan Hukum didapatkan dengan
menjumlahkan hasil perkalian nilai masing-masing indikator dengan bobotnya
masing-masing; Hasil Pengukuran Indeks Penegakan Hukum KPK Tahun 2014
menghasilkan nilai 50,06%, menurun dibanding tahun 2013 yang sebesar
61,80%.
2 Penilaian Integritas (Integrity Asess- Penilaian Integritas (Integrity Asessment) dilakukan dalam rangka memetakan
ment) kondisi integritas dan capaian upaya pencegahan korupsi pada kementerian/
lembaga dan pemerintah daerah yang menjadi target kegiatan pencegahan
korupsi. Dilakukan pertama kali oleh KPK pada 2016 sebagai penyempurnaan
dari kegiatan Survei Integritas yang telah dilakukan dari tahun 2007-2014.
Komponen Penilaian Integritas terdiri dari Integritas Eksternal yang mencakup
Indeks Korupsi, Indeks Transparansi dan Indeks Akuntabilitas serta Integritas
Internal yang mencakup Indeks Budaya Integritas dan Indeks Integritas Kerja.
Hasil dari penilaian integritas adalah nilai indeks yang menunjukkan tingkat
integritas organisasi yang disurvei. Bagian penting dari penilaian integritas
adalah terdapatnya rekomendasi yang disampaikan dan harus ditindaklanjuti
oleh K/L/D berdasarkan nilai indeks yang diperoleh.
Penilaian Integritas Tahun 2016 dilakukan terhadap 64 Kementerian/Lembaga
dan Pemerintah Daerah (K/L/D) yang memiliki kerjasama pencegahan
korupsi dengan KPK. Kegiatan dilakukan KPK bekerjasama dengan
Badan Pusat Statistik sebagai pelaksana lapangan. Responden terdiri
dari responden internal yaitu pegawai/personil Organisasi yang disurvei
dan responden eksternal yaitu pihak eksternal yang pernah mendapatkan
layanan/berhubungan dengan K/L/D tersebut. Pengumpulan data dilakukan
melalui survei dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen utama
penggumpulan data. Teknik pengisian kuesioner melalui perangkat
elektronik dan self asessment dilakukan oleh responden. Hasil wawancara
diperdalam dengan Focus Group Discussion (FGD) dengan melibatkan
stakeholders kunci di K/L/D yang disurvei. Adapun hasil penilaian integritas
tahun 2016 masih diolah oleh BPS.
3 Dukungan Pengukuran Kegiatan dukungan pengukuran dilakukan oleh Litbang dalam bentuk
konsultasi maupun bantuan teknis kegiatan pengukuran kepada Direktorat/
Biro/Kedeputian lain di internal KPK maupun lembaga di luar KPK. Kegiatan
dukungan pengukuran pada tahun 2016 setidaknya terdiri dari 4 dukungan
pengukuran internal, 3 di antaranya tertuang dalam Renstra, yaitu: Indeks
Integritas Kerjasama (PJKAKI), Indeks Kepercayaan Publik (Dumas), Indeks
Penegakan Hukum Korupsi Nasional (Renkeu+Penindakan) dan yang tidak
masuk ke Renstra adalah Indeks Persepsi Pemberitaan (Humas). Sementara
untuk dukungan eksternal setidaknya terdapat pengukuran SPAK (BPS),
Persepsi Anti Korupsi (MSI), Integritas (Bappenas) dan Reformasi Birokrasi
(KemenPAN-RB).
4 Pengukuran/Monitoring Pencegahan Salah satu bentuk konkret dari kegiatan upaya pencegahan korupsi
Korupsi Berbasis Keluarga berbasis keluarga adalah tersedia panduan serta tips & trik orangtua untuk
menginternalisasi nilai kejujuran kepada anak usia 4-9 tahun. Buku Panduan
tersebut dibutuhkan dalam rangka mengatasi keterbatasan KPK dalam
sumberdaya, supaya program tetap berjalan secara massif walaupun tidak
dikelola secara langsung oleh KPK. Panduan ini akan disebarluaskan dan
dapat digunakan oleh siapapun pihak yang nantinya terlibat dalam program
intervensi antikorupsi kepada keluarga (misalnya BKKBN, pemerintah daerah,
organisasi masyarakat,dsb).

Buku Panduan Pencegahan Korupsi berbasis Keluarga berisi tentang


urgensi program pencegahan korupsi berbasis keluarga, langkah-langkah
membangun program mulai dari baseline program, intervensi program sampai
pengukuran program, serta menjelaskan faktor keberhasilan dan penghambat
program .
LAPORAN
TAHUNAN
2016

240
3. Pengembangan & Tindak Lanjut
NO KEGIATAN PENJELASAN
1 Tindak Lanjut Kajian Komoditas Gula Pada tahun 2015, KPK telah merampungkan Kajian Tata Niaga Komoditas
Pangan Strategis Gula. Secara umum, kajian ini menyoroti pengolahan
produksi gula, regulasi impor raw sugar (gula mentah), dan data realisasi
impor gula. Dalam pengembangan kajian tahun 2016 sebagai tindak lanjut
dari Kajian Komoditas Gula kajian difokuskan kepada kewajiban bagi industri
gula rafinasi yang menggunakan bahan baku raw sugar (gula mentah) ex-
impor untuk membangun kebun tebu.
Menjelang berakhirnya jangka waktu 3 (tiga) tahun sebagaimana yang diatur
dalam Pasal 74 ayat (1), belum ada produsen gula rafinasi yang membangun
kebun tebu, sehingga pemerintah harus segera menyiapkan Peraturan
Pemerintah.
2 Tindak Lanjut Kajian Alih Fungsi Lahan Program Ketahanan Pangan yang dicanangkan Pemerintah, salah satu
Pertanian faktor kesuksesannya adalah ketersediaan lahan pertanian yang produktif.
Namun pada kenyataannya laju alih fungsi lahan pertanian menjadi fungsi
non-pertanian sangat pesat. Data BPS mencatat dalam periode tahun 2002
2010 alih fungsi lahan Pertanian untuk kepentingan lainnya berkisar antara
56.000 60.000 ha/thn. Hal ini dapat menyebabkan Indonesia mengalami
defisit lahan serta pangan dan akhirnya bergantung pada impor negara lain.
Sementara itu, proses alih fungsi lahan seringkali dilakukan dengan cara
koruptif (suap-menyuap). Kasus korupsi yang ditangani KPK terkait dengan
perijinan alih fungsi lahan (kehutanan/pertanian), di antaranya adalah kasus di
Kab. Bogor & Kab. Karawang.

Dengan demikian, maka fokus pengembangan hasil Kajian Alih Fungsi Lahan
tahun 2016 adalah menyatukan dan menyelaraskan aksi setiap instansi terkait
untuk mengurangi laju alih fungsi lahan pertanian melalui strategi, berupa:
1. Membawa gagasan ke tingkat Pimpinan Instansi untuk mencapai
kesepakatan agenda pengendalian AFL Pertanian melalui: usulan
moratorium dan pemberian insentif LP2B.
2. Menjalankan pola insentif bagi Pemda dan pemilik lahan yang menjadi
LP2B sesuai PP 12 Tahun 2012 tentang Insentif Perlindungan Lahan
Pertanian Pangan Berkelanjutan.
3. Membuat kebijakan moratorium AFL Pertanian selama jangka waktu
tertentu.
4. Membuat percontohan pada 5 kabupaten dengan laju AFL yang tinggi
dalam menerapkan LP2B.
3 Tindak Lanjut Kajian Raskin Berdasarkan hasil Kajian Raskin tahun 2015 yang dilakukan terhadap
Kebijakan Subsidi Beras Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah,
KPK menemukan 12 temuan pada 4 aspek, yaitu aspek perencanaan
dan penganggaran (5 temuan), aspek pelaksanaan (4 temuan), aspek
kelembagaan (1 temuan), serta aspek pengawasan dan pengendalian (2
temuan). KPK juga menilai perlunya dilakukan desain ulang terhadap Program
Subsidi Raskin untuk mencapai tujuan program secara efektif dan efisien.
Pada tahun 2016, Pemerintah telah menetapkan skema baru dalam pemberian
bantuan berupa voucher pangan yang mekanismenya berbeda dengan pola
Raskin saat dilakukan kajian. Oleh karena itu, rekomendasi untuk desain
ulang terhadap program subsidi raskin telah terlaksana dan rekomendasi
yang lain menjadi tidak relevan lagi untuk didorong implementasinya dengan
menggunakan sistem voucher pangan yang baru. Namun, koordinasi dengan
stakeholders terkait kemajuan rencana dan pelaksanaan voucher pangan
tetap dilakukan. Kajian ini dinyatakan selesai karena telah diterapkan program
bantuan dengan sistem yang baru dan berbeda dengan pola pemberian
raskin yang lama.
4 Tindak Lanjut Kajian Importasi Pada tahun 2014, KPK telah menyelesaikan Kajian Importasi Komoditas
Komoditas Strategis Pangan Strategis yang berfokus pada tindakan preventif dan deteksi untuk
mengidentifikasi kerawanan korupsi pada aspek regulasi, tata laksana, dan
kelembagaan tata niaga impor komoditas pangan strategis. Komoditas
pangan strategis tersebut mengacu kepada ketetapan RPJMN 2010-2014,
yaitu beras, kedelai, jagung, gula dan daging sapi. Hasil kajian menunjukkan
tiga permasalahan utama.
241
NO KEGIATAN PENJELASAN
Instansi dan lembaga yang bertanggung jawab dan terlibat dalam Tata Niaga
Impor Komoditas Pangan Strategis yang menjadi lokus pemantauan adalah:
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Perdagangan,
Kementerian Pertanian, Kementerian Keuangan, Kementerian Perhubungan.
Instansi yang secara tidak langsung terkait dalam pelaksanaan Action Plan
yaitu, Kementerian Perindustrian, Kementerian Dalam Negeri, Pemerintah
Daerah.
Sampai dengan akhir tahun 2015, posisi pencapaian/implementasi rencana
aksi menunjukkan bahwa masih ada 8 temuan dengan posisi terbuka,
dibandingkan dengan 11 total temuan yang harus ditindaklanjuti.

Untuk menindaklanjuti hasil kajian serta hasil tindak lanjutnya pada 2015,
maka pada tahun 2016 ini, KPK menyusun strategi lanjutan, yaitu dengan:
(1) melakukan koordinasi dengan K/L terkait untuk menindaklanjuti Rencana
Aksi (action plan) yang beberapa di antaranya sudah dilaksanakan dan
dipantau implementasinya pada 2015 lalu;
(2) optimalisasi terhadap peran serta masyarakat melalui sosialisasi,
pembuatan media dan kegiatan lainnya dengan tujuan agar masyarakat
bisa ikut mengawasi perbaikan yang dilakukan oleh Pemerintah;
(3) melakukan deteksi, sebagai bagian dari upaya perbaikan, selain itu dari
sisi penindakan antara lain dengan melakukan koordinasi guna saling
tukar menukar informasi baik dari hasil kajian maupun informasi yang
didapat dari proses penindakan. Diharapkan dengan strategi di atas,
upaya pembenahan dalam kebijakan tata niaga impor pangan strategis
dapat terlaksana dengan optimal.
5 Tindak Lanjut GN-SDA: Koordinasi KPK telah melakukan Kajian Kebijakan Pengusahaan Batubara Tahun 2011 dan
dan Supervisi Minerba Kajian Sistem Pengelolaan PNBN Minerba Tahun 2013. Hasil kajian KPK terkait
dengan pengelolaan pertambangan mineral dan Batubara menyimpulkan
adanya sejumlah permasalahan dalam proses implementasi UU Minerba.
Setidaknya terdapat 10 permasalahan utama yang menghambat pelaksanaan
tugas pemerintah dalam pengelolaan sumberdaya mineral dan Batubara,
selain itu banyak ditemukan masalah terkait dengan penataan perizinan,
pengawasan kewajiban keuangan dan lingkungan serta koordinasi lintak
kementerian/lembaga dan pemerintah daerah. Untuk menelaaah lebih lanjut
permasalahan tersebut, KPK melakukan kegiatan Koordinasi dan Supervisi
pertambangan Mineral dan Batubara Tahun 2014-2015 untuk 32 Provinsi di
Indonesia. Tahun 2016 KPK melakukan pemantauan terhadap implementasi
Rencana aksi Koordinasi dan Supervisi Pertambangan Mineral dan Batubara
yang dilakukan oleh Kementerian ESDM dan Pemerintah Daerah. Lokus
Tindak Lanjut di 32 Provinsi di Indonesia dan 8 Kementerian dan Lembaga

Rekapitulasi pencapaian: Mendorong Perbaikan ketatalaksanaan perizinan


, Monitoring kepatuhan pelaksanaan kewajiban pemda dan pelaku usaha,
Mendorong peangakhiran IUP (pencabutan) sebanyak 1222 perusahaan, dan
Bersama Kementerian ESDM melakukan penataan Izin Usaha Pertambangan
(IUP) dengan penyelesaian IUP Non Clean and Clear. Adapun rencana
tindak lanjut adalah mendorong penyelesaian IUP Non Clean and Clear
dan kepatuhan pelaku usaha di Tahun 2017 dan mendorong kepatuhan
pembayaran kewajiban keuangan pelaku usaha pertambangan.
6 Tindak Lanjut GN-SDA: Koordinasi KPK menginisiasi Nota Kesepakatan Bersama (NKB) Percepatan Pengukuhan
dan Supervisi Kehutanan dan Kawasan Hutan Indonesia yang ditandatangi oleh 12 Kementerian/Lembaga
Perkebunan di hadapan Presiden dan Wakil Presiden pada 11 Maret 2013. KPK dan UKP4
melakukan monitoring dan evaluasi atas implementasi rencana aksi NKB
dari 12 Kementerian/Lembaga tersebut. Kesepakatan tersebut diperbaharui
dengan penandatanganan Gerakan Nasional Penyelamatan Sumber Daya
Alam Indonesia (GNP-SDA) pada tanggal 19 Maret 2015 dengan melibatkan 27
Kementerian dan Lembaga dan 34 Provinsi.

Tim monev NKB KPK dengan melibatkan para pakar dan CSO telah
melakukan verifikasi implementasi renaksi NKB sampai dengan B 39. Pada
tahun 2016, KPK kembali melanjutkan pemantauan terhadap implementasi
renaksi NKB yang belum terimplementasikan. Lokus Tindak Lanjut di 33
Provinsi di Indonesia dan 12 Kementerian dan Lembaga
LAPORAN
TAHUNAN
2016

242
NO KEGIATAN PENJELASAN
Rekapitulasi pencapaian pada kegiatan ini adalah melakukan koordinasi
dengan Kementerian dan Lembaga untuk menindaklanjuti rekomendasi
rencana aksi KPK, mendorong penerbitan Perpres Tata Cara Penyelesaian
Penguasaan Tanah di Dalam Kawasan Hutan, dan melakukan kegiatan
Koordinasi dan Supervisi Perkebunan Kelapa Sawit di 9 Provinsi. Adapun
rencana tindak lanjutnya adalah melaksanakan kegiatan Monitoring - Evaluasi
dan Tindak Lanjut Koordinasi dan Supervisi Perkebunan Kelapa Sawit dan
Finalisasi implementasi rencana aksi NKB Kehutanan
7 Tindak Lanjut GN-SDA: Koordinasi Gerakan Nasional Penyelamatan Sumber Daya Alam Indonesia Sektor
dan Supervisi Kelautan dan Kajian Kelautan, merupakan bagian dari kegiatan Gerakan Nasional Penyelamatan
Sistem Pengelolaan Ruang Laut dan Sumberdaya Alam Indonesia (GNP-SDA). GNP-SDA merupakan upaya
Sumberdaya Kelautan bersama dari semua komponen bangsa yang diinisiasi KPK, dan menjadi
komitmen dari 27 Kementerian/Lembaga dan 34 Gubernur se-Indonesia. Nota
kesepakatan bersama untuk mendukung gerakan ini ditandatangani di Istana
Negara pada tanggal 19 Maret 2015.

Sampai dengan akhir tahun 2016, kegiatan ini telah mendorong perbaikan
tata kelola perizinan dengan dilaksanakannya percepatan pelayanan
perizinan perikanan tangkap. Sampai Semester 1-2016 terdapat sekitar 6 gerai
pelayanan dengan jumlah izin yang terbit sebanyak 169 dokumen.

Kegiatan ini juga telah mendorong dilakukannya pengukuran ulang kapal


ikan yang terindikasi melakukan markdown ukuran kapal. Sampai dengan
akhir tahun 2016, jumlah kapal yang telah diukur ulang adalah 2.227 kapal,
sementara jumlah kapal di atas 7 GT adalah sekitar 18.000. Penyusunan
RZWP3K di tingkat provinsi yang menjadi panduan dalam penggunaan
pesisir dan ruang laut, telah menghasilkan sejumlah rencana yang siap untuk
ditetapkan. Secara khusus, KPK juga telah memberikan pandangan secara
objektif terhadap proses reklamasi pesisir yang terjadi di beberapa wilayah di
Indonesia.
8 Tindak Lanjut Kajian Sistem di Perum KPK telah melakukan Kajian Sistem Pengelolaan Hutan di Perum Perhutani
Perhutani pada tahun 2014. Kajian ini juga merupakan tindak lanjut dari Nota
Kesepakatan Bersama tentang Percepatan Pengukuhan Kawasan Hutan
Indonesia yang ditandatangani oleh 12 Kementerian/Lembaga pada 11 Maret
tahun 2013. Kajian sistem di Perum Perhutani menjadi window policy bagi
perbaikan sistem/tatakelola hutan di Pulau Jawa.
Kegiatan pengembangan di tahun 2016 merupakan tindak lanjut untuk
melakukan monitoring dan evaluasi serta koordinasi dan supervisi atas
implementasi rencana aksi hasil Kajian Sistem Pengelolaan Kawasan Hutan di
Perum Perhutani. Lokus Tindak Lanjut di 4 Provinsi di Pulau Jawa, yaitu Jawa
Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta. Ruang lingkup kegiatan
ini difokuskan kepada pemantauan atas implementasi action plan perbaikan
sistem pengelolaan kawasan hutan yang meliputi aspek kebijakan dan
perencanaan, aspek produksi, dan aspek pemasaran.
9 Tindak Lanjut Kajian Sistem Sebagai negara kepulauan, Indonesia dianugerahi posisi strategis di
Pengelolaan Angkutan Laut sektor antara dua benua dan dua samudera. Karenanya sejalan dengan program
SDA pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia, KPK
mendorong langkah-langkah perbaikan tata kelola di sektor perhubungan
laut. Hal ini dimulai sejak tahun 2015 dengan kajian tentang pengangkutan
laut sektor sumberdaya alam. Kajian ini berhasil memetakan sejumlah
persoalan yang membelit sektor perhubungan laut mulai dari aspek kebijakan,
kelembagaan, ketatalaksanaan, hingga sumberdaya manusia. Karenanya
sejak tahun 2016, KPK mendorong dilakukan sejumlah rencana aksi untuk
memperbaiki tata kelola perhubungan laut, terutama berkaitan dengan sektor
sumberdaya alam.
243
NO KEGIATAN PENJELASAN
Perbaikan tata kelola dimulai dari pembangunan database untuk pemetaan
kondisi perhubungan laut dan pengambilan kebijakan. Dalam proses tersebut,
dilakukan proses konsolidasi data pelabuhan, terminal khusus (Tersus),
terminan untuk kepentingan sendiri (TUKS), yang selama ini data detailnya
belum sepenuhnya dimiliki oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. KPK
juga mendorong dilakukan pemetaan kewajiban pelaku usaha di sektor
perhubungan laut seperti pengelola pelabuhan/TUKS/Tersus, pemegang
izin pengangkutan laut dan lain sebagainya. Sampai dengan saat ini proses
konsolidasi data masih sedang berlangsung.
10 Tindak Lanjut Studi Sistem Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari studi Prinsip Layanan Publik dan
Pengendalian Izin dan Penerimaan Pengendalian Melalui Sistem Perizinan yang mengambil sampling Kota
Daerah Bandung, tahun 2014. Sebagai kelanjutannya KPK mendorong dilakukan
langkah-langkah perbaikan sistem untuk mendorong perbaikan pelayanan
publik sekaligus menyelamatkan penerimaan daerah kebocoran. Tahun 2015
sampai dengan 2016, Kota Bandung telah membangun sistem berbasis IT
untuk memonitoring penerimaan daerah dan pelayanan publik.

Sebagai kelanjutannya, KPK mendorong juga pembangunan modul


penerimaan daerah untuk 13 jenis mata pajak daerah di DKI Jakarta. Di
tahun 2016, KPK telah mendorong Dinas Pelayanan Pajak untuk melakukan
pembersihan data wajib pajak, termasuk memetakan kewajiban pajak daerah
yang belum diselesaikan. Akhir tahun in data kepatuhan wajib pajak daerah
diharapkan sudah diselesaikan.
11 Tindak Lanjut Kajian Sistem Sebagai bagian dari kegiatan Gerakan Nasional Penyelamatan Sumber
Pengelolaan PNBP Kehutanan Daya Alam Indonesia di sektor kehutanan dan dalam upaya pencegahan
korupsi di sektor kehutanan, pada tahun 2015 KPK melakukan Kajian Sistem
Pengelolaan PNBP di Sektor Kehutanan. Kegiatan Tindak Lanjut Hasil Kajian
PNBP Sektor Kehutanan di tahun 2016, ditujukan untuk melakukan monitoring,
evaluasi, koordinasi dan supervisi rencana aksi perbaikan sistem pengelolaan
produksi kayu dan PNBP.
Ruang lingkup kegiatan ini adalah Pembenahan regulasi, Pengembangan
sistem data dan informasi yang terintegrasi termasuk database, perizinan,
monitoring dan evaluasi, mendorong kepatuhan para pihak dalam
melaksanakan kewajibannya, meningkatkan kapasistas kelembagaan, dan
membangun sistem pengendalian anti korupsi

Adapun kegiatan ini adalah: Koordinasi, supervisi, monitoring dan evaluasi


atas implementasi rencana aksi, evaluasi implementasi rencana aksi SIPPUH
online, dan melakukan pembahasan konsep database PEP dan highrisk
profile dengan PPATK-OJK-Kementerian/Lembaga terkait
12 Tindak Lanjut Kedaulatan Energi Kegiatan koordinasi dan supervisi yang dilakukan oleh KPK di sektor
energi merupakan pengembangan dari kegiatan koordinasi dan supervisi
sektor pertambangan mineral dan batubara. Kegiatan ini bertujuan untuk
memperbaiki tata kelola sektor energi, membangun sistem data dan informasi
serta menghindari kebocoran penerimaan negara di sektor ini. Hal ini agar
kedaulatan energi yang dicita-citakan bangsa ini bisa segera terwujud.
Kegiatan ini difokuskan untuk penataan perzinan, mendorong pelaksanaan
kewajiban para pihak, pengawasan dan pengendalian, pengembangand
an integrasi sistem data dan informasi, pemenuhan hak-hak masyarakat,
penataan regulasi serta kelembagaan.
Sejak dimulai Februari 2016, kegiatan ini telah mendorong dilakukannya
sejumlah hal di kementerian ESDM. Sekat-sekat pengelolaan data dan
informasi mulai terbuka. Kementerian ESDM telah mewajibkan semua unit
yang ada di lingkungan internal kementerian untuk setidaknya menyampaikan
data dan informasi yang ada di setiap unit kepada Pusdatin Kementerian
ESDM. Sampai dengan Oktober 2016, dari 128 item data yang dimintakan,
terdapat 61 item data yang sudah diserahkan. Pencapaian ini merupakan
sesuatu yang penting, mengingat selama ini data energi yang ada disetiap
unit sulit diakses, sekarang sudah terkumpul di Pusdatin ESDM. Penyerahan
semua item tersebut, dijadwalkan selesai sampai dengan akhir Desember
2016.
LAPORAN
TAHUNAN
2016

244
NO KEGIATAN PENJELASAN
13 Piloting Fraud Control Plan (FCP) Fraud terjadi akibat tidak berfungsinya sistem pengendalian, dari
pengendalian yang sifatnya mendasar (pemisahan fungsi) sampai administrasi/
sistem yang bersifat formalistik karena telah terjadi KKN sejak fase
perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban. Munculnya kesadaran
baru mengenai tidak berfungsinya sistem pengendalian tidak dapat
dipisahkan dari terungkapnya kasus Enron di Amerika Serikat.
Potensi FCP dalam mengidentifikasi risiko fraud yang dilakukan oleh pucuk
pimpinan organisasi, dengan instrumen Power Influence Analysis. Potensi FCP
dalam perbaikan sistem, khususnya mencegah risiko fraud yang berasal dari
kelemahan produk-produk peraturan perundangan.
Kegiatan FCP dilaksanakan di Pemrov DKI khusunya Pengelolaan Sampah
Pemprov DKI, khususnya penyelenggara sarana Infrastruktur pengelolaan
persampahan. Rekomendasi kegiatan tersebut diperlukan perbaikan didalam
pengelolaan sampah DKI diantaranya Segera menyelesaikan penyusunan
Master Plan Pengelolaan Sampah DKI dan Evaluasi Ulang proses pengadaan
ITF (kajian untuk lelang ulang).
14 Tindak Lanjut Infrastruktur (Listrik) Kebijakan feed in tariff masih sulit di implementasikan serta adanya
permasalahan seperti, penyusunan kebijakan belum melibatkan seluruh
stakeholder dan memperhatikan seluruh dampak dari kebijakan tersebut,
kebijakan Feed in tarrif menetapkan tarif beli PLN di atas harga jual PLN
sehingga menimbulkan beban keuangan bagi PLN di sisi lain jika ditutupi oleh
APBN akan membebani keuangan Negara.

Berdasarkan hasil kajian direkomendasikan beberapa hal, yaitu pelibatan


seluruh stakeholder dan mengkaji seluruh dampak dari kebijakan lintas
sektoral. Secara spesifik memperbaiki governance mekanisme pengambilan
keputusan, inventarisasi dan membuat peta potensi energi terbarukan yang
komperehensif dan handal serta layak untuk menjadi dasar perencanaan
kebijakan yang baik, penentuan tarif berdasarkan pertimbangan area
dengan site yang spesifik, serta peningkatan peran fungsi compliance untuk
mencegah penyimpangan.
15 Tindak Lanjut Hilir Migas (Lanjutan) Berdasarkan pertemuan Pimpinan KPK dengan Dirut dan BOD PT Pertamina
(Persero) tanggal 24 Maret 2016 yang membahas Lingkup kajian dan tindak
lanjut kajian sektor hilir migas. Tujuan kegiatan adalah memantau pelaksanaan
rencana tindak lanjut atas rekomendasi perbaikan yang telah diberikan oleh
KPK sebelumnya dan mengembangkan sistem yang dapat mencegah korupsi
pada tata kelola minyak dan gas bumi.
Rekomendasi yang disampaikan adalah adanya mekanisme penyaringan
terhadap trader tanpa aset guna mencegah inefisiensi supply chain,
Adanya mekanisme assurance atas integritas perangkat lunak (software)
yang digunakan dalam proses pengadaan dan pencegahan kebocoran
informasi,Penguatan integritas personel secara tone at the top, antara lain
dalam bentuk deklarasi proses pengadaan yang anti-KKN.
16 Tindak Lanjut Migas (Hulu) Berdasarkan mandat Undang-Undang, pada tahun 2008 Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan kajian terhadap pelaksanaan
kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi tahun 2002-2007. Salah satu
temuan mendasar yang menjadi perhatian adalah kurangnya reliabilitas
data-data produksi, stok dan lifting. Hal tersebut antara lain disebabkan
oleh tidak adanya standar transparansi dan akuntabilitas yang disepakati
oleh stakeholder dan pelaku usaha. SKK Migas berkomitmen untuk
mengembangkan sistem informasi guna menunjang integrasi dan
pengelolaan data terkait kegiatan operasional KKKS, yaitu Sistem Operasi
Terpadu (SOT).
Hasil tindak lanjut yaitu piloting pedoman mengujicobakan metodologi
penilaian akuntabilitas operasi produksi dan lifting minyak dan gas bumi di
lingkungan anak perusahaan Pertamina serta workshop Quantity Assurance
Operasi Produksi Hulu Migas, dilaksanakan dari tanggal 1 s.d 3 Juni 2016 yang
di hadiri oleh beberapa K3S dan SKK Migas.
245
NO KEGIATAN PENJELASAN
17 Tindak Lanjut BPJS Ketenagakerjaan Kegiatan ini merupakan tahun kedua pemantauan atas implementasi dari
Kajian Jaminan Sosial Ketenagakerjaan yang dilaksanakan pada tahun
2014. Laporan kajian tersebut telah dipaparkan oleh Pimpinan KPK kepada
Menteri Tenaga Kerja, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Ketua
DJSN, Kepala Eksekutif INKB OJK, dan Kepala Badan Kebijakan Fiskal
pada tanggal 16 Desember 2014. Atas hasil laporan tersebut, KPK meminta
kepada stakeholder terkait menyusun rencana tindak lanjut/action plan untuk
mengimplementasikan saran-saran perbaikan yang telah disampaikan oleh
KPK.
Pada tanggal 16 Januari 2015, BPJS Ketenagakerjaan menyampaikan 16
(enam belas) rencana aksi dan berdasarkan hasil pemantauan di tahun 2015,
BPJS Ketenagakerjaan telah melaksanakan (closed) seluruh rencana aksinya
dengan catatan bahwa pelaksanaan beberapa rencana aksi masih harus
dilanjutkan dan disempurnakan.

Pemantauan terhadap rencana aksi Kementerian Tenaga Kerja dilakukan


berdasarkan surat Menaker No. B.272/MEN/SJ-HK/XII/2015 tanggal 11
Desember 2015 dan B.21/MEN/SJ-HK/III/2016 tanggal 8 Maret 2016 tentang
Progress Rencana Tindak Perbaikan Kementerian Ketenagakerjaan atas
Kajian Sistem Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. Atas 9 (sembilan) rencana aksi
yang diterima KPK, 2 (dua) rencana aksi perlu dilakukan perbaikan, 5 (lima)
rencana aksi yang telah terimplementasi (77.78% closed), dan 2 (dua) rencana
aksi belum terimplementasi (22.22% open), yaitu: (i) Usulan revisi UU No. 24
Tahun 2011 terkait ketentuan sanksi kepada pemberi kerja atau perusahaan
dalam kewajiban mendaftar jamsos TK; (ii) Penyempurnaan Permenakertrans
PER.07/MEN/V/2010 sebagaimana telah diubah dengan Permenakertrans No.
1 Tahun 2012 tentang Asuransi TKI.
18 Tindak Lanjut JKN Pada 2013, KPK telah melakukan kajian terhadap penyelenggaraan Sistem
Jaminan Kesehatan Nasional. Salah satu temuan penting dalam kajian
tersebut adalah tingginya potensi fraud dalam layanan asuransi kesehatan.
Potensi kecurangan pada klaim tagihan seperti upcoding dan unbundling
untuk mendapatkan pembayaran lebih sangat terbuka untuk terjadi. Nilai
total dana kelolaan asuransi kesehatan yang dikelola BPJS (Badan Pengelola
Jaminan Sosial) Kesehatan dan disebar ke seluruh fasilitas kesehatan di tahun
2014 sekitar Rp 40 Triliun. Dengan asumsi optimal bahwa potensi kebocoran
Indonesia sama dengan rerata dunia yakni 5% maka di tahun 2014, potensi
dana yang hilang akibat fraud bisa mencapai Rp 2 Triliun.

Berdasarkan hasil studi, KPK telah merumuskan usulan rencana aksi yang
perlu dilaksanakan oleh instansi terkait sebagai berikut:
1. Pembentukan satgas (meliputi penentuan Person In Charge (PIC) pada
masing-masing instansi, mekanisme kerja dan tata cara pertukaran data
dari BPJS Kesehatan Kementerian Kesehatan Penegak hukum)
2. Penyusunan pedoman standar tata cara penanganan fraud kesehatan
dalam bentuk peraturan bersama.
3. Penyusunan pedoman perbaikan sistem pencegahan fraud kesehatan
untuk dapat digunakan di fasilitas kesehatan
4. Sosialisasi pedoman kepada stakeholder terkait dan peningkatan
kapasitas Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan dan Penegak
hukum pada tahun 2017
5. Penindakan kasus fraud kesehatan pada tahun 2018 berdasarkan data
dan pedoman yang telah disusun.
19 Tindak Lanjut Dana Kapitasi Kegiatan ini merupakan tindak lanjut tahun kedua dari Kajian Pengelolaan
Dana Kapitasi pada FKTP Milik Pemerintah Daerah yang telah dilaksanakan
pada tahun 2014. Kajian Pengelolaan Dana Kapitasi pada FKTP milik Pemda
yang dilakukan pada tahun 2014 telah menghasilkan sejumlah temuan
dan rekomendasi perbaikan yang direspon oleh Kementerian Kesehatan
(Kemenkes) dan BPJS Kesehatan dengan menyusun sejumlah rencana tindak
sesuai dengan rekomendasi perbaikan yang diberikan oleh KPK.
LAPORAN
TAHUNAN
2016

246
NO KEGIATAN PENJELASAN
Poin penting yang perlu segera diimplementasikan oleh Kemenkes antara
lain: perbaikan regulasi tata kelola dana kapitasi yang belum disahkan dan
hasil monev perbaikan tata kelola dana kapitasi yang belum terpublikasikan
ke masyarakat luas. Sedangkan hal yang perlu didorong terus-menerus
oleh BPJS Kesehatan adalah penerapan sistem pembayaran kapitasi
berbasis kinerja untuk seluruh FKTP di wilayah Indonesia sehingga tercipta
akuntabilitas dan profesionalisme dari FKTP. Koordinasi dengan Kemenkes
juga perlu untuk ditingkatkan agar peraturan yang telah disusun dapat
diimplementasikan dengan baik. Pemantauan tindak lanjut di tahun 2016,
BPJS Kesehatan menerapkan indikator kinerja BPJS Kesehatan dalam
monitoring penggunaan P-Care di wilayah Kupang, Nusa Tenggara Timur
sebagai salah satu kota yang menjadi pilot project implementasi indikator
kinerja. Sedangkan progress tindak lanjut implementasi rencana aksi yang
dilakukan oleh Kementerian Kesehatan antara lain menerbitkan Permenkes
No. 21 Tahun 2016 tentang Penggunaan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan
Nasional untuk Jasa Pelayanan Kesehatan dan Dukungan Biaya Operasional
pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah.
20 Tindak Lanjut Pendidikan Islam Kegiatan ini merupakan tindak lanjut atas Kajian Pengelolaan Dana
Pendidikan di Kementerian Agama dengan studi kasus pada pemberian
Bantuan Siswa Miskin (BSM) dan Bantuan Sarana dan Prasarana (Sarpras).
Dari Kajian yang dilakukan di tahun 2015 setidaknya ada 16 temuan yang yang
kemudian disusun sebanyak 42 rencana aksi untuk menutup temuan yang
ada.
Dari 42 rencana aksi yang disepakati, pada rapat progress semester I, ada
11 rencana aksi yang telah diselesaikan oleh Ditjen Pendidikan Islam (Pendis)
Kementerian Agama, dimana mayoritas dari rencana aksi tersebut merupakan
penyusunan juknis terbaru yang memperbaiki kekurangan-kekurangan
yang ada di juknis tahun sebelumnya. Selain itu perubahan yang signifikan
dari rencana yang aksi adalah bantuan sarana dan prasarana yang tadinya
lebih banyak di Pusat akan disalurkan ke Daerah, dimana nantinya anggaran
bantuan sarana dan prasarana akan lebih banyak di Kanwil/ KanKemenag
dibandingkan di Pusat. Selain itu perubahan yang signifikan juga terkait
rencana aksi bantuan sarana dan prasarana yang selama ini masih menerima
proposal dari banyak jalur, baik Kanwil, Kankemenag dan Pusat, nantinya akan
dijadikan satu pintu melalui aplikasi SIM Sarparas, sehingga tidak ada lagi
proposal berupa hardcopy.

Di tahun 2016 selain rapat progress yang sudah dilakukan, KPK juga
melakukan pemantauan atas implementasi rencana aksi ke beberapa daerah,
untuk memastikan rencana aksi yang telah ditulis benar-benar dilaksanakan.
Dan rencanya pada akhir Desember ini KPK akan melakukan rapat progress
Semester II yang akan membahas tindak lanjut rencana aksi dan juga
penyampaian hasil pemantauan lapangan yang telah dilakukan oleh KPK.
21 Tindak Lanjut Rensi Pendidikan Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Deklarasi Bersama antara KPK
dengan 6K/L yakni Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian
Keuangan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Agama dan BPKP,
dimana sejak tahun 2014 telah dilakukan beberapa kegiatan bersama untuk
memperbaiki pengelolaan dana pendidikan. Di tahun 2015 KPK bersama 7
Pemerintah Daerah menandatangani deklarasi untuk dijadikan pilot project
dalam hal pengelolaan dana pendidikan di daerah.
Dan pada tahun 2016 telah dilakukan pemantaun pelaksanaan atas deklarasi
yang dilakukan oleh 7 Pemerintah Daerah tersebut, dari hasil pemantauan
dan bukti pendukung yang diserahkan, dapat dibuat 3 kategori Pemerintah
Daerah yakni Baik, Cukup dan Kurang. Yang mendapatkan Kategori Baik
adalah Pemkot Malang dan Pemkot Yogyakarta. Kategori Cukup Pemkot
Bandung dan Pemkab Gunung Kidul, dan yang mendapatkan kategori Kurang
adalah Pemkot Bengkulu, Pemkab Cimahi dan Pemkot Kupang. Laporan dari
hasil kegiatan pemantauan telah dikirimkan ke masing-masing Pemerintah
Daerah dan juga K/L yang terlibat dalam kegiatan Korsup Pendidikan.
247
NO KEGIATAN PENJELASAN
22 Tindak Lanjut Pengukuran Integritas Indeks Integritas Organisasi merupakan perangkat yang dikembangkan
Organisasi oleh KPK Tahun 2013/2014 dalam rangka mengembangkan dan mendorong
inisiatif upaya-upaya perbaikan integritas lembaga atau organisasi.
Hasilnya, menjadi saran perbaikan yang berguna untuk ditindaklanjuti bagi
pengembangan program-program integritas organisasi. Komponen Integritas
KPK yang dilakukan penilaian terdiri dari sepuluh komponen utama, yaitu: (1)
Kepemimpinan; (2) Nilai, Visi dan Tujuan Integritas; (3) Panduan dan Peraturan
Integritas; (4) Struktur dan Fungsi Organisasi; (5) Manajemen Risiko; (6)
Monitoring; (7) Dukungan Sumber Daya dan Infrastruktur; (8) Komunikasi; (9)
Penegakan Aturan; dan (10) Dukungan Lingkungan.

Pada tahun 2016, Direktorat Pengawas Internal bersama dengan Tim tindak
lanjut Integritas Organisasi melakukan upaya pemantauan terhadap tindak
lanjut dari survei pada 2015 maupun sebelumnya, 2013. Berdasarkan
rekapitulasi, rerata penyelesaian rencana tindak lanjut pada 11 unit/bagian
terkait mencapai 89.29% dari 109 saran perbaikan. Namun jika digabungkan
dengan 9 unit/bagian yang tidak masuk dalam penilaian maka rerata
penyelesaian rencana tindak lanjutnya menjadi 85.11%. Pengambangan
integritas di KPK terlihat meningkat jika dibandingkan dengan hasil
pemantauan pada 2015 lalu yang mencapai 28.57%.
23 Tindak Lanjut Kajian PBJ Tahun 2015 KPK telah mengidentifikasi akar masalah dan titik rawan pada sisi
regulasi, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan pengadaan barang
dan jasa Pemerintah. Untuk memperbaiki hal tersebut maka KPK memberikan
rekomendasi strategis dan rekomendasi teknis, yang harus ditindaklanjuti
oleh instansi terkait meliputi Bappenas, LKPP, KemnPAN-RB, dan Kemendagri.

Rekomendasi strategis meliputi : (1) Perlunya Integrasi antara Perencanaan


dan Penganggaran PBJ, dan (2) Perlu dilakukan Kajian Sentralisasi PBJ
dengan Batasan Tertentu. Sementara Rekomendasi Teknis yang perlu
ditindaklanjuti oleh instansi terkait adalah (1) Pengembangan Perangkat
Pendukung, (2) Kualitas SDM PBJ, (3) Kualitas Penyedia Barang dan Jasa dan
(3) Pengawasan PBJ. Seluruh rekomendasi tersebut akan didetailkan dalam
rencana aksi yang disusun bersama antara instansi terkait dan KPK.

Hingga akhir tahun 2016, Rencana aksi yang telah disusun terdiri dari
Bappenas (7 rencana aksi), LKPP (11 rencana aksi), KemenPAN-RB (1 rencana
aksi) dan Kemendagri (4 rencana aksi).
24 Tindak Lanjut Optimalisasi Pajak Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Kajian Optimalisasi Penerimaan
Pajak (studi kasus: pertambangan batubara) yang telah dilaksanakan pada
tahun 2014. Atas hasil laporan tersebut, KPK meminta Direktur Jenderal Pajak
menyusun rencana tindak lanjut/action plan untuk mengimplementasikan
saran-saran perbaikan yang telah disampaikan oleh KPK. Ditjen Pajak telah
mengirimkan action plan pada tanggal 6 Juni 2014 berdasarkan Surat
Dirjen Pajak No. S-714/PJ/2014. Berdasarkan action plan awal DJP tersebut
kemudian dilakukan pembahasan bersama KPK untuk disepakati rencana aksi
yang akan dilaksanakan oleh DJP. Rencana aksi hasil kesepakatan tersebut
dikirimkan DJP melalui surat No.S-174/PJ/2014 tanggal 4 Agustus 2014.

Berdasarkan pemantauan terhadap implementasi action plan kajian


optimalisasi penerimaan pajak tahun 2015, action plan yang masih terkendala
implementasinya adalah penegasan pengenaan tarif pajak PPN untuk PKP2B
Gen III dan Laporan hasil penerimaan data ILAP sesuai PMK. Berdasarkan
rapat koordinasi yang dilaksanakan oleh KPK dan DJP pada tanggal 20
Agustus 2016 dan laporan yang disampaikan DJP pada tanggal 1 September
2016 melalui surat S-262/PJ.08/2016 maka dapat dilihat bahwa:
1. DJP telah menyampaikan laporan hasil penerimaan data ILAP sesuai PMK
39/2016
2. DJP masih belum memberikan surat penegasan terkait pengenaan tarif
pajak PPN untuk PKP2B Gen III sebagaimana yang telah disepakati.
LAPORAN
TAHUNAN
2016

248
PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN JARINGAN KERJA SAMA

A. KERJA SAMA NASIONAL


1. Nota Kesepahaman (MoU)
NO. KEGIATAN DESKRIPSI
1 Nota Kesepahaman KPK dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sepakat menjalin kerja sama dan koordinasi dalam
antara KPK dan OJK upaya pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi di sektor jasa keuangan. Nota
Kesepahaman tersebut ditandatangani oleh Ketua KPK, Agus Rahardjo dan Ketua Dewan
Komisioner OJK Muliaman D. Hadad di Kantor OJK Jakarta pada 10 Maret 2016.

Ruang lingkup kerja sama yang diatur pada nota kesepahaman meliputi pelaksanaan tugas
dan kewenangan masing-masing sesuai dengan peraturan perundang-undangan, meliputi
pertukaran data dan/atau informasi, kerja sama dalam penerapan program pencegahan
tindak pidana korupsi serta bantuan sebagai narasumber dalam pelaksanaan kegiatan
yang dilakukan secara bersama-sama atau masing, dan bantuan OJK sebagai ahli dalam
penanganan perkara tindak pidana korupsi di sektor jasa keuangan.
2 Nota Kesepahaman Dalam rangka sinergi penegakan hukum, dilakukan pembahasan kerja sama trilateral antara
antara KPK, Polri, dan KPK, Polri, dan Kejaksaan RI yang dituangkan dalam bentuk Nota Kesepahaman Bersama.
Kejaksaan Pembahasan setidaknya dilakukan lebih dari 3 (tiga) kali untuk merumuskan ruang lingkup
kerja sama. Titik berat lingkup kerja sama di antaranya adalah implementasi e-Korsup
yang bertujuan memudahkan pelaporan SPDP yang sebelumnya secara manual menjadi
elektronik. Hal ini sejalan dengan Inpres PPK tahun 2016-2017.
3 Nota Kesepahaman 1. MoU dengan Kementerian Kesehatan
antaraKPK dengan 2. MoU dengan Kementerian Dalam Negeri
Kementerian/Lembaga 3. MoU dengan BPJS
(Non-LPH/LP) 4. MoU dengan Kementerian Ristek Dikti
5. MoU dengan Kementerian Pertanian
6. MoU dengan Badan Pusat Statistik (BPS)
4 Nota Kesepahaman 1. Universitas Khairun, Ternate
dengan Perguruan 2. Universitas Diponegoro, Semarang
Tinggi terkait 3. Universitas Halualeo, Kendari
Perekaman 4. Universitas Bengkulu, Bengkulu
Persidangan Tipikor 5. Universitas Bangka Belitung, Pangkal Pidang
6. Universitas Mulawarman, Samarinda
7. Universitas Sutan Ageng Tirtayasa, Banten
8. Universitas Trisakti, Jember
9. Universitas Paramadina, Jember
10. Universitas Jember, Jember Oktober 2015
11. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta
12. Universitas Atmajaya, Jakarta
13. Universitas Negeri Jakarta, Jakarta
14. Universitas Indonesia, Jakarta
15. Institut Pertanian Bogor, Bogor
5 Perjanjian Kerjasama 1. Universitas Trisakti, Jakarta
(PKS) untuk Perjanjian 2. Universitas Paramadina, Jakarta
Kepustakaan 3. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta
4. Institut Pertanian Bogor
5. Universitas Atmajaya, Jakarta
6. Universitas Negeri Jakarta, Jakarta
7. Universitas Indonesia, Jakarta
6 Perjanjian Kerjasama 1. Nahdatul Ulama (NU)
(PKS) dengan
Organisasi Masyarakat
(Ormas)
249
2. Penguatan Kelembagaan
NO. KEGIATAN DESKRIPSI
1 Perekaman Persidangan Berdasarkan UU Nomor 46 tahun 2009 tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, semua
Tipikor persidangan perkara korupsi dilakukan di sebuah pengadilan khusus, yaitu Pengadilan
Tindak Pidana Korupsi. Pengadilan Tipikor memasuki tahap baru ketika lembaga ini
ditetapkan sebagai pengadilan khusus korupsi yang yang hingga saat ini berjumlah 34
Pengadilan Tipikor.

Ke-34 Pengadilan Tipikor tersebut tidak mungkin bisa berjalan efektif dalam
pemberantasan korupsi jika tidak dilakukan pengawalan dan pengawasan yang cukup
kuat oleh unsur masyarakat. Realitas yang terjadi, keberadaan pengadilan tindak
pidana korupsi belakangan ini belum memenuhi harapan publik. Ini terbukti dari masih
maraknya vonis bebas atau ringan yang diberikan kepada terdakwa perkara tindak pidana
korupsi. Atas dasar itulah sangat penting pengawasan terhadap jalannya persidangan di
Pengadilan Tipikor melalui perekaman persidangan dan putusan perkara tindak pidana
korupsi yang dilakukan oleh mitra kerja KPK, dalam hal ini Perguruan Tinggi di 33 Provinsi.

Selama 2016, KPK sudah melakukan penantanganan perjanjian kerjasama teknis


perekaman persidangan dengan 34 kampus di 33 provinsi di Indonesia, yaitu:

1. Universitas Sahid
2. Universitas Katolik Parahyangan
3. Universitas Diponegoro
4. Universitas Airlangga
5. Universitas Sumatera Utara
6. Universitas Andalas
7. Universitas Riau
8. Universitas Sriwijaya
9. Universitas Lampung
10. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
11. Universitas Gadjah Mada
12. Universitas Lambung Mangkurat
13. Universitas Tanjungpura
14. Universitas Mulawarman
15. Universitas Muslim Indonesia
16. Universitas ataram
17. Universitas Nusa Cendana
18. Universitas Cendrawasih
30. Universitas Udayana
19. Univeritas Syah Kuala
20. Universitas Riau Kepulauan
21. Universitas Jambi
22. Universitas Bangka Belitung
23. Universitas Bengkulu
24. Universitas Palangkaraya
25. Universitas Tomakaka
26. Universitas Tadulako
27. Universitas Halualeo
28. Universitas Sam Ratulangi
29. Universitas Gorontalo
31. Universitas Pattimura
32. Universitas Khairun
33. STIH Manokwari
34. Universitas Katoik Atmajaya
Total jumlah perkara yang direkam selama tahun 2016 dan sebagian masih berjalan dan
berlanjut di tahun 2017 adalah sebagai berikut:
Kepemilikan Perkara Jumlah
KEJAKSAAN 72
KPK 69

PK 5
PRAPERADILAN 15
Jumlah 161
LAPORAN
TAHUNAN
2016

250
NO. KEGIATAN DESKRIPSI
Seluruh hasil perekaman tersebut dimanfaatkan oleh para stakeholders persidangan, baik
Hakim, Jaksa, Panitera, dan dimanfaatkan oleh Perguruan Tinggi terkait untuk kepentingan
akademis. Sebagai upaya pemanfaatan yang lebih komprehensif dalam meningkatan
integritas persidangan Tipikor, juga dilakukan eksaminasi putusan persidangan dari hasil
perekaman oleh Pusat Kajian Anti Korupsi di 6 Perguruan Tinggi.

Untuk meningkatan pemanfaatan hasil perekaman persidangan, sejak Oktober Tim


Perekaman Persidangan mulai menggunakan teknologi speech-to-text yang mampu
menghasilkan transkrip percakapan selama proses persidangan di PN Jakarta Pusat.
Hasil transkrip tersebut sangat berguna untuk membantu pemberkasan dan sebagai
materi yang lebih lengkap bagi Jaksa dan Hakim dalam mempelajari proses persidangan.
KPK juga melakukan peningkatan kuantitas dan kualitas penggunaan Aplikasi Informasi
Persidangan Tipikor (APiK), mencapai 80% persidangan tahun 2016 yang telah dilengkapi
dengan data dan risalah persidangan di sistem tersebut.
2 Anti Corruption Summit Pada 28-30 November 2016 telah dilaksanakan Indonesia Anti Corruption Forum
(ACS) (IACF) ke-5 di Universitas Bina Nusantara. Sebelumnya telah dilaksanakan kegiatan
pendahuluan di Kota Pekanbaru, Kota Balikpapan, dan Kota Malang. Rangkaian kegiatan
ini menghasilkan 16 butir rekomendasi untuk Presiden Republik Indonesia, yakni:
Reformasi Lembaga Penegak Hukum
1. Pemerintah perlu segera membentuk strategi nasional yang menjadi payung setiap
inisiatif antikorupsi di Indonesia, termasuk membentuk mekanisme koordinasi
kelembagaan.
2. Perlu menjamin keterlibatan masyarakat sipil sebagai mitra dalam upaya
pemberantasan korupsi.
3. Peningkatan transparansi manajemen penanganan kasus APH melalui pembangunan
database penanganan perkara.
4. Penguatan kelembagaan penegak hukum terkait koordinasi, capacity building dan
sistem penanganan perkara.
5. Pemerintah perlu mempercepat penyelesaian masalah penyelamatan aset melalui
pengesahan RUU Perampasan Aset, RUU Ekstradisi, dan RUU Mutual Legal
Assistance.
6. Pembentukan Satgas Pemberantasan Kejahatan SDA dan LH langsung di bawah
Presiden untuk penanganan kasus khusus. (Contoh: kasus lubang tambang di
Kalimantan Timur; kasus pembangunan pabrik Semen di Rembang; kasus reklamasi
Teluk Jakarta dan Teluk Benoa; Konflik Tenurial di sektor perkebunan sawit).
7. Penegakan hukum bagi perusahaan yang melanggar ketentuan perundangan-
undangan di sektor sumber daya alam (Contoh: tidak memiliki IPPKH, berhutang PNBP,
tidak mematuhi aturan reklamasi dan pasca tambang).
8. Perlunya tindak lanjut hukum atas temuan dan rekomendasi korsup minerba oleh KPK
seperti mencabut semua IUP berstatus Non-Clean and Clear paling lambat 2 Januari
2017 dan Mencabut izin tambang di wilayah hutan konservasi.

Optimasi Pelayanan Publik


1. Penegakan mekanisme pencegahan konflik kepentingan antara penyelenggara
layanan publik dengan dengan sektor swasta.
2. Membuka dokumen kontrak antara pemerintah dan pihak ketiga dalam Pengadaan
Barang dan Jasa serta memperkuat monitoring evaluasi LKPP untuk menjamin
akuntabilitas Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ).
3. Pemerintah perlu memperkuat upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi di
sektor swasta, politik dan lingkungan untuk meningkatkan iklim investasi yang sehat.
4. Membentuk national complain handling mechanism yang akuntabel, transparan dan
terintegrasi dari pusat dan daerah yang dapat diakses oleh pihak terkait.
5. Perubahan mekanisme pembayaran di seluruh pelayanan perizinan menjadi cashless.

Reformasi Sektor Politik


1. Meningkatkan integritas partai politik yang didukung oleh kepartaian yang berbiaya
rendah dan mandiri secara keuangan, memiliki sistem rekruitmen politik yang
demokratis dan memiliki sistem akuntabilitas kepada konstituen.
2. Menciptakan sistem pemilu yang mampu mencegah politik transaksional dan dana
kampanye yang transparan dan akuntabel.
3. Menciptakan parlemen yang mampu menjadi alat representasi kepentingan rakyat
sekaligus alat akuntabilitas program dan proyek anggaran berbasis masyarakat di
daerah pemilihan.
251
NO. KEGIATAN DESKRIPSI
3 Co-Host 10th Regional Kegiatan ini merupakan kerjasama antara KPK, Kejaksaan Agung, dan UNAFEI. Acara yang
Seminar on Good berlangsung di Yogyakarta pada 26-28 Juli 2016 ini mengangkat tema: Langkah-Langkah
Governance for Mutakhir Untuk Kerjasama Internasional yang Efektif (Contemporary Measures For
Southeast Asian Effective International Cooperation). Kegiatan diikuti oleh peserta dari 10 (sepuluh) negara
Countries Anggota ASEAN yang terdiri atas perwakilan unsur Kejaksaan dan Komisi Pemberantasan
Korupsi di negara masing-masing, serta pengamat (observer) dari perwakilan kementrian/
lembaga antara lain: Mabes Polri, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Luar
Negeri, PPATK, Otoritas Jasa Keuangan dan sebagainya.
4 Sharing Session On Pasar modal kerap dijadikan sarana untuk melakukan pencucian uang atas berbagai
Handling Money tindak pidana termasuk korupsi. Untuk itu, maka diperlukan adanya peningkatan kapasitas
Laundering And Asset penegak hukum serta pemangku kepentingan dalam melakukan pencegahan, melakukan
Recovery In Capital deteksi dugaan tindak pidana, melakukan penyelidikan, penyidikan dan penuntutan tindak
Market pidana korupsi atau pencucian yang yang menggunakan media pasar modal baik didalam
maupun luar negeri. Lebih lanjut, peserta juga diberikan pemahaman bagaimana strategi
untuk melakukan pemulihan aset yang terkait pasar modal baik didalam maupun luar
nageri.
KPK bekerjasama dengan Attorney Generals Department (AGD) Australia berupaya
meningkatkan kapasitas aparat penegak hukum dan lembaga pengawas dengan
menyelenggarakan Sharing Session On Handling Money Laundering And Asset Recovery
In Capital Market. Pelatihan yang diikuti oleh 60 peserta, terdiri atas perwakilan Polri,
Kejaksaan Agung, PPATK, OJK, Ditjen Bea dan Cukai, Ditjen Pajak, LPS, PPATK, KSEI dan
KPK ini dilaksanakan pada 30 Agustus-1 September 2016 di Bandung.

Acara ini menghadirkan para pembicara ahli di bidang tindak pidana pencucian uang dan
pasar modal, seperti Yunus Husein (ahli TPPU UI dan Mantan Kepala PPATK), Frederica
Widyasari Dewi (Direktur KSEI), Heni Nugrahen (Kepala Grup Penanganan APU-PPT OJK),
Danang Tri Hartono (Ketua Kelompok PPATK dan pakar dari Australia Michael Petty
(AGD)), Anthony Vardy (Australian Securities & Investments Commission/ASIC), Amy Fulton
(Australia Federal Police) dan Celia Maunder (Australia Attorney General Department).
5 Forum Komunikasi Kegiatan ini merupakan program yang tidak terpisahkan dari tema utama mengenai
Apgakum penerapan pertanggungjawaban pidana korporasi yang menjadi arah KPK di tahun 2016-
2017. Acara ini dilaksanakan di Balikpapan pada September 2016.

Forum ini bertujuan memberikan pemahaman yang sama bagaimana penerapan konsep
pertanggungjawaban pidana korporasi pada perkara tindak pidana korupsi dan tindak
pidana pencucian uang oleh aparat penegak hukum untuk mengatasi kendala yang
dihadapi selama ini, serta sebagai wadah bagi pembentukan forum bagi penegak hukum
untuk berbagi informasi berkaitan dengan upaya penegakan hokum, khususnya terkait
inovasi penegakan hukum termasuk pertanggungjawaban pidana korporasi.

Peserta forum setidaknya lebih kurang 80 orang terdiri atas unsur kepolisian, kejaksaan,
hakim, auditor BPK dan BPKP, PPATK dan internal KPK. Narasumber yang terlibat di
antaranya Prof. Surya Jaya, Agustinus Pohan, Yunus Husein, Adnan Paslyadja, Dr.
Paripurna, perwakilan OJK dan perwakilan PPATK.
6 Dukungan Implementasi Dalam rangka mendukung implementasi e-Korsup yang merupakan aplikasi pelaporan
e-Korsup SPDP secara elektronik dengan koordinator unit korsupdak, KPK telah melakukan
beberapa kali inisiasi pertemuan teknis dengan kepolisan (Div IT, Bareskrim, Pusiknas)
dan kejaksaan (Daskrimti dan Jampidsus) untuk membahas teknis implementasi e-Korsup.
Harapannya implementasi e-Korsup dapat segera dilakukan sehingga pelaksanaan fungsi
koordinasi dan supervisi KPK dalam bidang penindakan dapat dijalankan lebih optimal.
7 Kerja Sama Penyusunan Pendekatan Pertanggungjawaban Pidana Korporasi sudah diatur dalam Pasal 20 UU No.
Draft PERMA 31 Tahun 1999 tentang Tindak Pidana Korupsi yang diperbaharui melalui UU No. 20 Tahun
Pertanggungjawaban 2001 (UU Tipikor). Akan tetapi, pada tahap pelaksanaan, belum terdapat hukum acara dan
Pidana Korporasi panduan dalam pembuktian kesalahan korporasi. Akibatnya, hingga kini, masih minimnya
kasus tindak pidana korupsi yang ditangani dengan pendekatan pertanggungjawaban
pidana korporasi sudah berkekuatan hukum tetap. Padahal pada konteks internasional,
pendekatan pertanggungjawaban pidana korporasi merupakan implementasi dari Pasal
26 UNCAC sehingga diperlukan upaya serius untuk mengimplementasikan pendekatan
tersebut di Indonesia.
LAPORAN
TAHUNAN
2016

252
NO. KEGIATAN DESKRIPSI
Berdasarkan komunikasi dan koordinasi dengan Prof. Dr. Surya Jaya, SH.,M.Hum yang
merupakan Hakim Agung pada Kamar Pidana Mahkamah Agung, pembuatan pedoman
dalam bentuk Surat Edaran (SEMA) atau Peraturan (PERMA) Mahkamah Agung yang
mengatur tata cara penanganan kasus dengan pendekatan pertanggungjawaban pidana
korporasi merupakan salah satu solusi yang dapat dilakukan. Solusi tersebut didukung
juga oleh Prof. Dr. Komariah Emong Sapardjaja, Guru Besar Hukum Pidana Universitas
Padjajaran dan Mantan Hakim Agung, dan Dr. Yunus Husein, Ahli TPPU Universitas
Indonesia dan Kepala PPATK Periode 2002-2011 berdasarkan rapat yang diinisiasi oleh
UKP PPP dan Mahkamah Agung sebelumnya terkait perlunya pedoman penanganan
perkara korporasi.

Berdasarkan rapat pada tanggal 31 Maret 2016 antara Mahkamah Agung, Komisi
Pemberantasan Korupsi, Kejaksaan Agung dan Kepolisian dengan dipimpin Ketua Kamar
Pidana Mahamakah Agung, Hakim Agung Artidjo Alkostar serta Wakil Ketua KPK, Laode
M. Syarif disepakati pembentukan tim bersama antara Mahkamah Agung, KPK, Kejaksaan
Agung dan Kepolisian untuk pembentukan pedoman pertanggungjawaban pidana
korporasi.

Dalam rangka mewujudkan hal tersebut telah diadakan serangkaian kegiatan dalam
penyusunan draf pedoman dan naskah akademik. Saat ini pedoman tersebut telah
disetujui pada rapat kamar pidana dan saat ini sedang dibahas pada level pimpinan
Mahkamah Agung untuk mendapatkan persetujuan. Substansi aturan tersebut akan
mengatur mengenai pembuktian kesalahan, hukum acara dan tata cara pemulihan
aset. Harapannya, melalui pedoman tersebut maka seluruh perkara yang menjadikan
korporasi sebagai tersangka, terdakwa atau terpidana dapat mendasarkan pada Peraturan
Mahkamah Agung tersebut.
8 Pembentukan Jejaring Bentuk kegiatan yang dilakukan di antaranya peningkatan kapasitas jejaring daerah, FGD
Pemantau Peradilan tematik dengan jejaring dalam rangka merumuskan forum jejaring pemantau peradilan
Bersih dan Tipikor dan pembentukan forum jejaring pemantau peradilan. Dua bentuk kegiatan lainnya
yaitu Eksaminasi Publik dari hasil monitoring jejaring pemantau peradilan (terhadap
putusan pengadilan tipikor, eksaminator dari akademisi/jejaring rekam sidang, praktisi,
NGO, apgakum) dan evaluasi rutin terhadap pelaksanaan kegiatan secara keseluruhan.
Kegiatan ini difokuskan pada 8 area utama yaitu, Palembang, Surabaya, Mataram,
Semarang, Ambon, Pontianak, Pekan Baru, dan Kupang

3. Program Strategis
NO. KEGIATAN DESKRIPSI
1 Festival Konstitusi dan Antikorupsi KPK bekerja sama dengan Mahkamah Konstitusi (MK), Majelis Permusyawara-
tan Rakyat (MPR) dan Universitas Hasanudin Makassar menggelar Festival
Konstitusi dan Antikorupsi di Baruga Andi Pettarani, Universitas Hasanuddin,
Senin 24 Oktober 2016. Kegiatan ini menghadirkan Ketua MPR, Zulkifli Hasan,
Ketua KPK, Agus Rahardjo, Ketua MK, Arif Hidayat serta Rektor Unhas, Prof.
Dwia Aries Tina Palubuhu sebagai pembicara.

Pada kegiatan juga dilaksanakan dialog terbuka antara mahasiswa dengan


para pimpinan lembaga tinggi negara tersebut. Selain itu juga digelar Pameran
Konstitusi dan Antikorupsi. Stand Pameran diisi oleh MK yang memamerkan
inovasi baru dalam menciptakan transparansi persidangan, komunitas Saya
Perempuan Anti Korupsi (SPAK), serta MPR yang melaporkan kegiatan
sosialisasi dan penerapan Empat Pilar MPR RI. Pada kesempatan tersebut
Ketua MPR, Ketua MK, Ketua KPK, dan Rektor Universitas Hasanuddin juga
menandatangani deklarasi antikorupsi.
253
NO. KEGIATAN DESKRIPSI
2 Konferensi Nasional Pemberantasan Kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan KPK dalam
Korupsi (KNPK) 2016 rangka implementasi Paasal 6 dan 7 UU No 30 Tahun 2002. KNPK merupakan
wadah bagi kementerian dan lembaga menyampaikan upaya pencegahan dan
pemberantasan korupsi yang telah dilakukan oleh masing-masing lembaga
kepada publik. Kegiatan ini dihadiri oleh Presiden RI dengan pemaparan dari
Jaksa Agung, Kapolri, Ketua Kamar Pidana MA, Menteri Hukum dan HAM
dengan isu Reformasi Lembaga Penegak Hukum. Sementara untuk isu Opti-
malisasi Pelayanan Publik disampaikan oleh Menteri Keuangan, Menteri Dalam
Negeri, Walikota Denpasar dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Adapun rangkaian kegiatan KNPK tahun 2016 ini adalah didahului dengan
Senior Official Meeting, Indonesia Anti-corruption Forum (IACF) dan pertemuan
puncak tanggal 1 Desember 2016.

Pada pertemuan puncak diserahkan temuan dan rekomendasi Senior Official


Meeting dan IACF kepada presiden RI, penyerahan optimalisasi aset recovery
KPK kepada Menteri Keuangan dan Peluncuran Program JAGA. KNPK 2016
mengundang setidaknya 700 undangan terdiri dari pimpinan KL/KLOP, BUMN,
perusahaan swasta, lembaga donor, kedutaan, asosiasi dll.

3 Program Strategis Lainnya Selain program-program utama, ada beberapa program strategis yang sangat
mendukung program pemberantasan korupsi, baik sektor pencegahan
maupun penindakan, antara lain: penandatanganan Perjanjian Kerja Sama
(PKS) antara KPK dan BPKP dalam rangka mendukung fungsi koordinasi dan
supervisi, kegiatan dukungan lintas unit, menjadi nara sumber dalam FGD,
seminar, kon-ferensi, dan lain sebagainya.

B. KERJA SAMA INTERNASIONAL


NO. KEGIATAN DESKRIPSI
1 Bilateral dan Bantuan Internasional Selain aktif melakukan pemberantasan korupsi di tingkat nasional, KPK juga
ak-tif menyuarakan pemberantasan korupsi di tingkat internasional, baik dalam
fo-rum-forum internasional maupun bekerja secara erat (bilateral) dengan
intitusi atau lembaga anti korupsi di luar negeri. Berikut kerjasama bantuan
inter-nasional yang dilakukan oleh KPK sepanjang 2016:
1. Permintaan Non MLA KPK kepada mitra negara lain pada 2016 sebanyak 9
permintaan.
2. Permintaan Non MLA mitra negara lain kepada Indonesia (KPK) pada 2016
sebanyak 13 permintaan
3. Permintaan MLA Indonesia (KPK) kepada Negara Lain pada 2016
sebanyak 1 permintaan
4. Permintaan MLA negara lain kepada Indonesia (KPK) untuk 2016 belum
ada.
Kerjasama bantuan internasional berupa pencarian informasi perusahaan, pen-
carian informasi individu, memfasilitasi pemeriksaan saksi, memfasilitasi pene-
lusuran aset, memfasilitasi pembekuan aset, memfasilitasi perampasan aset,
memfasilitasi pencarian individu, dan memfasilitasi pemulangan individu.
LAPORAN
TAHUNAN
2016

254
C. KERJASAMA INTERNASIONAL MULTILATERAL
NO. KEGIATAN DESKRIPSI
1 Partisipasi dalam agenda AntiKorupsi APEC merupakan organisasi kerjasama ekonomi regional untuk meningkatkan
APEC ACTWG kerjasama dan liberalisasi perdagangan yang meliputi semua ekonomi besar di
wilayah Asia Pasifik, yang dibentuk pada 1989 saat pertemuan tingkat menteri
negara-negara Asia Pasifik di Canberra, Australia. APEC yang beranggotakan
21 negara, yaitu Australia, Brunei Darussalam, Kanada, Cile, Hong Kong,
Tiongkok, Indonesia, Jepang, Republik Korea, Malaysia, Meksiko, Selandia
Baru, Papua New Guine, Peru, Filipina, Rusia, Singapors, China Taipei, Thailand,
Amerika, Vietnam), bertemu secara tahunan untuk mendiskusikan isu-isu yang
dihadapi kelompok tersebut.

Dalam perkembangannya Pemimpin APEC menyadari adanya ancaman serius


yang ditimbulkan oleh korupsi, selain itu para pemimpin telah sepakat bahwa
ekonomi APEC harus memelihara dan mempertahankan tata pemerintahan
yang baik, pembangunan ekonomi, dan dan kesejahteraan dengan bekerja
sama untuk mencegah dan memerangi korupsi dan menjamin transparansi.

Menindaklanjuti hal tersebut, dibentuklah Anti Corruption and Transparency


Task Force (ACT Task Force) pada tahun 2005 sebagai bentuk dukungan
Pemimpin APEC pada Komitmen Santiago untuk Memerangi Korupsi dan
Memastikan Transparansi. Dalam kesepakatan atas perlunya tindakan
berkelanjutan untuk memerangi korupsi dan mempromosikan transparansi,
serta untuk meningkatkan kerja ACT lebih baik lagi, maka ACT ditingkatkan
statusnya menjadi kelompok kerja (Anti Corruption and Transparency Working
Group ACT WG) pada Maret 2011.
KPK sebagai focal point dalam APEC ACTWG memiliki peran yang penting
dalam penyusunan ACTWG Multi-Year Strategic Plan 2013-2017. Rencana
strategis ini akan digunakan sebagai acuan dari forum ACTWG dalam
mengimplementasikan komitmen anti korupsinya yang meliputi meningkatkan
peran ACTNET; meningkatkan kemitraan antaran pemerintah dan swasta (PPP),
dan kerjasama dalam bidang pencegahan dan penindakan korupsi lainnya.

Peran penting delegasi KPK dapat dilihat dalam penyusunan Lima Anti
Corruption and Transparency Statement yang menjadi bagian dari APEC 2016
Leaders Statement yang telah dideklarasikan oleh pimpinan ekonomi APEC
termasuk Indonesia (Wapres Jusuf Kalla). Lima Statement mengukuhkan
komitmen negara anggota APEC untuk memberantas korupsi dan penyuapan;
memperkuat kerjasama dan tukar-menukar pengalaman melalui ACTNET
serta memberantas korupsi yang terkait illegal logging and mining, wildlife
trafficking, and IUU fishing, and related modern slavery and human trafficking.
Delegasi Indonesia juga memberikan update pada pertemuan ACTWG
di Peru (Agustus 2017) mengenai pencapaian dalam bidang pencegahan
dan pemberantasan korupsi termasuk mengenai pembuatan Peraturan MA
mengenai pertanggungjawaban pidana korporasi dan pembuatan aplikasi
JAGA untuk pencegahan korupsi.
2 Partisipasi dalam Agenda AntiKorupsi G-20 atau Kelompok 20 ekonomi utama adalah kelompok 19 negara dengan
Forum G-20 perekonomian besar di dunia ditambah dengan Uni Eropa. Secara resmi
G-20 dinamakan The Group of Twenty (G-20) Finance Ministers and Central
Bank Governors atau Kelompok Duapuluh Menteri Keuangan dan Gubernur
Bank Sentral. Kelompok ini dibentuk tahun 1999 sebagai forum yang secara
sistematis menghimpun kekuatan-kekuatan ekonomi maju dan berkembang
untuk membahas isu-isu penting perekonomian dunia.

Pada 2010 saat pertemuan G-20 di Korea Selatan disepakati untuk dibentuk
Kelompok Kerja Anti Korupsi (Anti Corruption Working Group - ACWG). Tujuan
didirikannya ACWG adalah mewujudkan komitmen global dalam perang
global melawan korupsi. Pada 2011, Indonesia dalam hal ini KPK yang diwakili
oleh Wakil Ketua KPK Bapak Moh. Yasin bersama Perancis menjadi chair dan
co-chair pada pertemuan ACWG pertama di Bali.
255

NO. KEGIATAN DESKRIPSI


Beneficial Ownership
Penggunaan badan hukum untuk menyembunyikan aset yang dihasilkan
tindak pidana korupsi dan pencucian uang semakin marak dilakukan oleh
pelaku kejahatan. Di beberapa negara termasuk Indonesia, perusahaan
sering digunakan untuk melakukan transaksi yang bertujuan mengaburkan
asal-usul uang hasil kejahatan ke dalam sistem keuangan global. Menyikapi
penyalahgunaan badan hukum tersebut, maka pada 2014, pimpinan negara
anggota G20 termasuk Indonesia telah menyepakati G20 Level Principle
on Beneficial Ownership and Transparency yang menekankan pentingnya
transparansi kepemilikan dan ketersediaan data beneficial ownership yang
akurat dan dapat diakses oleh lembaga yang berwenang. Sebagai anggota
Asian Pacific Group on Money Laundering (APG), Indonesia juga harus memiliki
peraturan domestik yang sesuai dengan Standar FATF, termasuk Rekomendasi
24 dan 25 FATF mengenai transparansi BO. Rekomendasi 24 dan 25 FATF
menyatakan bahwa setiap negara diwajibkan untuk memastikan informasi
mengenai beneficial ownership cukup, akurat dan terupdate secara berkala
dan dapat diakses oleh pihak yang berwenang.
Sebagai Focal Point dan Delegasi Tetap RI dalam G20 ACWG, KPK berperan
penting dalam mendorong implementasi komitmen Indonesia di G20. KPK dan
Kementerian/Lembaga terkait ( BI, PPATK, OJK dan Ditjen Pajak) bersepakat
mengenai perlunya mekanisme pengumpulan dan pengelolaan informasi BO
yang sesuai dengan standar internasional. KPK, sebagai focal poin G20, telah
mendorong para pemangku kepentingan BO untuk membuat rencana langkah-
langkah perbaikan mekanisme pengumpulan dan pengelolaan informasi BO
di Indonesia. Rencana ini juga sudah secara dikirimkan secara resmi kepada
G20 sebagai komitmen Indonesia melaksanakan G20 ACWG Implementation
Plan 2015-2016. Selain itu, KPK bersama pemangku kepentingan lainnya juga
melakukan kajian yang diperlukan untuk mendukung program perbaikan
transparansi BO di Indonesia. Kajian tersebut meliputi: Identifikasi bentuk dan
jenis badan hukum yang ada di Indonesia dan resikonya terhadap korupsi
dan pencucian uang; Analisa kesenjangan antara standar internasional dan
peraturan perundang-undangan yang saat ini berlaku di Indonesia; Analisa
Praktik Baik alama pengumpulan dan pengelolaan informasi BO di negara lain.
G-20 Implementation Plan 2017-2018
Selain mendorong implementasi BO di Indonesia, KPK dalam kerangka
kerjasama G20 bidang antikorupsi juga berperan aktif dalam menyusun G-20
Implementation Plan 2017-2018. Rencana implementasi dua tahunan ini menjadi
kerangka kerja utama yang akan menjadi acuan negara anggota G-20 dalam
mengimplementasikan program anti korupsi. Dalam rencana aksi tersebut,
negara G-20 termasuk Indonesia bersepakat untuk meningkatkan kerjasama
untuk meningkatkan integritas dan transparansi di sektor publik dan swasta;
program beneficial ownership, pemberantasan suap dan pemberantasan
korupsi di sektor yang beresiko tinggi serta pembangunan kapasitas dalam
pemberantasan korupsi.

Delegasi Indonesia yang diketuai oleh KPK juga memberikan kontribusi atas
disepakatinya High Level Principles on Cooperation on Persons Sought
for Corruption dan pembentukan the Research Centre on International
Cooperation Regarding Persons Sought for Corruption and Asset Recovery
in G20 Member States. Kedua deliverables ini dapat dimanfaatkan sebagai
kerangka kerjasama antar negara anggota G20 untuk bekerjasama dalam
bidang penindakan khususnya terkait pemulihan aset dan pencarian tersangka
korupsi.
3 United Nations Convention Against Untuk mengkaji pelaksanaan United Nations Convention against Corruption
Corruption (UNCAC) (UNCAC) oleh negara-negara pihak yang telah meratifikasi, Conference of
the States Parties ke-III di Doha, Qatar (2009) telah menetapkan Resolusi 3/1
tentang Mekanisme Review dengan ketentuan di antaranya:
1. Sejalan dengan Pasal 63 UNCAC, bertujuan membantu negara pihak
dalam mengimplementasikan UNCAC.
2. Terdiri atas 2 putaran, dengan durasi 5 tahun tiap putaran. Untuk
menentukan giliran tiap-tiap negara, dilaksanakan pengundian (drawing of
lots).
LAPORAN
TAHUNAN
2016

256
NO. KEGIATAN DESKRIPSI
3. Putaran pertama mengkaji Bab III (Pemidanaan) dan IV (Kerjasama
Internasional).
4. Putaran kedua mengkaji Bab II (Pencegahan) dan V (Pemulihan Aset).
5. Mekanisme review harus mengikuti prinsip-prinsip:
o Non-adversarial, non-punitif, tanpa pemeringkatan
o Kesempatan berbagi praktik unggulan dan tantangan
o Membantu Negara Pihak dalam mengimplementasikan Konvensi
secara efektif
o Memperhatikan pendekatan geografis yang seimbang;
o Bersifat teknis & antar-pemerintah
o Saling melengkapi dengan mekanisme review lain yang sudah ada
o Memperhatikan keragaman sistem hukum dan tingkat pembangunan
o Memperhatikan kerahasiaan
Reviu dilaksanakan melalui proses peer review dan UNODC berperan sebagai
sekretariat. Tiap negara wajib menunjuk focal point (satu orang atau lebih) yang
berperan mengkoordinasikan pelaksanaan review di negaranya. Dalam review
putaran pertama dan kedua yang dijalani oleh Indonesia, yang menjadi focal
point untuk Indonesia adalah Direktur PJKAKI pada Komisi Pemberantasan
Korupsi.

Review putaran pertama (2010-2015) Bab III & IV


Pada putaran pertama, Indonesia mendapat giliran direview pada tahun
pertama (mulai 2010) dengan Uzbekistan dan Inggris sebagai pereview.
Dalam pelaksanaannya, KPK melibatkan juga berbagai pemangku kepentingan
di dalam negeri, yaitu: Polri, Kejagung, MA, Kemenkumham, Kemen PPN/
Bappenas, Kemlu, PPATK, LPSK, BI, Ombudsman dan masyarakat sipil.

Country Report yang dihasilkan dalam review putaran pertama memuat


beberapa rekomendasi, antara lain:
1. 5 rekomendasi untuk memperkuat aspek Pemidanaan
2. 14 rekomendasi untuk memperkuat aspek Penegakan Hukum
3. 3 rekomendasi untuk memperkuat prosedur Ekstradisi
4. 10 rekomendasi untuk memperkuat prosedur MLA
Selain direview, Indonesia juga menjadi negara pereview sebanyak 3 kali, yaitu
terhadap Iran (2013), Kyrgyzstan (2015) dan Haiti (2015).

Review putaran kedua (2016-2021) Bab II & V


Pada putaran kedua, Indonesia mendapat giliran direview pada tahun pertama
(mulai 2016) dengan Yaman dan Ghana sebagai pereviu. Dalam tahapan self-
assessment, telah dilakukan koordinasi yang melibatkan berbagai pemangku
kepentingan antara lain: Bawaslu, BKN, BKPM, BPK, BPKP, KASN, Kemenkeu,
KemenPAN-RB, KemenPPN/Bappenas, Kemlu, KIP, KSP, KY, LAN, LKPP, MA,
OJK, Polri dan PPATK.
4 The South East Asia Parties Against SEA-PAC berdiri pertama kali pada 15 Desember 2004 di Jakarta yang ditandai
Corruption (SEA-PAC) dengan penandatanganan MoU antar 4 (empat) lembaga anti korupsi di Asia
Tenggara. Keempat lembaga tersebut adalah : Anti Corruption Bureau (ACB)
Brunei Darussalam, KPK Indonesia, Malaysia Anti-Corruption Commission
(MACC) Malaysia, dan Corrupt Practice Investigation Bureau (CPIB) Singapora.

Pada pertemuan ke-3 SEA-PAC di Singapura pada tanggal 11 September


2007, bergabunglah 4 (empat) lembaga anti korupsi di Asia Tenggara dengan
menandatangani MoU, yaitu Anti Corruption Unit (ACU) Kamboja, Office of
The Ombudsman (OMB) Filipina, National Anti-Corruption Commission (NACC)
Thailand dan Government Inspectorate (GI) Vietnam.
257
NO. KEGIATAN DESKRIPSI
Kemudian bergabunglah Government Inpection Authority (GIA) Laos menjadi
negara ke-9 dengan menandatangani MoU dalam pertemuan ke-6 SEA-PAC
yang diselenggarakan di Siem Riep, Kamboja. Sampai dengan Annual Meeting
ke-10 di Malaysia, baru 9 negara yang sudah menandatangani MoU, Myanmar
belum menandatangani namun sudah menjadi anggota.

Saat ini anggota SEA-PAC sudah menjadi 10 yang terdiri dari: Anti-Corruption
Bureau (ACB) Brunei Darussalam, Anti-Corruption Unit (ACU) Cambodia,
Corruption Eradication Commission (KPK) Indonesia, State Inspection and
Anti-Corruption Authority Lao PDR, Malaysia Anti-Corruption Commission
(MACC) Malaysia, Anti-Corruption Commission (ACC) Myanmar, Office of
the Ombudsman (OMB) Phillippines, Corrupt Practices Investigation Bureau
(CPIB) Singapore, National Anti-Corruption Commission (NACC) Thailand,
The Government Inspectorate (GI) Vietnam.
5 International AntiCorruption IACA adalah organisasi internasional yang dibentuk sebagai wadah kerjasama
Academy (IACA) peningkatan kapasitas bagi aparat lembaga pencegahan dan pemberantasan
korupsi. IACA dibentuk sebagai hasil inisiatif bersama United Nations Office
on Drugs and Crime (UNODC), Pemerintah Austria dan European Anti-Fraud
Office (OLAF) dan para pemangku kepentingan lainnya. Dalam kegiatannya,
IACA bertindak selaku center of excellence independen dengan menyediakan
pendidikan, pelatihan, pembentukan jejaring dan kerjasama, termasuk
penelitian ilmiah dalam bidang pemberantasan korupsi. IACA berkedudukan
di Laxenburg, Austria.

Indonesia merupakan salah satu founding members IACA dan tercatat sebagai
Negara Pihak ke-49 pada Persetujuan Pendirian IACA. Sehubungan dengan
status Indonesia sebagai negara pihak, Indonesia akan memiliki hak suara
pada proses pembahasan dan pengambilan keputusan atas isu-isu krusial
yang diperkirakan akan menjadi topik penting pada pertemuan tersebut, salah
satu isu krusial yang dimaksud adalah terkait dengan pendanaan.

Pemanfaatan keberadaan IACA oleh Indonesia, khususnya oleh KPK adalah


keikutsertaan fungsional KPK dalam short course pencegahan korupsi tahun
2010 dan Pencegahan korupsi di sektor pengadaan barang dan jasa tahun
2012, serta menjadi acuan dalam rangka pembangunan ACLC melalui kegiatan
studi banding tahun 2011. Manfaat lainnya diterima KPK adalah:
Mendorong terjalinnya kerjasama teknik dan pertukaran informasi dalam
pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi
Komitmen nasional untuk meningkatkan citra bangsa Indonesia dalam
percaturan politik internasional.
Untuk meningkatkan kerjasama internasional khususnya dalam
membangun jaringan penegak hukum dan pihak-pihak yang melakukan
upaya pemberantasan korupsi
LAPORAN
TAHUNAN
2016

258
PENGUATAN YURIDIS

NO. KEGIATAN DESKRIPSI


1 Legislasi 1. Partisipasi dalam pembahasan RUU KUHP.
2. Inisiasi RPP Pengendalian Gratifikasi.
3. Partisipasi dalam penyusunan RUU tentang Pembatasan Transaksi
Penggunaan Uang Kartal.
4. Inisiasi Rancangan PERMA tentang Pedoman Penanganan Perkara Pidana
dengan Subyek Hukum Korporasi.
5. Inisiasi RPP Perubahan PP Nomor 71 Tahun 2000 tentang Pemberian
Penghargaan Pelapor
6. Inisiasi RPP Perubahan PP Nomor 63 Tahun 2005 tentang Manajemen
SDM KPK
7. Partisipasi dalam pembahasan RUU Ekstradisi
8. Inisiasi Perpres tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 6
Tahun Tahun 2012 tentang Komite Koordinasi Nasional Pencegahan dan
Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang
9. Partisipasi dalam pembahasan RPP Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak
Warga Binaan Pemasyarakatan
10. Partisipasi dalam pembahasan RPP Komite Koordinasi Nasional
Pencegahan dan Pemberantasan TPPU
11. Inisiasi RPP tentang Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara
12. Inisiaso program penyusunan Rperpres tahun 2017 ttg tata cara mengenali
penerima manfaat dari koorporasi dan kontrak pengelolaan aset
13. Partisipiasi dalam pembahasan RUU ttg tata cara intersepsi
14. Pembahasan Penyusunan RUU tentang Perampasan Aset Tindak Pidana
15. Penyusunan Draft Konsep Peraturan Pemerintah tentang Laporan Harta
Kekayaan Penyelenggara Negara
16. Penajaman Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun 2016 tentang Aksi
Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi tahun 2016 dan 2017
17. Rencana Program Penyusunan Rancangan Perpres tahun 2017 tentang
Tata Cara Mengenali Penerima Manfaat dari Koorporasi dan Kontrak
Pengelolaan Aset
18. Pembahasan Penyusunan RUU tentang Tata Cara Intersepsi
19. Penyusunan Ketentuan Tata Laksana Benda Sitaan dan Barang Rampasan
2 Rancangan dan Harmonisasi Regulasi 1. Peraturan KPK RI tentang Perubahan Lampiran Perkom 6 Tahun 2008
Internal tentang LHKPN
2. Peraturan KPK RI tentang Disiplin Pegawai
3. Peraturan KPK RI tentang Kamus Kompetensi Perilaku Penasihat & Pegawai
KPK
4. Peraturan KPK Nomor 3 Tahun 2016 tentang Jadwal Retensi Arsip Fasilitatif
KPK
5. Peraturan KPK RI tentang Perubahan Peraturan KPK nomor PER-06/01/
XII/2008 ttg pedoman penandatanganan naskah dinas eksternal
administrasi umum KPK
6. Peraturan KPK RI tentang tata cara pendaftaran, pengumuman, dan
pemeriksaan laporan harta kekayaan penyelenggara negara
7. Peraturan KPK RI tentang Pedoman Sistem Penggajian Penasihat dan
Pegawai
8. Peraturan KPK RI tentang Perubahan Kedua atas Peraturan KPK Nomor 6
Tahun 2013 tentang Pegawai Tidak Tetap
9. Peraturan KPK RI tentang Klasifikasi Arsip di Lingkungan KPK
10. Peraturan KPK RI tentang Pedoman Tata Kersipan
11. Peraturan KPK RI tentang Klasifikasi Keamanan dan Akses Arsip Dinamis
12. Pembahasan Perubahan Peraturan KPK tentang Tugas Belajar
259
NO. KEGIATAN DESKRIPSI
13. Pembahasan Peraturan KPK tentang Batas Usia Pensiun Pegawai KPK
14. Review Peraturan KPK tentang Tata Cara Pendaftaran LHKPN melalui
Sarana Elektronik (E-LHKPN)
15. Reviu draf Surat Edaran Pimpinan KPK tentang Juknis Penyampaian dan
Pengelolaan LHKPN
16. Pembahasan Rancangan Peraturan KPK tentang Disiplin Pegawai
17. Pembahasan Rancangan Peraturan tentang DPP
18. Pembahasan Rancangan Peraturan KPK tentang Pelaksana Tugas dan
Pelaksana Harian
19. Pembahasan Peraturan KPK tentang Pelaksanaan Anggaran Belanja
Negara untuk Kegiatan yang Bersifat Rahasia
20. Review SOP Direktorat LHKPN
21. Review SOP Biro Humas
22. Pembahasan Perubahan Peraturan KPK tentang Organisasi Tata Kelola
KPK Nomor 1 Tahun 2015
3 Pemenuhan Rancangan Perjanjian/ 1. Perkara praperadilan Nomor: 119/PID/PRAP/2015/PN.JKT.SEL tanggal 6
MOU Januari 2016 tentang Tidak Sahnya Penetapan Tersangka oleh KPK yang
diajukan Pemohon a.n. RJ Lino. Putusan: Menolak Permohonan Pemohon.
2. Perkara praperadilan Nomor: 02/PID/PRAP/2016/PN.JKT.SEL tanggal
22 Januari 2016 tentang Tidak Sahnya Penetapan Tersangka oleh KPK
yang diajukan Pemohon a.n. Kamaluddin Harahap. Putusan: Permohonan
Praperadilan Pemohon Gugur.
3. Perkara praperadilan Nomor 12/PID/PRAP/2016/PN.JKT.SEL tanggal 4
Februari 2016 tentang Penghentian Penyidikan Perkara Korupsi Bank
Century oleh KPK yang diajukan oleh Pemohon a.n. Boyamin dan Supriyadi.
Putusan: Menolak Permohonan Pemohon.
4. Perkara praperadilan Nomor 13/PID.PRAP/2016/PN.JKT.SEL tanggal 4
Februari 2016 tentang Tidak Sahnya Penghentian Penyidikan Perkara
Korupsi BLBI a.n. Laksamana Sukardi dkk yang diajukan oleh Pemohon a.n.
Boyamin Saiman dan Supriyadi. Putusan: Menolak Permohonan Pemohon.
5. Perkara praperadilan Nomor 14/PID.PRAP/2016/PN.JKT.SEL tanggal 4
Februari 2016 tentang Tidak Sahnya Penghentian Penyidikan Perkara
Korupsi Simulator SIM a.n. Sukotjo S Bambang yang diajukan Pemohon
a.n. oleh Boyamin Saiman dan Supriyadi. Putusan: Menolak Permohonan
Praperadilan.
6. Perkara perdata Nomor 64/PDT.G/2016/PN.JKT.SEL tanggal 16 Februari
2016 tentang Perbuatan Melawan Hukum yang diajukan oleh Pemohon a.n.
Rizal Wajo.
7. Perkara permohonan pengujian materiil Nomor 20/PUU-XIV/2016 tanggal
17 Februari 2016 tentang Pengujian UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) yang diajukan oleh Pemohon
a.n. Setyo Novanto.
8. Perkara permohonan pengujian materiil Nomor 21/PUU-XIV/2016 tanggal
17 Februari 2016 tentang Pengujian UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang
KUHP dan UU Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan
UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
yang diajukan Pemohon a.n. oleh Setyo Novanto.
9. Perkara perdata Nomor 52/PDT.G/2016/PN.SMG tanggal 17 Februari 2016
tentang Permohonan Keberatan Penundaan Lelang Kedua Eksekusi
Barang Rampasan KPK a.n. Dipta Anindita yang diajukan oleh Pemohon
a.n. Kastubi Asmowidjojo terhadap KPK (selaku Tergugat 2).
10. Perkara permohonan keberatan Nomor 49/ PID.SUS.TPK/ 2016/ PN.JKT.
PST tanggal 23 Februari 2016 tentang keberatan atas Putusan Pengadilan
Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 49/
PID.SUS/TPK/2015/PN.JKT.PST tanggal 26 November 2015 dalam perkara
Terdakwa Dr. Mulya A Hasjmy yang diajukan oleh PT INDOFARMA GLOBAL
MEDIKA.
11. Perkara praperadilan Nomor 17.PID.PRAP.2016.PN.JKT.SEL tanggal 24
Februari 2016 tentang Penghentian Penyidikan Tidak Sah Dugaan Korupsi
Pembelian Lahan RS Sumber Waras yang diajukan oleh Pemohon a.n.
Saurip Kadi dan Justiani. Putusan: Menolak Permohonan Pemohonan.
12. Perkara permohonan peninjauan kembali Nomor 05/PID/PK/2016/PN.JKT.
SEL tanggal 22 Maret 2016 tentang Penyelundupan Hukum yang diajukan
oleh RJ LINO.
LAPORAN
TAHUNAN
2016

260
NO. KEGIATAN DESKRIPSI
13. Perkara Keberatan Pidana Nomor 01/ PID.SUS/ Keberatan/ TPK/ 2016/
PN.JKT.PST, untuk sidang pada tanggal 1 Maret 2016, dengan Pemohon
PT. Indofarma Global Medika
14. Perkara Perdata Nomor 52/PDT.G/2016/PN.SKT, tertanggal 1 April 2016,
tentang Gugatan Perbuatan Melawan Hukum yang diajukan oleh Pemohon
a.n. Kastubi Asmowidjojo sebagai Penggugat.
15. Perkara Pidana Praperadilan Nomor 53/PID.PRAP/2016/PN.JKT.SEL,
tertanggal 11 April 2016, tentang Permohonan Praperadilan yang diajukan
oleh Pemohon a.n. Herry Setiadji, Indarto Catur Nugroho, dan Slamet
Riyana
16. Perkara Pidana Praperadilan Nomor 54/PID.PRAP/2016/PN.JKT.SEL,
tertanggal 11 April 2016, tentang Permohonan Praperadilan Penghentian
Penyelidikan Tidak Sah Dugaan Korupsi Pembelian Lahan RS. Sumber
Waras yang diajukan oleh Pemohon a.n. Saurip Kadi, Boyamin Saiman,
Supriyadi dkk
17. Perkara Pidana Praperadilan Nomor 65/PID.PRAP/2016/PN.JKT.SEL,
tertanggal 25 April 2016, tentang Permohonan Praperadilan yang diajukan
oleh Pemohon a.n. Ir. Marthen Dira Tome.
18. Perkara Pidana Praperadilan Nomor 82/PID.PRAP/2016/PN.JKT.SEL,
tertanggal 20 Mei 2016, tentang Permohonan Praperadilan Penghentian
Penyidikan Perkara Korupsi BLBI oleh KPK yang diajukan oleh Pemohon
a.n. Saurip Kadi, Boyamin Saiman, Supriyadi dkk.
19. Perkara Perdata Nomor 09/PDT.G/2016/PN.PWK, tertanggal 15 Juni 2016
terkait perkara Djoko Susilo dengan Penggugat a.n. Eva Susilo Handayani,
dkk.
20. Perkara Perdata Nomor 329/PDT.G/2016/PN.JKT.PST, tertanggal 28 Juni
2016, tentang Gugatan Perbuatan Melawan Hukum dengan Penggugat a.n.
Richard David Waworuntu, dkk.
21. Perkara Praperadilan Nomor 12/PID.PRAP/2016/PN.JKT.PST, dengan
Pemohon a.n. Ryan Setriadi anak dari Tersangka Rohadi.
22. Perkara Perdata Nomor 433/PDT.G/2016/PN.JKT.PST, tentang Gugatan
Perdata Perbuatan Melawan Hukum dengan Penggugat a.n. O.C Kaligis
23. Perkara Praperadilan Nomor 103/PID.PRAP/2016/PN.JKT.SEL, tentang
Permohonan Praperadilan a.n. M. Habibi
24. Perkara Perdata Nomor 429/PDT.G/2016/PN.JKT.SEL, tentang Gugatan
Perdata Perbuatan Melawan Hukum dengan Penggugat a.n. Dr. Johanes
Hutabarat
25. Perkara Perdata Nomor 129/PDT.G/2016/PN.SKT, tanggal 11 agt 2016
tentang Gugatan Perdata Perbuatan Melawan Hukum dengan Penggugat
Poppy Femialya.
26. Perkara Perdata Nomor 42/PDT.G/2016/PN.PKL tanggal 18 Agustus 2016
tentang Gugatan Perdata Perbuatan Melawan Hukum dengan Penggugat
a.n. Eva Susilo Handayani.
27. Perkara Praperadilan Nomor 111/PID.PRAP/2016/PN.JKT.SEL, dengan
Pemohon a.n.. Ryan Seftriadi anak dari Tersangka Rohadi.
28. Perkara Praperadilan Nomor 112/PID.PRAP/2016/PN.JKT.SEL, dengan
Pemohon a.n. Hafiyah istri dari Samsul Hidayatullah.
29. Perkara Praperadilan Nomor 118/PID.PRAP/2016/PN.JKT.SEL dengan
Pemohon a.n. OC Kaligis.
30. Perkara Praperadilan Nomor 127/PID.PRAP/2016/PN.JKT.SEL dengan
Pemohon a.n. Nur Alam.
31. Perkara Praperadilan Nomor 129/PID.PRAP/2016/PN.JKT.SEL dengan
Pemohon a.n. H. Irman Gusman
32. Perkara Praperadilan Nomor 17/PID.PRAP/2016/PN.JKT.PST dengan
Pemohon a.n. Reyhan Satria Anggara.
33. Perkara Perdata Nomor 470/PID.PRAP/2016/PN.JKT.PST dengan Pemohon
Ratna Sarumpaet, dkk.
34. Perkara Perdata Nomor 761/Pdt.G/2016/PN.Jkt.Sel dengan Penggugat
Muhammad Nazaruddin.
35. Perkara Perdata Nomor 120/Pdt.G/2016/PN.Bkn dengan Penggugat PT. Inti
Karya Plasma Perkasa
261
NO. KEGIATAN DESKRIPSI
36. Perkara Praperadilan Nomor 121/PID.PRAP/2016/PN.JKT.SEL dengan
Pemohon a.n. Siti Fadila Supari
37. Perkara Perdata Nomor 470/PDT.G/2016/PN.JKT.PST dengan Penggugat
a.n Ratna Sarumpaet
38. Perkara Praperadilan Nomor 129/PID.PRAP/2016/PN.JKT.SEL dengan
Pemohon Irman Gusman.
39. Perkara Perdata Nomor 388/PDT.G/2016/PN.JKT.UTR dengan Penggugat
Gusti Syaifuddin.
40. Perkara Perdata Nomor 761/PDT.G/2016/PN.JKT.SEL dengan Penggugat
Muhammad Nazaruddin
41. Perkara Perdata Nomor 120/PDT.G/2016/PN.BKN dengan Penggugat PT.
Inti Karya Plasma Perkasa.
42. Perkara Perdata Nomor 17/PID.PRAP/2016/PN.JKT.PST dengan Pemohon
Reyhan Satria.
43. Perkara Keberatan Nomor 03/PID.SUS/ KEBERATAN/TPK/2016/PN.JKT.
PST a.n. Neneng Sri Wahyuni.
44. Perkara Praperadilan Nomor 20/PID.PRAP/2016/PN.JKT.PST dengan
Pemohon Wahyu Widayati.
45. Perkara Keberatan Nomor 04/PID.SUS/ KEBERATAN/TPK/2016/PN.JKT.
PST a.n. PT. Difal Sejahtera Laboratory (M. Nazaruddin).
46. Perkara Perdata Nomor 845/PDT.G/2016/PN.JKT.SEL dengan Penggugat
Arif Hamdani.
47. Perkara Praperadilan Nomor 153/PID.PRAP/2016/PN.JKT.SEL dengan
Pemohon Marthen Dira Tome.
48. Perkara Perdata Nomor 329/PDT.G/2016/PN.JKT.PST
49. Perkara Praperadilan Nomor 159/PID.PRAP/2016/PN.JKT.SEL dengan
Pemohon Samsu Umar Abdul Samiun.
50. Perkara Perdata Nomor 942/PDT.G/2016/PN.SBY dengan Penggugat LSM
Penegak Keadilan.
51. Perkara Praperadilan Nomor 169/PID.PRAP/2016/PN.JAK.SEL dengan
Pemohon Atty Suharti.
LAPORAN
TAHUNAN
2016

262
PENGAWASAN INTERNAL

No. KEGIATAN DESKRIPSI


1 Audit/Reviu Keuangan & Kinerja KPK terus berupaya meningkatan akuntabilitas kinerja dan keuangan melalui
kegiatan audit, reviu atau evaluasi. Dengan peran serta aktif seluruh pihak di
KPK dan dukungan audit dan reviu, diperoleh hasil audit keuangan KPK yang
dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mendapatkan opini Wajar
Tanpa Pengecualian (WTP). Selain hal tersebut KPK juga mendapatkan nilai A
untuk penilaian sistem akuntabilitas kinerja yang dilakukan oleh Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Adapun kegiatan
audit dan reviu yang telah pada tahun 2016 adalah sebagai berikut:
a. Reviu Laporan Akuntabilitas Kinjerja KPK
b. Audit Kinerja atas Program kegiatan Bidang Pencegahan Korupsi Tahun
2011-2015
c. Reviu Lelang Pra DIPA KPK TA 2016
d. Reviu Pengadaan Barang/Jasa dan Penyerapan Anggaran (tiap Triwulan)
e. Reviu Sistem Akuntabilitas Kinerja KPK
f. Reviu Laporan Keuangan KPK Semester 2 Tahun Anggaran 2015
g. Reviu Laporan Keuangan KPK Semester 1 Tahun Anggaran 2016
h. Reviu Rencana Kerja dan Anggaran 2017
i. Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu terhadap Kegiatan Penyadapan dan
Surveillance Tahun 2015
j. Reviu Rencana Kebutuhan Barang Milik Negara Tahun Anggaran 2018
k. Reviu Kinerja Pengelolaan Barang Rampasan
l. Reviu atas Pertanggungjawaban Kegiatan Swakelola Kedeputian
Pencegahan
m. Reviu terhadap Pengelolaan Uang Persediaan di Lingkup Kedeputian
Penindakan
2 Integritas Kelembagaan KPK Dalam upaya untuk mencapai visi dan misi organisasi, KPK berlandaskan
pada nilai-nilai dasar untuk tetap menjaga integritas organisasi dan setiap
individu pegawai. KPK melelui Direktorat Pengawasan Internal dalam hal ini
mengambil peran melalui kegiatan penegakan etika & profesi sebagai wujud
prinsip zero tollerance terhadap pelanggaran nilai dasar pribadi, kode etik, dan
pedoman perilaku KPK; kegiatan sosialisasi nilai dasar, kode etik dan pedoman
perilaku; kegiatan urinalisasis; kegiatan survey integritas dan penerapan Unit
Pengendalian Gratifikasi (UPG).
a. Penegakan Etika & Profesi
Kegiatan penegakan etika merupakan kegiatan yang bersifat represif
yang merupakan tindak lanjut dari pengaduan baik pengaduan dari pihak
internal maupun masyarakat secara umum ataupun dari hasil pengawasan
terhadap pelanggaran terhadap kode etik dan kedisiplinan yang dilakukan
oleh pimpinan, penasihat atau pegawai KPK. KPK berkomitmen untuk
menindaklanjuti setiap laporan pengaduan terkait pimpinan, penasihat dan
pegawai KPK yang melakukan pelanggaran kode etik. Pada 2016 terdapat
16 pengaduan internal yang diterima dan seluruhnya telah ditindaklanjuti.
b. Sosialisasi
Pada 2016 telah dilaksanakan kegiatan sosialisasi, baik untuk internal KPK
maupun pihak eksternal KPK. Untuk pihak internal KPK, telah dilakukan
sosialisasi kode etik kepada seluruh pegawai KPK yang bekerjasama
dengan Biro Humas. Diharapkan melalui kegiatan sosialisasi ini seluruh
pegawai semakin memahami nilai dasar, kode etik, dan pedoman perilaku
KPK sehingga meminimalisasi terjadinya pelanggaran yang disebabkan
kurangnya pengetahuan dari pegawai. Sedangkan pelaksanaan sosialisasi
kepada pihak eksternal KPK terkait dengan maraknya oknum yang mengaku
sebagai pegawai KPK atau penyalahgunaan atribut KPK.
c. Kegiatan Urinalisis
Kegiatan urinalisis (pemeriksaan urine) yang dilakukan oleh KPK merupakan
upaya Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap
Narkoba (P4GN) yang bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional
(BNN). Kegiatan urinalisis ini dilakukan pada November 2016 yang diikuti
oleh pimpinan, struktural dan pegawai KPK dengan total peserta berjumlah
440 orang. Dalam kegiatan urinalisis ini juga dilakukan sosialisasi oleh BNN
terkait bahaya narkoba.
263
No. KEGIATAN DESKRIPSI
d. Indeks Integritas Organisasi
Nilai Integritas Organisasi KPK diukur melalui survey integritas organisasi.
Survey ini dilakukan setiap 2 tahun sekali dan pengukuran terakhir dilakukan
pada tahun 2015 dengan capaian sebesar 3.67 dari skala 5. Sementara,
2016 merupakan tahun intervensi dimana setiap unit kerja terkait melakukan
upaya untuk meningkatan nilai integritas organisasi sesuai dengan target
yang ditetapkan di tahun 2017, yaitu sebesar 4 dari skala 5. Dalam hal ini,
KPK melakukan upaya peningkatan integritas organisasi dengan terlibat
dalam pengembangan Manajemen Risiko dan Penegakan Etika.
e. Unit Pengendalian Gratifikasi
Sebagai implementasi tindak lanjut pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres)
Nomor 7 Tahun 2015 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan
Korupsi, KPK melalui Surat Keputusan Pimpinan Nomor KEP-1275/01/12/2015
membentuk Tim Pelaksana Unit Pengendali Gratifikasi (UPG) internal
dibawah koordinator Direktorat Pengawasan Internal. Sebelum
terbentuknya UPG di KPK, penanganan pelaporan gratifikasi oleh pihak
internal dilakukan oleh Direktorat Gratifikasi KPK. UPG internal berfungsi
melaksanakan pencegahan tindak pidana korupsi dan penegakan Kode Etik
serta Peraturan Kepegawaian Komisi melalui pelaporan dan pengendalian
gratifikasi internal. selama Periode Januari s.d. November 2016, KPK
menerima 153 Laporan Gratifikasi Internal yang disampaikan oleh pimpinan
dan pegawai KPK. berantasan Korupsi, KPK melalui Surat Keputusan
Pimpinan Nomor KEP-1275/01/12/2015 membentuk Tim Pelaksana Unit
Pengendali Gratifikasi (UPG) internal dibawah koordinator Direktorat
Pengawasan Internal. Sebelum terbentuknya UPG di KPK, penanganan
pelaporan gratifikasi oleh pihak internal dilakukan oleh Direktorat Gratifikasi
KPK. UPG internal berfungsi melaksanakan pencegahan tindak pidana
korupsi dan penegakan Kode Etik serta Peraturan Kepegawaian Komisi
melalui pelaporan dan pengendalian gratifikasi internal. selama Periode
Januari s.d. November 2016, KPK menerima 153 Laporan Gratifikasi Internal
yang disampaikan oleh pimpinan dan pegawai KPK.
3 Eksaminasi Perkara TPK Kegiatan eksaminasi merupakan salah satu kegiatan pengawasan internal
yang diatur dalam Peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi RI Nomor 01
tahun 2015 tanggal 13 Februari 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Komisi
Pemberantasan Korupsi pada Pasal 25 ayat (3) huruf d: Dalam melaksanakan
tugasnya Direktorat Pengawasan Internal menyelenggarakan fungsi eksaminasi
atas perkara tindak pidana korupsi yang ditangani oleh Komisi Pemberantasan
Korupsi Definisi Eksaminasi sesuai dengan Peraturan KPK RI Nomor : PER-02
Tahun 2015 tanggal 17 Februari 2015 tentang Pedoman Umum Pengawasan
Internal, Eksaminasi adalah kegiatan penelitian dan pemeriksaan berkas
perkara disemua tingkat penanganan perkara mulai penyelidikan, penyidikan,
penuntutan, dan pelaksanaan putusan pengadilan (eksekusi) oleh fungsional
pengawas internal dan/atau Penyelidik/Penyidik/Jaksa Penuntut Umum KPK/
Pihak lain yang ditunjuk untuk dan atas nama Direktorat Pengawasan Internal.

Pada 2016, KPK telah melaksanakan kegiatan eksaminasi sebanyak 4 kegiatan


sebagai berikut:
a. Laporan Hasil Eksaminasi Penanganan Perkara Tindak Pidana Korupsi
Perencanaan & Pelaksanaan Pembangunan Proyek Pusat Pendidikan &
Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang, Bogor & Tindak Pidana
Pencucian Uang atas nama terpidana Anas Urbaningrum.
b. Melaksanakan kegiatan eksaminasi terhadap penanganan perkara Tindak
Pidana Korupsi dan Tindak Pidana Pencucian Uang atas nama terpidana
Rudi Rubiandini.
c. Eksaminasi terhadap penanganan perkara Tindak Pidana Korupsi dan
Tindak Pidana Pencucian Uang atas nama terpidana Deviardi.
d. Eksaminasi terhadap penanganan perkara Tindak Pidana Korupsi dan
Tindak Pidana Pencucian Uang atas nama terpidana Syahrul Raja Sampurna
Jaya.

Capaian kinerja ini jika dibandingkan tahun 2015 terjadi kenaikan yang cukup
signifikan. Hal ini disebabkan sudah terdapat personel khusus, yaitu Jaksa
Penuntut Umum yang ditempatkan pada Direktorat Pengawasan Internal yang
memiliki tugas melaksanakan kegiatan eksaminasi.
LAPORAN
TAHUNAN
2016

264
No. KEGIATAN DESKRIPSI
4 Konsultansi Dalam upaya memberikan nilai tambah bagi organisasi, KPK menjalankan
fungsi konsultansi. Konsultansi dapat dilakukan terhadap pegawai KPK maupun
unit kerja yang membutuhkan saran dan rekomendasi. Pada 2016, konsultansi
dapat dilakukan secara melekat dengan kegiatan yang dilaksanakan seperti
pemeriksaan, audit dan reviu atau merupakan permintaan khusus dari unit kerja
atau individu pegawai. Selama 2016, telah dilakukan 25 kegiatan konsultansi,
di antaranya:
a. Asistensi penyusunan kebijakan dan penerapan Sistem Manajemen
Keamanan Informasi KPK
b. Konsultansi atas kegiatan Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat
tahun 2016
c. Rancangan peraturan KPK tentang Penetapan Status Saksi Pelaku yang
bekerja sama
d. Saran & pendapat terkait analisis hukum dan kerjasama di lingkungan KPK
(11 kegiatan)
e. Saran, pendapat, dan catatan disiplin terkait kepegawaian (10 kegiatan)
5 Manajemen Risiko Terpadu Sebagai upaya untuk memberikan nilai tambah dan perbaikan berkelanjutan
bagi organisasi, KPK berinisiatif mendorong terbangunnya sistem manajemen
risiko. Adapun tujuan dari pembangunan sistem manajemen risiko di KPK
adalah:
1. Mendorong manajemen yang pro-aktif untuk mencegah terjadinya
kerugian (loss) melalui identifikasi dan penanganan risiko (termasuk fraud)
pada organisasi.
2. Meningkatkan kepercayaan dan keyakinan pemangku kepentingan
(stakeholders) melalui perbaikan tata kelola organisasi dan pengendalian.
3. Menetapkan suatu landasan yang kokoh dalam pengambilan keputusan
dan perencanaan.
4. Memperbaiki sistem pengelolaan atas insiden yang tidak diharapkan melalui
Business Continuity Management.

Tahun 2016 merupakan tahap ke-2 dalam pengembangan manajemen risiko


terpadu dari 4 tahap yang direncanakan dalam roadmap. Adapun hasil yang
telah dicapai adalah :
1. Tersedianya kebijakan dan pedoman Manajemen Risiko Terpadu KPK
2. Terbentuk dan terlaksananya Komite Pengarah, Pelaksana dan Champion
(agent) Manajemen Risiko Terpadu KPK
3. Peningkatan pemahaman mengenai manajemen risiko bagi struktural dan
pegawai KPK
4. Kegiatan identifikasi dan asesmen risiko dan profil risiko KPK (Operasional &
Strategis)
5. Pelaksanaan mitigasi risiko sesuai profil risiko KPK
6 Koordinasi dengan Penegak Hukum Selama 2016, telah ditindaklanjuti 5 (lima) laporan pengaduan masyarakat terkait
terkait Penyalahgunaan Nama oknum yang mengaku sebagai pegawai KPK dan menyalahgunakan nama KPK
Lembaga KPK di daerah DKI Jakarta & Depok, Indramayu, Subang, Malang, dan Situbondo.
Sebagai upaya mencegah maraknya oknum yang mengaku sebagai pegawai
KPK, pimpinan KPK mengeluarkan surat edaran tertanggal 31 Agustus 2016
dengan nomor surat Nomor B-7507/01-42/08/2016 perihal Pemberitahuan
Tentang Maraknya Penyalahgunaan Nama Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) dan/atau Pimpinan KPK, Pejabat/Pegawai KPK oleh pihak-pihak lain
sebagai sarana untuk melakukan tindak pidana penipuan, pemerasan dan
pemalsuan, kemudian ditindak lanjuti dengan sosialisasi oleh Deputi PIPM. Di
samping itu, KPK melakukan koordinasi dengan APGAKUM setempat dalam
penyelesaian pengaduan masyarakat tersebut.
265

No. KEGIATAN DESKRIPSI


7 Dukungan dan Pengembangan KPK terus melakukan penyempurnaan aplikasi Sistem Informasi Manajemen
Pengawasan. Penerimaan Pelaporan Internal KPK (SIMPATIK) yang merupakan sistem
pengaduan internal yang dikelola oleh Direktorat Pengawasan Internal KPK
dengan menambahkan modul konsultansi. Adapun alamat pengaduan internal
KPK (SIMPATIK) adalah: https://simpatik.kpk.go.id dan email: simpatik@kpk.
go.id.

Partisipasi masyarakat luas turut dilibatkan dalam sistem pengaduan internal ini
dalam rangka menguatkan fungsi pengawasan oleh masyarakat. Diharapkan
dengan adanya kegiatan ini dapat memperkuat pengendalian internal KPK
dan memperkuat integritas lembaga KPK. Selain itu dilakukan pengembangan
dengan menambahkan modul konsultasi bagi pegawai KPK. Tujuan dari
penambahan modul konsultasi agar setiap pegawai KPK dengan mudah
melakukan konsultansi terkait pelaksanaan tugas sehari-hari.

Dalam rangka pencapaian visi dan misi Direktorat Pengawasan Internal KPK
upaya yang dilakukan salah satunya adalah dengan melakukan perbaikan yang
berkelanjutan melalui peningkatan level kapabilitas Internal Audit Capability
Model (IACM).

IACM merupakan suatu kerangka kerja yang mengidentifikasi aspek-aspek


fundamental yang dibutuhkan bagi terwujudnya unit pengawasan internal yang
efektif pada sektor publik. IACM menggambarkan jalur perbaikan yang perlu
diikuti oleh organisasi sektor publik dalam mengembangkan unit pengawasan
internal yang efektif, memenuhi harapan profesional dan kebutuhan tata kelola
organisasi.
Berdasarkan hasil penilaian kapabilitas (IACM) secara mandiri yang dilakukan
bekerja sama dengan BPKP kapabilitas Direktorat PI berada pada level-2 dari
5 level. Direktorat Pengawasan Internal bertekad untuk minimal mencapai
level-3 IACM pada tahun 2017. Target ini lebih cepat dari target RPJMN 2015-
2019 yang mewajibkan seluruh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)
mencapai level ke-3 pada tahun 2019.

Kegiatan lain yang telah dilakukan dalam hal pengembangan dan perbaikan
organisasi pengawasan internal adalah menyusun prosedur pelaksanaan
monitoring tindak lanjut, merevisi pedoman Risk Based Internal Audit,
Penyusunan petunjuk pelaksanaan kendali mutu pengawasan, penyusunan
petunjuk pelaksanaan terkait Penelaahan rekan sejawat, penyusunan suplemen
SOP terkait substansi hambatan/gangguan pada pelaksanaan kegiatan audit/
pemeriksaan di Jakarta.
8 Survei Efektivitas Pengawasan Internal Kegiatan ini merupakan quality assurance and improvement program (QAIP)
bagi Direktorat Pengawasan Internal (PI). Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk
mendapat feedback dari direktorat/biro lain terkait pelayanan Direktorat
PI berupa kegiatan pengawasan internal dan rekomendasi yang diberikan
Direktorat Pengawas Internal kepada unit kerja lain dalam upaya membantu
meningkatkan efisiensi dan efektivitas business process.

Survei efektivitas pengawasan internal dilakukan dengan menyebarkan


kuesioner respons unit kerja kepada auditee (unit kerja yang diaudit) setelah
selesai kegiatan audit/reviu. Dari kuesioner yang telah disampaikan kepada
auditee diperoleh hasil nilai indeks efektivitas pengawasan internal Direktorat
Pengawasan Internal sebesar 3.64 dari nilai maksimal 5.
LAPORAN
TAHUNAN
2016

266

DUKUNGAN TEKNOLOGI INFORMASI


NO. KEGIATAN Real Saudi
1 Pengembangan Teknologi Informasi Pembangunan infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi di Gedung
Baru KPK
Pengembangan Infrastruktur Radio Komunikasi untuk komunikasi yang
lebih handal dan aman
Pengembangan Perangkat Taktis pendukung kegiatan tim di lapangan
Peningkatan fitur media komunikasi, melalui, fasilitas chatting, video call,
dan conference call yang dapat dibuka melalui web dan mobile phone
Peremajaan perangkat rekam sidang di 7 daerah (Medan, Palembang, Jatim,
Makasar, Bandung, Samarinda, Semarang), dan Instalasi di 6 ruang sidang
PN Pusat di Kemayoran Jakarta
Perangkat multimedia dan perangkat pendukung pekerjaan
2 Pengembangan Sistem Informasi Implementasi sistem penterjemah otomatis, untuk mendukung kegiatan
perekaman persidangan dan pemeriksaan
Pembangunan Mobile apps JAGA (Android dan IOS) sebagai platform
untuk transparansi informasi publik. JAGA meliputi JAGA Sekolahku,
JAGA Puskesmasku, JAGA Rumah Sakitku dan JAGA Perizinanku. JAGA
juga membantu masyarakat menyebarkan ide/insiatif pelaksanaan 9 nilai
integritas di Sekolah, Puskesmas, Rumah Sakit maupun Perizinan.
Pembangunan Aplikasi E-LHKPN, untuk memudahkan Wajib Lapor dalam
melaporkan Harta kekayaannya melalui Web (modul E- Registration,
E-Filling, ) dan standarisasi kerja tim pemeriksa (modul E-Audit).
Pengembangan Pusat Monitor Pencegahan (Monitoring Center for
Prevention) sebagai salah satu tools untuk membantu analisis data dan
informasi di bidang pencegahan korupsi
Pengembangan Portal ACCH dan Pengembangan Web Portal (internal) KPK.
Pengembangan Aplikasi CMAS (Modul Pengelolaan Barang Bukti, Modul
Aset Tracing dan Modul Penuntutan), Pengembangan Aplikasi Monitor dan
Pengembangan aplikasi UP Gratifikasi (internal).
Pengembangan Aplikasi Kearsipan Dinamis (SIKD) untuk mengurangi
penggunaan kertas, dan pengelolaan dokumen/arsip yang lebih cepat dan
aman.
3 Lain-lain Penyusunan IT Blue Print 2016 2019.
Dukungan Operasional TIK.
Pemeliharaan Perangkat Sistem dan Teknologi Informasi yang dimiliki oleh
KPK.
Pemeliharaan Aplikasi yang sudah berjalan, yaitu: pemeliharaan Aplikasi
HRIS, pemeliharaan SIPP dan SIG, pemeliharaan SMS Server, dan
pemeliharaan Mail.
Jl. Kuningan Persada, Kav. 4
Setiabudi, Jakarta, 12920
Telp. +62 21 2557 8300
Faks. +62 21 5289 2456
www.kpk.go.id

Anda mungkin juga menyukai