Mirza Esvanti S.KM. M.Kes. (Staf Seksi Kesjuksus Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Timur)
Sri Erna Utami, S.KM, M.Kes (narasumber Rumah Sakit Saiful Anwar)
Dra. Yuspina Lanajaya, M.M (Ka.sub.bag. Evaluasi dan Pelaporan Rumah Sakit
dr.Soetomo)
Reny Kushartanti, SST, M.M (Kasie Evaluasi dan Pelaporan Rumah Saikit Saiful Anwar)
Erruliya, S.KM (Staf Sub Bag Evaluasi dan Pelaporan RSUD Dr. Soedono Madiun)
Hany Mashika (Staf PPE RSU Haji Surabaya)
Yuta Swastanita, S.KM (Staf Evaluasi dan Pelaporan RSU Jiwa Menur Surabaya)
Nola Ferydha, Amd.RM (Ka.Unit Rekam Medis RS Paru Dungus Madiun)
Noer Kayatin, S.KM (KSB Program dan Peningkatan Mutu RSUD Sosodoro Djatikusumo
Bojonegoro)
Taufiqul Hayat, S.KM., M.Si (Kasubag Monev RSUD Soebandi Jember)
Veronika Hartaning S, ARM (Kasubag Rekam Medis dan Informasi Medis RSUD
Ponorogo)
Tri Suswati, SH, MM (Kasubag Sungram dan Pelaporan RSUD Bangil Pasuruan)
Sylvia Eta Fransiska, A.Md.Pk (Perekam Medis RSUD Caruban Madiun)
Rahayu Ariani, S.KM, MM (Kasubid Evapor RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar)
Siti Nurrohmah, S.KM (Staff penelitian &monitoring pelayanan RSUD Dr Iskak
Tulungagung)
Dewi Anggraeni, S.Kep.Ners (Penata Yanmed Dept. Peny dalam, jantung dan paru RSU
Dr Soepraoun Malang)
Sumarno (Kepala RM RSUD Kanjuruhan Kepanjen Malang)
Deddy Setiawan (Kepala RM RSU Premier Surabaya)
Dr. Yenny Wangsanegara, MARS, QIA (Direktur Medis RSU Adi Husada Undaaan
Wetan)
Sugiharto, Amd.PK (Ka Unit Rekam Medis RSU Adi Husada Undaaan Wetan)
MA. Indaryati (Kepala Rekam Medis RS Panti Waluyo Sawahan Malang)
Isprayuani (Pelaksana Rekam Medis RS Panti Waluyo Sawahan Malang)
Dr. Lilik Lailiyah, M.Kes (Kasi Kesjuksus Dinkes Kab Jember)
Dr. Yulia Rachmawati (Staf Seksi Yankesdas dan Rujukan Dinkes Kab Malang)
Awaludi Susono (Staf TU (MR) RS Paru Batu)
Adi winulyo (Staf TU (MR) RS Paru Batu)
Haris Mukti Wibowo,Amd.PK (Kabag SIM&RM RSU PHC Surabaya)
Saisih, SAP (Kasubag Evaluasi Rekam Medik Pelaporan RSUD Dr Soegiri Lamongan)
Agoes Hendrajanto, S.KM (Kasi Rekam Medis RSUD Sidoarjo)
Linda Malikul E., A.md Perekam dan Informasi Kesehatan (staf PPPRM RSUD
Gambiran)
Dhicki Prima Kurniawan, A.Md (staf Rekam Medik RSU PTP XXI-XXII Gatoel Mojokerto)
Estikomah, A.Md. Kep, S.H (KabBag Wasintern RS Bhayangkara Hasta Brata Batu)
Fortian Andhika Candra, SKM. (Staf Rekam Medik RSUD Sayidiman Magetan)
ii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas rahmat dan karunia-NYA petunjuk pengisian laporan tahunan rumah sakit
di Jawa Timur ini dapat dibuat dan diselesaikan dengan baik. Sebagaimana ketentuan
dalam Pasal 52 ayat (1) Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit,
Rumah Sakit di Indonesia wajib melakukan pencatatan dan pelaporan tentang semua
kegiatan penyelenggaraan Rumah Sakit. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
bekerjasama dengan seluruh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di Jawa Timur untuk
pembinaan, pemantauan, serta evaluasi pelaporan rumah sakit di Jawa Timur. Selain itu
beberapa perwakilan RS pemerintah, RS TNI/POLRI, RS BUMN, dan RS Swasta turut
serta bekerjasama dalam merumuskan format laporan tahunan dan petunjuk
pengisiannya serta mensosialisasikannya kepada seluruh rumah sakit di Jawa Timur.
Petunjuk ini dibuat sebagai bentuk dari hasil evaluasi pelaporan tahunan
rumah sakit pada tahun 2011 dimana belum tersedianya petunjuk pengisian format
laporan tahunan. Hal tersebut merupakan kendala tersendiri bagi rumah sakit di Jawa
Timur dalam mengisi format laporan tahunan, mengingat kemampuan SDM yang
berbeda di tiap rumah sakit. Kendala tersebut menyebabkan laporan tahunan RS tidak
terisi lengkap dan sesuai dengan format, sehingga data penting terkait rumah sakit tidak
terisi optimal. Untuk mengantisipasi kondisi tersebut maka perlu diadakan tinjau
ulang/revisi format laporan tahunan RS dan pembuatan petunjuk pengisian laporan
tahunan RS tahun 2011. Diharapkan petunjuk ini dapat dijadikan pegangan dan acuan
bagi rumah sakit pemerintah, RS TNI/POLRI, RS BUMN, dan RS Swasta di Jawa Timur,
sehingga didapatkan kesamaan pola pikir/persepsi dalam pembuatan laporan tahunan
rumah sakit.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu, sehingga petunjuk pengisian laporan tahunan ini dapat disusun.
Akhir kata kami mengharapkan mudah-mudahan petunjuk pengisian laporan
tahunan ini dapat bermanfaat.
Surabaya, Januari 2013
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
iv
vi
V.24 Kegiatan Imunisasi 63
V.25 Kegiatan Kesehatan Jiwa 64
V.25.a Jumlah Kegiatan Kesehatan Jiwa 64
V.25.b Permasalahan dan Pemecahan Masalah Kegiatan Kesehatan Jiwa 64
BAB VI Pengembangan Program Pelayanan di RS dan Kegiatan Lain 64
VI.1. Analisa Evaluasi standar Pelayanan Minimal RS 64
VI.2. Analisa Survey Kepuasan Pelanggan 64
VI.3. Analisa Program Penanggulangan Masalah Kesehatan Masyarakat di RS
dalam mendukung Percepatan MDGs 65
VI.3.a.5. PENEMUAN PASIEN TB 65
VI.3.b HIV 66
VI.3.c Demam Berdarah Dengue 67
VI.3.d. Penurunan AKI dan AKB 68
VI.3.d.1 Kematian Maternal di Rumah Sakit 67
VI.3.d.2 Sebab Kematian Ibu 68
VI.3.d.3 Kematian Ibu Karena Persalinan 69
VI.4 KEGIATAN DALAM RANGKA MENDUKUNG MDGS 4, 5, dan 6 69
MDgs 4 : Menurunkan Angka Kematian Anak 69
MDGS 5 : Meningkatkan Kesehatan Ibu 70
MDGs 6 (Mengendalikan HIV/AIDS Malaria dan Penyakit Menular Lainnya (TB)) 72
BAB VII PENUTUP 75
Lampiran 75
A. Pelayanan Hemodialisis
B. Definisi Operasional Kuesioner Survey Keluhan Maskin 76
vii
Kepemilikan RS Kelas
Kemkes, Pemprov, Pemkab/Kota/dll A, B, C, D atau tanpa kelas
TNI/Polri 1, 2, 3, 4 atau tanpa kelas
6. Nomor Registrasi RS
Pengisian poin ini menurut tanggal registrasi yang tercantum dalam sertifikasi
registrasi.
7. No. & tanggal ijin operasional RS:
a. Nomor: diisi sesuai dengan nomor surat izin atau surat penunjukan yang
dikeluarkan untuk legalisasi rumah sakit.
b. Tanggal: diisi sesuai dengan tanggal surat izin atau surat penunjukan yang
dikeluarkan untuk legalisasi rumah sakit.
8. Masa Berlaku
Pengisian poin ini diisi sesuai batas habis tanggal berakhirnya ijin
operasional.
22 Tingkat Efisiensi dan Mutu Pengelolaan Rumah Sakit Tahun .... ....
1. Bed Occupancy Rate (BOR) yaitu prosentase pemakaian tempat tidur pada
satu satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi
rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit . Ada rincian BOR
Perinatologi dan BOR RS (termasuk Perinatologi)
Adapun rumus BOR itu adalah :
BOR : Jumlah hari perawatan rumah sakit
Jumlah TT x Jumlah hari dalam satu periode x 100 %
2. Turn Over Interval (TOI) yaitu rata-rata hari dimana tempat tidur tidak
ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya. Indikator ini juga memberikan
gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur.
Adapun rumus TOI itu adalah :
TOI : (Jumlah TT x Periode) Hari Perawatan
Jumlah pasien keluar (hidup + mati)
Idealnya tempat tidur kosong/tidak terisi ada pada kisaran 1-3 hari.
Idealnya dalam satu tahun, 1 (satu) tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali
4. Average Lenght on Stay (ALOS) yaitu rata-rata lama rawat seorang pasien.
Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat
memberikan gambaran mutu pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis
tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan lebih lanjut.
Adapun rumus ALOS itu adalah :
5. Gross Death Rate (GDR) yaitu angka kematian umum untuk setiap 1000
penderita keluar. Dihitung keseluruhan dan ada perhitungan berdasarkan jenis
kelamin.
Adapun rumus GDR itu adalah :
Nilai GDR seyogyanya tidak lebih dari 45 per 1000 penderita keluar.
6. Net Death Rate (NDR) yaitu angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk
tiap-tiap 1000 penderita keluar. Indikator ini memberikan gambaran mutu
pelayanan di rumah sakit. Dihitung keseluruhan dan ada perhitungan
berdasarkan jenis kelamin
Adapun rumus NDR itu adalah :
NDR laki : Jumlah pasien laki mati > 48 jam dirawat x 1000
Jumlah pasien laki keluar (hidup + mati)
NDR perempuan :Jumlah pasien perempuan mati > 48 jam dirawat x 1000
Jumlah pasien perempuan keluar (hidup + mati)
Nilai NDR yang dianggap masih dapat ditolerir adalah kurang dari 25 per 1000
penderita keluar.
1. Kondisi sarana dan prasarana diisi sesuai dengan kondisi sarana dan prasarana
yang ada di rumah sakit (sesuai standar/tidak sesuai standar/tidak ada) dan
kolom keterangan diisi sesuai dengan sarana dan prasarana rumah sakit yang
tidak sesuai standar atau tidak ada.
2. Sarana adalah segala sesuatu benda fisik yang dapat tervisualisasi oleh mata
maupun teraba oleh panca indera dan dengan mudah dapat dikenali oleh pasien
1. Kondisi peralatan rumah sakit diisi sesuai dengan kondisi peralatan rumah sakit
yang ada di masing-masing unit (sesuai standar/tidak sesuai standar/tidak ada)
dan kolom keterangan diisi sesuai dengan peralatan rumah sakit yang tidak
sesuai standar atau tidak ada. Sesuai dengan Buku Pedoman Peralatan Kes RS
Sekretariat Jenderal Depkes tahun 2006.
1 . Kelengkapan Peralatan
1. Kelengkapan peralatan diisi berdasarkan perhitungan jumlah peralatan
yang ada di masing-masing unit pelayanan dibagi dengan jumlah peralatan
yang harusnya ada di unit pelayanan tersebut sesuai standar dikali 100%.
2. Analisa diisi sesuai dengan analisa hasil perhitungan kelengkapan
peralatan dan disertai penjelasan kelengkapan peralatan.
2. Kelayakan Peralatan
2. Quick Ratio adalah kemampuan untuk membayar hutang yang harus segera
dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih likuid. Rasio ini merupakan ukuran
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka
pendek dengan asset yang dimiliki rumah sakit.
Quick Ratio: Kas + Bank + Piutang X 100 %
Kewajiban Lancar (Current Liabilities)
6. Debt to Equity Ratio (DER) adalah rasio antara hutang rumah sakit dengan
modal yang dimilikinya.
DER : Total Hutang X 100 %
Ekuitas / Modal
IV.4. Analisa Rasio Keuangan
Diisi penjelasan analisa trend naik turunnya masing-masing rasio keuangan.
PENGISIAN BAB V. KINERJA PELAYANAN RUMAH SAKIT
V.1.A PELAYANAN INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD)
V.1. Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD)
V.1.a Trend Jumlah Kunjungan IGD
Diisi sesuai dengan jumlah kunjungan pasien di Instalasi Gawat Darurat
berdasarkan cara pembayaran pasien dalam waktu tiga tahun berturut-turut dan
analisa diisi sesuai dengan trend yang terjadi pada jumlah kunjungan pasien IGD.
Trend agar lebih mudah dibaca sebaiknya dengan bar diagram /grafik balok.
V.1.b Kemampuan menangani life saving pada tahun n
1. Live saving adalah upaya penyelamatan jiwa manusia dengan urutan Airway,
Breath, Circulation.
2. Kemampuan menangani life saving diketahui dengan perhitungan hasil jumlah
kumulatif pasien yang mendapatkan pertolongan life saving di Gawat Darurat
dibagi dengan jumlah seluruh pasien yang datang ke IGD yang membutuhkan
pelayanan life saving dikali 100%
V.1.c. Jumlah Tenaga IGD dan Pengembangan SDM
1. Diisi sesuai dengan jumlah tenaga yang ada di Instalasi Gawat darurat.
2. Yang sudah dilatih kegawatdaruratan diisi sesuai dengan jumlah tenaga IGD yang
sudah mendapatkan pelatihan kegawatdaruratan berdasarkan jenis ketenagaan.
3. Pelatihan penanggulangan kegawatdaruratan adalah pelatihan yang
diselenggarakan oleh kalangan profesi atau Departemen Kesehatan dengan
memberikan sertifikat PPGD atau sejenisnya (ATLS, ACLS),dll.
Diisi sesuai dengan permasalahan yang terjadi di Pelayanan Rekam Medik dan
pemecahan masalah yang ditempuh untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut.
Poin ini diisi sesuai dengan kondisi kualitas limbah cair rumah sakit saat
pemeriksaan pada tribulan akhir.
Diisi sesuai dengan pencapaian SPM Pelayanan Limbah yang telah dilaksanakan
Adapun uraian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pelayanan Limbah antara lain:
3. Kasa bekas
4. Sisa jaringan
Pengolahan limbah padat berbahaya harus dikelola
sesuai dengan aturan dan pedoman yang berlaku.
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Periode analisis 3 bulan
Numerator Jumlah limbah padat yang dikelola sesuai dengan
standar prosedur operasional yang diamati.
Denominator Jumlah total proses pengolahan limbah padat yang
diamati
Sumber data Hasil pengamatan
Standar 100%
Penanggung jawab Kepala IPRS/ Kepala K3 RS
Diisi sesuai dengan jumlah jenazah berdasarkan jenis tindakan yang dilakukan.
Diisi sesuai dengan pencapaian SPM Pelayanan Pemulasaran Jenazah yang telah
dilaksanakan Adapun uraian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pemulasaran
Jenazah antara lain:
1. Waktu tanggap pelayanan pemulasaran jenazah
Poin ini diisi dengan adanya masalah-masalah yang ada dalam pelaksanaan
pelayanan Pemulasaran Jenazah, serta penanganan yang dilakukan untuk
menyelesaikan masalah yang ada.
Diisi sesuai dengan pencapaian SPM Pelayanan Pemeliharaan Sarana yang telah
dilaksanakan Adapun uraian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pemeliharaan
Sarana antara lain:
1. Kecepatan waktu menanggapi kerusakan alat
a. Definisi Operasional
Kecepatan waktu menanggapi alat yang rusak adalah waktu yang dibutuhkan
mulai laporan alat rusak diterima sampai dengan petugas melakukan
pemeriksaan terhadap alat yang rusak untuk tindak lanjut perbaikan,
maksimal dalam waktu 15 menit harus sudah ditanggapi.
b. Numerator
Jumlah laporan kerusakan alat yang ditanggapi kurang atau sama dengan 15
menit dalam satu bulan
c. Denominator
Jumlah seluruh laporan kerusakan alat dalam satu bulan.
Poin ini diisi dengan adanya masalah-masalah yang ada dalam pelaksanaan
pelayanan pemeliharaan sarana, serta penanganan yang dilakukan untuk
menyelesaikan masalah yang ada.
Diisi sesuai dengan pencapaian SPM Pelayanan Laundry yang telah dilaksanakan
Adapun uraian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pelayanan Laundry antara lain:
1. Tidak adanya kejadian linen yang hilang
Poin ini diisi dengan adanya masalah-masalah yang ada dalam pelaksanaan
pelayanan laundry, serta penanganan yang dilakukan untuk menyelesaikan
masalah yang ada.
Poin ini diisi dengan adanya masalah-masalah yang ada dalam pelaksanaan
pelayanan pengendalian infeksi, serta penanganan yang dilakukan untuk
menyelesaikan masalah yang ada.
1. Tumpatan
a. Tuberkulosis
1. Kasus TB Rawat Jalan berdasarkan golongan umur
VI.3.b HIV
1. VCT merupakan Proses konseling pra testing, konseling post testing, dan testing
HIV secara sukarela yang bersifat confidential dan secara lebih dini membantu
65
orang mengetahui status HIV. Konseling pra testing memberikan pengetahuan
tentang HIV & manfaat testing, pengambilan keputusan untuk testing, dan
perencanaan atas issue HIV yang akan dihadapi. Konseling post testing membantu
seseorang untuk mengerti & menerima status (HIV+) dan merujuk pada layanan
dukungan.
1. Jumlah Pasien DBD (lama dan baru) diisi sesuai dengan jumlah pasien DBD (lama
dan baru) yang dirawat berdasarkan umur dan jenis kelamin.
2. Suspek Demam Dengue memiliki tanda dan gejala awal berupa panas yang
berlangsung antara 4 7 hari setelah gigitan nyamuk pembawa virus tersebut
disertai dengan gejala-gejala berikutnya yang meliputi:
1. panas tinggi hingga >38C yang berlangsung hingga 5-7 hari
2. Nyeri kepala dan nyeri diretro-orbital (belakang mata)
3. Nyeri pada otot dan sendi
4. Rasa mual dan muntah, tidak nafsu makan
5. Adanya ganguan pencernaan (konstipasi atau diare)
6. Nyeri perut
7. Adanya rash (tanda kemerahan) pada kulit
4. DBD+Syok yaitu bentuk paling berat dari infeksi virus ini dimana gejalanya meliputi :
1. Gejala pada DBD ditambah,
2. Adanya penurunan kesadaran
3. Tekanan darah sangat rendah
1. Kematian Ibu karena persalinan diisi sesuai dengan perhitungan jumlah kematian
pasien karena perdarahan, pre eklampsia, sepsis (masing-masing penyebab)
dibagi dengan jumlah pasien-pasien persalinan dengan pendarahan, pre
eklampsia, dan sepsis.
1. Perinatologi set (Infant incubator, Baby puff, Bubble CPAP, transport incubator,
alat resusitasi, KMC set, Infant warmer, Ventilator Neonatus) yang siap pakai.
Target : minimal 1 set
2. Rumah Sakit melaksanakan Audit Maternal Perinatal (AMP)
Definisi Operasional : Audit Maternal Perinatal (AMP), adalah suatu kegiatan
untuk menelusuri sebab kesakitan dan kematian ibu dan perinatal dengan
maksud mencegah ematian dan kesakitan di masa yang akan datang.
3. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di RS
Definisi Operasional : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di RS adalah buku
pedoman bagi rumah sakit rujukan yang dibuat oleh WHO tahun 2009. Buku Saku
tersebut berisi pedoman pelayanan kesehatan anak di rumah sakit mengenai
pelayanan:
1. Triasi & Kondisi Gawat Darurat (Pediatri Gawat Darurat). saku pelayanan
kesehatan kepada pasien anak.
2. Pendekatan diagnosis pada anak sakit
3. Masalah-masalah bayi baru Lahir dan Bayi Muda
4. Batuk atau kesulitan bernapas.
5. Diare
6. Demam
7. Gizi Buruk
8. Anak dengan HIV/AIDS
9. Masalah bedah yang sering dijumpai
Lampiran
A. Pelayanan Hemodialisis
1. Pelayanan Hemodialisi diisi bagi rumah sakit yang memiliki unit hemodialisis.
2. Hemodialisis (HD) merupakan salah satu terapi pengganti ginjal yang
menggunakan alat khusus dengan tujuan mengatasi gejala dan tanda akibat laju
filtrasi glomerulus yang rendah sehingga diharapkan dapat memperpanjang usia
dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
3. Jumlah Pasien Hemodialisa diisi sesuai dengan jumlah pasien hemodialisa
berdasarkan cara pembayaran pasien yang dibedakan antara rujukan dan non
rujukan.
4. Kunjungan Pasien Hemodialisis dibedakan kunjungan lama dan kunjungan baru.
Kunjungan Baru adalah pasien yang pertama kali datang untuk mendapatkan
pelayanan hemodialisis berdasarkan jenis kelamin pada periode 3 tahun.
Kunjungan Lama adalah kunjungan berikutnya dari suatu kunjungan baru, pada
tahun tersebut berdasarkan jenis kelamin.
5. Sarana dan prasarana unit hemodialisis diisi sesuai dengan kondisi sarana
prasarana di unit unit hemodialisis.
6. Peralatan unit Hemodialisis diisi sesuai dengan kondisi peralatan di unit
hemodialisis.
7. Tenaga medik Unit Hemodialisis diisi sesuai dengan jumlah SDM sesuai dengan
jenis ketenagaan.
Survey dilaksanakan dua kali setahun, pelaporan hasil survey dilaksanakan sekali
dan dikumpulkan bersama laporan tahunan
Essay diisi bebas menurut keadaan yang diterima pasien miskin selama mendapatkan
pelayanan di rumah sakit
B. Rawat Inap
Essay diisi bebas menurut keadaan yang diterima pasien miskin selama mendapatkan
pelayanan di rumah sakit
Keterangan:
1. Total Skor = (a x 4) + (b x 3) + (c x 2) + (d x 1)
NAMA RS : .........................................................................
UMUR : .........................................................................
PENDIDIKAN : .........................................................................
A. RAWAT JALAN
Tingkat Kepuasan
4 3 2 1
4. Layanan Keperawatan/Kebidanan
5. Layanan Dokter
(Dokter Umum/PPDS/Spesialis/Dokter Gigi, sebutkan .........................................................)
6. Layanan Radiologi/Rongent
7. Layanan Farmasi/Apotik/Obat
8. Layanan Laboratorium
9. Layanan Administrasi
10. Sarana prasarana (AC, toilet dll)
11. Keramahan/Kesopanan/kerapian petugas
(Sebutkan...............................................................................................................................)
12. Kebersihan
13. Keamanan
14. Kecepatan Layanan
Terima kasih telah mengisi angket ini, masukan dan kritik sangat membantu peningkatan pelayanan rumah
sakit.
B. RAWAT INAP
Tingkat Kepuasan
4 3 2 1
4. Layanan Keperawatan/Kebidanan
5. Layanan Dokter
(Dokter Umum/PPDS/Spesialis/Dokter Gigi, sebutkan .........................................................)
6. Layanan Radiologi/Rongent
7. Layanan Farmasi/Apotik/Obat
8. Layanan Laboratorium
9. Layanan Administrasi
10. Sarana prasarana (AC, toilet dll)
11. Keramahan/Kesopanan/kerapian petugas
(Sebutkan...............................................................................................................................)
12. Kebersihan
13. Keamanan
14. Layanan Makanan
Terima kasih telah mengisi angket ini, masukan dan kritik sangat membantu peningkatan pelayanan rumah
sakit
C. Instalasi Gawat Darurat
Tingkat Kepuasan
4 3 2 1
4. Layanan Keperawatan/Kebidanan
5. Layanan Dokter
(Dokter Umum/PPDS/Spesialis/Dokter Gigi, sebutkan .........................................................)
6. Layanan Radiologi/Rongent
7. Layanan Farmasi/Apotik/Obat
8. Layanan Laboratorium
9. Layanan Administrasi
10. Sarana prasarana (AC, toilet dll)
11. Keramahan/Kesopanan/kerapian petugas
(Sebutkan...............................................................................................................................)
12. Kebersihan
13. Keamanan
14. Kecepatan Layanan (Respon time)
Terima kasih telah mengisi angket ini, masukan dan kritik sangat membantu peningkatan pelayanan rumah
sakit