Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM IPA 2

GERAK PADA MAKHLUK HIDUP


(MANUSIA DAN HEWAN)

Disusun oleh:

1. Elsandra Gita V (14312241032)


2. Annis Septiadi (14312244001)
3. Novita Dwi Utami (14312244016)
4. Cristina Natalia Y (14312249001)

JURUSAN PENDIDIKAN IPA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2016

1
A. Judul
Gerak pada Makhluk hidup (Manusia dan Hewan)

B. Tujuan
1. Mengukur jarak, waktu, dan menghitung kecepatan rata-rata pada
gerak manusia.
2. Mengukur jarak, waktu, dan menghitung kecepatan rata-rata pada
gerak hewan.

C. Dasar Teori
Gerak merupakan salah satu dari ciri makhluk hidup. Gerak
pada makhluk hidup didefinisikan sebagai perubahan posisi tubuh
baik yang dilakukan oleh seluruh tubuh ataupun sebagian tubuh
makhluk hidup. Gerak pada makhluk hidup terbagi menjadi 2, yaitu :
gerak pasif dan gerak aktif. Gerak pasif adalah sebuah gerak yang
dilakukan oleh sebagian tubuh makluk hidup seperti yang dilakukan
oleh tubuh tumbuhan. Sedangkan gerak aktif, adalah gerakan yang
dilakukan oleh hampir semua tubuh makluk hidup seperti yang
dilakukan oleh hewan dan manusia.
Manusia mempunyai sekitar 650 otot tubuh, berarti 650 motor
yang memberikan kemampuan untuk bergerak. Otot-otot ini, jika
tidak digunakan akan kehilangan kemampuannya dan berkurang
ukurannya dan jika itu tidak aktif untuk jangka waktu yang cukup
lama, maka akan berhenti berfungsi semuanya. Kelajuan bergerak
pada manusia /speed of movement adalah kualitas yang
memungkinkan seseorang bergerak/melaksanakan gerak secepat
mungkin. Umumnya kelajuan bergerak ini didapatkan di lapangan.
Kelajuan bergerak ini tergantung :
a. Tingkat pengenalan lapangan/lingkungan
b. Kemauan
c. Kelajuan kontraksi otot
d. Tingkat automatisasi/keterlatihan
e. kualitas otot (putih)
f. Beban
Kelajuan melakukan gerak ulang merupakan kemampuan
untuk melakukan gerak berulang-ulang secepat mungkin. Nama lain

2
ialah Speed of repetition. Kemampuan ini tergantung pada frekuensi
rangsang yang bergantian. Test untuk perlakuan ini berguna untuk
mengetes overtraining.
Velocity merupakan kelajuan gerak umum dari satu tempat ke
tempat lain. Satu meter/detik. Kebenaran Motorik lebih merupakan
kearah fungsi neuro-musculer. Nama lain adalah koordinasi, kelajuan
gerak. Kebenaran badani merupakan perasaan untuk mengetahui
gambaran diri dan kepekaan kinetic. Umum serta kontrolnya.
berungsi kinestisasi paling dominan dalam hal ini.
Perkembangan kemampuan gerak berjalan berhubungan
dengan peningkatan kekuatan kaki, keseimbangan, dan koordinasi
bagian-bagian tubuh yang mendukung mekanisme keseimbangan.
Kekuatan kaki diperlukan untuk mendukung beban berat tubuh, dan
keseimbangan diperlukan untuk menjaga tubuh agar tidak roboh.
Untuk menjaga keseimbangan pada saat memindahkan titik berat
badan ke kaki depan yang melangkah maka koordinasi antara kaki
dengan anggota tubuh bagian atas terutama tangan sangat
diperlukan.
Perkembangan positif dalam hal kekuatan kaki, keseimbangan,
dan koordinasi antara kaki dengan tubuh bagian atas sangat
menunjang kemampuan anak melakukan berbagai variasi.
Kelajuan atau speeds, adalah kemampuan seseorang untuk
mengerjakan gerakan berkesinambungan dalam bentuk yang sama
dalam waktu sesingkat-singkatnya. Seperti dalam lari cepat, pukulan
dalam tinju, balap sepeda, smash dalam bulutangkis, dan lain-lain
(Dwiyogo dan Sulistyorini, 1991:29). Pengertian kelajuan menurut
Harsono (2001:36), adalah kemampuan untuk melakukan gerakan-
gerakan yang sejenis secara berturut-turut dalam waktu sesingkat-
singkatnya atau kemampuan untuk menempuh suatu jarakdalam
waktu yang cepat.
Kelajuan menurut Kirkendall dkk (1980:243) adalah jarak
dibagi waktu; kelajuan diukur dengan satuan jarak dibagi dengan
satuan waktu. Menurut Kent (dalam Budiwanto, 2004:37) kelajuan
adalah jarak tempuh per satuan waktu yang diukur dalam menit atau

3
skala kuantitas, kelajuan adalah kemampuan melakukan gerakan
dalam periode waktu yang pendek.
Adapun cara menghitung kelajuan rata-rata dari pergerakan
hewan dan tumbuhan adalah sebagai berikut:

s
v=
t

Keterangan :
v = kelajuan rata-rata (m/s)
s = jarak dari pergerakan makhluk hidup (meter)
t = waktu (sekon)

Salah satu sifat makhluk hidup adalah bergerak. Hewan


bergerak dengan berbagai cara, misalnya ada hewan yang berjalan,
berlari, terbang, berenang,merayap, dan lain sebagainya. Hewan
bergerak untuk berbagai tujuan, antaralain untuk melindungi diri dari
predator atau untuk mencari mangsa.
Gerak merupakan suatu perubahan keadaan atau tempat dari
suatu benda pada titik keseimbangan awal. Benda dikatakan bergerak
apabila benda tersebut berpindah kedudukan pada benda lainnya
baik pada perubahan yang mendekat ataupun yang menjauh. Secara
sederhana gerak dapat berarti perpindahan posisi. Adapun faktor
yang mempengaruhi benda bergerak ialah luas area, bentuk bnda,
berat benda, kondisi benda yang dilalui. Selain pengertian gerak
diatas, kita bisa pahami pengertian lain tentang gerak menurut para
ahli, berikut penjelasannya secara sederhana.

D. Metodologi Penelitian
1. Tempat dan Waktu
Tempat : Labolaturium IPA 2 FMIPA UNY
Hari, tanggal : Rabu, 24 Februari 2016

2. Alat dan Bahan


Role meter
Penggaris
Stopwatch
Sedotan

4
Kardus sepatu
Sedotan
Manusia
Jangkrik

3. Langkah Kerja
a. Gerak pada manusia

Menyiapkan alat dan bahan

Melakukan pengukuran panjang lintasan sepanjang 6 meter

Melakukan aktivitas berjalan

Mengulangi sebanyak tiga kali

Melakukan aktivitas lari

Mengulangi sebanyak tiga kali

Melakukan aktivitas sprint

Mengulangi sebanyak 3 kali

Mencatat hasil data pada tabel

Menghitung kecepatan tiap data yang diperoleh

Menghitung kecepatan rata ratanya

b. Gerak pada hewan

5
Menyiapkan alat dan bahan

Membuat lintasan untuk pergerakan jangkrik

Mengukur panjang lintasan

Mengambil jangkrik jantan dan meletakkan pada ujung lintasan

Memberi stimulan pada jangkrik agar mau bergerak

Menghitung waktu yang dibutuhkan jangkrik agar sampai ke titik finish

Melakukan pengulangan

Mencatat hasil

Mengulangi langkah percobaan dengan jankrik betina

6
4. Hipotesis
Jika waktu yang diperlukan untuk bergerak sedikit maka kecepatan
gerak yang terjadi juga sedikit.

5. Variabel
Pada manusia
1) Variabel kontrol: jarak
2) Variabel bebas : massa, tinggi badan
3) Variabel terikat : waktu
Pada hewan
4) Variabel kontrol: jarak
5) Variabel bebas : jenis kelamin
6) Variabel terikat : waktu

E. Data Hasil Pengamatan


a. Gerak pada Manusia
Jalan
Waktu (s) V
Nam Jarak V (m/s) rata-
a (m) rata
1 2 3 1 2 3
Novit 7.30 5.46 5.63 6 0,82 1,09 1,07 0,99
a
Anis 6.64 5.25 5.91 6 0,90 1,14 1,06 1,03
Natal 5.00 5.91 6.00 6 1,2 1,01 1 1,07
ia

Jalan cepat
Waktu (s) V
Nam Jarak V (m/s) rata-
a (m) rata
1 2 3 1 2 3
Novit 4.30 3.38 3.38 6 1,39 1,76 1,76 1,64
a
Anis 3.62 3.44 4.05 6 1,66 1,74 1,48 1,63
Natal 4.14 4.03 4.15 6 1,45 1,49 1,45 1,46
ia

7
Lari
Waktu (s) V
Nam Jarak V (m/s) rata-
a (m) rata
1 2 3 1 2 3
Novit 2.44 2.63 2.37 6 2,46 2,28 2,53 2,42
a
Anis 3.13 2.77 2.81 6 1,92 2,17 2,13 2,01
Natal 3.19 3.11 3.30 6 1,89 1,93 1,82 1,88
ia

b. Gerak pada Hewan


V1 V1
Jar rat rat
Jenis V1
Jangkrik 1(s) Jangkrik 2 (s) ak V2 (m/s) a2 a2
kela (m/s)
m (m/ (m/
min
s) s)
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
Janta 6,4 6,3 5,4 6, 7.0 6.5 0,3 0, 0, 0. 0, 0, 0, 0,0 0,0
n 2 0 3 67 0 3 05 05 06 05 04 06 5 5
Betin 13. 10. 10. 9. 10. 10. 0,3 0, 0. 0, 0. 0. 0, 0.0 0.0
a 11 30 68 93 22 32 02 03 03 03 03 03 3 3

F. Analisi Data
a. Manusia
Kelajuan rata-rata pergerakan pada manusia
1. Naracoba I (Novita)
a) Jalan biasa
Diketahui : s = 6 m
t 1= 7.30 s
t 2 =5.46 s
t 3 = 5.63 s
Jawab :
s 6m
v 1= = =0.82m/s
t 7.30 s
s 6m
v 2= = =1.09m/ s
t 5.46 s
8
s 6m
v 3= = =1.07 m/s
t 5.63 s

v 1+ v 2+ v 3
V rata-rata =
3
0.82+1.09+1.07
= m/s
3
= 0.99 m/s
b) Jalan cepat
Diketahui : s = 6 m
t 1= 4.30 s
t2 = 3.38 s
t3 = 3.38 s
Jawab :
s 6m
v 1= = =1.39 m/s
t 4.30 s
s 6m
v 2= = =1.76 m/ s
t 3.38 s
s 6m
v 3= = =1.76 m/s
t 3.38 s
v 1+ v 2+ v 3
V rata-rata =
3
1.39+1.76+ 1.76
= m/s
3
= 1.64 m/s
c) Lari
Diketahui : s = 6 m
t 1= 2.44 s
t2 = 2.63 s
t3 = 2.37 s
Jawab :
s 6m
v 1= = =2.46 m/s
t 2.44 s
s 6m
v 2= = =2.28m/ s
t 2.63 s
s 6m
v 3= = =2.53 m/s
t 2.37 s
v 1+ v 2+ v 3
V rata-rata =
3

9
2.46 +2.28+2.53
= m/s
3
= 2.42 m/s
2. Naracoba II (Annis)
a) Jalan biasa
Diketahui : s = 6 m
t 1= 6.64 s
t2 = 5.25 s
t3 = 5.91 s
Jawab :
s 6m
v 1= = =0.90 m/s
t 6.64 s
s 6m
v 2= = =1.14 m/s
t 5.25 s
s 6m
v 3= = =1.06 m/ s
t 5.91 s
v 1+ v 2+ v 3
V rata-rata =
3
0.90+1.14+1.06
= m/s
3
= 1.03 m/s

b) Jalan cepat
Diketahui : s = 6 m
t 1= 3.62s
t2 = 3.44 s
t3 = 4.05 s
Jawab :
s 6m
v 1= = =1.66 m/s
t 3.62 s
s 6m
v 2= = =1.74 m/s
t 3.44 s
s 6m
v 3= = =1.48 m/s
t 4.05 s
v 1+ v 2+ v 3
V rata-rata =
3
1.66+ 1.74+1.48
= m/s
3
= 1.63 m/s
c) Lari
Diketahui : s = 6 m
t 1= 3.13 s
t2 = 2.77 s
10
t3 = 2.81 s
Jawab :
s 6m
v 1= = =1.92 m/s
t 3.13 s
s 6m
v 2= = =2.17 m/s
t 2.77 s
s 6m
v 3= = =2.13m/ s
t 2.81 s

v 1+ v 2+ v 3
V rata-rata =
3
1.92+2.17+ 2.13
= m/s
3
= 2.01 m/s
3. Naracoba III (Christina)
a) Jalan biasa
Diketahui : s = 6 m
t 1= 5.00 s
t2 = 5.91 s
t3 = 6.00 s
Jawab :
s 6m
v 1= = =1.2 m/s
t 5.00 s
s 6m
v 2= = =1.01 m/s
t 5.91 s
s 6m
v 3= = =1m/ s
t 6.00 s
v 1+ v 2+ v 3
V rata-rata =
3
1.2+1.01+1
= m/s
3
= 1.07 m/s
b) Jalan cepat
Diketahui : s = 6 m
t 1= 4.14 s
t2 = 4.03 s
t3 = 4.15 s
Jawab :
s 6m
v 1= = =1.45 m/s
t 4.14 s
s 6m
v 2= = =1.49 m/s
t 4.03 s
11
s 6m
v 3= = =1.45 m/s
t 4.15 s
v 1+ v 2+ v 3
V rata-rata =
3
1.45+1.49+1.45
= m/s
3
= 1.46 m/s
c) Lari
Diketahui : s = 6 m
t 1= 3.19 s
t2 = 3.11 s
t3 = 3.30 s
Jawab :
s 6m
v 1= = =1.89 m/s
t 3.19 s
s 6m
v 2= = =1.93 m/ s
t 3.11 s
s 6m
v 3= = =1.82m/ s
t 3.30 s
v 1+ v 2+ v 3
V rata-rata =
3
1.89+1.93+1.82
= m/s
3
= 1.88 m/s

b. Hewan
Jangkrik jantan 1 Jangkrik jantan2
s 0.3 s 0.3
V1= =0.05 V1= =0.05
t 6.42 t 6.67
s 0.3 s 0.3
V2= =0.05 V2= =0.04
t 6.30 t 7.00
s 0.3 s 0.3
V3= =0.06 V3= =0.06
t 5.43 t 6.53
V rata-rata V rata-rata
V 1+V 2+V 3 0.05+ 0.05+0.06 V 1+V 2+V 3 0.05+ 0.04+0.06
= = = =
3 3 3 3
m m
0.05 0.05
s s

Jangkrik betina 1 Jangkrik betina 2


s 0.3 s 0.3
V1= =0.02 V1= =0.03
t 13.11 t 9.93

12
s 0.3 s 0.3
V2= =0.03 V2= =0.03
t 6.30 t 10.22
s 0.3 s 0.3
V3= =0.03 V3= =0.03
t 10.68 t 10.33
V rata-rata V rata-rata
V 1+V 2+V 3 0.02+0.03+ 0.03
= = V 1+V 2+V 3 0.03+0.03+0.03
3 3 = =
m 3 3
0.03
s m
0.03
s

G. Pembahasan
Pada praktikum yang berjudul Gerak pada Makhluk Hidup yang
dilaksananakan di Laboratorium IPA2 FMIPA UNY, pada tanggal 24
Februari 2016. Praktikum kali ini bertujuan untuk mengukur jarak,
waktu, dan menghitung kecepatan rata-rata pada gerak manusia dan
hewan.
Salah satu ciri atau karakteristik makhluk hidup adalah
bergerak. Bergerak adalah perubahan kedudukan ditinjau dari titik
acuan tertentu atau titik awal, baik seluruh bagian ataupun sebagian
saja. Dalam hal ini makhluk hidup melakukan bermacam-macam
gerakan yang berbeda dengan kecepatangerakan yang berbeda pula.
a. Gerak pada manusia
b. Gerak pada hewan
Salah satu sifat makhluk hidup adalah bergerak. Hewan
bergerak dengan berbagai cara, misalnya ada hewan yang berjalan,
berlari, terbang, berenang,merayap, dan lain sebagainya. Hewan
bergerak untuk berbagai tujuan, antara lain untuk melindungi diri dari
predator atau untuk mencari mangsa. Setiap hewan memiliki alat
gerak yang berbeda-beda yang menyebabkan cara gerak dan
kecepatan geraknya berbeda. Dalam kegiatan kali ini praktikan
melakukan percobaan gerak hewan yaitu jangkrik. Dalam kegiatan ini
praktikan menggunakan variable bebas berupa jenis kelamin jangkrik,
variable terikat berupa waktu tempuh dan variable control yaitu jarak
atau panjang lintasan, sehingga dapat diketahui kecepatan
pergerakan jangkrik tersebut.
13
Mengukur Kelajuan pada Perubahan Gerak Manusia
Pada percobaan ini, langkah kerja yang dilakukan adalah
memilih tiga naracoba. Jarak lintasan sebagai variabel kontrol,
sedangkan variabel bebasnya adalah massa naracoba dan tinggi
badan naracoba dan variabel terikatnya adalah waktu yang diperoleh.
Langkah selanjutnya adalah mengukur jarak lintasan sepanjang 6
meter dan memberi tanda start dan finish, masing-masing responden
melakukan aktivitas jalan biasa sekaligus menghitung waktunya dari
titik start hingga finish dengan menggunakan stopwatch, melakukan
aktivitas lain, seperti jalan cepat, dan lari dengan mengukur waktu
tempuhnya.
a. Jalan Biasa/ Normal
Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak. Secara
umum gerak dapat diartikan berpindah tempat atau perubahan
posisi sebagian atau seluruh bagian dari tubuh makhluk hidup.
Makhluk hidup akan bergerak bila ada impuls atau rangsangan
yang mengenai sebagian atau seluruh bagian tubuhnya. Pada
hewan dan manusia dapat mewakili pengertian gerak secara umum
dan dapat dilihat dengan kasat mata/secara nyata.
Pada percobaan ini, praktikan melakukan pengambilan data
tiap variasi gerak sebanyak tiga kali pengulangan dengan jarak
tempuh yang sama yakni 6 meter. Pada percobaan ini melibatkan
tiga naracoba yang memiliki tinggi dan massa badan berbeda.
Naracoba Novita menempuh jarak 6 meter diperoleh kelajuan rata-
rata sebesar 0.99 m/s. Untuk naracoba Annis diperoleh kelajuan
rata-rata sebesar 1.03 m/s. Dan untuk naracoba Christina diperoleh
kelajuan rata-rata sebesar 1.07 m/s.
Berdasarkan hasil percobaan tersebut, dapat di ketahui bahwa
naracoba Novita membutuhkan waktu lebih lama dalam
menyelesaikan jarak yang sama. Sedangkan untuk naracoba Annis
dan Christina membutuhkan waktu yang lumayan cepat dalam
menempuh jarakn 6 meter. Hal ini disebabkan oleh beberapa factor
yang salah satunya yaitu pada naracoba Novita memakai rok dan
naracoba Annis dan Christina memakai celana sehingga waktu

14
yang diperlukan naracoba Novita lebih lama. Selain itu juga massa
naracoba yang berbeda dimungkinkan mempengaruhi waktu yang
diperlukan untuk menempuh jarak 6 meter.
Berdasarkan literatur, alat-alat gerak yang digunakan pada
manusia dan hewan ada 2 macam yaitu alat gerak pasif berupa
tulang dan alat gerak aktif berupa otot. Kedua alat gerak ini akan
bekerja sama dalam melakukan pergerakan sehingga membentuk
suatu sistem yang disebut sistem gerak. Tulang disebut alat gerak
pasif karena tulang tidak dapat melakukan pergerakkannya sendiri.
Tanpa adanya alat gerak aktif yang menempel pada tulang, maka
tulang-tulang pada manusia dan hewan akan diam dan tidak dapat
membentuk alat pergerakan yang sesungguhnya. Walaupun
merupakan alat gerak pasif tetapi tulang mempunyai peranan yang
besar dalam sistem gerak manusia dan hewan. Otot disebut alat
gerak aktif karena otot memiliki senyawa kimia yaitu protein aktin
dan myosin yang bergabung menjadi satu membentuk aktomiosin.
Dengan aktomiosin inilah otot dapat bergerak. Sehingga pada saat
otot menempel pada tulang dan bergerak dengan otomatis tulang
juga akan bergerak. Dengan memiliki aktomiosin ini maka otot
mempunyai sifat yang lentur/fleksibel dan mempunyai kemampuan
untuk memendekkan serabut ototnya (pada saat kontraksi) dan
memanjangkan serabut ototnya (pada saat relaksasi/kembali pada
posisi semula). Pada percobaan berjalan ini, otot dan tulang
anggota gerak yang bekerja terutama di kaki. Dalam hal ini,
naracoba melakukan gerak biasa dengan urutan jalannya impuls
pada gerak biasa yaitu:
Stimulus pada organ reseptor sel saraf sensorik otak sel
saraf motorik respon pada organ efektor

b. Jalan cepat
Jalan cepat adalah gerak maju dengan melangkah tanpa
adanya hubungan terputus dengan tanah. Setiap kali melangkah
kaki depan harus menyentuh tanah sebelum kaki belakang
meninggalkan tanah. Saat melangkah satu kaki harus berada di

15
tanah, maka kaki tersebut harus lurus/ lutut tidak bengkok dan
tumpuan kaki dalam keadaan posisi tegak lurus. Langkah dimulai
dengan gerakan mengangkat paha kaki ayun ke depan lutut,
terlihat tungkai bawah bergantung lemas, karena ayunan paha ke
depan, tungkai bawah ikut terayun ke depan, menyebabkan lutut
menjadi lurus. Kemudian menapak pada tumit terlebih dahulu
menyentuh tanah, bersamaan dengan mengangkat tumit,
selanjutnya ujung kaki tumpu lepas dari tanah, ganti dengan kaki
ayun. Begitu seterusnya selalu ada kaki yang menumpu,jadi tidak
ada saat melayang.
Naracoba Novita menempuh jarak 6 meter diperoleh kelajuan
rata-rata sebesar 1.64 m/s. Untuk naracoba Annis diperoleh
kelajuan rata-rata sebesar 1.63 m/s. Dan untuk naracoba Christina
diperoleh kelajuan rata-rata sebesar 1.46 m/s. Jika dibandingkan
dengan jalan biasa, jalan cepat yang dilakukan oleh naracoba
membutuhkan waktu yang lebih sedikit karena stimulus dan respon
pada organ efektor yang dilakukan naracoba berbeda dengan
perambatan dan penerimaan impuls lebih cepat dibandingkan pada
jalan biasa. Sama halnya dengan jalan biasa, pada jalan cepat
menggunakan otot sebagai alat gerak aktif dan tulang sebagai alat
gerak pasifnya.

c. Lari
Menurut literatur, kecepatan dalam lari jarak pendek adalah
hasil kontraksi yang kuat dan cepat dari otot-otot yang dirubah
menjadi gerakan halus dan efisien dan sangat dibutuhkan bagi
pelari untuk mendapatkan kecepatan yang tinggi. Sedangkan
kelajuan berlari adalah hasil kali antara panjang dan frekuensi
(jumlah perdetik) langkahnya.Kelajuan lari ditentukan oleh panjang
langkah dan frekuensi langkah (jumlah langkah persatuan waktu).
Pada aktivitas yang lebih berat ini, ketiga naracoba melakukan
aktivitas lari dengan jarak tempuh yang masih sama seperti
aktivitas berjalan, berjalan cepat yakni 6 m. Pada naracoba Novita
diperoleh kelajuan rata-rata sebesar 2.42 m/s. Untuk naracoba

16
Annis diperoleh kelajuan rata-rata sebesar 2.01 m/s. Untuk
naracoba Christina diperoleh kelajuan rata-rata sebesar 1.88 m/s.
Berdasar pada ketiga aktivitas yang dilakukan, menunjukkan
bahwa setiap naracoba mempunyai besar kelajuan yang berbeda-
beda hal ini dikarenakan beberapa factor diantaranya tanggungan
beban (berat badan) dari masing-masing naracoba yang berbeda.
Selain itu tingkat kemauan atau keletihan masing-masing naracoba
juga dapat mempengaruhi besarnya kelajuan rata-rata di setiap
pergerakannya dan pakaian yang digunakan (rok dan celana) juga
dapat mempengaruhi pergerakan pada setiap aktivitas. Hal ini
sesuai dengan literature, yang menyatakan bahwa kelajuan
bergerak pada manusia (speed of movement) adalah kualitas yang
memungkinkan seseorang bergerak/melaksanakan gerak secepat
mungkin. Umumnya kelajuan bergerak ini didapatkan di lapangan.
Kelajuan bergerak ini tergantung pada tingkat pengenalan
lapangan/lingkungan, kemauan, kelajuan kontraksi otot, tingkat
automatisasi/keterlatihan, kualitas otot (putih) dan beban yang
ditanggung (berat badan).
Adanya perbedaan kelajuan rata-rata dari masing-masing
naracoba untuk tiap variasi aktivitas atau langkah yang dilakukan
dikarenakan setiap orang memiliki bentuk dan ukuran tubuh yang
berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Ukuran tungkai
yang panjang memberikan keuntungan dalam jangkauan
langkahnya yang panjang pula. Semakin cepat langkah kaki yang
dilakukan naracoba, maka semakin besar pula kekuatan otot yang
digunakan dan semakin cepat pula respon gerak yang dilakukan.

Dalam kegiatan ini praktikan menggunakan 2 ekor jangkrik


jantan dan 2 ekor jangkrik betina. Untuk setiap ekornya dilakukan
pengulangan sebanyak tiga kali. Langkah pertama yang dilakukan
adalah membuat lintasan jangkrik dari kardus sepatu sepanjang 30
cm yang tepi-tepinya diberi sedotan agar jangkrik tidak dapat keluar
dri jalur lintasan. Kemudian menaruh jangkrik pada titi acuan atau
titik awal dan memberi stimulant yang sama pada jangkrik agar mau

17
bergerak. Menghitung waktu tempuh jangkrik hingga sampai pada
titik finish.
Dari hasil percobaan didapatkan data waktu tempuh jangkrik
jantan 1 pada lintasan sepanjang 0.30 m adalah 6.42 s, 6.30 s, 5. 43 s

s
sehingga dengan persamaan v= diperoleh kecepatan gerak
t

m m m
jangkrik1 adalah, 0.5 , 0.5 , 0.6 . Dari kecepatan tersebut
s s s

m
diperoleh kecepatan rata-rata jangkrik jantan 1 adalah . 0.5
s
Untuk jangkrik jantan2 didapat waktu tempuh jangkrik pada
lintasan sepanjang 0.30 m adalah 6.67 sec, 7.00 sec, 6.53 sec. Dari
data tersebut dapat diperoleh kecepatan gerak jangkrik adalah

m m m
0.5 ,0.4 , 0.6 . Dari hasil tersebut diperoleh kecepatan rata-rata
s s s

m
jangkrik jantan2 adalah . 0.5
s
Untuk jangkrik kedua adalah jangkrik berjenis kelamin betina.
Dalam praktikum ini digunakan 2 jangkrik betina dengan pengulangan
3 kali untuk setiap ekor jangkriknya. Pada jarak 0.30 m jarak tempuh
jangkrik betina1 adalah 13.11 sec, 10.30 sec, 10.68 sec, dari data
tersebut dapat dicari kecepatan gerak jangkrik dengan persamaan

s m m m
v= diperoleh kecepatannya 0.2 , 0.3 , 0.3 sehingga diperoleh
t s s s

m
kecepatan rata-rata jangkrik betina 1 adalah 0.3 . Untuk jangkrik
s
betina2 didapat waktu tempuhnya adalah 9.93 sec, 10.22 sec, 10.32
sec,dari data tersebut didapatkan kecepatan gerak jangkrik betina 2

m m m
adalah 0.3 ,0.3 , 0.3 sehingga didapat kecepatan rata-ratanya
s s s

m
0.3 .
s
Dari data hasil percobaan tersebut didapatkan kecepatan rata-
rata jangkrik jantan berbeda dengan jangkrik betina. Kecepatan
18
jangkrik jantan lebih besar dibandingkan jangkrik betina. Jangkrik
adalah hewan yang hidup diberbagai habitat, baik lingkungan basah
ataupun lingkungan kering, terutama yang dinaungi rumput. Selain
itu Gryllus sp (jangkrik) dapat ditemukan di rumah-rumah, sisa
tanaman yang lembab. Beberapa jenis jangkrik pandai bersuara,
suara itu dihasilkan dari saling menyentuhkan tegumina bersama-
sama. Hewan ini aktif di malam hari dan mampu bergerak dan
melompat dengan cepat. Jangkrik memiliki klasifikasi sebagai
berikut :
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Ordo : Orthoptera
Upaordo : Ensifera
Superfamily : Grylloidea
Family : Gryllidae
Genus : Gryllus
Species : Gryllus sp
Alat gerak dari jangkrik adalah berupa kaki dengan jumlah 3
pasang. Kaki jangkrik berguna atau berfungsi untuk berjalan. Menurut
literature pergerakan diperoleh dari kontraksi dan relaksasi dari
pasangan otot-otot antogonistik dan agonistic yang melekat pada
kutikula. Pergerakan dengan jalan atau berlari menggunakan enam
kaki dada. Dibanding crustacea dan myriapoda, serangga mempunyai
lebih sedikit kaki yang terletak lebih ke ventral dan berdekatan satu
sama lain pada dada memungkinkan konsentrasi otot-otot pergerakan
baik untuk berjalan maupun terbang. Hal ini menghasilkan
pergerakan yang lebih efisien dan lebih mudah terkontrol. Ketika
serangga berjalan, pergantian pertumpuan tripod dari kaki depan dan
kaki belakang pada satu sisi dan kaki tengah pada sisi yang lain
mendorong ke belakang sedangkan kaki-kaki yang lain diangkat ke
depan sehingga menghasilkan gerakan maju. Dengan tripod,

19
pergerakan menjadi stabil karena titik berat tubuh berada di antara
tiga kaki. Tungkai Cursorial berfungsi untuk berlari yang dicirikan
dengan ruas-ruas tungkai yang ramping.
Jangkrik juga memiliki sepesang kaki belakang yang panjang.
Kaki belakang tersebut berfungsi untuk melompat. Menurut literature
Gerakan meloncat dimungkinkan karena adanya kaki belakang yang
termodifikasi (femur belakang yang membesar, misalnya pada
orthoptera dan kutu) dengan otot-otot yang besar di mana kontraksi
secara perlahan menghasilkan energi yang tersimpan dengan salah
satu cara berikut yaitu distorsi dari sendi femoro-tibial, sklerotisasi
berbentuk pegas (spring-like sclerotization, misalnya perpanjangan
jaringan pengikat pada metatibia) dan tekanan pada elastic resilin
pad pada coxa. Tungkai Saltatorial berfungsi untuk meloncat yang
dicirikan dengan pembesaran femur bagian belakang.
Dari alat gerak yang dimiliki jangkrik tersebut dapat diketahui
bahwa jangrik dapat melakukan pergerakan dengan berjalan dan
melompat. Dari hasil percobaan diperoleh bahwa kecepatan gerak
jangkrik jantan lebih besar dibandingkan dengan jangkrik betina. Hal
tersebut dikarenakan jangkrik jantan lebih aktif dan dapat melalukan
metabolism lebih cepat sehingga menghasilkan aktifitas yang lebih
besar dibandingkan dengan jangkrik betina.
Beberapa factor yang menyebabkan perbedaan laju gerak atau
kecepatan gerak pada hewan adalah :
Jenis kelamin
Massa hewan
Alat gerak yang dimiliki
Stimulant yang diberikan

H. Kesimpulan
1. Kecepatan gerak pada manusia
a. Jalan
Naracoba 1 jarak 6 m dengan waktu tempuh 7.30 s, 5.46 s,
dan 5.63 s dengan kecepatan 0,82 m/s, 1,09 m/s, 1,07 m/s
diperoleh kecepatan rata-rata 0,99 m/s
20
Naracoba 2 jarak 6 m dengan waktu tempuh 6.64 s, 5.25 s,
5.91 s dengan kecepatan 0,90 m/s, 1,14 m/s, 1,06 m/s
diperoleh kecepatan rata-rata 1,03 m/s
Naracoba 3 jarak 6 m dengan waktu tempuh 5.00 s, 5.91 s,
6.00 s dengan kecepatan 1,2 m/s, 1,01 m/s, 1 m/s diperoleh
kecepatan rata-rata 1,07 m/s
b. Jalan cepat
Naracoba 1 jarak 6 m dengan waktu tempuh 4.30 s, 3.38 s,
dan 3.38 s dengan kecepatan 1,39 m/s, 1,76 m/s, 1,76 m/s
diperoleh kecepatan rata-rata 1,64 m/s
Naracoba 2 jarak 6 m dengan waktu tempuh 3.62 s, 3.44 s,
4.05 s dengan kecepatan 1,66 m/s, 1,74 m/s, 1,48 m/s
diperoleh kecepatan rata-rata 1,63 m/s
Naracoba 3 jarak 6 m dengan waktu tempuh 4.14s, 4.03 s,
4.15 s dengan kecepatan 1,45 m/s, 1,49 m/s, 1,45 m/s
diperoleh kecepatan rata-rata 1,46 m/s
c. Lari
Naracoba 1 jarak 6 m dengan waktu tempuh 2.44 s, 2.63 s,
dan 2.37 s dengan kecepatan 2,46 m/s, 2,28 m/s, 2,53 m/s
diperoleh kecepatan rata-rata 2,42 m/s
Naracoba 2 jarak 6 m dengan waktu tempuh 3.13 s, 2.77 s,
2.81 s dengan kecepatan 1,92m/s, 2,17 m/s, 2,13 m/s
diperoleh kecepatan rata-rata 2,01 m/s
Naracoba 3 jarak 6 m dengan waktu tempuh 3.19 s, 3.11 s,
3.30 s dengan kecepatan 1,89 m/s, 1,93 m/s, 1,82 m/s
diperoleh kecepatan rata-rata 1,88 m/s

2. Kecepatan gerak pada jangkrik


Jangkrik jantan 1 pada lintasan 0.30 m dengan waktu tempuh

m
6.42 sec, 6.30 sec, 5. 43 sec dengan kecepatan 0.5 ,
s

m m m
0.5 , 0.6 diperoleh rata-rata kecepatannya 0.5
s s s

21
Jangkrik jantan 2 pada lintasan 0.30 m dengan waktu tempuh

m
6.67 sec, 7.00 sec, 6. 53 sec dengan kecepatan 0.5 ,
s

m m m
0.4 , 0.6 diperoleh rata-rata kecepatannya 0.5
s s s
Jangkrik betina 1 pada lintasan 0.30 m dengan waktu tempuh

m
13.11 sec, 10.30 sec, 10.68 sec dengan kecepatan 0.2 ,
s

m m m
0.3 , 0.3 diperoleh rata-rata kecepatannya 0.3
s s s
Jangkrik betina 2 pada lintasan 0.30 m dengan waktu tempuh

m
9.93 sec, 10.22 sec, 10.32 sec dengan kecepatan 0.3 ,
s

m m m
0.3 , 0.3 diperoleh rata-rata kecepatannya 0.3
s s s

I. Jawaban Pertanyaan
1. Manusia
Jalan
Naracoba 1 diperoleh kecepatan rata-rata 0,99 m/s
Naracoba 2 diperoleh kecepatan rata-rata 1,03 m/s
Naracoba 3 diperoleh kecepatan rata-rata 1,07 m/s
Jalan cepat
Naracoba 1 diperoleh kecepatan rata-rata 1,64 m/s
Naracoba 2 diperoleh kecepatan rata-rata 1,63 m/s
Naracoba 3 diperoleh kecepatan rata-rata 1,46 m/s
Lari
Naracoba 1 diperoleh kecepatan rata-rata 2,42 m/s
Naracoba 2 diperoleh kecepatan rata-rata 2,01 m/s
Naracoba 3 diperoleh kecepatan rata-rata 1,88 m/s
2. Hewan
m
Jangkrik jantan 1 diperoleh rata-rata kecepatannya 0.5
s
m
Jangkrik jantan 2 diperoleh rata-rata kecepatannya 0.5
s
m
Jangkrik betina 1 diperoleh rata-rata kecepatannya 0.3
s

22
m
Jangkrik betina 2 diperoleh rata-rata kecepatannya 0.3
s

J. Daftar Pustaka
Borror, D.J., Charles. dkk. 1996. Pengenalan Pelajaran Serangga. Ahli
bahasa oleh Soetiyono. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.
Campbell, N.A. 2003. Biologi Edisi Kelima Jilid II. Jakarta. Erlangga :
xxii + 403 hlm.
Harsono, 2001. Latihan Kondisi Fisik . Bandung: UPI Bandung.
Kirkendall. R.A. 1980. Measurement And Evaluations For Physical
Education. IOWA: Wm. C. Brown Company Publishers.
Nenggala, Asep Kurnia. 2006. Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan. Bandung: Grafindo.
Sastrdihardjo.1984. Pengantar Entomologi Terapan. Bandung:
Penerbit ITB.
Tjitrosoepomo, G., 2005, Morfologi Tumbuhan, 145, UGM Press,
Yogyakarta

23
LAMPIRAN

24

Anda mungkin juga menyukai