Syaharuddin Kasim
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian mengenai ekstraksi kolagen tulang rawan ikan pari (Himantura
gerrardi) dan kulit ikan tuna (Thunnus sp) menggunakan variasi jenis larutan asam. Tujuan penelitian
untuk menentukan jenis asam yang efektif menghasilkan kolagen. Metode penelitian meliputi perlakuan
awal yaitu pembersihan, perendaman masing-masing 3 x 24 jam dalam tiga larutan asam yaitu, asam
asetat 0,5 N; asam sitrat 0,5 N dan asam klorida 0,5 N dilanjutkan dengan ekstraksi dan elektroforesis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen kolagen basah yang diperoleh pada masing-masing
pelarut pengekstraksi asam asetat, asam sitrat, dan asam klorida sebesar 0,1 % pada ikan pari sedangkan
pada ikan tuna 1,2 %, 0,7 % dan 0,2 %. Hasil tersebut menunjukkan bahwa semua pelarut asam yang
dipakai memiliki efektifitas yang sama pada ikan pari sedangkan pada ikan tuna paling tinggi diperoleh
pada penggunaan pelarut asam asetat.
Kata kunci : kolagen, ikan pari, ikan tuna, ekstraksi dan elektroforesis
perendaman bertujuan untuk mengubah kolagen dan asam klorida masing-masing 0,1 g. Berdasar-
menjadi bentuk yang sesuai untuk ektraksi, yaitu kan penelitian Martianingsih (6), larutan asam yang
dengan adanya interaksi ion hidrogen dari larutan dapat mengekstraksi terbanyak yaitu asam fosfat
asam dengan kolagen. Sebagian ikatan hidrogen sebanyak 8,4 %, sedangkan pada penelitian ini
dalam tropokolagen serta ikatan-ikatan silang yang dengan menggunakan pelarut asam asetat, asam
menghubungkan tropokolagen satu dengan tropo- sitrat dan asam klorida, menghasilkan persentase
kolagen lainnya dihidrolisis menghasilkan rantai- yang sama, yaitu 0,1 %. Hasil ekstraksi dapat
rantai tropokolagen yang mulai kehilangan struktur dilihat pada tabel 1.
tripel heliksnya. Proses perendaman juga meng-
akibatkan terjadinya penggembungan (swelling)
yang dapat membuang material-material yang Tabel 1. Data Hasil Ekstraksi Kolagen Ikan dengan
tidak diinginkan, seperti lemak dan protein non- Variasi Jenis Pengekstraksi
kolagen pada tulang dengan kehilangan kolagen Hasil ekstraksi dari ikan (%)
Pelarut
yang minimum. Kondisi
pengekstraksi Ikan tuna Ikan pari
Sampel hasil bebas lemak masing-masing
diekstraksi dengan cara direndam dalam 100 ml
asam asetat dan dengan cara yang sama sampel Asam asetat Putih keruh 0,1 1,2
kedua dan ketiga diekstraksi dalam 100 ml asam
sitrat 0,5 N dan 100 ml asam klorida 0,5 N selama Asam sitrat Putih keruh 0,1 0,7
3 x 24 jam. Adapun proses ekstraksi mengguna-
kan pelarut asam dan bukan basa karena asam Asam klorida Putih keruh 0,1 0,2
mampu mengubah serat kolagen triple heliks men-
jadi rantai tunggal, sedangkan larutan perendam
basa hanya mampu menghasilkan rantai ganda. Kolagen basah diidentifikasi dengan elek-
Hal ini menyebabkan kolagen yang dihidrolisis troforesis gel, yang merupakan proses bergerak-
oleh larutan asam lebih banyak daripada larutan nya molekul bermuatan pada suatu medan listrik.
basa, larutan basa membutuhkan waktu yang lebih Pada umumnya, teknik pemisahan protein dengan
lama untuk menghidrolisis kolagen (6). elektroforesis ini digunakan untuk tujuan analisis.
Ekstraksi kolagen tulang dilakukan dalam Elektroforesis yang digunakan pada penelitian ini
suasana asam pada pH 4 5 karena umumnya pH menggunakan matriks berupa gel poliakrilamida
tersebut merupakan titik isoelektrik dari komponen- (PAGE = polyacrilamida gel electrophoresis) untuk
komponen protein non kolagen, sehingga mudah pemisahan sampel protein. Gel poliakrilamid dan
terkoagulasi dan dihilangkan. Hasil penyaringan di- agarosa merupakan matriks penyangga yang ba-
simpan sebagai supernatan 1, sedangkan residu nyak dipakai untuk separasi protein dan asam
(tulang rawan ikan pari) diekstraksi kembali de- nukleat. Bila berada dalam suatu medan listrik,
ngan cara yang sama untuk mengoptimalkan molekul biologi yang bermuatan positif akan ber-
pengambilan supernatan dan dianggap sebagai migrasi ke elektroda negatif dan sebaliknya. Prin-
supernatan 2. Proses reekstraksi ini dilakukan sip inilah yang dipakai dalam elektroforesis untuk
untuk mengoptimalkan senyawa kolagen dapat memisahkan molekul-molekul berdasarkan muat-
ditarik sempurna. annya. Dalam hal ini protein diberi muatan negatif.
Supernatan 1 dan supernatan 2 digabung Sampel protein dimasukkan ke dalam slot/sumur-
untuk proses sentrifugasi selama 30 menit dengan an pada ujung agar. Karena sampel ini memiliki
kecepatan 8000 rpm, untuk memisahkan superna- berat, maka akan turun ke dasar sumuran.
tan dengan residunya, lalu dilakukan penyaringan Analisis kolagen dengan metode elektro-
menggunakan kertas Whatman 40, dan hasil pe- foresis dilakukan untuk melihat kenampakan pita.
nyaringan dianggap sebagai supernatan kolagen. Perpindahan partikel pada medium gel tersebut
Supernatan kolagen selanjutnya dipurifikasi atau dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti ukuran par-
diendapkan kolagennya dengan cara salting out tikel, komposisi dan konsentrasi gel, densitas
menggunakan garam NaCl kristal, karena garam muatan, kuat medan listrik dan sebagainya. Sema-
berkonsentrasi tinggi akan menyebabkan ditarik- kin kecil partikel tersebut, maka pergerakan atau
nya air yang mengelilingi molekul protein, mengu- migrasinya akan semakin cepat, karena matriks
rangi kelarutan protein, sehingga protein meng- gel mengandung jaringan kompleks berupa pori-
endap sebagai residu kolagen basah. Selanjutnya pori sehingga partikel-partikel tersebut dapat ber-
dilakukan sentrifugasi kembali dengan kecepatan gerak melalui matriks tersebut. Di dalam elektro-
8000 rpm selama 30 menit, untuk mengendapkan foresis digunakan sumber arus listrik searah (DC),
serat-serat residu kolagen basah, sedangkan ruang untuk elektroforesis (Comb, Well, platform
supernatannya ditambahkan dengan NaCl 2,1 g dan cetakan wadah gel), larutan buffer (buffer ionik
dalam Tris-HCl (pH 7,5) untuk mengendapkan dan loading buffer), matriks elektroforesis, marker
serat-serat kolagen yang masih terlarut, kemudian dan gel. Adapun pada proses elektroforesis, ada
disentrifugasi kembali. Hasil pemisahannya diga- urutan pewarnaan, dimana fungsi pewarnaan ini
bung dengan residu kolagen basah sebelumnya. untuk menampakkan pita pada lapisan gel, sehing-
Setelah kolagen basah ditimbang, diperoleh dari ga dapat dilihat pita protein dari sampel yang
larutan pengekstraksi asam asetat, asam fosfat dielektroforesis.
38 Majalah Farmasi dan Farmakologi, Vol. 17, No.2 Juli 2013, hlm. 35 38 (ISSN : 1410-7031)