Anda di halaman 1dari 18

REFRAKTOMETER

disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengelolaan Laboratorium


Dosen Pengampu : Agung Tri Prasetya

Oleh:

Intan Yani Pratiwi (4301412033)

Prita Sri Sulastri (4301410017)

Prodi : Pendidikan Kimia

Rombel : 01

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
1. Latar Belakang
Kebutuhan jaman manusia yang semakin pesat seiring dengan perkembangan
ilmu pengetahuan yang semakin pesat dan modern pula. Tekhnologi yang semakin
berkembang dan beraneka ragam tentu saja semakin mempermudah pekerjaan bagi
manusia yang mengerti dan memahami tentang tekhnologi tersebut. Dengan adanya
tekhnologi di masyarakat waktu dan tenaga yang dikeluarkan menjadi lebih efisien
namun menghasilkan sesuatu yang lebih maksimal. Tentu saja hal ini sangat
menggembirakan.
Salah satu mata kuliah pada Prodi Pendidikan Kimia Universitas Negeri
Semarang tahun ajaran 2013/2014 adalah Pengelolaan Laboratorium Kimia. Pada mata
kuliah ini mahasiswa-mahasiswinya diberikan pengetahuan dan pengalaman tentang
laboratorium dan alat-alat yang terdapat didalamnya. Laboratorium merupakan sarana
yang sangat diperlukan dalam pembelajaran IPA khushusnya kimia. Peralatan-peralatan
yang terdapat di dalam laboratorium sebagai pendukung dalam kegiatan pembelajaran
memerlukan perawatan secara berkala agar dapat digunakan dalam jangka waktu
lama/panjang. Alat adalah suatu benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu,
perkakas, perabot, yang dipakai untuk mencapai maksud (Kamus Besar Bahasa
Indonesia, 2005, hal : 30).
Peralatan yang terdapat di dalam laboratorium Kimia diantaranya adalah
refraktometer. Tidak banyak mahasiswa-mahasiswi yang mengetahui tentang
refraktometer karena tidak digunakan dalam praktikum. Refraktometer adalah alat yang
digunakan untuk menghitung kadar/konsentrasi bahan berdasarkan indeks biasnya.
Refraktometer ini biasanya digunakan pada pengukuran kadar gula, garam, protein dan
sebagainya.
Mengingat manfaat dari refraktometer yang cukup besar maka perlu dilakukan
kajian lebih lanjut tentang refraktometer, bagian-bagian dari refraktometer, cara
penggunaan, cara kalibrasi dan cara perawatan dari refraktometer. Kita tidak aan
menggunakan refraktometer apabila kita tidak mengetahui apa refraktometer dan
kegunaan dari alat tersebut. Kesalahan dalam penggunaan alat dan bahan dapat
menimbulkan hasil yang didapat tidak akurat dalam hal ilmu statistika kesalahan seperti
ini digolongkan dalam galat pasti. Oleh karena itu, pemahaman fungsi dan cara kerja
peralatan serta bahan harus mutlak dikuasai oleh praktikan sebelum melakukan
praktikum di laboratorium kimia.
Bukan hal yang mustahil bila terjadi kecelakaan di dalam laboratorium karena
kesalahan dalam pemakaian dan penggunaan alat alat dan bahan yang dilakukan
dalam suatu praktikum yang berhubungan dengan bahan kimia berbahaya, disamping
itu, pemilihan jenis alat yang akan digunakan dalam penelitian disesuaikan dengan
tujuan penelitian.

2. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Mengetahui tentang refraktometer dan jenis-jenis refraktometer.
2. Mengetahui komponen-komponen dari refraktometer dan fungsinya.
3. Mengetahui tentang penggunaan refraktometer.
4. Mengetahui prinsip kerja refraktometer.
5. Mengetahui tentang cara pengukuran menggunakan refraktometer.
6. Mengetahui tentang cara kalibrasi refraktometer.
7. Mengetahu tentang cara perawatan refraktometer.

3. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penulisan makalah ini adalah :
1. Apa pengertian dari refraktometer dan apa saja jenis-jenis refraktometer ?
2. Apa sajakah komponen-komponen dari refraktometer dan fungsinya?
3. Bagaimana cara penggunaan refraktometer ?
4. Bagaimana prinsip kerja refraktometer?
5. Bagaimana cara pengukuran menggunakan refraktometer ?
6. Bagaimana cara kalibrasi refraktometer ?
7. Bagaimana cara perawatan refraktometer ?
4. Pembahasan

4.1 Pengertian Refraktometer

Refraktometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadar / konsentrasi bahan terlarut
misalnya : Gula, Garam, Protein dsb. Prinsip kerja dari refractometer sesuai dengan namanya
adalah dengan memanfaatkan refraksi cahaya. Refraktometer merupakan suatu instrument
yang digunakan untuk mengukur pembengkokan dari cahaya yang dilewatkan dari satu
medium ke medium lainnya.

Satuan yang digunakan dalam instrument refractometer ini adalah refractive index (RI).
Aldof Brix, ilmuan dari jerman kemudian membuat konversi dari nilai refractive index
tersebut ke satuan brix yang diambil dari namanya. Brix sendiri didefinisikan sebagai
banyaknya sucrose murni per 100 gram air. Sebagai contoh : 10 gram sucrose murni di dalam
90 gram air akan menghasilkan nilai 10 % brix. Pada praktek analisa di laboratorium,
pengukuran % brix sangat dipengaruhi oleh suhu lingkungan, sehingga hal ini teramat sangat
penting untuk diperhatikan. Tabel conversi nilai temperature tersebut bisa didapatkan dari
ICUMSA, Appendix 2, SPS 3 (1998) halaman 8. Dimana dalam tabel tersebut digambarkan
pengaruh perubahan suhu dari 15 derajat celcius s/d 40 derajat celsius untuk nilai brix dari 0
85 % brix untuk setiap perubahan 5 % brix. Sebagai contoh Nilai brix dari sucrosa 10 %
adalah 10 % pada suhu 20 derajat celsius tetapi nilai tersebut akan bertambah 0.36 % jika
analisa dilakukan pada suhu 25 derajat celsius sehingga menjadi 10.36 % brix. Demikian
signifikannya pengaruh perubahan suhu pada pengukuran refraktometer sehingga hal ini
sangat penting untuk diperhatikan. Dalam melakukan verivikasi refractometer dapat
menggunakan air yang tentunya bebas dari pengotor di suhu 20 dimana hasilnya harus
menunjukkan nilai 0% brix plus minus nilai akurasi alat yang biasanya bisa kita dapatkan dari
manual book alat bersangkutan. Jika kita menginginkan untuk melakukan verivikasi
refraktometer di beberapa titik (hal ini sangat disarankan) kita bisa membeli standar sukrosa
bersangkutan yang biasanya dijual di agen bersangkutan. Meskipun untuk standar sukrosa ini
tergolong mahal (kisaran harga sekitar Rp. 700.000,- untuk volume sekitar 5 ml). Standar
sukrosa tersebut biasanya tersedia untuk nilai brix 5, 10, 20, 30, dst. Pembuatan larutan
sukrosa sendiripun sebenarnya bisa dilakukan tetapi sangat tidak disarankan karena
mengingat larutan sukrosa ini mudah sekali rusak dan harus segera digunakan, dari dari
pengalaman saya sendiri sukrosa tersebut juga sangat tidak stabil pada saat
dilakukan penimbangan. Sehingga sampai saat ini banyak yang lebih suka menggunakan
larutan standar pabrikan untuk menjamin ketelusurannya. Satu hal yang juga harus
diperhatikan dalam operasional brix ini adalah pastikan bahwa lensa untuk tetap dijaga agar
tidak tergores karena hal ini akan mempengaruhi nilai pembacaan. Refractometer saat ini
hadir dengan berbagai macam model dari yang sederhana yang bisa dibawa kemana mana,
sampai dengan model yang canggih. Begitu pentingnya pengukuran nilai brix pada sebuah
industri (karena hal ini berhubungan dengan kuantitas sukrosa yang ada di dalam larutan)
terutama dalam sebuah industri makanan, maka saat ini muncul refractometer yang bersifat in
line. Dimana pengukuran brix dilakukan di setiap prosesnya. Hal ini sangat berbeda dengan
refractometer yang selama ini digunakan sebagai control dari produk akhir semata.

4.2 Jenis-jenis Refraktometer

Refraktometer Abbe
Merupakan alat untuk determinasi secara cepat konsentrasi, kemurnian,
kualitas dispersi dari sampel cair, padat, dan plastik. Dapat digunakan untuk
mengukur bermacam macam indeks bias suatu larutan. Dapat juga digunakan untuk
mengukur kadar tetapi kita harus membuat kurva standar.
Bagian refraktormeter abbe yaitu mempunyai dua lubang pengamatan. Contoh sampel
yang dapat digunakan untuk dianalisis dengan refraktometer abbe adalah
a) Larutan: alkohol dan eter
b) Minyak : wax(lilin)
c) Minuman : sari buah, sirup

Gambar 1. Refraktometer Abbe


Refraktometer Brix
Refraktometer Brix digunakan untuk mengkur konsentrasi padatan terlarut
dari gula,garam, protein, dan lebih spesifiknya untuk makanan dan cairan ideal untuk
control kualitas. Hand refraktometer brix digunakan untuk gula 0-32%.

Gambar 2. Refraktometer Brix

Refraktometer Salt
Refraktometer Salt digunakan untuk mengukur kada garam pada bagian
perseribu atau ppt dan berat jenis atau persen salinitas(kadar garam) tergantung pada
model. Refraktmeter salt digunakan untuk mengukur konsentrasi garam dari air atau
air garam. Hand refraktometer salt untuk NaCl 0-28%.

Gambar 3. Refraktometer Salt

Refraktometer tangan/hand refractometer


Refraktometer tangan hanya untuk mengukur kadar zat tertentu saja. Bagian
hand refraktometer hanya mempunyai satu luang pengamatan saja.
Ada dua jenis refraktometer tangan/genggam yaitu analog dan digital.

Gambar 4. Refraktometer tangan/hand refractometer

Prinsip kerja dari refraktometer analog maupun digital yaitu cahaya yang masuk ke
prisma memiliki karakteristik yang unik. Setiap karakteristik cahaya memiliki nilai pada
skala dalam satuan yang dikenal sebagai Brix. Indikasi bahwa lampu tidak diganggu saat
melewati prisma yaitu ketika cahaya masuk ke dalam prisma dengan kondisi yang kering,
bidang pandang pada refraktor analog secara keseluruhan akan berwarna biru (Gambar 2 ).
Sedangkan pada refraktometer digital , ditandai dengan pesan error atau tidak yang
akan muncul. Untuk pengukuran air murni pada refraktometer harus menghasilkan
pembacaan nol (Gambar 3 ) . Suatu larutan yang mengandung sukrosa ( gula meja atau jus
buah ) jika ditempatkan pada permukaan prisma maka akan mengubah arah cahayanya secara
signifikan . Tergantung pada jumlah sukrosa dalam larutan, Brix akan berkisar dari 0
sampai 25 + untuk pengukuran kadar gula pada tanaman pertanian. Pada Gambar 4 , sebuah
refraktometer analog menampilkan pembacaan dari sampel yaitu 17 Brix .

Refraktometer analog Handheld nyaman karena tidak memerlukan sumber energi.


Namun, mereka mungkin tidak akurat jika digunakan di luar rentang suhu tertentu.
Refraktometer yang sudah tua akan memberikan pembacaan yang akurat hanya ketika suhu
berada pada 68 F ( 20 C ) . Ketika suhu berada di atas atau di bawah optimal , meja
koreksi (corrections table) diperlukan untuk menentukan Brix sebenarnya . Pembacaan pada
refraktometer bisa menurun hingga 0,89 Brix ketika suhu 50 F ( 10 C ) jika faktor koreksi
tidak dilakukan.
4.3 Komponen-komponen yang terdapat pada refraktometer

Gambar 5. Komponen-kompone refraktometer


1. Sumber Cahaya
Sumber cahaya berfungsi sebagai sumber cahaya polikromatis yang pada
nantinya menyinari day light plate dan sampel.
2. Day light plate
Day light plate berfungsi untuk melindungi prisma dari goresan, debu dan
benda asing yang dapat menempel. Day light plate juga berfungsi menjaga
sampel yang diteteskan pada prisma tidak jatuh dan tumpah. Day light plate
biasanya terbuat dari bahan kaca.
3. Prisma
Prisma merupakan komponen yang sensitif terhadap goresan dan pengganggu
cahaya yang masuk ke prisma, contohnya debu. Prisma mengubah cahaya
polikromatis menjadi monokromatis
4. Lensa
Lensa pada refraktometer berfungsi untuk memfokuskan cahaya dan berada
dalam bagian handle.
5. Biomaterial-skip
Biomaterial skip merupakan komponen yang berfungsi untuk menstabilkan
suhu dengan range suhu 20-25oC dan berada dibagian dalam handle.
6. Lensa pembesar
Lensa pembesar berfungsi untuk melihat atau mempermudah ketajaman skala,
serta berada dibagian dalam handle.
7. Eye pieces
Untuk melihat pembacaan skala dengan menggunakan detektor mata.
8. Knop pengatur skala
Berfungsi untuk mengkalibrasi alat dengan menggunakan aquades. Cara
kalibrasi yaitu obeng minus diletakkan pada pengatur skala, lalu diputar
hingga spesific gravity atau rapatan jenis menunjukkan hasil 1,000 .
9. Skala
Sebagai pembacaaan spesific gravity atau rapatan jenis (Sp G) , indeks refraksi
atau indeks bias (ND), dan konsentrasi suatu zat yang dianalisis. Skala berada
di bagian dalam handle.
10. Handle
Area genggaman pada saat memegang refraktometer yang dilengkapi dengan
grip (permukaan kasar) agar tidak licin saat memegang alat tersebut dan juga
menjaga suhu tetap stabil. Handle terbuat dari bahan karet karena merupakan
bahan isolator yang tahan terhadap panas dan juga dapat menjaga kestabilan
suhu.

4.4 Cara Penggunaan Refraktometer


1. Bersihkan Alat
2. Teteskan sampel yang akan diperiksa indeks biasnya pada tempat sampel refraktometer.
3. Tutup dengan rapat dan biarkan cahaya melewati larutan dan melalui prisma agar cahaya
pada layar dalam alat tersebut terbagi menjadi dua
4.Geser tanda batas tersebut dengan memutar knop pengatur, sehingga memotong titik
perpotongan dua garis diagonal yang saling berpotongan terlihat pada layar.
5. Mengamati dan membaca skala indeks bias yang ditunjukan oleh jarum layar skala melalui
mikroskop.
6. Layar hasil dua warna yang telah diatur sedemikian sehingga memberikan dua warna yang
mempunyai warna yang jelas dan tegas.
4.5 Prinsip Kerja Refraktometer
Cahaya yang masuk melalui prisma-cahaya hanya bisa melewati bidang batas antara
cairan dan prisma kerja yang dibatasi oleh sudut tertentu
Jika sampel merupakan larutan dengan konsentrasi rendah, maka sudut refraksi akan
lebar
Jika sampel merupakan larutan dengan konsentrasi tinggi, maka sudut refraksi akan
menyempit

4.6 Lingkungan
Peralatan disimpan pada tempat bebas debu dan tidak terkena sinar matahari langsung
Bila ruangan AC, jaga kelembapan 60-70% rh
Apabila ruangan tidak menggunakan AC, harus dipasang dehumidifier dan terhindar
dari penyimpanan bahan kimia.
Laboratorium harus dilengkapi dengan genset apabila listrik PLN sering padam.
4.7 Keselamatan kerja
Alat refraktometer diletakkan menjauhi pinggir meja agar tidak jatuh mengenai analis.
Analis menggunakan alat pelindung diri yang sesuai.
Pastikan kabel daya terhubung dengan baik dan tidak ada yang rusak.
4.8 Pemeliharaan alat refraktometer
Alat refraktometer diletakkan di tempat yang datar dan tahan getaran.
Hindarkan dari kotoran, debu, hewan-hewan kecil, dll.
4.9 Pemeliharaan komponen refraktometer
1. Prisma
-Sebelum dan sesudah digunakan selalu dibersihkan dengan aquades
-Diseka menggunakan tissue atau bahan yang lembut dan menyerap air secara
satu arah dan bebas
-Hindarkan dari cahaya matahari agar terhindar dari terbentuknya embun.
-Prisma dijaga agar tidak tergores karena jika tergores akan mengganggu hasil
pengukuran
2. Day light plate
-Sebelum dan sesudah digunakan selalu dibersihkan dengan aquades.
-Diseka menggunakan tissue atau bahan yang lembut dan menyerap air secara
satu arah dan bebas.
-Hindarkan dari cahaya matahari agar terhindar dari terbentuknya embun.
3. Knop pengatur skala
-Hindarkan dari tumpahan bahan kimia dan minyak yang membuat knop
menjadi licin ketika dipakai.
-Sebelum dan sesudah digunakan dibersihkan dengan tissue atau lap kering.
-Knop selalu di cek apabila knop sudah longgar.
4. Lensa
-Hindarkan dari cahaya matahari agar terhindar dari terbentuknya embun.
Hindarkan dari kotoran, debu, hewan-hewan kecil, dll.

5. Handle
6. Biomaterial skip
7. Lensa pembesar
8. Eye pieces
9. Skala
4.10 Kalibrasi
Mengkalibrasi refraktometer adalah langkah pertama dalam mengevaluasi kadar dalam
sampel. Ini adalah tugas yang mudah tetapi sering diabaikan . Kalibrasi untuk memverifikasi
agar pembacaan baseline tepat nol, memastikan bahwa pembacaan untuk pengukuran sampel
berikutnya akurat . Pembacaan kadar yang tidak akurat dapat mempengaruhi kualitas sampel,
misalkan untuk daya tahan penyimpanan sampel dan penjualan sampel. Refraktometer harus
dikalibrasi pada awal setiap kali digunakan dan, tergantung pada berapa banyak sampel yang
sedang diukur, dilakukan secara berkala selama proses sampling.
Kalibrasi yang tepat membutuhkan sumber air murni dan larutan pembanding untuk sampel
yang akan diuji. Untuk pengukuran air murni harus " nol ". Sebuah sumber air yang ideal
berasal dari air deionisasi(deionized (DI) ) atau air destilasi - air yang telah disaring untuk
menghilangkan ion seperti natrium , kalsium , besi dan kotoran lainnya. Atau bisa digunakan
air minum dalam kemasan , yang telah disaring menggunakan reverse osmosis untuk
menghilangkan kotoran. Larutan uji yang diperlukan untuk mengkalibrasi refraktometer
Anda. Kit merupakan larutan yang diketahui nilai Brix nya, dapat dibeli dari produsen
refraktometer tetapi mahal . Metode berikut dapat digunakan untuk membuat larutan kit
sendiri untuk uji kalibrasi Anda.

4.11 Membuat Kalibrasi Uji Kit


1. Mendapatkan bahan-bahan berikut (Gambar 6).
4 botol air minum yang mengandung 500 ml (16,9 floz) masing-masing.
Gula saset dengan masing-masing saset yang berisi 3 gram gula, di mana terdapat
informasi gizi pada kemasan tersebut.
Label penanda.
TC atau ATC refraktometer.
Sebuah kain bersih, lembut, kain-bebas serat.
2. Hati-hati ketika penambahan gula ke air dalam botol yang terisi penuh.
3. Tulis pada label dengan jelas untuk setiap botol dengan: 0, 5, 10, 20. Tandai botol
menggunakan spidol permanen, sesuai dengan jumlah gula (saset) yang ditambahkan.
4. Cek sasetan gula. Meskipun dalam saset menunjukkan bahwa setiap saset berisi gula 3 gram
gula, akan tetapi sering ditemukan banyak variabilitas dalam berat aktual dari paket gula.
Hati-hati dalam menuangkan isi gula ke dalam masing-masing botol. Botol yang ditandai
dengan 5 akan menerima 5 saset gula, dll.
5. Tutup dan kocok setiap botol sampai gula benar-benar larut. Pada akhir langkah ini, empat
botol yang mengandung 0, 5, 10, dan 20 saset gula adalah lautan kit untuk digunakan dalam
proses kalibrasi Anda.

4.12 Langkah-langkah untuk Kalibrasi


1. Periksa prisma refraktometer dari goresan, chip, atau penyimpangan lainnya yang dapat
mengganggu pembacaan yang tepat (Gambar 9). Jika berdebu, bilas dengan air dan lap
dengan bersih, lembut, kain-bebas serat.

2. Perhatikan suhu pada saat pembacaan. Kebanyakan refraktometer ATC beroperasi dengan
baik pada kisaran 68-86 F. Sebuah laboratorium atau kantor harus disesuaikan setara dengan
suhu kamar, jika suhu tidak harus disesuaikan dengan range suhu yang direkomendasikan.
3. Mulailah kalibrasi refraktometer Anda dengan mengangkat daylight plate dan teteskan 2-3
tetes air murni pada permukaan prisma. Jika itu adalah refraktometer analog, tutup dengan
covernya atau kaca penutup (daylight plate) sehingga air menyebar di seluruh permukaan
prisma tanpa gelembung udara atau tempat kering . Jika membentuk gelembung, hilangkan
dengan menekan penutup dengan lembut atau larutan ditambahkan lagi. Untuk refraktometer
digital, pastikan bahwa gelembung tidak ada sehingga tidak mengganggu dalam pembacaan.

4. Pegang refraktometer hingga cahaya alami atau lampu pijar cukup untuk melakukan
pembacaan. Lihat ke dalam lensa, seseorang harus bisa melihat pemisahan yang tegas antara
bagian biru dan putih bertemu atau sering disebut "kontras" line. Jika garis kontras tidak
langsung nol, kemudian sesuaikan dengan memutar sekrup di bagian atas refraktometer
sampai terbaca nol (Gambar 3). Sesuaikan sekrup kalibrasi, untuk mencegah air memasuki
refraktometer. Setelah refraktometer dikalibrasi ke nol dengan air murni, keringkan
permukaan dengan kain bersih. Refraktometer digital harus dikalibrasi dengan menekan
tombol nol dengan air yang dalam wadah tersedia.

5. Isi larutan dari botol dengan 5saset pada prisma dan tutup penutupnya, pastikan bahwa seluruh
permukaan terisi dan tidak ada gelembung. Perhatikan nilai yang terbaca dan tulis dalam
Tabel 1 pada klom your value. Untuk refraktometer digital, letakan larutan pada wadah
yang tersedia pada alat dan tekan tombol start. Catat nilai pada Tabel 1. Nilai akan tetap pada
layar LED hingga sampel terbaca.
6. Bersihkan permukaan prisma refraktometer dengan air murni dan lap kering.
7. Ulangi langkah 5 dan 6 dengan botol ditandai 10 dan 20. Catat nilai-nilai pada Tabel 1.
8. Bandingkan nilai Anda dengan average pada Tabel 1. Jika nilai-nilai Anda berada di luar
kisaran yang diharapkan, ikuti langkah-langkah kalibrasi untuk kedua kalinya. Jika mereka
masih berada di luar jangkauan, berikutnya baca "Trouble Shooting" dibawah ini.

4.13 Trouble Shooting Tips


1. Periksa untuk memastikan bahwa botol air yang digunakan adalah belum dibuka / baru.
2. Periksa untuk memastikan bahwa botol air 500ml dan 3g saset gula yang digunakan.
3. Periksa untuk memastikan bahwa paket telah dekat dengan jumlah yang sama gula di
dalamnya dan bahwa jumlah yang tepat dari paket yang ditambahkan ke masing-masing
botol.
4. Periksa untuk melihat apakah refraktometer masuk kedalam rentang suhu kompensasi. Jika
tidak, meja koreksi yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian. Meja koreksi hanya
berlaku jika setiap suhu tercatat untuk 1 pembacaan.
5. Periksa untuk memastikan bahwa refraktometer ATC digunakan dalam jangkauan 68-86 F.
6. Periksa untuk memastikan bahwa larutannya adalah dalam kisaran suhu refraktometer ATC.
7. Ganti baterai dalam refraktometer digital.
4.14 Pemeliharaan
Refraktometer adalah instrumen analisis yang harus dijaga dengan baik agar pembacaan yang
dilakukan akurat. Berikut adalah beberapa tips sederhana untuk memastikan pembacaan atau
pengukuran yang akurat.

Pengukuran yang akurat tergantung pada kalibrasi yang hati-hati . Ikuti petunjuk dengan
baik. Ingat : Perbedaan antara suhu ruangan sekitar prisma dan suhu sampel akan
mengurangi keakuratan pembacaan Anda . Ingatlah untuk memungkinkan sampel untuk
menyesuaikan kondisi pada perakitan prisma selama 30 detik sebelum mengambil
pembacaan atau pengukuran
Refraktometer tidak boleh terkena lingkungan basah. Bersihkan refraktometer setelah
setiap pembacaan atau sebelum menyimpan refraktometer, prisma harus dibersihkan
dengan air menggunakan lap halus dan dikeringkan. Kegagalan untuk membersihkan
prisma secara teratur akan menyebabkan hasil yang tidak akurat dan kerusakan lapisan
prisma itu .
Jangan mengekspos refraktometer dengan membiarkan larutan pada permukaan prisma.
Jika bidang pandang dalam refraktometer analog menjadi keruh, itu kemungkinan besar
telah kerendam air atau air telah masuk ke dalam tubuh refraktometer dan hanya bisa
diperbaiki oleh teknisi profesional. Mengekspos refraktometer digital untuk kelebihan air
dapat merusak elektronik internal.
Jangan menggunakan larutan yang tidak sesuai untuk refraktometer atau Jangan
mengukur bahan kimia abrasif atau korosif dengan instrumen ini , karena mereka dapat
merusak lapisan prisma itu.
Refraktometer adalah alat optik . Hal ini membutuhkan penanganan dan penyimpanan
hati-hati. Kegagalan untuk melakukannya dapat mengakibatkan kerusakan pada
komponen optik dan struktur dasar , menjatuhkannya dapat mematahkan, goresan, atau
menggantikan optik dan / atau prisma. Dengan perawatan , alat ini akan memberikan
tahun layanan handal . Simpan refraktometer Anda pada lokasi yang memiliki suhu
konstan. Menyimpan refraktometer pada lokasi yang memiliki perbedaan lebih dari 5 F,
sangat akan membahayakan optik dan prisma.
5.Simpulan

Refraktometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadar / konsentrasi bahan
terlarut misalnya : Gula, Garam, Protein dsb. Ada beberapa jenis refraktometer antara lain
: Refraktometer Abbe, Refraktometer Brix, Refraktometer Salt, Refraktometer
tangan/hand refractometer. Komponen-komponen yang terdapat pada refraktometer
adalah day light plate, prisma, lensa, biomaterial-skip, lensa pembesar, eye pieces, knop
pengatur skala, skala, handle. Prinsip kerja refraktometer adalah cahaya yang masuk
melalui prisma-cahaya hanya bisa melewati bidang batas antara cairan dan prisma kerja
yang dibatasi oleh sudut tertentu. Refraktometer sebaiknya disimpan pada tempat bebas
debu dan tidak terkena sinar matahari langsung. Keselamatan kerja saat menggunakan alat
ini perlu diperhatikan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Pemeliharaan dan
perawatan alat cukup mudah yaitu dengan meletakkan alat pada tempat yang datar dan
tahan getaran serta terhindar dari kotoran dan debu. Kalibrasi perlu dilakukan untuk
memverifikasi agar pembacaan baseline tepat nol, memastikan bahwa pembacaan untuk
pengukuran sampel berikutnya akurat . Refraktometer adalah instrumen analisis yang
harus dijaga dengan baik agar pembacaan yang dilakukan akurat

Anda mungkin juga menyukai