Anda di halaman 1dari 3

TUGAS KELOMPOK :

Penyusun Teks Tanggapan Kritis

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :

1. Indira Patricia Fajri (05)

2. Zahra Nurhanifah (18)

3. Wafiqah Amelia (17)

4. Nurul Fitriani (12)

5. Nur Azizah (10)

KELAS : IX.D

HASIL KERJA :

PELAJAR BERMOTOR

Era globalisasi membuat banyak perubahan, termasuk mudahnya berbagai jenis


transportasi canggih masuk ke dalam negeri. Hal ini membuat berbagai tren baru
muncul di kalangan remaja. Salah satunya, yaitu tren pelajar mengendarai motor ke
sekolah. Ada banyak alasan yang membuat pelajar mengendarai motor ke sekolah,
padahal mereka tahu itu adalah sebuah pelanggaran.

Fenomena pelajar mengendarai motor ke sekolah tidak hanya terjadi di daerah


perkotaan, namun juga di desa desa terpencil. Mereka cenderung ingin selalu tampil
up to date agar mereka tidak dikatakan ketinggalan zaman. Alasan yang semakin
memperkuat adalah karena orang tua mereka sibuk dengan pekerjaan yang padat.
Kesibukan orang tua membuat mereka tidak bisa meluangkan waktunya untuk
mengantar dan menjemput anaknya bersekolah.

Dalam tren pelajar mengendarai motor ke sekolah memunculkan berbagai


pendapat tentang kelebihan dan kekurangannya. Ada yang berpendapat bahwa
berkendara motor sendiri ke sekolah lebih praktis, hemat waku daan efisien. Siswa
tidak perlu menunggu jemputan atau kendaraan umum yang lewat. Selain itu, mereka
juga tidak perlu mengeluarkan biaya untuk tarif kendaraan umum yang mereka
tumpangi.
Pendapat lain mengatakan bahwa mengendarai motor ke sekolah dapat melatih
kemandirian anak karena siswa bisa langsung berangkat dan pulang sekolah sendiri.
Hal ini mengurangi ketergantungan mereka terhadap orang tua. Selain itu, tanggung
jawab mereka akan terlatih terhadap motor yang dibawanya.

Namun berbagai anggapan miring mengenai tren ini pun bermunculan. Sebgain
besar pelajar yang mengendarai motor merupakan remaja di bawah umur yang bekum
memiliki SIM sehingga dapat dikatakan mereka melanggar peraturan. Banyak pelajar
yang mengendarai motornya dengan ugal ugalan, terkadang membahayakan pengguna
jalan lainnya. Penggunaan motor oleh remaja juga banyak mendukung terjadinya
penyimpangan. Penyimpangan ini biasa terjadi pada saat pulang sekolah. Biasanya
para pelajar yang mengendarai motor sendiri tidak langsung pulang, tetapi mereka
nongkrong terlebih dahulu.

Dengan demikian, penggunaan sepeda motor seharusnya disesuaikan dengan


kebutuhan remaja. Para pengendara motor harus memenuhi persyaratan yang telah
ditetapkan. Persyaratan tersebut meliputi umur minimal 17 tahun, telah lulus uji
mengendarai sepeda motor, dan telah memiliki SIM dan STNK. Pengawasan pelajar
yang mengendarai sepeda motor ke sekolah harus maksimal. Pengawasan ini harus
dilakukan tidak hanya oleh orang tua, tetapi juga aparat keamanan lalu lintas,
masyarakat, juga guru agar hal hal yang tidak diinginkan dari pelajar yang
mengendarai sepeda motor tidak akan terjadi.

Anda mungkin juga menyukai