Anda di halaman 1dari 4

Ujian Nasional Online, Perlu Atau Tidak

Wacana ujian nasional online sudah diberikan ke masyarakat sejak awal tahun 2014,
tetapi kepastian akan hal tersebut masih belum jelas. Pemerintah telah mencanangkan ujian
nasional online. Tetapi Pelaksanaan ujian nasional online harus melewati proses penyesuaian
dan menuntut kesiapan infrastruktur teknologi di berbagai daerah.

Disampaikan bahwa proses Ujian Nasional Online akan diselenggarakan di


laboratorium komputer sekolah dan jawabannya akan dikumpulkan oleh sebuah server
melalui internet. Sekolah yang terpilih akan mendapatkan kesempatan uji coba ujian nasional
online pada tahun 2015. Salah satu tujuan ujian nasional online diadakan yaitu mengatasi
pemborosan penggunaan kertas, keamanan, dan kebocoran soal. Sisi positifnya yaitu
komputer bisa mengetahui nilai dengan cepat dan siswa tidak bisa mencontek pekerjaan
orang lain. Sisi negatifnya yaitu jaringan listrik dan koneksi internet bisa saja terputus
sewaktu-waktu.

Sehingga yang bisa diperoleh dari isu diatas bahwa ujian nasional bisa memicu
dampak positif maupun negatif. Menurut Yuksinau.id, ujian online itu perlu karena melihat
dari sisi positifnya yang cukup menguntungkan, tetapi sayangnya harus adanya fasilitas yang
mendukung.

Website : http://www.yuksinau.id/contoh-teks-tanggapan-kritis-singkat/

Selasa, 31 Oktober 2017

07.27 WIB
Remaja dan Anime

Saat ini banyak remaja dan anak-anak yang suka menonton anime. Anime itu sendiri
adalah animasi khas Jepang, yang biasanya dicirikan melalui gambar-gambar berwarna -
warni yang menampilkan tokoh-tokoh dalam berbagai macam lokasi dan cerita.

Anime dipengaruhi gaya gambar manga, komik khas Jepang. Dengan grafik yang
sudah berkembang sampai alur cerita yang lebih menarik. Masyarakat di Indonesia bahakan
dunia sangat antusias menonton anime dan membaca manga. Dari anak-anak sampai orang
dewasa.

Sesuatu yang berlebihan pasti juga akan menghasilkan dampak yang buruk, seperti
hlnya anime. Apabila seseorang terlalu banyak menghabiskan waktu mengurung diri di
kamar untuk menonton anime, maka akan mengganggu cara komunikasi kita dengan orang
lain dan membuat kita menjadi anti sosial.

Selain itu, Orang-orang yang suka menonton anime (otaku) biasanya juga akan
melupakan bahwa tidur malam lebih penting daripada menonton anime. Hasilnya waktu tidur
mereka berkurang karena dihabiskan untuk menonton anime. Para otaku juga biasanya tidak
memperhatikan makanan yang dikonsumsinya karena terlalu berkonsentrasi pada PC
Komputernya. Hal tersebut akan berdampak buruk pada kesehatan. Para pelajar yang suka
menonton anime biasanya juga akan lebih mementingkan anime daripada tugas atau PR yang
harus mereka kerjakan.

Namun dengan menonton anime, orang-orang dapat memotivasi dirinya sendiri untuk
menjadi orang sukses, karena di setiap anime ada pesan moral. Memang sudah kebiasaan
orang-orang jepang untuk memotivasi orang lain dalam menjalani hidup. Dan kebiasaan itu
pun juga tertuang di dalam anime. Dan seperti kebanyakan film kartun, anime juga akan
membantu kita dalam meningkatkan imajinasi.

Para otaku dari negara selain jepang juga biasanya akan memiliki ketertarikan untuk
belajar budaya Jepang. da yang baik dan ada yang buruk. Pecinta anime juga akan
mendapatkan pelajaran mengenai sejarah, dan sastra di jepang, serta pengetahuan umum yang
tidak diajarkan sekolah, karena para pembuat anime akan melakukan penelitian secara
mendetail sebelum membuat cerita. Dan karena seseorang sibuk menonton anime, maka
orang tersebut tidak akan terjerat kasusu seperti narkoba, judi, dan mabuk-mabukan.

Selain itu, anime mengajarkan kepada pemirsanya untuk menyadari indahnya


perbedaan. Setiap manusia memiliki kisah hidup yang berbeda, begitu pula anime. Ada anime
yang bertemakan horror, Adventure, Mecha, School Days, Sports, dan masih banyak lagi.
Dalam kehidupan kita bertemu banyak orang yangsikapnya angkuh, sombong, dermawan,
humoris.Begitu Pula anime. Dengan adanya perbedaan itu para mangaka (Pengarang Manga)
ingin menyampaikan satu hal: Jika hidup ini tidak ada yang berbeda, maka segalanya akan
tampak mebosankan.
Sebenarnya baik buruk menonton anime itu tergantung dari diri kita sendiri. Jika
seseorang dapat memilah-milah antara baik dan buruknya anime, pasti tidak ada buruknya
menonton anime. Jadikanlah anime sebagai hiburan semata. Jangan sampai karena menonton
anime jadi melupakan dan menelantarkankan hal pokok seperti belajar.

Website : http://muhammadalfarizhi10.blogspot.co.id/2015/11/teks-tanggapan-kritis-remaja-
dan-anime.html

Selasa, 31 Oktober 2017

07.39 WIB
Pelajar Bermotor
Era globalisasi membuat banyak perubahan, termasuk mudahnya berbagai jenis
transportasi canggih masuk ke dalam negeri. Hal ini membuat berbagai tren baru muncul di
kalangan remaja. Salah satunya, yaitu tren pelajar mengendarai motor ke sekolah. Ada
banyak alasan yang membuat pelajar mengendarai motor ke sekolah, padahal mereka tahu itu
adalah sebuah pelanggaran.

Fenomena pelajar mengendarai motor ke sekolah tidak hanya terjadi di daerah


perkotaan, namun juga di desa-desa terpencil. Mereka cenderung ingin selalu tampil up to
date agar mereka tidak dikatakan ketinggalan zaman. Alasan yang semakin memperkuat
adalah karena orang tua mereka sibuk dengan pekerjaan yang padat. Kesibukan orang tua
membuat mereka tidak bisa meluangkan waktunya untuk mengantar dan menjemput anaknya
bersekolah.

Dalam tren pelajar mengendarai motor ke sekolah memunculkan berbagai pendapat


tentang kelebihan dan kekurangannya. Ada yang berpendapat bahwa berkendara motor
sendiri ke sekolah lebih praktis, hemat waktu dan efisien. Siswa tidak perlu menunggu
jemputan atau kendaraan umum yang lewat. Selain itu, mereka juga tidak perlu mengeluarkan
biaya untuk tarif kendaraan umum yang mereka tumpangi.

Pendapat lain mengatakan bahwa mengendarai motor ke sekolah dapat melatih


kemandirian anak karena siswa bisa langsung berangkat dan pulang sekolah sendiri. Hal ini
mengurangi ketergantungan mereka terhadap orang tua. Selain itu, tanggung jawab mereka
akan terlatih terhadap motor yang dibawanya.

Namun berbagai anggapan miring mengenai tren ini pun bermunculan. Sebagian
besar pelajar yang mengendarai motor merupakan remaja di bawah umur yang belum
memiliki SIM sehingga dapat dikatakan mereka melanggar peraturan. Banyak pelajar yang
mengendarai motornya dengan ugal-ugalan, terkadang membahayakan pengguna jalan
lainnya. Penggunaan motor oleh remaja juga banyak mendukung terjadinya penyimpangan.
Penyimpangan ini biasa terjadi pada saat pulang sekolah. Biasanya para pelajar yang
mengendarai motor sendiri tidak langsung pulang, tetapi mereka nongkrong terlebih dahulu.

Dengan demikian, penggunaan sepeda motor seharusnya disesuaikan dengan


kebutuhan remaja. Para pengendara motor harus memenuhi persyaratan yang telah
ditetapkan. Persyaratan tersebut meliputi umur minimal 17 tahun, telah lulus uji mengendarai
sepeda motor, dan telah memiliki SIM dan STNK. Pengawasan pelajar yang mengendarai
sepeda motor ke sekolah harus maksimal. Pengawasan ini harus dilakukan tidak hanya oleh
orang tua, tetapi juga aparat keamanan lalu lintas, masyarakat, juga guru agar hal-hal yang
tidak diinginkan dari pelajar yang mengendarai sepeda motor tidak akan terjadi.

Website : http://amiraamalia89.blogspot.co.id/2015/10/teks-tanggapan-kritis-pelajar
bermotor.html

Selasa, 31 Oktober 2017 07.31 WIB

Anda mungkin juga menyukai