Anda di halaman 1dari 2

"DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF MEMBAWA MOTOR KE SEKOLAH"

1). Isu/Masalah
Banyaknya pelajar mengendarai sepeda motor ke sekolah tentu bukanlah hal yang asing lagi. Ya,
membawa motor ke sekolah memang mempunyai dampak positif, tetapi di sisi lain pasti mempunyai
dampak negatif. Seperti yang saat ini marak terjadi beberapa perkara, dikarenakan siswa membawa
motor ke sekolah. WHO mencatat bahwa 1 juta orang meninggal dunia tiap tahunnya di seluruh dunia
akibat kecelakaan, dimana 40% diantaranya berusia 25 tahun dan 60 % berusia < 25 tahun yaitu berkisar
pada usia anak-anak dan remaja.

2). Argumen (pro/mendukung)

Mengendarai motor ke sekolah bagi para pelajar tentu memiliki beberapa dampak positif sebagai
berikut:
1. Dengan membawa motor ke sekolah pelajar bisa menghemat waktu di perjalanan karena tidak harus
menunggu kendaraan umum / angkutan umum yang akan membuang waktu sehingga pelajar akan
terlambat sampai di sekolah.
2. Membawa motor ke sekolah bisa menghemat uang saku, karena tidak mengeluarkan biaya untuk
membayar angkutan umum.
3. Dengan mengendarai motor ke sekolah, pelajar tidak merepotkan orang tua yang harus mengantar
jemput ke sekolah. Dengan hal itu, pelajar bisa belajar mandiri.
4. Membawa motor ke sekolah memang lebih nyaman dan aman, dibanding menaiki kendaraan umum,
dikarenakan banyak penumpang lain yang akan mengganggu kenyamanan seperti penumpang yang
merokok akan mengeluarkan asap rokok yang mengganggu.

3). Argumen (kontra/menentang)

Dengan berbagai dampak positif ketika pelajar mengendarai motor ke sekolah, tentu kita harus
lebih bisa melihat kepada dampak negatif apa yang dapat disebabkan ketika pelajar mengendarai motor
ke sekolah. Dengan mengetahui beberapa dampak negatifnya, para orang tua siswa, para siswa, dan
guru pembimbing atau pihak-pihak lain dapat lebih berpartisipasi. Berikut dampak-dampak negatifnya:
1. Pelajar yang mengendarai motor ke sekolah bisa saja mengalami hal yang tidak diinginkan, seperti
kecelakaan yg umum terjadi. Ketika hal itu terjadi, tentu akan merugikan beberapa pihak, terutama orang
tua pelajar, dan pelajar itu sendiri.

2. ketika melakukan penjagaan ketat di beberapa jalur perjalanan, pihak kapolsek yang bertugas akan
menahan siapa saja yg tidak mematuhi aturan lalulintas. Termasuk para pelajar yg masih di bawah umur,
yg belum mempunyai SIM, yg tidak menggunakan helm, dan pelajar yang semenah-menah dalam
mengendarai.

3. Pelajar yang terlalu sering mengendarai motor, akan merasa bosan, sehingga berinisiatif untuk
mencari hal-hal yang baru, seperti mendirikan segerombolan geng motor. Tentu pelajar akan
menganggap hal itu menyenangkan. Tetapi, di sisi lain akan merusak masa depan pelajar dan merugikan
banyak masyarakat.

4. Mengendarai motor tentunya hal yang sangat menyenangkan bagi para pemula, karena mengendarai
motor adalah sesuatu yang hal menyenangkan, hal itu bisa saja menurunkan konsentrasi belajar siswa
karena memikirkan kesenangan dalam berkendara.

5). Simpulan/saran

Motor memang mempunyai peran penting dalam kehidupan sehari-hari, motor akan membuat
aktivitas sehari-hari berjalan dengan lancar. Terutama aktivitas para pelajar dan para pekerja. Tetapi
aktivitas tentu akan terhambat jika tidak berhati-hati dalam mengendarai. Maka dari itu, dibutuhkan peran
orang tua yang bisa menasehati dan mengajar anaknya yang masih tidak bisa membedakan yang yang
baik dan yang buruk untuk bisa lebih berhati hati dalam berkendara. Hal apa saja bisa terjadi di luar
dugaan sesuai kehendak-Nya, maka, diperlukan kehati-hatian dalam berkendara dan memohon
kkeselamatan dari-Nya.

Ada beberapa solusi yang akan saya referensikan untuk Keselamatan generasi muda yang masih
dibawah umur . Hal ini bisa dimulai dari tingkat keluarga, sekolah, serta masyarakat :

1. Memberikan pengawasan yang ketat kepada pengendara di bawah umur

Memperketat keamanan dengan melakukan razia kendaraan ke Sekolah Menengah Pertama yang
merupakan anak dibawah umur yang belum boleh menggunakan kendaraan bermotor. Dan yang perlu
diingat adalah memperketat keluarnya SIM, terutama kepada anak di bawah umur. Tidak ada calo yang
membantu mempermudah anak dibawah umur dalam mendapatkan SIM

2. Sosialisasi ke Sekolah

Pihak kepolisian harus menjalin kerjasama dengan sekolah-sekolah baik dari tingkat TK, SD, SMP,
hingga SMA tentang pentingnya menaati peraturan lalu lintas untuk keselamatan pribadi maupun orang
lain. Dan memberikan pengetahuan tentang bahayanya mengendarai sepeda motor tapi belum cukup
umur.

3. Peran Penting Orang Tua

Dalam hal ini, keluarga memegang peranan yang paling penting. Orang tua wajib mengawasi anak-
anaknya dalam beraktivitas dijalan terutama saat mengendarai sepeda motor. Tegas dan bijaksana
dalam memberikan keputusan kapan waktu yang tepat untuk memberikan fasilitas kendaraan bermotor.
Agar mereka memahami bahwa waktu yang tepat untuk menggunakan kendaraan bermotor adalah
disaat mereka sudah mencukupi umurnya.

Beberapa solusi atau langkah-langkah ini seharusnya dilakukan secara bertahap dan usaha yang tekad
agar dapat terlaksana dengan baik , dan bisa membuahkan hasil yang baik bagi anak-anak yang belum
mengetahui bahayanya berkendara dijalan tanpa pengalaman dan beberapa syarat keselamatan
berkendara.

Anda mungkin juga menyukai