Perkins (1938 ) : Seimbang jasmani & rohani akibat keberhasilan penyesuaian dinamik
kekuatan-kekuatan yang mengubahnya .
WHO (1948 ) : Sejahtera sempurna jasmani rohani dan sosial,bukan hanya bebas dari
penyakit,cacat,dan kelemahan.
UU no 23 (1992) : Keadaan sejahtera badan,jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang
hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
Definisi sehat dalam bidang epidemiologi: Ada atau tidak ada penyakit
Lebih kompleks,modifikasi kriteria diagnostik Rheumatic fever dari Jones (American Heart
Association). Diagnosis Rh fever : dua mayor, atau satu mayor + 2 minor, sebelumnya
terinfeksi Streptococcus grup A
Batasan Sakit
Penyakit adalah : suatu manifestasi dari timbulnya gangguan atau kelainan pada diri
seseorang yang sehat
Penyakit(illness,disease) Objektif
Sakit(sick) Subjektif
seseorang sakit belum tentu ada penyakit, sebaliknya ada penyakit belum tentu sakit
2. Perilaku
3. Pelayanan kesehatan
4. Genetik/keturunan (herediter)
Model-model menjelaskan timbulnya penyakit:
4. Infektifiti : invasi, menyesuaikan diri, menetap & berkembang biak dlm pejamu (
Host (pejamu)
secara umum :
o secara khusus :
fagositosis
Humoral :
acquired immunity :
active acquired artificial
innate immunity
herd immunity
1. Umur (faktor paling penting) : Anak kecil poliomyelitis ringan tanpa gejala, Dewasa
kebal penyakit ttt (mis meningitis jarang > 25 th krn sudah terpajan agen
meningokokus sebelumnya
4. Status perkawinan : resiko meninggal kecelakaan lebih tingggi perjaka dibanding pria
berkeluarga
5. Jenis pekerjaan : manager mental stres, pekerja pabrik timah hitam, merkuri, radio
aktif
Lingkungan
3. Sosial dan ekonomi : keadaan sos-ek belum memadai mudah terkena penyakit :
infeksi (TBC),kelainan gizi,penduduk padat kekerasan.
Influensa,virus hepatitis
2. Hewan : zoonosis
2. Saluran genitourinaria : organisme dapat keluar dari tubuh melalui urine & sekret sal.
Genitalia,mis sexually transmitted disease menyebar melalui sekresi sal. Genitalia.
3. Saluran makanan : organisme keluar mell saliva (virus rabies) atau gastrointestinal
bawah (HAV)
4. Kulit : organisme tdp di permukaan kulit(cacar air) atau keluar mell kulit yang rusak
(HBV)
D. Penyebaran (Transmission)
1. Langsung (direct) :
o reservoir & pejamu yg mudah terkena (susceptible) jarak dekat 6 feet (1,8
m)
E. Portal Entry
Pertahanan umum
2. Pertahanan spesifik
Mis penyakit cacar (smallpox) dapat diberantas karena mempunyai karakterstik yang
unik :
1. Agen cacar adalah virus yang hanya hidup pada manusia & selalu menimbulkan
gejala klinik
Mempunyai 3 aspek :
R e s p o n e m o s i t e r h a d a p ketakutan/kecemasan
3 tipe informasi
P e n j e l a s a n t e n t a n g g e j a l a y a n g tidak dimengerti
K e y a k i n a n b a h w a m e r e k a a k a n baik
J i k a t i d a k a d a g e j a l a : i n d i v i d u mempersepsikan dirin ya
sembuh jikaa d a g e j a l a k e m b a l i p a d a
p r o f e s i kesehatan.4 . T a h a p k e t e r g a n t u n g a n J i k a p r o f e s i
k e s e h a t a n m e m v a l i d a s i (memantapkan) bahwa seseorang sakuit :m e n j a d i
p a s i e n y a n g t e r g a n t u n g u n t u k memperoleh bantuan.S e t i a p o r a n g
m e m p u n y a i t i n g k a t ketergantungan yang berbeda
s e s u a i dengan kebutuhan.P e r a w a t - M e n g k a j i
k e b u t u h a n ketergantungan pasiendikaitkan dengan tahapperkembangan.-
S u p p o r t t e r h a d a p perilaku pasien
y a n g m e n g a r a h k e p a d a kemandirian.5 . T a h a p
penyembuhan
Pasien belajar untuk melepaskan peran sakit dan kembali pada peran sakit danfungi
sebelum sakit.
Privacy seseorang
o
P e r a s a a n m e n y e n a n g k a n y a n g merefleksikan
t i n g k a t p e n g h a r g a a n social.
PeranPeran berubah jika dirawat, contoh :Orang tua tidak dapat memenuhi
tanggung jawab sebagai orang tua secara moral.
Menurut Dwi Heru Sukoco, 1995 dari buku Introduction to Social Work Practice oleh Max
Siporin. Kesejahteraan sosial mencakup semua bentuk intervensi sosial yang secara pokok
dan langsung untuk meningkatkan keadaan yang baik antara individu dan masyarakat secara
keseluruan. Kesejahteraan sosial mencakup semua tindakan dan proses secara langsung yang
mencakup tindakan dan pencegahan masalah sosial, pengembangan sumber daya manusia
dan peningkatan kualitas hidup.
Kesejahteraan sosial adalah sebuah sistem yang meliputi program dan pelayanan yang
membantu orang agar dapat memenuhi kebutuhan sosial, ekonomi, pendidikan dan kesehatan
yang sangat mendasar untuk memelihara masyarakat (Zastrow, 2000).
Dalam istilah umum, sejahtera menunjuk ke keadaan yang baik, kondisi manusia di
mana orang-orangnya dalam keadaan makmur, dalam keadaan sehat dan damai.
Sejahtera
Sejahtera, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti aman sentosa dan
makmur; selamat (terlepas dari segala macam gangguan). Dari sumber yang sama,
sentosa diartikan sebagai bebas dari segala kesukaran dan bencana; aman dan
tenteram; sejahtera. Sedangkan untuk kata makmur, terdapat tiga arti: 1) banyak
hasil, 2) banyak penduduk dan sejahtera, sertya 3) serba kecukupan; tidak
kekurangan. Dari Wikipedia, kita mendapatkan beberapa pengertian sejahtera.
Pengertian umum untuk kesejahteraan menurut ensiklopedi bebas tersebut,
menunjuk ke keadaan yang baik, kondisi manusia di mana orang-orangnya dalam
keadaan makmur, dalam keadaan sehat dan damai.
Semua orang pasti menginginkan sejahtera. Namun apakah setiap orang yang ingin
sejahtera pasti mendapatkannya? Ternyata tidak. Sejahtera itu sendiri memiliki
kunci. Di dalam Islam, kunci kesejahteraan penduduk sebuah negeri itu adalah iman
dan takwa, sebagaimana Allah Ta'ala berfirman yang maksudnya:
Tetapi apakah tanpa sejahtera tak bisa didapat tanpa iman dan takwa? Untuk
sebagian maknanya, boleh jadi bisa. Tetapi itu pun dikhawatirkan merupakan
istidraj, sebagaimana Nabi pernah bersabda (yang maksudnya):
[6:44] Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada
mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka;
sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada
mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka
terdiam berputus asa. (SURAT AL AN'AAM (Binatang ternak) ayat 44)."
Satu hal lagi, kesejahteraan berlandaskan iman dan takwa adalah kesejateraan
dunia-akhirat, sedangkan kesejahteraan berdasarkan kekufuran dan kemasiatan
(seperti dengan menerapkan sistem demokrasi dan sistem kufur lainnya) adalah
kesejahteraan semu dan sementara. Itu pun jika sejahtera.
Tingkat kepuasan dan kesejahteraan adalah dua pengertian yang saling berkaitan. Tingkat
kepuasan merujuk kepada keadaan individu atau kelompok, sedangkan tingkat kesejahteraan
mengacu kepada keadaan komunitas atau masyarakat luas. Kesejahteraan adalah kondisi
agregat dari kepuasan individu- individu.
Biro Pusat Statistik Indonesia (2000) menerangkan bahwa guna melihat tingkat kesejahteraan
rumah tangga suatu wilayah ada beberapa indicator yang dapat dijadikan ukuruan, antara lain
adalah :
1) Tingkat pendapatan keluarga;
2) Komposisi pengeluaran rumah tangga dengan membandingkan pengeluaran untuk pangan
dengan non-pangan;
3) Tingkat pendidikan keluarga;
4) Tingkat kesehatan keluarga, dan;
5) Kondisi perumahan serta fasilitas yang dimiliki dalam rumah tangga.
Menurut Kolle (1974) dalam Bintarto (1989), kesejahteraan dapat diukur dari beberapa aspek
kehidupan:
1) Dengan melihat kualitas hidup dari segi materi, seperti kualitas rumah, bahan pangan dan
sebagianya;
2) Dengan melihat kualitas hidup dari segi fisik, seperti kesehatan tubuh, lingkungan alam, dan
sebagainya;
3) Dengan melihat kualitas hidup dari segi mental, seperti fasilitas pendidikan, lingkungan
budaya, dan sebagainya;
4) Dengan melihat kualitas hidup dari segi spiritual, seperti moral, etika, keserasian
penyesuaian, dan sebagainya.
Menurut Drewnoski (1974) dalam Bintarto (1989), melihat konsep kesejahteraan dari tiga
aspek; (1) dengan melihat pada tingkat perkembangan fisik (somatic status), seperti nutrisi,
kesehatan, harapan hidup, dan sebagianya; (2) dengan melihat pada tingkat mentalnya,
(mental/educational status) seperti pendidikan, pekerjaan, dan sebagainya; (3) dengan melihat
pada integrasi dan kedudukan social (social status)
Hasil Survei Biaya Hidup (SBH) tahun 1989 yang dilakukan oleh BPS membuktikan bahwa
semakin besar jumlah anggota keluarga semakin besar proporsi pengeluaran keluarga untuk
makanan dari pada untuk bukan makanan. Ini berarti semakin kecil jumlah anggota keluarga,
semakin kecil pula bagian pendapatan untuk kebutuhan makanan, dengan demikian
jumlah anggota keluarga secara langsung mempengaruhi tingkat kesejahteraan keluarga.
Dalam memahami realitas tingkat kesejahteraan, pada dasarnya terdapat beberapa factor
yang menyebabkan terjadinya kesenjangan tingkat kesejahteraan antara lain : (1) social
ekonomi rumah tangga atau masyarakat, (2) struktur kegiatan ekonomi sektoral yang menjadi
dasar kegiatan produksi rumah tangga atau masyarakat, (3) potensi regional (sumberdaya
alam, lingkungan dan insfrastruktur) yang mempengaruhi perkembangan struktur kegiatan
produksi, dan (4) kondisi kelembagaan yang membentuk jaringan kerja produksi dan
pemasaran pada skala lokal, regional dan global (Taslim, 2004).
Daftar Pustaka:
Bintarto dan Surastopo Hadisumarno. 1979. Metode Analisa Geografi .LP3ES. jakarta
Nasikun, Dr. 1996. Urbanisasi dan Kemiskinan di Dunia Ketiga. PT. Tiara Wacana.Yogyakarta.
Tak dapat dipungkiri bahwa manusia adalah makhluk sosial, yg mana semua yg kita lakukan
tidak dapat lepas dari orang lain. Dan setiap manusia ingin hidup dengan sejahtera. Kondisi
Sejahtera yg dimaksud menunjuk pada kesejahteraan sosial, yaitu tercukupinya kebutuhan
material dan non-material. Dalam masyarakat Indonesia, kondisi sejahtera itu diartikan hidup
aman dan bahagia karena semua kebutuhan dasar dapat terpenuhi, seperti makanan yg cukup,
gizi, kesehatan, tempat tinggal, pendidikan, pendapatan yg layak, dan perlindungan. Dalam
buku 3 orientasi kesejahteraan sosial, definisi kesejahteraan sosial dibedakan menjadi 3
kelompok, yaitu; kesejahteraan sebagai sebuah kegiatan atau pelayanan, keadaan dan ilmu.
Yang dimaksud dengan kesejahteraan sebagai sebuah keadaan adalah kesejahteraan yg
melipti jasmaniah, rohaniah dan bukan merupakan perbaikan dan pemberantasan keburukan
sosial tertentu saja. Kesejahteraan sosial menurut Friedlander dalam Suud (2006:8)
kesejahteraan sosial merupakan sistem yang terorganisasi dari pelayanan-pelayanan dan
lembaga-lembaga sosial, yang dimaksudka untuk membantu individu-individu dan
kelompok-kelompok agar mencapai tingkat hidup dan kesehatan yang memuaskan dan
hubungan-hubungan personal dan sosial yang memberi kesempatan kepada mereka untuk
memperkembangkan seluruh kemampuan dan untuk meningkatkan kesejahteraan sesuai
dengan kebutuhan-kebutuhan keluarga dan masyarakatnya definisi tersebut merupakan
definisi kesejahteraan sosial sebagai sebuah keadaan, yang mencerminkan bahwa manusia
adalah makhluk sosial yang yang harus saling membantu agar menciptakan suasana yang
harmonis dan sejahtera. Wickeden menjelaskan tentang kesejahteraan sosial sebagai sebuah
pelayanan, bahwa kesejahteraan sosial adalah suatu sistem peraturan, program-program,
kebaikan-kebaikan, pelayanan-pelayanan yang memperkuat atau menjamin penyediaan
pertolongan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan sosial yang diakui sebagai dasar bagi
penduduk dan keteraturan sosial. Yang terakhir, arti kesejahteraan sosial sebagai sebuah ilmu.
Menurut Suhartono, orang-orang-orang yang mempunyai berbagai macam kebutuhan akan
pelayanan tersebut khususnya yang idak dapat memenuhi berdasarkan kriteria pasar, maka
mereka manjadi sasaran atau perhatian kesejahteraan sosial. Judul 3 orientasi kesejahteraan
sosial Penulis Mohammad Suud, Harsono Penerbit Prestasi Pustaka, 2006