Anda di halaman 1dari 14

Definisi Sehat

Perkins (1938 ) : Seimbang jasmani & rohani akibat keberhasilan penyesuaian dinamik
kekuatan-kekuatan yang mengubahnya .

WHO (1948 ) : Sejahtera sempurna jasmani rohani dan sosial,bukan hanya bebas dari
penyakit,cacat,dan kelemahan.

Last (1987) : Seimbang manusia dan lingkungan, fisik, biologik,sosial,kompatibel dengan


aktifitas fungsional

UU no 23 (1992) : Keadaan sejahtera badan,jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang
hidup produktif secara sosial dan ekonomi.

Definisi sehat dalam bidang epidemiologi: Ada atau tidak ada penyakit

kriteria menentukannya:normal/ normal

Diagnosis ditegakkan berdasarkan keluhan,gejala dan hasil pemeriksaan

Hepatitis : Antibodi dalam darah

Asbetosis: Keluhan,perubahan fungsi paru,foto penebalan paru/fibrosis paru

Lebih kompleks,modifikasi kriteria diagnostik Rheumatic fever dari Jones (American Heart
Association). Diagnosis Rh fever : dua mayor, atau satu mayor + 2 minor, sebelumnya
terinfeksi Streptococcus grup A

Batasan Sakit

Penyakit adalah : suatu manifestasi dari timbulnya gangguan atau kelainan pada diri
seseorang yang sehat

Penyakit(illness,disease) Objektif

Sakit(sick) Subjektif

seseorang sakit belum tentu ada penyakit, sebaliknya ada penyakit belum tentu sakit

Blum(1974): empat faktor berpengaruh pada faktor kesehatan :

1. Lingkungan, termasuk sosio-budaya

2. Perilaku

3. Pelayanan kesehatan

4. Genetik/keturunan (herediter)
Model-model menjelaskan timbulnya penyakit:

Segitiga epidemiologi(The epidemiologic Triangle),proses penyakit merupakan kombinasi 3


faktor, agent, host and environment serta melibatkan vektor

Agent (bibit penyakit)

1. Biotis (mikroorganisme, bakteri, virus)

2. Abiotis : nutrisi (def.vit.A), kimiawi (toksin, asap rokok,alkohol, racun), fisik(radiasi,


kebakaran, bising), mekanik (kecelakaan)

Biotis penyakit infeksi

Abiotis penyakit bukan infeksi

Agen biotis ditentukan faktor :

1. Patogenisiti : kemampuan menimbulkan penyakit (patogen/apatogen)

2. Virulensi : menyebabkan penyakit berat (virulen/avirulen)

3. Antigenisiti : merangsag mekanismr pertahanan tubuh

4. Infektifiti : invasi, menyesuaikan diri, menetap & berkembang biak dlm pejamu (

Host (pejamu)

1. Keturunan : alergi, kelainan jiwa, kelainan darah tertentu

2. Sistem pertahanan tubuh : sistem imun,dibedakan

secara umum :

o First line of defense (kulit,membran mukosa, kuku, rambut, bulu hidung,


sekresi tubuh,dll)

o Second line of defense (tonsil,hepar, lien, KGB)

o secara khusus :

Seluler : pembentukan antibodi, lekositosis,

fagositosis

Humoral :

acquired immunity :
active acquired artificial

passive acquired artificial

active acquired natural

innate immunity

herd immunity

1. Umur (faktor paling penting) : Anak kecil poliomyelitis ringan tanpa gejala, Dewasa
kebal penyakit ttt (mis meningitis jarang > 25 th krn sudah terpajan agen
meningokokus sebelumnya

2. Jenis kelamin : tumor prostat pada laki-laki

3. Ras : hemofilia pada orang Barat

4. Status perkawinan : resiko meninggal kecelakaan lebih tingggi perjaka dibanding pria
berkeluarga

5. Jenis pekerjaan : manager mental stres, pekerja pabrik timah hitam, merkuri, radio
aktif

6. Kebiasaan hidup : merokok resiko keganasan paru lebih besar

Lingkungan

1. Fisik : musim,suhu, kelembaban udara, geografi, kota-desa, polusi udara/air

2. Biologi : jasad renik/mikroorganisme menimbulkan penyakit. Lingkungan mrpk


faktor penting mempertahankan kelangsungan hidup agen,mis malaria tidak trjadi di
Kathmandu,Nepal, nyamuk penyebar malaria tidak dapat terbang di dataran tinggi.

3. Sosial dan ekonomi : keadaan sos-ek belum memadai mudah terkena penyakit :
infeksi (TBC),kelainan gizi,penduduk padat kekerasan.

A. Agen penyebab yang menimbulkan penyakit

1. Protozoa, parasit uniseluler hewan, mis Plasmodium, amoeba

2. Metazoa, parasit multiseluler hewan, mis cacing pita

3. Fungus, uniseluler tumbuhan,umumnya bermanfaat bagi manusia, berbahaya


histoplasmosis

4. Bakteri,patogen,mis Streptococcus B hemolyticus

5. Rickettsiae,antara bakteri & virus, Rocky mountain spotted fever


6. Virus,agen biologi terkecil,mis virus

Influensa,virus hepatitis

B. Reservoir, tempat agen biologik berkembang

1. Manusia : akut, subakut/asimptomatik, carrier

2. Hewan : zoonosis

3. Lingkungan : Cryptococcus neoformis

C. Portal of Exit , jalan keluar agen biologik

1. Saluran pernafasan, agen di saluran pernafasan :mycobacterium TB, menyebar pada


saat mengeluarkan dahak

2. Saluran genitourinaria : organisme dapat keluar dari tubuh melalui urine & sekret sal.
Genitalia,mis sexually transmitted disease menyebar melalui sekresi sal. Genitalia.

3. Saluran makanan : organisme keluar mell saliva (virus rabies) atau gastrointestinal
bawah (HAV)

4. Kulit : organisme tdp di permukaan kulit(cacar air) atau keluar mell kulit yang rusak
(HBV)

5. In utero transmission (mis Rubella, infeksi Cytomegalovirus,dsb)

D. Penyebaran (Transmission)

1. Langsung (direct) :

o reservoir & pejamu yg mudah terkena (susceptible) jarak dekat 6 feet (1,8
m)

o Direct contact transmission : mell kontak kulit ke kulit (mis sexually


transmitted disease)

o Droplet spread, aerosol terinfeksi akibat batuk,bersin, berbicara menyebar ke


individu rentan (gondongan/mumps, common cold/rhinovirus)

2. Tidak langsung (indirect) :

Reservoir & host rentan jarak > 6 feet / beribu-ribu kilometer

Vector spread : menyebar ikut vektor (mis nyamuk, kutu anjing)


Vehicle spread : transportasi benda-benda tertentu (mis mainan, buku) ; bahan
terkontaminasi (mis susu, makanan)

Airborne spread : droplet nuclei 1-5 m saat bicara,batuk,bersin. Partikel kecil


mencapai paru,menimbulkan penyakit. (influenza, TBC)

penyebaran ini paling sulit dicegah

E. Portal Entry

Umumnya = portal of exit

F. Host Rentan (Susceptible)

1. Sehat karena pertahanan tubuh

Pertahanan umum

Kulit yang utuh (intact) mencegah masuknya organisme ke dalam tubuh

Refleks batuk mengeluarkan organisme dari paru-paru

Cairan lambung mencerna makanan termasuk organisme

Diare menghilangkan agen berbahaya dari sal. gastrointestinal

Bakteri flora normal mencegah pertumbuhan organisme patogen

2. Pertahanan spesifik

Leukosit membasmi bakteri

Fibroblas membungkus organisme yang menyerang tubuh

Sistem kekebalan seluler dan humoral, aktif & pasif

g. Pemberantasan Penyakit ( Disease Eradication)

Salah satunya diperlukan pemusnahan agen

Mis penyakit cacar (smallpox) dapat diberantas karena mempunyai karakterstik yang
unik :

1. Agen cacar adalah virus yang hanya hidup pada manusia & selalu menimbulkan
gejala klinik

2. Host yang rentan dapat diberikan imunisasi


3. Surveilens penyakit ini mampu mengidentifikasi kasus-kasus cacar & imunisasi
masal di sekitar kasus dapat dilakukan

4. Herd immunity pemberantasan dapat dicapai tanpa harus mencapai cakupan


imunisasi sebesar 100 %

5. KONSEP SEHAT SAKIT Oleh : Suparjo, SKep.Ns


6. Definisi sehat
7. WHO (1947)
8. Sehat : Suatu keadaan yang sempurna baikfisik, mental dan
social seta tidakh a n y a b e b a s d a r i p e n y a k i t
a t a u kelemahan.Mengandung 3 karakteristik :1 . m e r e f l e k s i k a n
p e r h a t i a n p a d a i n d i v i d u sebagai
manusia.2 . M e m a n d a n g s e h a t d a l a m
k o n t e k s lingkungan internal dan eksternal.3 . S e h a t d i a r t i k a n
s e b a g a i h i d u p y a n g kreatif dan prodiktif
9. P r e s i d e n t s C o m m i s i o n o n h e a l t h N e e d o f Nation
Stated(1953)
10. S e h a t b u k a n m e r u p a k a n s u a t u k o n d i s i , t e t a p i merupakan
penyesuaian, bukan merupakan suatukeadaan tapi merupakan proses.P r o s e s
adaptasi individu yang tidak hanyat e r h a d a p f i s i k
m e r e k a t e t a p i t e r h a d a p lingkungan sosialnya.
11. Definisi Sehat dalam Keperawatan
12. Pender (1982)Sehat : Aktualisasi (perwujudan yang diperolehi n d i v i d u
melalui kepuasan dalamberhubungan dengan
o r a n g l a i n , perilaku yang sesuai dengan tujuan,
13.
14.
15. p e r a w a t a n d i r i y a n g k o m p e t e n sedangkan
p e n y e s u a i a n d i p e r l u k a n untuk mempertahankan stabilitas
danintegritas structural. D e f i n i s i s e h a t m e n u r u t
p e n d e r mencakup stabilitas dan aktualisasi.Payne (1983)S e h a t : F u n g s i
e f e k t i f d a r i s u m b e r - s u m b e r perawatan diri (Self Care
Resources) y a n g m e n j a m i n t i n d a k a n u n t u k p e r a w a t a n
d i r i ( S e l f C a r e A c t i o n ) secar adekuat.Self Care ResourcesMencakup
pengetahuan, keterampilandan sikap.Self Care ActionP e r i l a k u y a n g s e s u a i
dengan tujuand i p e r l u k a n u n t u k
m e m p e r o l e h , m e m p e r t a h a n k a n + m e n i n g k a t k a n fungsi
fisik, psikososial dan spiritual.
16. Definisi sehat menurut perseorangan.
17. P e n g e r t i a n d a n g a m b a r a n s e s e o r a n g t e n t a n g sehat sangat
bervariatif : PersepsiF a c t o r y a n g m e m p e n g a r u h i d i r i
s e s e o r a n g tentang sehat :1 . s t a t u s p e r k e m b a n g a n
18.
19.
20. K e m a m p u a n m e n g e r t i t e n t a n g k e a d a a n sehat dan kemampuan
berespon terhadapp e r u b a h a n d a l a m k e s e h a t a n d i k a i t k a n dengan
usia.Contoh : bayi dapat merasakan sakit tapit i d a k d a p a t
m e n g u n g k a p k a n d a n mengatasi.P e n g e t a h u a n p e r a w a t
t e n t a n g s t a t u s p e r k e m b a n g a n i n d i v i d u m e m u d a h k a n untuk
melaksanakan pengkajian terhadapi n d i v i d u d a n m e m b a n t u
m e n g a n t i s i p a s i perilaku-perilaku selanjutnya.2 . P e n g a r u h S o s i a l d a n
K u l t u r a l M a s i n g - m a s i n g k u l t u r p u n y a p a n d a n g a n tentang sehat :
diturunkan dari orang tuake anak.Contoh : Cina, sehat adalah keseimbanganantara yin
dan yang.S o s e k ( e k o n o m i r e n d a h ) : f l u s e s u a t u yang biasa, merasa
sehat.3 . P e n g a l a m a n m a s a l a l u S e s e o r a n g d a p a t
m e m p e r t i m b a n g k a n a d a n y a r a s a n y e r i / s a k i t a t a u d i s f u n g s i (tidak
berfungsi) keadaan normal karenapengalaman sebelumnya.Membantu
menentukan definisi seorangtentang sehat.4 . H a r a p a n s e s e o r a n g
tentang dirinya.
21.
22. S e s e o r a n g m e n g h a r a p k a n d a p a t berfungsi
pada tingkat yang tinggi baikfisik maupun psikososialnya jika
merasasehatFactor lain yang berhubungan dengan diriB a g a i m a n a i n d i v i d u
m e n e r i m a d i r i n y a d e n g a n baik/secara utuh.S e l f E s t e e m , B o d y I m a g e ,
k e b u t u h a n , p e r a n dan kemampuan.Jika ada ancaman : anxiety (cemas)D e n g a n
mengerti persepsi tentang sehat dansakit perawat dapoat memberi
b a n t u a n y a n g berarti pada individu untuk mencapai keadaan sehat.
23. Definisi Sakit
24. Yaitu defiasi/penyimpangan dari status sehat
25. Parson (1972)
26. Sakit : gangguan dalam fungsi normal individu s e b a g a i t o t a l i t a s ,
t e r m a s u k k e a d a a n organisme sebagai system biologis danpenyesuaian
sosialnya.
27. Bauman (1965)
28. S e s e o r a n g m e n g g u n a k a n t i g a c r i t e r i a u n t u k menentukan apakah
mereka sakit :1 . A d a n y a g e j a l a : n a i k n y a
t e m p e r a t u r e , nyeri

timbulnya berbagai gejala/merasa ada bahaya.

Mempunyai 3 aspek :

Secara fisik : nyeri, panas tinggi

Kognitif : interprestasi terhadapgejala

R e s p o n e m o s i t e r h a d a p ketakutan/kecemasan

Konsultasin dengan orang terdekat :g e j a l a + p e r a s a a n , k a d a n g -


k a d a n g h mencoba pengobatan di rumah.
2.
tahap asumsi terhadap peran sakit (sick Role)

Penerimaan terhadap sakit

Individu mencari kepastian sakitnya k e l u a r g a a t a u t e m a n :


m e n g h a s i l k a n peran sakit.

M e n c a r i p e r t o l o n g a n d a r i p r o f e s i kesehatan, yang lain mengobati
sendiri,mengikuti nasehat teman/keluarga.

Akhir dari tahap ini dapat ditemukan b a h w a g e j a l a t e l a h b e r u b a h


danmerasa lebih baik. Invidu masih mencari
p e n e g a s a n d a r i k e l u a r g a tentang sakitnya. Rencana
pengobatandipenuhi/dipengaruhi oleh pengetahuandan pengalaman
selanjutnya.3 . T a h a p k o n t a k d e n g a n
p e l a y a n a n kesehatan.

Individu yang sakit : meminta nasehat d a r i p r o f e s i k e s e h a t a n a t a s


i n i s i a t i f sendiri.

3 tipe informasi

validasi keadaan sakit

P e n j e l a s a n t e n t a n g g e j a l a y a n g tidak dimengerti

K e y a k i n a n b a h w a m e r e k a a k a n baik

J i k a t i d a k a d a g e j a l a : i n d i v i d u mempersepsikan dirin ya
sembuh jikaa d a g e j a l a k e m b a l i p a d a
p r o f e s i kesehatan.4 . T a h a p k e t e r g a n t u n g a n J i k a p r o f e s i
k e s e h a t a n m e m v a l i d a s i (memantapkan) bahwa seseorang sakuit :m e n j a d i
p a s i e n y a n g t e r g a n t u n g u n t u k memperoleh bantuan.S e t i a p o r a n g
m e m p u n y a i t i n g k a t ketergantungan yang berbeda
s e s u a i dengan kebutuhan.P e r a w a t - M e n g k a j i
k e b u t u h a n ketergantungan pasiendikaitkan dengan tahapperkembangan.-
S u p p o r t t e r h a d a p perilaku pasien
y a n g m e n g a r a h k e p a d a kemandirian.5 . T a h a p
penyembuhan

Pasien belajar untuk melepaskan peran sakit dan kembali pada peran sakit danfungi
sebelum sakit.

Kesiapan untuk fungsi social.P e r a w a t M e m b a n t u p a s i e n


untukb e r f u n g s i d e n g a n meningkatkan kemandirian-
M e m b e r i h a r a p a n d a n support.
Perilaku Peran Sakit (Sick Role Behaviour)
Yaitu kegiatan yang dilakuan oleh individu yang mempertimbangkan dirinya sakit
dengan tujuanuntuk memperoleh kesehatan.Parson : 4 aspek dari peran sakit.1 . K l i e n
t i d a k m e m e g a n g t a n g g u n g j a w a b untuk kondisi mereka
( s e l a m a k o n d i s i sakit)2 . K l i e n d i b e b a s k a n d a r i t u g a s d a n
f u n g s i social3 . K l i e n d i h a r u s k a n u n t u k
b e r u s a h a memperoleh kondisi sehat
s e c e p a t mungkin.4 . K l i e n d e n g a n k e l u a r g a h a r u s
m e n c a r i bantuan orang yang kompeten.
Dampak sakit
Efek sakit terhadap anggota keluarga. Orang yang sakit : mempengaruhi keluarga
dan orangb e r a r t i l a i n n y a . J e n i s d a r i e f e k d a n l u a s n y a tentang 3 asfek :

Anggota keluarga mana yang sakit

Serius dan lamanya sakit

A d a p t d a n k e b i a s a a n y a n g d i p e g a n g o l e h keluarga.Perubahan terjadi pada


keluarga1 . p e r u b a h a n p e r a n 2 . m e n i n g k a t n y a s t r e s s s / d
k e c e m a s a n t e n t a n g h a s i l d a r i p e n y a k i t d a n k o n f l i k tentang ketidakbiasaan
tanggung jawab.3 . M a s a l a h k e u a n g a n 4 . K e s e p i a n s e b a g a i a k i b a t d a r i
perpisahan.]5 . p e r u b a h a n d a l a m k e b i a s a a n s o c i a l .
Dampak dirawat
Efek dari hospitalisasi dapat mengganggu :

Privacy seseorang
o
P e r a s a a n m e n y e n a n g k a n y a n g merefleksikan
t i n g k a t p e n g h a r g a a n social.

AutonomyK e a d a a n k e m a n d i r i a n d a n m e n g a t u r d i r i sendiri tanpa adanya control


dari luar.

Gaya hidupAdanya ketentuan di R.S

PeranPeran berubah jika dirawat, contoh :Orang tua tidak dapat memenuhi
tanggung jawab sebagai orang tua secara moral.

EkonomiPerawat dapat memberi support terhadap a k t i v i t a s y a n g


m e n i n g k a t k a n k e s e h a t a n yang dapat mengembalikan klien terhadap aktivitas
normal sesegera mungkin.
Definisi kesejahteraan sosial menurut para ahli

Ada beberapa definisi kesejahteraan sosial menurut para ahli, yaitu :


Menurut Walter A. Friedlander, 1961 dalam Pengantar Kesejahteraan Sosial oleh Drs. Syarif
Muhidin, Msc. Kesejahteraan sosial adalah sistem yang terorganisir dari pelayanan-
pelayanan sosial dan lembaga-lembaga yang bertujuan untuk membantu individu dan
kelompok untuk mencapai standar hidup dan kesehatan yang memuaskan dan relasi-relasi
pribadi dan sosial yang memungkinkan mereka mengembangkan kemampuannya sepenuh
mungkin dan meningkatkan kesejahteraannya secara selaras dengan kebutuhan keluarga dan
masyarakat.

Menurut Dwi Heru Sukoco, 1995 dari buku Introduction to Social Work Practice oleh Max
Siporin. Kesejahteraan sosial mencakup semua bentuk intervensi sosial yang secara pokok
dan langsung untuk meningkatkan keadaan yang baik antara individu dan masyarakat secara
keseluruan. Kesejahteraan sosial mencakup semua tindakan dan proses secara langsung yang
mencakup tindakan dan pencegahan masalah sosial, pengembangan sumber daya manusia
dan peningkatan kualitas hidup.

Kesejahteraan sosial adalah sebuah sistem yang meliputi program dan pelayanan yang
membantu orang agar dapat memenuhi kebutuhan sosial, ekonomi, pendidikan dan kesehatan
yang sangat mendasar untuk memelihara masyarakat (Zastrow, 2000).

Sebagaimana batasan PBB, kesejahteraan sosial adalah kegiatan-kegiatan yang terorganisasi


yang betujuan untuk membantu individu atau masyarakat guna memenuhi kebutuhan-
kebutuhan dasarnya dan meningkatkan kesejahteraan selaras dengan kepentingan keluarga
dan masyarakat (Suharto, 2005).

Kesejahteraan atau sejahtera dapat memiliki empat arti.

Dalam istilah umum, sejahtera menunjuk ke keadaan yang baik, kondisi manusia di
mana orang-orangnya dalam keadaan makmur, dalam keadaan sehat dan damai.

Dalam ekonomi, sejahtera dihubungkan dengan keuntungan benda. Sejahtera


memliki arti khusus resmi atau teknikal (lihat ekonomi kesejahteraan), seperti dalam
istilah fungsi kesejahteraan sosial.

Dalam kebijakan sosial, kesejahteraan sosial menunjuk ke jangkauan pelayanan untuk


memenuhi kebutuhan masyarakat. Ini adalah istilah yang digunakan dalam ide negara
sejahtera.

Di Amerika Serikat, sejahtera menunjuk ke uang yang dibayarkan oleh pemerintah


kepada orang yang membutuhkan bantuan finansial, tetapi tidak dapat bekerja, atau
yang keadaannya pendapatan yang diterima untuk memenuhi kebutuhan dasar tidak
berkecukupan. Jumlah yang dibayarkan biasanya jauh di bawah garis kemiskinan, dan
juga memiliki kondisi khusus, seperti bukti sedang mencari pekerjaan atau kondisi
lain, seperti ketidakmampuan atau kewajiban menjaga anak, yang mencegahnya untuk
dapat bekerja. Di beberapa kasus penerima dana bahkan diharuskan bekerja, dan
dikenal sebagai workfare.

Sejahtera

Sejahtera, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti aman sentosa dan
makmur; selamat (terlepas dari segala macam gangguan). Dari sumber yang sama,
sentosa diartikan sebagai bebas dari segala kesukaran dan bencana; aman dan
tenteram; sejahtera. Sedangkan untuk kata makmur, terdapat tiga arti: 1) banyak
hasil, 2) banyak penduduk dan sejahtera, sertya 3) serba kecukupan; tidak
kekurangan. Dari Wikipedia, kita mendapatkan beberapa pengertian sejahtera.
Pengertian umum untuk kesejahteraan menurut ensiklopedi bebas tersebut,
menunjuk ke keadaan yang baik, kondisi manusia di mana orang-orangnya dalam
keadaan makmur, dalam keadaan sehat dan damai.

Semua orang pasti menginginkan sejahtera. Namun apakah setiap orang yang ingin
sejahtera pasti mendapatkannya? Ternyata tidak. Sejahtera itu sendiri memiliki
kunci. Di dalam Islam, kunci kesejahteraan penduduk sebuah negeri itu adalah iman
dan takwa, sebagaimana Allah Ta'ala berfirman yang maksudnya:

[7:96] Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah


Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka
mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan
perbuatannya. (AL A'RAAF (Tempat tertinggi) ayat 96)

Tetapi apakah tanpa sejahtera tak bisa didapat tanpa iman dan takwa? Untuk
sebagian maknanya, boleh jadi bisa. Tetapi itu pun dikhawatirkan merupakan
istidraj, sebagaimana Nabi pernah bersabda (yang maksudnya):

"Apabila engkau melihat Allah memberikan seorang hamba sebagian dari


kesenangan dunia yang dicintainya dengan jalan berbuat maksiat, maka
sesungguhnya itu hanyalah istidraj. Kemudia Rasulullah membaca:

(ayat yang masksudnya):

[6:44] Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada
mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka;
sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada
mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka
terdiam berputus asa. (SURAT AL AN'AAM (Binatang ternak) ayat 44)."

Satu hal lagi, kesejahteraan berlandaskan iman dan takwa adalah kesejateraan
dunia-akhirat, sedangkan kesejahteraan berdasarkan kekufuran dan kemasiatan
(seperti dengan menerapkan sistem demokrasi dan sistem kufur lainnya) adalah
kesejahteraan semu dan sementara. Itu pun jika sejahtera.

Nah, manusia tinggal memilih, mau sejahtera dengan berlandaskan apa?

Beberapa Konsep tentang Kesejahteraan

Tingkat kepuasan dan kesejahteraan adalah dua pengertian yang saling berkaitan. Tingkat
kepuasan merujuk kepada keadaan individu atau kelompok, sedangkan tingkat kesejahteraan
mengacu kepada keadaan komunitas atau masyarakat luas. Kesejahteraan adalah kondisi
agregat dari kepuasan individu- individu.

Menurut Undang-undang No 11 Tahun 2009, Kesejahteraan Sosial adalah kondisi


terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak
dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya.
Permasalahan kesejahteraan sosial yang berkembang dewasa ini menunjukkan bahwa ada
warga negara yang belum terpenuhi hak atas kebutuhan dasarnya secara layak karena belum
memperoleh pelayanan sosial dari negara. Akibatnya, masih ada warga negara yang
mengalami hambatan pelaksanaan fungsi sosial sehingga tidak dapat menjalani kehidupan
secara layak dan bermartabat.
Konsep kesejahteraan menurut Nasikun (1993) dapat dirumuskan sebagai padanan makna
dari konsep martabat manusia yang dapat dilihat dari empaat indicator yaitu : (1) rasa aman
(security), (2) Kesejahteraan (welfare), (3) Kebebasan (freedom), dan (4) jati diri (Identity)

Biro Pusat Statistik Indonesia (2000) menerangkan bahwa guna melihat tingkat kesejahteraan
rumah tangga suatu wilayah ada beberapa indicator yang dapat dijadikan ukuruan, antara lain
adalah :
1) Tingkat pendapatan keluarga;
2) Komposisi pengeluaran rumah tangga dengan membandingkan pengeluaran untuk pangan
dengan non-pangan;
3) Tingkat pendidikan keluarga;
4) Tingkat kesehatan keluarga, dan;
5) Kondisi perumahan serta fasilitas yang dimiliki dalam rumah tangga.

Menurut Kolle (1974) dalam Bintarto (1989), kesejahteraan dapat diukur dari beberapa aspek
kehidupan:
1) Dengan melihat kualitas hidup dari segi materi, seperti kualitas rumah, bahan pangan dan
sebagianya;
2) Dengan melihat kualitas hidup dari segi fisik, seperti kesehatan tubuh, lingkungan alam, dan
sebagainya;
3) Dengan melihat kualitas hidup dari segi mental, seperti fasilitas pendidikan, lingkungan
budaya, dan sebagainya;
4) Dengan melihat kualitas hidup dari segi spiritual, seperti moral, etika, keserasian
penyesuaian, dan sebagainya.
Menurut Drewnoski (1974) dalam Bintarto (1989), melihat konsep kesejahteraan dari tiga
aspek; (1) dengan melihat pada tingkat perkembangan fisik (somatic status), seperti nutrisi,
kesehatan, harapan hidup, dan sebagianya; (2) dengan melihat pada tingkat mentalnya,
(mental/educational status) seperti pendidikan, pekerjaan, dan sebagainya; (3) dengan melihat
pada integrasi dan kedudukan social (social status)

Todaro (2003) mengemukakan bahwa kesejahteraan masyarakat menengah kebawah dapat


direpresentasikan dari tingkat hidup masyarakat. Tingkat hidup masyarakat ditandai dengan
terentaskannya dari kemiskinan, tingkat kesehatan yang lebih baik, perolehan tingkat
pendidikan yang lebih tinggi, dan tingkat produktivitas masyarakat.

Hasil Survei Biaya Hidup (SBH) tahun 1989 yang dilakukan oleh BPS membuktikan bahwa
semakin besar jumlah anggota keluarga semakin besar proporsi pengeluaran keluarga untuk
makanan dari pada untuk bukan makanan. Ini berarti semakin kecil jumlah anggota keluarga,
semakin kecil pula bagian pendapatan untuk kebutuhan makanan, dengan demikian
jumlah anggota keluarga secara langsung mempengaruhi tingkat kesejahteraan keluarga.

Dalam memahami realitas tingkat kesejahteraan, pada dasarnya terdapat beberapa factor
yang menyebabkan terjadinya kesenjangan tingkat kesejahteraan antara lain : (1) social
ekonomi rumah tangga atau masyarakat, (2) struktur kegiatan ekonomi sektoral yang menjadi
dasar kegiatan produksi rumah tangga atau masyarakat, (3) potensi regional (sumberdaya
alam, lingkungan dan insfrastruktur) yang mempengaruhi perkembangan struktur kegiatan
produksi, dan (4) kondisi kelembagaan yang membentuk jaringan kerja produksi dan
pemasaran pada skala lokal, regional dan global (Taslim, 2004).

Penilaian keberhasilan transmigrasi mengacu pada Keputusan Menteri Transmigrasi dan


Permukiman Perambah Hutan Republik Indonesia Nomor : PER.25/MEN/IX/2009 tentang
tingkat perkembangan permukiman transmigrasi dan kesejahteraan transmigran, yang
menyatakan bahwa tingkat perkembangan permukiman transmigrasi dan kesejahteraan
transmigrasi meliputi tingkat penyesuaian, pemantapan dan pengembangan yang terdiri dari
empat parameter yaitu ekonomi, sosial dan budaya, integrasional dan keaktifan dan
pelayanan lembaga social.

Daftar Pustaka:

Bintarto. 1989. Interaksi Desa-Kota dan Permasalahannya. Ghalia Indonesia. Jakarta

Bintarto dan Surastopo Hadisumarno. 1979. Metode Analisa Geografi .LP3ES. jakarta

Nasikun, Dr. 1996. Urbanisasi dan Kemiskinan di Dunia Ketiga. PT. Tiara Wacana.Yogyakarta.

Peraturan Menteri Nomor: PER.25/MEN/IX/2009 tentang Tingkat Perkembangan Permukiman


Transmigrasi dan Kesejahteraan Transmigran.
Teori kesejahteraan masyarakat
Posted on April 20, 2012 by nabellasefina

Tak dapat dipungkiri bahwa manusia adalah makhluk sosial, yg mana semua yg kita lakukan
tidak dapat lepas dari orang lain. Dan setiap manusia ingin hidup dengan sejahtera. Kondisi
Sejahtera yg dimaksud menunjuk pada kesejahteraan sosial, yaitu tercukupinya kebutuhan
material dan non-material. Dalam masyarakat Indonesia, kondisi sejahtera itu diartikan hidup
aman dan bahagia karena semua kebutuhan dasar dapat terpenuhi, seperti makanan yg cukup,
gizi, kesehatan, tempat tinggal, pendidikan, pendapatan yg layak, dan perlindungan. Dalam
buku 3 orientasi kesejahteraan sosial, definisi kesejahteraan sosial dibedakan menjadi 3
kelompok, yaitu; kesejahteraan sebagai sebuah kegiatan atau pelayanan, keadaan dan ilmu.
Yang dimaksud dengan kesejahteraan sebagai sebuah keadaan adalah kesejahteraan yg
melipti jasmaniah, rohaniah dan bukan merupakan perbaikan dan pemberantasan keburukan
sosial tertentu saja. Kesejahteraan sosial menurut Friedlander dalam Suud (2006:8)
kesejahteraan sosial merupakan sistem yang terorganisasi dari pelayanan-pelayanan dan
lembaga-lembaga sosial, yang dimaksudka untuk membantu individu-individu dan
kelompok-kelompok agar mencapai tingkat hidup dan kesehatan yang memuaskan dan
hubungan-hubungan personal dan sosial yang memberi kesempatan kepada mereka untuk
memperkembangkan seluruh kemampuan dan untuk meningkatkan kesejahteraan sesuai
dengan kebutuhan-kebutuhan keluarga dan masyarakatnya definisi tersebut merupakan
definisi kesejahteraan sosial sebagai sebuah keadaan, yang mencerminkan bahwa manusia
adalah makhluk sosial yang yang harus saling membantu agar menciptakan suasana yang
harmonis dan sejahtera. Wickeden menjelaskan tentang kesejahteraan sosial sebagai sebuah
pelayanan, bahwa kesejahteraan sosial adalah suatu sistem peraturan, program-program,
kebaikan-kebaikan, pelayanan-pelayanan yang memperkuat atau menjamin penyediaan
pertolongan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan sosial yang diakui sebagai dasar bagi
penduduk dan keteraturan sosial. Yang terakhir, arti kesejahteraan sosial sebagai sebuah ilmu.
Menurut Suhartono, orang-orang-orang yang mempunyai berbagai macam kebutuhan akan
pelayanan tersebut khususnya yang idak dapat memenuhi berdasarkan kriteria pasar, maka
mereka manjadi sasaran atau perhatian kesejahteraan sosial. Judul 3 orientasi kesejahteraan
sosial Penulis Mohammad Suud, Harsono Penerbit Prestasi Pustaka, 2006

Anda mungkin juga menyukai