Anda di halaman 1dari 16

MATA KULIAH : ANTROPOLOGI KESEHATAN

MAKALAH
ADAT ISTIADAT YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN
DAN
SOSIO DAN ATROPOLOGI DALAM PRAKTEK KEPERAWATAN

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 7:
1. FAUZIAH
2. ARMI SIAHAYA
3. RISKA ISTIANA
4. CINTA KIRANA
5. RISKI ANGGA BIMA
6. ANDRI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU


PRODI D3 KEPERAWATAN TOLI TOLI
TAHUN 2020
14. ADAT- ISTIADAT YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN

A. Latar belakang

Antropologi berasal dari kata “anthropos” dan “logos”, antrhopos adalah manusia
dan logos adalah ilmu. Berarti antropologi adalah studi ilmu yang mempelajari
tentang manusia dari segi budaya, perilaku, keanekaragaman, bentuk fisik, &
kebudayaan yang dihasilkan ras atau kelompok masyarakat diberbagai daerah
dimuka bumi. Dan antropologi juga mencoba untuk mencari jawaban siapakah dan
makna dan memahami dari manusia yang tidak dapat didefenisikan secara detail.
Antropologi juga bermanfaat untuk memahami perbedaan yang ada
dimasyarakat yang ada diindonesia dan karenanya memunculkan rasa persatuan
dan ikatan pada tanah air. Alasan mengapa kita belajar antroplogi agar bertujuan
dimuka bumi memperluasa, menambah wawasan terhadap karakteristik suku
bangsa yang berbeda-beda, agar kita juga dapat mengetahui cara manusia dalam
bermasyarakat berbsuku bangsa. Berperilaku, berinteraksi sesame manusia.
Antropologi memiliki fase-fase yaitu , pada fase pertama (sebelum 1800). Suku-suku
bangsa penduduk pribumi afrika asia dan amerika mulaia didatangi oleh orang eropa
barat sejak akhir abad ke 15 dan permulaan abad ke-16, dan lambat laundalam
suatu proses yang berlangsung kira-kira 4 abad lamanya, berbagai daerah dimuka
bumi mulai terkena pengaruh negara-negara eropa barat. Bersama dengan
perkembangan itu mulai terkumpul suatu himpunan besar dari buku-buku kisah
perjalanan, laporan, dan sebagiannya, buah tangan para musafir, pelaut, pendeta
penyiar agama nasrani, penerjema kitab injil, dan pegawai pemerintah jajahan.
Dalam buku-buku itu termuat suatu himpunan besar dari bahan pengetahuan
berupa deskripsi tentang adat istiadat, susunan masyarakat, Bahasa dan ciri-ciri fisik
dari beraneka warga suku bangsa di afrika, asia, oseania (yaitu kepulauan di lautan
tedu) dan suku-suku bangsa indian, penduduk pribumi amerika. Bahan diskripsi-
diskripsi itu amat menarik perhatian orang eropa karena semua itu sangat berbeda
dari adat istiadat, susunan masyarakat, Bahasa dan ciri-ciri fisik bangsa-bangsa
eropa barat.

Fase ke-2 (kira-kira pertengahan abad ke-19). Integrasi yang sungguh-sungguh


baru timbul pada pertengahan abad ke-19, waktu timbul karangan-karangan yang
menyusun bahan etnografi tersebut berdasarkan cara berfikir evolusi masyarakat
secara singkat, setelah itu

Fase ke-3 (permulaan abad ke-20) sebagian negara penjajah negara dieropa
berhasil untuk mencapai kemantapan kekuasaan didaerah-daerah jajahan diluar
eropa. Maka ilmu antropologi sebagai ilmu yang justru mempelajari bangsa-bangsa
didaerah-daerah diluar eropa itu.

Fase ke-4 (sesudah kira-kira 1930) dalam fase ini ilmu antropologi mengalami masa
perkembangannya yang paling luas, baik mengenai bertambahnya bahan
pengetahuan yang jauh lebih teliti maupun mengenai ketajaman dari metode-
metode ilmiahnya.

B. Ruang lingkup pembahasa


1. Pengertian adat istiadat
2. Contoh budaya adat istiadat yang mempengaruhi kesehatan
3. Dampak buruk dari budaya adat istiadat yang mempengaruhi kesehatan

4.sejarah antropologi
C.Pembahasan

1. Pengertian adat istiadat

adat istiadat merupakan tata kelauan yang paling tinggi kedudukannya karena
bersifat kekal dan terintegrasi sangat kuat terhadap masyarakat yang
memilikinya. Adat juga perilaku budaya dan aturan aturan yang telah berusaha
diterapkan dalam lingkungan masyarakat. Adat istiadat juga merupakan ciri
khas suatu daerah yang melekat sejak dahulu kala dalam diri masyarakat yang
melakukannya. Adat istiadat juga merupakan kaidah-kaidah sosial yang sejak
lama ada dan telah menjadi kebiasaan (tradisi) dalam masyarakat. (sumber by
blogspot.com>2014/11)
2. contoh budaya adat istiadat yang mempengaruhi kesehatan

a. Adat bugis
Adat bugis mempercayai bahwa anak bayi yang baru lahir tidak boleh turun
tanah selama 40 hari, berarti dia tidak boleh disuntik imunisasi pada bulan
pertama, dan itu dapat mempengaruhi kesehatan pada si bayi.

b. Adat buol
Jika anggota keluarga sakti, contoh demam tinggi (typhoid). mereka akan
mengunjungi dukun diabanding dokter untuk menyembuhkan,seperti
membunyikan rambut, jika berbunyi pertanda bawa anak itu mengalami
demam yang disebabkan oleh hal” gaib atau mistis (keteguran), hal ini
karena mereka takut dengan dokter sebab mereka berfikir jika pergi
kedokter mereka pastikan disuntik dengan jarum yang besar. Sebab lainnya
yakini karena asih menganggap bahwa sakit yang mereka derita ada
hubungannya dengan hal hal yang berbau mistis.
c. Masyarakat umum
Dalam upaya perbaikan gizi, disuatu daerah diperdesaan tertentu, menolak
untuk makan daun singkong, walaupun mereka tahu kandungan vitaminnya
tinggi.Setelah diselidiki ternyata masyarakat bertaggapan daun singkong
hanya pantas untuk untuk makanan kambing, dan mereka menolaknya
karena status mereka tidak dapat disamakan dengan kambing.

Dalam kehidupan sehari” seperti halnya jika salah seorang anggota keluarga
menderita suatu penyakit (deman karena masuk angin) hal yang pertama
dilakukan sebelum pergi kedokter pastilah mencoba untuk
menyembukhkannya dengan cara kerokan. Ini adalah ciri dari sebuah
kebudayaan yang sangan erat hubungannya dgn kesehatan. Dimana anggapan
masyarakat mengenai demam termaksud angin ini akan hilang apabila angin
dalam tubuh keluar. Maka kerokan dalah hal yang paling masuk akal bagi
mereka dan tanpa mereka kethui pula bahwa kerokan ini memiliki dampak
yang negative bagi tubuh kita karena poripori dalam tubuh akan terbuka dan
terluka. Namun dibalik efeknya yang negative ini tidak bias kita pungkiri
bahwa jasanya sangat besar, karena terbukti dapat menyembuhkan. Akibat
hal ini lah banyak masyarakat yang cenderung memegang koko prinsip ini.

3. Dampak buruk dari budaya adat istiadat yang mempengaruhi kesehatan

a. Akibat Tidak diimunisasi :

1).Mengalami cacat
Imunisasi sangat penting untuk melindungi anak dari berbagai virus
dan bakteri. Jika tidak melakukan imunisasi, maka cacat permanen
bias dilami anak. Misalnya saja jika anak tidak meakukan imunisasi
MMR, risiko yang memungkinkan akan ia alami seperti cacat
pendengaran, penglihatan terganggu, kalainan jantung, terlambat
berbicara, hingga disibilitas.

2). Penyakit TBC


Dampak jika bayi tidak imunisasi adalah terkenanya penyakit
Tuberculosis (tbc).Untuk mencega peenyakit TBC ,bayi sebaiknya di
berikan imunisasi Bacillus calmatte Guerin (BCG) .Vaksin BCGdapat di
berikan sejak lahir, imunisasi ini bertujuan untuk memberikan
kekebalan tehadap tubuh

3).Terjangkit Hapatitis B

Dampak jika bayi tidak imunisasi berikutnya adalah memungkinkan


bayi terjangkit infeksi hepatitis.Jenis penyakit ini salah satu penyakit
yang dapat menyebabkan kehilangan nyawa pada seseorang, sebab
infeksi hepatitis merupakan sesuatu infeksi virus pada hati.
Virus hepatitis B adalah virus yang dapat membahayakan tubuh
manusia. Apabilah penyakit ini tidak segerah diatasi dapat
menyebabkan kanker hati. Untuk dapat mencega penyakit ini, maka
ada baiknya bayi diberikan imunisasi HB sesui dengan jadwal.Vaksin
/imunisasi hepatitis B ( HB) Yang pertama harus diberikan dalam
waktu 12 jam setelah Bayi lahir, kemudian dilanjutkan pada umur 1
bulan dan 3 -6 bulan .Jaralk antara dua imunisasi hepatitis B minimal 4
minggu guna mencegah penyakit hepatitis B
4.Tetanus

Banyak dari kita yang masih belum familiar dengan penyakit yang sati
ini,tetanus merupakan penyakit infeksi akut dan seringkali fatal yang di
sebabkan oleh bakteri clostridium Tetani yang memproduksi toksin
(racun) Racun inilah yang kemudian akan enyebar ke dalam tubuh dan
menggangu saraf. Yang ditandai dengan meningkatnya tegangan dan
kekejangan otot sehingga otot akan menjadi kaku.

5.Tekanan radang selaput Otot

Dampak jika bayi tidak imunisasi selanjutnya adalah emungkinkan bayi


terkena radang selaput otak. Radang selaput otak atau yang di kenal
dengan sebutan mingitis sangat berbahaya bagi kesehatan
manusia.Jenis penyakit ini dapat menjangkit siapa saja baik orang
dewasa, anak-anak ataupun bayi . Agar baik tidak terkena dengan
penyakit meningitis ,ada baiknya dilakukan pencegahan denan
melakukan imunisasi HIB Vaksin/imunisasi HIB diberikan mulai usia 2
bulan dengan jarak pemberian dari vaksin pertama ke vaksin
selanjutnya adalah 2 bulan. Vaksin ini dapat diberikan secara terpisah,
atau pun melakukan kombinasi dengan vaksin lain.

6.Polio

Dampak jika bayi tidak imunisasi berikutnya adalah terkena penyakit


polio. Penyakit polio merupakan sebuah infeksi virus yang sasngat
mudah menular dan menyerang sistem saraf , khususnya pada bayi
yang belum melakukan vaksinasi polio . penyakit polio dapat
menyebabkan sistem saraf pusaT

b.Menarik atau membunyikan rambut

Rambut adalah mahkota bagi setiap orang. Sehingga


setiap orang apalagi para kau hawa ingin memiliki rambut yang
meningkatkan penampilan meraka. Bahkan untuk merawat rambut
agar menjadi bagus mereka rela menghabiskan banyak uang. Suka
menarik rambut juga bias jadi trikotilomania adalah gangguan menarik
rambut yang ditandai dengan keinginan berulang dan tidak
tertahankan untuk menarik rambut. Kebisaan ini dapat menyebabkan
kebotakan atau kerontokan rambut.

Maka dibawah ini 4 efek samping menarik rambut yang anda harus
ketahui

1). Mengganggu syaraf kepala

Efek samping pertama menarik rambut yaitu


mengganggu syaraf. Kulit kepala memiliki banyak syaraf kepala,yang
mengandung dan pengatur peredaran darah. Namun bila kamu
mencabut rambut secara paksa maka akan mengganggu kesehatan
sistem syaraf otak yang dapat menyebabkan sinyal dalam kulit kepala
terganggu yang membuat pembetukan pigmen rambut tidak terjadi
dengan sempurna.

2.Mengganggu pertumbuhan rambut

Efek yang kedua menganggu pertumbuhan rambut. Rambut yang


panjang dan tebal bila kamu serinng mencabutnya maka kamu akan
menghabambat dalam pertumbuhan rambut karena kondisi kulit
kepala akan terganggu karena tarikan yang tidak dapat ditahan akan
rambut.Akar rambut pun menjadih lemah dan sulit memberikan nutrisi
untuk pertumbuhan rambut.Efek mengikat rambut terlalu kencang pun
dapat menggangu pertumbuhan rambut.

3).Merusak folikel

Dengan adanyah tarikan secara paksa dapat membuat merusak folikel


yang dapat diikat kepala dan akan berdampak rusaknya kesehatan
selaput kepala.rusak nya folikel ini bias membuat produksi minyak
kepala terganggu sehingga tidak dapat menjadi kelembabban kulut
kepala. Kamu pun perlu mengetahui cara mengatasi kulit kepala kering.

4}. Membuat rambut menjadi tipis

Karena pertumbuhan rambut menjadi terhambat, masalah


rambut lain akan menjadi timbul seperti rambut akan menjadi tipis akar
rambut akan melemah karena rambut di Tarik sehingga nutrisi ke
rambut kurang teralihi dan rambut baru jarang tumbuh, sehingga
rambut biasanya akan tipis karena tiada pertumbuhan untuk
meningkatkan folume rambut.bilah hal ini sudah menjadi tanda-tanda
maka sebaiknya melakukan perawatan cara menguatkan akar rabut .

5). Rambut rontok

Efek yang terjadi akibat sering menarik rambut yaitu


rambut akan semakin menarik rambut yaitu rambut akan semakin
mudah rontok. Menarik rambut akan membuat akar rambut menjadi
lemah sihingga bila rambut di berikan tekanan maka akan terlepas dari
akar rambut itu.Parameter yang bisah di jadikan indicator rambut
rontok ketika kamu mengambil beberapa bagian rambut dam
menariknya kemudian akan ada beberapa helai rambut kamu perlu
melakukan cara mencega rambut rontok

D. SEJARAH ANTROPOLOGI

Antropologi memiliki fase-fase yaitu , pada fase pertama (sebelum


1800). Suku-suku bangsa penduduk pribumi afrika asia dan amerika
mulaia didatangi oleh orang eropa barat sejak akhir abad ke 15 dan
permulaan abad ke-16, dan lambat laun dalam suatu proses yang
berlangsung kira-kira 4 abad lamanya, berbagai daerah dimuka bumi
mulai terkena pengaruh negara-negara eropa barat. Bersama dengan
perkembangan itu mulai terkumpul suatu himpunan besar dari buku-
buku kisah perjalanan, laporan, dan sebagiannya, buah tangan para
musafir, pelaut, pendeta penyiar agama nasrani, penerjema kitab injil,
dan pegawai pemerintah jajahan. Dalam buku-buku itu termuat suatu
himpunan besar dari bahan pengetahuan berupa deskripsi tentang
adat istiadat, susunan masyarakat, Bahasa dan ciri-ciri fisik dari
beraneka warga suku bangsa di afrika, asia, oseania (yaitu kepulauan di
lautan tedu) dan suku-suku bangsa indian, penduduk pribumi amerika.
Bahan diskripsi-diskripsi itu amat menarik perhatian orang eropa
karena semua itu sangat berbeda dari adat istiadat, susunan
masyarakat, Bahasa dan ciri-ciri fisik bangsa-bangsa eropa barat.

Fase ke-2 (kira-kira pertengahan abad ke-19). Integrasi yang


sungguh-sungguh baru timbul pada pertengahan abad ke-19, waktu
timbul karangan-karangan yang menyusun bahan etnografi tersebut
berdasarkan cara berfikir evolusi masyarakat secara singkat, setelah itu

Fase ke-3 (permulaan abad ke-20) sebagian negara penjajah negara


dieropa berhasil untuk mencapai kemantapan kekuasaan didaerah-
daerah jajahan diluar eropa. Maka ilmu antropologi sebagai ilmu yang
justru mempelajari bangsa-bangsa didaerah-daerah diluar eropa itu.

Fase ke-4 (sesudah kira-kira 1930) dalam fase ini ilmu antropologi mengalami
masa perkembangannya yang paling luas, baik mengenai
bertambahnya bahan pengetahuan yang jauh lebih teliti maupun
mengenai ketajaman dari metode-metode ilmiahnya.

D. KESIMPULAN

Kebudayaan merupakan suatu perkembangan yang majemuk


dari nilai yang sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan serta
keseluruhan struktur-struktur sosial , relegius, dansegala pernyataan
intelektual dan artistic yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Terhadap beberapa unsur dari kebudayaan yaitu alat-alat teknologi,
sistem ekonomi, keluarga, kekuasaan politik, sistem norma sosial yang
memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk
menyesuaikan diri dengan alat sekelilingnya, organisasi ekonomi, alat-
alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan
(keluarga adalah lembaga pendidikan utama), organisasi kekuatan
(politik). Kebudayaan yang sangat mempengaruhi prilaku atau status
kesehatan baik individu maupun masyarakat. Terdapat beberapa aspek
yang sosial budaya yang dapat memengaruhi kesehatan yaitu self
concept, image kelompok, indentifikasi individu, tradisi, sikap fatalistis,
bangga terhadap status sosial, nilai, norma, pengaruh budaya yang
diajarkan pada tingkat awal dan konsenkuensi dari inoavasi kesehatan.
Untuk mencapai status kesehatan yang baik, baik fisik, mental maupun
kesejatraan sosial, setiap individu atau kelompok harus mampu
mengindetifikasi setiap aspirasi, untuk memenuhi kebutuhan, dan
mengubah atau mengantisipasi keadaan lingkungan agar menjadi lebih
baik.
15. SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI DALAM
PRAKTEK KEPERAWATAN

A. Latar belakang
Sosiologi brasal dari kata socius dan logos. Socius berarti kawan
( masyarakat) dan logos berarti Ilmu. Jadi, sosiologi adalah ilmu mempelajari
hubungan antar seserang dangan orang lainya (antar manusia ) sedangkan
antropologi berasal dari kata kata antropos dan logos. Antropos berarti
manusia dan logos berarti ilmu. Jadi antropologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang manusia.
Hubungan antroplogi dan sosiologi adalah,Sosiologi objeknya
masyarakat dan antropologi objeknya kebudayaan. Kebudayaan adanya di
masyarakat pasti berbudaya .
Pebedaan sosiologi antropologi :
Sosiologi menyelidiki masyarakat modern yang kompleks. Sedangkan
antropologi memusatkan perhatiannya pada masyarakat yang masih seerhana
taraf kehidupannya ( yang masih memiliki unsure tradisional)
Social antropologi adalah ilmu yang mempelajari tentang budaya dan
organisasi social dalam kehidupan social) , menurut beberapa ahli, salah
satunya Auguste conte (1498-1853) bahwa, terdapat 3 tahap perkembangan
intelektual yang tiap tahapnya merupakan perkembangan dari tahap
sebelumnya. Tahap pertama disebut tahap teologis atau tahap fisik, yaitu
suatu tahap ketika manusia menafsirkan gejala-gejala disekelilingnya secara
teologis, yaitu engan kekuatan kekuatan yang dikendalikan roh dewa-dewa
dan tuhan yang maha kuasa penafsiran ini penting bagi manusia dan untuk
menyesuaikan dira dengan lingkungan yang madri bandingkan musuhinya dan
untuk melindungi dirinya dari factor-faktor yang tidak terduga.tahap kedua
merupakan perkembangan dari tahap pertama,yaitu tahap meta fisikketika
manusia masi menggangap bahwa gejala-gejala di dunia ini di sebabkan oleh
kekuatan-kekuatan yang berada di atas manusia.di tahap ini,manusia
berusaha untuk mencari sebab dan akibat dari gejalah-gejala yang terjadi.
Tahap terakhir adalah tahap positif.terdapat perbedaan yang nyata di
bandingkan dengan tahap-tahap sebeumnya karena di tahap positif,manusia
sangup untuk berfikir secara ilmia dan ilmu pengetahuan mulai berkembang.
B. Ruang lingkup pembahasan
1. Pengertian sosiologi dan antropologi
2. Hubungan sosiologi dan antropologi dalam praktek keperawatan
3. Kegunaan antropologi keperawatan
C. Pembahasan
1.  Pengertian
Social budaya  erat kaitannya dengan pendekatan ilmu antropologi
yaitu Kata Antropologi berasal dari bahasa Yunani, anthropos dan logos.
Anthropos berarti manusia dan logos berarti pikiran atau ilmu. Secara
sederhana, antropologi dapat dikatakan sebagai ilmu yang mempelajari
manusia. Tentunya kita akan semakin bertanya-tanya, begitu banyak ilmu
yang mempelajari manusia.
Menurut William A. Haviland, seorang antropologi Amerika,
Antropologi adalah ilrnu pengetahuan yang mempelajari keanekaragaman
manusia dan kebudayaannya. Dengan mempelajari kedua hal tersebut,
Antropologi adalah studi yang berusaha menjelaskan tentang berbagai
macam bentuk perbedaan dan persamaan dalam aneka ragam kebudayaan
manusia.
Antropologi Kesehatan adalah disiplin yang memberi perhatian pada
aspek-aspek biologis dan sosio-budaya dari tingkah laku manusia, terutama
tentang cara-cara interaksi antara keduanya disepanjang sejarah kehidupan
manusia, yang mempengaruhi kesehatan dan penyakit pada manusia
(Foster/Anderson, 1986; 1-3).
Menurut Weaver : Antropologi Kesehatan adalah cabang dari
antropologi terapan   yang menangani berbagai aspek dari kesehatan dan
penyakit (Weaver, 1968;1)
Menurut Hasan dan Prasad : Antropologi Kesehatan adalah cabang
dari ilmu mengenai manusia yang mempelajari aspek-aspek biologi dan
kebudayaan manusia (termasuk sejarahnya) dari titik tolak pandangan
untuk memahami kedokteran (medical), sejarah kedokteran (medico-
historical), hukum kedokteran (medico-legal), aspek sosial kedokteran
(medico-social) dan masalah-masalah kesehatan manusia (Hasan dan
Prasad, 1959; 21-22)
Menurut Hochstrasser : Antropologi Kesehatan adalah pemahaman
biobudaya manusia dan karya-karyanya, yang berhubungan dengan
kesehatan dan pengobatan (Hochstrasser dan Tapp, 1970; 245).
Menurut Lieban : Antropologi Kesehatan adalah studi tentang
fenomena medis (Lieban 1973, 1034)
Menurut Fabrega : Antropologi Kesehatan adalah studi yang menjelaskan:
1).      Berbagai faktor, mekanisme dan proses yang memainkan peranan
didalam atau mempengaruhi cara-cara dimana individu-individu dan
kelompok-kelompokterkena oleh atau berespons terhadap sakit dan
penyakit.
2).     Mempelajari masalah-masalah sakit dan penyakit dengan penekanan
terhadap pola-pola tingkah laku. (Fabrga, 1972;167).
Dari definisi-definisi yang dibuat oleh ahli-ahli antropologi mengenai
Antropologi Kesehatan seperti tersebut di atas, maka dapat  disimpulkan
bahwa Antropologi Kesehatan mencakup:
1). Mendefinisi secara komprehensif dan interpretasi berbagai macam
masalah  tentang hubungan timbal-balik biobudaya, antara tingkah laku
manusia dimana  lalu dan masa kini dengan derajat kesehatan dan
penyakit   mengutamakan perhatian pada penggunaan praktis dari
pengetahuan tersebut
B. HUBUNGAN ANTROPOLOGI DAN SOSIOLOGI
Hubungan antara sosiologi dan antropologi sangat erat. Antropologi
adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari budaya masyarakat pada
etnis tertentu. Sementara sosiologi sendiri adalah ilmu yang mempelajari
sifat, prilaku & perkembangan sosial dalam masyarakat. Dalam mengkaji
masyarakat dan kebudayaannya, antropologi dibantu oleh ilmu sosiologi
sehingga kemudian muncul penamaan ilmu ‘Sosio-antropologi’.
Kebudayaan manusia yang menjadi objek studi dari antropologi sendiri
lahir dari prilaku masyarakat yang merupakan objek studi sosiologi.
Dengan demikian, antropologi dan sosiologi memiliki keterkaitan ilmu
yang sulit untuk dipisahkan meski juga harus dibedakan karena memiliki
pendekatan dan metode yang berbeda.
C. KEGUNAAN ANTROPOLOGI KEPERAWATAN
Kegunaan dari antropologi keperawatan, yaitu :
Antropologi mempunyai pandangan tentang pentingnya pendekatan
budaya. Budaya merupakan pedoman individual sebagai anggota masyarakat
dan bagaimana cara memandang dunia, bagaimana mengungkapkan
emosionalnya, dan bagaimana berhubungan dengan orang lain, kekuatan
supernatural atau Tuhan serta lingkungan alamnya. Budaya itu sendiri
diturunkan dari suatu generasi ke generasi selanjutnya dengan cara
menggunakan simbol, bahasa, seni, dan ritual yang dilakukan dalam perwujudn
kehidupan sehari-hari.
Di sisi lain, latar belakang budaya mempunyai pengaruh yang penting
dalam berbagai aspek kehidupan manusia (kepercayaan, perilaku, persepsi,
emosi, bahasa, agama, ritual, struktur keluarga, diet, pakaian, sikap terhadap
sakit, dll). Selanjutnya, hal-hal tersebut tentunya akan mempengaruhi status
kesehatan masyarakat dan pola pelayanan kesehatan yang asa di masyarakat
tersebut.
Secara umum, antropologi keperawatan senantiasa memberikan
sumbangan pada ilmu kesehatan lain sebagai berikut :
(1) Memberikan suatu cara untuk memandang masyarakat secara keseluruhan
termasuk individunya. Dimana cara pandang yang tepat akan mampu untuk
memberikan kontribusi yang tepat dalam meningkatkan kesejahteraan
suatu masyarakat dengan tetap bertumpu pada akar kepribadian
masyarakat yang membangun. Contoh ; pendekatan sistem, holistik, emik,
relativisme yang menjadi dasar pemikiran antropologi dapat digunakan
untuk membantu menyelesaikan masalah dan mengembangkan situasi
masyarakat menjadi lebih baik.
(2) Memberikan suatu model yang secara operasional berguna untuk
menguraikan proses sosial budaya bidang kesehatan.Memang tidak secara
tepat meramalkan perilaku individu dan masyarakatnya, tetapi secara tepat
bisa memberikan kemungkinan luasnya pilihan yang akan dilakukan bila
masyarakat berada pada situasi yang baru.
(3) Sumbangan terhadap metode penelitian dan hasil penelitian. Baik dalam
merumuskan suatu pendekatan yang tepat maupun membantu analisis dan
iterpretasi hasil tentang suatu kondisi yang ada di masyarakat.
D. KESIMPULAN
Sosiologi brasal dari kata socius dan logos. Socius berarti kawan
( masyarakat) dan logos berarti Ilmu. Jadi, sosiologi adalah ilmu mempelajari
hubungan antar seserang dangan orang lainya (antar manusia ) sedangkan
antropologi berasal dari kata kata antropos dan logos. Antropos berarti manusia
dan logos berarti ilmu. Jadi antropologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
manusia.
Hubungan antroplogi dan sosiologi adalah,Sosiologi objeknya masyarakat
dan antropologi objeknya kebudayaan. Kebudayaan adanya di masyarakat pasti
berbudaya .
Pebedaan sosiologi antropologi :Sosiologi menyelidiki masyarakat modern
yang kompleks. Sedangkan antropologi memusatkan perhatiannya pada
masyarakat yang masih seerhana taraf kehidupannya ( yang masih memiliki
unsure tradisional)
Social antropologi adalah ilmu yang mempelajari tentang budaya dan
organisasi. Hubungan antara sosiologi dan antropologi sangat erat. Antropologi
adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari budaya masyarakat pada etnis
tertentu. Sementara sosiologi sendiri adalah ilmu yang mempelajari sifat, prilaku
& perkembangan sosial dalam masyarakat. Dalam mengkaji masyarakat dan
kebudayaannya, antropologi dibantu oleh ilmu sosiologi sehingga kemudian
muncul penamaan ilmu ‘Sosio-antropologi’.
Kebudayaan manusia yang menjadi objek studi dari antropologi sendiri
lahir dari prilaku masyarakat yang merupakan objek studi sosiologi. Dengan
demikian, antropologi dan sosiologi memiliki keterkaitan ilmu yang sulit untuk
dipisahkan meski juga harus dibedakan karena memiliki pendekatan dan
metode yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

http://kafeilmu.co.cc/tema/artikel-sosio-antropologi-   pendidikan-sosial.html.Hasil browsing search pada


tanggal 30 januari 2020 pkl. 20.34

http://datastudi.wordpress.com/2009/10/26/konsep-  sehat-sakit-dan-penyakit-
dalam-konteks-sosial-budaya/. Hasil browsing search pada tanggal 30 januari pkl.
21.12

http://ardycozt.blogspot.com/2012/11/antropologi-dan-sosiologi-keperawatan.html. Hasil
browsing search pada tanggal 30 januari pkl 30 januari pkl. 21.2

Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to PinterestNewer PostOlder


PostHome

Keontjanigrat 2009 ilmu antropologi pt asdi muhasajatnya pt rineka cipta Jakarta

Seorjono seokanto 1990 raja grafindo persada Jakarta sosio dibidang keperawatan

Anda mungkin juga menyukai