HIDROKSIAPATIT
Oleh :
KELOMPOK 4
DESKA (1507112704)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2017
BAB I
PENDAHULUAN
Pada struktur HAp terdapat dua bagian struktur yaitu heksagonal dan monoklinik.
Struktur monoklinik disebabkan karena susunan OH- membentuk urutan OH-OH-OH-OH-
yang membuat parameter kisi b menjadi 2 kali a (Gambar 2b). Akan tetapi, struktur
heksagonal juga dapat diperoleh pada kondisi stoikiometrik jika susunan OH- tidak teratur
(Gambar 2a)
Gambar 1.2 (a) Struktur Hap Heksagonal (b) Struktur Hap monoklinik (Ningsih dkk, 2014).
1.2 Aplikasi Hidroksiapatit
Hidroksiapatit merupakan suatu kalsium fosfat yang banyak digunakan sebagai
material pengganti tulang atau untuk bone filler (pengisi tulang) karena kemiripannya dengan
struktur kimia tulang dan jaringan keras pada mamalia. Material ini dapat mendorong
pertumbuhan tulang baru, serta mempercepat proses penyatuan tulang. Dengan sifat-sifat
mekanik dan struktur kimia yang dimiliki sehingga HA banyak digunakan sebagai implan
tulang femur (paha) manusia dan dalam aplikasi bidang medis lainnya.
Sifat hidroksiapatit sangat mirip dengan komponen pada organ-organ tertentu dari tubuh
manusia seperti tulang dan gigi. Akan tetapi, dikarenakan kekuatan mekanik yang kurang
baik dan menahan beban maka aplikasinya terbatas pada implant yang tak sepenuhnya
menahan beban (non-load-bearing implant) seperti implant untuk operasi telinga di bagian
tengah, pengisi tulang yang rusak pada operasi otopedik, serta pelapis (Coating) pada implant
untuk dental dan proteshis logam.
Penggunaan hidroksiapatit dalam aplikasi biomedik telah banyak dilaporkan antara lain
pembawa obat, scaffold, bone filler dan bone substitute. Hidroksiapatit digunakan karena
biokompabilitas yang sangat baik dengan jaringan keras, bioaktivitas merekonstruksi ulang
jaringan tulang yang telah rusak dan juga di dalam jaringan lunak meskipun mempunyai laju
degradasi rendah, osteokonduktusitas tinggi, non-toksik, memiliki sifat non inflamasi dan
sifat imunogenik dan sifat mesopori dari hidroksiapatit (Anuar A., dkk, 2013). Hidroksiapatit
sintesis menunjukkan penggabungan yang kuat dengan host jaringan keras. Ikatan kimia
dengan jaringan menawarkan HA sebagai aplikasi yang lebih menjanjikan dibandingkan
dengan allograft dan autograft atau implant metal dan keramik. Sehingga hidroksiapatit
menjadi kalsium fosfat yang banyak digunakan sebagai material pengganti tulang atau untuk
bone filler (pengisi tulang) karena kemiripannya dengan struktur kimia tulang dan jaringan
keras pada mamalia. Material ini dapat mendorong pertumbuhan tulang baru, serta
mempercepat proses penyatuan tulang. Dengan sifat-sifat mekanik dan struktur kimia yang
dimiliki sehingga HA banyak digunakan sebagai implan tulang femur (paha) manusia dan
dalam aplikasi bidang medis lainnya.
Sifat hidroksiapatit sangat mirip dengan komponen pada organ-organ tertentu dari tubuh
manusia seperti tulang dan gigi. Akan tetapi, dikarenakan kekuatan mekanik yang kurang
baik dan menahan beban maka aplikasinya terbatas pada implant yang tak sepenuhnya
menahan beban (non-load-bearing implant) seperti implant untuk operasi telinga di bagian
tengah, pengisi tulang yang rusak pada operasi otopedik, serta pelapis (Coating) pada implant
untuk dental dan proteshis logam.
temperatur yang ekstrem (>2000oK) dan tekanan (>500 bar) pada mikrodetik pembentukan
dari reaksi intermediet seperti radikal. Hal ini mendorong reaktivitas dari spesi kimia yang
terlibat, sehingga membuat percepatan reaksi heterogen antara reaktan cair dan padat
secara efektif.
Peningkatan daya ultrasonik menyebabkan reaksi cepat yang mengarah pada
pembentukan monofase HA dan melemahnya puncak fosfat lain seperti Ca3(PO4)2 dan
Ca2P2O7.
Ukuran partikel terkait dengan nukleasi dan pola pertumbuhan material, dan hal ini
sangat berhubungan dengan derajat super saturation pada fase cair. Dengan kehadiran
ultrasonik yang menghasilkan micro jets dan shock wave mengakibatkan runtuhnya micro
bubbles dan mempromosikan hot spot dengan pendinginan yang sangat tinggi. Efek tersebut
memacu reaksi kimia dan efek fisika, sehingga ultrasonik dapat digunakan untuk sintesa
material pada fase cair.
Meningkatnya daya ultrasonik menunjukkan penurunan ukuran partikel yang
dihasilkan (Poinern et al., 2009; Li-yun et al., 2005). Daya sonikasi mempengaruhi tingkat
kavitasi dalam cairan, dengan daya ultrasonik yang semakin tinggi akan menghasilkan
peristiwa kavitasi dengan jumlah yang besar dikarenakan makin banyak gelembung kavitasi
transien yang terbentuk. Dapat diharapkan banyaknya sisi nukleasi menghasilkan partikel
terbentuk di sekitar sisi tersebut lebih kecil untuk konsentrasi pereaksi yang sama.
Pembentukan partikel dengan kontak yang lama dengan ultrasonik menunjukkan penurunan
pada tingkat aglomerasi.
Kegunaan iradiasi ultrasonik pada persiapan sampel (wet milling) adalah lebih
mengefisienkan proses grinding (penghalusan), dispersing (penyebaran) dan deaglomerasi
(pemecahan) sampel partikel. Hidroksiapatit yang dihasilkan dari metode ini memiliki
keseragaman ukuran dan distribusi. Keuntungan metode ini dalam membuat ukuran slurry
yang bagus adalah meningkatkan kecepatan reaksi, output reaksi dan penggunaan energi yang
lebih efisien.
Sonikator adalah alat yang dapat membangkitkan gelombang ultrasonik. Metode ini
sering disebut juga metode radiasi ultrasonik dengan menggunakan panjang gelombang dari
20 kHz hingga 10 MHz. Gambar 2.5 menunjukkan model pembentukan gelembung pada alat
sonikator.
2.1 Bahan
Bahan yang digunakan untuk pembuatan hydroxyapatite adalah :
1. Kalsium Nitrat (Ca(NO3)2)
2. Di-amonium hidrogen fosfat ((NH4)2.HPO4)
3. Air deionisasi (deionized water)
4. Amonia (NH4OH)
2.2 Alat
Alat yang digunakan adalah :
1. Spray Dryer
2. Neraca analitik
3. Gelas beaker
4. Holder dan motor pemutar
5. Spatula
6. Pompa vakum
7. Furnace
Gambar 2.1 Ilustrasi sistem spray drying (Bastan, F.E., dan Fatih Ustel, 2016).
2.4 Karakterisasi
2.4.1 Analisa SEM
Analisa SEM digunakan untuk menganalisa morfologi powder hydroxyapatite.
Powder hydroxyapatite memiliki morfologi yang berbeda-beda seperti bulat, datar, atau
menggumpal yang dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2 SEM micrographs dari powder hydroxyapatite. Powder datar (a), powder
menggumpal (b), powder bulat atau mendekati bulat (c,d) (Bastan, F.E., dan Fatih Ustel,
2016)
Secara umum spray dried powder hydroxyapatite bebentuk bulat seperti yang dapat
dilihat pada Gambar 2.2c-d. Selain itu, powder beronnga dan berbentuk sperti donat dapat
diperoleh melalui spray drying. Permukaan powder setelah melalui proses spray drying dan
pemanasan pada suhu 1250 oC ditunjukkan pada Gambar 2.3. Seperti yang dapat dilihat,
spray dried powder hydroxyapatite memiliki struktur nano dan umumnya berbentuk bulat,
namun memiliki permukaan kasar dengan ukuran kristal yang kecil. Setelah melalui proses
pemanasan pada suhu 1250 oC, kristal-kristal kecil menyatu dan ukuran butir kristal
membesar. Permukaan powder juga menjadi halus setelah pemanasan.
Gambar 2.3 Permukaan powder setelah spray drying (e) dan setelah pemanasan pada
suhu 1250 oC (f) (Bastan, F.E., dan Fatih Ustel, 2016).
Gambar 2.4 Hasil Analisa XRD (a) dan FTIR (b) powder HA spray dried dan pemanasan
2.5 Diagram Alir Prosedur dan Karakterisasi
Pelarutan Pelarutan
Pencampuran
NH4OH
Pengadukan 24 jam
Presipitasi 24 jam
Slurry
Spray Drying
Pemanasan
Anuar A, Midhat Nabil Ahmad Salimi, Mohamed Zulkali Mohamed Daud, Yeoh Fei Yee,
2013, Characterizations of hydroxyapatite (HAp) nanoparticles produced by sol-gel method,
School of Bioprocess Engineering, Universiti Malaysia Perlis, Jejawi, Perlis, School of
Materials & Mineral Resources Engineering, Universiti Sains Malaysia, Penang, Special
Issue for International Conference of Advanced Materials Engineering and Technology
(ICAMET 2013), 28-29 November 2013, Bandung Indonesia
Bastan, F.E., dan Fatih Ustel, 2016, The Effect Of Spray Drying Parameters On
Hydroxyapatite Powders, Sakarya University, 16th International Materials Symposium IMSP
2016
Ningsih R. P, Nelly Wahyuni, Lia Destiarti, 2014, Sintesis Hidroksiapatit dari Cangkang
Kerang Kepah (Polymesoda erosa) dengan variasi waktu pengadukan, JKK Tahun 2014,
Universitas Tanjung Pura
Ruphuy, G., A. Saralegi, J.C. Lopes, M.M. Dias, M.F. Barreiro, 2016, Spray drying as a
viable process to produce nano-hydroxyapatite/chitosan (n-HAp/CS) hybrid microparticles
mimicking bone composition, Laboratory of Separation and Reaction Engineering (LSRE)
Associate Laboratory LSRE-LCM, Faculty of Engineering, University of Porto, Porto,
Portugal, Laboratory of Separation and Reaction Engineering (LSRE) Associate Laboratory
LSRE-LCM, Bragana Polytechnic Institute, Bragana, Portugal