Anda di halaman 1dari 3

SINTESIS DAN KARAKTERISASI KALSIUM FOSFAT

Biomaterial adalah material yang dapat berinteraksi secara langsung dengan jaringan
tubuh. Biomaterial digunakan sebagai material dasar yang digunakan untuk kepentingan
medis, salah satunya sebagai implan. Jenis-jenis biomaterial antara lain biokeramik,
biopolimer, biokomposit, dan biologam yang dapat digunakan untuk meningkatkan fungsi
tubuh.
Biokeramik dapat bersifat non-toxic, bioaktif, bioresorbabel, biokompotibel, bioiner,
dan osteokonduktif. Non-toxic yaitu tidak bersifat racun terhadap tubuh. Bioaktif yaitu terjadi
interaksi antara implan dan tubuh. Bioresorbabel adalah sifat mampu diserap pada jaringan
biologis. Biokompotibel adalah kemampuan untuk menyesuaikan dengan tubuh. Bioiner
merupakan biomaterial yang tidak berpengaruh atau tidak terdapat interaksi antara implan
dan tubuh. Osteokonduktif yaitu kemampuan untuk merangsang sel osteoblas pada jaringan
keras. Jenis biokeramik yang banyak diaplikasikan pada tulang sebagai implan yaitu
biokeramik kalsium fosfat seperti hidroksiapatit (HA) dan Beta-Trikalsium fosfat (-TCP).
Biokeramik kalsium fosfat merupakan komponen utama pada mineral tulang.
Biokeramik kalsium fosfat sintetik diperoleh dengan mencampurkan prekursor kalsium dan
fosfat dengan berbagai metode. Kalsium fosfat merupakan keramik yang memiliki ikatan
kovalen atau ionik. Biokeramik kalsium fosfat tidak memiliki muatan bebas sehingga
memiliki sifat listrik yang rendah. Dalam berbagai penelitian kalsium fosfat sintetik berhasil
diperoleh dalam berbagai macam fase. Perbedaan fase kalsium fosfat dapat digunakan dalam
medis tergantung pada bioaktivitas atau kemampuan penyerapan material yang diperlukan.
HA dapat dihasilkan dari material biologi seperti karang, kerang laut, cangkang telur
dan material biologi lainnya, dengan metode kimia maupun fisika. HA mempunyai rumus
kimia Ca 10( PO 4 )6 (OH )2 atau Ca5 (PO4 )3 (OH ) berbentuk serbuk, blok berpori atau

3 ,dan OH
hybrid. Senyawa HA terdiri dari ion-ion 2+ , PO 4 yang tersusun secara rapat
C a
membentuk struktur apatit. HA banyak digunakan untuk material implan, karena sifatnya
yang biokompotibel, bioresorbabel, osteokonduktif, tidak beracun, dan bioaktif. Ketika
diaplikasikan pada jaringan biologi, tidak menyebabkan komplikasi seperti pendarahan atau
infeksi. HA bersifat bioaktif yang akan mendukung pertumbuhan tulang dan osteokonduktif
ketika diaplikasikan pada ortopedik seperti gigi atau rahang. HA mempunyai sifat yang mirip
dengan tulang, serta dapat meningkatkan pertumbuhan dan pemeliharaan tulang. HA berpori
memiliki integrasi terhadap tulang yang lebih baik daripada HA padat. HA dapat dijadikan
alternatif sebagai material implan tulang, karena adanya ikatan osteoblas yang akan
membentuk jaringan tulang yang baru.

Sedangkan Tri-kalsium fosfat (TCP) memiliki rumus kimia Ca 3 ( PO4 )2 ,

merupakan salah satu keramik bioaktif kalsium fosfat yang sering digunakan untuk implan
tulang atau gigi, karena bersifat resorbabel. TCP mempunyai beberapa bentuk polimorfik
antara lain -TCP, -TCP, -TCP, -TCP. Bentuk polimorfik ini dibedakan dari suhu
sintering-nya. -TCP lebih banyak digunakan karena memiliki kestabilan kimia, kekuatan
mekanik yang tinggi serta bioresobsi yang lebih baik. -TCP merupakan salah satu material
biokeramik berbasis kalsium fosfat (CaP) yang menunjukkan sifat biodegradasi yang baik
sebagai pengganti tulang. -TCP terbentuk pada suhu 1000C. . -TCP tidak dapat terbentuk
pada sistem cair dan dikenal lebih mudah larut daripada oksi hidroxiapatit. -TCP
mempunyai substansi fisik yang kuat dan berfungsi sebagai sumber ion kalsium dan fosfat
untuk jaringan lokal selama proses degradasi yang menstimulasi interaksi osteoblas dan
promotor formasi pembentukan tulang.
Berdasarkan jurnal Synthesis and Characterization of Calcium Phosphate/Chitosan
Composites, HA dapat disintesis dengan menggunakan berbagai metode salah satunya
dengan metode presipitasi. Calcium nitrate tetrahydrate [Ca( NO 3)2 4 H 2 O] yang diperoleh

dari kulit telur ayam dipresipitasi dengan diamonium hidrogen ortofosfat [( NH 3 )2 HPO 4 ]

untuk membentuk HA. Sintesis senyawa kalsium fosfat dimulai dari kalsinasi kulit telur
ayam pada suhu 1000 C selama 5 jam. Pola difraksi sinar-X (XRD) menunjukkan
konsentrasi optimum untuk mendapatkan HA murni adalah 0,3 M Ca dan 0,18 P prekursor.
Konsentrasi yang lebih tinggi menunjukkan adanya fase kalsium fosfat lainnya yaitu adanya
-TCP. Akan tetapi, HA murni mungkin sangat baik digunakan implan untuk kerusakan
tulang kecil, tapi untuk patah tulang serius, HA murni mungkin tidak cukup.
Sintesis -TCP juga dilakukan dengan metode presipitasi. Serbuk kalsium direaksikan
dengan H 3 PO 4 dengan rasio molaritas masing-masing 1.2 M : 0.8 M. Proses sintering
dilakukan selama tujuh jam pada suhu 1000 C . Pada proses sintesis, kalsium akan
H2O
berikatan dengan fosfat hidroksil dan sehingga menghasilkan trikalsium fosfat
TCP( Ca3 ( PO 4 )2),
seperti yang ditunjukkan sebagai berikut:

3 Ca(OH )2+ H 3 PO 4 +6 H 2 O Ca3 ( PO 4 )2 +12 H 2 O

Oleh karena itu, dilakukan gabungan biokeramik HA dengan -TCP untuk


meningkatkan sifat mekanik material dan agar lebih mudah larut serta lebih biodegradable.
Gabungan HA dan -TCP dikenal dengan Biphasic Calcium Phosphate (BCP). Gabungan
dua material ini dapat meningkatkan sifat mekanik material. BCP dapat mengontrol
biokatifitas dalam implan sebagai implan atau perancah tulang. Tingkat degradasi BCP dapat
dikontrol dengan membandingkan komposisi pencampuran HA/-TCP, semakin tinggi
perbandingannnya, semakin tinggi porositasnya, maka semakin mudah larut material tersebut,
sehingga pembentukan tulang baru dapat berlangsung secara maksimal. BCP bersifat
biokompotibel, osteokonduktif dan biodegradasi. Sifat-sifat ini diperlukan untuk perancah,
agar dapat berfungsi dengan baik ketika diimplan pada tulang.
Aplikasi penelitian tentang implan biomaterial pernah dilakukan oleh Klein, A. A.
Driessen, Racquel Z. LeGeros, dan Jianxi Lu. Ketiga penelitian tersebut sama-sama
membahas tentang sifat biodegradasi dari biomaterial kalsium fosfat yang diimplankan pada
tulang tibia kelinci dan domba dengan hasil proses resorpsi dan degradasi implan HA--TCP
terjadi minimal pada hari ke-30 penanaman meskipun pembentukan tulang belum merata di
seluruh implan. Hidroksiapatit memiliki daya resorpsi yang lambat, sedangkan beta
trikalsium fosfat dapat diresorpsi setelah 6 minggu pascaoperasi. Pada bulan ke-9
memperlihatkan perubahan keadaan implan HA--TCP terpecah menjadi ukuran yang lebih
kecil. Implan HA--TCP terlihat tidak lagi dalam bentuk pellet yang padat tetapi berubah
menyerupai bentuk granul karena adanya degradasi yang lebih besar. Pertumbuhan tulang
secara sempurna di seluruh bagian pori implan HA--TCP terjadi setelah bulan ke-12. Dan
diperoleh hasil bahwa biodegradasi dari suatu bahan implan keramik dipengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain pori-pori (porosity), kepadatan (density), rasio bahan implan HA-
-TCP, ukuran partikel serta waktu dan temperatur pembuatan.

Anda mungkin juga menyukai