Imelda Wadu, Intan Karlina Rohaini, Agung Rimayanto Gintu, Sri Hartini
Program Studi Kimia, Fakultas Sains dan Matematika
Program Studi Magister Biologi, Fakultas Biologi
Universitas Kristen Satya Wacana
652012028@student.uksw.edu
ABSTRAK
116
menyebabkan rasa sakit pada gigi terbentuknya lobang lain karena
seperti yang umum dirasakan saat penipisan.
mengalami sakit gigi. Gejala lain yang Senyawa mikro kalsium yang
timbul akibat penipisan email gigi digunakan adalah senyawa hidroksi-
dikenal juga dengan nama gigi sensitif apatit atau pada kemasan pasta gigi
(Resti dkk, 2008). dikenal dengan kalsium dihidroksi
Masalah penipisan email pada fosfat atau kalsium hidroksi fosfat
gigi di atas menimbulkan gagasan untuk (Windarti dan Astuti, 2006). Hidroksi-
menggunakan metode penambalan pada apatit HAp merupakan komponen
gigi yang berlubang menggunakan sintetik dengan rumus kimia
senyawa turunan kalsium. Namun cara Ca 10 (PO 4 ) 6 (OH) 2 (Mittal et al, 2011a)
ini kurang efektif karena menimbulkan yang dapat disintesa dari komponen
warna yang berbeda pada bagian yang kaya kalsium. Umumnya komposit
ditambal. Selain itu, metode ini tidak HAp digunakan untuk mereparasi
efektif untuk gigi sensitif karena gigi tulang yang mengalami fraktura dan
sensitif memiliki lubang yang menambal gigi yang berlubang. HAp
berukuran mikro. Menghadapi keadaan dapat disintesa dari komponen kaya
ini, maka dimanfaatkan turunan kalsium kalsium seperti cangkang Mollusca,
dalam ukuran mikro yang ditambahkan kerabang telur unggas, dan sisa tulang
kedalam formula pembuatan pasta gigi hewan yang dagingnya sudah
karena dianggap lebih efektif menutupi dikonsumsi seperti sapi dan kambing
lobang berukuran mikro pada gigi (Affandi dkk, 2015; Amrina, 2008;
dengan menggunakan mikro kalsium Fitri, 2014; Mahreni dkk, 2012; dan
menggantikan kalsium yang terkikis Rachmania, 2012). Gambar struktur
sehingga menutupi lobang yang kimia HAp ditunjukkan pada Gambar 1.
terbentuk dan mengurangi potensi
117
Gambar 1. Struktur Kimia HAp (Agrawal et al, 2011; Elkayar et al, 2009)
METODE
1. Waktu dan Tempat Penelitian 3. Sintesis HAp dengan Metode
Penelitian dilakukan di Laboratorium Pengendapan Basa
Kimia Fakultas Sains dan Matematika, HAp disintesis dari kerabang telur
Universitas Kristen Satya Wacana menggunakan metode pengendapan
Salatiga pada bulan Januari – Juli 2015. basa mengacu pada Mittal et al (2011);
Sampel kerabang telur ayam petelur, Gintu dkk (2017); dan Wadu dkk,
telur ayam kampung, dan telur ayam (2017).
bebek, diperoleh dari warung penjual 4. Pembuatan dan Uji Fisikokimia
makanan. Pasta Gigi
2. Karakterisasi Sampel Kerabang Pembuatan pasta gigi mengacu pada
Telur Resti dkk (2008); Dewi dan Gunawan
Karakterisasi sampel meliputi pe- (2011). Uji fisikokimia pasta gigi
ngukuran kadar kalsium dan fosfat meliputi uji pH, Daya Sebar dan
mengacu pada Denesya, 2013 dan SNI Kestabilan pasta gigi mengacu pada
06-6989.31-2015 Nursal dkk (2014).
5. Uji Organoleptik Pasta Gigi
118
Uji organoleptik pasta gigi meliputi gigi mengacu pada Nursal dkk (2014).
aroma, tekstur, dan ketampakan pasta
119
menyebabkan iritasi permukaan selaput beberapa suhu percobaan. Uji ini
mukosa mulut konsumen. Daya sebar bertujuan untuk mengetahui perubahan
bertujuan untuk mengukur kehomo- struktur fisik pasta gigi setelah dipapar
genan suatu sediaan pasta gigi, jika suhu ekstrim pada lama waktu yang
pasta gigi tidak menyebar diatas plat uji ditentukan. Uji ini dipadukan dengan
maka dapat dikatakan formula pasta organoleptik untuk mengetahui pe-
gigi masih belum menyatu dengan rubahan karakter tekstur fisik pasta gigi.
homogeny karena masih ada gumpalan. Pasta gigi yang di uji kestabilan adalah
Gumpalan tersebut akan melukai pasta gigi dengan varian 1:1 karena
membrane mukosa mulut jika berlanjut memenuhi kriteria berdasarkan pe-
membentuk kristal. Kehomogenan ngukuran pH dan Daya Sebar. Hasil
formula pasta gigi ini sudah baik karena pengukuran kertabilan pasta gigi varian
memenuhi plat uji pada waktu kurang 1:1 Ditampilkan pada Tabel 3a, 3b dan
dari 3 menit. 3c
Karakterisasi fisikokimia dilan-
jutkan dengan uji kestabilan pada
Tabel 3a. Kestabilan Pasta Gigi Varian 1:1 pada Suhu 25oC, Hari ke 1-3
Kriteria Kontrol Standard A Standard B Pasta Gigi HA 1:1
pH 8,4; 8,3; 9,1 9,2; 9,1; 9,6 7,4; 7,4; 8,4 7,3; 7,3; 7,3
Warna Putih Putih Merah muda Putih
Tekstur Lembut Lembut Lembut Sedikit kasar
Aroma Mint Mint Mint Mint
Kenampakan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
gumpalan gumpalan gumpalan gumpalan
o
Tabel 3b. Kestabilan Pasta Gigi Varian 1:1 pada Suhu 50 C, Hari ke 1-3
120
sedikit coklat
Tekstur Lembut m Lembut Lembut Sedikit kasar
Aroma Mint Mint Mint Mint
Kenampakan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
gumpalan, gumpalan, sedikit gumpalan, gumpalan, sedikit
sedikit mengeras sedikit mengeras mengeras
mengeras
Uji kestabilan dilakukan di suhu Untuk mengetahui tingkat ke-
ruang hingga ekstrim untuk sediaan sukaan konsumen terhadap pasta gigi,
kosmetik pada umumnya untuk me- dilakukan uji organoleptik meliputi
ngetahui terutama perubahan pH, tekstur, rasa, aroma, ketampakan dan
tekstur dan aroma sediaan pasta gigi. homogenitas. Hasil uji organoleptik
Uji Organoleptik Pasta Gigi ditampilkan pada Tabel 4a. 4b dan 4c.
KESIMPULAN
121
karakteristik fisikokimia sebagai 3. Pasta gigi varian 1:1 cenderung
berikut: Varian 1:1 memiliki pH 7 stabil selama uji kestabilan tehadap
dan Daya Sebar 1,6211g cm s- suhu dan waktu yang ditentukan
1
; Varian 1:3 memiliki pH 7 dan 4. Berdasarkan uji organoleptik,
-1
Daya Sebar 2,1234g cm s ; Varian semua varian pasta gigi me-
3:1 memiliki pH 7,7 dan Daya nunjukan hasil relatif disukai.
Sebar 1,2424g cm s-1. Berdasarkan 5. Secara keseluruhan, kerabang telur
uji pH dan daya sebar maka dipilih sangat potensial untuk meng-
pasta gigi Varian 1:1 untuk diuji hasilkan HAp dan HAp sangat
kestabilan potensial untuk bahan aktif dalam
pasta gigi.
UCAPAN TERIMAKASIH
Ucapan terimakasih dihaturkan penulis Program SIMLITABMAS (PKM) pada
kepada pihak Dirjen DIKTI yang periode pendanaan Tahun 2014/2015.
mendanai penelitian ini melalui
DAFTAR PUSTAKA
122
Dewi RA Puspita dan Gunawan W. (Psidium guajava L). Farmasi
2011. Pengaruh Pasta Gigi UHAMKA. Jakarta.
Dengan Kandungan Buah Apel Putri, F L; Bertha, R dan Arlina P P.
(Pyrus mulus) Terhadap 2015. Analisis Kandungan
Pembentukan Plak. Flourida pada Sampel Pasta Gigi
Elkayar A, Elshazly Y and Assaad M. dari Beberapa Hotel di Kota
2009. Properties Of Hydroxy- Bandung Menggunakan Metode
apatite from Bovine Teeth. Spektrofotometri Sinar Tampak.
Libertas Academica. ISSN: 2460-6472.
Fitri, D. K. 2014. Sintesis Hidroksi- Rachmania, A. P. 2012. Prepabroileri
apatit dari Cangkang Keong Hidroksiapatit dari Tulang Sapi
Sawah (Bellanya javanica) dengan Kombinasi Ultbroi-
dengan Metode Basah dan leronik dan Spray Drying. Tesis.
Modifikasi Pori dengan Kitosan. Program Studi Teknik Kimia,
Bogor : Institut Pertanian Bogor. Fakultas Teknilk, Universitas
Gintu, A R; Imelda, W; Marchelia W S; Indonesia.
dan Sri Hartini. 2017. Sintesa Rahman, D A. 2009. Optimasi Sediaan
Biokeramik Hidroksiapatit Gel Gigi yang Mengandung
(HAp) dari Kerabang Telur Ekstrak Daun Jambu Biji
Ayam Kampung, Ayam Broiler (Psidium guajava L) dengan Na-
dan Bebek Menggunakan CMC sebagaiGelling Agent.
Metode Pengendapan Basa dan Ramli, R. A., Rohana A., Mohamad A.
Hidrolisis Brushit. Jurnal B., and Sam’an M. M. 2011.
BIOMA UPGRIS Vol.6 No.2, Synthesis and Characterisation
Oktober 2017. of Pure Nanoporous Hydroxy-
Maldupa, I; Anda, B; Inga, R and Anna apatite. Journal of Physical
Mahailova. 2012. Evidence Science, Vol. 22(1), hal. 25-37.
Based Toothpaste classification, Universiti Sains Malaysia.
According to certain Charac- SNI 06-6989.31-2005. Air dan Air
teristic of their chemical Limbah – Bagian 31: Uji Kadar
composition. Stomatologija, Fosfat dengan Spektrofotometer
Baltic Dental and Maxillofacial Secara Asam Askorbat.
Journal. 14:12-22, 2012. Wadu, I; Hartati, S; dan Margareta, N
Mittal, M., Prakash S., Nath K. S., and C. 2017. Pemanfaatan Hidroksi-
Sapra K. P. 2011. Preparasion apatit Sebagai Bahan Aktif
Metodology of Hydroxyapatite dalam Pasta Gigi Pencegah Gigi
Powder. Departement of Berlubang. JKPK UNS 2017.
Metallurgical and Materials, Windarti T dan Astuti Y. 2006.
Indian Institute of Technology. Pengaruh Konsentrasi Ca2+ Dan
Nursal F K; Onny I; dan Linda AD. (PO 4 )3- Pada Pembentukan
2014. Penggunaan Na-CMC Hidroksiapatit Dalam Matriks
sebagai Gelling Agent Dalam Selulosa Bakterial.
Formula Pasta Gigi Ekstrak
Etanol Daun Jambu Biji
123
124