Anda di halaman 1dari 14

FORMULASI PASTA GIGI DARI LIMBAH CANGKANG TELUR BEBEK

Marwah Ulfah Syurgana*, Lizma Febrina, Adam M. Ramadhan

Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kefarmasian “Farmaka Tropis”,


Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia
*
Email: marwah.marwi412@yahoo.com

ABSTRAK

Cangkang telur bebek merupakan salah satu limbah rumah tangga yang memiliki kandungan
kalsium karbonat (CaCO3) yang dapat digunakan sebagai bahan abrasif dalam pasta gigi.
Penelitian ini bertujuan mengetahui kadar kalsium yang terkandung di dalam cangkang telur
bebek sebelum pembuatan sediaan dan dalam sediaan pasta gigi dari cangkang telur bebek,
mengetahui formula sediaan pasta gigi dari cangkang telur bebek dan mengetahui stabilitas
fisik pasta gigi berbahan cangkang telur bebek. Kadar kalsium yang terkandung dalam
cangkang telur bebek dan dalam sediaan pasta gigi cangkang telur bebek ditentukan
menggunakan metode titrasi kompleksometri. Optimasi basis dilakukan dengan membuat 3
formula yang masing-masing formula dilakukan variasi konsentrasi Na.CMC dan gliserin.
Basis pasta gigi kemudian dilakukan evaluasi fisik. Basis yang terbaik selanjutnya akan
dilakukan uji stabilitas fisik dan dilanjutkan dengan memformulasikan basis tersebut
menjadi pasta gigi cangkang telur bebek. Pasta gigi cangkang telur bebek tersebut kemudian
akan dilakukan uji stabilitas fisik untuk mengetahui kestabilan sediaan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa cangkang telur bebek mengandung kadar kalsium sebesar 7,53%
sedangkan sediaan pasta gigi cangkang telur bebek mengandung kadar kalsium sebesar
2,14%. Konsentrasi Na-CMC yang menghasilkan basis pasta yang optimum terdapat pada
konsentrasi 1% dengan konsentrasi gliserin sebesar 35% yang ditinjau dari hasil evaluasi
fisik yaitu organoleptik, homogenitas, pH, viskositas, daya sebar, dan pembentukan busa
serta uji sentrifugasi. Basis dan sediaan pasta gigi cangkang telur bebek dinyatakan stabil
dan sesuai dengan standar parameter stabilitas fisik pasta gigi yang telah ditetapkan.

Kata Kunci: cangkang telur bebek, CaCO3, pasta gigi

DOI: https://doi.org/10.25026/mpc.v6i1.275

PENDAHULUAN Kesehatan gigi dan mulut merupakan


Gigi tersusun atas jaringan keras bagian dari kesehatan tubuh secara
berupa email, dentin, dan pulpa yang keseluruhan dan tidak dapat dipisahkan
tertanam di dalam tulang rahang atas dan dari kesehatan tubuh secara urnum.
bawah, dan rongga mulut merupakan Kesehatan gigi dan mulut dapat
batas antara lingkungan luar dan dalam mempengaruhi kualitas kehidupan,
tubuh, sehingga kuman dapat masuk dan termasuk fungsi bicara, pengunyahan, dan
berkembang biak[1]. rasa percaya diri. Plak gigi memegang
peranan penting dalam menyebabkan

Proceeding of the 6th Mulawarman Pharmaceuticals Conferences 127


ISSN: 2614-4778
Samarinda, 7-8 November 2017
Formulasi Pasta Gigi dari Limbah Cangkang Telur Bebek

terjadinya masalah kesehatan gigi dan persenyawaan kalsium karbonat (CaCO3).


mulut. Plak gigi adalah suatu lapisan lunak Hal ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan
yang terdiri atas kumpulan abrasif pada pasta gigi[4].
mikroorganisme dan berkembang biak Salah satu komponen penting dalam
dalam suatu matriks. Plak gigi melekat pasta gigi adalah bahan pengikat berupa
erat pada permukaan gigi yang tidak gelling agent (senyawa pembentuk gel)
dibersihkan[2]. yang fungsinya untuk mempertahankan
Salah satu cara untuk mencegah bentuk sediaan semisolid sehingga
terjadinya masalah kesehatan gigi dan stabilitasnya dapat terjaga dan untuk
mulut adalah dengan menyikat gigi. mencegah pemisahan antara bahan padat
Menyikat gigi menggunakan pasta gigi dan bahan cair. Bahan-bahan yang biasa
dianjurkan dua kali sehari, yaitu sesudah digunakan sebagai gelling agent yaitu
makan dan sebelum tidur[2]. selulosa sintetik seperti metil selulosa,
Pasta adalah dispersi dari bahan- hidroksi etilselulosa, etil hidroksiselulosa,
bahan serbuk yang tidak larut dengan dan natrium karboksimetilselulosa[5].
konsentrasi tinggi (20% sampai 50%) Humektan diperlukan untuk
dalam suatu basis lemak atau basis yang dimasukkan ke dalam komponen pasta
mengandung air. Secara umum persentase gigi karena sifat humektan untuk
bahan padat lebih besar dan sebagai akibat mencegah pasta gigi dari pengeringan. Hal
pasta lebih kental dan lebih kaku daripada ini kemungkinan besar terjadi jika tutup
salep[3]. tidak dipasang kembali pada tube pasta.
Pasta gigi mengandung berbagai Sebagai alternatif, tutup pasta gigi dibuat
macam senyawa kimia, salah satu tetap tersambung pada tube pasta,
diantaranya adalah kalsium karbonat sehingga tutupnya bisa terkunci pada
(CaCO3). Kalsium karbonat (CaCO3) tempatnya. Selain itu humektan dapat
yang terkandung dalam pasta gigi melindungi komponen-komponen yang
berfungsi sebagai bahan abrasif yang terikat kuat di dalam bahan yang belum
umumnya berbentuk bubuk yang dapat mengalami kerusakan termasuk kadar air,
memolis dan menghilangkan stain dan kadar lemak dan komponen lainnya.
plak, juga membantu untuk menambah Humektan yang umum digunakan pada
kekentalan dalam pasta gigi[2]. pasta gigi yaitu gliserin, sorbitol, propilen
Salah satu upaya untuk memperoleh glikol, xylitol dan polietilenglikol (PEG)
[6]
bahan abrasif seperti kalsium karbonat .
(CaCO3) dalam pasta gigi adalah
menggunakan bahan alami. Kembalinya METODE PENELITIAN
perhatian ke bahan alam yang dikenal
dengan istilah back to nature dianggap Alat
sebagai hal yang bermanfaat[2]. Baskom stainless steel, oven
Pemanfaatan limbah terus dilakukan (Froilabo), blender (Miyako), mortir,
oleh para peneliti. Pemanfaatan limbah ini stamper, ayakan ukuran 100 mesh,
bertujuan untuk mendapatkan produk timbangan analitik, hot plate (Stuart),
yang lebih berguna, produk yang dapat botol coklat, pipet ukur, propipet, labu
diperbaharui, produk yang dapat ukur, botol semprot, kaca arloji, kulkas,
meningkatkan nilai jual yang ekonomis gelas kimia, batang pengaduk, pipet tetes,
dan dapat dimanfaatkan oleh manusia. statif, klem, buret, erlenmeyer, sendok
Selain itu pemanfaatan limbah juga dapat tanduk, spatel logam, sudip, corong kaca,
mengurangi pencemaran lingkungan. cawan porselen, pH meter (Jenway), kaca
Salah satu limbah yang banyak ditemukan daya sebar, anak timbang (50 g, 100 g, 150
di Indonesia yaitu cangkang telur. g, dan 200 g), penggaris, viskometer
Sebagian besar cangkang telur terdiri atas

Proceeding of the 6th Mulawarman Pharmaceuticals Conferences 128


ISSN: 2614-4778
Samarinda, 7-8 November 2017
Formulasi Pasta Gigi dari Limbah Cangkang Telur Bebek

(Rheosys), gelas ukur, tabung centrifuge, didinginkan. Setelah itu, larutan disaring
centrifuge, dan object glass. dan diencerkan hingga tanda batas pada
labu ukur 250 mL. Lalu, larutan dipipet 25
Bahan mL ke dalam labu ukur 100 mL dan
Cangkang telur bebek, aquades, diencerkan hingga tanda batas.
asam klorida (HCl), asam
etilenadiaminatetraasetat (EDTA), 3. Penentuan Kadar Kalsium yang
magnesium sulfat (MgSO4), indikator Terkandung dalam Cangkang Telur
Eriochrome Black T (EBT), amonium Bebek dan pada Sediaan Pasta Gigi
klorida (NH4Cl), amonium hidroksida Cangkang Telur Bebek
(NH4OH), natrium karboksimetilselulosa Sampel (larutan cangkang telur
(Na-CMC), natrium sakarin, gliserin, bebek atau larutan pasta gigi cangkang
titanium dioksida, metil paraben, sodium telur bebek) dipipet sebanyak 25 mL ke
lauril sulfat (SLS), oleum mint, etanol dalam erlenmeyer 250 mL. Lalu
70%. ditambahkan larutan buffer pH 10
sebanyak 10 mL dan beberapa tetes
Prosedur Kerja indikator EBT. Dimasukkan EDTA ke
dalam buret 50 mL. Kemudian larutan
1. Pembuatan Serbuk Cangkang Telur cangkang telur bebek dititrasi dengan
Bebek EDTA hingga terjadi perubahan warna
Dikumpulkan kemudian dari ungu atau merah anggur menjadi biru.
dibersihkan cangkang telur dengan cara Lalu dicatat volume titran yang digunakan
merendam cangkang telur di dalam air dan dihitung kadar kalsium yang
panas selama 15 menit sambil dibersihkan terkandung dalam sampel.
permukaan cangkang telur dari kotoran
dan dipisahkan cangkang telur dengan 4. Pembuatan Basis Pasta Gigi
lapisan membrannya. Kemudian, Ditimbang semua bahan sesuai
dikeringkan cangkang telur menggunakan perhitungan. Kemudian dikembangkan
oven pada suhu 105 °C selama 30 menit. Na. CMC di mortir stamper menggunakan
Setelah itu, dihaluskan cangkang telur air hangat sebanyak 20 kali dari jumlah
yang telah dikeringkan menggunakan Na.CMC yang ditimbang. Sementara itu
mortir dan stamper hingga terbentuk di wadah yang berbeda dicampurkan
serbuk, dan digunakan pula blender untuk gliserin dengan titanium dioksida, diaduk
mendapatkan serbuk cangkang telur yang hingga homogen kemudian ditambahkan
lebih halus. Lalu, diayak serbuk cangkang metil paraben dan diaduk hingga
telur dengan ayakan ukuran mesh 100 homogen. Na. CMC yang telah
hingga didapatkan serbuk halus cangkang mengembang ditambahkan natrium
telur bebek. sakarin yang sebelumnya telah dilarutkan
dengan sisa air, lalu digerus hingga
2. Pembuatan Larutan Cangkang Telur homogen. Campuran gliserin, titanium
Bebek dan Larutan Pasta Gigi dioksida, dan metil paraben ditambahkan
Cangkang Telur Bebek untuk Titrasi pada campuran Na. CMC dan natrium
Kompleksometri sakarin kemudian digerus hingga
Ditimbang ±3 gram sampel homogen. Untuk pembuatan basis pasta
(serbuk cangkang telur atau pasta gigi gigi tidak ditambahkan serbuk cangkang
cangkang telur bebek) dan ditambahkan telur bebek, sementara itu pada pembuatan
10 mL aquades dan 50 mL HCl 6 M sediaan pasta gigi cangkang telur bebek
sambil diaduk. Kemudian dipanaskan perlu ditambahkan serbuk cangkang telur
larutan hingga volume menjadi 50 mL dan bebek pada campuran Na.CMC, natrium
diaduk hingga larut kemudian sakarin, gliserin, titanium dioksida, dan

Proceeding of the 6th Mulawarman Pharmaceuticals Conferences 129


ISSN: 2614-4778
Samarinda, 7-8 November 2017
Formulasi Pasta Gigi dari Limbah Cangkang Telur Bebek

metil paraben lalu digerus hingga e. Uji daya sebar


homogen. Setelah itu ditambahkan Pengujian ini dilakukan dengan
sodium laureth sulfate dan digerus hingga cara menimbang ±0,5 gram basis pasta
homogen. Ditambahkan pula beberapa gigi kemudian diletakkan ditengah salah
tetes oleum mint dan digerus hingga satu kaca daya sebar. Kaca lainnya
semua bahan homogen dan terbentuk diletakkan diatas massa pasta dan
massa pasta. dibiarkan selama 1 menit. Diameter basis
pasta yang menyebar diukur dengan
5. Evaluasi Fisik Basis Pasta Gigi mengambil panjang rata-rata diameter dari
berbagai sisi. Setelah itu diletakkan beban
a. Uji organoleptik 50 gram, 100 gram, 150 gram, dan 200
Pengamatan organoleptik basis gram berturut-turut pada tengah-tengah
pasta gigi meliputi bentuk (konsistensi), kaca daya sebar dengan masing-masing
warna, dan aroma yang diamati secara beban dibiarkan selama 1 menit.
obyektif. Kemudian diukur diameter basis pasta
yang menyebar seperti cara sebelumnya.
b. Uji pH
Pengukuran pH dilakukan dengan f. Uji Pembentukan busa
menggunakan alat pH meter, sebelum Dibuat larutan 1% dari basis pasta
digunakan pH meter dikalibrasi dengan dalam air. Lalu, larutan tersebut
larutan dapar pH 4,0 (dapar kalium dimasukkan ke dalam gelas ukur yang
biftalat) dan larutan dapar pH 7,0 (dapar kemudian ditutup mulut gelas ukur dengan
fosfat ekimolal). Setelah dikalibrasi, aluminium foil. Dikocok gelas ukur
celupkan stik pH meter ke dalam basis selama 1 menit dan diukur tinggi busa
pasta gigi. yang terbentuk pada menit ke-0 dan menit
ke-5 setelah pengocokan.
c. Uji viskositas
Pengukuran viskositas g. Uji Sentrifugasi
menggunakan viskometer Rheosys Sampel dimasukkan ke dalam
dengan cara menimbang basis pasta gigi tabung sentrifugal sebanyak 10 gram,
sebanyak ±0,5 gram kemudian diletakkan kemudian alat sentrifugasi diatur dengan
di plate viskometer dan dipasang spindle kecepatan 3750 rpm selama 5 jam. Tidak
tipe cone and plate 5/30 mm. Setelah itu boleh terjadi perubahan bentuk dan
diatur software Rheosys Micra pada pemisahan fase.
komputer yang terhubung dengan
viskometer sesuai dengan pengujian yang h. Uji Freeze-thaw cycling
akan dilakukan. Ditunggu hingga hasil uji Sediaan pasta gigi diletakkan pada
muncul. suhu (4±2°C) selama 2x24 jam
dilanjutkan dengan meletakkan sediaan
d. Uji homogenitas pada suhu (40±2°C) selama 2x24 jam (1
Pengujian homogenitas dilakukan siklus), pengujian dilakukan sebanyak 6
dengan cara pasta gigi yang akan diuji siklus dan diamati perubahan fisik dari
ditimbang sebanyak 0,1 gram pada gelas sediaan pada awal dan akhir setiap siklus
obyek untuk diamati homogenitasnya. yang meliputi organoleptik dan pemisahan
Apabila tidak terdapat butiran-butiran fase.
kasar diatas gelas obyek tersebut, maka
basis pasta gigi yang diuji dinyatakan
homogen, sedangkan adanya butiran-
butiran kasar menunjukkan bahwa basis
pasta gigi tidak homogen.

Proceeding of the 6th Mulawarman Pharmaceuticals Conferences 130


ISSN: 2614-4778
Samarinda, 7-8 November 2017
Formulasi Pasta Gigi dari Limbah Cangkang Telur Bebek

HASIL DAN PEMBAHASAN selama titrasi sebanding dengan kadar ion


logam (kalsium) dalam sampel. Volume
Kadar Kalsium yang Terkandung pada titran yang digunakan pada titrasi
Cangkang Telur Bebek dan pada Pasta cangkang telur bebek sebanyak 15,03 mL
Gigi Cangkang Telur Bebek sedangkan volume titran yang digunakan
Kadar kalsium yang terkandung pada titrasi sediaan pasta gigi cangkang
pada cangkang telur bebek dan pada pasta telur bebek sebanyak 4,27 mL. Sehingga
gigi cangkang telur bebek disajikan pada dari volume titran tersebut, apabila
tabel 1. dihitung menggunakan rumus maka
Penelitian ini menggunakan diperoleh kadar kalsium pada cangkang
sumber kalsium karbonat yang diperoleh telur bebek dan sediaan pasta gigi
dari cangkang telur bebek. Untuk cangkang telur bebek berturut-turut adalah
mengetahui kandungan kalsium pada 7,53% dan 2,14%. Sedangkan kadar
cangkang telur bebek maupun pada pasta kalsium karbonat pada cangkang telur
gigi cangkang telur bebek ini maka bebek dan sediaan pasta gigi cangkang
dilakukan penentuan kadar kalsium telur bebek berturut-turut adalah 18,8%
dengan metode titrasi kompleksometri dan 5,342%. Terjadinya perbedaan kadar
menggunakan titran EDTA dengan kalsium maupun kalsium karbonat antara
bantuan indikator EBT. Digunakan cangkang telur bebek dan pasta gigi
metode titrasi kompleksometri karena cangkang telur bebek dikarenakan pada
metode ini cocok untuk penentuan ion pasta gigi cangkang telur bebek
logam seperti kalsium. Pada metode ini mengandung komposisi lainnya, salah
digunakan titran EDTA karena pada titrasi satunya adalah SLS yang berfungsi
kompleksometri yang memiliki prinsip sebagai surfaktan. Surfaktan tersebut
pembentukan kompleks dengan ion logam dapat berikatan ion Ca2+ (kalsium) pada
memiliki syarat yaitu reaksi antara ion pasta gigi dan membentuk endapan padat
logam dengan ligan harus membentuk ion yang sukar larut. Hal ini menyebabkan
kompleks yang stabil. Untuk membentuk kelarutan kalsium dalam larutan titrasi
kompleks yang stabil maka dibutuhkan menjadi lebih rendah dan mempengaruhi
ligan polidentat yang mampu kadar kalsium yang terukur menjadi lebih
mencengkram atom logam dengan sangat kecil.
kuat. Salah satu contoh ligan polidentat
yaitu EDTA yang memiliki enam pasang Penentuan Formula Terbaik
elektron bebas, sehingga mampu Formula optimasi basis pasta gigi
mencengkram atom pusat dengan sangat dapat dilihat pada tabel 2.
kuat[7]. Optimasi basis dilakukan dengan
Sebelum digunakan, EDTA perlu tujuan untuk mendapatkan formula basis
dilakukan pembakuan terlebih dahulu terbaik yang nantinya akan
karena EDTA merupakan larutan baku diformulasikan menjadi sediaan pasta gigi
sekunder yaitu larutan baku yang cangkang telur bebek. Suatu formula basis
konsentrasinya tidak diketahui secara dapat dikatakan sebagai basis terbaik
pasti karena bahan yang digunakan untuk apabila memenuhi kriteria standar dari
membuat larutan tersebut memiliki masing-masing parameter evaluasi fisik
kemurnian yang rendah sehingga sediaan pasta gigi. Evaluasi fisik yang
diperlukan pembakuan terlebih dahulu dilakukan pada pasta gigi adalah uji
agar diketahui konsentrasi bakunya. organoleptik, uji pH, uji homogenitas, uji
Proses titrasi kompleksometri dihasilkan viskositas, uji daya sebar, dan uji
volume titran (EDTA) yang digunakan pembentukan busa. Optimasi basis ini
untuk mencapai titik akhir pada proses dibuat dalam 3 formula yang dimana
titrasi. Volume titran yang digunakan masing-masing formula divariasikan

Proceeding of the 6th Mulawarman Pharmaceuticals Conferences 131


ISSN: 2614-4778
Samarinda, 7-8 November 2017
Formulasi Pasta Gigi dari Limbah Cangkang Telur Bebek

konsentrasi Na-CMC dan gliserinnya. Na- pengikat (bahan pengental) dan pelembab
CMC pada pasta gigi berperan sebagai (humektan), kedua bahan tersebut dapat
bahan pengental sedangkan gliserin mempengaruhi konsistensi dan viskositas
berfungsi sebagai humektan. Salah satu sehingga mempengaruhi stabilitas fisik
komponen penting pasta gigi adalah bahan sediaan[8].

Tabel 1. Hasil titrasi penentuan kadar kalsium pada cangkang telur bebek dan pada pasta
gigi cangkang telur bebek
Volume EDTA yang Kadar Kadar Kalsium
No. Sampel
digunakan (mL) Kalsium (%) Karbonat (%)
1. Cangkang telur bebek 15,03 7,53 18,8
2. Sediaan pasta gigi 4,27 2,14 5,342
cangkang telur bebek

Tabel 2. Formula Basis Pasta Gigi


Formula
Komposisi
F1 (%) F2 (%) F3 (%)
Natrium karboksi metil selulosa (Na. CMC) 1 1,5 1
Gliserin 27,5 27,5 35
Metil paraben 0,1 0,1 0,1
Natrium sakarin 0,2 0,2 0,2
Sodium laureth sulfate 2 2 2
Titanium dioksida 0,1 0,1 0,1
Oleum menthae qs qs qs
Aquades ad 100 ad 100 ad 100

Tabel 3. Hasil evaluasi fisik basis pasta gigi


Formula
Evaluasi
F1 F2 F3
Organoleptik
Warna Putih Putih Putih
Aroma Mint Mint Mint
Konsistensi Kental Kental Kental
pH 6,76 6,87 6,89
Homogenitas Kurang homogen Kurang homogen Homogen
Daya Sebar (cm) 6,025 4,825 6,415
Viskositas (Pa.s) 3,57 3,89 3,38
Pembentukan busa (mL) 25 25 23
Uji Sentrifugasi Tidak terjadi Tidak terjadi Tidak terjadi
pemisahan fase pemisahan fase pemisahan fase

Proceeding of the 6th Mulawarman Pharmaceuticals Conferences 132


ISSN: 2614-4778
Samarinda, 7-8 November 2017
Formulasi Pasta Gigi dari Limbah Cangkang Telur Bebek

Hasil evaluasi setiap parameter pemakaian. Semakin besar nilai diameter


stabilitas untuk masing-masing formula daya sebar maka semakin besar luas
basis disajikan pada tabel 3. permukaan yang bisa dijangkau oleh
Pengujian organoleptik dilakukan sediaan pasta gigi. Luas penyebaran
dengan mengamati warna, aroma serta berbanding lurus dengan kenaikan
konsistensi dari sediaan. Uji organoleptik penambahan beban, semakin besar beban
dimaksudkan untuk melihat tampilan fisik yang ditambahkan daya sebar yang
suatu sediaan yang telah dibuat yang dihasilkan semakin luas[11]. Standar daya
meliputi bentuk, warna dan aroma[9]. sebar sediaan semisolid berkisar antara 5-
Berdasarkan hasil pengamatan 7 cm[12]. Berdasakan hasil evaluasi daya
organoleptik dari ketiga formula sebar basis pasta gigi dari ketiga formula
menunjukkan bahwa ketiga formula basis, salah satu formula basis yaitu
memiliki organoleptik yang tidak jauh formula F2 memiliki daya sebar yang
berbeda dengan warna putih, aroma mint tidak masuk kedalam standar daya sebar
dan konsistensi yang kental. sediaan semisolid. Sedangkan pada
Pengujian pH dilakukan untuk formula F1 dan F3 masih masuk ke dalam
mengetahui tingkat keasaman atau kebasaan standar daya sebar sediaan semisolid.
dari suatu sediaan[10]. Menurut SNI 12-3524- Uji viskositas bertujuan untuk
1995, syarat pH dari pasta gigi yaitu 4,5-10,5. mengetahui seberapa kental pasta gigi yang
Pasta gigi yang dibuat diharapkan memenuhi dihasilkan, dimana viskositas tersebut
syarat mutu pH tersebut agar pasta gigi menyatakan besarnya kekuatan suatu
tersebut tidak mengiritasi mukosa mulut. cairan untuk mengalir. Makin tinggi
Berdasarkan hasil evaluasi pH basis pasta viskositas makin besar tahanannya[11].
gigi, ketiga formula basis pasta gigi Dalam pembuatan pasta gigi, viskositas perlu
memenuhi syarat mutu pH pasta gigi. diperhatikan karena pasta gigi merupakan
Homogenitas adalah salah satu sediaan semisolid yang memiliki konsentrasi
faktor penting dan merupakan tolak ukur zat padat yang tinggi. Bila pasta gigi
kualitas sediaan pasta gigi karena bahan- memiliki viskositas yang sangat rendah
bahan yang digunakan harus terdistribusi maka pasta gigi akan sangat lunak sehingga
merata dalam sediaan pasta gigi sehingga mengakibatkan pasta gigi tenggelam dalam
bahan-bahan tersebut terdispersi dan bulu sikat gigi dan menetes dari permukaan
tercampur secara homogen pada medium sikat gigi. Namun apabila pasta gigi memiliki
dispersi (basis) agar dapat memberikan viskositas yang sangat tinggi maka pasta gigi
efeknya secara maksimal. Homogenitas akan sulit keluar dari dalam tube dan kurang
suatu pasta berdasarkan SNI 12-3524- terdispersi baik dalam mulut. Standar
1995 ditandai dengan tidak terlihat adanya viskositas sediaan semisolid berkisar antara
gelembung udara, gumpalan partikel yang 2.000–50.000 cps atau 2-50 Pa.s.
terpisah dari sediaan pasta gigi. Berdasarkan hasil evaluasi viskositas, ketiga
Berdasarkan hasil evaluasi homogenitas formula basis pasta gigi sesuai dengan
basis pasta gigi, dari ketiga formula basis standar viskositas sediaan semisolid.
hanya 1 formula yang dinyatakan Uji pembentukan busa bertujuan
homogen yaitu pada formula F3 dengan untuk melihat banyaknya busa yang
konsentrasi Na.CMC sebesar 1% dan dihasilkan oleh pasta gigi untuk
gliserin sebanyak 35%. Sedangkan mengangkat kotoran dan membersihkan
formula F1 dan F2 dinyatakan tidak mulut saat menyikat gigi. Tidak ada syarat
homogen karena terlihat adanya tinggi busa untuk suatu produk pasta gigi.
gelembung udara. Hal ini dikaitkan pada nilai estetika yang
Daya sebar pasta gigi bertujuan disukai konsumen. Busa yang dihasilkan
untuk mengetahui kelunakan dari sediaan dari suatu sediaan pasta gigi umumnya
sehingga memberi kenyamanan pada saat dipengaruhi oleh konsentrasi detergen

Proceeding of the 6th Mulawarman Pharmaceuticals Conferences 133


ISSN: 2614-4778
Samarinda, 7-8 November 2017
Formulasi Pasta Gigi dari Limbah Cangkang Telur Bebek

yang digunakan. Pada basis pasta gigi ini masing parameter stabilitas fisiknya
digunakan SLS (sodium laureth sulfate) sesuai dengan nilai atau standar setiap
sebagai detergen. SLS merupakan parameter.
surfaktan anionik yang memiliki
karakteristik sebagai pembentuk busa Uji Stabilitas dan Karakteristik Basis
yang baik dan memiliki daya pembersih dan Sediaan Pasta Gigi Cangkang
yang tinggi. Berdasarkan hasil evaluasi Telur Bebek
pembentukan busa, ketiga formula basis Formula basis terbaik dan sediaan
pasta gigi dapat membentuk busa dengan pasta gigi cangkang telur bebek dapat
baik. Hasil pengukuran kemampuan dilihat pada tabel 4.
pembentukan busa tersebut menunjukkan Tujuan dari penyimpanan suhu
kemampuan suatu detergen untuk kamar adalah melihat karakteristik fisik
menghasilkan busa. dari sediaan yang disimpan pada suhu
Uji sentrifugasi merupakan salah kamar (±25°C) selama 4 minggu. Pada uji
satu indikator kestabilan fisik suatu Freeze-thaw cycling dilakukan selama 6
sediaan dan bertujuan untuk mengetahui siklus karena sediaan dikatakan stabil jika
terjadinya pemisahan fase dari suatu setelah melewati 6 siklus tidak terjadi
sediaan. Pengujian sentrifugasi dengan perubahan[14]. Satu siklus uji Freeze-thaw
kecepatan 3750 rpm selama 5 jam cycling berlangsung selama 2x24 jam
meramalkan penyimpanan suatu sediaan pada suhu ±4°C dan 2x24 jam pada suhu
selama waktu 1 tahun[13]. Berdasarkan ±40°C. Tujuan dilakukan perbedaan suhu
hasil uji sentrifugasi yang ditunjukkan yaitu suhu 4°C dan 40°C adalah agar
pada tabel 6.9., ketiga formula basis pasta diketahui apakah sediaan yang telah
gigi tidak mengalami pemisahan fase. Hal dibuat stabil walaupun pada penyimpanan
ini berarti konsistensi pasta gigi stabil dengan suhu ekstrim atau penyimpanan
secara fisik dalam penyimpanan selama 1 dengan kondisi suhu yang berubah-ubah
tahun. secara ekstrim. Hasil evaluasi setiap
Berdasarkan hasil evaluasi dari parameter karakteristik fisik basis dan
masing-masing parameter stabilitas fisik sediaan pasta gigi cangkang telur bebek
dari setiap formula basis pasta gigi maka selama waktu penyimpanan 4 minggu
dapat diketahui bahwa basis terbaik adalah pada suhu kamar disajikan pada tabel 5, 6,
basis F3 yang dimana merupakan basis 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, dan 16.
yang keseluruhan hasil evaluasi masing-

Tabel 4. Formula basis dan sediaan pasta gigi cangkang telur bebek
Formula
Komposisi Sediaan Pasta Gigi Cangkang
Basis (%)
Telur Bebek (%)
Serbuk cangkang telur bebek - 25
Natrium karboksi metil selulosa (Na. CMC) 1 1
Gliserin 35 35
Metil paraben 0,1 0,1
Natrium sakarin 0,2 0,2
Sodium laureth sulfate 2 2
Titanium dioksida 0,1 0,1
Oleum menthae qs qs
Aquades ad 100 ad 100

Proceeding of the 6th Mulawarman Pharmaceuticals Conferences 134


ISSN: 2614-4778
Samarinda, 7-8 November 2017
Formulasi Pasta Gigi dari Limbah Cangkang Telur Bebek

Tabel 5. Hasil uji organoleptik basis pasta gigi selama 4 minggu penyimpanan
Minggu ke-
Organoleptik
0 1 2 3 4
Warna Putih Putih Putih Putih Putih
Aroma Mint Mint Mint Mint Mint
Konsistensi Kental Kental Kental Kental Kental

Tabel 6. Hasil uji organoleptik sediaan pasta gigi cangkang telur bebek selama 4 minggu
penyimpanan
Minggu ke-
Organoleptik
0 1 2 3 4
Warna Putih Putih Putih Putih Putih
kehijauan kehijauan kehijauan kehijauan kehijauan
Aroma Mint Mint Mint Mint Mint
Konsistensi Kental Kental Kental Kental Kental

Tabel 7. Hasil uji pH basis pasta gigi selama 4 minggu penyimpanan


Minggu ke-
Evaluasi
0 1 2 3 4
pH 6,83±0,03 6,34±0,01 6,19±0,02 6,30±0,02 6,29±0,01

Tabel 8. Hasil uji pH sediaan pasta gigi cangkang telur bebek selama 4 minggu penyimpanan
Minggu ke-
Evaluasi
0 1 2 3 4
pH 8,66±0,01 8,52±0,01 8,58±0,02 8,55±0,03 8,57±0,01

Pengujian organoleptik Pengujian pH selama masa


menunjukkan bahwa selama penyimpanan penyimpanan 4 minggu bertujuan untuk
4 minggu basis dan sediaan pasta gigi mengetahui pengaruh penyimpanan
cangkang telur bebek tidak mengalami terhadap kestabilan nilai pH sediaan. Hasil
perubahan yang signifikan baik itu dari pengujian pH ini ditunjukkan pada tabel 7
segi warna, aroma maupun konsistensi. dan 8. Selama masa penyimpanan 4
Hal ini menyatakan bahwa baik basis minggu baik basis maupun sediaan pasta
maupun sediaan pasta gigi cangkang telur gigi cangkang telur bebek mengalami
bebek stabil secara organoleptik selama perubahan pH walaupun tidak signifkan.
masa penyimpanan 4 minggu. Hasil ini Keseluruhan pH basis maupun sediaan
ditunjukkan pada tabel 5 dan 6. masih dalam rentang standar pH pasta
Pengamatan organoleptik bertujuan untuk gigi. Perubahan nilai pH akan terpengaruh
mengetahui ada atau tidaknya perubahan oleh media yang terdekomposisi oleh suhu
secara organoleptik selama waktu tinggi saat pembuatan atau penyimpanan
penyimpanan dari minggu ke minggu. yang menghasilkan asam atau basa. Asam
atau basa ini yang mempengaruhi pH.
Proceeding of the 6th Mulawarman Pharmaceuticals Conferences 135
ISSN: 2614-4778
Samarinda, 7-8 November 2017
Formulasi Pasta Gigi dari Limbah Cangkang Telur Bebek

Selain itu perubahan pH juga disebabkan homogenitas dan seluruh bahan yang
faktor lingkungan seperti suhu maupun terkandung dalam formula terdistribusi
penyimpanan yang kurang baik[15]. secara merata selama masa penyimpanan
Pengujian homogenitas 4 minggu. Hal ini disebabkan pada proses
menunjukkan bahwa selama penyimpanan pembuatannya, semua bahan yang
4 minggu basis dan sediaan pasta gigi digunakan untuk pembuatan basis dan
cangkang telur bebek tidak mengalami sediaan pasta gigi cangkang telur bebek
perubahan fisik dalam hal tercampur dengan sempurna sehingga
homogenitasnya. Hal ini menyatakan menghasilkan produk yang homogen.
bahwa baik basis maupun sediaan pasta Hasil ini ditunjukkan pada tabel 9. dan 10.
gigi cangkang telur bebek stabil secara

Tabel 9. Hasil uji homogenitas basis pasta gigi selama 4 minggu penyimpanan
Minggu ke-
Evaluasi
0 1 2 3 4
Homogenitas Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen

Tabel 10. Hasil uji homogenitas sediaan pasta gigi cangkang telur bebek selama 4 minggu
penyimpanan
Minggu ke-
Evaluasi
0 1 2 3 4
Homogenitas Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen

Tabel 11. Hasil uji viskositas basis pasta gigi selama 4 minggu penyimpanan
Minggu ke-
Evaluasi
0 1 2 3 4
Viskositas (Pa.s) 3,33±0,08 3,35±0,10 3,07±0,04 3,26±0,02 3,11±0,06

Tabel 12. Hasil uji viskositas sediaan pasta gigi cangkang telur bebek selama 4 minggu
penyimpanan
Minggu ke-
Evaluasi
0 1 2 3 4
Viskositas (Pa.s) 4,10 4,16 4,21 4,22 4,49

Tabel 13. Hasil uji daya sebar basis pasta gigi selama 4 minggu penyimpanan
Minggu ke-
Evaluasi
0 1 2 3 4
Daya sebar (cm) 6,45±0,28 5,39±0,30 5,82±0,76 5,48±0,26 5,78±0,50

Proceeding of the 6th Mulawarman Pharmaceuticals Conferences 136


ISSN: 2614-4778
Samarinda, 7-8 November 2017
Formulasi Pasta Gigi dari Limbah Cangkang Telur Bebek

Tabel 14. Hasil uji daya sebar sediaan pasta gigi cangkang telur bebek selama 4 minggu
penyimpanan
Minggu ke-
Evaluasi
0 1 2 3 4
Daya sebar (cm) 4,36±0,11 4,08±0,06 3,90±0,04 3,64±0,09 3,21±0,14

Tabel 15. Hasil uji pembentukan busa basis pasta gigi selama 4 minggu penyimpanan
Minggu ke-
Evaluasi
0 1 2 3 4
Jumlah busa (mL) 27,7±0,58 24,3±2,10 26,3±0,58 25,0±2,0 29,3±1,53

Tabel 16. Hasil uji pembentukan busa sediaan pasta gigi cangkang telur bebek selama 4
minggu penyimpanan
Minggu ke-
Evaluasi
0 1 2 3 4
Jumlah busa (mL) 4,7±2,52 3,0±0 2,7±1,53 2,3±0,58 1,03±0,06

Pengujian viskositas selama masa terhadap daya penyebaran suatu sediaan


penyimpanan 4 minggu bertujuan untuk terhadap organ target. Hasil pengujian
mengetahui pengaruh penyimpanan daya sebar ditunjukkan pada tabel 13. dan
terhadap kestabilan viskositas sediaan. 14. Semakin besar daya sebar yang
Hasil pengujian viskositas ini ditunjukkan terbentuk maka viskositasnya akan
pada tabel 11. dan 12. Viskositas pada semakin kecil sehingga sediaannya
basis menunjukkan perubahan viskositas memiliki konsistensi yang lebih encer[17].
yang tidak signifikan selama masa Daya sebar pada basis tidak mengalami
penyimpanan 4 minggu. Begitu pula perubahan kemampuan penyebaran yang
dengan viskositas pada sediaan pasta gigi linier, sementara daya sebar sediaan pasta
cangkang telur bebek. Viskositas gigi cangkang telur bebek mengalami
merupakan salah satu faktor yang penurunan daya sebar yang linier setelah
mempengaruhi stabilitas fisik sediaan penyimpanan selama 4 minggu.
semi padat, kenaikan viskositas umumnya Hasil uji pembentukan busa basis dan
mengurangi kemungkinan creaming atau sediaan pasta gigi cangkang telur bebek
pengendapan[3]. Adanya kenaikan dapat dilihat pada tabel 15. dan 16. serta
viskositas membuat sediaan stabil karena gambar 7. dan 8. Uji pembentukan busa
pergerakan air cenderung sulit dan selama penyimpanan 4 minggu dilakukan
kemungkinan terjadinya pemisahan sulit dengan tujuan agar diketahui pengaruh
terjadi[8]. Selain itu dalam pembuatan penyimpanan terhadap kemampuan
sediaan pasta gigi, viskositas dapat pembentukan busa dari sediaan pasta gigi.
meningkat dengan meningkatkan Kemampuan pembentukan busa dari basis
konsentrasi bahan pengikat atau pengental selama masa penyimpanan 4 minggu
dan konsentrasi bahan abrasif[16]. menunjukkan terjadinya perubahan pada
Pengujian daya sebar selama masa volume busa yang dihasilkan walaupun
penyimpanan 4 minggu bertujuan untuk tidak signifikan. Sementara itu pada
mengetahui pengaruh penyimpanan sediaan pasta gigi cangkang telur bebek,

Proceeding of the 6th Mulawarman Pharmaceuticals Conferences 137


ISSN: 2614-4778
Samarinda, 7-8 November 2017
Formulasi Pasta Gigi dari Limbah Cangkang Telur Bebek

selama masa penyimpanan 4 minggu dihasilkan akan semakin sedikit, begitu


volume busa yang dihasilkan semakin sebaliknya jika bentuk sediaan lebih encer
mengalami penurunan. Berdasarkan hasil maka busa yang dihasilkan akan lebih
uji pembentukan busa selama 4 minggu banyak.
penyimpanan dapat diketahui bahwa Hasil uji stabilitas dipercepat dengan
semakin padat atau kental suatu bentuk uji sentrifugasi dan uji Freeze-thaw
sediaan pasta gigi maka busa yang cycling disajikan pada tabel 17, 18, dan 19.

Tabel 17. Hasil uji sentrifugasi basis dan sediaan pasta gigi cangkang telur bebek
Sampel
Evaluasi
Basis pasta gigi Sediaan pasta gigi cangkang telur bebek
Uji sentrifugasi Tidak terjadi pemisahan fase Tidak terjadi pemisahan fase

Tabel 18. Hasil uji Freeze-thaw cycling basis pasta gigi


Siklus ke-
Pengamatan
1 2 3 4 5 6
Warna Putih Putih Putih Putih Putih Putih
Aroma Mint Mint Mint Mint Mint Mint
Konsistensi Kental Kental Kental Kental Kental Kental
Pemisahan fase - - - - - -
Keterangan : + = terjadi pemisahan fase, dan - = tidak terjadi pemisahan fase

Tabel 19. Hasil uji Freeze-thaw cycling sediaan pasta gigi cangkang telur bebek
Siklus ke-
Pengamatan
1 2 3 4 5 6
Warna Putih Putih Putih Putih Putih Putih
kehijauan kehijauan kehijauan kehijauan kehijauan kehijauan
Aroma Mint Mint Mint Mint Mint Mint
Konsistensi Kental Kental Kental Kental Kental Kental
Pemisahan fase - - - - - -
Keterangan : + = terjadi pemisahan fase, dan - = tidak terjadi pemisahan fase

Uji sentrifugasi merupakan salah satu secara fisik dalam penyimpanan selama 1
indikator kestabilan fisik suatu sediaan tahun.
dan bertujuan untuk mengetahui Uji Freeze-thaw cycling bertujuan untuk
terjadinya pemisahan fase dari suatu mengetahui kestabilan sediaan terhadap suhu
sediaan. Berdasarkan hasil uji sentrifugasi ekstrem. Kestabilan suatu sediaan ditandai
yang ditunjukkan pada tabel 17, basis tidak terjadinya pemisahan fase selama masa
maupun sediaan pasta gigi cangkang telur penyimpanan sediaan pada suhu ±4°C dan
bebek tidak mengalami pemisahan fase. suhu ±40°C. Pemisahan fase diamati setiap 1
Hal ini berarti konsistensi pasta gigi stabil siklus penyimpanan selesai yang dimana 1
siklus penyimpanan terdiri dari penyimpanan

Proceeding of the 6th Mulawarman Pharmaceuticals Conferences 138


ISSN: 2614-4778
Samarinda, 7-8 November 2017
Formulasi Pasta Gigi dari Limbah Cangkang Telur Bebek

pada suhu ±4°C selama 2x24 jam dan pada [6]. Reiger, Martin M. 2000. Harry’s
suhu ±40°C selama 2x24 jam. Hasil uji Cosmeticology Eighth Edition
Freeze-thaw cycling basis dan sediaan pasta Volumes I-II. Chemical Publishing.
gigi cangkang telur bebek disajikan pada Boston.
tabel 18 dan 19. Berdasarkan hasil yang [7]. Puspitasari, Indarini Dwi. 2014.
diperoleh, selama 6 siklus penyimpanan, Kimia Analitik Dasar dengan
baik basis maupun sediaan tidak mengalami Strategi Problem Solving dan Open-
perubahan organoleptik maupun tidak terjadi Ended Experiment. Alfabeta.
pemisahan fase. Bandung.
[8]. Elfiyani, Rahmah, Naniek Setiadi,
KESIMPULAN Sri Dwi Mei dan Siti Maesaroh.
Kadar kalsium yang terkandung 2015. Perbandingan antara
pada cangkang telur bebek dan dalam penggunaan pengikat dan humektan
sediaan pasta gigi cangkang telur bebek terhadap sifat fisik sediaan pasta gigi
berturut-turut sebesar 7,53% dan 2,14 %. ekstrak etanol 96% daun sosor bebek
Hasil optimasi basis menunjukkan bahwa (Bryophylum pinnatum [lam.] Oken).
basis pasta gigi terbaik adalah basis F3 Media Farmasi Vol. 12 No. 2.
dengan konsentrasi Na.CMC sebanyak [9]. Juwita, Anisa P., Paulina dan Hosae
1% dan konsentrasi gliserin sebesar 35%. J.E. 2013. Formulasi Krim Ekstrak
Basis dan sediaan pasta gigi cangkang Etanol Daun Lamun (Syringodium
telur bebek dinyatakan stabil dan sesuai isoetifolium). Jurnal Ilmiah Farmasi
dengan standar parameter stabilitas fisik Vol. 2 No. 2.
pasta gigi yang telah ditetapkan. [10]. Rowe, Raymond C. 2009. Hand book
of Pharmaceutical Excipients 6th
DAFTAR PUSTAKA Edition. Pharmaceuticals Press and
[1]. Fakultas Kedokteran UI. 2001. the American Pharmacist
Kapita Selekta Kedokteran Edisi Association. USA.
Ketiga Jilid 1 Media Aesculapius. [11]. Andriana, Ika. Mimiek
Fakultas Kedokteran Universitas Murrukmihardi dan Dewi Ekowati.
Indonesia Press. Jakarta. 2011. Pengaruh Konsentrasi
[2]. Ahmad, Ilham. 2017. Pemanfaatan Tragakan terhadap Mutu Fisik
Limbah Cangkang Kerang Darah Sediaan Pasta Gigi Ekstrak Etanolik
(Anadara Granosa) sebagai Bahan Daun Mahkota Dewa (Phaleria
Abrasif dalam Pasta Gigi. Jurnal papuana Warb var. Wichnannii)
Galung Tropika Vol. 6 No. 1. sebagai Antibakteri Streptococcus
[3]. Lachman, L. dan Herbert Lieberman. mutans. Jurnal Farmasi Indonesia:
2008. Teori dan Praktek Farmasi 66-76.
Industri. Universitas Indonesia Press. [12]. Garg, A., Aggarwal D., Garg S.,
Jakarta. Sigla A.K. 2002. Spreading of
[4]. Warsy, Sitti Chadijah, dan Waode Semisolid Formulation: an Update.
Rustiah. 2016. Optimalisasi Kalsium Pharmaceutical Tecnology Vol. 9
Karbonat dari Cangkang Telur untuk No. 2: 84-102.
Produksi Pasta Komposit. Jurnal Al- [13]. Meilia, Okpri. 2016. Formulasi Krim
Kimia Vol. 4 No. 2. Ekstrak Etanol Daun Beluntas
[5]. Poucher, John. 2000. Poucher’s (Pluchea Indica (l.) less) dan Uji
Perfume, Cosmetics, and Soap 10th Kestabilitas Fisiknya. Indonesia
edition. Kliwer Academy Publishers. Natural Research Pharmaceutical
USA. Journal Vol. 1, No. 2.

Proceeding of the 6th Mulawarman Pharmaceuticals Conferences 139


ISSN: 2614-4778
Samarinda, 7-8 November 2017
Formulasi Pasta Gigi dari Limbah Cangkang Telur Bebek

[14]. Agustin, Rini, Octadefitri, Yulida, [16]. Garlen, D. 1996. Toothpastes, in


Lucida, Henny. 2013. Formulasi Lieberman, H. A., (Ed),
Krim Tabir Surya dari Kombinasi Pharmaceutical Dosage Forms:
Etil p Metoksisinamat dengan Dysperse Systems Vol 1. Marcel
Katekin. Prosiding Seminar Dekker Inc. New York: 423- 442.
Nasional Perkembangan Terkini [17]. Hayu, Tiar Rizki, Mimiek
Sains Farmasi dan Klinik III. Murrukmihardi dan Mutmainah.
Padang. 2013. Pengaruh Konsentrasi Minyak
[15]. Young, Anne. 2002. Practical Atsiri Kulit Buah Jeruk Purut (Citrus
Cosmetic Science. Mills and Boon Hystrix Dc.) dalam Pasta Gigi
Limited. London: 39- 40. Terhadap Karakteristik Fisik Dan
Daya Antibakteri Streptococcus
Mutans. Majalah Farmasetik Vol. 9
No.1 : 66-76.

Proceeding of the 6th Mulawarman Pharmaceuticals Conferences 140


ISSN: 2614-4778
Samarinda, 7-8 November 2017

Anda mungkin juga menyukai