1, Juni 2014 : 18 - 23
Karies gigi merupakan penyakit yang paling Amorphous Calcium Phosphate (CPP–ACP)
banyak dijumpai di rongga mulut. Penyakit merupakan bahan yang dapat memperkuat
ini terjadi karena demineralisasi jaringan dan meremineralisasi gigi serta membantu
asam. Karies akan membuat gigi menjadi kemampuan untuk menstabilkan ion kalsium,
rapuh. Gigi yang lebih rapuh tentunya akan fosfat dan fluoride dalam keadaan amorf
lebih rentan terhadap demineralisasi sehingga non-kristalin yang diperlukan pada enamel
demineralisasi pada enamel gigi ketika level dengan glikoprotein saliva yang melapisi
18
Busman : Hubungan aplikasi casien phosphopeptide amorphous calcium phosphate....
permukaan gigi (dikenal sebagai pelikel dalam penelitian ini adalah timbangan
saliva). Kalsium dan fosfat dalam bentuk digital, kaca arloji, gelas ukur, elemeyer,
amorphous (ACP) yang tidak terikat kuat shaker rotary, oven, kertas label, pinset,
pada pelikel saliva akan larut ke lingkungan masker, sarung tangan, glass plate, alat tulis
sekitar gigi (saliva dan plak). CPP-ACP juga dan kalkulator sedangkan bahan yang
bereaksi secara kimia dengan kristal digunakan adalah gigi premolar 1 atau 2
hidroksiapatit enamel dan dentin, boleh atas atau bawah, asam phosfat 37%
mengikat gugus hidroksil dan membentuk dan Casein Phosphopeptide Amorphous
kalsium fosfat hidroksiapatit yang tahan Calcium Phosphate konsentrasi 10%, 20%
terhadap demineralisasi asam. 3,4. dan 30%.
CPP-ACP mampu memperbaiki white spot Tahapan pertama dilakukan pembuatan white
dengan cara menggantikan kalsium dan spot pada sampel yaitu gigi premolar
fosfat gigi yang hilang akibat proses sebanyak 30 buah kemudian masing-masing
demineralisasi. Selanjutnya, sebagian sampel diberi asam phosfat konsentrasi 37%
kalsium dan fosfat dari CPP-ACP akan selama 20 menit agar terbentuk white spot
berdifusi menuju lingkungan sekitar gigi. buatan pada gigi. Kemudian sampel
Apabila kalsium dan fosfat dalam gigi white dikeringkan menggunakan oven dan
spot sudah cukup tergantikan maka kelebihan ditimbang sebelum dilakukan perendaman.
kalsium dan fosfat tersebut akan berdifusi Perendaman sampel pada penelitian ini
5,6
menuju lingkungan sekitarnya . dibagi ke dalam 3 kelompok yaitu: kelompok
Penelitian Vashisht dkk (2010) 1, direndam dalam Casein Phosphopeptide
menganjurkan untuk menerapkan pemakaian Amorphous Calcium Phosphate konsentrasi
topikal CPP-ACP pasta tiga kali sehari 10%. Kelompok 2, direndam dalam Casein
selama 14 hari. Hasil menunjukkan adanya Phosphopeptide Amorphous Calcium
remineralisasi enamel. Tujuan penilitian ini Phosphate konsentrasi 20% sedangkan
adalah untuk mengetahui hubungan aplikasi kelompok 3, direndam dalam Casein
Casein Phosphopeptide Amorphous Calcium Phosphopeptide Amorphous Calcium
Phosphate (CPP-ACP) terhadap Phosphate konsentrasi 30%. Perendaman
remineralisasi gigi. sampel ini dilakukan sebanyak 5 kali dengan
cara di shaker 60 rpm dalam Casein
2013. Adapun alat-alat yang digunakan gigi setelah dilakukan perendaman Casein
19
Jurnal B-Dent, Vol 1, No. 1, Juni 2014 : 18 - 23
20
Busman : Hubungan aplikasi casien phosphopeptide amorphous calcium phosphate....
21
Jurnal B-Dent, Vol 1, No. 1, Juni 2014 : 18 - 23
22
Busman : Hubungan aplikasi casien phosphopeptide amorphous calcium phosphate....
23