Anda di halaman 1dari 9

1.

Pengertian/Konsep

a. Liquidity Ratios

Liquidity ratios merupakan suatu indikator mengenai kemampauan perusahaan-peruasahaan


membayar semua kewajiban fianansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan
menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Likuidiatas tidak hanya berkenaan dengan keadaan
keseluruhan keuangan perusahaan, tetapi juga berkaitan dengan kemampuannya mengubah
aktiva lancar tertentu menjadi uang kas. Jenis Ratio liquiditas terbagi menjadi 2 yaitu current
ratio dan quick ratio.

- Current ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar dan kewajiban lancar dan
merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan
suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Current ratio menunjukkan
sejauh mana akitva lancar menutupi kewajiban-kewajiban lancar. Semakin besar
perbandingan aktiva lancar dan kewajiban lancar semakin tinggi kemampuan
perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya.

Current ratio dapat dihitung dengan formula:

- Quick ratio disebut juga acid test rasio yang juga digunakan untuk mengukur
kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Penghitungan quick ratio dengan mengurangkan aktiva lancar dengan persediaan.
Sawir (2009:10) mengatakan bahwa quick ratio umumnya dianggap baik adalah
semakin besar rasio ini maka semakin baik kondisi perusahaan.

Quick ratio dapat dihitung dengan formula :

Riyanto, Bambang, 2008. Dasar-dasar Pembelajaran Perusahaan, BPFE,Yogyakarta.


Sawir, Agnes, 2009. Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan keauangan
Perusahaan, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
b. Assets Management Ratios

Assets management ratios digunakan untuk mengukur keberhasilan perusahaan dalam


mengelola aset untuk menghasilkan penjualan. Misalnya, rasio ini dapat memberikan
wawasan keberhasilan kebijakan kredit perusahaan dan manajemen persediaan. Rasio ini juga
dikenal sebagai Activity atau Turnover Rasio. Semakin besar rasio turnover semakin baik,
karena hal ini berarti perusahaan dapat memanfaatkan asetnya lebih optimal (perusahaan
semakin sering menggunakan aset-asetnya). Contoh : perputaran persediaan 6 kali (dalam
setahun) lebih baik dibanding dengan perputaran persediaan 5 kali.

c. Debt Management Ratios

Debt management ratios dimaksudkan untuk mengukur kemampuan jangka panjang


perusahaan dalam memenuhi kebutuhan / kewajiban jangka panjangnya terutama terhadap
pinjaman jangka panjang. Pengungkit (leverage) adalah istilah yang digunakan untuk
pinjaman. Apabila perusahaan hanya menggunakan modal sendiri dalam menjalankan
operasinya, maka dibutuhkan waktu lama bagi perusahaan tersebut untuk mencapai target
pertumbuhan yang dikehendaki. Semakin tinggi rasio ini, semakin besar kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban keuangan jangka panjangnya.

d. Profitability Ratios

Profitability ratios digunakan untuk mengukur seberapa efisien perusahaan menggunakan


aset-asetnya dan mengelola usahanya sehingga menghasilkan laba bersih (bottom line).
Semakin tinggi nilai rasionya, berarti kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih
semakin baik, tentunya ini berdampak positif terhadap kinerja perusahaan.

e. Market Value Ratios

Rasio ini digunakan untuk mengetahui nilai pasar per lembar saham dari perusahaan. Rasio
ini hanya dapat digunakan untuk perusahaan yang telah menjual sahamnya di pasar modal
(perusahaan terbuka / emiten). Semakin tinggi nilainya, berarti masyarakat semakin
mempercayai perusahaan tersebut.

http://manajemenkeuanganakuntansi.blogspot.co.id/2013/03/analisis-rasio.html
diakses pada tanggal 20-Febuari-2017 pukul 14.57

1.1 Perhitungan Ratio Keuangan PT Mayora Indah Tbk

a. Liquidity Ratios

- Current ratio : curent assets / current liabilities


: 7.454.347.029.087 / 3.151.495.162.694
: 2,365 x
: 2,4 x

- Quick ratio : current assets inventories


current liabilities
: 7.454.347.029.087 1.763.233.048.130
3.151.495.162.694
: 1,8 x

b. Assets Management Ratios

- Inventory ratio : sales


Inventories
: 14.818.730.635.847
1.763.233.048.130
: 8,4 x

- Days sales outstanding : recivables


average sales per day (annual sales / 365)

: 10.813.690.824
40.599.262.016
: 0,27 days

- Fixed assets turnover ratio : sales


net fixed assets
: 14.818.730.635.847
3.888.368.657.134
: 3,8

- Total assets turnover ratio : sales


total assets
: 14.818.730.635.847
11.342.715.686.221
: 1,3
c. Debt Management Ratios

- Debt ratio : total debt


total assets
: 6.148.255.759.034
11.342.715.686.221
: 0,54 %

- T I E ratio : EBIT
interest charge
: 1.862.620.832.987
222.126.067.186
: 8,4

d. Profitability Ratios
- Operating margin : EBIT
Sales
: 1.862.620.832.987
14.818.730.635.847
: 0,1

- Profit margin : net income


Sales
: 1.250.233.128.560
14.818.730.635.847
: 0,08

- Return on total assets : net income


total assets
: 1.250.233.128.560
11.342.715.686.221
: 0,11

- Basic earning power : EBIT


total assets
: 1.862.620.832.987
11.342.715.686.221
: 0,16

- Return on comon equity : net income


common equity
: 1.250.233.128.560
5.914.459.927.187
: 0,24

e. Market Value Ratios


- Price/Earning ratios : price per share
earning per share
: 26.597
1.364
: 19,49

- Book value per share : common equity


shares outstanding
: 5.194.459.927.187
894.347.989
: 5,808

- Market/Book Ratio : market price per share


book value per share
: 26.597
5.808

: 4,579

2. Hasil evaluasi kelompo terhadap kondisi keuangan PT. Mayora Indah Tbk
adalah sebagai berikut:

- Current Ratio menunjukkan angka 2,4 yang artinya PT. Mayora Indah Tbk sudah
mampu menutup kewajiban jangka pendeknya.
- Quick Ratio menunjukkan angka 1,8 yang artinya kemampuan aktiva lancar PT.
Mayora Indah Tbk yang paling likuid saja sudah bisa menutup hutang lancar
perusahaan tersebut.
- Inventory Turnover Ratio menunjukkan angka 8,4 yang artinya pengelolaan
persediaan di PT. Mayora Indah Tbk sudah efektif.
- Fixed Assets Turnover Ratio menunjukkan angka 3,8 yang artinya bahwa penggunaan
aktiva tetap PT. Mayora Indah Tbk dalam mendapatkan penghasilan sudah efektif.
- Total Assets Turnover Ratio menunjukkan angka 1,3 yang artinya PT. Mayora Indah
Tbk sudah efektif dalam memanfaatkan aktiva dalam menghasilkan penjualan.
- Total Debt to Total Asset menunjukkan angka 0,54 yang artinya PT. Mayora dapat
menutup hutang dengan aktiva yang dimiliki. Semakin kecil rasionya, maka semakin
baik.
- Profit Margin menunjukkan angka 0,08 menunjukkan jumlah rupiah laba bersih yang
dihasilkan oleh setiap satu rupiah penjualan PT Mayora Indah Tbk. Rasio ini makin
tinggi makin baik.

Dari beberapa ratio yang telah dihitung, dapat disimpulkan bahwa kondisi keuangan PT.
Mayora Indah Tbk relatif baik dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan lain di
bidangnya.

3. Konsep DuPONT Analysis

Menurut Bambang Riyanto, dalam bukunya Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, yang


sering disebut sebagai Du Pont System adalah suatu sistem analisis yang dimaksudkan
untuk menunjukan hubungan antara Return On Investment, Assets Turn Over , dan Profit
Margin. ROI adalah rasio keuntungan neto sesudah pajak dengan jumlah investasi (aktiva)
sehingga dalam Du Pont System diperhitungkan juga bunga dan pajak.

- ROE : ROA x equity multiplier


: profit margin x total assets turnover x equity multiplier
: net income x sales x total assets
Sales total assets total common equity
: 1.250.233.128.560 x 14.818.730.635.847 x 11.342.715.686.221
14.818.730.635.847 11.342.715.686.221 5.194.459.927.187
: 0,08 x 1,3 x 2,2
: 0,2288

4. Konsep economic value aded (EVA) dan market value aded (MVA)

- Menurut K. Reilly dan Keith C.B. Manajemen Keuangan (2001:2) menyatakan bahwa
: economic value aded adalah manjemen internal yang menunjuk ukuran yang
menbandingkan laba bersih setelah pajak dengan modal, laba, atau kemampuan
perusahaan seperti yang diinginkan perusahaan.
- Kusnan (2007:30), MVA diperoleh dengan menghitung nilai perusahaan
(company/enterprise value), penjumlahan harga pasar seluruh saham, surat utang dan
surat berharga lainnya yang dimaksudkan untuk mobilitasi capital, dikurangi nilai
buku (book value) atau modal yang diinvestaskan. MVA merupakan net present
value dari seluruh EVA yang akan datang.

MVA yang positif berarti menunjukkan pihak manajemen telah mampu


meningkatkan kekakyaan pemegang saham dan MVA yang negatif mengakibatkan
berkurangnya nilai modal pemegang saham, jika MVA sama dengan 0 maka
perusahaan tidak meningkatkan kekayaan bagi pemegang saham. Sehingga
memaksimalkan nilai MVA seharusnya menjadi tujuan utama perusahaan dalam
meningkatkan kekayaan pemegang saham (Zaky, 2002 : 139).

- Perhitungan EVA dan MVA PT Mayora Indah Tbk


a. EVA : EBIT (1-T) (total investor capital) x (after tax cost of capital)

: 1.862.620.832.987 (1 0,238) 100.000.000

: 1.419.217.075.000

b. MVA : (curent stock price x jumlah saham beredar) total equity


: (30.500 x 893.347.989) 5.194.459.927.187
: 22.052.653.737.313

Manfaat EVA dan MVA dalam managerial decisions dapat dilihat pada nilai EVA PT. Mayora
Indah Tbk yang menunjukkan angka 1.419.217.075.000 lebih dari 0, maka artinya
perusahaan ini mampu memberikan nilai tambah ekonomis bagi perusahaan. Sedangkan hasil
perhitungan MVA menunjukkan angka 22.052.653.737.313 yang berarti perushaan ini sudah
mampu memberikan kesejahteraan bagi para pemegang sahamnya.
INTRODUCTION TO FINANCIAL MANAGEMENT

ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA ANNUAL REPORT

STUDI KASUS PT MAYORA INDAH Tbk

Disusun Oleh :

Kelompok 6:

Carolina Karisa Purnomo

Septyana Luckyta Sari

M Risky Pratama Putra

MAGISTER MANAGEMEN
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS GADJAH MADA

2017

Anda mungkin juga menyukai