TABEL
a). Tabel Distribusi Frekuensi
Data yang berukuran besar (n 30) lebih tepat disajikan dalam tabel distribusi frekuensi,
yaitu cara penyajian data yang datanya disusun dalam kelas-kelas tertentu.
Langkah-langkah penyusunan tabel distribusi frekuensi adalah sebagai berikut.
Langkah ke-2 menentukan banyak interval (K) dengan rumus "Sturgess" yaitu: K= 1 + 3,3
log n dengan n adalah banyak data. Banyak kelas harus merupakan bilangan bulat positif
hasil pembulatan.
Langkah ke-3 menentukan panjang interval kelas (I) dengan
Langkah ke-4 menentukan batas-batas kelas. Data terkecil harus merupakan batas bawah
interval kelas pertama atau data terbesar adalah batas atas interval kelas terakhir.
Langkah ke-5 memasukkan data ke dalam kelas-kelas yang sesuai dan menentukan nilai
frekuensi setiap kelas dengan sistem turus.
Menuliskan turus-turus dalambilangan yang bersesuaian dengan banyak turus.
Contoh soal:
Seorang peneliti mengadakan penelitian tentang berat badan dari 35 orang.
Data hasil penelitian itu (dalam kg) diberikan berikut ini:
48 32 46 27 43 46 25 41 40 58 16 36
21 42 47 55 60 58 46 44 63 66 28 56
50 21 56 55 25 74 43 37 51 53 39
Sajikan data tersebut ke dalam tabel distribusi frekuensi.
Jawab :
b). Frekuensi Relatif dan Kumulatif
Frekuensi yang dimiliki setiap kelas pada tabel distribusi frekuensi bersifat mutlak.
Adapun frekuensi relatif dari suatu data adalah dengan membandingkan frekuensi pada
interval kelas itu dengan banyak data dinyatakan dalam persen. Contoh: interval frekuensi
kelas adalah 20. Total data seluruh interval kelas = 80 maka frekuensi relatif kelas ini
adalah 20/80 = 1/4, sedangkan frekuensi relatifnya adalah 1/4 100% = 25%.
Dari uraian tersebut, dapatkah nyatakan rumus frekuensi relatif? Cobalah nyatakan rumus
frekuensi relatif.
Frekuensi relatif dirumuskan sebagai berikut.
Frekuensi kumulatif kelas ke-k adalah jumlah frekuensi pada kelas yang dimaksud
dengan frekuensi kelas-kelas sebelumnya.
Ada dua macam frekuensi kumulatif, yaitu
1) frekuensi kumulatif "kurang dari" ("kurang dari" diambil terhadap tepi atas kelas);
2) frekuensi kumulatif "lebih dari" ("lebih dari" diambil terhadap tepi bawah kelas).
Contoh soal:
Dari Tabel 1.6 untuk interval kelas 46 55 (kelas 4), hitunglah
a. frekuensi relatif;
b. frekuensi kumulatif "kurang dari";
c. frekuensi kumulatif "lebih dari".
Jawab :
Dari tabel di atas dapat dibuat daftar frekuensi kumulatif kurang dari dan lebih dari seperti
berikut.
Kelas pertama tepi atasnya adalah 45,5, sehingga frekuensi kumulatif data kurang dari
45,5 adalah frekuensi kelas pertama, yaitu 3.
Kelas kedua tepi atasnya adalah 50,5, sehingga frekeunsi kumulatif data kurang dari
50,5 adalah frekuensi kelas pertama + frekuensi kelas kedua, yaitu 3+6=9.
Kelas ketiga tepi atasnya adalah 55,5, sehingga frekuensi kumulatif data kurang dari
55,5 adalah frekuensi kelas pertama + frekuensi kelas kedua + frekuensi kelas ketiga,
yaitu 3+6+10=19.
Untuk membuat tabel distribusi frekuensi kumulatif lebih dari, kita menggunakan tepi
bawah.
Kelas pertama memakai tepi bawah kelas pertama, kelas kedua memakai tepi bawah kelas
kedua, dan seterusnya.
Kelas pertama tepi bawahnya adalah 40,5, sehingga frekuensi kumulatif data lebih
dari 40,5 adalah frekuensi kelas pertama + frekuensi kelas kedua + frekuensi kelas
ketiga + ... + frekuensi kelas keenam = 3+6+10+12+5+4 = 40.
Kelas kedua tepi bawahnya adalah 45,5, sehingga frekuensi kumulatif data lebih dari
45,5 adalah frekuensi kelas kedua + frekuensi kelas ketiga + ... + frekuensi kelas
keenam = 6+10+12+5+4 = 37.
Contoh:
(Menggunakan soal dan tabel distribusi frekuensi MUTLAK)
Maka, untuk membuat tabel distribusi frekuensi relatif (%) adalah dengan
mencari frekuensi relatif (%) untuk setiap interval kelasnya dulu.
Jawab :
f relatif kelas ke-1 = 1/40 x 100% = 2,5%
f relatif kelas ke-2 = 2/40 x 100% = 5%
f relatif kelas ke-3 = 17/40 x 100% = 42,5%
f relatif kelas ke-4 = 3/40 x 100% = 7,5%
f relatif kelas ke-5 = 10/40 x 100% = 25%
f relatif kelas ke-6 = 7/40 x 100% = 17,5% +
Total = 100%
B. DIAGRAM
a). Diagram Batang
Diagram batang adalah diagram penyajian data dalam bentuk batang atau kotak yang
dicatat dalam interval tertentu pada bidang cartesius. Ada dua jenis diagram batang, yaitu
diagram batang vertikal dan diagram batang horizontal.
Contoh :
Jumlah lulusan SMA X di suatu daerah dari tahun 2001 sampai tahun 2004 adalah sebagai
berikut.
DIAGRAM BATANG
kelebihan:
paling sederhana dan paling umum
kekurangan:
tidak dapat menampilkan data dari tiap orang atau individu
b). Diagram Garis
Diagram garis adalah diagram penyajian data dalam bentuk garis. Diagram garis
biasanya digunakan untuk menggambarkan keadaan yang berkesinambungan.
Contoh :
Dalam enam bulan pertama tahun 2007, pemakaian daya listrik dari koperasi ABC seperti
tertuang pada tabel berikut.
Kekurangan : lebih sulit membuatnya dibandingkan dengan diagram batang, tidak simpel
c). Diagram Lingkaran
Diagram lingkaran adalah diagram penyajian data dalam bentuk lingkaran. Bagian-
bagian dari daerah lingkaran menunjukkan bagianbagian atau persen dari keseluruhan. Untuk
membuat diagram lingkaran, terlebih dahulu ditentukan besarnya persentase tiap objek
terhadap keseluruhan data dan besarnya sudut pusat sektor lingkaran.
Contoh soal:
Tabel berikut menunjukkan banyaknya siswa di suatu kabupaten menurut tingkat sekolah
pada tahun 2007.
DIAGRAM LINGKARAN
kelebihan:
tidak perlu tempat yang luas untuk membuat diagram
sangat berguna untuk menujukan dan membandingkan proporsi dari data
kekurangan:
diagram lingkaran tidak dapat menunjukan frekuensinya
d). Diagram Gambar (pictogram)
Penyajian Data Statistika Dengan Menggunakan Piktogram
Dari diagram diatas, penyajian data untuk menyatakan jumlah siswa digunakan
gambar orang yang mana tiap-tiap gambar mewakili 200 orang. Untuk penyajian
data yang lain tentu saja kita bisa mengunakan gambar-gambar yang lebih
menarik seperti gambar mobil, pohon, uang, dsb.
Sebagai tambahan, berirkut kami berikan contoh soal mengenai penyajian data
dengan menggunakan piktogram:
Contoh Soal:
Data jumlah mobil di desa Karang Asem dari tahun ketahun adalah sebagai
berikut:
Penyelesaian:
Sekian pembahasan materi Penyajian Data Menggunakan Piktogram
semoga kalian bisa memahami materi di atas dengan baik. Pada postingan
selanjutnya masih akan dibahas mengenai cara penyajian data statistik tentunya
dengan menggunakan metode dan media yang lain. Simak terus materi
pelajaran matematika yang ada di blog ini agar kalian bisa trus meng-update
pengetahuan kalian mengenai materi-materi pelajaran matematika yang
diajarkan di sekolah. Semoga bermanfaat dan selamat belajar!!!
Kelebihan : lebih mudah dalam menjumlahkan karena setiap gambar mewakili
jumlah tertentu
Kekurangan : perlu kreatifitas untuk membuatnya
Diagram peta adalah merupakan diagram yang melukiskan suatu kejadian atau
peristiwayang dihubungkan dengan tempat kejadian itu (peta).
Contoh :
1. Diagram Peta Persebaran Peternakan Ayam Bukan Ras di Provinsi Jawa Timur
C. HISTOGRAM
Dari suatu data yang diperoleh dapat disusun dalam tabel distribusi frekuensi dan disajikan
dalam bentuk diagram yang disebut histogram. Jika pada diagram batang, gambar batang-
batangnya terpisah maka pada histogram gambar batang-batangnya berimpit. Histogram
dapat disajikan dari distribusi frekuensi tunggal maupun distribusi frekuensi bergolong.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut ini.
Data banyaknya siswa kelas XI IPA yang tidak masuk sekolah dalam 8 hari berurutan
sebagai berikut.
Kekurangan : tidak bisa digunakan untuk mengambarkan distribusi frekuensi
denga kelas terbuka. Dan untuk menggambarkan. Distribusi yang kelas-kelasnya
tidak sama harsus dilakukan penyesuaian.
Kelebihan : lebih mudah dipahami
Contoh : untuk contoh distribusi data labor force sebelumnya (pada contoh diagram batang),
dapat dibuatkan tepi batas kiri setiap kelas atau disebut limit kelas berikut ini :
D. POLIGON FREKUENSI
Apabila pada titik-titik tengah dari histogram dihubungkan dengan garis dan
batangbatangnya
dihapus, maka akan diperoleh poligon frekuensi. Berdasarkan contoh di atas
dapat dibuat poligon frekuensinya seperti gambar berikut ini.
Kekurangan : tidak bisa digunakan untuk mengambarkan distribusi
frekuensi denga kelas terbuka. Dan untuk menggambarkan. Distribusi
yang kelas-kelasnya tidak sama harsus dilakukan penyesuaian.
Kelebihan : lebih mudah dipahami
contoh soal:
Hasil pengukuran berat badan terhadap 100 siswa SMP X digambarkan dalam distribusi
bergolong seperti di bawah ini. Sajikan data tersebut dalam histogram dan poligon frekuensi.
Penyelesaian
Histogram dan poligon frekuensi dari tabel di atas dapat ditunjukkan sebagai berikut.
2. Rumus Modus
Modus dari data yang belum dikelompokkan adalah ukuran yang memiliki frekuensi
tertinggi. Modus dilambangkan mo.
b. Data yang telah dikelompokkan
Rumus Modus dari data yang telah dikelompokkan dihitung dengan rumus:
Dengan : Mo = Modus
L = Tepi bawah kelas yang memiliki frekuensi tertinggi (kelas modus) i = Interval kelas
b1 = Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sebelumnya
b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sesudahnya
Untuk mencari median, data harus dikelompokan terlebih dahulu dari yang terkecil sampai
yang terbesar.
4. Rumus Jangkauan ( J )
Jawab :
Grafik yang menunjukkan frekuensi kumulatif kurang dari atau frekuensi kumulatif lebih dari
dinamakan poligon kumulatif.
Untuk populasi yang besar, poligon mempunyai banyak ruas garis patah yang menyerupai
kurva sehingga poligon frekuensi kumulatif dibuat mulus, yang hasilnya disebut ogif.
Contoh Soal 7
Tabel 7. dan 8. berturut-turut adalah tabel distribusi frekuensi kumulatif kurang dari dan
lebih dari tentang nilai ulangan Biologi Kelas XI SMA 3.
Tabel 7. Tabel distribusi frekuensi kumulatif kurang dari tentang nilai ulangan Biologi
Kelas XI SMA 3.
Tabel 8. Tabel distribusi frekuensi kumulatif lebih dari tentang nilai ulangan Biologi Kelas
XI SMA 3.
Pembahasan 8
a. Ogif positif dan ogif negatif dari tabel tersebut tampak pada gambar 5.
Gambar 5. Kurva ogif positif dan negatif nilai ulangan Biologi Kelas XI SMA 3.
b. Dari kurva ogif positif, tampak siswa yang mempunyai nilai kurang dari 85 adalah
sebanyak 93 orang.
c. Dari kurva ogif negatif, tampak siswa yang mempunyai nilai lebih dari 40 adalah sebanyak
96 orang.