Anda di halaman 1dari 7

II.

Analisa Data

No Data Penunjang Kemungkinan Penyebab Masalah


.
1 DS : - Faktor plasenta Risiko Hipotermia
DO :
- Keadaan umum sedang BBLR
- T : 37 C
- N :145 x/menit
- RR :45 x/menit Jaringan lemak sub kutan lebih
- Warna kulit jaundice
- Pasien berada dalam tipis
inkubator
Kehilangan panas melalui kulit

Risiko hipotermia
III. Diagnosa Keperawatan

3. Risiko Hipotermia berhubungan dengan kehilangan panas melalui


kulit............................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................
RENCANA KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN (NOC) INTERVENSI (NIC)


/MASALAH KOLABORASI
Risiko Hipotermia berhubungan dengan Termoregulasi (08600) Pengaturan Suhu (3900)
kehilangan panas melalui kulit dibuktikan
dengan T : 37 C, N : 145 x/I dan RR : 45 Definisi : keseimbangan antara produksi Definisi : mencapai atau memelihara
x/i panas, mendapatkan panas, dan kehilangan suhu dalam batas normal
Domain 11. Keamanan/perlindungan panas
Kelas 6. Termoregulasi 3.1.monitor suhu
- Merasa merinding saat dingin 3.2.pasang alat monitor suhu inti secara
1 2 3 4 5
Definisi : Rentan terhadap kegagalan kontinu
- Menggigil saat dingin
termoregulasi yang dapat mengakibatkan 1 2 3 4 5 3.3. Monitor respirasi dan nadi sesuai
- Denyut nadi radial
suhu tubuh dibawah rentang normal kebutuhan
1 2 3 4 5
diural, yang dapat menganggu kesehatan. - Tingkat pernafasan 3.4.monitor suhu dan warna kulit
1 2 3 4 5
3.5. tingkatkan intake cairan dan nutrisi
- Peningkatkan suhu kulit
Faktor Risiko : 1 2 3 4 5 3.6.selimuti bayi berat badan rendah
- Penurunan suhu kulit
Agen farmaseutikal dengan selimut berbahan dalam
1 2 3 4 5
Berat badan eksterm plastik
- hipertermia
Ekonomi rendah 1 2 3 4 5
Kerusakan hipotalamus 3.7.tepatkan bayi di bawah penghangat
- hipotermia
Kurang suplai lemak subkutan 1 2 3 4 5 3.8.sesuaikan suhu lingkungan untuk
Lingkungan bersuhu rendah - mengantuk
kebutuhan pasien
Malnutrisi 1 2 3 4 5
Pemakaian pakaian yang tidak - perubahan warna kulit 3.9.berikan medikasi yang tepat untuk
1 2 3 4 5
adekuat - dehidrasi mencegah atau mengontrol mengigil
Penurunan laju metabolisme 1 2 3 4 5
Terapi radiasi
Tidak beraktifitas
Transfer panas (mis, konduksi,
konveksi, evaporasi, radiasi)
Trauma
Usia ekstrem

Dewasa dan anak : suhu tubuh rendah


akut
Hipotermia berat, suhu inti mendekati
30C
Hipotermia sedang, suhu inti
mendekati 32C
Hipotermia ringan, suhu inti mendekati
35C

Dewasa dan anak :pasien cidera


Hipotermia berat, suhu inti mendekati
32C
Hipotermia, suhu inti mendekati 35C

Neonatus
Hipotermia tingkat 1, suhu inti
mendekati 36,5 C
Hipotermia tingkat 2, suhu inti
mendekati 36 C
Hipotermia tingkat 3, suhu inti
mendekati 35 C
Hipotermia tingkat 4, suhu inti
mendekati 34 C
Kontrol vascular tidak efektif
Melahirkan diluar rumah sakit tanpa
rencana
Melahirkan di luar ruumah sakit yang
berisiko tinggi
Memandikan bayi baru lahir terlalu
dini
Penngkatan area permukaan tubuh
terhadap risiko berat badan
Peningkatan kebutuhan oksigen
Peningkatan (PVR)
Penundaan menyusu ASI
Penurunan laju metabolic
Termogenesisi mengigil tidak efektif
CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Klien : By.Ny. S Umur : 3 minggu 4 hari


No RM : 94.86.17 Kamar : Ruang Bayi

Hari/Tanggal No. Implementasi Evaluasi Paraf


DX
Rabu, 15 Maret III Pengaturan Suhu S: -
2017 3.1.monitor suhu
O - T : 37,3 C
3.2.pasang alat
: - Pasien di dalam intubator
monitor suhu inti - Nadi : 145 x/menit
- RR : 45 x/menit
secara kontinu - Kulit berwarna jaundice
3.3. Monitor respirasi - ASI 12 x 11 cc melalui OGT
Risiko Hipotermia
dan nadi sesuai
kebutuhan
Lanjutkan Intervensi
3.4.monitor suhu dan
3.1.monitor suhu
warna kulit
3.2.pasang alat monitor
3.5. tingkatkan intake
A: suhu inti secara kontinu
cairan dan nutrisi
3.3.Monitor respirasi dan
3.7.tepatkan bayi di
nadi sesuai kebutuhan
bawah
P: 3.4.monitor suhu dan warna
penghangat
kulit
3.8.sesuaikan suhu
3.5. tingkatkan intake cairan
lingkungan untuk
dan nutrisi
kebutuhan pasien
3.7.tepatkan bayi di bawah
penghangat
Kamis, 16 Maret III Pengaturan Suhu S: -
2017 3.1.monitor suhu
O - T : 36,9 C
3.2.pasang alat
: - Pasien di dalam intubator
monitor suhu inti - Nadi : 145 x/menit
- RR : 45 x/menit
secara kontinu - Kulit berwarna jaundice
3.3.Monitor respirasi - ASI 12 x 11 cc melalui OGT
- Risiko Hipotermia
dan nadi sesuai
kebutuhan
3.4.monitor suhu dan
Lanjutkan intervensi
warna kulit
3.1.monitor suhu
3.5. tingkatkan intake
cairan dan nutrisi A: 3.2.pasang alat monitor
3.7.tepatkan bayi di suhu inti secara kontinu
bawah 3.3.Monitor respirasi dan
penghangat P: nadi sesuai kebutuhan
3.4.monitor suhu dan warna
kulit
3.5. tingkatkan intake cairan
dan nutrisi
3.7.tepatkan bayi di bawah
penghangat
Jumat, 17 Maret III Pengaturan Suhu S:
2017 3.1.monitor suhu
O - T : 37,2 C
3.2.pasang alat
: - Pasien di dalam intubator
monitor suhu inti - Nadi : 145 x/menit
- RR : 45 x/menit
secara kontinu - Kulit berwarna jaundice
3.3.Monitor respirasi - ASI 12 x 11 cc melalui OGT
dan nadi sesuai
kebutuhan Risiko Hipotermia
3.4.monitor suhu dan
warna kulit
3.5. tingkatkan intake Lanjutkan intervensi
cairan dan nutrisi 3.1.monitor suhu
A:
3.7.tepatkan bayi di 3.2.pasang alat monitor
bawah suhu inti secara kontinu
penghangat 3.3.Monitor respirasi dan
P:
nadi sesuai kebutuhan
3.4.monitor suhu dan warna
kulit
3.5. tingkatkan intake cairan
dan nutrisi
3.7.tepatkan bayi di bawah
penghangat

Anda mungkin juga menyukai