Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan penelitian pada

tokoh utama serta tokoh tambahan yang terdapat di dalam novel

yang berjudul Kampung Kehormatan, karya Najib Mahfouz

dengan menggunakan pendekatan psikologi. Hal tersebut

dilatarbelakangi oleh adanya fenomena lebih yang terdapat pada

psikologi tokoh-tokoh dalam novel ini. Fenomena-fenomena

tersebut terpancar dari perilaku para tokohnya. Perilaku tersebut

bisa berupa perilaku psikologi yang berupa kesedihan,

kegembiraan, ketakutan, keberanian, kemarahan, dan karakter-

karakter lain yang masih banyak lagi. Selain itu juga dapat

berupa efek perilaku psikologi yang tergambar melalui tindakan-

tindakan fisiknya. Kesemuanya itu dituangkan oleh peneliti agar

dapat dijadikan bahan perenungan dan bahkan kontrol sosial

dalam menjalani realitas kehidupan bagi para penikmat karya

Najib Mahfuoz.

Latar belakang di atas merupakan pondasi utama dalam

penelitian ini meskipun terdapat peneliti lain yang melakukan

tindak penelitianya pada fokus penokohan. Sebagai pembanding,

peneliti menghadirkan bukti-bukti penelitian yang berfokus pada


penokohan oleh peneliti lain. Hal tersebut diantaranya adalah

Nanik Sumarlin (2000:1) meneliti masalah akulturasi tokoh

utama wanita dalam novel yang berjudul Getaran-Getaran karya

Haryati Soebadio.

Selain Nanik Sumarlin masih terdapat peneliti-peneliti lain,

diantaranya M. Prasetyo Utomo (2003:1) dengan judul penelitian

Penokohan Dalam Novel Pertemuan Dua Hati Karya NH. Dini.

Abdul Mujib (2003:1) juga melakukan penelitian pada hal yang

sama, yaitu Aanalisis Penokohan Dalam Naskah Drama Sebabak

Malam Jahanam Karya Motinggo Busye. Hasanatul Munawaroh

(2004:1) juga melakukan penelitian pada wilayah penokohan

dengan judul Analisis Penokohan Dalam Novel Perburuan karya

Pramoedya Ananta Toer.

Latar belakang yang kedua adalah berfokus pada masalah

pemilihan karya. Mengapa peneliti memilih karya Najib Mahfouz

sebagai objek penelitianya? Hal tersebut disebabkan oleh faktor

pengarang dan faktor karya. Dari sisi pengarang, Najib Mahfouz

merupakan salah seorang dari pengarang besar di dunia sastra.

Ia merupakan selah seorang sastrawan yang berhasil

mengantongi penghargaan tertinggi dalam bidang sastra, yaitu

Nobel Sastra yang diterimanya pada 13 Oktober 1988, dari

Akademi Sastra Internasional di Swedia (Mahfouz, 2003:198).

Dari sisi karya, karya-karya Najib Mahfouz termasuk karya yang


bertaraf internasional (sastra internasional). Sebagai bukti

keinternasionalanya adalah karya-karya Najib Mahfouz banyak

diterjemahkan ke berbagai bahasa asing dan dikaji peneliti lokal

maupun asing. Sembilan karyanya telah diterjemahkan ke dalam

bahasa Inggris, tujuh karya ke dalam bahasa Rusia, dua dalam

bahasa Perancis, dua ke dalam bahasa Ibrani, sebuah karya ke

dalam bahasa Malaysia, dan sekitar lima karya telah

diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia (Mahfouz, 2003:197).

Tidak hanya itu, karya-karyanya juga banyak yang diangkat ke

dunia perfilman dan diedarkan ke seluruh Negara yang memakai

bahasa Arab (Soetrisno, 2003:68).

Di dalam novel Kampung Kehormatan karya Najib Mahfouz ini

terdapat cukup banyak tokoh dengan karakter-karakternya yang

ditampilkan. Di dalamnya lebih dari sepuluh tokoh dengan

karakter-karakter pribadinya yang cukup bervariasi antara tokoh

satu dengan tokoh-tokoh lainya. Tokoh-tokoh tersebut adalah

Irfah, Hanasy, Awatif, Santuri, Kodri, Sadullah, Syukron, Jabalawi,

Yusuf, Ujaj, Hasany, Ummu Zanful, tukang sampah, Fadhil, anak

buah Santuri, Yunus, anak buah Kodri, anak buah Ujaj, anak buah

Sadullah, pembantu Jabalawi, anak-anak kecil, penduduk

kempung, perempuan, dan penyair.

Dari sekian banyak tokoh yang ada, peneliti hanya mengambil

enam karakter tokoh untuk dijadikan objek kajian penelitian ini.


Tokoh-tokoh tersebut adalah Irfah, Hanasy, Awatif, Santuri, Kodri

dan Hasany. Mengapa tokoh Irfah, Hanasy, Awatif, Santuri, Kodri

dan Hasany yang dijadikan fokus penelitian? Penentuan pilihan

tersebut disebabkan oleh pengaruh keenam tokoh itu sangatlah

besar dalam membangun alur cerita. Tokoh-tokoh itulah yang

menjadikan alur cerita menjadi berkembang. Hal itulah yang

kiranya memotivasi dan menjadi latar belakang peneliti untuk

melakukan penelitian terhadap karya Najib Mahfouz yang

berjudul Kampung Kehormatan.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan pandangan tersebut di atas, identifikasi masalah

secara luas dalam novel ini mengarah pada satu objek, yaitu

unsur intrinsik karya sastra yang berhubungan dengan jiwa dan

perilaku tokohnya. Adapun identifikasi masalah secara

khususnya, meliputi jiwa dan perilaku tokoh Irfah, Hanasy, Awatif,

Santuri, Kodri, Sadullah, Syukron, Jabalawi, Yusuf, Ujaj, Hasany,

Ummu Zanful, tukang sampah, Fadhil, anak buah Santuri, Yunus,

anak buah Kodri, anak buah Ujaj, anak buah Sadullah, pembantu

Jabalawi, anak-anak kecil, penduduk kempung, perempuan, dan

penyair.

1.3 Batasan Masalah


Agar lebih terarah dan lebih memberi gambaran penelitian yang

lebih jelas, penelitian ini perlu dibatasi. Adapun batasannya

sesuai dengan identifikasi masalah yang telah tersebut di atas.

Permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada masalah-

masalah yang berhubungan dengan jiwa dan perilaku tokoh

utama dan tokoh tambahan.

Di dalam novel tersebut terdapat satu tokoh utama dan

beberapa tokoh tambahan. Tokoh utama dalam novel tersebut

adalah Irfah. Selain tokoh Irfah merupakan tokoh tanbahan.

Adapun tokoh tambahan yang dijadikan objek kajian adalah

Hanasy, Awatif, Santuri, Kodri dan Hasany.

1.4 Rumusan Masalah

Agar pembahasan ini lebih terfokus, penelitian ini perlu

merumuskan rumusan masalah. Adapun rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Bagaimana jiwa dan perilaku tokoh utama Irfah dalam novel

Kampung Kehormatan?

b. Bagaimana gambaran jiwa dan perilaku tokoh tambahan

Hanasy dalam novel Kampung Kehormatan?

c. Bagaimana gambaran jiwa dan perilaku tokoh tambahan Awatif

dalam novel Kampung Kehormatan?

d. Bagaimana gambaran jiwa dan perilaku tokoh tambahan


Santuri dalam novel Kampung Kehormatan?

e. Bagaimana gambaran jiwa dan perilaku tokoh tambahan Kodri

dalam novel Kampung Kehormatan?

f. Bagaimana gambaran jiwa dan perilaku tokoh tambahan

Hasany dalam novel Kampunh Kehormatan?

1.5 Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah tersebut di atas, peneliti merumuskan

tujuan pembahasan dalam penelitian ini. Adapun tujuan

pembahasan dalam penelitian ini meliputi:

a. Mendeskripsikan jiwa dan perilaku tokoh utama Irfah dalam

novel Kampung Kehormatan.

b. Mendeskripsikan jiwa dan perilaku tokoh tambahan Hanasy

dalam novel Kampung Kehormatan.

c. Mendeskripsikan jiwa dan perilaku tokoh tambahan Awatif

dalam novel Kampung Kehormatan.

d. Mendeskripsikan jiwa dan perilaku tokoh tambahan Santuri

dalam Novel Kampung Kehormatan.

e. Mendeskripsikan jiwa dan perilaku tokoh tambahan Kodri

dalam novel Kampung Kehormatan.

f. Mendeskripsikan jiwa dan perilaku tokoh tambahan Hasany

dalam novel Kampung Kehormatan.


1.6 Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini bermanfaat bagi bidang

kesusastraan khususnya ilmu sastra. Dengan penelitian ini, dunia

kesusastraan akan mendapat masukan pemikiran dari sisi

intrinsik karya sastra. Sisi intrinsik tersebut berupa kajian jiwa

dan perilaku tokoh yang meliputi gambaran karakternya. Adapun

gambaran karakter tersebut merujuk pada tokoh-tokoh yang

terdapat di dalam novel Kampung Kehormatan karya Najib

Mahfouz.

b. Manfaat Praktis

Secara praktis, penelitian ini dapat bermanfaat (a) bagi peneliti

sesudahnya, untuk dapat dijadikan referensi dalam penyusunan

skripsi, khususnya yang berkaitan dengan jiwa dan perilaku

tokoh utama dan tambahan, (b) bagi peminat karya sastra,

penelitian ini dapat dijadikan motifasi untuk meneliti novel

Kampung Kehormatan karya Najib mahfouz dengan pendekatan

yang lain, (c) bagi guru, penelitian ini akan memberi gambaran

mengenai wujud intrinsik dalam novel Kampung Kehormatan

karya Najib Mahfouz kepada para siswa peminat sastra serta

menjadi jembatan pemahaman antara peminat karya sastra

dengan pengarang, (4) bagi masyarakat secara umum, hasil

penelitian ini juga dapat digunakan sebagai salah satu sarana


untuk memasyarakatkan karya sastra, khususnya novel yang

berjudul Kampung Kehormatan karya Najib Mahfouz.

1.7 Penjelasan Judul

Agar tidak terjadi kesalapahaman dalam memahami judul

penelitian ini, maka perlu peneliti definisikan secara operasional

istilah-istilah di bawah ini.

a. Analisis adalah usaha menyelidiki atau memeriksa suatu pokok

persoalan (dalam hal ini karya sastra) untuk memperoleh

gambaran pemahaman dan penjelasan secukupnya yang tepat

dan menyeluruh (Ratna, 2004:53).

b. Penokohan sering disamaartikan dengan karakter atau

perwatakan, yakni mengacu pada penempatan tokoh-tokoh

tertentu dengan watak tertentu. Sehingga penokohan dapat

diartikan sebagai pelukisan gambaran yang jelas tentang

seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita (Nurgiantoro,

1995:176).

c. Pendekatan psikologi yaitu suatu cara menghampiri objek

penelitian dengan penekanan pada aspek atau pokok-pokok

perilaku manusia (Siswantoro, 2005:26).

d. Novel merupakan jenis prosa yang mengandung unsur tokoh,

alur, latar rekaan, yang menggelarkan kehidupan manusia atas

dasar sudut pandang pengarang dan mengandung nilai hidup,


diolah dengan tekhnik kisahan dan ragaan yang menjadi dasar

konvensi penulis, serta di tulis lebih panjang dari cerpen maupun

novelette (Zaidan, dkk, 1994:136)

e. Kampung Kehormatan adalah judul novel yang dikarang oleh

Najib Mahfouz yang berjudul asli Irfah yang diterjemahkan ke

dalam bahasa Indonesia oleh Kuswaidi Syafii yang diterbitkan

oleh penerbit Tarawang Yogyakarta.pada Mei 2003 dengan tebal

halaman 200 hal + xii; 1 cm.

f. Najib Mahfouz adalah seorang sastrawan besar yang bernama

lengkap Najib Mahfouz Abdul Aziz Ibrahim al-Basya yang lahir

pada tanggal 15 Desember 1911, di Bandar Gamalia daerah

pinggiran Cairo, Mesir. Ia merupakan selah seorang sastrawan

yang berhasil mengantongi penghargaan tertinggi dalam bidang

sastra, yaitu Nobel Sastra yang diterimanya pada 13 Oktober

1988, dari Akademi Sastra Internasional di Swedia (Mahfouz,

2003:195-198).

Anda mungkin juga menyukai