Anda di halaman 1dari 8

TERAPI DIET

Diet merupakan suatu cara untuk mengatur jenis, jumlah, dan cara konsumsi makanan.
Makanan yang dimakan harus bergizi. Makanan yang bergizi merupakan makanan yang terdiri
dari unsur unsur karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Makanan merupakan bahan
bakar dan energi untuk tubuh.
Penyakit jantung koroner (PJK) disebabkan oleh adanya penyumbatan saluran arteri oleh
timbunan kolesterol (arterisklerosis). Oleh karena itu, mengatur pola makan dengan diet rendah
kolesterol merupakan salah satu senjata melawan kadar kolesterol tinggi. Diet rendah kolesterol
bisa digunakan untuk mengurangi risiko penyakit jantung, menangani aterosklerosis, diabetes,
kolesterol tinggi, dan tekanan darah tinggi. Namun, diet ini tidak bersifat langsung
menyembuhkan. Jadi, kita harus mengikuti pola diet ini seumur hidup. Dalam menghadapi
masalah kolesterol, seseorang dapat memilih lemak tidak jenuh yang kadar kolesterolnya rendah.

A. Jenis Makanan Sumber Kolesterol


Komposisi susunan makanan yang dikonsumsi mempengaruhi kadar kolesterol dan lemak
darah (trigliserida). Hal yang harus adalah perbandingan antara lemak jenuh dan lemak tak
jenuh. Perbandingan ini sangat penting untuk diketahui, karena potensi naiknya kolesterol dalam
tubuh sering ditentukan oleh jenis jenis makanan sehari- hari yang dimakan. Berikut ini
merupakan daftar bahan makanan yang mengandung kolesterol rendah, sedang, dan tinggi.

Tabel 1. Daftar Bahan Makanan yang Mengandung Kolesterol


Jenis makanan Kolesterol (mg/10gr) Kategori
Jenis makanan yang aman dikonsumsi karena kadar kolesterol rendah
Putih telur ayam 0 Sehat
Teripang 0 Sehat
Susu sapi non lemak 0 Sehat
Daging ayam/daging bebek 50 Sehat
pilihan tanpa kulit
Ikan air tawar 55 Sehat
Daging sapi/daging babi 60 Sehat
pilihan tanpa lemak
Daging kelinci 65 Sehat
Daging kambing tanpa lemak 70 Sehat
Ikan ekor kuning 85 Sehat
Jumlah makanan yang perlu hati- hati (kolesterol cukup tinggi)
Daging sapi berlemak 125 Hati- hati
Gajih sapi 130 Hati- hati
Gajih kambing 130 Hati- hati
Daging babi berlemak 130 Hati- hati
Keju 140 Hati- hati
Sosis daging 150 Hati- hati
Kepiting 150 Hati- hati
Udang 160 Hati- hati
Kerang 160 Hati- hati
Siput 160 Hati- hati
Belut 185 Hati- hati
Jenis makanan yang berbahaya (kolesterol tinggi)
Santan 185 Berbahaya
Gajih babi 200 Berbahaya
Susu sapi 250 Berbahaya
Susu sapi krim 280 Berbahaya
Cokelat 290 Berbahaya
Margarin/mentega 300 Berbahaya
Jeroan sapi 380 Berbahaya
Jeroan babi 420 Berbahaya
Kerang putih/tiram 450 Berbahaya
Jeroan kambing 610 Berbahaya
Jenis makanan yang dilarang (kolesterol sangat tinggi)
Cumi- cumi 1170 Dilarang
Kuning telur ayam 2000 Dilarang
Otak sapi 2300 Dilarang
Otak babi 3100 Dilarang
Telur burung puyuh 3640 Dilarang
B. Makanan Terbaik Penurun Kolesterol
Kebiasaan dan jenis makanan yang dikonsumsi sehari- hari berperan penting dalam
mempengaruhi kadar kolesterol darah kita. Semakin baik pola makan dan kualitas makanan
sehari- hari, tentunya semakin terjaga pula keseimbangan kolesterol dan kesehatan secara
keseluruhan. Bagi yang belum terkena kolesterol tinggi atau ingin terhindar dari masalah
kolesterol, ada baiknya mulai mempertimbangkan makanan sehat antikolesterol. Makanan yang
dikonsumsi sebaiknya mengandung berbagai jenis zat gizi dan harus dipenuhi dalam jumlah
tertentu. Jika dilihat dari asalnya, maka makanan dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Karbohidrat
Sumber utama karbohidrat berasal dari tumbuh- tumbuhan (nabati) dan hanya sedikit yang
berasal dari hewan. Di dalam tumbuhan, karbohidrat mempunyai dua fungsi utama, yaitu sebagai
simpanan energi dan penguat struktur tumbuh- tumbuhan tersebut. Di dalam tubuh manusia,
karbohidrat merupakan salah satu sumber energi.
2. Lemak
Lemak adalah sekelompok ikatan organik yang terdiri atas karbon (C), hidrogen (H), dan
oksigen (O), yang mempunyai sifat tidak larut dalam air. Lemak terdiri dari:
Lemak jenuh dikenal karena bentuknya selalu padat dalam suhu ruangan. Kebanyakan lemak
hewani dan margarin yang keras termasuk lemak jenuh. Semakin banyak lemak jenuh yang
dimakan, semakin tinggi pula kadar kolesterol dalam tubuh dan semakin besar risiko terkena
penyakit jantung. Jika dalam menyusun menu makanan kita mengurangi kadar lemak jenuh
maka kadar kolesterol tubuh akan turun dalam waktu 3-4 minggu. Karena alasan itulah, dalam
merencanakan diet untuk mengurangi resiko aterosklerosis, kita harus menyingkirkan
makanan yang mengandung kadar lemak jenuh secara berlebihan. Lemak jenuh terdapat
dalam minyak kelapa, keju, dan lemak hewani. Kadar lemak dalam setiap susunan menu tidak
boleh lebih dari 30% energi total yang kita masukan.
Lemak tidak jenuh dikenali dari bentuknya yang selalu cair atau paling tidak lunak dalam
suhu ruangan dan berasal dari lemak nabati, kecuali minyak ikan. Contoh lemak tidak jenuh
adalah minyak biji bunga matahari, minyak jagung, minyak zaitun, dan beberapa margarin
lunak.
3. Protein
Protein merupakan zat gizi yang sangat penting sebab paling erat hubungannya dengan
proses kehidupan. Dilihat dari sumbernya, protein dibedakan menjadi protein hewani dan protein
nabati. Sumber protein hewani, antara lain daging dan organ dalam seperti hati, pankreas, ginjal,
paru- paru, jantung, dan jeroan.
4. Vitamin
Vitamin dibutuhkan untuk melakukan metabolisme tubuh dengan baik, menjaga vitalitas,
dan kesehatan tubuh. Selain itu, manfaat lainnya bagi tubuh ialah mempercepat proses
penyembuhan penyakit, memperlambat proses penuaan dan menjaga kebugaran tubuh.

JENIS DIET

A. Diet Berdasarkan AHA


Dalam masalah kesehatan kardiovaskuler, salah satu panduan diet yang telah diikuti secara
luas ialah dari American Heart Association (AHA). Panduan ini bertujuan untuk memperbaiki
profil lemak darah pada batas normal dan faktor risiko pada umumnya.
Perincian diet menurut AHA dibagi menjadi dua tingkat, yakni tingkat 1 dan tingkat 2.
Pembagian ini didasarkan pada sasaran yang dituju, yaitu tercapainya kadar profil lemak darah
normal. Perincian diet yang dianjurkan oleh AHA atau batasan diet tingkat 1 rata rata setiap
hari menurut AHA adalah sebagai berikut:
1. Tidak merokok
2. Tingkat kalori dan aktivitas fisik harus sesuai. Hal ini bertujuan untuk mencegah kegemukan
dan mengurangi berat badan bagi mereka yang sudah terlanjur gemuk.
3. Konsumsi lemak sebesar 30% atau kurang dari kalori setiap harinya
4. Konsumsi maksimal 8-10% kalori dari asam lemak jenuh.
5. Konsumsi maksimal 10% total kalori yang berasal dari asam lemak tidak jenuh majemuk
(poly- unsaturated fatty acid)
6. Konsumsi maksimal 15% total kalori dari asam lemak tidak jenuh tunggal (mono- saturated
fatty acid)
7. Konsumsi maksimal 300 mg hari kolesterol
8. Konsumsi tidak lebih dari 2,4 gram sodium
9. Konsumsi 55-60% dari kalori yang berbentuk karbohidrat kompleks
10. Protein 15-20% dari total kalori.
Diet tingkat 1 ditujukan sebagai titik awal bagi pasien yang memiliki kadar kolesterol tinggi.
Selanjutnya, ada diet tingkat 2 ditujukan sebagai titik awal bagi mereka yang sudah mencapai
target tingkat 1 atau untuk pasien dengan kadar kolesterol yang beresiko tinggi (249 mg/dl atau
lebih). Dibandingkan diet tingkat 1, diet tingkat 2 lebih ketat. Pembagian ini dimaksudkan bila
diet tingkat 1 belum berhasil mencapai sasaran maka harus mengikuti diet tingkat 2. Batasan diet
tingkat 2 rata-rata setiap hari menurut AHA adalah sebagai berikut:
1. Konsumsi maksimal 7% kalori dari asam lemak jenuh
2. Konsumsi maksimal 200 mg/hari kolesterol.
Pada umumnya, prosedur yang diikuti adalah melakukan diet dasar atau tingkat 1 yang
dilakukan selama 8-10 minggu. Pada akhir dari masa tersebut dilakukan tes darah untuk
mengetahui kadar profil lemak darah di laboratorium. Bila kadar total kolesterol darah turun 10%
atau lebih dan memenuhi kriteria ambang batas yang ditargetkan maka diet penurunan kurang
dari 10%, lanjutkan ke diet tingkat 2 selama 8-10 minggu. Kemudian pada akhir masa tersebut
dilakukan tes darah. Bila hasilnya belum juga mencapai sasaran, kemungkinan tubuh anda tidak
cukup responsif terhadap diet dan perlu konsultasi ke dokter untuk kemungkinan pemakaian
obat.

B. Diet Reserval
Diet reversal merupakan program diet yang direkomendasikan oleh Dr. D. Ornish dalam
bukunya Reversal Heart Disease. Diet reversal merupakan diet untuk orang- orang yang sudah
mempunyai tanda- tanda penyumbatan pada arteri dan ingin melakukan reversal, yaitu
memperkecil ukuran plak yang terlanjur mengendap pada arteri. Diet tersebut juga akan
mengurangi timbulnya penyakit degeneratif yang lain termasuk obesitas, tekanan darah tinggi,
stroke, diabetes, dan arteriosklerosis. Diet reversal juga akan membantu kita merasa bugar
(energetik), berpikir lebih jernih, dan memperbaiki kinerja fisik. Dengan kata lain, kita akan
dapat menikmati hidup lebih baik.
Semua makanan terjadi dari tiga konstituen, yaitu lemak, protein, dan karbohidrat.
Kebanyakan orang yang ekonominya baik, mengonsumsi 40-50% kalori sebagai lemak.
Meskipun banyak orang menyangka bahwa karbohidrat membuat gemuk, kenyataannya tidaklah
demikian. Karena lemaklah yang membuat gemuk dan meningkatkan resiko terkena
arteriosklerosis. Diet reversal tidaklah mengandung 40-50% lemak, tetapi hanya 10% kalori yang
berasal dari lemak. Dalam diet reversal, makanan yang dipilih berasal dari tumbuh- tumbuhan.
Dalam menjalani diet reversal, kita boleh makan sepuasnya dan boleh makan kembali jika
merasa lapar. Menurut Dr. Ornish, hasil dari diet reversal ini amat monumental, tetapi banyak
pula kalangan yang mengkritik bahwa diet tersebut terlalu ketat mendekati vegetarian, sehingga
pesertanya cenderung tidak disiplin dalam jangka panjang.
Dasar diet reversal adalah pemilihan makanan yang dikonsumsi harus berdasarkan kriteria
berikut:
1. Dilarang mengkonsumsi makanan yang mengandung kolesterol dan lemak jenuh. Lemak
jenuh yang ditemukan pada daging, produk susu, minyak, kacang dan alpukat dilarang oleh
diet reversal.
2. Konsumsi lemak hanya 10% dari total kalori. Kadar lemak yang disarankan lebih rendah
dari diet yang direkomendasikan oleh AHA (30% kalori dari lemak).
3. Segala jenis daging tidak disarankan dalam diet reversal. Diet reversal merupakan diet
vegetarian.
4. Dapat mengkonsumsi putih telur dan produk susu tanpa lemak.
5. Mengkonsumsi 70-75% karbohidrat; 10-15% protein; 5 mg kolesterol perhari.
6. Mengkonsumsi kadar serat yang tinggi
7. Tidak mengandung kafein, MSG, dan stimulan lain.
8. Menggunakan garam dan gula secara moderat.
Diet versi AHA membatasi konsumsi lemak maksimal 30% dari kalori, sedikit daging
merah, unggas tanpa kulit, banyak makan ikan, dan lain- lain, yang ditujukan untuk menjaga
kesehatan, khususnya sistem jantung dan pembuluh darah. Namun, penelitian menunjukkan
bahwa hal ini belum menunjukkan hasil yang memuaskan, dibandingkan dengan diet reversal
yang menurunkan konsumsi total lemak secara drastis maksimal 10% yang terdiri atas sebagian
besar lemak tidak jenuh tunggal dan lemah tidak jenuh majemuk.
Diet reversal dapat dianggap sebagai vegetarian karena kolesterol hanya dijumpai pada
produk hewani. Produk hewani cenderung mengandung lemak jenuh yang tinggi di mana lever
dapat mengubah lemak jenuh menjadi kolesterol. Makanan vegetarian bebas kolesterol dan
dengan sedikit pengecualian mengandung lemak jenuh yang rendah termasuk alpukat, kelapa,
cokelat, durian, dan beberapa kacang kacangan. Diet reversal terutama terdiri atas karbohidrat
kompleks atau dikenal sebagai pati, seperti tepung gandum, biji- bijian, sayuran dan buah-
buahan. Karbohidrat kompleks dapat menyebabkan rasa kenyang di perut. Jenis makanan ini
mengandung serat yang tinggi, rendah lemak, dan sumber vitamin yang baik. Menurut penelitian,
dicatat juga bahwa diet reversal menurunkan HDL, tetapi diet ini juga bahkan menurunkan LDL
lebih jauh lagi, sehingga pembentukan plak makin jarang.
Berikut merupakan contoh menu diet dalam satu hari:
Tabel II. Contoh menu diet dalam satu hari
Makan pagi Makan siang Makan malam
Sereal hangat (sejenis Dua potong roti dari Mie kuah hangat atau
makanan dari tepung tepung gandum yang utuh capcay
gandum), misalnya sereal, dengan selada, mentimun, Buah- buahan segar yang
oat, atau sereal dingin tomat, atau tumis sayuran diolah menjadi jus.
dengan susu krim dan Sup kacang/ nasi
potongan pisang atau Buah- buahan segar seperti
buah segar apel, pepaya dan pir
Buah jeruk
Dua potong roti dari
tepung gandum yang utuh
ditambah potongan
pisang, sepotong nanas,
atau sepotong pepaya
Teh hijau tanpa gula
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2013, Popular diet plans: Ornish Diet,
http://www.holisticonline.com/Remedies/weight/weight_diet-ornish-diet.htm, akses 4 Mei 2014
Nilawati, S., 2008, Care Yourself: Kolesterol, Penebar Plus+, Jakarta, 59-64

Anda mungkin juga menyukai