Anda di halaman 1dari 3

DIET

HIPERKOLESTOKEMIA

DEFENISI

Hiperkolesterolemia atau kolesterol tinggi adalah kondisi


dimana tingkat kolesterol dalam darah yang melampaui kadar
normal. Kolesterol adalah zat lemak yang beredar di dalam darah,
yang 80 % dihasilkan dari dalam tubuh yaitu pada organ hati dan 20
% sisanya dari luar tubuh yaitu dari makanan. Kolesterol memiliki
bermacam-macam fungsi di dalam tubuh, salah satunya untuk
membentuk dinding sel.

TAUFIK HIDAYAT
DOSEN PEMBIMBING:
Hj. ENI FOLENDRA ROSA, SKM , MPH
FAKTOR PENYEBAB

 Faktor keturunan

Tubuh terlalu banyak memproduksi kolesterol. Seperti kita ketahui


KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
80 % darikolesterol di dalam darah diproduksi oleh tubuh sendiri.
POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
Ada sebagian orangyang memproduksi kolesterol lebih banyak
PRODI KEPERAWATAN BATURAJA
dibandingkan yang lain.
TAHUN 2018 / 2019
 Faktor makanan
Dari beberapa faktor makanan, asupan lemak merupakan hal yang
sangat penting untuk diperhatikan. Lemak merupakan bahan
makanan yang sangatpenting, bila kita tidak makan lemak yang
cukup maka tenaga kita akan berkurang, tetapi bila kita makan lemak
yang berlebihan dapat mengakibat kankerusakan pembuluh darah.

Cara pengaturan diet :

Gunakan minyak kedelai, minyak kacang tanah, atau minyak


jagung dalam jumlah yang tidak berlebihan
Penggunaan daging tidak berlemak, paling banyak 50 gr tiap
TANDA DAN GEJALA
kali makan. makanlah ikan sebagai pengganti daging
Jika memeriksakan kadar kolesterol total maka hasilnya akan Batasi pengguanaan kuning telur maksimum 2 kali per
tertuang pada data profil lipid darah. Profil lipid menunjukkan 3 hal minggu
yaitu LDL (Low Density Level), HDL (High Density Level), dan Makan banyak sayuran dan buah-buahan segar
trigliserida. Kadar normal kolesterol total dalam darah adalah <200 Sebagian dari sayur sebaiknya dimakan mentah atau sebagai
mg/dl, LDL <130 mg/dl, HDL 35-55 mg/dl, dan trigliserida 40-155 lalapan yang sudah dicuci bersih.
mg/d. Jika terjadi peningkatan kadar kolesterol total, LDL, dan Memasak dengan merebus, mengukus, mengungkep,
trigliserida dan penurunan kadar HDL lebih maka itu merupakan menumis, memanggang atau membakar
tanda-tanda terjadinya hiperkolesterolemia.

Gejala hiperkolesterol bisa dibilang tidak ada, artinya ketika


seseorang memiliki kadar kolesterol tinggi dalam darah tidak
menimbulkan gejala apa-apa. Namun, jika kolesterol yang tinggi
dibiarkan terus-menerus dalam jangka waktu yang lama (kronis),
kolesterol tinggi dapat menyebabkan aterosklerosis.
Pengaturan makan : Dihindari : makanan yang mengandung lemak jenuh yaitu minyak
yang berasal dari hewan seperti lemak sapi, babi, kambing, susu full
Sumber karbohidrat cream, keju dan mentega.
Dianjurkan : beras merah, roti gandum, havermout, makaroni,
jagung, kentang, ubi dan talas, sereal

Dibatasi : kue-kue, cake, biskuit, pastries, gula

Sumber protein hewani

Dianjurkan : ayam/bebek tanpa kulit, ikan segar, susu non fat

Dibatasi : daging tanpa lemak, udang, dan kuning telur

Dihindari : daging berlemak, otak, sosis, jeroan

Sumber protein nabati

Dianjurkan : tempe, tahu, oncom dan kacang-kacangan

Sayuran dan buah-buahan

Dianjurkan untuk semua jenis sayuran dan buah-buahan

Lemak

Dianjurkan :

yang mengandung lemak tak jenuh dalam jumlah sesuai kebutuhan


seperti minyak yang berasal dari tumbuhan (minyak kacang tanah,
minyak kelapa, minyak jagung, minyak kedelai)

Minyak wijen, minyak biji bunga matahari, margarine

Makanan yang ditumis lebih dianjurkan dibandingkan yang digoreng

Anda mungkin juga menyukai