Anda di halaman 1dari 2

ETIKA DAN PERUNDANG UNDANGAN

PAK PARTANA

1. Dalam melakukan pekerjaan kefarmasian pada fasilitas pelayanan kefarmasian. Apoteker


dapat menganti obat merek dagang dengan obat generic yang sama komponen aktifnya
atau obat merek dagang lain atas persetujuan dokter dan /atau pasien. Jelaskan pernyataan
tersebut.
a. Apa yang dilakukan apoteker pengelola atau apoteker pendamping ketika pasien
meminta obat sesuai keinginan pasien yang isinya sesuai komponen aktifnya.
Jawab :
Apoteker bisa menganti obat tersebut namun sebelumnya dimusyawarakan dulu
dengan dokter penulis resep.
b. Bagaimana pernyataan tersebut jika dikaitkan dengan Premenkes No.
922/Menkes/per/1992 yang menyatakan pergantian obat harus seijin dokter?
Jawab :
c. Aturan mana yang mesti dipakai jika ada perbedaan seperti diatas, dan sebutkan
dasar dasar aturannya.
2. Tanggung jawab seorang apoteker dalam menjalankan profesinya diantaranya adalah
tanggung jawab sumpah dan kode etika.
a. Jelaskan sumpah menurut PP 20 tahun 1962!
b. Tuliskan isi kode etik seorang apoteker terhadap dirinya sendiri (umum),
Jawab :
Kode etik (UMUM)
Pasal 1. Setiap Apoteker harus menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan
Sumpah Apoteker.
Pasal 2. Setiap Apoteker harus berusaha dengan sungguh-sungguh menghayati dan
mengamalkan Kode Etik Apoteker Indonesia.
Pasal 3. Setiap Apoteker harus senantiasa menjalankan profesinya sesuai kompetensi
Apoteker Indonesia serta selalu mengutamakan dan berpegang teguh pada prinsip
kemanusiaan dalam melaksanakan kewajibannya.
Pasal 4. Setiap Apoteker harus selalu aktif mengikuti perkembangan di bidang
kesehatan pada umumnya dan di bidang farmasi pada khususnya.
Pasal 5. Di dalam menjalankan tugasnya setiap Apoteker harus menjauhkan diri dari
usaha mencari keuntungan diri semata yang bertentangan dengan martabat dan tradisi
luhur jabatan kefarmasian.
Pasal 6. Seorang Apoteker harus berbudi luhur dan menjadi contoh yang baik bagi
orang lain.
Pasal 7. Seorang Apoteker harus menjadi sumber informasi sesuai dg profesinya.
Pasal 8. Seorang Apoteker harus aktif mengikuti perkembangan peraturan perundang-
undangan di Bidang Kesehatan pada umumnya dan di Bidang Farmasi pada
khususnya.
3. Jelaskann dengan benar :
a. Pengertian apotik dan instalasi farmasi RS?
Jawab :
Apotik adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasiaan dan
penyaluran sediaan farmasi, pembekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat.
Instalasi Farmasi RS adalah bagian yang tak terpisahkan dari system pelayanan
kesehatan RS yang berorientasi pada pelayanan farmasi klinik, yang tejangkau pada
lapisan masyarakat.
b. Persamaan dan perbedaan keduanya.
Jawab :
Persamaan:
Keduanya tempat melakukan pelayanan kefarmasian.
Keduanya dikelola oleh apoteker.
Keduanya melayani keperluan masyarakat (farmasi komunitas)
Perbedaan :

Apotek IFRS
Izin apotek darei dinas kesehatan instalasi farmasi dari dinas kesehatan
kab/kota. propinsi.
Dasar hokum standar pelayanan instalasi farmasi Kepmenkes No.
apotik: Kepmenkes No. 1027/ 119/Menkes/SK/X/2004.
MENKES/SK/IX/2004.
Penanggung jawab apotik adalah FRS adalah direktur RS.
apateker.
Tempat apotek bisa dimana aja Hanya dalam RS.
bahkan dalam RS.

Dasar hukum / cara pendirian apotek


Kepmenkes No. 244 /Menkes/SK/V /
1990 ttg Ketentuan dan tatacara
Pemberian Izin Apotik dan
Permenkes No. 922 /Menkes/Per
/X/1993 ttg Ketentuan dan tatacara
Pemberian Izin apotik Kepmenkes
No.1332 /Menkes/SK/X/2002 ttg
Perubahan Permenkes
922/Menkes/Per/X/1993 ttg ketentuan
dan tatacara Pemberian Izin Apotik

Anda mungkin juga menyukai