Anda di halaman 1dari 12

KASUS NENEK MINAH

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang Kasus Nenek
minah ini dapat memberikan manfaat terhadap pembaca.

Sidoarjo, Mei 2016

Penulis

2
Daftar Isi

Kata pengantar ................................................................................................


Daftar isi .........................................................................................................
Bab I : Pendahuluan
1.1 Latar belakang .........................................................................................
1.2 Rumusan masalah ....................................................................................
1.3 Tujuan penelitian .....................................................................................
1.4 Manfaat penelitian ...................................................................................

Bab II : Pembahasan
2.1 Sejarah........................................................................................
2.2 Teori

Bab III:

2.3 Analisis Kasus..

Bab VI : Kesimpulan dan Saran

3.2 Kesimpulan

3.3 Saran..

3.4 Daftar Pustaka

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Banyumas - Nenek Minah (55) tak pernah menyangka perbuatan isengnya


memetik 3 buah kakao di perkebunan milik PT Rumpun Sari Antan (RSA) akan
menjadikannya sebagai pesakitan di ruang pengadilan. Bahkan untuk
perbuatannya itu dia diganjar 1 bulan 15 hari penjara dengan masa percobaan 3
bulan.

Ironi hukum di Indonesia ini berawal saat Minah sedang memanen kedelai di
lahan garapannya di Dusun Sidoarjo, Desa Darmakradenan, Kecamatan
Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah, pada 2 Agustus lalu. Lahan garapan Minah
ini juga dikelola oleh PT RSA untuk menanam kakao.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja faktor; faktor yang mempengaruhi kasus Nenek Minah ?
2. Bagaimana Dampak yang dialami oleh Nenek Minah dalam kasus ini?

3. Bagaiamana Upaya penyelesaian dari kasus ini?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Mengetahui lebih dalam mengenai terjadinya kasus Nenek Minah.
2. Upaya penyelesaian Kasus Nenek Minah.

1.4 Manfaat Penelitian

4
Hasil pembelajaran ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi penulis dan
pembaca.

1. Manfaat bagi penulis, pengkajian ini memberikan pengetahuan tentang kasus


Nenek Minah

2. Manfaat bagi pembaca, pengkajian ini dapat digunakan sebagai tambahan


dalam bidang ilmu sosial serta memperkaya informasi.

5
BAB II
PENELAAHAN KEPUSTAKAAN
2.1 Tinjauan Pustaka

Pencurian adalah salah satu pengambilan properti milik orang lain secara tidak
sah tanpa seizin pemilik. Kata ini juga digunakan sebagai sebutan informal untuk
sejumlah kejahatan terhadap properti orang lain, seperti perampokan
rumah, penggelapan, larseni, penjarahan, perampokan, pencurian
toko, penipuan dan kadang pertukaran kriminal. Dalam yurisdiksi tertentu,
pencurian dianggap samadengan larseni; sementara yang lain menyebutkan
pencurian telah menggantikan larseni.

2.2Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Kasus Nenek Minah


Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kasus Nenek Minah ,
Faktor-faktornya adalah sebagai berikut :

1. Faktor Ekonomi
Sistem ekonomi pada saat ini mengalami pesaingan yang bebas, pedanganagan
yang padat sehingga banyak sekali faktor yang mempengaruhi ekonomi seseorang

2. Faktor Agama .
Kepercayaan hanya dapat berlaku sebagai pengertian dan perasaan moral yang
telah meresap secara menyeluruh

3. Faktor Umur
Umur merupakan salah satu faktor penting penyebab kejahatan, biasanya ini netral
bagi criminal

2.3 Dampak Kasus Nenek Minah

Sungguh ironi sekali kasus nenek minah , dengan vonis yang dijatuhkan hakim
selama 1 bulan 5 hari dengan masa percobaan 3 bulan membuat nenek minah
terkena dampak psikologis maupun psikis. Nenek minah tidak berniat jahat ketika
mengambil buah kakao dan pihak PT RSA sebagai pihak penggugat tidak

6
mengalami kerugian yang berarti. Selain nenek minah buta huruf akan tetapi
kasus ini berbuntut sehingga nenenk minah sampai terbaring sakit saat pengadilan

2.4 Upaya Penyelesain

Pada kasus ini, pada akhirnya nenek minah tetap dijadikan tersangka dalam kasus
pencurian buah kakao di PT RSA dengan masa tahanan 1 bulan 5 hari dengan
masa percobaan 3 bulan dan keadilan ini perlu ditingkat kan kembali.

7
BAB III
Metode Penelitian
A. Pengertian Metode
Metode adalah cara yang telah teratur dan telah terfikir secara baik baik
yang digunakan untuk mencapai tujuan Sehingga untuk memperoleh
keberhasilan dalam suatu penelitian maka harus menggunakan metode
yang tepat, istimewa, dan dapat menguji suatu fakta atau kebenaran secara
ilmiah.

Dengan demikian memecahkan metode sangat diperlukan dalam rangka


mengumpulkan data untuk memecahkan suatu masalah sehingga dapat
menyusun suatu laporan.
B. Populasi atau sampel

Nama Profesi Umur Gender


Minah Tukang Kebun 55 tahun Perempuan
Tarno Pemilik Kebun 40 tahun Laki laki

C. Teknik Pengumpulan Data


Teknik Pengumpulan data pada makalah ini adalah deskriptif. Dengan cara
mencari informasi dari berbagai sumber yang terpercaya / internet

D. Prosedur Penelitian

No Urutan Kegiatan Waktu


1 Persiapan mencari topic/ 2 Mei 2016
kasus
2 Mencari sumber sumber 7 Mei 2016
penelitian
3 Penulisan dan 11- 13 Mei 2016
Penyusunan makalah
4 Mencetak Makalah 13 Mei 2016

8
BAB IV
Analisis Kasus
A. Analisis Kasus

Kemiskinan merupakan hal yang menakutkan bagi setiap orang. Karena


kemiskinan dapat menjadi faktor pendorong bagi seseorang untuk melakukan
tindak kejahatan. Seperti contoh kasus diatas, yaitu seorang nenek (Minah)
memetik 3 biji kakao di perkebunan milik PT RSA tanpa izin dari petugas, selain
itu pihak PT telah menetapkan larangan bahwa warga dilarang memetik kakao di
atas tanah perkebunan tersebut, dikarenakan nenek Minah buta huruf maka ia
tidak mengetahui mengenai larangan tersebut. Menurut saya pihak PT RSA terlalu
cepat mengambil keputusan padahal nenek Minah sudah mengembalikan kakao
tersebut, si nenek pun juga telah mengakui kesalahannya. Tanpa ada keraguan
sedikitpun.

B. Hasil Kasus

Pantauan detikcom, suasana persidangan Minah berlangsung penuh keharuan.


Selain menghadirkan seorang nenek yang miskin sebagai terdakwa, majelis hakim
juga terlihat agak ragu menjatuhkan hukum. Bahkan ketua majelis hakim, Muslih
Bambang Luqmono SH, terlihat menangis saat membacakan vonis.

"Kasus ini kecil, namun sudah melukai banyak orang," ujar Muslih.

Vonis hakim 1 bulan 15 hari dengan masa percobaan selama 3 bulan disambut
gembira keluarga, tetangga dan para aktivis LSM yang mengikuti sidang tersebut.
Mereka segera menyalami Minah karena wanita tua itu tidak harus merasakan
dinginnya sel tahanan

BAB V
Pembahasan

9
Nenek Minah (55) yang buta huruf divonis di PN Purwokerto, Kamis kemarin.
Ironi hukum di Indonesia ini berawal saat Minah sedang memanen kedelai di
lahan garapannya di Dusun Sidoarjo, Desa Darmakradenan, Kecamatan
Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah, pada 2 Agustus lalu. Lahan garapan Minah
ini juga dikelola oleh PT RSA untuk menanam kakao.

Ketika sedang asik memanen kedelai, mata tua Minah tertuju pada 3 buah kakao
yang sudah ranum. Dari sekadar memandang, Minah kemudian memetiknya
untuk disemai sebagai bibit di tanah garapannya. Setelah dipetik, 3 buah kakao itu
tidak disembunyikan melainkan digeletakkan begitu saja di bawah pohon kakao.

Dan tak lama berselang, lewat seorang mandor perkebunan kakao PT RSA.
Mandor itu pun bertanya, siapa yang memetik buah kakao itu. Dengan polos,
Minah mengaku hal itu perbuatannya. Minah pun diceramahi bahwa tindakan itu
tidak boleh dilakukan karena sama saja mencuri.

Seminggu kemudian dia mendapat panggilan pemeriksaan dari polisi. Proses


hukum terus berlanjut sampai akhirnya dia harus duduk sebagai seorang terdakwa
kasus pencuri di Pengadilan Negeri (PN) Purwokerto.

BAB VI
Kesimpulan dan saran
A. Kesimpulan

Dari penulisan ini, dapat ditarik beberapa kesimpulan berdasar


pembahasan permasalahan disertai dengan uraian penjelasannya, yaitu

10
Pertama, kasus hukum yang menjerat Nenek Minah ditelaah dengan
menggunakan Paradigma Positivisme, ontologinya adalah sebuah
realitas (hukum). Hukum yang dipaparkan adalah Pasal 362 KUHP.
Epistemologi yang bersifat dualis-objektif, pihak-pihak yang
independen,tidak saling memengaruhi (antara hakim dengan kasus
hukum yang diperiksanya). Tidak ada yang melibatkan nilai di sana
karena hukum atau realitasnya berada di luar diri hakim.
Metodologinya, selalu adanya verivikasi atau uji empiris. Hakim
melakukannya dengan menghadirkan saksi-saksi dan adanya alat bukti
yang dicocokkan dengan keterangan Nenek Minah sebagai terdakwa.
Ketika semua unsur Pasal 362 terpenuhi, maka Nenek Minah diputus
bersalah dan harus dihukum. Singkatnya, Paradigma Positivisme selalu
menekankan objektivitas.

Kedua, Paradigma Positivisme yang memayungi aliran Legal


Positivisme, menjelaskan tidak ada hukum di luar undang-undang,
hukum identik dengan Undang-Undang. Bagaimana pun hukum harus
ditegakkan yang keadilannya adalah keadilan menurut Undang-
Undang. Hukum harus dipisahkan dari nilai kemanusiaan dan moral
demi kepastian hukum. Itulah sebabnya Nenek Minah tetap harus
dihukum terlepas dari seberapa besar kerugian yang diderita PT
Rumpun Sari Antan, karena terbukti secara sah melakukan pencurian
sebagaimana dirumuskan dalam Pasal 362 KUHP.

B. SARAN

Demi kepastian dan penegakkan hukum Indonesia di masa kini dan


mendatang, sudah seyogyanya menjaga konsistensi putusan hakim
antara putusan yang satu dengan putusan hakim lainnya dalam kasus
serupa yang telah diputuskan, apabila untuk kasus serupa terjadi
perbedaan yang besar antara putusan pengadilan satu dengan lainnya,
dalam kurun waktu yang tidak terlalu berbeda tetapi yang satu telah
memiliki kekuatan hukum yang tetap, hal itu akan menimbulkan
ketidakpastian hukum. Inilah yang harus dihindari dalam upaya
mempertahankan kepastian hukum.

DAFTAR PUSTAKA

11
https://khaerunisaulfah.wordpress.com/2012/07/11/makalah-paradigma-
filsafat-hukum-dalam-kasus-nenek-minah/

https://dee3345.wordpress.com/e-book/artikel/

http://news.detik.com/berita/1244955/mencuri-3-buah-kakao-nenek-minah-
dihukum-1-bulan-15-hari

12

Anda mungkin juga menyukai