Anda di halaman 1dari 7

Peran Geisha Sebagai Salah Satu Bentuk

Feminisme di Jepang

Tugas Paper Mata Kuliah Pemikiran Jepang


Oleh

Athirah Jacobach (130)

Inas Fathyasyfa Shabrina (130)

Rani Wahyuningtyas (1306394285)

Siti Israhadi (130)

Kelas Paralel

Program Studi Jepang


Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya
Universitas Indonesia
Depok, 17 Mei 2015
Kata Pengantar
Daftar Isi

Kata Pengantar i

Daftar Isi .. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang . 1

1.2 Rumusan Masalah .

1.3 Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Feminisme Di Jepang .

2.2 Geisha secara umum

2.3 Timbulnya Gerakan Feminisme pada Geisha ..

2.4 Hubungan Geisha dengan Feminisme Jepang .

BAB III PENUTUP DAN KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan ..

3.2 Penutup .

Daftar Pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seperti yang sudah kita ketahui, Geisha merupakan salah satu keindahan
budaya yang dimiliki oleh Jepang sejak zaman dahulu. Walaupun Geisha itu sendiri
sering digambarkan sebagai peran yang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Penulisan


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Feminisme Di Jepang

2.1.1 Pengertian Feminisme

Feminisme adalah salah satu dari sekian banyak teori yang berlandaskan pada
emansipatori, yang berarti teori ini merupakan hasil kritik dari teori-teori sebelumnya.

Feminisme lahir dari pemahaman bahwa dunia akan dikuasai oleh dominasi
maskulinitas, dimana laki-laki menguasai dan memegang kendali secara penuh dan
merendah kan perempuan.

Secara universal :
Feminisme berasal dari kata bahsa Latin Feminina yang artinya
memiliki sifat keperempuanan (Hubies 1977:19).
Menurut KBBI :
Feminisme diartikan sebagai gerakan wanita yg menuntut persamaan
hak sepenuhnya antara kaum wanita dan pria.
Menurut para ahli :
Feminisme itu sendiri feminisme digambarkan dengan gerakan wanita
untuk menolak segala sesuatu yang dimarginalisasikan, disubordinasikan, dan
di rendahkan oleh kebudayaan dominan baik dalam bidang politik, ekonomi,
maupun sosial budaya (Ratna, 2004:184).

2.1.2 Feminis Jepang

Istilah feminisme () masuk ke Jepang pada tahun 1920.

Terdapat pendapat dari tokoh wanita Jepang mengenai feminisme di Jepang :

* Menurut Ehara Yumiko, istilah feminisme di Jepang berarti teori


pembebasan perempuan atau teori yang mencari solusi bagi masalah perempuan.

* Menurut Yamakawa Kikue, feminis hanya mengacu pada aktivitas


perempuan kelas menengah ke atas.

Pendapat dari tokoh wanita Jepang mengenai feminisme di Jepang :


Hiratsuka Raicho, feminis di Jepang terdiri dari aktivis
(katsudouka), kritikus (hyoronka), pemimpin (josei ri-da-), pemikir
(shisouka) dan intelektual perempuan (josei chisikijin).

Feminisme di Jepang pada awalnya digerakkan oleh perempuan golongan atas


saja.

Anda mungkin juga menyukai