Anda di halaman 1dari 4

ANGKA PENTING

Tujuan dari pengukuran itu sendiri adalah menunjukan hasil pengukuran


tersebut kepada orang lain agar dapat dipahami dan dimengerti. Untuk itu
diperlukan aturan atau ketentuan agar mudah dipahami. Berikut merupakan aturan
atau ketentuan dalam angka penting :

1. Semua angka yang bukan nol merupakan angka penting. Contoh : 74,25 m
memiliki empat angka penting, 7010,2013 ada 8 angka penting.

2. Semua angka nol yang terletak diantara bukan nol nerupakan angka penting.
Contoh : 1201 m memiliki 4 angka penting. 2,0067memiliki 5 angka penting 3.

Semua angka nol yang terletak dibelakang angka bukan nol yang terakhir, tetapi
terletak di depan tanda desimal adalah angka penting. Contoh : 7000 adalah 5
angka penting.

4. Angka nol yang terletak dibelakang angka bukan nol yang terakhir dan
dibelakang tanda decimal adalahangkapenting. Contoh : 25,70000 adalah 7 angka
penting

5. Angka nol yang terletak dibelakang bukan angka nol angka terakhir dan tidak
dengan tanda decimal adalah angka tidak penting. Contoh : 3500000 adalah 2
angka penting

6. Angka nol yang terletak di depan angka bukan nol yang pertama adalah angka
tidak penting. Contoh : 0,0001713 adalah angka 4 penting.

Kenapa harus ada angka penting?

Kita ambil contoh saja seorang pelari menempuh jarak 1 4 lingkaran yang
jari-jarinya 20 meter. Kalau kita hitung panjang lintasan yang ditempuh adalah
seperempatnya dari keliling lingkaran yaitu 1/4.2r = 1/4.2.3,141592654.20 =
31,41592654 .

Jika dilihat dari angka tersebut apakah kita harus melaporkan semua
angka-angka tersebut sebagai panjang lintasan yang ditempuh? Lalu alat ukur apa
yang bisa mengukur panjang sebegitu detailnya? Dari angka tersebut, angka 31
merupakan angka yang pasti kita laporkan, sedangkan angka 41592654 adalah
angka yang diragukan dan merupakan angka penting. Dengan demikian, kita
dapat menentukan berapa angka yang harus dilaporkan, dua angka atau tiga angka
saja dibelakang koma. Pada intinya semua angka adalah angka penting dimana
angka nol termasuk angka penting jika mengikuti angka bukan nol, sehingga
dapat mempermudah perhitungan selanjutnya serta penulisannya pun menjadi
sederhana yang awalnya dari 10 angka menjadi 3 digit angka.
Selain membahas tentang angka penting, perlu diketahui bahwa angka
penting tersebut mempunyai aturan-aturan lainnya yaitu dengan aturan
pembulatannya. Apa itu pembulatan? Pembulatan artinya mengurangi atau
menyederhanakan nilai bilangan yang lebih sederhana dan paling mendekati.
Untuk mengatasi permasalahan jumlah angka penting yang tak terdefinisi perlu
dilakukan pembulatan angka. Aturan pembulatan dalam angka penting
menggunakan pembulatan Gauss :

Bulatkan ke atas jika:

1. Angka berikutnya adalah 5 dan masih ada angka lain yang bukan 0
setelahnya
2. Angka berikutnya adalah 5 dan angka yang akan dibulatkan adalah ganjil

Bulatkan ke bawah jika:

1. Angka berikutnya kurang dari 5


2. Angka berikutnya adalah 5 diikuti dengan hanya angkaangka 0 atau tidak
ada angkaangka lain setelahnya dan angka yang akan dibulatkan adalah
genap

Kemudian pembulatan angka penting menurut versi lainnya:

Bilangan> 5 dibulatkan ke atas Contoh: 13,669 = 13,7

Bilangan< 5 dibulatkan ke bawah Contoh: 15,319 = 15,3

Bilangan= 5 berlaku:

1. Jika angka sebelumnya ganjil, dibulatkan keatas Contoh: 0,753 = 0,8


2. Jika angka sebelumnya genap, dibulatkan kebawah Contoh: 2,654 = 2,6
2,056 = 2,1

VARIASI dan STANDAR DEVIASI


Standar deviasi ini merupakan ukuran variasi yang paling banyak
digunakan, karena nilainya paling memenuhi kriteria statistika.
Standar deviasi adalah akar kuadrat dari variasi. Variasi dicari dengan
menghitung selisih dari setiap elemen data dengan rata-rata.
Variasi dibedakan antara Variasi populasi (2) dengan variasi sampel (S2),
demikian juga kita mengenal standar deviasi populasi () dan standar deviasi
sampel (S).
Rumus Variasi untuk sampel dan populasi adalah sebagai berikut:

Sedangkan standar deviasi populasi dan sampel adalah:

Contoh perhitungan variasi dan standar deviasi dari data yang belum
dikelompokkan adalah sebagai berikut:
Misalnya data usia 5 mahasiswa manajemen UNY adalah: 20 : 19 : 21 : 22
: 18
Rata-rata usia kelima mahasiswa = (20+19+21+22+18)/5 = 20
Untuk memudahkan perhitungan, kita susun data ke dalam kolom-kolom
sebagai berikut:

Perhitungan standar deviasi sedikit berbeda apabila data sudah


dikelompokkan ke dalam tabel distribusi frekuensi:
Dari contoh pendapatan tahunan penduduk DIY, perhitungan standar
deviasi adalah sebagai berikut:

Anda mungkin juga menyukai