Pendahuluan
Sejarah brem dapat dikaitkan dengan perjalanan sejarah
agama Hindu di Bali. Brem pada zaman dahulu merupakan cairan
yang dipakai sebagai pengganti darah, dalam upacara taburah,
yang bertujuan untuk melestarikan manusia dengan alam
lingkungannya. Teknologi pembuatan brem sudah dikenal sebelum
tahun 110 SM (Hasruddin dan Rifnatul, 2014).
TUJUAN
UNTUK MENGETAHUI DEFINISI BREM, MENGETAHUI JENIS-JENIS BREM, PROSES
PENGOLAHAN BREM, FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FERMENTASI
BREM.
PEMBAHASAN
1. Pengertian Brem
Brem merupakan salah satu makanan tradisional hasil fermentasi yang enak dan bergizi
yang banyak diusahan di Indonesia. Ada 2 macam brem yang banyak dikenal yaitu brem
padat dan brem cair atau brem Bali. Brem adalah makanan yang berasal dari sari ketan
yang dimasak atau dikeringkan, merupakan hasil dari fermentasi ketan hitam atau ketan
putih yang diambil sarinya saja yang kemudian diendapkan dalam waktu sekitar sehari
semalam. (Hasruddin dan Rifnatul, 2014).
Senyawa kimia
Kadar (%)
Gula (g)
65,18
Pati (g)
4,56
Air (g)
18,87
1,58
Lemak (g)
0,11
Protein (g)
0,42
1,34
B.Brem Cair
Brem cair merupakan minuman dengan rasa manis agak
sedikit asam, berwarna merah, dengan kandungan alkohol 3-10
persen. Umumnya diproduksi dari hasil fermentasi beras ketan
hitam (kadang-kadang juga beras ketan putih). Kadar alkohol
dapat berubahubah selama penyimpanan. Kenaikan kadar alkohol
terjadi akibat proses fermentasi yang terus berlangsung selama
penyimpanan, sedangkan penurunannya karena proses
esterifikasi, oksidasi, dan penguapan (Pujawan, N. Dan Purini.
2004).
2. PENGUKUSAN
Proses pengukusan dapat mensterilkan bahan baku sehingga
dapat mengontrol tahap fermentasi lebih baik. Beras yang masak
atau tanak dapat diperoleh dari pengukusan selama 30-60 menit
dihitung saat uap air mulai terpenetrasi kedalam bahan. Selama
pengukusan beras akan menyerap air 7-12% dari berat awal
pengukusan. Total penyerapan air sebanyak 35-40 % dapat
menghasilkan beras tanak yang baik untuk difermentasikan.
5. PENGADUKAN
Proses pengadukan bertujuan untuk memperoleh kristal-kristal yang
baik, pengadukan yang kuat pada larutan pekat akan menimbulkan
kristal-kristal kecil dengan tekstur halus. Apabila larutan tersebut
mencapai titik jenuh maka kristal akan terbentuk karena adanya
tenaga yang menyebabkan bergabungnya komponen-komponen
terlarut membentuk inti kristal.
6. PENCETAKKAN
Pencetakkan larutan brem pada suhu ruang bertujuan untuk
memadatkan brem dan mengurangi kadar air brem, pencetakakan
larutan brem dalam waktu yang lama akan menghasilkan tekstur brem
yang padat dan kuat.
1. Lama Fermentasi
2. Jumlah starter (ragi)
3. Jenis bahan (substrat)
4. Suhu
5. Oksigen
TERIMAKASIH