Biaya Modal Struktur Modal
Biaya Modal Struktur Modal
Biaya modal bisa diartikan sebagai tingkat keuntungan yang disyaratkan. Biaya modal
merupakan salah satu elemen dalam analisis penganggaran modal. Penggaran modal merupakan
investasi yang beresiko karena itu manajer keuangan perlu manggabungkan beberapa konsep
dengan penganggaran modal.
Dimana :
DPR = dividend payout ratio
ROE = return on equity
Kedua, menghitung tingkat pertumbuhan melalui data historis.
Penggunaan data historis mempunyai asumsi bahwa pola di masa lalu
akan sama dengan pola di masa mendatang.
Pendekatan Bond-Yield
Pendekatan Yield obligasi didasarkan pada argumen bahwa tingkat
keuntungan yang disyaratkan untuk investasi yang lebih beresiko akan
lebih tinggi dibandingkan obligasi. Pendekatan yield obligasi dituliskan
sbb:
Ks = yield obligasi + premi resiko
(%) MRR
MCC
Investasi optimal
Dana
1. Pendekatan Tradisional
Pendekatan Tradisional berpendapat akan adanya struktur modal yang optimal.
Dengan kata lain struktur modal mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan.
Tabel Nilai Perusahaan Menurut Pendekatan Tradisional :
A B C
Laba 100 100 100
Bunga 0 40 60
Laba tersedia untuk pemegang saham 100 60 40
Ks 0.2 0.22 0.3
Vs 500 272.73 133.33
Kb 0 0.15 0.25
Vb 0 266.67 240
WACC 0.2 0.1854 0.2679
Nilai total perusahaan (Vs + Vb) 500 539.4 373.33
Ket :
Ks = tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh pemegang saham
Kb = tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh pemegang utang (tingkat bunga)
Vs = nilai pasar saham
Vb = nilai pasar utang
WACC= weighted average cost of capital atau biaya modal rata-rata tertimbang
Perushaan A tidak menggunakan utang karena itu tidak membayar tingkat bunga. Dan Ks
= 20%
WACC A = [500/(50) x 20%] = 20%
Perusahaan B menggunakan utang sebesar 266,67. Tingat bunga 15%, perusahaan
membayarkan bunga 40. Biaya modal saham naik menjadi 22%
WACCB = [ 266,67 / (266,67 + 272,73) x 15% ] + [ 272,73 / (266,67 + 272,73) x 20%] =
18,54%
Perusahaan C menggunakan utang 240. Biaya modal utang 25%. Biaya modal saham
30%
WACCC = [133,33 /(133,33 + 240) x 25%] + [240 / (133,33 + 240) x 30] = 26,97%
Proposisi 1
VL = VU
Dimana :
V = nilai untuk perusahaan yang menggunakan utang (value for leveraged
companies)
VU = nilai untuk perusahaan yang tidak menggunakan utang ( 100% saham,
atau value for unleveraged companies)
Dengan kata lain struktur modal tidak mempengaruhi nilai perusahaan.
VL = VU
B/S
Proporsisi 2
%
Ks
Ko WACC
Kb
B/S
Proporsisi 1
Nilai perusahaan dengan utang akan sama dengan nilai perusahaan tanpa
utang plus penghematan pajak karena bunga utang.
VL = VU + Tc B
= EBIT ( 1 Tc) + Tc . Kb . B
Ko Kb
Dimana:
Tc = tingkat pajak ( perusahaan )
B = besarnya utang
EBIT = Earning Before Interest and Taxes (pendapatan sebelum pajak dan
bunga)
Bagan Nilai Perusahaan Menurut MM (dengan pajak)
V
VL = VU + Tc.B
VU
B/S
Proporsi 2
Ko rWACC
Kb
B/S
Dengan biaya kebangkrutan yang besar, proposisi MM dengan pajak sebagai berikut :
Biaya lain dari peningkatan utang adalah meningkatnya biaya keagenan utang
(agency cost of debt). Teori keagenan mengatakan bahwa di perusahaan terjadi konflik
antar pihak-pihak yang terlibat seperti pihak pemegang utang versus pemegang saham.
Dengan menambahkan biaya keagenan , persamaan nilai perusahaan bisa diperluas sbb:
Keagenan]
Bagan Adanya Trade-Off Antara Penghematan Pajak, Biaya Kebangkrutan dan Biaya
Keagenan
VL dengan biaya
kebangkrutan dan keagenan
VL=VU+Tc.B-
(biaya kenagkrutan dan keagenan)
VU
B/S
V VL = VU + Tc. B jika Ts =
Tb
VL = VU + {1-[(1-T)(1-
Ts)/(1-Tb)]}B
B/S