PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
enanganan pascapanen Bahan Hasil Pertanian ( BHP ) harus dilakukan
dengan baik dan benar agar BHP dapat sampai kepada tangan konsumen dengan kualitas
yang baik pula. Salah satu BHP yang banyak disoroti di Indonesia adalah kopi.
Kopi merupakan komoditas yang tidak asing lagi bagi Indonesia, hal ini dapat
dilihat dari ketergantungan sebagian besar masyarakat Indonesia akan komoditas
ini sebagai komoditas yang diprioritaskan. Tidak heran jika hampir tiap waktu
kopi selalu menjadi sorotan baik dari segi kualitas ataupun kuantitasnya. Setiap
kota atau daerah di Indonesia pada umumnya mempunyai pusat industri kopi,
karena hampir semua masyarakat Indonesia menyukai kopi. Pusat industri kopi
merupakan daerah yang menjadi transaksi pembelian dan penjualan kopi.
Pembelian dilakukan setelah dilakukan pengiriman dari daerah-daerah untuk
ditampung sementara. Sedangkan penjualan dilakukan setelah produk yang dibeli
tersebut mengalami perubahan sebagai perwujud dan nilai tambah melalui
perbaikan kualitas dengan rekayasa teknologi, seperti pengemasan, pensortiran,
grading dan lain-lain.
Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas dari BHP adalah dengan
perlakuan pascapanen yakni sortasi dan grading. Dalam praktikum kali ini proses
grading akan di uji cobakan terhadap komoditas kopi guna menilai kualitas dari
kopi tersebut.
Berat kopitenggelam
Persen bkopitenggelam /melayang= x 100
Berat kopiberas awal
4.2 Pembahasan
Perhitungan hasil sortasi secara manual berdasarkan nilai cacat dapat
diketahui bahwa total berat dari kopi hitam, kopi pecah, kopi belang, kopi
berlubang, kopi muda dan kopi bagus adlah 500 gram maka adanya losses atau
kehilangan 95 bagian dari kopi.
Berat kopihitam
1. Persen Kopi Hitam= x 100
Berat kopi beras awal
21 gram
= x 100
5 oo gram
= 4,2 %
10 gram
= x 100
5 oo gram
=2 %
9 gram
= x 100
5 oo gram
= 1,8 %
Berat kopiberlubang
4. Persen Kopi Berlubang= x 100
Berat kopi beras awal
16 gram
= x 100
5 oo gram
= 3,2 %
Berat kopi Muda
5. Persen Kopi Muda= x 100
Berat kopiberas awal
60 gram
= x 100
5 oo gram
= 12 %
Berat kopibagus
6. Persen Kopi Bagus= x 100
Berat kopi beras awal
384 gram
= x 100
5 oo gram
= 76 %
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada praktikum mengenai sortasi dan grading praktikan telah mengetahui
adanya beberapa macam alat yang dapat digunakan untuk sortir dan grading
diantaranya yaitu: Saringan Bergoyang, Saringan Bergoyang, Aerodinamik Patikel
Kecil, Aerodinamik Patikel Kecil, Separator Gravitasi Spesifik, Separator
Gravitasi Spesifik, Sparator Spiral, Sparator Spiral, Separator Silinder, Separator
Silinder, Separator Piringan, Separator Piringan, Separator Siklon (Cyclone) ,
Separator Siklon (Cyclone), Separator Sentrifugal.
Praktikan mengetahui pengawasan mutu bahan dengancara uji fisik dan
kimia dengan mengetahui HACCP adalah pedoman untuk mengidentifikasi
bahaya yang mungkin terjadi pada semua proses produksi (dari tahap produksi
primer sampai ditangan konsumen). Dengan kata lain HACCP ini, di Indonesia
bertujuan untuk menjamin keamanan pangan. Dengan diidentifikasinya semua
tahapan produksi, sehingga bisa diminimalisasi kontaminasi bahaya. Bahaya
disini bisa disebabkan oleh zat kimia, kontaminasi mikro/bakteri (biologi), atau
zat asing (fisik, bisa berupa pecahan kaca atau lain sebagainya).
5.2 Saran
Setelah diadakannya praktikum mengenai sortir dan grading dengan
menggunakan sampel bahan kopi praktikan mampu membedakan bagian kopi
yang perlu di proses untuk selanjutnya namun ada beberapa kendala saat
diadakannya praktikum ini yaitu alangkah baiknya jika berat kopi awal dari setiap
kelompok disama ratakan kemungkinan akan membantu saat melihat selisih
perbandingan dari kelompok lainnya. Diharapkan juga untuk setiap praktikan
dapat disiplin dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin saat pratikum.
DAFTAR PUSTAKA
Anonima. 2006. Pembakuan Standar Mutu Produk Beberapa Segmen Pasar di Propinsi
Sumatra Utara. http://www.deptan.go.id/psa/doc. Diakses 19 November 2010.
Kalie. 1992. Mengatasi Buah Rontok, Busuk dan Berulat. Penebar Swadaya. Jakarta.
Sutarya. 1995. Pedoman Bertanam Sayuran Dataran Rendah. UGM Press. Yogyakarta.
William. 1993. Produksi Sayuran Di Daerah Tropika. UGM Press. Yogyakarta.