Gambar 3.2 Modifikasi Bowens Reaction Series (Guilbert & Park, 1981)
Gambar 3.3
Model Geologi Jenis Endapan Tembaga Porfiri di Amerika Selatan
A. Sublimation
Proses ini termasuk suatu proses yang kurang begitu penting dalam
ganesa bahan galian. Dalam proses sublimasi terjadi penguapan yang langsung
dari bentuk badan kemudian diikuti ore deposit/pengendapan dari uap tersebut
pada temperatur atau tekanan yang lebih rendah. Proses ini berhubungan erat
dengan gejala vulkanis adalah endapan mineral yang terdapat disekitar gunung
api fumarol, dimana kebanyakan tidak cukup besar dikerjakan, yang penting
hanya beberapa endapan Sulphide, misalnya di Itali, Jepang, dan Indonesia.
Sedang beberapa endapan yang tidak ekonomis seperti endapan cloridha, Fe, Cu,
Zn: Oksida Fe, Cu, boracic acis dan logam logam alkali lainnya. Proses
sublimasi menyangkut perubahan langsung dari keadaan gas atau uap menjadi
keadaan padat, tanpa melalui fase cair.
B. Contact Metasomatisme
Pada saat magma yang pijar dan sangat panas menerobos lapisan batuan,
magma tersebut makin lama akan makin kehilangan panasnya akhirnya akan
membeku menjadi batuan beku intrusif. Proses tersebut dapat terjadi pada
keadaan yang dangkal, menengah ataupun pada kedalaman yang besar, sehingga
dikenal adanya batuan beku intrusif dangkal, menengah ataupun dalam. Dalam
proses tersebut akan terlihat adanya tekanan dan suhu yang sangat tinggi
terutama pada kontak terobosannya, antara magma yang masih cair dengan
Pada kondisi tertentu dimana aliran sungai sangat pekat dengan energi
yang kuat (arus cepat), maka terjadi endapan yang sangat tidak teratur dan yang
akan mengalami pengendapan pertama adalah material yang tertransport terlebih
dahulu. Pada pengendapan emas skunder, umumnya akan berasosiasi baik
Contoh endapan aluuvial yang memiliki nilai ekonomis tinggi di Indonesia antara
lain:
B. Definisi Placer
Placer merupakan hasil erosi dari logam primer yang kemudian diendapkan
di lembah, sungai, dan pantai di dalam sedimen Kuarter. Yang mana pembentukan
logam plaser dimulai dari proses pelapukan batuan yang mengandung logam
primer, kemudian tererosi, terangkut oleh air, dan terakumulasi pada tempat-
tempat yang lebih rendah dari batuan induknya.
Logam primer terdapat didalam batuan yang keras seperti batuan beku,
metamorf, maupun batuan sedimen. Sedang logam plaser terdapat didalam
sedimen lepas yang belum kompak(Kuarter). Butiran logam yang terdapat pada
sedimen itu mudah untuk digali/ditambang, sehingga biaya exploitasinya jauh
lebih murah dibandingkan dengan exploitasi logam primer yang terdapat didalam
batuan keras, yang prosesnya harus dihancurkan dulu.
1. Tekanan yaitu tekanan hidrostatik adalah tekanan searah (stress). Ada 2 jenis
kelompok mineral yang di akibatkan tekanan yaitu :
b. anti stress mineral yaitu mineral-mineral yang jarang di jumpai pada batuan
yang mengalami stress. Mineral ini tidak memipih akibat tekanan yang
ada.Contohnya andalusit dan olivine.
3. Larutan atau air yaitu larutan kimia sebagai fluida yang dapat mempercepat
reaksi yang juga membawa berbagai unsur-unsur kimia. Pori-pori yang
terdapat pada batuan sedimen atau batuan beku terisi oleh cairan (fluida),
yang merupakan larutan dari gas-gas, garam dan mineral yang terdapat pada
batuan yang bersangkutan. Pada suhu yang tinggi intergranular ini lebih
bersifat uap dan pada cair, dan mempunyai peran yang penting dalam
Tipe-tipe metamorfosa
Berdasarkan setting
a. Contact Metamorphism
b. Regional Metamorphism (Orogenic Metamorphism, Burial Metamorphism,
dan Ocean Floor Metamorphism)
Penyesuaian proses metamorfisme terjadi pada system yang mempunyai
komposisi kimia, dimana perubahan temperature dan tekanan. Contohnya :
Olivin (Mg,Fe)2SiO4) + Anorthit (CaAl2Si2O8)=> Garnet (X3Y2(SiO4)3)s
A. Peringkat Batubara
Coalification;
Rank (Peringkat) berarti posisi batubara tertentu dalam garis
peningkatan trasformasi dari gambut melalui batubrara muda dan
batubara tua hingga grafit.
Proses transformasi fisika dan kimia yang tetap disebut coalification
(atau carbonification)
Peringkat batubara adalah equivalent dengan derajat metamorfisma.
Klasifikasi Peringkat Batubara
Parameter kimia sebagai penentu coal rank
Carbon, hydrogen, dan hydrogen asal dari elementary analysis, dihitung
bersama-sama dengan kandungan air dan ash-free (w.a.f basis)
Kandungan volatile matter atau nilai komplementernya daripada kandungan
fixed carbon berasal dari proximate analysis sebagaimana menghitung w.a.f
basis,
a. American System
Berdasarkan atas :
fixed cabon untuk batubara berperingkat tinggi, dan
Nilai kalori yang diexpresikan dalam British Thermal Unit (Btu) untuk
batubara berderajat rendah.
Sistem Amerika terdiri dari 4 grup peringkat utama dan 13 sub-grup dengan
nama masing-masing.
Misalnya low-volatle bituminous.Penamaan tersebut di atas sangat umum
digunakan.(lihat tabel: Tabel Peringkat Batubara)
b. International System
Untuk batubara tua, didasarkan pada :
Volatile matter untuk peringkat tinggi,
2) Batubara Muda
Argumen mengenai subjek batubara muda ini sangat panjang mengenai
definisi, batasan, subdivisi. Di Amerika, dibedakan batubara muda dan lignit:
Batubara muda (=unconsolidated)
Lignit (= consolidated lignite coal)
Batubara muda berada pada semua peringkat antara gambut dan batubara tua.
Batas bawah batubara muda adalah pada total moisture content 70% a.f.,
equivalen dengan nilai kalori sekitar 1800 kCal/Kg dan batas bawahnya pada
nilai kalori 5700 kCal/Kg.
Matt atau dull brown coal: pada klas 11 - 12. Batas pada 71% C (
5500 kCal/Kg atau 25% H2O dan DOM 49)
Bright atau lusterous brown coal: pada klas 9 - 10, batas pada 77%C
( 7000 Kcal/Kg Atau DOM 56).
Siklopentana siklohexana